eeccis2010-akhmad-zainuri

Upload: romie-hartono

Post on 06-Jul-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 EECCIS2010-Akhmad-Zainuri

    1/7

    EECCIS 2010  

    PLEASE FILL THIS FORM:

    Title Aplikasi Sistem Komunikasi Serial Multipoint RS-485 Pada Kontrol Crane

    Barang

    Topics covered Electronics

    Authors 1. 

    Akhmad Zainuri

    Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas BrawijayaEmail : [email protected]

    Mailing Address Jl. Tlogosari Barat 40 E Tlogomas Lowokwaru Kota Malang

    Telephone/ Fax 085731160354

  • 8/17/2019 EECCIS2010-Akhmad-Zainuri

    2/7

    EECCIS 2010  

     Abstrak  –-  Kontrol Crane barang pada gedung multilantai awalnya dibuat dengan menggunakan kontrol PLC.

    Perkembangan selanjutnya digunakan sistem embedded

    mikrokontroller dengan pertimbangan kesamaan fungsi

    dan penggunaan biaya yang lebih murah. Desain kontrol

    crane multi lantai dengan sistem embedded   saat ini tidak

    cukup hanya dengan menerapkan satu buah

    microcontroller   saja. Karena sistem yang dikontrol

    mempunyai peralatan dan tugas yang semakin banyak

    sehingga perlu menerapkan desentralisasi pada sistem

    berbasis microcontroller . Salah satu solusinya denganmengimplementasikan komunikasi serial untuk

    mengurangi kerumitan instalasi dan perbaikan. Dalam

    penelitian ini, dirancang suatu sistem komunikasi

    multipoint antara 5 microcontroller  berbasis komunikasi

    serial RS485 sebagai jalur penghubung antar

    microcontroller   untuk melewatkan data-data kontrol.

    Penelitian ini menghasilkan satu set rutin software

    protokol sistem komunikasi serial antar microcontroller  

    yang berbasis komunikasi serial RS485 .

     Kata Kunci  —   multipoint serial communication,ATMEGA8535, microcontroller, RS-485.

    I.  PENDAHULUAN

    Dewasa ini perkembangan gedung bertingkat dangudang dikota besar semakin pesat, ditandai dengan

     banyaknya pembangunan dan semakin padatnya area

     pemukiman. Pada gedung bertingkat yang berfungsi

    ganda sebagai gudang diperlukan crane barang untuk

    mengangkut barang keluar masuk.

    Kontrol Crane barang pada gedung multi lantai

    awalnya dibuat dengan menggunakan kontrol

    PLC( Programmable Logic Controller ). Perkembangan

    selanjutnya digunakan sistem embedded  

    mikrokontroller dengan pertimbangan kesamaan fungsi

    dan penggunaan biaya yang lebih murah, namun dalam

    sistem yang kedua ini masih ditemui beberapa kendala

    di lapangan seperti kerumitan instalasi kabel, kendala

    saat terjadi kerusakan atau troubleshooting   dan saat

    maintenance. Masalah lainnya adalah karena semua

    tugas dipusatkan dalam satu prosesor saja sehingga

    kadangkala terjadi overload sehingga salah satu fungsi

    tidak berjalan sesuai rancangan.

    II.  TUJUAN PENELITIAN

    Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu

    sistem kontrol crane barang yang menerapkan sistem

    multiprosesor dan komunikasi serial multipoint RS-485

    dengan agar terwujud desentralisasi tugas sehingga

    overload  pada prosesor dapat dihindari dan aktuator

     pada sisi master menjadi lebih handal.

    III.  DASAR  TEORI

    1.1.  Komunikasi Serial Multipoin RS-485

    Komunikasi secara serial ( serial communications)

    merupakan cara menghantar data yang lebih mudahdibandingkan komunikasi paralel ( parallel

    communications) disebabkan sistem komunikasi

     paralel terlalu mahal untuk kegunaan jarak jauh. Data

    yang bernilai 8 bit di simpan di  shift register   dan

    dikirim secara satu bit demi satu bit ke tujuannya.

