ekonomi nasional tanggung jawab knkt ditingkatkan filebekasi, sidoarjo, dan tarakan. di bidang...

1
SEBANYAK 7.000 dari 10 ribu izin kuasa pertambangan (KP) belum memiliki izin usaha per- tambangan (IUP). Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) hingga kini hanya mampu menertibkan 3.000 KP dengan target penyelesaian sepenuhnya pada 2011. “Saat ini baru 3.000 KP yang sudah ditertibkan, kami harap- kan nanti sisanya sebanyak 7.000 KP dapat diselesaikan secepatnya pada 2011,” ungkap Dirjen Mineral, Batu Bara dan Panas Bumi (Minerbapabum) Kementerian ESDM Bambang Setiawan di Jakarta, kemarin. Dia menjelaskan, sesuai de- ngan Undang-Undang Nomor 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (Min- erba), setiap KP harus melaku- kan registrasi ulang untuk me- meroleh IUP. Izin ini tidak akan diterbitkan jika KP terbukti masih melanggar aturan. “Misalnya tidak melaksana- kan kegiatan eksplorasi dan tidak mengantongi sertifikat amdal. Jika ada tiga KP di satu lokasi, harus dipilih salah satu. Jika mereka terus melanggar, akan kami cabut,” tegasnya. Jika IUP belum dimiliki, sebenarnya eksploitasi tam- bang tidak bisa dilakukan. Pasalnya, sesuai dengan keten- tuan, pertambangan hanya bisa dilakukan di wilayah dengan IUP yang akan diterbitkan pemerintah. Sementara itu, staf ahli Menteri ESDM Bidang Infor- masi dan Komunikasi Kar- daya Warnika menjelaskan, pihaknya telah menyelesaikan sejumlah program di bidang minyak dan gas, kelistrikan, minerba, maupun energi baru dan terbarukan. “Selama satu tahun terakhir banyak yang sudah kami laku- kan,” ujarnya. Beberapa program itu, di antaranya penandatanganan pokok-pokok perjanjian (head of agreement/HoA) pasokan gas unit penampungan regasikasi terapung di Teluk Jakarta, pemanfaatan gas bumi untuk angkutan umum di Palembang, Surabaya, dan Denpasar, dan gas bumi perkotaan di Depok, Bekasi, Sidoarjo, dan Tarakan. Di bidang kelistrikan, veri- kasi 21 proyek pengembang listrik swasta (IPP) telah di- lakukan termasuk persetujuan harga. Sementara itu, di bidang minerba berupa penyelesaian kajian peningkatan nilai tambah melalui pem- bangunan peleburan di dalam negeri, memastikan keterse- diaan batu bara PLN, dan kewajiban pasok batu bara ke dalam negeri. Di bidang energi alternatif, diadakan evaluasi harga beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi. (*/Ant/E-6) Sebanyak 70% Tambang belum Kantongi Izin 18 | Ekonomi Nasional JUMAT, 15 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA Tanggung Jawab KNKT Ditingkatkan M ASALAH kese- lamatan trans- portasi kembali menjadi sorotan. Hal itu memang layak untuk dikupas karena faktor kesela- matan menyangkut hal yang sangat serius, yaitu nyawa manusia. Selain itu, keselamatan transportasi tidak luput dari perhatian dunia. Jika angka kecelakaan transportasi publik di sebuah negara tinggi, nega- ra-negara lain akan bereaksi. Tentu masih segar dalam ingat- an kita saat otoritas negara- negara di Eropa memberlaku- kan larangan terbang terhadap maskapai nasional ke ‘Benua Biru’ itu beberapa waktu lalu. Untunglah kita cepat berbenah sehingga kepercayaan terhadap maskapai nasional sudah pulih kembali. Berkaca kepada insiden ke- celakaan transportasi publik yang terjadi belakangan ini, pe- merintah mulai bergeming. Ke- marin, Wakil Presiden (Wapres) Boediono mengeluarkan dela- pan langkah untuk meningkat- kan keselamatan transportasi udara. Salah satunya adalah meminta tugas dan fungsi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dari sebe- lumnya bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan (Menhub), kini ditingkatkan menjadi bertanggung jawab kepada Presiden. Wapres menyatakan pemerin- tah harus memberikan respons yang baik atas masalah kese- lamatan transportasi udara. Pasalnya, hal itu menyangkut keresahan publik. “Mari kita mulai dengan mencari langkah yang konkret dan tidak muluk-muluk untuk perbaikan keselamatan trans- portasi,” kata Wapres Boediono dalam rapat keselamatan trans- portasi udara di Istana Wapres, kemarin. Seusai rapat, Juru Bicara Wapres Yopie Hidayat men- jelaskan, rapat memutuskan delapan langkah untuk pening- katan keselamatan transportasi udara. Selain soal pertanggung- jawaban KNKT, pengawasan pelaksanaan rekomendasi KNKT dan pengenaan sanksi yang tegas juga diputuskan. Selain itu, diputuskan untuk memperluas kapasitas bandara. Contohnya, kapasitas Bandara Soekarno-Hatta yang hanya mampu 22 juta penumpang per tahun. Kenyataannya, jumlah penumpang pada 2009 sudah mencapai 34 juta. Dipisahkan Sementara itu, terkait dengan kecelakaan kereta api yang ter- jadi dalam waktu berdekatan belakangan ini, Wakil Presiden (Wapres) Boediono mengins- truksikan agar dipisahkan secara tegas tugas dan fungsi Ditjen Perkeretaapian Kemen- terian Perhubungan sebagai regulator dan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) sebagai