efektifitas lelang jabatan dalam meningkatkan

84
Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan Akuntabilitas Publik Oleh Pemerintah di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2018 Berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Syariah Oleh: SUKRIA LAKSANA NIM: SPI. 152235 Program Studi Hukum Tata Negara Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi 1439 H / 2018 M

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan Akuntabilitas Publik Oleh

Pemerintah di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2018 Berdasarkan UU

Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat

Guna Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)

Dalam Ilmu Syariah

Oleh:

SUKRIA LAKSANA

NIM: SPI. 152235

Program Studi Hukum Tata Negara

Fakultas Syariah

Universitas Islam Negeri

Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi

1439 H / 2018 M

Page 2: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan
Page 3: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan
Page 4: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin dengan Rahmat Allah SWT skripsi ini

saya persembahankan kepada orang-orang yang telah memberikan

cinta, kasih, perhatian, serta motivasi dalam menuntut ilmu

Kedua orang tua tercinta :

Ayahanda H. M. Nur Jamal (Alm) dan ibu Hj. Jaimah (Alm)

tercinta yang telah mendidikku dengan penuh kegigihan dan

kesabaran, yang tak henti-hentinya menyelipkan namuku dalam

setiap do’a nya, berkat do’a dan dorongan motivasi beliau

berdualah saya dapat menyelesaikan skripsi ini, terimakasih

untuk semua yang ayah ibu berikan selama ini, harapan besarku

semoga skripsi ini menjadi hadiah indah bagi ayah ibu.

Isteri tercinta dan tersayang Sulastri,

dan Anak Switry Desria Laksana dan Sigit Alfarizi Laksana orang

yang selalu ada memberikan semangat dan mendo’akan

keberhasilanku, serta kakak, abang dan adik selalu menanyakan

kapan wisuda, trimakasih banyak. Ucapan trimakasih dan

penghargaan setinggi-tingginya penulis sampaikan juga kepada.

Bapak dosen bembimbing yang telah memberikan arahan,

masukan serta motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini, serta

dosen-dosen lainnya yang terlibat dalam penyelesaian skripsi ini.

Sahabat seperjuangan jurusan hukum tatanegara, fakultas syariah

UIN STS Jambi

Almamater tercinta UIN STS Jambi, tempat penulis menimba

ilmu.

Page 5: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan
Page 6: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan
Page 7: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

MOTTO

ا كلمه قال وقال الملك ائتوني به أستخلصه لنفسي فلم

ك اليوم لدينا مكين أمين إن

Artinya:

Dan raja berkata: "Bawalah Yusuf kepadaku, agar aku memilih dia

sebagai orang yang rapat kepadaku". Maka tatkala raja telah bercakap-cakap

dengan dia, dia berkata: "Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi seorang

yang berkedudukan tinggi lagi dipercayai pada sisi kami". (QS. Yusuf ayat 54).1

1 Al-Qur‟an dan Terjemahannya, Bandung: Syamil Qur‟an, 2009.

Page 8: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

ABSTRAK

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui dan membahas tentang Efektifitas Lelang

Jabatan dalam Meningkatkan Akuntabilitas Publik Oleh Pemerintah di Kabupaten

Muaro Jambi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kualitatif dengan pendekatan yuridis normatif. Teknik pengumpulan

data dalam penelitian ini melalui observasi, wawancara dengan pihak terkait judul

serta dokumentasi. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil dan kesimpulan

Pelaksanaan Lelang Jabatan/Mekanisme Lelang Jabatan Di Kabupaten Muaro

Jambi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2017 Dalam pasal 113-114

pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) dilakukan melalui tahapan a)

Perencanaan. Perencanaan pengisian JPT meliputi Penentuan JPT yang di isi ,

pembentukan panitia yang diseleksi, penyusunan dan penetapan jadwal yang

tahapan pengisian JPT, penentuan metode seleksi dan penyusunan materi seleksi,

serta penentuan sistem yang digunakan pada setiap tahapan pengisian JPT. b)

Pengumuman Lowongan, c). Pelamaran, d). Seleksi, e). Pengumuman Hasil

Seleksi dan f). Penetapan dan Pengangkatan. Lelang jabatan memang dapat

meningkatkan akuntabilitas publik hal ini jelas karena sesuai dengan pasal 104 PP

Nomor 11 Tahun 2017 bahwa setiap pimpinan tinggi harus menjamin

akuntabilitas jabatan. Jadi tujuan di adakannya lelang jabatan itu sendiri adalah

untuk terciptanya akuntabilitas publik maka keduanya pasti memiliki hubungan,

namun untuk hal apakah sistem perekrutan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama

melalui lelang jabatan dapat meningkatkan akuntabilitas publik itu sendiri

tergantung apakah mekanisme dan sistem lelang jabatan itu sendiri dilakukan

secara benar dan efektif?, apakah tidak terdapat kecurangan selama proses

pelaksanaan lelang jabatan tadi. Jika iya maka efektivitas pelaksanaan lelang

jabatan dapat meningkatkan akuntabilitas publik.

Page 9: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt yang mana dalam

penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Di samping itu, tidak lupa pula

iringan shalawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi

Muhammad saw.

Skripsi ini diberi judul “EFEKTIFITAS LELANG JABATAN DALAM

MENINGKATKAN AKUNTABILITAS PUBLIK OLEH PEMERINTAH DI

KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN 2018 BERDASARKAN UU NO. 5

TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA.” Merupakan suatu

kajian mengenai mekanisme/pelaksanaan lelang jabatan di Muaro Jambi untuk

pengisian Jabatan Tinggi Pratama Sekretaris Daerah 2018.

Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis akui, tidak sedikit

hambatan dan rintangan yang penulis temui baik dalam mengumpulkan data

maupun dalam penyusunannya. Dan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak,

terutama bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing, maka

skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, hal yang pantas

penulis ucapkan adalah terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu

penyelesain skripsi ini, terutama sekali kepada Yang Terhormat:

1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA, Ph. D, selaku Rektor UIN STS Jambi.

2. Bapak Dr. A. A. Miftah, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syariah UIN STS

Jambi.

3. Bapak H. Hermanto Harun, Lc, M.HI.Ph.D, Ibu Dr. Rahmi Hidayati, S.Ag.,

M.HI, dan Dr. Yuliatin, S.Ag., M.HI, Selaku Wakil Dekan I bidang Akademik

,Wakil Dekan II bidang Keuangan, dan Wakil Dekan III bidang

Kemahasiswaaan, di lingkungan Fakultas Syariah UIN STS Jambi.

4. Bapak Abdul Razak, S.HI.,M.IS dan ibu Ulya Fuhaidah, S.Hum, MSI, selaku

Ketua dan Sekretaris Jurusan Hukum Tatanegara Fakultas Syariah UIN STS

Jambi.

Page 10: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan
Page 11: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................

PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. ii

PERSEMBAHAN ......................................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iv

MOTTO ........................................................................................................ v

ABSTRAK .................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................. xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 7

C. Batasan Masalah .......................................................................... 8

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian................................................. 8

E. Kerangka Teori ............................................................................ 9

F. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 16

BAB II : METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 20

B. Pendekatan Penelitian ................................................................. 20

C. Jenis dan Sumber Data ................................................................ 21

D. Tekhnik Pengumpulan Data ........................................................ 22

E. Unit Analisis Data ....................................................................... 23

F. Tekhnik Analisis Data ............................................................... 24

G. Sistematiaka Penulisan ................................................................ 26

H. Jadwal Penelitian ......................................................................... 27

BAB III : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Geografis dan Iklim..................................................................... 30

Page 12: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

B. Pemerintahan…………………………................................... ..... 33

C. Kependudukan dan Ketenagakerjaan................................................35

D. Sosial…..…………………………...................................................37

E. Pertanian……………………………................................................38

F. Gambaran Umum ASN Muaro Jambi……………………………….38

G. Gambaran Umum BKD Muaro Jambi...………................................42

BAB IV : PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Pelaksanaan lelang jabatan/mekanisme lelang jabatan di Kabupaten Muaro

Jambi.........................................................................................................46

B. efektifitas lelang jabatan dapat meningkatkatkan akuntabilitas publik oleh

pemerintahan di kabupaten Muaro Jambi.

..................................................57

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................. 63

B. Saran ............................................................................................ 68

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURICULUM VITAE

Page 13: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi Arab-Latin dalam penelitian ini menggunakan pedoman

transliterasi berdasarkan surat Keputusan Bersama Menteri Agama Rid An

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158 Tahun 1987 dan Nomor:

u543 b/U/1987, tanggal 22 Januari 1988. Adapun secara garis besar uraiannya

sebagai berikut:

ARAB LATIN

Konsonan Nama Konsonan Keterangan

Tidak dilambangkan (half madd) ا

B B Be ب

T Th Te ت

Ts Th Te dan Ha ث

J J Je ج

Ch ḥ Ha (dengan titik di bawah) ح

Kh Kh Ka dan Ha خ

D D De د

Dz Dh De dan Ha ذ

R R Er ر

Z Z Zet ز

S Sh Es س

Sy Sh Es dan Ha ش

Sh ṣ Es (dengan titik di bawah) ص

Dl ḍ De (dengan titik di bawah) ض

Th ṭ Te (dengan titik di bawah) ط

Page 14: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

Dh ẓ Zet (dengan titik di bawah) ظ

Koma terbalik di atas „ „ ع

Gh Gh Ge dan Ha غ

F F Ef ف

Q Q Qi ق

K K Ka ك

L L El ل

M M Em م

N N En ن

W W We و

H H Ha ه

A ʼ Apostrof ء

Y Y Ye ي

2. Vocal rangkap dua diftong bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan

antara harakat dengan huruf, translitterasinya dalam tulisan Latin

dilambangkan dengan huruf sebagai berikut:

a. Vocal rangkap ( سى ) dilambangkan dengan gabungan huruf aw, misalnya:

al-yawm.

b. Vocal rangkap ( سي ) dilambangkan dengan gabungan huruf ay, misalnya:

al-bayt.

3. Vokal panjang atau maddah bahasa Arab yang lambangnya berupa harakat dan

huruf, transliterasinya dalam bahasa Latin dilambangkan dengan huruf dan

tanda macron (coretan horizontal) di atasnya, misalnya ( ال فاجحة = al-fātiḥah ),

م ) .(qīmah = قي مة ) al-„ulūm), dan = ال على

Page 15: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

4. Syaddah atau tasydid yang dilambangkan dengan tanda syaddah atau tasydid,

transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan huruf yang sama

dengan huruf yang bertanda syaddah itu, misalnya ( = ḥaddun), ( = saddun),

( = ṭayyib).

5. Kata sandang dalam bahasa Arab yang dilambangkan dengan huruf alif-lam,

transliterasinya dalam bahasa Latin dilambangkan dengan huruf “al”, terpisah

dari kata yang mengikuti dan diberi tanda hubung, misalnya ( ال بي ث = al-bayt),

= السمأء ) al-samā‟).

6. Tā‟marbūtah mati atau yang dibaca seperti ber-harakat sukūn, transliterasinya

dalam bahasa Latin dilambangkan dengan huruf “h”, sedangkan tā‟ marbūtah

yang hidup dilambangkan dengan huruf “t”, misalnya (يةال هلال -ru‟yat al = رؤ

hilāl ).

7. Tanda apostrof („) sebagai transliterasi huruf hamzah hanya berlaku untuk yang

terletak di tengah atau di akhir kata, misalnya (ية = فقهاء ) ,( ru‟yah = رؤ

fuqahā‟).

Page 16: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

DAFTAR TABEL

TABEL 1…………………………………………………………………. 34

TABEL 2…………………………………………………………………. 36

Page 17: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang berkonsep negara kesejahteraan atau

welfarestate. Jadi di Indonesia, pemerintah terlibat langsung di dalam usaha-

usaha pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan umum. Keterlibatan

pemerintah dalam usaha pembangunan tersebut dilaksanakan melalui aparatnya,

dalam hal ini aparatur negara.2 Kualitas aparatur negara sebagai pembuat

ketetapan ini pun menjadi indikator penting dalam menumbuhkan kepercayaan

masyarakat ditengah kritikan masyarakat tentang rendahnya kinerja pelayanan

publik di segala bidang.3

Pelaksanaan reformasi birokrasi dalam pelaksanaan perubahan organisasi

terhadap aparatur negara berdasarkan UU No.5 Tahun 2014 tentang ASN

(Aparatur Sipil Negara), pada penjelasan bab umum dengan menggunakan sistem

merit dalam proses rekrutmen. Merit sistem adalah sistem kinerja berbasis

kompetensi, profesionalisme, bersifat terbuka dan memberikan kesempatan serta

mendukung pada setiap pegawai untuk mengembangkan prestasi yang terbaik

untuk organisasi.4 Sistem merit berasal dari kata merit atau manfaat atau

meritokrasi sebenarnya menunjukkan kepada bentuk sistem politik yang

2Ellen Vembrey Rudiyanto, dkk, “Orientasi Proyek Reformasi Birokrasi, “Kompetisi

Debat Konstitusi 2015, Universitas Tarumanegara, hlm. 1. 3Ibid., hlm. 4.

4Susana Andi Meyrina, “Implementasi Peningkatan KInerja Melalui Merit Sistem Guna

Melaksanakan UU ASN No.5 Tahun 2014 di Kemenkumham, “Jurnal JIKH Vol 10 No.2 Juli

2016 . hlm. 176.

Page 18: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

memberikan penghargaan lebih kepada mereka yang berprestasi atau

berkemampuan yang dapat dipakai untuk menentukan suatu jabatan tertentu.

Lelang jabatan merupakan salah satu pembaharuan mekanisme rekrutmen

aparatur birokrasi yang transparan, bisa dipertanggungjawabkan, partisipatif, dan

adil untuk mencari the right person in the right position. Sebelum mekanisme

rekruitmen melalui proses lelang jabatan, sebelumnya proses rekruetmen

dilakukan dengan sistem konvensional yang tertutup (Closed System

Recruitment). Sehingga menimbulkan banyak permasalahan dan menjadi sorotan

publik karena membatasi munculnya pejabat-pejabat yang kreatif dan cerdas

dengan komitmen yang tinggi. Seleksi tertutup cenderung mengutamakan

kedekatan dan kepatuhan kepada pimpinan, bukan syarat-syarat kualifikasi yang

rasional. Akibatnya, muncul praktik mafia pejabat dan jaringan informal dalam

birokrasi yang menghambat gagasan-gagasan yang inovatif dan reformis didalam

suatu lembaga pemerintahan.

