ekologi hewan

41
Senin, 11 April 2011 Pengertian Lingkungan, Lingkungan hidup dan Upaya Pelestarian PENGERTIAN LINGKUNGAN Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yan memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian ber sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta k dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di ke sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik beru meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai ling sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar pera dalam membentuk kepribadian seseorang LINGKUNGAN HIDUP Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menye segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidu bumi. Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mak hidup lainnya. Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: 1. Unsur Hayati (Biotik) Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hi manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun se maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia. 2. Unsur Sosial Budaya Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk so Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan n yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat. 3. Unsur Fisik (Abiotik) Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-bend seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik san peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yan terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.

Upload: mirsya-riyadiani-william

Post on 21-Jul-2015

447 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Senin, 11 April 2011Pengertian Lingkungan, Lingkungan hidup dan Upaya PelestarianPENGERTIAN LINGKUNGAN Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar. Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang LINGKUNGAN HIDUP Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi. Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: 1. Unsur Hayati (Biotik) Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia. 2. Unsur Sosial Budaya Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat. 3. Unsur Fisik (Abiotik) Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.

UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak. Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu: a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup. b. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang. Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut: a. Menjamin pemerataan dan keadilan. b. Menghargai keanekaragaman hayati. c. Menggunakan pendekatan integratif. d. Menggunakan pandangan jangka panjang. Pada masa reformasi sekarang ini, pembangunan nasional dilaksanakan tidak lagi berdasarkan GBHN dan Propenas, tetapi berdasarkan UU No. 25 Tahun 2000, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tujuan di antaranya: a. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan. b. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat. c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan. 1. Upaya yang Dilakukan Pemerintah Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan terbentuknya pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain: a. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata Guna Tanah. b. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. c. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan). d. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan, dengan tujuan pokoknya:

1) Menanggulangi kasus pencemaran. 2) Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3). 3) Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL). e. Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon. 2. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing-masing. Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup antara lain: a. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan) Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang tandus. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan. b. Pelestarian udara Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernapas memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara terkandung beranekaragam gas, salah satunya oksigen. Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain: 1) Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga. 2) Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik. 3) Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di

atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara.Pemanasan global terjadi di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer. c. Pelestarian hutan Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air. Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan: 1) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul. 2) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang. 3) Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon. 4) Menerapkan sistem tebangtanam dalam kegiatan penebangan hutan. 5) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan. d. Pelestarian laut dan pantai Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, karang di laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran ombak. Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara: 1) Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai. 2) Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut. 3) Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan. 4) Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan. e. Pelestarian flora dan fauna Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan. Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah: 1) Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa. 2) Melarang kegiatan perburuan liar. 3) Menggalakkan kegiatan penghijauan.

http://afand.abatasa.com/post/detail/2405/linkungan-hidup-kerusakan-lingkungan-pengertiankerusakan-lingkungan-dan-pelestarian-

http://www.artikelteknik.com/hewan-dan-lingkungan-abiotik-2011121324.htm

Hewan dan Lingkungan AbiotikHewan adalah organisme yang bersifat motil, yaitu dapat bergerak dan berpndah tempat. Gerakannya disebabkan oleh rangsangan tertentu yang berasal dari lingkungannya. Faktorfaktor yang merangsang hewan untuk bergerak adalah makanan, air, cahaya, suhu, kelembaban,dan lain-lain. Faktor lingkungan yang berpengaruh pada kehidupan hewan dibedakan atas kondisi dan sumberdaya. Sumberdaya terdiri atas: Materi adalah bahan-bahan atau zat yang diperlukan oleh organisme untuk membangun tubuh. Materi terdiri atas; zat-zat anorganik (air, garam-garam mineral) dan zat-zat organic (tubuh organisme lain atau sisa-sisa tubuh organisme yang sudah mati). Energi adalah daya yang diperlukan oleh organisme untuk melakukan aktivitas hidup. Ruang adalah tempat yang digunakan organisme untuk menjalankan siklus hidupnya. Hewan dan organisme lain mempunyai hubungan yang saling ketergantungan dengan lingkungannya, sehingga timbullah hubungan timbal balik antara keduanya. Hubungan timbal balik tersebut meliputi; Aksi, Reaksi dan Koasi. Lingkungan abiotik hewan meliputi faktorfaktor Medium dan Substrat. Medium adalah bahan yang secara langsung melingkupi organisme dan organisme tersebut berinteraksi dengan medium, seperti; Ikan menerima zat-zat mineral dari air, sebaliknya air menerima kotoran ikan dalam air. Bagi beberapa jenis hewan, medium merupakan habitatnya. Beberapa fungsi medium bagi hewan; 1. Tempat tinggal misalnya; ikan hidup di air, cacing hidup di dalam tanah 2. Sumber materi yang diperlukan untuk metabolisme tubuh, misalnya; hewan darat memperolh Oksigen dari udara. 3. Tempat membuang sisa metabolisme, seperti Karbondioksida dan feces. 4. Tempat berepeoduksi, misalnya, katak pergi ke air untuk kawin dan bertelur. 5. Menyebarkan keturunan, misalnya; Larva ketam air tawar (Megalopa), menyebar di perairan sungai setelah berimigrasi dari laut ke arah hulu sungai. Setiap medium berbeda komposisi merambatkan panas, sifat perubahnya sebagai akibat perubahan suhu, tegangan permukaan kekentalan, massa jenis dan tekanan. Substrat adalah permukaan tempat organisme hidup, terutama untuk menetap atau bergerak, atau benda-benda padat tempat organisme menjalankan seluruh atau sebagian hidupnya. Setiap organisme memerlukan medium, tetapi tidak semua mempunyai substrat. Hewan air yang bersifat pelagic (berenang) tidak mempunyai substrat. Medium juga tidak berubah sebagai akibat adanya aktifitas organisme. Substrat mengalami modifikasi oleh aktivitas organisme, misalnya tanah padang rumput yang gembur menjadi padat jika digunakan untuk gembala kambing atau kerbau terus menerus. Substrat sebagai tempat berpijak, membangun rumah atau kandang dan tempat makanan. Beberapa hewan menggunakan substrat sebagai tempat berlindung, karena warna substrat sama dengan warna tubuhnya, misalnya; bunglon dan belalang kayu. Beberapa faktor fisik yang berpengaruh pada kehidupan hewan adalah Tanah Tanah merupakan substrat bagi tumbuhan untuk tumbuh, merupakan medium untuk pertumbuhan akar dan untuk menyerap air dan unsure-unsur hara makanan. Bagi hewan tanah adalah substrat sebagai tempat berpijak dan tempat tinggal, kecuali hewan yang hidup di dalam tanah. Kondisi tanah yang berpengaruh terhadap hewan tersebut adalah

kekerasannya. Faktor dalam tanah yang mempengaruhi kehidupan hewan tanah antara lain kandungan air (drainase), kandungan udara (aerase), suhu, kelembaban serta sisa-sisa tubuh tumbuhan yang telah lapuk. Jika tanah banyak mengandung air maka oksigen di dalam tanah akan berkurang dan karbondioksidanya akan meningkat. Air juga menyebabkan tanah menjadi cepat asam, karena eir mempercepat pembusukan. Kurangnya oksigen menyebabkan gangguan pernapasan , dan zat-zat yang bersifat asam dapat meracuni hewan. Tanah yang terlalu kering menyebabkan hewan dalam tanah tidak dapat mengekstrak air secara normal. Kandungan karbondioksida dalam tanah lebih banyak daripada di atmosfir. Jika tanah banyak mengandung rongga pertukaran udara antar tanah dengan atmosfir menjadi lancar, karbondioksida dapat keluar sementara oksigen masuk.Rongga-rongga tanah dapat diperbanyak jika dalam tanah tersebut banyak hewan penggali tanahseperti cacing tanah dan anjing tanah. Air Air sangat menentukan kondisi lingkungan fisik dan biologis hewan. Perwujudan air dapat berpengaruh terahadap hewan. Misalnya jika air dalam tubuh hewan akan berubah menjadi dingin atau membeku karena penurunan suhu lingkungan, menyebabkan sel dan jaringan tubuh akan rusak dan metabolosme tidak akan bejalan noremal, sebaliknya penguapan air yangb berlebihan dari dalam tubuh hewan menyebabkan tubuh kekeurangan air.Hewan dapat dibedakan atas 3 kelompok ditinjau dari pengaruh air, yaitu; Hidrosol ( Hydrosoles) atau hewan air, Mesosol (Mesocoles), hewan yang hidup di tempat yang tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering dan Xeroso ( Xerosole), hewan yang hidup di tempat yang kering karena tingginya penguapan. Penyebaran dan kepadatan hewan air di lingkungan air ditentukan oleh kemampuannya mempertahankan osmotic dalam tubuhnya dan berhubungan dengan kemampuannya untuk bertoleransi dengan salinitas air. Temperatur Temperatur merupakan faktor lingkungan yang dapt menembus dan menyebar ke berbagai tempat. Temperatur dapat berpengaruh terhadap hewan dalam proses reproduksi, metabolisme serta aktivitas hidup lainnya. Suhu optimum adalah batas suhu yang dapat ditolerir oleh hewan, lewat atau kurang dari suhu tersebut menyebabkan hewan terganggu bahkan menuju kematian karena tidk tahan terhadap suhu. Cahaya Cahaya dapat mempengaruhi hewan, misalnya warna tubuh, gerakan hewan dan tingkah laku. Gravitasi Pengaruh gravitasi dirasakan oleh hewan jika hewan sedang berpijak pada substrat yang horizontal.Hewan yang berdiri di suatu bidang yang miring atau tegak, berenang di air dan terbang di udara merasakan adanya pengaruh gravitasi bumi. Gravitasi juga berpengaruh pada perbedaan tekanan air dan udara. Gelombang Arus dan Angin Kehidupan hewan juga dipengaruhi oleh arus dan angin. Hewan yang hidup di lingkungan air mengalir menghadapi resiko hanyut karena adanya aliran dan arus air. Demikian dengan hewan yang hidup di darat dan udara menghadapi arus angina. Namun demikian arus air dan angina yang normal sangat berpengaruh positif terhadap hewann, karena air dan angina dapat membantu sebagian aktivitas hewan. pH Pengaruh pH terhadap organisme terjadi melalui 3 cara, yaitu; 1) secara langsung, mengganggu osmoregulasi, kerja enzim dan pertukaran gas di respirasi, 2) tidak langsung, mengurangi kualitas makanan yang tersedia bagi organisme, 3) meningkatkan konsentarasi racun logam berat terutama ion AI.

