ejournal administrasi negara volume 2, nomor 1, 2014

17
HUBUNGAN EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN LURAH TERHADAP PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DI KELURAHAN PULAU BALIKUKUP KABUPATEN BERAU Aripin Saidi eJournal Administrasi Negara Volume 2, Nomor 1, 2014 eJournal Administrasi Negara, 2014, 2 (1) : 338 - 352 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.org © Copyright 2014

Upload: others

Post on 10-Nov-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: eJournal Administrasi Negara Volume 2, Nomor 1, 2014

HUBUNGAN EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN LURAH

TERHADAP PENINGKATAN PARTISIPASI

MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN

DI KELURAHAN PULAU BALIKUKUP

KABUPATEN BERAU

Aripin Saidi

eJournal Administrasi Negara

Volume 2, Nomor 1, 2014

eJournal Administrasi Negara, 2014, 2 (1) : 338 - 352 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.org © Copyright 2014

Page 2: eJournal Administrasi Negara Volume 2, Nomor 1, 2014

HALAMAN PERSETUJUAN PENERBITAN ARTIKEL EJOURNAL

Artikel eJournal dengan identitas sebagai berikut:

Judul : Hubungan

Pengarang : Aripin Saidi

NIM : 1002015180

Program Studi : Administrasi Negara

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman

Telah diperiksa dan disetujui untuk dionlinekan di eJournal Program Studi

Administrasi Negara Fisip Unmul.

Samarinda, 07 Maret 2014

Pembimbing I, Pembimbing II,

Bagian di bawah ini

DIISI OLEH PROGRAM STUDI

Identitas terbitan untuk artikel di atas

Nama Terbitan : eJournal Administrasi Negara

KETUA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA

Volume : 2

Nomor : 1

Tahun : 2014

Drs. M. Z. Arifin, M. Si Halaman : 338 – 352 (Genap) NIP. 19570606 198203 1 025

Drs. Heryono Susilo Utomo, M.Si

NIP. 19591023 198803 1 010

Hj. Hariati, S.Sos., M.Si

NIP. 19760403 200812 2 002

Page 3: eJournal Administrasi Negara Volume 2, Nomor 1, 2014

eJournal Administrasi Negara, 2014, 2 (1) : 338 - 352

ISSN 0000-0000 , ejournal.an.fisip.unmul.org

© Copyright 2014

HUBUNGAN EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN LURAHTERHADAP

PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM

PEMBANGUNAN DI KELURAHAN PULAU BALIKUKUP

KABUPATEN BERAU

Aripin Saidi 1

Abstrak

Hubungan Efektivitas Kepemimpinan Lurahterhadap Peningkatan

PartisipasiMasyarakat Dalam Pembangunan Di Kelurahan Pulau Balikukup

Kabupaten Beraudi bawah bimbingan Bapak Drs. Heryono Susilo Utomo,

M.Siselaku pembimbing I dan Ibu Hj. Hariati, S.Sos., M.Siselaku pembimbing II.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan efektivitas

kepemimpinan lurah terhadap peningkatan partisipasi masyarakat dalam

pembangunan di Kelurahan Pulau Balikukup Kabupaten Berau.

Populasi yang di ambil dalam penelitian ini mengunakan teknik area

probability sampel, proportional sampel, random sampling, dari keseluruhan

kepala keluarga yang berjumla 264 orang di ambil 10% dari 3Rukun Tetangga

(RT) dan di peroleh 72 orang yang di jadikan sempel pada penelitian ini analisis

data yang di gunakan pada penelitian ini adalah rumus korelasi Product Moment,

kemudian untuk membuktikan kebenaran hipotesis maka dilakukan pengujian

dengan rumus Uji-T (t – tes).

Pada tabel persiapan uji Koefisien Korelasi dari 72 responden diperoleh

pendidikan (x) ∑2311 dan kinerja (y) ∑1267 serta ∑xy=40917 ∑𝑥2=75157 dan

∑𝑦2 = 22799.Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis diketahui bahwa

kedua variabel yaitu Efektivitas Kepemimpinan Lurah (x) dan Peningkatan

PartisipasiMasyarakat Dalam Pembanguna (y) mempunyai hubungan yang positif,

hal ini dibuktikan dengan r = 0,988 dimana pedoman untuk memberikan

interpretasi yang dikemukakan oleh Sugiyono berada pada interval 0,80 – 1,000

yang termasuk dalam kategori Sangat Tinggi.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, Efektivitas

Kepemimpinan Lurah Terhadap Peningkatan PartisipasiMasyarakat Dalam

Pembangunan Di Kelurahan Pulau Balikukup Kabupaten Berau Sangat tinggi.

Oleh karena itu kepemimpinan lurah harus di pertahankan dan terus di tingkatkan

agar partisipasi masyarakat dalam pembangunan semakin meningkat.

Kata Kunci : Efektivitas Kepemimpinan Lurah, Partisipasi Masyarakat

Dalam Pembangunan, Produk Moment

1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Mulawarman. Email: [email protected]

Page 4: eJournal Administrasi Negara Volume 2, Nomor 1, 2014

eJournal Administrasi Negara, Volume 2, Nomor 1, 2014: 338 -352

339

PENDAHULUAN

Latar Belakang Pembangunan Nasional merupakan pencerminan kehendak untuk terus-

menerus meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia secara

adil dan merata serta mengembangkan kehidupan masyarakat dan penyelenggaraan

Negara yang maju dan demokratis berdasarkan Pancasila. Untuk mewujudkan hal

itu, dipelukan adanya kualitas-kualitas manusia yang dapat diwujudkan melalui

program-program pembangunan.

