edisi juli, 2009 1 zzz - · pdf filepengelolaan dan pelestarian sumberdaya lahan basah di...

28
Edisi Juli, 2009 Edisi Juli, 2009 Edisi Juli, 2009 Edisi Juli, 2009 Edisi Juli, 2009 1

Upload: vanduong

Post on 06-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Edisi Juli, 2009 1 zzz - · PDF filepengelolaan dan pelestarian sumberdaya lahan basah di Indonesia. ... masyarakat di desa tersebut diharapkan ... Suhu air sangat berpengaruh terhadap

Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009 11111

Page 2: Edisi Juli, 2009 1 zzz - · PDF filepengelolaan dan pelestarian sumberdaya lahan basah di Indonesia. ... masyarakat di desa tersebut diharapkan ... Suhu air sangat berpengaruh terhadap

22222 WWWWWartartartartarta Konserva Konserva Konserva Konserva Konservasi Lasi Lasi Lasi Lasi Lahan Basahahan Basahahan Basahahan Basahahan Basah

War t a Konse r v a s i L ahan Ba sahWarta Konservasi Lahan Basah (WKLB) diterbitkan ataskerjasama antara Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan danKonservasi Alam (Ditjen. PHKA), Dephut dengan WetlandsInternational - Indonesia Programme (WI-IP), dalam rangkapengelolaan dan pelestarian sumberdaya lahan basah diIndonesia.

Penerbitan Warta Konservasi Lahan Basah ini dimaksudkanuntuk meningkatkan perhatian dan kesadaran masyarakat akanmanfaat dan fungsi lahan basah, guna mendukung terwujudnyalahan basah lestari melalui pola-pola pengelolaan danpemanfaatan yang bijaksana serta berkelanjutan, bagikepentingan generasi sekarang dan yang akan datang.

Pendapat dan isi yang terdapat dalam WKLB adalah semata-mata pendapat para penulis yang bersangkutan.

DEWAN REDAKSI:

Penasehat: Direktur Jenderal PHKA;Penanggung Jawab: Sekretaris Ditjen. PHKA dan Direktur Program WI-IP;Pemimpin Redaksi: I Nyoman N. Suryadiputra;Anggota Redaksi: Triana, Hutabarat, Juss Rustandi, Sofian Iskandar, dan Suwarno

Ucapan Terima Kasih dan UndanganSecara khusus redaksi mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh penulis yang telah berperan aktif dalamterselenggaranya majalah ini. Walaupun tanpa imbalan apapun, para penulisterus bersemangat berbagi informasi dan pengetahuannya demiperkembangan dunia pengetahuan dan pelestarian lingkungan khususnyalahan basah di republik tercinta ini.

Kami juga mengundang pihak-pihak lain atau siapapun yang berminat untukmenyumbangkan bahan-bahan berupa artikel, hasil pengamatan, kliping,gambar dan foto, untuk dimuat pada majalah ini. Tulisan diharapkan sudahdalam bentuk soft copy, diketik dengan huruf Arial 10 spasi 1,5 dan hendaknyatidak lebih dari 2 halaman A4 (sudah berikut foto-foto).

Semua bahan-bahan tersebut termasuk kritik/saran dapat dikirimkan kepada:Triana - Divisi Publikasi dan InformasiWetlands International - Indonesia ProgrammeJl. A. Yani No. 53 Bogor 16161, PO Box 254/BOO Bogor 16002tel: (0251) 831-2189; fax./tel.: (0251) 832-5755e-mail: [email protected]

Foto sampul muka:Mangrove dan burung diPulau Dua, Banten(Foto: Ferry Hasudungan)

Page 3: Edisi Juli, 2009 1 zzz - · PDF filepengelolaan dan pelestarian sumberdaya lahan basah di Indonesia. ... masyarakat di desa tersebut diharapkan ... Suhu air sangat berpengaruh terhadap

Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009 33333

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Dari Redaksi

Fokus Lahan BasahMangrove Pulau Sembilan, dulu primadona kini rusak. Akankah menjadi primadona kembali? 4

Konservasi Lahan BasahSilvofishery Ikan Bandeng (Chanos chanos) sebagai alternatif pemanfaatan hutanmangrove lestari 6

Berita KegiatanEmpat tahun Partisipasi Proyek Green Coast dalam Upaya Rehabilitasi PesisirAceh dan Nias Pasca Tsunami 8Upaya Rehabilitasi Ekosistem Pesisir di Sekitar Cagar Alam Pulau Dua, Propinsi Banten 10

Berita dari LapangCagar Alam Batang Pangean, Sawah Lunto, Prop. Sumatera Barat Menyimpan BeragamFlora Unik 14Menyusuri Keindahan Selat Namatota dan Teluk Bicari di Kota Senja Kaimana 16Peran Laut dan Ekosistem Pesisir dalam Mengurangi Pemanasan Global 18

Flora dan Fauna Lahan BasahIkan Rainbow Arfak (Melanotaenia arfakensis) di Cagar Alam Pegunungan Arfak Manokwari 23Penelitian Burung Air di Pantai Cemara, Jambi dan Tambak Wonorejo, Surabaya 24Buan Nati (Chrisophyllum sp.): Sumber Gizi yang Terlupakan 26

Dokumentasi Perpustakaan 28

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Daftar Isi

Pemanasan global (global warming), ramai dan terus dibicarakan banyak orang. Salah satu dampak adalahterjadinya perubahan iklim. Berbagai musibah alam yang terjadi beberapa diantaranya ditengarai akibatiklim yang telah berubah. Erosi dan abrasi seakan akrab di telinga kita, kebakaran lahan dan hutan dimana-mana seakan pandangan keseharian mata kita. Mengapa alam sudah tidak ramah lagi seperti dulu??

Perubahan jaman dan pertumbuhan populasi manusia dengan segala perkembangan peradaban danteknologi didalamnya, merupakan kodrat yang harus dialami dan dijalani, itu hukum alam. Namun, alammenjadi rusak dikarenakan peradaban dan teknologi, itu bukanlah hukum alam. Kesombongan,keserakahan, kebodohan dan kelalaian manusia adalah sumber dari segala sumber pembangkit ‘amarahsang alam’.

Tidak ada kata terlambat untuk kita menjadi sadar, berfikir dan bertindak memperbaiki hubungan yang telahtercerai berai itu. Banyak pihak dan kalangan mencoba berbagai solusi agar alam kembali ramah melaluikegiatan-kegiatan rehabilitasi dan konservasi. Pemaparan tentang peran ekosistem pesisir dalammengurangi dampak pemanasan global pada edisi kali ini, perlulah kita simak. Ekosistem mangrove,terumbu karang maupun padang lamun, ternyata turut berperan penting dalam mereduksi pemanasan globaldengan cara menyerap dan mengikat CO2.

Selamat membaca.

Page 4: Edisi Juli, 2009 1 zzz - · PDF filepengelolaan dan pelestarian sumberdaya lahan basah di Indonesia. ... masyarakat di desa tersebut diharapkan ... Suhu air sangat berpengaruh terhadap

44444 WWWWWartartartartarta Konserva Konserva Konserva Konserva Konservasi Lasi Lasi Lasi Lasi Lahan Basahahan Basahahan Basahahan Basahahan Basah

Mangrove Pulau SembilanDulu primadona, kini rusak.Akankah menjadi primadona kembali?

Oleh:Onrizal*

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Fokus Lahan Basah

P ulau Sembilan merupakansalah satu pulau di pesisirtimur Sumatera Utara,

tepatnya di Kecamatan PangkalanSusu, Kabupaten Langkat. Pulautersebut dapat ditempuh dariMedan dengan bus sekitar 2 jam,kemudian dilanjutkan dengan naikboat selama kurang lebih 20 menit.

Ketika akhir tahun 1970-an danawal tahun 1980-an boomingpembukaan tambak, sebagianbesar hutan mangrove yangmengelilingi pulau tersebutdikonversi menjadi tambak.Masyarakat meminta izin aparatdesa dan kecamatan untukmembuka hutan mangrovekemudian diusahakan untukbudidaya udang, bandeng danberbagai jenis produk perikananlainnya. Pada beberapa tahun awalkonversi tersebut, budidayatambak sangat produktif sehinggaperekonomian masyarakat di pulautersebut meningkat dengan tajam.Atas dasar prestasi tersebut,kelompok tambak Pulau Sembilanmeraih Juara Nasional dalamintensifikasi tambak dan mendapatpenghargaan dari Presiden RIketika itu.

Setelah berjalan sekitar 5 tahun,kondisi mulai berbalik. Sebagianbesar tambak tersebut mulaidiserang banyak penyakit. Ikan danudang yang ditabur tidak sampaiumur panen, tiba-tiba mati

mendadak. Kepala Desa PulauSembilan Bapak Ishakmenginformasikan bahwa bibit udangyang ditanam hanya bertahan kurangdari satu bulan, kemudian matihampir serempak. Kasus tersebuttelah pernah disampaikan kepadapihak dinas terkait dan telah pernahdilakukan survey untuk mengetahuipenyebab kejadian tersebut. Namunsampai saat ini belum adapenjelasan tentang hasil surveytersebut. Salah seorang tokohmasyarakat, Bapak Burhan,menduga, kondisi tersebut akibatakumulasi pencemaran akibatpenggunaan bahan kimia yangselama ini dipraktekkan dalambudidaya tambak. Luas tambah yangtidak produktif tersebut diperkirakanmencapai 500 ha atau sekitar 20%dari luas Pulau Sembilan.

Sebagian besar tambak desatersebut telah ditinggalkan begitusaja dan malah ada yang mulaidijual untuk dikonversi menjadisawit. Selain konversi menjaditambak, kerusakan mangrove diPulau Sembilan juga disumbangoleh penebangan yang tidakterkendali untuk bahan baku arangkayu. Penebangan dijumpai padajalur hijau mangrove yang saat inilebarnya hanya 5-10 m. Pohon-pohon dari kelompok Rhizhopora(bakau) dan Bruguiera (matabuaya) merupakan kelompokutama yang ditebang untukinsdustri kayu arang. Akibatsempitnya jalur hijau mangrovedan penebangan pohon-pohonmangrove pada jalur hijau man-grove tersebut, abrasi mulaimengancam desa pulau tersebut.

Salah satu tambak di Desa Pulau Sembilan yang sudah lama ditinggal akibat berbagaiserangan penyakit yang diduga merupakan akumulasi pencemaran yang berasal dari

penggunaan bahan kimia yang selalma ini digunakan dalam budidaya tambak

Page 5: Edisi Juli, 2009 1 zzz - · PDF filepengelolaan dan pelestarian sumberdaya lahan basah di Indonesia. ... masyarakat di desa tersebut diharapkan ... Suhu air sangat berpengaruh terhadap

Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009 55555

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Fokus Lahan Basah

Kepala Desa dan masyarakat desa sangatkawatir, kejadian hilanganya Desa TapakKuda yang juga berupa pulau di TanjungPura juga menimpa desa mereka akibatabrasi yang dipicu oleh kerusakanmangrove. Atas dasar kondisi tersebut,meskipun masih sangat kecil, inisiasi untukmemulai kegiatan rehabilitasi mangroveyang rusak di desa tersebut telah mulaitampak. Sejak tahun 2007, mangrove didesa tersebut telah menjadi sasarankegiatan rehabilitasi mangrove dalamprogram Gerakan Rehabilitasi Hutan danLahan (Gerhan). Selain itu, mahasiswakehutanan USU telah menjadikan arealmangrove di desa Pulau Sembilan tempatlaboratorium lapangan untuk belajar hutanmangrove dan terlibat dalam rehabilitasihutan mangrove di pulau tersebut secaraswadaya. Kegiatan pertama dilakukanpada bulan Juni 2008 selama 20 haribersamaan dengan kegiatan PraktekPengenalan dan Pengelolaan Hutan(P3H), dan 13 November 2008. Kemudian,Ahad 30 November 2008, mahasiswaKehutanan USU bersama dosenpembimbing melakukan penanaman hutanmangrove di Pulau Sembilan setelahJumat 28 November 2008 Presiden RImencanangkan program Hari MenanamNasional.

Mudah-mudahan berbagai upayapemulihan hutan mangrove di desa pulautersebut terus berjalan dengan baik, dankembali mampu menjadi tempat berbagaibiota perairan pantai untuk tumbuh danperkembang. Pada akhirnya, ekonomimasyarakat di desa tersebut diharapkankembali meningkat.

* Dosen dan Penelitipada Departemen Kehutanan FP USU

Jl. Tri Dharma Ujung No 1 Kampus USUMedan 20155

Email: [email protected]. 081314769742

Penebangan pohon mangrove secara ilegal masih marak di areal yang jauhdari pemukiman penduduk Desa Pulau Sembilan. Masyarakat desa

menginformasikan bahwa pohon mangrove tersebut merupakan bahan bakuutama pabrik arang yang terdapat dekat Pangkalan Susu

Akibat tipisnya jalur hijau mangrove dan penebangan mangrove di jalurhijau mangrove tersebut telah mengakibatkan abrasi pantai. Apabila hal ini

tidak segera diatasi maka semakin luas areal daratan desa yang hilang

Penanaman mangrove pada pinggir sungai dan tambak menjadi prioritasuntuk melindungi pantai dari abrasi dan memulihkan kondisi mangrove yang

telah rusak

Page 6: Edisi Juli, 2009 1 zzz - · PDF filepengelolaan dan pelestarian sumberdaya lahan basah di Indonesia. ... masyarakat di desa tersebut diharapkan ... Suhu air sangat berpengaruh terhadap

66666 WWWWWartartartartarta Konserva Konserva Konserva Konserva Konservasi Lasi Lasi Lasi Lasi Lahan Basahahan Basahahan Basahahan Basahahan Basah

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Konservasi Lahan Basah

Silvofishery Ikan Bandeng (Chanos chanos)

sebagai alternatif pemanfaatan hutanmangrove lestari

Oleh :Nur Sihmiati, SP.*

H utan mangrove merupakankawasan yang berfungsisebagai jembatan antara

lautan dan daratan. Hutan mangrovesangat penting sebagai tempatuntuk berlindung, mencari makandan berkembang biak bagi berbagaijenis ikan. Oleh karena itu, kelestariannya harus dijaga. Penurunan kualitas dan kuantitasekosistem hutan mangrove akanmengancam kelestarian habitattersebut dan selanjutnya akanmengancam kehidupan fauna tadi.