Di lingkungan daratan dan perairan, pH menjadi faktor yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan dan penyebaran organisme. Toleransi hewan yang hidup di lingkungan air umumnya pHnya bervartiasi. Salinitas Salinitas adalah kondisi lingkungan yang menyangkut konsentrasi garam di lingkungan perairan dan air yang terkandung di dalam tanah. Di lingkungan perairan tawar, air cenderung meresap ke dalam tubuh hewan karena salinitasi air lebih renadah daripada cairan tubuh. Hewan yang bhidup di phabitat laut umumnya bersifat isotonic terhadap salinitas air laut sehingga tidak ada peresapan air ke dalam tubuh hewan.

http://www.crayonpedia.org/mw/MAKHLUK_HIDUP_DAN_LINGKUNGANNYA_4.1_BUDI_WAHYONO

MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA 4.1 BUDI WAHYONOTidak ada makhluk hidup yang bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, termasuk manusia. Misalnya, agar dapat bertahan hidup manusia perlu makan. Makanan manusia berasal dari tumbuhan dan hewan. Sementara itu, hewan piaraan dan tumbuhan tidak dapat hidup dengan baik tanpa bantuan manusia. Pada bab ini kamu akan mempelajari hubungan antarmakhluk hidup dan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Hubungan saling membutuhkan ini menciptakan sesuatu yang khas. Hal tersebut juga menunjukkan betapa Sang maha pencipta telah merancang dan mengatur alam ini dengan sempurna.o

A. Hubungan Antarmakhluk HidupAmati lingkungan di sekitarmu dengan saksama! Pada beberapa makhluk hidup, terdapat hubungan yang bersifat khusus. Hubungan khusus antarmakhluk hidup disebut simbiosis. Simbiosis dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme, dan simbiosis komensalisme.

1. Simbiosis Mutualisme

Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang bersifat saling menguntungkan. Contohnya, simbiosis antara seekor kerbau dengan burung jalak. Kerbau memperoleh keuntungan dengan habisnya kutukutu yang menempel di tubuhnya, sedangkan burung jalak merasa untung karena mendapatkan makanan berupa kutu. Contoh lainnya adalah hubungan antara kupukupu atau lebah dengan tanaman berbunga. Kupukupu dan lebah membutuhkan nektar yang terdapat pada bunga sebagai makanannya. Bunga membutuhkan kupu - kupu atau lebah untuk membantu terjadinya proses penyerbukan.

2. Simbiosis Parasitisme

Simbiosis parasitisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang mengakibatkan makhluk hidup yang satu mendapatkan keuntungan, sedangkan makhluk hidup lainnya mengalami kerugian. Misalnya, hubungan antara tanaman jeruk dengan benalu, bunga raflesia dengan inangnya, dan kutu dengan hewan tempat ia tinggal. Benalu merasa untung karena mendapatkan makanan dari tanaman jeruk, sedangkan tanaman jeruk dirugikan karena makanannya diambil oleh benalu. Bunga raflesia mengisap makanan yang dibuat tumbuhan inangnya. Akibatnya, bunga raflesia dapat tumbuh subur, sedangkan tumbuhan inangnya lamakelamaan akan mati. Kutu memperoleh makanan dengan mengisap darah dari tubuh hewan yang dihinggapinya, sedangkan hewan yang dihinggapi merasa gatal di kulit dan pertumbuhannya menjadi tidak sehat.

3. Simbiosis KomensalismeSimbiosis komensalisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang menguntungkan salah satu pihak, tetapi tidak merugikan pihak lain. Pernahkah kamu mendengar nama ikan hiu dan ikan remora? Simbiosis komensalisme terlihat antara ikan hiu dengan ikan remora. Ikan remora yang berenang di dekat tubuh ikan hiu akan turut menjelajah ke mana pun ikan hiu itu pergi. Ikan remora menjadi aman dari ancaman ikan pemangsa lain karena ikan pemangsa takut terhadap ikan hiu. Sedangkan bagi ikan hiu, ada tidaknya ikan remora tidak berpengaruh terhadapnya. Contoh simbiosis komensalisme yang lain adalah hubungan antara tumbuhan paku atau anggrek dengan pohon besar dan anemon laut dengan ikan badut. Coba carilah informasi mengenai hubungan kedua kelompok makhluk hidup tersebut!

B. Rantai Makanan

Kita sering melihat kupu - kupu hinggap pada bunga atau kambing berkeliaran di padang rumput. Di sawah, kita juga sering melihat katak, tikus, atau ular. Apakah hewan - hewan tersebut saling berhubungan? Apa yang terjadi jika padang rumput yang berada di permukaan bumi ini lenyap?

Apakah yang dimaksud dengan rantai makanan? Rantai makanan adalah perjalanan makan dan dimakan dengan urutan tertentu antarmakhluk hidup. Perhatikan Gambar 4.4! padi dimakan oleh tikus, kemudian tikus dimakan oleh ular, ular dimakan oleh burung elang. Setelah beberapa waktu burung elang mati, bangkainya membusuk dan bercampur dengan tanah membentuk humus. Humus sangat dibutuhkan tumbuhan, terutama rumput. Begitulah seterusnya sehingga proses ini berjalan dari waktu ke waktu. Di lautan, yang menjadi produsen adalah fitoplankton, yaitu sekumpulan tumbuhan hijau yang sangat kecil ukurannya dan melayang-layang dalam air. Konsumen I adalah zooplankton (hewan pemakan fitoplankton), sedangkan konsumen II-nya adalah ikan-ikan kecil, konsumen III-nya adalah ikan - ikan sedang, konsumen IV-nya adalah ikan-ikan besar. Urutan peristiwa makan dan dimakan di atas dapat berjalan seimbang dan lancar bila seluruh komponen tersebut ada. Bila salah satu komponen tidak ada, maka terjadi ketimpangan dalam urutan makan dan dimakan tersebut. Agar rantai makanan dapat terus berjalan, maka jumlah produsen harus lebih banyak daripada jumlah konsumen kesatu, konsumen kesatu lebih banyak daripada konsumen kedua, dan begitulah seterusnya. Ada satu lagi komponen yang berperan besar dalam rantai makanan, yaitu pengurai Pengurai adalah makhluk hidup yang menguraikan kembali zat - zat yang semula terdapat dalam tubuh hewan dan tumbuhan yang telah mati. Hasil kerja pengurai dapat membantu proses penyuburan tanah. Contoh pengurai adalah bakteri dan jamur.

C. Hubungan Makhluk Hidup dengan LingkungannyaKamu telah memahami hubungan antarmakhluk hidup. Sekarang, kamu akan belajar tentang hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya. Kesadaran adanya saling ketergantungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya dapat membuat kita lebih menghargai semua ciptaan Tuhan. Kelompok makhluk hidup yang berbeda dan hidup pada suatu tempat akan membentuk komunitas. Misalnya, di dalam komunitas sawah terdapat kelompok makhluk hidup, seperti padi, rumput, tikus, belalang, siput, elang, dan ular. Makhluk hidup akan menjalin hubungan saling ketergantungan antarmakhluk hidup di dalam komunitas. Selain itu, makhluk hidup juga akan menjalin hubungan dengan lingkungannya. Lingkungan ada dua macam, yaitu lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. Lingkungan biotik merupakan lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup. Misalnya, hewan, tumbuhan, dan manusia. Lingkungan abiotik adalah lingkungan yang terdiri atas benda-benda tak hidup. Misalnya, air, batu, pasir, udara, cahaya matahari, dan tanah.

Makhluk hidup sangat bergantung kepada lingkungannya. Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya akan membentuk ekosistem. Jadi, apabila kita menyebut ekosistem sungai, maka berarti di dalamnya terdapat ikan, tumbuhan, air, plankton, cahaya matahari, dan udara. Namun, apabila kita menyebut kominutas sungai, maka hanya terdapat ikan, tumbuhan, dan plankton, tanpa melibatkan air, cahaya matahari, dan udara. Untuk lebih jelasnya tentang ekosistem, baca kembali kolom Jendela Ilmu halaman 64.

Rantai makanan tidak akan terputus selama semua mata rantai tersedia. Misalnya, rantai makanan di hutan akan terus terbentuk jika ada rumput, rusa, dan harimau. Jika tidak ada

rumput, maka rusa akan kelaparan dan kemudian mati. Jika rusa banyak yang mati, maka harimau menjadi kelaparan. Hal ini membahayakan keselamatan hewan ternak dan manusia yang tinggal di tepi hutan. Jika harimau banyak yang mati, maka jumlah rusa tidak terkendali. Hal ini bisa menyebabkan kelaparan karena rumput yang tersedia tidak mencukupi. Jadi, setiap perubahan lingkungan berpengaruh terhadap berlangsungnya kehidupan.

Contoh lain hubungan makhluk hidup dengan lingkungannnya adalah antara tumbuhan dan cacing. Pernahkah kamu melihat cacing? bagaimana bentuknya? Jijikkah kamu melihatnya? Banyak orang yang jijik melihat cacing. Namun dibalik itu, cacing sangat berjasa besar bagi tumbuhan dan manusia. Cacing adalah hewan yang hidup di dalam tanah. Makanan cacing berupa daun - daun yang telah membusuk. Untuk memperoleh makanannya, cacing membuat lubang - lubang di dalam tanah. Tanpa disengaja, lubang - lubang tersebut memudahkan udara dan air masuk ke dalam tanah. Jadi, cacing sangat membantu dalam penggemburan dan penyuburan tanah. Tanah yang subur sangat diperlukan tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang. Tumbuhan yang yang baik akan menghasilkan makanan yang berkualitas. Makanan yang berkualitas sangat diperlukan manusia. Coba carilah contoh lain hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya! Setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang sehat sebagai tempat tinggalnya. Ikan di sungai membutuhkan air sungai yang bersih dan tidak tercemar. Harimau, gajah, ular, dan hewan hutan lain membutuhkan lingkungan hutan yang alami, hijau, dan rimbun. Tumbuhan di hutan membutuhkan keadaan lingkungan dengan suhu, sinar matahari, dan hujan yang cukup untuk pertumbuhannya. Lingkungan dapat berubah menjadi buruk karena beberapa hal, seperti pencemaran dan kebakaran hutan.

