efusi pleura (linna).docx

6
EFUSI PLEURA anatomi Pleura adalah membran serosa yang tipis. - terdiri dari dua lapisan 1. lapisan visceralis 2. lapisan parietalis. - Diantara kedua lapisan ini terdapat rongga sempit dinamakan pleura space, dimana rongga sempit ini berisi cairan pleura yang sangat sedikit (seperti lapisan film) dan memisahkan lapisan viseralis dan parietalis. manfaat Cairan pleura 1. mempertahankan lapisan parietalis dan viseralis tetap berdekatan 2. sebagai pelumas sehingga memudahkan pergerakan lapisan pleura pada saat proses respirasi. DEFINSI adalah terdapat cairan yang berlebihan didalam rongga pleura suatu keadaan dimana terdapat penumpukan cairan dalam pleura berupa transudat atau eksudat yang diakibatkan karena terjadinya ketidakseimbangan antara produksi dan absorpsi di kapiler dan pleura viseralis ETIOLOGI BERDASARKAN KLINIS - Perubahan permeabilitas membran pleura ( keganasan,inflamasi, emboli paru)

Upload: linna-asni-zalukhu

Post on 18-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFUSI PLEURA (LINNA).docx

EFUSI PLEURA

anatomi

Pleura adalah membran serosa yang tipis.

- terdiri dari dua lapisan

1. lapisan visceralis

2. lapisan parietalis.

- Diantara kedua lapisan ini terdapat rongga sempit dinamakan pleura space, dimana rongga

sempit ini berisi cairan pleura yang sangat sedikit (seperti lapisan film) dan memisahkan

lapisan viseralis dan parietalis.

manfaat Cairan pleura

1. mempertahankan lapisan parietalis dan viseralis tetap berdekatan

2. sebagai pelumas sehingga memudahkan pergerakan lapisan pleura pada saat proses

respirasi.

DEFINSI

adalah terdapat cairan yang berlebihan didalam rongga pleura suatu keadaan dimana terdapat

penumpukan cairan dalam pleura berupa transudat atau eksudat yang diakibatkan karena

terjadinya ketidakseimbangan antara produksi dan absorpsi di kapiler dan pleura viseralis

ETIOLOGI BERDASARKAN KLINIS

- Perubahan permeabilitas membran pleura ( keganasan,inflamasi, emboli paru)

- Berkurangnya tekanan onkotik/osmotik plasma (hipoalbuminemia,sirosis)

- Meningkatnya tekanan hidrostatik kapiler sistemik (gagal jantung kongestif, superior vena

cava syndrom,perikarditis)

- Berkurangnya drainase limfatik (keganasan, trauma)

- Pergerakan cairan dari edem paru melewati lapisan pleura viseralis

- Pembentukan cairan yang berlebihan, karena radang (tuberculosis, pneumonia, virus),

bronkiektasis, abses amuba subfrenik yang menembus ke rongga pleura, karena tumor

dimana masuk cairan berdarah dan karena trauma.

ETIOLOGI BERDASARKAN CAIRAN PLEURA

Page 2: EFUSI PLEURA (LINNA).docx

1. Transudat ( filtrat plasma yang mengalir menembus dinding kapiler yang utuh ).

Penyakit yang menyertai transudat :

- Gagal jantung kiri.

- Asites pada serosis hati.

- Sindrom nefrotik.

- obstruksi vena kava superior.

2.Eksudat ( ekstravasasi cairan kedalam jaringan ).

Cairan ini dapat terjadi karena adanya :

- Infeksi

- infark paru

- Neoplasma/tumor

JENIS CAIRAN PADA EFUSI PLEURA

Cairan efusi dikatakan transudat jika memenuhi dua dari tiga kriteria :

1. Rasio kadar protein cairan efusi pleura/kadar protein serum < 0,5

2. Rasio kadar LDH cairan efusi pleura/kadar LDH serum

3. Kadar LDH cairan efusi pleura < 2/3 batas atas nilai normal kadar LDH serum

Jika angka tersebut terlampaui, efusi pleura dikatan eksudat.

Secara kasar efusi pleura dapat dikatakna transudat jika kadar proteinnya 3 gram/100 ml dan

berat jenisnya > 0,016.

GEJALA

1. Dispneu

2. Batuk

3. Nyeri Dada

PEMERIKSAAN FISIK

bergantung pada jumlah cairan pleura (bila volumenya masih 300 ml belum ditemui kelainan)

1. Bunyi beda pada perkusi, normalnya adalah sonor

2. Berkurangnya taktil fremitus

3. Pergerakan diding dada asimetris

4. Suara nafas bisa tidak terdengar

Page 3: EFUSI PLEURA (LINNA).docx

5. Adanya pleural friction rub, yaitu bunyi gesekan antara kedua lapisan pleura

6. Pelebaran sega iga

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

1. Torakosentesis (aspirasi cairan pleura)

- Aspirasi dilakukan pada pasien dengan posisi duduk.

- Aspirasi dilakukan pada bagian bawah paru sela iga aksilaris posterior dengan jarum

abbocath nomor 14 atau 16.

- Pengeluaran cairan sebaiknya jangan lebih dari 1000-1500 cc setiap kali aspirasi.

Untuk menegakkan diagnosa efusi pleura dilakukan pemeriksaan :

A. Warna cairan

- Bila merah mungkin karena trauma,infark paru, keganasan.

- Bila kuning kehijauan dan purulent makan kemungkinan adanya empiema,

- bila merah coklat menunjukkan adanya abses.

B. Sitologi

- Sel neutrofil : infeksi akut

- Sel limfosit : adanya infeksi kronik,limfoma maligna

- Sel mesotel maligna : pada mesotelioma

- Sel LE : pada SLE

- Sel maligna : pada paru/metastasis

- Sel besar dengan banyak inti : pada RA

C. Bakteriologi

- Biasanya cairan pleua steril, tetapi kadang kadang dapat mengandung

mikroorganisme.

- Cairan yang purulen bisa disebabkan bakteri aerob ayau anaerob. Biasanya E.coli,

Klebsiella, pseudomonas,enterobacter,pneumokokus, dll.

D. Biopsi Pleura dapat dilakukan untuk melihat gambara histopatologi dari lapisan

pleura.

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Page 4: EFUSI PLEURA (LINNA).docx

- Akan terdapat kelainan foto rontgen PA bila akumulasi cairan telah melebihi 300 ml.

- Cairan awalnya berkumpul pada dasar paru, Jika cairan terus bertambah cairan akan menuju

sinus kostofrenikus posterior dan lateral akhirnya ke anterior. Diafragma dan sinus

kostofrenikus akan tidak terlihat jika cairan mencapai 1000 ml.

- Jika pada foto PA tidak jelas, lalukan foto dengan lateral dekubitus.

foto rontgen PA pada efusi pleura

TERAPI

1. Drainase cairan

- jika efusi pleura menimbulkan gejala subjektif seperti nyeri,dispneu.

- Cairan efusi sebanyak 1-1,5 liter perlu segera dikeluarkan untuk mencegah edem

paru.

- Pengeluaran dilakukan 1 jam kemudian jika jumlah cairan banyak.

Page 5: EFUSI PLEURA (LINNA).docx

2. Antibiotik jika terdapat empiema

3. Operatif.