efektivitas ekstrak kasar umbi teki cyperus rotundus ... · dengan ini saya menyatakan bahwa...

34
EFEKTIVITAS EKSTRAK KASAR UMBI TEKI (Cyperus rotundus) SEBAGAI BAHAN ANESTESI IKAN MAS (Cyprinus carpio) MULITA INDIANA DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Upload: truongdien

Post on 03-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS EKSTRAK KASAR UMBI TEKI Cyperus rotundus ... · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus rotundus) sebagai

EFEKTIVITAS EKSTRAK KASAR UMBI TEKI

(Cyperus rotundus) SEBAGAI BAHAN ANESTESI

IKAN MAS (Cyprinus carpio)

MULITA INDIANA

DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: EFEKTIVITAS EKSTRAK KASAR UMBI TEKI Cyperus rotundus ... · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus rotundus) sebagai
Page 3: EFEKTIVITAS EKSTRAK KASAR UMBI TEKI Cyperus rotundus ... · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus rotundus) sebagai

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas

Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus rotundus) sebagai Bahan Anestesi Ikan Mas

(Cyprinus carpio)” adalah benar karya saya sendiri dengan arahan dari komisi

pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi

manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di

bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada

Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Juli 2014

Mulita Indiana

NRP. C34100058

*Pelimpahan hak cipta atas karya tulis dari penelitian kerja sama dengan pihak

luar IPB harus didasarkan pada perjanjian kerja sama yang terkait

Page 4: EFEKTIVITAS EKSTRAK KASAR UMBI TEKI Cyperus rotundus ... · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus rotundus) sebagai

ABSTRAK

MULITA INDIANA, Efektivitas Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus

rotundus) sebagai Bahan Anestesi Ikan Mas (Cyprinus carpio). Dibimbing oleh

RUDDY SUWANDI dan NURJANAH.

Transportasi ikan hidup dirancang untuk meminimalkan stres dengan

anestesi. Bahan anestesi alami untuk memingsankan ikan mas adalah umbi teki.

Tujuan penelitian ini menentukan konsentrasi optimal umbi rumput teki dalam

pemingsanan ikan mas dan kelulusan hidup. Metode yang digunakan yaitu

pencarian konsentrasi terbaik, pengukuran kualitas air, pemingsanan dengan

waktu tidur yang berbeda dan pengukuran glukosa darah. Konsentrasi ekstrak

yang digunakan 2%, 3%, 4%, 5%, dan 6% (b/v). Konsentrasi optimal yaitu 5%

dengan waktu pingsan 10.45 dan waktu sadar 11.15. Ikan mas yang diberi waktu

tidur 30, 60, 90, 120, 150 menit dan 150, 180, 210 menit dalam suhu 8°C

memiliki kelulusan hidup 100%. Waktu sadar ikan mas dalam waktu 150, 180,

dan 210 menit yaitu 4.14; 4.49; 6.35. Glukosa darah mengalami peningkatan

antara sebelum dan sesudah anestesi.

Kata kunci: anestesi, glukosa darah, kualitas air.

ABSTRACT

MULITA INDIANA, The Effectiveness of Nut Grass Crude Extract

(Cyperus rotundus) as Anesthestic Substance for Common Carp (Cyprinus

carpio). Supervised by RUDDY SUWANDI and NURJANAH.

Transporting live fish is an operation that should be designed to minimize

stress with anesthetic. Natural anesthetic material on immotilization of common

carp (Cyprinus carpio) is nut grass. The purpose of this research was to determine

the optimal of nut grass crude extract on immotilization of common carp and

survival rate, which observed the water quality analysis, periode of

immotilization, and blood glucose content. Extract concentration which we used

at 2%, 3%, 4% 5%, and 6% (b/v). The best concentrated has 5% with

immotilization time 10.45 and recovery time 11.15. The common carp that kept

for unconscious at 30, 60, 90, 120, 150 minutes and 150, 180, 210 minutes in 8°C

water temperature has passed survival rate 100%. Recovery time on 150, 180, and

210 minutes was 4.14; 4.49; 6.35. The blood glucose is increasing after anesthesia

treatment.

Key words: anesthesia, blood glucose, water quality

Page 5: EFEKTIVITAS EKSTRAK KASAR UMBI TEKI Cyperus rotundus ... · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus rotundus) sebagai

Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2014

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan

atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,

penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau

tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan

IPB

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini

dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Page 6: EFEKTIVITAS EKSTRAK KASAR UMBI TEKI Cyperus rotundus ... · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus rotundus) sebagai
Page 7: EFEKTIVITAS EKSTRAK KASAR UMBI TEKI Cyperus rotundus ... · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus rotundus) sebagai

EFEKTIVITAS EKSTRAK KASAR UMBI TEKI

(Cyperus rotundus) SEBAGAI BAHAN ANESTESI

IKAN MAS (Cyprinus carpio)

MULITA INDIANA

Skripsi

sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Perikanan

pada

Departemen Teknologi Hasil Perairan

DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 8: EFEKTIVITAS EKSTRAK KASAR UMBI TEKI Cyperus rotundus ... · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus rotundus) sebagai
Page 9: EFEKTIVITAS EKSTRAK KASAR UMBI TEKI Cyperus rotundus ... · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus rotundus) sebagai

Judul : Efektivitas Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus rotundus)

sebagai Bahan Anestesi Ikan Mas (Cyprinus carpio)

Nama : Mulita Indiana

NRP : C34100058

Disetujui oleh

Dr Ir Ruddy Suwandi, MS MPhil Prof Dr Ir Nurjanah, MS

Pembimbing I Pembimbing II

Diketahui oleh

Prof Dr Ir Joko Santoso, M.Si

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 10: EFEKTIVITAS EKSTRAK KASAR UMBI TEKI Cyperus rotundus ... · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus rotundus) sebagai

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Efektivitas Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus rotundus) sebagai Bahan

Anestesi Ikan Mas (Cyprinus carpio)” dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai

salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana di Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Terima kasih penulis kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada:

1. Dr Ir Ruddy Suwandi, MS MPhil dan Prof Dr Ir Nurjanah M.Si sebagai

dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan ada arahan.

2. Dr Mala Nurilmala S.Pi M.Si sebagai dosen penguji atas saran yang telah

diberikan.

3. Prof Dr Ir Joko Santoso, M.Si sebagai Ketua Departemen.

4. Keluarga terutama Bapak dan Ibu yang telah memberikan dorongan moril

maupun material dan doanya.

5. Mbak Rima, Mas Angga, Mbak Yana dan Mas Agit yang telah

memberikan semangat dan motivasi.

6. Seluruh staf dan karyawan/karyawati Teknologi Hasil Perairan.

7. Khalida Hanum dan Mahardika Tri Handayani sebagai team “Cyperus

rotundus”.

8. Beasiswa Bidikmisi yang telah membiayai penelitian saya.

9. Asih Rahayu, Maya Sofia, Sakti Aji M., Suwindyastuti sebagai teman se-

pembimbing skripsi.

10. Teman-teman THP 47 atas semangat dan dukungannya.

11. Kakak THP 46, adik-adik THP 48 dan 49 serta semua pihak yang telah

membantu penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan. Oleh karena

itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun dalam

penyempurnaan skripsi ini. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi banyak

pihak.

