ekologi populasi(2)

58
EKOLOGI POPULASI Apri Fitri Ningtias 100210103016 M. Abdul Hafid 100210103024 Mokhamad Riyan a. 100210103037 Dwi Putri Agustin 100210103041 Medita Tri D. 100210103092 Ektum kls B

Upload: putri-memang-seorang-putri

Post on 05-Aug-2015

345 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

Page 1: EKOLOGI POPULASI(2)

EKOLOGI POPULASI

Apri Fitri Ningtias 100210103016M. Abdul Hafid 100210103024Mokhamad Riyan a. 100210103037Dwi Putri Agustin 100210103041Medita Tri D. 100210103092

Ektum kls B

Page 2: EKOLOGI POPULASI(2)

DEFINISI

Ekologi populasi yaitu bidang yang mempelajari populasi yang berkaitan dengan lingkungan. Mendalami bagaimana faktor biotik dan abiotik mempengaruhi densitas,persebaran,ukuran dan struktur usia populasi

Page 3: EKOLOGI POPULASI(2)

Karakteristik Populasi• Sifat-sifat (karakteristik) dapat

diukur secara statistik dan bukan sifat dari individu-individu penyusun populasi

• Sifat-sifat tersebut adalah kepadatan, natalitas dan mortalitas, distribusi umur, potensi biotic, penyebaran dan bentuk pertumbuhan.

Page 4: EKOLOGI POPULASI(2)

a. Kepadatan /kerapatan populasi

• Kepadatan adalah ukuran besarnya populasi dalam satuan ruang atau volume, yang pada umumnya ukuran besarnya populasi digambarkan dengan cacah individu, atau biomas populasi per satuan ruang atau volume.

• Dalam penentuan kepadatan populasi dapat dibedakan atas populasi kasar dan kepadatan ekologis

Page 5: EKOLOGI POPULASI(2)

• Populasi kasar yaitu besarnya populasi persatuan ruang keseluruhan

• kepadatan ekologis yaitu besarnya populasi per-satuan ruang habitat yang dapat ditempati oleh populasi bersangkutan

• Dalam menentukan kepadatan populasi dalam skala ruang yang relatif sempit maka kita dapat melakukan perhitungan cacah individu atau biomas secara menyeluruh, namun pada ruang yang relative luas kita dihadapkan pada keterbatasan.

Page 6: EKOLOGI POPULASI(2)

Metode untuk mengukur kepadatan populasi

• Menghitung jumlah (total counts)• Metode sampel kuadrat (kuadrat

sampling method)• Metode transek ( jalur) • Metode plot

a. Dengan cara petak tunggalb. Dengan cara petak bergandac. Dengan cara jalur (Transek) dengan cara garis berpetak

Page 7: EKOLOGI POPULASI(2)

b. Faktor yang berpengaruh terhadap populasi

• Ukuran populasi berubah sepanjang waktu.

• Perubahan ukuran dalam populasi ini disebut dinamika populasi.

• Perubahan ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus perubahan jumlah dibagi waktu.

• Hasilnya adalah kecepatan perubahan dalam populasi.

Page 8: EKOLOGI POPULASI(2)

Contoh Perubahan Populasi• Misalnya, tahun 1980 populasi Pinus di Tawangmangu

ada 700 batang. Kemudian pada tahun 1990 dihitung lagi ada 500 batang pohon Pinus.

• Dari fakta tersebut kita lihat bahwa selama 10 tahun terjadi pengurangan pohon pinus sebanyak 200 batang pohon.

• Untuk mengetahui kecepatan perubahan maka kita membagi jumlah batang pohon yangberkurang dengan lamanya waktu perubahan terjadi :

700 - 500 =200batang 1990-1980 10 tahun = 20 batang/tahun

Page 9: EKOLOGI POPULASI(2)

Faktor – faktor yang mempengaruhi kecepatan

rata-rata dinamika populasi Dari alam disebabkan oleh :

Bencana alam

Page 10: EKOLOGI POPULASI(2)

Kebakaran

Page 11: EKOLOGI POPULASI(2)

Serangan penyakit

Page 12: EKOLOGI POPULASI(2)

PARAMETER POPULASI

• Parameter populasi merupakan besaran/ukuran yang dapat dijadikan bahan untuk ditindak lanjuti pada aktivitas management terhadap populasi

Page 13: EKOLOGI POPULASI(2)

PARAMETER POPULASIUntuk mengukur aspek dalam populasi serta

model pertumbuhan diantaranya dapat ditinjau dari:

• Densitas• Distribusi Populasi• Natalitas• Mortalitas

Page 14: EKOLOGI POPULASI(2)

1) Densitas populasi

• Densitas: Jumlah individu per satuan area tertentu.Untuk menghitung Densitas digunakan teknik sampling area.