Pemanfaatan hutan mangrove yangtidak memperhatikan kelestarianjustru mengakibatkan kemunduranterhadap fungsi-fungsi dari hutanmangrove, seperti penebangan kayumangrove untuk areal tambak danpembuatan arang serta pemanfaatankayu untuk komoditi ekspor secaraberlebihan. Diperlukan suatupendekatan yang tepat dalam rangkapemanfaatan hutan secara lestari.

Penerapan sistem mina hutan(sylvofishery) merupakan salah satupendekatan yang tepat dalampemanfaatan ekosistem hutanmangrove secara lestari. Pola inimemadukan antara kegiatanbudidaya ikan dengan kegiatanpenanaman, pemeliharaan,pengelolaan dan upaya pelestarianhutan mangrove. Sistem ini memilikiteknologi sederhana, dapatdilakukan tanpa merusak tanamanbakau yang ada.

Dengan penerapan silvofisherymaka masyarakat sekitar hutan

mangrove akan mendapatkanmanfaat secara ekonomi (alternatifpendapatan) dari keberadaanhutan dengan tidak mengganggukelestarian hutan itu sendiri.

Adapun sistem mina hutan yangdapat diaplikasikan adalah sistemempang parit dan empang inti. Sistem empang parit adalah sistemmina hutan dimana hutan bakauberada di tengah dan kolamberada di tepi mengelilingi hutan,sebaliknya sistem empang intiadalah sistem mina hutan dengankolam di tengah dan hutanmengelilingi kolam.

Salah satu sistem mina hutan yangbisa dilakukan adalah denganbudidaya bandeng di hutanmangrove. Perbandingan luasanempang dengan vegetasi hutanmangrove sebesar 80% : 20%(Dephutbun, 1999). Dengan

pengembangan mina hutan secaralebih tertata, diharapkan dapatmeningkatkan produksi per satuan luasdan hasil tangkapan bandeng. Harapantersebut didasarkan pada asumsibahwa hutan disekitar kolam yang lebihbaik akan meningkatkan kesuburankolam dengan banyaknya detritus.Lebih lanjut, daun mangrove yang jatuhdiduga mengandung alelopaty yangdapat mengurangi keberadaan penyakitikan dalam tambak.

IKAN BANDENG (Chanos chanos)

Bandeng merupakan primadona bagipara petani tambak, dan menjadi ikankonsumsi favorit dikarenakan memilikirasa daging yang gurih dan lembut.

Ikan bandeng memiliki sifat eurhalinyang mampu hidup pada rentangsalinitas yang jauh berbeda, yaituantara 0 ppt sampai dengan 50 ppt.Bila kenaikan terjadi secara bertahap,

Contoh tambak dengan tanaman mangrove di Desa Purworejo, Kec. Bonang, Kab. Demak

Page 7: Edisi Juli, 2009 1 zzz - · PDF filepengelolaan dan pelestarian sumberdaya lahan basah di Indonesia. ... masyarakat di desa tersebut diharapkan ... Suhu air sangat berpengaruh terhadap

Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009 77777

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Konservasi Lahan Basah

.....bersambung ke hal 22

ia mampu hidup hingga salinitas 70ppt. Ikan ini banyak ditemukan didaerah pantai, namun juga mampuhidup mulai dari air tawar sampaiair laut. Habitat yang disukai tanahberlumpur dan banyak ditumbuhiklekap. Secara geografis ikan inihidup di daerah tropis maupunsubtropik pada batas 10° – 20° LUsampai 30° – 40° LS.

Makanan utama adalah planktondan jasad renik, seperti Chrococcus,Pleurosigma, Diplonois, Alga hijau,Alga biru, Detritus, Nematoda, danLarva Crustacea. Di tambak ikanbandeng makan klekap. Klekapmerupakan kumpulan jasad renikyang tumbuh pada permukaandasar tambak. Menurut Syahid et al.2006, klekap merupakan gabunganantara ganggang biru, ganggangkersik, bakteri, protozoa, cacing,dan udang renik.

PEMELIHARAAN IKANBANDENG DENGAN SYSTEMSILVOFISHERY

Dalam budidaya ikan bandengdengan sistem silvofishery ini, ikanbandeng dipelihara bersamatanaman mangrove. Tanamanmangrove bisa ditanam ditengahtambak ataupun disekeliling tambak.

Ada beberapa hal yang perludiperhatikan dalam budidaya ikanbandeng secara silvofishery:

a. Syarat Hidup Budidaya IkanBandeng dengan SystemSilvofisheryBerikut adalah parameter untukmemenuhi kebutuhan hidup padabudidaya ikan bandeng dengansystem silfovishery (menurut Syahidet al. 2006):

Suhu air sangat berpengaruhterhadap proses kimiawi danbiologis di dalam air seperti pupukyang terlalu cepat larut. Suhu airyang terlalu tinggi menyebabkankemampuan air mengikat oksigenmenjadi menurun, sehinggakandungan oksigen dalam airmenurun pula, padahal kebutuhanorganisme terhadap oksigen justrusemakin meningkat. Tabel berikutmenyajikan hubungan antaratemperatur air dengan kandunganoksigen terlarut (Dep. Kehutanan):

Untuk ikan bandeng tumbuh baikpada kisaran 4-8 mg/l.

pematang sekitar 45 derajat.Bagian pematang yangmenghadap ke sisi dalamdasarnya dibuat dengankemiringan yang sama. Jikakondisi tanggul dirasa masihkurang kuat maka perlu untukdibuat berm pada sisi bagiandalam tanggul untuk manambahkekuatan tanggul yang sudah adadan melindungi dari hewanpengganggu seperti ketam danremis.

Pembuatan ParitParit dibuat dengan tinggi antara50 – 100 cm dengan lebar 3-5 m.

b. Persiapan TambakPembersihan lokasiLokasi tambak harus dibersihkanterlebih dahulu dari sampah,ranting dahan, kotoran baik yangada di sekitar dan di dasar tambak.Air yang tercemar dapatmenurunkan kandungan oksigenterlarut dan membunuh jasad-jasadrenik yang sangat berguna untukmakanan alami ikan bandeng.

Pembuatan Tanggul UtamaTanggul utama yang merupakanpematang keliling harus mampumenahan volume dan tekanan airyang besar sehingga kondisi airdalam tambak bisa stabil.

Lebar dasar pematang berkisarantara 3 dan 5 m dengan tinggipematang antara 1 dan 2 meteryang disesuaikan dengan pasangtertinggi dengan dilebihi 30 %untuk antisipasi penyusutan tanahmaksimal sehingga pematangtingginya masih sesuai denganyang dikehendaki. Kemiringan sisi

Parameter Kisaran

Jenis tanah Liat berpasirSalinitas 15 – 25 pptSuhu Air 26 – 32pH 7,5 – 9Kedalaman 0,4 – 1 mKecerahan 30 – 50 cmOksigen terlarut 5,0 mg/l

Temperatur Air Kandungan Oksigen(°C) (mg/l)

0 14,185 12,34

10 10,9215 9,7920 8,8825 8,1230 7,48

Gambar Penampang melintang parit

Gambar Pintu Air

Pembuatan Pintu AirPintu air berguna untuk mengaturpemasukan dan pengeluaran air.Dibuat dua sekat, sekat pertamauntuk saringan sedangkan sekatkedua sebagai sekat penutup.

PengapuranBertujuan untuk meningkatkan pHtanah, membunuh bibit penyakit,meningkatkan kalsium dalam air danmeningkatkan efektivitaspemupukan. Mengingat tambaksilvofishery tidak dapat dikeringkanmaka pemberian kapur dilakukandengan cara penyebaran padatambak berair. Kebutuhan kapurdisesuaikan dengan pH awal daritanah (lihat Tabel berikut).

Page 8: Edisi Juli, 2009 1 zzz - · PDF filepengelolaan dan pelestarian sumberdaya lahan basah di Indonesia. ... masyarakat di desa tersebut diharapkan ... Suhu air sangat berpengaruh terhadap

88888 WWWWWartartartartarta Konserva Konserva Konserva Konserva Konservasi Lasi Lasi Lasi Lasi Lahan Basahahan Basahahan Basahahan Basahahan Basah

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Berita Kegiatan

Empat Tahun Partisipasi Proyek Green Coastdalam Upaya Rehabilitasi PesisirAceh dan Nias Pasca Tsunami

Oleh:Ita Sualia* & Eko Budi P.*

P royek Green Coast “fornature and people afterTsunami” adalah sebuah

upaya rehabilitasi ekosistem pesisirpasca tsunami yang dibiaya olehOxfam–NOVIB di 5 negara yaituIndia, Srilanka, Thailand, Malaysia,dan Indonesia. Green Coastdikelola bersama oleh empatlembaga yaitu Wetlands Interna-tional, WWF, Both Ends dan IUCN.Di Indonesia (Aceh-Nias), GreenCoast dikelola oleh WetlandsInternational Indonesia Programme(WIIP) dan WWF Indonesia,bermitra dengan 31 LSM lokal dan29 KSM untuk melakukan upaya-upaya rehabilitasi ekosistem pesisirpasca tsunami 2004. Empatkegiatan utama yang dikembangkanGreen Coast Project di Indonesiayaitu: (1) Rehabilitasi ekosistempesisir; (2) Pengembangan matapencaharian ramah lingkungan; (3)Penyusunan peraturan desa yangmendukung upaya pelestarianlingkungan; (4) Kampanyependidikan lingkungan. Untukmenunjang pelaksanaan kegiatan dilapangan, proyek juga melakukanupaya-upaya khusus dalam ranahkebijakan (policy), monitoring danevaluasi, peningkatan kapasitas(capacity building) dan peningkatankesadaran lingkungan (awarenessraising).

Dalamimplementasinya,proyek Green Coastmenerapkan prinsip: rehabilitasidan pengelolaan ekosistem pesisirmelalui pelibatan masyarakatsecara aktif, pengayaankeanekaragaman hayati danperbaikan/ pengembangan matapencaharian masyarakat yangtinggal di wilayah pesisir (restora-tion & management of coastalecosystems through a community-based approach, to improvebiodiversity and livelihoods ofcoastal communities). Kegiatanrehabilitasi ekosistem yangdikembangkan selaludikombinasikan dengan upayapengembangan mata pencaharian.Model pengkombinasian iniselanjutnya dikenal dengan istilah“Biorights”1.

Hasil evaluasi akhir menunjukanbahwa sejak dimulainya ProyekGreen Coast di Aceh-Nias padaJuli 2005 sampai denganselesainya masa kerja proyek padaMaret 2009 terbukti bahwapendekatan Biorights yangdikembangkan cukup berhasil,karena adanya partisipasimasyarakat dalam merehabilitasilahan (mulai dari tahapperencanaan, penyiapan danpenanaman bibit sertaperawatannya) yang dikaitkandengan pemberian insentif berupapinjaman modal usaha (tanpaagunan dan tanpa bunga).Masyarakat termotivasi untukmerawat tanaman rehabilitasidengan tingkat keberhasilan hidup

1 Bio-rights adalah sebuah mekanisme pendanaan inovatif yang ditujukan untuk menggabungkan upaya pengentasan kemiskinandan upaya konservasi lingkungan melalui penyediaan kredit mikro untuk pembangunan berkelanjutan. Pendekatan ini mendukungpenduduk setempat untuk tidak melakukan tindakan kontraproduktif dan justru secara aktif terlibat dalam upaya-upaya restorasidan konservasi lingkungan. Kredit mikro ini diharapkan dapat berubah menjadi sebuah bantuan (hibah) murni apabila upayakonservasi yang mereka lakukan berhasil dalam jangka waktu yang telah disepakati antara pemberi dan penerima kredit mikro.

Page 9: Edisi Juli, 2009 1 zzz - · PDF filepengelolaan dan pelestarian sumberdaya lahan basah di Indonesia. ... masyarakat di desa tersebut diharapkan ... Suhu air sangat berpengaruh terhadap

Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009 99999

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Berita Kegiatan

mencapai 75% karena hal tersebutmerupakan syarat untukmenjadikan pinjaman modal usahasepenuhnya menjadi hibah.Namun sebaliknya, jika gagalmempertahankan jumlah di atas(75%) masyarakat diwajibkanmengembalikan modal usahasecara proporsional kepada pihakproyek. Semua prasarat (hak dankewajiban) kelompok masyarakatuntuk dapat menerima bantuanmodal usaha yang dikaitkandengan keberhasilan rehabilitasidituangkan dalam suatu kontrakkerja yang disaksikan tokohmasyarakat.

Selama empat tahun partisipasiProyek Green Coast dalamupaya rehabilitasi ekosistempesisir Aceh dan Nias pascatsunami telah berhasil : (1)Menanam 1.720.900 mangrovepada areal 399ha, tanaman pantaisebanyak 263.723 pada areal582ha dengan prosentase tumbuhrata-rata 75,6% danpengembangan daerahperlindungan laut total seluas190ha. Dari kegiatan rehabilitasiekosistem pesisir ini setidaknya16.000 penduduk di total 70 desalokasi kegiatan mendapat manfaatpelindung lingkungan dari kegiatanrehabilitasi ekosistem; (2) Sekitar1450 orang menerima manfaatekonomi langsung dari kegiatanpengembangan mata pencaharian.

