efusi pleura kutirfedfdefdefd

6
EFUSI PLEURA A. PENGERTIAN. Efusi pleura adalah akumulasi cairan yang berlebihan pada rongga pleura, cairan tersebut mengisi ruangan yang mengelilingi paru. Cairan dalam jumlah yang berlebihan dapat mengganggu pernapasan dengan membatasi peregangan paru selama inhalasi. Terdapat empat tipe cairan yang dapat ditemukan pada efusi pleura, yaitu : 1. Cairan serus (hidrothorax) 2. Darah (hemothotaks) 3. Chyle (chylothoraks) 4. Nanah (pyothoraks atau empyema) 1. Hemotoraks (darah di dalam rongga pleura) Biasanya terjadi karena cedera di dada. Penyebab lainnya adalah: a. pecahnya sebuah pembuluh darah yang kemudian mengalirkan darahnya ke dalam rongga pleura b. kebocoran aneurisma aorta (daerah yang menonjol di dalam aorta) yang kemudian mengalirkan darahnya ke dalam rongga pleura c. gangguan pembekuan darah. Darah di dalam rongga pleura tidak membeku secara sempurna, sehingga biasanya mudah dikeluarkan melalui sebuah jarum atau selang. 2. Empiema (nanah di dalam rongga pleura) Bisa terjadi jika pneumonia atau abses paru menyebar ke dalam rongga pleura. Empiema bisa merupakan komplikasi dari:

Upload: diikuti-muda-putri

Post on 30-Jan-2016

223 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fefefefe

TRANSCRIPT

Page 1: Efusi Pleura Kutirfedfdefdefd

EFUSI PLEURA

A. PENGERTIAN.

Efusi pleura adalah akumulasi cairan yang berlebihan pada rongga pleura, cairan tersebut mengisi ruangan yang mengelilingi paru. Cairan dalam jumlah yang berlebihan dapat mengganggu pernapasan dengan membatasi peregangan paru selama inhalasi.

Terdapat empat tipe cairan yang dapat ditemukan pada efusi pleura, yaitu :1. Cairan serus (hidrothorax)2. Darah (hemothotaks)3. Chyle (chylothoraks)4. Nanah (pyothoraks atau empyema)

1. Hemotoraks (darah di dalam rongga pleura)Biasanya terjadi karena cedera di dada. Penyebab lainnya adalah:a. pecahnya sebuah pembuluh darah yang kemudian mengalirkan darahnya ke dalam rongga pleurab. kebocoran aneurisma aorta (daerah yang menonjol di dalam aorta) yang kemudian mengalirkan darahnya ke dalam rongga pleurac. gangguan pembekuan darah. Darah di dalam rongga pleura tidak membeku secara sempurna, sehingga biasanya mudah dikeluarkan melalui sebuah jarum atau selang.2. Empiema (nanah di dalam rongga pleura)Bisa terjadi jika pneumonia atau abses paru menyebar ke dalam rongga pleura. Empiema bisa merupakan komplikasi dari:a. Infeksi pada cedera di dadab. Pembedahan dadac. Pecahnya kerongkongand. Abses di perute. Pneumonia3. Kilotoraks (cairan seperti susu di dalam rongga dada)Kilotoraks disebabkan oleh suatu cedera pada saluran getah bening utama di dada (duktus torakikus) atau oleh penyumbatan saluran karena adanya tumor.Rongga pleura yang terisi cairan dengan kadar kolesterol yang tinggi terjadi karena efusi pleura menahun yang disebabkan oleh tuberkulosis atau artritis rematoid.

Page 2: Efusi Pleura Kutirfedfdefdefd

Efusi pleura merupakan manifestasi klinik yang dapat dijumpai pada sekitan 50-60% penderita keganasan pleura primer atau me-tastatik, Sementana 95% kasus mesotelioma (keganasan pleura primer) dapat disertai efusi pleura dan sekitar 50% penderita kanker payudara akhirnya akan mengalami efusi pleura.

Efusi pleura keganasan memiliki dua sifat yang khas, yaitu cairan pleura lazim berwarna merah (hemoragik) dan pada umumnya cepat terbentuk kembali setelah diaspirasi. Oleh karena itu, jumlah cairan pleura biasanya banyak, sehingga mengakibatkan pendorongan mediastinum ke arah sisi yang sehat.

Efusi pleura adalah penimbunan cairan di dalam rongga pleura akibat transudasi atau eksudasi yang berlebihan dari per-mukaan pleura. Efusi pleura bukan merupakan suatu penyakit, akan tetapi merupakatrtanda suatu penyakit. Pada keadaan normal, ronggapleura hanya mengandung sedikit cairan se-banyak 10-20 ml yang membentuk lapisan tipis pada pleura parietalis dan viseralis, dengan fungsi utama sebagai pelicin gesekan antara permukaan kedua pleura pada waktu pernafasan

Penyakit-penyakit yang dapat menimbulkan efusi pleura adalah tuberkulosis, infeksi paru non-tuberkulosis, keganasan, sirosis hati, trauma tembus atau tumpul pada daerah Ada, infark paru, serta gagal jantung kongestif. Di negana-negara barat, efusi pleura terutama disebabkan oleh gagal jantung kongestif, sirosis hati, keganasan, dan pneumonia bakteri, sementara di negara-negana yang sedang berkembang, seperti Indonesia, lazim diakibatkan oleh infeksi tuberculosisAlasan dari penulis memilih kasus ini karena penulis belum pernah mendapatkan kasus tersebut dan tertarik untuk mengambil kasus tersebut.