• Tujuannya untuk mengetahui perubahan yang terjadi dalam populasi pada saat tertentu

Page 15: EKOLOGI POPULASI(2)

Macam-macam densitas

• Densitas kasar diukur pada suatu tempat dan waktu tertentu sehingga dinyatakan sebagai jumlah individu per seluruh luas daerah yang dikaji.

• Densitas spesifisik atau densitas ekologijumlah indivudu per satuan habitat atau ruang yang tesedia dan benar-benar diduduki oleh indivudu anggota populasi.

Page 16: EKOLOGI POPULASI(2)

Faktor-faktor yang mempengaruhi densitas populasi

• Kelahiran• Kematian• Emigrasi• Imigrasi(gopal dan bhardwaj,1979)

Page 17: EKOLOGI POPULASI(2)

Cara mengukur kepadatan populasi

• Menghitung langsung.Teknik ini dengan cara menghitung jumlah spesies secara langsung yang ada dalam populasi tanpa menggunakan metode apapun.

• Teknik sampling (petak contoh).Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian

Page 18: EKOLOGI POPULASI(2)

Teknik sampling (petak contoh)

• Probability samplinga. Simple random sampling

Page 19: EKOLOGI POPULASI(2)

b. Proportionate stratified random sampling

Page 20: EKOLOGI POPULASI(2)

• . Disproportionate • staratified ramdom • sampling• d. Cluster sampling

Page 21: EKOLOGI POPULASI(2)

Non-probability sampling.

a. Sampling sistematis b. Sampling kuota

c. Sampling insidentald. Sampling purposivee. Sampling jenuhf. Snowball sampling

Page 22: EKOLOGI POPULASI(2)

Faktor Abiotik

• Suhu• Sinar matahari• Air• Tanah• Ketinggian• Angin• Garis lintang

Page 23: EKOLOGI POPULASI(2)

Faktor Biotik

• Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan maupun hewan.

• Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer.

Page 24: EKOLOGI POPULASI(2)

• Faktor biotik juga meliputi tingkatan-tingkatan organisme yang meliputi individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer.

• Tetapi dalam tingkatan populasi tingkatan organisme yang berpengaruh hanya tingkatan pertama yaitu individu.

• Individu merupakan organisme tunggal seperti sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa.

Page 25: EKOLOGI POPULASI(2)

• Density dependentDensitas yang tergantung pada besarnya populasi.Example : Kompetisi, Parasitisme, Natalitas, Mortalitas, dan Pathogen

• Density independentDensitas yang tidak tergantung pada besarnya populasi.Example : Iklim, Cahaya, Temperatur

Back

Page 26: EKOLOGI POPULASI(2)

2) Distribusi populasi

Pola penyebaran tumbuhan dalam suatu wilayah dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu:

Acak seragambergerombol

Page 27: EKOLOGI POPULASI(2)

Distribusi acak

• Apabila kondisi lingkungan seragam tidak ada kompetisi yang kuat antar individu populasi dan masing-masing individu tidak memiliki kecenderungan untuk memisahkan diri

Page 28: EKOLOGI POPULASI(2)

Distribusi seragam

• Apabila kondisi lingkungan cukup seragam diseluruh area dan ada kompetisi yang kuat antar individu anggota populasi

Page 29: EKOLOGI POPULASI(2)

Distribusi menggerombol

• Merupakan distribusi yang umum terjadi di alam yang disebabkan oleh:

1.Kondisi lingkungan yang jarang seragam2.Pola reproduksi3.Penyesuaian diri

Back

Page 30: EKOLOGI POPULASI(2)

3) Natalitas

• Produksi individu individu baru organisme yang terjadi baik karena dilahirkan, ditetaskan, ditumbuhkan, ataupun karena pembelahan sel.