Model pendekatan Biorights yangditerapkan oleh Proyek GreenCoast ternyata mendapatkanapresiasi positif dari BRR selakukoordinator upaya rehabilitasi-rekonstruksi Aceh-Nias pascaTsunami dan dari Gubernur Acehselaku pemerintah tertinggiPropinsi Aceh. Keduanyamengkategorikan Green Coastsebagai salah satu programrehabilitasi yang cukup sukses diAceh karena melibatkan partisipasi

penuh masyarakat denganpengembangan konsep rehabilitasiyang dikombinasikan denganalternatif usaha ekonomimasyarakat dan dirasakan sangatefektif dan berhasil menumbuhkanpartisipasi aktif masyarakat untukdapat melanjutkan programpelestarian eksositem pesisirsecara swadaya.

Berakhirnya masa Proyek GreenCoast pada Maret 2009 tidakserta-merta ditinggalkan begitusaja oleh Manajemen proyek.Untuk mendukung dan memastikanagar pencapaian kegiatan bersamamasyarakat sejak Juli 2005 tidaksia-sia dan dapat terusdipertahankan bahkan ditingkatkanterutama oleh pemerintahsetempat, maka selama periodeApril-Juni 2009 telah dilakukanbeberapa kegiatan sbb:

1) Peningkatan kapasitaskelembagaan mitra-mitraGreen Coast

Pelatihan dengan topik manajemendan administrasi keuanganlembaga dan pengelolaankelembagaan kelompokmasyarakat dan kegiatanpenyadaran lingkungan.Serangkaian kegiatan inidilaksanakan pada 25-26 Mei2009.

2) Rangkaian Sarasehan “Empattahun partisipasi ProyekGreen Coast dalam upayarehabilitasi ekosistem pesisirAceh dan Nias pasca tsu-nami” yang terdiri dariworkshop, kunjungan kelokasi Green Coast danTalkshow di statsiun TV lokal

Rangkaian kegiatan sarasehandilaksanakan pada 22-23 Juni2009 dengan total peserta 103orang, terdiri dari instansi

pemerintah terkait tingkatKabupaten, Propinsi dan Pusat/Nasional, Lembaga SwadayaMasyarakat beserta wakilmasyarakat binaanya yang terlibatlangsung maupun tidak langsungdalam penyelenggaraan GreenCoast, Lembaga Penelitian,Universitas serta Lembaga DonorInternational. Workshop inibertujuan untuk :

a. Memaparkan perjalanan dancapaian-capaian Proyek GreenCoast serta melihat langsunghasil kegiatan-kegiatannya dilapangan

b. Membangun komitmen parapemangku kepentingan(Stakeholders), termasukmasyarakat dan pemerintahuntuk menjaga, melanjutkandan mengembangkan hasil-hasil capaian Proyek GreenCoast

c. Memberi masukkan kepadapara donor/penyandang danaakan masih diperlukannyakeberlanjutan pendanaan bagikegiatan rehabilitasi pesisir diAceh dan Nias.

Kegiatan kunjungan ke lokasiGreen Coast dilakukan di dua desayaitu Kajhu dan Gampong BaroKabupaten Aceh Besar. Pesertakunjungan diajak untuk melihat danberdiskusi dengan kelompok didesa tersebut mengenaikeberhasilan penanamanmangrove dan penanamantanaman pantai, mengunjungipusat pendidikan lingkungan danmelakukan penanaman cemaralaut di Desa Gampong Baro.

Talkshow di statsiun TV lokal yaituAceh TV dengan narasumberMarie Jose (Manajer Green CoastInternational Programme), Nyoman

.....bersambung ke hal 13

Page 10: Edisi Juli, 2009 1 zzz - · PDF filepengelolaan dan pelestarian sumberdaya lahan basah di Indonesia. ... masyarakat di desa tersebut diharapkan ... Suhu air sangat berpengaruh terhadap

1010101010 WWWWWartartartartarta Konserva Konserva Konserva Konserva Konservasi Lasi Lasi Lasi Lasi Lahan Basahahan Basahahan Basahahan Basahahan Basah

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Berita Kegiatan

Upaya Rehabilitasi Ekosistem Pesisirdi Sekitar Cagar Alam Pulau Dua, Propinsi Banten

Cagar Alam Pulau Dua(CAPD), terletak di TelukBanten dengan letak

geografis 06o01’05" – 06o02’05" LSdan 106o11’38" – 106o13’14" BT.Secara administratif CAPD beradadi Desa Sawah Luhur Kota SerangPropinsi Banten. Pada awalnyaPulau Dua merupakan pulau yangterpisah dari Pulau Jawa oleh selatselebar 500m. Pada tahun 1978,selat tersebut mengalamipendangkalan akibat lumpur yangdibawa oleh sungai-sungai yangbermuara di wilayah Teluk Bantensehingga timbul tanah baru yangmenyatukan Pulau Jawa denganPulau Dua. Tanah timbul tersebutkemudian ditumbuhi oleh vegetasiApi-api (Avicennia).

CAPD dikenal juga dengan sebutanPulau Burung karena dihuni olehrata-rata 11 ribu ekor burung yangterdiri dari 101 jenis. Sekitar 38jenis burung di Pulau Dua

merupakan burung yang dilindungi,satu jenis diantaranya masuk dalamkategori endangered (langka danterancan kepunahan) IUCN yaituFregata andrewski/Bintayung, satujenis masuk dalam ketegorivulnerable (rentan) yaitu WilwoMycteria cinerea/Bluwok, satu jenistermasuk rare (langka) yaituZosterops flavus/Burung kacamatadan tiga jenis masuk dalam CITESAppendix II. Namun sayangnyajenis Bluwok dan Bintayung sejakpertengahan 1970-an tidak lagitercatat singgah di CAPD. (Noor,2004)

Keberadaan mangrove di CAPDsangatlah penting selain sebagaihabitat burung juga untuk melindungitambak dan pemukiman yang beradadi belakangnya. Beberapa jenismangrove yang tumbuh diantaranyaRhizopora apiculata, RhizoporaStylosa, Avicennia marina, Bruguieracylindrica, Aegiceras corniculatumdan Lumnitzera racemosa. Jenistanaman pantai lain diantaranyaDiospyros marotima, Aglaiaelaeognoidea, Triphasia trifolia,Erythrina orientalis, Leucaenaleucocephala dan Caesalpiniabonduc.

Kuntul Kecil, Egretta garzetta, Little Egret Kowakmalam abu, Nycticorax nycticorax,Black-crowed Night-heron

Peta Pulau Dua Propinsi

Oleh:Ita Sualia*

Page 11: Edisi Juli, 2009 1 zzz - · PDF filepengelolaan dan pelestarian sumberdaya lahan basah di Indonesia. ... masyarakat di desa tersebut diharapkan ... Suhu air sangat berpengaruh terhadap

Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009 1111111111

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Berita Kegiatan

ANCAMAN DI SEKITARKAWASAN CAGAR ALAMPULAU DUA

Abrasi pantai, merupakan salah satuancaman terhadap kawasan CAPD,ombak yang menggerus di bagianutara & timur-laut menyebabkanberkurangnya luas daratan sertavegetasi diatasnya. Madsahi(jagawana CAPD) menyebutkan,pada tahun 1996, di -areal ygterkena abrasi- masih terdapatbeberapa batang pohon yang berdiritegak, namun pada tahun 2000pohon-pohon tersebut sudahtergerus sejauh 1m ke arah daratanselalu tergenang. Selain ancamanabrasi yang berasal dari prosesalam, keberadaan burung danvegetasi di CAPD juga tak luput darigangguan aktivitas manusia yangmerusak diantaranya penangkapandan pengambilan telur burung sertapengambilan kayu bakar.

UPAYA PERLINDUNGANCAGAR ALAM PULAU DUA

Wetlands International IndonesiaProgramme (WIIP) bersamaKelompok Masyarakat PecintaAlam Pesisir Pulau Dua (yangterdiri dari enam anggota) dengandukungan dari De KootjeFundatiën sejak Juli 2008 telahmengembangkan upaya rehabilitasiekosistem mangrove di sekitarCAPD. Kegiatan-kegiatan yangtelah dikembangkan yaitu :

1. Rehabilitasi EkosistemPesisir dan PengembanganMata Pencaharian

Jumlah mangrove yang telahditanam sejak Februari 2009 yaitu22.000 mencakup areal 4ha dibuffer zone CAPD dan 1 ha diareal pertambakan. Jenis man-grove yang ditanam adalahRhizophora mucronata, Rhizophora

Sketsa Pulau Dua, areal yang diberiwarna hijau adalah lokasi penanaman

Pembibitan mangrove

Abrasi di bagian utara CAPD

stylosa, Rhizophora apiculata,Avicenia sp, Ceriops decandra danBruguiera sp.

Page 12: Edisi Juli, 2009 1 zzz - · PDF filepengelolaan dan pelestarian sumberdaya lahan basah di Indonesia. ... masyarakat di desa tersebut diharapkan ... Suhu air sangat berpengaruh terhadap

1212121212 WWWWWartartartartarta Konserva Konserva Konserva Konserva Konservasi Lasi Lasi Lasi Lasi Lahan Basahahan Basahahan Basahahan Basahahan Basah

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Berita Kegiatan

Modal usaha yang disediakanuntuk Kelompok Pecinta AlamPesisir Pulau Dua digunakan untukmengembangkan kegiatan tambakbandeng. Alokasi dana tersebutditujukan untuk menyewa tambak,melakukan perbaikan ringan padakonstruksi tambak dan membelimaterial budidaya seperti bibit danpupuk. Kegiatan ini telah dimulaiawal Maret 2009 denganmenggunakan sebidang tambakseluas 1 ha. Anggota kelompokyang terlibat langsung dalamkegiatan tambak ini telah setujuuntuk menyisihkan sekitar 30%dari keuntungan bersihpertambakan untuk kegiatanperawatan tanaman mangroveyang telah ditanam.

2. Pendidikan Lingkungan

Sasaran dari kegiatan pendidikanlingkungan adalah KelompokPecinta Alam Pesisir Pulau Dua,

Pelajar sekolah dasar danmenengah serta masyarakat desa.Selain penyadaran pelestarianlingkungan, khusus untukKelompok Pecinta lama pesisirPulau Dua dibekali kapasitas untukmembuat pembibitan mangroveserta mengelola kelompok.Sedangkan pendidikan lingkungandi tingkat masyarakat dikemasdalam pengenalan tambak ramahlingkungan (model tambaksylvofishery) dan peringatan HariLahan Basah Sedunia (WorldWetlands Day/WWD).

3. Perbaikan prasarana CAPD

Kegiatan yang telah dilakukanuntuk perbaikan prasarana diCAPD adalah pembuatan duabuah papan himbauan dan aturanmasuk ke kawasana CAPD sertapembuatan dua unit tempatsamapah di luar pintu masukCAPD.

Upaya rehabilitasi ekosistem disekitar CAPD dan sekitarnya akanmemiliki beberapa keuntungan,diantaranya: (a) melindungipemukiman dan tambak dibelakang CAPD, (b) melindungikeanekaragaman hayati,khususnya sebagai habitat burung,(c) meningkatkan sumberdayahayati perairan (mangrove akanmenjadi daerah pemijahan danmencari makan berbagai ikan danudang), (e) ikut meredam (miti-gate) dampak perubahan iklimmelalui serapan CO2.Untuk itumarilah bersama-sama kitamenjaga kelestarian ekosistempesisir khususnya Cagar AlamPulau Dua.

*Staff Teknis Wetlands International -Indonesia Programme

Sebagian peserta WWD

Peserta Pendidikan Lingkungan

Tempat sampah di sekitar CAPD dibuat oleh kelompokPecinta Alam Pulau Dua

Papan aturan masuk kawasan CAPD

Page 13: Edisi Juli, 2009 1 zzz - · PDF filepengelolaan dan pelestarian sumberdaya lahan basah di Indonesia. ... masyarakat di desa tersebut diharapkan ... Suhu air sangat berpengaruh terhadap

Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009 1313131313

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Berita Kegiatan

Suryadiputra (Koordinator GreenCoast Indonesia), Ibu Syarifah(perwakilan KSM binaan GreenCoast) dan Ir. Razali (KepalaDinas Kelautan dan PerikananPropinsi Aceh). Dalam talkshow iniperwakilan pemerintah pusat/nasional merekomendasikan agarcapaian-capaian Green Coast diAceh dan Nias dapatdipertahankan dan perludiintegrasikan ke dalam kebijakanpemerintah. Diharapkan, hasil-hasilpembelajaran dari Green Coasttersebut juga dapatdisosialisasikan ke daerah-daerahpesisir Indonesia lainya sebagaicontoh keberhasilan rehabilitasiekosistem pesisir.

3) Sosialisasi Demo Site GreenCoast

Sebagaimana telah disampaikanpada WKLB edisi sebelumnyabahwa Proyek GC telah berhasilmengidentifikasi 11 lokasipercontohan proyek (demosite)yang tersebar di Aceh dan Nias.Hal ini juga telah disampaikan kePemerintah Provinsi Aceh denganmelayangkan surat ke Gubernur

Propinsi Aceh. Upaya-upaya lainyang dilakukan oleh Proyek GCdalam mensosialisasikan demositediantaranya : (1) Audiensi keBupati Aceh Besar; (2) Workshopditingkat pemerintah KecamatanJyaa Kabupaten Aceh Jaya; (3)Sosialisasi ke instansi-instansipemerintah di tingkat Propinsiyaitu Dinas Kelautan danPerikanan, Bapedal, BappedaAceh dan Dinas Kehutanan danPerkebunan.

4) Memperkuat keberadaanJaringan KUALA (Koalisiuntuk Advokasi Laut Aceh)

Pada tanggal 3 Oktober 2007,mitra-mitra proyek Green Coastbersatu dalam suatu jaringan /networking yang bernama KoalisiUntuk Advokasi Laut Aceh(KuALA) untuk mengefektifkanproses advokasi lingkunganpesisir di Propinsi NAD dan Nias.Penguatan jaringan Kualadilakukan dengan mensupportfasilitas sekretariat, biayaoperasional dan perekrutan stafuntuk kesekretariatannya.

