elastomer polisulfida by mas bro

16
ELASTOMER 1. POLISULFIDA Nama lain: - Rubber-base - Mercapta - Thiokol Susunan kimia: Kandungan dasar pasta polimer adalah mercapta polifungsional atau polimer polisulfid dengan rumus struktur umum. Polimer linier ini mengandung ± 1 mol % cabang untuk memberikan gugus mercapta yang cukup sebagai tempat rantai berikatan silang. Polimer ini biasanya berikatan dengan bahan oksidasi seperti timah dioksid. Komposisi: 1. Pasta dasar mengandung polisulfida, bahan pengisi 11-54 % (titanium dioksida) → putih 2. Pasta pereaksi / pasta akselerator / katalis, mengandung PbO2, Sulphur, minyak → coklat

Upload: pakdok

Post on 05-Aug-2015

110 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Elastomer Polisulfida by Mas Bro

ELASTOMER

1. POLISULFIDA

Nama lain:

- Rubber-base

- Mercapta

- Thiokol

Susunan kimia:

Kandungan dasar pasta polimer adalah mercapta polifungsional atau polimer

polisulfid dengan rumus struktur umum.

Polimer linier ini mengandung ± 1 mol % cabang untuk memberikan gugus mercapta

yang cukup sebagai tempat rantai berikatan silang. Polimer ini biasanya berikatan dengan

bahan oksidasi seperti timah dioksid.

Komposisi:

1. Pasta dasar mengandung polisulfida, bahan pengisi 11-54 % (titanium dioksida) →

putih

2. Pasta pereaksi / pasta akselerator / katalis, mengandung PbO2, Sulphur, minyak →

coklat

Manipulasi:

Pasta katalis mula-mula dikumpulkan pada spatula tahan karat dan kemudian

didistribusikan di atas pasta basis, dan diaduk di lembar pengaduakan. Massa yang diperoleh

dikumpulkan dengan bilah spatula dan kembali diaduk merata. Proses tersebut terus

dilanjutkan sampai pasta adukan berwarna seragam, tanpa terlihat garis warna basis atau

katalis pada adukan.

Page 2: Elastomer Polisulfida by Mas Bro

Setting:

Gugus – SH dapat dioksidasi oleh PbO2, menghasilkan rantai S – S, sehingga terjadi

polimerisasi dan cross- link.

Modifikasi:

1. PbO2 diganti cumene hydroperoxide, mudah menguap.

2. Bahan polisulfida baru PbO2 diganti Zinc karbonat / organic accelerator system.

Keuntungan:

1. Waktu kerja lama

2. Terbukti akurat

3. Ketahanan robek tinggi

4. Sedikit hidrofobik

5. Harganya tidak mahal

6. Waktu penyimpanan lama

Kerugian:

1. Memerlukan sendok cetak perseorangan

2. Harus diisi dengan stone secepatnya

3. Berpotensi terhadap distorsi yang nyata

4. Aroma menggangu pasien

5. Kotor dan menimbulkan noda pada pakaian

Page 3: Elastomer Polisulfida by Mas Bro

6. Hasil pengisian berikutnya kurang akurat

Merek yang ada di pasaran

- Genie

- Examik dan Exafast

2. SILIKON

Komposisi:

Pasta dasar terdiri dari polimer silikon dengan ujung gugus hidroksi dan bahan

pengisi. Pasta pereaksi/ cairan bahan pembuat cross link.

Bahan cetak silikon dibagi menjadi 2, yaitu bahan cetak silikon kondensasi dan bahan

cetak silikon dengan reaksi tambahan (vinyl polysiloxane).

Sifat:

Page 4: Elastomer Polisulfida by Mas Bro

Silikon adalah polimer non-organik yang bervariasi, dari cairan, gel, karet, hingga

sejenis plastik keras. Beberapa karakteristik khusus silikon:

a. Tak berbau.

b. Tak berwarna.

c. Kedap air.

d. Tak rusak akibat bahan kimia dan proses oksidasi.

e. Tahan dalam suhu tinggi.

f. Tidak dapat meghantarkan listrik.

g. Sifat elastisitas bahan cetak kondensasi lebih ideal dibandingkan polisulfid.

h. Stabilitas dimensi dari silikon kondensasi memerlukan suatu modifikasi teknik

pembentukan cetakan supaya menghasilkan cetakan yang akurat.

i. Energi sobek pada silikon dengan reaksi tambahan adalah serupa dengan

silikon kondensasi.

j. Mempunyai biokompatibilitas yang dapat ditolerir oleh jaringan hidup.