Di Indonesia lelang jabatan sudah banyak dipraktekkan sejak tahun 2000-

an, banyak terlibat dalam asistensi seleksi calon pejabat di beberapa daerah,

khususnya untuk eselon 3 dan eselon 2, melalui mekanisme fit and proper test (uji

kelayakan dan kepatutan). Namun ide Jokowi/Ahok melakukan lelang jabatan

cukup menyita perhatian publik, bahkan menjadi trending topic. Wacana ini

menjadi semakin menarik karena banyak orang yang masih 'awam' dengan istilah

'lelang", sehingga ada persepsi bahwa lelang jabatan sama seperti lelang atau

tender, serta menimbulkan persepsi negatif ditakutkan akan munculnya celah

Page 19: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

„kongkalikong‟.5Padahal lelang jabatan sendiri merupakan rekrutmen jabatan

yang dilakukan secara transparan, menggunakan indikator tertentu dan dilakukan

oleh pihak yang netral dan kompeten melakukan seleksi. bertujuan untuk memilih

aparatur yang memiliki kapasitas, kompetensi, yang memadai untuk mengisi

jabatan-jabatan tertentu sehingga tugas yang dilaksanakan dapat lebih efektik dan

efesien, serta sebagai usaha untuk meminimalisir potensi korupsi kolusi dan

nepotisme (KKN).6

Dasar hukum adanya lelang jabatan Surat Edaran (SE) Menteri

Pendayagunaan Aparatur negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) No. 16

Tahun 2012 tentang Tata Cara Pengisian Jabatan Struktural yang Lowong secara

Terbuka di Lingkungan Instansi Pemerintah kemudian diperkuat dengan UU No.

5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (“UU ASN”)7

Dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN pada Pasal 68 yang

menyatakan bahwa ayat (1) PNS diangkat dalam pangkat dan jabatan tertentu

pada isntansi pemerintahan. Ayat (2) Pengangkatan PNS pada jabatan tertentu

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan perbandingan

objektif dan kompetensi, kualifikasi dan persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan

dengan kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan yang dimiliki oleh pegawai.

Ayat (3) Setiap jabatan tertentu sebagai mana dimaksud pada ayat (1)

dikelompokkan dalam klasifikasi jabatan PNS yang menunjukkan kesamaan

5Muh Asnawi,”Lelang Jabatan dalam Tinjauan Good Governance (Studi Kasus

Pemerintahan Kota Makasar Tahun 2014),” Skripsi Universitas Islam Negeri Alaudin Makasar,

2016, hlm. 13. 6Ibid., hlm. 11.

7Ellen Vembrey Rudiyanto, dkk, “Orientasi Proyek Reformasi Birokrasi, “Kompetisi

Debat Konstitusi 2015, Universitas Tarumanegara, hlm. 2.

Page 20: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

karakteristik, mekanisme dan pola kerja, ayat (4) PNS dapat berpindah antar dan

antara Jabatan Pimpinan Tinggi, Jabatan Administrasi, dan Jabatan Fungsional, di

Instansi Pusat dan Instansi Daerah berdasarkan Kualifikasi, Kompetensi dan

Penilaian Kerja.8

Lelang Jabatan harus dilihat melalui kacamata yang luas sebagai suatu

terobosan dan peluang bagi Indonesia mewujudkan cita-cita birokrasi yang sehat

dan bukan menjadi suatu tantangan atau bahkan ancaman yang menakutkan. Ada

beberapa alasan mengapa sistem lelang jabatan menjadi suatu peluang bagi

pembenahan birokrasi pemerintahan di Indonesia, untuk menjamin terpilihnya

orang-orang yang memegang teguh prinsip profesionalisme, keterbukaan, tidak

diskriminatif, keselarasan gender dan berbasis kompetensi. Dari koridor

manajemen kepegawaian, akan mampu menata sumber daya aparatur, dimana

salah satunya adalah dalam hal penempatan seseorang dalam jabatan yang sesuai

kemampuan dan keahliannya. Berubahnya faktor Patronage System (kawan)

menjadi Merit System (Sistem kecakapan).

Serta sebagai upaya pencegahan praktek politik dengan berbagai

kepentingan lainnya serta Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) baik elit politik

maupun elit eksekutif yang selama ini mewarnai praktek pengangkatan aparatur

negara ke dalam jabatan struktura karena dilakukan secara transparan,

menggunakan indikator tertentu dan dilakukan oleh assesment centre. Bagi

pejabat pembina kepegawaian, bermanfaat untuk menghindarkan dari intervensi

8Nanik Priyanti, “Lelang Jabatan Dipemerintahan Indonesia Perspektif Fiqh Siyasah dan

Hukum Positif, “Skripsi Universitas Raden Intan Lampung, 2017, hlm. 23.

Page 21: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

pihak-pihak yang berusaha. menempatkan “orangnya” demi kepentingannya

tersebut dalam jabatan strategis di lingkungan masing-masing.9

Dikutip dari Liputan6.com.. Gubernur Jambi Zumi Zola mengadakan

Lelang Jabatan secara nasional untuk mengisi jabatan Sekda Provinsi Jambi Zumi

Zola mengatakan, lelang jabatan secara nasional itu sebagai langkah mencari

sosok yang benar-benar kredibel menempati jabatan PNS tertinggi di Provinsi

Jambi. Sebelum ini, Gubernur Jambi, Zumi Zola juga sudah melelang puluhan

jabatan setingkat kepala dinas dan badan. Setidaknya ada 30 posisi kepala dinas

dan kepala badan telah dilelang oleh gubernur yang juga mantan artis itu. Tak

hanya lelang jabatan, Proses pendaftaran sudah dimulai sejak 25 Mei 2016 dan

ditutup pada 14 Juni 2016. Zumi Zola tercatat sudah dua kali melakukan

pelantikan pejabat secara besar-besaran.10

Pemerintah Kabupaten Muaro jambi juga melakukan lelang jabatan di

kutip dari Jambi Eklspres. Melalui Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten

Muaro jambi sejak Senin (9/4) kemarin membuka pendaftaran seleksi terbuka

lelang Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama pengisian Sekretaris Daerah

(Sekda) Kabupaten Muarojambi. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Badan

Kepegawaian Daerah, Budi Saputra. Ia mengatakan, BKD sudah mulai buka

pengumuman untuk lelang Sekda. "Terhitung mulai kemarin 9 April sampai

dengan 27 April," ujarnya. Ia menyampaikan bahwa hal ini merupakan

rekomendasi dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KSN) dengan nomor B-

9 Ellen Vembrey Rudiyanto, dkk, “Orientasi Proyek Reformasi Birokrasi, “Kompetisi

Debat Konstitusi 2015, Universitas Tarumanegara, hlm. 6. 10

https://www.liputan6.com/regional/read/2958950/zumi-zola-lelang-jabatan-sekda-

jambi, di Akses pada 21 April 2018.

Page 22: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

641/KASN/3/2018 tertanggal 26 Maret 2018. Lebih lanjut Ia menjelaskan untuk

persyaratan peserta dalam pengajuan pendaftaran itu diantaranya berstatus

Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi

dan Pemerintah Provinsi Jambi.

Pernah/sedang menduduki jabatan tinggi Pratama eselon II b paling

kurang 2 tahun "Untuk usia setinggi-tingginya 59 tahun pada saat pendaftaran.

Untuk syarat khusus itu tidak ada, syarat seperti pada umumnya dan syarat ini

berdasarkan peraturan KSN nomor 13 tahun 2014," jelasnya. Selanjutnya untuk

ketentuan Panitia Seleksi (Pansel) dijelaskannya bahwa sesuai Peraturan

Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017. Pansel dalam proses seleksi itu minimal ada 5

pansel. "Pansel lelang sekda ini minimal 5 orang terdiri dari 3 orang dari

akademsi, sedangkan Internal diisi oleh pegawai yaitu eselon II A," tuturnya

Lebih lanjut terkait dengan Pansel Eselon II A ia menjelaskan bahwa saat ini Kab.

Muarojambi belum memiliki pegawai Eselon II A. "Jadi karena Pansel harus

setara yaitu Eselon II A, kebetulan Muarojambi belum punya pegawai Eselon II

A, jadi dua orang anggota pansel itu dari Provinsi,".11

Dari penjelasan di atas penulis tertarik untuk meneliti bagaimana

pelaksanaan lelang jabatan/mekanisme lelang jabatan di Kabupaten Muaro Jambi,

lalu bagaimana efektifitas lelang jabatan dapat meningkatkatkan akuntabilitas

public oleh pemerintahan di kabupaten Muaro Jambi.

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang di atas, maka penulis tertarik

untuk menyusun skripsi dengan judul “Efektifitas Lelang Jabatan dalam

11

http://www.jambiekspres.co.id/read/2018/04/11/24236/pemkab-muarojambi-buka-

lelang-jabatan-sektetaris-daerah/, di Akses Pada 20 September 2018.

Page 23: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

Meningkatkan Akuntabilitas Publik Oleh Pemerintah di Kabupaten Muaro

Jambi Tahun 2018 Berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

Sipil Negara.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis jelaskan

sebelumnya, rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan lelang jabatan/mekanisme lelang jabatan di

Kabupaten Muaro Jambi?

2. Bagaimana efektifitas lelang jabatan dapat meningkatkatkan akuntabilitas

publik oleh pemerintahan di kabupaten Muaro Jambi?

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari adanya perluasan masalah yang dibahas menyebabkan

pembahasan ini menjadi tidak konsisten dengan rumusan masalah yang telah

penulis buat sebelumnya maka penulis memberikan batasan masalah ini hanya

membahas bagaimana efektifitas lelang jabatan dapat meningkatkatkan

akuntabilitas public oleh pemerintahan di kabupaten Muaro Jambi.

Page 24: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.

1. Tujuan Penelitian

Dengan adanya semua perumusan masalah di atas, diharapkan adanya

suatu kejelasan yang dijelaskan dan dijadikan tujuan bagi penulis dalam skripsi

ini. Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan lelang jabatan/mekanisme

lelang jabatan di Kabupaten Muaro Jambi.

b. Untuk mengetahui bagaimana efektifitas lelang jabatan dapat

meningkatkatkan akuntabilitas public oleh pemerintahan di kabupaten

Muaro Jambi.

2. Kegunaan Penelitian

a. Penelitian ini sebagai studi awal yang dapat menjadikan suatu pengalaman

dan wawasan bagi penulis sendiri terhadap bagaimana pelaksanaan lelang

jabatan/mekanisme lelang jabatan di Kabupaten Muaro Jambi, lalu

bagaimana efektifitas lelang jabatan dapat meningkatkatkan akuntabilitas

public oleh pemerintahan di kabupaten Muaro Jambi, serta menjadi bahan

bacaan yang menarik bagi siapapun yang akan membacanya.

b. Sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana Strata Satu

(S1) di Fakultas Syari‟ah, Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Siafuddin Jambi.

c. Penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan untuk di Fakultas Syari‟ah

khususnya Hukum Tatanegara dan dosen-dosen Fakultas Syari‟ah lainnya.

Page 25: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

d. Sebagai sumber referensi dan saran pemikiran bagi kalangan akademisi dan

praktisi masyarakat di dalam menunjang penelitian selanjutnya yang akan

bermamfaat sebagai bahan perbandingan bagi penelitian yang lain.

E. Kerangka Teori

1. Tinjauan tentang Kewenangan Kepala Daerah dalam Otonomi Daerah

Berikut pengertian kewenangan menurut beberapa ahli, menurut Menurut

F.P.C.L. Tonnaer, kewenangan pemerintah dalam kaitan ini dianggap sebagai

kemampuan untuk melaksanakan hukum positif dan dengan begitu dapat

diciptakan hubungan hukum antara pemerintah dengan warga negara.

H.D. Stout dalam memberi pengertian Abdul Rauf Alauddin Said

wewenang adalah pengertian yang berasal dari hukum organisasi pemerintahan

yang dapat dijelaskan sebagai keseluruhan aturan-aturan yang berkenaan dengan

perolehan dan penggunaan wewenang-wewenang pemerintahan oleh subjek

hukum publik di dalam hubungan hukum publik.12

Menurut Bagir Manan dalam Lukman Hakim “kekuasaan” (macht) tidak

sama artinya dengan wewenang. Kekuasaan menggambarkan hak untuk berbuat

atau tidak berbuat wewenang berarti hak dan sekaligus kewajiban (rechten en

plichten).13

Otonomi merupakan bentuk kemandirian untuk mengatur dan mengurus

urusan rumah tangganya sendiri. Pemberian otonomi ini dirasakan sebagai suatu

12

Abdul Rauf Alauddin Said, “Pembangian Kewenangan Pemerintah Pusat – Pemerintah

Daerah dalam Otonomi Seluas-luasnya Menurut UUD 1945,” Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum,

Vol. 9, Nomor 4, Oktober-Desember 2015, hlm. 580. 13

Lukman Hakim, “ Kewenangan Organ Negara dalam Penyelenggaraan Pemerintahan,

“ Jurnal Konstitusi, Vol. IV Nomor 1, Tahun 2011. hlm. 116.

Page 26: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

yang sangat urgen berkaitan dengan pemberdayaan, terlebih lagi pada

pemerintahan yang mengedepankan demokrasi.

Kewenangan Kepala Daerah dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun

2004 Tentang Pemerintahan Daerah terlihat dalam Pasal 129 ayat (1)

menyebutkan bahwa pemerintah melaksanakan pembinaan manajemen pegawai

negeri sipil daerah dalam satu kesatuan penyelenggaraan manajemen pegawai

negeri sipil secara nasional. Adapun dalam ayat (2) disebutkan bahwa manajemen

pegawai negeri sipil daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi

penetapan formasi, pengadaan, pengangkatan, pemindahan, pemberhentian,

penetapan pensiun, gaji, tunjangan, kesejahteraan, hak dan kewajiban kedudukan

hukum, pengembangan kompetensi, dan pengendalian jumlah.

Dalam Pasal 130 ayat (1) menyebutkan bahwa pengangkatan, pemindahan

dan pemberhentian dari dan dalam jabatan eselon II pada pemerintah daerah

provinsi ditetapkan oleh Gubernur. Adapun dalam ayat (2) menyebutkan bahwa

pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian dari dan dalam jabatan eselon II

pada pemerintah daerah kabupaten/kota ditetapkan oleh Bupati/Walikota setelah

berkonsultasi kepada Gubernur. Dapat dilihat juga pada Pasal 133

menyebutkanbahwa pengembangan karir pegawai negeri sipil daerah

mempertimbangkan integritas dan moralitas, pendidikan dan pelatihan, pangkat,

mutasi jabatan, mutasi antar daerah, dan kompetensi.14

14

Herlambang Adi Nugroho, “Pelaksanaan Kewenangan Kepala Daerah dalam Penentuan

Mutasi Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural di Lingkungan Pemerintah Kabupaten

Boyolali, Jurnal Serviens In lumine Veritatis, 2014, hlm. 6.