..... Sambungan dari halaman 9

Empat Tahun Partisipasi Proyek Green Coast ...........

Hal-hal yang dapatdirekomendasikan untukpengembangan proyek yangserupa dengan Green Coastdiantara yaitu:

• Penyediaan petunjuk tekniskegiatan rehabilitasi

• Pengembangan base linesebelum kegiatan di lakukan

• Seleksi anggota kelompok yangterlibat dalam kegiatan harusketat

• Pendampingan intensifterhadap kelompok danmasyarakat

• Penetapan kriteria khususdalam penetapan matapencaharian yang akandikembangkan denganmenggunakan pinjaman modalusaha dari proyek

Pengembangan exit strategy untukkeberlanjutan kegiatan harusdirancang pada awal implementasikegiatan.

Staff teknis Wetlands InternationalIndonesia Programme

Workshop (kiri) dan kegiatan penanaman di Desa Gampong Baro (kanan)

Page 14: Edisi Juli, 2009 1 zzz - · PDF filepengelolaan dan pelestarian sumberdaya lahan basah di Indonesia. ... masyarakat di desa tersebut diharapkan ... Suhu air sangat berpengaruh terhadap

1414141414 WWWWWartartartartarta Konserva Konserva Konserva Konserva Konservasi Lasi Lasi Lasi Lasi Lahan Basahahan Basahahan Basahahan Basahahan Basah

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Berita dari Lapang

Cagar Alam Batang Pangean,Sawah Lunto,

Prop. Sumatera BaratMenyimpan Beragam Flora Unik

Oleh:Esti Munawaroh, Dra*

Kebun Raya Bogormerupakan muzeumtanaman hidup dengan

koleksi tanaman tropis terlengkap didunia. Kebun Raya Bogormengoleksi tanaman dataran rendahberiklim basah tropis.

Sebagai Pusat KonservasiTumbuhan, Kebun Raya Bogordiantaranya melakukan eksplorasitumbuhan di seluruh hutannusantara untuk dilestarikan.

Salah satu lokasi kegiataneksplorasi dan penelitian floraadalah kawasan hutan Cagar AlamBatang Pangean, Kab. Sawahlunto,Prop. Sumatera Barat, yangmerupakan salah satu tempatperlindungan beberapa spesiestumbuhan dan hewan.

CAGAR ALAM BATANGPANGEAN

Untuk mencapai Kab. Sawah Lunto/Sijunjung dapat dicapai denganmenggunakan kendaraan roda duaatau roda empat selama 3-4 jam.

Luas kawasan C.A. Batang Pangean37.925 ha, topografi berupaperbukitan yang rapat dan terjal.Dua bukit yang kami eksplor adalahkawasan bukit Patapan dan bukitUlayat. Suhu harian C.A. BatangPangean disiang hari berkisar 27-32°C, sedangkan dimalam hariberkisar 19 - 21°C dengankelembaban antara 70-100%.

Kawasan C.A. Batang Pangean IImerupakan hulu dari beberapasungai diantaranya Sungai Makapau,Sungai Lumuik, Sungai Anyir danbeberapa anak sungai lainnya.

PENGOLEKSIAN

Kegiatan eksplorasi dilakukandengan cara metode acak. Materialyang dikumpulkan berupa materialhidup meliputi biji, anakan (seedling),umbi dan stek batang atau akar, darijenis-jenis yang di Kebun Rayabelum ada, masih sedikit, atausudah kritis. Jenis-jenis di alamsudah langka, jenis-jenis floraendemik, maupun jenis-jenis yangberpotensi sebagai tanaman hias

atau tanamanobat, bahanmakanan ataubahan bangunan.

Koleksi anakandilakukan dengancara memutartanah disekitarnya,agar tetap

menempel dan akartidak goyang. Lalubungkus plastik dandiberi label sesuai kodekolektor. Sedangkan biji,dibersihkan dari dagingbuahnya, dikeringanginkan kemudiandibalut kertas tissue,dimasukkan dalamplastik dan diberi label.

Cara pengoleksian jenisanggrek epifit hanyadiambil begitu saja dandibersihkan, diikat dandiberi label. Untuk jenisanggrek tanah dibalutdengan kertas tissuekemudian dimasukkankedalam plastik.

PEMELIHARAAN DILAPANGAN

Material anakan, setelahsampai di kem, ditambah tanahnya,lalu bungkus polybag dan sungkupdengan plastik untuk menjagakelembaban. Untukanggrek epifit cukupdengan menggantungdan menyiramnya setiaphari. Sedangkan anggrektanah yang sudahdibalut kertas tissue,cukup dicelupkan kedalam air tiap pagi atausore.

Kawasan C.A. Batang Pangean II.

Menyeberang menuju KawasanSungai Makapau

Pengoleksian Tumbuhannon anggrek

Pengoleksian Tumbuhananggrek

Pemeliharaan koleksianggrek

Page 15: Edisi Juli, 2009 1 zzz - · PDF filepengelolaan dan pelestarian sumberdaya lahan basah di Indonesia. ... masyarakat di desa tersebut diharapkan ... Suhu air sangat berpengaruh terhadap

Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009 1515151515

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Berita dari Lapang

.....bersambung ke hal 20

PENGEPAKAN

Pengepakantanaman hasileksplorasi dilakukansetelah kegiatan dilapang selesai.Carapengepakannyadengan dibungkusplastik sungkup dandiberi udara untukmenjagakelembaban. Untukbiji-bijian setelahdicuci bersihkemudiandibungkus tissueatau koran laludibungkus plastik.Kemudiandibungkus dengankardus yang kuatdan di kemasdengan tali yangkuat. Usahakan

tidak dikemas secara padat supayamengurangi faktor kematian.

KOLEKSI YANG DIKUMPULKAN

Hasil eksplorasi diperoleh 125 nomorkoleksi yang terdiri dari 78 marga,dan 53 suku. Empat puluh tigadiantaranya merupakan koleksi barubagi Kebun Raya dan dimanadiantaranya merupakan koleksitinggal satu di Kebun Raya Bogor.

Areal pengkoleksian dan penelitianini memiliki ketinggian 1000m-1100 mdpl. Jenis pohon yang mendominasidi kawasan hutan tersebut adalahdari Suku Lauraceae,

Dipterocarpaceae, Meliaceae danBurseraceae. Selain didominasioleh pohon-pohon besar, jugabanyak dijumpai jenis yang perdudiantaranya adalah SukuEuphorbiaceae, RubiaceaeVerbenaceae dan Arecaceae.

Sedangkan yang mendominasilantai hutan adalah jenis Paku-pakuan, Aglaonema spp., Alpiniaspp. dan Forestia spp, danMarantha spp.

KOLEKSI JENIS POHON ATAUPERDU

a. Jenis Aporosa lunata Hook.f.(Euphorbiaceae)

Jenis baruuntuk KebunRaya Bogor.Pohonnya tidakbegitu besar,berdaun sangatrindang.Kayunya seringdimanfaatkanmasyarakat untuk membuat papan.

b. JenisArchidendronbubalinum(Jack.) Nielen(Mimosaceae)Sering disebutkabau. Sangatdigemarimasyarakatsebagaicampuran sambal dan penambahnapsu makan. Diketemukan dikawasan berintensitas cahayasangat tinggi atau kawasanterbuka. Pohon kecil, tinggi sampai20m, diameter sampai 25 cm,.Buah berwarna hijau ataukemerahan, biji berwarna hitamkecoklatan mengkilap.

c. Jenis Canthium glabrumBlume (Rubiaceae)Pohon, tinggi mencapai 12 m,diameter batang kurang lebih 10cm. Daun bulat telur-lonjong,dibagian pangkal lebar danmeruncing, dibagian atas gundul.

Buah tunggal,berwarna hijau, bilamasak kehitam-hitaman-hitammengkilap, diameter2-3,5 cm. Bentuk bijisegitiga tipis, keras,coklat kehitaman,unik dan menarik. DiKebun Raya Bogor belum pernahberbunga dan berbuah.

d. Jenis Caseariaflavovirens Blume.(Flacourtiaceae)Diketemukan dikawasanbukit dengankemiringan 45o, tempatterbuka denganintensitas cahaya 50%.Terdapat di KebunRaya, tetapi jarangberbuah. Tumbuhanperdu, tinggi 3 m,permukaan kulit batang putih. Daunelip-lonjong-lanset, panjangmeruncing, dengan ukuran 12-25cmx 5-9cm, panjang tangkai 1-2 cm.Buah lebat, berbentuk elip, bentukparuh, warna oranye, panjang 5-9cm, biji banyak kecil-kecil, aril merah

gelap. Bentuk dan besar buahsangat bervariasi, rasa asam.

e. Jenis Dracontomelondao (Blanco)Merr. & Rolfe(Anacardiaceae)Diketemukandidekat aliran anaksungai Makapau dikawasan bukit

Patapan. Kayu kuatdimanfaatkan untuk papanatau tiang. Pohon, tinggilebih dari 25m, diametermencapai 1,5m denganbanir sampai tinggi 5m.Daun 4-9 pasang anakdaun. Bunga keputih-putihan, bulir bunga panjang. Buahbulat berwarna kuning kecoklatanagak pucat, berisi 5 biji, daging buahlunak keputih-putihan dan rasanyaasam. Buah sering dimakan burungrangkong dan monyet.

Penanganan koleksi nonanggrek

Penyungkupankoleksi

Biji-biji (hasil eksplorasi)setelah dicuci

Pengepakan dalam kardus

Koleksi tumbuhan siapuntuk dikirim

Archidendron bubalinum(Buah, biji)

Buah dan daun

Buah

Canthiun glabrum(Buah dan biji)

Page 16: Edisi Juli, 2009 1 zzz - · PDF filepengelolaan dan pelestarian sumberdaya lahan basah di Indonesia. ... masyarakat di desa tersebut diharapkan ... Suhu air sangat berpengaruh terhadap

1616161616 WWWWWartartartartarta Konserva Konserva Konserva Konserva Konservasi Lasi Lasi Lasi Lasi Lahan Basahahan Basahahan Basahahan Basahahan Basah

Menyusuri Keindahan Selat Namatotadan Teluk Bicaridi Kota Senja Kaimana

Oleh:Hermanus Warmetan*

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Berita dari Lapang

Kabupaten Kaimanatermasuk salah satuKabupaten Pemekaran Di

Provinsi Papua Barat yangdibentuk berdasarkan Undang-undang No 26 tahun 2002. Secaraadministratif status, kedudukan,dan fungsi pemerintahannyaberubah dari distrik (kecamatan)dalam lingkup Kabupaten Fakfakmenjadi Kabupaten Kaimana.

Luas wilayah Kabupaten Kaimanaadalah 18.500 Km2 dengan jumlahpenduduk 48.750 jiwa, dimana76% diantaranya tercatat sebagaipenduduk miskin. Secara geografiterletak di bagian selatan wilayahKepala Burung dan pesisir selatanProvinsi Papua Barat, di sebelahtimur berbatasan dengan Kab.Mimika, sebelah barat berbatasandengan Kab. Fakfak, sebelah utaraberbatasan dengan Kab. TelukBintuni, Kab. Teluk Wondama danKabupaten Paniai, serta sebelahselatan berbatasan dengan Kab.Maluku Tenggara (BPS, 2007).

Selanjutnya mengacu padaRencana Pengembangan Wilayahdan Investasi Papua Barat,ditetapkan cakupan daerah Fakfak,Kaimana dan Bintuni sebagaiKawasan Pengembangan V; unsurpengikut berupa transportasi laut,darat dan komoditas unggulansejenis; komoditas unggulanberupa pala, ikan, udang, teripang,minyak dan gas bumi; potensipasar adalah domestik dan ekspor;dan posisi kawasan jalur pantaiselatan dan teluk (Unipa, 2007).

POTENSI HAYATI SELATNAMATOTA DAN TELUK BICARI

Kekayaan Flora

Jenis-jenis vegetasi hutan berkayuyang terdapat pada kawasan hutan(pantai dan hutan dataran rendah)di Selat Namatota dan Teluk Bicarisebanyak 68 jenis yang terdiri dari26 Famili. Jenis–jenis komersilseperti, Koordersiodendronpinnatum, Canarium indicum,Canarium decumenum, Octomelessumatrana, Diospyros papuana,Intsia bijuga, Pometia coriaceae,Pometia pinnata, Planconella sp.dan Theymaniodendron bogoriense.

Jenis-jenis vegetasi hutan non kayuterdiri dari jenis Anggrek, Palem danBambu. Terdapat 14 jenis anggrekyang tergolong dalam 8 marga,masing-masing terdiri dari 13 jenisanggrek yang hidup di pohon(Anggrek epifit) dan 1 jenis anggrekyang hidup di tanah (anggrekterestrial). Jenis anggrek tersebutadalah : Bulbophyllum grandiflorum.Blsp., Coelegyne beccarii,Dendrobium undulatum. R.Br,Dendrobium antenatum. Lindl,Dendrobium sp., Dendrobiumacinaciforme. Roxb., Dendrobiumlitorale, Grammatophyllum scriptumBL., Grammatophyllum papuanumBl, Gramatophyllum speciosumLindl., Eria sp., Spathoglottis plicataBL., Vanda sp, Vanila sp.(Suryowinoto, M. 1988).

Jenis-jenis Palem dan Rotan Padakawasan hutan (pantai dan dataranrendah) di Selat Namatota dan

Teluk Bicari terdiri 9 jenis palemyang terdiri dari 9 genus famili.Arenga sp., Arenga pinnata, Caryotarumphiana Mart., Dransfieldiamichanta, Hydriastelle costata,Pigafetta filaris, Metroxylon sagu,Drymophoeus oliviformis, Sg,Calamus sp. Sedangkan jenis-jenisbambu diketahui 2 jenis yang terdiridari 2 genus dari Famili Poase.Bambusa vulgaris Schrad ex Wendldan Schizostachyum sp.