Bogor, Juli 2014

Mulita Indiana

Page 11: EFEKTIVITAS EKSTRAK KASAR UMBI TEKI Cyperus rotundus ... · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus rotundus) sebagai

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL............................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... x

PENDAHULUAN

Latar Belakang............................................................................................ 1

Perumusan masalah..................................................................................... 2

Tujuan Penelitian......................................................................................... 2

Manfaat Penelitian...................................................................................... 2

Ruang Lingkup Penelitian.......................................................................... 2

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat...................................................................................... 2

Alat dan Bahan Penelitian........................................................................... 3

Prosedur Penelitian...................................................................................... 3

Analisis Data................................................................................................ 6

HASIL DAN PEMBAHASAN

Konsentrasi Terbaik Ekstrak Kasar Umbi Teki........................................... 6

Kelulusan Hidup Ikan Mas dengan Pemberian Waktu Tidur Dan Suhu

Rendah........................................................................................................ 8

Penelitian Utama ........................................................................................ 9

Analisis Kualitas Air................................................................................... 11

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan.................................................................................................. 13

Saran............................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 14

LAMPIRAN.......................................................................................................... 18

Page 12: EFEKTIVITAS EKSTRAK KASAR UMBI TEKI Cyperus rotundus ... · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus rotundus) sebagai

DAFTAR TABEL

1 Perubahan glukosa pada ikan mas................ .............................. 10

2 Analisis kualitas air........................................................................................ 11

DAFTAR GAMBAR

1 Diagram alir penentuan konsentrasi terbaik umbi rumput teki...................... 4

2 Diagram alir metode penelitian...................................................................... 5

3 Diagram batang penentuan konsentrasi ekstrak kasar umbi teki

terbaik............................................................................................................. 6

4 Diagram batang kelulusan hidup ikan mas.................................................... 8

5 Diagram batang waktu sadar ikan mas........................................................... 9

DAFTAR LAMPIRAN

1 Tabel annova data penelitian.......................................................................... 17

2 Tabel uji lanjut tukey data penelitian............................................................. 17

3 Bahan yang digunakan dalam penelitian........................................................ 19

4 Rumus perhitungan........................................................................................ 20

5 Daftar riwayat hidup...................................................................................... 21

Page 13: EFEKTIVITAS EKSTRAK KASAR UMBI TEKI Cyperus rotundus ... · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus rotundus) sebagai

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ikan mas merupakan salah satu ikan air tawar yang mempunyai nilai

ekonomis penting, sehingga banyak dibudidayakan dan banyak dikonsumsi oleh

masyarakat. Selain dipelihara di kolam-kolam tertentu, ikan mas sering dipelihara

di sawah bersama-sama dengan tanaman padi (Rudiyanti dan Ekasari 2009).

Jumlah produksi ikan mas tahun 2010 yaitu 282.695 ton dan bulan Juni 2011

(angka sementara triwulan I dan II) mencapai 153.500 ton (KKP 2011). Produksi

ikan mas ditargetkan pada tahun 2013 mencapai 350.000 ton (KKP 2013).

Permintaan komoditas ikan hidup, terutama untuk ikan yang mempunyai

nilai ekonomis tinggi semakin meningkat dengan pesat baik di pasar domestik

maupun di pasar internasional. Ikan dalam bentuk hidup diyakini lebih sehat dan

terhindar dari bahan pengawet, misalnya penggunaan formalin yang saat ini

sedang marak terjadi pada produk-produk hasil perikanan (Wijayanti et al. 2011).

Ikan mas merupakan ikan air tawar yang biasa dijual dalam keadaan hidup. Teknik transportasi ikan mas hidup yang biasa digunakan masyarakat adalah

sistem basah tertutup menggunakan kantong plastik dan sistem basah terbuka

menggunakan drum plastik atau wadah blong (Maulana 2012). Menurut Sulmartini et al. (2009), salah satu kendala dalam transportasi ikan mas adalah

sifat ikan mas yang memiliki metabolisme yang tinggi. Tingginya metabolisme

ikan mas mengakibatkan ikan menjadi stres selama transportasi dan dapat

mengakibatkan kematian. Metabolisme yang tinggi dapat diminimalkan dengan

menggunakan metode anestesi.

Anestesi merupakan suatu teknik menggunakan obat (inhalasi, intravena,

atau lokal) yang menyebabkan keseluruhan atau bagian dari organisme menjadi

mati rasa untuk berbagai periode waktu (Grace dan Borley 2007). Metode anestesi

dalam perikanan digunakan untuk memindahkan ikan dari suatu tempat ke tempat

yang lain agar setelah sampai di tempat tujuan ikan tersebut masih hidup. Bahan

anestesi dapat berupa bahan kimia dan bahan alami. Bahan kimia sebagai bahan

anestesi seperti MS-222 (tricaine methane sulphonate) dan quinaldine. Bahan

alami sebagai bahan anestesi seperti ekstrak biji karet (Ongge 2001), ekstrak

cengkeh, suhu rendah (Pratisari 2010), hati pisang (Abdullah 2012), Caulerpa sp.

(Pramono 2002).

Rumput teki (Cyperus rotundus) merupakan salah satu tanaman gulma bagi

petani yang sangat mengganggu. Umbi teki mengandung minyak atsiri, flavonoid,

triterpen (Puspitasari et al. 2003), alkaloid dan saponin (Hema et al. 2013). Akar

dan umbi tanaman teki dapat digunakan dalam berbagai penyakit seperti diare

kronis, peradangan, ruam kulit dan pendarahan berlebih (Chithran et al. 2012).

Rumput teki memiliki efek sitotoksik pada sel leukemia dan sel kanker serviks

(Susianti 2010). Efek analgetik pada umbi teki ini diduga dapat digunakan sebagai

bahan anestesi alami pada ikan mas sebelum transportasi.

Page 14: EFEKTIVITAS EKSTRAK KASAR UMBI TEKI Cyperus rotundus ... · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus rotundus) sebagai

2

Perumusan Masalah

Ikan segar banyak dicari oleh konsumen karena mempunyai mutu dan cita

rasa yang tinggi, salah satunya ikan mas. Ikan segar diperoleh dengan cara

transportasi, tetapi ikan mas termasuk ikan yang memiliki metabolisme tinggi

sehingga dibutuhkan suatu metode yaitu anestesi. Bahan anestesi dibedakan

menjadi alami dan buatan. Contoh dari bahan anestesi alami ini adalah rumput

teki. Rumput teki merupakan gulma bagi petani, namun diduga dapat memberikan

efek menenangkan pada ikan mas, oleh karena itu penelitian ini penting untuk

dilakukan agar dapat memberikan informasi tentang konsentrasi terbaik umbi teki

dalam memingsankan ikan mas dan kelulusan hidupnya.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu menentukan konsentrasi optimal umbi rumput

teki dalam pemingsanan ikan mas dan kelulusan hidup ikan mas.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini meliputi:

1). Memberikan informasi kepada petani dalam pemilihan bahan alami anestesi.

2). Memanfaatkan gulma sebagai bahan yang dapat digunakan.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini meliputi preparasi umbi rumbut teki,

ekstraksi kasar umbi rumput teki, analisis waktu sadar dan waktu pingsan, analisis

glukosa darah, dan analisis kualitas air.

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2013-Maret 2014 di

Laboratorium Karakteristik dan Penanganan Bahan Baku Hasil Perairan,

Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Pengujian kualitas air dilakukan di Laboratorium Lingkungan Akuakultur,

Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Page 15: EFEKTIVITAS EKSTRAK KASAR UMBI TEKI Cyperus rotundus ... · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus rotundus) sebagai

3

Bahan dan Alat Penelitian

Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah umbi teki dalam

bentuk ekstrak kasar (Lampiran 3a) dan biota yang digunakan yaitu ikan mas

(Lampiran 3b) yang diambil dari kolam Jembar Mas, Darmaga, Bogor. Bahan-

bahan yang digunakan untuk pengujian kualitas air yaitu sampel air kolam, air

yang digunakan dalam penelitian, HCl 1 N, NaOH 0,0227 N, MnSO4, akuades,

bayclin, NH3 1 ppm, fenol. Bahan yang digunakan untuk pemingsanan yaitu es

batu dan air yang digunakan dalam penelitian yang telah diendapkan selama 1

malam.

Alat yang digunakan untuk pengujian kualitas air yaitu DO meter, pipet

volumetrik, gelas ukur, erlenmeyer, pH meter, pipet mikro, spectofotometer

“OPTIMA” 630 nm. Alat yang digunakan untuk pemingsanan yaitu plastik es,

aerator, toples ukuran 10 liter, akuarium dengan ukuran 50 x 30 x 29 cm3, jarum

suntik, gelas arloji, glukosa meter merk gluco-DR AGM 2100. Alat yang

digunakan dalam pembuatan ekstrak kasar umbi teki yaitu baskom, kain belacu,

blender.

Prosedur Penelitian Prosedur penelitian diawali dengan preparasi dan ekstraksi umbi rumput teki

(modifikasi Abdullah 2012). Rumput teki (Lampiran 1a) diperoleh dari Kolam

Budidaya Perairan (dekat Duta Berlian), Dramaga, Bogor. Rumput teki

selanjutnya dicuci dan dibersihkan dari batangnya kemudian ditiriskan (Lampiran

1b). Pembuatan ekstrak kasar umbi teki yaitu 500 g umbi teki dengan 1000 mL

akuades diblender hingga menjadi lumat semua. Ekstrak kemudian disaring

dengan belacu. Konsentrasi yang diujikan untuk mencari konsentrasi terbaik yaitu

2%, 3%, 4%, 5%, 6% (b/v). Contoh perhitungan teki dapat dilihat pada Lampiran

4. Diagram alir dapat dilihat pada Gambar 1.

Penelitian selanjutnya yaitu pemilihan ikan mas. Ikan yang dipilih memiliki

gerakan aktif, tidak cacat, sehat, dan responsif terhadap rangsangan. Ikan mas

yang digunakan untuk pengujian memiliki ukuran 5 ekor/kg. Ikan yang

dipindahkan dari kolam menuju akuarium telah diaklimatisasi dan dipuasakan

selama 1 hari dengan aerasi yang cukup. Menurut Agusta (2012), aklimatisasi

dilakukan dengan mengubah lingkungan secara perlahan-lahan sehingga ikan

akan mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan yang baru. Ikan ditidurkan

dengan suhu rendah yaitu 8 ˚C setelah dipingsankan dengan konsentrasi terbaik.