Pemerintah pada saat ini telah melakukan perbaikan-perbaikan

pembangunan diberbagai sektor pembangunan, sebagai usaha dalam pencapaian

tujuan Negara. Kegiatan-kegiatan pembangunan yang dilakukan pada hakekatnya

merupakan usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang selaras

dengan Pembangunan Nasional yang menyangkut segala aspek kehidupan

masyarakat. Pemerintah berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing,

mengadakan musyawarah, menciptakan suasana menunjang, serta masyarakat

dituntut partisipasinya mulai dari program perencanaan sampai dengan evaluasi

pembangunan tersebut.

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk

mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul

dan adat istiadat setempat yang dilakukan dalam sistem pemerintahan nasional dan

berada di daerah kabupaten.

Hal ini juga dipertegas oleh Undang-undanng Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Desa Pasal 20 ayat (1) sampai dengan (3) yang menyatakan

sebagai berikut:

1. Dalam Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dibentuk Pemerintahan

Desan yang terdiri dari Pemerintah Desa dan Badan Permusyawarahan

Desa.

2. Pembentukan, atau penggabungan Desa dengan memperhatikan asal-

usul Desa.

3. Desa di Kabupaten/Kota secara bertahap dapat diubah atau disesuaikan

statusnya menjadi Kelurahan sesuai asal-usul dan prakarasa Pemerintah

Desa bersama Badan Permusyawaratan Desa yang ditetapkan dengan

Desa.

Dalam proses hubungan Pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat

dapat lebih efektif dan efesien. Serta memperluas partisipasi masyarakat pada

tingkat lokal, seperti adanya kewenangan untuk menentukan prioritas

pembangunan yang memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat, artinya bahwa

dalam perencanaan Pembangunan diperlukan adanya otonomi sampai pada tingkat

yang paling bawah.

Mengacu pada hal tersebut diatas sudah semestinya lurah dapat memainkan

perannya selaku penyelenggara pemerintahan desa sesuai dangan tugas dan

fungsunya sebagai kepala kelurahan yaitu menyelenggarakan urusan pemerintahan,

pembangunan, kemasyarakatan dan ketertiban umum serta melaksanakan urusan

Page 5: eJournal Administrasi Negara Volume 2, Nomor 1, 2014

Hubungan Efektivitas Kepemimpinan Lurah Terhadap Peningkatan Partisipasi Masyarakat Kabupaten Berau(A. Saidi)

340

pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati dan pelaksanaan kegiatan

pemerintahan kelurahan, pelaksanaan kegaitan ekonomi dan pembangunan,

pelaksanaan kegaitan pemberdayaan masyarakata dan kesejahteraan rakyat,

penyelnggaraan ketentraman dan ketertiban umum, pelaksanaan kegiatan ke-tata

usahaan secara optimal sehingga apa yang menjadi tujuan dari Otonomi Daerah

dapat berjalan sebagai mestinya, serta dapat dirasakan sampai pada tingkat bawah

(masyarakat). Adapun masalah yang dihadapi yaitu kurang efektifnya gaya

kepemimpinan Lurah dalam kegiatan-kegiatan pembangunan dengan masyarakat,

sehingga keikutsertaan masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan

pembangunan sangat rendah dan kurang efektifnya Lurah dalam memberikan

pengarahan kepada masyarakat tentang kegiatan-kegiatan pembangunan Desa.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik mengadakan penelitian

dengan mengambil judul sebagai berikut “ Hubungan Efektivitas

Kepemimpinan Lurah Terhadap Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam

Pembangunan Di Kelurahan Pulau Balikukup Kabupaten Berau”

Rumusan Masalah Masalah pada dasarnya merupakan sebuah akibat dari suatu sebab yang

dituntut untuk di selesaikan atau dengan kata lain masalah adalah setiap persoalan

yang memerlukan pemecahan atau jawaban.Masalah dapat diartikan sebagai

penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi

(Sugiono, 2006:32).

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka yang

menjadi perumusan masalah adalah:“ Apakah efektivitas kepemimpinan lurah

mempunyai hubungan terhadap peningkatan partisipasi masyarakat dalam

pembangunan di Kelurahan Pulau Balikukup Kabupaten Berau?”

Tujuan Penelitian Penelitian pada umumnya merupakan rangkaian kegiatan yang

dilaksanakan dengan mengamati gejala-gejala secara teliti, guna mendapatkan

pemecahan suatu masalah atau dengan kata lain dapat dikatakan segala sesuatu

yang akan dikerjakan maupun yang sedang dikerjakan sudah tentu mempunyai

tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Hubungan Efektivitas Kepemimpinan Lurah

Terhadap Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan.

2. Untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang telah dikemukakan.

Kegunaan Penelitiaan Pada dasarnya setiap penelitian diharapkan mempunyai hasil yang

bermanfaat bagi penulis sendiri maupun pihak lain yang memerlukan. Hal ini

menjadi tanggung jawab penulis dalam berpartisipsi untuk meningkatkan kualitas

ilmu pengetahuan yang terus berkembang.

Adapun kegunaan penelitian dari penulisan ini adalah:

Page 6: eJournal Administrasi Negara Volume 2, Nomor 1, 2014

eJournal Administrasi Negara, Volume 2, Nomor 1, 2014: 338 -352

341

1. Di harapkan dapat memberikan pemikiran yang positif ke arah

pembangunan dalam ilmu pemerintahan dan administrasi

2. Diharapkan bahwa dari hasil penelitaian ini dapat digunakan pihak

Kelurahan Pulau Balikukp dalam peningkatan partisipasi masyarakat

dalam pembangunan.

