edisi 8 maret 2013

12
Politik Pasar Anom Email Redaksi: [email protected] Target Curi Poin Dipancang 8 Maret 2013 JUMAT @kabarmaduranews TWITTER Kabar Bangkalan Kabar Pamekasan Kabar Sumenep Kabar Sampang Gudang Semen Indonesia Bikin Macet Komisi C DPRD Desak Agar Ditutup Hujan Lebat, Kali Kemuning Meluap Jalan Desa dan Persawahan Terendam Akhirnya, Alfamart Mokong Ditutup Paksa KPPT: Proposal Sudah Masuk, Tapi Izin Belum Keluar Susianto: Seharusnya Sesuai Aturan! Rumah Sakit Butuh Ketenangan untuk Pasien SEJUMLAH siswa sekolah dasar di salah satu Kecamatan Kota Sampang yang terim- bas banjir akibat lua- pan sungai Kemun- ing, bercanda dengan sesama. Para siswa sekolah dasar ini harus dipulangkan lebih awal setelah sekolahnya ter- endam air luapan sun- gai Kemuning. Sungai Kemuning tiba-tiba me- luap sekitar pukul 09.00 WIB. Kondisi ini tentu saja membuat sejumlah warga, termasuk warga Kelurahan Dalpenang dan Desa Panggung, kaget. Warga tak men- gira sungai yang me- mang langganan banjir meski telah dikeruk ini, sampai meluap-lu- ap, (7/3) pagi kemarin. Berita selengkapnya baca halaman 3, (Kabar Sampang). (zis) KM/WAWAN AWALLUDDIN HUSNA Meluap Lagi, Meluap Lagi Gantikan Posisi Anas Urbaningrum SUMENEP-Disebut-sebutnya politisi berdarah Sumenep, Madura Achsanul Qosasi dalam ‘bursa kandidat’ ketua umum pengganti Anas Urbaningrum (AU) sepertinya menyedot per- hatian khusus di kalangan kader Partai Demokrat sendiri. Kader partai yang didirikan Presiden Susilo Bambang Yud- hoyono (SBY) tersebut menilai AQ lebih pantas menduduki kursi ketua umum daripada me- milih atau menyerahkan posisi tersebut kepada Sekjen DPP Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas. Di antara politisi Partai De- mokrat, AQ dinilai memiliki kapasitas untuk menengahi konflik di internal partai berlogo bintang mercy tersebut. Menurut salah stau kader Partai Demokrat Sumenep, Aji Muddin El-Kayani, pengalaman AQ sebagai politisi tidak lagi perlu diragukan. Berdasarkan amatan kader Demokrat ini, pengalamannya di partai politik dan kemampuan komunikasi politik AQ bisa menjadi modal awal untuk menyatukan kem- bali antara kubu Anas dan SBY yang semakin hari kianmerunc- ing terlebih sejak AU ditetapkan sebagai tersangka dalam dalam kasus dugaan korupsi dalam proyek Hambalang. ”Ibas itu kan di partai poli- tik baru anak kemarin sore. Dilihat dari human capital- nya, kredibitas dan kapasitas intelektual Achsanul saya rasa lebih unggul,” papar Aji Mud- din kepada Kabar Madura, Kamis (7/3). ”Saya melihat, potensi untuk menyatukan dua kubu itu Achsanul punya modal,” tegasnya. Berbeda dengan pengamatan Aji Muddin, Prof. Moh. Ali Hu- maidi menilai pengganti AU ha- rus memiliki basis massa yang jelas, integritas keilmuan serta pengalaman politik yang cukup matang. Ini yang, menurut Ali Humaidi, menjadi modal uta- ma bagi kader demokrat yang akan maju sebagai pengganti AU. ”Saya melihat keduanya (Achsanul dan Ibas—red.) juga memiliki hak dan memenuhi persyaratan itu,” paparnya. Dibanding Ibas, AQ Lebih Pantas Kalah Pemilukada, PKB Sampang Dibekukan SAMPANG-Pasca kalah bertarung saat pemilukada Sampang, isu tak sedang menyelimuti PKB Sampang. Di samping diterpa isu perpecahan di internal, juga dikabarkan DPC PKB Sampang sudah dibekukan DPW PKB Jatim. J Bersambung ke Hal 6 Kekerasan Libatkan Kepala Kemenag Pamekasan PAMEKASAN- Seperti yang sudah diduga, tersangka pelaku kekerasan terhadap wartawan di Pamekasan hanya dijatuhi hukuman percobaan oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Pamekasan, Kamis (7/3) kemarin. Karena itu kemungkinan vo- nis terhadap Kepala Kantor Kementrian Agama Pamekasan Nurmaluddin jauh lebih ringan pun sudah menjadi prakiraan sejumlah pihak. Pelaku Dihukum Ringan, Apalagi Pengancam KM/FATHOR RAHMAN ENTENG: Abd. Had, pegawai Kemenag Pamekasan, (tiga dari kiri) mengikuti sidang vonis atas dirinya, kemarin. KM/IST EDHIE BASKORO YUDHOYONO Sekjen Partai Demokrat KM/IST ACHSANUL QOSASI Anggota Komisi XI Fraksi Demokrat DPR RI J Bersambung ke Hal 6 SAMPANG-Proyek pengerjaan pelabuhan Sejati Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang menuai protes dari warga sekitar pelabuhan. KM/ ACHMAD SYAIFUL RAMADHAN PEMICU: Wakil Bupati Sampang Fadhillah Budiono diprotes warga terkait banyaknya jalan yang rusak akibat aktivitas pengurukan pelabuhan di Desa Sejati, Camplong. Pemkab Didemo Terkait Pengerjaan Pelabuhan Sejati J Bersambung ke Hal 6 J Bersambung ke Hal 6 HASIL audit yang dilakukan Kan- tor Akuntan Publik itu menunjuk- kan, pasangan ASRI mengeluarkan dana sedikitnya Rp 140 juta untuk kampanye melalui media massa. Sedangkan lawan berat politiknya, incumbent Kholilurrahman-Mas- duki (KOMPAK), hanya menggel- ontorkan dana sebesar Rp 48 juta. Adapun kandidat lainnya, pasangan Al-Anwari-Holil (AHO) tidak dapat diketahui sebab tidak diaudit oleh Kantor Akuntan Publik. Kalau dirinci, kampanye melalui media massa ASRI ialah Rp 100 juta untuk media massa cetak serta media massa elektronik. Sedangkan penyiaran melalui radio dan televisi sebesar Rp 40 juta. Adapun kampanye KOMPAK melalu media massa cetak dan elektronik sebesar Rp 46,5 juta. Sedangkan melalui radio dan televisi sebesar Rp 1,5 juta. KM/DOK Kemenangan ASRI di Balik Hasil Audit Dana Kampanye Tak Segan Keluarkan Banyak Dana untuk Media Kesuksesan pasangan bupati- wakil bupati terpilih, Achmad Syai-Khalil Asy’ari (ASRI), dalam Pemilukada Pamekasan 9 Januari lalu, tidak lepas dari kesadaran peran media massa. Itu dapat dilihat dari audit reken- ing khusus dana kampanye yang dipampangkan di papan pengumuman Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pamekasan di Jalan Brawijaya, Kamis (7/3) kemarin. HAIRUL ANAM, Pamekasan KM/DOK NURMALUDDIN Kepala Kantor Kemenag Pamekasan PILIHAN CERDIK: Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan terpilih, Achmad Syai-Khalil Asy’ari (ASRI) menyam- paikan visi- misi dalam kampanye. J Bersambung ke Hal 6 J Bersambung ke Hal 6 Kejari-Pelaksana Proyek Beda Hitungan SUMENEP-Mangkraknya pemban- gunan tahap I pasar Anom Sumenep disebabkan adanya persoalan hukum yang hingga kini tak jelas nasibnya. Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sumenep, bertindak sebagai kuasa hukum negara dalam kasus dugaan penyimpangan proyek pembangunan Pasar Anom Baru, ternyata masih se- batas menagih dan menagih kelebihan dana sebesar Rp 833 juta KM / DOK TIANG KEMATIAN: Pilar-pilar tiang pancang bangunan Pasar Anom Baru terlihat mangkrak.

Upload: kabar-madura

Post on 29-Mar-2016

271 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

kabar madura

TRANSCRIPT

Page 1: Edisi 8 Maret 2013

Politik

Pasar Anom

Email Redaksi: [email protected]

Target Curi Poin Dipancang

8 Maret 2013JUMAT

@kabarmaduranewsTWITTER

Kabar Bangkalan

Kabar Pamekasan

Kabar Sumenep

Kabar Sampang

Gudang Semen Indonesia Bikin MacetKomisi C DPRD Desak Agar Ditutup

Hujan Lebat, Kali Kemuning MeluapJalan Desa dan Persawahan Terendam

Akhirnya, Alfamart Mokong Ditutup PaksaKPPT: Proposal Sudah Masuk, Tapi Izin Belum Keluar

Susianto: Seharusnya Sesuai Aturan!Rumah Sakit Butuh Ketenangan untuk Pasien

SEJUMLAH siswa sekolah dasar di salah satu Kecamatan Kota Sampang yang terim-bas banjir akibat lua-pan sungai Kemun-ing, bercanda dengan sesama. Para siswa sekolah dasar ini harus dipulangkan lebih awal setelah sekolahnya ter-endam air luapan sun-gai Kemuning. Sungai Kemuning tiba-tiba me-luap sekitar pukul 09.00 WIB. Kondisi ini tentu saja membuat sejumlah warga, termasuk warga Kelurahan Dalpenang dan Desa Panggung, kaget. Warga tak men-gira sungai yang me-mang langganan banjir meski telah dikeruk ini, sampai meluap-lu-ap, (7/3) pagi kemarin. Berita selengkapnya baca halaman 3, (Kabar Sampang). (zis)KM/WAWAN AWALLUDDIN HUSNA

Meluap Lagi, Meluap Lagi

Gantikan Posisi Anas Urbaningrum SUMENEP-Disebut-sebutnya

politisi berdarah Sumenep, Madura Achsanul Qosasi dalam ‘bursa kandidat’ ketua umum pengganti Anas Urbaningrum (AU) sepertinya menyedot per-hatian khusus di kalangan kader Partai Demokrat sendiri.

Kader partai yang didirikan Presiden Susilo Bambang Yud-hoyono (SBY) tersebut menilai AQ lebih pantas menduduki kursi ketua umum daripada me-

milih atau menyerahkan posisi tersebut kepada Sekjen DPP Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas.

Di antara politisi Partai De-mokrat, AQ dinilai memiliki kapasitas untuk menengahi konflik di internal partai berlogo bintang mercy tersebut.

Menurut salah stau kader Partai Demokrat Sumenep, Aji Muddin El-Kayani, pengalaman AQ sebagai politisi tidak lagi perlu diragukan. Berdasarkan amatan kader Demokrat ini, pengalamannya di partai politik dan kemampuan komunikasi

politik AQ bisa menjadi modal awal untuk menyatukan kem-bali antara kubu Anas dan SBY yang semakin hari kianmerunc-ing terlebih sejak AU ditetapkan sebagai tersangka dalam dalam kasus dugaan korupsi dalam proyek Hambalang.

”Ibas itu kan di partai poli-tik baru anak kemarin sore. Dilihat dari human capital-nya, kredibitas dan kapasitas intelektual Achsanul saya rasa lebih unggul,” papar Aji Mud-din kepada Kabar Madura, Kamis (7/3). ”Saya melihat, potensi untuk menyatukan

dua kubu itu Achsanul punya modal,” tegasnya.

Berbeda dengan pengamatan Aji Muddin, Prof. Moh. Ali Hu-maidi menilai pengganti AU ha-rus memiliki basis massa yang jelas, integritas keilmuan serta pengalaman politik yang cukup matang. Ini yang, menurut Ali Humaidi, menjadi modal uta-ma bagi kader demokrat yang akan maju sebagai pengganti AU. ”Saya melihat keduanya (Achsanul dan Ibas—red.) juga memiliki hak dan memenuhi persyaratan itu,” paparnya.

Dibanding Ibas, AQ Lebih Pantas

Kalah Pemilukada, PKB Sampang DibekukanSAMPANG-Pasca kalah bertarung

saat pemilukada Sampang, isu tak sedang menyelimuti PKB Sampang. Di samping diterpa isu perpecahan di internal, juga dikabarkan DPC PKB Sampang sudah dibekukan DPW PKB Jatim.

Bersambung ke Hal 6

Kekerasan Libatkan Kepala Kemenag PamekasanPAMEKASAN-Seperti yang

sudah diduga, tersangka pelaku kekerasan terhadap wartawan di Pamekasan hanya dijatuhi

hukuman percobaan oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Pamekasan, Kamis (7/3) kemarin.

Karena itu kemungkinan vo-nis terhadap Kepala Kantor Kementrian Agama Pamekasan Nurmaluddin jauh lebih ringan pun sudah menjadi prakiraan sejumlah pihak.

Pelaku Dihukum Ringan, Apalagi Pengancam

KM/FATHOR RAHMAN

ENTENG: Abd. Hafi d, pegawai Kemenag Pamekasan, (tiga dari kiri) mengikuti sidang vonis atas dirinya, kemarin.

KM/IST

EDHIE BASKORO YUDHOYONOSekjen Partai Demokrat

KM/IST

ACHSANUL QOSASIAnggota Komisi XI Fraksi Demokrat DPR RI

Bersambung ke Hal 6

SAMPANG-Proyek pengerjaan pelabuhan Sejati Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang menuai protes dari warga sekitar pelabuhan.

KM/ ACHMAD SYAIFUL RAMADHAN

PEMICU: Wakil Bupati Sampang Fadhillah Budiono diprotes warga terkait banyaknya jalan yang rusak akibat aktivitas pengurukan pelabuhan di Desa Sejati, Camplong.

Pemkab Didemo Terkait Pengerjaan Pelabuhan Sejati

Bersambung ke Hal 6

Bersambung ke Hal 6

HASIL audit yang dilakukan Kan-tor Akuntan Publik itu menunjuk-kan, pasangan ASRI mengeluarkan dana sedikitnya Rp 140 juta untuk kampanye melalui media massa. Sedangkan lawan berat politiknya, incumbent Kholilurrahman-Mas-duki (KOMPAK), hanya menggel-

ontorkan dana sebesar Rp 48 juta. Adapun kandidat lainnya, pasangan Al-Anwari-Holil (AHO) tidak dapat diketahui sebab tidak diaudit oleh Kantor Akuntan Publik.

Kalau dirinci, kampanye melalui media massa ASRI ialah Rp 100 juta untuk media massa cetak serta

media massa elektronik. Sedangkan penyiaran melalui radio dan televisi sebesar Rp 40 juta. Adapun kampanye KOMPAK melalu media massa cetak dan elektronik sebesar Rp 46,5 juta. Sedangkan melalui radio dan televisi sebesar Rp 1,5 juta.

KM/DOK

Kemenangan ASRI di Balik Hasil Audit Dana Kampanye

Tak Segan Keluarkan Banyak Dana untuk MediaKesuksesan pasangan bupati-

wakil bupati terpilih, Achmad Syafi i-Khalil Asy’ari (ASRI),

dalam Pemilukada Pamekasan 9 Januari lalu, tidak lepas dari

kesadaran peran media massa. Itu dapat dilihat dari audit reken-

ing khusus dana kampanye yang dipampangkan di papan

pengumuman Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pamekasan di Jalan Brawijaya, Kamis (7/3)

kemarin.

HAIRUL ANAM, Pamekasan

KM/DOK

NURMALUDDINKepala Kantor

Kemenag Pamekasan

PILIHAN CERDIK: Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan terpilih, Achmad Syafi i-Khalil Asy’ari (ASRI) menyam- paikan visi-misi dalam kampanye.

Bersambung ke Hal 6

Bersambung ke Hal 6

Kejari-Pelaksana Proyek Beda Hitungan SUMENEP-Mangkraknya pemban-

gunan tahap I pasar Anom Sumenep disebabkan adanya persoalan hukum yang hingga kini tak jelas nasibnya. Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sumenep, bertindak sebagai kuasa hukum negara dalam kasus dugaan penyimpangan proyek pembangunan Pasar Anom Baru, ternyata masih se-batas menagih dan menagih kelebihan dana sebesar Rp 833 juta

KM / DOK

TIANG KEMATIAN: Pilar-pilar t iang pancang bangunan Pasar Anom Baru terlihat mangkrak.

Page 2: Edisi 8 Maret 2013

Tidak banyak yang tahu jika tongkang tua pen-

gangkut batu bara yang sudah tidak beroperasi,

ternyata masih memberi-kan banyak manfaat ekon-omis. Selain bisa menjadi besi tua, ada berkah lain

yang bisa dipetik Wagi-anto (53) dan rekannya,

Ahmad (42).

Firman Ghazali Akhmadi, Kamal

Meski memakai alat seadan-ya, atau bisa dikatakan tanpa alat apapun, tak menyurutkan niat Wagianto dan Ahmad mengais rezeki. Mereka ber-dua sibuk mengais sisa-sisa batu bara di bibir pantai, Desa Tanjung Jati, Kamal.

Dari usahanya tersebut, ked-uanya mengaku mampu men-gumpulkan 20 karung batu

bara setiap hari. Dimana satu karungnya bisa mencapai berat maksimal hingga 30 ki-logram. Pekerjaan ini awalnya dilakukan keduanya di Pelabu-han Gresik, namun kemudian pindah ke Bangkalan. “Sudah 4 hari disini mas, biasanya di Gresik,” ungkap Wagianto.

Pria paruh baya asal Kabu-paten Rembang, Jawa Tengah itu memilih mencari batu bara ke Kamal karena di Pelabuhan Gresik saat ini sulit menemu-kan batu bara, akibat minim-nya bongkar muat tongkang pengangkut batu bara yang kini terganggu cuaca buruk.

“Di Gresik lagi sepi mas, kebetulan disini ada yang minta saya cari batu bara dari kapal yang mau di potong,” ungkapnya.

Memilih pekerjaan sebagai pengais batu bara bukanlah keinginan Wagianto, namun apa daya diusianya yang sudah tua dia tidak lagi mampu men-cari pekerjaan lain, apalagi

pekerjaan mengais batu bara tersebut terbilang mudah dan pendapatanya lumayan besar.

Sebab satu kuintal batu bara yang berhasil mereka kumpul-kan di hargai Rp 100 ribu rupiah oleh pengepul yang kebetulan juga pemilik lahan pembong-karan kapal tersebut. Dan dalam sehari, Wagianto dan Ahmad dapat mengumpulkan batu bara minimal 3 kuintal. Jadi jika dihitung, maka keduanya bisa mengantongi Rp 300 ribu. “Tidak ada pekerjaan lain mas, Alhamdulillah sehari bisa 3 kuintal,” ungkap Ahmad.

Lebih lanjut Ahmad yang ber-asal dari Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, men-gatakan, jauh lebih mudah men-gais batu bara di Desa Tanjung Jati daripada di Gresik, sebab disana mereka harus berhada-pan dengan lalu lalang kapal yang hendak bongkar muat, se-dangkan di Tanjung Jati mereka hanya tinggal menunggu kapal tongkang yang kemungkinan

masih berisi batu bara.“Kalau di Gresik lebih ba-

haya mas, disini lebih aman

tapi harus nunggu tongkang yang pernah mengangkut batu bara,” pungkasnya. (h4d)

Email Redaksi: [email protected]

L A K A L A N T A S

“Alhamdulillah, tidak kenapa-napa, Pak

Lubis juga tidak terluka. Saya juga

baik-baik saja.”

ARIKernet Truk

JUMAT 8 Maret 20132

Komisi C DPRD Desak Agar Ditutup

BURNEH-DPRD Bangkalan mendesak kepada pihak penge-lola gudang PT Semen Indonesia (dulu Semen Gresik, red) yang berlokasi di Jalan Raya Burneh ditutup. Sebab, aktivitas di

dekat pintu masuk akses Tol Suramadu tersebut mengganggu kelancaran arus lalu lintas dan sering menjadi biang kemacetan.

Dalam hearing yang dilakukan antara Komisi C DPRD Bangka-lan, pengelola gudang, PT Swa-bina Gatra Semen Gresik dan manajemen PT Semen Indonesia disebutkan agar suplai semen ke lokasi tersebut dihentikan. “Kami minta pengelola PT Semen Indo-nesia jangan menyuplai semen ke gudang itu dulu, semen yang ada di gudang dihabiskan,” terang Ketua Komisi C DPRD Bangkalan, Mukaffi Anwar, Kamis (7/3).

Dijelaskan Mukaffi, selain me-mang tidak sesuai dengan rencana tata ruang dan wilayah (RTRW), Jalan Raya Desa Burneh itu sebagai pintu masuk ke kota Bangkalan. “Dari RTRW-nya di daerah itu bu-kan untuk pergudangan, makanya gudang semen itu harus segera ditutup,” tukas Mukaffi Anwar.

Untuk penutupan gudang itu, dewan memberi batas waktu hingga tanggal 30 Maret 2013. “Tanggal 30 maret, gudang itu harus kosong dan PT Semen In-

donesia jangan menyuplai semen ke gudang itu,” tuturnya.

Hal senada diungkapkan Mahmudi, anggota dewan asal Arosbaya itu mengatakan, ke-beradaan gudang semen di dekat jalan akses Suramadu itu sama sekali tidak memberikan keuntun-gan kepada Pemkab Bangkalan. “Ini hanya gudang transit saja, tidak ada nilai investasi. Justru truk yang mengangkut semen merusak jalan karena tonase 30 ton ditambah beban kendaraan. Gimana jalan kita tidak hancur! Padahal untuk dapat meraih Adipura, pemkab menghabiskan anggaran miliaran rupiah. Maka kami sarankan kepada PT Semen Indonesia untuk mencari gudang di tempat lain, jangan di dekat jalan akses,” kata Mahmudi.

Sementara itu, Manajer Distri-busi PT Semen Indonesia Zakki Multazam mengatakan, pihaknya masih akan berkoordinasi dengan manajemen pusat atas keputu-san penutupan gudang ini, “Ini keputusan corporate, kita tunggu keputusan managemen nanti,” kata Zakki Multazam.

Sementara itu pihak PT Swa-bina Gatra Semen Gresik, Eko Supranto, tidak bisa memberikan jawaban atas keputusan DPRD ini. “Saya tidak bisa menjawab apa apa, namun saya harap ketika nanti dewan memanggil kami, kami minta pemilik gudang, yaitu Kintoro Salim juga diundang,” kata Eko Supranto. (fir/h4d)

KOTA-Sejumlah anggota DPR RI meny-empatkan diri berkunjung ke Kabupaten Bangkalan, Kamis (7/3). Kehadiran para politisi Senayan yang juga masuk dalam Komisi I tersebut bertujuan meninjau langsung pelaksanaan program Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) dan Mobile-PLIK.

