efektifitas sarana kesehatan kabupaten tegal

61
Efektifitas Sarana Kesehatan Kabupaten Tegal NAMA : A. Muh Hijaz Jalil NPM: 1406505481 JURUSAN ILMU GEOGRAFI DEPARTEMEN GEOGRAFI 1

Upload: hijazjalil

Post on 09-Dec-2015

246 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Deskripsi kondisi akses terhadap fasilitas kesehatan di kabupaten tegal

TRANSCRIPT

Efektifitas Sarana Kesehatan Kabupaten

Tegal

NAMA : A. Muh Hijaz Jalil

NPM: 1406505481

JURUSAN ILMU GEOGRAFI

DEPARTEMEN GEOGRAFI

UNIVERSITAS INDONESIA

1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

DAFTAR TABEL...................................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v

DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................vi

1 PENDAHULUAN.................................................................................1

1.1 Latar belakang................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................3

1.3 Tujuan Penelitian............................................................................4

1.4 Batasan Permasalahan....................................................................4

2 TINJAUAN PUSTAKA........................................................................5

2.1 Kesehatan.......................................................................................5

2.1.1 Sarana Kesehatan........................................................................5

2.1.2 Aspek-Aspek Kesehatan.............................................................5

2.1.3 Tujuan Kesehatan Dalam Segala Aspek.....................................6

2.1.4 Tujuan dan Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan..................6

2.1.5 Tujuan Pembangunan Kesehatan................................................7

2.1.6 Dasar-Dasar Pembangunan Kesehatan.......................................8

2.2 Network Analisis............................................................................8

2.2.1 Konsep Dan Definisi Network Analysis.....................................8

2.2.2 Kegunaan Network Analysis......................................................9

3 METODOLOGI...................................................................................11

3.1 Alur Pikir......................................................................................11

3.2 Jenis Data.....................................................................................12

3.3 Langkah Kerja..............................................................................12

4 PEMBAHASAN..................................................................................14

4.1 Gambaran Umum.........................................................................14

4.2 Sebaran Fasilitas Kesehatan Eksisting.........................................16

4.3 Jangkauan Layanan Fasilitas Kesehatan Eksisting......................19

5 KESIMPULAN....................................................................................28

5.1 Kesimpulan...................................................................................28

2

5.2 Saran.............................................................................................28

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................29

LAMPIRAN...........................................................................................................30

3

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Persepsi desa terhadap jarak ke faskes terdekat.......................................18

Tabel 2. Jarak minimum dan maksimum akses ke faskes terdekat........................19

Tabel 3. Rasio perbandingan pasien eksisting tahun 2014 dengan jumlah daya

tamping serta potensi pasien..................................................................................20

Tabel 4. Jarak dari puskesmas ke rumah sakit.......................................................25

4

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alur Pikir..............................................................................................11

Gambar 2. Peta Administrasi Wilayah Kabupaten Tegal......................................14

Gambar 3. Peta Kepadatan Penduduk di Kabupaten Tegal...................................15

Gambar 4. Peta Sebaran Fasilitas Kesehatan.........................................................17

Gambar 5. Hasil analisis tetangga terdekat............................................................18

Gambar 6. Akses terdekat desa sekitar faskes.......................................................22

Gambar 7. Jangkauan ideal menurut SNI..............................................................23

Gambar 8. Arah rujukan ke Rumah Sakit Terdekat...............................................24

Gambar 9. Simpul jaringan fasilitas kesehatan Kabupaten Tegal.........................27

5

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Faskes dan Status Koordinat Posisi........................................30

Lampiran 2. Jarak rata-rata akses ke rumah sakit menurut BPS 2014...................31

Lampiran 3 Jarak rata-rata akses ke puskesmas rawat inap menurut BPS 2014. . .31

Lampiran 4. Jarak rata-rata akses ke puskesmas menurut BPS 2014....................32

Lampiran 5. Peta Administrasi Kabupaten Tegal..................................................33

Lampiran 6. Peta Kepadatan Penduduk.................................................................34

Lampiran 7. Peta Sebaran Fasilitas Kesehatan......................................................35

Lampiran 8. Peta Destinasi Desa ke Faskes Terdekat...........................................36

Lampiran 9. Peta Jangkauan Puskesmas Ideal.......................................................37

Lampiran 10. Peta Rujukan Rumah Sakit Terdekat...............................................38

Lampiran 11. Peta Simpul Jaringan Jalan..............................................................39

6

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pengertian Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO,1948)

adalah sebagai “suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan

hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan”. Pengertian tersebut berkembang dan

pada tahun 1986 berubah menjadi sumber daya bagi kehidupan sehari-hari dan

bukan tujuan hidup, dimana kesehatan adalah konsep positif menekankan sumber

daya sosial dan pribadi, serta kemampuan fisik bagi setiap insan manusia.

Berbeda halnya menurut Undang-undang Nomor 36 tahun 2014, bahwa kesehatan

adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap

orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Upaya kesehatan adalah setiap

kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh

pemerintah dan atau masyarakat.

Pentingnya sektor Kesehatan telah menjadi isu international dalam indikator

Millenium Development Goals (MDG’s). MDGs adalah capaian yang menjadi

target setiap negara dalam mensejahterakan rakyat dan pembangunan masyarakat

pada tahun 2015 (WHO, 2010). Penduduk Indonesia tahun 2010 (BPS, 2013)

tercatat 230 juta jiwa. Keberadaan tersebut, tentunya memerlukan dukungan

optimal dari pemerintah. Salah satu yang kongkrit diperlukan adalah penyediaan

fasilitas pelayanan kesehatan sampai ke pelosok tanah air secara merata dan

menjangkau seluruh wilayah. Lebih jauh Depkes (2001) menyebutkan bahwa

sarana kesehatan merupakan bagian dari sarana umum yang menjadi tanggung

jawab pemerintah, baik pemerintah pusat (Depkes) maupun pemerintah daerah

(provinsi/kabupaten/kota).

Definitifnya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang tentang

Pemerintahan Daerah, tampaknya berimplikasi terhadap pelayanan kesehatan di

daerah. Pemerintah pusat kini memberikan kewenangan pelayanan kesehatan

secara penuh kepada pemerintah daerah pada lingkup (provinsi/kabupaten/kota).

Kewenangan dimaksud dalam Undang-undang Nomor 36 tahun 2014, dalam hal

pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan dimaksud, selain pelayanan medis,

7

juga dalam penyediaan infrastruktur fisik fasilitas kesehatan (Rumah Sakit,

Puskesmas dan Apotek), serta fasilitas lainnya seperti Keluarga Berencana (KB),

Asuransi Kesehatan dan lainnya, sebagai pendukung layanan public pada sektor

Kesehatan. Keberadaan tersebut, tampaknya telah merambah ke Kabupaten Tegal

yang dicirikan oleh pemerataan bangunan fisik Rumah Sakit Umum/Daerah,

Puskesmas, Pos Yandu (Kesehatan anak dan Ibu), serta pemberdayaan BPJS.