KERANGKA DASAR TEORI

Pengertian Kepemimpinan Menurut Tead; Terry; Hoyt dalamKartini Kartono(2011:57) Pengertian

Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau

bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing

orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.

Menurut Hasibuan (2007:170)kepemimpinanadalah cara seorang

pemimpin mempengaruhi prilaku bawahan, agarmau bekerjasama dan bekerja secara

produktif untuk mencapai tujuan organisasi.

Penulis menarik kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah seorang pribadi

yang memiliki kemampuan tertentu, sehingga dia memiliki kewibawahan dan

kekuasaan untuk menggerakkan orang lain melakukan usaha bersama guna

mencapai suatu sasaran tertentu.

Tipe Kepemimpinan Dalam Kartini Kartono (2011:80) terdapat kelompok sarjana lain yang

membagi tipe kepemimpinan sebagi berikut :

1) Tipe Karismatis.

2) Tipe Paternalistis.

3) Tipe Militeristis.

4) Tipe Otokratis.

5) Tipe Laissez Faire.

6) Tipe Populistis.

7) Tipe Administratif atau Eksekutif.

8) Tipe Demokratis.

Sifat-sifat Pemimpin Upaya untuk menilai sukses atau gagalnya pemimpin itu antara lain

dilakukan dengan mengamati dan mencatat sifat-sifat dan kualitas/mutu

prilakunya, yang dipakai sebagai kreteria untuk menilai kepemimpinanya. Ordway

Tead dalam Kartono (2011:43) mengemukakan 10 sifat yaitu sebagai berikut :

1) Energy jasmaniah dan mental.

2) Kesadaran akan tujuan dan arah.

3) Antusiasme (semangat, kegairahan, kegembiraan yang besar).

4) Keramahan dan kecintaan.

5) Integritas (integrity, keutuhan, kejujuran, ketulusan hati).

6) Penguasaan teknis.

7) Ketegasan dalam mengambil keputusan.

Page 7: eJournal Administrasi Negara Volume 2, Nomor 1, 2014

Hubungan Efektivitas Kepemimpinan Lurah Terhadap Peningkatan Partisipasi Masyarakat Kabupaten Berau(A. Saidi)

342

8) Kecerdasan.

9) Keterampilan mengajar.

10) Kepercayaan.

Indikator Kepemimpinan Ordway Tead dalam Kartono (2011:62) mengemukakan metode

kepemimpinan sebagai berikut :

1. Memberi perintah.

2. Memberi celaan dan pujian.

3. Memupuk tingkah laku pribadi pemimpin yang benar.

4. Peka terhadap saran-saran.

5. Memperkuat rasa kesatuan kelompok.

6. Menciptakan disiplin-diri dan disiplin kelompok.

7. Meredam kabar angin dan isu-isu yang tidak benar.

Pengertian Efektivitas Komaruddin dalam Widodo (2001:32) mengungkapakan “Efektivitas

adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen

dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu”.

Efektivitas adalah kemampuan melaksanakan tugas, fungsi (operasi

kegiatan program atau misi) daripada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak

adanya tekanan atau ketegangan diantara pelaksanaannya Kurniawan (2005:109).

Dari berbagai uraian diatas dapat di simpulkan bahwa efektivitas adalah

suatu pencapaian terhadapa kegiatan yang dilakukan dengan baik tanpa adanya

paksaan atau tekana dari pihak manapun.

Indikator Efektivitas Mahmudi (2005:4-5) Untuk melihat apakah program efektivitas sudah

efektif maka harus dilihat berdasarkan indikator-indikator yang dapat

menggambarkan keefektivan dari program tersebut indikator tersebut adalah input,

output, dan outcome sebagai komponen dasar sistem pengukuran kinerja.

1. Input (Masukan) adalah semua jenis sumber daya yang digunakan

dalam suatu proses untuk mennghasilkan output.

2. Output (Keluaran) adalah hasil lanngsung dari suatu proses,

3. Outcome (Hasil) konsep outcome lebih sulit dibandingkan input dan

output

4. Benefit-impact (Manfaat-dampak) beneit-impact merupakan efek

langsung atau konskuensi yang diakibatkan dari pencapaian tujuan

program.

Lurah

Hanif Nurcholis (2011:1) Desa dan kelurahan adalah dua satuan

pemerintahan terendah dengan status berbeda. Desa adalah suatu pemerintahan

yang diberi hak otonomi adat sehingga merupakan badan hukum sedangkan

Kelurahan adalah suatu pemerintahan administrasi yang hanya merupakan

kepanjangan tangan dari pemerintah kabupaten/kota.

Page 8: eJournal Administrasi Negara Volume 2, Nomor 1, 2014

eJournal Administrasi Negara, Volume 2, Nomor 1, 2014: 338 -352

343

Konsep Partisipasi Masyarakat Moeliono dalam Fahrudin (2011:36). Secara harfiah, partisipasi berarti

“turut berperan serta dalam suatu kegiatan”, “keikutsertaan atau peran serta dalam

suatu kegiatan”, “peran serta aktif atau proaktif dalam suatu kegiatan”. Partisipasi

dapat didefinisikan secara luas sebagai “bentuk keterlibatan dan keikut sertaan

masyarakat secara aktif dan suka rela, baik karena alasan-alasan dari dalam dirinya

(intrinsik) maupun dari luar dirinya (ekstrinsik) dalam keseluruhan proses kegiatan

yang bersangkutan”.

