efek protektif ekstrak annona squamosa linn

9
bnEfek Protektif Ekstrak Annona squamosa Linn. Pada Ulkus Lambung yang Diinduksi Hcl-Etanol Pada Tikus albino. JOTHI.G *, Radhika. J **, PALANI. M *** DAN Ganesh Kumar. K *** *, **, *** Research Scholar, Departemen Biokimia, Srimad Andavan Arts & Science College, Tiruchirappalli, Tamil Nadu 620 005. Email: [email protected] Diterima: 16 Maret 2012, Revisi dan diterima: 20 April 2012 ABSTRAK Ulkus peptikum merupakan resiko kesehatan utama baik dalam hal morbiditas dan mortalitas. Hal ini terjadi karena ketidakseimbangan antara ofensif terhadap gangguan resistensi mukosa. Sebagai alternatif untuk pengobatan allopathic, penelitian ilmiah pada tanaman yang digunakan dalam pengobatan tradisional mendapat perhatian besar sebagai cara untuk mengidentifikasi senyawa baru untuk mengobati banyak penyakit. Dalam penelitian ini Annona squamosa Linn.telah dievaluasi atas potensi antiulsernya dengan pemberian ekstrak air daun selama 11 hari pada tikus yang diinduksi campuran HCl-ethanol (1ml / 10g BB; oral). Tikus-tikus itu dibagi menjadi lima kelompok yang masing- masing terdiri dari 6 ekor tikus dan diperlakukan masing- masing, I- kontrol normal (saline), II – kontrol Penyakit (campuran HCl-etanol), III & IV – perlakuan dengan ekstrak daun Annona squamosa Linn. (250mg / kg & 500mg / kg BB), V- obat standar (ranitidine 2,5 mg / kg BB).Tikus yang diinduksi ulkus memperlihatkan perubahan besar pada ouput lambung, pH, parameter biokimia dan enzimatik dibandingkan dengan kontrol normal. Pada hewan yang sakit indeks ulkus juga meningkat. Pada perlakuan dengan senyawa uji, output lambung, pH, aktivitas alkali fosfatase, aktivitas enzimatik dan antioksidan non-enzimatik seperti superoksida dismutase, glutation peroksidase, glutation tereduksi, lipid peroksida kembali normal. Kadar hemoglobin dan sel darah merah juga setara dengan kontrol normal. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa pretreatment dengan ekstrak daun Annona squamosa Linn. menghambat kongesti, perdarahan,nekrosis dan ulserasi yang diinduksi etanol-HCl yang dibuktikan dari

Upload: hielah-millah

Post on 16-Sep-2015

222 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

kso

TRANSCRIPT

bnEfek Protektif Ekstrak Annona squamosa Linn. Pada Ulkus Lambung yang Diinduksi Hcl-Etanol Pada Tikus albino.JOTHI.G *, Radhika. J **, PALANI. M *** DAN Ganesh Kumar. K ****, **, *** Research Scholar, Departemen Biokimia, Srimad Andavan Arts & Science College, Tiruchirappalli, Tamil Nadu 620 005.Email: [email protected]: 16 Maret 2012, Revisi dan diterima: 20 April 2012ABSTRAKUlkus peptikum merupakan resiko kesehatan utama baik dalam hal morbiditas dan mortalitas. Hal ini terjadi karena ketidakseimbangan antara ofensif terhadap gangguanresistensi mukosa. Sebagai alternatif untuk pengobatan allopathic, penelitian ilmiah pada tanaman yang digunakan dalam pengobatan tradisional mendapat perhatian besar sebagai cara untuk mengidentifikasi senyawa baru untuk mengobati banyak penyakit. Dalam penelitian ini Annona squamosa Linn.telah dievaluasi atas potensi antiulsernya dengan pemberian ekstrak air daun selama 11 hari pada tikus yang diinduksi campuran HCl-ethanol (1ml / 10g BB; oral). Tikus-tikus itu dibagi menjadi lima kelompok yang masing-masing terdiri dari 6 ekor tikus dan diperlakukan masing-masing, I- kontrol normal (saline), II kontrol Penyakit (campuran HCl-etanol), III & IV perlakuan dengan ekstrak daun Annona squamosa Linn. (250mg / kg & 500mg / kg BB), V- obat standar (ranitidine 2,5 mg / kg BB).Tikus yang diinduksi ulkus memperlihatkan perubahan besar pada ouput lambung, pH, parameter biokimia dan enzimatik dibandingkan dengan kontrol normal. Pada hewan yang sakit indeks ulkus juga meningkat. Pada perlakuan dengan senyawa uji, output lambung, pH, aktivitas alkali fosfatase, aktivitas enzimatik dan antioksidan non-enzimatik seperti superoksida dismutase, glutation peroksidase, glutation tereduksi, lipid peroksida kembali normal. Kadar hemoglobin dan sel darah merah juga setara dengan kontrol normal. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa pretreatment dengan ekstrak daun Annona squamosa Linn. menghambat kongesti, perdarahan,nekrosis dan ulserasi yang diinduksi etanol-HCl yang dibuktikan dari resumsi berbagai parameter. Data dari penelitian ini memvalidasi klaim tradisional Annona squamosa Linn yang dilaporkan bermanfaat dalam mengobati penyakit lambung.