Page 27: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

2. Pengisian Jabatan

Secara etimologi, kata jabatan berasal dari kata dasar „jabat‟ yang

ditambah imbuhan –an, yang berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia

diartikan sebagai “pekerjaan (tugas) dalam pemerintahan atau organisasi yang

berkenaan dengan pangkat dan kedudukan.15

Menurut Logeman dalam Andi

Anisa Agung, jabatan adalah ”...Lingkungan kerja awet dan digaris-batasi, dan

yang disediakan untuk ditempati oleh pemangku jabatan yang ditunjuk dan

disediakan untuk diwakili oleh mereka sebagai pribadi. Dalam sifat pembentukan

hal ini harus dinyatakan dengan jelas.”16

Pengisian jabatan atau staffing adalah kegiatan untuk memperoleh

karyawan yangefektif yang akan mengisi jabatan-jabatan yang kosong di

organisasi / perusahaan. Pengisian jabatan ini bertujuan agar semua jabatan ada

pejabatnya yang akan melaksanakan tugas-tugaspada setiap jabatan, sehingga

sasaran perusahaan dapat tercapai.

Pada dasarnya setiap pegawai mempunyai jabatan karena mereka direkrut

berdasarkan kebutuhan untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang ada dalam

organisasi. Prinsip penempatan menurut A.W. Widjaja adalah the right man on

the right place (penempatan orang yang tepat pada tempat yang tepat). Pemilihan,

dalam arti seleksi, berlangsung untuk pejabat mana pun dalam proses

mendapatkan seseorang atau sekelompok orang yang dikehendaki untuk

selanjutnya diproses sampai yang bersangkutan diberi tugas tetap atau diangkat

pada suatu jabatan tertentu.

15

Hlm, 14. 16

Ibid.

Page 28: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

Proses pemilihan itu berlangsung dengan beragam cara, sehingga hasil

akhir pemilihan itu pun beragam pula kualitasnya. Ada pemilihan yang sangat

pendek dan bahkan bersifat serta merta tanpa banyak pertimbangan-pertimbangan.

Pertimbangannya mungkin karena sudah kenal baik sejak lama, atau memang

karena ada hubungan keluarga, sehingga terpaksa tutup mata walaupun terdapat

kekurangan-kekurangan pada yang dipilih tidak mengindahkan objektivitas.

Ada proses pemilihan yang panjang dan bahkan dirasakan sangat berbelit-

belit. Seringkali panjangnya proses itu justru menutupi kekurangan-kekurangan dari

proses, maupun yang diproses, sehingga tidak banyak orang yang mengetahui

kelemahan proses itu. Namun tentu ada cara dan proses pemilihan yang lebih baik.

Sebelum seseorang diangkat, diterapkanlah proses pemilihan terbuka dengan

ukuranukuran atau standar pemilihan yang diketahui semua orang tentang kebenaran,

keadilan, dan objektivitasnya. Pemilihan yang terbuka memungkinkan terbuka pula

kesempatan seluas-luasnya untuk mempunyai jumlah calon yang cukup banyak untuk

dipilih. Persaingan secara adil dan terbuka itu akan memberikan umpan balik yang

lebih baik. Penggunaan ukuran dan standar yang teruji kebenaran dan objektivitasnya

akan diterima hal-hal yang disembunyikan yang menimbulkan kesangsian dan

kecurigaan atas kebenaran hasil penelitian.17

Lelang Jabatan

lelang jabatan atau promosi terbuka di kalangan ASN merupakan suatu

kebijakan yang saat ini harus dilakukan untuk mengisi kekosongan posisi/jabatan

kerja didalam badan/instansi pemerintah. Promosi terbuka juga dapat

meningkatkan pengetahuan kompetensi kepada pegawai.

17

Nanik Priyanti, “Lelang Jabatan Dipemerintahan Indonesia Perspektif Fiqh Siyasah dan

Hukum Positif, “Skripsi Universitas Raden Intan Lampung, 2017, hlm. 63-64.

Page 29: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

Lelang jabatan merupakan salah satu pembaharuan mekanisme rekrutmen

aparatur birokrasi yang transparan, bisa dipertanggungjawabkan, partisipatif, dan

adil untuk mencari the right person in the right position. Esensi dari

penyelenggaraan lelang jabatan tersebut adalah untuk menghasilkan pejabat-

pejabat yang memiliki kapabilitas, kompetensi dan integritas yang memadai untuk

ditempatkan pada suatu posisi/jabatan yang tepat sehingga dapat menjalankan

tugas dengan lebih efektif, berkualitas, dan efisien yang nantinya dapat

menghasilkan pelayanan publik yang berkualitas.18

Pelaksanaan lelang jabatan harus memenuhi kriteria yang konkrit, yaitu

transparan dan selektif. Kunci keberhasilan dalam upaya menjamin obyektifitas

pelaksanaan lelang jabatan yang transparan dan selektif adalah terletak pada penilaian

yang menggunakan indikator yang jelas/pasti serta dilakukan oleh tim penilai yang

independen, netral, kompeten dan kredibel.19

3. Akuntabilitas Publik

Akuntabilitas merupakan sebuah konsep yang digunakan untuk

menjelaskan dan memperlihatkan pencapaian misi organisasi.20

Akuntabilitas merupakan salah satu roh perwujudan good governance.

Dwi dikutip dari Binti Sa‟adah menjelaskan akuntabilitas sebagai suatu derajat

yang menunjukkan besarnya tanggungjawab aparat atas kebijakan maupun proses

pelayanan publik yang dilaksanakan oleh birokrasi pemerintah. Masalah yang

18

Malio Adam Nurwana, “Evaluasi Lelang Jabatan di Lingkungan Pemerintahan Provinsi

Jawa Tengah 2013-2014, “ Skripsi Universitas Diponegoro semarang, Tahun 2014. hlm.4. 19

Ibid., hlm. 6. 20

Page 30: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

terjadi di Indonesia tentang pengelolaan keuangan daerah adalah terkait adanya

korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).21

Konsep akuntabilitas mulai dikaji secara intensif pada sektor publik

seiring dengan berkembangnya konsep mengenai reinventing government berikut

beberapa pendapat ahli mengenai akuntabilitas publik. Osborne dan Gaebler

dikutip dari kristian Widia Wicaksono mengatakan bahwa semenjak awal hendak

memberikan penekanan akan pentingnya pemahaman dan praktik bagi aktor-aktor

wirausaha sector publik mengenai pentingnya akuntabilitas. Osborne dan

Christensen, menjelaskan bahwa akuntabilitas harus dilaksanakan oleh organisasi

sektor public moderen sebagai cerminan upaya meningkatnya keberpihakan

terhadap kepentingan publik.

Akademisi lainnya yakni Peters di kutip dari kristian Widia Wicaksono

menjelaskan bahwa akuntabilitas merupakan konsep yang berbeda dari tanggung

jawab (responsibilitas). Akuntabilitas lebih merujuk pada relasi organisasi sebagai

sebuah entitas dengan pihak di luar organisasi. Artinya, level analisis akuntabilitas

adalah pada tingkat makroorganisasi yang menekankan pada aspek sosiologi

organisasi dengan fokus interaksi antara organisasi dengan pihak-pihak yang

berelasi pada organisasi tersebut. Sedangkan tanggung jawab lebih menekankan

pada level individual sebagai keharusan anggota di dalam suatu organisasi public

untuk menunjukkan perilaku yang sejalan dengan standar etika yang telah

ditetapkan sebagai aturan dan melaksanakan pekerjaan dengan benar sesuai

dengan arahan dan pelatihan yang telah

21

Binti Sa‟adah , “Akuntabilitas dan Transparansi Anggaran Melalui E-Government

(Studi Tentang Penganggaran di Pemerintahan Daerah Kabupaten Blitar, “Jurnal Kebijakan dan

Management Publik, Vol. 3 Nomor 2, Mei-Agustus 2015, hlm. 5.

Page 31: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

diterimanya.22

Koppel dalam Aman, Al-Shbail, dan Mohammed dikutip dari Kristian

Widia Wicaksono menjelaskan bahwa akuntabilitas memiliki sejumlah dimensi,

di antaranya: transparansi, pertanggungjawaban, pengendalian, tanggung jawab,

dan responsivitas. Kelima dimensi inilah yang membantu mengukur sejauh mana

sebuah organisasi pada sektor publik mampu menjalankan akuntabilitasnya.

Secara lebih sederhana Aman Al Sahbail menentukan beberapa pertanyaan kunci

determinan dari masingmasing dimensi tersebut. Berikut ini adalah table yang

menyajikan pertanyaan-pertanyaan kunci determinan tersebut.23

4. Manajemen Pegawai Negeri Sipil

Peraturan Pemerintah Nomo 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai

Negeri Sipil “Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah pengelolaan pegawai

negeri sipil untuk menghasilkan Pegawai Negeri Sipil yang profesional, memiliki

nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,

22

Kristian Widia Wicaksono, “Akuntabilitas Organisasi Sektor Publik, “Jurnal Kebijakan

dan Administrasi Publik, Vol. Vol 19, No 1 - Mei 2015,hlm. 6.s

23Ibid., hlm. 7.

Page 32: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

kolusi, dan nepotisme.”24

Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP)

Nomor 11 Tahun 2017 tentang manajemen Pegawai Negeri Sipil dalam rangka

melaksanakan UU Nomor 5 Tahun 2014.25

Pelaksanaan Lelang Jabatan/Mekanisme Lelang Jabatan Di Kabupaten

Muaro Jambi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2017 Dalam pasal 113-

114 pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) dilakukan melalui tahapan a)

Perencanaan. Perencanaan pengisian JPT meliputi Penentuan JPT yang di isi ,

pembentukan panitia yang diseleksi, penyusunan dan penetapan jadwal yang

tahapan pengisian JPT, penentuan metode seleksi dan penyusunan materi seleksi,

serta penentuan sistem yang digunakan pada setiap tahapan pengisian JPT. b)

Pengumuman Lowongan, c). Pelamaran, d). Seleksi, e). Pengumuman Hasil

Seleksi dan f). Penetapan dan Pengangkatan.

F.Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan proposal skripsi ini sebelum penulis mengadakan

penelitian lebih mendalam lalu menjadi sebuah karya ilmiah, maka terlebih dahulu

penulis mengkaji skripsi terdahulu yang mengangkat tema Lelang Jabatan

Pertama penelitian yang Dilakukan Muh Asnawi dimana penelitian ini

memiliki kesamaan tema dengan penilitian terdahulu. Penelitian yang dilakukan

oleh Muh Asnawi Mahasiswa Program Filsafat dan Politik, Fakultas Hukum

Ushuludin Universitas Alauddin Makasar, pada tahun 2016 yang berjudul tentang

“Lelang Jabatan Dalam Tinjauan Good Governance (Studi Kasus

24 Pasal 1 PP Nomor 11 Tahun 2017 .

25 https://ainamulyana.blogspot.com/2018/06/peraturan-pemerintah-nomor-11-tahun.html,

diakses pada 15 Oktober 2018.

Page 33: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

Pemerintahan Kota Makassar Tahun 2014)”. Jenis penelitian yang digunakan

adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif, yaitu tipe penelitian yang berusaha

menggambarkan secara jelas tentang Lelang Jabatan Dalam Tinjauan Good

Governance (Studi Kasus Pemerintahan Kota Makassar Tahun 2014). Tujuan dari

penelitian ini yaitu Untuk Mengetahui Mekanisme Lelang Jabatan Dalam

Penguatan Kinerja Pemerintah Kota Makassar Pada Tahun 2014 dan Untuk

Mengetahui Lelang Jabatan Dalam Penguatan Kinerja Pemerintah Kota Makassar

Pada Tahun 2014.

Hasil Penelitian, peneliti pertama yaitu prosedur lelang jabatan di kota

makassar sudah di jalakan dengan sebaik mungkin kemudian panitia pelaksana

melakukan seleksi administrasi promosi terbuka jabatan camat, lurah dan eselon

II, III di kota makassar lalu melakukan tahapan prosedur lelang jabatan dan materi

seleksi dan juga tata cara pendaftaran online. Mekanisme Lelang Jabatan Dalam

Penguatan Kinerja Pemerintah Kota Makassar antara lain yaitu Pemberian

Pembekalan dan Ujian Kompetensi kepada para peserta lelang jabatan di Kota

Makassar. Lelang jabatan di Makassar di adopsi oleh pemerintahan Pak Iokowi

Widodo dana spirasi masyarakat untuk melakukan lelang jabatan dan isi oleh

orang yang professional dan agar citra politik pemeritahan bersih dari korupsi

kolusi nepotisme di pemerintahan Pak Dani Pemanto. Kemudian temuan yang

kedua yaitu faktor pendukung lelang jabatan dalam penguatan kinerja pemerintah

kota makassar pada tahun 2014 yaitu media massa, tempat pelaksanaan tes,

sosialisasi mobil keliling dan juga kelengkapan berkas yang diberikan calon

peserta ke panitia lelang jabatan, membuat kinerja panitia dalam melaksanakan

Page 34: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

lelang jabatan di kota makassar tidak terhambat oleh penundaan jadwal lelang

jabatan di kota makassar. Sedangkan faktor penghambat lelang jabatan dalam

penguatan kinerja pemerintah kota makassar pada tahun 2014 yaitu anggaran dan

jumlah peserta.26

Kedua, Penelitian Yang Dilakukan Oleh Nanik Priyanti Dalam Skripsinya

Yang Berjudul “Lelang Jabatan Di Pemerintahan Indonesia Perspektif Fiqih

Siyasah Dan Hukum Positif”. Permasalahan dalam penelitian ini adalah

Bagaimana pelaksanaan Lelang Jabatan Perspektif Hukum Positif di pemerintahan

Indonesia ?, dan bagaimana pelaksanaan lelang jabatan Prespektif Fiqih Siyasah

di Pemerintahan Indonesia ? Tujuan penelitian untuk mengetahui dan mengkaji

tentang Lelang Jabatan dalam Perspektif Fiqih dan Hukum Positif di

Pemerintahan Indonesia. Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan (library

research) yaitu suatu penelitian yang menekankan sumber informasi dari buku-

buku hukum, jurnal,dan lain-lain. Dilihat dari sifatnya, termasuk penelitian hukum

yuridis normative. Pengolahan data dilakukan melalui aditing, koding, dan

sistematis data. Analisis dilakukan secara kualitatif dengan metode berfikir

induktif, sehingga di dapat kesimpulan yang bersifat umum.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa

pelaksanaan lelang jabatan menurut Perspektif Hukum Positif tidak bertentangan

dengan Undang-Undang yang berlaku di Pemerintahan Indonesia. Sedangkan,

pelaksanann lelang jabatan menurut Perspektif Fiqih Siyasah boleh dilaksankan,

26

Muh Asnawi,”Lelang Jabatan dalam Tinjauan Good Governance (Studi Kasus

Pemerintahan Kota Makasar Tahun 2014),” Skripsi Universitas Islam Negeri Alaudin Makasar,

2016, hlm. 84.

