ekma4413 - riset operasi - modul 6

14
EKMA4413 – Riset Operasi Program Studi Manajemen Oleh: M. Mujiya Ulkhaq Gunung Bromo, Jawa Tim Modul 6 Seoul, 30 th of March 2014

Upload: mujiya-ulkhaq

Post on 22-Dec-2014

655 views

Category:

Education


100 download

DESCRIPTION

Slide ini merupakan materi kuliah Mata Kuliah Riset Operasi Program Studi Manajemen Universitas Terbuka di Korea

TRANSCRIPT

Page 1: EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6

EKMA4413 – Riset Op-erasiProgram Studi Manaje-menOleh: M. Mujiya Ulkhaq

Gunung Bromo, Jawa Timur

Modul 6

Seoul, 30th of March 2014

Page 2: EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6

2

Tinjauan Umum Modul 6

Secara umum, Modul 6 akan membahas tentang perencanaan dan pengawasan proyek melalui analisis jaringan kerja.

Modul 6 terdiri dari dua kegiatan belajar:• Kegiatan Belajar 1 – Pembuatan Jaringan Kerja;• Kegiatan Belajar 2 – Perpendekan Waktu Penyelesaian Proyek.

Setelah mempelajari Modul 6, diharapkan dapat menerapkan cara merencanakan dan mengadakan pen-gawasan pelaksanaan suatu proyek dengan bantuan analisis jaringan kerja.

Secara khusus, setelah mempelajari Modul 6, diharapkan dapat:• Menentukan jangka waktu penyelesaian proyek;• Membuat jadwal tiap-tiap kegiatan;• Mempercepat waktu selesainya suatu proyek dengan biaya minimal.

Page 3: EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6

3

PendahuluanProyek adalah suatu pekerjaan (aktivitas) yang mulai dikerjaan pada suatu saat dan direncanakan akan selesai pada suatu waktu yang telah ditetapkan. Proyek tidak hanya sekadar proyek fisik seperti pembangunan rumah, jembatan, dsb, namun juga nonfisik, seperti training, proyek penelitian, dsb. Untuk melaksanakan proyek, biasanya harus dilakukan berbagai kegiatan yang di antara kegiatan-kegiatan ini saling memiliki hubungan dan ketergantungan. Untuk perencanaan dan pengawasan proyek, dapat dilaku-kan pendekatan model jaringan kerja.

Model jaringan kerja mulai dikembangkan pada tahun 1956-1958. Pada awalnya ada dua konsep besaryang muncul, yakni CPM (Critical Path Method) dan PERT (Program Evaluation and Review Technique). CPM dikembangkan oleh Morgan R. Walker dari E.I. DuPont de Nemours and Company dan James E. Kelley, Jr. dari Remington Rand. Sedangkan PERT dikembangkan oleh Booz Allen Hamlton, konsultan yang berkerja untuk Departemen Kelautan Amerika Serikat.

Kedua konsep ini sebenarnya hampir sama, hanya berbeda pada cara memperkirakan waktu kegiatan. Pada CPM penentuan waktu kegiatannya dengan anggapan deterministic (secara pasti), sedangkan PERT secara probabilistik. Selanjutnya perbedaan ini tidak dipermasalahkan lagi. Kedua konsep ini sering disebut dengan project scheduling atau network planning (analisis jaringan kerja).

Page 4: EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6

4

Diagram NetworkDiagram network atau diagram jaringan kerja adalah suatu diagram yang menunjukkan hubungan antara kegiatan satu dengan kegiatan yang lain dalam suatu proyek. Dalam diagram network dikenal dua istilah:

1. Aktivitas (kegiatan): suatu pekerjaan yang untuk menyelesaikannya memerlukan waktu, biaya, dan fasilitas tertentu. Aktivitas digambarkan dengan anak panah.

2. Kejadian (event): suatu pekerjaan yang untuk menyelesaikannya memerlukan waktu yang singkat dan biasanya diasumsikan tidak ada. Kejadian digambarkan dengan lingkaran.

Beberapa ketentuan dalam penyusunan diagram netrowk:

3. Sebelum suatu kejadian dimulai semua kegiatan yang mendahuluinya harus selesai dikerjakan.

4. Gambar anak panah hanya menunjukkan urutan kegiatan, tidak menunjukkan jangka waktu dan letak aktivitas.

5. Lingkaran yang menggambarkan kejadian diberi nomor sedemikian rupa sehingga tidak ada dua keja-dian dengan dua nomor yang sama.

