efektivitas kinerja dengan konsep balanced scorecard dalam...

86
EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF PELANGGAN PADA BMT AL-FATH IKMI DI TANGERANG SELATAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Komunikasi islam (S.kom.I) Oleh: YULIANDI ILHAM NIM : 1110053000018 Di bawah Bimbingan Pembimbing Ir. Noor Bekti Negoro M.Si NIP : 196503011999031001 KONSENTRASI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014

Upload: dinhlien

Post on 31-Mar-2019

257 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED

SCORECARD DALAM PERSPEKTIF PELANGGAN

PADA BMT AL-FATH IKMI DI TANGERANG SELATAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar

Sarjana Komunikasi islam (S.kom.I)

Oleh:

YULIANDI ILHAM

NIM : 1110053000018

Di bawah Bimbingan

Pembimbing

Ir. Noor Bekti Negoro M.Si

NIP : 196503011999031001

KONSENTRASI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/2014

Page 2: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang ber.iudul, 'oEFEKTMTAS KINERJA DENGAN KONSEPBALANCED SCORECARD DALA}I PERSPIIKTIF PELANGGAN PADABN{T AL-FATH IKNII Dl I'ANCERANG SELi\TAN" telah diLrjikan dalanr

sidang munaqasl'ah Fakultas Ilmu l)akrvah dan Ilmu Kornunikasi UIN SyarifHidayatullah Jakarta pada tanggal 20 Agustus 201.1. Skripsi ini telah diterirnasebagai salah satu s),arat untuk rrenrperoleh gelar Sar"lana Progratn Strata I (Sl)pada Prograrn Studi N4anajerneir Dak*'ah.

Jakarta, 20 Agustus 201 4

Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota, nggota,

ry-..te ^*--\<,Drs. Cecep Castrarviiaya. NL!NrP. I 96708r 8 1 99803 r 002

Anggota,

Pengrlii II

Pernbimbing,

1,4

NIP.

NIP. r 9550 l0 I 198302 r 001

NrP. r 9650301 199903 1001

Page 3: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau

merupakan hasil plagiat dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 27 Januari 2014

Yuliandi Ilham

Page 4: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

ABSTRAK

Yuliandi Ilham, (1110053000018), Efektivitas Kinerja dengan Konsep

Balanced Scorecard dalam Perspektif Pelanggan pada BMT AL-FATH

IKMI di Tangerang Selatan, di bawah bimbingan Ir. Noor Bekti Negoro,

M.Si

Efektivitas adalah Sebuah penilaian/pengukuran yang menyatakan

seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin

besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya. sedangkan

Kinerja adalah pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau kebijaksanaan dalam

mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi yang di canangkan di awal. Dan salah

satu metode penilaian/pengukuran dari sebuah kinerja adalah metode Balanced

Scorecard.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat/mengukur

sejauhmana efektivitas kinerja BMT AL-FATH IKMI dengan menggunakan

metode pendekatan Balanced Scorecard dimana indikatornya adalah para

pelanggan BMT AL-FATH tersebut.

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif–kualitatif (mix

methods) dimana kuantitatif sebagai data primer dan kualitatif sebagai pelengkap

(sekunder). Dan penelitian ini juga menggunakan penelitian jenis survey dimana

peneliti melakukan pengamatan langsung di lembaga terkait dan membagikan

kuisioner sebagai instrument penelitan kepada para pelanggan yang di jadikan

sampel. Dari populasi nasabah BMT AL-FATH tahun 2014 sebanyak 537 orang

maka di putuskan untuk pengambilan sampel dengan presisi kemungkinan taraf

error 10% sejumlah 50 sampel. dan dengan menganalisisnya secara deskriptif

(deskriptif research), dimana penelitian bertujuan untuk menggambarkan secara

jelas keadaan di lapangan.

Adapun terkait teknik pengumpulan sampel peneliti menggunakan teknik non

probability sampling dan insidental Sampling yaitu penentuan sampel berdasarkan

orang yang kebetulan dijumpai saat observasi.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat efektivitas kinerja

BMT AL-FATH dari perspektif pelanggan dengan pendekatan Balanced

Scorecard maka di dapat hasil adalah ”Tinggi”. Dalam arti kata kepuasan

pelanggan terkait kinerja BMT selama ini ada pada tingkatan 75% atau dengan

total skor 3003 dari skor aktual keseluruhan (4000). Dengan total mean 60.6 dan

nilai Standar deviasi 7.996.

Keyword: Efektivitas, Kinerja, Balanced Scorecard, Perspektif pelanggan

Page 5: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat illahi Rabbi yang telah

memberikan nikmat serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “EFEKTIVITAS KINERJA

DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

PELANGGAN PADA BMT AL-FATH IKMI DI TANGERANG SELATAN“.

Shalawat serta salam tercurahkan kepada Baginda Rasulullah SAW, beserta para

keluarga dan sahabatnya sekalian semoga dapat menjadi suri tauladan bagi kita

semua.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dan mendukung penulis baik secara langsung maupun tidak langsung,

baik itu secara materil maupun moril dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

akan mendekati kesempurnaan tanpa bantuannya. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya

kepada:

1. Dr. Arif Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Suparto, P.hD selaku wakil

dekan bidang akademik, M.Sungaidi, M.Si selaku wakil dekan bidang

adminstrasi umum dan DR. H. Sunandar ibnu Nor, M.A selaku wakil dekan

bidang kemahasiswaan.

2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA dan Drs. Mulkan Nasir, BA, MM selaku Ketua

Jurusan dan Sekretaris Jurusan Program Studi Manajemen Dakwah.

Page 6: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

iii

3. Drs. Wahidin Saputra, MA sebagai dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan kritik dan saran kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

4. Ir. Noor Bekti Negoro S.E, M.Si selaku Dosen pembimbing penulis yang

sangat menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, toleran, berintegritas tinggi.

Terimakasih banyak atas ilmu dan waktunya.

5. Ayahanda tercinta H. Ilyas S.Pd dan Ibunda tercinta Hj. Hasmidarwati

S.Ag yang selalu memberikan dukungan baik secara moril, materiil, serta doa

yang selalu dipanjatkan untuk anak-anaknya agar kelak menjadi orang besar,

berbudi, berbakti, berbangsa, bernegara dan beragama yang baik. dan semoga

takdir allah bersama harapan itu! aamiin

6. Seluruh Dosen dan karyawan Fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu Komunikasi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan

pengetahuan dan bantuan baik moril ataupun materil kepada penulis selama

masa perkuliahan.

7. H. Saimin S.E selaku Manajer BMT Al-FATH IKMI, Robi Sugara selaku

Kepala Cabang BMT AL-FATH IKMI Cab. Legoso, Cecep Nurjaya Selaku

Kabag. Operasional Cab. Legoso, Denis Saputra Selaku account Officer,

Nurmillati Mustaqimah Selaku Teller, Dedy Firdaus selaku security BMT

AL-FATH IKMI dan seluruh pihak BMT Al-FATH IKMI yang telah bersedia

membantu penulis dalam penelitian ini, terima kasih atas semuanya.

8. Keluarga ku tercinta Amalia Rahmadani Ilham, Triska Meidi Ilham, Zaskya

Syakira Ilham, abang Peri pirmansyah SH.MH, Saudara Helmi Azhar semoga

cepat menyusul dalam perolehan sarjana, Elvita Rozana Amd.Keb, Kak Nurpa

Page 7: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

iv

Santi S.E, Andri Nurpadli, Feldi gusri Arpa, Hj. Siti Aminah (makna),

H.Zainur (pak ninun), acu bonsu, niniok, H.Amirudin (mamak), Kandidat

doktor UI Komaruddin ali S.Sos, MM kakanda yang telah memberi wejangan

tentang ini dan semoga dimudahkan dalam disertasinya, Syarifuddin S.Pdi,

Razali S.Pd, Amrullah S.Ag dan beserta Seluruh Keluarga besar “Piliang

Palintang” dan “Chaniago” yang selalu memberikan keceriaan dan semangat

dalam kehidupan penulis serta atas dukungannya baik itu dalam bentuk moril

ataupun materil.

9. Kepada sahabat-sahabat dan Teman- teman MD-LKS 2010, yang selalu

menghadirkan kehangatan, kebersamaan, kekompakan, keceriaan selama masa

perkuliahan, Hal ini tidak akan pernah terlupakan dan semoga kebersamaan

kita tetap terjaga. kepada bang eko, pandu, gilang, sule, aziz, ahmad daki,

jandri, ibnu, iis, mutiara, amel, fahri, farid, neneng, jay, ami, jaka, elia,

Imelda, karija, ardi, lukman, rahmat, bapet, kadafi, rendi nugroho, dewi,

alung, isnia, ratih, dkk.

10. Teruntuk engkau yang akan mendampingiku, atas semua yang telah kau

berikan, aku akan bersungguh-sungguh denganmu. semoga takdir tuhan

mengikat kita dalam ikatan suci “pernikahan”. Ucapan cinta dan ketulusan

untuk selalu melangkah bersama dalam menapaki setiap lika-liku hidup, ku

peruntukkan untukmu calon istriku Narti Aska Ilham.

Semoga amal baik dan jasa yang telah diberikan para pihak kepada

penulis diterima oleh Allah SWT dan diberikan pahala yang berlipat ganda.

Dengan segala kelemahan dan kekurangan yang terdapat dalam karya ilmiah

ini, besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat menambah pengetahuan dan

Page 8: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

v

bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca pada umumnya.

Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi setiap langkah kita.Aaamiin.

Jakarta, 10 Juni 2014

Yuliandi Ilham

Page 9: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK……………………………………………………………. i

KATA PENGANTAR………………………………………………... ii

DAFTAR ISI………………………………………………………….. vi

DAFTAR TABEL……………………………………………………. ix

DAFTAR GAMBAR………………………………………………… x

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………. 1

A. Latar Belakang Masalah…………………………………… 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah……………………… 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………………. 4

D. Review Studi terdahulu …………………………………… 6

E. Kerangka Teoritis………………………………………….. 7

F. Kerangka Pemikiran ………………………………………. 8

G. Sistematika Penulisan ……………………………………... 9

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Konsep Efektivitas Kinerja ………………………………... 11

1. Pengertian Efektivitas………………………………….. 11

2. Pengertian Kinerja…………………………………....... 12

B. Konsep Balanced Scorecard……………………………….. 13

1. Pengertian Balanced Scorecard……….………………... 13

2. Keunggulan Balanced Scorecard…………………...…... 14

3. Manfaat Balanced Scorecard…...………………………. 16

Page 10: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

vii

4. Komponen-komponen Perspektif dalam Balanced

Scorecard……………………………............................... 16

C. BMT (Baitul Mal wa Tamwil)………..……………………. 26

1. Pengertian BMT……………………...…………………. 26

2. Landasan Hukum BMT……………….……………….... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN…………………………….. 29

A. Pendekatan Penelitian………………………………………. 29

B. Ruang Lingkup penelitian…..………………………………. 30

C. Populasi dan Sampel Penelitian…………….………………. 30

D. Sumber Data.………..………………………………………. 31

E. Teknik Pengumpulan Data………...………………………… 32

F. Operasional Variabel Penelitian…………………………….. 32

G. Metode Analisis Data……………………………………….. 34

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN…............... 38

A. Sejarah Berdiri (BMT AL-FATH)………..………………. 38

B. Visi dan Misi ……………………………………...…….... 39

C. Skema Organisasi……….………………………………… 41

D. Produk-Produk dalam BMT AL-FATH

IKMI………………………………………………………. 43

E. Akad-Akad yang di gunakan BMT AL-FATH……………. 47

F. Kegiatan-Kegiatan dalam BMT AL-FATH……………….. 48

G. Laporan Keuangan BMT AL-FATH IKMI………………... 50

Page 11: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

viii

BAB V ANALISIS DATA DAN HASIL………………………… .. 56

A. Karakteristik Responden………………………………… 56

B. Efektivitas Kinerja Berdasarkan Atribut

Perusahaan………………………………………………. 59

C. Efektivitas Kinerja Berdasarkan Hubungan Mitra dengan

Perusahaan…………………………………..…………… 61

D. Efektivitas Kinerja Berdasarkan Citra

Perusahan.……………………………………………..…. 63

E. Uji Validitas dan Realibilitas……………………………... 65

BAB VI PENUTUP………………………………………………... 67

A. Kesimpulan…………………………………………….. . 67

B. Saran…………..…………………………………........… 68

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………… 70

LAMPIRAN

Page 12: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

ix

DAFTAR TABEL

No Tabel Judul Tabel Halaman

Tabel 1 Perhitungan Perspektif Pelanggan dalam (BSC) 32

Tabel 2 Blue Print Kuisioner (Sebelum Uji Validitas) 34

Tabel 3 Blue Print (Setelah Uji Validitas) 34

Tabel 4 Struktur Kepengurusan BMT AL-FATH 39

Tabel 5 Data Perkembangan Karyawan 39

Tabel 6 Data Keuangan Utama BMT AL-FATH 2012/13 51

Tabel 7 Data Piutang BMT AL-FATH 2012/13 51

Tabel 8 Gambaran Distribusi Kuisioner pada Pelanggan 53

Tabel 9 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin 54

Tabel 10 Karakteristik Responden berdasarkan Usia 54

Tabel 11 Berdasarkan Tingkat Pendidikan 55

Tabel 12 Berdasarkan Tingkat pekerjaan 55

Tabel 13 Efektivitas Kinerja berdasarkan

Atribut Jasa Perusahaan 56

Tabel 14 Hubungan Mitra dengan Perusahaan 58

Tabel 15 Efektivitas Kinerja berdasarkan Citra perusahan 59

Tabel 16 Hasil Analisa dari 3 dimensi Perspektif

Pelanggan (BSC) 61

Tabel 17 Klasifikasi Skor Skala Respon Mitra

BMT AL-FATH 62

Page 13: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

x

DAFTAR GAMBAR

Nama Gambar Halaman

Gambar 1. Konsep Balanced Scorecard

(Robert S. Kaplan and David P Norton) 8

Gambar 2. ALUR KERJA BMT AL-FATH IKMI 47

Page 14: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

BMT (Baitul mal Wattamwil) merupakan salah satu lembaga

keuangan syariah yang jika di klasifikasikan merupakan lembaga terkecil

dalam ruang lingkup lembaga keuangan syariah yang berorientasikan pada

masyarakat-masyarakat miskin, menengah kebawah. Terkadang dalam

filosofi hidup, hal-hal kecil seringkali di pinggirkan bahkan tidak

diperhatikan. padahal nyatanya hal-hal besar berawal dari satu hal kecil yang

dilakukan secara sistematik, kontiniu dan, dengan baik dan tepat.