1. Pencemaran

Pencemaran dapat terjadi di lingkungan darat, air, dan udara. Pencemaran di darat bisanya

menyebabkan tanah tidak subur. Akibatnya tanah tidak dapat ditanami. Pencemaran air merusak kehidupan di air. Tumbuhan, ikan dan semua makluk hidup yang tinggal di air akan mati. Pencemaran udara dapat menimbulkan penyakit saluran pernapasan. Pencemaran yang sering kita jumpai adalah pencemaran air, contohnya sungai. Pencemaran sungai biasanya disebabkan oleh limbah kimia dan sampah yang dibuang ke sungai. Limbah kimia yang dibuang ke sungai menyebabkan kehidupan di sungai terganggu. Bahkan bisa menyebabkan jenis makhluk hidup tertentu musnah. Coba tanyakan kepada orang tuamu, adakah jenis ikan yang dulu mereka temui, tetapi sekarang sudah punah? Selain limbah, adanya sampah menyebabkan aliran sungai menjadi tidak lancar. Jika hujan turun, maka air dalam sungai akan meluap karena alirannya tidak lancar. Hal ini dapat menyebabkan bencana banjir. Banjir merusak lingkungan. Akibat banjir, kehidupan makhluk hidup terganggu. Selain itu, sampah yang menggunung juga menyebabkan bau yang tidak sedap. Udara di sekelilingnya menjadi tercemar. Bahkan sungai yang tercemar merupakan sumber dari berbagai penyakit, seperti penyakit kulit dan diare. Oleh karena itu, agar lingkungan menjadi bersih dan sehat, hendaknya jangan membuang sampah di sungai dan tingkatkan program kali bersih (prokasih).

2. Kebakaran HutanKebakaran hutan mengancam banyak kehidupan di hutan. Pohon-pohon yang terbakar akan kering dan mati. Begitu pula dengan hewan-hewan hutan, mereka akan kehilangan tempat tinggal dan sumber makanan. Manusia perlu memelihara dan melestarikan hutan dengan baik karena hutan berguna untuk mencegah terjadinya banjir dan erosi serta sebagai tempat tinggal hewan. Sebagai pencegah banjir, hutan akan menyerap air hujan yang turun untuk disimpan dalam tanah. Di tempat - tempat tertentu, air akan keluar sebagai mata air. Jika air hujan jatuh di tanah yang gundul, maka aliran air tidak ada yang menahannya. Akibatnya, bila hujan deras, dapat terjadi banjir. Untuk menghindari semua itu, kita dilarang menebang pohon pohon di hutan secara liar dan melakukan pembakaran hutan. Selain menimbulkan bahaya banjir, pembakaran hutan dapat menimbulkan asap yang mengganggu manusia, hewan, dan lingkungan sekitarnya. Asap juga dapat mengakibatkan penglihatan dan pernapasan menjadi terganggu. Untuk menjaga hutan agar tetap lestari, pemerintah membentuk kesatuan polisi hutan. Petugas ini menjaga agar tidak terjadi penebangan dan perburuan liar, serta pencurian kayu (ilegal logging). Selain itu, polisi hutan juga bertugas melakukan penanganan darurat bila terjadi kebakaran hutan. Maukah kamu menjalankan tugas mulia ini?

berBagi yang bisa diBagiAnatomi Tubuh HewanDunia Hewan dibedakan menjadi dua yaitu Kelompok hewan tidak bertulang belakang (invertebrata) dan Kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata). KELOMPOK HEWAN TIDAK BERTULANG BELAKANG (INVERTEBRATA) Kelompok hewan tidak bertulang belakang (invertebrata) merupakan kelompok hewan yang paling banyak di muka bumi, hampir 2 juta jenis yang telah dikenali saat ini. Hidup pada lingkungan yang beragam, dari lingkungan hutan, gua, sampai lumpur dasar laut. Hewan tidak bertulang belakang dikelompokkan menjadi hewan bersel satu, hewan berpori, hewan berongga, cacing, hewan lunak, hewan berkulit duri, dan hewan berkaki beruas-ruas.

Kelompok hewan bersel satu (Protozoa) berukuran sangat kecil sehingga tidak tampak dilihat dengan mata biasa. Hewan bersel satu umumnya hidup di tempat basah, misalnya di laut atau air tawar bahkan di dalam darah. Makanannya berupa tumbuhan dan organisme bersel satu lainnya. Hewan bersel satu berkembang biak dengan cara membelah diri. Contoh hewan bersel satu diantaranya paramecium, mempunyai ukuran sekitar 0,3 mm. Kelompok hewan berpori (Porifera) seluruh tubuhnya berlubang-lubang halus, rangkanya tersusun dari zat kapur, kersik, atau zat tanduk. Hidup di laut yang dangkal dan berair jernih, karena hidup menempel maka tidak bisa bergerak bebas. Contoh hewan berpori adalah spon karang (bunga karang). Spon karang tidak mempunyai syarat atau organ sensor. Makanan dan air didapatkannya melalui lubang pori-pori dan diproses oleh sel khusus yang disebut sel pengembara. Sel pengembara ini yang mendistribusikan makanan ke seluruh tubuh spon karang.

Kelompok hewan berongga (Coelenterata) mempunyai bentuk tubuh seperti tabung. Bentuk tubuhnya bisa beragam tetapi mempunyai rongga dengan mulut yang dikelilingi oleh alat peraba yang disebut tentakel. Dalam keadaan berenang, mulutnya menghadap ke dasar laut. Tubuh hewan berongga terdiri dari jaringan luar (eksoderm), jaringan dalam (endoderm) dan

sistem otot yang membujur dan menyilang. Contoh hewan berongga antara lain ubur-ubur, hidra, dan anemon laut. Kelompok cacing (Vermes) bertubuh lunak, tidak mempunyai kaki dan rangka. Hidup di tanah dan di air tawar maupun air laut. Ada pula yang hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan.

Tubuh cacing dibedakan dibedakan menjadi tiga, yaitu: - cacing beruas-ruas, contohnya cacing tanah, lintah, dan pacet. - cacing pipih, contohnya cacing pita, cacing hati, dan planaria. - cacing gilik, contohnya cacing perut, cacing tambang, dan cacing kremi.

Kelompok hewan lunak (Mollusca) mempunyai tubuh yang lunak, tidak mempunyai tulang ataupun rangka dan dilindungi oleh cangkang keras yang terbuat dari zat kapur. Tubuh hewan lunak mempunyai kelenjar yang menghasilkan lendir. Ada sekitar 100.000 jenis dalam kelompok hewan lunak, dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kupang, sotong, dan keong.

Kelompok hewan berkulit duri ( Echinodermata) seluruh tubuhnya tertutup oleh duri, tidak berkepala, dan mempunyai rangka yang tersusun dari zat kapur di luar tubuhnya (eksoskeleton). Hewan berkulit duri mempunyai mulut yang dikelilingi oleh kaki berbentuk tabung yang mempunyai alat pengisap di bagian ujungnya. Mempunyai pencernaan yang baik, tetapi sistem saraf dan sistem peredaran darahnya masih sederhana. Contoh hewan berkulit duri adalah bintang laut, bulu babi, teripang, dan landak laut.

Kelompok hewan berkaki beruas-ruas (Arthropoda) memiliki tubuh yang dilapisi oleh kulit luar yang tersusun dari zat kitin, protein dan zat kapur, membentuk rangka luar. Beberapa jenis tertentu seperti lalat dan ngengat hanya mempunyai kulit luar yang lunak, sedangkan yang lain seperti ketam dan udang laut mempunyai kulit luar yang keras. Tubuh hewan Arthropoda terdiri dari beberapa bagian dan masing-masing bagian mempunyai kaki sendiri-sendiri. Kakinya beruas-ruas dan digunakan untuk berenang atau berjalan. Pada beberapa jenis tertentu juga berfungsi untuk penghisap bahan makanan bahkan untuk pertahanan. Hewan arthropoda dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu lipan, labah-labah, udang-udangan, dan serangga.

Kelompok lipan hanya mempunyai kepala dan tubuh yang beruas-ruas dan dilapisi oleh kulit luar yang tersusun oleh zat kitin. Pada kepalanya terdapat sepasang antena yang berfungsi sebagai alat peraba dan mata sederhana untuk melihat. Pada tiap-tiap bagian tubuh lipan terdapat dua pasang kaki. Tubuh lipan bisa mempunyai 9 sampai 100 bagian tergantung pada jenisnya, dengan demikian kaki lipan sangat banyak akibatnya lipan berjalan pelan dengan gerakan kaki seperti gelombang pada sepanjang badannya.

Kelompok labah-labah mempunyai dua bagian utama tubuh, abdomen dan cephalothorax, yaitu kepala dan rongga dada bekerja sama. Labah-labah mempunyai empat pasang kaki tetapi tidak mempunyai antena peraba. Anggota kelompok labah-labah yang terkenal adalah kalajengking. Panjang kalajengking sekitar 2,5 8 cm.Tubuhnya kecil, mempunyai delapan kaki, dua sumpit besar, dan satu ekor beruas-ruas. Pada ekornya terdapat alat penyengat berbisa yang disediakan oleh sepasang kelenjar racun. Ekornya biasanya dibengkokkan menaik dan maju di atas pungungnya.

Kelompok udang-udangan mempunyai tubuh yang tersusun dari tiga bagian, yaitu kepala, rongga dada, dan abdomen. Pada beberapa jenis, kepala dan rongga dada jadi satu membentuk cephalothorax. Kulit luarnya keras tersusun dari zat chitin dan zat kapur. Kelompok udang-udangan mempunyai lima pasang antena, dua pasang di atas kepala, dua pasang di rahang bawah, dua pasang di rahang atas dan satu di badan yang berfungsi bila bernapas, berenang, berjalan dan lain-lain. Contoh kelompok udang-udangan adalah udang, kepiting, dan kutu air.

Kelompok serangga mempunyai tubuh yang tersusun dari tiga bagian, yaitu kepala, rongga dada, dan abdomen. Hampir semua serangga mempunyai sayap, sehingga menjadikan serangga satu-satunya hewan tidak bertulang belakang yang bisa terbang. Bentuk tubuhnya beragam, ada yang panjang, pipih, dan bulat. Ukurannyapun beragam mulai dari 0,2 mm 35 cm. Pada bagian depan kepalanya, serangga mempunyai dua antena yang berfungsi sebagai alat peraba. Serangga mempunyai mata campuran yang terdiri dari ribuan mata tunggal. Pada beberapa jenis serangga seperti lebah, kupu-kupu, dan lalat, alat perabanya terletak di kaki. Contoh serangga adalah lebah, kupu-kupu, lalat, capung, dan nyamuk.