operator. Wapres meminta agar diben- tuk direktorat keselamatan. Hal itu dilakukan karena insiden kecelakaan kereta api yang ter- jadi dalam waktu berdekatan beberapa waktu lalu. Insiden terakhir terjadi pada Senin (11/10), saat kereta api Rangkas Jaya terbakar di Stasiun Rang- kasbitung. Saat ditemui di kesempatan yang sama, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Su- santono mengatakan hingga kini pemisahan tugas tersebut belum jelas. Dengan begitu, saat terjadi kecelakaan kereta api seperti baru-baru ini, sulit dicarikan pihak mana yang bertanggung jawab. “Jadi akan dipisahkan hal- hal apa saja yang masuk ranah regulator dan apa saja untuk operator dengan mengacu kepada UU 23/2007 tentang Kereta Api. Misalnya, untuk pengelolaan stasiun, rel, dan sinyal bisa dipisahkan secara tegas siapa yang bertanggung jawab apakah operator atau regulator,” kata Bambang. Adapun hal yang juga mendapatkan urgensi untuk segera dilaksanakan, papar Bambang, adalah pembentukan unit khusus yang menangani masalah keselamatan transpor- tasi. Unit itu berupa direktorat keselamatan di bawah Direk- torat Jenderal Perkeretaapian. Direktorat keselamatan itu juga akan dibuat di PT KAI. “Kami diperintahkan un- tuk mempercepat pemisahan fungsi operator dan regulator kereta api. Adapun pemben- tukan direktorat keselamatan masih dalam tahap evaluasi oleh Kementerian Pember- dayaan Aparatur Negara. Namun, ini harus cepat di- lakukan karena juga perintah UU,” ujarnya. Selain itu, untuk membenahi keselamatan transportasi kere- ta api, sederet langkah lainnya akan dilakukan pemerintah. Antara lain, imbuh Bambang, pemasangan sejumlah alat pengamanan di rel dan stasiun. “Seperti anti collision device (alat pencegah tabrakan), warning system, dan automatic train stop,” ucapnya. Ditjen Kereta Api juga menda- pat tugas merevitalisasi dan memperbaharui sistem sinyal serta meneruskan pembangun- an jalur rel ganda. (E-5) [email protected] Tugas dan fungsi KNKT dari sebelumnya bertanggung jawab kepada Menhub, kini ditingkatkan menjadi bertanggung jawab kepada Presiden. Dwi Tupani INDONESIA memiliki dua keunggulan se- bagai modal dalam persaingan pasar global yakni lingkungan dan kapasitas bisnis. Hal itu mendorong perbaikan peringkat daya saing Indonesia di dunia. “Indonesia sendiri sudah mengalami pe- ningkatan, terlihat pada Forum Ekonomi Dunia Global Competitiveness Index (GCI) 2010-2011 Indonesia berada di rangking ke- 44 dari 133 negara. Padahal pada 2009 lalu Indonesia menempati peringkat ke-54,” ujar Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Ke- menterian Perdagangan Hesti Indah Kresnarini pada Pembukaan Trade and Investment Forum dalam rangka Trade Expo Indonesia (TEI) di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta, kemarin. Sementara itu dalam IMD’s World Com- petitiveness Yearbook, Indonesia naik dari posisi 42 menjadi 35. Baik GCI maupun IMD, Indonesia berada di atas Brasil yang meru- pakan satu dari empat negara dengan laju ekonomi tinggi. Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Firmansyah Rahim menyambut baik peningkatan peringkat Indonesia. Itu sejalan dengan rencana mengembangkan pariwisata Indonesia secara global dengan memperbaiki dan meningkatkan citra. De- ngan citra Indonesia yang baik, akan mudah mengundang wisatawan dan investor asing datang ke Indonesia. “Pertama-tama harus dilakukan perbaikan kualitas pelayanan dan menambah jumlah destinasi dengan sinergi lintas sektor seperti Kementerian Perhubungan untuk memper- baiki transportasi dan bandara. Kemudian Kementerian Pekerjaan Umum dari segi jalan, begitu juga PLN untuk meningkatkan dari segi listrik dan energi,” katanya. Selain pemerintah, investasi swasta juga masih dibutuhkan. Investasi itu meliputi 13 macam usaha, di antaranya investasi hotel, restoran, akomodasi, serta daya tarik alam, buatan dan budaya. Pada TEI 2010, di hari pertama tercatat transaksi bisnis sebesar US$19,24 juta untuk furnitur, suku cadang otomotif, kerajinan, dan minyak kelapa sawit. Adapun transaksi terbe- sar dilakukan Nigeria (34,6%), Spanyol (5%), Jerman (4,8%), Italia (4,7%), dan Australia (4%). Pada hari kedua TEI 2010 dikunjungi oleh misi dagang dari 21 negara. (SN/E-6) Peringkat Daya Saing Naik Investasi Ditambah JURNAL TEI 2010 Kita mulai mencari langkah konkret untuk perbaikan keselamatan transportasi.’’ Boediono Wapres RI KERAJINAN TAS: Warga menjahit dan menyulam kerajinan tas di Sentra Kerajinan Tas Yasmina, Desa Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kemarin. Tas hasil kerajinan usaha mikro, kecil, dan menengah binaan LSM Yasmina dengan Aqua Babakan Pari tersebut dijual dengan harga Rp25 ribu hingga Rp60 ribu per buah. Rata-rata per bulannya dapat terjual 50 hingga 100 tas. MI/ROMMY PUJIANTO Bambang Setiawan Dirjen Minerbapabum Kementerian ESDM MI/M IRFAN