Peneliti melihat bahwa dalam lembaga BMT AL-FATH ada beberapa

mekanisme, system baik dari intern perusahaan maupun ekstern terdapat

beberapa celah kekurangan baik itu dari segi sosialisasi perusahaan terkait

mempromosikan perusahaan kepada khalayak, SDM (sumber daya manusia),

mutu pelayanan, dan lain sebagainya. padahal lewat pembicaraan kami

dengan manager setempat bapak H. Saimin SE selaku manager perusahaan

financial modal yang dimiliki oleh BMT AL-FATH cukup tinggi

kalkulasinya mencapai 2 miliar dana mentah untuk di salurkan kepada calon

nasabah / lebih dikenal dengan mitra pada BMT AL-FATH. Hemat kami jika

dana yang mencapai hingga 2 miliar diolah dan di putarkan dengan baik,

peneliti sangat yakin tujuan perusahaan yang dari awal untuk membantu

masyarakat menengah kebawah dapat terwujud dengan maksimal

Oleh karena itulah peneliti tertarik untuk melihat sejauh mana

efektivitas kinerja BMT AL-FATH tersebut. karena seperti spekulasi yang

Page 15: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

2

peneliti kemukakan di atas bahwa memang di bidang strategi pemasaran,

pengenalan perusahaan, pelayanan, pengenalan produk, apa yang di tawarkan

kepada khalayak oleh BMT AL-FATH itu sendiri kurang maksimal dalam

mediasinya terhadap masyarakat, satu fakta konkrit yang peneliti temui di

lapangan, cukup banyak di antara masyarakat sekitarnya yang dalam radar

ruang lingkup BMT itu sendiri tidak mengetahui keberadaan BMT AL-

FATH bahkan sebagiannya lagi tidak mengetahui apa BMT itu sendiri.

Dalam hal ini juga butuh tindakan konkrit dari jajaran pemerintahan, baik

pemda maupun pemprov untuk lebih mensosialisasikan kepada khalayak

tentang sejatinya BMT tersebut.

Padahal adanya BMT juga menjadi satu langkah konkrit untuk

membantu kinerja pemerintahan dalam mengurangi angka kemiskinan dan

pengangguran, setidaknya salah satu produk yang di tawarkan oleh BMT

adalah bantuan modal usaha kepada masyarakat miskin, menengah kebawah

dengan akad mudhorobah dan murobahah. Berangkat dari hal inilah peneliti

tertarik untuk menganalisis lagi bagaimana kinerja BMT al-fath dalam misi

untuk membantu masyarakat menengah kebawah, apakah telah sampai pada

tingkatan efektivitas atau belum dan indikatornya adalah para pelanggan /

nasabah BMT AL-FATH itu sendiri.

Dan dalam hal ini peneliti tertarik untuk menggunakan konsep yang di

perkenalkan oleh Robert S Kaplan dan David P Norton yaitu metode

pengukuran efektivitas kinerja dengan pendekatan balanced scorecard,

dimana BSC itu sendiri melihat efektivitas suatu kinerja bukan hanya dari

perspektif keuangan tapi juga dari perspektif non keuangan.

Page 16: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

3

Metode Balanced Scorecard adalah sebuah system manajemen

(bukan hanya sebuah alat pengukuran saja) dimana organisasi dapat

menjelaskan visi dan strategi mereka dalam tindakan. Balanced scorecard

menyediakan umpan balik baik dalam proses bisnis internal maupun hasil

eksternal untuk meningkatkan kinerja secara terus menerus.1

Pengukuran yang dilakukan dalam Balanced Scorecard terdiri dari 4

perspektif, pertama perspektif keuangan, kedua perspektif pelanggan, ketiga

perspektif bisnis internal dan keempat perspektif pembelajaran serta

pertumbuhan. dan pada penelitian ini di fokuskan pada perspektif pelanggan,

karena keberhasilan dari sebuah lembaga / perusahaan/ bisnis/ usaha

tergantung kepada kepuasan para pelanggannya, pelanggan adalah jantung

dari sebuah bisnis / lembaga / perusahaan.

Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti paparkan diatas, maka

peneliti mengangkat sebuah judul penelitian ini yaitu:

“EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED

SCORECARD DALAM PERSPEKTIF PELANGGAN PADA BMT AL-

FATH IKMI DI TANGERANG SELATAN”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini diberikan pembatasan masalah dengan

maksud agar hasil dari penelitian lebih fokus dan memberikan

pemahaman sesuai dengan tujuan penelitian. Pembatasan masalah dalam

1

Thomas Sumarsan, Sistem Pengendalian Manajemen:Konsep, Aplikasi, dan

Pengukuran Kinerja(Jakarta: PT Indeks, 2010), h. 220.

Page 17: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

4

penelitian ini adalah melihat sejauh mana efektivitas kinerja BMT AL-

FATH dengan metode pendekatan konsep Balanced Scorecard terkhusus

dalam perspektif pelanggan.

2. Perumusan Masalah

Masalah pokok penelitian dispesifikasi dalam rumusan pertanyaan-

pertanyaan penelitian, pada berikut ini:

a. Bagaimana efektivitas kinerja BMT ALFATH IKMI dari perspektif

pelanggan?

b. Bagaimana hasil Analisa data untuk efektivitas kinerja BMT dengan

mengacu pada konsep Balanced Scorecard?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Mengetahui sejauh mana efektivitas kinerja BMT AL-FATH di ukur

dari perspektif pelanggan.

b. Memberikan sebuah hasil analisis secara akurat terhadap efektivitas

kinerja perusahaan dengan metode balanced scorecard dalam perspektif

pelanggan.

Page 18: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

5

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan untuk :

a. Manfaat Akademis

Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan

ilmu bagi civitas akademik pendidikan khususnya tentang lembaga

keuangan mikro syariah dan mengetahui metode balanced scorecard

secara detail dan merinci.

b. Manfaat Praktis

1) Bagi Penulis

Untuk menerapkan ilmu yang telah di dapat selama masa

perkuliahan dan memperluas wawasan tentang pengukuran suatu

kinerja khususnya lewat metode pendekatan Balanced Scorecard.

2) Bagi Peneliti Selanjutnya

Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi

dan wahana tambahan pengetahuan mengenai lembaga keuangan

syariah terutama konsep balanced scorecard.

3) Bagi Lembaga BMT (Baitul Mal wa Tamwil)

Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat membantu

koperasi jasa keuangan syariah yang bersangkutan dalam

melakukan evaluasi kinerja kedepannya.

Page 19: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

6

D. Review Studi terdahulu

Beberapa penelitian yang menggunakan konsep Balanced

Scorecard sebagai pengukuran kinerja perusahaan sebelumnya juga

digunakan. hal ini menunjukan bahwa pengukuran kinerja dengan konsep

Balanced Scorecard lebih memberikan informasi yang akurat, karena

tidak hanya mengukur kinerja keuangan, tetapi juga kinerja non keuangan.

Beberapa penelitian tersebut antara lain :

1. Nama : Nurul Dwi Handayani

Judul Penelitian : Analisis pengukuran kinerja perusahaan dengan

konsep balanced scorecard (studi kasus pada PT. Bank bukopin Tbk)

Metodologi penelitian : Kuantitatif

Sampel : Nasabah dan karyawan bank bukopin

Hasil Penelitian : Kinerja dari segi perspektif keuangan belum baik

dilihat dari indikator margin yang tiap tahun semakin menurun.

Persamaan dengan Penelitian penulis : sama-sama mengacu pada

konsep balanced scorecard dan dalam menginterpretasikan data

menggunakan tabulasi.

Perbedaan dengan Penelitian penulis : Tempat penelitiannya di

laksanakan di bank bukopin dan fokus penelitian nya pada perspektif

keuangan, target dalam penelitian karyawan dan nasabah.

2. Nama : Chandra Wibawa

Judul: Analisis Balanced Scorecard Terhadap Kinerja BPRS AS Salam

Page 20: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

7

Instrumen Penelitian :Wawancara, observasi dan dokumentasi serta

kuisioner.

Metodologi penelitian : (Pendekatan Kuantitatif- Kualitatif).

Persamaan dengan penelitian kami : Metode penelitian, Kuantitatif-

Kualitatif (mix)

Perbedaan dengan penelitian kami : Tempat penelitian dilakukan di

BPRS As-Salam, Instrument penelitian menyertakan dokumentasi.

3. Nama: Dwi Narsih

Judul : Aplikasi Balanced Scorecard dalam pengukuran kinerja

perusahaan studi kasus pada bank BRI syariah

Metodologi Penelitian : Metode Kualitatif

Sample: Karyawan dan pelanggan bank BRI syariah

Hasil penelitian : Menunjukkan adanya kenaikan ROI , dan sebagian

besar pelanggan mengatakan puas lewat data kuisioner yang telah di

olah.

Persamaan dengan Penelitian kami : Hasil dari penelitian menunjukkan

hasil efektivitas yang tinggi.

Perbedaan dengan Penelitian kami : Metode penelitian menggunakan

kualitatif, dan Lokasi penelitian di lakukan di Bank BRI Syari’ah.

E. Kerangka Teoritis

Teori yang digunakan untuk menjelaskan permasalahan serta menjadi

landasan teori bagi peneliti adalah konsep penilaian serta standarisasi terhadap

Page 21: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

8

efektivitas suatu kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard terkhusus

dari perspektif pelanggan.

Penilaian kinerja merupakan penentu secara periodic efektivitas

operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawan berdasarkan

sasaran, standar, dan Kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.2 Menurut

Luis dan Biromo (Gultom, 2009) menganggap Balanced Scorecard merupakan

suatu alat manajemen kinerja (performance management tool) yang dapat

membantu organisasi untuk menerjemahkan visi dan strategi ke dalam aksi

dengan memanfaatkan sekumpulan indikator financial dan non financial yang

kesemuanya terjalin dalam hubungan sebab akibat.

Pengukuran kinerja Balanced Scorecard terbagi menjadi empat

perspektif yaitu Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Proses

Bisnis Internal dan Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan. Dalam

pengukuran terhadap keempat perspektif tersebut, keseimbangan antara

Balanced Scorecard dari masing-masing perspektif dapat menentukan

peningkatan kinerja yang lipat ganda.

F. Kerangka Pemikiran

Dalam hal ini untuk mempermudah pembahasan dalam penelitian ini,

maka penulis membuat kerangka pemikiran :

2

Mulyadi. Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer Untuk

Pelipatganda Kinerja Keuangan Perusahaan ( Jakarta: Salemba Empat. 2001),. h. 419

Page 22: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

9

Gambar 1. Konsep Balanced Scorecard (Robert S. Kaplan and David P Norton)

2000)

Penjelasan kerangka di atas adalah, arah panah dari kepuasan pelanggan

ke retensi pelanggan itu menunjukkan bahwa salah satu indicator dari kepuasan

pelanggan adalah tingginya tingkat retensi pelanggan (loyalitas/pertahanan

pelanggan). Dan arah panah dari kepuasan pelanggan ke akuisisi pelanggan

mengartikan dengan puasnya pelanggan dan tingginya jumlah pelanggan yang

loyal maka akuisisi pelanggan (perluasan pangsa pelanggan) juga akan

berbanding lurus.

Dan arah panah dari akuisisi pelanggan dan retensi pelanggan mengarah

ke profitabilitas pelanggan mengartikan bahwa dengan tingginya jumlah retensi

pelanggan dan akuisisi pelanggan maka akan menghasilkan profitabilitas

pelanggan (pelanggan yang memberikan keuntungan). Dan arah panah yang di

titikkan pada pangsa pasar pada bagan atas menunjukkan bahwa pangsa pasarlah

yang mendasari hal itu.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang dipergunakan dalam skripsi ini terdiri

dari 6 (enam) bab, memiliki kandungan atau isi yang saling berkaitan

Pangsa Pasar

Akuisisi Pelanggan Profitabilitas

Pelanggan Retensi Pelanggan

Kepuasan pelanggan

Page 23: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

10

dalam proses penelitian dan untuk analisa hasil penelitian dilapangan,

berikut adalah ulasan mengenai isi dari tiap bab tersebut. Berikut ini akan

diuraikan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, Pada Bab ini adalah merupakan Bab yang

menjelaskan 1) latar belakang masalah 2) Pembatasan dan

Perumusan masalah 3) Tujuan dan Manfaat penelitian 4)

Review Studi Terdahulu 5) Kerangka Teoritis 6) Kerangka

Pemikiran 7) Sistematika penulisan.

BAB II Landasan teori terdiri dari 1). Konsep Penilaian Efektivitas

Kinerja 2) Konsep Balanced Scorecard 3) BMT (Baitul Mal

wattamwil)

BAB III Metode Penelitian 1) Variabel Penelitian, Jenis Penelitian dan

Sumber data 2) Teknik Pengumpulan Data 3) Populasi dan

Sampel Penelitian 4) Metode Analisis Data

BAB IV Gambaran Umum objek Penelitian 1) Sejarah berdirinya 2) Visi

misi 3) Skema Organisasi 4) Produk-produk BMT AL-FATH

5) Akad yang di gunakan 6) Kegiatan-kegiatan pada BMT AL-

FATH 7) Laporan Keuangan perusahaan

BAB V Hasil dan Analisis data 1) Karakteristik Responden 2) Hasil

Penelitian 3) Uji Validitas dan Reabilitas data

BAB VI Kesimpulan dan saran

Page 24: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

11

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Konsep Penilaian Efektivitas Kinerja

1. Pengertian Efektivitas

Dalam kamus Inggris-Indonesia karangan Echols dan Shadily Efektivitas

berasal dari kata “Effective”, yang artinya “Berhasil” atau “Ditaati”. Sedangkan

menurut Emerson, berpendapat bahwa efektivitas (effectiveness) adalah : “is

masuring in term of attaining prescibed goals or objectives”. Efektivitas adalah

pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan

sebelumnya.10

Pengertian efektivitas menurut Kartikahadi yang dikutip oleh Sukirno Agoes

adalah sebagai berikut:

“Efektivitas adalah produk akhir kegiatan operasi telah mencapai tujuannya baik

ditinjau dari segi kualitas hasil, kualitas kerja, maupun batas waktu yang

ditargetkan”.

Sedangkan menurut Syahrul dan Muhammad Afdinizar pengertian efektivitas adalah

: “Tingkat dimana kinerja sesungguhnya (aktual) sebanding dengan kinerja yang

ditargetkan”. Sedangkan menurut Hidayat menjelaskan bahwa :

“Efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,

kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang

dicapai, makin tinggi efektifitasnya”.

10

http://www.pengertian.efektivitas.com, di akses 22 april 2014.

Page 25: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

12

Dari pengertian di atas tersebut kami menarik kesimpulan bahwa efektivitas

lebih dititikberatkan pada tingkat keberhasilan organisasi (sampai sejauh mana

organisasi dapat dikatakan berhasil) dalam usaha mencapai sasaran yang telah di

targetkan apakah telah terealisasi atau tidaknya, jadi suatu perusahaan dapat

dikatakan beroperasi secara efektif apabila dapat mencapai tujuan yang ditetapkan.

Seperti yang di kemukakan oleh Schemerhon John R. Jr. adalah: “Efektifitas

merupakan pencapaian target output yang diukur dengan cara membandingkan

output anggaran atau seharusnya (OA) dengan output realisasi atau sesungguhnya

(OS), jika (OA) > (OS) disebut efektif ”.

Prasetyo Budi Saksono menyebutkan :

“Efektifitas adalah seberapa besar tingkat kelekatan output yang dicapai dengan

output yang diharapkan dari sejumlah input “.