Beberapa diantaranya sudah tak asing lagi, seperti Tantowi Yahya, Mutia Hafidz dan Romadhan Pohan. Kunjungan men-dadak tersebut, tentu membuat kejutan bagi sejumlah aparatur pemerintahan terutama di struktur kecamatan.

Kepada Kabar Madura saat tengah meninjau langsung salah satu MPLIK yang ada di Kecamatan Kota Bangkalan, Tantowi Yahya yang juga selaku pimpi-nan rombongan Panja PLIK dan MPLIK Komisi 1 DPR-RI mengatakan, sejumlah temuan yang ada di lapangan cukup mengecewakan.

“Hasil temuan kami cukup mengece-wakan ya, dari 18 kecamatan yang ada di Bangkalan hanya 3 kecamatan yang tahu apa itu PLIK dan MPLIK, selebihnya tidak paham,” jelas politisi Partai Golkar ini kepada Kabar Madura, Kamis (7/3).

“Kemudian dari 18 kecamatan yang ada, semua tidak pernah melihat PLIK itu seperti apa,” imbuhnya. Menurutnya, hasil temuan yang ada akan dirangkum dan diolah untuk kemudian diserahkan kepada Kemenkominfo.

Ditanya konsekuensi apa yang dapat ditimbulkan dari temuan yang mengece-wakan tersebut, Tantowi mengatakan bahwa jika hal ini memang tidak tepat sa-saran dan tepat guna maka pihaknya bisa merekomendasikan untuk menghentikan program ini. “Jika ini tidak berhasil, tidak tepat sasaran, maka program ini harus dihentikan oleh pemerintah,” tukasnya.

Sementara itu, Sekkab Kabupaten

Bangkalan Syaiful Djamal mengatakan, dengan kunjungan ini maka semakin memperjelas bahwa program tersebut minim sosialisasi.

“Dengan ini makin jelas, bahwa program yang dilaksanakan pemerintah pusat ini tidak ada koordinasi kepada kami di dae-rah. Selama ini tidak pernah ada komuni-kasi yang intens kepada kami,” jelasnya.

Syaiful Djamal berharap agar program tersebut dapat ditangani langsung pemer-intah daerah agar lebih tepat sasaran.

Berdasarkan data yang dihimpun Kabar Madura, beberapa kawasan yang diang-gap sulit mendapatkan jaringan internet difasilitasi pemerintah dengan program ini agar dapat terjangkau internet.

Dimana biaya yang dibayar hanyalah Rp 2 ribu/jam untuk setiap penggunaannya. Guna menutupi biaya operasional, pelak-sana layanan ini mendapatkan subsidi dari pemerintah. (jos/h4d) KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

GANGGU LALU LINTAS: Komisi C DPRD Bangkalan meminta gudang PT Semen Indonesia di Jalan Raya Burneh yang selama ini sering menjadi biang kemacetan ditutup, Kamis (7/3).

Gudang PT Semen Indonesia Bikin Macet

KM/AGUS JOSIANDI

SIDAK: Sejumlah anggota DPR-RI dari Komisi I berkesempatan memantau langsung program PLIK dan MPLIK di Bangkalan, Kamis (7/3).

Panja PLIK dan MPLIK Sidak

Mengais Rezeki dari Sisa Tongkang Tua Pengangkut Batu Bara

Sehari Mampu Kumpulkan 3 Kuintal yang Dihargai Rp 300 Ribu

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

MENGAIS REZEKI: Dengan menggunakan tangan kosong, sedikit demi sedikit Wagianto mengumpulkan sisa-sisa batu bara dari tongkang yang akan dijadikan besi tua.

GALIS-Sebuah kecelakaan melibatkan sepeda motor dan mobil terjadi di Jalan Raya Desa Galis, Kecamatan Galis, Bangkalan pada Rabu (6/3) sore. Kejadian ini mengakibatkan pengendara motor tewas di lo-kasi kejadian.

Menurut saksi mata, motor dengan nopol M 6696 NK yang dikendarai Zainullah (30), seorang pegawai negeri sipil warga Desa Gunung Maddah Sampang itu melaju kencang dari arah timur.

Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP), motor yang dik-endarainya berjalan terlalu ke kanan karena ingin mendahului kendaraan lain yang ada di de-pannya. Pada saat bersamaan

melintas mobil dengan nopol L 156 X yang dikendarai oleh H. Heji (45) warga Desa Badung Propo Pamekasan.

Karena jarak terlalu dekat maka benturan keras tidak bisa di-hindarkan. Akibat luka yang cukup serius di bagian kepala, pengendara motor langsung tewas di tempat kejadian.

Kasatlantas Polres Bangkalan AKP Yusis Budi mengatakan, kecelakaan ini murni kesalahan pengendara motor yang men-dahului beberapa kendaraan dengan kecepatan tinggi tanpa melihat kendaraan yang melaju dari arah berlawanan.

“Motor tergesa-gesa tidak meli-hat mobil yang melaju dari arah berlawanan, maka karena jarak

yang terlalu dekat kecelakaan tidak bisa dihindarkan,” ungkap AKP Yusis saat dikonfirmasi, Kamis (7/3).

Ia menghimbau kepada selu-ruh masyarakat untuk berhati-hati saat berkendara. Utamakan keselamatan karena keluarga menunggu dirumah. Jangan sampai saat berkendara dalam kondisi yang tergesa-gesa karena hal itu menjadi salah satu menye-bab terjadinya kecelakaan.

Sementara itu, kendaraan yang terlibat kecelakaan sudah dalam pengamanan satuan lalu lintas Polres Bangkalan. Adapun motor yang dikendarai korban men-galami kerusakan cukup parah dimana bagian depan motor pa-tah dan ringsek. (jos/h4d)

KM/AGUS JOSIANDI

RINGSEK: Akibat benturan keras motor mengalami kerusakan parah dan pengemudinya meninggal di lokasi kecelakaan.

Motor Ringsek, Pengemudi TewasHindari Motor, Tabrak Tiang

KOTA-Nahas nasib Lubis (40), maksud hati banting setir untuk menghindari tabrakan dengan sepeda motor malah menabrak tiang listrik di pinggir jalan. Akibatnya moncong depan truk berno-mor polisi M 9302 V tersebut ringsek. Sementara kaca depan truk han-cur berkeping-keping.

Awalnya Lubis, hendak mengan-tarkan galonan air minum ke Ke-tengan Burneh dari arah Ban-caran. Tapi saat melintas di dae-rah Sabiyan Ban-caran, tiba-tiba dari arah berlawanan muncul sebuah sepeda motor melaju dengan kecepatan tinggi.

Lubis langsung membanting setir ke luar badan jalan, sayang tanah yang diinjak ban truk ambrol, akibat kondisi tanah samping kiri truk lebih rendah dari jalan. Ini membuat truk jatuh terperosok dan langsung menabrak tiang di pinggir jalan.

“Alhamdulillah, tidak kenapa-napa, Pak Lubis juga tidak terluka. Saya juga baik-baik saja,” ungkap Ari, kernet yang saat itu menemani Lubis mengendarai truk. (fir/h4d)

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

CELAKA: Maksud hati menghindari tabrakan dengan sepeda motor, truk bermuatan air galon malah menabrak tiang listrik, Kamis (7/3)

Page 3: Edisi 8 Maret 2013

3JUMAT 8 Maret 2013

Email Redaksi: [email protected]

B A H A N P A N G A N

PERINGATAN Maulid Nabi Muham-mad SAW di rumah tokoh masyarakat (Tomas), H Moh Sahid, Desa Ketapang Barat, Kecamatan Ketapang, Kabu-paten Sampang, berlangsung meriah, Rabu (6/3) malam. Sekitar enam ribu undangan menghadiri acara tersebut.

Acara tersebut terlihat makin meriah manakala Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menyempatkan diri hadir. Sosok yang akrab disapa Gus Ipul ini terlihat akrab ditengah-tengah undangan yang hadir. Mereka terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, mu-lai rakyat, pengusaha, politisi hingga tokoh ulama atau kiai se-Sampang.

Sejumlah kiai juga tampak hadir, diantaranya KH Jakfar Yusuf (Gers-empal), KH Mahrus Abdul Malik (Jregoan), KH Ghozeli (Lanbulan), KH Lutfillah (Rapa Omben), KH Ai-nur Rofiq (Sampang), KH Zubaidi (Gersempal), KH Holil Mohammad (Pamekasan) dan KH Mujahid Ansori (DPW PPP) Jatim).

Kemudian dari kalangan pengusaha yakni H Mohtar (Jrengik) dan Slamet Junaidi (Sampang). Acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sendiri berjalan lancar dan khidmat. Walaupun sempat turun hujan, namun tidak meny-urutkan niat para undangan untuk hadir.

Dalam sambutannya mewakili tuan rumah , H Moh Sahid, Gus Ipul me-nyatakan, manusia tidak hanya hidup di dunia. Melainkan masih ada alam akhirat, sehingga perlu mendapatkan

syafaat dari Nabi Muhammad SAW. “Dengan mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sep-erti ini, berarti menandakan kita cinta kepada Rosulullah,” terang Gus Ipul.

Ia menjelaskan, dirinya ingin didoakan oleh masyarakat dan para kiai yang ada di Sampang. Sebab, dirinya bisa dilantik menjadi Wagub sebagian besar kontribusi dari masyarakat Sampang, termasuk dukungan dari H Moh Sahid.

“Doakan supaya menjadi pejabat yang istiqomah. Jadi pejabat yang barokah seperti Bung Karno. Kalau Bung Karno dipenjara dulu, baru menjabat. Bukan setelah menjabat lalu dipenjara,” terang mantan Ketua Umum GP Ansor ini.

Menurutnya, dulu sebelum dilantik dirinya mendapatkan 4 mandat dari kiai yang ada di Sampang. Pertama harus bisa mempertahankan aqidah. Sebab, di era modern berbagai budaya dan aliran masuk ke Jatim.

Ada yang menganut semua bebas dan ada haram semua. Sehingga tidak ada orang yang masuk surga, melainkan orang itu saja. Namun, masyarakat Jatim harus berpegang teguh kepada ahli sunnah wal jama’ah.

“Kedua kemaksiatan dikurangi su-paya barokah. Untuk menutup sebuah lokalisasi seperti di doli, Surabaya, masih bertahap. Ketiga madrasah diniyah tolong diperhatikan karena merupakan warisan para ulama dan perlu dipertahankan. Sekarang MI sudah mendapatkan Bosda,” ucapnya.

Terakhir, persoalan infrastruktur seper-ti jalan dan jembatan harus diperhatikan. Empat mandat dari para kiai semuanya pelan-pelan sudah dilaksanakan. Insya Allah jika dirinya kembali terpilih, akan menuntaskan 4 mandat.

Sementara itu, Wakil Ketua DPC PPP Sampang, H Ach Kian Santang, menyatakan, dirinya selaku pimpinan

pengurus harian PPP Sampang banyak terima kasih kepada H Moh Sahid, yang juga tokoh sekaligus Ketua De-wan Pakar PPP Sampang.

Dimana yang telah memberikan semangat baru terhadap kebangkitan PPP Sampang kedepan. Karena acara Maulid Nabi Muhammad SAW di-hadiri seluruh tokoh dan masyarakat

sekaligus para kiai PPP.“Yang nantinya bisa memberikan su-

ara sebanyak-banyaknya kepada per-juangan PPP, yakni dalam Pilgub Jatim dan Pileg. Ini merupakan dukungan sangat luar biasa. Mudah-mudahan PPP bangkit dan besar bersama kiai dan tokoh masyarakat se-Sampang,” tandasnya. (ful/adv/h4d)

KM/SYAIFUL ISLAM

ACUNGKAN JEMPOL: Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul tampak akrab dengan kiai se-Sampang saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di kediaman H Mohammad Sahid, Desa Ketapang Barat, Kecamatan Ketapang, Rabu (6/3) malam.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kediaman Abah Sahid, Ketapang

Dihadiri Wagub Jatim, Sejumlah Kiai dan Masyarakat

Ketersediaan Aman SetahunKOTA- Ketersediaan sumber pangan

pokok, seperti beras, jagung, ubi kayu dan ubi jalar di Kabupaten Sampang untuk tahun ini dipastikan masih aman. Hal ini didasarkan dari kondisi tahun lalu yang mencapai surplus beras. Namun, meskip-un ketersediaan pangan dirasakan aman, tidak menutup kemungkinan adanya desa yang masih masuk rawan pangan.

Seperti disampaikan Kepala Dinas Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian (BKP4) Kabupaten Sampang Sri Wahyuni Yulianti, me-lalui Kasubag Program Sugeng Riyadi menjelaskan, dari target kecukupan kon-sumsi pangan sebesar 175,27 kilo gram perkapita pertahun, Sampang sendiri ber-hasil mencapai 211,23 kilo gram perkapita pertahun, itu membuktikan ketersediaan pangan pokok hingga surplus untuk tahun 2012. “Ditahun lalu, kita malah surplus beras loh,” ujarnya dalam kesempatan, kemarin.

Sedangkan untuk tahun ini, data kong-kritnya masih belum bisa dipastikan, karena belum memasuki masa panen. Namun pihaknya menyakini hasilnya tidak akan jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Sebab, meskipun target untuk tahun ini naik menjadi 175,80 Kg perkapita pertahun dengan prosentase pendapatan 126,35 persen.

“Ada dua indikator yang berperan aktif seperti ketersediaan dan pemenuhan pangan masyarakat,” ungkapnya.

Selain itu, dalam tahun ini, pihaknya ingin menganalisa sendiri perihal ket-ersediaan dan kondisi pangan yang ada. Namun, hal ini dikatakan akan mendapat-kan hasil yang maksimal bila sumber daya manusia (SDM) dari masyarakat tidak berubah. “ SDM masyarakat yang masih ada haruslah dirubah sedikit demi sedkit,” ucapnya. (sya/h4d)

Jalan Desa dan Persawahan Terendam

KOTA– Hujan deras yang mengguyur sejumlah daerah di Kabupaten Sampang, Rabu (6/3) malam membuat Kali Kemuning meluap. Akibatnya, ruas jalan yang menghubungkan dua desa tergenang air. Puluhan hektare sawah juga ikut terendam lan-taran daya tamping sungai yang tak lagi muat.

“Akses lalu lintas di dua desa yakni Desa Gunung Maddah menuju kawasan Kelurahan Dal-penang lumpuh beberapa jam. Hanya bisa dilewati oleh kenda-raan roda empat saja,” ujar warga setempat, Supriyadi, Kamis (7/3).

Menurutnya, banjir mendadak

mulai terjadi sejak pukul 03.00 WIB dini hari. Bahkan, pukul 06.30 WIB sejumlah siswa yang hendak berangkat ke sekolah terhambat. “Air baru mulai surut sekitar pukul 10.30 WIB. Banjir di daerah kami merupakan musibah rutin tiap tahun,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, sebelum-nya banjir hanya menggenangi areal sawah saja. Namun seka-rang, bisa sampai menggenangi jalan dengan ketinggian menca-pai betis orang dewasa. Kawasan rawan banjir ini meliputi pasar Bunten dan wilayah kelurahan Dalpenang.

Sementara itu, Samsul warga Desa Gunung Maddah Daya mengatakan, banjir tersebut menggenangi sepanjang 300 meter jalan raya menuju desa. Selain itu, banjir juga merendam puluhan hektare sawah milik

warga di Desa setempat. “Ini diduga akibat meluapnya air Kali Kemuning yang ada di Kelurahan Dalpenang. Selain menggenangi jalan, sekitar lebih dari 10 hek-tare sawah juga ikut terendam,” tuturnya.

Terpisah, Kepala Badan Pen-anggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang melalui Kasi Kesiagaan dan Pencegahan Fath-or Rosyid kepada Kabar Madura mengatakan, banjir ini akibat hujan lebat kurang lebih selama 2 jam di wilayah utara Sampang atau tepatnya di dua kecamatan yakni Kedundung dan Robatal.

Fathor Rosyid memprediksikan banjir ini tidak akan berlangsung lama jika tidak lagi disusul dengan hujan dengan intensitas tinggi yang datang dari wilayah utara. Namun diakuinya bahwa yang terjadi saat ini memang diluar

prediksi pasalnya bulan dimana waktu puncak terjadinya banjir dan luapan air sudah terlewati.

“Ya peristiwa ini diluar prediksi seharusnya ini bukan lagi waktu-nya banjir selain itu banjir yang datang biasanya pada saat bulan purnama atau tanggal 15 tahun hijriyah,” ungkapnya.

Namun, pihaknya mengaku sudah mempersiapkan logistik sebagai bantuan kepada ma-syarakat yang menjadi korban untuk mengantisipasi jika akan datang hujan susulan yang ber-potensi mengakibatkan banjir lebih besar.

“Untuk jaga-jaga kita sudah mengantisipasi dengan mem-persiapkan logistik dan beberap petugas kami sudah terjun dila-pangan untuk terus memantau perkembangannya,” tandasnya. (sya/waw/h4d)

KM/ ACHMAD SYAIFUL RAMADHAN

BANJIR: Luapan Kali Kemuning kembali menggenangi jalan dan areal persawahan di Desa Gunung Madda Daya, tepatnya di Pasar Bunten Sampang.

Hujan Lebat, Kali Kemuning Meluap

KOTA– Setelah melakukan pengejaran selama lebih dari 3 bulan untuk menemukan pelaku pembunuhan Habib Alwi, tokoh agama asal Desa Batuporo, Ke-camatan Kedundung, Sampang akhirnya jajaran Polres Sam-pang berhasil membekuk satu pelaku lagi bernama Matawi yang diduga merupakan otak pembunuhan.

Sebelumnya pada 14 November 2012 lalu Matluki yang diduga berperan sebagai eksekutor ter-hadap pembunuhan Habib Alwi pada 30 Oktober lalu tertangkap di Lumajang oleh tim Subdit IV Resmob Ditreskrimum Polda Ja-tim. Dengan tertangkapnya Ma-tawi, total pelaku yang tertangkap menjadi 2 orang dan empat orang lainnya masih berstatus DPO (Daftar Pencarian Orang) dianta-ranya berinisial SYR,SMA,MOH dan JL.

“Matawi ini tertangkap di-rumahnya di Desa Rabasan, Ke-camatan Kedundung, sudah lama kita incar dimana keberadaan dia setelah sekian lama tim kami me-mantau rumahnya,” ujar Waka-polres Sampang Kompol Sujiono kepada sejumlah wartawan, Ka-mis (7/3).

Atas perbuatannya, Matawi dijerat Pasal 55 juncto 340 KUHP dengan ancaman huku-man maksimal 20 tahun pen-jara. Kasatreskrim AKP Roman Samaradana Elhaj mengatakan, berdasarkan keterangan saksi sekaligus tersangka Matuki, Matawi diduga berperan se-bagai pihak yang memerin-tahkan untuk melakukan aksi pembunuhan terhadap Habib

Alwi. Penangkapan dilakukan dirumahnya sekitar pukul 16.00 WIB (6/3) saat tersangka sedang beristirahat. “Saat penangkapan tersangka kooperatif tanpa per-lawanan apapun,” ujarnya.

Sementara itu kepada Kabar Madura, Matawi mengaku tidak memerintahkan kepada siapapun untuk melakukan pembunuhan. Dikatakannya an-tara Habib Alwi dengan dirinya adalah saudara kandung. “Saya dengan korban adalah saudara kandung,” ungkapnya.

Diungkapkan pula, sebelum kematian korban sempat terjadi pertemuan disebuah restoran di Surabaya antara Habib Alwi, Matawi serta anak laki-laki Matawi dan beberapa keluarga lainnya yang masih berkerabat dengan korban. Dalam perte-muan itu membahas tentang permasalahan yang diduga terkait asmara, seusai perte-

muan tersebut sudah disepakati adanya perdamaian.

Mengenai permasalahan as-maranya Matawi mengaku hanya mengetahui dari salah satu kerabat Habib Alwi beri-nisial MD. “Saya tidak tau permasalahannya, saya hanya dapat berita dari orang bernama MD bahwa ada perselingkuhan antara A (inisial anak Habib Alwi) dengan istri anak saya,” ungkapnya.

Terkait sepeda motor Matawi yang ditemukan di TKP saat ditemukannya jenazah Habib Alwi, dia mengakui itu adalah miliknya tapi dia sudah tidak mengatahui keberadaan sepeda motor itu dengan alasan sedang dipinjam saudaranya dengan maksud untuk digadaikan. “Ya benar itu sepeda motor saya tapi sudah lama dipinjam saudara saya untuk digadaikan tiga juta,” ujarnya. (waw/h4d)

KOTA-Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf beren-cana akan merelokasi pen-gungsi Syiah yang berada di GOR tennis indoor, Sam-pang. Pasalnya, lokasi yang selama ini ditempati kurang layak bagi para pengungsi.

Pemerintah bakal men-cari hunian sementara untuk para pengungsi. Adapun lokasinya di sekitar kota Sampang. Jika kondisi sudah normal, secara pelan-pelan mereka dipulangkan ke kam-pung halaman.

“Untuk sekarang masih belum waktunya para pen-gungsi dipulangkan. Karena kondisinya masih belum memungkinkan,” terang Gus Ipul, sapaan akrab Syaiful-lah Yusuf, saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di rumah H Moh Sahid, Robatal, Sam-pang, kemarin.

Ia menjelaskan, dirinya sudah bertemu dengan Kom-nas HAM. Komnas HAM sendiri sudah ketemu den-gan pengungsi. Kemudian pengungsi minta hunian sementara di sekitar kota Sampang.

“Tempat yang lebih layak dari sekarang untuk hunian sementara. Dari segi kehidu-pan keluarga memang tidak layak. Kita menginginkan, mereka segera kembali ke kampung halaman, tapi kon-disinya masih belum me-

mungkinkan,” ungkapnya.Setelah itu, jika kondisi

sudah berangsur membaik maka para pengungsi akan dipulangkan secara berta-hap. Namun, dirinya tidak bisa memastikan kapan para pengungsi kembali ke kam-pung halaman. “Masalah sosial tidak mulus. Target kita lebih cepat lebih bagus,” terang mantan Ketua GP Ansor itu.

Seperti diketahui, salah satu komisioner Komnas HAM, M Imdadun Rahmat, saat datang ke Sampang, beberapa waktu lalu, me-nyatakan, masalah konflik Syiah di Sampang ini tidak hanya pemerintah kabu-paten sendirian yang meny-elesaikan.