Kekayaan Satwa

Jenis satwa liar yang teridentifikasiterdiri atas 9 jenis mamalia, 29 jenisburung, 2 jenis reptilia dan 1 jenisserangga. Jenis-jenis umum yangdijumpai adalah Babi (Sus scrofa),Kelelawar (Emballonura sp danPteropus neohibernicusneohibernicus), Kuskus cokelat danbertotol (Phalangeridae) dan Rusatimor (Cervus timorensis) (Petocz, R.1994). Sedangkan jenis burung yangditemukan ada bebarapa yangdilindungi seperti Kakatua raja(Probosciger atiremus) masuk dalamAppendix I CITES, Kakatua koki/janulkuning (Cacatua galerita triton)masuk dalam Appendix II CITES,Cekakak suci (Halcyon sancta), Elangbondol (Haliastur indus), Julangpapau/taon-taon papua (Rhyticerosplicatus), Mino muka-kuning/beo irian(Mino dumontii), Kasturi kepala hitam(Lorius lorry). (Behler, 2001). Selainitu beberapa jenis ikan yang terdapatdikawasan ini seperti, ikan kakapmerah, kerapu, tenggiri, lasi dan jenisikan lainnya.

Page 17: Edisi Juli, 2009 1 zzz - · PDF filepengelolaan dan pelestarian sumberdaya lahan basah di Indonesia. ... masyarakat di desa tersebut diharapkan ... Suhu air sangat berpengaruh terhadap

Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009 1717171717

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Berita dari Lapang

OBYEK WISATA

Bila kita menyusuri Selat Namatotadan Teluk Bicari kita akanmenyaksikan keindahan alam yangsangat mempesona. Ada beberapaobyek yang menjadi daya tarikpengunjung, antara lain dinding-dinding batu bermotif yangterpampang megah. Motif dindingini ada yang bersimbol/berbentukmanusia, telapak tangan manusia,dan gambar-gambar hewan (ikandll). Konon menurut ceritamasyarakat Kampung Maimaibahwa motif ini dibuat oleh leluhur/nenek moyang mereka.

Selain motif di dinding-dindingbatu, kita juga dapat mengunjungiKampung Namatota untuk melihatmakam para raja Namantota.Selanjutnya yang lebih menariklagi kita dapat menyaksikan salahsatu mamalia laut langkah yaituikan paus biru (Bryde’s whale)yang menjadikan Selat dan Telukini sebagai habitat hingga ke TelukTriton dan keindahan alam lautberupa terumbu karangnya.

ANCAMAN

Keterancaman suatu kawasandewasa ini sangat erat kaitannyadengan aktifitas manusia dalammengeksploitasi sumber daya alamdengan tidak memperhatikankualitas lingkungan. Secara khususpada Selat dan Teluk inimempunyai potensi biota lautseperti terumbu karang, beberapajenis ikan komersil dan ikan paus.Dalam laporan “Penyusunan TataRuang Pesisir dan Pulau-PulauKecil Serta Rupa Bumi KabupatenKaimana Provinsi Papua Barat,2007”, maka Namatota,Lobo,Werinuta, Sisir, Lumira,Maimai adalah merupakan kawasanpengembangan komoditas unggulanuntuk ikan, teripang, lola, danperkebunan pala.

Beberapa ancaman yangteridentifikasi di kawasan SelatNamatota dan Teluk Bicari adalahberoperasinya dua perusahaanpenangkapan ikan yaitu PT. AvonaMina Lestari dan PT. Raja MinaRaya yang melakukanpenangkapan memasuki daerahini, sehingga dikuatirkan alattangkap berupa jaring dapatmenghalangi pergerakan dari ikanpaus bahkan bisa terjaring danmati dan kerusakan biota lautlainnya serta terjadi pencemaranlaut oleh tumpahan minyak darikapal-kapal penangkap ikan.

STRATEGI PENGELOLAANKAWASAN SELAT NAMATOTADAN TELUK BICARI

Berdasarkan potensi hayati danadat istiadat/benda budaya yangdimiliki hendaklah didayagunakandalam meningkatkan ekonomi bagimasyarakat dengan menjadikawasan ini sebagai salah satutujuan wisata di KabupatenKaimana. Hal ini dikarenakanhingga saat ini manajemen

pengelolaannya belum berjalandengan baik dan belum adanyaketerlibatan masyarakat dalampengelolaan potensi ini, sehinggadiharapkan peran serta dariPemerintah Kabupaten Kaimanamelalui instansi teknis (DinasPerikanan dan Kelautan, DinasKehutanan dan Perkebunan danDinas Pariwisata) dalammemikirkan dan merencanakansuatu sistem pengelolaan yangbaik agar dapat menarik minatwisatawan baik domestik maupunasing untuk berkunjung kekawasan ini. Melalui obyek wisataini secara tidak langsung dapatmendatangkan Penghasilan AsliDaerah (PAD).

Demi menjaga kawasan ini daribeberapa ancaman yang terjadimaka perlu adanya kerjasama dariberbagai stakeholder sepertiPEMDA, LSM dan masyarakatlokal dalam mengelola danmenjaga kawasan tersebut.Undang-undang pengelolaankawasan harus lebihdisosialisasikan, kalau perlu dibuatperaturan yang mengaturpemanfaatan hasil laut dan hutan,penggunaan jenis-jenis alattangkap yang ramah lingkunganserta pembatasan kapasitas kapal(mesin) penangkap ikan yangberoperasi dikawasan tersebut.Sehingga kelestariankeanekaragaman hayati flora danfauna daratan, biota laut dapatterjaga kelestariannya dariberbagai tindakan atau aktifitasyang berdampak pada kerusakanlingkungan.

*) Dosen Bidang KonservasiSumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan

Universitas Negeri PapuaManokwari 98314

Email :[email protected]

Makam Raja-raja Namatota

Motif kuno didinding batu Kampung Maimai

Page 18: Edisi Juli, 2009 1 zzz - · PDF filepengelolaan dan pelestarian sumberdaya lahan basah di Indonesia. ... masyarakat di desa tersebut diharapkan ... Suhu air sangat berpengaruh terhadap

1818181818 WWWWWartartartartarta Konserva Konserva Konserva Konserva Konservasi Lasi Lasi Lasi Lasi Lahan Basahahan Basahahan Basahahan Basahahan Basah

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Berita dari Lapang

Peran Laut dan Ekosistem Pesisir

dalam Mengurangi Pemanasan Global

Oleh:Gandi Y.S. Purba*

Laut sangat berperan dalammengontrol iklim di bumidengan memindahkan

panas dari daerah ekuator menujuke kutub. Tanpa peranan laut,maka hampir keseluruhan planetbumi akan menjadi terlalu dinginbagi manusia untuk hidup. Lautanjuga berperan dalam menangkapCO2 dari atmosfer dalam jumlahyang sangat besar. Sekitarseperempat CO2 yang dihasilkanoleh manusia dari hasilpembakaran bahan bakar fosildiserap dan disimpan di lautan. Dibeberapa bagian laut CO2 dapattersimpan hingga berabad-abadlamanya dan berperan sangatbesar dalam mengurangipemanasan global. Potensi lautmenyerap CO2 dapat lebih tinggidibanding hutan. Melaluiorganisme laut yang melimpahseperti mangrove, terumbu karangdan padang lamun serta biota kecilseperti plankton atau mikro alga,ekosistem laut ternyataberkemampuan dan menjadi solusimenghadapi fenomena pemanasanglobal.

EKOSISTEM MANGROVE

Bila dibandingkan dengan hutandaratan, hutan mangrove memilikiproduktivitas primer yang tinggi.Mangrove memiliki adaptasianatomi dan fisiologi yangberkembang untuk kelangsunganhidupnya. Mengrove ikut berperan

dalam mengurangi pemanasanglobal dengan menyerap CO2melalui proses fotosintesis.Proses fotosintesis padamangrove berperan besar dalammengurangi peningkatan CO2 diatmosfer yang berakibat terjadinyapemanasan global.

EKOSISTEM TERUMBUKARANG

Terumbu karang adalah strukturdi dasar laut berupa depositkalsium karbonat di laut yang

dihasilkan terutama oleh hewankarang. Karang adalah hewantak bertulang belakang yangtermasuk dalam Filum Co-elenterata (hewan berrongga)atau Cnidaria. Satu individukarang atau disebut polipkarang. Zooxanthellae adalahalga dari kelompokDinoflagellata yang bersimbiosispada hewan karang. Sebagianbesar zooxanthella berasal darigenus Symbiodinium. Jumlahzooxanthellae pada karangdiperkirakan > 1 juta sel/cm2

Ekosistem terumbu karang

Ekosistem mangrove

Page 19: Edisi Juli, 2009 1 zzz - · PDF filepengelolaan dan pelestarian sumberdaya lahan basah di Indonesia. ... masyarakat di desa tersebut diharapkan ... Suhu air sangat berpengaruh terhadap

Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009 1919191919

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Berita dari Lapang

permukaan karang, bahkanantara 1-5 juta sel/cm2. Meskidapat hidup tidak terikat induk,sebagian besar zooxanthellaemelakukan simbiosis. Bagizooxanthellae, karang adalahhabitat yang baik karenamerupakan pensuplai terbesarzat anorganik untuk fotosintesis.

Zooxanthellae yang berada didalam karang bersifat menyerapdan mengeluarkan karbon.Zooxanthellae hidup berdiam didalam kulit terumbu karangCaCo3 pada proses kalsifikasidisimpan oleh karang padacangkangnya. Kalsifikasi adalahproses yang menghasilkan kapurdan pembentukan rangkakarang. Sementara itu,karbondioksida akan diambiloleh zooxanthellae untukfotosintesis. Pengambilan ataupemanfaatan karbon (CO2)dalam jumlah yang sangat besaruntuk keperluan kalsifikasi yangkemudian menghasilkan terumbukarang sebaran vertikal danhorisontal yang amat luas,menjadikan terumbu karangsebagai CARBON SINK.

EKOSISTEM LAMUN

Pada dasarnya peran ekosistemlamun sama dengan ekosistemmangrove dalam mengurangipemanasan global. Lamun ikutberperan dalam mengurangipemanasan global denganmenyerap CO2 melalui prosesfotosintesis. Lamunmenggunakan karbon dioksida(CO2) dan air untukmenghasilkan gula dan oksigenyang diperlukan sebagaimakanannya. Energi untukmenjalankan proses ini berasaldari fotosintesis. Fotosintesis

merupakan salah satu caraasimilasi karbon karena dalamfotosintesis karbon bebas dariCO2 diikat (difiksasi) menjadigula sebagai molekul penyimpanenergi. Dengan beginipemanasan global dapatdikurangi.

FITOPLANKTON

Menurut Suharsono CO2 dalamudara bisa masuk ke lautmelalui proses alam.Fitoplankton (plankton)diibaratkan hutan di darat, dapatmenyerap CO2 melalui prosesasimilasi dan prosesfotosintesis. Fitoplankton akanmenangkap CO2 di udarakemudian di turunkan di laut.Selanjutnya akan mengekstrakkarbon dari gas karbon dioksidadari atmosfer untuk prosesfotosintesa. Proses sederhanaini dapat terjadi di permukaanlaut dan membutuhkan beberapasyarat seperti cukupnya sinarmatahari untuk prosesfotosintesa dan nutrisi dipermukaan laut untukmendukung pertumbuhanplankton.

Fitoplankton adalah biota utamayang memfiksasi karbon di suatubadan air. Karbon dioksida yangterlarut di dalam air (disebutsebagai DIC atau DissolvedInorganic Carbon) bersama-samadengan nutrient serta bantuancahaya akan digunakan olehfitoplaknton untuk membangun seltubuhnya. Selanjutnya, sikluskarbon akan dilanjutkan ketikasel-sel fitoplaknton yang matiserta feses yang berasal darizooplankton yang memangsafitoplankton akan tenggelamperlahan yang menghasilkanParticulate Organic Carbon/POCmaupun Dissolved OrganicCarbon/DOC ke dasar perairan.Dalam perjalanannya DOC dapatterdekomposisi, namun POC akantenggelam ke dasar perairan. Didasar perairan inilah karbon akanterkubur dalam jangka waktu yanglama. (Diambil dari berbagaisumber)

* Dosen pada Jurusan Ilmu KelautanUniversitas Negeri Papua,

ManokwariE-mail: [email protected]

Ekosistem padang lamun

Page 20: Edisi Juli, 2009 1 zzz - · PDF filepengelolaan dan pelestarian sumberdaya lahan basah di Indonesia. ... masyarakat di desa tersebut diharapkan ... Suhu air sangat berpengaruh terhadap

2020202020 WWWWWartartartartarta Konserva Konserva Konserva Konserva Konservasi Lasi Lasi Lasi Lasi Lahan Basahahan Basahahan Basahahan Basahahan Basah

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Berita dari Lapang

..... Sambungan dari halaman 15

Cagar Alam Batang Pangean, ...........

f. JenisDysoxyllummacrocarpumBlume(Meliaceae)Tumbuhan yangmemiliki buahsangat unik danmenarik, rasabuah asam dankulit tebal.