Berdasarkan hal tersebut maka untuk mencari tingkat efektifitas dapat

digunakan rumus Efektifitas = Ouput Aktual/ Output Target >=1 , Jika output aktual

berbanding output yang ditargetkan lebih besar atau sama dengan 1 (satu), maka

akan tercapai efektifitas. Jika output aktual berbanding output yang ditargetkan

kurang daripada 1 (satu), maka efektifitas tidak tercapai.

2. Pengertian Kinerja

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kinerja adalah “suatu yang

dicapai” atau prestasi yang dicapai atau diperlihatkan sehingga kinerja diartikan

sebagai prestasi kinerja oleh individu perusahaan.11

Menurut Edy Sukarno, Kinerja adalah gambaran tingkat pencapaian

pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau kebijaksanaan dalam mewujudkan

11

Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,

Balai Pustaka, 1977), Cet-9, h.22.

Page 26: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

13

sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi. 12

Namun, Secara umum kinerja dapat

dikatakan sebagai prestasi yang dapat dicapai oleh organisasi dalam periode tertentu.

Teknik paling tua yang digunakan oleh manajemen untuk meningkatkan kinerja

adalah penilaian (appraisal).13

Penilaian Kinerja adalah sebagai penentu secara

periodik efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawan

berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Karena

organisasi pada dasarnya dioperasikan oleh sumber daya manusia maka penilaian

kinerja sesungguhnya merupakan penilaian atas perilaku manusia dalam

melaksanakan peran yang mereka mainkan dalam organisasi.14

Penilaian kinerja dapat digunakan untuk menekan perilaku yang tidak

semestinya dan untuk merangsang serta menegakkan perilaku yang semestinya

diinginkan, melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya memberikan

penghargaan, baik yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik.

Dengan adanya penilaian kinerja, manajemen puncak dapat memperoleh dasar

yang obyektif untuk memberikan kompensasi sesuai dengan prestasi yang

disumbangkan, masing-masing pusat pertanggung jawaban kepada perusahaan

secara keseluruhan.

B. Konsep Balanced Scorecard

1. Pengertian Balanced Scorecard

12

Edy Sukarno, Sistem Pengendalian Manajemen, (Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2002), Edisi revisi, h.131. 13

Herman Sofyandi, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2008), h.121. 14

Mulyadi. Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer Untuk

Pelipatganda Kinerja Keuangan Perusahaan, (Jakarta: Salemba Empat. 2001), h. 419.

Page 27: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

14

Balanced Scorecard pertama kali diperkenalkan oleh Robert S Kaplan dan

David P Norton. Ia menekankan keseimbangan antara ukuran dan strategis

bawahan untuk bertindak sesuai dengan tujuan perusahaan.15

Secara etimologi Balanced Scorecard terdiri dari kata “Balance” yang berarti

seimbang.16

Sedangkan “Scorecard” itu sendiri adalah ukuran kinerja

kesuksesan manajemen tidak hanya dapat dilihat dari aspek financial melainkan

juga dari aspek non financial.

Jadi, menurut Robert S Kaplan dan David P Norton mendefinisikan Balanced

Scorecard sebagai suatu kerangka kerja baru yang mengintegrasikan seperangkat

ukuran keuangan kinerja masa lalu dengan ukuran kinerja masa depan.

Sedangkan menurut Anthony N Govindarajan dalam buku Management Control

System, Balanced Scorecard adalah : “Suatu alat/ sistem untuk memfokuskan

perusahaan, meningkatkan komunikasi antar tingkatan manjemen, menentukan

tujuan organisasi dan memberikan umpan balik yang terus-menerus guna

keputusan yang strategis .” 17

2. Keunggulan Balanced Scorecard

Keunggulan balanced scorecard sebagai metode pengukuran efektivitas

kinerja dan sebagai manajemen strategi yaitu :

a. Memotivasi personil untuk berpikir dan bertindak strategic dalam

membawa perusahaan menuju ke masa depan. Maksudnya bertindak

strategic yaitu personil perlu menempuh langkah-langkah strategic

15

Abdul Halim, dkk, Sistem Pengendalian Manajemen, (Yogyakarta: Unit

Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, 2000), Cet-1, h.209. 16

Husein Umar, evaluasi Kinerja Perusahaan: Teknik Evaluasi Bisnis dan

Kinerja Perusahaan Secara Komperhensif Kuantitatif dan Modern, (Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama, 2003), h.127. 17

Anthony, Robert N., Vijay Govidarajan, Management Control System, (Tenth

Edition, Boston: Mc Graw-Hill, 2001), h. 95

Page 28: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

15

berupa pembangunan tiga macam modal (capital) : frim equity,

organizational capital, dan human capital. Tidak ada satu pun dari

ketiga macam modal yang dibangun secara berhasil dalam jangka

pendek, melainkan diperlukan langkah-langkah besar dan berjangka

panjang untuk secara berhasil membangun firm equity, organizational

capital, dan human capital.18

b. Menghasilkan total business plan yang komprehensif. Maksudnya

balanced scorecard merumuskan sasaran strategic, tidak hanya terbatas

pada perspektif keuangan, namun meluas ke perspektif pelanggan,

proses internal dan bisnis, pembelajaran dan pertumbuhan. Dalam

perspektif pelanggan, sasaran strategic yang perlu diwujudkan adalah

firm equity yang merupakan hasil kali brand equity dengan firm culture.

Dalam perspektif proses, sasaran strategic yang perlu diwujudkan adalah

organizational capital.

Strategik tersebut diharapkan akan menghasilkan peningkatan

produktivitas proses dalam menghasilkan produk dan jasa bagi

pelanggan dan pelaksanaan proses yang cost effective, sehingga

perusahaan akan memperoleh pelipatgandaan kinerja keuangan melalui

peningkatan produktivitas dan pengurangan biaya. Dalam perspektif

pembelajaran dan pertumbuhan, sasaran strategic yang diwujudkan

adalah human capital, yang merupakan hasil employee capability dengan

employee commitment.

18

Mulyadi. Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer Untuk

Pelipatganda Kinerja Keuangan Perusahaan ( Jakarta: Salemba Empat. 2001), h.153.

Page 29: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

16

Melalui pencapaian sasaran strategic human capital ini produktivitas

pengetahuan yang dikuasai oleh personel diharapkan meningkatkan

kualitas proses yang digunakan untuk menghasilkan value bagi

pelanggan.

c. Menghasilkan total business plan yang koheren. Maksudnya balanced

scorecard dapat menghasilkan dua macam kekoherenan: (1) kekoherenan

antara misi dan visi perusahaan dengan program dan rencana laba jangka

pendek, (2) kekoherenan antara berbagai sasaran strategic yang

dirumuskan dalam tahap perencanaan strategic.

d. Menghasilkan sasaran-sasaran strategic yang terukur. Ada dua ukuran

yang perlu ditentukan untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran

strategic: 19

(1) ukuran hasil (outcome measure) dan (2) ukuran pemacu

kinerja (performance driver measure). Keberhasilan pencapaian sasaran

strategic ditunjukan dengan ukuran tertentu yang disebut dengan ukuran

hasil. Untuk mencapai ukuran diperlukan pemacu kinerja, ukuran yang

menyebabkan hasil dicapai. Dalam penentuan sasaran strategic, tim

perumus perlu menentukan dua macam ukuran agar usaha pencapaian

sasaran tersebut dapat dikelola, dan oleh karena itu dapat dikelola,

sasaran strategik tersebut dapat diwujudkan.

3. Manfaat Balanced Scorecard

Adapun manfaat Balanced Scorecard (BSC) bagi organisasi atau perusahaan

menurut Robert S Kaplan dan David P Norton adalah :

19

Mulyadi. Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer Untuk

Pelipatganda Kinerja Keuangan Perusahaan ( Jakarta: Salemba Empat. 2001), h.153.

Page 30: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

17

a. Mengklarifikasikan dan mengkomunikasikan strategi keseluruh organisasi.

b. Menyelaraskan sasaran departemen dan individu dengan strategi organisasi.

c. Mengkaitkan sasaran strategis dengan target jangka panjang dan anggaran

tahunan,

d. Mengidentifikasikan dan menyelaraskan inisiatif strategi.

e. Melaksanakan peninjauan strategi secara periodik.

f. Mendapatkan umpan balik yang dibutuhkan untuk memperbaiki strategi.

4. Komponen-komponen Perspektif Balanced Scorecard

Terdapat empat komponen yang diukur dalam konsep balanced scorecard,

yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses Bisnis Internal,

serta perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan. Penerapan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Perspektif Keuangan

Perspektif keuangan tetap menjadi perhatian dalam Balanced Scorecard,

karena ukuran keuangan sangat penting dalam memberikan ringkasan

konsekuensi tindakan ekonomis yang diambil. Perspektif keuangan menetapkan

tujuan kinerja keuangan jangka pendek dan jangka panjang.20

Tolak ukur keuangan adalah penting, namun tidak cukup mengarahkan

kinerja dalam menciptakan nilai bagi organisasi balanced scorecard dalam

implementasi sistemnya berusaha mencari suatu keseimbangan dari tolak ukur

20

Rober S Kaplan dan Norton, Menerapkan Strategi Menjadi Aksi Balance

Scorecard, Terjemahan: Pasla Yosi Peter R (Jakarta: Erlangga. 2000), h.41.

Page 31: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

18

kinerja, baik keuangan maupun non keuangan untuk mengarahkan kinerja

organisasional terhadap keberhasilan.21

Ukuran keuangan biasanya diwujudkan dalam profitabilitas, pertumbuhan

dan nilai pemegang saham. Alat ukur yang digunakan adalah Return on

Investment dan Residual Income.22

Pengukuran kinerja keuangan mempertimbangkan adanya tahapan dari siklus

kehidupan bisnis yaitu :

1.) Bertumbuh (growth)

Perusahaan yang sedang bertumbuh berada pada awal siklus hidup

perusahaan. Mereka menghasilkan produk dan jasa yang memiliki potensi

pertumbuhan.

2.) Tahap Bertahan (Sustain)

Setelah melalui tahap pertumbuhan, perusahaan akan berada dalam tahap

bertahan, situasi dimana unit bisnis masih memiliki daya tarik bagi penanaman

investasi dan investasi ulang, tetapi diharapkan mampu menghasilkan

pengembalian modal yang cukup tinggi. .

3.) Tahap Penuaian ( harvest )

Dalam tahap kedewasaan dalam siklus hidupnya, tahap dimana perusahaan

ingin “menuai” investasi yang dibuat pada dua tahap berikutnya. Bisnis tidak

lagi membutuhkan investasi yang besar cukup untuk pemeliharaan peralatan dan

kapabilitas, bukan perluasan atau pembangunan berbagai kapabilitas baru.

21

Amin Widjaja Tunggal, Memahami Konsep Balanced Scorecard, (Jakarta:

Harvarindo, 2002), h.18. 22

Abdul Halim, dkk, Sistem Pengendalian Manajemen, (Yogyakarta: Unit

Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, 2000), Cet-1, h.212.

Page 32: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

19

b. Perspektif Pelanggan

Pada penelitian ini perspektif pelanggan adalah target dari penelitian

kita, kita lebih di fokuskan pada poin ini dalam menganalisis efektivitas kinerja

perusahaan dengan konsep balanced scorecard. Dalam Balanced Scorecard

terdapat dua kelompok pengukuran dalam perspektif pelanggan yaitu :23

1.) Kelompok Pengukuran Inti Pelanggan

a.) Pangsa Pasar

Mengukur pangsa pasar dapat segera dilakukan bila kelompok pelanggan/

nasabah pada segmen pasar sudah ditentukan. Ukuran pangsa pasar

keseluruhan yang didasarkan atas hubungan bisnis dengan perusahaan

ditentukan oleh jumlah bisnis keseluruhan yang telah di berikan oleh

perusahaan di dalam periode tertentu. Maksudnya, pangsa bisnis dengan

pelanggan dapat menurun, jikalau pelanggan memberikan bisnis/

kepercayaan lebih sedikit kepada perusahaan.

b.) Kemampuan meraih pelanggan baru.

Secara umum perusahaan yang ingin menumbuhkan bisnis menetapkan

sebuah tujuan berupa peningkatan basis pelanggan dalam segmen sasaran.

Akuisisi pelanggan dapat diukur dengan banyaknya jumlah pelanggan baru.

c.) Kemampuan mempertahankan pelanggan

Untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar dalam segmen

pelanggan sasaran diawali dengan mempertahankan pelanggan yang ada di

segmen tersebut. Penemuan riset pada rantai keuntungan jasa telah

menunjukkan pentingnya retensi pelanggan. Selain mempertahankan

23

Rober S Kaplan dan Norton, Menerapkan Strategi Menjadi Aksi Balance

Scorecard, Terjemahan: Pasla Yosi Peter R (Jakarta: Erlangga. 2000).h.42

Page 33: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

20

pelanggan, banyak perusahaan menginginkan untuk mengukur loyalitas

pelanggan melalui persentase pertumbuhan dengan pelanggan yang ada pada

saat ini.

d.) Tingkat Kepuasan konsumen

Retensi dan akuisisi pelanggan/mitra ditentukan oleh usaha perusahaan

untuk dapat memuaskan berbagai kebutuhan pelanggan. Ukuran kepuasan

pelanggan memberikan umpan balik mengenai seberapa baik perusahaan

melakukan bisnis. Jika pelanggan menilai pengalaman pembeliannya

memuaskan barulah perusahaan dapat mengharapkan para pelanggan

melakukan pembelian ulang.

e.) Tingkat Profitabilitas pelanggan

Ukuran profitabilitas pelanggan dapat mengungkapkan pelanggan

sasaran tertentu yang tidak memberikan keuntungan. Hal ini terutama

mungkin terjadi dengan pelanggan baru, dimana berbagai usaha akuisisi

masih harus dikurangkan dari marjin yang didapat dari penjualan produk dan

jasa kepada pelanggan baru.

Dalam penelitian ini kita tidak akan terfokus pada teori di poin pertama

karena berbicara tentang BMT secara basic keseluruhan BMT telah

menentukan segmen pasar yaitu masyarakat menengah kebawah, dan juga

mekanisme serta prosedur yang jelas dalam produk maupun akad yaitu

dengan berlandaskan pada pola syariah. Tapi kita lebih di titik beratkan pada

teori di poin ke 2 yaitu :

Page 34: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

21

2.) Kelompok Pengukuran Diluar Kelompok Utama

Atribut ini di bagi dalam tiga kategori yaitu :24

a.) Atribut Produk / Jasa

Atribut produk dan jasa mencakup fungsionalitas produk atau jasa, harga

dan mutu. Bagaimana produk dan jasa yang di tawarkan oleh BMT

kepada masyarakat sebagai pelanggan dapat memberikan kepuasan pada

pelanggan/ mitranya.

b.) Hubungan dengan Pelanggan/ mitra

Dimensi hubungan BMT mencakup penyampaian produk / jasa kepada

pelanggan, yang meliputi dimensi waktu tanggap dan penyerahan, serta

bagaimana perasaan pelanggan/ mitra setelah membeli produk/jasa dari

perusahaan yang bersangkutan.

c.) Citra dan Reputasi

Dimensi citra dan reputasi menggambarkan faktor-faktor tak berwujud

yang membuat pelanggan tertarik kepada suatu perusahaan. Sebagian

perusahaan melalui pengiklanan dan mutu produk serta jasa yang

diberikan, mampu menghasilkan loyalitas pelanggan jauh melampaui

berbagai aspek produk dan jasa yang berwujud.

c. Perspektif Proses Internal Bisnis

Pada perspektif ini, para manajer melakukan identifikasi berbagai

proses yang sangat penting untuk mencapai tujuan pelanggan dan pemegang

saham. Berdasarkan identifikasi kebutuhan konsumen, perusahaan mendesain

24

Rober S Kaplan dan Norton, Menerapkan Strategi Menjadi Aksi Balance

Scorecard, Terjemahan: Pasla Yosi Peter R (Jakarta: Erlangga. 2000).h.42

Page 35: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

22

kemudian mengembangkan apa yang dibutuhkan oleh konsumen (fase ini

termasuk fase untuk pasar) setelah itu perusahaan mulai memproduksi

kemudian memasarkan dan melakukan pelayanan purna jual (fase nilai

penawaran). Hal ini guna memenuhi kepuasan pelanggan. Masing-masing

perusahaan memiliki seperangkat proses penciptaan nilai yang unik bagi

pelanggannya.