Upload: doanhuong

Post on 01-May-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SEBANYAK 7.000 dari 10 ribu izin kuasa pertambangan (KP) belum memiliki izin usaha per-tambangan (IUP). Kementerian Energi Sumber Daya Mi neral (ESDM) hingga kini hanya mampu menertibkan 3.000 KP dengan target penyelesaian sepenuhnya pada 2011.

“Saat ini baru 3.000 KP yang sudah ditertibkan, kami harap-kan nanti sisanya sebanyak 7.000 KP dapat diselesaikan secepatnya pada 2011,” ungkap Dirjen Mineral, Batu Bara dan Panas Bumi (Minerbapabum) Kementerian ESDM Bambang Setiawan di Jakarta, kemarin.

Dia menjelaskan, sesuai de-ngan Undang-Undang Nomor 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (Min-erba), setiap KP harus melaku-kan registrasi ulang untuk me-meroleh IUP. Izin ini tidak akan diterbitkan jika KP terbukti masih melanggar aturan.

“Misalnya tidak melaksana-kan kegiatan eksplorasi dan tidak mengantongi sertifikat amdal. Jika ada tiga KP di satu lokasi, harus dipilih salah satu.

Jika mereka terus melanggar, akan kami cabut,” tegasnya.

Jika IUP belum dimiliki, sebenarnya eksploitasi tam-bang tidak bisa dilakukan. Pasalnya, sesuai dengan keten-

tuan, pertambangan hanya bisa dilakukan di wilayah dengan IUP yang akan diterbitkan pemerintah.

Sementara itu, staf ahli Menteri ESDM Bidang Infor-masi dan Komunikasi Kar-daya Warnika menjelaskan, pihaknya telah menyelesaikan sejumlah program di bidang minyak dan gas, kelistrikan, minerba, maupun energi baru

dan terbarukan. “Selama satu tahun terakhir

banyak yang sudah kami laku-kan,” ujarnya.

Beberapa program itu, di antaranya penandatanganan pokok-pokok perjanjian (head of agreement/HoA) pasokan gas unit penampungan regasifi kasi terapung di Teluk Jakarta, pemanfaatan gas bumi untuk angkutan umum di Palembang, Surabaya, dan Denpasar, dan gas bumi perkotaan di Depok, Bekasi, Sidoarjo, dan Tarakan.