Untuk meringankan beban pemkab tersebut dilaku-kan dengan cara mem-pertanyakan lembaga non instansi yang selama ini menyatakan berkomitmen untuk ikut menyelesaikan masalah ini.

Ada rekomendasi dari Komisi VIII DPR RI yang su-dah ditandatangani Menteri Agama Suryadarma Ali dan Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri. Masalah konflik antar kelompok di Sampang adalah masalah berat yang tidak adil hanya dibebankan oleh Pemkab Sampang dan harus ditanggung renteng institusi negara. (ful/h4d)

Pengungsi Syiah Bakal Direlokasi

KM/AWALLUDDIN HUSNA

PELAKU KUNCI: Pihak kepolisian akhirnya berhasil membekuk otak pembunuhan Habib Alwi. Pelaku ditangkap setelah buron selama tiga bulan.

Otak Pembunuhan Habib Tertangkap

Page 4: Edisi 8 Maret 2013

KOTA-Pemerintah Kabupaten (Pemk-ab) Pamekasan kedatangan tamu dari Komisi A DPRD Rembang, Jawa Tengah, Kamis (7/3). Kunjungan kerja tersebut diterima langsung oleh bupati di ruang PKK Pamekasan.

Dalam kesempatan itu, hadir Bupati Kholilurrahman, Wakil Bupati Kadaris-man Sastrodiwirdjo, Plt Sekkab Herman Kusnadi, Plt Ketua DPRD Pamekasan Halili Yasin, dan pimpinan SKPD Pa-mekasan beserta jajarannya. Semen-tara rombongan tamu dari Rembang dikomandani Ketua Komisi A DPRD Rembang, Ridwan.

Dalam kunker tersebut, Ridwan dan rombongannya berkali-kali memuji Pamekasan. Di samping pemerintahnya sangat menghargai tamu, ujar Ridwan, saat menginjakkan kaki di Pamekasan, dirinya diliputi oleh ketakjuban.

“Kesan utama kami ialah Pendapa Ronggosukowati yang sangat menarik dan unik. Banyak ukiran yang bernilai seni tinggi,” katanya sembari mengakui jika Pendapa Rembang tidak sebagus dan seunik Pendapa Ronggosukowati yang menjadi khas Pamekasan.

Dalam sambutannya, Bupati Kholilur-rahman membeberkan ragam prestasi yang sudah diraih Pamekasan beberapa tahun terakhir ini. Belum lama ini, kat-anya, Pamekasan mendapatkan nikmat yaitu dengan hadirnya tim nasional (timnas) Evaluasi Kinerja Penyeleng-garaan Pemerintah Daerah di mana Pamekasan masuk 15 besar tingkat na-sional terbaik dalam penyelenggaraan pemerintah daerah.

“Timnas datang ke Pamekasan dalam rangka evaluasi guna memilih the best ten dari 15 besar dan mohon sambun-gan doa semoga kita masuk 10 besar. Komitmen ini, kami wujudkan melalui penguatan sistem dan pelaksanaan pelayanan publik, baik dari sisi lan-dasan hukum maupun tingkat pelak-sanaan,” tegas bupati.

Sampai saat ini, terangnya, Pemkab

Pamekasan telah memiliki peraturan daerah yang mengatur secara langsung pelayanan publik dan beberapa produk hukum yang berkaitan dengan pening-katan dan pengembangan pelayanan publik yang telah dimiliki.

Produk hukum tersebut, ungkapnya, antara lain Peraturan Daerah (Perda)

Nomor 13, 14, dan 15 tahun 2008 yang mengatur tentang Organisasi dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Kemudian yang kedua, Perda Nomor 23 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Publik Daerah, serta Perda Nomor 4 tahun 2010 tentang Organisasi dan Kantor Pelayanan

Perizinan Terpadu (KPPT).”Kemudian, Perda Nomor 3 tahun

2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Perda Nomor 4 tahun 2012 tentang Retribusi Perizinan Tertentu, Perbup Nomor 5 tahun 2012 tentang Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa,” terangnya.

Ditambahkan, serangkaian prestasi yang telah digenggam Pamekasan ialah julukan atau gelar yang sematannya diberikan oleh orang-orang penting di negeri ini. Pada tahun 2002, katanya, Pamekasan dideklarasikan sebagai kota gerbang salam yang deklaratornya Bupati Kholilurrahman.

Selanjutnya pada 2010, selanya, Pa-mekasan didaulat sebagai kota batik. Kala itu, dikabarkan kain batik tulis sepanjang 1.530 meter di Monumen Arek Lancor. Dan pada tahun yang sama, Pamekasan dijuluki sebagai kabupaten pendidikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M. Nuh.

Halili Yasin, menegaskan kepada Komisi A DPRD Rembang, berharap pertemuan tersebut menghasilkan suatu hal yang bermanfaat. Ketua Komisi A DPRD Rembang, Ridwan, mempertan-yakan rahasia sukses Perda Pelayanan Publik di Pamekasan. Halili menjawab dengan lugas, itu tidak terlepas karena jalinan kerja sama antara legislatif dan eksekutif terbilang baik.

Wabup Kadarisman, memberikan penjelasan tambahan, hakikatnya, pemerintah itu harus menekankan diri pada pengayoman, pembangunan, pelayanan, dan pemberdayaan. “Dan pelayanan kini disadari sangat penting. Dan ini mesti kita jadikan pijakan dalam mengabdi pada negeri ini,” tukasnya.

Kunker tersebut diakhiri dengan dia-log yang dipimpin langsung oleh Bu-pati Kholilurrahman. Jalannya dialog berlangsung dengan penuh keakraban, sesekali serius, dan sesekali diliputi canda tawa. (anm/rr/adv)

Banyak Terjadi Salah CetakKADUR-Banyaknya kesalah cetak elek-

tronik Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) mem-buat masyarakat Pamekasa jengah. Selain persoalan kesalahan cetak, masyarakat juga mempertanyakan e-KTP milik mereka yang masih belum dicetak.

”Ada kesalahan data pada e-KTP milik saya. Status saya saat ini sudah kawin, tetapi di e-KTP tercetak belum kawin. Saat melakukan perekaman dan isian formulir, ditulis sudah kawin,” protes Abdul Hamid, warga Desa Kertagena Tengah, Kecamatan Kadur.

Kesalahan cetak tersebut diakui Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dis-pendukcapil) Pamekasan, Mohammad Alwi. Ia mengatakan, masih banyak kendala yang berkaitan dengan e-KTP di Pamekasan, ter-masuk kesalahan identitas atau cetakannya. Selain itu, pendistribusian e-KTP juga diakui Alwi masih menghadapi kendala.

”Mengenai data e-KTP yang masih be-lum selesai, mungkin karena terlewatkan saja sehingga tidak ikut tercetak. Tetapi proses pencetakan tersebut menjadi ke-wenangan pemerintah pusat,” ujarnya.

”Namun semua permasalahan itu tetap akan diselesaikan meski harus menunggu beberapa waktu dan tahap pencetakan berikutnya, termasuk perbaikan pada kesalahan identitas pemegang e-KTP,” tambah Alwi. (ong/rr)

JUMAT 8 Maret 20134

Email Redaksi: [email protected]

T EMBAKAU

e -KTP

Akhirnya, Alfamart Mokong Ditutup PaksaKPPT: Proposal Sudah Masuk, Tapi Izin Belum KeluarTLANAKAN-Setelah mendapat

sentilan dari beberapa pihak, Pemer-intah Kabupaten (Pemkab) Pame-kasan melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menunjukkan taringnya dengan menutup paksa mini market Alfamart yang terletak di Jalan Raya Panglegur, Tlanakan, Kamis (7/3).

Sebelumnya, mini market dengan logo huruf A tersebut nekad berop-erasi meski tidak mengantongi izin pendirian dan operasional dari Pemkab Pamekasan. Beberapa kali teguran dan peringatan dari pemkab diabaikan oleh manajemen Alfamart.

”Kami telah beberapa kali datang ke sini (Alfamart, red) untuk mem-peringatkan manajemennya agar menutup dulu mini market tersebut karena belum memiliki izin. Ru-panya mereka sengaja menantang dan mokong tetap beroperasi,” ujar Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Pamekasan, Yusuf Wibiseno, saat ditemui Kabar Madura di lokasi, kemarin.

Langkah penutupan tersebut diambil Satpol PP Pamekasan setelah manaje-men Alfamart tidak bisa menunjukkan surat izin operasional. Penutupan mini market tersebut juga melibatkan aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Tla-nakan untuk menjaga kemungkinan hal yang tidak diinginkan.

”Ini merupakan bentuk pembinaan kepada pelaku usaha di Pamekasan agar taat pada aturan yang berlaku.

Sebelumnya kita sudah sudah datang ke sini dan menanyakan terkait per-izinan dan ternyata manajemen tidak bisa menunjukkan izin tersebut,” tambah Yusuf.

Sebelum melakukan penutupan mini market Alfamart tersebut, Satpol PP telah menjalin koordinasi dengan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT) Pamekasan. Menurut Yusuf, pihak manajemen mini market se-harusnya menunggu keluarnya izin operasional sehingga tidak terjadi kesalahan administratif.

”Dari koordinasi dengan pihak KPPT diketahui jika mini market ini tidak memiliki izin operasional. Beberapa proposal perizinannya sudah masuk, tetapi saat ini masih dalam proses dan belum keluar sehingga masih dilarang beroperasi,” beber Yusuf.

”Logikanya, setelah izin pendirian

dan operasional keluar, mereka baru bisa beroperasi. Nah ini izinnya belum keluar, mereka nekad beroperasi. Terpaksa kita melakukan teguran dan karena tetap membandel, sekarang kita tutup paksa,” imbuhnya.

Pantauan Kabar Madura di lokasi, Satpol PP yang datang bersama sejum-lah anggota Polsek Tlanakan duduk bersama dengan kepala toko untuk membicarakan persoalan tersebut se-cara tertutup. Setelah beberapa lama, disepakati jika akhirnya mini market tersebut harus ditutup.

Sementara usai melakukan per-temuan dengan Satpol PP, kepala toko enggan memberikan penjela-san. Tidak satupun kata terucap ke-tika dimintai keterangan oleh Ka-bar Madura. Ia memilih diam dan pergi meninggalkan mini market menggunakan motornya. (jck/rr)

KM/MARZUKIY

KETEGASAN SATPOL PP: Mini market Alfamart di Jalan Raya Panglegur, Tlanakan, yang tidak mengantongi izin operasional, akhirnya ditutup paksa oleh Satpol PP Pamekasan, Kamis (7/3).

KOTA-Pengadaan bantuan bibit tem-bakau yang diberikan oleh Dinas Kehuta-nan dan Perkebunan (Dishutbun) Pame-kasan kepada petani tembakau di seluruh Pamekasan (kecuali Kecamatan Kota, Galis, dan Pademawu) ternyata menghabiskan dana yang cukup besar, yakni Rp 200 juta untuk 450 kilogram bibit temabakau.

Seperti dikatakan Kepala Bidang Perke-bunan Dishutbun Pamekasan, Tri Widjaja Kusuma, kepada Kabar Madura, Kamis (7/3), pengadaan bibit tersebut akan di-tancapkan di lima titik, di antaranya Keca-matan Pakong, Larangan, dan Tlanakan.

Langkah Dishutbun tersebut mendapat tanggapan negatif dari sejumlah masyara-kat Pamekasan. Banyak yang menganggap bahwa dana Rp 200 juta yang dikeluarkan untuk bantuan bibit tersebut cukup boros.

Sekretaris Lumbung Intelektual Muda Pamekasan (Limpa), Musannan, men-gatakan jika anggaran pengadaan bibit tembakau tersebut dinilai sangat tinggi dan hanya menghambur-hamburkan ang-garan daerah saja.

Ia menilai, dana yang cukup besar tersebut tidak sesuai dengan pelaksa-naan di lapangan. Menurutnya, banyak petani tembakau yang masih melakukan pembibitan secara mandiri sehingga hal tersebut sangat perlu untuk menjadi per-hatian pemerintah.

”Jika kami amati, selama ini petani lebih banyak yang melakukan pembibitan se-cara mandiri dan jarang yang mendapat bantuan dari pemerintah. Dengan ke-nyataan di lapangan seperti itu, ang-garan Rp 200 juta jelas terlalu besar dan terkesan hanya dipermainkan oleh oknum tertentu,” tegasnya, Kamis (7/3).

Bahkan ia menuding jika program bantuan bibit tembakau yang memakan dana ratusan juta rupiah tersebut hanya sebagai formalitas belaka sebagai cara untuk menghabiskan uang daerah.

”Meski telah dibantu melalui kelompok tani, tetapi mayoritas petani masih harus membeli atau melakukan pembibitan sendiri. Maka penting ini menjadi per-hatian dari semua kalangan untuk terus memantau bantuan tersebut,” ucapnya.

Menurut Musannan, dalam kasus ini pet-ani dijadikan alasan untuk menghabiskan uang negera yang akhirnya hanya mengun-tungkan beberapa pihak saja, sementara petani tetap tidak terlindungi dan tidak per-nah merasakan adanya bantuan tersebut.

”Rp 200 juta itu terlalu besar. Kami ti-dak ingin petani dijadikan alasan untuk meraih keuntungan dari pihak-pihak tertentu. Kami yakin sebagian besar petani tidak pernah merasakan bantuan tersebut,” tekannya. (jck/rr)

Boros, Dishutbun Hamburkan Rp 200 Juta

Nasib sial menimpa tiga pemu-da asal Kecamatan Larangan

setelah tertipu seseorang berna-ma Rendi Irawan, asal Surabaya. Ketiganya harus kehilangan uang total Rp 5,1 juta yang disyaratkan

sebagai pelicin masuk bekerja sebagai petugas keamanan (sat-

pam) di salah satu perusahaan. Ketiga korban melaporkan kejadi-

an tersebut ke Kepolisian Resor (Polres) Pamekasan, Kamis (7/3).

FATHOR RAHMAN, Kota

PENIPUAN tersebut bermula dari perkenalan Ahmad Salehuddin, warga Dusun Biyan, Desa Kaduara Barat, Kecamatan Larangan, dengan Rendi Irawan di salah satu tempat praktik dokter spesialis, Jalan Kemayoran, Pamekasan, beberapa waktu.

Pada saat itu Rendi yang mengaku sebagai anggota Intel Komando Distrik Militer (Kodim) dan anak dari salah satu kepala desa di Pakong hendak memberikan minyak yang bisa mem-buat hasil tangkapan ikan menjadi banyak kepada Salehuddin.

Sambil memberikan minyak terse-but, Rendi juga menebar ‘jaring’. Ia melancarkan inisiatif memperdaya tiga pemuda yang masih kerabat Sale-huddin, masing-masing: Erli Hidayat, Holis, dan Hamsun Hadi. Erli dan Holis merupakan warga Dusun Biyan, Desa Kaduara Barat, Kecamatan Larangan.

Sedang Hamsun tinggal di Desa Lan-car, Kecamatan Larangan.

Menurut Erli, ia dijanjikan bekerja sebagai satpam dan harus ikut pelanti-kan di PT Mahakam, Surabaya. Namun sesampainya di Surabaya, mereka jus-tru dibawa ke salah satu penginapan dan bemalam di sana.

”Sesampai di Surabaya kami tidak kunjung dilantik. Malah keesokan harinya kami disuruh pulang dengan alasan orang tua pelaku sedang sakit dan dibawa ke rumah sakit. Dia bilang akan mengambilkan berkas pelanti-kannya ketiganya mulai bekerja pada tanggal 4 Maret 2013,” ungkap Erli di

depan penyidik Polres Pamekasan.Hingga tanggal 4 Maret tidak kunjung

ada panggilan kerja, Erli dan kawan-kawan bau sadar telah menjadi korban penipuan. Salehuddin berusaha meng-hubungi Rendi melalui telepon, tetapi tidak ada kejelasan jawaban dari pelaku.

Akibatnya tiga korban mengalami kerugian masing-masing Rp 1,7 juta sehingga total kerugian berjumlah Rp 5,1 juta. Menurut Erli, sistem pem-bayarannya diangsur sebanyak tiga kali, masing-masing uang seragam dan lain-lain sebesar Rp 700 ribu, uang pendaftaran Rp 400 ribu, dan uang senjata Rp 600 ribu.

”Saya sama sekali tidak menyangka kalau dia akan menipu kami karena gayanya sangat meyakinkan. Dia ber-janji bisa memasukkan tiga keluarga saya menjadi satpam di salah satu bank di Pamekasan,” ujar Salehuddin yang kemarin mendampingi ketiga korban melapor ke Polres Pamekasan.

”Setelah kami telah cek ke bank yang disebut pelaku, dikatakan manajemen setempat tidak ada lowongan pekerjaan satpam. Selain itu Erli juga pernah mengecek ke PT Mahakam di Surabaya dan dijawab tidak ada lowongan satpam di Pamekasan,” imbuhnya.

Selain melakukan penipuan, pelaku juga dilaporkan dengan tuduhan ancaman pembunuhan. Pada saat ketiga korban melapor, kemarin, pelaku mengancam akan membunuh ketiganya kalau sampai kejadian tersebut dilaporkan kepada polisi.

”Ketika melapor, pelaku menelepon dan mengancam akan melakukan pem-bantaian. Untungnya saat dia menel-epon, petugas kepolisian yang berada di ruang SPK sebagai saksinya adanya an-caman pembunuhan,” beber Salehuddin.

Laporan ketiga korban diterima petugas Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Pol-res Pamekasan dengan bukti nomor lapo-ran LP/III/2013/Jatim/Res PMK tertang-gal 7 Maret 2013. Akibat perbuatannya, pelaku berpeluang dijerat dengan pasal penipuan dan ancaman pembunuhan.

”Dengan adanya laporan ini, kami akan menindaklanjuti sesuai dengan hukum yang berlaku. Kami akan mendalami laporan kasus ini sesuai dengan laporan yang telah disampaikan oleh pelapor ke-pada kami,” terang Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pamekasan, Ajun Komisa-ris Polisi Mohammad Nur Amin. (rr)

Kisah Tiga Pemuda Korban Penipuan dengan Modus Dijadikan Satpam

Rugi Rp 5,1 Juta, Pelaku Mengaku Anggota Intel Kodim

KM/FATHOR RAHMAN

TERTIPU: Salah satu korban penipuan saat melapor ke Polres Pamekasan, setelah dirinya jadi korban penipuan, dan menujukkan foto yang diduga melakukan penipuan.

DPRD Rembang Puji Pelayanan Publik Pamekasan

KM/HAIRUL ANAM

MEMBANGGAKAN: Bupati Kholilurrahman memberikan cinderamata kepada Ketua Komisi A DPRD Rembang di ruang PKK Pamekasan, Kamis (7/3) siang kemarin.

Page 5: Edisi 8 Maret 2013

KOTA -J ika Bupati Pa-mekasan Kholilurrahman telah menetapkan pelak-sanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak, Sumenep masih belum men-emukan kesepakatan.

Alotnya perdebatan pene-tapan pilkades serentak satu hari dengan serentak dalam satu bulan karena perbedaan persepsi antara eksekutif dan legislatif.

Di tengah masa perundin-gan untuk menuju rapat lan-jutan antara eksekutif, legis-latif, dan pihak keamaanan, rupanya muncul opsi baru dari Kepolisian Resor (Pol-res) Sumenep yang mengaku memiliki opsi terkait dengan pelaksanaan pilkades, Mei mendatang.

Namun, seperti apa opsi yang akan ditawarkan, pihak kepolisian bersedia membuka ketika pelaksanaan rapat lanjutan yang akan dimediasi oleh bupati.

Ketua Komis i A DPRD

Sumenep, Abrori Mannan, mengatakan jika sampai saat ini rapat lanjutan yang pada mulanya direncanakan pada 4 Maret, masih belum dilak-sanakan. Namun, pihaknya mengaku akan menerima dan mendiskusikan opsi dari pihak keamanan Polres Sumenep

jika memiliki opsi juga. ”Jika pihak Polres memiliki

tawaran masukan, tidak ada persoalan dan sangat bagus untuk kita diskusikan. Siapa-pun yang memberikan masu-kan akan kami terima, selama masuk akan dan tidak terlalu membebani APBD, dapat kita

laksanakan,” tandas Abrori. Politikus Partai Kebangki-

tan Bangsa (PKB) tersebut mengatakan jika sampai saat ini komitmen dari Komisi A DPRD Sumenep masih tetap dalam keputusan awal bahwa pelaksanaan pilkades harus digelar secara seren-tak satu hari.

Dengan digelar serentak satu hari, makan dapat me-minimalisasi terjadinya per-judian di tingkat desa yang seringkali terjadi. Ia menam-bahkan, kalaupun misalnya terdapat perubahan, hanya dengan tawaran dari Komisi A antara kepulauan dan daratan.

Artinya, kepulauan satu hari dan wilayah daratan satu hari. Bukan seperti yang ditawar-kan oleh eksekutif bahwa satu hari di kepulauan dan di wilayah daratan berhari-hari.

Sementara itu, Anggota Komisi A DPRD Sumenep, Ruekminto, juga tetap masih dalam komitmen awal bahwa pilkades harus dilaksanakan

serentak satu hari.Diakuinya, soal penyebaran

jadwal yang telah disebarkan oleh Pemkab Sumenep, masih bisa dapat ditarik kembali.

Apalagi, katanya, hanya sebatas surat edaran. ”Jan-gankan hanya surat edaran. Undang-undang saja masih bisa ditarik jika memang ti-dak sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan,” tan-das poltikus Partai Golongan Karya tersebut.

Sekedar mengingatkan, Pemerintah daerah telah me-nyebarkan jadwal pelaksa-naan Pilkades yang tidak lagi serentak satu hari. Tetapi dibagi menjadi lima tahapan antara lain tanggal 1, 13, 15, 20, dan 23, bulan Mei men-datang.

Jadwal yang telah tersebar tersebut, bagi Komisi A DPRD Sumenep, dengan sendirinya telah tertangguhkan meski eksekutif tetap berdalih bahwa tetap berlaku sebelum ada perubahan lanjutan. (bus/rr)

Rumah Sakit Butuh Ketenangan untuk PasienKOTA-Aksi unjuk rasa para

petugas medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moh. Anwar Sumenep, be-berapa waktu lalu, kem-bali dipersoalkan. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Wiraraja (Unija), Sumenep, dr. S. Susianto, menilai aksi tersebut tidak selayaknya dilakukan di dalam rumah sakit.