KELOMPOK HEWAN BERTULANG BELAKANG (VERTEBRATA) Ada sekitar 50.000 jenis hewan bertulang belakang (vertebrata) yang diketahui sampai saat ini. Mereka hidup pada semua lingkungan biologi baik di daratan, air laut, air tawar, maupun udara. Walaupun bentuk dan ukuran tubuhnya beragam tetapi mempunyai struktur dasar tubuh yang sama. Hewan bertulang belakang umumnya terdiri dari kepala dan tubuh. Tubuh terdiri dari rongga dada dan abdomen. Hewan bertulang belakang yang hidup di darat biasanya mempunyai leher. Kelompok ikan adalah binatang bertulang belakang yang hidup di air, bernapas dengan insang. Ikan mempunyai sirip yang berfungsi untuk berenang dan tubuh yang ramping untuk memudahkan bergerak di dalam air Secara umum ikan dibedakan berdasarkan penyusun rangka tubuhnya menjadi dua, yaitu ikan berkerangka tulang rawan dan ikan berkerangka tulang sejati.

Kelompok ikan berkerangka tulang rawan kerangkanya tersusun dari tulang rawan yang elastis. Terdapat sekitar 1.000 jenis meliputi hiu, ikan pari, ikan cucut.

Kelompok ikan berkerangka tulang sejati mempunyai tulang tengkorak dan tulang rangka serta ruas-ruas tulang belakang. Ikan bergerak dengan bantuan sirip yang diperkuat oleh tulang rusuk. Sirip ikan dibedakan atas sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip belakang, dan sirip ekor.

Kelompok hewan amfibi adalah binatang bertulang belakang berkulit lembab tanpa bulu yang hidup di dua alam. Kebanyakan hewan amfibi pada waktu berupa berudu hidup di air dan bernapas dengan insang. Selanjutnya setelah dewasa hidup di darat dan bernapas dengan paru-paru dan kulit. Hewan amfibi termasuk kelompok hewan berdarah dingin, artinya hewan yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya. Kelompok hewan melata (reptil) adalah binatang bertulang belakang berkulit berkulit kering, bersisik, dan bernapas dengan paru-paru. Hewan melata termasuk kelompok hewan berdarah dingin, artinya hewan yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya.

Kura-kura dan penyu mempunyai tubuh yang lebar dan dibungkus oleh kulit cangkang yang tersusun dari zat tanduk yang keras dan kasar. Kulit bagian atas berbentuk cembung dan bundar disebut karapaks dan kulit bagian bawah datar disebut plastron yang berfungsi menyokong dan melindungi tubuh kura-kura.

Kadal mempunyai tubuh panjang dan langsing yang meruncing ke belakang dan berakhir berupa ekor. Leher kadal panjang, pada badannya terdapat empat kaki dengan lima jari pada masing-masing kaki. Kadal adalah hewan yang sangat tangkas, dapat lari dan merayap dengan cepat. Ekor kadal yang panjang bisa membantu pergerakannya. Beberapa jenis memutuskan ekornya bila dalam keadaan bahaya. Ekornya yang diputus akan bergerakgerak dan menarik perhatian musuh sehingga kadal dapat lari dan selamat dari bahaya.

Ular mempunyai tubuh yang panjang tanpa kaki, seluruh tubuhnya ditutupi sisik yang tumpang tindih, berfungsi untuk meluncur di atas tanah. Ular mempunyai lidah bercabang dua yang sering dijulurkan ke luar mulutnya, lidah ini berfungsi sebagai alat pembau yang membantu organ perasa yang terletak di dalam mulutnya. Mata ular selalu terbuka karena tidak mempunyai kelopak tetapi ditutupi oleh suatu lapisan bening.

Buaya mempunyai tubuh yang panjang, berkulit tebal, berkaki pendek, dan ekor panjang yang kuat, biasanya lebih panjang dibanding badannya. Buaya mempunyai moncong yang panjang dilengkapi gigi yang kuat dan tajam untuk menangkap mangsa. Gigi buaya berjumlah 30 40 buah pada setiap rahang dan akan tampak tersambung ketika mulutnya tertutup. Dan gigi keempat pada kedua rahangnya tampak menonjol ketika mulutnya tertutup. Tuatara adalah satu-satunya sisa keturunan hewan melata purba yang hidup lebih dari 200 juta tahun yang lalu. Pertumbuhan dan perkembangan tuatara sangat lambat. Panjang tubuhnya berkisar 46 24 cm. Pertumbuhannya berlangsung sampai umur 25 35 tahun, sedangkan usianya bisa mencapai 100 tahun. Tuatara hanya bisa ditemukan di beberapa kepulauan di panatai Selandia Baru. Pada malam hari tuatara mencari serangga, burungburung, atau kadal, sedangkan pada siang hari tidur.

Burung adalah hewan berbulu yang mempunyai sayap sehingga bisa terbang. Kecepatan burung terbang bisa mencapai 160 km/jam. Namun tidak semua jenis burung bisa terbang, misalnya penguin dan burung unta. Penguin berenang dan burung unta berjalan dengan kakinya, sedangkan sayapnya digunakan untuk menjaga keseimbangan. Hewan menyusui (mamalia) mempunyai tubuh yang tertutup oleh rambut dan memiliki alat gerak yang berupa dua pasang tungkai, sepasang tungkai belakang dan sepasang tangan, atau sepasang tungkai depan yang menyerupai sirip, atau alat gerak yang menyerupai sayap. Hewan menyusui berkembang biak dengan melahirkan anak, tetapi ada juga yang bertelur. Hewan betina memiliki kelenjar susu yang berfungsi untuk memberi makanan kepada anaknya pada awal pertumbuhan. Hewan menyusui (mamalia) mempunyai sistem peredaran darah yang efisien dan tertutup, mempunyai satu jantung dengan dua bilik jantung. Hewan menyusui bernapas dengan paruparu dan mempunyai sistem saraf. Tengkoraknya terpisah dari tulang belakang dan dihubungkan oleh tulang leher. Hewan menyusui (mamalia) merupakan bagian dari hewan bertulang belakang. Berdasarkan ciri-ciri dasarnya hewan menyusui dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: mamalia monotrema, mamalia marsupialia, dan mamalia plasenta.

Mamalia monotrema adalah hewan menyusui yang mengerami telurnya. Merupakan kelompok hewan menyusui yang jumlahnya paling sedikit, hanya dua jenis yang masih hidup saat ini, yaitu platipus dan echidna. Cara berkembang biak platipus dengan bertelur. Telurnya dibuahi di dalam saluran telur, ketika telurnya terus berkembang, maka kelenjar akan mengeluarkan cairan untuk menambah putih telur dan cangkang.

Mamalia marsupialia adalah hewan menyusui yang berkantong. Kelompok hewan ini melahirkan anaknya yang masih lemah, kemudian dibesarkan di dalam kantongnya. Terdapat sekitar 266 anggota kelompok ini diantaranya kanguru, koala, dan oposum. Mamalia plasenta adalah hewan menyusui yang mengandung dan melahirkan anaknya. Mempunyai bentuk dan ukuran tubuh beragam. Ciri kelompok hewan ini adalah memiliki rambut di seluruh tubuhnya . Selain itu betinanya memiliki kelenjar susu. Kelompok hewan menyusui banyak ragamnya, diantaranya:

Kelinci mempunyai telinga yang panjang dengan ekor yang pendek. Tubuhnya ditutupi oleh bulu yang tebal. Kaki belakangnya lebih panjang dan lebih kuat dibandingkan dengan kaki depan. Kelinci tidak berjalan tetapi meloncat.

Simpanse bisa mencapai tinggi 1,75 m dan mempunyai tubuh pendek gemuk dan kuat. Lengannya lebih panjang dibandingkan dengan kakinya dan mempunyai ibu jari. Warna bulunya coklat ke hitam-hitaman, wajahnya lebih terang dengan bibir yang tebal. Simpanse menghabiskan waktunya dengan berjalan atau merangkak. Walau demikian simpanse juga pemanjat yang baik untuk mencari buah-buahan dan daun-daunan sebagai makanannya.

Lumba-lumba termasuk dari sub ordo ikan paus, terdiri dari 32 jenis. Merupakan hewan menyusui yang hidup di air dan bernapas dengan paru-paru. Lumba-lumba bisa berenang dengan sangat cepat untuk mencari makanannya berupa ikan kecil yang ada di permukaan airhttp://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20110725201156AAqjXzP

Guru NgeBlogNovember 13, 2008Mengenal VertebrataFiled under: Klasifikasi gurungeblog @ 3:53 am Tags: vertebrata

Vertebrata merupakan kelompok hewan yang memiliki tulang belakang.Dalam sistem klasifikasi, vertebrata merupakan subfilum dari filum Chordata. Chordata meliputi hewan-hewan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut : > Memiliki notokord, yaitu kerangka berbentuk batangan keras tetapi lentur.Notokord terletak di antara saluran pencernaan dan tali saraf, memanjang sepanjang tubuh membentuk sumbu kerangka. > Memiliki tali saraf tunggal, berlubang terletak dorsal terhadap notokord, dan memiliki ujung anterior yang membesar berupa otak. > Memiliki ekor yang memanjang ke arah posterior terhadap anus. > Memiliki celah faring Filum Chordata terdiri dari tiga subfilum, yaitu Urochordata, Cephalochordata, dan vertebrata.Urochordata dan Cephalochordata tergolong invertebrata.Berikut bagan dari subfilum Chordata. Ciri tubuh Ciri tubuh meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh. Ukuran dan bentuk tubuh Semua hewan yang tergolong vertebrata memiliki rangkaian tulang kecil (vertebra) yang memanjang pada bagian dorsal dari kepala hingga ekor.Rangkaian vertebra yang disebut