Bahan cetak Rata2 waktu kerja (mnt) Rata2 waktu pengerasan (mnt)

23 0 C 370C 23 0 C 370C

Silikon

kondensasi

3,3 2,5 11,0 8,9

Silikon

tambahan

3,1 1,8 8,9 5,9

Merk di pasaran:

Silikon kondensasi: Accoe (GC-Amer), Cuttersill (Miles), Elasticon (Kerr),

Xantropen (Unitek).

Silikon tambahan: Baysilex CD (Miles), Examix (GC-Amer), Hydrosil (Caulik),

Imprint (3M).

Page 5: Elastomer Polisulfida by Mas Bro

3. POLYETHER

Kompisisi

Karet polieter dipasok berupa 2 pasta yaitu pasta basis dan pasta aselerator.

a) Basis (dasar)

Mengandung:

i. Suatu polisulfida

ii. Suatu bahan pengisi sebanyak sebanyak 11-54 % terdiri dari berbagai bahan

bukan zinc oksida dan kalsium phospat.

Pasta dasar biasanya berwarna putih, ini disebabkan oleh warna bahan pengisi.

Mengandung polimer polieter, suatu silica koloidal , sebagai pengisi dan suatu bahan

pembuat plastis seperti glikoleter atau flafat.

b) Akselerator (pereaksi)

Pasta aselerator mengandung alkil sulfonat aromatic sebagai tambahan terhadap

bahan pengisi dan pembuat plastis.

Terbuat dari :

i. Lead dioksida (PbO2) ini menyebabkan polimerisasi dan cross lingking

ii. Sulphur, yang memungkinkan terjadinya reaksi

iii. Minyak ( suatu ester atau chlorinated paraffin ) untuk membuatnya menjadi

pasta, tetapi bukan castor oil seperti diduga oleh beberapa orang.

Pasta ini berwarna coklat disebabkan oleh adanya lead dioksida.

Page 6: Elastomer Polisulfida by Mas Bro

Sifat

1. Elastisitas

Polieter selalu anggap bahan cetak yang paling keras , tidak termasuk bahan putty

viskositas tinggi. Awalnya bahan ini amat sulit dikeluarkan dari daerah undercut karena

mempunyai modulus elastisitas yang tinggi. Polieter sedikit kurang elastic dibandingkan

viny polysiloxane.

2. Rheologi

Polieter memiliki keakuratan tinggi. Karakteristik pseudoplastik menghasilkan bahan

asli dengan kekentalan tunggal .

3. Energi sobek

Ketahanan sobek dari bahan ini lebih baik dibandingkan dengan bahan cetak silicon

kondensasi dan sebagian besar bahan cetak silicon. Meskipun demikian, polieter lebih

mudah sobek dibandingkan polisulfid. Karena bahan ini merupakan bahan cetak yang

paling radiolusen, tepi hasil cetakan harus diperhatikan dengan seksama langsung setelah

membuka cetakan untuk menghindari tertinggalnya sebagian tipis bahan cetak dalanm

sulkus gingival.

4. Kestabilan Dimensi

Perubahan dimensi bahan cetak polieter sedikit. Seperti silicon tambahan, polieter

tidak memiliki reaksi samping. Meskipun polimerisasi residual terus terjadi setelah waktu

pengerasan secara klinik, hal tersebut lebih pendek dibandingkan bahan cetak polisulfid.

5. Biokompatibilitas

Pada polieter tidak menunjukkan efek sitotoksis yang berhubungan dengan katalis

imin. Bahan cetak polieter yang mengeras memang menghasilkan nilai toksisitas sel

tertinggi. Dan jumlah sel hidup terendah setelah pemaparan berulang.

Waktu Kerja dan Pengerasan

Kecepatan pengerasan polieter kurang positif terhadap perubahan temperature

dibandingkan dengan silicon tamnbahan. Modifikasi rasio basis dan akselerator dapat

Page 7: Elastomer Polisulfida by Mas Bro

digunakan untuk m,emperlama waktu kerja. Penggunaan bahan pengencer juga

memperpanjang waktu kerja dengan hanya sedikit meningkatkan waktu pengerasan.