B. ETIOLOGIPenyebab paling sering efusi pleura transudatif di USA adalah oleh karena penyakit gagal jantung kiri, emboli paru, dan sirosis hepatis, sedangkan penyebab efusi pleura eksudatif disebabkan oleh pneumonia bakteri, keganasan (ca paru, ca mammae, dan lymphoma merupakan 75 % penyebab efusi pleura oleh karena kanker), infeksi virus.Tuberkulosis paru merupakan penyebab paling sering dari efusi pleura di Negara berkembang termasuk Indonesia. Selain TBC, keadaan lain juga menyebabkan efusi pleura seperti pada penyakit autoimun systemic lupus erythematosus (SLE), perdarahan (sering akibat trauma). Efusi pleura jarang pada keadaan rupture esophagus, penyakit pancreas, abses intraabdomen, rheumatoid arthritis, sindroma Meig (asites, dan efusi pleura karena adanya tumor ovarium).

C. GEJALAGejala yang paling sering ditemukan (tanpa menghiraukan jenis cairan yang

Page 3: Efusi Pleura Kutirfedfdefdefd

terkumpul ataupun penyebabnya) adalah sesak nafas dan nyeri dada (biasanya bersifat tajam dan semakin memburuk jika penderita batuk atau bernafas dalam). Kadang beberapa penderita tidak menunjukkan gejala sama sekali.Gejala lainnya yang mungkin ditemukan:batuk, cegukan, pernapasan yang cepat serta nyeri perut.

D. DIAGNOSISPada pemeriksaan fisik, dengan bantuan stetoskop akan terdengar adanya penurunan suara pernafasan. Apabila cairan yang terakumulasi lebih dari 500 ml, biasanya akan menunjukkan gejala klinis seperti penurunan pergerakan dada yang terkena efusi pada saat inspirasi, pada pemeriksaan perkusi didapatkan dullness/pekak, auskultasi didapatkan suara pernapasan menurun, dan vocal fremitus yang menurun.

Untuk membantu memperkuat diagnosis, dilakukan pemeriksaan berikut:1. Rontgen dadaRontgen dada biasanya merupakan langkah pertama yang dilakukan untuk mendiagnosis efusi pleura, yang hasilnya menunjukkan adanya cairan.2. CT scan dadaCT scan dengan jelas menggambarkan paru-paru dan cairan dan bisa menunjukkan adanya pneumonia, abses paru atau tumor.3. USG dadaUSG bisa membantu menentukan lokasi dari pengumpulan cairan yang jumlahnya sedikit, sehingga bisa dilakukan pengeluaran cairan.4. TorakosentesisPenyebab dan jenis dari efusi pleura biasanya dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan terhadap contoh cairan yang diperoleh melalui torakosentesis (pengambilan cairan melalui sebuah jarum yang dimasukkan diantara sela iga ke dalam rongga dada dibawah pengaruh pembiusan lokal).5. BiopsiJika dengan torakosentesis tidak dapat ditentukan penyebabnya, maka dilakukan biopsi, dimana contoh lapisan pleura sebelah luar diambil untuk dianalisa.Pada sekitar 20% penderita, meskipun telah dilakukan pemeriksaan menyeluruh, penyebab dari efusi pleura tetap tidak dapat ditentukan.6. Analisa cairan pleuraEfusi pleura didiagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, dan di konfirmasi dengan foto thoraks. Dengan foto thoraks posisi lateral decubitus dapat diketahui adanya cairan dalam rongga pleura sebanyak paling sedikit 50 ml, sedangkan dengan posisi AP atau PA paling tidak cairan dalam rongga pleura sebanyak 300 ml. Pada foto thoraks posisi AP atau PA ditemukan adanya sudut costophreicus yang tidak tajam.7. Bronkoskopi

Page 4: Efusi Pleura Kutirfedfdefdefd

Bronkoskopi kadang dilakukan untuk membantu menemukan sumber cairan yang terkumpul.

Bila efusi pleura telah didiagnosis, penyebabnya harus diketahui, kemudian cairan pleura diambil dengan jarum, tindakan ini disebut thorakosentesis. Setelah didapatkan cairan efusi dilakukan pemeriksaan seperti:1. Komposisi kimia seperti protein, laktat dehidrogenase (LDH), albumin, amylase, pH, dan glucose.2. Dilakukan pemeriksaan gram, kultur, sensitifitas untuk mengetahui kemungkinan terjadi infeksi bakteri3. Pemeriksaan hitung sel4. Sitologi untuk mengidentifikasi adanya keganasan

Langkah selanjutnya dalam evaluasi cairan pleura adalah untuk membedakan apakan cairan tersebut merupakan cairan transudat atau eksudat. Efusi pleura transudatif disebabkan oleh faktor sistemik yang mengubah keseimbangan antara pembentukan dan penyerapan cairan pleura. Misalnya pada keadaan gagal jantung kiri, emboli paru, sirosis hepatis. Sedangkan efusi pleura eksudatif disebabkan oleh faktor local yang mempengaruhi pembentukan dan penyerapan cairan pleura. Efusi pleura eksudatif biasanya ditemukan pada Tuberkulosis paru, pneumonia bakteri, infeksi virus, dan keganasan

E. PENATALAKSANAANPenatalaksanaan tergantung pada penyakit yang mendasari terjadinya efusi pleura. Aspirasi cairan menggunakan jarum dapat dilakukan untuk mengeluarkan cairan pleura, apabila jumlah cairan banyak dapat dilakukan pemasangan drainase interkostalis atau pemasangan WSD. Efusi pleura yang berulang mungkin memerlukan tambahan medikamentosan atau dapat dilakukan tidakan operatif yaitu pleurodesis, dimana kedua permukaan pleura ditempelkan sehingga tidak ada lagi ruangan yang akan terisi oleh cairan.