tulang punggung ini membentuk sumbu kerangka menggantikan notokord.Tulang punggung berfungsi sebagai penyokong tubuh serta melindungi tali saraf.Selain adanya tulang punggung, kesamaan ciri lain pada vertebrata adalah : - Tubuh terdiri atas kepala, badan, dua pasang anggota badan, dan ekor pada sebagian vertebrata. - Kulit tersusun atas dua bagian yaitu epidermis dan dermis dan menghasilkan rambut, sisik, bulu, kelenjar atau horn - Endoskeleton tersusun dari tulang atau tulang rawan - Faring bercelah, yang merupakan tempat insang pada ikan namun pada hewan darat hanya terdapat pada tingkat embrio - Otot melekat pada endoskeleton untuk bergerak - Sistem pencernaan memiliki kelenjar pencernaan, hati, dan pankreas - Jantung beruang 2 hingga 4 - Darah menandung sel darah putih dan sel darah merah berhemoglobin - Rongga tubuh mengandung sistem viseral - Ginjal sepasang dengan saluran untuk mengeluarkan zat sisa - Gonad sepasang pada betina dan jantan Habitat Vertebrata hidup diberbagai habitat baik darat dan laut. Klasifikasi Vertebrata dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan ada dan tidak adanya rahang.Vertebrata dengan mulut tidak berahang dikelompokkan dalam superkelas Agnatha, sedangkan yang memiliki rahang termasuk dalam superkelas Gnathostomata. Superkelas Agnatha Hewan yang tergolong agnatha berbadan panjang dan ramping seperti belut serta tidak memiliki rahang.Contoh di kelas ini adalah Cephalospidomorphi (lamprey) dan Kelas Mycini (hagfish). Lamprey hidup diperairan tawar dan laut.Hewan ini mengambil makanan dengan cara mengaitkan mulutnya yang bergigi ke sisi tubuh ikan dan menghisap darahnya.Larvanya memakan partikel di air.Larva lamprey hidup di perairan tawar. Hagfish hanya hidup di air laut.Hewan ini tidak memiliki tahapan larva.Mulut hagfish tidak bergigi, namun memiliki tentakel peraba. Makanannya adalah ikan mati yang kemudian di hisap darahnya dan cacing laut. Superkelas Gnathostomata Hewan ini memiliki rahang bersendi yang dapat digerakkan ke atas dan ke bawah.Hewan ini di golongkan menjadi enam kelas yaitu : Kelas Chonrichthyes Hewan yang tergolong kelas ini memiliki kerangka yang tersusun dari tulang rawan.Pada sebagian besar kelompok ikan ini, beberapa bagian kerangka diperkuat oleh butiran berkalsium.Ciri khas lainnya pada Chonrichthyes adalah : - mulut yang berahang kuat terletak di bagian bawah tubuh - celah insang berjumlah lima, meskipun ada yang berjumlah tiga, enam, atau tujuh celah insang - kulit ulet dan kasar bergigi karena adanya sisik gelakoid - adanya sepasang pendekep (klasper) pada hewan jantan yang berfungsi untuk menyalurkan

sperma ke kloaka betina - usus pendek dan lebar berisi membran ulir untuk menyerap makanan lebih lama - hati berukuran sangat besar untuk membantu pencernaan makanan - fertilisasi terjadi secara internal - bersifat ovipar, yaitu mengeluarkan telur hasil fertilisasi, atau ovovivipar yaitu membawa telur hasil fertilisasi di dalam saluran telur selama perkembangannya hingga menetas Ikan bertulang rawan sebagian besar hidup di laut.Hewan yang bertulang rawan di antaranya termasuk hiu, ikan pari, dan chimaera. Hiu bertubuh langsing.Bagian atas sirip ekornya lebih panjang daripada bagian bawah.Hiu tidak memiliki kantung udara.Ikan pari berbadan pipih atas bawah.Tubuh pipihnya berperan untuk menyembunyikan diri di dasar perairan dan untuk menggali pasir guna mencari makanan berupa hewan lunak dan udang-udangan.Beberapa jenis ikan pari memiliki duri pada ekornya yang seperti pecut dan berfungsi untuk melindungi dari serangan musuh.Jenis lainnya juga ada yang memiliki sengatan listrik. Kelas Osteichthyes Kelompok Osteichthyes ini memiliki kerangka yang tersusun dari tulang keras yang mengandung matriks kalsium fosfat. Ciri-ciri lainya adalah : - mulut terdapat di bagian depan tubuh - celah insang satu di masing-masing sisi kepala - sirip ekor memiliki panjang yang sama pada bagian atas dan bawah - kulit licin karena sekresi mukus oleh kelenjar pada kulit - adanya gelembung renang sehingga tidak tenggelam saat tidak bergerak - sistem gurat sisi terdapat pada sisi tubuh - usus panjang dan ramping menggulung - fertilisasi terjadi di luar - mengeluarkan telurnya atau bersifat ovipar

ikan-gurami

Kelompok ikan ini hidup di laut dan dihampir setiap habitat air tawar.Osteichthyes mencakup subkelas Actinopterygii (yunani, aktin = berkas, pteryg = sirip) dan subkelas Sarcopterygii (Yunani, sarkodes = berdaging).Actinopterygii memiliki sirip yang ditunjang oleh duri panjang yang lentur sehingga disebut kelompok ikan bersirip duri.Contoh ikan bersirip duri adalah ikan mas (cyprinus carpio), ikan cupang (Betta splendens), ikan gurami (Osphronemus gouramy), ikan badut (Premnas biaculeatus), ikan kakap merah (Lutjanus bitaeniatus), dan ikan louhan (Cichlasoma sp.). Sarcopterygii memiliki sirip dada dan sirip pelvis yang berotot.Sirip ini digunakan untuk berjalan d dasar perairan atau darat.Ikan yang termasuk kelompok ini adalah ikan bersirip lobus dan ikan paru-paru (lungfish).Contoh ikan bersirip lobus adalah coelancanth dengan nama spesies Latimeria chalumnae.Ikan paru-paru hidup di rawa dan kolam.Ikan paru-paru akan naik kepermukaan untuk bernapas. JIka perairan mengering saat musim kemarau, ikan paru-paru bersarang dalam lumpur. Kelas Amphibia

katak hijau Kelas Amphibia umumnya hidup di dua tempat, yaitu darat dan air selama metamorfosisnya. Sebagian besar Amphibia memiliki ciri-ciri khusus lainnya, yaitu : - berkulit licin tidak bersisik - menggunakan energi lingkungannya untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga tergolong hewan eksoterm - fertilisasi secara eksternal di air tau tempat lembab - menghasilkan telur (bersifat ovipar) yang tidak bercangkang Tidak semua jenis Amphibia hidup di dua tempat kehidupan.Beberapa jenis katak, salamander, dan caecilian ada yang hanya hidup di air dan ada yang hanya di darat.Namun habitatnya secara keseluruhan dekat dengan air dan tempat yang lembap seperti rawa dan hutan hujan tropis.Amphibia terdiri dari tiga ordo, yaitu Anura, Urodela, dan Apoda. Anura Anura memiliki ciri tidak berekor saat dewasa.Kaki belakangnya yang lebih panjang daripada kaki depan digunakan untuk melompat. Lidahnya besar, lengket, dan dapat dijulurkan untuk menangkap mangsanya.Bagi yang jantan memiliki kantong udara di kerongkongannya yang dapat mengeluarkan suara untuk menarik betina saat musim kawin.Contoh hewan ini adalah katak hijau (Rana signata), katak pohon (Rachoporus sp.) dan kodok atau bangkong (bufo sp.)

Urodela Urodela merupakan kelompok amphibia yang memiliki ekor saat larva, muda dan dewasa.Tubuhnya berbentuk silinder memanjang serta memiliki kaki depat yang sama ukurannya dengan kaki belakang.Beberapa jenis ini hidup di air dan ada yang di darat.Hewan yang tegolong kelompok ini adalah salamander. Apoda Apoda yang disebut juga sesilian merupakan amphibia tak berkaki.Bentuk tubuhnya seperti cacing tanah atau belut.Larva sesilian sangat menyerupai sesilian dewasa.Sesilian hidup terutama bersarang dalam lubang di tanah. Kelas reptilia

buaya Reptilia (dalam bahasa latin, reptil = melata) memiliki kulit bersisik yang terbuat dari zat tanduk (keratin).Sisik berfungsi mencegah kekeringan.Ciri lain yang dimiliki oleh sebagian besar reptil adalah : - anggota tubuh berjari lima - bernapas dengan paru-paru - jantung beruang tiga tau empat - menggunakan energi lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga tergolong hewan eksoterm - fertilisasi secara internal - menghasilkan telur sehingga tergolong ovipar dengan telur amniotik bercangkang Reptil hidup hidup di air dan darat.Reptilia mencakup tiga ordo besar yaitu Chelonia atau Testudines, Squamata atau Lepidosauria, dan Crocodilia.Chelonia adalah reptilia yang memiliki cangkang.Cangkang bagian atas disebut karapaks, sedangkan bagian bawahnya disebut plastron.Cangkang merupakan bagian dari tulang belakang dan modifikasi tulang rusuk yang berfungsi sebagai pelindung dari pemangsanya.Chelonia yang hidup di laut adalah penyu hijau (Chelonia mydas) dan penyu belimbing (Dermochelys coriacea) yang memiliki kaki berbentuk dayung untuk berenang.Cangkang chelonia lebih tipis dibandingkan

Chelonia darat.Contoh chelonia darat adalah kura-kura paua (Chelodina novaeguineae).Chelonia termasuk hewan berumur panjang hingga mencapai 200 tahun. Squamata adalah reptilia yang umumnya memiliki kulit bersisik.Reptil yang termasuk golongan ini adalah kadal dan ular.Kadal memiliki sisik yang licin dan berbentuk membulat.tubuhnya kebanyakan berkaki empat, bertubuh kecil, dan memiliki ekor.Contoh hewan kadal bertubuh kecil misalnya, kadal kebun (Mabuya multifasciata), cecak dinding (Cosymbotus paltyurus) dan bunglon kebun (Bronchocela jubata), hingga kadal yang bertubuh besar seperti biawak komodo (Varanus komodoensis). Ular tidak memiliki kaki dan bertubuh panjang serta memiliki sisik.Tulang rahang ular bersambungan secara longgar sehingga memungkinkan menelan mangsa yang lebih daripada tubuhnya.Gigi di mulut ular memiliki fungsi untuk mengunyah, melainkan untuk memegang mangsanya agar tidak mudah lepas.Ular berbisa memiliki sepasang gigi berlubang dan tajam untuk menyuntikkan bisa ke mangsanya.Lidahnya dapat dijulurkan untuk mengipas bau ke arah organ penciumannya.Ular memiliki kepekaan terhadap getaran yang berperan untuk mencari mangsanya.Ular tertentu memiliki kepekaan terhadap suhu mangsanya.Sebagian jenis ulat bersifat ovovivipar, yaitu telur menetas di dalam tubuh induk.Contohnya adalah ular sendok (Naja sumatrana), ular kobra (Ophiophagus hannah), dan ular sanca (Phyton sp.). Crocodilia memiliki sisik tebal dari keratin dan diperkuat dengan lempengan tulang ysng disebut skuta sebgai pelindung.Sisik rontok satu persatu tidak seperti ular.Buaya memiliki ekor tebal berotot.Kaki depannya berjari lima, sedangkan kaki belakang berjari emapat sebagian berselaput untuk berenang.Lubang hidung terletak di ujung moncongnya yang memungkinkan untuk bernapas saat di dalam air.jantungnya beruang empat namun memiliki pori di antara bilik kiri dan kanan.Contoh spesies buaya adalah buaya muara ( Crocodylus porosus ). Kelas Aves

burung-pipit Aves atau burung memiliki bulu yang terbuat dari keratin.Bulu yang membentuk sayap berperan untuk terbang.selain bulu, ciri-ciri lainnya pada burung adalah : - berparuh dari bahan keratin - tidak bergigi - struktur tulang menyerupai sarang lebah sehingga kerangnya kuat namun ringan - memiliki empedal untuk menghacurkan makanan - lambung berotot besar - bernapas dengan paru-paru - jantung beruang empat - memiliki kantung udara

