ekonomi moneter - uang dan inflasi

27
UANG DAN INFLASI FARIKHATUL N. ISKA RISTANTI S. M. EDI SURYANI SETIAWAN SEMBILAN K E L

Upload: tisawan

Post on 22-Jul-2015

260 views

Category:

Education


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ekonomi Moneter - uang dan inflasi

UANG DAN INFLASI

FARIKHATUL N.

ISKA RISTANTI S.

M. EDI SURYANI

SETIAWAN

SEMBILAN

KEL

Page 2: Ekonomi Moneter - uang dan inflasi

ARTI INFLASI

Episode Terbaru Inflasi yang Cepat

Hiperinflasi Jerman, 1921-1923

“Kapanpun dan inflasi suatu negara sangat tinggi untuk suatu periode waktu yang terus-menerus, laju pertumbuhan

uang beredar juga sangat tinggi”

BUKTI EMPIRIS: PERYATAAN MILTON FRIEDMAN

TERUS-MENERUS

CEPAT

Page 3: Ekonomi Moneter - uang dan inflasi

FIGUR 1. Uang Beredar dan Tingkat Harga pada Hiperinflasi Jerma

Page 4: Ekonomi Moneter - uang dan inflasi

PANDANGAN MENGENAI INFLASIBagaimana Pertumbuhan Uang Mengakibetkan Inflasi...Jika uang beredar terus tumbuh setiap tahun, perekonomian akan terus bergerak ke tingkat harga yang lebih tinggi dan lebih tinggi. Selama uang beredar tumbuh, proses ini akan terus berlanjut, dan inflasi akan terjadi. Pertumbuhan uang yang tinggi mengakibatkan inflasi yang tinggi.

Page 5: Ekonomi Moneter - uang dan inflasi

Dapatkah Faktor Selain Pertumbuhan Uang Mengakibatkan Inflasi yang Terus-Menerus?

TIDAK

Pemerintah dapat menaikkan tingkat harga dengan memotong pajak lebih besar, tetapi proses ini akan berhenti ketika pajak mencapai nol, pajak tidak dapat mengurangi lebih banyak. Maka kita harus menyimpulkan bahwa ‘inflasi yang tinggi bukan didorong oleh kebijakan fiskal sendiri’.

Tambahan guncangan penawaran negatif yang sekali lagi menggeser kurva penawaran agregat jangka pendek ke kiri akan menyebabkan hasil yang sama: tingkat harga akan meningkat secara temporer, tetapi tidak mengakibatkan inflasi. fenomena sisi penawaran bukan merupakan sumber inflasi yang tinggi.

Dapatkah Kebijakan Fiska Sendiri Mengakibatkan Inflasi?

Dapatkah Fenomena Sisi Permintaan Sendiri Mengakibatkan Inflasi?

Page 6: Ekonomi Moneter - uang dan inflasi

FIGUR 3 Respon terhadap Kenaikan

Pengeluaran Pemerintah Satu Kali yang Permanen

Page 7: Ekonomi Moneter - uang dan inflasi

FIGUR 4 Respon terhadap Guncangan Penawaran

Page 8: Ekonomi Moneter - uang dan inflasi

ASAL MUASAL KEBIJAKAN MONETER INFLASIONER

Jika semua orang sepakat bahwa inflasi bukan merupakan hal yang baik dalam perekonomian

tetapi mengapa pemerintah melakukan kebijakan inflasioner?

Hal ini karena pemerintah memiliki tujuan-tujuan lain seperti menciptakan kesempatan kerja, sehingga memutuskan pertumbuhan uang yang tinggi dan inflasi yang tinggi.

