edisi 15 februari 2013

11
Kurikulum Baru Kesehatan Email Redaksi: [email protected] 15 Februari 2013 JUMAT DPRD Kritisi Dana Pelantikan ASRI PAMEKASAN- Masa kepe- mimpinan Bupati Kholilurrah- man di Kabupaten Pamekasan kini tinggal menghitung hari. Hasil Pemilukada pada 9 Januari lalu yang memenangkan pasan- gan ASRI (Achmad Syafii-Khalil Asy’ari) membuatnya harus rela lengser dari tahkta bupati. Dewan Perwakilan Rakyat Dae- rah (DPRD) Kabupaten Pame- kasan sendiri sudah menerima surat pemberitahuan hasil pemi- lukada dari KPU Jawa Timur. Surat tersebut menekankan bahwa hasil penghitungan pen- coblosan di Gedung PKPN 12 Jan- uari lalu, tidak berubah. Bahkan, putusan Mahkamah Konstitusi yang menolak seluruh gugatan Kholilurrahman-Masduki (KOM- PAK), kian menguatkannya. Plt Ketua DPRD Pamekasan, Halili Yasin, saat dihubungi Kabar Madura, Kamis (14/2) menjelas- kan, pihaknya sudah menerima surat dari KPU Jatim tersebut pada Rabu (13/2) lalu. Dan tu- runnya surat tersebut menuntut DPRD untuk secepatnya menin- daklanjutinya. Kholilurrahman Menghitung Hari SUMENEP-Keresahan kini menyelimuti warga di bebera- pa desa di Kecamatan Pragaan, Sumenep. Dalam beberapa hari terakhir, wilayah tersebut mendapat teror menggunakan bom ikan (Bondet, red) oleh sekelompok orang tak dikenal. Kelompok ini bahkan juga ber- niat merusak dan membakar rumah warga. Kejadian terakhir muncul di Dusun Topoar, Desa Karduluk, Pragaan. Teror bom ikan itu berlangsung di rumah Ah- mad Rifki, Rabu (13/2) malam. Menurut keterangan warga, bom terdengar nyaring hingga sampai ke perbatasan Desa Kapaidi, Kecamatan Blutoh. KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH TUNJUK LOKASI: Salah seorang keluarga korban menunjukkan lokasi yang sempat mau dibakar oleh empat orang pelaku pelempar bom bondet, Kamis (14/2). Teror Bom Ikan Gegerkan Warga Pragaan J Bersambung ke Hal 6 J Bersambung ke Hal 6 J Bersambung ke Hal 6 RS Waru Tunggu Draft Pra Perda PAMEKASAN-Pembangunan rumah sakit baru yang berada di Kecamatan Waru, Kab Pamekasan, dinyatakan selesai secara fisik. Langkah selanjut- nya, adalah persiapan-persiapan yang masih belum diselesaikan, termasuk peraturan daerah (Perda) terhadap rumah sakit tersebut. KM/DOK RUMAH SAKIT BARU: Kabupaten Pamekasan menambah satu lagi rumah sakit di Kecamatan Waru untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara maksimal. Disdik Belum Sosialisasi SUMENEP-Pelaksanaan kurikulum baru akan dimulai pada tahun ajaran baru 2013-2014. Sebagai pola pendidi- kan baru, banyak pihak yang memper- tanyakan pola dan teknis pelaksanaan kurikulum tersebut. Dalam tahap ini, jelas diperlukan fase sosialisasi teru- tama kepada tenaga pengajar. DOK/KM AHMAD MASUNI UNTUK lebih ‘mengenal’ Pu- lau Sapudi, tak ada salahnya untuk berkunjung ke lokasi wisata religi. Di pulau ini, dik- etahui terdapat situs pening- galan sejarah yang sayang dilewatkan, yakni makam/Asta Belinge dan Asta Nyamplong. Asta Belinge terletak sekitar 8 km dari Pelabuhan Gayam. Lo- kasinya bisa ditempuh dengan menggunakan ojek angkot plat hitam yang banyak tersedia di pelabuhan. Tapi sejak