Ikan yang digunakan yaitu 10 ekor dalam akuarium dengan waktu yang diberikan

yaitu 30, 60, 90, 120,dan 150 menit masing- masing diambil 2 ekor ikan dengan 3

kali ulangan. Waktu selanjutnya diperpanjang yaitu 150, 180 dan 210 menit

dengan 9 ekor ikan kemudian diambil masing-masing 3 ekor. Pembugaran

dilakukan setelah ikan pingsan dengan air mengalir dan ditimbang kembali.

Diagram alir peentuan konsentrasi terbaik dapat dilihat pada Gambar 1 dan

diagram alir metode penelitian disajikan pada Gambar 2.

Page 16: EFEKTIVITAS EKSTRAK KASAR UMBI TEKI Cyperus rotundus ... · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus rotundus) sebagai

4

Gambar 1 Diagram alir penentuan konsentrasi terbaik umbi rumput teki

Analisis kualitas air (Boyd 1982) dilakukan pada air yang digunakan untuk

penelitian, air kolam Jembar Mas, air sebelum anestesi dan air setelah anestesi.

Parameter yang digunakan yaitu suhu, kadar oksigen terlarut (DO), CO2, pH, total

amonia nitrogen (TAN).

1) DO (dissolved oxygen) atau kadar oksigen terlarut

Pengukuran DO pada analisis kualitas air menggunakan DO-meter dengan

cara pembacaan skala.

2) Suhu dan pH

Pengukuran suhu dan pH pada analisis kualitas air, masing-masing

menggunakan thermometer dan pH-meter dengan cara pembacaan skala.

3) CO2 (karbon dioksida)

25 mL sampel kemudian ditambahkan 2 tetes indikator penoftalin (pp).

Penitrasian menggunakan NaOH 0,0227 N hingga warna pada larutan pada

erlenmeyer berubah menjadi pink.

4) TAN (Total Amonia Nitrogen)

25 mL sampel air kemudian ditetesi MnSO4 1 tetes. Chlorox 0,5 mL dan

phenate 0,6 mL dimasukkan dan ditunggu selama 15 menit. Pengukuran TAN

menggunakan spektrofotometer 630 nm. Pembuatan phenate yaitu fenol 2 gr dan

NaOH 0,5 gr kemudian ditambahkan akuades 16 mL. Pembuatan chlorox yaitu

penambahan bayclin 4 mL dan akuades 16 mL kemudian diturunkan sampai pH 6

dan dibasakan dengan HCL 1 N sampai pH 6,96. Pembuatan larutan standar yaitu

1 mL larutan standar NH3 1 ppm ditambah akuades hingga 100 mL pada labu

takar. 25 mL dari larutan tersebut ditetesi MnSO4 sebanyak 1 tetes, chlorox

Pemingsanan dengan konsentrasi

2%, 3%, 4%, 5%, 6% (b/v)

Rumput teki

Pengambilan umbi

Ekstraksi dengan

perbandingan teki

dan akuades 1:2

Ekstrak kasar

umbi teki

Penyesuaian terhadap

lingkungan (aklimatisasi)

dan pemuasaan selama

1x24 jam

Ikan mas ukuran

5 ekor/kg

Konsentrasi terbaik

Page 17: EFEKTIVITAS EKSTRAK KASAR UMBI TEKI Cyperus rotundus ... · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus rotundus) sebagai

5

sebanyak 0,5 mL dan phenate 0,6 mL lalu dihomogenisasi dan didiamkan selama

15 menit selanjutnya spektrofotometer 630 nm. Pembuatan larutan blanko yaitu

akuades 25 mL kemudian MnSO4 sebanyak 1 tetes, chlorox 0,5 mL dan phenate

0,6 mL lalu dihomogenisasi dan didiamkan 15 menit selanjutnya spektrofotometer

630 nm.

Gambar 2 Diagram alir penelitian utama

Pemberian waktu tidur 30, 60,

90, 120, 150 menit @ 2 ekor

ikan dengan 3 kali ulangan

Pemberian waktu tidur 150,

180, 210 menit @ 3 ekor ikan

dengan 3 kali ulangan

Analisis kualitas air

Peletakan dalam akuarium

dengan suhu air 8 ˚C

Ikan mas ukuran

5 ekor/kg

Penyesuaian terhadap

lingkungan (aklimatisasi)

dan pemuasaan selama

1x24 jam

Pemingsanan dengan

konsentrasi terbaik

Pembugaran

Penghitungan waktu

sadar

Analisis data

Pengukuran

glukosa

Pembugaran

Pengukuran glukosa

darah

Page 18: EFEKTIVITAS EKSTRAK KASAR UMBI TEKI Cyperus rotundus ... · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus rotundus) sebagai

6

Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL)

faktorial dengan faktor pemberian konsentrasi dalam jumlah yang berbeda untuk

pencarian konsentrasi terbaik dan waktu tidur yang berbeda untuk penelitian

selanjutnya. Model matematika rancangan acak lengkap faktorial adalah sebagai

berikut:

Keterangan :

Yij = Nilai pengamatan pada taraf ke-i dan ulangan ke-j (j=1,2)

μ = Nilai tengah atau rataan umum pengamatan

τi = Pengaruh perbedaan suhu lingkungan pada taraf ke-i (i=1,2,3)

εij = Galat atau sisa pengamatan taraf ke-i dengan ulangan ke-j

Uji lanjut yang digunakan yaitu uji tukey (Multiple comparisons).

Pengolahan data menggunakan software IBM-SPSS 15.0 for Windows.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Konsentrasi Terbaik Ekstrak Kasar Umbi Teki

Deret perlakuan pemberian umbi teki dengan konsentrasi 2%, 3%, 4%, 5%

dan 6% (b/v) pada toples yang berisi air 4 liter dengan masing-masing berisi 3

ekor ikan. Proses pemingsanan dimulai dari menit ke-0 sampai ikan pingsan.

Waktu sadar dihitung sampai ikan dapat berenang kembali. Diagram batang

penentuan konsentrasi terbaik ekstrak umbi teki pada Gambar 3.

Gambar 3 Diagram batang penentuan konsentrasi ekstrak kasar umbi teki terbaik

( ) waktu pingsan (menit), ( ) waktu sadar (menit),

( ) kelulusan hidup

49,22b

43,04b

33,23b

10,45a 9,26a

4,55ab 6,15ab4,25b

11,19a

5,16

0

10

20

30

40

50

60

2% 3% 4% 5% 6%

Wa

ktu

(m

enit

)

Konsentrasi (b/v)

Yij = μ + τi + εij

Page 19: EFEKTIVITAS EKSTRAK KASAR UMBI TEKI Cyperus rotundus ... · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus rotundus) sebagai

7

Ikan yang dianestesi dengan ekstrak kasar umbi teki pada konsentrasi 2%,

memiliki waktu pingsan yaitu 49 menit 22 detik dan waktu sadar selama 4 menit

55 detik. Konsentrasi 3% memiliki waktu pingsan 43 menit 4 detik dan waktu

sadar 6 menit 15 detik. Konsentrasi 4% memiliki waktu pingsan yaitu 33 menit 23

detik dan waktu sadar yaitu 4 menit 25 detik. Konsentrasi 5% memiliki waktu

pingsan 10 menit 45 detik dan waktu sadar 5 menit 16 detik. Konsentrasi 6%

memiliki waktu pingsan yaitu 9 menit 26 detik dan waktu sadar yaitu 5 menit 16

detik.