6. Untuk menghindari arah anak panah yang berulang (circularity), biasanya pada awal suatu anak panah diberi nomor yang kecil, sedangkan pada akhir anak panah diberi nomor yang lebih besar.

7. Dua buah kejadian hanya bisa dihubungkan oleh satu anak panah.

8. Network hanya dimulai dari suatu kejadian (initial event) dan diakhiri oleh kejadian (terminal event).

9. Apabila diperlukan, dapat dibuat kegiatan semu untuk memudahkan pembuatan diagram network.

Page 5: EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6

5

Diagram NetworkKegiatan Semu (Dummy Event)

Kegunaan dari kegiatan semu ini adalah:

1. Untuk menghindari terjadinya dua kejadian yang dihubungkan oleh lebih dari satu aktivitas.

*digambarkan dengan anak panah putus-putus.

2. Terkadang diperlukan kegiatan semu di awal atau akhir network untuk mengatasi masalah apabila net-work dimulai atau diakhiri oleh beberapa kejadian.

3. Untuk menunjukkan urutan yang tepat apabila ada overlapping predecessor.

Jalur dan Jalur Kritis

Jalur adalah rangkaian kegiatan yang menghubungkan dari kejadian awal sampai akhir dari proyek secara berkesinambungan.

Jalur kritis adalah jalur yang jumlah waktu penyelesaian kegiatannya terpanjang di antara yang lain. Jalur kritis menentukan waktu penyelesaian proyek karena proyek tidak dapat selesai lebih cepat dari jalur kritis.

Page 6: EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6

6

Diagram NetworkContoh:

Suatu kegiatan memiliki kegiatan sebagai berikut:

Diagram network:

Jalur 1 = 1-2-5-6-7 (a-d-g-h) = 20 hari

Jalur 2 = 1-2-3-5-6-7 (a-e-g-h) = 19 hari

Jalur 3 = 1-3-5-6-7 (b-e-g-h) = 17 hari

Jalur 4 = 1-4-6-7 (c-f-h) = 16 hari

Jalur kritis adalah Jalur 1 karena mempunyai lama penyelesaian yang paling lama.

1 3

2

4

a5

c4

b3 7

d6

5e5

6g4

f7

h5

Page 7: EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6

7

Diagram Network1. Waktu Mulai Paling Cepat (MC) adalah waktu tercepat untuk bisa memulai kegiatan dalam keadaan

normal dengan tidak menganggu kelancaran penyelesaian kegiatan yang lain.

2. Waktu Selesai Paling Cepat (SC) adalah waktu tercepat untuk bisa menyelesaikan kegiatan dalam keadaan normal dengan tidak menganggu kelancaran penyelesaian kegiatan yang lain.

3. Waktu Mulai Paling Lambat (ML) adalah waktu terlambat untuk bisa memulai kegiatan dalam keadaan normal dengan tidak menganggu kelancaran penyelesaian kegiatan yang lain.

4. Waktu Selesai Paling Lambat (SL) adalah waktu terlambat untuk bisa menyelesaikan kegiatan dalam keadaan normal dengan tidak menganggu kelancaran penyelesaian kegiatan yang lain.

5. Total Float adalah jumlah waktu menunggu yang ada pada suatu waktu kegiatan, yaitu selisih antara SL dikurangi dengan MC dan waktu kegiatan (WK).

Untuk kegiatan 1, total float dapat dicari dengan:

TF1 = SL1 – MC1 – WK1

6. Free float adalah waktu sisa atau waktu tunggu yang ada di antara waktu tercepat suatu kegiatan den-gan waktu mulai paling cepat kegiatan berikutnya.

Untuk kegiatan i yang diikuti kegiatan j maka free floatnya dapat dicari dengan:

FFi = MCj – MCi – WKi

Page 8: EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6

8

Diagram NetworkMencari Jalur Kritis

SC = MC + WK

ML = SL – WK

TF = SL – MC – WK

FFi = MCj – MCi – WKi1 3

2

4

a5

c4

b3 7

d6

5e5

6g4

f7

h5

Kegiatan WK MC SC ML SL TF FF

A 5 0 0+5 = 5 5-5 = 10 5 5-0-5 = 0 5-0-5=0

B 3 0 0+3 = 3 6-3 = 3 6 6-0-3 = 3 5-0-3=2

C 4 0 0+4 = 4 8-4 = 4 8 8-0-4 = 4 4-0-4=0

D 6 5 5+6 = 11 11-6 = 5 11 11-5-6 = 0 11-5-6=0

E 5 5 5+5 = 10 11-5 = 5 11 11-5-5 = 1 11-5-5=1

F 7 4 4+7 = 11 15-7 = 8 15 15-4-7 = 4 15-4-7 = 4

G 4 11 11+4 = 15 15-4 = 11 15 15-11-4 = 0 15-11-4 = 0

H 5 15 15+5 = 20 20-5 = 15 20 20-15-5 = 0 20-15-5 = 0

Page 9: EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6

9

Perpendekan WaktuAda beberapa metode yang bisa dilakukan dalam memperpendek waktu penyelesaian proyek. Namun dalam Modul ini hanya dibahas metode yang sederhana. Hal ini dapat dilakukan dengan menambah jam kerja (lembur/over time), menambah jumlah tenaga kerja, menambah fasilitas/mesin, dan lain sebagainya. Namun harap diingat bahwa hal tersebut di atas hanya bisa mempercepat waktu penyelesaian dalam batas waktu tertentu saja.

A. Hubungan Waktu dengan Biaya Perpendekan

Dalam hal hubungan waktu dengan biaya perpendekan, ada yang bersifat linier, progresif, degresif, dan discrete.

Page 10: EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6

10

Perpendekan WaktuB. Pemilihan Jalur yang Diperpendek

Untuk mempercepat penyelesaian proyek, tidak perlu memperpendek semua kegiatan, hanya yang di-pandang perlu saja.

KegiatanWaktu normal

Waktu setelah diperpendek

Biaya normal (Rp)Biaya setelah diperpendek

(Rp)

Biaya Rata-Rata (Rp)

A 5 3 7000 7600 300

B 3 2 9000 9000 0

C 4 3 7500 10000 2500

D 6 3 9200 10400 400

E 5 3 4700 5400 350

F 7 4 9000 10500 500

G 4 2 15000 19000 2000

H 5 3 11000 13500 1250

Page 11: EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6

11

Perpendekan WaktuB. Pemilihan Jalur yang Diperpendek

Pilih kegiatan dari jalur kritis yang akan diperpendek, yakni kegiatan: A, D, G, atau H. 1. Perpendekan Waktu 1 Hari

Pilih biaya rata-rata yang paling murah (Rp 300 atau kegiatan A)

Jalur Kritis: 1-2-5-67 (a-d-g-h) : 19 hari

Biaya: Rp 300 (perpendekan dari kegiatan a selama 1 hari)

Page 12: EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6

12

Perpendekan WaktuB. Pemilihan Jalur yang Diperpendek

Pilih kegiatan dari jalur kritis yang akan diperpendek, yakni kegiatan: A, D, G, atau H. 2. Perpendekan Waktu 2 Hari

Pilih biaya rata-rata yang paling murah (Rp 300 atau kegiatan A)

Jalur Kritis: 1-2-5-67 (a-d-g-h) : 18 hari

Biaya: Rp 300 × 2 = Rp 600 (perpendekan dari kegiatan a selama 2 hari)

Page 13: EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6

13

Perpendekan WaktuB. Pemilihan Jalur yang Diperpendek

Pilih kegiatan dari jalur kritis yang akan diperpendek, yakni kegiatan: A, D, G, atau H. 3. Perpendekan Waktu 3 Hari

Karena kegiatan A hanya bisa dipercepat maksimal 2 hari saja, maka dicari kegiatan lain yang bisa diper-cepat. Misal didapatkan kegiatan D dipercepat 1 hari (dari kegiatan D, G, H, kegiatan D yang mem-berikan biaya paling sedikit).

Jalur Kritis: 1-2-5-67 (a-d-g-h) atau 1-2-3-5-6-7 (a-e-g-h) atau 1-3-5-6-7 (b-e-g-h-) : 17 hari

Biaya: Rp 600 (perpendekan dari kegiatan a selama 2 hari) +

Rp 400 (perpendekan dari kegiatan d selama 1 hari) = Rp 1.000

1 2

3

Page 14: EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6

EKMA4413 – Riset Op-erasiProgram Studi Manaje-menOleh: M. Mujiya Ulkhaq

Gunung Bromo, Jawa Timur

Modul 6

Terima Kasih

감사합니다

Sampai Bertemu Lagi di Pertemuan Selanjutnya

Seoul, 30th of ㅡ March 2014