Page 31: EKOLOGI POPULASI(2)

Faktor faktor yang mempengaruhi Natalitas populasi

• Perbandingan jenis kelamin dan kebiasaan kawin

• Umur perkembangan maksimum• Umur perkembangan minimum• Densitas populasi

Page 32: EKOLOGI POPULASI(2)

Rumus Natalitas

• B = Nn t

B = KelahiranNn = Jumlah individu baru yang dilahirkant = Waktu

Back

Page 33: EKOLOGI POPULASI(2)

4) Mortalitas

• Jumlah individu yang mati dalam populasi untuk suatu periode waktu tertentu

• Rumus:d = D

tKet;d : laju kematianD : jumlah total kematian dalam populasit : waktu

Page 34: EKOLOGI POPULASI(2)

Faktor faktor yang mempengaruhi mortalitas

• Faktor faktor yang mematikan• Faktor faktor kesejahteraan• Faktor faktor berpengaruh• Faktor kematian karena umur yang telah tua

Back

Page 35: EKOLOGI POPULASI(2)

Demografi Tumbuhan

• Perubahan dalam ukuran populasi menurut waktu.• Dipelajari dengan cara menentukan laju kelahiran,

dan kematian tiap umur dalam populasi . Melalui demografi dapat diproyeksikan lama hidup suatu tumbuhan, kapan bereproduksi, seberapa banyak jumlah anak, serta perubahan yang terjadi dalam populasi dalam satuan waktu tertentu

Page 36: EKOLOGI POPULASI(2)

Kemampuan Hidup (Survival)

• Survival merupakan daya/kemampuan suatu populasi (klas umur tertentu) untuk bertahan hidup

Page 37: EKOLOGI POPULASI(2)

Tabel Hidup

• Ada dua macam tabel hidup tergantung lama hidup individu dalam populasi :

• Suatu tabel dinamis. Digunakan pengamat untuk mengikuti pertumbuhan

perkecambahan pada waktu tertentu sampai semua individu mati

• Tabel hidup statis. Tabel yang mengukur struktur umur suatu populasi untuk

memperkirakan pola survival berbagai grup umur pada suatu populasi.

Page 38: EKOLOGI POPULASI(2)

Tiga Bentuk Kurva Kemampuan Hidup (Survivorship Curves)

• Tipe 1 apabila populasi setelah kelahiran tidak banyak mengalami kematian sampai perioda produktif, namun menjelang masa umur tidak produktif (post reproductive) populasi menurun drastis

• Tipe 2 apabila angka kematian populasi relatif tetap pada setiap klas umur, tetapi memiliki kecenderungan semakin besar pada klas umur yang lanjut, kurva kemampuan hidup akan membentuk garis diagonal

• Tipe 3 apabila populasi memiliki laju tingkat kematian yang tinggi pada perioda awal sehingga kurva survival menurun sampai perioda tertentu,kemudian berkembang relatif stabil dengan laju kelahiran rendah.

Page 39: EKOLOGI POPULASI(2)

Frekuensi daya hidup

• Tipe 1

• Tipe 2

• Tipe 3

• Umur (tahun)

Page 40: EKOLOGI POPULASI(2)

TEORI PENGATURAN (regulasi) POPULASI

FAHAM BIOTIK • Pada tahun 1911 Howard dan Fiske berpendapat

bahwa jika dikaji dalam jangka panjang, kepadatan populasi suatu serangga selalu dalam keadaan seimbang dan keadaan seimbang diatur oleh faktor pengendali fakultatif terutama parasitoid (biotik),

• sedangkan faktor fisik (abiotik) seperti cuaca yang ekstrim hanya merupakan faktor malapetaka yang bersifat sementara dan populasi dapat pulih kembali kedalam keaadan seimbang. Selajutnya teori ini disaebut sebagai faham atau aliran biotik.

Page 41: EKOLOGI POPULASI(2)

Faham Iklim

• Pada tahun 1928 Bodenheimer dan 1931 Uvarov, menganggap faktor fisik (abiotik) sebagai faktor utama pengendali populasi. Teori ini menekankan bahwa faktor2 fisik sangat menentukan kelulus hidupan, birth rate dan death rate serangga. Mereka mencontohkan kasus ledakan populasi hama selalu disebabkan oleh faktor iklim.

Page 42: EKOLOGI POPULASI(2)

Teori Nicholson

• Pada tahun 1933 Nicholson seorang Entomolog dari Australia yang juga penganut teori biotik menentang sama sekali teori abiotik. Dia lebih menekankan kepadatan populasi dan persaingan antar individu dalam populasi sebagai faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan populasi.