Page 35: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

selama tidak bertentangan dengan syariat Islam dan bertujuan demi kemaslahatan

masyarakat dan juga tidak merugikan orang lain.27

Berbeda dengan penelitian sebelumnya dimana penelitian yang dilakukan

oleh Muh Asnawi Mahasiswa Program Filsafat dan Politik, Fakultas Hukum

Ushuludin Universitas Alauddin Makasar, pada tahun 2016 yang berjudul tentang

“Lelang Jabatan Dalam Tinjauan Good Governance (Studi Kasus

Pemerintahan Kota Makassar Tahun 2014)”. Tujuan dari penelitian ini yaitu

Untuk Mengetahui Mekanisme Lelang Jabatan Dalam Penguatan Kinerja

Pemerintah Kota Makassar Pada Tahun 2014 dan Untuk Mengetahui Lelang

Jabatan Dalam Penguatan Kinerja Pemerintah Kota Makassar Pada Tahun 2014.

Berikutnya Adalah Penelitian Yang Dilakukan Oleh Nanik Priyanti Dalam

Skripsinya Yang Berjudul “Lelang Jabatan Di Pemerintahan Indonesia

Perspektif Fiqih Siyasah Dan Hukum Positif”. Tujuan penelitian untuk

mengetahui dan mengkaji tentang Lelang Jabatan dalam Perspektif Fiqih dan

Hukum Positif di Pemerintahan Indonesia.

Penelitian yang dilakukan oleh Asnawi lebih Fokus kepada teori Good

Governance dan tempat penelitian dilakukan di Makasar. Lalu Penelitian yang

dilakukan oleh Nanik lebih luas metodenyapun menggunakan metode

kepustakaan. Lebih spesifik kepada penelitian untuk lelang jabatan di Indonesia

Perspektif Siyasah dan Hukum Positif. Sedangkan dalam penelitian ini fokus

penelitian adalah tentang efektifitas lelang jabatan dalam meningkatkan

akuntabilitas publik dan tempat penelitian yaitu di muaro jambi.

27

Nanik Priyanti, “Lelang Jabatan Dipemerintahan Indonesia Perspektif Fiqh Siyasah dan

Hukum Positif, “Skripsi Universitas Raden Intan Lampung, 2017, hlm. 91.

Page 36: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat penelitian

Penelitian ini tentang Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

Akuntabilitas Publik oleh Pemerintah di Kabupaten Muaro Jambi. Kegiatan

penelitian ini dilakukan sejak judul ini disahkan di Kantor BKD Muaro Jambi

Pemilihan lokasi ini berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:

a. Kantor BKD Muaro Jambi penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana BKD

dan tugas lembaga itu sendiri

b. Wawancara secara langsung ke Kantor BKD dan informan yang terkait dengan

penelitian ini.

c. Adanya kemudahan untuk mendapatkan data dan informasi dan berbagai

keterangan yang diperlukan untuk menyusun skripsi ini.

B. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif yaitu untuk

mengetahui atau menggambarkan kenyataan dari kejadian yang diteliti.28

Sehingga memudahkan penulis untuk mendapatkan data yang objektif dalam

rangka mengetahui efektifitas lelang jabatan dalam meningkatkan akuntabilitas

publik oleh pemerintah di kabupaten Muaro Jambi.

28

Umar, Metode Penelitian Untuk Sekripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2011), hlm. 22.

Page 37: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Adapun

jenis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Data Primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang

diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh

subjek yang dapat dipercaya.29

Data yang penulis ambil dari informasi

dilapangan melalui observasi dan wawancara partisipan serta melalui

Surat Edaran (SE) Menteri Pendayagunaan Aparatur negara dan

Reformasi Birokrasi (Menpan- RB) Nomor 16 tahun 2012 tentang tata

cara pengisian jabatan structural yang lowongan secara terbuka di

lingkungan instansi pemerintah kemudian diperkuat dengan UU Nomor 5

Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara dan Peraturan Pemerintah

Nomor 11 Tahun 2017. Informan penelitian terdiri dari 7 (tujuh orang)

dari Kantor BKD, wartawan, dan pihak terkait.

b. Data sekunder, yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data30

. Sumber data sekunder dalam penelitian ini

adalah segala data yang tidak berasal dari sumber data primer yang dapat

memberikan dan melengkapi serta mendukung informasi terkait dengan

obyek penelitian baik yang berbentuk buku, jurnal, karya tulis, dan

tulisan maupun artikel yang berhubungan dengan objek penelitian.

29

Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2006), hlm. 16. 30

Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, hlm. 18.

Page 38: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

D. Instrumen Pengumpulan Data

a. Observasi

Dalam penelitian ini, sesuai dengan objek penelitian maka, penulis memilih

observasi partisipan. Observasi partisipan yaitu suatu teknik pengamatan dimana

peneliti ikut ambil bagian dalam kegiatan yang dilakukan oleh objek yang

diselidiki. Observasi ini dilakukan dengan mengamati dan mencatat langsung

terhadap objek penelitian, yaitu dengan meminta pandangan mengamati kegiatan-

kegiatan yang dilakukan BKD. Observasi yang dilakukan penulis dalam skripsi

ini terhadap subyek menggunakan pedoman observasi yang disusun sebagai

berikut:

1. Mencatat kesan umum subyek

2. Interaksi sosial dan tempat lingkungan

b. Wawancara

Syamsudin dan Vismaia S. Damainti menyatakan wawancara adalah

pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,

sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.31

Wawancara

yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur (structure

interview). Wawancara terstruktur yaitu bila peneliti atau pengumpul data telah

mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh.32

Oleh

karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan

instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif

jawabannya telah disiapkan. Bedanya dengan semi terstruktur di sini adalah tidak

31

Syamsudin dan Vismaia S. Damainti, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa, hlm. 238. 32

Syamsudin dan Vismaia S. Damainti, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa, hlm. 239.

Page 39: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

memakai alternatif jawaban, namun pihak yang diajak wawancara diminta

pendapat dan ide-idenya.

Alat-alat yang digunakan penulis dalam wawancara adalah buku catatan,

laptop dan handphone karena penulis menggunakan wawancara terstruktur

melalui email ataupun telephon. Hal ini bermanfaat untuk mengirim dan

mendokumentasikan semua percakapan dengan sumber data, di mana kesemuanya

telah digunakan setelah mendapat izin dari sumber data. Karena wawancara yang

digunakan adalah terstruktur. Informan dalam penelitian ini berjumlah delapan 7

(tujuh) orang terdiri dari Kabid Mutasi dan pengembangan ASN, pegawai Kantor

BKD, dan wartawan, peserta lelang jabatan pada saat itu.

c. Dokumentasi

Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber

Kantor BKD Muaro Jambi, dari arsip dan dokumen yang berada dikantor tersebut,

yang ada hubungannya dengan penelitian tersebut. Nasution menyatakan

dokumentasi adalah mengumpulkan data dengan cara mengalir atau mengambil

data-data dari catatan, dokumentasi, administrasi yang sesuai dengan masalah

yang diteliti.33

Dalam hal ini dokumentasi diperoleh melalui dokumen-dokumen

atau arsip-arsip dari lembaga yang di teliti.

E. Unit Analisis data

Unit analisis dalam penulisan skripsi perlu dicantumkan apabila penelitian

tersebut adalah penelitian lapangan yang tidak memerlukan populasi dan sampel.

33

Nasution, Metodologi Research Penelitian Ilmia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm.

143.

Page 40: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

Unit analisis dapat berupa organisasi, baik itu organisasi pemerintah maupun

organisasi swasta atau sekelompok orang.34

Dalam skripsi ini penulis menggunakan unit analisis dengan analisis judul:

“Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan Akuntabilitas Publik oleh

Pemerintah di Kabupaten Muaro Jambi”. Penelitian ini, unit analisisnya adalah

BKD dan Pemerintah di Kabupaten Muaro Jambi. Penetapan unit analisis

tersebut, karena penelitian yang dilakukan tidak menggunakan populasi dan

sampel, namun hanya menggunakan dokumen-dokumen dari Kantor BKD dan

informasi-informasi yang berasal dari karyawan atau pegawai di sana saja serta

informasi yang didapatmelalui email ataupun telephon dari narasumber. Pakar

hukum tata Negara dan politik, jadi keseluruhan informannya berjumlah 7 orang.

F. Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan sebagaimana di kutip oleh Sugiyono analisis data adalah

proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari

wawancara, catatatn lapangan dan bahan-bahan lain.35

Sehingga mudah dipahami

dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

Aktivitas analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan mengambil

kesimpulan lalu diverifikasi.

a. Reduksi Data

34

Sayuti Una (ed), Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi: Fakultas Syari‟ah IAIN STS Jambi,

(2012), hlm. 62. 35

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, hlm. 90.

Page 41: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

Reduksi data, diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan

tertulis di lapangan.

b. Penyajian Data

Langkah selanjutnya setelah data direduksi adalah data display atau

menyajikan data.Dalam penulisan kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dengan

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya, tetapi yang

paling sering digunakan adalah teks yang bersifat naratif dan di dalam skripsi ini

peneliti menggunakan teks yang bersifat naratif. Penyajian data dilakukan dengan

mengelompokkan data sesuai dengan sub bab-nya masing-masing. Data yang

telah didapatkan dari hasil wawancara, dari sumber tulisan maupun dari sumber

pustaka. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teks yang bersifat naratif.

c. Kesimpulan/Verifikasi

Langkah yang terakhir dilakukan dalam analisis data kualitatif adalah

penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih

bersifat sementara, dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti yang kuat

yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.36

Kesimpulan dalam

penulisan kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.

Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya

kurang jelas sehingga menjadi jelas setelah diteliti.

Dari ketiga metode analisis data di atas penulis menyimpulkan bahwa,

ketiga metode ini yang meliputi reduksi data, penyajian data dan kesimpulan akan

36

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, hlm. 252.

Page 42: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

penulis lakukan setelah semua data telah diperoleh melalui wawancara catatan

lapangan, dan juga memudahkan penulis di dalam mengetahui dan menarik

kesimpulan terhadap Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

Akuntabilitas Publik oleh Pemerintah di Kabupaten Muaro Jambi.

G. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan pemahaman secara runtut, pembahasan dalam

penulisan skripsi ini akan disistematisasi sebagai berikut:

Pembahasan diawali dengan BAB I, Pendahuluan. BAB ini pada hakiatnya

menjadi pijakan bagi penulisan skripsi, baik mencakup background, pemikiran

tentang tema yang dibahas.

BAB I mencakup Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Batsan

Masalah, Tujuan Dan Kegunaan Penelitian, Kerangka Teori, Kerangka Pemikiran,

Tinjauan Pustaka.

BAB II dipaparkan, Metode Penelitian yang mencakup Pendekatan

Penelitian, Jenis Dan Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Unit Analsis dan

Alat Analisis Data, Sistematika Penulisan dan Jadwal Penelitian.

BAB III dipaparkan tentang gambaran umum tempat penelitian. Sejarah

Berdirinya, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, dan Sarana dan Prasarana

BAB IV merupakan inti dari penulisan skripsi yaitu pemaparan tentang

pembahasan dan hasil penelitian.

Page 43: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

BAB V merupakan akhir dari penulisan skripsi yaitu BAB V penutup yang

terdiri dari kesimpulan dan saran-saran, kata penutup serta dilengkapi dengan

Daftar Pustaka, Lampiran dan Curriculum Vitae.

H. Jadwal Penelitian

Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian, maka penulis menyusun

agenda secara sistematis yang terlihat pada tabel jadwal sebagai berikut:

No

Kegiatan

Tahun 2018

Maret

April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan

Judul

X

2 Pembuata

n Proposal

X

No Kegiatan

Tahun 2018

Agustus

September Oktober November Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

3 Perbaikan

Proposal

dan

Seminar

X

Page 44: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

No Kegiatan

Tahun 2018

Agustus

September Oktober November Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

4 Surat Izin

Riset

X

5 Pengumpul

an

Data

X

6 Pengoleha

n

Dan

Analisis

Data

X

7 Pembuatan

Laporan

X

8 Bimbingan

Dan

Perbaikan

X

9 Agenda

dan

Ujian

Skripsi

X

Page 45: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

No

Kegiatan

Tahun 2018

Maret

April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

10 Perbaikan

dan

Penjilidan

X

Page 46: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Geografis dan Iklim Muaro Jambi

Secara astronomis, Kabupaten Muaro Jambi terletak antara 1o15' -2o20'

Lintang Selatan dan diantara 103°10' s/d 104°20' Bujur Timur. Daerah ini

beriklim tropis, dengan luas wilayah 5.264 Km2. Berdasarkan posisi

geografisnya, Kabupaten Muaro Jambi memiliki batas-batas: Utara – Kabupaten

Tanjung Jabung Timur; Selatan –Provinsi Sumatera Selatan; Barat –Kabupaten

Batang Hari dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat; Timur - Kabupaten Tanjung

Jabung Timur.37

Tahun 2016, Kabupaten Muaro Jambi terdiri dari 11 Kecamatan dan 155

desa/kelurahan, terdiri dari 150 desa dan 5 kelurahan. Kecamatan di Kabupaten

Muaro Jambi adalah:

- Kecamatan Mestong terdiri dari 14 desa dan 1 kelurahan

- Kecamatan Sungai Bahar terdiri dari 11 desa

- Kecamatan Bahar Selatan terdiri dari 10 desa

- Kecamatan Bahar Utara terdiri dari 11 desa

- Kecamatan Kumpeh Ulu terdiri dari 18 desa

- Kecamatan Sungai Gelam terdiri dari 15 desa

- Kecamatan Kumpeh terdiri dari 16 desa dan 1 kelurahan

- Kecamatan Maro Sebo terdiri dari 11 desa dan 1 kelurahan

37

BPS Muaro Jambi dalam Angka 2017.

Page 47: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

- Kecamatan Taman Rajo terdiri dari 10 desa

- Kecamatan Jambi Luar Kota terdiri dari 19 desa dan 1 kelurahan

- Kecamatan Sekernan terdiri dari 15 desa dan 1 kelurahan.38

Kabupaten Muaro Jambi memiliki suhu rata-rata 26,2°C dengan suhu

tertinggi pada bulan September setinggi 32,7°C dengan kelembaban udara rata-

rata 86,25% dan curah hujan rata-rata 179,3 mm serta 25 hari hujan di bulan

November (Muaro Jambi dalam Angka 2012). Berdasarkan klasifikasi iklim

Schmidt dan Ferguson areal restorasi PT. REKI di Provinsi Jambi termasuk

kedalam tipe iklim A (sangat basah) dengan curah hujan bulanan per tahun

2.305,5 mm dan hari hujan per tahun 189,9 hari hujan sehingga intensitas hujan

mencapai 12,37 mm. Suhu rata-rata di area restorasi ini sebesar 26,23°C dengan

kelembaban berkisar antara 28,95°C pada bulan Mei dan 24,50°C pada bulan

Januari. Curah hujan tertinggi terdapat pada bulan April dan bulan November

sebesar 274-255,7 mm, sedangkan curah hujan terendah ada pada bulan Juli

sebesar 80,5 mm.