Konsentrasi ekstrak umbi teki 5% mempunyai nilai signifikasi (Lampiran

1a) yaitu 0,000 (P<0,05). Konsentrasi 5% dan 6% berbeda nyata terhadap

konsentrasi ekstrak kasar teki 2%, 3%, 4% (Lampiran 2a). Ekstrak kasar umbi teki

dengan konsentrasi 5% dan 6% memiliki waktu pingsan paling cepat

dibandingkan dengan konsentrasi 2%, 3%, dan 4%. Semakin tinggi konsentrasi

yang digunakan, ikan mas akan memiliki waktu pingsan yang semakin cepat.

Respon yang diberikan ikan selama perlakuan pembiusan akan berbeda,

tergantung kadar bahan anastesi dan ukuran ikan (Yanto 2009). Penelitian

Septiarusli et. al (2012) menyatakan, semakin tinggi konsentrasi ekstrak biji B.

asiatica maka semakin cepat waktu pingsan ikan kerapu. Penambahan ekstrak

dapat menurunkan laju metabolisme ikan ditunjukkan dengan gerakan tubuh,

gerak tutup insang, gerak sirip ikan yang lambat sehingga dapat meminimalkan

tingkat stres pada ikan (Suwandi et al. 2012). Komponen utama umbi teki yaitu

minyak atsiri, triterpenes, polyphenol, alkaloid, and flavonoid (Sivapalan 2013).

Menurut Puspitasari et al. (2003), khasiat umbi teki sebagai analgetik karena

kandungan senyawa-senyawa kimia yang ada di dalamnya yaitu minyak atsiri,

flavonoid dan triterpene.

Konsentrasi ekstrak kasar umbi teki 5% mempunyai nilai signifikasi 0,030

(P<0,05) (Lampiran 1b). Konsentrasi ekstrak umbi teki 5% berbeda nyata

terhadap ekstrak kasar umbi teki dengan konsentrasi 2%, 3%, 4%, dan 6%

(Lampiran 2b). Semakin rendah ekstrak teki yang digunakan, ikan mas memiliki

waktu sadar yang lebih cepat. Tingginya konsentrasi bahan anestesi yang

diberikan pada ikan, maka proses pemulihannya semakin lama. Menurut

Septiarusli et. al (2012), lamanya waktu pulih sadar kerapu ditentukan oleh

kemampuan ikan kerapu untuk membersihkan bahan pembius dari dalam

tubuhnya. Keadaan pulih sadar ditunjukkan dengan pergerakan ikan yang aktif

dan responsif terhadap rangsangan yang ada. Sistem pernafasan dan sirkulasi

darah ikan mulai stabil seiring dengan berpindahnya bahan pembius dari jaringan

tubuh ikan ke lingkungan (Sukmiwati dan Sari 2007). Anestesi ideal adalah

anestesi yang mampu memingsankan ikan kurang dari 3 menit dan

menyadarkannya kembali kurang lebih 5 menit (Pramono 2002).

Penggunaan bahan anestesi terlalu banyak akan menyebabkan kerusakan

pada beberapa organ (insang, syaraf, ginjal, dan otak), stres berkepanjangan,

cenderung menjadi racun, dan mengakibatkan kematian pada ikan. Ekstrak umbi

teki dengan konsentrasi 5% merupakan konsentrasi optimal untuk anestesi ikan

mas. Hal ini didasarkan pada penelitian pendahuluan yang menyatakan bahwa

kelulusan hidup ikan mas dengan pemberian konsentrasi ekstrak kasar umbi teki

2%, 3%, 4% dan 5%, memiliki kelulusan hidup hingga 100%, tetapi pemberian

ekstrak umbi teki dengan konsentrasi 6% memiliki kelulusan hidup hanya

33,33%. Penelitian Saskia (2013) menyebutkan, kematian tersebut diduga karena

Page 20: EFEKTIVITAS EKSTRAK KASAR UMBI TEKI Cyperus rotundus ... · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus rotundus) sebagai

8

bahan anestetik yang larut dalam air akan mengakibatkan berkurangnya laju

respirasi. Kondisi tersebut menyebabkan ikan gelisah kemudian selalu berupaya

untuk naik ke permukaan untuk mendapatkan oksigen. Penurunan laju respirasi

tersebut menyebabkan hilangnya seluruh rasa pada bagian tubuh ikan sebagai

akibat dari penurunan fungsi syaraf sehingga menghalangi aksi dan hantaran

impuls syaraf. Bahan-bahan antimetabolik alami yang digunakan untuk imotilisasi

atau pemingsanan ikan salah satunya dengan jumlah konsentrasi tertentu, tidak

menyebabkan residu bagi tubuh ikan (Aini et al. 2014).

Kelulusan Hidup Ikan Mas dengan Pemberian Waktu Tidur dan Suhu

Rendah

Penelitian selanjutnya menerapkan konsentrasi optimal yaitu 5% dengan

waktu tidur yang berbeda yaitu 30, 60, 90, 120 dan 150 menit. Ikan mas yang

diberikan waktu tidur memiliki kelulusan hidup (survival rate) yaitu 100%.

Tingginya konsentrasi membuat metabolisme dan konsumsi ikan mas menjadi

menurun. Pernyataan ini sesuai dengan Aini et al. (2014), yang menyatakan

konsentrasi ekstrak daun bandotan yang tinggi dapat mempertahankan

kelangsungan hidup benih ikan nila, dapat menurunkan laju metabolisme dan

konsumsi oksigen sehingga mampu mencegah tingkat kematian benih ikan nila

selama transportasi.

Suhu media yang dingin secara langsung akan mempengaruhi suhu badan

ikan dan suhu darah, semakin dingin suhu darah tingkat viskositas darah akan

mengental dan mengakibatkan aliran darah yang lambat (Wijayanti et al. 2011).

Suhu yang digunakan yaitu 8 ˚C yang didasarkan pada penelitian Jailani (2000)

yaitu ikan mas dimasukkan pada media air dengan suhu 10˚, 8˚, 6˚, 4˚ dan 2 ˚C

dan pada suhu 8 ˚C mampu hidup selama 7 jam dengan keadaan pingsan normal

(tubuh lentur). Menurut Maulana (2012), ikan mas yang diberi perlakuan suhu

dingin secara umum memberikan perlakuan yang lebih baik daripada perlakuan

suhu ruang dan hangat. Ikan dengan perlakuan suhu dingin terlihat lebih tenang

dan menghasilkan sisa metabolit lebih sedikit. Ikan dengan perlakuan suhu dingin

juga menghasilkan kelulusan hidup 100 % atau tidak ada ikan yang mengalami

kematian pada saat simulasi. Gambar 4 merupakan diagram batang kelulusan

hidup ikan mas.

Gambar 4 Diagram batang kelulusan hidup ikan mas

0

20

40

60

80

100

120

30 60 90 120 150

Kel

ulu

san

hid

up

(%)

Pengamatan waktu tidur (menit)

Page 21: EFEKTIVITAS EKSTRAK KASAR UMBI TEKI Cyperus rotundus ... · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus rotundus) sebagai

9

Kelulusan hidup hingga 100% ini diduga sebelum dilakukan pemingsanan,

ikan diberokkan terlebih dahulu. Menurut Sulmartini et al. (2009), perlakuan

tanpa daun bandotan maupun dengan penambahan daun bandotan tidak

berpengaruh terhadap daya cerna benih ikan mas (Cyprinus carpio) pada 24 jam

pasca transportasi. Penyebabnya, sebelum dilakukan transportasi, ikan mengalami

pemberokan sehingga metabolisme ikan tidak terlalu tinggi sehingga ikan masih

memiliki energi yang cukup untuk melakukan aktivitas normal pada pasca

transportasi. Masud dan Sigh (2013) menyatakan, ikan mas akan lebih toleran

terhadap racun pada suhu rendah dibandingkan dengan suhu tinggi. Angka

kematian ikan akan meningkat linear siring dengan meningkatnya konsentrasi

cypermethrin dan suhu. Suhu rendah memungkinkan air mengandung oksigen

lebih tinggi, tetapi suhu rendah menyebabkan stres pernafasan pada ikan berupa

menurunnya laju pernafasan dan denyut jantung sehingga dapat berlanjut dengan

pingsannya ikan-ikan akibat kekurangan oksigen (Irianto 2005).

Penelitian Utama

Ikan mas memiliki kelulusan hidup 100% sampai menit ke 150 dan untuk

selanjutnya ditambahkan waktu tidur yaitu 150, 180 dan 210 menit. Pengukuran

glukosa darah diukur sebelum dan setelah ikan dipingsankan dengan konsentrasi

ekstrak kasar teki 5%. Suhu yang digunakan untuk menidurkan ikan yaitu 8 °C.