beroper- asinya kapal fery, banyak pezi- arah yang membawa kendaraan sendiri ke Pulau Sapudi. Para peziarah ini umum- nya akan berkunjung ke Asta Belinge yang berada di Dusun Koattas, Desa Gendang Timur dan Asta Nyamplong yang berada di Dusun Nyamplong, Desa Nyamplong, keduanya terletak di Kecamatan Gayam. KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI WISATA RELIGI: Kompleks Asta Belinge atau makam Panembahan Belinge dan Asta Nyamplong yang diketahui adalah makam Adipoday merupakan salah satu kekayaan tersendiri di Pulau Sapudi. Menyisir Keindahan dan Kekayaan Pulau Sapudi di Sumenep (3-habis) Atmosfer Sakral Merebak di Asta Belinge dan Asta Nyamplong Pulau Sapudi sejak lama tak hanya dikenal sebagai pulau sapi. Di tempat ini juga terdapat lokasi wisata religi di Sumenep yang terletak di kepulauan selain Asta Yusuf di Pulau Talango. Berikut ringkasan saat Kabar Madura berkunjung ke Asta Belinge dan Asta Nyamplong. FIRMAN GHAZALI AKHMADI, Sumenep J Bersambung ke Hal 6 BANGKALAN- Hampir separuh lampu penerang jalan di jembatan Surabaya- Madura (Suramadu) padam sejak satu bulan lalu. Padam- nya lampu Jembatan sepan- jang 5,4 kilometer tersebut disebabkan kabel utama sepanjang 100 meter sisi pilar 18 dibawah jembatan dicuri orang yang tidak bertang- gung jawab. Akibat aksi itu Jembatan Suramadu arah Bangkalan menuju ke Surabaya atau sisi selatan gelap gulita dan rawan kecelakaan. Hingga Kamis (14/2), lampu tak kunjung menyala. Padahal, padam- nya lampu di jembatan yang menghubungkan pulau Jawa dan Madura tersebut sangat membahayakan bagi peng- endara, terutama di malam hari. Terlebih jika kondisi sedang hujan lebat. (fir/h4d) KM/DOK Kabel Dicuri, Suramadu Gelap PADAM: Lampu penerangan Jembatan Suramadu sisi selatan, beberapa hari terakhir tidak berfungsi karena kabel dicuri orang tak bertanggung jawab. J Bersambung ke Hal 6 BANGKALAN-Trend positif Persepam Madura United (P- MU) dalam pentas ISL (Indonesia Super League) terus berlanjut. Setelah berhasil menang 2-1 dari Persidafon Dafonsoro, kembali Laskar Sape Kerap meraih hasil impresif dengan skor 2-1 atas tamunya, Persiram Raja Ampat. Dua kemenangan tersebut juga pembalasan dendam klub sepak bola kebanggaan warga Maduru atas dua tim lainnya asal Papua sebelumnya. Uta- manya ketika P-MU melakoni tandangnya ke Persipura Jay- apura dan Persiwa Wamena. KM/RYAN KALIG KM/RYAN KALIG SEMARAK: Suporter P-MU di tribun timur SGB menebar sobekan kertas kecil, selain kreasi lainnya. OSAS SAHA AKU BISA: Ekspresi Osas Saha usai mencetak gol pertama dari dua gol kemenangan P-MU atas tamunya, Persiram Raja Ampat, di SGB kemarin sore. Sape Kerap Naik Peringkat Jegal Laskar Bahari 2-1 J Bersambung ke Hal 6 @kabarmaduranews TWITTER Kabar Bangkalan Kabar Pamekasan Kabar Sumenep Kabar Sampang Ratusan Ribu Pekerja Tak Terproteksi Banyak yang Tidak Terdaftar Sebagai Peserta Jamsostek RSUD Krisis Air Bersih Membludaknya Keluarga Pasien, Salah Satu Penyebabnya Rumah Kos Liar Bakal Ditertibkan Diduga Kuat Jadi Ajang Perselingkuhan DBD Terus Menyerang Salahkan Siklus, Minim Alat Fogging Sayonara Juru Kunci Klasemen!