B. Pemerintahan

Struktur Organisasi Pemerintahan Daerah Kabupaten Muaro Jambi

dimulai dari Kepala Daerah (Bupati), DPRD Kabupaten Muaro Jambi dengan

garis koordinasi kepada Instansi Vertikal, Sekretariat Daerah, Staf Ahli Bupati,

Sekretariat DPRD Kabupaten, Dinas-dinas, Pemerintah Kecamatan, Lembaga

Teknis dan BUMD. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dipilih

38

BPS Muaro Jambi dalam Angka 2017.

Page 48: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

melalui pemilihan umum (pemilu) dan dilantik dalam masa jabatan lima tahun.

Susunan pemerintahan Kabupaten Muaro Jambi periode 2014–2019 terdiri dari

bupati, wakil bupati, dan DPRD di bantu oleh pemerintah daerah.39

Anggota DPRD Kabupaten Muaro Jambi menurut partai politik masa

bakti 2014-2019 dengan komposisi keanggotaaan sebagai berikut :

- Fraksi Golongan Karya : 6 orang

- Fraksi PDI-Perjuangan : 4 orang

- Fraksi Demokrat : 8 orang

- Fraksi Gerindra : 3 orang

- Fraksi PAN : 5 orang

- Fraksi Nasional Demokrat : 1 orang

- Fraksi Kebangkitan Bangsa : 3

- Fraksi Hanura : 1 orang

- Fraksi PKS : 2 orang

- Fraksi PPP : 2 orang

Kabupaten Muaro Jambi terdiri dari 2 macam lembaga, yaitu Lembaga

Administratif dan Lembaga Adat, yang terdiri dari

1. Lembaga Administratif yaitu 11 Kecamatan, 5 Kelurahan, 150 Desa,

536 Dusun, 45 Lingkungan.

2. Lembaga Adat yaitu 266 Desa Pakraman, 517 Banjar, 517 Sekaa

Taruna, 515 Subak, 8 Sedahan Abian, 13 Sedahan Yeh.

39

BPS Muaro Jambi dalam Angka 2017.

Page 49: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

C. Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Jumlah penduduk Kabupaten Muaro Jambi tahun 2016 sebanyak 410.337

jiwa. Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 212.024 jiwa, dan jumlah penduduk

perempuan sebanyak 198.313 dengan rasio jenis kelamin 106,91. Persentase

distribusi penduduk tahun 2016 menurut kecamatan:

Kecamatan Mestong (10,05%)

Kecamatan Sungai Bahar (6,62%)

Kecamatan Bahar Sel tan (3,35%)

Kecamatan Bahar Utara (3,81%)

Kecamatan Kumpeh Ulu (14,50%)

Kecamatan Sungai Gelam (18,64%)

Kecamatan Kumpeh (6,25%)

Kecamatan Maro Sebo (5,07%)

Kecamatan Taman Rajo (2,88%)

Kecamatan Jambi Luar Kota (16,52%)

Kecamatan Sekernan (11,92%)

Angka rasio ketergantungan penduduk Kabupaten Muaro Jambi tahun

2016 sebesar 31,12 %, artinya setiap 100 orang penduduk berusia produktif (15-

64 tahun) mempunyai tanggungan sebanyak 31 orang yang belum produktif (0-14

tahun) dan dianggap tidak produktif lagi (64 tahun keatas).40

40 BPS Muaro Jambi dalam Angka 2017.

Page 50: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

Rata-rata kepadatan penduduk Kabupaten Muaro Jambi pada tahun 2015

adalah 77,95 jiwa/km2, dimana kepadatan penduduk tertinggi berada di

Kecamatan Jambi Luar Kota sebesar 242,06 jiwa/km2. Sedangkan kepadat n

penduduk terkecil berada di Kecamatan Kumpeh (15,46 jiwa/km2) diikuti

Kecamatan Taman Rajo (32,91 jiwa/km2) karena sebagian besar wilayahnya

adalah perkebunan dan hutan.

Indikator ketenagakerjaan yang sering digunakan untuk mengukur besarnya

jumlah angkatan kerja (bekerja dan mencari kerja) dibanding dengan penduduk

usia kerja (15 tahun ke atas) adalah TPAK. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

(TPAK) tahun 2015 Kabupaten Muaro Jambi 61,13. Untuk tingkat Pengangguran

Terbuka (TPT) tahun (OURs) in 2015 at 5,40%. 2015 Kabupaten Muaro Jambi

tercatat 5,40%.41

Tabel

142

Persentase Penduduk Usia 5 Tahun Keatas Menurut Status

Table Pendidi kan di Kabupaten Muaro Jambi, 2016

Status Pendidikan 2015 2016

(1) (2) (3)

https://muarojambikab

5,69 5,32

1 Tidak/Belum Pernah Sekolah

2 SD 15,23 16,37

3

SM

P 6,04 4,92

4

SM

A 4,08 5,30

5 Perguruan Tinggi 1,41 2,39

6 Tidak Bersekolah Lagi 67,55 65,70

Jumlah/Total 100,00 100,00

41 BPS Muaro Jambi dalam Angka 2017.

42

BPS Muaro Jambi dalam Angka 2017.

Page 51: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

D. Sosial

Pendidikan merupakan salah satu pilar pembangunan Muaro Jambi. Dalam

rangka meningkatkan dan mengembangkan SDM yang berkualitas maka

pembangunan pendidikan menjadi prioritas. Angka Partisipasi Murni (APM) SD

adalah perbandingan jumlah murid SD berusia 7-12 Tahun dengan penduduk usia

7-12 Tahun. APM SD Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2016 adalah 99,18%.

Sementara APM SMU adalah 82,99%.43

Pada Tahun 2016, banyaknya murid 42.863 orang dengan jumlah guru

1.160 orang guru. Untuk tingkat SMU/K sebanyak 6.772 orang murid dan 550

orang guru. Pembangunan bidang kesehatan Kabupaten Muaro Jambi

dilaksanakan dengan memberikan penyuluhan dan pelayanan kesehatan yang

berkualitas kepada setiap individu masyarakat. Sarana pendukung pembangunan

bidang kesehatan tahun 2016 ini ada 3 Rumah Sakit, 18 Puskesmas, 89 Pustu dan

322 Posyandu. Sedangkan tenaga kerja yang tersedia Tahun 2016 terdiri dari 61

dokter, 517 bidan dan 419 perawat yang tersebar di 11 Kecamatan.

Banyaknya penduduk Kabupaten Muaro Jambi pada Tahun 2016 yang

beragama Islam adalah sebanyak 394.995 orang. Sementara penduduk beragama

Kristen Protestan sebanyak 7.469 orang, Kristen Katolik sebanyak 3.429, Hindu

sebanyak 316 orang dan Budha sebanyak 630 orang.

E. Pertanian

Penggunaan lahan untuk pertanian lahan kering merupakan gabungan dari

ladang, kebun campuran dan semak belukar dengan luas keseluruhan yaitu 62.368

43

BPS Muaro Jambi dalam Angka 2017.

Page 52: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

ha (11,72%). Pengelompokkan semak belukar kedalam pertanian lahan kering

didasarkan pada pola penggunaan lahan oleh masyarakat, yang mana pada lokasi

semak belukarumumnya juga dimanfaatkan untuk pertanian lahan kering. Objek

pertanian lahan kering berasosiasi dengan permukiman (tidak jauh dari

permukiman) dan merupakan lahan pertanian semusim. Kenampakan objek

berwarna kuning sampai hijau terang, bertekstur kasar, pola agak teratur dan

berada di sekitar permukiman.

Tabel 244

Luas Lahan Sawah Menurut Kecamatan dan Jenis Pengairan

Table di Kabupaten Muaro Jambi (hektar), 201645

Kecamatan Irigasi Non Irigasi Jumlah

Subdistrict Irrigation Non Irrigation Total

(1) (2) (3) (4)

1 Mestong 0 0 0

2 Sungai Bahar

3 Bahar Selatan 0 283 283

4 Bahar Utara

5 Kumpeh Ulu 0 4 650 4 650

6 Sungai Gelam 0 0 0

7 Kumpeh 0 9 780 9 780

8 Maro Sebo 0 4 604 4 604

9 Taman Rajo 300 554 854

10 Jambi Luar Kota 540 1 180 1 720

11 Sekernan 0 1 303 1 303

Muaro Jambi 840 22 354 23 194

F. Gambaran Umum ASN Muaro Jambi

44 BPS Muaro Jambi dalam Angka 2017

45

BPS Muaro Jambi dalam Angka 2017.

Page 53: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

Kabupaten Muaro Jambi merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi

Jambi yang pembentukannya ditetapkan dengan Undang-undang Nomor 54 Tahun

1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten

Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam Lingkungan Propinsi

Jambi. Secara administratif Kabupaten Muaro Jambi hingga Tahun 2018 ini terdiri

dari 11 Kecamatan 155 Desa/Kelurahan dengan perincian 150 Desa dan 5

Kelurahan.

Guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas-tugas di bidang

pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat telah ditetapkan beberapa

Peraturan Daerah mengenai susunan organisasi dan tata kerja Sekretariat Daerah,

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis

Daerah yang terakhir yaitu Peraturan Daerah Kabupaten Muaro Jambi Nomor 17

Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Muaro Jambi

Nomor 05 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat

Daerah.46

Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) tersebut pada semester pertama

Tahun 2018 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah

Kabupaten Muaro Jambi terdiri dari Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah, Sekretariat Daerah yang terdiri dari 9 (sembilan) Bagian, Sekretariat

KPU, Inspektorat, 5 (lima) Badan, 21 (dua puluh satu) Dinas, 3 (tiga) Rumah

Sakit, 1 (satu) Kantor, 11 (sebelas) Kecamatan.

Organisasi Perangkat Daerah selengkapnya sebagai berikut:

46

Profil PNS Pemerintahan Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2018 (Semester-1)

Page 54: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

1. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

2. Sekretariat Daerah :

2.1. Staf Ahli

2.1.1. Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik

2.1.2. Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi,Keuangan dan

Pembangunan

2.1.3. Staf Ahli Bupati Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Sumber

Daya Manusia

2.2. Asisten

2.2.1. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat

2.2.2. Asisten Perekonomian dan Pembangunan

2.2.3. Asisten Administrasi Umum

2.3. Bagian Pemerintahan dan Pertanahan

2.4. Bagian Hukum

2.5. Bagian Kesejahteraan Rakyat

2.6. Bagian Perekonomian dan Pembangunan

2.7. Bagian Hubungan masyarakat dan Protokol

2.8. Bagian Keuangan dan Aset

2.9. Bagian Organisasi

2.10. Bagian Umum

2.11. Bagian Layanan Pengadaan.47

3. Sekretariat KPU

47

Profil PNS Pemerintahan Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2018 (Semester-1)

Page 55: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

4. Inspektorat

5. Badan:

5.1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

5.2. Badan Kepegawaian Daerah

5.3. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

5.4. Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah

5.5. Badan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.48

6. Dinas

6.1. Dinas Kesehatan

6.2. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

6.3. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

6.4. Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura

6.5. Dinas Perkebunan dan Peternakan

6.6. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

6.7. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

6.8. Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

6.9. Dinas Koperasi Usaha Kecil, dan Menengah, Perindustrian dan

Perdagangan

6.10. Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman

6.11. Dinas Perhubungan

6.12. Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga

6.13. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

48

Profil PNS Pemerintahan Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2018 (Semester-1)

Page 56: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

6.14. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

6.15. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

6.16. Dinas Lingkungan Hidup

6.17. Dinas Ketahanan Pangan

6.18. Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

6.19. Dinas Perikanan

6.20. Dinas Komunikasi dan Informatika

6.21. Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran.49

7. Rumah Sakit

7.1. Rumah Sakit Umum Daerah “Ahmad Ripin”

7.2. Rumah Sakit Umum “Sungai Gelam”

7.3. Rumah Sakit Umum “Sungai Bahar”

8. Kantor

8.1. Kantor Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat

9. Kecamatan

9.1. Kecamatan Sekeman

9.2. Kecamatan Maro Sebo

9.3. Kecamatan Taman Rajo

9.4. Kecamatan Jambi Luar Kota

9.5. Kecamatan Mestong

9.6. Kecamatan Kumpeh

9.7. Kecamatan Kumpeh Ulu

49

Profil PNS Pemerintahan Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2018 (Semester-1)

Page 57: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

9.8. Kecamatan Sungai Gelam

9.9. Kecamatan Sungai Bahar

9.10. Kecamatan Bahar Utara

9.11. Kecamatan Bahar Selatan

10. Kelurahan

10.1. Kelurahan Sengeti

10.2. Kelurahan Tanjung

10.3. Kelurahan Jambi Kecil

10.4. Kelurahan Pijoan

10.5. Kelurahan Tempino.50

Terkait dengan pembentukan struktur organisasi dan tata kerja perangkat

daerah, maka data dan informasi kepegawaian merupakan faktor penting untuk

mendukung tercapainya kualitas penataan kepegawaian guna mengisi struktur

organisasi yang ada dan tercapainya tujuan organisasi.51

Profil Aparatur Sipil Negara yang merupakan bagian dari Profil Daerah

Kabupaten Muaro Jambi berisi tentang data dan informasi kepegawaian

menggambarkan keadaan jumlah pegawai yang ada meliputi jenis kelamin,

golongan, eselon, tingkat pendidikan dan sebagainya yang dapat menggambarkan

keadaan pegawai secara umum dan dirinci per Organisasi Perangkat Daerah

(OPD).

Jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) se-Kabupaten Muaro Jambi

berdasarkan data yang “terupdate” sampai dengan bulan Juni 2018 sebanyak

50

Profil PNS Pemerintahan Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2018 (Semester-1) 51

Profil PNS Pemerintahan Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2018 (Semester-1) .

Page 58: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

5.671 orang. Mengabaikan status kependudukan ASN tersebut maka jumlah ASN

yang ada di Kabupaten Muaro Jambi sebesar 1,42% dari total jumlah penduduk

399.157 jiwa, dengan perincian berdasarkan jenis kelamin dan golong.52

G. Gambaran Umum BKD Muaro Jambi

1. Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Muaro

Jambi

Berdasarkan Peraturan Bupati Muaro Jambi Nomor 53 Tahun 2016, Badan

Kepegawaian Daerah Kabupaten Muaro Jambi terdiri dari Sekretariat, Badan dan

3 (tiga) Bidang. Struktur Badan Kepegawaian Daerah (BKD) sesuai dengan

Peraturan Daerah Kabupaten Muaro Jambi Nomor 18 Tahun 2009.