Menurutnya, rumah sakit sebagai badan layanan umum membutuhkan ke-tenangan untuk kesembu-han pasien yang berobat. Penyesalan tersebut tampak dalam pernyataan dr. Susi, sapaan akrab S. Susianto, ketika ditanya soal pendidi-kan keperawatan di kampus

yang dibimbingnya.Meski tidak bersedia men-

gomentari soal aksi di RSUD Sumenep, 28 Februari lalu, Susi menegaskan jika dir-inya tidak saja membekali mahasiswanya dengan ket-erampilan medis saja. Ia mengaku juha membekali mahasiswanya dengan pen-getahuan hukum dan pendi-

dikan kerohanian. ”Saya bukan melarang

mereka untuk melakukan aksi unjuk rasa ketika ada sesuatu yang mengganggu pekerjaannya. Tapi seharus-nya sesuai dengan aturan unjuk rasa itu sendiri,” pa-par Susi saat ditemui Kabar Madura di ruang kerjanya, Kamis (7/3) siang.

Ia mengatakan, semua pihak yang terkait ha-rus segera melakukan evalu-asi diri. Pelayanan rumah sakit yang prima tidak hanya dinilai dari kecerdasan dan tingkat keahlian seorang dokter, tetapi juga seluruh komponen rumah sakit.

Sebagai sebuah sistem, jika ada terdapat organ yang tidak berfungsi, tentu akan merambah ke persoalan yang lain. ”Mungkin per-awat melakukan unjuk rasa karena usulannya sudah tidak didengar oleh pihak manajemen rumah sakit. Tapi saya tidak tahu apakah

mereka sudah melakukan izin atau belum saat meng-gelar unjuk rasa. Terkait apakah secara hukum boleh melakukan unjuk rasa di dalam rumah sakit, saya ti-dak tahu,” ungkapnya.

Susi menyinggung soal

pelayanan perawat yang harus ditingkatkan adalah soal kualitas dalam melay-ani pasien. Sebagai seorang dokter, Susi menilai tidak harus malu jika memang kesalahan itu terjadi pada dirinya.

”Dulu sempat ada keluarga pasien yang marah-marah di RSUD Sumenep karena me-maksa masuk ke dalam ruan-gan. Setelah saya tanya, ke-napa marah-marah, ternyata keluarga pasien melihat in-fus pasien kosong tapi tidak

segera diganti oleh perawat. Waktu itu saya langsung meminta maaf dan keluarga pasien terkejut karena saya minta maaf,” ujar mantan Direktur RSUD Sumenep tersebut mengenang masa lalunya. (aqu/rr)

58 Maret 2013JUMAT

Email Redaksi: [email protected]

PERTAN IAN

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

dr. S. SUSIANTODekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Wiraraja Sumenep

Susianto: Seharusnya Sesuai Aturan

KM/DOK

KEMBALI DIPERSOALKAN: Aksi unjuk rasa perawat dan karyawan RSUD Sumenep, 28 Februari lalu, dinilai Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Unija sebagai hal yang tidak sesuai dengan aturan, yakni di dalam rumah sakit.

KM/IST

MERUGIKAN: Salah satu areal persawahan yang terserang hama Xanthomonas Oryzae membuat bulir padi menjadi kosong.

Petani Resahkan Hama XanthomonasKOTA-Para petani di Desa Pabian, Keca-

matan Kota, beberapa hari ini mengelami keresahan mendalam terkait serangan hama Xanthomonas yang terjadi di areal persawahan desa setempat. Akibatnya, banyak tanaman padi siap panen yang memutih dan bulirnya menjadi kosong.

Kondisi ini menurut petani telah terjadi sejak dua bulan terakhir, namun terus me-luas ke hampir seluruh areal persawahan desa. Warga berharap pemerintah segera memberikan bantuan, baik dengan mem-berikan antihama maupun bantuan lain.

Dikutip www.madurachannel.com, Nursari, petani setempat, mengatakan jika serangan hama Xanthomonas me-mang sering terjadi setiap tahunnya di wilayah tersebut. Namun di musim tanam kali ini, serangan Xanthomonas terbilang sangat parah sehingga petani terancam gagal panen.

Selain diserang hama Xanthomonas, hama lain yang juga menyerang areal persawahan desa pabian adalah penger-at batang. Banyak tanaman padi yang mati karena bagian tengah batangnya terpotong.

Untuk mencegah meluasnya serangan hama, para petani melakukan penyem-protan obat pembasmi hama, satu kali dalam seminggu. Para petani berharap Dinas Pertanian Sumenep turun ke lapan-gan untuk membantu mereka mengatasi serangan hama ini.

Sementara terkait makin dekatnya masa panen padi, para petani mulai memasang alat pengusir burung, agar hewan pe-makan bulir padi yang hinggap di areal persawahan takut dan menjauh. (mch/rr)

Komisi A Siap Diskusikan Opsi dari Polres

Soal Anggaran Pilkades, Pemerintah Harus Tegas!KOTA - A n g g a r a n d a n a

pilkades yang dirancang pa-nitia rupanya banyak dikeluh-kan oleh masyarakat, terutama calon kepala desa (kades). Mereka menilai panitia men-cari kesempatan dalam ke-pentingan pilkades untuk membengkakkan anggaran sehingga butuh perhatian dari pemerintah daerah.

Menurut aktivis mahasiswa Unija Sumenep, Zainullah, anggaran untuk pilkades su-dah di luar rasionalitas. Ban-yak panitia yang menjadikan kesempatan untuk menekan para calon yang hendak ber-proses dalam demokrasi di tingkat desa tersebut.

”Di desa saya, ada informasi

yang sangat mengejutkan bagi masyarakat. Anggaran yang di-alokasikan untuk pelaksanaan pilkades terlalu tinggi, yakni mencapai ratusan juta rupiah. Padahal hak pilih kurang lebih 2.000 orang saja,” ungkap pria yang akrab disapa Zen terse-but, Kamis (7/3).

Terjadinya permainan angga-ran tersebut hampir menyeluruh di desa yang hendak menggelar pilkades. Zen meminta pemer-intah setempat segera emen-gambil kebijakan dan tindakan tegas kepada panitia.

”Kami berharap agar pemer-intah bertindak tegas kepa-da pelaksana pilkades yang melakukan penganggaran melampaui batas kewajaran.

Isu ini sudah meresahkan masyarakat dan permainan penganggaran tersebut sudah menjadi rahasia umum,” un-gkap pria asal Desa Banuaju Timur, Kecamatan Batang-Batang, tersebut.

Di lain pihak, Bagus Junaidi, warga Bangkal, menilai proses demokrasi di tingkat desa tersebut tidak akan berjalan dengan sehat jika pemerintah tidak melakukan respon kepa-da pelaksanaan pilkades yang menganggarkan dana dengan sewenang-wenang.

”Dengan adanya anggaran yang sangat tinggi, maka akan membunuh karakter masyara-kat yang berkeinginan untuk berkompetensi dalam pemilihan

kepala desa,” tegas pria yang sering menyoroti kebijakan pub-lik di Sumenep tersebut.

Ia juga mengatakan bah-wa adanya anggaran dana pilkades yang begitu tinggi maka akan membuat para calon yang lolos mudah melakukan tindakan korupsi. Menurut Bagus, banyak calon pilkades dari keluarga biasa sehingga diduga kuat akan melakukan praktik pengembalian modal saat menang nanti.

” D a r i m a n a m e r e k a mendapatkan uang untuk bayar kepanitia? Mereka kan pinjam kemudian setelah menang besar kemungkinan akan diambilkan dari program desa untuk membayar utang-

nya,” tuturnya.Ia berharap pemerintah dae-

rah segera mengintruksikan kepada pemerintah di keca-matan agar masing-masing panitia melaksanakan pilkades sesuai dengan harapan ma-syarakat, bukan membuat ang-garan yang terlalu besar.

”Bagi saya, jika jumlah hak pilih hanya 2.000 orang, ang-garannya tidak boleh lebih dari Rp 60 juta. Padahal banyak desa yang menganggarkan melebihi kebutuhan yang se-benarnya, ada apa? Maka wajib pemerintah daerah tu-run tangan, jangan biarkan masyarakat membabi buta menganggarkan pilkades,” pungkasnya. (rei/rr)

KM/DOK

ABRORI MANNANKetua Komisi A DPRD

Sumenep

Jika pihak Polres me-miliki tawaran masukan, tidak ada persoalan dan sangat bagus untuk kita

diskusikan. Siapapun yang memberikan ma-

sukan akan kami terima, selama masuk akan dan tidak terlalu membebani

APBD, dapat kita lak-sanakan,”

Page 6: Edisi 8 Maret 2013

Email Redaksi: [email protected]

6 JUMAT 8 Maret 2013

WARTAWAN KABAR MADURA DIBEKALI

TANDA PENGENAL, DAN DILARANG ME MINTA ATAU MENERIMA UANG/BA-

RANG DARI SUMBER BERITA

Pemimpin Redaksi: Edi Kurniadi. Redaktur Pelaksana: Rossi Rahardjo. Koordinator Liputan: Fathurrochman Al Aziz. Redaktur: Satriyo Eko Putro, Hadi Pudjiantoro. Biro Bangkalan: Kasiono (kepala), Firman Ghazali Akhmadi, Agus Josiandi. Biro Sampang: Fandri Ardiansyah (plt kepala), Wawan Awalluddin Husna, Ahmad Syaiful Ramadhan, Syaiful Islam. Biro Pamekasan: Hairul Anam (kepala), Marzukiy, Fathor Rahman, Ahmadur Rusdi (pemasaran). Biro Sumenep: Busri Thaha (plt kepala), Ahmad Ainol Horri, Achmad Qusyairi Nurullah. Sport: Tabri Syaifullah Munir (Pamekasan-Sumenep) Ahmad Baiquni (Bangkalan-Sampang) Tata Artistik/Desain Grafi s: Ryan Kalig (kepala), Umar Saja, Agus Subandi, Teguh Santoso. Keuangan: Neny Haryanti. Human Resources Development (HRD): Rossi Rahadjo (koordinator), Disyahmain, Ryan Kalig. Direktur Utama: Cholili Ilyas. Direktur : Disyahmain, Taufi q Rizqon, Edi Kurniadi. Wakil Direktur: Ryan Kalig. Penerbit: PT Madura Mandiri Indonesia Sejahtera. Alamat Redaksi/Iklan dan Pemasaran: San Diego Main Street MR-2 No. 16 (No.95) Pakuwon City Surabaya, Telp/Fax: (031) 5993097. Telp Redaksi: (031) 5937959. e-mail Redaksi: [email protected]. Tarif Iklan: Iklan Umum Full Colour (FC): Rp 35.000 per mm/kolom. Iklan Umum Hitam/Putih (BW): Rp 19.000 per mm/kolom. Iklan Duka Cita/Sosial: Rp 12.000 per mm/kolom. Lowongan Rp 12.000 per baris.

Dibanding Ibas, AQ Lebih Pantas

Akan tetapi, pengamat poli-tik berdarah Sumenep ini menilai jika Ibas muncul dan menjadi pengganti Anas menduduki kursi ketua umu, rumor Partai Demokrat se-bagai partai keluarga akan semakin terbukti.

Pria yang akrab disapa Malhum ini menilai rumor tersebut justru akan meng-

ganggu kredibilitas PD yang saat ini ingin membersihkan diri dari citra sebagai partai yang kadernya paling banyak terjerat kasus korupsi dan berbagai kasus-kasus lain-nya. ”Bagaimana di bawah mau mengkritik kinerja Ibas nantinya, wong ketua dewan penasehatnya adalah bapak-nya sendiri. Nah, bagi saya ini justru akan memunculkan persoalan baru jelas relasi

komunikasi di internal partai tidak sehat, tapi meski begitu Ibas tetap punya hak,” ung-kap Malhum.

Tidak hanya itu, Malhum juga menilai pemilihan ter-hadap Ibas tetap akan men-jadi bumerang bagi Partai Demokrat sendiri. Sebab, nama Ibas terus disebut ada keterlibatan dalam kasus korupsi proyek Hambalang. ”Karena itu saya mengang-

gap AQ bisa menjadi jalan tengahnya,” katanya. ”Dan kalau memang AQ yang jadi sebagai pengganti Anas, tentu ini akan menjadi ke-banggaan tersendiri bagi warga Madura. Dan ini akan menjadi sejarah. Sebab be-lum ada tokoh Madura yang tampil menjadi ketua umum partai,” imbuhnya.

Di lain pihak, Wakil Sek-retaris DPC Partai Demokrat

Sumenep Ali Tsabit meni-lai siapa pun calonnya jika tidak ingin memunculkan persoalan baru, maka proses pengganti AU sebagai ketua umum harus melalui jalur KLB. ”Jika penggantinya me-lalui penunjukan, jelas salah, kecuali hanya plt (pelaksana tugas --red). Maka jalannya memang harus melalu jalur KLB,” tegas Tsabit.

Sekadar diketahui, nama

AQ disebut-sebut sebagai salah satu kader PD yang pantas menggantikan AU. Selain nama AQ, juga bere-dar nama Ketua Partai De-mokrat Jatim Soekarwo. Selain nama keduanya, juga beredar nama-nama lain seperti Marzuki Alie, politisi Demokrat yang kini menja-bat sebagai Ketua DPR dan pernah menjadi pesaing AU dalam pemilihan ketua

umum Partai Demokrat di samping Andi Alfian Ma-larangeng. Selain itu juga ada nama Pramono Edhie Wibowo yang saat ini men-jabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat, namun bakal segera memasuki masa pensiun. Pramono Edhie selama ini masih memiliki hubungan kekerabatan den-gan Ani Yudhoyono, istri SBY. (aqu/zis)

Majelis Hakim PN Pame-kasan yang diketuai Bam-bang Setiawan menjatuhkan hukuman 6 bulan penjara dengan masa percobaan satu tahun kepada Abd Hafid, terdakwa pemukulan terha-dap salah satu wartawan di Pamekasan. Artinya dengan vonis ini Abd Hafid baru menjalani vonis penjara 6 bulan itu, kalau selama satu tahun ia kembali melaku-kan perbuatan melanggar hukum.

Dalam persidangan kema-rin, Abd. Hafid pada awalnya mengelak, dirinya memukul salah satu wartawan di Pa-mekasan, Moh Yasin. Hafid mengaku hendak merangkul Moh Yasin untuk tidak men-gamuk pada saat menggelar aksi di Kankemenag Pame-kasan beberapa bulan yang lalu yang memrotes sikap Kepala Kantor Kemenag Pamekasan Nurmaluddin yang juga menjadi tersangka dalam kasus ini dan berkas-nya kini masih dalam proses menuju pengadilan. “Saya tidak melakukan pemuku-lan pak Hakim, pada saat

itu saya hendak merangkul terdakwa yang pada saat itu bersitegang dengan salah satu rekan saya, masalah saat saya hendak merangkul dan tangan saya mengenai pelipis kiri terdakwa, saya lupa,” terang Hafid di hada-pan majelis hakim, kemarin.

Keterangan Hafid langsung dibantah Moh Yasin, bahwa pada saat kejadian, Abd Hafid sama sekali bukan hendak merangkul, akan tetapi senga-ja untuk melakukan tonjokan, karena di depan terdakwa ada pagar betis kepolisian. “Jadi kalau keterangan terdakwa adalah hendak melindungi rekannya dengan berusaha merangkul saya, itu sama sekali tidak benar, karena di depan saya aparat kepolisian jadi pagar betis,” jelas Moh Yasin.

Menurut keterangan beber-apa saksi yang dihadirkan korban, di antaranya adalah Dedi Prayitno, wartawan MNC Group, mengatakan bahwa dirinya melihat den-gan jelas, bahwa Abd Hafid melakukan pemukulan ter-hadap Moh Yasin.

Ketua Majelis Hakim, Bam-bang Setiawan, menawarkan

Abd Hafid untuk berdamai dan mengakui kesalahan-nya, akan tetapi Hafid tetap pada pendiriannya bahwa dirinya tidak melakukan pemukulan terhadap Moh Yasin. Setelah diberikan pengertian oleh penasehat hukum Kankemenag Pame-kasan, akhirnya Abd Hafid bersedia akui kesalahannya dan bersedia meminta maaf kepada korban pemukulan dirinya dan kepada sejumlah wartawan.

Namun putusan hakim ter-us berlanjut dan memvonis Abd Hafid bersalah karena telah melakukan penganiay-aan ringan kepada salah satu wartawan di Pamekasan, yaitu dengan pasal 352, ten-tang penganiayaan ringan. “Perkara ini adalah perkara ringan, memang kejadian ini adalah bentuk kekerasan ter-hadap salah satu wartawan. Namun yang diajukan kesini delik pidana ringan yang an-caman hukumannya maksi-mal 3 bulan atau membayar denda Rp 7.500, sehingga hakim hanya menjatuhkan seperti itu,” tukas Bambang Setiawan usai sidang.

Di lain pihak, vonis hakim

itu sudah bisa diduga. Ket-ua Barisan Ketua Merdeka (BMM), Zaini Werwer men-gungkapkan kemungkinan, ketika yang melakukan tin-dak penganiayaan vonisnya ringan dengan pasal yang digunakan adalah pasal yang ringan juga. “Apa lagi den-gan kasus kepala Kanke-menag sendiri yang hanya pengancaman. Karena yang penganiayaan saja ringan apa, memang masuk akal kalau Nurmaluddin vonisnya akan lebih ringan dari pada pegawainya,” terang Zaini Werwer, pada Kabar Madura.

Namun demikian, kata Zaini, paling tidak sanksi moral sudah didapatkan oleh kepala Kemenag Pa-mekasan dan stafnya, biar memberikan efek jera dan tidak melakukan perbuatan semena-mena kepada siapa pun termasuk wartawan. “Selain itu, pihak penegak hukum harus bekerja sesuai koridor hukum yang berlaku, dan tidak mempermainkan hukum. Pokoknya hukum harus sesuai dengan hara-pan banyak orang dan ber-tindak adil seadil-adilnya,” imbuhnya. (ong/zis)

Pelaku Dihukum Ringan, Apalagi Pengancam

Minhadji Ahmad, Direktur Institute for Democracy and Social Analysis (IDEAS) me-nilai, selama tahapan Pemi-lukada Pamekasan, pasangan ASRI memang memiliki kes-adaran tinggi pentingnya me-dia massa. Menurutnya, di era yang cukup maju saat ini, amat naif para politisi yang kurang peduli terhadap pentingnya media massa dalam mengang-kat nama dan kefiguran.

“Dan khusus di Pame-kasan, pasangan ASRI telah menjadi bukti nyata akan hal itu. Sekali lagi, kedekatan pada media massa itu san-gat penting. Bahkan, men-jadi harga mati,” terangnya sembari menekankan, haki-katnya pasangan KOMPAK juga peduli terhadap peran media massa. Hanya saja,

tidak segetol tim sukses pa-sangan ASRI.

Di samping itu, peneri-maan dana kampanye ASRI ternyata justru kalah dibandingkan pasangan KOMPAK. Milik ASRI men-capai Rp 750.020.000, se-dangkan KOMPAK senilai Rp 762.500.000. Adapun pengeluarannya, lebih ban-yak KOMPAK, yakni Rp 762.261.630, sehingga sald-onya Rp 238.370. Sedangkan pengeluaran ASRI sebesar Rp 748.046.000, sehingga bersisa Rp 1.974.000.

Selain itu, dalam penge-luaran rapat umum, ASRI sangat hemat. Yaitu, biaya yang dikeluarkan Rp 10 juta. Berbeda dengan pasangan KOMPAK yang mencapai Rp 119.580.000.

Dan di balik perbedaan tersebut, terdapat kesamaan.

Yakni, pasangan ASRI dan KOMPAK mengeluarkan dana kampanye nyaris seten-gah miliar, Rp 450 juta. Dan ASRI tidak mendapatkan sumbangan dari badan hu-kum swasta. Sedangkan KOMPAK mendapat ku-curan dari badan hukum swasta sebesar Rp 95 juta.

Dalam pengeluaran pe-nyebaran bahan kampanye kepada umum, ASRI meng-gelontorkan dana sebesar Rp 400 juta. Sedangkan KOM-PAK lebih besar lagi, yaitu Rp 556.155.500.

Terkait absennya pasan-gan AHO diaudit oleh Kan-tor Akuntan Publik, menurut Sekretaris KPU Pamekasan Akhmad Zaini, ialah karena penyetorannya terlambat. “Dia kalah kok. Jadi, sudah tidak jadi persoalan,” terangnya.

Bila ditilik menggunakan

Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2005 Pasal 66, dana kampanye semua pasangan calon wajib dilaporkan ke-pada KPUD paling lambat tiga hari setelah hari pe-mungutan suara. Setelah itu, KPU setempat menyerah-kan kepada Kantor Akuntan Publik paling lambat dua hari setelah KPU menerima laporan dana kampanye dari pasangan calon.

Dikonfirmasi, Al-Anwari menegaskan, pihaknya mi-nus. “Jadi tidak ada sisa. Yang ada sekarang han-ya tunggakan,” terang Al-Anwari tanpa berkenan menjelaskan pemasukan dan pengeluaran dana kampany-enya. Termasuk pula rincian penggunaan dana kampanye yang dimaksud, Al-Anwari tidak menjawab. (zis)

Tak Segan Keluarkan Banyak Dana untuk Media

kepada PT Surya Bayu Sejahtera (SBS), pelaksana mega proyek di Kabupaten Sumenep tersebut.

Berdasarkan audit Badan Pemer iksan Keuangan (BPK) Jawa Timur, PT (SBS) harus mengembalikan kele-bihan uang muka pelak-sanaan proyek tersebut. Keputusan harus mengem-balikan dana sebesar Rp 833 Juta bukan keputu-san dari Kejari Sumenep. Disebutkan, pelaksanaan proyek pasar tahap pertama yang diputus kontrak seni-lai Rp 833 juta, sementara uang muka yang masuk ke PT SBS sebesar Rp 1, 6 mil-iar. Sehingga, rekanan atau pelaksana mega proyek itu

wajib mengembalikan ke Pemkab Sumenep.

Kajari Sumenep, Bambang Hartoto mengatakan, upaya agar PT SBS mengembalikan kelebihan uang tersebut ter-us dilakukan. Bahkan, pihak Kejari sudah melayangkan surat pemanggilan terhadap PT SBS untuk membicarakan model pengembalian yang akan dilakukan oleh PT SBS kepada pemerintah. ”Sampai sekarang masih terus berja-lan. Kami tetap melakukan komunikasi dengan PT SBS. Cuma sampai sekarang ma-sih belum ada kesamaan per-sepsi antara kami dengan PT SBS,” ujar Bambang Hartoto dikonfirmasi Kabar Madura, Kamis (7/3).