Merupakan jenis baru bagi KebunRaya Bogor. Pohon, tinggi sampai 10m, mempunyai akar banir, permukaankulit halus sampai pecah, warna abu-abu-hijau, bagian dalam kuningkeputihan. Daun panjang sampaimencapai 50 cm, tangkai sampai 25cm, bengkak dipangkal, anak daun 20x 10 cm, elip, bulat telur, dudukberseling. Buah berbentuk kapsul,diameter 10 cm, bulat, buah mudaputih, biji coklat.

g. Jenis Glochidionmacrostigma sp.(Euphorbiaceae)Merupakan jenisbaru untuk KebunRaya Bogor.Diketemukan dikawasan pinggirsungai, dengan suhu28oC, dankelembaban 90%dan intensitascahaya kurang lebih25%. Pohon, tinggi 8

m, diameter batang 12 cm. Daunlonjong miring atau bulat telur-lanset,kadang-kadang seperti bentuktrapesium, dengan pangkal miring,tipis, bagian bawah sedikit berbulu,keputih-putihan. Buah bulat pipih,berbulu, buah muda hijau pucat, bilamasak kekuning-kuningan. Bijimerah. Biji sangat uniq dan menarik.

h. Jenis Memecylon paniculatumJack. (Melastomataceae)Merupakan tumbuhan perdu, tinggi 3m, cabang muda bersayap segiempat. Daun, lonjong atau lanset

lebar, pangkal bulat, panjangmeruncing sempit. Bunga banyakberbentuk payung. Buah mudaberwarna merah muda, masakmerah sampai hitam.

i. JenisMicrocoshirsuta(Korth.) Burr.(Tiliaceae)Diketemukandikawasanterjal di BukitPatapan yangberbatasandengan kebunmasyarakat.Merupakan koleksi baru untukKebun Raya Bogor. Tumbuhanyang tingginya dapat mencapai 8m, dengan daun dan buah cukuplebat. Warna buah muda hijau, tuakuning. Daging buah seperti kapas,biji keras berwarna putih. Buahrasanya pahit, tidak ada burungyang mau makan buah tersebut.

j. Jenis Schefflera rogusa(Blume) Harm (Araliaceae)Jenis baru untuk Kebun RayaBogor. Pohon atau perdu dengantinggi kurang lebih 9 m. Daunmenjari 5-7 helai daun, berbentukbulat telur-lonjong dan lebarditengah, tangkai daun panjang 13-

33 cm, permukaan atas berwarnahijau berkerut-kerut, cekung, tepibergigi, ujung panjang meruncing,permukaan bawah ditutupi bulu-buluhalus berwarna putih. Daun mudasangat lembut ditutupi bulu putihsangat indah.

l. JenisSterculiacoccinea Jack.(Sterculiaceae)Sering dijumpaidikawasan yangsedikit terbuka.Pohon, tinggikurang lebih 6m, diametersampai 20 cm. Daun, bulat telursungsang, bulat telur lanset,pangkal runcing pendek sampaibulat, ujung tumpul atau panjangmeruncing, tangkai panjang 1,25-8cm, daun muda merah. Buah mudahijau, buah tua kuning oranye-merah, biji warna hitam menempelpada kulit buah. Bila buah sudah

tua membuka dan terlihat indah.

KOLEKSI TUMBUHANMERAMBAT

a. Jenis Ampelocissus thyrsiflora(Blume) Planch. (Vitaceae)Tumbuhan merambatberkayu. Daun menjari3-5 helai daun, tangkaianak daun agakpanjang, elip-lonjongatau agak bulat telur,sungsang, meruncingpendek, bergigi, daunmuda pada keduapermukaan berbulu,

daun tuapermukaanatas hijau mengkilap, bagianbawah ditutupi warna abu,kuning atau coklat. Adastipula. Buah berwarnamerah terang, bentuk elipatau bulat. Jenis baru untukKebun Raya Bogor.

Microcos hirsuta(Buah)

Dysoxyllum macrocarpum(Buah dan biji)

Glochidion macrostigma(Buah dan daun)

Memecylon paniculatum (Buah)

A B

Schefflera rogusa (Daun muda A, Daun tua B)

Sterculia coccinea

Ampelocissus thyrsiflora

Page 21: Edisi Juli, 2009 1 zzz - · PDF filepengelolaan dan pelestarian sumberdaya lahan basah di Indonesia. ... masyarakat di desa tersebut diharapkan ... Suhu air sangat berpengaruh terhadap

Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009 2121212121

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Berita dari Lapang

b. Jenis Cissus discolor Blume(Vitaceae)Tumbuhan merambat berkayu,batang bersegi 6-6, berwarna merahdibagian paling atas. Daun bulattelur-lonjong-lanset, bentuk jantungdibagian paling atas, pangkalpersegi, ujung panjang meruncing,permukaan hijau gelap, bintik hijaukeabu-abuan, permukaan bawahmerah gelap. Bentuk daun danwarnanya indah, menarik untukdikembangkan.

c. Jenis Cucurbitasp.(Cucurbitaceae)Diketemukandidekat aliransungai, dengankelembaban yangtinggi danintensitas cahayacukup. Tumbuhberasosiasi denganjenis merambat

lainnya yaitu dari suku Vittaceae,Fabaceae, dan Moracaee. Buahberwarna kuning oranye, dagingbuah kuning bening. Biji warna hitamdan banyak. Merupakan jenis baruuntuk Kebun Raya Bogor.

KOLEKSI TUMBUHAN HERBA

a. JenisAeschynanthesradicans Jack(Gesneriaceae)Diketemukansangat subur danmenempel dibebatuan yang

memiliki kelembaban cukup. Jenistumbuhan tersebut merupakan herba

epifit, kadang-kadang epifitmenggantung, panjang sampai 3m. Daun berdaging lunak danbentuknya bervariasi, panjang 2-7cm, lebar ¾-3 cm. Mahkota bungapanjang 4,5-7,5 cm. Bagusdikembangkan untuk tanaman hias.

b. Jenis Costus globosusBlume (Costaceae)Banyak dijumpai di lereng bukit,didominasi jenis Costus berbungaputih dan kuning. Tumbuhan herbaberimpang, tinggi kurang lebih 2,5m, diameter batang 0,8-2 cm, kulitbatang muda (pembungkusbatang) coklat muda, batang tuahitam, batang bagian atasmembengkok kekanan dan kekiri.Daun bulat telur sungsang, 7-22cm x 3-9 cm, bagian atas hijaulicin, bagian bawah hijau mudalicin, bagian atas dan bawahbergaris-garis halus membujur.Tangkai bunga muncul diatastanah, agak bulat mahkota kuning.

c. Jenis Hornstedtia minor.(Blume) K.Schum.(Zingiberaceae)Tumbuhan herbaberimpang, batangsilinder, hijau. Daunlanset, panjangkurang lebih 10-14x 3-5 cm. pangkalmeruncing pendek,bawah pangkaldaun berbulu,bergaris halusmembujur, bagianatas hijau tua,bawah hijau pucat.Bunga merah. Buahlanset. Biji banyakhitam, rasa asam.Dimanfaatkan untuksayur (bumbu)

d. JenisSchismatoglottiscalyptrata (Roxb.)(Araceae)Tumbuh di kawasandekat air atautempat yang agaklembab. Tumbuhanherba menahun takberbatang. Daun bulat telur-lanset,panjang cuping (lobe) 3-4 cm lebar4-5 cm, berwarna hijau atau putihberalur, tangkai daun berbentuksilinder, panjang 15-42 cm. Daunsangat menarik dan unik dapatdimanfaatkan sebagai tanaman hias.

e. Jenis ZingibermacradeniumK.Schum.(Zingiberaceae)Tumbuhan herbaberimpang, tinggimencapai 2,5 m,diameter batang 1-2,5cm, batang hijau. Daunlonjong-lanset, 12-40cm x 3,5-7 cm, ujungmeruncing memanjang,bagian atas hijau licin,bawah hijau pucat, bagian atas danbawah daun bergaris-garis kuning,Tangkai bunga diatas tanah,berwarna hijau, panjang 35 cm, daunpelindung merah hati tersusun rapi,bunga putih-kuning dengan

perhiasan bunga merah tua.Susunan daun pelindung bungasangat unik dan menarik, sangatbagus untuk dikembangkan.

Dari semua jenis tanamanyang diekplorasi tersebutdiatas dikonservasikan ataudilestarikan di Kebun RayaBogor yang merupakankoleksi baru untuk KebunRaya Indonesia

* Pusat Konservasi TumbuhanKebun Raya Bogor,

Jln Ir. H. Juanda 13, BOGORe-mail: [email protected]

Cissus discolor

Cucurbita sp. (Buah)

Costus globosusA: daun, B: bunga

A B

Aeschynanthes radicansHornstedtia minor

(A: daun; B: bunga)

Schismatoglottis calyptrata

Zingiber macradenium(Bunga)

Page 22: Edisi Juli, 2009 1 zzz - · PDF filepengelolaan dan pelestarian sumberdaya lahan basah di Indonesia. ... masyarakat di desa tersebut diharapkan ... Suhu air sangat berpengaruh terhadap

2222222222 WWWWWartartartartarta Konserva Konserva Konserva Konserva Konservasi Lasi Lasi Lasi Lasi Lahan Basahahan Basahahan Basahahan Basahahan Basah

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Konservasi Lahan Basah

..... Sambungan dari halaman 7

Silvofishery Ikan Bandeng ........

Penebaran benih• Aklimatisasi BenihPada tambak silvofisheryaklimatisasi dilakukan langsungpada parit yang dijaga dengan penbambu, dilakukan selama 1-2 hari.Kepadatan nener selamaaklimatisasi sekitar 5.000 ekor tiapmeter persegi. Untuk menghindaricahaya matahari langsung dankemungkinan hujan deras, gunakanpelindung (atap).

Selain dengan cara tersebut,aklimatisasi dapat dilakukan dengancara nener/gelondongan dimasukkanke dalam kantong plastik yangkemudian dimasukkan ke dalam airtambak sampai terjadi penyesuaiansuhu yang dapat dilihat daripengembunan pada kantong plastik.Kantong plastik di buka dan airtambak dibiarkan masuk sedikitdemi sedikit ke dalam kantungsehingga terjadi proses penyesuaianpH dan salinitas antara air dalamkantong dengan air tambak.

• Cara Penebaran dan PadatPenebaran

Penebaran nener dilakukan denganmembuka salah satu sisi pen ataukantong plastik sehingga ikan akansedikit-sedikit keluar menyebar keseluruh tambak, kemudian pendiangkat. Kepadatan penyebarandari nener adalah 30 – 60 ekor/m²(ukuran 0,005 – 0,007 gr)

Pemberian PakanPada tahap awal pakan alami ditambak sudah cukup sebagai pakanalami nener. Pakan tambahandiberikan pada saat nener berumur1 – 1,5 bulan. Pakan tambahanyang diberikan berupa dedak,bungkil kelapa, bungkil kacang, ataupellet. Selain penambahan pakanjuga dapat diberikan batang pisangkluthuk berukuran 0,5 – 1 mdengan perbandingan untuk luas 1ha tambak dibutuhkan 16 batang

pohon pisang. Batang pohon pisangbermanfaat menyuburkan tanah danmerupakan pakan suplemen padaikan bandeng. Selain itu, pemberianpupuk pada tambak dengan dosisantara 50 – 100 kg per hektar jugaakan mampu meningkatkankesuburan tambak sehingga klekap-klekap akan banyak timbul.

Pengaturan AirPengaturan air perlu dilakukan agarkualitas air tetap baik sehingga nenerdapat hidup dengan baik. Denganadanya pergantian air maka unsurhara maupun organisme makananbandeng akan ikut masuk ke dalamtambak selama proses pemasukanair. Pergantian air dilakukan teraturpada saat air pasang atau 2-3 harisekali. Caranya adalah denganmengeluarkan 1/3 sampai dengan 1/2volume air tambak menjelangpasang, kemudian memasukkankembali air sampai volume awal padasaat air pasang.

Pemanenan IkanPemanenan ikan bandeng dilakukanpada saat bandeng berumur 5 – 6bulan dengan kisaran berat 2500 gr.Pemanenan dapat dilakukan denganpengeringan tambak. Ataupundengan cara pengurangan volume airsehingga hanya bagian caren yangterkena caren dan ikan bandeng ditangkap dengan menggunakan jaring.

Kebutuhan kapur kg/ha

pH awal Lempung liat Pasirberat berlumpur

< 4 4.000 2.0004 – 4,5 3.000 1.5004,5 – 5 2.500 1.2505 – 5,5 1.500 1.0005,5 – 6 1.000 5006 – 6,5 500 500

Jenis Pupuk Dosis perhektar (kg)

Dedak halus 500 - 1000Bungkil Kelapa 500 - 1000Hati Kapuk 500 - 1000Kotoran Kerbau 1000 - 3000 / SapiKotoran Ayam 500

Sumber: Departemen Kehutanan, 1999

PemupukanPemupukan dilakukan untukmenumbuhkan klekap sebagaipakan alami ikan bandeng.Diusahakan pupuk yang digunakanadalah pupuk organik. Dosis pupukorganik tergantung jenis pupukyang digunakan, lihat tabel berikut:

Jika menggunakan pupuk komposmaka dosis yang digunakan 1000 kgper ha (Syahid et al., 2006).

Pengendalian HamaPencegahan timbulnya hamapengganggu dapat dilakukandengan penguatan pematang/tanggul sehingga tidak mudahterjadi kebocoran tanggul. Jikahama sudah timbul seperti remis/ketam dapat diberantas dengansaponin. Sebaiknya menggunakanSaponin alami yang berasal daribungkil teh dengan dosis 150 -200kg /ha. Penyebaran bungkil tehdilakukan dengan ketinggian air 30cm sehingga bungkil teh yangtersebar benar-benar bisa diserapoleh air dan penambahan airdilakukan setelah 6 jam penyebaran.

Pengembangan budidaya tambakbandeng secara silvofishery,merupakan salah satu alternatif bagimasyarakat pesisir pantai untuk dapatmemanfaatkan keberadaan hutanmangrove. Biaya produksi yangdikeluarkan akan lebih rendahdibandingkan budidaya tambak sistemintensif. Harapannya kedepan, cara inimampu menjadi stimulan bagimasyarakat pesisir untuk melestarikandan melakukan rehabilitasi hutanmangrove.

*Calon PEH Balai PengelolaanHutan Mangrove Wil.I Denpasar

[email protected]

Page 23: Edisi Juli, 2009 1 zzz - · PDF filepengelolaan dan pelestarian sumberdaya lahan basah di Indonesia. ... masyarakat di desa tersebut diharapkan ... Suhu air sangat berpengaruh terhadap

Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009 2323232323

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Flora & Fauna Lahan Basah

Ikan Rainbow Arfak atau ikanPelangi Arfak masuk dalamKelas Pisces, Ordo

Atheriniformes, Famili Atherinidae,Genus Melanotaenia, Spesiesarfakensis.