Fasilitas kesehatan di wilayah Tegal, pada awalnya menjadi satu kesatuan

dengan Kota Tegal. Namun demikian dengan definitifnya Undang-undang Nomor

32 tahun 2004, Kabupaten Tegal memiliki tanggung-jawab penuh terhadap

pelayanan kesehatan, baik dalam pelayanan medis maupun penyediaan sarana

fisik infrastruktur fasilitas kesehatan

Berdasakan fakta fisik lapang seperti yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan

Kabupaten Tegal (Dinkes, 2014), jumlah fasilitas kesehatan berstatus Rumah

Sakit Umum (RSU) tercatat 1 unit bangunan, Rumah Sakit Umum Daerah

(RSUD) tercatat 2 unit, Rumah Sakit Swasta tercatat 4 unit bangunan, dan

fasilitas Puskesmas 29 unit bangunan. Berdasarkan jumlah tenaga medis tercatat

877 orang, terdiri dari dokter 56 orang, perawat 252 orang, bidan 549 orang dan

tenaga medis lainnya 20 orang. Berbeda halnya dengan fakta kependudukan,

seperti yang diungkapkan oleh BPS (2013), dimana jumlah penduduk Kabupaten

Tegal tercatat 1.575.634 jiwa, terdiri dari anak-anak (353.503 jiwa), dewasa

(1.048.504 jiwa) dan manula (173.627 jiwa).

Memperhatikan (a) pertumbuhan penduduk di Kabupaten Tegal, (b)

pentingnya kesehatan bagi masyarakat secara luas, (c) jumlah dan distribusi

fasilitas fisik kesehatan dan jumlah tenaga medis, tampaknya keberadaan tersebut

berpengaruh terhadap pelayanan medis bagi seluruh masyarakat Kabupaten Tegal.

Atas dasar itulah penelusuran secara geografis terhadap fasilitas pelayanan

kesehatan di Kabupaten Tegal menjadi strtegis/urgen/penting untuk dilakukan.

Sebagai dasar penelusuran judul yang diajukan adalah ”Analisis Spasial Fasilitas

Kesehatan di Kabupaten Tegal”. Adapun alasan mendasar pentingnya

penelusuran tersebut adalah:

8

1. Kesehatan pada dasarnya merupakan sumberdaya insani (sosial dan pribadi),

dalam ujud kemampuan fisik bagi setiap insan manusia, sehingga kesehatan

individu berakumulatif terhadap kesehatan populasi, dan kesehatan

masyarakat Kabupaten Tegal.

2. Tuntutan kesehatan masyarakat walaupun menjadi tanggung-jawab semua

pihak, akan tetapi bertumpu terhadap pemerintah, sehingga distribusi sarana

layanan kesehatan menjadi penting termasuk ketersediaan tenaga medis dan

bangunan infrastruktur layanan kesehatan.

3. Cinta layanan prima menjadi salah satu misi Kabupaten Tegal, untuk itu

menelusuri keserasian antara kesehatan masyarakat dan layanan kesehatan

menjadi penting diungkap.

1.2 Rumusan Masalah

Kata kunci masyarakat sehat adalah terciptanya Layanan Kesehatan secara

prima, yang dilakukan oleh para pengelola kesehatan masyarakat. Kabupaten

Tegal walaupun telah berupaya seoptimal mungkin terhadap layanan kesehatan

masyarakat, akan tetapi berdasarkan Laporan Dinas Kesehatan (2013) diakui

belum menunjukkan nilai optimal, karena angka capaiannya bari 85%. Melaui

penelusuran data fisik sebaran infrastrutur layanan kesehatan, data medis dan

layanan lainnya, tampaknya akan mampu menjawab sejauhmana layanan

kesehatan masyarakat di Kabupaten Tegal. Untuk itu perumusan masalah yang

dituangkan dalam bentuk pertanyaan penelitian/penelusuran, secara rinci

diuraikan sebagai berikut:

1. Bagaimana distribusi sarana fisik dan tenaga medis layanan kesehatan di

Kabupaten Tegal ?.

2. Sejauhmana hubungan Indeks Kesehatan Masyarakat (IKM) berdasarkan

distribusi sarana fisik dan jumlah tenaga medis di Kabupaten Tegal ?.

3. Faktor dominan apakah yang berpengaruh terhadap Indeks Kesehatan

Masyarakat ?.

4. Upaya-upaya apakah yang dapat meningkatkan rendahnya Indeks Kesehatan

Masyarakat ?

9

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari kajian ini adalah :

1. Untuk melihat sejauh mana efektifitas lokasi fasilitas kesehatan eksisting

dalam mendukung upaya pelayanan kesehatan publik di kabupaten tegal.

2. Menentukan lokasi fasilitas kesehatan yang ideal agar dapat menjangkau

daerah pemukiman yang belum terlayani

3. Menentukan rute terdekat dalam mengakses layanan kesehatan

Manfaat dari kegiatan ini adalah:

1. Memberikan informasi jangkauan layanan dari tiap fasilitas kesehatan yang

telah ada

2. Memberikan rekomendasi letak sarana kesehatan ideal untuk seluruh daerah

pemukiman.

3. Merekomendasikan pembagian daerah pelayanan untuk memberikan

pelayanan yang optimal

1.4 Batasan Permasalahan

Lingkup kajian praktek lapang yang berjudul efektifitas sarana kesehatan di

Kabupaten Tegal diperlukan lebih focus. Oleh karena itu kegiatan dibatasi pada:

1. Wilayah kajian dilakukan di Kabupaten Tegal

2. Analisis efektifitas dilakukan hanya pada tingkat aksessibilatas pemukiman

terhadap sarana kesehatan eksisting terdekat

3. Rekomendasi penempatan sarana kesehatan dilakukan dengan menggunakan

pertimbangan keterjangkauan ideal dari rerata aksessibilatas eksisting tiap

desa terhadap sarana kesehatan yang terdekat menggunakan analisis jaringan

dalam sistem informasi geografis

10

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kesehatan

2.1.1 Sarana Kesehatan

Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan

upaya kesehatan. Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna. Data terakhir

menunjukkan bahwa saat ini lebih dari 80 persen rakyat Indonesia tidak mampu

mendapat jaminan kesehatan dari lembaga atau perusahaan di bidang

pemeliharaan kesehatan, seperti Akses, Taspen, dan Jamsostek.

Golongan masyarakat yang dianggap ‘teranaktirikan’ dalam hal jaminan

kesehatan adalah mereka dari golongan masyarakat kecil dan pedagang. Dalam

pelayanan kesehatan, masalah ini menjadi lebih pelik, berhubung dalam

manajemen pelayanan kesehatan tidak saja terkait beberapa kelompok manusia,

tetapi juga sifat yang khusus dari pelayanan kesehatan itu sendiri

2.1.2 Aspek-Aspek Kesehatan

Pada dasarnya kesehatan itu meliputi empat aspek, antara lain :

1. Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit

atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit.

Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.

2. Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional,

dan spiritual.

a. Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.

b. Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk

mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan

sebagainya.

c. Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa

syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam

fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa. Misalnya sehat spiritual dapat

dilihat dari praktik keagamaan seseorang. Dengan perkataan lain, sehat

11

spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan

semua aturan-aturan agama yang dianutnya.

3. Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan

orang lain atau kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku,

agama atau kepercayan, status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, serta

saling toleran dan menghargai.

4. Kesehatan dari aspek ekonomi terlihat bila seseorang (dewasa) produktif,

dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat

menyokong terhadap hidupnya sendiri atau keluarganya secara finansial.

Bagi mereka yang belum dewasa (siswa atau mahasiswa) dan usia lanjut

(pensiunan), dengan sendirinya batasan ini tidak berlaku. Oleh sebab itu, bagi

kelompok tersebut, yang berlaku adalah produktif secara sosial, yakni mempunyai

kegiatan yang berguna bagi kehidupan mereka nanti, misalnya berprestasi bagi

siswa atau mahasiswa, dan kegiatan sosial, keagamaan, atau pelayanan

kemasyarakatan lainnya bagi usia lanjut.

2.1.3 Tujuan Kesehatan Dalam Segala Aspek

Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangsa, yang

berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang, pangan,

pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan ketenteraman hidup. Tujuan

pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi

setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang

optimal berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta

bersama-sama.

2.1.4 Tujuan dan Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan dapat dibagi menjadi dua,

secara umum dan secara khusus. Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan

secara umum, antara lain:

1. Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan ancaman

pada kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.

12

2. Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber

lingkungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan

kesejahteraan hidup manusia.

3. Melakukan kerja sama dan menerapkan program terpadu di antara

masyarakat dan institusi pemerintah serta lembaga nonpemerintah dalam

menghadapi bencana alam atau wabah penyakit menular.

Adapun tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan secara khusus

meliputi usaha-usaha perbaikan atau pengendalian terhadap lingkungan hidup

manusia, yang di antaranya berupa:

Menyediakan air bersih yang cukup dan memenuhi persyaratan kesehatan.

1. Makanan dan minuman yang diproduksi dalam skala besar dan

dikonsumsi secara luas oleh masyarakat.

2. Pencemaran udara akibat sisa pembakaran BBM, batubara, kebakaran

hutan, dan gas beracun yang berbahaya bagi kesehatan dan makhluk hidup

lain dan menjadi penyebab terjadinya perubahan ekosistem.

3. Limbah cair dan padat yang berasal dari rumah tangga, pertanian,

peternakan, industri, rumah sakit, dan lain-lain.

4. Kontrol terhadap arthropoda dan rodent yang menjadi vektor penyakit dan

cara memutuskan rantai penularan penyakitnya.

5. Perumahan dan bangunan yang layak huni dan memenuhi syarat

kesehatan.

6. Kebisingan, radiasi, dan kesehatan kerja.

7. Survei sanitasi untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi program

kesehatan lingkungan

2.1.5 Tujuan Pembangunan Kesehatan

1. Untuk jangka panjang pembangunan bidang kesehatan diarahkan untuk

tercapainya tujuan utama sebagai berikut:

2. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri

dalam bidang kesehatan.

3. Perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan.

4. Peningkatan status gizi masyarakat.

13

5. Pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas).

6. Pengembangan keluarga sehat sejahtera, dengan makin diterimanya norma

keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.

2.1.6 Dasar-Dasar Pembangunan Kesehatan

1. Dasar-dasar pembangunan nasional di bidang kesehatan adalah sebagai

berikut:

2. Semua warga negara berhak memperoleh derajat kesehatan yang optimal

agar dapat bekerja dan hidup layak sesuai dengan martabat manusia.

3. Pemerintah dan masyarakat bertanggung jawab dalam memelihara dan

mempertinggi derajat kesehatan rakyat.

4. Penyelenggaraan upaya kesehatan diatur oleh pemerintah dan dilakukan

secara serasi dan seimbang oleh pemerintah dan masyarakat.

2.2 Network Analisis

2.2.1 Konsep Dan Definisi Network Analysis

Analisis spasial yang terkait dengan suatu sistem jaringan (network

analysis) adalah analisis pasial mengenai pergerakan atau perpindahan suatu

sumber daya (resources) dari suatu lokasi ke lokasi yang lainnya. Melalui unsur-

unsur (terutama) buatan manusia (man-made) yang membentuk jaringan (arc/garis

dan node/titik) yang saling terhubung satu sama lainnya (seperti halnya sungai,

jalan, pipa, kabel, perangkat komunikasi, dan lain sejenisnya). Adapun sub-

analisis spasial yang berada didalamnya adalah:

1. Pemodelan jaringan (aturan lalu lintas searah/ dua arah, belok-belok,

kiri-kanan, jalan buntu, jalan yang tidak dibuka, under/ overpass)

2. Penentuan jalur terpendek (shortest path/ distance)

3. Penentuan jalur optimum atau terbaik (jarak tempuh dengan biaya atau

hambatan minimum)

4. Penentuan rute alternatif (beserta waktu tempuhnya)

Didalam ArcMap sendiri, analyse tools dalam network analysis ada banyak

tools, akan tetapi jika dikaitkan dengan fungsi yang ada diatas, maka tools yang

digunakan adalah:

14

a) Route Analysis

Route Analysis adalah metode untuk menentukan rute optimal antara dua

obyek atau lebih yang dihubungkan oleh jaringan transportasi. Rute optimal ini

bisa berdasarkan jarak tempuh ataupun waktu tempuh terkecil.

b) Service area Analysis

Metode lain dalam NA adalah Service Area, yaitu metode untuk

memperhitungkan area cakupan dari suatu obyek. Cakupan ini didasarkan pada

waktu tempuh yang diperlukan untuk mencapai suatu obyek melalui jaringan

transportasi.

c) Closest Facility Analysis

Closest Facility Analysis dapat digunakan sebagai metode untuk

menentukan fasilitas mana yang lebih dekat dari suatu titik. Seperti halnya Route

Analysis, penentuan fasilitas dapat berdasarkan jarak ataupun waktu tempuh.

d) OD Cost Matrix Analysis

OD Matrix Analysis adalah analisa untuk menghitung Cost (bisa dalam

bentuk jarak tempuh atau waktu tempuh) antara tiap pasangan origin dan

destination.