    Biasanya  shift register   tersebut berbentuk sebuah

    IC yang digunakan khas untuk komunikasi serial

    yang disebut UART(Universal Asynchronous

     Receiver Transmitter ). Mode Komunikasi serial yang

     bisa dilaksanakan seperti simplex, half duplex, dan full

    duplex.

    Salah satu standart komunikasi serial yang dipakai

    adalah teknik RS485, teknik ini adalah teknik

    komunikasi data serial yang dapat dilakukan pada

     jarak yang cukup jauh yaitu 1,2 Km. Selain dapat

    digunakan untuk jarak yang jauh teknik ini juga dapat

    digunakan untuk menghubungkan 32 unit beban

    sekaligus hanya dengan menggunakan dua buah kabel

    saja tanpa memerlukan referensi  ground   yang sama

    antara unit yang satu dengan unit lainnya [2].

    Komunikasi Data Serial Asinkron Menggunakan

    Standart RS485 ini merupakan pengembangan dari

    komunikasi serial dengan standart RS232. Dimana

     pada komunikasi serial standart RS232, komunikasi

    yang bisa dilakukan adalah  point to point   dan jarak

    antara dua peralatan yang berkomunikasi juga

    terbatas yaitu maximum 15 meter [4].

    Melihat keterbatasan inilah dikembangkan dengan

    menggunakan standart RS485. Seperti ulasan diatas

    komunikasi dengan teknik RS485 bisa secara

    multipoint atau banyak item yang bisa kita hubungkan

    untuk berkomunikasi . Item yang bisa terhubung

    kedalam jaringan ini adalah maksimum 32 buah item

    dan memiliki jarak maksimum komunikasi yang lebih

     jauh sekitar 1.2 Km [2].

    Texas Instrument membuat IC yang dirancang

    khusus untuk memenuhi ketentuan RS485, IC tersebut

    Aplikasi Sistem Komunikasi Serial Multipoint

    RS-485 Pada Kontrol Crane Barang

    Akhmad Zainuri

    Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

  • 8/17/2019 EECCIS2010-Akhmad-Zainuri

    3/7

    EECCIS 2010  

    dinamakan sebagai SN75176  Multipoint RS485

    Tranceiver. IC ini yang sangat terkenal dan banyak

     pabrik IC lainnya memproduksi IC sejenis dengan seri

    nomor yang sama. Di dalam SN75176 terdapat sebuah

    Line Generator dan sebuah Line Receiver yang

    dirangkai seperti ditunjukkan dalam Gambar 1. Output

    dari Line Generator bisa di-ambang-kan (high

    impedance state) dengan memberi ‘0’ pada input GE,

    kemampuan ini dimaksud untuk menunjang keperluan

    dalam membentuk rangkaian saluran komunikasi multi-

    drop  yang menghendaki pada saluran hanya boleh satu

    Line Generator saja yang aktif.[3]

    Gambar 1. IC SN75176 

    Saluran komunikasi multi-poin adalah sepasang

    kabel yang panjangnya tidak lebih dari 4000 feet, pada

    kedua ujung saluran masing-masing dipasang resistor

    120 Ohm yang menghubungkan kedua kabel, seperti

    terlihat di rangkaian Gambar 2. Resistor tersebut

    dimaksud untuk mengurangi terjadinya gelombang

     pantul dalam saluran, yang sering terjadi pada transmisi

    dengan kecepatan tinggi. Selanjutnya pada saluran

    tersebut bisa dipasangkan sebanyak-banyaknya 32 chip

    SN75176  Multi-drop  RS485 Tranceiver, kaki A (kaki

    nomor 6) dari masing-masing IC harus dihubungkan

     pada seutas kabel pembentuk saluran yang sama, dan

    kaki B (kaki nomor 7) dihubungkan ke kabel yang lain.

    Karena saluran dipakai bersama oleh banyaktransceiver , agar output Line Generator dari masing-

    masing transceiver  tidak berbenturan, dalam rangkaian

    saluran komunikasi multidrop ditentukan semua output

    Line Generator harus dalam keadaan non-aktif (GE=0,

    meng-ambang – high impedance state), kecuali Line

    Generator dari transceiver   yang berfungsi sebagai

    induk (Master) yang boleh aktif (GE=1) [3].