Upload: teguh-santoso

Post on 18-Feb-2016

255 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Kabar Madura

TRANSCRIPT

Page 1: Edisi 15 Februari 2013

Kurikulum Baru

Kesehatan

Email Redaksi: [email protected]

15 Februari 2013JUMAT

DPRD Kritisi Dana Pelantikan ASRIPAMEKASAN-Masa kepe-

mimpinan Bupati Kholilurrah-

man di Kabupaten Pamekasan kini tinggal menghitung hari. Hasil Pemilukada pada 9 Januari lalu yang memenangkan pasan-gan ASRI (Achmad Syafii-Khalil Asy’ari) membuatnya harus rela

lengser dari tahkta bupati.Dewan Perwakilan Rakyat Dae-

rah (DPRD) Kabupaten Pame-kasan sendiri sudah menerima surat pemberitahuan hasil pemi-lukada dari KPU Jawa Timur.

Surat tersebut menekankan bahwa hasil penghitungan pen-coblosan di Gedung PKPN 12 Jan-uari lalu, tidak berubah. Bahkan, putusan Mahkamah Konstitusi yang menolak seluruh gugatan

Kholilurrahman-Masduki (KOM-PAK), kian menguatkannya.

Plt Ketua DPRD Pamekasan, Halili Yasin, saat dihubungi Kabar Madura, Kamis (14/2) menjelas-kan, pihaknya sudah menerima

surat dari KPU Jatim tersebut pada Rabu (13/2) lalu. Dan tu-runnya surat tersebut menuntut DPRD untuk secepatnya menin-daklanjutinya.

Kholilurrahman Menghitung Hari

SUMENEP-Keresahan kini menyelimuti warga di bebera-pa desa di Kecamatan Pragaan, Sumenep. Dalam beberapa hari terakhir, wilayah tersebut mendapat teror menggunakan bom ikan (Bondet, red) oleh

sekelompok orang tak dikenal. Kelompok ini bahkan juga ber-niat merusak dan membakar rumah warga.

Kejadian terakhir muncul di Dusun Topoar, Desa Karduluk, Pragaan. Teror bom ikan itu

berlangsung di rumah Ah-mad Rifki, Rabu (13/2) malam. Menurut keterangan warga, bom terdengar nyaring hingga sampai ke perbatasan Desa Kapaidi, Kecamatan Blutoh.

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

TUNJUK LOKASI: Salah seorang keluarga korban menunjukkan lokasi yang sempat mau dibakar oleh empat orang pelaku pelempar bom bondet, Kamis (14/2).

Teror Bom Ikan Gegerkan Warga Pragaan

Bersambung ke Hal 6

Bersambung ke Hal 6

Bersambung ke Hal 6

RS Waru Tunggu Draft Pra PerdaPAMEKASAN-Pembangunan rumah

sakit baru yang berada di Kecamatan Waru, Kab Pamekasan, dinyatakan selesai secara fisik. Langkah selanjut-nya, adalah persiapan-persiapan yang masih belum diselesaikan, termasuk peraturan daerah (Perda) terhadap rumah sakit tersebut.

KM/DOK

RUMAH SAKIT BARU: Kabupaten Pamekasan menambah satu lagi rumah sakit di Kecamatan Waru untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara maksimal.

Disdik Belum SosialisasiSUMENEP-Pelaksanaan kurikulum

baru akan dimulai pada tahun ajaran baru 2013-2014. Sebagai pola pendidi-kan baru, banyak pihak yang memper-tanyakan pola dan teknis pelaksanaan kurikulum tersebut. Dalam tahap ini, jelas diperlukan fase sosialisasi teru-tama kepada tenaga pengajar.

DOK/KM

AHMAD MASUNI

UNTUK lebih ‘mengenal’ Pu-lau Sapudi, tak ada salahnya untuk berkunjung ke lokasi wisata religi. Di pulau ini, dik-etahui terdapat situs pening-galan sejarah yang sayang dilewatkan, yakni makam/Asta Belinge dan Asta Nyamplong.

Asta Belinge terletak sekitar 8 km dari Pelabuhan Gayam. Lo-kasinya bisa ditempuh dengan menggunakan ojek angkot plat hitam yang banyak tersedia di

pelabuhan. Tapi sejak beroper-asinya kapal fery, banyak pezi-arah yang membawa kendaraan sendiri ke Pulau Sapudi.

Para peziarah ini umum-nya akan berkunjung ke Asta Belinge yang berada di Dusun Koattas, Desa Gendang Timur dan Asta Nyamplong yang berada di Dusun Nyamplong, Desa Nyamplong, keduanya terletak di Kecamatan Gayam.