- indera penglihatan sangat tajam - fertilisasi terjadi secara internal - bertelur sehingga tergolong hewan ovipar dengan ciri telur bercangkang dan kuning telur besar - mengerami telurnya dan merawat anaknya Aves hidup di darat.Kelompok ini dibedakan menjadi dua berdasarkan kemampuan terbangnya, yaitu karinata dan ratita. Burung yang tergolong karinata memiliki taju dada (carina).Taju dada berfungsi menyokong otot dadanya yang besar.Otot dada memberikan kekuatan terbang.Pada pinguin contohnya pinguin gentoo (Pygoscelis papua), yang merupakan karinata yang tidak terbang, otot dadanya digunakan untuk berenang di laut mencari makanan.Hampir 60% spesies burung karinata tercakup dalam ordo passeriformes atau burung bertengger.Brung bertengger memiliki jari kaki yang dapat mencengkeram dahan pohon.Contoh burung ini adalah burng layang-layang besar (Hirundapus giganteus), burung merpati (Columbia livia), burung pipit (Anthus sp.), burung dara, dan berbagai burung pengicau.Burung layang-layang adalah burung yang paling cepat terbangnya yakni terbangnya mencapai 170 km/jam. Ayam (gallus gallus domesticus) juga tergolong karinata. burung yang tergolong ratita tidak memiliki taju dada pada tulang dadanya.Otot dadanya juga tidak sebesar burung karinata.Burung unta (Struthio camelus), kiwi (Apteryx australis), dan emu (Dromaius novaehollandiae) adalah contoh burung ratita. Kelas mammalia

kangguru kelompok mammalia semuanya menghasilkan susu sebagai makanan anaknya.Susu dihasilkanoleh kelenjar (mammae) yang terdapat di daerah perut atau dada.Mammalia disebut juga hewan menyusui karena menyusui anaknya.Selain memiliki kelenjar susu, Mammalia juga berambut serta memiliki tiga tulang telinga tengah.Ketiga ciri ini tidak dimiliki oleh vertebrata lainnya.Pada paus dan lumba-lumba, rambut ada pada tahap tertentu perkembangan embrionya.Rambut mammalia tersusun dari protein yang disebut keratin.Rambut mammalia berfungsi tertentu, yaitu sebagai insulasi yang memperlambat

pertukaran panas dengan lingkungan, segabai indera peraba antara lain pada kumis, sebagai pelindung dari gesekan maupun sinar matahari, sebagai penyamar atau pertahanan untuk melindungi dari mangsa, dan sebagai penciri kelamin. Tiga tulang telinga tengah yang dimiliki mammalia terdiri atas tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi.Ketiga tulang tengah berperan dalam pendengaran, yaitu meneruskan getaran suara dari membran timpani (gendang telinga) ke telinga dalam. Ciri-ciri lain yang dimiliki sebagian besar mammalia adalah : - geligi dengan berbagai ukuran dan bentuk - rahang bawah tersusun dari satu tulang - bernapas dengan paru-paru - jantung beruang empat - diafragma di antara rongga perut dan rongga dada untuk membantu pernapasan - otak yang lebih berkembang dibandingkan vertebrata lain - menggunakan energi metabolismenya untuk menjaga suhu tubuh tetap konstan sehingga digolongkan sebagai hewan endoterm dan homeoterm - fertilisasi terjadi secara internal atau di dalam tubuh betina - melahirkan anaknya sehingga termasuk hewan vivipar Mammalia hidup diberbagai habitat di darat dan di perairan.Ada jga mammalia yang hidup di daerah yang cukup ekstrem misalnya di kutub dan digurun.Beberapa jenis ada yang menyelam untuk mencari makanan di perairan.Kelompok mammalia tertentu ada yang merupakan hewan arboreal yang hidup di pohon-pohon dalam hutan. Meskipun ciri-ciri yang dimilii hampir sama, namun ada juga mammalia terkecil antara lain untuk spesies dari kelompok kelelawar kecil, yaitu Craseonycteris thonglongyai yang beratnya hanya tiga gram.Untuk mammalia yang terbesar adalah paus biru (Balaenoptera musculus) yang panjangnya dapat mencapai 27 meter dan berat 190 ton.Struktur tubuh mammalia sesuai dengan cara hidupnya, yaitu ada yang terbang, berenang, meluncur, berlari, melompat, atau menggali.Mammalia dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu Mammalia bertelur (prototheria), mammalia berkantung (metatheria), dan mammalia berplasenta (eutheria). Kelompok Prototheria bertelur sehingga tergolong ovipar.Embrio berkembang di dalam telur dengan menggunakan kuning telur sebagai sumber makanannya.Setelah menetas hewan ini akan menghisap susu dari rambut induknya, karena induk ini tidak memiliki puting susu.Hewan ini digolongkan sebagai ordo Monotremata, contohnya adalah platipus (Ornithorhynchus anatinus) dan echidna. Kelompok Metatheria melahirkan anaknya saat embrio masih pada tahap awal sehingga masa kehamilannya singkat.Contohnya kanguru merah, anaknya yang masih berukuran sebesar lebah madu dilahirkan 33 hari setelah fertilisasi.Anak dalam tahap embrio tersebut dapat merangkak masuk ke dalam kantung induknya yang disebut marsupium.Di dalam masupium embrio menyusu pada puting susu dan mengalami perkembangan selanjutunya.Hewan ini digolongkan sebagai ordo Marsupialia atau hewan berkantung, contohnya adalah kanguru (Macropus sp.), koala (Phascolarctos cinereus), dan opposum (Pucadelphys andinus). Kelompok Eutheria melahirkan anaknya yang telah menyelesaikan perkembangan embrioniknya di dalam rahim (uterus).Embrio memperoleh nutrisi dari induknya melalui plasenta sehingga kelompok hewan ini disebut mammalia berplasenta.Sebagian besar ordo

dalam mammalia tergolong Mammalia berplasenta.Berikut Ordo-ordo utama Mammalia Eutheria : - Ordo Insectivora adalah kelompok mammalia pemakan serangga.Tikus mondok dan landak adalah contoh hewan pemakan serangga. - Ordo Chiroptera adalah kelompok Mammalia yang memiliki selaput kulit membentang dari kaki depan, badan, dan kaki belakang.Struktur sayap untuk terbang ini merupakan modifikasi dari kaki depan yang ditunjang oleh empat jari.Sebagian besar hewan ini adalah hewan nokturnal, yaitu mencari makanan pada malam hari.Selain sebagai pemakan serangga, beberapa jenis memakan buah-buahan dan vertebrata kecil seperti katak, tikus, dan burung.Jenis lain yaitu kelelawar vampir menghisap darah mammalia lain - Ordo Lagomorpha mencakup mammalia yang memiliki gigi seri seperti pahat, misalnya kelinci.Kaki belakang hewan ini lebih panjang daripada kaki depan.Struktur kaki ini berfungsi untuk melompat. - Ordo Perissodactyla mencakup mammalia berkuku pada jari yang berjumlah ganjil pada kakinya.Jika jari kakinya lebih dari satu jari tengahnya lebih besar daripada jari lain.Hewan ini merupakan pemakan tumbuhan atau herbivora.Contoh hewan ini adalah kuda (Equus caballus) yang berkuku satu, tapir (Tapirus indicus) dan badak sumatra (Dicerorhinus sumatrensis) yang berkuku tiga. - Ordo Artiodactyla mencakup mammalia berkuku pada jari yang berjumlah genap masingmasing kakinya.Hewan ini juga herbivora.Contohnya adalah kambing, domba (Ovis aries), babi (Sus sp.), rusa sambar (Cervus unicolor), dan jerapah (Giraffa camelopardalis). - Ordo Sirenia adalah mammalia herbivora akuatik yang memiliki tungkai depan mirip sirip.Kelompok mammalia ini tidak memiliki kaki belakang.Ekor besar dan pipih horizontal yang juga berperan seperti dayung untuk berenang.Sirenia merupakan mammalia bertubuh besar tidak berambut.Rambut kasar hanya terdapat di bibirnya.Contoh sirenia adalah duyung atau dugong (Dugong dugong). - Ordo Proboscidea memiliki tubuh besar berotot serta belalai berotot.Hewan yang termasuk kelompok ini adalah gajah sumatera (Elephas maximus).Belalai gajah berfungsi seperti anggota badan kelima untuk mengambil makanan dan minum.Kulitnya longgar dan tebal.Gajah jantan memiliki gigi seri atas memanjang sebagai gading. - Ordo Cetacea hidup di laut dengan tubuh berbentuk ikan, kaki depan mirip dayung dan tidak ada kaki belakang.Tubuhnya tidak berambut dan memiliki lapisan tebal lemak sebagai insulasi.Lumba-lumba hidung botol (Tursiops aduncus), paus biru (Balaenoptera musculus), dan paus pembunuh (Orcinus orca) adalah mammalia yang termasuk Cetacea. - Ordo Cornivora adalah kelompok mammalia yang memiliki dan kuku yang tajam dan runcing untuk menangkap dan memakan mangsanya.Kelompok ini disebut juga pemakan daging.Mammalia yang termasuk carnivora adalah anjing (Canislupus familiaris), Kucing (Felis silvestris), harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), singa (Panthera leo) dan anjing laut (Caniformia pinniped). - Ordo Rodentia memiliki gigi seri seperti pahat.Gigi serinya berjumlah sepasang di atas dan sepasang di bawah.Ggi seri tidak berakar sehingga tumbuh terus-menerus.Contoh rodentia adalah tupai, berang-berang, tikus,landak, dan mencit. - Ordo Primata memiliki ibu jari yang dapat disentuhkan ke jari lain, mata menghadap ke depan, korteks serebal berkembang baik.Kelompok primata adalah beruk (Macaca sp.), orang utan (pongo pygmaeus), dan lutung jawa (Trachypithecus auratus).Manuasi (homo sapiens) digolongkan dalam primata. Peran Vertebrata bagi manusia Vertebrata dimanfaat manusia dalam berbagai hal, misalnya sebagai berikut :