    Gambar 2. Saluran Komunikasi Multipoin

    2.1.  Mikrokontroller ATMEGA8535L

    Perangkat kontrol merupakan komponen yang

     paling penting dalam sistem dimana semua

     pengendalian proses, pengolahan data dan pengaturan

    dipusatkan. Salah satu  perangkat yang dapat digunakan

    sebagai perangkat kontrol adalah  Microcontroller  

    AVR.  Microcontroller  AVR memiliki arsitektur RISC

    ( Reduced Instruction Set Computing ) 8 bit. Dimana

    semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit (16-bit

    word) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1

    (satu) siklus clock , berbeda dengan instruksi MCS51

    yang membutuhkan 12 siklus clock . AVR berteknologi

    RISC, sedangkan seri MCS51 berteknologi CISC

    (Complex Instruction Set Computing ). Secara umum,

    AVR dapat dikelompokkan menjadi empat kelas, yaitu

    keluarga ATTiny, keluarga AT90Sxx, keluarga

    ATMEGA, dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang

    membedakan masing-masing kelas adalah memori,

     peripheral, dan fungsinya. Dilihat dari segi arsitektur

    dan instruksi yang digunakan, mereka bisa dikatakan

    hampir sama. Dalam penelitian ini, dipergunakan salah

    satu AVR produk Atmel, yaitu ATMEGA8535L yang

    memiliki fasilitas lengkap dan didukung oleh  software

    CodeVision_AVR_1.24.0 sebagai simulasi dan

    compiler.  ATMEGA8535L memiliki konfigurasi pin

    seperti ditunjukkan dalam Gambar 3. [1]

    Gambar 3. Konfigurasi pin ATMEGA8535L

    Sumber: ATMEL,2006

    Konfigurasi pin ATMEGA8535L dalam

    Gambar 3 dapat dijelaskan secara fungsional sebagai berikut:

    1)  VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai

     pin masukan catu daya.

    2)  GND merupakan pin ground .

    3)  Port A (PA0..PA7) merupakan pin I/O dua

    arah dan 8 pin masukan ADC( Analog to

     Digital Converter ).

    4)  Port B (PB0..PB7) merupakan pin I/O dua

    arah dan pin fungsi khusus, yaitu ISP,

    Timer /Counter , komparator analog, dan

    interrupt. 

    5)  Port C (PC0..PC7) merupakan pin I/O dua

    arah dan pin fungsi khusus, yaitu JTAG,

    PCINT.6)  Port D (PD0..PD7) merupakan pin I/O dua

    arah dan pin fungsi khusus, yaitu

    Timer /Counter , interupsi eksternal, dan

    komunikasi serial.

    7)  RESET merupakan pin yang digunakan untuk

    me-reset  mikrokontroller.

    8)  XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan

    clock eksternal.

    9)  AVCC merupakan pin catudaya untuk internal

    ADC( Analog to Digital Converter ).

  • 8/17/2019 EECCIS2010-Akhmad-Zainuri

    4/7

    EECCIS 2010  

    10)  AREF merupakan pin tegangan referensi untuk

    internal ADC( Analog to Digital Converter ).

    IV.  PERANCANGAN

    4.1. Perancangan Hardware

     Hardware dalam penelitian ini terdiri dari 2 bagian

    yaitu Panel  Display dan Master Kontrol. Panel

     berjumlah 4 buah dan masing-masing dipasang di tiap-tiap lantai, sedangkan Master Kontrol berada di lantai

    teratas, berdekatan dengan motor penggerak crane.

    Pada panel dilengkapi dengan display dot matriks dan

    tombol-tombol kontrol (lantai tujuan dan tombol

    STOP). Ilustrasi bentuk panel ditunjukkan dalam

    Gambar 4.