e) Vehicle Routing Problem Analysis

Pada prinsipnya sama dengan route analysis, hanya saja dalam vehichle

routing problem, dapat digunakan atau dimasukkan asumsi asumsi tertentu

15

2.2.2 Kegunaan Network Analysis

3 Network analysis memiliki berbagai fungsi seperti menentukan rute

optimal, menentukan daerah jangkaun pelayanan, menentukan fasilitas

terdekat, menghitung cost, dsb. Jika dikaitkan dengan perencanaan,

network analyze tentu sangat bermanfaat untu memecahkan masalah-

masalah yang berkaitan dengan jaringan, misal jaringan jalan dan

jaringkan telekomunikasi. Misal untuk memecahkan masalah lalu lintas

dengan traffic management, dapat dibuat berbagai manajemen

berkaitan dengan aturan-aturan lalu lintas misal masalah jalur satu

arah, masalah aturan putar balik, dsb. Terkait masalah lain, misal

analisis lokasi retail, maka dapat dianalisis berapa banyak konsumen

dalam radius 5 km. Untuk kecanggihan teknologi, dapat juga digunakan

sebagai mapquest, mencari rute evakuasi bencana, dan masih banyak

lagi kegunaan network analisis terutama terkait dengan masalah

perencanaan

16

4 METODOLOGI

4.1 Alur Pikir

Lokasi sarana kesehatan diidentifikasi sebagai node sehingga dapat

diketahui jarak dan waktu terdekat untuk menjangkau lokasi sarana kesehatan

tersebut. Dengan diketahuinya data layanan yang ada dapat diketahui areal

pemukiman mana yang belum terlayani secara optimal. Dalam melakukan kajian

ini, penulis menggunakan alur pikir yang dapat digunakan sebagai berikut:

SaranaKesehatanEksisting

1. Distribusi Pemukiman2. Distribusi Sarana Kesehatan3. Jaringan Jalan4. Jaringan Sungai5. Topografi6. Penggunaan Lahan

Eektif

1.JumlahPenduduk2.JumlahPasien3.JumlahTenagaKesehatan4.TingkatLayanan

1. Tabulasi data2. Penggabungan datasapasial dan non spasial3. Ekstraksi jumlah jiwaper satuan pemukiman4. Network Analysis

1. Rekomendasi LokasiSarana Kesehatan baru2. RekomendasiPenambahan JaringanJalan

Overlay:1. Topografi2. Jaringan Sungai3. Landuse

Tidak Efektif

SaranaKesehatan Ideal

Dokumen (NonSpasial)DataSpasial

Proses

PengambilanKeputusan

ProsesAlternatif

Output

Gambar 1. Alur Pikir

17

Metode aplikasi Sistem Informasi Geografis yang akan digunakan yaitu

Network Analysis atau analisis jaringan, yang berfungsi untuk memecahkan atau

mencari solusi dari permasalahan-permasalahan dalam jaringan geografis.

Jaringan adalah bentuk-bentuk garis yang saling berhubungan satu sama lainnya.

Dengan menggunakan pendekatan aplikasi ini, dapat diketahui area jangkauan

yang paling idel, serta wilayah yang belum terjangkau secara geografis

berdasarkan variable waktu dan jarak tempuh yang ideal

4.2 Jenis Data

Data yang diperlukan guna penyelesain kajian ini adalah sebagai berikut :

Data non spasial

a. Jumlah Penduduk

b. Jumlah Pasien

c. Jumlah Tenaga Kesehatan

d. Tingkat Layanan

Data Spasial

a. Distribusi Pemukiman

b. Distribusi Sarana Kesehatan

c. Jaringan Jalan

d. Jaringan Sungai

e. Topografi

f. Penggunaan Lahan

4.3 Langkah Kerja

Tahapan dalam penyelesaian kajian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan data sekunder

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat

Statistik, Dinas Kesehatan, Bappeda dan SKPD lainnya yang terkait dengan

kajian.

18

2. Pengolahan data

Menyiapkan peta dasar meliputi peta administrasi, peta sarana

kesehatan, jaringan sungai, dan jaringan jalan, sebaran pemukiman dan

peta demografi.

Menghitung jarak tempuh rata-rata dari tiap desa ke fasilitas kesehatan

terdekat berdasarkan data potensi desa

Memplot persebaran fasilitas kesehatan di Kabupaten Tegal

Melakukan proses network analysis dengan menggunakan analisis

Find Closest Facility.

Overlay data jaringan dengan topografi untuk kelayakan jaringan jalan

3. Pembahasan dan layout

Hasil dari pengolahan data akan dibahas berbasis rekomendasi dan kondisi

eksisting serta konsekuensi penambahan jaringan untuk memperoleh lokasi

sarana kesehatan yang ideal untuk melayani seluruh pemukiman dalam

wilayah administrasi Kabupaten Tegal.

19

5 PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum

Kabupaten Tegal yang sebelumnya berjumlah 22 kecamatan, kini hanya

terdiri dari terdiri dari 18 Kecamatan dengan 287 Desa semenjak pemekaran

wilayah dengan Kota Tegal, proporsi jumlah desa ditiap kecamatan Kabupaten

Tegal tertinggi adalah Kecamatan Pangkah dengan 23 desa dan terendah adalah

Kecamatan Kedungbanteng, Kecamatan Slawi dan Kecamatan Dukuhwaru

masing-masing 10 desa. Untuk lebih jelasnya digambarkan pada peta berikut ini:

Sumber: Hasil Analisis 2015

Gambar 2. Peta Administrasi Wilayah Kabupaten Tegal

20

Adapun populasi jiwa Kabupaten Tegal seperti yang diungkapkan oleh BPS

(2013) tercatat 1.575.634 jiwa, yang telah mengalami peningkatan 9.16% sejak

Tahun 2011 yang tercatat hanya 1.443.986 jiwa. Dengan populasi demikian,

diketahui kepadatan penduduk untuk masing-masing desa dapat dilihat pada

Gambar 3:

Sumber: Hasil Analisis 2015

Gambar 3. Peta Kepadatan Penduduk di Kabupaten Tegal

Berdasarkan peta diatas, kepadatan tertinggi adalah Desa Talang di

Kecamatan Talang dengan populasi mencapai 22773 jiwa/km2, sementara

21

kepadatan terendah berada pada Desa Padasari Kecamatan Jatinegara dengan

kepadatan penduduk hanya 106 jiwa/km2.

5.2 Sebaran Fasilitas Kesehatan Eksisting

Fasilitas kesehatan eksisting Kabupaten Tegal yang tercatat dalam Profil

Kabupaten Tegal Tahun 2013 yakni jumlah puskesmas di Kabupaten Tegal

sampai dengan Desember 2013 sebanyak 29 unit. Jumlah tersebut terdiri dari 21

unit puskesmas non rawat inap dan 8 unit puskesmas rawat inap. Jumlah ini lebih

tinggi dibandingkan tahun 2012 yaitu sebanyak unit 6. Peningkatan jumlah

puskesmas tidak mengindikasikan secara langsung seberapa baik keberadaan

puskesmas mampu memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan primer di

masyarakat. Indikator yang mampu menggambarkan secara kasar tercukupinya

kebutuhan pelayanan kesehatan primer oleh puskesmas adalah rasio puskesmas

terhadap 30.000 penduduk. Rasio puskesmas terhadap 30.000 penduduk pada

tahun 2013 sebesar 0,55 puskesmas per 30.000 penduduk.