Page 9: Ekonomi Moneter - uang dan inflasi

Target Kesempatan Kerja yang Tinggi dan Inflasi

Pada kenyatannya pemerintah sering kali mencapai target kesempatan kerja yang tinggi dengan kurang mempertimbangkan konsekuensi inflasi dari kebijakan-kebijakannya.Contoh:

Pemerintah AS menetapkan Employment Act tahun 1946 dan Humphrey-Hawkins Act tahun 1978

Page 10: Ekonomi Moneter - uang dan inflasi

Dua jenis inflasi dapat diakibatkan oleh kebijakan stabilitas aktivis untuk meningkatkan kesempatan kerja yang tinggi

Inflasi karena dorongan biaya (Cost-Push Inflation)

Para pekerja yang ingin mencari upah yang tinggi akan mendorong pemerintah untuk menggeser kurva permintaan agregat ke kanan dengan menaikkan uang yang beredar yang terus menerus untuk mengurangi tingkat pengangguran. ‘’Hasilnya adalah kenaikan tingkat harga yang berkelanjutan- Cost-Push Inflation-‘’.

Page 11: Ekonomi Moneter - uang dan inflasi

FIGUR 5 Cost-Push Inflation dengan Kebijakan Aktivis

Untuk Meningkatkan Kesempatan Kerja yang Tinggi.

Page 12: Ekonomi Moneter - uang dan inflasi

Inflasi karena tarikan permintaan(demand-pull inflation)

Inflasi yang berasal dari kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pembuat kebijakan yang menggeser kurva permintaan ke kanan dengan tujuan untuk mendorong penurunan pengangguran yang lebih rendah.

Kebijakan yang dapat dipakai adalah kebijakan fiskal, namun kurang efektif karena adanya batasan untuk menaikkan pengeluaran pemerintah dan menurunkan pajak. Sehingga yang dapat dipakai adalah kebijakan moneter yang ekspansioner: meningkatkan uang beredar secara terus-menerus dan selanjutnya tingkat pertumbuhan uang yang tinggi.

Page 13: Ekonomi Moneter - uang dan inflasi

FIGUR 6 Demand-Pull Inflation; Konsekuensi Penetapan Target

Pengangguran yang Terlalu Rendah

Page 14: Ekonomi Moneter - uang dan inflasi

Defisit Anggaran dan Inflasi

Defisit anggaran merupakan kemungkinan sumberlain dari kebijakan moneter yang inflasoner. Untukmelhat apakah hal ini penyebabnya, kita perlumelihat bagaimana pemerintah mendanai defsitanggarannya.

Kendala Anggaran Pemerintah

Metode pendanaan pengeluaran pemerintah dijelaskandengan pernyataan yang disebut dengan kendala anggaranpemerintah (government budget constraint), yang menyatakan sebagai berikut- Defisit anggaran pemerintahDEF, yang sama dengan pengeluaran pemerintah(government spending) G melebihi penerimaan pajak (tax revenue) T, harus sama dengan jumlah perubahan uangprimer (monetary base) ΔMB dan perubahan obligasi (bonds) yang dipegang public ΔB. Secara aljabar, pernyataan inidapat ditulis sebagai berikut:

DEF = G –T = ΔMB + ΔB

Page 15: Ekonomi Moneter - uang dan inflasi

Kendala anggaran pemerintah relevan dengan dua faktapenting :

‘’Jika defisit pemerintah didanai oleh kenaikan jumlahobligasi yang sipegang oleh public, tidak terdapatpengaruh terhadap uang primer demikian pula terhadap uang beredar .Namun, jika defisit tidakdidanai oleh kenaikan obligasi yang dipegang publik, uang primer dan uang beredar meningkat‘’.

Pemerintah memiliki dua cara untuk menangani defisit anggaran: a. Menaikkan penerimaan dengan mengenakan pajak.b. Berhutang dengan menerbitkan obligasi

pemerintah.Namun, pemerintah masih memiliki cara ketiga yaitu:“ Mencetak Uang”, tapi cara ini memiliki resiko yang cukup mengkhawatirkan kondisi perekonomian.

Page 16: Ekonomi Moneter - uang dan inflasi

Ringkasnya,

Defisit dapat menjadi sumber inflasi yang berkelanjutan hanya jika defisit itu terjaditerus-menerus dan buka sementara dan jikapemerintah mendanainya dengan menciptakanuang daripada menerbitkan obligasi ke publik.