Sumardjo & Saharudin dalam Fahrudin (2011:37).Dikaitkan dengan

pelaksanaan pembangunan masyarakat, maka partisipasi menyangkut keterlibatan

masyarakat secara aktif dalam pengembilan keputusan, pelaksanaan, pemeliharaan,

evaluasi dan menikmati hasilnya atas suatu usaha perubahan masyarakat yang

direncanakan untuk mencapai tujuan-tujuan masyarakat.

Partisipasi masyarakat menurut Isbandi dalam Fahrudin (2011:38) adalah

keikutsertaan masyarakat dalam proses pengidentifikasian masalah dan potensi

yang ada di masyarakat, pemilihan dan pengambilan keputusan tentang alternatif

solusi untuk menangani masalah, pelaksanaan upaya mengatasi masalah, dan

keterlibatan masyarakat dalam proses mengevaluasi perubahan yang terjadi.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa partisipasi masyarakat

adalah keikut sertaan masyarakat ke dalam kelompok yang berwenang terhadap

proses pengambilan keputusan, pelaksanaan, pemeliharaan, evaluasi dan

menikmati hasilnya terhadapa suatu permasalahan.

Kelebihan dan Kekurangan Partisipasi Manfaat partisipasi yang akan disarankan oleh masyarakat menurut

Suratmo dalam Fahrudin (2011:41-42) adalah sebagai berikut :

a. Masyarakat mendapatkan informasi mengenai rencana pembangunan di

daerahnya, sehingga dapat mengetahui dampak apa yang akan terjadi

baik yang positif maupun yang negatif, dan cara menanggulangi

dampak negatif yang akan dan harus dilakukan.

b. Masyarakat akan ditingkatkan pengetahuannya mengenai masalah

lingkungan, pembangunan dan hubungannya, sehinggah peerintah

dapat menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran masyarakat akan

tanggung jawab dalam pengelolaan lingkungan hidup.

c. Masyarakat dapat menyampaikan informasi dan pendapatnya atau

persepsinya kepada pemerintah terutama masyarakat di tempat peroyek

yang akan terkena dampak.

d. Masyarakat mendapatkan informasi-informasi dari masyarakat yang

belum atau yang tidak ada laporan Amdal, sehingga keputusan yang

akan diambil akan lebih tepat.

e. Apabila masyarakat mengetahui cukup banyak mengenai proyek

tersebut dan dampak yang akan ditimbulkan, dan dari pihak pemerintah

dan pemerkasa dapat mengetahui keinginan masyarakat maka

terjadinya kesalah pahaman dapat diminimalisir.

Page 9: eJournal Administrasi Negara Volume 2, Nomor 1, 2014

Hubungan Efektivitas Kepemimpinan Lurah Terhadap Peningkatan Partisipasi Masyarakat Kabupaten Berau(A. Saidi)

344

f. Masyarakat akan dapat menyiapkan diri untuk menerima manfaat yang

akan dapat dinikmati dan apabila memungkinkan meningkatkan

manfaat positif dan menekan dampak negatif.

g. Dengan ikut aktifnya masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup

sejak tahap penyusunan Andal, biasanya perhatian dari instansi

pemerintah yang bertanggung jawab dan pemrakarsa proyek pada

masyarakat akan meningkat.

Kerugian yang sering terjadi menurut Center yang dikutip oleh Suratmo

dalam Fahrudin (2011:42-43) adalah :

a. Informasi dari masyarakat bermacam-macam bentuknya, tergantung

dari latar belakang atau minat dari mayarakat dan sering pula informasi

dan penilaiannya tidak dapat ditunjang oleh penjelasan ilmiah. Dengan

demikian, pengambilan keputusan sangat sulit.

b. Informasi dan pendapat diberikan oleh anggota-anggota masyarakat

yang tidak banyak tahu atau tidak dapat memahami mengenai proyek

pembangunan, dampak dan pengelolaan lingkunagan.

c. Kadang-kadang masyarakat tidak berminat lagi dalam dengar pendapat

yang diadakan karena penjelasan yang diberikan pada masyarakat

sering terlalu teknis sehingga sulit dipahami oleh masyarakat, sehingga

usaha untuk mendapatkan pendapat masyarakat kurang berhasil.

d. Penyimpulan pendapat masyarakat oleh instansi masyarakat tidak

terlalu berpegang pada pendapat terbanyak (mayoritas), tapi

berdasarkan pendapat dan informasi yang diterima secara ilmiah oleh

pemerintah.

e. Bila ada perbedaan pendapat diantara kelompok masyarakat, karena

perbedaan minat atau latar belakang hidupnya, maka keputusan yang

diambil membuat adanya kelompok yang merasa tidak puas.

f. Dimanipulasikan untuk kepentingan pribadi atau suatu kelompok

dengan niat yang tidak baik.

Indikator Partisipasi Menurut Pasaribu dan Simanjuntak dalam Fahrudin (2011:39-40)

mengatakan bahwa sumbangan dalam berpartisipasi dapat dirinci menurut jenis-

jenisnya sebagai berikut :

a. Partisipasi buah pikiran.

Yang diberikan partisipasi dalam anjang sono, pendapat, pertemuan

atau rapat.

b. Partisipasi tenaga.

Yang diberikan partisipasi dalam berbagai kegiatan untuk perbaikan

atau pembangunan desa, pertolongan bagi orang lain, dan sebagainya.

c. Partisipasi harta benda.