Menurutnya, tidak adanya kesamaan persepsi yang

dimaksud terkait dengan nominal uang yang harus dikembalikan oleh PT SBS kepada pemerintah. Pada-hal, diakuinya, jumlah nomi-nal uang yang harus dikem-balikan hampir mencapai Rp 1 miliar tersebut bukanlah keputusan dari kejaksaan selaku kuasa hukum. Tetapi, merupakan rekomendasi dari BPK Jawa Timur.

Dia menjelaskan, beberapa waktu lalu, kuasa hukum dari PT SBS sudah men-datangi Kejari Sumenep. Na-mun, kuasa hukum tersebut menjelaskan bahwa masih belum ada kesamaan persep-si antara kedua belah pihak. Diakuinya, Direktur PT SBS juga belum bisa memenuhi undangan yang dilayang-kan oleh kejaksaan. ”Kita

masih belum ketemu secara langsung. Sebab, sampai sekarang hanya melalui su-rat per surat. Jawaban dari PT SBS juga melalui surat. Beberapa waktu lalu penga-cara PT SBS datang ke sini, cuma direkturnya katanya masih belum bisa hadir. Ya sudah lewat surat saja. Nanti kita bicarakan lagi,” imbuh Bambang Hartoto.

Seperti diberitakan sebel-umnya, pemkab menghen-tikan proyek pembangunan Pasar Anom Baru Sumenep tahap I. Penghentian terse-but karena diduga terjadi penyimpangan terutama pemasangan tiang pancang yang seharusnya berada di kedalam 12 meter hanya dilaksanakan sedalam 6 meter. (bus/zis)

Kejari-Pelaksana Proyek Beda Hitungan

Pembekuan tersebut di-duga lantaran Ketua DPC PKB Sampang, Noer Tjahya, sering bolos ketika ada rapat dengan DPAC dan ranting.

Mantan Bupati Sampang itu jarang menghadiri rapat dengan pengurus di bawah. Ketika ada rapat dengan DPAC dan ranting, yang ha-dir hanya diwakilkan pengu-rus DPC PKB Sampang lain. Sehingga banyak pengurus ranting tidak ada yang kenal dengan sang ketua.

“Pak Noer jarang hadir ketika ada rapat, paling di-wakilkan pada pengurus yang ada di bawahnya. Seka-rang DPC PKB Sampang dibekukan,” terang Ketua Tanfidz DPAC PKB Keca-matan Robatal, H Abd Kowi, Kamis (7/3) kemarin.

Sebelum ada pembekuan, sambungnya, ia bersama 11 DPAC yang lain menyam-paikan mosi tak percaya terhadap Ketua DPC PKB Sampang, Noer Tjahya, pada DPW. Sebab, jika ada rapat dengan pengurus DPAC dan ranting tidak pernah hadir.

Saking jarangnya hadir, hanya sebagian pengurus

DPAC yang kenal. Ironisnya, pengurus ranting tidak ada yang kenal dengan Noer Tjahya. Pengurus di bawah merasa dikebiri selama ini, sehingga tidak maksimal dalam bekerja.

“Seperti pilbup kemarin, tidak ada apa-apa. Ada 12 DPAC dari 14 DPAC se-Sampang yang menyampai-kan mosi tidak percaya. Dua DPAC yang tidak menyam-paikan mosi tidak percaya yakni Sreseh dan Kedung-dung,” ucapnya.

Ia menjelaskan, DPP PKB dan DPW PKB Jatim sudah sepakat membekukan DPC PKB Sampang. Bahkan, dir-inya sempat melihat surat pembekukan tersebut. Kini, surat itu berada di tangan Ketua DPW PKB Jatim, Ab-dul Halim Iskandar.

Usulan pembekuan tidak hanya datang dari DPAC, namun sejumlah kiai juga mengusul pembekuan. Pas-alnya, kalau DPC PKB masih tetap di bawah kepemimpi-nan Noer Tjahya diprediksi tidak akan besar.

“Para kiai mengusulkan, kalau PKB ingin besar, maka segera dibekukan. Kemu-dian para ulama yang akan

menentukan ketua baru, tidak usah pemilihan,” un-gkapnya.

Ia menambahkan, informa-sinya saat ini Sekjen DPP PKB, Imam Nahrawi, dalam perjalanan menuju DPW PKB Jatim dengan membawa kabar baru. Dimana isi dari kabar itu terkait nama Ketua DPC PKB Sampang yang baru.

“Sekarang kami masih rapat belum selesai dan di-lanjutkan nanti malam per-temuan semua pengurus dan ulama. Insya Allah sudah jelas dibekukan, saya sudah lihat suratnya,” ujarnya.

Terpisah, Wakil Ketua DPC PKB Sampang, Imam Ubaidillah, menyatakan, dirinya belum tahu tentang adanya pembekuan. Hing-ga kini, ia masih belum menerima surat pemberita-huan dari DPW PKB Jatim. “Saya baru dengar dari anda kalau PKB Sampang dibekukan. Saya juga baru dengar jika ada mosi tidak percaya dari DPAC. Untuk soal pembekuan yang tahu mungkin DPAC, coba kamu tanyakan ke sana,” terang Ketua DPRD Kabupaten Sampang itu. (ful/zis)

Kalah Pemilukada, PKB Sampang Dibekukan

Warga menilai pengerjaan proyek pelabuhan tersebut sudah merusakkan akses jalan desa yang menjadi tem-pat hilir mudik pengangkut pasir selain tak transpar-annya BUMD pengelola yang dianggap hanya buang-buang uang rakyat.

Aksi unjuk rasa digelar mu-lai dari depan pasar Sriman-gunan Sampang menuju dua tempat, yakni gedung DPRD Sampang dan kantor Pemkab Sampang. Aksi ini dikawal ketat puluhan aparat kepolisian.

Puluhan warga Camplong yang menamakan dirinya Fo-rum Masyarakat Camplong meminta kepada petinggi Kabupaten Sampang khu-susnya Bupati Sampang K. Fannan Hasib untuk memer-iksa kembali kondisi penger-jaan pelabuhan Sejati. Ma-syarakat menilai, dampak yang dirasakan warga sekitar lebih buruk daripada keun-tungan dari hasil adanya pelabuhan tersebut. “Kita minta hentikan pengerukan pelabuhan di Sejati Cam-plong karena hanya meny-usahkan rakyat saja,” teriak Zainal, salah satu koordina-tor lapangan aksi tersebut, Kamis kemarin (7/3).

Selain itu, dengan adanya pengerjaan pelabuhan di desa Sejati tersebut, warga sekitar kehilangan akses jalan raya yang dulunya bagus dan kini menjadi ru-sak. Hal ini dikarenakan jalan tersebut menjadi akses jalan bagi kendaraan berat yang keluar masuk dalam kawasan proyek tersebut. “Segera perbaiki jalan di desa Batu Karang yang telah rusak akibat pengurukan pelabuhan Sejati,” teriak Zainal kembali.

Tiga BUMD pengelola sep-erti SSS, SMP dan GSM tidak luput sebagai pihak yang menjadi sasaran tuntu-tan para pendemo. Mereka meminta Pemkab Sampang untuk segera mengirimkan surat untuk segera meng-audit keuangan ketiga BUMD peninggalan bupati lama tersebut ke BPK. “Segera juga lakukan restrukturisasi kepen-gurusan dari ketiga BUMD sebagai pengelola pelabuhan tersebut,” lontarnya seraya mendapat sorakan dari peser-ta aksi lainnya.

Menanggapi hal tersebut, Wabup Sampang Fadhillah Budiono yang menemui peserta menjanjikan tindak lanjut tuntutan. Namun, pihaknya tidak dapat me-menuhi jeda waktu yang

diberikan oleh pendemo dengan memberi tenggat waktu satu minggu. “Kalau satu minggu belum bisa, buat surat ke BPK aja bisa dua minggu bisa sampai diterima di sini kembali, paling tidak satu bulan,” tegas Fadhillah di depan demonstran.

Terkait akses jalan desa yang rusak akibat pengu-rukan pelabuhan tersebut, pihaknya menanggapi hal tersebut akan segera diper-baiki dengan adanya angga-ran 2013 yang sudah mulai berjalan. Sebagai wabup yang baru menjabat seming-gu, dirinya mengharapkan adanya waktu untuk berbe-nah diri. “Terima kasih atas aspirasi yang disampaikan, hal ini akan menjadi masu-kan dan motivasi bagi saya untuk memperbaiki sam-pang ke depan lebih baik,” jelasnya.

Aksi sendiri berjalan ter-tib dan pengunjuk rasa membubarkan diri setelah mendapatkan penjelasan. Peserta aksi yang rata-rata merupakan warga desa Se-jati dan wilayah sekitarnya hanya ingin menyuarakan aspirasi masyarakat yang mengeluhkan dampak dari pengurukan pelabuhan yang rencananya akan dijadikan pelabuhan migas. (sya/zis)

Pemkab Didemo Terkait Pengerjaan Pelabuhan Sejati

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Page 7: Edisi 8 Maret 2013

Email Redaksi: [email protected]

JUMAT 8 Maret 2013 7

Bagi pembaca yang berminat mengirimkan karyanya, Silahkan kirim ke:

Kantor Redaksi KABAR MADURAdi San Diego Main Street MR-2 No. 16

(No. 95) Pakuwon City Surabaya. Diutamakan via email ke

[email protected]. Panjang tulisan maksimal dua lembar kertas ukuran folio dengan 1,5 spasi.

Nama dan alamat terang, serta foto diri harus dilampirkan.

ANDA MEMILIKI UNEG-UNEG, SARAN, DAN KELUHAN TENTANG PELA YANAN PUBLIK (PENDIDIKAN, EKONOMI,

KEAMANAN DLL) DI SEANTERO MADURA? Silakan kirim melalui pesan dan alamat ke:

Kabar Madura. Tulis pendapat Anda dan kirim ke no +6287850767325 (khusus SMS)

atau via email:[email protected], [email protected]

BERAWAL pada saat PT. Pelindo Marine Service (PMS) mengenal-kan Pulau Karang Jamuang yang secara geografis terletak di Desa Ujung Piring, Kec Socah, Kabu-paten Bangkalan, sebagai salah satu objek wisata Bahari, karena memiliki potensi besar untuk me-narik banyak wisatawan domestik dan mancanegara. Proses pen-genalan tersebut dikemas dalam bentuk kunjungan wisata ke Pulau Karang Jamuang dengan tema “Joy Sailing” yang diikuti oleh para agen wisata, pada tahun lalu pada hari Selasa, 20 Nopember 2012, dengan konsep ”PRIMA” (Pusat Informasi Maritim, Ramah Lingkungan, Inovasi Berbasis Sumber Daya Alam, Mandiri, dan Andalan Objek Wisata), se-bagaimana dilansir berita Antara News Jatim dan Kabar bisnis.com.

Dalam RDP Komisi C DPRD Ka-bupaten Bangkalan yang memba-has tentang kepemilikan pulau itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan secara tegas menolak klaim kepemilikan Pulau Ka-rang Jamuan oleh PT. Pelindo III. Pemkab juga meminta perusahaan plat merah ini mengembalikan hak pengelolaan kepada daerah. Salah satu yang menguatkan bahwa Pulau Karang Jamuang yang diklaim PT. Pelindo III itu milik Pemkab Bangkalan berdasar pada bukti pembayaran pajak setiap tahunnya. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bangkalan, Saat As’jari, di Lensa Indonesia.Com pada hari Kamis, tanggal 28 Pebruari 2013.

P o l e m i k a n t a r a Pemkab Bangkalan v PT PMS tentang hak kepemilikan dan hak pengelolaan lahan di Pulau Jamuang ini, menarik untuk kita kaji dari aspek pe-nata kelolaan Pemer-intah Daerah dengan merujuk pada aturan perundang-undangan yang ada. Baik UU No.32/2004 tentang Otonomi Daerah atau UU No.27/2007 tentang Pengelo-laan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

UU Otonomi Daerah sudah jelas mengatur tentang penata kelolaan 36 kewenangan yang diserahkan Pemerintah Pusat se-bagai bentuk pelaksanaan sistem dekonsentrasi. UU No.27/2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Ke-cil menegaskan bahwa Daerah berkewajiban untuk menyediakan 4 dokumen perencanaan yang dijadikan pedoman penata kelo-laan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang termasuk dalam wilayahnya, sebagaimana dijelas-kan dalam Pasal 7 ayat 1 ten-tang “Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau- Pulau Kecil” sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, terdiri atas: (a). Rencana Strategis Wilayah Pesi-sir dan Pulau-Pulau Kecil yang selanjutnya disebut RSWP 3-K; (b). Rencana Zonasi Wilayah Pe-sisir dan Pulau-Pulau Kecil yang selanjutnya disebut RZWP-3-K;

(c). Rencana Pengelo-laan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Ke-cil yang selanjutnya disebut RPWP-3-K; dan (d). Rencana Aksi Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Keci l yang selanjutnya disebut RAPWP-3-K.

Dokumen-dokumen perencanaan yang dimaksud di atas, seharusnya menjadi

pedoman Pemkab Bangkalan dalam memanfaatkan lahan di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, yang dalam hal ini Pulau Jamuang termasuk dalam kat-egori pulau kecil yang secara geografis berada di wilayah Bang-kalan. Dengan asumsi ini, per-masalahan Pulau Jamuang entah nantinya dikelola pemkab sendiri maupun dikelola oleh pihak lain (swasta). Satu hal yang mestinya dipertanyakan untuk meluruskan polemik ini adalah sudahkah Pemkab Bangkalan mempunyai 4 dukumen tersebut sebagai bentuk pelaksanaan dari perintah UU No 27/2007? Jika dokumen-dokumen ini belum dibuat oleh Pemkab Bangkalan, maka sebaiknya per-soalan ini dijadikan momentum untuk segera menyusun dan membahasnya bersama DPRD. Bagaimanapun, hal ini diakui atau tidak merupakan bukti kel-alaian Pemkab Bangkalan.

PT. Pelindo sebagai pihak pe-megang sertifikat lahan Pulau Jamuang sebagaimana yang telah

ramai dibicarakan media massa dan dibenarkan oleh pihak BPN Bangkalan, tidak otamatis be-bas mengelola seenaknya sendiri tanpa memperhatikan kewajiban-kewajiban administrasi (periz-inan) lainnya pada pihak Pemkab Bangkalan, yang mestinya harus dilalui oleh pihak PT. Pelindo agar tidak terjebak pada pembentukan pemerintahan dalam pemerintahan yang sudah diatur jelas dalam per-aturan perundang-undangan. Apa yg dilakukan pihak PT. Pelindo terhadap Pulau Jamuang bisa di-katakan sebagai bentuk arogansi perusahaan dengan sengaja men-gabaikan koordinasi, singkronisasi dengan pihak Pemkab Bangkalan sebagai pihak yang berwenang mengatur dan menentukan kebi-jakan pembangunan di seluruh wilayah Bangkalan.

Mengingat Pulau Jamuang me-nyimpan potensi besar untuk dimanfaatkan dan dapat menam-bah kekuatan APBD Bangkalan ke depan, maka Pemkab Bang-kalan berdasarkan kewenangan yang dimilikinya tidak salah jika segera menghentikan sementara segala aktifitas yang dilakukan PT. Pelindo, dan segera diadakan pembicaran bersama dengan tu-juan pengelolaan Pulau Jamuang. Sehingga ditemukan sebuah titik temu antara Pemkab Bangkalan dan PT. Pelindo yang pada intinya dapat memberikan manfaat bagi rakyat Bangkalan.

*) Penulis : Aliman Harish, Salah Satu Komisioner Komisi Informasi

Bangkalan

Pulau Jamuang yang Terbuang(Arogansi Pengusaha dan Kelalaian Pemkab)

YO... ayo PMU. Kamu pasti bisa mengalahkan lawanmu. Pendukungmu selalu mensuportmu. Jangan kecewakan “Maduraku”. Hidup PMU, bangkitkan Laskar Sape Kerap. Salam Setong Ateh !

Vietrie Plakpakz City, +6287750552958

KALAH menang itu biasa, tapi kenapa mainnya kok gak kayak lawan Mitra Kukar. Apa karena gak masuk TV Pak DR? Galih itu bisa jadi penjaga gawang apa gak kok? Kayak orang bingung.

+6281913603496

WOW hebat kau PMU. Kebanggaan Madura, kau mulai tunjukkan sugu’gen tandukmu dan kette’kan sokonah. Libas semua lawanmu. Sayang kepemimpinan wasit ter-lalu memihak pada Persisam. Andai wasit fair, insya Allah menang dengan skor telak. Mohon kepada Menajer dan Pengawas Pertandingan untuk memperhatikan hal ini. Karena bisa memicu suporter anarkis!

Haris Taretan Teja Pmk, +6287850650191

PADA waktu P MU v Persisam yang baru berlalu di SGB, kok masih ada lemparan botol air mineral? Pada waktu itu pemain Persisam Lancine Cone kena kartu merah akibat menyikut Firly Apriyansyah. Saat keluar lapangan, Lancine Cone dilempari botol air mineral. Kejadian ini kalau ber-lanjut terus, khawatir kita kena sanksi dari PSSI. Akibatnya, kita akan diwajibkan gelar laga kandang usiran dari PSSI

Fans Burneh Bkl, +6287849411889

GO.., go.., walaupun PMU cuma bisa imbang 2-2 aku cukup bangga walaupun gak dapat poin. Tanggal 10 lawan PSPS, taklukan dan tanduk PSPS 3-0 aja. Kalian harus curi poin di kandang PSPS. Buat Osas sama Zaenal Arif, tambah lagi gol-golmu. Jebol jala gawang PSPS nanti

Baros Taretan Dhibik, +6281939316890.

ANTRAKSI ada dua K-conk Mania dan Taretan Mania, tolong... Taretan Mania, padukan jadi satu bersatu dengan K-conk Mania agar atraksinya lebih bagus dan enak di pan-dang. Kemarin di bagian tribun bagian barat banyak yang mengeluh, atraksinya tidak bagus akibat kurang bersatu. Dan tolong atraksi berikutnya untuk Taretan Mania agar bersatu dengan K-Conk Mania. Karena K-Conk Mania lebih bagus dan lebih kompak dari pada Taretan Mania. Sekali lagi, tolong, tolong, tolong, bersatu.

K-Conk Areta Jl. Simpang Tiga Karang Penang Sampang, +62818579805

JUFRI ZAITUNALahir di Sumenep,

Madura, 15 Juli 1987.

Oleh:

MALAM BIRAHI harum bunga percumbuansemakin merasuki otak bergentayangan bersama segerombolan nafas panjang menarik-narik jantung

seperti serigala merangkakmengusung nasib buruk meski berulangkali menelan sepi tubuh menyala-nyalamembuka kebisuan tirai asmara kehangatan kembali telanjangmencipta bunga-bunga darah bermekaranmenyalakan menara hati di ujung dingin menusuk mata yang begitu nyata

memandang kenyataan yang begitu hampasampai teriakan seperti langkah kabut menyembunyikan rahasia kesenyapanyang begitu runcing menusuk dusta teriakan kenbali lenyap dalam ketakutan sampai segalanya menjauh dari tangan-tangan besikesakitan meloncat-loncat bergegas pergi

benda-benda seolah hantu yang semakin nampakdalam kemurungan puisi bergumam tentang kutukanlewat celah jendela yang terus terbuka mengintip kegelapan

2011

AKULAH ANJING ITU :ditya manggala

kita tak bosan-bosan memaki-maki masa lalusebab semuanya tak lagi berartiselain hanya menjadi ribuan igauandalam kamar lembab, bau puntung dan

denting rahasia hidup

malamkian khusyuk memetik senar-senar rahasiadari segumpal hasrat sepanjang persing-gahanyang terus membaca keadaan:betapa sakit mendengar gonggongan anjingmelebihi anjing itu sendiri

anjing yang lahir dari mulutku sendirisetiap kali keriuhan keakraban mendo-rongkuuntuk selalu mengucapkan pada siapa sajajuga pada dirimu yang kini melakhirkan diriku kembalimenjadi manusia seutuhnya

2010

KEPULANGAN terang menghuntui lorong panjangmenjadi santapan tangisanbagi para pengecut yang takut pada dirinya yang tak ingin pulang sebelum dosa-dosa

menjadi benda-benda menjijikkansebab surga terlampau busuk bagi si miskinyang tak pernah memahami makna kekalahan

sebab jalan yang kau laluibukan langit dan bumi melainkan raungan hati yang terus membuntutisepanjang kemesraan

menguar rasa pahit usia seliar ular bersemayam dalam titik tanya memaksa rasa meresap kedalam pori-pori bahasa

impian berkelebatan mencari semak-semak impianketika bulan remang di sungai-sungai wanita menari-nari

seirama hentakan kaki berulang kali menerbangkan debu dari ketulusan padang dada

2011

MEREKA TERUS SAJA MENGAUNG-Ws Rendra

Re,aku ingin menaruh hati gersang padamutentang mereka-mereka yang terus saja mengaungdari meja ke mejadari rapat ke pamfl et pembangunan tanahtak berfi kir di bawahjelata dalam menengadahRe,mereka terus saja mengaungjanji sejahtera ia janjikanjanji damai ia sihirkanpada setiap kampanye ia cerahkantak ada bukti dan pernyataanRe,sungguh mulutku gagutuk menyebut rembulan setiap malamdan selamat jalan wahai teman hatiyang telah mendahului diri ini

Juni 2012

ANALEKTA:indi

1/Serampai rindu mengendap pada senja mengabutberkisah pada malam pualamtentang_aku yang dilindas waktu;sebentuk sabotase mengingatmu

lalu kau tumbuh serupa kembang dikuncup bidaraaku memetikmu sebelum embun, lalu kau mendarahikuserupa sepadang sajak nyala

tahukah, darahku bersimbahmenjadikanmu kata yang takusai kueja_hanyut melebur dalam sajakku.

2/Adalah surga yang jatuh diputikmuLesup terpahat rinduSementara pagi mengembul mengering-kan pelan

Aku menjemputmu dengan sebilah mawar yang hampir melayu disajakkuAku menanamnya seusai september yang bisuTerimalah sebagai setandan melankoli; mawarku merindumu

3/Jika malam mengisahkan awan yang berpendar serupa kunangAku melukismu, sebasah perjumpaan semuSementara sengaumu yang berserakan dirintik hujanSeakan meminangku menjadi gerimisMeresap diseonggok tanah; menguapMenjadi embun yang berarakLalu pecah menumpah hujan

4/_Malam berkincir memekikkuPada lipatan waktu yang memburukuDipenghujung syar rembulan keseribuaku menemuimudipusara tempat menunggu.