Ikan Rainbow Arfak merupakansalah satu jenis ikan hias air tawaryang memiliki keindahan komposisiwarna yang menarik dan mulaiterkenal dikalangan masyarakatpecinta dan penggemar ikan hiasdomestik maupun internasionalsejak tahun 1991. Laporan Dr.Gerald Allen dalam Tapilatu danRenyaan (2005) bahwa ikan inihampir memiliki lima jenis warnayaitu warna hitam kebiru-biruanmemanjang dari ekor hingga kepalamembela bagian sirip atas dan siripbawah setebal 0,5 cm kemudianpada bagian lain terdapat dua garisdi atas garis hitam dan satu lagi dibawah garis tengah (hitam)berhimpit dengan garis hitamtersebut selain itu pada bagian ekorterdapat terdapat dua garis hitamkebiruan pada sirip ekor bagianatas dan bawah (caudal fin), begitupula pada kedua sirip bagianpunggung (dorsal fin), dan siripbagian bawah (anal fin) terdapatdua garis hitam/biru tua, padabagian lain kepalanya berwarnakuning emas bercampur denganputih abu-abu dan perak.Sedangkan bagian perut berwarnaputih bening, komposisi warna iniyang menyebabkan ikan ini dinamairainbow fish/ikan pelangi.

Wamafma dan Sudrajat dalamTapilatu dan Renyaan (2005)mengemukakan bahwa secaraumum ikan Rainbow Arfak memilikiukuran panjang rata-rata 7,0 cmdengan diameter tengah tinggibadan rata-rata 1,7 cm serta bobot/berat badan rata-rata 5,0g dandapat dikatakan ikan ini tidak dapatmencapai ukuran yang lebih besar.

HABITAT

Hasil survei yang dilakukanWamafma dan Sudrajat (1998)dalam Tapilatu dan Renyaan(2005) pada beberapa sungai danberdasarkan informasi darimasyarakat, diketahui bahwasebagian besar ikan ini dapatbertahan hidup pada anak-anaksungai/kali yang aliran airnya tidakderas, dan atau pada lokasi yangairnya tergenang. Dapat jugadijumpai pada setiap lengkungan/belokan kali karena pada lokasitersebut airnya tidak deras.Kedalaman air berkisar antara 30cm hingga 1,5 m.

Kondisi air pada sungai-sungaiyang dijumpai jenis ikan inidicirikan dengan airnya jernih padasaat panas, dasar sungai berpasirsedikit bercampur lumpur padasungai-sungai kecil. Sedangkanpada sungai-sungai besar yangaliran airnya deras, dasar sungaiterdapat batu, pasir dan kerikil.Nasution (2000) dalam Kerewai(2006) menjelaskan bahwa

umumnya ikan Rainbow Arfakditemukan diperairan mengalirseperti danau, rawa dan sungai.Sedangkan menurut Allen (1990)dalam Kerewai (2006) bahwa ikanRainbow Arfak biasanya hidup padaperairan yang tidak terlalu deras.

POLA PENYEBARAN

Ikan Rainbow Arfak merupakansalah satu jenis yang endemik (tidakterdapat di daerah lain) yangditemukan di daerah Cagar AlamPegunungan Arfak sehingga diberinama Rainbow Arfak (Melanotaeniaarfakensis).

Berdasarkan hasil survei yangdilakukan disekitar Cagar AlamPegunungan Arfak, jenis ikan inihanya dijumpai pada sungai-sungaibagian utara dari cagar alamtersebut, yaitu; sungai Warmare,sungai Madrat, sungai Subsay dansungai Aimasi. Sedangkan sungai-sungai yang berada pada bagianSelatan Cagar Alam PegununganArfak tidak dijumpai jenis ikan ini(Wamafma dan Sudrajat (1998)dalam Tapilatu dan Renyaan (2005).Sementara diduga jenis ikan inihanya dijumpai pada sungai-sungaiyang berdekatan dengan sungaiPrafi sebagai habitat atau tempatpertama ditemukannya ikan ini olehGerald Allen tahun 1990.

* Staf Pusat Penelitian Keragaman Hayati(PPKH) Universitas Negeri Papua

Manokwari

Ikan Rainbow Arfak(Melanotaenia arfakensis)di Cagar Alam PegununganArfak Manokwari

Oleh:Alfredo Wanna*

Melanotaenia arfakensis

Page 24: Edisi Juli, 2009 1 zzz - · PDF filepengelolaan dan pelestarian sumberdaya lahan basah di Indonesia. ... masyarakat di desa tersebut diharapkan ... Suhu air sangat berpengaruh terhadap

2424242424 WWWWWartartartartarta Konserva Konserva Konserva Konserva Konservasi Lasi Lasi Lasi Lasi Lahan Basahahan Basahahan Basahahan Basahahan Basah

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Flora & Fauna Lahan Basah

Kegiatan penandaan burungair oleh Global HealthProgram – Wildlife

Conservation Society dilakukan dariOktober 2007 - Mei 2009 di PantaiCemara, Jambi dan TambakWonorejo, Surabaya. Pantai Cemaraberada di Ds. Sungai Cemara, Kec.Sadu, Kab. Tanjung Jabung Timur,Prop. Jambi. Habitat berupa pantaipasang surut, terdapat pohoncemara dan mangrove. TambakWonorejo berada di Ds. Wonorejo,Kec. Rungkut, Kotamadya Surabaya,Prop. Jawa Timur. Habitat berupatambak udang dan ikan, dimana disekitar daerah ini banyak jenismangrove yang tumbuh. Kedualokasi ini merupakan lokasi pentingbagi burung air, khususnya burungpantai dikarenakan merupakan jalurmigrasi Asia Timur - Australia, antaraSakhalin/Alaska dan Australia.

Tujuan dari kegiatan ini antara lainmengumpulkan sampel dari burungair untuk mengetahui virus flu

burung, penghitungan burung pantaimigran dan ikut serta dalam studimigrasi yaitu memasang benderawarna dan cincin.

Penangkapan burung dimulai denganmempersiapkan mist net danstasionary net juga kantong burungsaat burung tertangkap. Penangkapandilakukan pada malam hingga pagihari. Setelah tertangkap, dilakukanpengukuran (panjang kepala, panjangparuh, panjang tarsus, diameter tibiadan tarsus, panjang sayap danpanjang tubuh) yang berguna untukmengetahui jenis kelamin dan umur,pengambilan sampel pada bagiantrakea dan kloaka yang berguna untukmengetahui apakah burung yangtertangkap terkena AI atau tidak.

Pemberian bendera dan cincindiberikan pada jenis burung pantai.Kerjasama dengan AustralasianWader Study Grup (AWSG) danWetlands International, Oceaniamenghasilkan bendera untuk Sumatraberwarna orange-hitam sedangkan

Jawa berwarnahitam-orange,dipasang padatibia kanan.Bendera iniberfungsi untukmempermudahpengidentifikasiandan mengetahuijalur migrasi.Sedangkan

untuk jenis burung air penetap, hanyadiberikan cincin pada bagian tarsuskanan. Kerjasama dengan LIPI(Lembaga Informasi PenelitianIndonesia) dan IBBS (Indonesian BirdBanding Scheme) yaitu cincin yangdipasang pada tarsus kiri. Pencincinansangat penting untuk mempelajaripopulasi dari burung dan migrasi.

Dari hasil penangkapan dari Oktober2007-Mei 2009, terdapat 2086 individudari 41 jenis burung yang telah diberibendera warna dan cincin (lihat tabel).

Pendekatan masyarakat dilakukanmelalui kegiatan pendidikan lingkunganbersama anak-anak dan masyarakat.Pendidikan ini berguna untukmemberikan pengetahuan tentangpentingnya menjaga Pantai Cemara

Global Health Program-WildlifeConservation Society

Penelitian Burung Air diPantai Cemara, Jambi danTambak Wonorejo, Surabaya

Oleh:Fransisca Noni*

Lokasi penelitian: Pantai Cemara, Jambi (kiri);dan Tambak Wonorejo, Surabaya (kanan)

Burung berbendera Jawa (hitam-orange)

Burung berbendera Sumatra (orange-hitam)

Page 25: Edisi Juli, 2009 1 zzz - · PDF filepengelolaan dan pelestarian sumberdaya lahan basah di Indonesia. ... masyarakat di desa tersebut diharapkan ... Suhu air sangat berpengaruh terhadap

Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009 2525252525

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Flora & Fauna Lahan Basah

dan Tambak Wonorejo untukkelangsungan hidup burung air danburung pantai. Kegiatan bersama

masyarakatantara lain,mengamatiburung,menanam pohonbakau danmembersihkanpantai di PantaiCemara, Jambi.

Kami sangat berterimakasih ataskerjasama dengan Cargill Inc danUSAID, AWSG (Australasian WaderStudy Grup), Wetlands International.Dan kami sangat berterimakasihkepada Manager project, JoostPhilippa, D.V.M., PhD., Darin CollinsDVM., Mikhail Markovets PhD, timlapangan dan volunteer yang telahbekerjasama bersama kami.

* Field staff assistant Global HealthProject, Wildlife Conservation Society

Kita berharap dari kegiatan ini,masyarakat bisa lebih pedulidengan Pantai Cemara danTambak Wonorejo. Selamakegiatan, kami melihat dampakpositif yang dilakukan olehmasyarakat sekitar. Saat adaburung terkena jaring ikan merekaatau ada burung liar yang sakit,masyarakat langsung memberitahukami dan kami bisa memulihkankondisi burung.Pendidikan lingkungan di

Pantai Cemara, Jambi

Indonesia Latin Pantai Cemara, Tambak Wonorejo, IUCN Red List Jambi Surabaya

Mandar-padi sintar Gallirallus striatus 0 1 LCKareo padi Amaurornis phoenicurus 1 0 LCKuntul kecil Egretta garzetta 0 1 LCTitihan Australia Tachybaptus novaehollandiae 0 1 LCKokokan laut Butorides striatus 1 2 LCKowak-malam kelabu Nycticorax nycticorax 0 1 LCBambangan kuning Ixobrychus sinensis 0 1 LCBerkik ekor-lidi Gallinago stenura 7 0 LCBerkik rawa Gallinago megala 3 0 LCBerkik ekor-kipas Gallinago gallinago 0 4 LCBiru-laut ekor-hitam Limosa limosa 2 0 LCBiru-laut ekor-blorok Limosa lapponica 25 0 LCGajahan penggala Numenius phaeopus 23 1 LCGajahan besar Numenius arquata 1 0 NTTrinil kaki-merah Tringa totanus 476 8 LCTrinil rawa Tringa stagnatilis 1 4 LCTrinil kaki-hijau Tringa nebularia 20 0 LCTrinil Nordmann Tringa guttifer 2 0 ENTrinil semak Tringa glareola 0 1 LCTrinil bedaran Xenus cinereus 362 4 LCTrinil pantai Actitis hypoleucos 70 13 LCTrinil ekor-kelabu Heteroscelus brevipes 0 2 LCTrinil pembalik-batu Arenaria interpres 2 0 LCTrinil-lumpur Asia Limnodromus semipalmatus 35 0 NTKedidi besar Calidris tenuirostris 18 0 LCKedidi merah Calidris canutus 4 0 LCKedidi golgol Calidris ferruginea 27 2 LCBerkik-kembang besar Rostratula benghalensis 2 0 LCGagang-bayam timur Himantopus leucocephalus 0 2 LCCerek kernyut Pluvialis fulva 14 1 LCCerek besar Pluvialis squatarola 10 0 LCCerek tilil Charadrius alexandrinus 5 0 LCCerek jawa Charadrius javanicus 0 9 LCCerek mongolia Charadrius mongolus 635 0 LCCerek-pasir besar Charadrius leschenaultii 125 0 LCDara-laut tiram Sterna nilotica 1 0 LCDara-laut Benggala Sterna bengalensis 17 0 LCDara-laut jambul Sterna bergii 5 0 LCDara-laut biasa Sterna hirundo 24 0 LCDara-laut kecil Sterna albifrons 69 0 LCDara-laut kumis Chlidonias hybridus 41 0 LC

TOTAL 2028 58

Jenis Jumlah Burung Status

Page 26: Edisi Juli, 2009 1 zzz - · PDF filepengelolaan dan pelestarian sumberdaya lahan basah di Indonesia. ... masyarakat di desa tersebut diharapkan ... Suhu air sangat berpengaruh terhadap

2626262626 WWWWWartartartartarta Konserva Konserva Konserva Konserva Konservasi Lasi Lasi Lasi Lasi Lahan Basahahan Basahahan Basahahan Basahahan Basah

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Flora & Fauna Lahan Basah

Kekayaan flora di hutan Papuadiperkirakan mencapai 20.000 –25.000 jenis, dengan keendemikan60 - 90% (Johns, 1997). Sekitar 250kelompok suku di Papua masihmenggantungkan kebutuhanhidupnya dari meramu keendemikansumber daya hutan tersebut.Kurangnya informasi tentang statusjenis-jenis endemik serta bagaimanapengelolaan yang bijak danberkesinambungan, menimbulkankekuatiran akan kelangsungan hidupjenis-jenis tersebut. Salah satukelompok tumbuhan yang perlumendapat perhatian adalah jenis-jenis yang buahnya dapat dimakan.

