efusi pleura pada sirosis hepatis
DESCRIPTION
efusi pleuraTRANSCRIPT
Presented by:Putry Rizqiah
Supervisor:dr. Nurjannah, Sp.A (K)
Case Presentation
Efusi Pleura Pada Pasien Sirosis
Hepatis
Efusi pleur
a
•Disebabkan berbagai mekanisme: peningkatan tekanan kapiler, penurunan tekanan onkotik, peningkatan permeabilitas, sumbatan limfatik
Efusi pleur
a
•Bukan diagnosis, melainkan gejala atau komplikasi
•Penyebab tersering: keganasan, tuberkulosis, pneumonia, empiema, gagal jantung kongestif dan sirosis hepatis
Efusi pleura pada
sirosis hepati
s
•Bersamaan dengan asites
•Berhubungan dengan hipoalbumin akibat penurunan sintesis albumin oleh hati
Pendahuluan
Identitas PasienNama : Muhammad FitraTgl Lahir : 22 Januari 2001 Umur :14 TahunNo. CM :1-03-56-00Pekerjaan : PelajarAlamat : Desa Gp Ulim Tanggal Masuk RS:08 Januari 2015
Tanggal Periksa:15 Januari 2015
Tanggal Pulang:27 Januari 2015
Bengkak di kedua kaki sejak
1 minggu
Bengkak tidak disertai nyeri dan trauma disangkal
Perut terasa membengkak
perlahan lahanSulit bernapas
Batuk berdahak
Kedua mata terlihat kuning
Sering lemas saat beraktivitas
BAK lebih pekat seperti teh sejak 1
minggu
BAB lebih hitam
AnamnesaKU: Bengkak di kedua kaki
•Pasien memiliki riwayat sakit kuning pada usia 5 tahun
Riwayat penyakit dahulu
•Riwayat sakit kuning pada keluarga disangkal
•HT, DM, Alergi disangkal
Riwayat penyakit keluarga
•Pasien tidak pernah berobat untuk sakitnya
Riwayat pengobatan
•Ibu ANC teratur di bidan, pasien anak keempat lahir secara pervaginam
•BBL: 2700 gram
Riwayat kehamilan & persalinan
•0-6 bulan:
ASI•6 bln – 2
thn: ASI + MPASI
•2 thn- sekarang:
Makanan keluarga
Riwayat makanan
•Riwayat imunisasi tidak lengkap, namun ibu pasien tidak ingat vaksin yang tidak diberikan
Riwayat imunisasi
Keadaan umum : sakit ringan sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : 100/60 Nadi : 96 x / menit
Pernapasan: 24 kali/ menit
Suhu: 36,5° C
Tanda Vital
NormochephaliRambut hitam, sukar dicabut,
distribusi merataWajah udem (-),
Bibir lembab (+), sianosis (-),
Normotia, serumen (-),
NCH (-), sekret (-)
Udem Palpebra (-/-), Sklera ikterik (+/+)
BJ I> BJ IIReg
Bising (-)
SimetrisVesikuler pd paru kanan
Rh (+/+), wh (-/-)
Soepel, distensi (+),
shifting dullness (+)
Edema (+) pada ekstremitas inferior
sianosis (-)Pucat (-)
Pemeriksaan Fisik
Status GiziBB : 42 kg (BB koreksi -10% adalah 37,8 kg)
PB : 140 cm BMI : 21,4%BB/U : < p25 PB/U : < p5BMI/U : < p75
Kesan : Gizi baik
Kebutuhan Cairan : 1500 + (n x 20)=1500 + (17,8 x 20)= 1856 cc/hari
Retriksi cairan 20% 1485 cc/hari
Kebutuhan kalori : RDA (usia tinggi) x BB ideal= 55 kkal/kgBB/Hari x 37 kg= 2035 kkal/Hari
Kebutuhan Protein (RDA) :RDA (usia tinggi) x BB ideal = 1 gr/kgBB/Hari x37 kg= 37 gr/Hari
Pemeriksaan penunjangHemoglobin : 10,0 gr/dlHematokrit : 28%Eitrosit : 3,4 x 106/mm3
Trombosit : 29 x 103U/LLeukosit : 7,2 x 103/mm3
Diftell : 1/0/69/21/10 %Natrium : 133 mmol/LKalium : 4,1 mmol/LClorida : 103 mmol/LMDT : normokrom normositer trombositopeniaHbsAg : negatifProtein total : 4,7Albumin : 1,8Globulin : 2,90Billirubin total : 2,48Bilirubin indirect : 0,49Bilirubin direct : 1,99SGOT : 46SGPT : 34Ureum : 11Kreatinin : 0,60
UrinalisaBerat Jenis : 1,005pH : 9,0Leukosit : NegatifProtein : NegatifGlukosa : NegatifKeton : NegatifNitrit : NegatifUrobilinogen : NegatifBilirubin : NegatifDarah : Negatif
MikroskopikLeukosit : 1-2/ LPBEritrosit : 0-1/LPBEpitel : 1-2/LPK
• Kesimpulan : asites subdiafragma kanandan kiri hingga kavum pelvis, splenomegali dan sirosis hepatis.