Secara umum Kaplan dan Norton membaginya menjadi 3 prinsip dasar yaitu

:25

1.) Inovasi

Inovasi sebagai gelombang panjang penciptaan nilai di mana perusahaan

pertama kali menemukan dan mengembangkan pasar baru, pelanggan baru,

serta kebutuhan yang sedang berkembang dan yang tersembunyi dari

pelanggan yang ada saat ini. Kemudian dengan melanjutkan gelombang

panjang penciptaan dan pertumbuhan nilai, perusahaan merancang dan

mengembangkan produk dan jasa baru yang memungkinkan menjangkau

pasar dan pelanggan baru dan memuaskan kebutuhan pelanggan yang baru

teridentifikasi.

2.) Operasi

Proses operasi merupakan gelombang pendek penciptaan nilai di dalam

perusahaan. Dimulai dengan diterimanya pesanan pelanggan dan diakhiri

dengan penyampaian produk dan jasa kepada pelanggan. Proses ini

menitikberatkan kepada penyampaian produk dan jasa kepada pelanggan

yang ada secara efisien, konsisten dan tepat waktu.

25

Rober S Kaplan dan Norton, Menerapkan Strategi Menjadi Aksi Balance

Scorecard, Terjemahan: Pasla Yosi Peter R (Jakarta: Erlangga. 2000).h.44

Page 36: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

23

3.) Layanan purna jual

Layanan purna jual mencakup garansi dan berbagai aktivitas perbaikan,

penggantian produk yang rusak dan yang dikembalikan serta proses

pembayaran. Dalam proses inovasi, unit binis meneliti kebutuhan pelanggan

yang sedang berkembang atau yang masih bersembunyi, dan kemudian

menciptakan produk atau jasa yang akan memenuhi kebutuhan tersebut.

Proses operasi , langkah utama kedua dalam rantai nilai internal generik,

adalah tempat dimana produk dan jasa diproduksi dan disampaikan kepada

pelanggan. Proses ini secara historis telah menjadi focus sebagian besar

sistem pengukuran kinerja perusahaan.

d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Perspektif ini mengembangkan tujuan dan ukuran yang mendorong

pembelajaran dan pertumbuhan perusahaan. Tujuan yang ditetapkan dalam

perspektif keuangan, pelanggan, dan proses bisnis internal mengidentifikasikan

apa yang harus dikuasai perusahaan untuk menghasilkan kinerja yang istimewa.

Tujuan di dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah menyediakan

infrastruktur yang memungkinkan tujuan yang ambisius dalam ketiga perspektif

lainnya dapat terwujud.26

Menurut Kaplan dan Norton proses belajar dan bertumbuh suatu organisasi

bersumber dari 3 prinsip yaitu people, system, dan organizational procedure

sebagai berikut:

26

Cahyo Halim Istiqlal, “Penerapan Kinerja Perbankan Syariah Dengan

Metode Balanced Scorecard”, Jurnal Ekonomi Islam Vol. III, No. 2 ( Desember 2009),

h.174.

Page 37: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

24

1. People

Produktivitas berasal dari setiap individu dengan membuat setiap orang

sebagian bagian dari tiap langkah yang diambil perusahaan dan mengizinkan

setiap orang berpendapat dan berperan dalam keberhasilan suatu perusahaan,

maka produktivitas yang diperoleh akan berlipat ganda. Karyawan sebagai

sumber daya manusia merupakan kunci keberhasilan organisasi. 27

Dalam kaitan dengan sumber daya manusia ada tiga hal yang perlu ditinjau

dalam menerapkan Balanced Scorecard yaitu :

a.) Tingkat Kepuasan Karyawan

Kepuasan karyawan merupakan suatu prakondisi untuk meningkatkan

produktivitas, kualitas pelayanan kepada konsumen, dan kecepatan bereaksi.

Kepuasan karyawan menjadi hal yang penting khususnya bagi perusahaan

jasa.

b.) Tingkat Perputaran Karyawan (Retensi Karyawan)

Retensi karyawan adalah stabilitas angkatan kerja.28

Dimana kemampuan

perusahaan untuk mempertahankan pekerja-pekerja terbaiknya untuk terus

berada dalam organisasinya. Perusahaan yang telah melakukan investasi

dalam sumber daya manusia akan sia-sia apabila tidak mempertahankan

karyawannya untuk terus berada dalam perusahaannya.

c.) Produktivitas Karyawan

Produktivitas merupakan hasil dari pengaruh rata-rata peningkatan keahlian

dan semangat, inovasi, perbaikan proses internal, dan tingkat kepuasan

27

Herman Sofyandi, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2008), h.2. 28

Mulyadi, Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer Untuk

Pelipatganda Kinerja Keuangan Perusahaan ( Jakarta: Salemba Empat. 2001), h.307.

Page 38: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

25

pelanggan. Tujuannya adalah menghubungkan output yang dihasilkan para

pekerja terhadap jumlah keseluruhan pekerja. Ratio keluaran persatuan

masukan dimana keluaran dapat berupa pendapatan, volume, laba, kas, dan

jumlah karyawan yang diperkerjakan, sedangkan masukan dapat berupaa

jumlah karyawan dan biaya karyawan.29

2. System

Motivasi dan ketrampilan karyawan saja tidak cukup untuk menunjang

pencapaian tujuan proses pembelajaran dan bertumbuh apabila mereka tidak

memiliki informasi yang memadai. Karyawan di bidang operasional

memerlukan informasi yang cepat, tepat waktu, dan akurat sebagai umpan

balik.

Oleh sebab itulah karyawan membutuhkan suatu sistem informasi yang

mempunyai kualitas dan kuantitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan

tersebut.

3. Organizational Procedure

Prosedur yang dilakukan suatu organisasi perlu diperhatikan untuk

mencapai suatu kinerja yang handal. Prosedur dan perbaikan rutinitas harus

diluruskan karena karyawan yang sempurna dengan informasi yang

melimpah tidak akan memberikan kontribusi pada keberhasilan usaha apabila

mereka tidak dimotivasi untuk bertindak selaras dengan tujuan perusahaan

atau apabila mereka tidak diberikan kebebasan untuk mengambil keputusan

bertindak.

29

Mulyadi, Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer Untuk

Pelipatganda Kinerja Keuangan Perusahaan ( Jakarta: Salemba Empat. 2001), h.307.

Page 39: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

26

C. BMT (Baitul Mal wa Tamwil)

1. Pengertian BMT (Baitul Mal wa Tamwil)

BMT merupakan singkatan dari Baitul Mal wa Tamwil, sederhananya

BMT punya dua oposisi, pertama baitul maal yang berarti rumah dana/

harta dan kedua baituttamwil yang berarti sebagai rumah usaha (red:

lughah/bahasa). Baitul mal di kembangkan berdasarkan sejarah

perkembangannya yakni dari masa rasulullah sampai abad pertengahan

perkembangan islam dimana baitul maal berfungsi untuk mengumpulkan

sekaligus mentasyrufkan dana sosial, Sedangkan Baituttamwil merupakan

lembaga bisnis yang berorientasi pada profit tanpa meninggalkan pola

syariah.30

Pada dasarnya BMT merupakan pengembangan dari konsep ekonomi

dalam islam terutama dalam bidang keuangan, Secara kelembagaan BMT

di dampingi atau di dukung oleh pusat inkubasi bisnis usaha kecil atau

dikenal dengan PINBUK. Sederhananya Pinbuk merupakan lembaga

primer yang menetaskan BMT dan BMT menetaskan usaha kecil, jadi bisa

di simpulkan bahwa BMT merupakan representatif dari PINBUK.

Jadi secara istilah Baitul Mal adalah lembaga keuangan yang bersifat

nirlaba (social) yang sumber dananya di peroleh lewat zakat, infak dan

sodakoh atau sumber – sumber lain yang jelas kehalalannya.sedangkan

Baituttamwil adalah lembaga keuangan yang kinerja nya berorientasi pada

profitable (keuntungan) lewat pembiayaan, penghimpunan dan penyaluran

dengan menggunakan system syariah.

30

http://www. Defenisi.bmt/kjks.co.id, di akses 22 april 2014.

Page 40: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

27

Dari defenisi di atas BMT berarti menggabungkan 2 kegiatan yang

punya orientasi berbeda yaitu laba dengan nirlaba dalam 1 lembaga namun

secara system operasional BMT tetap merupakan suatu entitas yang

terpisah.

2. Landasan Hukum BMT (Baitul Mal wa Tamwil)

Landasan hukum BMT sama dengan landasan hukum yang dimiliki oleh

KJKS (Koperasi jasa Keuangan Syariah) karena memang BMT juga

termasuk dalam satuan KJKS.31

Adapun landasan hukum BMT adalah :

a. UU Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian.

b. UU Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah.

c. Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Republik Indonesia nomor 91 /Kep /IV /KUMK /IX /2004 Tentang

Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah

merupakan realisasi atas keperdulian pemerintah untuk berperan

memberikan payung hukum atas kenyataan yang tumbuh dan subur

dalam masyarakat ekonomi Indonesia terutama dalam lingkungan

Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.

d. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil menengah

Republik Indonesia Nomor: 35.2/PER/M.KUMK/X/2007 Tentang

31

Http:// www.landasan.hukum.KJKS.com, di akses 22 april 2014.

Page 41: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

28

Pedoman Standar Operasional Manajemen Koperasi Jasa Keuangan

Syariah dan Unit Jasa Keuangan Syariah.

e. PP Nomor 9 tahun 1995 Tentang Usaha Simpan Pinjam.

f. Koperasi syari’ah berlandaskan syari’ah Islam yaitu Al-Qur’an dan As-

Sunnah dengan saling tolong menolong dan saling menguatkan dan

berlandaskan pada Pancasila dan Undang-undang dasar 1945 serta

berdasar atas asas kekeluargaan.

Page 42: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif analisis, “penelitian

deskriptif” (descriptive research) adalah jenis penelitian yang memberikan

gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan

terhadap obyek yang di teliti. Penelitian ini di maksudkan untuk mengangkat fakta

keadaan, variabel dan fenomena-fenomena yang terjadi saat sekarang (ketika

penelitian berlangsung) dan menyajikan apa adanya. jenis penelitian yang

digunakan adalah jenis penelitian survey yaitu penelitian yang mengambil sampel

dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data

pokok (primer).

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif – kualitatif (mix),

Metode kuantitatif - kualitatif adalah sebuah penelitian kuantitatif (primer) yang

menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran data, serta

penampilan hasilnya dan menarik sebuah kesimpulan dari suatu deskripsi secara

keseluruhan.42

adapun data kuantitatif yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu

data-data yang telah dilakukan dalam mengukur efektivitas kinerja pada perspektif

pelanggan dengan konsep balanced scorecard terhadap BMT AL-FATH yang

nantinya terjelma dalam sebuah tabel dan klasifikasi dari setiap komponennya, dan

data yang diperoleh melalui data primer yang terdiri dari uraian jawaban hasil

kuisioner dari responden serta analisis kritis dari peneliti mengenai fakta yang di

42

Suharsimi Arikunto, Prosedur Peneltian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:

PT Rineka Cipta, 2006), Cet-13, h.12

Page 43: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

30

temui di lapangan. Sedangkan yang menjadi data kualitatif dalam penelitian ini

yaitu data sekunder yang bersumber dari hasil pengumpulan data yang

diinterpretasikan ke dalam kata-kata nantinya sebagai pelengkap sehingga

tersusunnya skripsi ini secara keselurahan.

B. Ruang Lingkup penelitian

1. Objek Penelitian

Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah para pelanggan / mitra

pada BMT AL-FATH IKMI

2. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini di lakukan mulai dari tanggal 27 Maret – 25 Mei 2014 di

BMT AL-FATH IKMI yang beralamatkan di Jl.Aria Putra No.7 Kedaung,

Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah para pelanggan/ mitra / nasabah BMT

AL-FATH IKMI tahun 2014 sebanyak 537 orang.43

2. Sampel

Adapun teknik yang diambil dalam penelitian ini menggunakan teknik non

probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi

peluang/ kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk

dipilih menjadi sampel serta menggunakan metode insidental Sampling

43

Data BMT-Al-Fath tahun 2014

Page 44: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

31

yaitu penentuan sampel berdasarkan orang yang kebetulan dijumpai saat

observasi.44

Dan adapun Jumlah sampel sebelum uji validitas sebanyak 30

orang dengan 19 item pertanyaan dan sampel pasca uji validitas sebanyak

50 orang dengan total 16 item soal valid.

D. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer (primary source) dan

data sekunder (secondary source). Adapun rincian dari sumber data yang

dimaksud adalah:

1. Data Primer

Data ini berkaitan dengan objek dalam penelitian ini yaitu respon dari

para pelanggan BMT AL-FATH IKMI terhadap kinerja yang telah

diberikan. Selain itu respon yang didapat dari hasil wawancara terbuka

dengan karyawan setempat. Namun objek utama dalam penelitian ini

adalah para pelanggan/ mitra BMT AL-FATH, Pelanggan yang telah

mempercayakan pengelolaan pembiayaan kepada pengurus/ karyawan

BMT AL-FATH.

2. Data Sekunder

Data ini diperoleh dari studi pustaka yaitu, pengumpulan data dengan

cara membaca dan mempelajari buku literatur serta sumber lainnya yang

relevan dengan penelitian ini, seperti jurnal terkait penelitian, surat kabar,

majalah, artikel dan sumber tertulis lainnya.

44

Sugiyono, Metode penelitian kombinasi (Mixed methods), (Bandung: CV.

Alfabeta, 2001), h.125

Page 45: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

32

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi

Observasi adalah melakukan pengamatan langsung untuk

memperoleh data-data yang di perlukan dalam melaksanakan

penelitian. dan penulis melakukan observasi ini di BMT AL-FATH

IKMI.

2. Studi Kepustakaan

Mengkaji data-data yang di peroleh dari buku-buku, bahan-bahan

referensi, artikel, brosur dan bahan bacaan dari internet yang

berkaitan dengan penelitian ini.

3. Angket atau Kuisioner

Dalam penyebaran angket penulis membagikan kepada responden

yang sesuai dengan pembatasan masalah pada skripsi ini.

penggunaan kuisioner merupakan hal yang pokok untuk

pengumpulan data, hasil kuisioner tersebut akan terjelma dalam

angka-angka, tabel-tabel, analisa statistik dan uraian serta

kesimpulan hasil penelitian.