Yang diberikan orang dalam berbagai kegiatan untuk perbaikan atau

pembangunan desa, pertolongan bagi orang lain, dan sebagainya.

d. Partisipasi sosial.

Page 10: eJournal Administrasi Negara Volume 2, Nomor 1, 2014

eJournal Administrasi Negara, Volume 2, Nomor 1, 2014: 338 -352

345

Yang diberikan orang sebagai tanda keguyuban, misalnya turut arisan,

koperasi, melayat (dalam peristiwa kematian), kondangan (dalam

peristiwa pernikahan), nyabungan dan mulang-sambung.

Definisi Operasional

Adapun definisi oprasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kepemimpinan (x) :

a. Memberi perintah.

b. Memberi celaan dan pujian.

c. Memupuk tingkah laku pribadi pemimpin yang benar.

d. Peka terhadap saran-saran.

e. Memperkuat rasa kesatuan kelompok.

f. Menciptakan disiplin-diri dan disiplin kelompok.

g. Meredam kabar angin dan isu-isu yang tidak benar.

2. Partisipasi Masyarakat (y) :

a. Partisipasi buah pikiran

b. Partisipasi tenaga

c. Partisipasi harta benda

d. Partisipasi social

Definisi Konsepsional Definisi konsepsional dimaksudkan untuk memberikan batasan tentang

variabel-variabel dalam penelitian sehingga mampu memberikan gambaran yang

jelas mengenai hal yang akan di teliti. Untuk membatasi terjadinya penafsiran dan

membatasi ruang lingkup pembahasan ini, maka penulis mencoba merumuskan

definisi konsepsional dari dua variabel penelitian. Definisi konsepsional adalah

berikut:

1. Efektivitas Kepemimpinan adalah tingkat keberhasilan pemimpin dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya dalam suatu organisasi untuk

mempengeruhi bawahan agar mau bekerja sama dan mampu

mengembngkan inisiatif bawahan yang kreatif dan inovatif serta menerima

masukan bawahan untuk mencapai tujuan organisasi yang di cita-citakan.

2. Partisipasi Masyarakatadalah pengorganisasian, pemberdayaan masyarakat

dan kontribusi masyarakat dalam pengidentifikasian masalah serta

pengambilan keputusan, dan keterlibatan dalam proses mengevaluasi

perubahan yang terjadi.

METODE PENELITIAN

Penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang bermaksud menerangkan

kebenaran. Penemuan kebenaran melalui kegiatan penelitian yang dapat dilakukan

melalui dua pendekatan yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif .

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, dengan

menggunakan metode survai yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu

populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok

Page 11: eJournal Administrasi Negara Volume 2, Nomor 1, 2014

Hubungan Efektivitas Kepemimpinan Lurah Terhadap Peningkatan Partisipasi Masyarakat Kabupaten Berau(A. Saidi)

346

Populasi dan sampel

Dalam penelitian ini unit analisisnya adalah seluruh kepala keluarga Kelurahan

Pulau Balikukup yang berjumlah 264 orang yang terdiri dari 3 Rukun Tetangga

(RT). Dari 264 kepala keluarga diambil 10 % yang akan di berikan kuisoner dan

penelitian mengunakanternik area probability sampel, teknik proportional sampel,

eknik random sampling.

Teknik pengumpulan data

Untuk memperoleh data atau informasi, keterangan-keterangan dan data-

data yang diperlukan, peneltian menggunakan teknik pengumpulan data sebagai

berikut:

a. Teknik pengumpulan data primer

1. Kuisioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan cara

menyebarkan daftar pertanyaan yang dilengkapi dengan alternative

jawaban yang tersedia dalam bentuk angket kepada responden.

2. Observasi, yaitu kegiatan mengamati secara langsung obyek penelitian

dengan mencatat gejala-gejala yang ditemukan dilapangan untuk

melengkapi data-data yang diperlukan sebagai acuan yang berkenaan

dengan topikpenelitian.

b. Teknik Pengumpulan Data sekunder

1. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku

buku, karya ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan

masalah yang diteliti.

2. Studi dokumenter, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan

menggunakan catatan-catatan tertulis yang ada dilokasi penelitian serta

sumber-sumber lain yang menyangkut masalah yang diteliti dengan

instansi terkait

Alat Ukur Data

Untuk menganalisis data yang diperoleh dalam rangka pengujian hipotesis

penulis menggunakan statistik parametris. Adapun teknik yang dipakai untuk

menguji hipotesis adalah dengan menggunakan rumus korelasi Product

Moment,persamaan regresi kemudian untuk membuktikan kebenaran hipotesis

maka dilakukan pengujian dengan rumus Uji-T (t – tes).

