ekstrakurikuler sebagai media pengembangan kreativitas remaja

34
Ekstrakurikuler sebagai Media Pengembangan Kreativitas Remaja Disusun oleh : Ade Ayu Dwi Riani (01) XI IPA 2 Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Taman Tahun Ajaran 2012/2013

Upload: ade-ayu

Post on 18-Dec-2015

263 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Dampak positif dari kegiatan ekstrakurikuler terhadap kreativitas remaja (SMA)

TRANSCRIPT

Ekstrakurikuler sebagai Media Pengembangan Kreativitas Remaja

Disusun oleh :Ade Ayu Dwi Riani (01)XI IPA 2

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Taman Tahun Ajaran 2012/2013Ekstrakurikuler sebagai Media Pengembangan Kreativitas Remaja

Disusun oleh :Ade Ayu Dwi Riani (01)XI IPA 2

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Taman Tahun Ajaran 2012/2013

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul: Ekstrakurikuler sebagai Media Pengembangan Kreativitas Remaja2. Identitas PenulisNama: Ade Ayu Dwi RianiSekolah: SMAN 1 TAMANNIS: 6508Alamat: Jln. Ketapang IV B RT. 06 RW. 02 Desa Suko Kec. Sukodono Kab. Sidoarjo3. Identitas Guru PembimbingNama: Hj. Novarita Z., S.PdNIP: 19611106 198403 2 009

PembimbingHj. Novarita Z., S.PdNIP 19611106 198403 2 009PenulisAde Ayu Dwi RianiNIS 6508Sidoarjo, 27 Maret 2013

Kepala SekolahDrs. H. Subagyo, M.SiNIP 19570930 198103 1 007

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan ridhoNya, karya tulis yang berjudul Ekstrakurikuler sebagai Media Pengembangan Kreativitas Remaja ini dapat diselesaikan tepat waktu.Dengan adanya karya tulis ini, penulis berharap bahwa para remaja dapat menyadari bahwa ekstrakurikuler bukan hanya sekedar kegiatan di luar jam sekolah untuk bermain. Tapi juga bermanfaat dalam proses pengembangan kreativitas seorang individu.Proses penulisan karya tulis ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :1. Drs. H. Subagyo M.Si , selaku Kepala SMA Negeri 1 Taman2. Hj. Novarita Z. S.Pd. , selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia 3. Semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan karya tulis iniPenulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik yang membangun dari para pembaca untuk membuat karya tulis yang selanjutnya menjadi lebih baik.

Sidoarjo, Maret 2013

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Judul..........................................................................................................i Halaman Pengesahan...............................................................................................iiKata Pengantar........................................................................................................iiiDaftar Isi..................................................................................................................ivAbstrak....................................................................................................................viBAB I PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang..................................................................................................11.2. Tujuan Penelitian...............................................................................................21.3. Manfaat Penelitian.......2BAB II TELAAH PUSTAKA2.1Ekstrakurikuler.....32.1.1Pengertian Ekstrakurikuler...32.1.2Manfaat Ekstrakurikuler...32.2Kreativitas42.2.1Pengertian Kreativitas..42.2.2 Cara Meningkatkan Kreativitas52.2.3 Ciri-ciri Anak Kreatif...62.3 Bakat72.4Remaja..72.3.1Pengertian Remaja...7BAB III METODE PENELITIAN3.1 Prosedur Pengumpulan Data83.2. Pengolahan Data..83.3. Analisis Sintetis83.4. Rekomendasi8BAB IV PEMBAHASAN4.1Ekstrakurikuler sebagai Salah Satu Cara untuk MengembangkanKreativitas..94.2Konsep Pengoptimalan Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler sebagai Upaya Peningkatan Kreativitas Remaja.10BAB V PENUTUP3.1. Kesimpulan ................................................................................................133.2. Saran ...........................................................................................................13 DAFTAR PUSTAKA ........................................14