52

Profil PNS Pemerintahan Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2018 (Semester-1)

Page 59: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

STRUKTUR ORGANISASI

BADAN KEPEGAWAIAN

DAERAH

KABUPATEN MUARO JAMBI

Lampiran : PERATURAN DAERAH

KABUPATEN MUARO JAMBI

NOMOR : 53 TAHUN 2017

TANGGAL : 27 NOVEMBER

2008

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

SUBBID PENGEMBANGAN

KARIER ASN SUBBID PENSIUN ASN

SUBBID ADMINISTRASI UMUM

AS

HENDRA KASMIR, SH RINI HERAWATI, SH SENTOT SISWANTORO

SUBBID SUMBER DAYA ASN

SUBBID INFORMASI DATA ASN

SUBBID KESEJAHTERAAN ASN

DODI RAHMANSYAH, S.IP PERI YANTO, SH LESMADI, S.SOS

SUBBID MUTASI ASN SUBBID PENGANGKATAN ASN

SUBBID KEPANGKATAN ASN

EKA ZULAIKA, SE MUHAMMAD YUSUF, S.Pd SURYA KENCANA, S.Pd

SUPTIADI PURBA, S.KOM NAHRI, S.Pd KASYAFUL IMAN, S.Pd.I, M.Pd.I

KEPALA BADAN

DRS. SURIADIN

SEKRETARIS BUDI SAPUTRA, S.IP

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SUB PERENCANAAN KEPEGAWAIAN

SUB BAGIAN UMUM DAN KEUANGAN

AHMAD PEBRIANTO, SE RIFQIYATI, SE

BIDANG MUTASI DAN PENGEMBANGAN ASN

BIDANG PENGANGKATAN,

PENSIUN DAN DATA AS

BIDANG KEPANGKATAN DAN KESEJAHTERAAN ASN

Page 60: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

2. Tugas Pokok Sekretariat Badan Kepegawaian Daerah

Tugas Pokok Sekretariat Badan Kepegawaian Daerah adalah

melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,

pengkoordinasian penyelenggaraan secara terpadu, pelayanan administrasi dan

pelaksanaan di bidang perencanaan dan pelaporan, keuangan, serta umum dan

kepegawaian.

Sekretariat Badan Kepegawaian Daerah terdiri dari 2 Sub Bagian, yaitu:

a. Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian mempunyai tugas membantu

Sekretaris dalam merencanakan, merumuskan, melaksanakan,

mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengawasi urusan perencanaan

dan kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

yang berlaku untuk mencapai tujuan organisasi.

b. Sub Bagian Umum dan Keuangan, mempunyai tugas membantu sekretaris

dalam merencanakan, merumuskan, melaksanakan, mengkoordinasikan,

mengendalikan dan mengawasi urusan umum dan keuangan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk mencapai

tujuan organisasi.

3. Tugas Pokok Bidang Mutasi dan Pengembangan Aparatur Sipil Negara.

Tugas Pokok Bidang Mutasi dan Pengembangan Aparatur Sipil Negara

adalah membantu Kepala Badan dalam merencanakan, merumuskan,

melaksanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengawasi urusan Mutasi

dan Pengembangan Aparatur Sipil Negara sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku untuk mencapai tujuan organisasi. Bidang

Mutasi Pengembangan Aparatur Sipil Negara terdiri dari 3 Sub Bidang, yaitu:

Page 61: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

a. Sub Bidang Mutasi Aparatur Sipil Negara, mempunyai tugas membantu

Kepala Bidang Mutasi dan Pengembangan Aparatur Sipil Negara dalam

merencanakan, merumuskan, melaksanakan, mengkoordinasikan,

mengendalikan dan mengawasi urusan Mutasi Aparatur Sipil Negara

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

untuk mencapai tujuan organisasi.

b. Sub Bidang Sumber Daya Aparatur Sipil Negara, mempunyai tugas

membantu Kepala Bidang Mutasi dan Pengembangan Aparatur Sipil

Negara dalam merencanakan, merumuskan, melaksanakan,

mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengawasi urusan Urusan

Sumber Daya Aparatur Sipil Negara sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku untuk mencapai tujuan organisasi.

c. Sub Bidang Pengembangan Karier Aparatur Sipil Negara, mempunyai

tugas membantu Kepala Bidang Mutasi dan Pengembangan Aparatur Sipil

Negara dalam merencanakan, merumuskan, melaksanakan,

mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengawasi urusan

Pengembangan Karier Aparatur Sipil Negara sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk mencapai tujuan

organisasi.

Page 62: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

BAB IV

HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN

A. Pelaksanaan Lelang Jabatan/Mekanisme Lelang Jabatan Di Kabupaten

Muaro Jambi.

Pengisian jabatan atau staffing adalah kegiatan untuk memperoleh

karyawan yang efektif yang akan mengisi jabatan-jabatan yang kosong di

organisasi / perusahaan. Pengisian jabatan ini bertujuan agar semua jabatan ada

pejabatnya yang akan melaksanakan tugas-tugaspada setiap jabatan, sehingga

sasaran perusahaan dapat tercapai. lelang jabatan atau promosi terbuka di

kalangan ASN merupakan suatu kebijakan yang saat ini harus dilakukan untuk

mengisi kekosongan posisi/jabatan kerja didalam badan/instansi pemerintah.

Promosi terbuka juga dapat meningkatkan pengetahuan kompetensi kepada

pegawai.

Dasar hukum adanya lelang jabatan Surat Edaran (SE) Menteri

Pendayagunaan Aparatur negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) No. 16

Tahun 2012 tentang Tata Cara Pengisian Jabatan Struktural yang Lowong secara

Terbuka di Lingkungan Instansi Pemerintah kemudian diperkuat dengan UU No.

5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (“UU ASN”)53

Dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN pada Pasal 68 yang

menyatakan bahwa ayat (1) PNS diangkat dalam pangkat dan jabatan tertentu

pada isntansi pemerintahan. Ayat (2) Pengangkatan PNS pada jabatan tertentu

53

Ellen Vembrey Rudiyanto, dkk, “Orientasi Proyek Reformasi Birokrasi, “Kompetisi

Debat Konstitusi 2015, Universitas Tarumanegara, hlm. 2.

Page 63: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan perbandingan

objektif dan kompetensi, kualifikasi dan persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan

dengan kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan yang dimiliki oleh pegawai.

Ayat (3) Setiap jabatan tertentu sebagai mana dimaksud pada ayat (1)

dikelompokkan dalam klasifikasi jabatan PNS yang menunjukkan kesamaan

karakteristik, mekanisme dan pola kerja, ayat (4) PNS dapat berpindah antar dan

antara Jabatan Pimpinan Tinggi, Jabatan Administrasi, dan Jabatan Fungsional, di

Instansi Pusat dan Instansi Daerah berdasarkan Kualifikasi, Kompetensi dan

Penilaian Kerja.54

Lelang jabatan menurut Kabid Mutasi dan Pengembangan ASN

“Lelang Jabatan adalah istilah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11

Tahun 2017 seleksi Jabatan pimpinan Tinggi Pratama (JPT) memiliki

kebutuhan pimpinan pada OPD yang mengalami kekosongan dan

memasuki masa pensiun.”55

Selain itu menurut Kasubbid Pengembangan Karier ASN BKD Muaro

Jambi.

“ Lelang Jabatan adalah seleksi Jabatan Pimpinan Pratama (JPT) untuk

kebutuhan Pimpinan pada OPD yang mengalami kekosongan dikarenakan

memasuki masa pensiun atau permasalahan hukum.”56

JPT Memiliki syarat sebagai yaitu JPT utama, JPT madya, dan JPT

pratama diisi dari kalangan PNS. Setiap PNS yang memenuhi syarat mempunyai

kesempatan yang sama untuk mengisi JPT yang lowong. JPT utama dan JPT

54

Nanik Priyanti, “Lelang Jabatan Dipemerintahan Indonesia Perspektif Fiqh Siyasah dan

Hukum Positif, “Skripsi Universitas Raden Intan Lampung, 2017, hlm. 23. 55

Wawancara dengan Suptiadi Purba, selaku Kabid Mutasi dan Pengembangan ASN

BKD Muaro Jambi pada 1 Oktober 2018. 56

Wawancara dengan Hendra Kasmir selaku Kasubbid Pengembangan Karier ASN BKD

Muaro Jambi pada 1 Oktober 2018.

Page 64: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

madya tertentu dapat diisi dari kalangan non-PNS dengan persetujuan Presiden

yang pengisiannya dilakukan secara terbuka dan kompetitif serta ditetapkan dalam

Keputusan Presiden. JPT utama dan JPT madya dikecualikan untuk JPT utama

dan JPT madya di bidang rahasia negara, pertahanan, keamanan, pengelolaan

aparatur negara, kesekretariatan negara, pengelolaan sumber daya alam, dan

bidang lain yang ditetapkan Presiden. Ketentuan lebih lanjut mengenai JPT utama

dan JPT madya tertentu diatur dengan Peraturan Presiden.

Persyaratan untuk dapat diangkat dalam JPT dari kalangan PNS

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 105 PP Nomor 11 Tahun 2017 tentang

manajemen Pegawai Negeri Sipil. Persyaratan untuk dapat diangkat dalam JPT

dari kalangan non-PNS di atur dalam Pasal 108 PP Nomor 11 Tahun 2017.

Pengisian JPT utama dan JPT madya di kementerian, lembaga pemerintah

nonkementerian, kesekretariatan lembaga negara, lembaga nonstruktural, dan

Instansi Daerah dilakukan secara terbuka dan kompetitif di kalangan PNS sesuai

dengan persyaratan. Pengisian JPT utama dan JPT madya dilakukan pada tingkat

nasional. Pengisian JPT pratama dilakukan secara terbuka dan kompetitif di

kalangan PNS sesuai dengan persyaratan. Pengisian JPT pratama dilakukan secara

terbuka dan kompetitif pada tingkat nasional atau antar kabupaten/kota dalam 1

(satu) provinsi.57

Pengisian JPT utama dan JPT madya tertentu yang berasal dari kalangan

non-PNS sesuai dengan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 108

huruf a dan huruf b. Pengisian JPT utama dan JPT madya tertentu yang berasal

57

Pasal 110 PP Nomor 11 Tahun 2017.

Page 65: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

dari kalangan non-PNS harus terlebih dahulu mendapat persetujuan Presiden serta

ditetapkan dalam Keputusan Presiden. 58

Dasar hukum adanya lelang jabatan Surat Edaran (SE) Menteri

Pendayagunaan Aparatur negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) No. 16

Tahun 2012 tentang Tata Cara Pengisian Jabatan Struktural yang Lowong secara

Terbuka di Lingkungan Instansi Pemerintah kemudian diperkuat dengan UU No.

5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (“UU ASN”)59

Dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN pada Pasal 68 yang

menyatakan bahwa ayat (1) PNS diangkat dalam pangkat dan jabatan tertentu

pada isntansi pemerintahan. Ayat (2) Pengangkatan PNS pada jabatan tertentu

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan perbandingan

objektif dan kompetensi, kualifikasi dan persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan

dengan kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan yang dimiliki oleh pegawai.

Ayat (3) Setiap jabatan tertentu sebagai mana dimaksud pada ayat (1)

dikelompokkan dalam klasifikasi jabatan PNS yang menunjukkan kesamaan

karakteristik, mekanisme dan pola kerja, ayat (4) PNS dapat berpindah antar dan

antara Jabatan Pimpinan Tinggi, Jabatan Administrasi, dan Jabatan Fungsional, di

Instansi Pusat dan Instansi Daerah berdasarkan Kualifikasi, Kompetensi dan

Penilaian Kerja.60

Hal tersebut sejalan dengan yang disampaikan dalam wawancara dengan

salah satu pegawai di Kantor BKD bahwa mekanisme yang dilakukan harus sesuai

58

Pasal 110 PP Nomor 11 Tahun 2017. 59

Ellen Vembrey Rudiyanto, dkk, “Orientasi Proyek Reformasi Birokrasi, “Kompetisi

Debat Konstitusi 2015, Universitas Tarumanegara, hlm. 2. 60

Nanik Priyanti, “Lelang Jabatan Dipemerintahan Indonesia Perspektif Fiqh Siyasah dan

Hukum Positif, “Skripsi Universitas Raden Intan Lampung, 2017, hlm. 23.

Page 66: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

dengan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), yang

dilakukan secara transparan, selektif dan jelas agar memperoleh sumber

dayamanusia yang berintegritas memadai.61

Namun untuk mekanisme dalam pelaksanaan berdasarkan hasil wawancara

dengan Kabid Mutasi dan Pengembangan ASN BKD Muaro Jambi yaitu

berdasarkan atau harus seuai dengan persyaratan yang mengacu pada Peraturan

Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2017.62

Pemerintah menerbitkan Peraturan

Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2017 tentang manajemen Pegawai Negeri Sipil

dalam rangka melaksanakan UU Nomor 5 Tahun 2014.63

lebih lanjut di jabrarkan

oleh Kasubbid Pengembangan Karier BKD Muaro Jambi bahwa mekanisme

pelaksanaan lelang jabatan di atur oleh UU Nomor 5 Tahun 2004 tentang ASN

dan PP Nomor 11 Tahun 2017 yaitu terdapat pada Paragraf 3 Pasal 110 sampai

dengan 129.64

Berikut penjabaran mengenai mekanisme lelang jabatan di Muaro Jambi

Tahun 2018 di lakukan untuk JPT Pratama Skretaris Daerah (Setara Eselon II.a)

adalah sebagai berikut :

Dalam pasal 113-114 pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT)

berdasarkan PP Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil

(PNS) dilakukan melalui tahapan:

61

Wawancara dengan Rini Herawati selaku PNS yang bekerja di Kantor BKD pada 1

Oktober 2018. 62

Wawancara dengan Suptiadi Purba, selaku Kabid Mutasi dan Pengembangan ASN

BKD Muaro Jambi pada 1 Oktober 2018. 63

https://ainamulyana.blogspot.com/2018/06/peraturan-pemerintah-nomor-11-tahun.html,

diakses pada 15 Oktober 2018. 64

Wawancara dengan Hendra Kasmir selaku Kasubbid Pengembangan Karier ASN BKD

Muaro Jambi pada 1 Oktober 2018.

Page 67: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

1. Perencanaan.

Perencanaan pengisian JPT meliputi Penentuan JPT yang diisi ,

pembentukan panitia yang diseleksi, penyusunan dan penetapan jadwal yang

tahapan pengisian JPT, penentuan metode seleksi dan penyusunan materi seleksi,

serta penentuan sistem yang digunakan pada setiap tahapan pengisian JPT. Panitia

seleksi JPT utama dan Madya dibentuk oleh Presiden, Panitia Seleksi Untuk JPT

Pratama dibentuk oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK). Dalam membentuk

panitia seleksi, PPK berkoordinasi dengan Komisi Aparatur Sipil Negara.