Nopember 2012

MEMORANDA BASAH_mengenang lalu

Bulan meruncing menusuk rindu perlahansetelah hujan, nganga luka yang meny-isahkan gerimissekutip sujud yang terus saja basahseakan garang mengusir malam, menjadi pualambaru saja sekelabat sajak yang kilaptegak serupa alifmu, melahirkan bayi yang sulit kutebak

“lantas diranting mana kau sisakan gel-egak tawayang tak sampai gunung memekiknyasementara embun meleburmu serupa abu”

Disebaris musim tersingkap layuaku merampungka tangisyang tak mungkin reda untuk hari iniserumpun kisah beku dipadang rindumenjelma sederai bayang yang melumutmeringkuk dirapat rusuk.

September 2012

MUSYFIQLahir di Bragung,

Guluk-Guluk, Sumenep, Maha-siswa STKIP PGRI

Sumenep, Hidup di PMII.

Oleh:

Oleh:ALIMAN HARISH

Page 8: Edisi 8 Maret 2013

Email Redaksi: [email protected]

Ada dua pasangan calon bupati dan wakil

bupati Pamekasan yang menyetorkan rek-ening dana kampanye dan telah diaudit oleh

akuntan publik.”

AGUS KASIANTO Anggota KPU Pamekasan

JUMAT 8 Maret 20138

BEM Jatim pun Turut Soroti Ketidakbijakan Pemkab PamekasanPAMEKASAN-Badan Eksekutif

Mahasiwa (BEM) Jatim ternyata tak meluputkan perhatiannya terhadap pelaksanaan demokrasi di tingkat desa, alias pemilihan kepala desa (pilkades), yang bakal diselenggarakan Pemkab Pamekasan, beberapa waktu ke depan.

Mereka turut menyoroti masalah pungutan resmi yang ditetapkan Pemkab Pamekasan, terkait peny-elenggaraan pilkades. Di mana, setiap bakal calon kepala desa (bacakades) dibebabani biaya pe-nyelenggaraan pilkades, sebesar Rp 40 ribu per hak pilih.

Shodiq, Presiden Mahasiswa (Presma) BEM Jatim menegas-kan, berkenaan gelombang protes dan kecaman terhadap Perbup

Pilkades Nomor 30 Tahun 2012 tentang pungutan tersebut, ha-rus disikapi secara serius oleh Pemkab Pamekasan. Pihaknya mendesak legislatif dan eksekutir mengubah Perbup yang juga dike-luhkan oleh para bacakades itu.

“Percayalah, kalau Perbup tersebut tidak dicabut dan tetap diterapkan dalam pelaksanaan Pilkades, bibit-bibit korupsi akan terus mewarnai negeri ini. Sebab, para calon dituntut mengeluarkan biaya yang cukup besar. Akibat-nya, ketika dia terpilih, maka yang terpikirkan kali pertama ialah bagaimana caranya agar uangnya kembali berlipat ganda,” tekannya.

Di samping itu, tambahnya, Perbup tersebut menjadi sand-ungan utama bagi mereka yang berasal dari golongan menengah ke bawah. Bagi yang terbilang kaya, terangnya, itu tidak akan menjadi persoalan yang memus-ingkan kepala.

“Kalau ongkos politik terus

besar seperti ini, maka potensi kepemimpinan yang dimiliki oleh seseorang tidaklah akan

tersalurkan oleh sebab kendala biaya. Orang yang layak jadi pemimpin tetapi tak berbiaya,

tentu tak punya kesempatan sama sekali,” bebernya.

Mahasiswa Universitas Islam Madura (UIM) itu, lantas ber-pendapat, eksekutif dan legislatif di Pemkab Pamekasan, harus segera mencabut Perbup Nomor 30 Tahun 2012 itu, karena dinilai diskriminatif dan berdampak ko-ruptif. Selanjutnya, memperkecil biaya untuk setiap hak suara menjadi Rp 25 ribu.

Selain itu, tambahnya, pemer-intah dan legislatif harus mem-perjelas subsidi dengan rincian APBD 50 persen, APBDes 25 pers-en, dan para calon 25 persen dari seluruh pelaksanaan pilkades. “Dan keberatan pengajuan bi-aya, harus diatur berlandaskan hukum,” gagasnya.

Di bagian lain, Bupati Pame-kasan Kholilurrahman mengaku, sudah membicarakan masalah perbup yang dia tanda tangani itu, dengan pihak terkait. Dia juga menyatakan, pemerintah selalu menerima aspirasi ma-

syarakat, yang masuk, dengan catatan, para penyampai aspira-si tidak memaksakan kehendak.

“Mereka menyampaikan dengan kepala dingin. Kemudian kami melihat atau wait and see untuk menyikapinya berlandaskan nilai-nilai demokrasi dan kemaslahatan bersama yang memang harus se-lalu diutamakan,” tukasnya den-gan serius.

Ketua Komisi A DPRD Pame-kasan, Suli Faris menjelaskan, besaran Rp 40 ribu per hak pilih untuk pendaftaran bacakades tersebut, merupakan hasil kes-epakatan bersama. Sehingga tidak bisa lagi diotak-atik.

“Biaya 40 ribu itu sudah menjadi kesepakatan, sehingga tidak bisa serta merta diturunkan,” kata Ketua Partai Bulan Bintang itu. Selanjutnya dia menambahkan, Rp 40 ribu itu adalah angka yang adil, baik bagi desa yang jumlah penduduknya banyak, ataupun bagi jumlah penduduknya yang sedikit. (anm/yoe)

SUMENEP- Bola panas konflik internal Partai Demokrat Sumenep rupanya terus menggelinding. Seu-sai meng-KO DPC Demokrat, kini giliran DPD Demokrat Jatim yang menjadi incaran bola panas tersebut.

Pasalnya, hingga kini tak kunjung ada respon serius dari Ketua DPC Demokrat Sumenep, Djoni Tun-aidi, terkait aspirasi 18 Pimpinan Anak Cabang (PAC) Demokrat di Sumenep, yang mereka teriakkan pada 19 Februari lalu. Mereka me-nilai Djoni sengaja tutup telinga dan tak mendengar suara pengurus PAC yang telah mengusungnya.

Kekeselan pengurus PAC Demokrat di Sumenep, kian besar ketika meli-

hat Djoni hingga kini belum mengam-bil langkah untuk mengumpulkan seluruh PAC untuk mengklarifikasi lebih lanjut terkait dengan masukan mereka. Sebab itu, bola panas yang awalnya menyasar Kantor DPC De-mokrat Sumenep beralih ke Kantor DPD Demokrat Jatim.

”Langkah selanjutnya, kami akan demo ke Kantor DPD Demokrat (Ja-tim) jika tetap belum ada kejelasan terkait dengan tuntutan kami dalam aksi kemarin (19 Februari, red),” te-gas Syarkawi ketua PAC Demokrat Kalianget yang dikabarkan telah dipecat, Kamis (7/3) kemarin.

Selain itu, Syarkawi menegaskan, dirinya telah siap menanggung

konsekuensi dari tindakan perjuan-gannya untuk membersihkan nama Demokrat. Meski dalam pertemuan Rabu lalu (6/3), ditegaskan, dirinya tidak jadi dicopot. Namun faktanya, dia tak lagi difungsikan sebagai ketua PAC, oleh partainya.

”Buktinya ada pemantauan pokmas di Kalianget itu tidak melalui PAC. Padahal itu mobilnya Demokrat. Ini yang makin membuat kami kesal. Lalu keberadaan kami di Kalianget dianggap apa?” Tandas Syarkawi.

Kekesalan sejumlah Ketua PAC terhadap kepemimpinan DPC De-mokrat Sumenep makin menguat saat ada pernyataan dari pengurus harian partai penguasa tersebut akan

menuntut pendemo pada 19 Febru-ari lalu dengan alasan pencemaran nama baik.

”Terkait hal itu, kami tantang mer-eka. Kami siap. Jadi kami memang menungu terhadap tuntutan mereka. Memangnya kami takut dengan ancaman seperti itu, wong apa yang kami lakukan ini benar kok,” pung-kas Syarkawi geram.

Sementara itu, Sekretaris DPC Demokrat Sumenep, Ach Zahrir Ridla, tetap bungkam saat di hubun-gi melalui telepon oleh sejumlah wartawan. Dia tidak mau mengo-mentari persoalan tersebut karena dinilai bukan ranah publik, tetapi urusan ’dapur partai’. (aqu/yoe)

SAMPANG-Tahapan Pemilihan Umum Gubernur (Pilgub) Jawa Timur yang akan digelar 29 Agustus 2013 ini, sudah mulai dilakukan di beberapa daerah.

Salah satunya Kabupaten Sampang. KPU setempat sudah melakukan perek-rutan Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK) meski terkendala validasi Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4).

Sebab kingga kini, DP4 yang diren-canakan disetorkan kepada KPU Jatim, masih berbasis data dinas kependudu-kan dan catatan sipil (dispendukcapil) setempat. Sehingga, hal ini dinilai masih belum adanya kepastian dan ketidak-sinkronan data.

Kemungkinan besar, belum selesainya program e-KTP di beberapa daerah ma-sih dijadikan polemik yang sangat ber-hubungan erat dengan daftar tersebut.

Hernandi Kusuma Hadi, salah satu anggota KPU Sampang mengatakan, hingga saat ini persiapan tahapan Pilgub Jatim 2013 masih sampai pada pengumpulan data DP4. Di mana DP4 dari KPU sendiri, nantinya akan digu-nakan sebagai pembanding pada data DP4 yang berasal dari Dispendukcapil Sampang.

“Nanti, DP4 dari KPU, akan digu-nakan pembanding saja dengan DP4 hasil dari dinas,” ujarnya, Rabu (6/3), sebagaimana dikutip dari beritajatim.com, Kamis (7/3).

Oleh kerena itu, lanjut pria yang akrab disapa Dedet itu, pihaknya menekankan fungsinya DP4 sebagai otak penentuan dari daftar pemilih se-mentara (DPS) maupun daftar pemilih tetap (DPT), haruslah sesuai dengan yang sebenarnya.

Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda dan timbulnya banyak perbandingan dalam pilgub men-datang. “Data yang disampaikan harus riil, sebab data itu nantinya akan jadi cikal bakal dari data-data selanjutnya baik DPS maupun DPT,” imbuhnya.

Masih kata Dedet, KPU Jatim hingga saat ini masih belum dapat memasti-kan apakah DP4 dalam Pilgub Jatim 2013 mendatang, akan berpegang pada data e-KTP secara keseluruhan. Sebab hal ini masih belum ada kepu-tusan bersama terkait kebijakan itu.

Di mana tahapan-tahapan Pilgub Jatim yang masih akan disusun oleh KPU Jatim nantinya bisa berjalan dengan baik sesuai dengan harapan masyarakat. (bjt/yoe)

Pungutan Pilkades Tanamkan Bibit Korupsi

PAMEKASAN-Komisi Pe-milihan Umum (KPU) Ka-bupaten Pamekasan, Kamis (7/4), mengumumkan hasil audit rekening khusus dana kampanye pasangan calon bupati dan wakil bupati yang berlaga dalam Pemilu-kada Pamekasan, 9 Januari lalu.

“Ada dua pasangan calon bupati dan wakil bupati Pa-mekasan yang m e n y e t o r k a n rekening dana kampanye dan te lah d iaudi t o leh akuntan publik,” ungkap anggota KPU P a m e k a s a n , Agus Kasianto, Kamis kemarin, s e b a g a i m a n a disadur dari an-tarajatim.com.

Kedua pasan-gan calon bu-pati dan wakil bupati itu, ma-sing-masing pasangan KH Kholilurrahman-Masduki (Kompak) dan Achmad Sy-afii-Kholil Asy’ari (Asri). Sedangkan pasangan calon Al-Anwari-Holil (Aho) tidak menyetorkan rekening khu-sus dana kampanye.

Berdasarkan pengumu-man itu, jumlah uang yang masuk ke rekening khusus pasangan Kompak sebesar Rp 762.500.000 dengan jumlah pengeluaran sebe-sar Rp 762.261.630 juta dan sisa saldo sebesar Rp 238.370.

Dana kampanye pasangan ini bersumber dari 22 orang penyumbang dengan jum-lah terbanyak adalah cabup

Kholilurrahman Rp 250 juta, lalu wakilnya Masduki Rp 200 juta.

Namun, dari 22 orang penyumbang itu, beberapa di antaranya dilaporkan ti-dak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), antara lain bernama Moh Faisol Iswanto, Zainollah Idris, dan Julianto Ashadiar.

Sedangkan dana yang masuk pada r e k e n i n g khusus kam-panye pasan-gan Achmad Syafii-Kholil Asy’ari (Asri) sejumlah Rp 750.020.000, m e l i p u t i dari pasan-g a n c a l o n Rp 450 juta dan sumber perseorangan Rp 54 juta.

A d a 3 0 orang yang

tercatat sebagai penyum-bang dana kampanye Asri, dan semuanya memiliki NPWP.

Sumbangan terbesar dari Haji Hamil Ali Makki, Ka-tanso Utomo, Hairul Anam, Fariduddin dari Partai De-mokrat. Masing-masing Rp 50 juta.

Pengumuman hasil au-dit rekening khusus dana kampanye ini hanya di-tempelkan di papan pen-gumuman KPU di Jalan Brawijaya Pamekasan, ti-dak diumumkan di media KPU seperti yang dijanji-kan sebelumnya, yakni si-tus resmi KPU Kabupaten Pamekasan. (ant/yoe)

Sejumlah Penyumbang Kompak Tak Punya NPWP

KM/DOK.

NAIK BANDING: Bola panas yang digelontorkan oleh 18 PAC Partai Demokrat pada 19 Februari lalu terus menggelinding. Kini mereka mengancam akan mendemo DPD Jatim agar segera mengambil langkah terkait konfl ik internal Partai Demokrat Sumenep.

Ketua Demokrat Kalianget Akan Aksi ke DPD

KM/IST

BALIK MODAL: Usai ditetapkan pemenang pilkades, orang-orang semacam ini bisa jadi akan lebih konsen mencari masukan untuk mengembalikan dana yang dia keluarkan. Jadilah mereka koruptor.

KM/DOK

TIDAK SINKRON: Hernandi Kusuma Hadi, anggota KPU Sampang mengatakan, hingga saat ini persiapan tahapan Pilgub Jatim 2013 masih sampai pada pengumpulan data DP4.

DP4 Pilgub Jatim di Sampang, Masih Simpang Siur

Page 9: Edisi 8 Maret 2013

SAMPANG-Salah satu syarat bagi parpol peserta Pemilu Legislatif (Pileg) 2014, dapat memenuhi kuota 30 persen keterwakilan perempuan, dalam daftar caleg masing-masing. Artinya, setiap 3 caleg, minimal harus ada 1 perempuan di antaranya.

Aturan itu, berlaku bagi parpol mana-pun, termasuk yang sudah dinyatakan lolos verifikasi faktual. Namun, PKB Sumenep, yang sudah dinyatakan lo-los verifikasi faktual, masih berupaya mengusik aturan tersebut.

Dalam rapat koordinasi (rakor) antara KPU Sumenep dan 10 parpol lolos verifikasi, peserta Pileg 2014, mereka mempertanyakan, apakah ketentuan 30 persen itu, harus benar-benar diterap-kan per daerah pemilihan (dapil), atau cukup diglobal per kabupaten.

Jika memang benar-benar diterapkan per dapil, maka, bagaimana dengan parpol yang sudah lolos verifikasi, namun tak dapat memenuhi syarat tersebut? Apakah, KPU akan mencoret parpol tersebut dari peserta?

“Pertanyaan itu masih belum bisa di-jawab oleh KPUD (KPU Kabupaten, red). Katanya masih akan dikonsultasikan dan dibawa ke KPU Provinsi,” ungkap Arman Syahputra, Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPC PKB Sumenep kepada Kabar Madura, kemarin (7/3).

Arman melanjutkan, ada sebagian parpol lolos verifikasi faktual, di Sumenep, yang belum siap memenuhi syarat kuota 30

persen keterwakilan perempuan, apapa-bila benar-benar diterapkan pe dapil, seb-agaimana tertuang dalam UU KPU Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu DPR, DPD dan DPRD. “Terkait PKB sendiri, kami akui, siap terkait keterwakilan perempuan 30 persen tersebut,” ungkapnya.

Hal ini ditegaskan berdasarkan fakta pada saat proses verifikasi parpol beberapa waktu lalu. PKB Sumenep dalam setiap tingkatan, mulai dari ranting, anak cabang, hingga cabang, mampu memenuhi syarat keterwakilan perempuan tersebut.

“Kami setuju dengan ketentuan itu asal semua parpol konsisten dan KPU sendiri konsisten. Jika ada parpol yang tidak memenuhi syarat itu, ya, harus dicoret,” tandasnya.

Aecara terpisah, anggota KPU Sampang Miftahur Rozak mengatakan, petunjuk teknis tentang keterwakilan itu, sudah tertuang dalam UU nomor 8 tahun 2012 tentang Pemilu DPR, DPD dan DPRD.

Di antaranya, menyebutkan keter-wakilan perempuan per dapil tetap 30 persen. Sedangkan, yang ada perubahan hanya daftar caleg per dapil. Pada pemilu 2009 diketahui per dapil bisa 120 persen. Sekarang per dapil hanya 100 persen.

“Minimal, dari setiap dapil ada keter-wakilan perempuan sebanyak 30 persen. Namun itu masih kita konsultasikan lagi ke KPU Provinsi dan Pusat,” ujarnya beberapa waktu lalu dalam rakor tersebut. (sya /yoe)

SUMENEP-Partai Politik peserta Pemilu Legislatif (Pi-leg) 2014 harus memiliki rekening dana kampanye. Rekening ini berbeda den-gan rekening parpol. Khusus rekening dana kampanye itu, setiap parpol harus meny-erahkan laporannya kepada kantor akuntan publik yang telah ditunjuk KPU Kabu-paten, untuk diaudit.

Komisioner KPU Sumenep, Hidayat Andiyanto men-gatakan, sebelum proses pelak-sanaan kampanye, setiap par-

pol sudah menyerahkan lapo-ran rekening dana kampanye kepada kantor akuntan publik. Namun, prosedur penyerahan-nya harus tetap melalui KPU Kabupaten, karena kantor akuntan publik bersangkutan adalah penunjukkan dari KPU Kabupaten.

”Nanti akan ada kantor akun-tan publik yang ditunjuk oleh KPU (Kabupaten). Modelnya, KPU menjalin kontrak kerjasa-ma terhadap kantor tersebut. Tapi, KPU Sumenep, sampai sekarang masih belum menun-

juk akuntan publik manapun. Baru setelah 2014, kami akan menunjuk kantor akuntan pub-lik,” ujar Hidayat, Kamis (7/3).

Menurutnya, rekening dana kampanye sesuai dengan un-dang-undang, harus membu-kukan semua pemasukan dan pengeluaran dalam pelaksa-naan kampanye. Hal tersebut dilakukan mulai sebelum kem-panye hingga selesai kampa-nye. Berikutnya, diserahkan ke kantor akuntan publik, minimal tiga hari setelah kam-panye berlangsung, melalui

KPU Kabupaten.”Soal rekening dana kampa-

nye sudah diberitahukan kepa-da seluruh parpol. Pemberita-huan sudah dilakukan melalui surat sejak parpol ditetapkan menjadi peserta Pemilu 2014 mendantang,” ujarnya.

Setelah menyerahkan ke KPU Sumenep, maka akan langsung diserahkan ke kan-tor akuntan publik yang telah ditujuk oleh KPU. Bahkan, lanjutnya, kantor akuntan publik tersebut, akan turun langsung terhadap parpol-

parpol untuk melakukan au-dit terhadap rekening dana kampanye.

Selain itu, yang sangat pent-ing nantinya Kantor Akuntan Publik akan melakukan Audit ke kantor masing-masing par-pol setelah Kampanye. Akan tetapi, kantor akuntan publik tidak serta merta melakukan audit dengan waktu yang cukup lama. Tetapi, KPU juga memberi batasan waktu penyelesaian audit terhadap rekening dana kampanye. (bus/yoe)

Email Redaksi: [email protected]

JUMAT 8 Maret 2013 9

P I L G U B J A T I M 2 0 1 3

Terancam Dicoret dari Daftar Calon Panwascam

SUMENEP-Jadwal pelaksanaan uji kelayakan tarhadap calon panitia pen-gawas pemilu tingkat kecamatan (pan-wascam) berakhir Kamis (7/3) kemarin. Kendati demikian, calon dari lima keca-matan di wilayah Sumenep Kepulauan tidak mengikuti tes akhir itu. Mereka tidak hadir lantaran cuaca buruk.

Lima kecamatan yang belum ikut uji kelayakan sebagai calon panwascam itu, adalah, Kecamatan Arjasa, Kan-gayan, Masalembu, Nonggunong, dan Sapeken. Dari lima kecamatan itu hanya dua peserta calon dari Arjasa yang hadir mengikuti uji kelayakan di Kantor Panwaslu Kabupaten, Kamis (7/3). Sehingga jadawal uji kelayakan diperkirakan molor.

”Sampai hari ini masih ada lima ke-camatan kepulauan yang tidak ikut uji kelayakan, sehingga seandainya mereka datang sesuai dengan jadwal maka hari ini bisa dinyatakan selesai,” ungkap Zamrud Khan, Ketua Panwaslu Kabupaten Sumenep kepada Kabar Madura, Kamis (7/3).

Zamrud tak membantah, ketidak hadi-ran para calon dari lima kecamatan itu, disebabkan cuaca buruk. Transportasi laut tidak ada yang beroprasi, sehingga mereka tak dapat berangkat ke wilayah

Daratab. Panwaslu Kabupaten, imbuh Zamrud, akan memplenokan ketidak hadiran mereka.

”Apakah menunggu sampai dengan besok atau lusa, bagaimana nanti tetap menunggu keputusan rapat pleno. Namun karena dua orang peserta dari Arjasa ada yang datang, tetap kami lanjutkan uji kelayakan ini,” tuturnya.

Rekrutmen calon panwascam di Kabu-paten Sumenep, kata Zamrud, adalah yang paling akhir se-Jawa Timur. Se-hingga, diharapkan semuan calon dari Kepulauan dapat mengikuti tes uji kelay-akan, hari itu. Terkait kendala cuaca yang mengakibatkan peserta tidak datang, sudah diberitahukan ke Bawaslu Provinsi Jatim. “Tadi malam sudah kami informa-sikan maslah ini,” jelasnya.