• Defisit anggaran dan penciptaan uang di Negara lain.

• Defisit anggaran dan penciptaan uang di Amerikaserikat.

EXAMPLE :

Page 17: Ekonomi Moneter - uang dan inflasi

Aplikasi Menjelaskan Kenaikan Inflasi di AS, 1960-1980.

Kesimpulan bahwa inflasi merupkan fenomena moneterdidukung oleh periode dari 1960 hingga 1980.Padaperiode ini, terdapat keterkaitan ynag erat antarprgerakan laju inflasi dan tingkat pertumbuhan uangdua tahun sebelumnya. (Tingkat pertumbuhan uangadalah dari dua tahun sebelumnya, karena risetmenunjukkan bahwa perubahan pertumbuhan uangmemakan waktu yang lama untuk mempengaruhi inflasi). Kenaikan inflasi dari 1960 hingga 1980 dapat dikaitkandengan tingkat pertumbuhan uang selama periode ini.

Page 18: Ekonomi Moneter - uang dan inflasi

DEBAT KEBIJAKAN AKTIVIS/ NON- AKTIVIS

Semua ekonom memiliki tujuan kebijakan yang sama yaitu meningkatkan kesempatan kerja yang tinggi dan stabilitas harga. Namun mereka sering kali memiliki pandangan yang berbeda dalam menentukan kebijkan untuk mencapai tujuan tersebut. Aktivis berpedoman pada mekanisme koreksi diri melalui penyesuaian harga dan upah yang relatif lambat dan peran pemerintah dalam melakukan kebijakan aktif, akomodatif, dan diskresi untuk menghilangkan pengangguran yang tinggi. Sebaliknya, non-aktvis percaya bahwa kinerja perekonomian membaik jika pemerintah mencegah kebijakan aktif untuk menghilangkan pengangguran.

Page 19: Ekonomi Moneter - uang dan inflasi

Respons terhadap Pengangguran yang Tinggi

Jumlah output agregat yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu

merupakan tingkat output alamiah dalam jangka panjang, sehingga

kurva penawaran agregat jangka panjang LRAS merupakan garis

vertikal YN.

Page 20: Ekonomi Moneter - uang dan inflasi

Respons terhadap Pengangguran yang Tinggi

Pembuat kebijakan dihadapkan pada dua pilihan: Pertama, menurut pandangan non-

aktivis yang tidak melakukan apa-apa, kurva penawaran agregat jangka pendek secara perlahan-lahan akan bergeser ke kanan sepanjang waktu, yang mendorong perekonomian dari titik 1’ ke titik 1, dimana kondisi pengerjaan penuh [full employment]. Kedua, menurut pandangan aktivis yang akomodatif berupaya untuk menghilangkan pengangguran yang tinggi dengan menggeser kurva permintaan agregat ke kanan ke AD2 dengan melakukan kebijakan ekspansioner [kenaikan uang beredar, kenaikan pengeluaran pemerintah, atau penurunan pajak].

Page 21: Ekonomi Moneter - uang dan inflasi

Jika pembuat kebijakan dapat menggeser kurva permintaan agregat ke AD2 secara instan, perekonomian akan segera bergerak ke titik 2, dimana pengerjaan penuh [full employment] tercapai. Namun beberapa jenis kelambatan [lag] menghambat pergerakan ini sebagai berikut:

1. Kelambatan data [data lag]2. Kelambatan dalam mengenali [recognition lag]3. Kelambatan legislatif [legislative lag] 4. Kelambatan implementasi [implementation lag] 5. Kelambatan efektivitas [effectiveness lag]

Respons terhadap Pengangguran yang Tinggi

Page 22: Ekonomi Moneter - uang dan inflasi

Posisi Aktivis dan Non-Aktivis

Kasus untuk Kebijakan Aktivis

Aktivis memandang proses penyesuaian upah dan harga berjalan sangat lambat. Kebijakan non-aktivis dianggap terlalu mahal, karena pergerakan perekonomian yang lambat kembali ketingkat pengerjaan penuh sehingga membuat kerugian output yang besar. Meskipun demikian, lima kelambatan yang dijelaskan di atas menghasilkan keterlambatan satu atau dua tahun sebelum kurva permintaan agragat bergeser ke AD2, kurva penawaran jangka pendek bergerak sedikit selama waktu itu. Jalur yang tepat untuk dilakukan pembuat kebijakan adalah kebijakan aktivis yang menggerakkan perekonomian.