EKSTRAKURIKULER SEBAGAI MEDIA PENGEMBANGAN KREATIVITAS RAMAJA

Ade Ayu Dwi RianiSMAN 1 TAMAN

Kreativitas merupakan hal yang sangat penting bagi setiap individu sebagai bekal untuk menjalani hidupnya. Kreativitas yang berperan dalam munculnya bakat seseorang. Salah satu cara yang efektif dalam pengembangan kreativitas ini adalah dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Cara ini tergolong mudah dan murah. Tapi sayangnya, masih banyak remaja yang mengenggap ekstrakurikuler itu kurang bermanfaat baginya. Mereka lebih senang menghabiskan waktu di rumah yang kurang bermanfaat. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui manfaat dari ekstrakurikuler dan mengetahui perbedaan antara remaja yang mengikuti ekstrakurikuler dan yang tidak. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan studi literatur dengan menggunakan analisis sintesis. Dapat dibuktikan bahwa ekstrakurikuler dapat mempengaruhi tingkat kreativitas para remaja.

Kata kunci : kreativitas, ekstrakurikuler, remaja

Bab IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangRemaja adalah mereka yang berada pada usia 12 hingga 18 tahun (Hurlock, 1981). Remaja merupakan masa transisi seorang anak sebelum menjadi dewasa. Masa remaja merupakan saat dimana seorang anak mencari jati dirinya. Pada masa ini, mereka rentan terjerumus atau terpengaruh dengan hal-hal negatif yang kian marak terjadi di era globalisasi seperti sekarang ini. Remaja pada umumnya memiliki rasa ingin tahu yang besar. Rasa ingin tahu tersebut dapat menjadi sebab utama menambahnya wawasan seorang remaja. Namun, bila dipergunakan dengan salah, rasa ingin tahu ini bisa berakibat sangat buruk.Sebelum memasuki masa dewasanya, seorang remaja dituntut untuk segera mencari bakat dan minatnya untuk menentukan masa depannya nanti. Untuk mendapatkan masa depan yang cerah, seorang anak juga harus memiliki kreativitas dalam bidang tertentu. Karena, percuma saja apabila seorang anak memiliki IQ yang tinggi, namun tidak kreatif. Kecerdasannya tidak akan bisa dimanfaatkan secara maksimal.Untuk meningkatkan kreativitas, dapat dilakukan beberapa cara. Salah satu cara yang mudah dan murah adalah dengan cara mengikuti ekstrakurikuler yang telah ada di setiap sekolah baik SMP ataupun SMA. Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran. Selain menyenangkan, ekstrakurikuler ini juga sangat bermanfaat bagi kreativitas para remaja. Mereka juga dapat belajar untuk bersosialisasi dengan teman satu ekstrakurikulernya. Terdapat berbagai macam ekstrakurikuler. Contohnya adalah KIR (Kelompok Ilmiah Remaja), BTQ, pramuka, PMR, Voli, Basket, Paskibra, dan lain-lain. Jadi, kegiatan ekstrakurikuler ini dapat dipilih sesuai dengan minat seorang anak.Meskipun ekstrakurikuler itu memiliki banyak manfaat, masih banyak remaja yang menganggap bahwa ekstrakurikuler itu tidak penting dan membosankan. Mereka berpikiran bahwa ekstrakurikuler tersebut hanya akan membuang-buang waktu saja. Mereka lebih memilih untuk menghabiskan waktu di rumah yang mungkin kurang berguna. Seperti menonton TV ataupun bermain internet dan game.Oleh karena kurangnya kesadaran para remaja tentang manfaat dari ekstrakuler tersebut, saya membuat karya tulis yang berjudul Ekstrakurikuler sebagai Media Pengembangan Kreativitas Remaja ini untuk menunjukkan pada para remaja tentang manfaat apa saja yang akan diperoleh dari ekstrakirukuler itu sendiri. Saya ingin mengubah stigma para remaja yang beranggapan bahwa ekstrakurikuler itu tidak penting.

1.2 Rumusan Masalah1.2.1 Bagaimana pengaruh ekstrakurikuler terhadap kreativitas para remaja?1.2.2 Bagaimana cara mengoptimalkan kegiatan ekstrakurikuler sebagai media pengembangan kreativitas para remaja?