F. Operasional Variabel Penelitian

Variabel yang di gunakan dalam penelitian ini adalah variabel

independen dan variabel dependen.

Page 46: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

33

1. Variabel independen dalam penelitian ini adalah perspektif pelanggan

sebagai alternative pengukuran efektivitas kinerja.

Pengukuran variabel independent dalam perspektif pelanggan

yaitu dengan mengukur kinerja perusahaan dari sisi pelanggan.

Pengukurannya dengan menggunakan tingkat kepuasan pelanggan,

dengan mengetahui seberapa jauh kepuasan pelanggan atas pelayanan

yang di berikan oleh perusahaan dengan memberikan nilai pada

jawaban kuisioner sesuai dengan tingkat kepuasan yang di rasakan.

Nilai yang di berikan adalah : (1) Sangat tidak puas (2) tidak puas

(3) cukup puas (4) puas (5) sangat puas. Rumus perhitungannya

adalah sebagai berikut :

Kepuasan konsumen = Jumlah pertanyaan x skor x 100%

Total bobot

Semakin tinggi tingkat kepuasan pelanggan / mitra / nasabah berarti

menunjukkan semakin baik kualitas pelayanan yang di berikan oleh

perusahaan.

2. Variabel dependent dalam penelitian ini adalah pengukuran kinerja

BMT AL-FATH. Pengukuran kinerja BMT AL-FATH di ukur dari

system pengukuran kinerja balanced scorecard pada perspektif

pelanggan.

Tabel 1. Perhitungan perspektif pelanggan dalam Balanced Scorecard

Jenis Variabel Indikator Pengukuran

Efektivitas kinerja

(konsep Balanced

Kepuasan

Pelanggan/ Mitra/

Kuisioner terhadap

pelanggan/ mitra,

Page 47: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

34

scorecard dalam

perspektif pelanggan)

Nasabah data perusahaan /

BMT

Sumber : (Robert S Kaplan and David P Norton, 2000)

G. Metode Analisa Data

Metode analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan pengujian perhitungan dengan Mean (nilai rata-rata) dan standar

deviasi (simpangan baku). Mean adalah merupakan nilai rata-rata dari beberapa

data. dalam arti kata mean dapat di peroleh dengan cara menjumlahkan seluruh

nilai dari data yang ada kemudian di bagi dengan banyaknya data. Sedangkan

standar deviasi adalah suatu ukuran yang menggambarkan tingkat penyebaran

data dari nilai rata-rata (mean).

Analisis data bertujuan untuk mengelompokkan, membuat sistematika dan

mengorganisasikan data sehingga dapat dibaca dan dipahami oleh orang lain.45

Metode analisis data yang di gunakan adalah dengan menggunakan uji validitas

dan uji reliabilitas.

1. Uji validitas

Uji validitas adalah alat yang di gunakan untuk mengukur valid

atau tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner di nyatakan valid jika

pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang di

ukur oleh kuesioner tersebut.46

Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 17

dilakukan dengan menggunakan pearson correlation product moment yaitu

45

Amirul Hadi dan Haryono, MetodologiPenelitian, (Bandung: CV. Pustaka.1998), h.14.

46

http://www.pengertian.uji.validitas.dan reabelitas.co.id, di akses 22 april 2014

Page 48: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

35

dengan setiap item akan di uji relasinya dengan skor total variabel. Dalam

hal ini masing-masing item akan di uji relasinya dengan skor total variabel

tersebut, dan agar penelitian ini lebih teliti, sebuah item memiliki korelasi

(r) dengan skor total masing-masing variabel >0,361 dan item yang punya

(r) hitung < 0,361 maka akan di singkirkan dan di nyatakan kurang valid.

Adapun untuk mempermudah penjelasan dalam setiap instrument

peneliti membuat skala blue print dengan perangkat lunak SPSS 17.0 for

windows sebelum dilakukan uji coba validitas terlihat pada Tabel 1. Dan

setelah uji validitas terlihat pada tabel 2.

Tabel 2. Blue Print Kuisioner (Sebelum Uji Validitas)

No Perspektif

Pelanggan dalam

BSC

Item Jumlah

Favorable Unfavorable

1 Atribut jasa 1,2,3,4,5,6 - 6

2 Hubungan

Perusahaan

dengan Nasabah

7,8,9,10,11 - 5

3 Citra perusahaan 12,13,14,15,16 - 5

4 Pengetahuan

Nasabah

17,18,19 3

Jumlah 19

Setelah dilakukan uji validitas dengan 30 orang responden dengan

menggunakan teknik Pearson Product moment r-tabel 0.361 dengan taraf

signifikansi 5% (0,05). Maka di dapat dari 19 pertanyaan yang di ajukan

terdapat 2 item pertanyaan yang tidak valid dalam arti kata taraf

signifikansinya di bawah <0,361 dan 1 item pertanyaan yang mengalami

Page 49: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

36

makna ambigu saat di lapangan serta di khawatirkan akan mengurangi

keakuratan data oleh karena itu sebanyak 3 item pertanyaan di nyatakan

tidak valid.

Tabel 3. Blue Print (Setelah Uji Validitas)

No Perspektif

Pelanggan dalam

BSC

Item Jumlah

Favorable Unfavorable

1 Atribut jasa 1,2,3,4,5,6 - 6

2 Hubungan

Perusahaan dengan

Nasabah

7,8,9,10,11 - 5

3 Citra perusahaan 12,13,14,15,16 - 5

Jumlah 16

Maka daftar pertanyaan dalam kuisioner yang di bagikan kembali

untuk pengolahan data pada penelitian ini adalah sebanyak 16 item

pertanyaan yang valid kepada 50 orang sampel, maka di dapat nilai alpha

croanbach sebesar 0.860 artinya kuisioner dinyatakan reliable karena r =

0.860 > r tabel= 0.361.

2. Uji reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur kuisioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Kuisioner dikatakan

reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.47

Pengukuran reliabilitas dapat di lakukan dengan 2 (dua) cara yaitu:

47

http://www.pengertian.uji.validitas.dan reabelitas.co.id, di akses 22 april 2014

Page 50: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

37

a. Repeated measure atau pengukuran ulang, yaitu seseorang akan di

berikan pertanyaan yang sama dalam waktu yang berbeda, dan melihat

apakah jawabannya tetap konsisten dengan yang pertama atau tidak.

b. One shot atau pengukuran sekali saja, yaitu pengukurannya hanya

sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain

atau mengukur korelasi antara jawaban dan pertanyaan.

Page 51: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

38

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah berdirinya

BMT AL-FATH IKMI di dirikan pada tanggal 13 Oktober 1996.1 Oleh

25 orang pendiri awal salah satunya termasuk bapak H. Saimin, S.E selaku

manajer baituttamwil, BMT Al-Fath merupakan lembaga keuangan mikro

syari'ah yang notabenenya adalah lembaga keuangan aset umat dengan

prinsip operasionalnya mengacu pada prinsip-prinsip syari'at Islam. BMT Al-

Fath dibentuk dalam upaya memberdayakan umat secara kebersamaan

melalui kegiatan simpanan dan pembiayaan serta kegiatan-kegiatan lain yang

berdampak pada peningkatan ekonomi anggota dan mitra binaan ke arah

yang lebih baik, lebih aman, serta lebih adil.

Pada awalnya BMT AL-FATH IKMI didirikan dengan modal sumbangan

para pendirinya sebesar 5.000.000/orang, lewat sumbangan awal itu maka di

dapat jumlah modal BMT AL-FATH sebesar 125.000.000. dari uang modal

awal itulah kemudian di kembangkan dan di bentuk BMT AL-FATH IKMI.

Pada awalnya BMT AL-FATH mengontrak sebuah ruko untuk di jadikan

sebagai kantor usahanya, di karenakan modal yang terbilang masih minim.

tapi seiring dengan berjalannya waktu dan semakin baiknya perkembangan

usaha serta kinerjanya, hingga saat ini BMT AL-FATH telah mempunyai dua

kantor cabang, yaitu BMT AL-FATH IKMI Cab.Legoso dan BMT AL-

FATH IKMI Cab.Jombang. Dan kantornya pun sekarang sudah merupakan

1 http://www.bmt.al-fath.ikmi.com, di akses 22 april 2014

Page 52: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

39

bangunan permanen, yang terletak di jl.Aria putra No.7 Kedaung, Ciputat

Kota Tangerang Selatan, yang di jadikan sebagai kantor pusat dari BMT AL-

FATH IKMI.

Sebagai lembaga yang mengemban misi sosial, divisi Baitul Maal

dikelola secara terpisah dengan Baituttamwil agar dalam misi melayani umat

dapat terealisasi dengan maksimal, dan juga misi sebagai lembaga yang

berorientasi pada profit tanpa meninggalkan pola syariah juga berjalan

dengan baik.

Dalam awal perkembangannya banyak konflik serta lika-liku yang di

hadapi oleh BMT al-fath salah satunya dari struktur organisasi kepengurusan

serta karyawannya, belum lagi di tambah dengan masih banyak di antara

masyarakat sekitar yang kurang percaya terhadap BMT AL-FATH sebagai

lembaga pembiayaan serta simpan pinjam, para masyarakat lebih memilih

untuk melakukan transaksi simpan pinjam di bank-bank yang ada di sekitar.

Tapi dengan semangat yang kuat, usaha dan kerja keras serta do’a dari

para pengurus dan karyawannya, hingga saat ini BMT AL-FATH IKMI

tercatat menjadi salah satu KJKS yang masih aktif dan terus berkembang

serta di perhitungkan di wilayah Tangerang Selatan, terbukti tahun

2011/2012 mereka mendapat bantuan LPDB dari pemerintah Kota Tangerang

Selatan sebanyak 1 miliar rupiah, dan dengan bantuan itu kontribusi BMT

AL-FATH IKMI kepada masyarakat miskin, menengah kebawah semakin

maksimal.2

2 Wawancara pribadi dengan manajer baituttamwil H.Saimin, S.E (observasi)

Page 53: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

40

B. Visi dan Misi

1. Visi

Visi BMT al-fath ikmi adalah meningkatkan kualitas keimanan

anggota dan mitra binaan sehingga mampu berperan aktif sebagai

khalifah allah subhanahu wata’ala.

2. Misi

Meningkatkan kualitas keimanan anggota dan mitra binaan

sehingga mampu berperan aktif sebagai khalifah Allaah Subhanahu

Wa Ta'ala dan Menerapkan prinsip-prinsip syari'at dalam kegiatan

ekonomi, memberdayakan pengusaha kecil dan menengah, dan

membina kepedulian aghniyaa (orang mampu) kepada dhuafaa

(kurang mampu) secara terpola dan berkesinambungan.3

3. Maksud

Adapun maksud didirikannya BMT AL-FATH IKMI adalah sebagai

alat bantu atau sarana dalam menegakan syariat Islam pada sector

perekonomian.

4. Tujuan

Tujuan utama BMT AL-FATH IKMI adalah Meningkatkan

kesejahteraan jasmani dan rohani serta mempunyai posisi tawar (daya

saing) anggota dan mitra binaan juga masyarakat pada umumnya

melalui kegiatan pendukung lainnya.

3 http://www.bmt.al-fath.ikmi.com, di akses 22 april 2014

Page 54: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

41

C. Skema Organisasi

1. Kepengurusan

Pengurus merupakan pemegang kekuasaan atau mandataris dari Rapat

Anggota dan bertindak sebagai pelaksana dari keputusan dan

kebijakan yang dihasilkan dan ditetapkan oleh Rapat Anggota.

Pengurus juga bertindak sebagai kontrol dari seluruh aktivitas

manajemen yang dilaksanakan di BMT Al-fath sebagai fungsi dan

kewenangannya sebagai pengurus, adapun pertanggung jawabannya

atas seluruh tugas dan kewajibannya dilaporkan pada Rapat Anggota.4

Sebagai organisasi atau lembaga yang menjalankan pola syariah,maka

telah menjadi keharusan adanya Dewan Pengawas Syariah (DPS).

Pada pelaksanaannya disatukan dengan Pengawas Syariah dan

Manajemen agar lebih efektif dalam menjalankan tugas pengawasan.

Tugas inti dari dewan pengawas syariah adalah mengawasi seluruh

kegiatan dan aktivitas BMT AL-FATH IKMI agar tidak menyimpang

dari prinsip-prinsip Syariah dan ketentuan-ketentuan manajemen.5

Liat pada Tabel 4. (struktur kepengurusan BMT al-fath) terlampir.

2. Kepengelolahan

Sebagai bentuk pelaksanaan manajemen, fungsi staffing menjadi

bagian yang tidak terpisahkan, penempatan dengan recruitment

karyawan atau pegawai diputuskan pada komite personalia dengan

4 http://www.bmt.al-fath.ikmi.com, di akses 22 april 2014

5 Data kepengurusan bmt al-fath ikmi (observasi)

Page 55: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

42

melihat pada kebutuhan dan sumber data yang dibutuhkan.6 Data

perkembangan karyawan lihat pada Tabel 5. (terlampir).

3. Keanggotaan

Keanggotaan dalam BMT AL-FATH IKMI terbagi ke dalam 3

kriteria yaitu Anggota Penuh, Calon Anggota dan Anggota

Kehormatan.

a) Anggota Penuh : seseorang (anggota muda) yang mengajukan

lamaran untuk menjadi anggota penuh BMT AL-FATH IKMI, telah

memenuhi persyaratan keanggotaan BMT sebagaimana tercantum

dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga atau peraturan

khusus koperasi, dan dikabulkan permohonannya untuk menjadi

anggota penuh.

b) Calon Anggota : seseorang ( anggota muda) yang mengajukan

lamaran untuk menjadi Anggota Penuh BMT AL-FATH IKMI,

namun belum dapat melunasi Simpanan Pokok yang ditetapkan BMT

yang belum tercatat dalam anggota koperasi sebagaimana tercantum

dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BMT, dan

dikabulkan permohonannya untuk menjadi Calon Anggota, dan dalam

waktu 3 (tiga) bulan harus sudah diputuskan diterima atau ditolak

menjadi Anggota Penuh BMT AL-FATH IKMI.

c) Anggota Kehormatan : seseorang yang karena kedudukannya

diminta oleh pengurus untuk menjadi Anggota Kehormatan Koperasi7

.

6 Data kepengurusan bmt al-fath ikmi, (observasi)

7 Wawancara pribadi dengan kabag operasional legoso, Cecep Nurjaya

Page 56: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

43

D. Produk-Produk BMT AL-FATH

1. Produk Pendanaan

BMT AL-FATH IKMI menghimpun dana dari anggota dan calon anggota

dalam bentuk:8

a. Akad Wadiah

Simpanan anggota pada koperasi akad wadiah/ titipan dan

simpanan tersebut dapat digunakan oleh koperasi untuk kegiatan

usaha koperasi, dengan ketentuan penyimpan tidak mendapatkan bagi

hasil atas penyimpanan dananya, tetapi koperasi dapat memberikan

kompensasi dengan imbalan bonus/hadiah yang nominalnya

ditentukan berdasarkan kebijakan dan kemampuan koperasi.

b. Akad Mudharabah

Simpanan anggota pada koperasi dengan akad Mudharabah yang

diperlakukan sebagai investasi anggota untuk dimanfaatkan secara

produktif dalam bentuk pembiayaan kepada anggota, calon anggota,

dan masyarakat secara profesional dengan ketentuan penyimpanan

dananya sesuai nisbah (proporsi bagi hasil) yang disepakati pada saat

pembukaan rekening.