    Gambar 4. Bentuk Panel Display

    4.1.1. Panel Display

    Pada bagian ini tersusun dari tombol-tombol yang

    digunakan untuk menentukan lantai tujuan dan tombol

    stop, display dot matriks, mikrokontroller dan bagian

    komunikasi data serial. Modul panel tiap lantai

    memiliki ID yang berbeda-beda untuk membedakan

    data yang nantinya akan diterima oleh master.

    Pengiriman data yang berupa informasi tujuan crane

    dan posisi limit switch yang aktif dikirimkan ke master

    dengan komunikasi data serial RS485. Blok diagram

    hardware dari panel ditunjukkan dalam Gambar 5.

    Gambar 5. Blok Diagram Panel Display

    4.1.2.  Master Kontrol

    Bagian ini berfungsi sebagai kontrol utama dari

    semua tugas yang ada dalam sistem pengendali crane

     barang, meliputi menerima data posisi dan tujuan dari

     panel, mengirim data mengenai kondisi crane yang akan

    ditampilkan di panel tiap-tiap lantai dan mengontrol

    gerak motor AC. Blok Diagram dari Crane Control

    ditunjukkan dalam Gambar 6.

    Gambar 6. Blok Diagram Master Kontrol

    4.2. Perancangan Software

    Pada komunikasi RS485, semua modul berada

     pada posisi penerima hingga salah satu memerlukan

    untuk mengirimkan data, maka peralatan tersebut akan

     berpindah ke mode pengirim, mengirimkan data dan

    kembali ke mode penerima. Setiap kali peralatan

    modul tersebut hendak mengirimkan data, maka

    terlebih dahulu harus diperiksa, apakah jalur yangakan digunakan sebagai media pengiriman data

    tersebut tidak sibuk. Apabila jalur masih sibuk,

    maka peralatan tersebut harus menunggu hingga jalur

    sepi. Hal ini seperti yang ditunjukkan flowchart pada

    Gambar 7.

    Gambar 7. Flowchart Pengiriman Data

    Pada dasarnya cara kerja dari sistem kontrol crane ini

    adalah ketika salah satu tombol dari panel ditekan maka

    modul panel akan mengirim data tombol tersebut ke

    master kontrol dengan kode yang telah ditentukan, kode

    dari tiap lantai bersifat unik dan ini dimanfaatkan untuk

    membedakan tombol dari lantai manakah yang ditekan.

    Selanjutnya dalam master kontrol akan di olah datatombol tersebut dengan cara membandingkannya

    dengan data limit switch  posisi crane. Bila data tombol

    (dalam hal ini disebut tujuan) lebih besar daripada

     posisi limit switch maka crane control memberi

     perintah ke motor untuk naik, begitupula sebaliknya.

    Bila data tujuan sama dengan limit switch  posisi lantai

    maka gerak motor dihentikan, ini artinya crane telah

    tiba di lantai yang dikehendaki. Flowchart dari program

    Master Kontrol ditunjukkan dalam Gambar 8.

  • 8/17/2019 EECCIS2010-Akhmad-Zainuri

    5/7

    EECCIS 2010  

    Gambar 8. Flowchart Master Kontrol

    Pada bagian modul panel display  bertugas

    menampilkan kondisi pergerakan dan posisi crane

    secara sequensial. Selain itu juga bertugas mengirimkan

    data tombol dan kondisi limit switch. Saat salah satu

    tombol ditekan atau kontak limit switch  posisi lantai

    tertutup maka sub program akan mengirimkan kode

    tombol atau limit switch ke Master Kontrol. Sesaat

    setelah data tersebut diolah dalam Master Kontrol maka

    akan dikirimkan respon balik berupa data tujuan dan

     posisi lantai terbaru yang dikirimkan ke semua panel

    display . Selama motor penggerak crane dalam prosesnaik atau turun, semua tombol dalam panel di latch 

    sehingga tidak ada tombol yang dapat ditekan, kecuali

     bila tombol STOP diaktifkan. Flowchart dari program

    yang beroperasi dalam Panel  Display ditunjukkan

    dalam Gambar 9.

