ekstraksi forceps

26
EKSTRAKSI FORCEPS

Upload: samira-mira

Post on 16-Feb-2015

77 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ekstraksi Forceps

EKSTRAKSI FORCEPS

Page 2: Ekstraksi Forceps

DEFINISI

• Forceps/cunam : alatmembantu kelahiranpenarikan kepala janin

• Fungsi : penarik, pemutar atau keduanya• 4komponen• Daun (blade)• Leher (shank)• Kunci (lock)• Gagang (handle)

Page 3: Ekstraksi Forceps

JENIS

• Forceps Nagele, terdiri dari sendok kiri yang mempunyai kunci-kunci yang dapat ditempatkan dalam rongga panggul sebelah kiri, dan sendok kanan yang dapat ditempatkan dalam rongga panggul kanan. Masing-masing sendok tersebut mempunyai daun sendok, leher sendok dan ganggang sendok.

• Forceps Kielland, mempunyai perbedaan dengan forceps nagele yaitu tidak mempunyai lengkung panggul sehingga tidak terikat pada satu belah panggul saja. Kuncinya mungkin digeser antara kedua daun sendok.

• Forceps Piper, adalah sendok sebagai alat operasi melahirkan yang tidak mempunyai lengkung kepala dan lengkung

perineum.

Page 4: Ekstraksi Forceps
Page 5: Ekstraksi Forceps

Klasifikasi persalian dengan forceps

AMERICAN COLLEGE OF OBSTETRICIANS AND GYNECOLOGIST (1988)

• Forceps dasar panggul– Skalp terlihat pada introtus tanpa memisahkan

labia diantara kontraksi– Tengkorak mencapai dasar panggul– Kepala berada/diatas perenium

Page 6: Ekstraksi Forceps

• Forceps letak rendah– Bagian terdepan tengkorak memasuki ≥ +2cm.

Dibagi menjadi 2 :• Rotasi ≤ 45⁰• Rotasi ≥ 45⁰

• Forceps letak tengah– Kepala telah engaged namun bagian terdepan

tengkorak masi diatas posisi +2cm

Page 7: Ekstraksi Forceps

r

• Forceps letak tinggi– Pada waktu apapun, sebelum terjadi engagement

kepala janin

Keadaan khusus• Forceps yang gagal• Foreps percobaan

Page 8: Ekstraksi Forceps

Syarat aplikasi forceps• Kepala janin harus cakap (engaged)• Serviks harus berdilatasi penuh• Posisi kepala harus dapat dikenali• Tipe pelvis harus diketahui• Membran amnion harus sudah ruptur• Tidak ada kecurigaan disporposi antara ukuran

kepala dengan ukuran pelvis• Tersedia fasilitasyang adekuat dan dapat

menunjang• Operator harus kompeten

Page 9: Ekstraksi Forceps

INDIKASIMATERNAL• Pre eklampsi• Penyakit jantung, penyakit paru• Kelelahan• Kala 2 yang memanjang

• Kontraksi lemah• Usaha mengejan ibu yang lemah• Kepala malrotasi• Kekakuan perineum

FETUS– Gawat janin– Malposisi fetus seperti pada letak sungsang

Page 10: Ekstraksi Forceps

kontraindikasi

• Penolakan pasien• Tidak ada dukungan fasilitas dan staf• Operator yag tidak berpengalaman • Kontraindikasi partus pervaginam• Servic tidak berdilatasi penuh• Keidakmampuan menentukan presentasi dan

posisi kepala fetus atau pelvik yang adekuat• Disproporsi cephalopelvik• Ekstraksi percobaan gagal

Page 11: Ekstraksi Forceps

KOMPLIKASIMATERNALAkut• Laserasi servik, vagina, perenium, kandung kemih• Episiotomi lebih luas• Meningkatnya jumlah perdarahan• Hematoma• Rupur uterusLANJUT• Inkontenensia urine• Inkontinensia fekal• Trauma sfingter anus• Prolaps organ pelvis

Page 12: Ekstraksi Forceps

FETUS• Bekas forceps pada wajah, memar, laserasi,

sefalohemaoma• Tauma saraf fasialis• Fraktur tengkorak, perdarahan intracranial• Distosia bahu

Page 13: Ekstraksi Forceps

Langkah klinika.PERSETUJUAN TINDAKANb.PERSIAPAN SEBELUM TINDAKANI.Pasien• Cairan dan slang infus sudah terpasang, Perut bawah dan lipat paha sudah

dibersihkan dengan air dan sabun.• Uji fungsi dan perlengkapan perlatan ekstraksi forceps• Siapkan alas bokong, sarung kaki dan penutup perut bawah.• Medikamentosa

– Oksigen– Ergometrin– Prokain 1%

• Larutkan antiseptik (Povidon lodin 10%)• Oksigen dengan regulator• Instrumen

– Set partus – klem– Cunam tampon – Tabung 5 ml dan jarum suntik No. 23 (sekali pakai) – kateter karet