Mengenai kriteria atau skor menurut Sugiono (2012:110) masing- masing

penelitian ada yang menggunakan jenjang 3 (1,2,3), jenjang 5 (1,2,3,4,5) dan

jenjang 7 (1,2,3,4,5,6,7). Dalam penelitian ini penulis menggunakan

mengelompokkan jawaban responden dalam nilai skala 3 jenjang dengan

masingmasing diberikan nilai yaitu :

1. Jawaban a diberi nilai 3 untuk jawaban positif (setuju)

2. Jawaban b diberi nilai 2 untuk jawaban netral (netral)

3. Jawaban c diberi nilai 1 untuk jawaban negative (tidak setuju)

Page 12: eJournal Administrasi Negara Volume 2, Nomor 1, 2014

eJournal Administrasi Negara, Volume 2, Nomor 1, 2014: 338 -352

347

Analisa Data Dan Pengujian Hipotesis

Selanjutnya untuk menghitung hubungan antara variabel bebas dan variabel

terikat digunakan analisis koefisien korelasi dengan rumus korelasi product

moment sebagai berikut :

𝑟𝑥𝑦 =∑ xy

√(∑x2) (∑y2)

(Sugiyono 2010:212)

Sesudah diketahui nilai “r” dengan rumus korelasi, maka untuk membuktikan

kebenaran hipotesis maka dilakukan pengujian dengan rumus Uji-T (t – tes)

sebagai berikut :

𝑡 =r √(n−2)

√(1−r2) dengan dk = n-2 (Sugiyono 2010:214)

HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum penulis menyajikan data hasil penelitian, terlebih dahulu

mengumpulkan data–data dari masing-masing variabel untuk dijabarkan lagi

kedalam bentuk kuesioner yang mana jawaban dari setiap responden diberikan

nilai atau skor sesuai dengan tingkatnya

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Desa Pulau Balikukup Kecamatan Batu Putih merupakan sebuah Desa

yang berbentuk kepulauan dengan Berau sebagai Ibu Kota Kabupaten. Jumlah

penduduk Desa Pulau Balikukup sebanyak 1190 jiwa (berdasarkan pada sensus

penduduk tahun 2013) yang terbagi atas 617 jiwa laki-laki dan 573 jiwa perempuan

yang tersebar di (3) Rukun Tetangga (RT) dengan mayoritas masyarakatnya

memiliki mata pencarian sebagai nelayan. Desa Pulau Balikukup diresmikan

menjadi desa definitive oleh pemerintah tingkat II Kabupaten Berau pada tahun

2002 dan tergabung dalam wilayah Kecamatan Biduk-Biduk.

Kantor Desa pulau balikukup kecamatan batu putih berkantor di Jalan

Tengiri RT. 03 Balikukup Kode Pos. 77375 dengan struktur organisasi kantor Desa

Pulau Balikukup terdiri dari Kepala Desa, BPK, Sekertaris Desa, Kaur

Pemerintahan, Kaur Umum, dan Kaur Pembangunan. Adapun Kepala Desa adalah

sebagai puncak pimpinan yang membawahi anggotanya dan yang menentukan

kebijakan yang ada di desanya. Sedangkan Sekertaris Desa yang mempunyai tugas

menyelenggarakan tugas administrasi kesekertarisan, administrasi keuangan,

melaksanakan dan mendukung tugas kepala desa. Sedangkan Kaur Pemerintahan

mempunyai tugas yaitu menjalankan tugas sistem pemerintahan yang ada di desa,

yang mengenai permasalahan yang menyangkut pengkajian dan keluhan yang

dialamatkan kepemerintahan desa. Sedangkan Kaur Umum yang membidangi dari

semua pekerjaan yang menyangkut di desa dan melaksanakan tugas yang diberikan

atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya sedangkan Kaur Pembangunan

mempunyai tugas yaitu yang menyangkut tata ruang dalam pembangunan didesa.

Page 13: eJournal Administrasi Negara Volume 2, Nomor 1, 2014

Hubungan Efektivitas Kepemimpinan Lurah Terhadap Peningkatan Partisipasi Masyarakat Kabupaten Berau(A. Saidi)

348

Saat penelitian ini dilakukan pada November 2013 sampai dengan Januari

2014, Desa Pulau Balikukup di pimpin oleh Bapak Riduansyah dan jumlah

pegawai kantor desa sebanyak 5 orang pegawai dengan perincian 1 orang kepala

desa, 1 sekertaris desa, 1 orang kaur pemerintahan, 1 orang kaur umum, dan 1

orang kaur pembangunan.

Selanjutnya dalam penelitian ini akan disajikan data penelitian yang telah

penulis kumpulkan melalui berbagai cara dalam teknik pengumpulan data, yaitu

melalui observasi maupun menggunakan daftar kuesioner atau pertanyaan yang

keseluruhannya saling melengkapi dan saling mendukung data yang di perlukan

untuk memperoleh hasil penelitian yang baik.

Untuk mengukur variabel Efektivitas Kepemimpinan Lurah dan Variabel

Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan dengan sebelas indikator, yang terdiri

dari tujuh indikator efektivitas kepemimpinan lurah dan empat indikator partisipasi

masyarakat dalam pembangunan. Sebelum membahas lebih jauh tentang Hubungan

Efektivitas Kepemimpinan LurahTerhadap Peningkatan PartisipasiMasyarakat

Dalam PembangunanDiKelurahan Pulau Balikukup Kabupaten Berau, maka

berikut ini dijelaskan analisis sub-variabel tersebut diatas dan yang dimaksud

dengan sub-variabel disini adalah indikator- indikator dari Efektivitas

Kepemimpinan LurahTerhadap Peningkatan PartisipasiMasyarakat Dalam

PembangunanDiKelurahan Pulau Balikukup Kabupaten Berau.

Pengujian hipotesis dan Analisa data

Berdasarkan hasil penelitian yang berupa data yang telah diuraikan,

selanjutnya data yang diperoleh dianalisis, dimana hasil dari analisis ini nantinya

akan digunakan sebagai dasar untuk menguji hipotesis maupun menarik

kesimpulan apakah hipotesis diterima atau ditolak.