Manipulasi

Awalnya, polieter dikemas hanya dalam 1 kekentalan. Bahan pseudoplastis

memungkinkan suatu adukan digunakan baik untuk bahan semprit maupun sendok cetak.

Kemudian pabrik pembuat menyediakan pasta tambahan yang dapat digunakan untuk

menghasilkan adukan pengencer. Untuk bersaing dengan silicon tambahan, pabrik pembuat

menyadari bahwa klinisi lebih menyukai beragam viskositas dari vynil polysiloxane. Jadi

polieter diubah sehingga dapat dipasok dengan keragaman viskositas. Sebagai akibatnya

kekerasan polieter juga berkurang.

Merek- merek Polieter di Pasaran

Merek Dagang Keuntungan Kerugian

Impregum F Cepat mengeras Keras, Modulus tinggi

Permadya Bersih tetapi memilki rasa Menyerap air

Polyjel Hidrofobik terendah

Tepi-tepi mudah terbaca

Kestabilan baik

Waktu penyimpanan lama

Komponen dapat

mengelupas dan harganya

mahal.

Page 8: Elastomer Polisulfida by Mas Bro

DAFTAR PUSTAKA

Annusavice, Kenneth J. 2003. Phillips: Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi. Jakarta:

EGC

Combe, EC. 1992. Sari Dental Material. Penerjemah : Slamat Tarigan. Jakarta : Balai

Pustaka

Page 9: Elastomer Polisulfida by Mas Bro

KOMPOSISI

Bahan ini terdiri atas dua pasta :

Pasta dasar mengandung :

1. Pasta Dasar (suatu polisulfida)

Ini biasa disebut mercapta karena mengandung gugus –SH. Dua gugus ini berada di

bagian ujung rantai sedangkan yang satu lagi tergantung.

Suatu bahan pengisi sebanyak 11-54% terdiri dari berbagai bahan bukan zinc oksida

dan kalsium fosfat seperti yang dilaporkan dalam literatur terdahulu; salah satu contoh

bahan pengisi adalah titanium dioksida.

Pasta dasar biasanya berwarna putih, ini disebabkan oleh warna bahan pengisi.

2. Pasta pereaksi (kadang-kadang disebut pasta akselerator atau katalisator)

Ini terbuat dari :

o Lead dioksida (PbO2) ini menyebabkan polimerisasi dan cross-linking, oleh

karena oksidasi gugus –SH. Pada salah satu produk terdapat garam kuprum.

o Sulfur, yang memungkinkan terjadinya reaksi.

o Minyak (suatu ester atau chlorinated parafin) untuk membuatnya menjadi

pasta, tetapi bukan castor oil seperti yang diduga oleh beberapa orang.

Pasta ini berwarna coklat, disebabkan oleh adanya lead dioksida.

SIFAT

1. Elastisitas

Semakin lama bahan cetak di dalam mulut sebelum dikeluarkan, semakin

besar ketepatannya. Distorsi dapat diminimalkan karena sifat elastik dari bahan cetak

karet ini. Deformasi elastik setelah peregangan yang terjadi pada bahan polisulfid

lebih lambat pulih dibandingkan dengan 3 jenis bahan lainnya.

2. Rheologi

Page 10: Elastomer Polisulfida by Mas Bro

Polisulfid adalah bahan cetak elastometrik yang paling sedikit kekakuannya.

3. Energi robek

Polisulfid mempunyai ketahanan tertinggi terhadap robekan.

4. Kestabilan dimensional

Bahan karet memiliki kestabilan dimensi lebih baik bila disimpan di udara

terbuka dibandingkan bahan cetak hidrokoloid. Namun, terbukti bahwa semua bahan

mengalami perubahan dimensi dengan berlalunya waktu dan perubahan seperti itu

lebih besar terjadi pada bahan cetak karet polisulfid dibandingkan dengan polieter dan

elastomer silikon dengan polimerisasi tambahan.

5. Biokompatibilitas

Kemungkinan reaksi alergi atau toksik dari bahan cetak dan komponen-

komponennya adalah kecil. Barangkali masalah biokompatibilatas akibat elastomer

yang paling cenderung dapat terjadi adalah bila sebagian bahan cetak tertinggal di

sulkus gingiva.