Lebih lanjut dikatakan dalam profil kesehatan 2013 bahwa, jumlah Rumah

sakit publik di Kabupaten Tegal dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Tegal,

TNI/Polri, serta swasta non profit (organisasi keagamaan dan organisasi sosial).

Jumlah rumah sakit publik di Kabupaten Tegal sampai dengan tahun 2013

sebanyak 7 unit, yang terdiri atas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) berjumlah

2 unit dan Rumah Sakit Tentara (RSK) berjumlah 1 unit. Berbeda dengan rumah

sakit publik, rumah sakit privat dikelola oleh swasta (perorangan, perusahaan dan

swasta lainnya).

Distribusi seluruh fasilitas kesehatan eksisting dapat dilihat pada Gambar 4,

dimana letak fasilitas kesehatan baik Puskesmas maupun Rumah Sakit

terkonsentrasi di sebelah Barat dan Barat Laut Kabupaten Tegal, sementara sisi

sebelah Timur laut hingga ke Barat Daya (searah jarum jam) hanya terdiri 1-2 unit

fasilitas kesehatan setingkat Puskesmas. Distribusi ini tidaklah proporsional jika

dibandingkan dengan jumlah populasi disekitar fasilitas tersebut dan terkesan

acak sebagaimana di tunjukkan pada gambar .

22

Sumber: Hasil Analisis 2015

Gambar 4. Peta Sebaran Fasilitas Kesehatan

Sebagai contoh, Kecamatan Margasari dengan total populasi sebanyak

berdasarkan data BPS Tahun 2011 sebanyak 97.334 jiwa hanya memiliki 1 unit

Puskesmas. Sementara Kecamatan Dukuhturi dan Kecamatan Adiwerna memiliki

3 fasilitas kesehatan semetara jumlah penduduknya hanya setengah dari jumlah

23

penduduk untuk kecamatan margasari. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

Tabel 1 berikut:

Tabel 1. Persepsi desa terhadap jarak ke faskes terdekat

Kecamatan Sangat Dekat (km) Dekat (km) Jauh (km)ADIWERNA 2.13BALAPULANG 2.00 5.13BOJONG 5.25BUMIJAWA 8.33 5.50DUKUHTURI 2.00 2.23DUKUHWARU 2.34JATINEGARA 4.58KEDUNG BANTENG 10.33KRAMAT 2.50 2.85LEBAKSIU 2.00 3.53MARGASARI 4.00 7.58PAGERBARANG 3.50 5.14PANGKAH 1.00 2.96 3.00SLAWI 0.50 2.14SURADADI 5.38TALANG 2.04TARUB 4.23WARUREJA 6.03 11.20Sumber: Hasil Analisis 2015

Sumber: Hasil Analisis 2015

Gambar 5. Hasil analisis tetangga terdekat

24

5.3 Jangkauan Layanan Fasilitas Kesehatan Eksisting

Berdasarkan hasil analisis jaringan antara pusat desa dengan fasilitas

pelayanan kesehatan, diperoleh rentang jarak dari 31.6 m – 20.811 m. sementara

jarak rata-rata yang diperoleh dari Desa ke faskes terdekat adalah 5.375 m

Tabel 2. Jarak minimum dan maksimum akses ke faskes terdekat

Kecamatan Jarak rata-rata Jarak Minimum Jarak MaksimumADIWERNA 2860.88 196.48 9619.56BALAPULANG 5702.07 524.14 10368.60BOJONG 7221.26 304.13 14211.31BUMIJAWA 9650.11 41.06 17598.42DUKUHTURI 2871.54 85.34 11407.67DUKUHWARU 4031.43 395.01 8504.24JATINEGARA 9832.56 768.86 17763.87KEDUNG BANTENG 7567.85 1716.31 20811.04KRAMAT 3457.14 77.44 11572.66LEBAKSIU 3702.10 99.72 6331.41MARGASARI 10002.64 447.69 20892.44PAGERBARANG 6382.51 401.45 11267.62PANGKAH 4046.28 59.77 8888.21SLAWI 1905.95 248.36 3890.81SURADADI 4548.26 1193.68 7954.70TALANG 2941.37 31.60 5594.86TARUB 3793.90 697.68 6616.67WARUREJA 8991.06 1332.73 15404.67Grand Total 5375.519654 31.60239695 20892.4405Sumber: Hasil Analisis 2015

Tabel diatas menunjukkan bahwa jarak antara desa menuju faskes terdekat

pada tiap kecamatan berkisar antara 41 m – 1.716,31 m. rentang jarak ini masih

termasuk kategori normal/dekat menurut data Potensi Desa (Podes) 2014 dimana

data tiap desa menunjukkan bahwa jarak 2 km masih tergolong sangat dekat.

Kecamatan Kedungbanteng dan Kecamatan Warureja memiliki aksessibilitas

yang terendah diatara kecamatan lainnya. Hal ini diperkuat oleh data Podes 2014

menunjukkan bahwa puskesmas terdekat dapat dijangkau paling dekat 6 km dari

pusat desa.

25

Konsekuensi dari jarak akses terhadap pelayanan kesehatan adalah potensi

pasien yang akan melebihi kuota yang dianjurkan (30.000 jiwa/unit kesehatan).

Gambaran potensi ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. Rasio perbandingan pasien eksisting tahun 2014 dengan jumlah daya tamping serta potensi pasien

FaskesPotensi

DesaTotal

PendudukRasio

FaskesRawat Jalan

Rawat Inap

Puskesmas Adiwerna 10 62828 2.1 67515 0Puskesmas Balapulang 8 46538 1.6 48132 2148Puskesmas Bangun Galih 6 20644 0.7 43929 0Puskesmas Bojong 10 53840 1.8 52698 0Puskesmas Bumijawa 14 71538 2.4 60538 2588Puskesmas Danasari 19 53907 1.8 26873 0Puskesmas Dukuhturi 3 16176 0.5 43085 0Puskesmas Dukuhwaru 6 40792 1.4 61032 0Puskesmas Jatibogor 5 40374 1.3 55825 0Puskesmas Jatinegara 12 42758 1.4 44266 1754Puskesmas Kaladawa 13 64812 2.2 50510 0Puskesmas Kalibakung 9 30072 1.0 44143 0Puskesmas Kambangan 7 38600 1.3 54621 0Puskesmas Kedungbanteng 7 27146 0.9 55547 0Puskesmas Kesambi 2 15602 0.5 38091 490Puskesmas Kesamiran 7 23494 0.8 24112 0Puskesmas Kramat 4 24455 0.8 68340 0Puskesmas Kupu 6 23568 0.8 44669 0Puskesmas Lebaksiu 6 39314 1.3 66374 0Puskesmas Margasari 14 100411 3.3 92874 1732Puskesmas Pagerbarang 12 61745 2.1 53113 0Puskesmas Pagiyanten 9 40981 1.4 55076 748Puskesmas Pangkah 13 62463 2.1 79937 0Puskesmas Penusupan 7 26978 0.9 54524 0Puskesmas Suradadi 2 16377 0.5 25908 0Puskesmas Talang 12 56215 1.9 64047 0Puskesmas Tarub 18 74728 2.5 67495 0Puskesmas Warureja 14 72455 2.4 73805 0RS Adella 6 40362 1.3 13140 4142RSI PKU Muhammadiyah Adiwerna 6 32262 1.1 21244 12114RSIA Pala Raya Mejasem 5 28453 0.9 0 0RSU Mitra Siaga 1 14525 0.5 35422 6143RSUD dr. Soeselo Slawi 8 50476 1.7 75313 22909