Diagram batang waktu pingsan ikan mas dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5 Diagram batang waktu sadar ikan mas

Ikan pada menit ke-150 memiliki waktu sadar yaitu 4 menit 14 detik. Menit

ke-180 memiliki waktu sadar yaitu 4 menit 49 detik. Menit ke-210 memiliki

waktu sadar yaitu 6 menit 35 detik. Tingginya bahan pembius yang masuk ke

dalam tubuh ikan sangat mempengaruhi waktu sadar ikan. Yanto (2012)

menjelaskan, kadar MS-222 dengan konsentrasi tinggi, maka masa pemulihan

(sehat dan bugar) kembali memerlukan waktu yang relatif lama. Lamanya ikan

yang diletakkan dalam air dengan suhu rendah juga dapat mempengaruhi waktu

sadar ikan. Semakin lama ikan di dalam air dengan suhu rendah, maka waktu

sadarnya lebih lama. Wijayanti et al. (2011) menyatakan, semakin lama waktu

pemingsanan maka lama pingsan dan waktu pemulihan semakin panjang.

Semakin lama waktu penyadaran ikan, maka tingkat kematian akan semakin

tinggi (Chaniago 2003). Ikan mas dalam penelitian ini memiliki kelulusan hidup

100% sampai menit ke-210.

4,14b 1,52 4,49b 1,65

6,35a 1,85

0

1

2

3

4

5

6

7

150 180 210

Wa

ktu

sa

da

r

Waktu tidur (menit)

Page 22: EFEKTIVITAS EKSTRAK KASAR UMBI TEKI Cyperus rotundus ... · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus rotundus) sebagai

10

Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas anestesi untuk ikan dibedakan

menjadi 2 yaitu biologi dan lingkungan. Faktor biologi meliputi spesies, genetik,

ukuran dan berat, jenis kelamin, komposisi lipid, kondisi tubuh, status kesehatan,

dan stres. Faktor lingkungan meliputi Faktor lingkungan meliputi suhu dan pH

juga mempengaruhi tingkat metabolisme pada ikan, selain mengubah serapan di

insang, juga dapat menambah atau mengurangi efektifitas zat anestesi (Ogretmen

dan Gokcek 2013). Cara kerja bahan anestesi yaitu bahan anestesi yang telah

dimasukkan ke dalam air, kemudian diserap oleh insang dan mencapai saraf pusat

melalui aliran darah (Pareira 2010).

Glukosa darah merupakan sumber pasokan bahan bakar utama dan subtrat

esensial untuk metabolisme sel. Pengujian glukosa darah ikan dalam penelitian ini

sebelum anestesi dan setelah anestesi. Pengukuran dilakukan dengan cara

mengambil darah ikan pada vena caudal (ekor) ikan mas dengan jarum suntik.

Perubahan glukosa pada ikan mas disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1 Perubahan glukosa pada ikan mas

Waktu (menit) Glukosa sebelum

(mg/L)

Glukosa sesudah

(mg/L)

Selisih

(mg/L)

150 154 215 61

180 155 211 56

210 127 175 48

Glukosa darah ikan mas pada Tabel 1, rata-rata mengalami perubahan dari

menit ke 150, 180 dan 210 dari sebelum dan sesudah anestesi. Glukosa darah

mengalami penurunan sebelum sebelum dianestesi dan kenaikan sesudah anestesi.

Glukosa pada menit ke 150, memiliki selisih yaitu 61 mg/L. Glukosa pada menit

ke 180 dan 210, memiliki selisih masing-masing 56 mg/L dan 48 mg/L. Semakin

lama ikan diberikan waktu tidur, semakin menurun pula glukosa darahnya karena

semakin lama ikan tertidur, maka akan semakin tenang dan untuk kembali

menjadi normal, membutuhkan banyak asupan oksigen ke dalam darah.

Syawal dan Ikhwan (2011) menyatakan, terjadinya peningkatan maupun

penurunan kadar glukosa di dalam plasma mengindikasikan bahwa ikan

mengalami stres. Stres dapat menyebabkan anorexia dan terganggunya

reproduksi. Penyebab stres diantaranya peningkatan kadar adrenalin dan kortisol

dapat mengganggu perubahan ion pada insang dan sebagai akibatnya elektrolit

darah akan terganggu setelah diamati selama 24 jam (Pereira 2010). Menurut

Hastuti et al. (2003), terjadinya peningkatan kadar glukosa darah tersebut

disebabkan oleh stres akibat perlakuan yang diberikan. Makin tinggi kadar

glukosa darah mengindikasikan meningkatnya level stres akibat perubahan suhu.

Adanya perlakuan shock suhu dingin, tubuh ikan mensekresikan hormon stres

yang berfungsi menghambat sekresi insulin.

Penelitian Dobsikova et al. (2006) menyatakan, tingginya glukosa darah

karena reaksi stres ikan mas pada saat ikan disimpan saat kepadatan tinggi. Stres

pada ikan merupakan upaya dari sistem fisiologis untuk mempertahankan diri atau

beradaptasi dengan perubahan lingkungan, hal ini juga dipengaruhi oleh umur dan

spesies ikan (Syawal et al. 2008). Perubahan suhu dapat menyebabkan stres pada

ikan. Ikan yang mengalami stres akan meningkatkan sekresi katekolamin dan

kortisol. Kedua hormon tersebut pada kadar tinggi berpengaruh negatif terhadap

Page 23: EFEKTIVITAS EKSTRAK KASAR UMBI TEKI Cyperus rotundus ... · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus rotundus) sebagai

11

sistem imunitas ikan, karena meningkatnya kortisol dalam plasma akan

menghambat pembentukan interlukin I dan II. Akibatnya ikan akan menurun

kekebalannya dan mudah terinfeksi patogen, dengan demikian, dapat

menyebabkan tingkat kematian yang tinggi (Syawal dan ikhwan 2011). Dobson

and Hochachka (1987) menyatakan, ketika otot putih dan otot merah dianalisis,

titik kelelahan glikogen pada otot putih (sumber energi utama) berkurang sebesar

90%, glukosa turun dua kali lipat (1,56 ke 0,66 μmol g1) dan penurunan besar

dalam ATP (5,24 ke 0,45 μmol g-1

).

Analisis Kualitas Air

Kualitas air merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi

keberhasilan usaha transportasi. Menurunnya kualitas air menyebabkan perubahan

tingkah laku dari organisme. Faktor-faktor lingkungan yang mengakibatkan

perubahan tingkah laku organisme disebut rangsangan (Suwandi et al. 2011).

Analisis kualitas air dalam penelitian ini meliputi air yang digunakan untuk

penelitian (air yang telah diendapkan), air kolam Jembar Mas, air sebelum

anestesi, dan air setelah anestesi. Parameter pengujian meliputi pH, suhu, DO,

TAN, dan CO2. Hasil kualitas air disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2 Kualitas air

Parameter

Air kolam

Jembar

Mas

Air untuk

penelitian

Air sebelum

anestesi

(Air + ikan)

Air sesudah

anestesi

(Air+ikan+teki)

Standar

DO 7,53 mg/L 6,95 mg/L 5,78 mg/L 1,24 mg/L min 5 (a)

pH 7,83 7,81 7,69 5,64 7,0-8,0 (b)

Suhu 27,28 ºC 27,75 ºC 26,47 ºC 27,11 ºC ≤ 30 (c)

CO2 4 mg/L 3,99 mg/L 4,75 mg/L 12,67 mg/L 2-11 (b)

TAN 0,28 mg/L 0,0047 mg/L 0,27 mg/L 5,51 mg/L Max 0,1(d)

Keterangan:

a Sumber: Irianto (2005)

b Sumber: Ciptanto (2010)

c Sumber: Alabaster dan Lloyd (1980) dalam Irianto (2005)

d Sumber: Bhatnagar dan Devi (2013)

Nilai dissolved oxygen (DO) pada air untuk penelitian maupun air kolam

Jembar Mas mempunyai nilai 6,95 mg/L dan 7,53 mg/L. Nilai pH pada air kolam

Jembar Mas 7,83 dan pada air laboratorium 7,81. Suhu pada air kolam Jembar

Mas yaitu 27,28ºC dan air untuk penelitian 27,75ºC. Karbon dioksida (CO2) pada

air kolam Jembar Mas ikan 4 mg/L dan air untuk penelitian 3,99 mg/L. TAN

(total amoniak nitrogen) pada air untuk penelitian mempunyai nilai 0,0047 mg/L,

sedangkan pada air kolam Jembar Mas yaitu 0,28 mg/L.