Di bidang kelistrikan, veri-fi kasi 21 proyek pengembang listrik swasta (IPP) telah di-lakukan termasuk persetujuan harga. Sementara itu, di bidang minerba berupa penyelesaian kajian peningkatan

nilai tambah melalui pem-bangunan peleburan di dalam negeri, memastikan keterse-diaan batu bara PLN, dan kewajiban pasok batu bara ke dalam negeri. Di bidang energi alternatif, diadakan evaluasi harga beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi. (*/Ant/E-6)

Sebanyak 70% Tambangbelum Kantongi Izin

18 | Ekonomi Nasional JUMAT, 15 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA

Tanggung Jawab KNKT Ditingkatkan

MASALAH kese-lamatan trans-portasi kembali menjadi sorotan.

Hal itu memang layak untuk dikupas karena faktor kesela-matan menyangkut hal yang sangat serius, yaitu nyawa manusia.

Selain itu, keselamatan transportasi tidak luput dari perhatian dunia. Jika angka kecelakaan transportasi publik di sebuah negara tinggi, nega-ra-negara lain akan bereaksi. Tentu masih segar dalam ingat-an kita saat otoritas negara-negara di Eropa memberlaku-kan larangan terbang terhadap maskapai nasional ke ‘Benua Biru’ itu beberapa waktu lalu. Untunglah kita cepat berbenah sehingga kepercayaan terhadap maskapai nasional sudah pulih kembali.

Berkaca kepada insiden ke-celakaan transportasi publik yang terjadi belakangan ini, pe-merintah mulai bergeming. Ke-marin, Wakil Presiden (Wapres) Boediono mengeluarkan dela-pan langkah untuk meningkat-kan keselamatan transportasi udara. Salah satunya adalah meminta tugas dan fungsi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dari sebe-lumnya bertanggung jawab

kepada Menteri Perhubungan (Menhub), kini ditingkatkan menjadi bertanggung jawab kepada Presiden.

Wapres menyatakan pemerin-tah harus memberikan respons yang baik atas masalah kese-lamatan transportasi udara. Pasalnya, hal itu menyangkut keresahan publik.

“Mari kita mulai dengan mencari langkah yang konkret dan tidak muluk-muluk untuk perbaikan keselamatan trans-portasi,” kata Wapres Boediono dalam rapat keselamatan trans-portasi udara di Istana Wapres, kemarin.

Seusai rapat, Juru Bicara Wapres Yopie Hidayat men-jelaskan, rapat memutuskan delapan langkah untuk pening-katan keselamatan transportasi udara. Selain soal pertanggung-jawaban KNKT, pengawasan pelaksanaan rekomendasi KNKT dan pengenaan sanksi yang tegas juga diputuskan.

Selain itu, diputuskan untuk memperluas kapasitas bandara. Contohnya, kapasitas Bandara Soekarno-Hatta yang hanya mampu 22 juta penumpang per tahun. Kenyataannya, jumlah penumpang pada 2009 sudah mencapai 34 juta.

DipisahkanSementara itu, terkait dengan

kecelakaan kereta api yang ter-jadi dalam waktu berdekatan

belakangan ini, Wakil Presiden (Wapres) Boediono mengins-truksikan agar dipisahkan secara tegas tugas dan fungsi Ditjen Perkeretaapian Kemen-terian Perhubungan sebagai regulator dan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) sebagai operator.

Wapres meminta agar diben-tuk direktorat keselamatan. Hal itu dilakukan karena insiden kecelakaan kereta api yang ter-jadi dalam waktu berdekatan beberapa waktu lalu. Insiden terakhir terjadi pada Senin (11/10), saat kereta api Rangkas

Jaya terbakar di Stasiun Rang-kasbitung.

Saat ditemui di kesempatan yang sama, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Su-santono mengatakan hingga kini pemisahan tugas tersebut belum jelas. Dengan begitu, saat terjadi kecelakaan kereta api seperti baru-baru ini, sulit dicarikan pihak mana yang bertanggung jawab.

“Jadi akan dipisahkan hal-hal apa saja yang masuk ranah regulator dan apa saja untuk

operator dengan mengacu kepada UU 23/2007 tentang Kereta Api. Misalnya, untuk pengelolaan stasiun, rel, dan sinyal bisa dipisahkan secara tegas siapa yang bertanggung jawab apakah operator atau regulator,” kata Bambang.

Adapun hal yang juga mendapatkan urgensi untuk segera dilaksanakan, papar Bambang, adalah pembentukan unit khusus yang menangani masalah keselamatan transpor-tasi. Unit itu berupa direktorat keselamatan di bawah Direk-torat Jenderal Perkeretaapian. Direktorat keselamatan itu juga akan dibuat di PT KAI.