Seperti halnya:

1) Simpanan Pendidikan

2) Simpanan idul fitri

3) Simpanan qurban

8 Data informasi BMT al-fath lewat brosur publik.

Page 57: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

44

4) Simpanan walimah

5) Simpanan haji

c. Tabah (tabungan berjangka)

Tabungan anggota pada koperasi dengan akad Mudharabah yang

penyetoran dilakukan sekali dan penarikannya hanya dapat dilakukan

pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan

koperasi, dengan ketentuan penyimpan mendapatkan bagi hasil atas

penyimpanan dananya sesuai nisbah (proporsi bagi hasil) yang

disepakati di awal perjanjian.9

Jenis-jenis Tabungan Mudharabah berjangka:

1) Tabah (tabungan berjangka) 3 bulan

2) Tabah 6 bulan

3) Tabah 9 bulan

4) Tabah 12 bulan

d. Jasa Layanan Online

Seperti halnya :

1) Pembayaran rek. Listrik

2) Rek.telpon/ speedy

3) Transfer antar bank

4) Rek.PAM Bintaro

5) dll

9 Data Informasi bmt al-fath lewat brosur publik.

Page 58: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

45

2. Produk Pembiayaan

Produk-produk pembiayaan yang ditawarkan BMT AL-FATH IKMI

dalam rangka memenuhi kebutuhan mitra dan calon mitra, sebagai

berikut:10

a. Pembiayaan Pedagang Mikro

adalah program pembiayaan yang diberikan BMT AL-FATH IKMI

untuk para pengusaha mikro yang mempunyai modal usaha (asset)

maksimal Rp. 10.000.000,- pembiayaan Pedagang Mikro

menggunakan akad Murabahah, akad Mudharabah dan akad

Musyarakah.

Plafond Program Pembiayaan Pedagang Kecil Maksimal Rp.

5.000.000,-

b. Pembiayaan Pedagang Kecil

Adalah program pembiayaan yang diberikan oleh BMT AL-FATH

IKMI untuk para pengusaha kecil yang modal usaha (asset)

maksimal Rp. 25.000.000,-. Pembiayaan pedagang Kecil

menggunakan akad Murabahah, akad Mudharabah, dan akad

Musyarakah. Plafond Program Pembiayaan Pedagang Kecil

maksimal Rp 10.000.000,-.

c. Pembiayaan Belanja Ringan

Adalah program pembiayaan yang diberikan BMT AL-FATH IKMI

untuk kebutuhan yang sifatnya konsumtif seperti perlengkapan

10

Data informasi bmt al-fath lewat brosur publik.

Page 59: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

46

rumah tangga, dll. Pembiayaan belanja ringan maksimal Rp

3.000.000,-.

d. Pembiayaan Multi jasa

Adalah program yang diberikan BMT AL-FATH IKMI untuk

anggota dan calon anggota koperasi yang sifatnya menyewakan

fasilitas, seperti fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, fasilitas

sewa toko/kios, dll. Pembiayaan Multi Jasa menggunakan akad

Ijaroh dan Ijaroh Muhtahiya Bittamlik. Planfond program

Pembiayaan Multi Jasa maksimal Rp. 10.000.000,-.

e. Pembiayaan Cepat

Adalah program pembiayaan yang diberikan BMT AL-FATH IKMI

untuk anggota dan calon anggota koperasi yang membutuhkan

penambahan modal kerja segera, program pembiayaan cepat

menggunakan akad Murabahah. Plafond program pembiayaan

Cepat maksimal Rp 2.000.000,-.

f. Pinjaman Tabarru’

Adalah program pinjaman yang diberikan BMT AL-FATH IKMI

untuk anggota dan calon anggota koperasi yang tidak

mampu/dhuafa dengan ketentuan berlaku. Pembiayaan tabarru’

menggunakan akad Qardh Al Hasan yaitu pinjaman tanpa margin

atau bagi hasil, pengembalian sesuai dengan jumlah pinjaman.

Plafond program Pinjaman Tabarru’ maksimal Rp 1.000.000,-

Page 60: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

47

E. Akad dalam BMT AL-FATH

1. Piutang Murabahah

Adalah tagihan atas transaksi penjualan barang dengan menyatakan

harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati pihak

penjual (koperasi) dengan pembeli (anggota dan calon anggota) untuk

melunasi kewajiban sesuai jangka waktu tertentu disertai dengan

pembayaran imbalan berupa keuntungan (margin) yang disepakati

dimuka sesuai akad.11

2. Piutang Salam

Adalah tagihan anggota terhadap koperasi atas transaksi jual beli

barang dengan cara pemesanan antara penjual dan pembeli dengan

pembayaran di muka pengiriman barang oleh penjual dilakukan di

belakang/kemudian, dengan ketentuan bahwa spesifikasi barang

disepakati pada akad transaksi salam.

3. Piutang Istishna’

Adalah tagihan atas akad transaksi jual beli barang dalam bentuk

pemesanan pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu

yang disepakati antara pemesan/pembeli dan penjual yang cara

pembayarannya dapat dilakukan dimuka, diangsur, dan ditangguhkan

sampai jangka waktu tertentu.

4. Piutang Ijarah

Adalah tagihan akad sewa-menyewa suatu barang antara muajir

(Lessor/penyewa) dengan Musta’jir (Lesse/yang menyewakan) atas

11

Data objek penelitian lewat Buku panduan calon nasabah/nasabah pada BMT al-fath.

Page 61: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

48

Ma’jur (Objek sewa) untuk mendapatkan imbalan atas barang yang

disewakan.

5. Ijarah Muntahuyah Bittamalik

Adalah perjanjian sewa-menyewa suatu barang antara Lessor

dengan Lesse yang diakhiri dengan perpindahan hak milik objek sewa

dari Lesse pada Lessor.

6. Qardh

Adalah kegiatan transaksi dengan akad peminjaman dana non

komersial dimana si peminjam mempunyai kewajiban untuk membayar

pokok dana yang dipinjam kepada koperasi yang meminjamkan dana

tanpa memberikan imbalan atau bagi hasil dalam waktu tertentu sesuai

kesepakatan.

F. Kegiatan-Kegiatan BMT AL-FATH

1. Unit Usaha dan Jasa

Unit Usaha dan Jasa dibentuk dengan usaha perdananya yaitu

bergerak dibidang jual beli motor baru dan bekas. Seiring berjalannya

waktu, BMT AL-FATH IKMI melebarkan sayap dalam kegiatan jasa

dan usaha pembayaran online, seperti pembayaran listrik, transfer antar

bank dll sprt yang kami paparkan sebelumnya.12

Unit usaha dan jasa tersebut sangat potensial untuk dikembangkan,

dan semoga kendala yang dihadapi dilapangan dapat segera

menemukan solusi. Sehingga kedepannya dapat meningkatkan

12

Data informasi bmt al-fath lewat brosur publik.

Page 62: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

49

kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada

umumnya.

2. Unit Usaha Sosial dan Dakwah

Unit Sosial dan Dakwah BMT AL-FATH IKMI adalah satu unit

yang dikhususkan untuk menangani kegiatan-kegiatan yang sifatnya

sosial dan dakwah. Selain itu pula Unit Sosial dan Dakwah dapat

menghimpun dana-dana zakat, infaq, shadaqoh dari anggota, lembaga

dan masyarakat serta adanya lembaga taman baca alqur’an bagi anak-

anak karyawan dan mitra khususnya.

Dan Untuk lebih dapat dirasakan keberadaannya, mungkin diharapkan

Unit Sosial dan Dakwah ini dapat bekerja sama dengan lembaga-

lembaga sosial lain dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya

sehingga dapat membantu umat dengan lebih baik.

Pada saat ini Unit Sosial dan Dakwah penanganan dan

operasionalnya masih dirangkap tugas oleh pengurus BMT AL-FATH

IKMI itu sendiri dan mudah-mudahan kedepannya diharapkan dapat

ditangani secara professional untuk meningkatkan aktivitas pada Unit

Sosial dan Dakwah.13

Kegiatan Unit Sosial dan Dakwah

1.) Pengajian Mingguan.

2.) Kegiatan Wirid.

3.) Sunatan/khitanan massal

13

http://www.bmt.al-fath.ikmi.com, di akses 22 april 2014

Page 63: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

50

4.) Santunan anak Yatim dan kaum Dhuafa.

5.) Penyaluran Dana untuk menjenguk anggota yang sakit.

6.) Ta’ziyah (untuk dana duka cita).

7.) Dll.

Gambar 2. Alur Kerja BMT AL-FATH IKMI14

G. Laporan Keuangan BMT AL-FATH IKMI

Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan BMT AL-FATH IKMI disajikan sesuai dengan

Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) No.59 tentang Akuntansi Perbankan

Syari’ah, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.27 (revisi 1998)

tentang Perkoperasian dan Prinsip-Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum

yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), mencakup pula Pedoman

Akuntansi dan Pelaporan yang ditetapkan oleh Menteri Negara Koperasi dan

14

Data Panduan alur kinerja BMT al-fath, (observasi)

Kolektor

Slip & Uang

TABUNGAN

PEMBIAYAAN

TELLER

ADMPS

KASIR

LAPORAN

KAS

ACCOUNTING LAPORAN

HARIAN

Page 64: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

51

Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia No. 91/Kep/M.KUKM/IX/2004

Bab XII Pasal 33 dan 34 tentang “Laporan Keuangan Koperasi Jasa Keuangan

Syariah”.15

Laporan keuangan disajikan berdasarkan konsep biaya historis dan

konsep aktual kecuali efek-efek tertentu yang dinyatakan sebesar nilai wajar,

aktiva yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian pembiayaan dicatat

sebesar nilai bersih yang direalisasi dan tanah serta bangunan tertentu yang

dinilai kembali.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang

menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang

diklasifikasikan kedalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk

penyajian laporan arus kas, kas, dan setara kas terdiri dari kas, giro pada bank

lain yang tidak atau dijadikan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya.

Adapun laporan keuangan BMT AL-FATH IKMI terdiri dari

komponen-komponen sebagai berikut:

1. Neraca

2. Laporan Laba Rugi

3. Laporan Arus Kas

4. Laporan Perubahan Ekuitas

5. Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat

6. Laporan Sumber dan Penggunaan Data Zakat, Infaq dan Shodaqoh

7. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qardhul Hasan

15

Data-data arsip bmt al-fath, (observasi).

Page 65: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

52

8. Catatan Atas Laporan Keuangan

9. Laporan Perhitungan

Laporan neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan

perubahan ekuitas merupakan laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan

koperasi sebagai investor beserta hak dan kewajibannya.

Laporan perubahan dana investasi terikat merupakan laporan keuangan

yang mencerminkan perubahan dalam investasi terikat yang dikelola oleh

koperasi untuk kemanfaatan pihak-pihak lain berdasarkan akad mudharabah

atau agen investasi.

Laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infak dan shodaqah dan

laporan sumber dan penggunaan dan qardhul hasan merupakan laporan

keuangan yang mencerminkan peran koperasi sebagai pemegang amanah dana

kegiatan social yang dikelola secara terpisah.

Investasi terikat adalah investasi yang bersumber dari pemilik dan

investasi terikat dan sejenisnya dikelola oleh koperasi sebagai agen investasi

berdasarkan akad mudharabah muqayadah, investasi terikat bukan merupakan

aktiva maupun kewajiban koperasi karena koperasi tidak mempunyai hak untk

menggunakan atau mengeluarkan investasi tersebut serta koperasi tidak

memiliki kewajiban mengembalikan atau menanggung resiko investasi.

Koperasi mendapatkan imbalan berupa fee atas penyaluran dana tersebut.

Zakat adalah sebagian dari harta yang wajib dikeluarkan oleh muzakki

(pembayar zakat) untuk diberikan kepada mustahiq (penerima zakat). Sumber

dana zakat, infak dan shodaqah berasal dari koperasi dan pihak lain yang

diterima koperasi yang disalurkan kepada pihak yang berhak. Penggunaan

Page 66: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

53

dana zakat, infak dan shodaqah berupa penyaluran kepada pihak yang berhak

sesuai prinsip syariah.

Laporan sumber dan penggunaan dan qardhul hasan merupakan

laporan yang menunjukkan sumber dana penggunaan dana qardhul hasan

selama suatu jangka waktu tertentu serta saldo qardh pada tanggal tertentu.

Catatan atas laporan keuangan menyajikan informasi yang memuat

kebijakan akuntansi, yaitu kebijakan-kebijakan di bidang akuntansi dalam

rangka penyusutan laporan keuangan yang menetapkan hal-hal sebagai

berikut:

1. Kebijakan pemberian pembiayaan dan piutang penjualan.

2. Klasifikasi atas pembiayaan dan piutang penjualan.

3. Kebijakan penyisihan, taksiran pembiayaan dan piutang penjualan

yang tidak dapat ditagih.

4. Harga perolehan aktiva tetap termasuk kebijakan penyusutan.

5. Kebijakan biaya termasuk kapitalisasi.

6. Kebijakan cadangan sesuai dengan pasal 45 Undang-Undang No.

25 tahun 1992 dan cadangan khusus yang ditetapkan oleh rapat

anggota.

Laporan perhitungan hasil usaha menyajikan informasi mengenai

pendapatan dan beban-beban usaha dan beban perkoperasian selama periode

tertentu. Perhitungan hasil usaha menyajikan hasil akhir yang disebut Sisa

Hasil Usaha (SHU). Sisa hasil usaha yang diperoleh mencakup hasil usaha

dengan anggota dan calon anggota. Perhitungan hasil usaha digunakan

mengingat manfaat dari usaha koperasi tidak semata-mata diukur dari sisa

Page 67: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

54

hasil atau laba tetapi lebih ditentukan pada manfaat bagi anggota dan calon

anggota.

1. Data Keuangan Utama

Melihat Perkembangan usaha dan kinerja Koperasi Jasa Keuangan Syariah

BMT AL-FATH IKMI pada tahun 2012 dan 2013, hal ini dapat dilihat dari

pendapatan laba (rugi) bersih sebelum ZIS dan pajak tahun 2012 dibandingkan

pendapatan di tahun 2013 pada posisi yang sama, secara ringkas kinerja

keuangan Unit Jasa Keuangan Syariah dapat dilihat pada Tabel 6.

(terlampir).16

2. Data Piutang

Piutang disajikan dalam bentuk bruto, karena koperasi tidak melakukan

pengakuan terhadap piutang tak tertagih, yang diestimasi berdasarkan review

atas kolektibilitas saldo piutang. Apabila timbul kejadian adanya

kemungkinan sebuah piutang tidak akan tertagih, maka dibuat catatan

perkiraan piutang tak tertagih, sehingga timbul perkiraan piutang tak tertagih

atau piutang ragu-ragu pada laporan keuangannya.17

Pada Tabel 7. (terlampir)

3. Aktiva Tetap dan Penyusutan

Aktiva tetap diakui sebesar harga perolehan (nilai revaluasi) setelah

dikurangi akumulasi penyusutan. Semua aktiva tetap, kecuali hak atas tanah,

disusutkan dengan menggunakan garis lurus selama masa manfaatnya.