Page 43: EKOLOGI POPULASI(2)

Teori Smith

• Smith 1935, yang sealiran dengan Nicholson mengemukakan bahwa hanya faktor density dependentlah yang dapat menentukan tercapainya keseimbangan populasi atau rata2 kepadatan populasi tidak dapat ditentukan oleh faktor2 yang tidak bergantung kepadatan.

Page 44: EKOLOGI POPULASI(2)

MODEL SEDERHANA PENGATURAN POPULASI

• Jika kepadatan populasi meningkat maka tingkat kematian meningkat atau tingkat kelahiran menurun, sehingga populasi akan seimbang pada tingkat pertemuan antara jumlah dr(death rate) dan jumlah br(birth rate).

• Dr selajutnya dsb sebagai density dependent jika naik saat kepadatan naik. Kemungkinan lain adalah dr atau br tidak berubah meskipun kepadatan berubah yang dsb density independent.

• Kemungkinan ketiga adalah br naik pada saat kepadatan naik atau dr justru menurun pada saat kepadatan naik hal dsb sebagai kebalikan density dependent.

• Dari ketiga kondisi ini disimpulkan bahwa pada populasi tertutup pertumbuhan populasi tidak dapat berhenti kecuali kalau br dan dr bergantung kepadatan.

Page 45: EKOLOGI POPULASI(2)

PERTUMBUHAN POPULASI

• Pertumbuhan populasi yaitu lintasan suatu obyek yang berubah tempat atau berpindah status dari satu titik ke titik berikutnya,

• Perubahan status adalah proses dinamis, dan proses inilah yang menjadi pusat perhatian dalam kajian dinamika populasi.

Page 46: EKOLOGI POPULASI(2)

Bentuk Pertumbuhan Populasi

1. Bentuk Pertumbuhan berbentuk J

Page 47: EKOLOGI POPULASI(2)

2. Bentuk Pertumbuhan Berbentuk S( Sigmoid )

Page 48: EKOLOGI POPULASI(2)

Bentuk-Bentuk Kurva Pertumbuhan Populasi

Page 49: EKOLOGI POPULASI(2)

PENGATURAN PERTUMBUHAN POPULASI

• Intrinsik: Tergantung pada kerapatan (density dependent), Biotik Faktor pembatas (Limiting resource) ,Kapasitas bawa (carrying capacity)

• Ekstrinsik :Tidak tergantung pada kerapatan (Density independent) Biotik / Abiotik

Page 50: EKOLOGI POPULASI(2)

Pertumbuhan Populasi• Populasi

Kondisi Populasi

Naikb > d

Turunb < d

Tetapb = d

Page 51: EKOLOGI POPULASI(2)

Pertumbuhan

• Laju pertumbuhan kecepatan pertambahan jumlah individu menurut waktu

• Laju pertumbuhan : ΔN/Δt• ΔN adalah perubahan jumlah individu• Δt adalah perbedaan waktu

Page 52: EKOLOGI POPULASI(2)

Bentuk umum Pertumbuhan Populasi dengan laju pertumbuhannya

• Nt = No . λt

• λt = Nt No

• Jika λ diganti e r , maka

• Nt = No . e r t

• Nt adalah populasi pada waktu tertentu (t)

• N0 adalah populasi pada waktu awal

• e r t adalah laju pertumbuhan populasi

Page 53: EKOLOGI POPULASI(2)

Kurva Laju Pertumbuhan• Laju• Pertum- • buhan eksponensial intrinsik

• waktu

Page 54: EKOLOGI POPULASI(2)

Kompetisi

• Baik dari spesies yang sama atau berbeda bersaing merebutkan sesuatu yang diperlukan untuk hidup dan pertumbuhannya

Page 55: EKOLOGI POPULASI(2)

Faktor yang diperebutkan dalam persaingan

• Cahaya• Air tanah• Oksigen• Unsur hara• Karbondioksida• Kehadiran hewan

penyerbuk

• Kondisi tanah• Kelembapan tanah dan

udara• angin• Gangguan / kerusakan

lingkungan oleh manusia

Page 56: EKOLOGI POPULASI(2)
Page 57: EKOLOGI POPULASI(2)

Kompetisi

• Kompetisi intraspesifik, persaingan yang terjadi antar individu organisme yang sama.

• Kompetisi interspesifik, persaingan yang terjadi antar individu organisme yang berbeda spesies

(Gopal dan Bhardwaj,1979)

Page 58: EKOLOGI POPULASI(2)

Terimakasih

bye