Kualitas air sebelum anestesi memiliki nilai yang berbeda dengan kualitas

air setelah anestesi. Nilai DO pada air sebelum anestesi yaitu 5,78 mg/L

sedangkan air setelah anestesi mengalami penurunan yaitu 1,24 mg/L. Nilai pH

pada air sebelum anestesi memiliki nilai 7,69 dan air setelah anestesi mengalami

penurunan yaitu 5,64. Suhu pada air sebelum anestesi yaitu 26,47 ºC dan pada air

setelah anestesi mengalami kenaikan yaitu 27,11 ºC. Nilai CO2 pada air sebelum

anestesi yaitu 4,75 mg/L dan mengalami kenaikan menjadi 12,67 mg/L. Nilai TAN pada

air sebelum anestesi yaitu 0,27 mg/L dan mengalami kenaikan yaitu 5,51 mg/L.

Page 24: EFEKTIVITAS EKSTRAK KASAR UMBI TEKI Cyperus rotundus ... · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus rotundus) sebagai

12

Oksigen merupakan salah satu faktor pembatas, sehingga bila

ketersediaannya di dalam air tidak mencukupi kebutuhan biota, maka segala

aktivitas biota akan terhambat (Kordi et al. 2007). Nilai DO pada air kolam

Jembar Mas lebih tinggi daripada air untuk penelitian. Hal ini dipengaruhi oleh

kepadatan ikan dalam kolam sehingga respirasi dari ikan mas akan mempengaruhi

nilai DO. Nilai DO pada air sebelum anestesi lebih tinggi dibandingkan air setelah

anestesi. Nilai DO pada air setelah anestesi merupakan nilai yang kurang layak

untuk ikan hidup yang disebabkan kekeruhan yang terjadi pada badan air yang

menyebabkan nilai oksigen terlarut turun dan pemanfaatan oksigen pada ikan

mas. Menurut Irianto (2005), kandungan oksigen dalam air akan sangat menurun

akibat dari peningkatan suhu, padat tebar ikan terlalu tinggi, kelebihan pakan, dan

kandungan bahan organik pada badan air tinggi. Kekurangan oksigen dapat

berakibat mortalitas ikan. Apabila kandungan oksigen terlarut menjadi 3-4 mg/L,

ikan akan mengalami stres. Konsentrasi oksigen terlarut 5 mg/L merupakan

kandungan oksigen yang dianjurkan untuk kesehatan ikan yang optimum.

Keadaan tertentu, ikan mas mampu bertahan untuk sementara pada kandungan

oksigen 0,7 mg/L. Menurut Bhatnagar dan Devi (2013), ikan di daerah tropis

lebih dapat mentoleransi DO daripada ikan di daerah suhu hangat.

Nilai pH pada air kolam Jembar Mas dan air untuk penelitian tidak melebihi

standar, sedangkan nilai pH pada air setelah anestesi tidak layak untuk tempat

hidup ikan. Semakin turun nilai pH, maka nilai CO2 akan semakin naik. Hal ini

dikarenakan meningkatnya respirasi ikan mas. Bhatnagar dan Devi (2013)

menyatakan, nilai pH diantara 7-8,5 ideal untuk produktivitas makhluk hidup,

ikan dapat stres pada pH 4-6,5 dan 9-11. Ikan dapat mati pada pH kurang dari 4

atau lebih dari 11. Kondisi pH rendah yang bersifat kronik, dapat terjadi gangguan

kesehatan berupa terhambatnya pertumbuhan dan ikan akan menjadi hiperaktif,

nervous dan produksi mukus insang yang berlebihan, dan pada akhirnya

menyebabkan gangguan pernafasan (Irianto 2005).

Suhu mempengaruhi aktivitas metabolisme organisme. Suhu pada air untuk

penelitian dan air kolam Jembar Mas tidak melebihi standar. Suhu pada air

sebelum anestesi dan sesudah anestesi tidak berfluktuasi secara ekstrim karena

hanya terjadi perubahan 1 ºC. Ikan mas masih dapat bertahan hidup pada suhu

tersebut. Menurut Irianto (2005), ikan mas mampu beradaptasi dengan kenaikan

suhu 8 ºC sejauh air tidak melebihi 30 ºC. Pengaruh suhu secara tak langsung

yaitu mempengaruhi metabolisme, daya larut gas-gas, termasuk oksigen dan

reaksi kimia dalam air (Kordi et al. 2007). Suhu rendah memungkinkan air

mengandung oksigen lebih tinggi, tetapi suhu rendah menyebabkan stres

pernafasan pada ikan berupa menurunnya laju pernafasan dan denyut jantung

sehingga dapat berlanjut dengan pingsannya ikan-ikan akibat kekurangan oksigen

(Irianto 2005).

Karbon dioksida (CO2) bersifat lebih mudah larut dalam air dan mempunyai

sifat yang berkebalikan dengan oksigen. Karbon dioksida pada air kolam Jembar

Mas dan air untuk penelitian masih aman untuk ikan hidup, tetapi kandungan CO2

pada air setelah anestesi lebih tinggi yaitu 12,67 mg/L. Kkan mas menyerap

oksigen lebih banyak ketika ditambahkan bahan anestesi. Ratnasari (2002)

menyatakan, konsentrasi yang semakin meningkat, ikan klon dan anemon piring

menyerap oksigen semakin banyak. Sebagai akibatnya akan terjadi pelepasan CO2

ke dalam media uji dalam jumlah yang besar pula. Irianto (2005) menyatakan,

Page 25: EFEKTIVITAS EKSTRAK KASAR UMBI TEKI Cyperus rotundus ... · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus rotundus) sebagai

13

kadar CO2 lebih dari 12 mg/L bersifat mematikan. Menurut Kordi et al. (2007),

pada konsentrasi yang tinggi (>10 mg/L), karbondioksida dapat beracun, karena

keberadaannya dalam darah dapat menghambat pengikatan oksigen oleh

hemoglobin. Kenaikan karbondioksida di dalam air akan menghalangi proses

diffusi oksigen dan sebagai kompensasinya biota akan aktif bernafas. Faktor yang

mempengaruhi kandungan karbon dioksida yaitu pH, suhu, dan tekanan parsial

karbondioksida di udara (Irianto 2005).

Total amonia nitrogen (TAN) pada air Jembar Mas lebih tinggi

dibandingkan dengan air untuk penelitian, sedangkan amonia nitrogen pada air

sebelum anestesi memiliki nilai lebih rendah dibandingkan dengan air setelah

anestesi. Setiap ikan mempunyai metabolisme yang berbeda. Ikan mas termasuk

ikan yang memiliki metabolisme tinggi (Sulmartini et al. 2009). Tingginya

metabolisme ini menyebabkan nilai TAN menjadi tinggi. Kepadatan ikan juga

mempengaruhi karena semakin padat ikan, maka hasil dari metabolismenya juga

tinggi. Menurut Irianto (2005), keberadaan TAN dalam suatu perairan

dipengaruhi oleh spesies ikan, kadar garam, tingkat paparan amonia, lama

paparan, dan pengaruh aklimasi yang diberikan sebelumnya. Menurut Bhatnagar

dan Devi (2013), amonia (NH3) adalah produk dari metabolisme protein dari ikan

dan dekomposisi bakteri dari bahan organik. Limit maksimum konsentrasi amonia

untuk hewan air adalah 0,1 mg/L. Nilai pH dan suhu sangat mempengaruhi nilai

TAN dalam suatu perairan. Semakin tinggi suhu dan pH, makin tinggi nilai NH3

(Kordi et al. 2007).

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan Konsentrasi ekstrak kasar umbi teki yang optimal pada ikan mas dengan

ukuran 5 ekor/kg adalah 5%. Konsentrasi 5% merupakan konsentrasi yang dapat

memingsankan ikan lebih cepat. Angka kelulusan hidup ikan mas yang

dipingsankan dengan ekstrak teki 5% sampai menit ke-210 mempunyai kelulusan

hidup 100%.

Saran

Saran dari penelitian ini yaitu dilakukan teknik penyadaran dengan cara

memasukkan ikan ke dalam akuarium yang dengan aerator. Pengujian fitokimia

perlu dilakukan untuk mengetahui kandungan bioaktif sebagai pembius (anestesi)

yang ada pada umbi teki.