Kata kunci: ulkus peptikum, Annona squamosa Linn. Campuran HCl-etanol, indeks ulkus, output lambung, Alkaline fosfatase, Lipid peroksida,perdarahan.

PENDAHULUANUlkus adalah suatu kondisi, di mana terdapat adanya erosi di lapisan lambung atau duodenum dan disebabkan oleh gangguan mekanisme pertahanan dan perbaikan mukosa lambung . Ulkus gastrik adalah ulkus dari lambung dan pada duodenum disebut ulkus duodenal dan adanya ulkus gastrik dan ulkus duodenal secara bersamaan adalah ulkus peptikum. Ulkus lambung mempengaruhi mukosa lambung dan sering terjadi pada pria paruh baya dan lanjut usia, terutama pada penggunaan kronis obat anti inflamasi (NSAID), alkohol, atau tembakau . Prevalensi ulkus peptikum meningkat seiring berjalannya usia. Prevalensi seumur hidup adalah 11,22% dengan prevalensi puncak28,8% dalam 5 dekade kehidupan .Obat sintetis yang umum digunakan dalam pengobatan ulkus adalah H2 -receptor blockers, proton pump inhibitor, penetral asam (Antasida) dan obat-obatan yang mempengaruhi barrier mukosa. Meskipun banyak obat digunakan untuk pengobatan ulkus, beberapa dari obat tersebut tidak memenuhi semua kebutuhan dan dilaporkan memiliki efek samping seperti sedasi, gangguan pencernaan, sakit kepala, bowl upset , bingung, efek anti androgenik. Faktor-faktor ini telah mendorong para peneliti untuk menyelidiki fitur farmakologis senyawa alami dengan lebih efektif, efek samping yang lebih sedikit dan lebih murah untuk pengobatan penyakit ulkus peptikum. Dalam hal ini, penelitian ini bertujuan dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi sumber tanaman yang bisa menjadi antiulserogenik dan sitoprotektif. Oleh karena itu, Annona squamosa Linn. yang termasuk famili Annonaceae, yang dapat di jumpai di seluruh India, dipilih dan diuji atas potensi antiulcerogenic pada model ulkus yang diinduksi HCl /Ethanol. BAHAN DAN METODEbahan tanamanDaun segar Annona squamosa Linn. dikumpulkan dari dalam dan sekitar Tiruchirappalli, Tamilnadu, selama bulan April. Daun diidentifikasi oleh Flora Kepresidenan Madras (5) dan dibuktikan dengan spesimen yang disimpan di Herbarium RAPINAT, Departemen Botani, perguruan tinggi St. Joseph, Trichy.

Persiapan ekstrak air:Daun Annona squamosa Linn. dikeringkan dan dibuat serbuk kasar. Serbuk tersebut dipanaskan dalam air (200 g / 1000ml air) dan dekok tersebut berkurang menjadi sepertiga volume. Dekok yang diperoleh kemudian disaring dan filtratnya diuapkan sampai kering. Residu yang diperoleh disimpan dan digunakan untuk eksperimen pra klinis. Persentase hasil ekstrak cair adalah 28g.