Target pelaksanaan uji kelayakan itu, harus tuntas hingga 8 Maret (hari ini). Apabila ada calon panwascam yang tidak bisa mengikuti tes uji kelayakan, hingga batas waktu toleransi itu, maka dia terancam dicoret dari daftar calon. “Amanat undang-undang, bulan Maret harus selesai, maka harusnya mereka pro-aktif untuk mengikuti tes,” tandas Zamrud.

Dikonfirmasi secara terpisah, dua calon dari Kecamatan Arjasa yang dapat hadir mengikuti tes kelayakan itu, mengaku datang ke wilayah Daratan, beberapa hari sebelum jadwal yang ditetapkan. ” Saya sudah datang sejak Selasa (5/3)

kemarin. Dan teman satunya memang sejak kemarin (7/4) ada di (Kecamatan Kota) Sumenep karena ada keluarganya,” ungkap Mathanin, salah satu calon asal Arjasa yang bisa mengikuti tes uji ke-layakan.

Mathanin memang membenarkan

bahwa informasi yang diterima dari peserta calon panwas yang tidak bisa hadir dikarenakan cuaca buruk sehingga kapal tidak ada yang berangkat. “Yang saya dengar karena tidak ada kapal yang berangkat,” tuturnya setelah selesai mengikuti tes, kemarin. (rei/yoe)

KM/ AHMAD AINOL HORRI

TES TERAKHIR : Calon panwas Kecamatan Arjasa sedang mengikuti fi t and proper test. Sementara calon dari lima kecamatan lainnya di wilayah Kepulauan, tidak hadir dengan alasan tidak ada kapal berlayar karena cuaca buruk.

Tes Terakhir, 5 Kecamatan Tak Hadir

KM/IST

MEMUSINGKAN: Aturan tentang kuota 30 persen keterwakilan perempuan, berpeluang menyebabkan inkonsitensi regulasi. Jika ada parpol sudah lolos verifi kasi, akankah dicoret jika tak mampu memenuhi kuota 30 persen keterwakilan perempuan di setiap dapil?

PKB Usik Kuota Keterwakilan Perempuan

Dukungan Golkar Mengarah ke SoekarwoBANGKALAN- Isu pencalonan Untung

S Rajab sebagai bakal calon Gubernur Jatim yang diusung Partai Golkar, tam-paknya hanya kabar burung. Hal ini di-dasari pernyataan Juru Bicara DPP Partai Golkar, Tantowi Yahya saat melakukan kunjungan kerja ke Bangkalan Kamis (7/3) kemarin.

Menurut Tantowi, dari sejumlah nama yang beredar di DPP Golkar, tampaknya arah kebijakan partai berlambang berin-gin itu jatuh pada Soekarwo atau yang akrab disebut Pakde Karwo.

Ditemui Kabar Madura di halaman Kan-tor Pemkab Bangkalan, kamis kemarin, Tantowi Yahya menegaskan, arah suara Golkar lebih pada Soekarwo. “Dari se-jumlah suara yang ada di DPP, tampaknya kebijakannya nanti akan bermuara pada Soekarwo ya,” ujar Tantowi.

Ditanya terkait dukungan Golkar pada Untung S Rajab sebagaimana yang dilan-sir sejumlah media beberapa waktu lalu, Tantowi merasa yakin bahwa pilihan DPP akan mengarah pada Soekarwo. “Me-mang ada beberapa nama yang masuk dan beredar di DPP, tapi tampaknya tetap jatuh pada Soekarwo untuk dukungan Golkar di Pilgub Jatim nanti,” tegasnya.

Sebelumnya, sebagaimana yang dilan-sir Tribunnews.com Wakil Ketua DPD II Golkar Surabaya Amin Istighfarin men-gatakan, partainya serius mencalonkan Untung karena figurnya dinilai cocok me-mimpin Jatim. Dengan pengalamannya pernah menjadi Kapolda Jatim, Untung yang asli Surabaya itu dinilai mampu memimpin Provinsi Jatim dengan segala masalah dan problematikanya. (jos/yoe)

Rekening Kampanye Harus Diaudit Akuntan Publik

KM/AGUS JOSIANDI

Tantowi Yahya, Juru Bicara DPP Partai Golkar

Page 10: Edisi 8 Maret 2013

Email Redaksi: [email protected]

JUMAT 8 Maret 201310

T E N A G A P E N D I D I K

Merasa ‘Digantung’, Pilih Pindahkan AnakKasus Pengambilan Susu Teman oleh Siswa TKPAMEKASAN - K a s u s

pengambilan susu milik temannya oleh Rohmi Febri Tri Wahyuni, siswa TK Nurul Hikmah, Pamekasan, terus berlanjut. Merasa tidak dir-espon oleh pihak sekolah dengan persoalan yang me-nimpa anaknya, akhirnya Sutrisno, orangtua Rohmi, memilih untuk memindah-kan anaknya dari sekolah tersebut.

Kepada Kabar Madura, Ka-mis (7/3), Sutrisno menceri-takan jika sekitar sebulan yang lalu, anaknya yang berusia lima tahun mengam-bil susu milik temannya. Na-mun orangtua murid yang mempunyai susu datang ke dalam kelas dan men-gancam akan menembak Rohmi. Merasa takut, keeso-kannya Rohmi tidak berse-dia masuk sekolah.

”Alasannya karena batuk dan anak saya tidak mau masuk sekolah karena takut kepada orangtua temannya tersebut. Anak saya men-gakui mengambil susu temannya dan dimarahi oleh orangtuanya sampai keluar kata-kata kotor seperti mau ditembak dan lain sebagain-ya,” kisah Sutrisno.

Berangkat dari hal tersebut, ia meminta kepada pihak sekolah untuk dicarikan solusi. Namun pihak sekolah tidak kunjung memberikan jawaban hingga persoalan ini berlarut.

“Sudah sebulan anak saya tidak masuk sekolah dengan alasan takut dan trauma. Saya meminta solusi kepada pihak sekolah namun tidak ada jawaban. Kalau seperti ini terus, maka Rohmi akan saya dipindahkan saja,” be-ber warga Dusun Pasar Pao, Desa Murtajih, Kecamatan Pademawu, tersebut.

Sementara Kepala TK Nu-rul Hikmah yang berlokasi di Jalan Kemuning, Pame-kasan, Syarifah Badi’ah, mengatakan jika pihaknya sudah berulang kali men-datangi rumah Rohmi untuk memberikan pengertian ke-pada orangtuanya.

”Kami sudah dua kali datang ke sana (rumah Roh-mi, red), tapi tidak pernah bertemu. Rencananya kami akan datang lagi, tapi keburu orangtuanya yang datang duluan ke sekolah,” tuturnya.

”Waktu ke sana kami tidak bertanya kepada bapaknya karena urusan seperti ini lebih nyaman diselesaikan dengan ibunya,” imbuh Syarifah sembari menjelas-kan jika hasil pertemuan tersebut, Sutrisno memilih memindahkan anaknya ke-pada lembaga pendidikan lain. (jck/rr)

KM/MARZUKIY

DUNIA ANAK-ANAK: Rohmi Febri Tri Wijaya riang gembira bermain prosotan sambil menunggu orangtuanya bermusyawarah dengan pihak TK Nurul Hikmah, Jalan Kemuning, Pamekasan, Kamis (7/3).

Guru Sukwan Membludak SUMENEP-Jumlah guru suka relawan

(sukwan) di Sumenep saat ini mencapai 6.000 orang. Jumlah tersebut melebihi jumlah guru pegawai negeri sipil (PNS) yang hanya berkisar 4.000 orang. Fenom-ena tersebut menjadi salah satu indikasi bahwa para sarjana masih kesulitan men-cari pekerjaan yang layak.

Menurut pemerhati pendidikan asal Sumenep, Warits, salah satu faktor suburnya guru sukwan di Sumenep karena sulitnya m e n c a r i pekerjaan yang layak untuk bagi m e r e k a mereka se-bagai tena-ga terdidik sehingga p i l i h a n akhir ketika buntu men-cari peker-jaan adalah m e n j a d i guru suk-wan mes-ki hanya dibayar dengan honor yang tidak wajar.

”Saya melihat fenomena tersbeut meru-pakan indikator dari sulitnya mencari pekerjaan bagi mereka. Pilhan terakhir adalah menjadi sukwan dengan bayaran sekadarnya,” ungkap aktivis The Pencil Connection tersebut, Kamis (7/3).

Selain itu, kecenderungan sarjana atau pemuda di Indonesia, terutama di Sumenep, terhadap posisi PNS masih san-gat tinggi sehingga mereka rela dibayar ala kadarnya dengan harapan suatu saat nanti bisa diangkat menjadi PNS.

”Sampai saat ini PNS masih menjadi pilihan favorit masyarakat kita, terutama generasi muda. Mindset ‘plat merah’ masih dominan sehingga tidak sedikit mahasiswa yang kuliah dalam rangkaian mengejar posisi PNS karena dipengaruhi pola pikir yang sudah mengakar,” ujarnya.

Salah satu cara untuk mengurangi angka guru sukwan mengingat ada peraturan pemerintah nomor 48 tahun 2005 bahwa pemerintah daerah tidak bisa mengangkat guru sukwan dan semacamnya.

Untuk itu pemerintah dan lembaga pen-didikan harus kerjasama yang baik agar bisa mencetak lulusan sekolah atau pergu-ruan tinggi yang tidak hanya bergantung pada PNS atau menjadi guru.

”Bagi saya, ke depan ini harus ada kerjasama yang baik antara pemerintah dengan lembaga pendidikan untuk mela-hirkan sarjana atau orang yang terdidik kreatif. Misalnya dengan menggalakkan pendidikan entrepreneur,” pungkasnya.

Di lain pihak, pengamat pendidikan lain-nya asal Sumenep, Rahbini, mengatakan jika lembaga pendidikan harus lebih keras lagi mengembangkan mutu pendidikan. Menu-rutnya, seorang sarjana yang tidak mampu melihat potensi yang ada untuk dijadikan pekerjaan sekaligus penghasilan, dipastikan terbatas secara kualitas sumber daya manusia.

”Ini sebenarnya juga harus menjadi evalu-asi bagi para perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lainnya untuk meningkatkan kualitas pendidikannya agar tidak bingung setelah lulus belajar,” sambungnya. (rei/rr)

Ini sebenarnya juga ha-rus menjadi evaluasi bagi para perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lain-nya untuk meningkatkan

kualitas pendidikannya agar tidak bingung setelah lulus

belajar,”

RAHBINIPengamat Pendidikan

Sumenep

Sosialisasi Kurikulum Baru Belum JelasSUMENEP-Perkembangan

rencana sosialisasi kurikulum baru hingga memasuki bulan ke-tiga di tahun ini belum ada kej-elasan. Dinas Pendidikan masih menunggu Juknis pelaksanaan sosialisasi tersebut. Sementara pelaksanaan kurikulum 2013 itu rencananya direalisasikan pada tahun ajaran tahun ini.

Mengingat tenggang waktu yang sangat dekat dengan pelaksanaan tahun ajaran baru dimana kurikulum 2013 akan direalisasikan, sosial-isasi yang seharusnya segera dilakukan kepada para guru belum juga dilakukan.

Ahmad Masuni Kepala Di-

nas Pendidikan Kabupaten Sumenep mengaku masih belum menerima jadwal kapan pelak-sanaan tersebut. ”Kami masih menunggu juknis dari pusat bagaimana bentuknya,” ungkap Ahmad Masuni saat ditemui di kantornya, Kamis (7/3).

Ahmad menambahkan, bahwa dalam realisasi kurikulum baru butuh guru yang punya keahl-ian dan siap secara mental un-tuk menginterpretasikan dalam praktek di dalam kelas maupun diluar ruangan. Disamping itu kesiapan buku dalam realisasi kurikulum baru juga harus ada.

”Ini kan hal yang baru, sehing-ga perlu juga keahlian dalam

pelaksanaan nanti, perlu kesia-pan guru juga buku-buku harus siap. Sekarang buku-buku itu belum diintruksikan oleh pemer-intah pusat ke daerah. Kami menunggu juknis jadwal dari pu-sat, kapan akan dilakssanakan?,” terangnya menjelaskan.

Saat disinggung soal mepet-nya waktu pelaksanaan kuriku-lum baru, sementara sosialisasi belum jelas, Ahmad Masuni mengatakan bahwa semuanya tetap tergantung pemerintah pusat, karena Dinas Pendidi-kan Sumenep hanya sebagai pelaksana di daerah. ”Kuriku-lum itu kan dari pusat, kami hanya pelaksana di daerah,

tetap menunggu intruksi pu-sat,” tukasnya.

Sementara itu, seperti yang telah diberitakan sebelumnya, tempat sosialisasi kurikulum 2013 yang direncanakan Dinas Pendidikan Sumenep dianta-ranya SMA Negeri 1 Sumenep, SMA Negeri 1 Kalianget dan SMA Negeri 1 Bluto.

Ahmad Masuni juga pernah menyampaikan, dalam pelak-sanaan sosialisasi kurikulum baru, pemerintah pusat mem-bentuk tim untuk memberikan pemahaman kepada guru di daerah, sehingga tafsir kuriku-lum baru benar-benar maksi-mal di internal guru. (rei/h4d)

KM/DOK

AHMAD MASUNIKepala Dinas Pendidikan

Sumenep

Page 11: Edisi 8 Maret 2013

Jelang PSB Bertandang ke Persebaya Surabaya

BANGKALAN-Perseba Super Bangkalan (PSB) sepertinya akan kembali menemui kesuli-tan di pertandingan away Divisi Utama. Melawan Persebaya Surabaya, Minggu (17/2) men-datang, tim besutan Nus Yadera terancam kehilangan tiga peng-gawa asingnya. Yaitu Danilo Fernando, Victor Da Silva dan Perry N. Somah. Ketiganya mengalami cedera yang cukup mengkhawatirkan.

”Ketiga pemain asing kita sedang dibekap cedera. Antara lain otot paha tertarik,” ung-kap Pelatih Kepala PSB, Nus Yadera.

Melihat kondisi pemainnya, Nus mengaku tidak yakin ke-tiganya akan segera kembali ke lapangan hijau. ”Mudah-mudahan bisa segera pulih. Pertandingan kami selanjutnya ke kandang pemuncak klase-men, Persebaya,” imbuh pelatih yang musim lalu menukangi PSBK Blitar itu.

Kabar ini bukan pertama kali dialami pemain asing tim berjuluk Laskar Suramadu ini. Sebelumnya, Danilo dan Victor juga kurang optimal dalam penampilan terakhirnya melawan Deltras Sidoarjo. Ked-uanya akhirnya ditarik keluar, masing-masing pada babak pertama dan awal babak kedua.

Kekalahan dari Deltras 2-0 pun ditengarai merupakan

imbas dari tidak optimalnya penampilan duo Brasil itu.

Sementara itu, men-g e n a i p e n g -gan t i , N u s Yadera m e n -gaku su-dah me-nyiapkan nama-na-ma alter-natif apa-bila ketiga l e g i u n a s -i n g n y a itu benar-benar tidak bisa turun. Nama Har- ianto dan Rahmat menjadi salah satu jaminan bahwa mengha-dapi Perseba-ya, publik B a n g k a -lan se-b a g a i pendu-k u n g u t a m a PSB, ti-dak perlu c e m a s . Meskipun PSB tidak tampil full team.

”Ini memang situasi sulit. Tapi kami bisa memberikan kepercay-aan terhadap kuali-tas pemain pelapis kami,” imbuh Nus. (bai/ed

11EssaiEssai SPORTSPORT

Email Redaksi: [email protected]

KM/DOK

TABRI S. MUNIRWartawan

Kabar Madura

JUMAT 8 Maret 2013

USAI pertandingan P-MU v Persisam Putra Samarinda ke-marin, penulis teringat dengan pernyataan Manajer P-MU, Achsanul Qosasi. ”Saya terin-gat dengan sejarah perjuangan Nelson Mandela. Bagaimana Ia mempersatukan perbedaan warna kulit warga Afrika den-gan soft ball. Dan hari ini sepak bola mampu mempersatukan warga Madura yang terdiri dari empat kabupaten yang memi-liki sedikit perbedaan bahasa dengan satu bahasa, P-Madura United harus menang.”

Pernyataan tersebut penulis sengaja kutip sebagai pengin-gat bagaimana warga Madura yang berjubel di tribun Sta-dion Gelora Bangkalan (SGB) mampu melorengkan stadion dengan harapan, P-Madura United menang pada setiap pertandingan.

Penonton dan suporter yang hadir, berasal dari berbagai penjuru Madura. Dari wilayah

kabupaten ujung timur Madura, Sumenep, hingga kabupaten paling barat, Bangkalan. Bah-kan, penulis melihat sendiri ada yang datang langsung dari Surabaya, Malang, Jember dan Pasuruan. Mereka adalah warga Madura atau keturunan Madura yang hidup di luar Pu-lau Garam.

Mempersatukan Madura, misi tersebut menjadikan klub yang semasa masih berlaga di Di-visi III hingga Divisi I bernama Persepam ini, dijadikan sebagai simbol Madura, dengan me-nambah nama menjadi Perse-pam Madura United. Embrio klub satu-satunya di Madura yang mentas di ISL tersebut berasal dari Pamekasan.

Kendati berasal dari Pame-kasan, karena kala itu Madura belum pernah memiliki klub sepak bola yang mentas ke kompetisi semiprofesional, dan atas ide Achsanul Qosasi, yang kemudian ditunjuk sebagai

manajer P-Madura United, semua pihak sepakat agar P-MU m e n j a d i s i m b o l pemersatu Madura.

Tak kurang dari b e b e r a p a p i h a k mendeklarasikan diri sebagai pendukung P-Madura United. Deklarasi tersebut bermakna satu se-mangat, Madura ha-rus bangkit. Keber-samaan dari K-Conk Mania Bangkalan, yang saat ini memiliki Korwil di beberapa kabupaten lain, Taretan Mania yang juga tak sungkan untuk satu bahasa dengan K-Conk, serta Joko-tole Mania dan Peccot Mania dari Sumenep. Ini, menjadi-kan P-Madura United sebagai tim yang benar-benar repre-sentasi Madura. Semuanya bahu-membahu untuk tidak terprovokasi bahwa P-Madura

United adalah milik Pamekasan. Untuk itu, diperlukan satu suara bahwa P-Mad-ura United adalah milik Madura.

Embrio P-Madura United memang ber-asal dari Pamekasan. Tapi, tidak salah se-gala sesuatu yang bersumber dari dae-rah lain kemudian dijadikan sebagai representasi Madu-ra. Seperti Mahfud

MD, pria yang saat ini sudah meletakkan jabatannya sebagai ketua Mahkamah Konstitusi ini diakui sebagai orang Madura. Nyatanya, dia lahir di Sampang. Demikian juga dengan Wardi-man Sastrowardoyo (Mantan Menteri Pendidikan), Jend (Purn) Hartono dan lainnya. Semuanya lahir di salah satu kabupaten tapi satu suara, Madura.

Terdapat tiga klub sepak bola Madura yang saat ini ikut berkompetisi di petas tinggi sepak bola nasional. Yakni P-Madura United di ISL, kemu-dian terdapat Perseba Super (Divisi Utama) dan Persebo Bondowoso di Sumenep (Divisi Utama). Dengan adanya tiga klub tersebut, persatuan untuk tetap satu suara Madura apakah masih tetap terjaga?

Jawabannya, hinga hari ini dan hingga kapanpun akan tetap terjaga. Karena rasa damai yang dirasakan ketika semua warga Madura bersatu san-gat terasa hingga kini. Saran penulis, jangan karena semua kabupaten memiliki klub sepak bola kemudian fanatisme ke-daerahan yang sempit dengan menyebut kabupaten terus dikembangkan dan dihidup-kan. “Nasionalisme” Madura harus tetap disatukan. Karena bagaimanapun, Jembatan Sura-madu yang saat ini berdiri

kokoh bukan jembatan diberi naman Jembatan Surabaya-Bangkalan. Tapi Jembatan Surabaya-Madura.

Siapapun yang mencoba mem-bangkitkan fanatisme kedaera-han yang berbasis kabupaten sangat tidak tepat dikembang-kan. Bagi penulis, itu adalah kecerobohan yang coba di-lakukan di tengah persatuan Madura sedang bergandeng erat. Persepam Madura United saat ini adalah milik Madura. Kedepannya, Perseba Super dan Persebo Bondowoso juga harus menjadi milik Madura. Jangan-lah embel-embel kabupaten dihidupkan ketika klub tersebut berlaga di kompetisi profesional. Sebab bagaimanapun, APBD Kabupaten sudah tidak dibena-rkan sebagai sumber pendanaan klub sepak bola profesional. Karena selain sepak bola, ulama di Madura juga bersatu dalam satu emblem, Bassra.

([email protected])

Harus Satu Suara, Semuanya untuk Madura!

Terpilihnya Mohamadou Tas-siou Bako sebagai scot talent

P-MU U-21 yang akan berlaga di kompetisi ISL U-21 bukan

tanpa asalan. Sebab, rekam je-jak pria asal Kamerun tersebut selama membela P-MU selalu

menjadi buah bibir. Itu tak lepas dari kontribusinya sebagai pen-jaga pertahanan hingga P-MU

bisa promosi ke ISL.

TABRI S. MUNIR, Bangkalan

KETIKA proses pembentukan tim P-MU yang akan berlaga di Divisi Utama, warga Madura kala itu dike-jutkan dengan kedatangan pria yang berambut gimbal dengan kulit hitam. Apalagi, pria yang kemudian dikenal dengan nama Tassiou tersebut juga rajin beribadah ke masjid.

Rasa sebagian besar warga Madura kala itu memang patut terjadi. Sebab, P-MU kala itu menjadi satu-satunya tim di Madura yang akan mentas di kompetisi semiprofesional. Tak heran, kedatangan Tassiou yang tercatat sebagai warga Kamerun,

memantik semangat dari sebagian warga Madura jika P-MU akan dapat berbicara banyak di pentas sepak bola Nasional. Harapan tersebut, memang terbukti dengan promosinya P-MU ke ISL musim kompetisi lalu.

Pertama kali bergabung, Tassiou langsung memegang peranan pent-ing. Bergantian dengan sejumlah nama lainnya, Tassiou menyandang

ban kapten. Dan pada akhirnya, itu terus tersemat di pundak pria yang sudah beristrikan perempuan asal Manado tersebut.