Tahap perencanaan di Muaro Jambi di mulai dengan pembentukan panitia

berdasarkan Pasal 114 ayat 6 Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang

Manajemen Kepegawaian, menetapkan,

“Panitia Seleksi pada Ayat 2, 3 dan 4 harus memenuhi persyaratan

sebagai berikut: a). Memiliki pengetahuan dan/atau pengalaman sesuai dengan

jenis, bidang tugas dan kompetensi jabtan yang lowong. b). Memiliki pengetahuan

umum mengenai penilaian kompetensi. c). tidak menjadi anggota pengurus partai

politik. d). tidak berpotensi menimbulkan konflik kepentingan” panitia seleksi

berjumlah paling sedikit 5 (lima) orang.

Berdasarkan Keputusan Daerah Bupati Muaro Jambi Nomor 235 Tahun

2018 memutuskan membentuk Panitia Seleksi dan sekretariat seleksi jabatan

Pimpinan Tinggi Pratama Sekretaris di tetapkan 6 Maret 2018. Panitia terdiri dari

5 (lima) orang, yaitu Dr. Helmi, SH, ME (Universitas Jambi) sebagai ketua, H.

Husairi, S.Ip, ME (Kepala BKD Provinsi Jambi) sebagai Sekretaris,Dr. Forst. Ir.

Bambang Irawan, Msc. IPU (Universitas Jambi) sebagai anggota, Dr. M. Syurya

Page 68: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

Hidayat, SE, ME (Universitas Jambi) sebagai anggota dan Imron Rosyadi, S.Sos,

M.Si (Kepala Dinas PTSP Jambi) sebagai anggota.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Suptiadi Purba

Metode yang digunakan dalam kegiatan penilaian kompetensi Pejabat

Sekretaris Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi

adalah Assessment center dengan dukungan tes psikologi (psikotes) dan

wawancara kompetensi.65

2. Pengumuman Lowongan.

Pengumuman lowongan pengisian JPT sebagaimana wajib dilakukan

secara terbuka melalui media cetak nasional dan/atau media elektronik.

Pengumuman dilaksanakan paling singkat 15 (lima belas) hari kalender sebelum

batas akhir tanggal penerimaan lamaran. Pengumuman lowongan sebagaimana

dilakukan berdasarkan ketentuan sebagai berikut:

a. Terbuka pada tingkat nasional kepada seluruh Instansi Pemerintah untuk

JPT pada Instansi Pusat dan JPT madya pada Instansi Daerah provinsi;

b. Terbuka pada tingkat nasional atau terbuka antarkabupaten/kota dalam 1

(satu) provinsi untuk JPT pratama pada Instansi Daerah provinsi; atau

c. Terbuka pada tingkat nasional atau terbuka antar kabupaten/kota dalam 1

(satu) provinsi untuk JPT pratama pada Instansi Daerah kabupaten/kota.

Berdasarkan dokumen dan arsip kantor BKD Muaro Jambi, Panitia Seleksi

menyampaikan pengumuman Seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Pratama

Sekretaris Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2018 6 April 2018.66

65

Wawancara dengan Suptiadi Purba, selaku Kabid Mutasi dan Pengembangan ASN

BKD Muaro Jambi pada 1 Oktober 2018.

66

Dokumentasi Kantor BKD Muaro Jambi.

Page 69: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

Dengan jadwal kegiatan sebagai berikut :

No Nama Kegiatan Waktu

1

Pengumuman dan penerimaan berkas

pendaftaran 9-27 April 2018

2 Seleksi Administrasi 28 April-01 Mei 2018

3 Pengumuman hasil seleksi administrasi 2-4 Mei 2018

4 Penulisan makalah, presentasidan wawancara 7-11 Mei 2018

5 Pengumuman hasil wawancara 14-15 Mei 2018

6 Assement test 16-22 Mei 2018

7 Pemeriksaan kesehatan 23-25 Mei 2018

8 Pengumuman hasil assessment test 28-31 Mei 2018

9 Penyampaian calon pejabat Pembina pegawai 4-8 Juni 2018.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kabid Mutasi dan Pengembangan

ASN bahwa “Tahapan seleksi JPT Pratama terdiri dari seleksi administrasi, ujian

gagasan tertulis, presentasi dan wawancara, assessment test, pengajuan calon

kepada pejabat pembinaan kepegawaian.”67

3. Pelamaran.

Pelamaran pengisian JPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113 huruf c

disampaikan kepada panitia seleksi. Pelamaran yang dilakukan oleh PNS harus

direkomendasikan oleh PPK instansinya. Selain melalui pelamaran sebagaimana

67

Wawancara dengan Suptiadi Purba, selaku Kabid Mutasi dan Pengembangan ASN

BKD Muaro Jambi pada 1 Oktober 2018.

Page 70: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

dimaksud dalam Pasal 118, panitia seleksi dapat mengundang PNS yang

memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107 untuk diikutsertakan di

dalam seleksi. Dalam hal panitia seleksi mengundang PNS yang memenuhi syarat

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk ikut dalam seleksi, PNS yang

bersangkutan harus tetap mendapat rekomendasi dari PPK instansinya.68

4. Seleksi.

Seleksi pengisian JPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113 huruf d

dilakukan sesuai dengan perencanaan pengisian JPT sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 114 ayat (1). Penyusunan tahapan seleksi dan penetapan jadwal

seleksi dalam perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai

kebutuhan organisasi. Penentuan metode seleksi dan penyusunan materi seleksi

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 114 ayat (1) huruf d dilakukan mengacu

kepada standar kompetensi Jabatan. Panitia seleksi wajib melakukan seleksi

secara objektif dan transparan.

Tahapan seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit terdiri

atas:

a. seleksi administrasi dan penelusuran rekam jejak Jabatan, integritas, dan

moralitas;

b. seleksi kompetensi;

c. wawancara akhir; dan

d. tes kesehatan dan tes kejiwaan.

68

PP Nomor 11 Tahun 2017.

Page 71: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

Panitia seleksi dapat dibantu oleh tim seleksi kompetensi yang independen

dan memiliki keahlian untuk melakukan seleksi kompetensi.

Berdasarkan Pengumuman tanggal 14 Mei 2018 peserta yang dinyatakan

lulus administrasi sebanyak 5 (lima) orang, yaitu Firmansyah (Kepala Dinas

Lingkungan Hidup Kabupaten Muaro Jambi), Jangning (Kepala Dinas

Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Muaro Jambi), Muhammad Fadil

(Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Batang Hari), Zubaidi

(Pelasana Badan Pengembangan SDM Provinsi Jambi), Riduwan (Kepala Dinas

Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Muaro Jambi).69

5. Pengumuman Hasil Seleksi.

Pengumuman hasil seleksi pengisian JPT sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 113 huruf e wajib dilakukan untuk setiap tahapan seleksi. Panitia seleksi

wajib mengumumkan secara terbuka pada setiap tahapan seleksi:

a. Nilai yang diperoleh peserta seleksi berdasarkan peringkat; dan

b. Peserta seleksi yang berhak mengikuti tahapan seleksi selanjutnya.

Pada tahapan akhir, panitia seleksi memilih 3 (tiga) orang peserta seleksi

dengan nilai terbaik untuk setiap Jabatan yang lowong, sebagai calon pejabat

pimpinan tinggi utama, pejabat pimpinan tinggi madya, atau pejabat pimpinan

tinggi pratama untuk disampaikan kepada PPK.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak Kantor BKD bahwa

Setiap seleksi yang dilakukan hasil penilian di umumkan secara terbuka.

Setelah melalui tahapan presentasi makalah Riduwan dinyatakan tidak

lulus seleksi penulisan makalah, presentase dan wawancara jadi tersisa 4

69

Dokumentasi Kantor BKD Muaro Jambi.

Page 72: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

(empat) kandidat JPT Pratama Muaro Jambi. Di umumkan berdasarkan

keputusan ketua panitia seleksi 18 Mei 2018, dengan lampiran rekapitulasi

hasil penilaian.70

Selanjutnya melalui penilaian kompetensi bidang dan hasil kompetensi

manajerial maka rekapitulasi akhir penilaian 3 (tiga) orang peserta dengan

peringkat teratas berdasarkan nilai yang di sampaikan kepada Bupati Muaro Jambi

dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan seleksi terbuka kepada Komisi

Aparatur Sipil Negara (KASN).71 Pada tanggal 25 Juni 2018 panitia seleksi

menyampaikan hasil penilaian akhir dengan urutan berdasarkan nilai terbaik

sebagai berikut :

No Nama/NIP/Pangkat/Gol.Ruang Jabatan Nilai

1

Muhammad Fadhil Arif, SE

NIP. 197506012002121005

Pembina Tk. I )IV.b)

Kepala Dinas

Pemberdayaan

Masyarakat Desa Kab.

Batang Hari

89,00

2

Firmansyah, SKM, MH

NIP. 196402171985011001

Pembina Tk. I (IV.b)

Kepala Dinas

Lingkungan Hidup Kab.

Muaro Jambi

69,12

3

Jangning, SIP

NIP.196508081986031005

Pembina Utama Muda (IV.c)

Kepala Dinas

Perpustakaan dan Arsip

Daerah Kabupaten

Muaro Jambi

66,84

6. Penetapan dan pengangkatan.

Penetapan dan pengangkatan JPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113

huruf f dilakukan oleh Presiden atau PPK sesuai dengan kewenangan berdasarkan

hasil seleksi. Berdasarkan keterangan dari Kabid Mutasi dan Pengembangan ASN

70

Wawancara dengan Suptiadi dan Hendra Kasmir selaku pihak Kantor BKD Muaro

Jambi 1 Oktober 2018. 71

Wawancara dengan Suptiadi dan Hendra Kasmir selaku pihak Kantor BKD Muaro

Jambi 1 Oktober 2018.

Page 73: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

BKD Muaro Jambi Setelah di umukan hasil seleksi akhir maka di tetapkan

Muhammad Fadhil sebagai Pejabat Pimpinan Pratama Sekretaris Daerah Muaro

Jambi.72

Menurut analisis penulis bahwa mekanisme pelaksanaan Lelang Jabatan

Pratama Sekretaris Daerah Muaro Jambi telah di laksanakan sesuai dengan

prosedur dan berdasarkan Undang-undang maupun Peraturan Pemerintah, dimana

pelaksanan dimulai dari perencanaan, pembentukan panitia seleksi, pengumuman

lowongan, pelamaran, seleksi, pengumuman hasil seleksi, penetapan dan

pengangkatan. Dimana pengumuman lowongan telah dilakukan secara terbuka,

jadwal kegiatan tersusun dan diumumkan dan bisa diakses secara online melalui

website Kabupaten Muaro Jambi www.muarojambikab.go.id. Metode peniliain di

jelaskan, uji kompetensi dilakukan, rekapitulasi hasil penilaian di umumkan , dan

hasil sesuai dengan urutan peringkat.

B. Efektifitas Lelang Jabatan Dapat Meningkatkatkan Akuntabilitas Publik

Oleh Pemerintahan Di Kabupaten Muaro Jambi.

Menurut Mardiasmo dalam Ariel Sharon Sumenge efektifitas pada

dasarnya berhubungan dengan pencapaian tujuan atau target kebijakan (hasil

guna). Efektifitas merupakan hubungan antara keluaran dengan tujuan atau

sasaran yang harus dicapai.73

Menurut Cambel J.P, Pengukuran efektivitas secara umum dan yang

paling menonjol adalah : a. Keberhasilan program

72

Wawancara dengan Suptiadi Purba, selaku Kabid Mutasi dan Pengembangan ASN

BKD Muaro Jambi pada 1 Oktober 2018. 73

Ariel Sharon Sumenge, “Analisis Efektifitas dan Efesiensi Pelaksanaan Anggaraan

Belanja BAPPEDA Minahasa Selatan, “ Jurnal EMBA, Vol. 1 Nomor 3, 2013, hlm. 2.

Page 74: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

b. Keberhasilan sasaran

c. Kepuasan terhadap program

d. Tingkat input dan output

e. Pencapaian tujuan menyeluruh

Dapat disimpulkan bahwa efektivitas mengacu kepada pencapaian tujuan,

yaitu pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan

sebelumnya. Dimana tujuan awal pemerintah mengeluarkan kebijakan mengenai

lelang jabatan adalah pembaharuan mekanisme rekrutmen aparatur birokrasi yang

transparan, bisa dipertanggungjawabkan, partisipatif, dan adil untuk mencari the

right person in the right position. Esensi dari penyelenggaraan lelang jabatan

tersebut adalah untuk menghasilkan pejabat-pejabat yang memiliki kapabilitas,

kompetensi dan integritas yang memadai untuk ditempatkan pada suatu

posisi/jabatan yang tepat sehingga dapat menjalankan tugas dengan lebih efektif,

berkualitas, dan efisien yang nantinya dapat menghasilkan pelayanan publik yang

berkualitas.74

Berikut beberapa wawancara dengan beberapa informan dalam penelitian

ini mengenai hubungan lelang jabatan dengan Akuntabilitas Publik. Menurut

Kabid Mutasi dan Pengembangan ASN BKD Muaro Jambi

Tentu ada hubungan antara akuntabilitas dengan lelang jabatan karena

pelaksanaan lelang jabatn tidak terlepas dari akuntabilitas publik yang

memberikan amanah kepada siapa saja yang ikut dalam lelang jabatan.

Alasan mengapa lelang jabatan dapat meningkatkan akuntabilitas publik

karena lelang jabatan memiliki kriteria untuk menentukan seseorang yang

ikut sesuai persyaratan yang ditentukan. Tolak ukur keberhasilan lelang

jabatan dapat dilihat dari diperolehnya izin KASN Pusat Jakarta selain itu

hasil yang didapat dari lelang jabatan adalah terpilihnya OPD yang

berkualitas dan terukur kinerjanya.75

74

Malio Adam Nurwana, “Evaluasi Lelang Jabatan di Lingkungan Pemerintahan Provinsi

Jawa Tengah 2013-2014, “ Skripsi Universitas Diponegoro semarang, Tahun 2014. hlm.4. 75

Wawancara dengan Suptiadi Selaku Kabid Mutasi dan Pengembangan ASN BKD

Muaro Jambi Pada 1 Oktober 2018.

Page 75: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

Menurut Kasubbid Pengembangan Karier ASN Badan Pengembangan

Karier ASN BKD Muaro Jambi.

Hubungan antara lelang jabatan dengan akuntabilitas publik adalah dimana

pelaksanaan lelang jabatan harus menciptakan rasa tanggung jawab dalam

menjalankan suatu amanah sebagai abdi negara untuk kepentingan

masyarakat karena pelaksanaan lelang jabatan akan menghasilkan ASN

Profesional dan berintegritas baik”. Adanya lelang jabatan memberikan

kepuasan publik, tentu akan menghadirkan orang-orang yang mempunyai

kemampuan untuk menjalankan amanah dalam jabatan yang diberi. Tolak

ukur keberhasilan lelang jabatan dilihat dari terpilihnya orang-orang yang

kompetensi dan komitmennya yang kuat dan transparan dalampelaksanaan

test tersebut. dengan adanya lelang jabatan hasil yang diraih adalah

diperolehnya orang-orang yang berkompetensi dan integritas yang

memadai yang mengisi posisi/jabatan tertentu sehingga dapat menjalankan

tugas yang lebih efektif dan efesien.76

Menurut Rini Hartati selaku Pegawai Negeri Sipil.