1.3 Tujuan1.3.1 Untuk mengetahui pengaruh ekstrakurikuler terhadap kreativitas para remaja1.3.2 Untuk mengetahui cara mengoptimalkan kegiatan ekstrakurikuler sebagai media pengembangan kreativitas para remaja

1.4 Manfaat1.4.1 Memberikan informasi tentang manfaat-manfaat penting kegiatan ekstrakurikuler1.4.2 Dapat meningkatkan kesadaran para remaja terhadap pentingnya kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan kreativitas1.4.3 Menjelaskan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu ekstrakurikuler

Bab IITELAAH PUSTAKA

2.1Ekstrakurikuler2.1.1Pengertian EkstrakurikulerKegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam sekolah yang dilakukan secara sukarela, artinya diikuti bagus, tidak diikuti juga tidak apa-apa (Setiyanto, 2000). Pelaksanaan tempatnya dapat dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah dengan tujuan untuk lebih memperluas pengetahuan siswa. Kegiatan ini dilakukan secara berkala atau hanya dalam waktu-waktu tertentu saja. Biasanya kegiatan ini juga menjadi perhatian dan pantauan guru guna menunjang nilai pada mata pelajaran tertentu (Irwansyah, 2009)2.1.2Manfaat EkstrakurikulerSeperti yang kita tahu saat ini kalau kegiatan Ekstrakurikuler dikenal sebagai kegiatan tambahan pelajaran sesuai pelajaran yang diinginkan dan tertera di daftar kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan Ekstrakulikuler adalah suatu kegiatan penambahan pembelajaran yang mendorong ataumendidik siswa dan siswi untuk mendalami pelajaran yang dianggap kurang dan yang mereka senangi atau mengembangkan bakat dan potensi seorang siswa dan siswi yang pastinya dimiliki setiap orang.Kegiatan ekstrakurikuler biasanya berlangsung hingga sore hari dimana siswa dan siswi sudah tidak ada pelajaran wajib dalam kelas lagi dan kegiatan ini dimulai dari sepulang sekolah. Guna dari kegiatan ekstrakurikuler bisa dikaitkan dengan menambah nilai yang kurang dalam mata pelajaran yang diambil, pengembangan bakat siswa dan siswi, dan juga sebagai sarana permainan yang diminati seorang siswa dan siswi atau sarana bermain sambil belajar.Kegiatan Ekstrakurikuler bisa dibilang penting atau pun bagi beberapa orang mengatakan tidak terlalu penting, tapi coba kita lihat dari sisi baiknya, kegiatan yang sesuai dengan bakat dan minat masing-masing anak pasti akan lebih terpandu dengan adanya suatu alat yang mendorong mereka secara pelan-pelan. Sejauh ini, kegiatan ekstrakurikuler yang berlangsung cukup baik karena selain semangat dari muridnya dan guru yang berkaitan dengan pelajarannya juga mendidik dengan baik.Dengan adanya kegiatan tersebut, kegiatan belajar mengajar juga dapat lebih lancar dan saling menambah wawasan lebih dibandingkan dikelas. Kegiatan ekstrakurikuler biasanya diwajibkan kepada semua siswa pada sekolah tersebut. Menurut pandangan penulis tentang kegiatan ekstrakurikuler sangat bermanfaat bagi murid-murid yang menyukai bidang studi pilihannya masing-masing sesuai kemauan diri sendiri bukan paksaan dari luar.

2.2Kreativitas2.2.1Pengertian KreativitasKreativitas adalah suatu kemampuan untuk memecahkan masalah, yang membuat individu menciptakan ide-ide asli/ adaptif fungsi kegunaannya secara penuh untuk berkembang (Widayatun, 1999). Kreativitas dapat berupa kegiatan imajinatif atau sintesis pemikiran yang hasilnya bukan hanya perangkuman. Ia bisa mencakup pembentukan pola baru dan gabungan informasi yang diperoleh dari pengalaman sebelumnya dan pencangkokan hubungan lama ke situasi baru. Ia harus mempunyai maksud dan tujuan yang ditentukan. Ia dapat berupa produk seni, kesusasteraan, produk ilmiah, atau suatu metodologi (Daniel L. Smith, 2011)