    Gambar 9. Flowchart Panel Display

    V.  IMPLEMENTASI

    Implementasi dari Sistem Kontrol Crane barang

    multi lantai ini diwujudkan dengan merangkai 4 buah

    modul panel display dan satu buah Master Kontrol

    dengan kabel twisted pair   sebagai saluran komunikasi

    data serial RS485 seperti ditunjukkan dalam Gambar

    10. Modul-modul tersebut dirangkai sedemikian rupa

    sehingga membentuk komunikasi data multipoint .

    Gambar 10. Implementasi sistem kontrol crane barang.

    Sistem kontrol crane barang pertama kali dinyalakan

    akan melakukan inisialisasi terlebih dahulu dengan cara

    menempatkan crane di lantai terbawah, lalu menunggu

    sampai ada salah satu tombol panel ditekan. Ketika

    sebuah tombol ditekan atau saat limit switch  berubah

    kondisi dari open menjadi close maka data dari panel

    dikirimkan ke master, berikutnya dalam Master Kontrol

    akan diolah . Komunikasi antar modul ini bersifat half

    duplex dan semuanya diatur secara program di kedua

     bagian modul. Potongan Listing program pengiriman

    dan penerimaan data di bagian Panel Display dan

    Master Kontrol dijelaskan berikut ini.

    5.1. Program pengiriman data dari Panel Display

    ke Master Kontrol.

    Pengecekan tombol dilakukan disela-sela program

    menampilkan display dalam dot matriks, data tombol

    akan dikirim sesaat setelah tombol dilepas. Berikut ini

    adalah potongan program pengiriman data tombol dan

    limit switch dari Panel Display ke Master Kontrol. 

  • 8/17/2019 EECCIS2010-Akhmad-Zainuri

    6/7

    EECCIS 2010  

    void cek_tombol()

    {

    if (tombol_1==0)

    {

    while(tombol_1==0){} // TOMBOL 1

    delay_ms(35);

    tx_en=on;

     putchar(0xD1);

    delay_ms(15);

    tx_en=off;

    }

    else if (tombol_2==0)

    {

    while(tombol_2==0){} // TOMBOL 2

    delay_ms(35);

    tx_en=on;

     putchar(0xD2);

    delay_ms(15);

    tx_en=off;

    }

    .

    .

    else if (tombol_5==0)

    {

    while(tombol_5==0){} // TOMBOL 5

    delay_ms(35);tx_en=on;

     putchar(0xD5);

    delay_ms(15);

    tx_en=off;

    }

    }

    void cek_LS()

    {

    if (LS_SKRG==0)

    {

    while(LS_SKRG==0) {}

    delay_ms(35);

    tx_en=on;

     putchar(0x0A0); // LIMIT SWITCH GNDdelay_ms(15);

    tx_en=off;

    }

    //putchar(0x0A0); utk lt gnd

    //putchar(0x0A1); utk lt1

    //putchar(0x0A2); utk lt2

    //putchar(0x0A3); utk lt3

    }

    5.2. Program penerimaan data dan proses decision

    pada Master Kontrol

    Penerimaan data dari slave atau dari modul Panel

     Display ke Master Kontrol terjadi saat interrupt serial

    aktif, ini ditandai dengan adanya perubahan status

    UCSRA. Data ditampung dalam register   UDR

    (USART Data Register )

    interrupt [USART_RXC] void usart_rx_isr(void)

    {

    char status,data;

    status=UCSRA;

    data=UDR;

    if (UDR!=0x00

    {

    terima_data=data;

    if (terima_data == 0xD0) {tujuan=0x00;}

    else if (terima_data == 0xD1) {tujuan=0x10;}

    .

    .

    .

    else if (terima_data == 0xD5) {tujuan=0x50;}

    else if (terima_data == 0xA0)

    {posisi_skrg=0x00;} // posisi CRANE skrg di lt G

    else if (terima_data == 0xA1)

    {posisi_skrg=0x10;} // posisi CRANE skrg di lt 1

    .

    .