Page 23: Ekonomi Moneter - uang dan inflasi

Posisi Aktivis dan Non-Aktivis

Kasus untuk Kebijakan Non-Aktivis

Non-aktivis memandang proses penyesuaian upah dan harga lebih cepat dan kebijakan non-aktivis lebih murah karena output segera kembali ketingkat alamiah. Non-aktivis menyatakan bahwa pergeseran kurva permintaan agregat ke AD2 dengan kebijakan aktivis akomodatif mahal, karena menghasilkan volatilitas tingkat harga dan output yang lebih banyak. Volatilitas ini terjadi karena waktu yang dibutuhkan untuk menggeser kurva permintaan agregat ke AD2 tidak substansial, dimana proses penyesuaian upah dan harga lebih cepat.

Page 24: Ekonomi Moneter - uang dan inflasi

Inflasi pada 1970 menunjukan bahwa pengharapan mengenai kebijakan dapat menjadi unsur penting dalam proses inflasi. Memperhitungkan pengharapan mengenai kebijakan untuk mempengaruhi bagaimana upah ditentukan [proses penetapan upah] memberikan tambahan alasan untuk melakukan kebijakan non-aktivis.

Pengharapan dan Debat Aktivis/Non-Aktivis

Apakah pengharapan mendukung pendekatan non-aktivis?

Apakah pengharapan mengenai kebijakan penting bagi proses penetapan upah?

Page 25: Ekonomi Moneter - uang dan inflasi

Aktivis Versus Non-Aktivis: Kesimpulan

Kelompok aktivis mempercayai penggunaan kebijakan diskresi untuk menghilangkan pengangguran yang berlebihan kapanpun pengangguran terjadi karena mereka memandang penyesuaian upah dan harga sangat lambat dan tidak responsif terhadap pengharapan kebijakan. Sebaliknya, kelompok non-aktivis mempercayai bahwa kebijakan diskresi yang berreaksi terhadap pengangguran yang berlebihan dalam kontraproduktif, karena penyesuaian harga dan upah cepat dan pengharapan tetang kebijakan dapat berpengaruh terhadap penyesuaian upah.

‘’Unsur penting keberhasilan aturan kebijakan yang tidak akomodatif adalah bahwa aturan kebijakan tersebut harus bersifat kredibel. Dengan kata lain, pembuat kebijakan pemerintah memerlukan kredibilitas sebagai pelawan inflasi di mata publik’’.

Page 26: Ekonomi Moneter - uang dan inflasi

Aplikasi Pentingnya Kredibilitas bagi Kemenangan Volcker Mengenai Inflasi.

Pada 1965-1970, pembuat kebijakan mempunyai kredibilitas yang rendah sebagai pelawan inflasi-reputasi yang sangat diinginkan, sering dengan mereka melakukan kebijakan akomodatif untuk mencapai kesempatan kerja yang tinggi. Hasilnya, inflasi naik hingga ke tingkat dua digit, sementara tingkat pengangguran tetap tinggi. Volcker menciptakan kredibilitas bagi kebijakan anti-inflasi the Fed.Pekerja dan perusahaan diyakinkan bahwa jika inflasi meningkat, Volcker akan melakukan kebijakan tidak akomodatif dengan menekannya. Mereka tidak menaikkan upah dan harga, yang seharusnya akan menggeser kurva penawaran agregat ke kiri dan akan menimbulkan inflasi dan pengangguran

Page 27: Ekonomi Moneter - uang dan inflasi

TERIMAKASIH