3.1.1 Cara Meningkatkan KreativitasKreativitas sama halnya dengan potensi lain yang perlu diberi kesempatan dan rangsangan oleh lingkungan untuk dapat berkembang. Jika kita melihat sejarah orang-orang besar dunia, mereka begitu kreatif sejak awal masa kanak-kanak. Kreativitas yang dikembangkan sejak dini terbukti dapat memunculkan talenta yang brilian.Kreativitas tidak muncul begitu saja, namun membutuhkan kondisi yang merangsang, dukungan dan fasilitas lingkungan. Jika seorang remaja memiliki kecerdasan yang baik dan didukung dengan kreativitas yang tinggi, maka ia semakin mahir mempergunakan kecerdasannya secara efektif dan mampu menghasilkan gagasan yang luar biasa. Kreativitaslah yang memunculkan bakat dan kelebihan-kelebihan yang lain yang dimiliki oleh seseorang. Dengan kata lain, kreativitas adalah jalan bagi seorang anak untuk menemukan dirinya yang sesungguhnya. Untuk mengembangkan dan mendorong kreativitas pada anak, langkah-langkah yang dapat digunakan antara lain :a. Jangan mematahkan kreativitas anak. Orang tua tidak boleh menghambat anak mengeksplorasi kemampuan kreativitasnya dengan berbagai larangan yang mengatasnamakan keselamatan, kebersihan, kedisiplinan maupun keteraturan. Kreativitas memang membutuhkan kebebasan, biarkan anak melakukan apa yang disenanginya. Namun, tetap awasi apa yang dilakukan anak agar apa yang dilakukannya tetap pada jalur yang benar.b. Memunculkan gagasan dan prakarsa pada anak. Kreativitas sangat erat hubungannya dengan munculnya gagasan, prakarsa (ide) dan imajinasi. Untuk merangsang munculnya gagasan, ide, maupun imajinasi anak, perlu dibangkitkan rasa keingintahuannya terhadap berbagai hal. Hal ini dapat dilakukan dengan mengunjungi museum, Planetarium, ataupun tempat-tempat lain yang dapat digunakan untuk rekreasi sekaligus menambah wawasan. Dapat juga dilakukan dengan kegiatan diskusi. Diskusi ini akan merangsang anak untuk memberi gagasan-gagasan yang dimilikinya.c. Memberi penghargaan. Setiap anak, jika menyelesaikan atau membuat sesuat, tentu ingin mendapat perhatian dan dihargai. Oleh karena itu, berilah sanjungan atau pujian pada jerih payah anak karena hal itu akan menjadi semangat anak untuk terus mengeksplorasi kreativitasnya (Hendra Surya, 2009)3.1.2 Ciri-ciri Anak KreatifPakar pendidikan Prof Dr Arief Rachman mengatakan, selama ini guru-guru telah terjebak oleh persepsi pentingnya nilai akademis tanpa memperhitungkan kreativitas anak. Akibatnya, banyak orangtua yang tidak sadar bahwa anak-anak mereka kreatifatau setidaknya memiliki potensi kreatif yang perlu dikembangkan. Sebab selama ini, konsep pendidikan di sekolah lebih banyak memfokuskan pada nilai-nilai akademis sebagai patokan keberhasilan. Sebaliknya, kreativitas justru dikesampingkan sebagai salah satu penentu pendidikan seorang anak. Ciri-ciri anak yang kreatif menurut Prof Dr Arief Rachman yaitu :a. Berwajah ceria dan berfisik dinamisb. Memiliki minat luas mulai tentang music sampai dunia politikc. Memiliki pertanyaan yang berbobot tiap kali bertanyad. Memiliki rasa keingintahuan yang tinggie. Tidak pernah merasa dibatasi oleh statusf. Senang dan berani mengambil resikog. Punya banyak alternative dalam menuntaskan suatu masalahh. Tidak mudah puas, selalu ingin sempurnai. Berani tampil bedaj. Senantiasa mempunyai gagasan-gagasan yang orisinil3.2 BakatWoodwort dan Marquis (1957) mendefinisikan bakat sebagai salah satu dari kemampuan manusia. Bakat merupakan kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan/keterampilan, baik yang bersifat umum maupun khusus. Bakat lebih menggambarkan kemampuan individu untuk berbuat dan sedikit sekali dipengaruhi oleh latihan (William B. Michael)

2.4Remaja2.3.1Pengertian RemajaRemaja berasal dari kata adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional social, dan fisik (Hurlock, 1992). Pada masa ini menunjukkan dengan jelas masa transisi atau peralihan karena remaja belum mendapat status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. (Sundari, 2004)Batasan usia remaja yang umum digunakan adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan menjadi 3, yaitu 12-15 tahun merupakan masa remaja awal, 15-18 tahun adalah masa remaja pertengahan, dan 18-21 tahun adalah masa remaja akhir.Tetapi, Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi 4, yaitu 10-12 tahun merupakan masa pra-remaja, 12-15 tahun merupakan masa remaja awal, 15-18 tahun adalah masa remaja pertengahan, dan 18-21 tahun adalah masa remaja akhir.