Page 26: EFEKTIVITAS EKSTRAK KASAR UMBI TEKI Cyperus rotundus ... · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus rotundus) sebagai

14

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah RR. 2012. Teknik imotilisasi menggunakan ekstrak hati batang pisang

(Musa spp) dalam simulasi transportasi kering ikan bawal air tawar

(Colossoma macropomum) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Aini M, Ali M, Putri B. 2014. Penerapan teknik imotilisasi benih ikan nila

(Oreochromis niloticus) menggunakan ekstrak daun bandotan (Ageratum

conyzoides) pada transportasi basah. e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi

Budidaya Perairan. 2(2): 217-226.

Bhatnagar A, Devi P. 2013. Water quality guidelines for the management of pond

fish culture. International Journal of Environmental Sciences. 3(6):1980- 2009.

Boyd. 1982. Water Quality Mangement for Pond Fish Culture. Alabama (US):

Auburn University

Chaniago A. 2003. Respon ikan sersan mayor (Abudefduf saxatilis) terhadap

pembiusan dengan biji teh (saponin) dan potasium sianida (KCN) [skripsi].

Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Chithran A, Babu TR, Himaja N. 2012. Comparative study on anti-inflammatory

activity of Cyperus roduntus (l.) using different solvent system in

carrageenan induced paw edema in albino wistar rats. International Journal

of Phytopharmacology. 3(2): 130-134.

Ciptanto S. 2010. Top 10 Ikan Air Tawar: Panduan Lengkap Secara Organik di

Kolam Air, Kolam Terpal, Karamba dan Jala Apung. Yogyakarta (ID): Lily

Publisher.

Dobsikova R, Svobodova Z, Blahova J, Modra H, Velisek. 2006. Stress Response

to Long Distance Transportation of Common Carp (Cyprinus carpio L.).

ACTA VET BRNO. 75: 437-448.

Dobson G P and Hochachka P W. 1987. Role of Glycolysis in Adenylate

Depletion and Repletion During Work and Recovery in Teleost Fish

Muscle. Journal Exp. Biol. 129: 125-140.

Grace PA dan Borley NR. 2007. At a Glance Ilmu Bedah. Umami V,

penerjemah; Safitri A, editor. Jakarta (ID): Penerbit Erlangga. Terjemahan

dari: Surgery at a Glance. Ed ke-3

Hastuti S, Supriyono E, Mokoginta I, Subandiyono. 2003. Respon glukosa darah

ikan gurami (Osphronemus gouramy, LAC.) terhadap stres perubahan suhu

lingkungan. Jurnal Akuakultur Indonesia. 2(2): 73-77.

Hema N, Ramakrishna A, Kumar KNS, Anupama N. 2013. Evaluation of

psicochemical and HPTLC profiling of its ekstracts. International Research

Journal of Pharmacy. 4(6):133-137.

Irianto A. 2005. Patologi Ikan Teleostei. Yogyakarta (ID): Gadjah Mada

University Press.

Page 27: EFEKTIVITAS EKSTRAK KASAR UMBI TEKI Cyperus rotundus ... · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus rotundus) sebagai

15

Jailani. 2000. Mempelajari pengaruh penggunaan pelepah pisang sebagai bahan

pengisi terhadap tingkat kelulusan hidup ikan mas (Cyprinus carpio)

[skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

[KKP] Kementrian Kelautan Perikanan. 2011. Data Pokok Kelautan dan

Perikanan Periode s.d Oktober 2011. Pusat Data Statistik dan Informasi

Sekretariat Jendral Kementrian Kelautan dan Perikanan.

[KKP] Kementrian Kelautan dan Perikanan. 2013. Statistik Menakar Target Ikan

Air Tawar Tahun 2013. [internet] [diunduh 2014 5 Juli]. Tersedia pada:

http//www.djpb.kkp.go.id.

Kordi M, Ghufron H dan Tancung. 2007. Pengelolaan Kualitas Air dalam

Budidaya Perairan. Jakarta (ID): Rineka Cipta.

Masud S dan Sigh IJ. 2013. Temperature dependent toxicity and behavioural

responses in the freshwater fish Cyprinus carpio exposed to a pyrethroid

pesticide, cypermethrin. Journal of Environmental Science and Water

Resources. 2(10): 375 – 381.

Maulana RA. 2012. Perubahan kondisi fisiologis ikan mas (Cyprinus carpio L.)

Akibat pengaruh perbedaan ukuran dan suhu lingkungan [skripsi]. Bogor

(ID): Institut Pertanian Bogor.

Ogretmen F, Gokcek K. 2013. Coparative Efficacy of Three Anesthetic Agents on

Juvenile African Catfish, Clarias gariepinus (Burchell, 1822). Turky

Journal Fisheries Aquatic Science. 13: 51-56.

Ongge D. (2001). Studi penggunaan ekstrak biji karet (Hevea brasailiensis

Muell.Arg) sebagai bahan pemingsanan dalam transportasi ikan mas gift

(Oreochromis sp.) hidup sistim kering [skripsi]. Bogor (ID): Institut

Pertanian Bogor.

Pareira NM. 2010. Notes on anaesthesia and surgery in fish. Monte da Caparica

(PT): Portugal.

Pramono V. 2002. Penggunaan ekstrak Caulerpa racemosa sebagai bahan

pembius pada pra transportasi ikan nila (Oreochromis niloticus) hidup.

(skripsi). Bogor (ID) Institut Pertanian Bogor.

Pratisari D. 2010. Transportasi ikan mas (Oreochromis niloticus) hidup sistem

kering dengan menggunakan pembiusan suhu rendah secara langsung

(skripsi). Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Puspitasari H, S Listyawati, T Widiyani. 2003. Aktivitas analgetik ekstrak umbi

teki (Cyperus rotundus L.) pada mencit putih (Mus musculus L.) jantan.

Biofarmasi. 1(2): 50-57.

Ratnasari D. 2002. Pengaruh Penggunaan Minyak Cengkeh Terhadap Ikan Klon

(Amphiprion percula) dan Anemon Piring (Heteractis magnifica) sebagai

alternatif Pengganti Potasium Sianida [skripsi]. Bogor (ID): Institut

Pertanian Bogor.

Rudiyanti S dan Ekasari AD. 2009. Pertumbuhan dan survival rate ikan mas

(Cyprinus carpio Linn) pada berbagai konsentrasi pestisida regent 0,3 G.

Jurnal Saintek Perikanan. 5(1): 39 – 47.

Page 28: EFEKTIVITAS EKSTRAK KASAR UMBI TEKI Cyperus rotundus ... · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus rotundus) sebagai

16

Saskia Y, Harpeni E, Kadarini T. 2013. Toksisitas dan kemampuan anestetik

minyak cengkeh (Sygnium aromaticum) terhadap benih ikan pelangi merah

(Glossolepis incisus). Aquasains (Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya

Perairan). 2(1): 83-87.

Septiarusli IE, Haetami K, Mulyani Y, Dono D. 2012. Potensi senyawa metabolit

sekunder dari ekstrak biji buah keben (Barringtonia asiatica) dalam proses

anestesi ikan kerapu macan (Ephinephelus fuscoguttatus). Jurnal Perikanan

dan Kelautan. 3 (3): 295-299.

Sivapalan SR. 2013. Medicinal uses and Pharmacological activities of Medicinal

uses and Pharmacological activities of Cyperus Linn – A Review.

International Journal of Scientific and Research Publications. 3(5): 1-8.

Sukmiwati M, Sari N I. 2007.Pengaruh konsentrasi ekstrak biji karet (Havea

branciliensis Muel. ARG) sebagai pembius terhadap aktivitas dan kelulusan

hidup ikan mas (Cyprinus carpio, L) selama transportasi. Jurnal Perikanan

dan Kelautan. 12(1): 23-29.

Sulmartini L, Chotimah DN, Tjahningsih W, Widayanto TV, Triastuti J. 2009.

Respon daya cerna dan respirasi benih ikan mas (Cyprinus carpio) pasca

transportasi dengan menggunkan daun bandotan (Ageratum conyzoides)

sebagai bahan antimetabolik. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 1(1):

79-86.

Susianti. 2010. Pengaruh ekstrak kloroform umbi rumput teki (Cyperus rotundus

L.) terhadap ekspresi protein BCL-2 pada sel hela. Jurnal Sains MIPA. 16

(1): 1-7.

Suwandi R, Jacoeb AM, Muhammad V. 2011. Pengaruh cahaya terhadap aktivitas

metabolisme ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) pada simulasi

transportasi sistem tertutup. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia.

14(2): 92-97.