Diagnosa Banding1. Sirosis Hepatis + Pneumonia + Efusi Pleura 2. Sindrom nefrotik + Pneumonia + Efusi Pleura3. Sindrom hepatorenal+ Pneumonia + Efusi Pleura
Diagnosa KerjaSirosis Hepatis + Pneumonia + Efusi Pleura
Tata Laksana
Bedrest Diet ML Tinggi protein RGO2 Nasal kanul 2 L/i (k/p)IVFD RL 16 gtt/i mikroInjeksi Ceftriaxone 750 mg/12 jamInjeksi Novalgin 400 mg/12 jamParacetamol sirup 3 x 1 cthSpironolacton 25 mg/12 jam (pulv)Furosemid 7,5 mg/12jam
Planning
• Pantau tanda vital• Pengukuran berat badan per hari
untuk menilai keberhasilan terapi• Koreksi Albumin• Transfusi TC• Pemeriksaan darah setelah koreksi
albumin• Pemeriksaan anti HCV dan anti HAV
PrognosisQuo ad vitam:Dubia ad Malam
Quo ad functionam:Dubia ad Malam
Quo ad sanactionam:Dubia ad Malam
Analisa kasus
Edema timbul akibat tekanan onkotik yang
menurun atau tekanan hidrostatik yang meningkat
Mis:- Kerusakan hepar
- “Kebocoran” ginjal- Kurangnya asupan
protein- Gagal jantung
Bengkak di kakisejak 1 minggu, tidak berkurang
dengan istirahat, tidak disertai nyeri
Pemeriksaan fisik: Pitting edem (+)
Analisa kasus
80% asites disebabkan oleh sirosis hepatis
Penyebab lain: GGK, CHF, keganasan
Pada anak, asites biasanya disebabkan penyakit hati
dan ginjal
Pembesaran abdomen timbul perlahan sejak 8
bulan
Pemeriksaan fisik:Shiffting dullness (+)
Distensi (+)
Analisa kasusPenurunan fremitus dan penurunan suara napas
adanya cairan dalam rongga pleura
Efusi: eksudatif & transudatif
Pada sirosis hati: Efusi timbul dgn asites70% menempati paru
kanan
Kesulitan bernapas
Pemeriksaan fisik:Fremitus vocal yang
melemah pada paru kanan, vesikuler melemah pada
paru kanan
Analisa kasus
Ronkhi
Pneumonia : salah satu komplikasi tersering pasien
tirah baring lama di RS
Infeksi yang sering timbul pada penderita sirosis
hepatis
Batuk berdahak putih kekuningan, timbul dalam
beberapa hari
Pemeriksaan fisik:Ronkhi basah halus di kedua lapangan paru
Analisa kasus
Jaundice: gambaran fisik yang berhubungan dengan
gangguan metabolisme bilirubin
Jaundice pada pasien sirosis hepatis menunjukan
adanya kerusakan sel-sel hati
Mata kuning perlahan, riwayat sakit kuning di usia
5 tahun
Pemeriksaan fisik:Sklera ikterik pada kedua
mata
Analisa kasus
Warna pekat pada urine: gangguan metabolisme
bilirubin
Penyebab:Produksi yang meningkat,
gangguan fungsi hati, gangguan sekresi bilirubin,
sumbatan pada saluran empedu
BAK pekat seperti teh
Analisa kasus
Pada sirosis hati hipertensi portal timbul
varices varices(esofagus & lambung)
Jika terjadi perdarahan : muntah darah
BAB hitam
BAB hitam
Analisa kasus
Sirosis hepatis:
anemia ringan normokromik makrositer, yang kemungkinan
disebabkan oleh adanya perdarahan pada saluran cerna
Trombositopenia pada sirosis hepatis sering diakibatkan oleh
adanya hipersplenisme, disfibrinogenemia dan penurunan produksi trombopoietin oleh hati
Lab:Hemoglobin 10,0Trombosit 29
Analisa kasus
Sirosis hepatis:
Konsentrasi bilirubin dapat normal pada sirosis hati kompensata, tetapi bisa meningkat pada sirosis hati yang lanjut.