26

RSUD Suradadi 2 12093 0.4 7312 2421Rumkit Tk IV Pagongan 4 21573 0.7 3051 1935Sumber: Hasil Analisis 2015

Menurut tabel diatas, Puskesmas Danasari yang terletak di Kecamatan

Bojong terdapat 19 desa yang lokasinya terdekat dari puskesmas tersebut

sementara Kecamatan Bojong hanya terdapat 17 desa yang termasuk dalam

wilayah administrasi pemerintahannya. Sementara itu ada 2 puskemas yang

terdapat di kecamatan tersebut, yakni Puskesmas Bojong dan Puskesmas

Danasari. Total desa yang dilayani oleh ke dua puskemas tersebut adalah 29 desa,

dimana 12 desa diantaranya bukan berasal dari dalam wilayah administrasi

pemerintahan Kecamatan Bojong. Asumsi ini adalah potensi berdasarkan jarak

terdekat dari desa sekitar, jumlah pasien yang tercatat tahun 2014 untuk ke dua

puskesmas tersebut adalah 79.791 pasien jika dibandingkan dengan jumlah

penduduk untuk Kecamatan Bojong hanya 66.156 jiwa.

Jumlah pasien rawat jalan tertinggi berada di Puskesmas Margasari dan

terendah berada di Puskesmas Kesamarin untuk sarana pelayanan kesehatan

tingkat I. Sementara itu, rasio antara jumlah unit puskesmas dengan penduduk, 21

unit fasilitas kesehatan telah melebihi kapasitas daya tampung pelayanan yang

telah ditetapkan. Hanya 14 unit yang memiliki yang memiliki rasio layanan yang

sesuai. Hal ini perlu dipertimbangkan guna memaksimalkan peran dari sarana

kesehatan tersebut untuk melayani seluruh warga Kabupaten Tegal secara merata.

Rasio puskesmas terhadap penduduk rawan dipengaruhi oleh kedekatan

jarak dari rumah warga menuju puskesmas tersebut, berdasarkan hasil analisis

spasial yang dilakukan, potensi rasio puskesmas terhadap warga akan mengalami

distabilitas, dimana hasil yang ditunjukkan pada Tabel 3, rasio tertinggi berada

pada Puskesmas Margasari, kemudian Puskesmas Tarub dan Warureja. Sementara

itu Puskesmas Kesambi, Puskesmas Dukuhturi dan Puskesmas Suradadi masih

berada berada pada rasio dibawah batas maksimum yang dianjurkan. Untuk

selengkapnya potensi aksessibilitas warga terhadap fasilitas pelayanan kesehatan

dapat dilihat pada Sumber: Hasil Analisis 2015.

27

Sumber: Hasil Analisis 2015

Gambar 6. Akses terdekat desa sekitar faskes

Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) Tahun 2004 mengenai Tata cara

perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan disebutkan bahwa puskesmas

28

sebagai sarana kesehatan tingkat I idealnya berjarak 1.500 meter dari pemukiman,

oleh karena itu, seperti yang terlihat pada Gambar 7 wilayah yang terjangkau

layanan faskes berdasarkan SNI hanya 35.4% dari wilayah Kabupaten Tegal. Hal

ini berarti masih banyak pemukiman yang tidak terjangkau layanan kesehatan

secara ideal, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Error: Reference source not

found dimana hanya terdapat 6 kecamatan yang terlayani berdasarkan SNI

Sumber: Hasil Analisis 2015

Gambar 7. Jangkauan ideal menurut SNI

29

Akses menuju sarana kesehatan terdekat erat kaitannya dengan jaringan

jalan, dan moda transportasi. Untuk itu guna peningkatan layanan kesehatan untuk

Kabupaten Tegal maka dibutuhkan upaya peningkatan jalan dan penyediaan

transportasi untuk menjangkau fasilitas kesehatan terdekat. Hal lain yang perlu

diperhatikan adalah penanganan kesehatan pada tingkat selanjutnya, dimana

puskesmas akan memberikan rujukan terdekat ke rumah sakit yang memiliki

fasilitas lebih memadai dan tenaga kesehatan yang lebih lengkap dibandingkan

dengan Puskesmas. Berikut ini adalah peta rujukan ke rumah sakit terdekat dari

tiap puskesmas

Sumber: Hasil Analisis 2015

Gambar 8. Arah rujukan ke Rumah Sakit Terdekat

30

Berdasarkan peta diatas, RSU Mitra Siaga dan RSIA Pala Raya bukan

merupakan rumah sakit rujukan terdekat bagi puskesmas yang berada disekitar

Kabupaten Tegal, hal ini dikarenakan puskesmas yang berada di Kabupaten Tegal

umumnya terletak jauh dari rumah sakit tersebut, namun hasil analisis ini tidak

mengindikasikan bahwa rumah sakit tersebut tidak menerima rujukan atau bukan

sebagai rujukan terbaik guna penanganan kesehatan tingkat lanjut, namun hanya

berdasarkan aksessibilitas dari jarak melalui jaringan jalan yang tersedia. Adapun

tingkat aksessibilitas dari tiap puskesmas menuju rumah sakit dapat dilihat pada

gambar dan tabel berikut dimana jarak terdekat dari masing-masing puskesmas

diberi warna. Rumah sakit terdekat menjadi pertimbangan bagi pasien untuk

melanjutkan tahap penanganan penyakit yang diderita.