Suwandi R, Nugraha R, Novila W. 2012. Penurunan metabolisme ikan nila

(Oreochromis niloticus) pada proses transportasi menggunakan ekstrak

daun jambu biji (Psidium guajava var. pyrifera). Jurnal Pengolahan Hasil

Perikanan Indonesia 15(3): 252-260.

Syawal H, Syafriadiman, Hidayah S. 2008. Pemberian ekstrak kayu siwak

(Salvadora persica L.) untuk meningkatkan kekebalan ikan mas (Cyprinus

carpio L.) yang dipelihara dalam keramba. Biodiversitas. 9(1): 44-47.

Syawal H, IkhwanY. 2011. Respon fisiologis ikan jambal siam (Pangasius

hypopthalamus) pada suhu pemeliharaan yang berbeda. Berkala Perikanan

Terubuk. 39(1): 51-57.

Wijayanti I, Elizabeth J T, Agus, Nani N, Christina L, R Marwita S P, Adrianus O

W K, Ruddy S. 2011. Pengaruh temperatur terhadap kondisi anastesi pada

bawal tawar Colossoma macropomum dan lobster tawar Cherax

quadricarinatus. Prosiding Seminar Nasional: Pengembangan Pulau-Pulau

Kecil. 67-76.

Page 29: EFEKTIVITAS EKSTRAK KASAR UMBI TEKI Cyperus rotundus ... · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus rotundus) sebagai

17

Yanto H. 2009. Penggunaan MS-222 dan larutan garam pada transportasi ikan

jelawat (Leptobarbus hoevenii). Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan

Indonesia. 1(16): 47-54.

Yanto H. 2012. Kinerja MS-222 dan kepadatan ikan botia (Botia macracanthus)

yang berbeda selama transportasi. Jurnal Penelitian Perikanan. 1(1): 43-51.

Page 30: EFEKTIVITAS EKSTRAK KASAR UMBI TEKI Cyperus rotundus ... · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus rotundus) sebagai

18

Lampiran 1 Tabel ANOVA data penelitian

a) Waktu pingsan ikan mas

Jumlah pangkat df Rerata pangkat F Sig.

Antar kelompok 4039.836 4 1009.959 31.333 ,000

Dalam kelompok 322.331 10 32.233

Total 4362.167 14

b) Waktu sadar ikan mas

Jumlah pangkat df Rerata pangkat F Sig.

Antar kelompok 87,554 3 29,185 5,010 ,030

Dalam kelompok 46,600 8 5,825

Total 134,154 11

c) Penelitian utama

Jumlah pangkat df Rerata pangkat F Sig.

Antar kelompok 10,345 2 5,172 21,247 ,002

Dalam kelompok 1,461 6 ,243

Total 11,805 8

Lampiran 2 Tabel uji lanjut tukey data penelitian

a) Waktu pingsan ikan mas

Tukey HSD

Konsentrasi

N Taraf nyata = .05

1 2 3 1

6% 3 9.2567

5% 3 10.4500

4% 3 33.2267

3% 3 42.6433 42.6433

2% 3 49.2167

Sig. .999 .319 .631

Rerata kelompok dalam taraf nyata homogen ditampilkan. a Menggunakan

Ukuran Rerata Contoh yang Harmonis = 3,000.

Page 31: EFEKTIVITAS EKSTRAK KASAR UMBI TEKI Cyperus rotundus ... · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus rotundus) sebagai

19

b) waktu sadar ikan mas

Tukey HSD

Konsentrasi

N Taraf nyata = .05

1 2 1

4% 3 3,8533

2% 3 4,5533 4,5533

3% 3 6,1500 6,1500

5% 3 10,7867

Sig. ,663 ,053

Rerata kelompok dalam taraf nyata homogen ditampilkan.

a Menggunakan Ukuran Rerata Contoh yang Harmonis = 3,000.

c) Penelitian utama

Tukey HSD

Lama_pingsan

N Taraf nyata = .05

1 2 1

150 menit 3 3,7400

180 menit 3 4,7933

210 menit 3 6,3500

Sig. ,088 1,000

Rerata kelompok dalam taraf nyata homogen ditampilkan. a Menggunakan

Ukuran Rerata Contoh yang Harmonis = 3,000.

Page 32: EFEKTIVITAS EKSTRAK KASAR UMBI TEKI Cyperus rotundus ... · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus rotundus) sebagai

20

Lampiran 3 Bahan yang digunakan dalam penelitian

a) b)

c) d)

e) f)

Ikan mas (Cyprinus carpio) Ekstrak umbi teki

Rumput teki (dengan umbi) Rumput teki

Ikan mas ditidurkan dengan

suhu 8 °C Pengukuran glukosa darah

Page 33: EFEKTIVITAS EKSTRAK KASAR UMBI TEKI Cyperus rotundus ... · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus rotundus) sebagai

21

Lampiran 4 Rumus perhitungan

Ekstrak Kasar umbi teki

Konsentrasi larutan stok = = 50 % (b/v)

V2 = volume air dalam wadah (4000 mL)

M1 = 50% (konsentrasi awal)

M2 = 2%, 3%, 4%, 5% (konsentrasi yang dicari)

Perhitungan konsentrasi terbaik

Konsentrasi 2% : 50% x V1 = 2% x 4000 mL

V1 =

V1 = 160 mL (b/v) (teki yang dibutuhkan)

Air yang dibutuhkan = 4000 – 160 = 3.640 mL

Konsentrasi 3% : 50% x V1 = 3% x 4000 mL

v1 =

v1 = 240 mL (b/v) (teki yang dibutuhkan)

Air yang dibutuhkan = 4000 – 240 = 3.760 mL

Konsentrasi 4% : 50% x V1 = 4% x 4000 mL

V1 =

V1 = 320 ml (b/v) (teki yang dibutuhkan)

Air yang dibutuhkan = 4000 – 320 = 3.680 ml

Konsentrasi 5% : 50% x V1 = 5% x 4000 ml

v1 =

v1 = 400 mL (b/v) (teki yang dibutuhkan)

Air yang dibutuhkan = 4000 – 400 = 3.600 mL

Konsentrasi 6% : 50% x V1 = 6% x 4000 ml

v1 =

v1 = 480 mL (b/v) (teki yang dibutuhkan)

Air yang dibutuhkan = 4000 – 400 = 3.520 mL

Penelitian utama

V2 = volume air dalam aquarium (16.000 mL)

M1 = 50% (konsentrasi awal)

M2 = 5% (konsentrasi yang dicari)

Konsentrasi yang digunakan

Konsentrasi 5% : 50% x V1 = 5% x 16.000 mL

V1 =

V1 = 1.600 mL (b/v) (teki yang dibutuhkan)

Air yang dibutuhkan = 16.000 – 1.600 = 14.400 mL

Page 34: EFEKTIVITAS EKSTRAK KASAR UMBI TEKI Cyperus rotundus ... · Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus rotundus) sebagai

22

Lampiran 5

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor, tanggal 13 Mei 1992. Penulis merupakan

anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Ayah yang bernama Mulyani

dan Ibu yang bernama Supaeti.

Pendidikan formal yang ditempuh oleh penulis berawal dari SDN

Pucangsewu, Pacitan, tahun 1998 hingga tahun 2004. Penulis kemudian

melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Pacitan pada tahun 2004 hingga tahun 2007.

Tahun 2008 hingga tahun 2010, penulis menyelesaikan pendidikan di SMAN 1

Pacitan.

Penulis masuk di IPB melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB)

pada tahun 2010 di jurusan Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan

Ilmu Kelautan sampai saat ini. Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif di Unit

Kegiatan Mahasiswa Merpati Putih Institut Pertanian Bogor (MP IPB), Sekretaris

Merpati Putih Institut Pertanian Bogor (MP IPB) tahun kepengurusan 2011/2012,

dan menjadi wakil IPB dalam Kejuaraan Pencak Silat IPB OPEN 2012, penerima

beasiswa BIDIKMISI, kepanitiaan OMBAK 2012 divisi keamanan.

Penulis melakukan praktik lapangan di PT Surya Alam Tunggal, Sidoarjo

dengan judul “Good Manufacturing Practice (GMP) Pengolahan Paha Kodok

Beku PT Surya Alam Tunggal Sidoarjo, Jawa Timur”. Penulis melakukan

penelitian dengan judul “Efektivitas Ekstrak Kasar Umbi Teki (Cyperus rotundus)

sebagai Bahan Anestesi Ikan Mas (Cyprinus carpio)” sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut

Pertanian Bogor dibawah bimbingan Dr Ir Ruddy Suwandi, MS MPhil dan Prof

Dr Ir Nurjanah, MS.