Konsentrasi natrium serum akan menurun terutama pada sirosis dengan ascites, dimana hal ini dikaitkan dengan ketidakmampuan ekskresi air bebas.
Lab:
Billirubin total : 2,48Bilirubin indirect : 0,49Bilirubin direct : 1,99
Natrium 133
Analisa kasus
Sirosis hepatis:
Konsentrasi albumin, yang sintesisnya terjadi di jaringan parenkim hati, akan mengalami penurunan sesuai dengan derajat perburukan sirosis. Sementara itu, konsentrasi globulin akan cenderung meningkat yang merupakan akibat sekunder dari pintasan antigen bakteri dari sistem porta ke jaringan limfoid yang selanjutnya akan menginduksi produksi imunoglobulin.
Lab:Protein total 4,7 Globulin 2,90Albumin 1,8
Analisa kasus
Sirosis hepatis:
Melalui pemeriksaan USG abdomen, dapat dilakukan evaluasi ukuran hati, sudut hati, permukaan, homogenitas dan ada tidaknya massa. Pada penderita sirosis lanjut, hati akan mengecil dan nodular, dengan permukaan yang tidak rata dan ada peningkatan ekogenitas parenkim hati. Selain itu, melalui pemeriksaan USG juga bisa dilihat ada tidaknya ascites, splenomegali, trombosis dan pelebaran vena porta, serta skrining ada tidaknya karsinoma hati.
USG: Sirosis hepatis,
splenomegali dan asites
CT Scan:asites subdiafragma kanandan kiri hingga
kavum pelvis, splenomegali dan sirosis
hepatis.
Analisa kasusPembatasan pemberian garam dilakukan agar
gejala ascites yang dialami pasein tidak memberat. Diet cair diberikan karena pasien
mengalami perdarahan saluran cerna. Hal ini
dilakukan karena salah satu faktor resiko yang dapat menyebabkan pecahnya varises adalah makanan
yang keras dan mengandung banyak serat.
Diet makanan lunak tinggi protein rendah garam
Analisa kasus
Diuretic yang diberikan awalnya dapat dipilih spironolakton Apabila pemberian spironolakton tidak adekuat dapat diberikan kombinasi berupa furosemid, Parasintesis asites dilakukan apabila ascites sangat besar
pemberian antibiotik dilakukan untuk terapi pneumonia dan mencegah terjadinya infeksi sekunder lain
Koreksi trombositopenia dan hipoalbumin
SpironolactonFurosemid
Ceftriaxon
Transfusi TCDrip albumin
Kesimpulan
Pada pasien di kasus ini, efusi pleura terjadi akibat sirosis hepatis. Efusi pleura pada pasien sirosis hepatis juga berkaitan dengan keadaan hipoalbuminemia akibat terjadinya penurunan sintesis albumin oleh hati yang akan menyebabkan terjadinya penumpukan cairan sehingga mengakibatkan terjadinya komplikasi seperti edema, asites dan efusi pleura
Efusi pleura bukan merupakan suatu diagnosis penyakit, melainkan suatu gejala atau komplikasi dari suatu penyakit, salah satunya sirosis hepatis.
Efusi pleura yang terjadi pada pasien dengan sirosis hepatis biasanya timbul bersamaan dengan asites. Secara khas terdapat kesamaan antara cairan pleura dan asites.