Tabel 4. Jarak dari puskesmas ke rumah sakit

FASKES

RS A

della

RSI P

KU

Muh

amm

adiy

ah

Adiw

erna

RSIA

Pal

a Ra

ya

Mej

asem

RSU

Mitr

a Si

aga

RSU

D d

r. S

oese

lo

Slaw

i

RSU

D S

urad

adi

Rum

kit T

k IV

Pa

gong

an

Puskesmas Adiwerna 4461.40 1163.00 10927.10 10309.60 7366.70 19298.30 3945.80

Puskesmas Balapulang 12232.20 16503.80 26128.40 25510.90 9855.80 30309.80 19286.50

Puskesmas Bangun Galih 16579.00 13447.40 9342.60 9738.90 16916.70 4979.60 12459.00

Puskesmas Bojong 21492.50 26193.20 34888.20 34270.70 19116.10 38553.40 28976.00

Puskesmas Bumijawa 26765.80 31466.60 40161.60 39544.10 24389.50 43849.10 34249.30

Puskesmas Danasari 22573.20 27329.10 35364.60 35118.70 20025.30 37586.60 30379.70

Puskesmas Dukuhturi 10065.30 5499.10 10072.40 9738.30 12970.60 19010.00 2968.30

Puskesmas Dukuhwaru 5606.50 8060.80 17852.20 17234.80 6361.40 25592.70 10843.50

Puskesmas Jatibogor 18432.30 15863.40 11881.40 12277.70 18770.00 4213.60 14997.90

Puskesmas Jatinegara 20141.40 24840.30 31600.20 31479.40 19502.80 27642.70 27890.90

Puskesmas Kaladawa 8269.10 4197.00 5647.80 5030.30 10847.10 14302.10 4015.40

Puskesmas Kalibakung 15147.60 19848.30 28543.30 27925.90 12771.20 32230.80 22631.10

Puskesmas Kambangan 7401.60 11738.90 21124.30 20506.90 5362.50 26836.20 14521.60

Puskesmas Kedungbanteng 9101.90 11255.50 17563.60 17442.80 8463.30 14255.80 14306.10

Puskesmas Kesambi 537.40 5408.80 13815.90 13198.40 2886.90 20811.30 8256.10

Puskesmas Kesamiran 13633.60 11531.00 11293.20 11689.50 13971.30 7502.40 12737.30

Puskesmas Kramat 17911.10 14423.50 6857.30 7253.60 19502.30 4189.30 13128.60

Puskesmas Kupu 9619.60 5365.20 12237.00 11633.50 12524.90 20905.30 4544.00

Puskesmas Lebaksiu 10045.00 14745.70 23941.20 23323.70 7668.60 28365.70 17528.50

Puskesmas Margasari 24345.30 28648.10 38241.40 37624.00 21968.90 42422.90 30966.60

Puskesmas Pagerbarang 14249.30 16703.60 26370.40 25877.60 13714.30 34235.50 19022.00

Puskesmas Pagiyanten 6247.30 4524.00 14315.50 13698.00 8761.70 22544.00 6902.20

31

FASKES

RS A

della

RSI P

KU

Muh

amm

adiy

ah

Adiw

erna

RSIA

Pal

a Ra

ya

Mej

asem

RSU

Mitr

a Si

aga

RSU

D d

r. S

oese

lo

Slaw

i

RSU

D S

urad

adi

Rum

kit T

k IV

Pa

gong

an

Puskesmas Pangkah 5655.50 8225.10 14596.90 14476.10 5016.90 16473.60 11275.70

Puskesmas Penusupan 5519.40 10218.30 17162.80 17042.00 4880.80 20481.40 13268.90

Puskesmas Slawi 2400.50 7452.10 16032.40 15414.90 526.60 21475.60 10234.80

Puskesmas Suradadi 24324.00 21755.10 12767.00 13163.40 24661.70 3608.30 20414.80

Puskesmas Talang 6871.30 2691.60 7562.10 6944.60 9449.40 16216.40 1782.10

Puskesmas Tarub 11042.00 8066.40 9820.50 10216.80 11689.00 11295.70 9272.60

Puskesmas Warureja 26318.30 24878.40 21759.00 22155.40 26506.30 13440.90 24875.50Sumber: Hasil Analisis 2015

Berdasarkan tabel tersebut dapat dapat diilustrasikan dalam peta simpul

jaringan untuk fasilitas kesehatan di Kabupaten Tegal seperti yang diperlihatkan

pada Sumber: Hasil Analisis 2015, disimpulkan bawah jaringan kesehatan untuk

rawat inap akan berpusat pada sisi utara dan barat laut kabupaten tegal, hal ini

wajib mempertimbangkan aksessibilitas terhadap pelayanan kasus darurat

misalnya kecelakaan atau lainnya yang membutuhkan penanganan secara cepat,

dengan kondisi demikian masih terdapat pemukiman yang rawan terhadap

keterlambatan penanganan untuk kondisi darurat.

Gambar tersebut juga memperlihatkan jaringan jalan yang menjadi jalur

akses menuju sarana kesehatan terdekat bagi desa-desa sekitar di Kabupaten

Tegal. Untuk itu upaya pemeliharaan dan peningkatan jalan perlu menjadi agenda

rutin bagi pemerintah daerah agar terhindar dari kerusakan jalan yang dapat

menghambat aksessibilitas warga terhadap sarana kesehatan terdekat.

Selain itu, memastikan tersedianya transportasi umum yang melayani rute-

rute dalam simpul jaringan tersebut akan membantu warga Kabupaten Tegal

dalam mencapai lokasi sarana kesehatan sehingga proses pelayanan kesehatan

dapat terlaksana dengan baik. Dengan demikian integrasi antara sektor

Perhubungan, Kesehatan dan pekerjaan Umum akan dapat memaksimalkan

pelayanan kesehatan di Kabupaten Tegal secara cepat dan tepat.

32

Sumber: Hasil Analisis 2015

Gambar 9. Simpul jaringan fasilitas kesehatan Kabupaten Tegal

33

6 KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil kajian terhadap efektivitas pelayanan sarana kesehatan di

Kabupaten Tegal dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Jumlah infrastruktur masih terbatas yang hanya terdiri dari 29 puskesmas dan

7 rumah sakit dibandingkan dengan jumlah pemukiman yang terdiri dari 287

desa yang terdistribusi secara acak di Kabupaten Tegal

2. Puskesmas Margasari memiliki potensi akses pasien tertinggi yakni sebanyak

47191 jiwa yang melebihi kapasitas rasio yang diperkenankan oleh

pemerintah.

3. Puskesmas Balapulang memiliki tenaga medis yang memadai dibandingkan

dengan puskemas lainnya dan yang paling minim adalah Puskesmas Kesambi

4. Pengaruh jarak terhadap aksessibilitas fasilitas kesehatan memberikan potensi

lintas administrasi terjadi disejumlah daerah yang akan mengganggu stabilitas

proses administrasi kesehatan

6.2 Saran

Dalam meningkatkan layanan terhadap kesehatan kabupaten tegal

diperlukan kajian lebih lanjut utamanya dalam sistem regionalisasi layanan

kesehatan, atau peningkatan aksessibilitas melalui penambahan atau perbaikan

jalan, penyediaan moda transportasi atau penambahan unit fasilitas kesehatan.