BAB IIIMETODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ini adalah jenis penelitian pustaka (library research).3.1. Prosedur Pengumpulan Data1. Studi literatur : didapatkan data dari media informasi, dilakukan studi literatur terhadap berbagai buku, jurnal, disertasi, majalah, dan media masa bidang pendidikan tinggi, riset dan ekonomi sesuai dengan topik yang dipilh.3.2. Pengolahan DataSetelah diperoleh data-data dari berbagai tinjauan kemudian data dianalisis dengan teknik deskripsi kualitatif. Kemudian data diolah dengan analisis sintesis untuk memecahkan permasalahan.3.3. Analisis Sintetis1. Metode analisis komparatif untuk melihat perbandingan antara pikiran utama karya tulis ini dengan beberapa teori yang relevan.2. Metode analisis deskripsi untuk mengolah dan menafsirkan data yang telah diperoleh sehingga didapatkan gambaran jelas tentang keadaan sebenarnya pada obyek yang sedang dikaji.3.4. RekomendasiSetelah dilakukannya sebuah analisis, penulis memberikan alternatif model pemecahan masalah atau gagasan kreatif sebagai solusi permasalahan yang diangkat dalam karya tulis ini kemudian disusun menjadi suatu hasil pembahasan dan kesatuan suatu kesimpulan. Kemudian dilakukannya sebuah rekomendasi hasil pemecahan masalah menjadi sebuah adopsi pengetahuan, sebagai landasan berfikir penengahan masalah yang telah dirumuskan.

Bab IVPEMBAHASAN4.1Ekstrakurikuler sebagai Salah Satu Cara untuk Mengembangkan KreativitasSecara neurobiologis, otak manusia terdiri atas miliaran sel saraf atau neuron yang menyebar di keseluruhan otak manusia. Seperti yang dikemukakan oleh seorang neurolog, Gerald Edelman, pemenang hadiah nobel, dibutuhkan lebih dari 32 juta tahun untuk menghitung semua sinaps di dalam otak manusia dengan kecepatan satu sinaps per detik. Jika dipusatkan perhatian pada kemungkinan jumlah hubungan saraf di dalam otak, maka didapati jumlah yang sangat menakjubkan yaitu 10 diikuti sejuta angka nol. Setiap saraf otak itu saling berhubungan dan berkomunikasi melalui satu hubungan atau lebih (Restak, 2004). Walaupun demikian, setiap saraf yang ada dalam otak mempunyai tanggung jawab dan fungsi masing-masing. Misalnya, kegiatan membaca mengaktifkan area oksipital dan frontal. Mendengarkan musik dengan mata terpejam mengaktifkan area temporal, frontal dan serebelum. Di samping itu, secara garis besar, otak otak manusia terbagi atas kerja otak belahan otak kanan, tetapi aktifitas kerja kedua otak tersebut tidak terpisah. Aktivitas kedua otak itu saling menyatu dan juga salingmembangun.

Otak kanan berfungsi dalam perkembangan Emotional Quotient (EQ). Misalnya sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain serta pengendalian emosi. Pada otak kanan ini pula terletak kemampuan intuitif, kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, melukis dan segala jenis kegiatan kreatif lainnya.

Kebanyakan orang mengabaikan kemampuan otak kanan. Padahal tingkat kesuksesan seseorang sangat ditentukan oleh kemampuannya mengoptimalkan kinerja otak kanan. kemapuan otak kiri hanya berkisar 10-15 dari kemampuan otak manusia sesungguhnya. Sedangkan kemampuan otak kanan memendam 85-90 kemampuan otak manusia secara keseluruhan. sebagian besar orang hanya menggunakan otak kirinya sebagai berkomunikasi dan perolehan informasi dalam bentuk verbal ataupun tertulis. Bidang pendidikan, bisnis, dan sains cenderung yang digunakan adalah otak belahan kiri. Dalam proses belajar siswa selalu dituntut untuk mempergunakan belahan otak kiri ketika menerima materi pelajaran. Materi pelajaran akan diubah dan diolah dalam bentuk ingatan. Akibatnya, terkadang siswa tidak dapat mempertahankaan ingatan tersebut dalan jangka waktu yang lama. Hal itu disebabkan karena tidak adanya keseimbangan antara kedua belahan otak yang akhirnya dapat menimbulkan terganggunya kesehatan fisik dan mental seseorang.