Apabila aktiva tetap tidak digunakan atau dijual, maka nilai tercatat dan

akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan, sedangkan

keuntungan dan kerugiaan yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi.

16

Data keuangan bmt al-fath tahun 2012/2013, (observasi). 17

Data keuangan bmt al-fath tahun 2012/2013, (observasi).

Page 68: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

55

Aktiva tetap pada BMT AL-FATH IKMI dicatat berdasarkan nilai buku, oleh

karena itu koperasi melakukan pencatatan kontra account atau perkiraan

tersebut dengan mempergunakan metode penyusutan tidak langsung ke

akumulasi penyusutan atau cadangan penyusutan.

4. Perpajakan

Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban

dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan

metode kewajiban, pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku

saat ini.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak

diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan,

pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

Page 69: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

56

BAB V

ANALISIS DATA DAN HASIL

A. Karakteristik Responden

1. Analisis Data

Berdasarkan data yang terkumpul dalam penelitian ini melalui

kuisioner yang di bagikan kepada 50 responden sebagai sampel penelitian

yang terdiri dari 15 responden laki-laki dan 35 responden perempuan.

Kuisioner mulai di bagikan tanggal 25 – 27 Mei 2014. Berikut ini adalah

tabel yang menggambarkan proses penyebaran penerimaan kuisioner:

Tabel 8. Gambaran Distribusi Kuisioner Perspektif Pelanggan (BSC)

Kuisioner Jumlah Presentase

Kuisioner yang

dikirim

50 100%

Kuisioner tidak

kembali

0 0%

Kuisioner yang

dapat di olah

50 100%

Kuisioner yang tidak

dapat di olah

0 0%

Sumber : Data primer yang diolah peneliti

2. Analisis deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini menyajikan keadaan

responden yang berkaitan dengan pengaruh pengukuran kinerja dengan

menggunakan metode balanced scorecard sebagai alternatif pengukuran

kinerja perusahaan:

Page 70: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

57

Tabel 9. Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki 15 30%

Perempuan 35 70%

Jumlah 50 100%

Sumber: data primer yang di olah peneliti

Dapat dilihat dari data di atas bahwa jumlah responden berdasarkan jenis

kelamin, perempuan lebih banyak di bandingkan laki-laki, perbandingannya 70:30

artinya sebagian besar yang mengisi kuisioner adalah pelanggan (mitra)

perempuan/ wanita, karena memang dalam melakukan proses simpanan dan

pinjaman pelanggan/mitra pada BMT AL-FATH lebih di dominasi oleh para

kaum ibu-ibu di bandingkan bapak-bapak.

Tabel 10. Usia Responden

Usia Frekuensi Persentase

18-30 18 36%

31- 45 22 44%

>45 10 20%

Jumlah 50 100%

Sumber: data primer yang diolah peneliti

Dapat dilihat bahwa jumlah responden terbanyak berdasarkan usia berada

pada responden berusia antara 31-45 tahun yakni 22 responden atau dalam

persentase 44%, sedangkan responden yang berusia 18-30 tahun sebanyak 18

responden atau dengan persentase 36% dan usia > 45 tahun sebanyak 10

responden atau 20% dari total jumlah responden sebanyak 50 orang responden

(pelanggan).

Page 71: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

58

Tabel 11. Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase

D3, S1 > 9 18%

SMA/ Sederajat 23 46%

SD, SMP 18 36%

Jumlah 50 100%

Sumber : data primer yang diolah peneliti

Dapat dilihat bahwa dari banyaknya jumlah responden yang tingkat

pendidikannya sampai di perguruan tinggi hanya 9 orang dari 50 responden atau

18% dalam persentase dan yang tingkat pendidikannya di bawah perguruan tinggi

seperti SMA/sederajat, SMP/ sederajat sebanyak 41 orang atau dalam persentase

82% artinya mayoritas para pelanggan BMT AL-FATH tingkat pendidikannya

hanya sampai pada pendidikan SMA/sederajat . perbandingannya 82:18.

Tabel 12. Berdasarkan Tingkat pekerjaan

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Guru 9 18%

Pegawai swasta 4 8%

IRT (Ibu rumah

tangga)

19 38%

Profesional/

Wiraswasta

18 36%

Jumlah 50 100%

Sumber : data primer yang diolah peneliti

Dari data di atas dapat di lihat bahwa kebanyakan para pelanggan bmt al-fath

berdasarkan pekerjaan kebanyakan berprofesi sebagai ibu rumah tangga (IRT)

atau sebagai wiraswasta dari sampel 50 responden sebanyak 19 orang berprofesi

sebagai IRT (38%) di susul oleh wiraswasta sebanyak 18 orang (36%), dan guru

sebanyak 9 orang (18%) dan terakhir pegawai swasta sebanyak 4 orang (8%) . jadi

kebanyakan yang melakukan transaksi simpan-pinjam di BMT AL-FATH adalah

Page 72: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

59

dari para IRT (ibu rumah tangga) atau dari wiraswasta seperti pedagang atau

lainnya.

B. Efektivitas Kinerja Berdasarkan Atribut Jasa Perusahaan

Atribut jasa perusahaan adalah menilai bagaimana perusahaan

memberikan pelayanan kepada para pelanggan atau nasabah/ mitra dengan

baik.

Tabel 13. Efektivitas Kinerja Berdasarkan Atribut Jasa Perusahaan

No Variabel SP

(5)

P

(4)

CP

(3)

TP

(2)

STP

(1)

Total Ranking

1 Kepuasan pelanggan terhadap

kemudahan dalam

bertransaksi

10 33 7 0 0 203 1

2 Kepuasan pelanggan dalam

memahami informasi di BMT

al-fath

8 27 14 1 0 192 2

3 Kepuasan pelanggan dalam

mendapatkan pinjaman 6 23 18 3 0 182 5

4 Kepuasan pelanggan dalam

proses mendapatkan

pembiayaan

9 17 22 2 0 183 4

5 Dengan besarnya jumlah

biaya adminstrasi 6 16 25 3 0 175 6

6

Dengan produk-produk yang

di tawarkan oleh BMT al-fath 8

20

22

0

0

186

3

Dari data di atas dapat di lihat bahwa efektivitas kinerja dinilai berdasarkan

“atribut jasa perusahaan” secara keseluruhan terbilang baik, mayoritas

pelanggan yang di jadikan sampel mengatakan pada tingkatan puas. Skor tertinggi

ada pada No.1 pada dimensi (Kepuasan pelanggan terhadap kemudahan dalam

Page 73: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

60

bertransaksi) dengan 10 responden yang mengatakan sangat puas, 33 responden

yang menyatakan puas dan 7 responden yang menyatakan cukup puas, sedangkan

yang menyatakan pada tingkatan tidak puas/sangat tidak puas tidak ada. Dan

peringkat ke-2 ada pada no.2 terkait (kepuasan pelanggan dalam memahami

informasi yang ada di dalam BMT AL-FATH) dengan total skor 192, sebanyak 8

responden yang menyatakan sangat puas, 27 responden yang menyatakan puas

dan 14 responden yang menyatakan cukup puas, sedangkan 1 responden yang

menyatakan tidak puas.

Dan di susul peringkat ke-3 dengan total skor 186 ada pada no.6 pada dimensi

(produk-produk yang di tawarkan oleh BMT AL-FATH), sebanyak 8 responden

yang menyatakan sangat puas dan 20 responden yang menyatakan di tingkat puas,

serta 22 responden menyatakan cukup puas. tidak ada dari responden yang

menyatakan tidak puas atau sangat tidak puas. Dan di posisi ke-4 ada pada no.4

dengan total skor 183 pada dimensi (kepuasan pelanggan dalam proses mendapat

pembiayaan) dengan 9 responden yang menyatakan sangat puas, 17 responden

yang menyatakan puas, dan 22 responden yang menyatakan cukup puas serta 2

responden yang menyatakan tidak puas.

Peringkat ke-5 ada pada no.3 dengan total skor 182 pada dimensi terkait

(kepuasan pelanggan dalam mendapatkan pinjaman) dengan 6 responden yang

menyatakan sangat puas dan 23 responden yang menyatakan puas, serta 18

responden yang menyatakan cukup puas dan 3 responden yang menyatakan tidak

puas. Dan di peringkat terakhir/ ke-6 ada pada no.5 terkait (besarnya jumlah biaya

adminstrasi) dengan total skor terendah dengan nilai 175, sebanyak 6 responden

yang menyatakan sangat puas, 16 responden yang menyatakan puas serta 25

Page 74: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

61

responden yang menyatakan cukup puas dan 3 dari responden yang menyatakan

tidak puas.

C. Efektivitas Kinerja Berdasarkan Hubungan Mitra dengan Perusahaan

Hubungan mitra dengan perusahaan adalah melihat bagaimana baiknya

hubungan para nasabah dengan BMT al-fath, baik dalam melakukan transaksi,

kenyamanan, dan harmonisasi nasabah dengan karyawannya, dan lain sebagainya.

Tabel 14. Efektivitas Kinerja Berdasarkan Hubungan Mitra dengan

Perusahaan

No Variabel SP

(5)

P

(4)

CP

(3)

TP

(2)

STP

(1)

Total Ranking

1 Keamanan dalam bertransaksi

di bmt al-fath 16 26 8 0 0 208 1

2 Kenyamanan dalam menunggu

antrian 21 16 12 1 0 207 2

3 Fasilitas ruang tunggu yang di

berikan 7 28 15 0 0 192 5

4

Kepuasan nasabah terkait

Susana BMT yang berusaha

mencitrakan islami

10 23 17 0 0 193 4

5 Keramahan karyawan kepada

nasabah 14 27 9 0 0 205 3

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hubungan perusahaan dengan nasabah

terjalin dengan sangat baik masing-masing total skor pada tiap-tiap dimensi

menunjukkan hal yang signifikan. Nilai tertinggi dengan total skor 208 dari skor

aktual 250 ada pada no.1 pada dimensi (keamanan dalam bertransaksi) sebanyak

16 responden yang menyatakan sangat puas dan 26 responden yang menyatakan

puas dan 8 responden menyatakan cukup puas, tidak ada satupun dari responden

yang menyatakan tidak puas apalagi sangat tidak puas. dan di peringkat ke-2 ada

Page 75: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

62

pada no.2 dengan total skor 207 terkait (kenyamanan nasabah dalam menunggu

antrian) sebanyak 21 responden yang menyatakan sangat puas, 16 responden

yang menyatakan puas dan 12 responden yang menyatakan cukup puas, serta 1

responden yang menyatakan tidak puas. Peringkat ke-3 ada pada no.5 dengan total

skor 205 pada dimensi (keramahan karyawan kepada nasabah) sebanyak 14

responden menyatakan sangat puas, 27 responden menyatakan puas dan 9

responden menyatakan cukup puas dan tidak ada dari responden yang menyatakan

tidak puas/sangat tidak puas.

Peringkat ke-4 ada pada no.4 pada dimensi (kepuasan nasabah terkait

suasana BMT yang mencitrakan islami) dengan total skor 193, sebanyak 10

responden yang menyatakan sangat puas dan 23 responden yang menyatakan puas

serta 17 responden yang menyatakan cukup puas. Dan di posisi terakhir/ ke-5 ada

pada no.3 pada dimensi (fasilitas ruang tunggu yang di berikan), sebanyak 7

responden yang menyatakan sangat puas, 28 responden yang menyatakan puas

dan 15 responden yang menyatakan cukup puas.

D. Efektivitas Kinerja Berdasarkan Citra perusahan

Citra perusahaan adalah melihat bagaimana keadaan intern perusahaan,

baik dari kemampuan karyawan dalam memproses simpanan dan pinjaman,

pemberian informasi kepada nasabah, dan lain sebagainya.

Page 76: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

63

Tabel 15. Efektivitas Kinerja Berdasarkan Citra perusahan

No Variabel SP

(5)

P

(4)

CP

(3)

TP

(2)

STP

(1)

Total Ranking

1 Kemampuan karyawan

dalam melaksanakan

proses transaksi

8 21 20 1 0 186 2

2 Pemberitahuan kepada

nasabah bila tenggang

waktu pembiayaan akan

berakhir

8 22 20 0 0 188 1

3

Tujuan BMT al-fath

menjawab kebutuhan mitra

dengan pola syariah

5 17 27 1 0 176 3

4

Pemberian informasi

Tentang produk-produk

BMT kepada nasabah

3 15 27 5 0 166 4

5 Pemberian informasi

tentang biaya margin yang

di berikan

2 13 29 6 0 161 5

Dari data di atas dapat dilihat bahwa skor tertinggi ada pada no.2 dengan total

skor 188 pada dimensi (pemberitahuan kepada nasabah bila tenggang waktu

pembiayaan akan berakhir), sebanyak 8 responden yang menyatakan sangat puas,

22 responden yang menyatakan puas dan 20 responden yang menyatakan cukup

puas dan tidak ada dari responden yang menyatakan tidak puas/ sangat tidak puas.

Disusul di peringkat ke-2 ada pada no.1 dengan total skor 186 pada dimensi

(kemampuan karyawan dalam melakukan proses transaksi), sebanyak 8

responden yang menyatakan sangat puas, 21 responden yang menyatakan puas

dan 20 responden yang menyatakan cukup puas serta 1 responden yang

menyatakan tidak puas.

Sedangkan di peringkat ke-3 ada pada no.3 dengan total skor 176 pada

dimensi (tujuan BMT AL-FATH menjawab kebutuhan mitra dengan pola syariah),

sebanyak 5 responden yang menyatakan sangata puas, 17 responden yang

Page 77: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

64

menyatakan puas dan 27 responden yang menyatakan cukup puas serta 1

responden yang menyatakan tidak puas. Sedangkan di peringkat ke-4 dengan total

skor 166 ada pada no.4 pada dimensi terkait (pemberian informasi produk-produk

BMT AL-FATH kepada para nasabah) hanya 3 responden yang menyatakan

sangat puas, 15 responden menyatakan puas, dan 27 responden yang menyatakan

cukup puas serta 5 responden yang menyatakan tidak puas. Sedangkan nilai

terendah ada pada no.5 dengan total skor 161 pada dimensi terkait (pemberian

informasi margin kepada nasabah), 2 responden yang menyatakan sangat puas,

13 responden yang menyatakan puas dan 29 responden yang menyatakan cukup

puas serta 6 dari responden yang menyatakan ketidak puasan.