6. Penanganan sendok cetak

Cetakan polisulfid yang paling akurat dibuat dengan menggunakan sendok

cetak perseorangan dari akrilik biasa (special/individual tray) untuk meminimalkan

efek pengerutan polomerisasi. Hal ini berhubungan dengan meminimalkan jumlah

bahan yang digunakan untuk membuat cetakan.

MANIPULASI

1. Dengan panjang tertentu dari kedua pasta yang ditekan keluar dari tube kemasannya

pada lembaran pengaduk atau kaca pengaduk. Kedua pasta ini diproduksi dalam

Page 11: Elastomer Polisulfida by Mas Bro

viskositas bervariasi, dimana masing-masing dapat digabungkan dan dapat digunakan

bersama. Pasta yang mempunyai viskositas rendah akan mencetak detail yang baik.

2. Pasta katalis mula-mula dikumpulkan pada spatula tahan karat dan kemudian

didistribusikan di atas pasta basis, dan diaduk di lembar pengadukan. Massa yang

diperoleh dikumpulkan dengan bilah spatula dan kembali diaduk merata. Proses

tersebut terus dilanjutkan sampai pasta adukan berwarna seragam, tanpa garis warna

basis atau katalis pada adukan. Bila adukan tidak homogen, proses pengerasan tidak

akan berlangsung seragam, dan diperoleh hasil cetakan yang mengalami distorsi.

Mengikuti anjuran pabrik selalu disarankan.

Bila bahan yang mengeras bergantung pada banyaknya regangan, begitu pula bahan

yang tidak mengeras. Bahan cetak polisulfid yang bersifat ‘medium’ dan ‘heavy’

amatlah kental dan lengket. Sebagai akibatnya, pasta jenis tersebut menjadi sulit

untuk diaduk. Namun, bila tekanan diberikan secukupnya dan pengadukan dilakukan

dengan cepat, bahan tersebut akan terlihat lebih encer dan lebih mudah untuk

ditangani. Gejala ini dikenal sebagai ‘pseudoplastisitas’.

3. Setelah pengadukan, pasta mengalami polimerisasi secara lambat sampai proses

pencetakan dalam mulut dimana proses polimerisasi akan dipercepat dengan adanya

peningkatan suhu dan kelembaban. Untuk menjamin kesempurnaan polimerisasi,

ketebalan bahan yang digunakan seharusnya tidak melebihi 2-3 mm.

4. Cetakan tidak boleh dilepas dari mulut sampai sisa bahan yang ada pada mixing pad

mengeras. Pelepasan sendok cetak seharusnya dilakukan dengan cepat untuk

menjamin sifat elastis bahan dan dibiarkan selama 30 menit sebelum dilakukan

pengisian dengan bahan model.

SETTING

Gugus –SH dapat dioksidasi oleh PbO2, menghasilkan rantai S–S.

Ini berarti bahwa pasta polisulfida akan :

1. Polimerisasi lebih lanjut, disebabkan oleh oksidasi gugus ujung –SH.

2. Cross-link, disebabkan oleh oksida gugus –SH yang tergantung; Telah ditunjukan

bahwa elastomer membutuhkan sedikit cross-linking. Persentase cross-linking

Page 12: Elastomer Polisulfida by Mas Bro

tergantung pada nilai m dan n pada formula polisulfida di atas, yaitu pada panjang

awal rantai polisulfida.

MODIFIKASI

1. Salah satu bahan untuk menghindari penggunaan PbO2 ialah menggantinya dengan

suatu pereaksi organik seperti cumene hydroperoxide atau t-butyl hydroperoxide.

Bahan ini mudah terbang sehingga hasil cetakan yang telah set dapat kontraksi

disebabkan karena menguapnya bahan tersebut.

2. Bahan polisulfida yang baru ditemukan menggantikan lead dioksida dengan zinc

karbonat/organic accelerator system. Dinyatakan bahwa bahan ini jauh lebih bersih

untuk ditangani daripada polisulfida biasa.

DAFTAR PUSTAKA

Annusavice, Kenneth J. 2003. Phillips: Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi. Jakarta:

EGC

Combe, EC. 1992. Sari Dental Material. Penerjemah : Slamat Tarigan. Jakarta : Balai

Pustaka