Hewan percobaanTikus albino Strain wistar seberat 100g-150g diperoleh dari Universitas Ilmu Hewan dan Veterinari Tamilnadu, Chennai. Tikus-tikus tersebut diberi makan dengan makanan tikus standar yang diperoleh dari Food and Feeds Sai Durga , Bangalore, India dan air ad libitum . Hewan dipelihara dalam kandang standar dalam lingkungan yang terkontrol (suhu 25 + 2 C dan 12 jam siklus gelap / cahaya). Penelitian ini dilakukan setelah mendapat izin keperluan dari Komite Etik Hewan Institusional. Persetujuan CPCSEA no: 790/03 / ac / CPCSEA.

Induksi UlkusUlkus lambung diinduksi pada kelompok hewan 2, 3, 4, 5 & . Hewan dipuasakan selama 36 jam dengan diberi air minum ad libitum. Hewan diberi 1 ml HCl 0,6 M HCl / 80% larutan etanol (HCl / etanol). Satu jam setelah induksi hewan dibedah. Jaringan perut dan darah dikumpulkan untuk analisis lebih lanjut .

Desain eksperimentalTikus-tikus dibagi menjadi lima kelompok yang masing-masing terdiri dari enam tikus.Kelompok I Kontrol Normal (Normal saline)Kelompok II Kontrol Penyakit (1ml campuran HCl -etanol pada hari-11 (Dosis tunggal).Kelompok III diberi dengan ALEAS (ekstrak air daun Annona squamosa Linn.) (250mg /Kg BB secara oral) selama 10 hari dan campuran 1 ml HCl - etanol pada hari ke-11 (dosis tunggal).kelompok IV diberi dengan ALEAS (ekstrak air daun Annona squamosa Linn.) (500mg / Kg BB secara oral) selama 10 hari dan campuran 1 ml HCl - etanol pada hari ke-11 (dosis tunggal).kelompok V diberi dengan Ranitidine (2,5 mg / kg BB secara oral) selama 10 hari dan 1 ml campuran HCl - etanol pada hari ke-11 (dosis tunggal).Pada akhir masa percobaan, hewan-hewan tersebut dikorbankan dengan cara dekapitasi servikal . Darah dikumpulkan dan digunakan untuk berbagai penilaian biokimia.

Penentuan indeks tukak lambung dalam jaringan Lambung dikeluarkan, dibentangkan sepanjang kurvatura mayor dan dicuci perlahan-lahan di bawah air keran yang mengalir. Letakkan di objek glass dan amati di bawah mikroskop (10x) untuk ulkus . skor rata-rata ulkus untuk setiap hewan dinyatakan sebagai indeks ulkus.

Uji biologisTotal keasaman dalam cairan lambung ditentukan dengan menggunakan Sodium hidroksida-0.01N dan reagen Topfer (Dimethyl-aminoazobenzene dengan fenolftalein). Penentuan kadar hemoglobin dilakukan dengan menggunakan larutan Drabkin dan Cyanmethaemoglobin sebagai standar dan sel-sel darah merah (RBC) dihitung dengan hemositometer yang mana sudah diencerkan dengan cairan Hayem . Aktifitas Alkaline fosfatase (ALP) dinilai dengan metode King J, 1965. Aktivitas enzimatik antioksidan superoksida dismutase (SOD) ditentukan dengan metode Misra HP dan Fridovich I 1972 dan glutation peroksidase (GPx)ditentukan dengan metode. Rotruck et al., 1973. Antioksidan non-enzimatik lipid peroksida (LPO) dinilai dengan metode Ohkawa, 1970 dan glutation tereduksi (GSH) denga nmetode Morton et al., 1979.Analisis Statistik. Semua hasil dinyatakan sebagai mean S.E.M. Data dianalisis secara statistik dengan analisis varian satu arah (ANOVA). Nilai P