Penelitian dan pendokumentasianpotensi jenis-jenis tumbuhan diPapua termasuk jenis yang buahnyadapat dimakan, sebenarnya sudahdilakukan sejak 60 tahun lalu. Powell(1976), mencatat bahwa Oman,Malcolm dan Helt melakukanpenelitian di wilayah kepala burung,Biak dan Waropen. Pospisil, Covee’dan timnya, Brass dan Heider diwilayah Pegungan Tengah. Osterwaldi wilayah Jayapura dan Sarpenti diPulau Kimaan Merauke. Namun hasilkajian yang diperoleh jarang bahkantidak ditindaklanjuti oleh pemerintahkita setelah integrasi Papua kedalam NKRI. Tidak salah bilaWhitmore (seorang botanis),mengatakan bahwa studi etnobotanimengenai jenis tumbuhan penghasilbahan makan di wilayah New Guinea(Provinsi Papua, Papua Barat danNegara Tetangga PNG), khususnyayang berasal dari biji dan buah-buah

hutan kurang mendapat perhatiandari para ahli botani, pertanian danahli gizi. Sedangkan disisi lainancaman terhadap jenis-jenisendemik terus terjadi akibatdegradasi hutan yang rata-ratamencapai luas 52.000 Ha per tahun(Pattiselano, 2008).

Baru setelah pemerintahmengeluarkan himbauanmemanfaatkan tumbuhan lokalsebagai bahan makanan dan sumberenergi alternatif untuk mengantisipasikrisis pangan dan energi global,sejumlah penelitian eksploratifdilakukan di Papua baik olehlembaga-lembaga pemerintahmaupun non pemerintah.

Lekitoo, at al. (2008), mencatat 40jenis tumbuhan yang buahnya dapatdimakan di Taman Wisata AlamGunung Meja Kabupaten Manokwari.Tim Fahutan Unipa (2008),melaporkan bahwa di wilayahWaropen terdapat jenis labu unikberbentuk bola (Diplocyclospalmatus) dijadikan bahan makanan.Salah satu jenis fikus (FicusDamaropsis), buahnya dijadikansayur oleh masyarakat Waropen danJayapura. Dua jenis buah garammasing-masing Romari (Finlaysoniamaritime) dan Raruan (Voacanga sp.)buahnya dapat dimakan. Romariadalah salah satu tumbuhan unik diWaropen karena selain buahnyadapat dimakan, memiliki kemampuanmelumpuhkan babi atau anjing yangmelintas didekatnya melaluialelophati yang dikeluarkan. Diwilayah teluk Wandamen masyarakat

memakan buah hitam (Haplolobusspp.) yang merupakan buah khasWandamen. Pada zona alphin buahLithocarpus spp. yang memiliki rasaseperti kacang dimanfaatkan sebagaibahan makanan oleh masyarakat diKabupaten Pegunungan Bintang.

Fakta-fakta itu merupakan indikatorbahwa belum banyak diungkappotensi tumbuhan hutan yang dapatdijadikan bahan makanan, padahalhasil kajian yang diperoleh sangatberguna sebagai data awal bagipengembangan manfaat jenis-jenistumbuhan yang dimaksud.

BUAH NATI (CHRISOPYLLUM SP.)SEBAGAI BAHAN MAKANANBERGIZI TINGGI

Pohon Nati (Chrisopyllum sp.) salahsatu jenis dari famili Sapotaceae,merupakan tumbuhan endemik Papuayang belum banyak dikenal orang.Masyarakat di Pantai Utara Jayapuramenyebutnya “Nati”, sedangkan diPulau Biak diberi nama “ka’um”.Pohon Nati mulai dikenal masyarakatJayapura pada tahun 1993 sejakdicanangkan sebagai tanamanpenghasil buah khas kabupatenJayapura oleh Ir. Y.P Karafir, M.Ec,bupati yang menjabat pada saat itu(Karafir, 2002). Nati yang sudahmasak memiliki rasa manis, danberbau harum. Kandungan gizinyasangat tinggi bila dibandingkandengan tanaman budidaya sepertiAlpukat, Durian, Sirsak, Langsat,Pepaya, Rambutan dan Salak.

BUAH NATI (Chrisophyllumsp.): Sumber Gizi yangTerlupakan

Oleh:Elieser V. Sirami*

Gambar A, B: Dua Variasi Bentuk Buah,C: Pohon Nati (Chrisophyllum sp.) di Pesisir Pantai Pulau Biak

Page 27: Edisi Juli, 2009 1 zzz - · PDF filepengelolaan dan pelestarian sumberdaya lahan basah di Indonesia. ... masyarakat di desa tersebut diharapkan ... Suhu air sangat berpengaruh terhadap

Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009Edisi Juli, 2009 2727272727

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Flora & Fauna Lahan Basah

CIRI-CIRI BUAH NATI

Batang: pohon, tunggal(monopodial), tegak tinggi 5-12 m,diameter 15- 50 cm, bulat hinggaagak gepeng, kulit kasar, beralurdangkal, kulit berwarna coklat hinggacoklat kelabu, tebal 0.3 cm (muda)dan 0.5 – 2 cm (tua), bergetah putih,tidak berbanir, percabangan utama 3-7, kedudukan tidak teratur. Daun:tunggal, oblaceolate, alternate,panjang 17 – 35 cm, lebar 5 – 10 cm,tepi rata, ujung runcing (acute),pangkal (basal) runcing (acute),permukaan licin tidak berbulu, uratdaun pinnate. Bunga: tunggal,bergerombol, tumbuh secara terminalpada ujung ranting, monoceous,menyerbuk silang dan berwarna putihhingga jingga. Buah: Buni, mudawarna hijau, tua berwana hijaukekuningan, membulat hinggalonjong, panjang 7 – 10 cm, diameter2 – 4 cm. Biji coklat kehitaman, agakgepeng, panjang 3 – 7 cm, diameter1 – 25 cm, berat 2.5 – 4.0 g/biji.

HABITAT

Tumbuh di sekitar pantai, sungaimaupun danau. Sekitar pantaidengan radius 30m-2000m dari tepipantai pada ketinggian 0,5 -85m dpl,tepian sungai dengan jarak sekitar35-40m dari tepi sungai, dengankondisi sir sungai yang selaluberubah mengikuti gerak pasangsurut air laut. Pada tepian danautumbuh pada ketinggian sekitar 58mdpl, sedang tempat tumbuhketinggiannya berkisar 60 -85 m dpl.

Tanah : (1) Podsolid coklat kelabu,tekstur halus, kedalamam efektif 51-100 cm, berupa batuan sedimentersier, pleistosin karang koral dengankondisi lapisan oleh (top soil) yangtipis sekitas 5-15 cm, terbentuk darisisa-sisa tanaman (serasah). (2)Tanah Mediteran dengan depositkwarter (rawa), bertekstur halus,berfraksi pasir dan sedikit berdebu,kedalamam efektif lebih dari 151 cm,lapisan olah terbentuk dari sisa-sisatanaman 20-40 cm. (3) Podsolitcoklat kelabu berupa batuan sedimentersier, pleistosin tanpa kapur, tekstursedang hingga kasar, kedalamanefektif antara 50-100 cm, lapisan topsoil sedang antara 10-20 cm,terbentuk dari pelapukan sisatanaman. (4) tanah Mediteranbertekstur halus, berfraksi pasir-debu,kedalamam efektif lebih dari 15 cm,lapisan olah sedalam 20-35 cm.Tumbuhan ini berasosiasi denganbeberapa tanaman penutup tanah,bertajuk rendah, sedang hingga tinggidan berkanopi luas.

PEMANFAATAN BUAH NATI

Masyarakat di Pulau Biak danWilayah Pantai Utara Jayapuramemanfaatkan buah Nati sebagaibahan makanan dalam bentuk buahsegar dan buah olahan. Di wilayahTabi Jayapura, Nati dibelah-belahdicampur kolak. Sedangkanmasyarakat Biak membakar danmerebus Nati untuk dikonsumsisebagai pengganti makanan pokokkeladi pada saat masa paceklik.Bentuk pemanfaatan dan cara

pengolahan dari kedua kelompok etniktersebut masih sangat sederhanadibanding kandungan nilai gizinyayang tinggi. Sebab itu buah Natisangat potensial dikembangkan,namun tentunya harus melewatitahapan dalam proses pengembanganyang memerlukan tanggung jawabserius dari berbagai pihak.

HARAPAN PENGELOLAAN

Buah Nati memiliki peluang besaruntuk dikembangkan sebagai tanamanbudidaya bernilai ekonomis karenakandungan gizinya yang tinggi (tabel1). Namun harapan itu akan tetapmenjadi harapan bila PemerintahDaerah Kabupaten Biak Numfor,Supiori dan Jayapura melalui Instansiterkait tidak segera mengambillangkah awal yang baik. Serangkaianpenelitian secara komprehensif danterpadu perlu dilakukan saat ini untukmengungkap berbagai aspek daritumbuhan tersebut, termasuk jugapotensi jenis-jenis tumbuhan lainnya.Untuk skala Papua, PemerintahDaerah Kabupaten/Kota sedapatmungkin membuat kebijakan atauPeraturan Daerah Khusus (Perdasus)tentang perlindungan jenis-jenistumbuhan khas (endemik) daerahnya,sebagai langkah awal pelestarian,pengembangan manfaatnya danupaya peningkatan ekonomimasyarakat.

* Staf Pengajar Jurusan Manajemen HutanFakultas Kehutanan

Universitas Negeri PapuaE-mail: [email protected]

No Buah Kalori Protein Lemak KH Ca P Fe Vit A Vit B1 Vit C Air Bdd(kkal) (gr) (gr) (gr) (mg) (mg) (mg) (SI) (mg) (mg) (gr) (%)

1 Alpokat 85 0.9 6.5 7.7 10 20 0.4 180 0.05 13 84.4 612 Durian 134 2.5 3.0 20.0 7.4 44 1.3 175 0.10 5.3 65 223 Nati 148.7 3.25 8.84 15.62 135.1 40.65 6.51 149 7.03 70.2 70.52 43.254 Sirsak 65 1.0 0.3 16.30 2 27 0.6 10 0.07 20 81.7 685 Langsat 56 0.9 0.2 14.3 14 24 1.6 0 0.07 3.0 81 646 Pepaya 46 0.5 0 12.2 17 12 1.7 365 0.04 78 86.7 757 Rambutan 69 2.0 0.1 18.1 23 16 0.5 0 0 58 80.5 408 Salak 77 0.9 0 20.9 16 4.2 0 0.04 2 78 50

Tabel 1. Perbandingan Kadungan Gizi Buah Nati (Chrisophyllum spp.) dengan Beberapa Tanaman Budidaya

Sumber: Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian IPB Bogor, 2006

Page 28: Edisi Juli, 2009 1 zzz - · PDF filepengelolaan dan pelestarian sumberdaya lahan basah di Indonesia. ... masyarakat di desa tersebut diharapkan ... Suhu air sangat berpengaruh terhadap

2828282828 WWWWWartartartartarta Konserva Konserva Konserva Konserva Konservasi Lasi Lasi Lasi Lasi Lahan Basahahan Basahahan Basahahan Basahahan Basah

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Dokumentasi Perpustakaan

Budi, G. Wibawa, Ilahang and{et.al}. 2008. PanduanPembangunan Kebun WanataniBerbasis karet Klonal (a Manualfor Rubber Agroforestry System-RAS). ICRAF, xiv + 54.

Eijk, P.V. and R. Kumar. 2009. Bio-rights dalam Teori dan PraktekSebuah Mekanisme Pendanaanuntuk Pengentasan Kemiskinandan Konservasi Lingkungan.Wetlands International, xxvi + 178.

Lubis. I.R. 2008.Kajian KondisiBio-Fisik dan

sosial Ekonomidi Lokasi-lokasi

Proyek GreenCoast Fase II di

nanggroe AcehDarussalam. Wet-

lands International-IP,xxxii + 571.

Wetlands International. 2009.Planting Trees to Eat Fish: FieldExperiences in Wetlands andPoverty Reduction. WetlandsInternational, vii + 143.

Wetlands International-IP. 2009.Report On Land Cover Assess-ment (Including Information on theCurrent Status of Forest, GroundCover, Rehabilitation and CanalBlocking in Block A North EMRP).Wetlands International-IP, viii + 74.

Wibisono, I.T.Cdan I. Sualia.2008. KajianPembelajaran“Green CoastProject” diPropinsiNaggroe AcehDarussalam dan

Pulau Nias, Indonesia (Periode2005-2008). Final Report, Wet-lands International-IP, xiv + 162.

Wibisono, I.T.C.and I. Sualia.2008. AnAssessment ofLesson Learntfrom The “greenCoast Project”:in NanggroeAcehDarussalam(NAD) Provinceand Nias Island, Indonesia (Period2005-2008). Wetlands Interna-tional-IP, xii + 156.

Zaki, M., D. Suhendra dan C.Desyana. 2009. The Assessmentof Development Activities,Infrasturcture and Investment inCoastal Areas or Activities Affect-ing Coastal Areas Post Disaster inNanggroe Aceh DarussalamProvince. WWF Indonesia andWetlands International-IP, 47.

mengapabumi semakin

panas?

Tahukah KitaDalam laporan terbaru, Fourth Assessment Report,yang dikeluarkan oleh Intergovernmental Panel on

Climate Change (IPCC), satu badan PBB yang terdiridari 1.300 ilmuwan dari seluruh dunia, terungkapbahwa 90% aktivitas manusia selama 250 tahunterakhir inilah yang membuat planet kita semakin

panas. Sejak Revolusi Industri, tingkat karbondioksida beranjak naik mulai dari 280 ppm menjadi

379 ppm dalam 150 tahun terakhir. Tidak main-main,peningkatan konsentrasi CO2 di atmosfer Bumi itutertinggi sejak 650.000 tahun terakhir! IPCC jugamenyimpulkan bahwa 90% gas rumah kaca yang

dihasilkan manusia, seperti karbon dioksida, metana,dan nitro oksida, khususnya selama 50 tahun ini,

telah secara drastis menaikkan suhu Bumi. Sebelummasa industri, aktivitas manusia tidak banyak

mengeluarkan gas rumah kaca, tetapi pertambahanpenduduk, pembabatan hutan, industri peternakan,

dan penggunaan bahan bakar fosil menyebabkan gasrumah kaca di atmosfer bertambah banyak dan

menyumbang pada pemanasan global.