Page 14: Ekstraksi Forceps

II.Penolong (operator dan asisten)• Baju kamar tindakan, pelapis plastik, masker

dan kacamata pelindung• Sarung tangan DTT/steril• Alas kaki (sepatu/”boot” karet)• Instrumen– Lampu sorot– Monoaural stetoskop dan stetoskop, tensimeter

Page 15: Ekstraksi Forceps

III.Bayi• Instrumen

– Penghisap lendir dan sudep/penekan lidah – Kain penyeka muka dan badan – Meja bersih, kering dan hangat (untuk tindakan) – Inkubator – Pemotong dan pengikat tali pusat – Tabung 20 ml dan jarum suntik No. 23/ insulin (sekali pakai) – Kateter intravena atau jarum kupu-kupu – Popok dan selimut – Alat resusitasi bayi

• Medikamentosa– Larutan Bikarbonas Natrikus 7,5% atau 8,4%– Nalokson (Narkan) 0,01 mg/kg BB– Epinefrin 0,01%– Antibiotika– Akuabidestilata dan Dekstrose 10%

• Oksigen dengan regulator

Page 16: Ekstraksi Forceps

pemasangan• Ibu terlentang dalam posisi litotomi.• Dilakukan anti sepsis di daerah anogenital.• Dilakukan PD/VT untuk memastikan posisi

denominator terakhir. Hasil : Pembukaan lengkap, ketuban (-), kepala di HIII, UUK kiri depan.

• Dilakukan prekonstruksi pemasangan forceps, forceps akan dipasang melintang terhadap kepala (biparietal) dan miring terhadap panggul.

• Sebelum pemasangan forceps dimulai, dilakukan anastesi pudendal block pada bagian kanan dan kiri (letak nervus pudendalis pada kanalis alcock, pada otot diafragma pelvis di antara spina dengan tuber ischii).

Page 17: Ekstraksi Forceps

Sendok forceps kanan dipasang terlebih dahulu dengan cara :• Tangan kanan memegang forceps seperti memegang pensil dengan

tangkai forceps sejajar dengan lipat paha kiri ibu.• Empat jari tangan kiri penolong dimasukkan ke dalam sisi kanan

vagina ibu dan ibu jari tertahan di luar, jari penolong terletak di antara dinding jalan lahir dengan kepala janin.

• Daun forceps kanan dimasukkan ke sisi kanan vagina ibu, di antara empat jari tangan penolong dan kepala janin dengan ibu jari tangan kiri penolong sebagai penunjuk (penuntun) dan empat jari yang lain sebagai rel.

• Setelah daun forceps kanan masuk dilakukan tindakan wanderen (menggeser daun forceps agar terletak tepat pada bagian parietal janin), dengan cara ibu jari tangan kiri penolong sebagai titik tumpu kemudian tangkai forceps kanan yang semula berada pada posisi atas diungkit atau diturunkan ke bawah sehingga secara otomatis daun forceps akan bergeser.

• Setelah daun forceps kanan terletak dengan benar kemudian posisi dipertahankan dengan cara dipegang oleh asisten.

Page 18: Ekstraksi Forceps

Forceps kiri• Tangan kiri memegang forceps seperti memegang pensil dengan tangkai forceps

sejajar dengan lipat paha kanan ibu.• Empat jari tangan kanan penolong dimasukkan ke dalam sisi kiri vagina ibu dan ibu

jari tertahan di luar, jari penolong terletak diantara dinding jalan lahir dengan kepala janin, diusahakan agak ke bawah belakang pada daerah yang sejajar atau berseberangan dengan daun forceps yang pertama.

• Daun forceps kiri dimasukkan ke sisi kiri vagina ibu, diantara empat jari tangan penolong dan kepala janin dengan ibu jari tangan kanan penolong sebagai penunjuk (penuntun) dan empat jari yang lain sebagai rel.

• Kemudian setelah daun forceps kiri terpasang sejajar dengan daun forceps pertama, kedua tangkai forceps disilangkan terlebih dahulu baru kemudian dikunci.

• Dilakukan PD/VT untuk memeriksa apakah forceps sudah terletak dengan baik dan tidak menjepit bibir cervic ataupun jalan lahir.

• Dilakukan traksi percobaan dengan cara tangan kiri menggenggam tangkai forceps dengan cara jari telunjuk dan jari tengah kanan kiri diletakkan pada pengait serta kedua jari yang toucher dari tangan kanan ditumpangkan pada tangan kiri dan ujung jari tengah ditempelkan pada kepala janin, kemudian baru dilakukan tarikan perlahan-lahan. Apabila jari tengah kanan dari penolong terlepas dari kepala janin berarti forceps lolos atau meleset. Apabila tidak terlepas berarti forceps sudah tepat.

Page 19: Ekstraksi Forceps
Page 20: Ekstraksi Forceps

• Lakukan episiotomi.• Mulai dilakukan ekstraksi.