Diantara solusi tersebut, penambahan fasilitas kesehatan dapat menggunakan

sarana pemerintahan yang telah tersedia jika dalam kondisi darurat diperlukan,

namun inisiatif ini perlu ditunjang dengan panambahan tenaga medis untuk

pelayanan yang lebih optimal.

34

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Kesehatan no 340 Tahun 2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit

Purnomo R, 2013. Profil Kesehatan Kabupaten Tegal, Dinas Kesehatan

Kabupaten Tegal

Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang tentang Pemerintahan Daerah

35

LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Faskes dan Status Koordinat Posisi

Name Koordinat Jenis DESA KECAMATAN

Klinik Siti Khodijah Real Klinik KABUNAN DUKUHWARU

Poliklinik Nu Talang Real Klinik PEGIRIKAN TALANG

Puskesmas Adiwerna Estimate Puskesmas ADIWERNA ADIWERNA

Puskesmas Balapulang Estimate Puskesmas BALAPULANG WETAN BALAPULANG

Puskesmas Bangun Galih Estimate Puskesmas BANGUN GALIH KRAMAT

Puskesmas Bojong Estimate Puskesmas BOJONG BOJONG

Puskesmas Bumijawa Estimate Puskesmas BUMIJAWA BUMIJAWA

Puskesmas Danasari Estimate Puskesmas DANASARI BOJONG

Puskesmas Dukuhturi Estimate Puskesmas DUKUHTURI DUKUHTURI

Puskesmas Dukuhwaru Estimate Puskesmas DUKUHWARU DUKUHWARU

Puskesmas Jatibogor Estimate Puskesmas JATIBOGOR SURADADI

Puskesmas Jatinegara Real Puskesmas JATINEGARA JATINEGARA

Puskesmas Kaladawa Estimate Puskesmas KALADAWA TALANG

Puskesmas Kalibakung Real Puskesmas KALIBAKUNG BALAPULANG

Puskesmas Kambangan Estimate Puskesmas KAMBANGAN LEBAKSIU

Puskesmas Kedungbanteng Estimate Puskesmas KEDUNG BANTENG KEDUNGBANTENG

Puskesmas Kesambi Real Puskesmas PROCOT SLAWI

Puskesmas Kesamiran Estimate Puskesmas KESAMIRAN TARUB

Puskesmas Kramat Estimate Puskesmas KRAMAT KRAMAT

Puskesmas Kupu Estimate Puskesmas KUPU DUKUHTURI

Puskesmas Lebaksiu Estimate Puskesmas LEBAKSIU LOR LEBAKSIU

Puskesmas Margasari Estimate Puskesmas MARGASARI MARGASARI

Puskesmas Pagerbarang Estimate Puskesmas PAGERBARANG PAGERBARANG

Puskesmas Pagiyanten Estimate Puskesmas PAGIYANTEN ADIWERNA

Puskesmas Pangkah Estimate Puskesmas PANGKAH PANGKAH

Puskesmas Penusupan Estimate Puskesmas PENUSUPAN PANGKAH

Puskesmas Slawi Estimate Puskesmas SLAWI KULON SLAWI

Puskesmas Suradadi Estimate Puskesmas SURADADI SURADADI

Puskesmas Talang Estimate Puskesmas TALANG TALANG

Puskesmas Tarub Real Puskesmas MINDAKA TARUB

Puskesmas Warureja Real Puskesmas SUKAREJA WARUREJA

RS Adella Real Rumah Sakit KUDAILE SLAWI

RSI PKU Muhammadiyah Adiwerna Real Rumah Sakit ADIWERNA ADIWERNA

RSIA Pala Raya Mejasem Estimasi Rumah Sakit DAMPYAK KRAMAT

RSU Mitra Siaga Real Rumah Sakit DAMPYAK KRAMAT

RSUD dr. Soeselo Slawi Real Rumah Sakit SLAWI KULON SLAWI

36

RSUD Suradadi Real Rumah Sakit SIDOHARJO SURADADI

Rumkit Tk IV Pagongan Estimasi Rumah Sakit PAGONGAN DUKUHTURI

Lampiran 2. Jarak rata-rata akses ke rumah sakit menurut BPS 2014

Kecamatan Sangat Mudah Mudah SulitADIWERNA 1.9 2.3BALAPULANG 12.0 15.5 24.0BOJONG 19.4BUMIJAWA 31.0 27.5DUKUHTURI 1.0 3.8DUKUHWARU 6.3JATINEGARA 25.1 23.8KEDUNG BANTENG 10.2 15.0KRAMAT 5.0 6.6LEBAKSIU 6.6MARGASARI 24.3 27.0PAGERBARANG 13.0 14.8 20.0PANGKAH 5.5 7.0SLAWI 1.9 1.4SURADADI 8.6TALANG 5.0 3.6TARUB 13.2WARUREJA 4.7 11.8

Lampiran 3 Jarak rata-rata akses ke puskesmas rawat inap menurut BPS 2014

Kecamatan Sangat Mudah Mudah Sulit

ADIWERNA 1.25 2.48

BALAPULANG 6.00 6.57 20.00

BOJONG 9.92

BUMIJAWA 6.53 5.50

DUKUHTURI 6.73

DUKUHWARU 2.72

JATINEGARA 7.75

KEDUNG BANTENG 10.33

KRAMAT 5.10 4.12

LEBAKSIU 5.38

MARGASARI 3.00 4.00 3.00

PAGERBARANG 3.33 2.67

PANGKAH 6.47 19.00

SLAWI 6.06

SURADADI 6.00

37

TALANG 3.83

TARUB 3.91

WARUREJA 6.13 13.98

Lampiran 4. Jarak rata-rata akses ke puskesmas menurut BPS 2014

Kecamatan Sangat Mudah Mudah Sulit

ADIWERNA 2.13BALAPULANG 2.00 5.13BOJONG 5.25BUMIJAWA 8.33 5.50DUKUHTURI 2.00 2.23DUKUHWARU 2.34JATINEGARA 4.58KEDUNG BANTENG 10.33KRAMAT 2.50 2.85LEBAKSIU 2.00 3.53MARGASARI 4.00 7.58PAGERBARANG 3.50 5.14PANGKAH 1.00 2.96 3.00SLAWI 0.50 2.14SURADADI 5.38TALANG 2.04TARUB 4.23WARUREJA 6.03 11.20

38

Lampiran 5. Peta Administrasi Kabupaten Tegal

39

Lampiran 6. Peta Kepadatan Penduduk

40

Lampiran 7. Peta Sebaran Fasilitas Kesehatan

41

Lampiran 8. Peta Destinasi Desa ke Faskes Terdekat

42

Lampiran 9. Peta Jangkauan Puskesmas Ideal

43

Lampiran 10. Peta Rujukan Rumah Sakit Terdekat

44

Lampiran 11. Peta Simpul Jaringan Jalan

45