Hubungan antara akuntabilats publik dan lelang jabatan adalah karena

lelang jabatan dilakukan untuk memilih aparatur yang memiliki kapasitas,

kopentensi dan integritas yang memadai untuk mengisi posisi / jabatan

tertentu sehingga dapat menjalankan tugas yang lebih efektif dan efesien.

Pelaksanaan dapat meningkatkan akuntabilitas publik dikarenakan lelang

jabatan dilaksanakan berdasarkan prinsif profesionalisme sesuai dengan

kompetensi prestasi kerja. Selain itu lelang jabatan dapat memperkecil

potensi korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) karena rekruitmen dilakukan

dengan transparan.77

Menurut Kanit Politik Polres Muaro Jambi

Lelang jabatan tidak terlepas dari pertanggungjawaban karena tujuan dari

lelang jabatan itu sendiri adalah terciptanya akuntabilitas publik.lelang

jabatan dilaksanakan untuk memilih pejabat yang amanah, cerdas, dan

mempunyai loyalitas tinggi demi kelangsungan pembangunan suatu

daerah, serta meningkatkan akuntabilitas publik. Lelang jabatan sudah di

atur dalam Undang-undang dan Peraturan Pemerintah, sehingga

pelaksanaan terstruktur, dan ASN yang terpilih mempunyai kemampuan

terhadap OPD yang dipimpin. Adanya panitia seleksi yang ditentukan

KASN sehingga rekam jejaknya sudah terukur dalam pelaksanaan lelang

jabatan. Dengan adanya lelang jabatan paling tidak mendpatkan seorang

76

Wawancara dengan Hendra Kasmir Selaku Kasubbid Pengembangan Karier ASN BKD

Muaro Jambi Pada 1 Oktober 2018. 77

Wawancara dengan Rini Hartati Selaku ASN di lingkungan Pemerintrahan Muaro

Jambi pada 1 Oktober 2018.

Page 76: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

pimpinan yang professional, memiliki kompetensi tinggi, kinerja baik,

beritegritas dan seuai harapan masyarakat.78

Menurut salah satu Toko Pemuda di Muaro Jambi.

Lelang jabatan dapat meningkatkan akuntabilitas publik apabila pejabat

yang lolos mempunyai track record yang baik dan integritas baik.

Kepuasaan publik terhadap seleksi lelang jabatan adalah karena

menghadirkan orang-orang yang mempunyai kemampuan menduduki

jabatan yang mereka pilih. Berhasilnya lelang jabatan dilihat dari faktor

transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan lelang jabatan.79

Menurut Pihak Wartawan.

Menurutnya lelang jabatan dapat meningkatkan akuntabilitas publik,

karena dengan lelang jabatan melalui tahapan-tahapan yang diatur dan

kriteria tertentu. Namun pada kenyataan sistem lelang jabatan dan sistem

sebelumnya Baperjakat sama hanya beda penamaan saja karena sistem ini

juga rawan akan kecurangan. Selain itu lelang jabatan dianggap berhasil

apabila banyak yang ikut dalam proses tersebut.80

Menurut salah satu peserta lelang Jabatan Pimpinan Pratama Kepala Dinas

Tahun 2018

Apabila lelang jabatan dilaksanakan dengan standar yang jelas, terbuka

serta terukur sesuai peraturan maka pejabat yang dihasilkan pasti dapat

memenuhi kebutuhan, harapan, serta tujuan pemberi amanah dalam

menjlankan tugas. Alasan dari lelang jabatan dapat meningkatlkan

akuntabilitas publik karena standar rekruitmennya jelas dan terbuka secara

umum, sehingga pejabat yang terpilih teruji kualifikasinya.dengan adanya

lelang jabatan hasil yang diraih berupa pemerintah (PPK) mendapat

pejabat yang telah teruji kualifikasinya, kredilitas pemerintah (PPK)

dimana dengan proses lelang jabtan publik meyakini bahwa pejabat yang

dipilih pasti berkualitas, memiliki kompetensi dan kinerja yang baik.

Dapat meningkatkan kredilitas pemerintah (PPK) dimana proses lelang

jabatan dapat menghapus anggapan publik bahwa pejabat yang terpilih

bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).81

78

Wawancara dengan Afrizal, selaku Kanit Politik Polres Muaro Jambi, pada 2 Oktober

2018. 79

Wawancara dengan Husni Mubarak, selaku took pemuda di Muaro Jambi, Pada

Oktober 2018. 80

Wawancara dengan Endi Wartawan/Jurnalis pada 4 Oktober 2018. 81

Wawancara dengan M. Rifai Kabid Damkar Satuan Pamong Polisi Praja (Pernah Ikut

Lelang Kepala Dinas Perkumiman dan Perumahan Muaro Jambi) pada 4 Oktober 2018.

Page 77: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

Dari ke semua pendapat di atas menurut analisis penulis lelang jabatan

memang dapat meningkatkan akuntabilitas publik hal ini jelas karena sesuai

dengan pasal 104 PP Nomor 11 Tahun 2017 bahwa setiap pimpinan tinggi harus

menjamin akuntabilitas jabatan. Akuntabilitas jabatan meliputi:

a. JPT Utama

Akuntanilitas JPT Utama adalah tersusunnya kebijakan yang mendukung

pelaksanaan pembangunan, peningkatan kapabilitas organisasi,

terwujudnya sinergi antar instansi dalam mencapai tujuan pembangunan

dan terselesaikannya masalah yang memiliki kompleksitas dan risiko

tinggi yang berdampak politis.82

b. JPT madya

Akuntabilitas JPT Madya adalah terwujudnya perumusan kebijakan yang

memberikan solusi, terlaksananya pendayagunaan sumber, terlaksananya

penerapan kebijakan dengan risiko yang minimal, tersusunnya program yang

dapat menjamin pencapaian tujuan organisasi, terlaksananya penerapan

program organisasi yang berkesinambungan dan terwujudnya sinergi antar

pimpinan di dalam dan antar organisasi untuk mencapai tujuan pembangunan

yang efektif dan efisien.

c. JPT Pratama

Akuntabilitas JPT Pratama adalah tersusunnya rumusan alternatif

kebijakan yang memberikan solusi, tercapainya hasil kerja unit selaras dengan

tujuan organisasi, terwujudnya pengembangan strategi yang terintegrasi untuk

82

PP Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil.

Page 78: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

mendukung pencapaian tujuan organisasi dan terwujudnya kapabilitas pada

unit kerja untuk mencapai outcome organisasi.

Jadi tujuan di adakannya lelang jabatan itu sendiri adalah untuk

terciptanya akuntabilitas publik maka keduanya pasti memiliki hubungan, namun

untuk hal apakah sistem perekrutan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama melalui

lelang jabatan dapat meningkatkan akuntabilitas publik itu sendiri tergantung

apakah mekanisme dan sistem lelang jabatan itu sendiri dilakukan secara benar

dan efektif?, apakah tidak terdapat kecurangan selama proses pelaksanaan lelang

jabatan tadi. Jika iya maka efektivitas pelaksanaan lelang jabatan dapat

meningkatkan akuntabilitas publik.

Selain itu menurut saya jika nantinya pejabat yang terpilih kurang

memenuhi akuntabilitas publik yang baik bukan berarti tidak akuntabel, itu bukan

semata-mata di sebabkan oleh proses perekrutannya saja, misalnya perekrutan

sudah dilaksanakan cukup baik namun masih terjadi sedikit kesalahan terhadap

akuntabilitasnya hal itu disebabkan oleh sistem birokrasi dimana dalam birokrasi

itu sendiri menurut Max Weber memiliki penyakit bawan atau di sebut Tapologi

Birokrasi, jadi yang harus dilakukan adalah perbaikan-perbaikan atau evaluasi,

serta yang paling penting mindset dan culture set bangsa ini yang harus

diperbaiki.

Page 79: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pelaksanaan Lelang Jabatan/Mekanisme Lelang Jabatan Di Kabupaten

Muaro Jambi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2017 Dalam

pasal 113-114 pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) dilakukan melalui

tahapan a) Perencanaan. Perencanaan pengisian JPT meliputi Penentuan JPT

yang diisi , pembentukan panitia yang diseleksi, penyusunan dan penetapan

jadwal yang tahapan pengisian JPT, penentuan metode seleksi dan

penyusunan materi seleksi, serta penentuan sistem yang digunakan pada

setiap tahapan pengisian JPT. b) Pengumuman Lowongan, c). Pelamaran,

d). Seleksi, e). Pengumuman Hasil Seleksi dan f). Penetapan dan

Pengangkatan.

2. Lelang jabatan memang dapat meningkatkan akuntabilitas publik hal ini

jelas karena sesuai dengan pasal 104 PP Nomor 11 Tahun 2017 bahwa

setiap pimpinan tinggi harus menjamin akuntabilitas jabatan. Jadi tujuan di

adakannya lelang jabatan itu sendiri adalah untuk terciptanya akuntabilitas

publik maka keduanya pasti memiliki hubungan, namun untuk hal apakah

sistem perekrutan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama melalui lelang jabatan

dapat meningkatkan akuntabilitas publik itu sendiri tergantung apakah

mekanisme dan sistem lelang jabatan itu sendiri dilakukan secara benar dan

efektif?, apakah tidak terdapat kecurangan selama proses pelaksanaan lelang

Page 80: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

jabatan tadi. Jika iya maka efektivitas pelaksanaan lelang jabatan dapat

meningkatkan akuntabilitas publik.

B. Saran

Dengan adanya Sistem Lelang jabatan maka perekrutan untuk Jabtan

Pimpinan tinggi dirasa lebih baik, namun pelaksana dan pelaksaan hendaknya

harus seuai dengan aturan yang telah ditetapkan agar kedepan lebih menghasilkan

pimpinan yang benar-benar akuntabel.

Page 81: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur

Al-Qur‟an dan Terjemahannya, Bandung: Syamil Qur‟an, 2009.

Abdul Rauf Alauddin Said, “Pembangian Kewenangan Pemerintah Pusat –

Pemerintah Daerah dalam Otonomi Seluas-luasnya Menurut UUD 1945,”

Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 9, Nomor 4, Oktober-Desember

2015.

Ariel Sharon Sumenge, “Analisis Efektifitas dan Efesiensi Pelaksanaan

Anggaraan Belanja BAPPEDA Minahasa Selatan, “ Jurnal EMBA, Vol. 1

Nomor 3, 2013.

Binti Sa‟adah , “Akuntabilitas dan Transparansi Anggaran Melalui E-Government

(Studi Tentang Penganggaran di Pemerintahan Daerah Kabupaten Blitar,

“Jurnal Kebijakan dan Management Publik), Vol. 3 Nomor 2, Mei-

Agustus 2015.

Ellen Vembrey Rudiyanto, dkk, “Orientasi Proyek Reformasi Birokrasi,

“Kompetisi Debat Konstitusi, 2015, Universitas Tarumanegara.

Herlambang Adi Nugroho, “Pelaksanaan Kewenangan Kepala Daerah dalam

Penentuan Mutasi Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural di

Lingkungan Pemerintah Kabupaten Boyolali, Jurnal Serviens In lumine

Veritatis, 2014.

Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2006).

Page 82: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

Kristian Widia Wicaksono, “Akuntabilitas Organisasi Sektor Publik, “Jurnal

Kebijakan dan Administrasi Publik, Vol. Vol 19, No 1 - Mei 2015.

Lukman Hakim, “ Kewenangan Organ Negara dalam Penyelenggaraan

Pemerintahan, “ Jurnal Konstitusi, Vol. IV Nomor 1, Tahun 2011.

Malio Adam Nurwana, “Evaluasi Lelang Jabatan di Lingkungan Pemerintahan

Provinsi Jawa Tengah 2013-2014, “ Skripsi Universitas Diponegoro

semarang, Tahun 2014.

Muh Asnawi,”Lelang Jabatan dalam Tinjauan Good Governance (Studi Kasus

Pemerintahan Kota Makasar Tahun 2014),” Skripsi Universitas Islam

Negeri Alaudin Makasar, 2016.

Nanik Priyanti, “Lelang Jabatan Dipemerintahan Indonesia Perspektif Fiqh

Siyasah dan Hukum Positif, “Skripsi Universitas Raden Intan Lampung,

2017.

Nasution, Metodologi Research Penelitian Ilmia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003).

Sayuti Una (ed), Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi: Fakultas Syari‟ah IAIN STS

Jambi, (2012).

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.

Susana Andi Meyrina, “Implementasi Peningkatan KInerja Melalui Merit Sistem

Guna Melaksanakan UU ASN No.5 Tahun 2014 di Kemenkumham, “Jurnal

JIKH Vol 10 No.2 Juli 2016.

Syamsudin dan Vismaia S. Damainti, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa, hlm.

Umar, Metode Penelitian Untuk Sekripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2011).

Page 83: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

B. Peraturan Perndang-undangan

PP Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil.

C. Sumber Lain

Dokumentasi Kantor BKD Muaro Jambi.

BPS Muaro Jambi dalam Angka 2017.

https://ainamulyana.blogspot.com/2018/06/peraturan-pemerintah-nomor-11-

tahun.html, diakses pada 15 Oktober 2018.

http://www.jambiekspres.co.id/read/2018/04/11/24236/pemkab-muarojambi-

buka-lelang-jabatan-sektetaris-daerah/, di Akses Pada 20 September 2018.

https://www.liputan6.com/regional/read/2958950/zumi-zola-lelang-jabatan-sekda-

jambi, di Akses pada 21 April 2018.

Profil PNS Pemerintahan Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2018 (Semester-1)

Wawancara dengan Afrizal, selaku Kanit Politik Polres Muaro Jambi, pada 2

Oktober 2018.

Wawancara dengan Endi Wartawan/Jurnalis pada 4 Oktober 2018.

Wawancara dengan Hendra Kasmir selaku Kasubbid Pengembangan Karier ASN

BKD Muaro Jambi pada 1 Oktober 2018.

Wawancara dengan Husni Mubarak, selaku took pemuda di Muaro Jambi, Pada

Oktober 2018.

Page 84: Efektifitas Lelang Jabatan dalam Meningkatkan

Wawancara dengan M. Rifai Kabid Damkar Satuan Pamong Polisi Praja (Pernah

Ikut Lelang Kepala Dinas Perkumiman dan Perumahan Muaro Jambi)

pada 4 Oktober 2018.

Wawancara dengan Rini Herawati selaku PNS yang bekerja di Kantor BKD pada

1 Oktober 2018.

Wawancara dengan Suptiadi Purba, selaku Kabid Mutasi dan Pengembangan

ASN BKD Muaro Jambi pada 1 Oktober 2018.