Uji Instrumen

Uji instrumen dilakukan terhadap indikator dari masing-masing variabel

agar dapat diketahui tingkat kevalidan dan keandalan indikator sebagai alat ukur

variabel. Uji instrumen terdiri dari uji validitas dan reliabilitas.

a. Menganalisis dengan teknik Korelasi product moment untuk mengukur

validitas instrumen dengan mencari hubungan variabel bebas (X)dengan

variabel terikat (Y), maka digunakan rumus berikut:

𝑟𝑥𝑦 =∑ xy

√(∑x2) (∑y2)

𝑟𝑥𝑦 =40917

√(75157) (22799)

𝑟𝑥𝑦 =40917

41394,497

𝑟𝑥𝑦 = 0,988

Page 14: eJournal Administrasi Negara Volume 2, Nomor 1, 2014

eJournal Administrasi Negara, Volume 2, Nomor 1, 2014: 338 -352

349

Jadi, korelasi Pearson Product Moment pada penelitian ini (nilai r) adalah

sebesar 0,988

Pengujian Hipotesis Dalam analisi data yang telah di temukan bahwa hipotesis yan di rumuskan

dapat di terima, namun untuk lebih menyakinan dan untuk mengetahui apakah

simpel 72 orang yang di gunakan untuk sampel benar-benar mewakili populasi,

maka dapat di ketahui melalui perhitungan uji T. Dengan rumus:

Uji-T (t-tes)

t =r √n − 2

√1 − 𝑟2

t =0,988√72 − 2

√1 − 0,9882

t =8,27

0,154

t = 53,701

Pembahasan

Pada tabel persiapan uji Koefisien Korelasi dari 72 responden diperoleh

pendidikan (x) ∑2311 dan kinerja (y) ∑1267 serta ∑xy=40917, ∑𝑥2=75157 dan

∑𝑦2 = 22799.Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa hubungan antara variabel

efektivitas kepemimpinan lurah ( x ) dan variabel partisipasi masyarakat dalam

pembangunan di kelurahan pulau balikukup ( y ) ternyata positif dan kuat, hal ini

dibuktikan dengan r = 0,988 sesuai dengan pedoman untuk memberikan

interpretasi yang dikemukakan oleh sugiyono berada pada interval 0,80 – 1,000

yang termasuk dalam kategori tingkat hubungan yang sangat tinggi. Dengan kata

lain, nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 (0,988) ˃ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, (0,2319), maka h1 diterima dan h0 ditolak jadi

terdapat hubungan nyata antara kepemimpinan lurah dengan partisipasi masyarakat

dalam pembangunan.

Untuk meyakinkan apakah hipotesis yang penulis ajukan benar-benar dapat

diterima, maka penulis mengadakan pengujian hipotesis dengan menggunakan

rumus uji t. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh harga 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔sebesar 53,701.

Harga 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, untuk

kesalahan 5% uji dua pihak dan dk = n – 2 ( 72 – 2 ) = 70, maka diperoleh 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, =

0.2319 dengan kata lain, nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 (53,701) ˃ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, (1,994) yang berarti bahwa

hipotesis h0 ditolak dan h1diterima.

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah penulis menganalisis data-data yang di peroleh dari hasil penelitian

dan pembahasannya dengan berdasarkan pada variabel penelitian yaitu Variabel

Page 15: eJournal Administrasi Negara Volume 2, Nomor 1, 2014

Hubungan Efektivitas Kepemimpinan Lurah Terhadap Peningkatan Partisipasi Masyarakat Kabupaten Berau(A. Saidi)

350

Evektifitas Kepemimpinan Lurah (X) Dan Variabel Partisipasi Masyarakat Dalam

Pembangunan (y) maka penulis menarik kesimpulan antara lain :

1. Dari hasil perhitungan variabel Kepemimpinan Lurah melalui indikator

memberi perintah, memberi celaan dan pujian, memupuk tingkah laku

pribadi pemimpin yang benar, peka terhadap saran-saran, memperkuat rasa

kesatuan kelompok, menciptakan disiplin-diri dan disiplin kelompok,

meredam kabar angin dan isu-isu yang tidak benar. Tanggapan responden

mengenai Kepemimpinan Lurah masuk dalam kategori sangat tinggi

melihat pada hasil jawaban yang ada.

2. Dari hasil perhitungan variabel Variabel Partisipasi Masyarakat Dalam

Pembangunan melalui indikator Partisipasi buah pikiran, Partisipasi tenaga,

Partisipasi harta benda, Partisipasi sosial. Tanggapan responden mengenai

partisipasi masyarakat masuk dalam kategori yang tinggi melihat pada hasil

jawaban yang ada.

3. Dari sebelas definisi oprasional dengan dua fariabel yang masing-masing

tujuh definisi oprasional untuk fariabel (x) dan empat definisi oprasional

untuk fariabel (y) di mana definisi oprasional pada fariabel (x) yang paling

berpengaruh terhadap fariabel (y) adalah memberi perintah dan yang paling

rendah adalah meredam kabar angin dan isu-isu yang tidak benar.

4. Dengan menggunakan analisis product moment, di peroleh hasil sebesar

0,988 yang berada pada interval 0,80 – 1,000 yang termasuk dalam

kategori tingkat hubungan yang Sangat Tinggi. Ini berarti bahwa

Evektifitas Kepemimpinan Lurah Pulau Balikukup Kecamatan Batu Putih

mempunyai hubungan yang positif dengan Partisipasi Masyarakat Dalam

Pembangunan.