- Sumber bahan makanan, misalnya daging, telur ayam, dan susu sapi - Sebagai bahan baku industri tekstil, misalnya pemanfaatan rambut domba untuk dijadikan wol - Sebagai objek penelitian, misalnya hewan mammalia - Sebagai hewan peliharaan, misalnya anjing, kucing, kelinci atau burung. Namum, beberapa jenis vertebrata ada yang merugikan manusia misalnya tikus.Tikus dapat menjadi hama tanaman pertanian.

http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/13/mengenal-vertebrata/

Bioma Tundra adalah suatu area dimana pertumbuhan pohon terhambat dengan rendahnya suhu lingkungan sekitar karena itu disebut daerah tanpa pohon. Pada area ini, mayoritas tumbuhan yang hidup biasanya berupa lumut, rerumputan,.Tundra biasanya hidup di daerah dingin *Bioma taiga/hutan konifer adalah hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan hewannya antara lain moose, beruang hitam, beruang, rubah, serigala, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.Taiga banyak ditemukan di belahan bumi utara, misalnya di wilayah negara Rusia dan Kanada. Bioma Taiga merupakan bioma terluas dari bioma-boma lain yang ada di bumi. Ciri-ciri taiga yaitu mempunyai musim dingin yang cukup panjang dan musim kemarau yang panas dan sangat singkat yaitu berlangsung selama 1-3 bulan. Kemudian selama musim dingin, air tanah berubah menjadi es dan mencapai 2 meter di bawah permukaan tanah.Jenis tumbuhan yang hidup sangat sedikit, biasanya hanya terdiri dari dua atau tiga jenis tumbuhan. Pohon-pohon di daerah taiga mempunyai daun yang terbentuk seperti jarum dan mempunyai zat lilin dibagian luarnya sehingga tahan terhadap kekeringan. Contoh jenis-jenis tumbuhan konifer tersebut adalah alder, birch, jumper, dan spruce. Kondisi tersebut menyebabkan hanya sedikit hewan yang dapat hidup di daerah taiga. *Bioma padang gurun Dalam istilah geografi, gurun, padang gurun atau padang pasir adalah suatu daerah yang menerima curah hujan yang sedikit - kurang dari 250 mm per tahun. Gurun dianggap memiliki kemampuan kecil untuk mendukung kehidupan. Jika dibandingkan dengan wilayah yang lebih basah hal ini mungkin benar, walaupun jika diamati secara seksama, gurun sering kali memiliki kehidupan yang biasanya tersembunyi (khususnya pada siang hari) untuk mempertahankan cairan tubuh. Kurang lebih sepertiga wilayah bumi adalah berbentuk gurun. Bentang gurun memiliki beberapa ciri umum. Gurun sebagian besar terdiri dari permukaan batu karang. Bukit pasir yang disebut erg dan permukaan berbatu merupakan bagian pembentuk lain dari gurun. Gurun kadang memiliki kandungan cadangan mineral berharga yang terbentuk di lingkungan kering (bahasa Inggris: 'arid') atau terpapar oleh erosi. Keringnya wilayah gurun menjadikannya tempat yang ideal untuk pengawetan benda-benda peninggalan sejarah serta fosil. *Bioma padang rumput Sebuah padang rumput merupakan lapangan yang dipenuhi oleh rumput dan tanaman tak berkayu. Dipotong untuk jerami atau dimakan oleh ternak, domba atau kambing. *Bioma hutan gugur Tumbuhan peluruh atau tumbuhan gugur merupakan sebutan bagi tumbuhan, terutama pepohonan, yang menggugurkan daun-daunnya pada musim atau keadaan iklim tertentu. Tumbuhan peluruh dapat mendominasi suatu vegetasi (penutup permukaan bumi) dan membentuk bioma hutan peluruh atau hutan gugur. *Bioma hutan hujan tropis Hutan hujan tropika atau sering juga ditulis sebagai hutan hujan tropis adalah bioma berupa hutan yang selalu basah atau lembab, yang dapat ditemui di wilayah sekitar khatulistiwa; yakni kurang lebih pada lintang 010 ke utara dan ke selatan garis khatulistiwa. Hutan-hutan ini didapati di Asia, Australia, Afrika, Amerika Selatan, Amerika Tengah, Meksiko dan

Kepulauan Pasifik. Dalam peristilahan bahasa Inggris, formasi hutan ini dikenal sebagai lowland equatorial evergreen rainforest, tropical lowland evergreen rainforest, atau secara ringkas disebut tropical rainforest

http://nurilmiyati-iad.blogspot.com/2011/03/5-makhluk-hidup-dalam-ekosistem-alami.html

. MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM ALAMIBAB V. MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM ALAMI oleh Nur Ilmiyati Populasi dan komunitas makhluk hidup Populasi adalah kumpulan individu makhluk hidup yang sejenis. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan populasi adalah: natalitas, mortalitas dan migrasi (imigrasi dan emigrasi) Faktor yang mempengaruhi kepadatan populasi adalah: kompetisi, predasi, penyakit dan cekaman atau stress Komunitas adalah kumpulan populasi berbagai jenis makhluk hidup yang saling berinteraksi. Interaksi itu dapat bermacam-macam: 1. netral , diantara populasi tidak ada saling mempengaruhi , misalnya populasi semut dan lebah. 2. kompetisi, terjadi persaingan antar populasi, misalnya populasi zebra dan rusa 3. mutualisme, kalau hubungan antar populasi saling menguntungkan, misalnya antara populasi semut dan kutu pohon. 4. predasi, jika anggota populasi akan dimakan oleh anggota populasi yang lain , yang makan disebut predator, yang dimakan disebut mangsa, misalnya antara populasi singa dan rusa. 5. parasitisme, kalau salah satu populasi jadi parasit dari populasi yang lain. Misalnya antara pohon dengan benalu 6. komensalisme, interaksi antar populasi , dimana yang satu untung yang lain tidak rugi, misalnya antara pohon dengan anggrek. Ekosistem adalah kesatuan dari komunitas dengan lingkungan hidupnya. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan hidupnya Lingkungan hidup organisme ada 2 yaitu: Lingkungan abiotik: tanah, air, udara, cuaca, iklim, suhu, cahaya dll. Lingkungan biotik: organisme lainnya (semua m.h. yang terdapat dalam suatu ekosistem) Lingkungan biotik dibedakan 3 kelompok: 1. Produsen: makhluk hidup yang yang menghasilkan makanan melalui proses fotosintesis, dengan mengubah zat anorganik menjadi zat organik, misalnya adalah tumbuhan yang memiliki klorofil. 2. Konsumen: kelompok m.h. yang makanannya tergantung secara langsung maupun tidak langsung pada produsen, contoh hewan dan manusia 3. Pengurai: m.h. yang menguraikan sisa m.h. yang sudah mati, dengan menguraikan zat organik dari tubuh yang mati menjadi zat anorganik, sehingga dapat digunakan kembali oleh produsen. termasuk kelompok ini adalah bakteri dan jamur

Dalam ekosistem ada: Rantai makanan (food chain): Perpindahan energi dari sinar matahari yang dipakai oleh tumbuhan melalui serangkaian organisme dalam peristiwa makan memakan dengan arah tertentu./ proses saling makan dalam suatu ekosistem. Jaring-jaring makanan: rantai makanan yang satu dengan yang lainnya dalam suatu ekosistem akan saling menjalin, sehingga membentuk jaring-jaring makanan. Contoh Rantai makanan: Di Darat Di Laut Ketimun Fitoplankton Kancil Zooplankton Ular Ikan Kecil Burung Elang Ikan Besar Jaring-jaring makanan

Manusia

Padi

Tikus

Nyamuk

Ulat

Ular

Katak Burung B. Elang Kucing Berbagai bentuk ekosistem alami, antara lain: Ekosistem darat Ekosistem air tawar (danau dan sungai), terbagi menurut kedalamannya: Zona tepi/z. Litoral, paling kaya penghuni di tepi terdapat pohon yang akarnya mencapai dasar tepi danau, tumbuhan leli dan paku yang mengapung. Hewannya: arthropoda, larva nyamuk, cacing, katak, dan ular Zona tengah/z. Limnetik, masih bisa ditembus matahari, terdapat fitoplankton, ikan karnivor, ikan herbivor dan ular. Zona dasar/z. Profundal terdapat di bawah z. Tengah , hanya terdapat jamur, bacteri pengurai, dan ikan pemakan sisa organisme mati. Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan luasnya mulai dari beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi. Ekosistem air laut (estuari, pesisir dan lautan). Zona laut berdasarkan kedalamannya terbagi atas: Daerah litoral: daerah yang berbatasan dengan darat Daerah neritik, dalamnya 200m dpl. Daerah batial, dalamnya 200-1500m dpl. Daerah ini masih dapat ditembus sinar matahari (daerah fotik) Daerah abisal, daerah yang kedalamannya lebih dari 1500m dan tidak dapat ditembus cahaya matahari (daerah afotik) Ekosistem buatan antara lain: Hutan buatan, sawah, ladang, kebun, desa, kota, bendungan, kolam. Faktor alam yang mempengaruhi ekosistem adalah lintang, letak geografis, angin dan arus air.

Habitat: tempat hidup mh. tertentu , dengan keadaan tertentu. Habitat setiap jenis makluk hidup mempunyai status fungsional, kebiasaan makan dan menduduki tingkatan trofik tertentu. Tingkat trofik: Tingkatan makanan di dalam ekologi, dimana setiap jenis makhluk hidup menempati tingkat tertentu dari sumber makanan/energi. Nichia: status fungsional atau jabatan dari suatu m.h. di dalam ekosistem. (selain habitat juga meliputi cara makan dan perilakunya, misalnya apa makanannya dan hewan apa predatornya serta apa peranannya dalam ekosistem), jadi niche menggambarkan alamat, pekerjaan dan perilaku organisme dalam lingkungannya. Siklus materi dan Aliran energi dalam ekosistem alami Siklus materi : materi dari tanah dan air serta udara, masuk ke produsen dan konsumen kemudian oleh pengurai dikembalikan lagi kedalam air, tanah maupun udara dalam bentuk mineral-mineral dan gas yang diambil lagi oleh produsen. Aliran materi seperti nutrien, air, karbon, nitrogen, dan fosfor di alam berupa siklus yang abadi. Beberapa siklus materi: 1. Siklus air: pada mh. Air kembali melalui proses penguapan dan pernafasan.