“Kami diperintahkan un-tuk mempercepat pemisahan fungsi operator dan regulator kereta api. Adapun pemben-tukan direktorat keselamatan masih dalam tahap evaluasi oleh Kementerian Pember-dayaan Aparatur Negara. Namun, ini harus cepat di-lakukan karena juga perintah UU,” ujarnya.

Selain itu, untuk membenahi keselamatan transportasi kere-ta api, sederet langkah lainnya akan dilakukan pemerintah. Antara lain, imbuh Bambang, pemasangan sejumlah alat pengamanan di rel dan stasiun. “Seperti anti collision device (alat pencegah tabrakan), warning system, dan automatic train stop,” ucapnya.

Ditjen Kereta Api juga menda-pat tugas merevitalisasi dan memperbaharui sistem si nyal serta meneruskan pembangun-an jalur rel ganda. (E-5)

[email protected]

Tugas dan fungsi KNKT dari sebelumnya bertanggung jawab kepada Menhub, kini ditingkatkan menjadi bertanggung jawab kepada Presiden.

Dwi Tupani

INDONESIA memiliki dua keunggulan se-bagai modal dalam persaingan pasar global yakni lingkungan dan kapasitas bisnis. Hal itu mendorong perbaikan peringkat daya saing Indonesia di dunia.

“Indonesia sendiri sudah mengalami pe-ningkatan, terlihat pada Fo rum Ekonomi Dunia Global Com petitiveness Index (GCI) 2010-2011 Indonesia berada di rangking ke-44 dari 133 ne ga ra. Padahal pada 2009 lalu In donesia menempati peringkat ke-54,” ujar Dirjen Pengembangan Ekspor Nasio nal Ke-menterian Perda gangan Hesti Indah Kresnarini pada Pem bukaan Trade and Investment Forum dalam rangka Trade Expo Indonesia (TEI) di Jakarta In ternational Expo Kemayoran, Jakarta, kemarin.

Sementara itu dalam IMD’s World Com-petitiveness Yearbook, Indonesia naik dari posisi 42 menjadi 35. Baik GCI maupun IMD, Indonesia berada di atas Brasil yang meru-pakan satu dari empat negara dengan laju ekonomi tinggi.

Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Firmansyah Rahim menyambut baik peningkatan peringkat Indonesia. Itu

sejalan dengan rencana mengembangkan pariwisata Indonesia secara global dengan memperbaiki dan meningkatkan citra. De-ngan citra Indonesia yang baik, akan mudah mengundang wisatawan dan investor asing datang ke Indonesia.

“Pertama-tama harus dilakukan perbaikan kualitas pelayanan dan menambah jumlah destinasi dengan sinergi lintas sektor seperti Kementerian Perhubungan untuk memper-baiki transportasi dan bandara. Kemudian Kementerian Pekerjaan Umum dari segi jalan, begitu juga PLN untuk meningkatkan dari segi listrik dan energi,” katanya.

Selain pemerintah, investasi swasta juga masih dibutuhkan. Investasi itu meliputi 13 macam usaha, di antaranya investasi hotel, restoran, akomodasi, serta daya tarik alam, buatan dan budaya.

Pada TEI 2010, di hari pertama tercatat transaksi bisnis sebesar US$19,24 juta untuk furnitur, suku cadang otomotif, kerajinan, dan minyak kelapa sawit. Adapun transaksi terbe-sar dilakukan Nigeria (34,6%), Spanyol (5%), Jerman (4,8%), Italia (4,7%), dan Australia (4%). Pada hari kedua TEI 2010 dikunjungi oleh misi dagang dari 21 negara. (SN/E-6)

Peringkat Daya Saing NaikInvestasi Ditambah

JURNAL TEI 2010

Kita mulai mencari langkah konkret untuk perbaikan keselamatan transportasi.’’

BoedionoWapres RI

KERAJINAN TAS: Warga menjahit dan menyulam kerajinan tas di Sentra Kerajinan Tas Yasmina, Desa Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kemarin. Tas hasil kerajinan usaha mikro, kecil, dan menengah binaan LSM Yasmina dengan Aqua Babakan Pari tersebut dijual dengan harga Rp25 ribu hingga Rp60 ribu per buah. Rata-rata per bulannya dapat terjual 50 hingga 100 tas.

MI/ROMMY PUJIANTO

Bambang SetiawanDirjen MinerbapabumKementerian ESDM

MI/M IRFAN