Memegang forceps, ada 2 cara :• Memegang tangkai forceps dengan cara tangan kanan atau tangan

yang terkuat memegang tangkai forceps pada posisi jari tengah dan jari telunjuk terletak pada pengait dan tangan kiri atau tangan yang satunya ditumpangkan serta jari tengah tangan kiri diletakkan di antara kedua daun. Apabila menggunakan cara ini berarti kita menggunakan seluruh kekuatan badan untuk menarik forceps (sulit untuk mengontrol kekuatan tarikan).

• Memegang tangkai forceps dengan cara tangan kiri. Memegang tangkai forceps bagian depan kemudian dari arah yang berlawanan dengan tangan kanan menggenggam tangkai forceps bagian belakangnya. Pada cara ini kita hanya menggunakan kekuatan dari otot bisep saja (kekuatan lebih mudah dikontrol).

Page 21: Ekstraksi Forceps

PENARIKAN• Kemudian dilakukan tarikan forceps secara perlahan dan

bertahap dimulai dari memutar posisi ubun-ubun kecil dari kiri depan ke arah depan sambil menarik ke arah bawah sampai dengan bagian suboksiput terlihat.

• Setelah suboksiput terlihat dilakukan tarikan mendatar lalu ke arah atas kemudian penolong bergeser ke samping kanan ibu, kemudian tangan kanan penolong menahan perineum dan tangan kiri menggenggam tangkai forceps dan melakukan tarikan ke atas sesuai dengan lengkung jalan lahir.

• Setelah kepala anak lahir daun forceps dilepaskan dengan cara memasukkan dua jari yaitu kelingking dan jari manis di antara daun forceps kemudian direnggangkan sampai forceps terbuka, kemudian forceps dilepas..

Page 22: Ekstraksi Forceps
Page 23: Ekstraksi Forceps
Page 24: Ekstraksi Forceps

• MELAHIRKAN BAYI– Kepala bayi dipegang biparietal, gerakkan ke bawah

untuk melahirkan bahu depan, kemudian gerakkan ke atas untuk melahirkan bahu belakang, kenudian lahirkan seluruh tubuh bayi.

– Bersihkan muka (hidung dan mulut) bayi dengan kain bersih, potong tali pusat dan serahkan bayi pada petugas bagian anak.

• LAHIRKAN PLASENTA– Manajemen aktif kala III– Periksa kelengkapan plasenta (perhatikan bila terapat

bagian-bagian yang lepas atau tidak lengkap).– Masukkan plasenta ke dalam tempatnya (hindari

percikan darah).

Page 25: Ekstraksi Forceps

EKSPLORASI JALAN LAHIR• Masukkan spekulum Sim’s/L atas dan bawah pada vagina.• Perhatikan apakah terdapat robekan perpanjangan luka episiotomi atau robekan pada dinding

vagina di tempat lain.• Ambil klem ovum , lakukan penjepitan secara bergantian ke arah samping, searah jarum jam,

perhatikan ada tidaknya robekan porsio.• Bila terjadi robekan di luar luka episiotomi, lakukan penjahitan dan PENJAHITAN EPISIOTOMI• Pasang penopang bokong (beri alas kain). Suntikan prokain 1% (yang telah disiapkan dalam tabung

suntik) pada sisi dalam luka episiotomi (otot, jaringan, submukosa dan subkutis) bagian atas dan bawah.

• Uji hasil infiltrasi dengan menjepit kulit perineum yang dianestasi dengan pinset bergigi.• Masukkan tampon vagina kemudian jepit tali pengikat tampondankain penutup perut bawah

dengan kocher.• Dimulai dari ujung luka episiotomi bagian dalam jahit otot dan mukosa secara jelujur bersimpul ke

arah luar kemudian tautkan kembali kulit secara subkutikuler atau jelujur matras.• Tarik tali pengikat tampon vagina secara perlahan-lahan hingga tampon dapat dikeluarkan,

kemudian kosongkan kandung kemih.• Bersihkan noda darah, cairan tubuh dan air ketuban dengan kapas yang telah diberi larutan

antiseptik.• Pasang kasa yang dibasahi dengan Povidon lodin pada tempat jahitan episiotomi.

Page 26: Ekstraksi Forceps

DEKONTAMINASI• Semua alat instrumen dimasukkan dalam larutan klorinCUCI TANGAN PASCATINDAKANPERAWATAN PASCATINDAKAN• Periksa kembali tanda vital pasien, lakukan tindakan

dan beri instruksi lanjut bila diperlukan.• Catat kondisi pasien pascatindakan dan buat laporan

tindakan pada kolom yang tersedia dalam status pasien.

• Tegaskan pada petugas yang merawat untuk melaksanakan instruksi pengobatan dan perawatan serta laporkan segera bila pada pemantauan lanjutan terjadi perubahan-perubahan yang harus diwaspadai.