Siklus air kecil terjadi bila air laut menguap dan membentuk awan, kemudian mengalami proses pengembunan menjadi hujan yang jatuh ke laut lagi. Siklus air sedang tjd bila hujan tsb jatuh di daratan, air sebagian meresap ke dalam tanah menjadi air tanah, sebagian lagi mengalir ke sungai, danau dan akhirnya ke laut menjadi air permukaan. Uap air dari sungai, danau, dan laut tersebut membentuk awan lagi dst. Hewan memperoleh air berupa air minum dan makanan yang mengandung air, sedang tumbuhan memperoleh air dari tanah melalui akar. 2. Siklus karbon: CO2 dari pernafasan, diambil tumbuhan untuk proses fotosintesis yg kemudian disimpan dalam bentuk senyawa organic, s. organic ini dimakan konsumen. Jika m.h. mati maka senyawa karbon dalam tubuhnya akan diuraikan oleh pengurai menjadi senyawa an organic yang akan dimanfaatkan oleh tumbuhan dst. Penguraian C dalam tumbuhan dapat terjadi sangat lambat sampai jutaan tahun, yang akhirnya terbentuklah batu bara, minyak bumi dll 3. Siklus oksigen berhubungan langsung dengan siklus carbon, yaitu tjdnya pernafasan dan fotosintesis. 4. Siklus nitrogen: bila protein pada m.h. yang telah mati diuraikan oleh pengurai menjadi senyawa N dalam tanah terutama gas NH3, jika bereaksi dengan air akan memben-tuk ion NH4 yang langsung dapat diserap kembali oleh tumbuhan. Udara banyak sekali mengandung N2 (78%) tapi hanya bakteri pengikat N2 yang dapat memanfaatkannya secara langsung menjadi senyawa N dalam tanah, mis: Azotobacter yang hidup bebas dan Rhizobium yang bersimbiosis dengan akar kacang-kacangan. Kilat dan halilintar juga dapat mengubah N2 menjadi senyawa N yang jatuh ke tanah bersama air hujan, di tanah kelompok I bakteri nitrifikasi mengubah ion NH4+ menjadi senyawa nitrit, kemudian oleh bakteri nitrat akan diubah menjadi senyawa nitrat yang siap diisap oleh tumbuhan. Aliran energi : mh. Memperoleh energi dari sinar matahari , energi ini kemudian pindah ke produsen , konsumen dan akhirnya ke pengurai, sedangkan sebagian lain tersebar ke lingkungan, artinya energi yang sudah terlepas ke lingkungan tidak dapat kembali lagi masuk ke dalam sistem kehidupan. Aliran energi berupa makanan dan jaring makanan dari komponen-komponen produsen, konsumen dan pengurai, aliran energi ini dapat berupa simbiosis antar organisme yang saling membutuhkan. Hubungan antar komponen biasanya dibuat dalam bentuk piramida ekologis.

Piramida ekologis: bentuk diagram dari struktur trofik yang diukur dan dinyatakan dalam satuan besaran biomassa, energi maupun jumlah individu. Biomassa : jml berat kering seluruh mh permeter persegi. Piramida ekologis ada 3: 1. P. jumlah individu: menggambarkan jml individu dalam tingkat trofik. 2. P. Biomassa: menggambarkan hubungan jml biomassa pada tingkat trofiknya. 3. P. Energi: menggambarkan jml energi dari individu2 pada tingkat trofik. Macam-macam bentuk pola kehidupan Deme: populasi yang khas dalam daerah yang khas pula, C/ pingguin di kutub selatan. Bioma: kumpulan beberapa populasi (komunitas) yang khas, atau unit global utama dari fauna dan flora, atau macam komunitas utama yang terdapat pada sebuah benua yang dapat dikenal berdasarkan fisiognomi(kenampakan)nya. Iklim yang sesuai menentukan keberadaan bioma tersebut, pemberian nama suatu bioma biasanya didasarkan pada vegetasinya. Beberapa bioma di dunia: 1. Bioma Gurun: pada daerah tropis dan berbatasan dengan padang rumput. Bioma ini terdapat di Afrika, Amerika, Australia dan Asia(china). Cirinya: curah hujan sangat rendah ( 25 cm pertahun) Pancaran sinar matahari sangat terik, penguapan tinggi. Suhu malam hari rendah, siang sangat tinggi 40 oC, amplitudo besar skl. Tumbuhan semusim kecil2, yg tahunan beradaptasi dengan kekurangan air dan penguapan tinggi, dengan bentuk daun seperti duri/ tak berdaun, akar panjang dan memiliki jaringan penyimpanan air. C/ Kaktus, Euphorbia purba, dan semak. Hewan yang ada adalah unta, keledai, kambing, rusa, ibeks, tokek, katak gurun, tikus gurun, insekta, ular, kucing liar, rubah dan hyena. 2. Bioma Padang rumput: terbentang dari daerah tropis sub tropis. Cirinya: Curah hujan antara 25-50 cm pertahun, hujan turun tidak teratur. Penyebutan padang rumput berbeda tiap wilayah: Di Argentina dsb: Pampas, hewan yang sama dengan prairi Di Amerika utara dsb: prairi, hewan yang khas bison, antelop, kuda, serigala, coyote, rubah, rhea, luak. Di Hungaria dsb: Pustaz. Di Rusia dsb: Steppa , hewan yang khas tupai tanah, hamster,, lemming, tikus mole. Di Afrika dsb: Veld. 3. Bioma Hutan hujan tropis (Hutan basah): terdapat pada daerah tropis sub tropis. Cirinya: Hujan setiap hari, curah hujan 200-400cm pertahun Kelembaban tinggi dan suhu tetap sepanjang hari 25 oC Di sini tumbuhan dapat mencapai beratus-ratus spesies, pohon2 tinggi berdaun lebar dan selalu hijau, ada juga yang berkanopi/tudung lebar mis, fam. Dipterocarpaceae. Banyak terdpt tanaman epifit spt anggrek, juga tanaman pemanjat spt rotan dan liana. Karena tinggi pohon tidak sama maka terjadi stratifikasi. Stratifikasi pada HHT t.d.: Lap. Teratas/A.terbentuk dari pohon tingginya 30-45m Lap. Kedua/B tinggi pohon 18-27m, kanopinya saling bersambung menyebabkan keadaan hutan mjd gelap. Lap.ketiga/C tinggi pohon 8-14m Lap semak tinggi pohon dibawah 10m.

Lap. Tumbuhan herba lain yang terdiri dari tumbuhan kecil dan anakan dari pohon2 besar. Adanya stratifikasi menyebabkan terjadinya iklim mikro (iklim yang berlangsung disekitar organisme, dan berbeda dengan rata-rata didaerah itu) dari tudung sampai dasar. Cahaya matahari menembus dasar lantai hutan 2 % sehingga hutan lembab dan gelap. Jenis hewan yang menghuni H.H.T adalah: Elang Harpi, monyet, Kukang, betet, jaguar, oselot, tapir, ayam hutan (di Brasil). Elang pemakan monyet, rangkong, katak, lemur terbang, betet, leopard, orang utan, siamang, insekta, ular, cacing, harimau, gibbon (di Asia). Elang mahkota, kucing emas, gorilla, insekta dan ular (di Afrika). 4. Bioma Hutan gugur daun (deciduous forest): ciri khas daerah sub tropis Cirinya: curah hujan 75 100 cm/tahun Pohon tidak begitu rapat dan spesies sedikit 10-20 spesies, menjelang musim dingin pohon2 menyesuaikan diri dengan menggugurkan daunnya, karenanya sebelum musim dingin disebut musim gugur, biasanya pohon akan berhenti pertumbuhannya, tanaman semusim mati, yang tinggal hanya bijinya, yang akan berkecambah menjelang musim panas(disebut musim semi) Jenis hewan yang hidup: tupai, rakun, beruang, burung warbler, burung walet, dormice, landak, rubah merah, luak, rusa dan babi liar 5. Bioma Taiga: terdapat pada daerah terdingin di belahan bumi utara dan di pegunungan tropik Cirinya: Curah hujan 40-60 cm /tahun. Jenis tumbuhan pinus, tusam, cemara. Suhu sangat rendah, mis di Siberia dapat mencapai -60oC, shg air membentuk salju. Hewan yang ada berbulu tebal spt: kucing salju/lynk, menjangan merah/elk, kelinci, rubah merah, serigala abu-abu, beruang hitam, berang-berang, dan burung (berimigrasi pada musim dingin, dan datang lagi pada musim panas) 6. Bioma Tundra: terdapat di belahan bumi utara di dalam lingkaran kutub utara dan di pegunungan tropis pada ketinggian diatas 2500m. Iklimnya iklim kutub dengan musim dingin yang panjang serta gelap dan musim panas yang lama serta terang terus menerus. Disini dijumpai tanah yang lapisan bawahnya es, sedang atasnya mencair disebut permafrost. Tumbuhan yang ada: pohon kerdil dan lumut kerak, tumbuhan semusim berbunga sangat menyolok dengan masa pertumbuhan yang pendek 7. Bioma Savana: terdapat di kedua sisi katulistiwa, berkembang di Afrika, Amerika selatan, Australia, dan Indonesia (NTB & NTT). Kondisi lingkungan: curah hujan sedang (hujan selama 4 bulan, selebihnya kemarau), iklim kering, musim kering panjang dan pengap. Tumbuhan didominasi oleh rumput, akasia (Afrika),eukaliptus (Australia) Hewan yang ada: gajah, zebra, banteng, kijang, singa, serigala, burung pemakan bangkai, trenggiling, semut, kumbang dan rayap. 8. Bioma Hutan Mangove: terdapat di daerah yang berawa atau berair payau (tepi pantai atau daerah berair). Tumbuhan yang hidup a.l. Rhizospora sp., sonnaretia sp., mangrove putih (Avicenia sp.) dan Brugulera sp., kebanyakan tumbuhan tersebut memiliki akar nafas (pneumatofora) dan berakar tunjang. Hewan dgn habitatnya berbeda: burung pemakan ikan dan monyet (Di puncak pohon), di dahan dan akar menempel kijing, remis, ketam dan siput. Di dasar terdapat udang, ular, katak dan insekta lain. Hewan khasnya adalah ikan glodok atau ikan paru-paru (Periophthalmus spp.)