Untuk menyeimbangkan kecenderungan salah satu belahan otak diperlukan masukan musik dan estetika dalam proses belajar. Masukan musik dan estetika dapat memberikan umpan balik positif sehingga dapat menimbulkan emosi positif yang membuat kerja otak lebih efektif. (Sar Wibowo, 2010)

Dengan dilatihnya otak kanan, maka kreativitas seseorang akan meningkat (Sar Wibowo, 2010). Sedangkan dalam ekstrakurikuler, kebanyakan kegiatan-kegiatan pembelajarannya menggunakan otak kanan. Karena alasan inilah ekstrakurikuler menjadi media yang mudah dan murah untuk dapat meningkatkan kreativitas remaja.

4.2Konsep Pengoptimalan Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler sebagai Upaya Peningkatan Kreativitas RemajaPotensi kegiatan ekstrakurikuler untuk mencetak generasi bertalenta di bidangnya sangatlah besar jika ditangani dengan baik dan professional oleh pihak sekolah. Dengan kata lain, ekstrakurikuler bukan sekedar kegiatan pengisi waktu luang atau rutinitas semata.Bahkan di Jepang, ekstrakurikuler telah ditetapkan sama pentingnya dengan kegiatan intrakuler. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk memajukan ekstrakurikuler yaitu :a. Dana yang memadai. Pihak sekolah harus memiliki dana yang memadai untuk melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler. Jumlah dana tersebut tentu saja disesuaikan dengan jumlah ekstrakurikuler yang dibuka dan pelatih yang didatangkan. Di awal tahun pelajaran, penyusunan RAPBS wajib memperhatikan ketersediaan dana ekstrakurikuler.b. Fasilitas dan alat penunjang. Fasilitas dan alat penunjang sangat mempengaruhi maju tidaknya ekstrakurikuler. Bisa saja dalam mengadakan sebuah kegiatan yang harusnya menambah wawasan ataupun kreativitas siswa jadi terhambat karena tidak tersedianya fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan.c. Pihak sekolah harus mengetahui bakat, minat dan kemampuan masing-masing siswa. Hal ini dapat diupayakan dengan cara Guru BK bekerjasama dengan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan bisa melakukan berbagai macam cara untuk mengetahui talenta siswa. Dengan demikian, pihak sekolah bisa menyarnkan ekstrakurikuler apa yang sesuai dengan minat dan bakatnya.d. Dalam mengikuti ekstrakurikuler ini, seorang siswa harus focus dan dengan sungguh-sungguh menjalani setiap kegiatan dalam ekstrakurikuler tersebut. Untuk itu, siswa disarankan hanya mengikuti satu jenis ekstrakurikuler. Pembatasan jumlah siswa dalam ekstrakurikuler juga diperlukan agar setiap siswa mendapat perhatian yang cukup dari pelatih.e. Selanjutnya, pihak sekolah menyusun silabus kegiatan ekstrakurikuler agar jelas tujuan, proses, target, dan evaluasinya.tanpa adanya silabus, ekstrakurikuler hanya berjalan seadanya.f. Orang yang ditunjuk sebagai pelatih harus dipilih secara selektif. Jika menginginkan hasil yang terbaik, maka hanya orang-orang yang benar-benar memiliki latar belakang dan kemampuan di masing-masing bidang yang bisa menjadi pelatih.atau pihak sekolah bisa mendatangkan pelatih dari luar sekolah yang lebih professional meskipun harus mengeluarkan biaya lebih. Sementara guru bisa diaktifkan sebagai pengawas latihan.g. Kondisi ekstrakurikuler harus dibuat sedemikian rupa agar menarik, menyenangkan, dan mencerdaskan, namun juga tetap ditegakkan kedisiplinan. Karena proses yang baik merupakan awal keberhasilan. Siswa berpotensi di bawah asuhan pelatih yang mumpuni akan sangat mudah berhasil jika keadaan ekstrakurikuler tersebut kondusif.h. Adanya kerjasama antar sekolah. Yaitu antar sekolah dapat melakukan perbandingan dengan ekstrakurikuler yang ada di sekolah lain. Hal ini dapat membuat kemampuan siswa semakin terasah.i. Dan yang terakhir, pihak sekolah harus memfasilitasi siswanya untuk mengikuti perlombaan-perlombaan baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional. Perkara menang atau kalah adalah nomor sekian. Karena sesungguhnya mengikuti sebuah perlombaan bukan hanya untuk mendapat kemenangan. Tapi yang lebih penting adalah pengalaman dan pembelajaran berharga yang didapatkan.