Cedera yang dialami di awal musim kompetisi ISL, menjadikan Tassiou harus merelakan diri slot sebagai pemain asing Non-Asia yang mem-perkuat P-MU tergeser. Perangainya yang tegas selama memimpin Laskar

Sape Kerap, serta pola permainannya yang praktis tidak menjadikan cedera yang dialaminya sebagai halangan untuk terus meniti karier di dunia sepak bola. Jasa besarnya ikut serta menghantarkan P-MU promosi ke ISL, menjadikan pria yang taat beribadah tersebut dipercaya melatih tim P-MU U-21 yang akan berlaga di ISL U-21.

Pengalaman menimba ilmu dari be-berapa pelatih, termasuk dari tiga pela-tih P-MU, Winedy Purwito, Mustaqim dan Daniel Roekito, menjadikan pria ini sangat diharapkan mampu membesut tim U-21 P-MU dengan maksimal.

”Tassio sedikit banyak sudah me-mahami kultur Madura. Itu yang sangat sulit didapatkan jika harus memilih pelatih lain,” ujar Achsanul Qosasi, manajer P-MU ketika ditanya tentang penunjukan Tassiou.

Terlepas dari pengalaman Tassiou, komitmen AQ -sapaan akrabnya, juga berkomitmen untuk terus mem-bina sepak bola di Madura dengan memanfaatkan potensi yang telah dimiliki P-MU. ”Kalau tidak memikir-kan keberlanjutan karier pemain, bisa saja saya mengambil pelatih dari luar. Tapi itu tidak saya lakukan. Karena komitmen kami adalah bagaimana proses regenerasi di P-MU juga mam-pu menjadi pijakan menata karier usai menjadi pemain,” tandas AQ. (ed)

Di Balik Ditetapkannya Duet Anis-Tassiou sebagai Tactian P-MU U-21

Eks Kapten Tim yang Dikenal Rajin Beribadah

RAIHAN s e r i 2 - 2 k a l a Perse-p a m

Madrua United (P-MU) mela-wan Persisam Putra Sa-marinda kemarin (6/3), seutuhnya menjadi catatan menarik bagi barisan depan P-MU. Sebab, usai menaklukkan Persidafon Dafon-soro, berturut-turut pertandingan P-MU selalu bisa menjebol gawang lawan.

”Trend pemain de-pan untuk cetak gol memang sedang positif. Untuk lini belakang memang perlu ada tambahan amunisi,” jelas Daniel Roekito, kepada Ka-bar Madura, kemarin.

Sejak berhasil ”mem-ecah telor” melalui Kristian Adelmund kala P-MU mem-pecundangi Persidafon Da-fonsoro, Laskar Sape Kerap memang selalu membobol gawang lawan. (Selengkap-nya lihat grafis)

Sayangnya, kendati selalu mencetak gol ke gawang la-wan, minus gol yang saat ini dimiliki termasuk tinggi, yakni tujuh gol. Besarnya mi-nus gol tersebut sebenarnya tak lepas dari tiga pertand-ingan pertama P-MU, kala meladeni Persela Lamongan, Persipura Jayapura dan Per-siwa Wamena.

Kala itu, persiapan tim ter-golong mepet. Sebab pelatih yang hingga saat ini men-jadi arsitek Zaenal Arif dan kawan-kawan, tercatat hanya memiliki waktu 10 hari mem-besut taktik dan strategi.

Terlepas dari minus gol

yang masih tinggi, semangat untuk terus mencetak gol serta mengurangi minus gol agar segera surplus, sudah tertanam kuat di dada Las-kar Sape Kerap.

”Selagi masih ada waktu untuk terus berbenah dan ada waktu untuk usaha,

hingga pertandin-gan terakhir kami akan berusaha. Termasuk mengu-rangi minus gol ketika melawan PSPS Pekan Baru mendatang,” ujar Zaenal Arif, el-ca-

pitino P-MU yang nota bene berposisi sebagai striker.

Kerjasama antara Zaenal Arif dan Osas Saha saat ini termasuk produktif, ken-dati belum bisa menge-jar produktifitas duet tim lainnya. Seperti Lancine Kone-Ferdinand Sinaga (Persisam), keduanya kini sudah mengoleksi tujuh gol dari sembilan pertandingan. Total 13 gol yang sudah di-kantongi anak didik Daniel Roekito, jumlah tersebut termasuk lebih banyak dari raihan tujuh tim lainnya. (lihat grafis).

Tetapi, raihan tersebut bukan berarti pemain sudah puas. Usaha untuk terus me-masukkan gol ke gawang la-wan, minimal hinga usainya komeptisi putaran pertama, sedang menjadi usungan misi utama pemain P-MU.

”Saya ing in kembal i mencetak gol,” ujar Issac Y.M. Djober yang pada per-tandingan kemarin meng-hentikan laju rekor selalu mencetak gol dalam setiap pertandingan. (bri/ed)

Trend Produktifi tas Cetak Gol Mulai Naik

Tiga Pemain Asing TumbangPAMEKASAN-Proses seleksi pemain

Persepam Madura United (P-MU) U-21 yang akan berlaga di Kompetisi ISL U-21 akan segera dimulai. Sebagaimana dis-ampaikan Anis Fuad, pelatih P-MU yang sekaligus kepala scout talent rekrutmen pemain U-21 tersebut akan dilaksanakan besok (9/3).

”Pekerjaan pertama kami untuk sementara adalah administrasi. Yakni berkirim surat ke Pengcab PSSI se-Madura,” ujar Anis Fuad.

Dalam rangka menjaring talenta muda Madura tersebut, menurut Anis, semuanya akan dilakukan di Pamekasan. Yakni di lapangan Stadion R Soenarto Hadiwidjojo Pamekasan. Namun, secara pasti kapan akan melakukan penilaian terhadap karakter permainan serta cara pemain yang akan diseleksi, Anis mengaku masih belum menjadwalkan secara khusus.

”Itu tadi, kami masih melakukan seleksi adminstrasi. Yang pasti, dalam minggu ini sudah kami seleksi di lapangan,” ujar pria yang saat ini juga mengemban tugas sebagai asisten pelatih P-MU.

Dijelaskan oleh Anis, proses administrasi yang paling utama adalah soal usia. Sebab, menurutnya, pemain yang bisa direkrut adalah kelahiran setinggi-tinginya tahun 1992. ”Kalau lahir di atas tahun tersebut, seperti 1991 pasti tidak kami terima,” jelas pria yang sempat menjadi bintang Perse-baya Surabaya tahun 1990-an.

Untuk kepentingan administrasi terse-but, selain harus dibekali surat dari Peng-cab PSSI setempat, si pemain juga harus menyertakan foto copy Kartu Keluarga (KK), juga izin dari orang tua.

”Memang sedikit ribet, karena kompetisin-ya katagori usia,” tandas pria yang mengaku tidak menyangka jika akan ditunjuk sebagai kepala Scout Talent U-21 P-MU.

Sebagai informasi lain, bagi pihak-pihak yang ingin berhubungan langsung untuk menanyakan persyaratan untuk bisa ikut dalam proses seleksi pemain U-21, se-benarnya dapat menanyakan langsung ke tim asistensi manajemen P-MU. (bri/ed)

Seleksi Tim P-MU U-21 Dimulai Besok

rsebablik a --

-u s .

ntaraen-

i

-e-an

JUMLAH GOL SEMBILAN TIM LAINNYA 1 BARITO PUTERA 12

2 PERSIWA 12

8 PERSIDAFON 11

9 PERSIJA 11

6 PELITA BANDUNG RAYA 11

3 PERSIRAM 9

5 PERSITA 8

7 PERSIBA BALIKPAPAN 8

4 PSPS 6

KM/DOK

KAPTEN DIVISI UTAMA: Muhamadou Tasiou Bako (kanan) mengikuti pemanasan Laskar Sape Kerap di Stadion 17 Mei Banjarmasin.

FOTO:FOTO: TABRI S. MUNIR

PERRY N. SOMAH

DANILO FERNANDO

VICTOR DA SILVA

Page 12: Edisi 8 Maret 2013

LAGA melawan Persisam Putra Sa-marinda yang tersaji kemarin (6/3), seakan ”mimpi bagus” bagi P-MU. Selain hanya mampu meraih skor 2-2, pada pertandingan kemarin anak-anak Laskar Sape Kerap baru kali per-tama mendapat ”hadiah” penalti dari sang pengadil lapangan hijau.

Ihwal penunjukan titik pu-tih di kotak pinalti oleh wasit tersebut, karena pelanggaran yang dilakukan pemain

Persisam Dian Angga, terhadap Issac Djober. Saat itu, tepatnya di menit ke 57, Issac mencoba melakukan penetrasi di areal kotak terlarang Persisam. Yakni melalui aksi meliuk dengan dribling bola ketat dan cepat. Saat itu Issac terus merangsek ke

titik gawang Persisam yang dijaga Fauzi Toldo. Akhirnya disudahi Dian Angga dengan sebuah tackling.

”Ini baru pertamakalin-ya kami medapatakan

hadiah penalti. S e b e l u m -

sebel-

umnya kami belum pernah meneri-ma hadiah penalti, meski terdapat pelanggaran di daerah terlarang,” ujar Issac Djober.

Terhadap kenyataan tersebut, Is-sac mengaku bersyukur wasit sudah mulai bertindak adil terhadap P-MU. Sayangnya, tindakan wasit yang di-anggap bertindak tidak adil tersebut, mendapatk kritik dari pelatih Persiba

Sartono Anwar. Menu-rut pria yang pernah m e m b e s u t

Persibo Bojonegoro itu, dalam dua laga di Jawa Timur timnya selalu mendapatkan kartu merah.

”Kami terus terang merasa Persisam harus selalu main dengan 10 orang. Wasit seakan terus-menerus menger-jai tim kami,” ujar Sartono kepada sejumlah wartawan yang mengikuti press cofrence seusai laga P-MU kon-tra Persisam.

Terlepas dari pernyataan Sartono tersebut, pada pertandingan kemarin, stigma Persisam sebagai tim yang sering menampilkan permainan kasar di lapangan memang terbukti. Prea-sure yang dilakukan oleh anak asuh Sartono tersebut selalu menjurus pada tindakan kasar, meski tanpa ada bola.

Itu dibuktikan, ketika Lancine Kone mencoba mendrong Michael Orah dengan keras dengan menggontok pipi pemain asal Manado tersebut. Tak ayal, Lancine Kone yang sempat merumput di Deltras Sidoarjo terse-but harus menerima kartu kuning keduanya, sekaligus kartu merah.

Sebelumnya, ketika Persisam menantang Persela Lamongan, yang juga disudahi dengan hasil akhir seri 1-1, Piere Njanka, pemain belakang Persisam lainnya juga menerima kar-tu merah. ”Menampilkan permainan keras tidak harus disertai dengan perilaku kasar, saya bersyukur, hingga pertandingan kesembilan. P-MU termasuk tim yang tercatat sebagai tim paling fair, yakni sebagai tim paling sedikit raih kartu kuning,” ujar Achsanul Qosasi menanggapi permainan. (bri)

TERCATAT, lima gol sudah dibukukan oleh Osas “Gladiator” Saha. Nama pemain asal Nigeria tersebut kini masuk dalam daftar 10 pemain yang mencetak gol terbanyak. (lihat grafis)

Koleksi gol Osas Saha juga menjadikannya seb-agai pencetak gol terbanyak P-MU di pentas ISL. Jumlah gol tersebut, diprediksi akan terus bert-ambah sepanjang pria yang biasa dipanggil Saha tersebut terus menjaga penampilan impresifnya.

Pada pertandiangan awal P-MU di pentas ISL, Osas belum sekalipun menunjukkan kelasnya sebagai pemain yang memiliki ketajaman dalam urusan membobol gawang lawan. Pria yang beris-trikan perempuan asal Solo tersebut harus melalui empat pertandingan untuk bisa mencetak gol.

Saha menyebut nir golnya di panggung Indonesia Super League (ISL) sebagai sindrom awal musim. Mitos yang kerap dialaminya tersebut juga dialami ketika bermain di PSMS (2009-2010/2011-2012). Demikian juga ketika bermain di PSAP Sigli (2010-2011), sewaktu dirinya melesakkan 29 gol yang sekaligus mencatatkan rekor sebagai pencetak gol kedua di Divisi Utama Liga Indonesia saat itu.

Osas sendiri tidak memungkiri jika sindrom itu tetap menjadi beban pikirannya. Sebab penyerang memang memanggul tugas mencetak gol. ”Saat-saat saya tertekan secara psikis, isteri selalu memotivasi saya untuk bangkit. Dia pintar memotifasi bahwa saya bisa. Isteri selalu memahami hal itu,” tuturnya.

Sasha, nama istri Osas Saha, saat ini sudah menghadiahi seorang putra, Zyckosky Ikpefua Marvellous. Istri dan putranya tersebut menurut Osas, selalu menjadi inspirasi bagi dirinya untuk terus mencetak gol selama di lapangan permainan.

Sindrom terhadap pertandingan awal di kompetisi ISL yang dialami Saha, dibenarkan Denny Rumba. Pria asal Semarang yang sempat satu tim dengan Osas Saha di PSMS Medan tersebut menjelaskan, Osas pada awal-awal permainan memang sulit mencetak gol.

”Jika Osas sudah cetak gol, biasanya akan terus mencetaknya. Itu biasa dialaminya menurut be-berapa teman saya juga,” ujar Rumba, panggilan akrab pemain yang selalu naik turun di sisi sayap kanan kala P-MU bertanding.

Pada pertandingan kemarin, Osas kembali

mencetak gol. Kendati golnya kali ini melalui kotak penalti. Eksekusi yang dilakukan-nya adalah tendangan 12 pas pertama yang diperoleh P-MU. Dan itupun juga menjadi penalti per-tama Osas Saha di pentas ISL ber-sama P-MU.

”Saya b i -a s a n y a j a r a n g m e n g e k -sekusi penalti. Sewaktu di PSAP, 29 gol yang saya cetak tak satupun dari eksekusi penalti,” pungkas Osas Saha. (ed)

JUMAT 8 Maret 201312

Email Redaksi: [email protected]

Skuad P-MU Bakal Melakoni Tandang ke PSPS dan Persija

BANGKALAN-Sesuai agenda, hari ini (8/3) rombongan pemain dan ofisial Persepam Madura United (P-MU) bertolak ke Pekan Baru, Provinsi Kepulauan Riau (Ke-pri). Tentunya, dalam rangka melanjutkan laga di Kompetisi ISL, melawan tuan rumah PSPS Pekan Baru.

Usai melawat ke wilayah Provinsi Kepri, anak asuh Daniel Roekito akan kembali ke Pulau Jawa. Tepatnya me-ladeni tantangan Persija Jakarta.

Dalam lawatan kali ini, kembali Dan-iel Roekito hanya membawa pemain yang selalu diturunkan dalam beberapa pertandingan. Secara umum memang serupa lawatan sebelumnya.

Meski, ada perubahan personil untuk satu-dua nama saja. Semisal kembali dis-

ertakannya pemain gaek sarat pengala-man, Indriyanto Setyo Nugroho. Setelah mengikuti rombongan yang tanding ke Bumi Papua, Indri –sapaannya, ditinggal di mes saat Laskar Sape Kerap melakoni dua laga tandang ke Bumi Borneo.

Target pun sudah dipancang. Yakni ingin mengulang kembai keberhasilan mencuri poin dari

kandang lawan, sebagaimana la-watan ke Bumi Borneo. Meski se-benarnya hasrat terbesar manaje-men adalah bisa mendulang poin

absolut dari dua lawatan kali ini. Sebab Laskar Sape Kerap diharapkan bisa terus menambah pundi-pundi poinnya.

”Meski saya sadari, menang di kan-dang lawan sangat sulit. Tapi itu bukan mustahil. Jika pemain berjuang keras dan Tuhan mengabulkan hasrat kami, segalanya pasti bisa terjadi,” ujar Dan-iel Roekito selaku head coach P-MU.

Untuk bisa meraih target tersebut, kembali Zaenal Arif akan memimpin

pemain-pemain muda P-MU. Tidak hanya Zaenal Arif, tiga pemain asing menurut Daniel Roekito juga akan dibawa serta. ”Mereka sedang kon-disi siap perang, makanya kami bawa serta,” ujar pelatih berkaca mata ini.

Ketiga pemain asing dimaksud adalah Kristian Adelmund, Osas ”Gladiator” Saha dan ”si tukang angkut air” Ali Khadafi. Ketiga pemain tersebut, se-bagaimana disampaikan Ali Khadafi yang fasih berbahasa Indonesia, siap untuk bahu-membahu agar bisa meraih poin di kandang lawan. ”Kami semua siap untuk bermain ngotot. Karena bagaimanapun tim ini adalah jiwa kami,” ujar Ali Khadafi yang mengaku kerasan hidup di Madura.

Selain Ali Khadafi, ”Super AS” Issac Djober kembali akan diikutkan dalam rombongan. Aksi Issac yang terus menunjukkan kelasnya sebagai pemain yang siap tempur dimanapun bermain, akan kembali dibarengi pemilik ten-

dangan gledek, Rossy Noprihanis. (Selengkapnya lihat grafis).(bri/ed)

Target Curi Poin Dipancang

Sabtu, 9 Maret 2013Barito Putera v Persidafon

(Stadion Demang Lehman Martapura)

JADWAL ISL

Pelita Bandung Raya v Persita (Stadion Si Jalak Harupat, Soreang)

Persiba Balikpapan v Persiram (Stadion Persiba, Komplek Pertamina Parikesit)

Sriwijaya FC v Persib (Gelora Sriwijaya, Jakabaring)

NO KLUB P W D L GD PTS1. AREMA INDONESIA 11 8 0 3 26-12 242. PERSIPURA 9 6 3 0 20-4 213. MITRA KUKAR 10 6 1 3 20-17 194. PERSISAM 10 4 4 2 16-14 165. SRIWIJAYA FC 9 4 2 3 19-19 146. BARITO PUTERA 9 4 2 3 12-13 147. PERSIWA 9 4 1 4 12-14 138. GRESIK UNITED 11 4 1 6 14-18 139. PERSIB 8 3 3 2 17-13 1210. PERSEPAM MU 9 3 2 4 13-20 1111. PERSELA 9 3 1 5 13-12 1012. PERSIRAM 9 2 4 3 9-11 1013. PSPS 9 2 4 3 6-8 1014. PERSITA 10 2 4 4 8-12 1015. PELITA BANDUNG RAYA 9 2 3 4 11-15 916. PERSIBA BALIKPAPAN 9 2 3 4 8-13 917. PERSIDAFON 9 2 2 5 11-14 818. PERSIJA 9 2 2 5 11-17 8

ISL 2012 / 2013KLASEMEN SEMENTARA

DAFTAR PEMAIN YANG DIBAWA KE KEPRI

1. Galih Firmansyah2. Alfonsius Kelvan3. Fachruddin Wahyu Aryanto4. Firly Apriyansyah5. Michael Orah6. Denny Rumba7. Khoirul Mashuda8. Indriyanto Setyo Nugroho9. Ali Khadafi 10. Kristian Adelmund11. Rossy Noprihanis12. Issac Djober13. Busari14. Osas Marvelous Ikpefua Saha15. Zaenal Arif16. M. Rivai

Osas “Gladiator” Saha, Striker yang Terlilit Sindrom Awal Musim

Istri Motivator Ulung, Tak Terlalu Suka Eksekusi Penalti

Skor Madura v Borneo Imbang

IMBANG 2-2 melawan Persisam Putra Samarinda (6/3), sekaligus menahbisan laga antara Madura melawan tim asal Bumi Borneo juga masih imbang, 2-2. Masing-masing sekali menang, sekali seri dan dua kali imbang.

P-MU menang saat menjamu Mitra Ku-kar dengan skor 3-1. Kalah ketika melawat ke Barito Putra 2-1. Dua kali seri, masing-masing menahan tuan rumah Persiba Ba-likpapan 3-3 dan ditahan 2-2 saat menjamu Persisam Putra Samarinda. (bri/ed)

Suporter Teriaki Wartawan

SATU kejadian unik berlangsung pada laga P-MU melawan Persisam Samarinda (6/3). Pada babak pertama, sempat diwarnai ”kisruh” disertai lemparan botol air mineral ke lapangan. Namun, sasarannya justru ditujukan kepada dua wartawan plus foto-grafer yang sedang meliput pertandingan.

Ikhwal amarah suporter, karena dua wartawan yang mengambil posisi di pojok lapangan selatan, persisnya di sisi barat, sangat dekat dengan bendera pojok dan garis lapangan. Bahkan keduanya diang-gap mengganggu jalannya permainan.

Saat P-MU sedang berusaha mengambil tendangan pojok, yang akan dieksekusi Kristian Adelmund, dua wartawan terse-but tetap duduk santai. Padahal posisinya sangat dekat dengan Adelmund yang akan mengeksekusi tendangan pojok.

Melihat sangat mengganggu permainan, petugas keamanan sempat meminta kepa-da dua wartawan tersebut untuk pindah. Namun sebelum diminta pindah, sejum-lah suporter yang merasa kesal dengan perilaku dua wartawan tersebut langsung melempari dengan botol minuman serta teriakan keras untuk pindah.

Syaiful Bahri, wartawan Foto Antara sangat menyesalinya. ”Harusnya mereka tahu posisilah. Jika memang bisa meng-ganggu jalannnya permainan seperti tadi (saat eksekusi tendangan pojok, Red) sedikit mundur,” ujarnya. (bri/ed)

Skill dan kekuatan fi siknya tak perlu diragu-kan. Namun perkara mental tanding, khusus-nya di awal bergulirnya kompetisi, sepertinya Osas Marvelous Ikpefua Saha perlu banyak

belajar lagi. Kenapa?

TABRI S. MUNIR, Pamekasan

Free KICK

Kali Pertama Dapat Hadiah Penalti

SUADI SUJONO FOR KM

LICIN: Berbekal power dan skill individu, serta semangat tanding pantang menyerah, Issac Y.M. Djober kerap menjadi penentu skor akhir laga P-MU. Termasuk saat menjamu Persisam Putra Samarinda kemarin (6/3). Tampak Issac tengah berduel dengan Haryono.

Osas Marvelous Ikpefua SahaNigeria, 20 Oktober 1986Usia : 26 tahunPostur : 180cm/78kgPosisi : Penyerang

BIODATA

KARIR2002-2003

Chykes Davies FC (0) 2004-2005

Serbian White Eagles (0)2005-2007

PSDS Deli Serdang(21 kali/11 gol)

2008-2009 PSMS Medan (15 kali/4)

2010-2011PSAP Sigli (26 kali/29 gol)

2011-2012 PSMS (32 kali/19 gol)

2012-Sampai Sekarang P-MU (Kompetisi Masih

Berjalan) KM/TABRI S. MUNIR