    .

    else if (terima_data == 0xA5)

    {posisi_skrg=0x90;} // posisi CRANE skrg di lt 5

    else if(terima_data == 0xDA)

    {status_STOP=on;} // saklar stop ditekan

    else if(terima_data == 0xDB)

    {status_STOP=off;}

    // else if (terima_data == 0xAA) {posisi_skrg=0xA0;} //ini posisi lantai 2

    delay_ms(100);

    if (status_STOP==on)

    {

    tx_en=on;

     putchar(0xA0); // kirim instruksi utk

    //menampilkan huruf S

    delay_ms(30);

    tx_en=off;

    motor_up=off;

    motor_down=off;

    delay_ms(100);

    }

    else if(status_STOP==off)

    {

    if (tujuan == posisi_skrg)

    {

    tx_en=on;

     putchar(posisi_skrg);

    delay_ms(30);

    tx_en=off;

    motor_up=off;

    motor_down=off;

    }

    else if (tujuan > posisi_skrg)

    {

    tx_en=on;

     putchar(posisi_skrg + 0x02);

    delay_ms(30);

    tx_en=off;

    motor_up=on;

    motor_down=off;

    }

    else if (tujuan < posisi_skrg)

    {

    tx_en=on;

     putchar(posisi_skrg + 0x01);

    delay_ms(30);

  • 8/17/2019 EECCIS2010-Akhmad-Zainuri

    7/7

    EECCIS 2010  

    tx_en=off;

    motor_up=off;

    motor_down=on;

    }

    }

    UDR=0x00;

    }

    }

    5.3. 

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Hasil akhir dari implementasi komunikasi serial

    ini adalah berupa modul-modul Panel Display dan

    Master Kontrol yang bisa dikomunikasikan secara

    multipoint satu dengan yang lainnya dengan

    menggunakan teknik RS485. Pada saat tidak ada lalu-

    lintas data semua modul diset dalam keadaan mode

    menerima data. Pada keadaan ini modul panel display

    mengeksekusi program tampilan sequensial dari data

    yang terakhir diterima dalam registernya. Jika ada

     perubahan pada tombol maupun limit switch maka

    modul Panel  Display  berubah ke mode mengirim danMaster Kontrol mode menerima. Bila data telah

    diterima dan diolah dalam Master Kontrol maka

    hasilnya dikirim kembali ke semua Panel  Display

    untuk ditampilkan.

    Dengan sistematika ini maka terjadi pembagian tugas

    yaitu tiap modul display bertugas menampilkan data

     posisi dan arah gerakan crane sambil mengecek tombol

    sedangkan pada Master Kontrol mengendalikan

    actuator saja, adapun korelasi keduanya hanya

    komunikasi berupa pertukaran data saja. Dengan kata

    lain sistem ini menerapkan desentralisasi tugas dan penggunaan multiprosesor untuk mengurangi overload

     pada Master Kontrol.

    5.4. KESIMPULAN

    Berdasarkan uraian dan pembahasan dapat diambil

    kesimpulan yaitu:

    1.  Komunikasi  Multipoint   RS 485 merupakan

     pengembangan dari komunikasi data serial RS232

    yang hanya bisa point to point .

    2. 

    Desentralisasi tugas pada modul slave dapatmengurangi overload  pada modul master

    sehingga aktuator lebih handal.

    3.  Dengan sistematika ini didapatkan keuntungan

    yaitu mengurangi jumlah kabel sehingga instalasi

    dan maintenance lebih mudah, serta dapat

    menekan biaya.

    PUSTAKA

    [1] Atmel. Datasheet ATMEGA 8535L,

    www.datasheetcatalog.com, diakses 15 Juli 2006.

    [2] Jan Axelson,  Networks for Monitoring And Control Using

    an RS485 Interface, Mikrocomputer Journal, August 1995

    [3] Texas Instrument, SN75176 Datasheet, 

    www.datasheetcatalog.com, diakses 15 Oktober 2010.

    [4] Interfacing the Serial/RS232 Port V5.0,

    www.senet.com.au/~cpeacock , diakses 7 Oktober 2010.

    [5] Anonim , Interface ke Keyboard PC PS/2.

    www.mytutorialcafe.com. 2007. Diakses 18 Oktober 2007.