Apabila hal-hal tersebut sudah dapat dipenuhi, maka kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler akan dinikmati oleh para remaja dan lebih bisa membantu peningkatan kreativitas pada para remaja yang mengikuti ekstrakurikulernya.

Bab VPENUTUP

5.1KESIMPULAN1.Ekstrakurikuler merupakan salah satu media pengembangan kreativitas remaja yang cukup efektif . 2.Ekstrakurikuler dapat dimanfaatkan secara maksimal dengan beberapa syarat yaitu, dana yang memadai, fasilitas dan alat penunjang yang lengkap,focus dalam mengikuti satu ekstrakurikuler, adanya silabus kegiatan ekstrakurikuler, pelatih yang berkompeten, kondisi ekstrakurikuler yang menyenangkan namun juga disiplin, dan yang terakhir adalah pihak sekolah yang memfasilitasi siswanya untuk mengikuti perlombaan-perlombaan.

5.2SARAN1. Sebaiknya, para remaja mengikuti minimal satu ekstrakurikuler yang ada di sekolahnya untuk membantu mengembangkan kreativitasnya.2. Setiap ekstrakurikuler yang ada pada sekolah harus bisa mengembangkan kegiatan-kegiatan yang dimilikinya agar lebih bervariasi dan menarik, namun masih memiliki manfaat bagi anggotanya.

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, Yuri.2011.Menyeimbangkan Fungsi Kerja Otak Kanan.[online].http://yurirobithoh.blogspot.com/2011/04/menyeimbangkan-fungsi-kerja-otak-kanan.html.diakses tanggal 25 april 2011

Anonymous.2002.Kegiatan yang Membuat Otak Kamu Super.[online].http://ent.eepis-its.edu/post/202/3-kegiatan-yang-membuat-otak-kamu-super.html

Azizah, Mira Nurul.2012.Mengasah Otak Kanan Anak.[online].http://ziiziizaazaa.mywapblog.com/mengasah-otak-kanan-anak.xhtml.diakses tanggal 21 februari 2012

Hanjaya.2008.Manfaat Kegiatan Ekstrakurikuler.[online].http://hanjaya839.wordpress.com/2008/12/12/manfaat-kegiatan-ekstrakurikuler/.diakses tanggal 12 Desember 2012

Hariyanto.2010.Pengertian Remaja.[online].http://www.belajarpsikologi.com/pengertian-remaja/.diakses tanggal 11 maret 2010

Irwansyah.2009.Pendidikan Jasmani. Jakarta : PT. Grafindo Media PratamaSaepul, Maman Abdurahman.2011.Bakat.[online].http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195706131985031-MAMAN_ABDURAHMAN_SAEPUL_R/BAKAT.pdf

Setiyanto.2000.Ortu Ideal dari Perspektif Anak. Jakarta : Grasindo

Smith, Daniel L.2011.Warna-warni Kecerdasan Anak. Yogyakarta : Kanisius

Surya, Hendra.2009.Percaya Diri itu Penting. Bandung : PT. Elex Media Komputindo

Suwartono.2011.[online].Tahu Ciri-ciri Anak Kreatif.[online].http://www.lpmpjateng.go.id/web/index.php/arsip/berita/170-tahu-ciri-ciri-anak-kreatif- .diakses tanggal 16 maret 2011

Wibowo, Sar.2010.Otak Kanan Tentukan Kesuksesan.[online].http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/pendidikan/otak-kanan-tentukan-kesuksesan.html