Jadi dari data-data di atas terkait efektivitas kinerja perusahaan di ukur dari

perspektif pelanggan dalam Konsep BSC berdasarkan “atribut jasa perusahaan”,

“hubungan perusahaan dengan nasabah” dan “citra perusahaan” maka di dapat

hasil seperti ini :

Tabel 16. Perspektif Pelanggan dalam Konsep BSC

Efektivitas kinerja BMT AL-FATH di ukur berdasarkan 3 dimensi dalam

perspektif pelanggan (BSC) “Atribut jasa”, “Hubungan perusahaan dengan

Nasabah”, “Citra perusahaan” maka di dapat hasil dengan nilai efektivitas

tertinggi ada pada “hubungan perusahaan dengan nasabah” dengan total skor

1005 dari skor aktual (1250) atau setara 80,4%, sedangkan nilai efektivitas

No Perspektif Pelanggan

dalam BSC

Jumlah Total /

Skor aktual

Persentase

%

Ranking

1 Atribut jasa perusahaan 1121/ 1500 74,7% 2

2 Hubungan perusahaan

dengan nasabah

1005/ 1250 80,4 % 1

3 Citra perusahaan 877/ 1250 70,1% 3

Jumlah Total 3003/4000 75%

Page 78: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

65

tertinggi ke-2 ada pada “Atribut jasa perusahaan” dengan total skor 1121 dari

skor aktual (1500) atau setara 74,7%. dan nilai efektivitas terendah ada pada

“Citra perusahaan”dengan nilai efektivitas 877 dari skor aktual (1250) atau

setara dengan 70,1%.

Tabel 17. Klasifikasi Skor Skala Respon Mitra BMT AL-FATH

KATEGORI NILAI ANGKA Frekuensi Persentase%

Tinggi X+SD X≥68,056 9 18%

Sedang X 52,054≤X≤68,056 35 70%

Rendah X-SD X≤52,064 6 12%

TOTAL 50 100%

Melihat tabel di atas bahwa klasifikasi dari skor tiap-tiap respon mitra BMT

AL-FATH kategorinya pada tingkatan sedang, yaitu sebanyak 35 responden atau

setara dengan 70%.

E. Uji validitas dan Realibilitas

Dalam penelitian ini kuisioner yang di bagikan terlebih dahulu di uji

validitasnya, pada penyebaran kuisioner pertama sebanyak 30 sampel dari 19 butir

pertanyaan (pra uji validitas) yang di sebar pada nasabah/ mitra. Setelah di

lakukan analisis uji validitas dengan spss 17, menemukan ada 2 butir pertanyaan

yang tidak valid dalam arti kata taraf signifikansinya di bawah <0,361 dan

otomatis di singkirkan (tidak valid). Dan satu butir pertanyaan yang mengalami

makna ambigu saat dilapangan sehingga dapat mengurangi keakuratan data oleh

sebab itu juga disingkirkan. Dan kuisioner yang telah valid (pasca uji validitas)

kembali peneliti sebarkan pada 50 responden sebagai sampel dan hasil analisanya

dapat dilihat pada tabel realibility, di dapat nilai cronbach’s alpha .924 dari 16

Page 79: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

66

item dan didapat total nilai mean adalah 60.06 serta nilai total standar deviasi

7.996.

Tabel reliability, Scale : All variables (terlampir)

Page 80: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

67

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan berdasarkan rumusan masalah serta

tujuan dari penelitian ini di awal, sebagaimana yang di paparkan pada BAB I

maka dengan itu peneliti mernarik kesimpulan yaitu ;

1. Efektivitas kinerja BMT AL-FATH di nilai dari perspektif pelanggan

maka di dapat hasil yaitu “BAIK”. Dalam arti kata kepuasan pelanggan

terkait kinerja BMT selama ini ada pada tingkatan 75% atau dengan total

skor 3003 dari skor aktual keseluruhan (4000).

2. Dari data-data yang di dapat saat penelitian ini berlangsung dengan

metode pendekatan Balanced scorecard untuk mengukur kinerja BMT

AL-FATH maka di dapat kesimpulan seperti ini :

a. Bahwa efektivitas kinerja di ukur berdasarkan “atribut

perusahaan” terbilang baik (74,7%), mayoritas dari pelanggan

yang di jadikan sampel mengatakan pada tingkatan puas.

b. Efektivitas kinerja BMT di nilai berdasarkan “hubungan

perusahaan dengan nasabah” juga di peroleh hasil yang

memuaskan. Melihat dari data-data yang berhasil di kumpulkan

menerangkan bahwa hubungan antara perusahaan dengan mitra

terjalin dengan sangat baik dalam arti kata kepuasan para

pelanggan pada dimensi ini di dapat nilai efektivitas mencapai

hingga (80,4%).

Page 81: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

68

c. Dan skor efektivitas terendah di dapat ketika kinerja BMT di ukur

pada dimensi “Citra perusahaan” nilai efektivitas hanya 70,1%.

Di bandingkan yang lainnya maka nilai efektivitas kinerja BMT

pada dimensi ini adalah yang terendah.

B. Saran

Berdasarkan data-data yang diperoleh di lapangan serta analisis kritis dari

peneliti menyatakan bahwa ada beberapa hal yang mungkin bisa di perbaiki lagi

kedepannya seperti memperbanyak sosialisasi mengenai BMT al-fath itu sendiri

kepada masyarakat sekitar, baik itu menggunakan media online, media cetak

ataupun secara langsung, seperti dengan menyelenggarakan event-event yang

bernuansa islami kepada masyarakat sekitar atau lainnya. karena memang fakta

yang kami temui di lapangan banyak para nasabah/ responden yang mengatakan

bahwa informasi tentang BMT AL-FATH itu sendiri diperoleh hanya lewat mulut

ke mulut. dan juga mengenai produk-produk yang di tawarkan atau akad

peminjaman yang lebih memudahkan para nasabah lagi kedepannya, sehingga

dalam niat untuk membantu masyarakat miskin, menengah kebawah dapat

terealisasi dengan maksimal.

Ada beberapa catatan yang mungkin bisa peneliti sampaikan pada penelitian

ini sebagai mediasi antara aspirasi nasabah terhadap BMT AL-FATH kedepannya,

lewat hasil kuisioner yang peneliti bagikan kepada nasabah/ mitra, yaitu :

1. Agar dapat lebih dipermudah dalam proses peminjaman serta pencairan dana

pinjaman tersebut lebih di percepat.

Page 82: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

69

2. Mohon pengertiannya apabila ada keterlambatan dalam angsuran baik dalam

bentuk pinjaman apapun.

3. Mungkin perlunya penambahan teller agar dalam melayani nasabah tidak

terlalu mengantri.

Dan dengan ini harapan kita mudah-mudahan kedepannya BMT AL-FATH

dapat lebih baik lagi, lebih maju lagi dan semakin sukses. Serta visi misi yang di

canangkan dari awal dapat terealisasi dengan maksimal tentunya, agar masyarakat

sekitar dapat hidup lebih sejahtera lagi. Amin ya rabbal alamin

Dari peneliti berharap mudah-mudahan penelitian ini dapat memberikan

sebuah evaluasi lagi nantinya terutama bagi BMT AL-FATH dalam proses

penilaian kinerja kedepannya, walaupun sejatinya penelitian ini tidak pada posisi

sempurna tapi setidaknya apa yang peneliti lakukan ini tidak sekedar untuk

memperoleh gelar strata satu tapi lebih pada bagaimana untuk mengabdikan diri

pada masyarakat dan salah satunya lewat karya tulis ini, dan semoga allah

memberi pahala atas niat baik ini.

Kepada para pembaca semoga dapat mengambil pelajaran dari penelitian ini

dan juga peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan

kedepannya karena sebagai manusia biasa peneliti menyadari betul tidak akan

pernah luput dari khilaf dan salah.

kebaikan untuk kita semua!

Page 83: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N., Vijay Govidarajan. Management Control System (Tenth

Edition, Boston: Mc Graw-Hill, 2001).

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Peneltian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2006).

Hadi, Amirul dan Haryono. MetodologiPenelitian (Bandung: CV. Pustaka.1998).

Halim, Abdul dkk. Sistem Pengendalian Manajemen (Yogyakarta: Unit Penerbit

dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, 2000).

Halim Istiqlal, Cahyo. Penerapan Kinerja Perbankan Syariah Dengan Metode

Balanced Scorecard, Jurnal Ekonomi Islam Vol. III, No. 2 ( Desember

2009).

Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Balai

Pustaka, 1977).

Mulyadi. Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer Untuk

Pelipatganda Kinerja Keuangan Perusahaan ( Jakarta: Salemba Empat,

2001).

Sofyandi, herman. Manajemen Sumber Daya Manusia (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2008).

Sugiyono. Metode penelitian kombinasi (Mixed methods), (Bandung: CV.

Alfabeta, 2001).

Sukarno, Edi. Sistem Pengendalian Manajemen (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama, 2002).

Sumarsan, Thomas. Sistem Pengendalian Manajemen: Konsep, Aplikasi, dan

Pengukuran Kinerja (Jakarta: PT Indeks, 2010).

S Kaplan, Robert dan David P Norton. Menerapkan Strategi Menjadi Aksi

Balance Scorecard, Terjemahan: Pasla Yosi Peter R (Jakarta: Erlangga,

2000).

Umar, Husein. Evaluasi Kinerja Perusahaan: Teknik Evaluasi Bisnis dan Kinerja

Perusahaan Secara Komperhensif Kuantitatif dan Modern (Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama, 2003).

Widjaja Tunggal, Amin. Memahami Konsep Balanced Scorecard (Jakarta:

Harvarindo, 2002).

Page 84: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARTF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASITelepon/Fax : (021) 7432728 I 74703580

Jl. Ir. H. JuandaNo.95 Ciputat 15412 tndonesia Website: ww.ldkuiniakarta.ac.id, E-rnail : [email protected]

Nomor : Un.0 1/F5 lPP.00.gl'ZVgDU4 Jakarta,cL& Marct 2ot4Lamp : l(satu)bundelHal : Bimbingan Skripsi

Kepada Yth.Noor Bekti Negoro, SE, M.Si.Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu KomunikasiUIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Assalamu' alqikum Wr Wb.

Bersama ini karni sampaikan outline dan naskah proposal skripsi yang diajukan olehmahasiswa Fakultas llmu Dalcrvah dan ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakartasebagai berikut,

NamaNornor PokokJurusanSemesterTelp.Judul Skripsi

Tembusan:l. Dekan2. i(etua Jurusan Manajemen Dakwah (MD)

Yuliandi llham1 110053000018Manajemen Dakwah (MD) / MLKSVIII (Delapan)085374216745Peningkatan Efbktivitas Kinerja BMT Al-Fath dengan MetodoBalaneed Scorecard dalarn Perspektif Pelanggan

Kami mohon kesediaannya untuk membimbing mahasiswa tersebut dalampenyusunan dan penyelesaian skripsinya selama 6 bulan dari tanggal 17 Maret s.d.17 September 2014.

Demikian, atas perhatian dan kesediaannya kami sampaikan terima kasih.

Wassalamu' alaikum Wn Wb.

an. Dekan,Wakil Dekan Bidang Akademik

.Ed, Ph.Dr s"frNIP. 10330 199803 I 004

Page 85: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

qe,!\{€c ueluef€uel^J .rpordrresrunf en]e) .z

1Fuepely Eueplg u€{ec Iry.,1A. .I

: u€snqrueJ

' q,u' "ry| runTlD 10. nMD p s sDll

'qlsel erurJel ualdecnEueu rure{ e,(uuenluuq uep eruesufte>l su}e ,uel)Irueq

' uo8 &uo 1

a 4 tt 74 a d s n 4 u,to lup p,to ) a.to ) S p nuD p g ap o py{uo8uap qrui-ff 11ttgg ofiautx sttunlplatg unpl&urua4 lnpnheq rsdrnls ueJrynuede13ue; ru€lep

"lep rrecuaru^rerlrleuod ueleuesleleu u€>le grmf egu4el qnryrpirprll

JIr€{S NIn rsu{runuo) niull uep rlBA{eC sel1n{eC u,^Asrs€q€ru reuoq qeppe

ue1el3e4 uueuesleled ur€lep lnqosrol Itue{Wdep 'rygTnqppdeg edue;n1 uoqourp

'pns>lelurp

e^\srseq€u ue>lurzrEuetu/ururJoueru'nll ue8uep ueEunqnqeg

'dleJ

lel.uelvrsuJtruosuo)Ir€snmf

JOISeIuOS

rlr{€'I p8?ue71rcdrus1

Io{od roruoN3ru?N

9VLgtzbLt980p1nd13 oso8el 0g 'oN Eueuroy .11 .11

S)TIAI / q€,,K{eC uerueieuel4l(uedeleq) g6

e66l IInf gg.relu;e1

8I00008s00r I ruiurill puellnl

: e^\qeq uelEuereueru eue4etqelpie{uprg gpefg NIn rse{runuo) nrull uep rle^\{€C s€lln>I€C u€{eCI

' q,/U' r,U Mn| lD 112, nruD p S s Y

ledruelIP

IhIXI qpd-l\/ Jhtg uuurdrur6'q} €P€de)

(rsdurlg) uullrlaued u;zl .

VI1Z :smryj-tn'nt*4nt n I0Zl 1/rVl6'00'ddlsC/ I O'un :

I3Huerrdurel

JOruoN

pfaE-euqUFii=)lpJ=-OqEmIBF : lreu-g .pl.aETt"-TBIEII]n )10rfr M : olsqetA

0g9e0LiL / BT,LZ,E7L (169) : xuguodslolelsouopul Zltgl'WtndlJ S6 "oN Bpwnt .H .rI .lf

ISYXINNIAIOX NWTI NYO HYA\XY(I SVITNXY.{VIUYXYf HYATOIYAY(IIH trIUYASNm) rutrctrNr rlryrsr syrrsuf,ArNn

YI^IYCY NYIUIIT{UI^ISX

Page 86: EFEKTIVITAS KINERJA DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29034/1/YULIANDI... · DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM PERSPEKTIF

I(op uasi t as a l(euang an 51 aria fi

BMTAL-FATH IKMII ai et, ArtaaaA I lWeagaaCaaqQaaNo. Badan Hukum : 650 IBH / kwk.l0 i VI I l9g8

N o m o r : 1,02 / BMT - AF /V I / 201,4Lamp : -

Perihal : Surat Keterangan

Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama

Jabatan

Menerangkan bahwa:Nama MahasiswaNIM

J u rusan

Alamat

SaiminManajer Tamwil

YULIANDI ILHAM1110053000018Manajemen Dakwah/MLKSJl.H.Komeng No.80 Legoso Ciputat

02 Juni 20L4

dengan judul "peningkatanScorecard dalam perspektif

Benar telah melakukan peneritian di KJKS BMT AL-FATH rKMrEfektifitas Kinerja BMT AL-FATH dengan Metode BalancedPelanggan" pada 27 Maret 2OI4 s.d 20 Mei ZOL4.

Demikian surat keterangan ini kami buat dengansebagaimana mestinya.

sebenarnya untuk dapat dipergunakan

T AL-FATH

Tamwil

Kantor Pusat:Jl. Aria Putra No. 7 Kedaung - Pamulang,.Tangerang Selatan 1541 5re$. 021 -7 40 5458/59 Fax 021 -740 5411

Kantor Cabang Jombang:Jl. Jombang Raya, Ruko BintaroAsri No. R4,Jombang - Ciputat Tangeiang SelatanTelp./Fax 021 -7 463 9280

Kantor Cabang Legoso:Jl. Legoso Raya No. 4CR|.04111 Pisangan,Ciputat Timur - Tangerang SelatanTelp./Fax 021-741 2495