5. Bila hasil perhitungan 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔di bandingkan dengan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙makan diperoh

hasil Nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 (0,988) ˃ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, (0,2319), maka H1 diterima dan

H0ditolak Jadi terdapat hubungan NYATA antaraKepemimpinan Lurah

dengan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan

6. Berdasarkan hasil uji t diperoleh hasil harga t hitung sebesar 53,701 yang

berarti lebih besar bila di bandingkan dengan harga t tabel dengan dk = N –

2 ( 72 – 2 ) = 70, maka diperoleh 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, = 1,994

7. Dari hasil pengujian hipotesis dan hasil perbandingan antara 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan

𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, dan diperoleh nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 (53,701) ˃ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, (1,994) hal tersebut

menyatakan bahwa H1 diterima bahwa “Efektivitas Kepemimpinan Lurah

mempunyai hubungan terhadap Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam

Pembangunan Di Kelurahan Pulau Balikukup Kabupaten Berau”.

Saran Sesuai dengan hasil penelitian penulis skripsi ini maka dapatlah penulis

memberikan beberapa saran sebagai berikut.

1. Dengan adanya hubungan antara Variabel Evektifitas Kepemimpinan

Lurah Dan Variabel Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan

Page 16: eJournal Administrasi Negara Volume 2, Nomor 1, 2014

eJournal Administrasi Negara, Volume 2, Nomor 1, 2014: 338 -352

351

hendaknya kemampuan Kepala Desa yang sudah ada dapat di pertahankan

dengan baik dan hendaknya Kepala Desa lebih aktif lagi melakukan

pendekatan dengan masyarakat agar dapat di kenal lebih dekat oleh

masyarakat dan kemampuan dalam memberikan perintah yang sudah ada

dapat di pertahankan dan terus di tingkatkan dan kemampuan dalam

meredam kabar angin dan isu-isu yang tidak benar hendaknya di

tingkatkan.

2. Diharapkan dengan adanya kesadaran dari masyarakat mengenai

pembangunan yang dilakukan di desa, masyarakat dapat memanfaatkan

dari hasil pembangunan yang ada, karena kemajuan suatu desa tidak hanya

di lihat dari segi ekonomi masyarakatnya tetapi dapat juga di lihat dari

hasil-hasil pembangunan yang ada dan dapat di manfaatkan dengan baik

oleh masyarakat. 3. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pembangunan daerah

Lurah sebaiknya dapat melakukkan pendekatan yang lebih baik lagi kepada

masyarakat dan keterbukaan pemerintahan kepada masyarakat atau adanya

transparansi kepada masyarakat.

Daftar Pustaka Anonim, 2004, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004

Tentang Pemerintahan Desa, jakarta ; Sekretaris Negara Republik

Indonesia.

………,2005, Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 Tentang Kelurahan,

Jakarta ; Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia.

………, 2007, Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2007 Tentang

Pendataan Pembangunan Desa/Kelurahan, Jakarta ; Departemen Dalam

Negeri Republik Indonesia.

………,1999Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tentang Pedoman

Umum Pengeturan Mengenai Desa

Fahrudin, Adi, 2011,Pemberdayaan Partisipasi & Penguatan masyarakat,

Humaniora, Bandung

Hasibuan, Malayu. S. P. 2011, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Cetakan

kesembilan, PT Bumi Aksara : Jakarta

Kartono, Kartini, 2011,Pemimpin Dan Kepemimpinan Apakah Pemimpin

Abnormal Itu, Rajawali Pers : Jakarta

Kariyanto, Rachmat,2006,Teknik Praktis Riset Komunikasi, Kencana :Jakarta

Koentjaraningrat, 2001, Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat, Balai Pustaka :

Jakarta

Kurniawan, Agung, 2005,Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta:

PEMBARUAN

Mahmudi, 2005, Manajemen Kinerja Sektor Publik, UPP AMP YKPN :

Yogyakarta

Page 17: eJournal Administrasi Negara Volume 2, Nomor 1, 2014

Hubungan Efektivitas Kepemimpinan Lurah Terhadap Peningkatan Partisipasi Masyarakat Kabupaten Berau(A. Saidi)

352

Mardalis, 2007,Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta : Bumi

Aksara. Jakarta

Nurcholis, Hanif, 2011, Pertumbuhan & Penyelenggaraan Pemerintahan Desa,

Erlangga, Jakarta

Singarimbun Masri dan Soffian Effendi, 2002,Metode Penelitian Survei, LP3ES,

Jakarta

………,Metode Penelitian kualitatif Dan R & D, Jakarta: CV. Alfabeta, 2010

Soetrisno, Loekman, 2003,Menuju Masyarakat Partisipatif, Kanisius, Yogyakarta

Sugiyono, 2002, Statistic Untuk Penelitian Dan Aplikasinya Dengan Spss 10,0 For

Window, Alfabetta, Bandung,

………....2006, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, CV. Alfabeta,

Bandung

……….... 2010, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Alfabeta,

Bandung

………..,2012,Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi Dengan Metode R&D,

CV. Alfabeta, Bandung,

Taniredja, Tukiran dan Hidayanti Mustafidah,2012,Penelitian Kuantitatif Sebuah

Pengantar, Alfabeta, Bandung,

Papandu Tika, Metode Penelitian Geografis, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2005

Pasalong, Harbani. 2012, Metode Penelitian Administrasi Publik. Alfabeta.

Bandung.

Widodo, Joko, 2001, Governance Telaah Dari Dimensi Akuntabilitas Dan Kontrol

Birokrasi Pada Era Desentralisasi Dan Otonomi Daerah, CV. Citra Media,

Surabaya,