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

WISATA RELIGI: Kompleks Asta Belinge atau makam Panembahan Belinge dan Asta Nyamplong yang diketahui adalah makam Adipoday merupakan salah satu kekayaan tersendiri di Pulau Sapudi.

Menyisir Keindahan dan Kekayaan Pulau Sapudi di Sumenep (3-habis)

Atmosfer Sakral Merebak di Asta Belinge dan Asta NyamplongPulau Sapudi sejak lama tak hanya dikenal sebagai

pulau sapi. Di tempat ini juga terdapat lokasi wisata religi di Sumenep yang terletak di kepulauan selain Asta Yusuf

di Pulau Talango. Berikut ringkasan saat Kabar Madura berkunjung ke Asta Belinge dan Asta Nyamplong.

FIRMAN GHAZALI AKHMADI, Sumenep

Bersambung ke Hal 6

BANGKALAN-Hampir separuh lampu penerang jalan di jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) padam sejak satu bulan lalu. Padam-nya lampu Jembatan sepan-jang 5,4 kilometer tersebut disebabkan kabel utama sepanjang 100 meter sisi pilar 18 dibawah jembatan dicuri orang yang tidak bertang-gung jawab.

Akibat aksi itu Jembatan

Suramadu arah Bangkalan menuju ke Surabaya atau sisi selatan gelap gulita dan rawan kecelakaan. Hingga Kamis (14/2), lampu tak kunjung menyala. Padahal, padam-nya lampu di jembatan yang menghubungkan pulau Jawa dan Madura tersebut sangat membahayakan bagi peng-endara, terutama di malam hari. Terlebih jika kondisi sedang hujan lebat. (fir/h4d)

KM/DOK

Kabel Dicuri, Suramadu Gelap

PADAM:Lampu

penerangan Jembatan Suramadu

sisi selatan, beberapa hari terakhir tidak

berfungsi karena

kabel dicuri orang tak

bertanggung jawab.

Bersambung ke Hal 6

BANGKALAN-Trend positif Persepam Madura United (P-MU) dalam pentas ISL (Indonesia Super League) terus berlanjut. Setelah berhasil menang 2-1 dari Persidafon Dafonsoro, kembali Laskar Sape Kerap meraih hasil impresif dengan skor 2-1 atas tamunya, Persiram Raja Ampat.

Dua kemenangan tersebut juga pembalasan dendam klub sepak bola kebanggaan warga Maduru atas dua tim lainnya asal Papua sebelumnya. Uta-manya ketika P-MU melakoni tandangnya ke Persipura Jay-apura dan Persiwa Wamena.

KM/RYAN KALIG

KM/RYAN KALIG

SEMARAK: Suporter P-MU di tribun timur SGB menebar sobekan kertas kecil, selain kreasi lainnya.

OSAS SAHA

AKU BISA: Ekspresi Osas Saha usai mencetak gol pertama dari dua gol kemenangan P-MU atas tamunya, Persiram Raja Ampat, di SGB kemarin sore.

Sape Kerap Naik Peringkat

Jegal Laskar Bahari 2-1

Bersambung ke Hal 6

@kabarmaduranewsTWITTER

Kabar Bangkalan

Kabar Pamekasan

Kabar Sumenep

Kabar Sampang

Ratusan Ribu Pekerja Tak TerproteksiBanyak yang Tidak Terdaftar Sebagai Peserta Jamsostek

RSUD Krisis Air Bersih Membludaknya Keluarga Pasien, Salah Satu Penyebabnya

Rumah Kos Liar Bakal DitertibkanDiduga Kuat Jadi Ajang Perselingkuhan

DBD Terus MenyerangSalahkan Siklus, Minim Alat Fogging

Sayonara Juru Kunci Klasemen!

Page 2: Edisi 15 Februari 2013

Email Redaksi: [email protected]

E - K TP

JUMAT 15 Februari 20132

Banyak yang Tidak Terdaftar Sebagai Peserta JamsostekKOTA- PT Jamsostek mengungkapkan,

data-data yang mereka miliki menunjuk-kan, puluhan ribu tenaga kerja yang tersebar di sejumlah perusahaan di wilayah Madura, ternyata tidak terlind-ungi atau terproteksi dengan jaminan sosial (asuransi, red).

Padahal undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku, telah menegaskan, setiap peru-sahaan wajib mengikutsertakan setiap peker-janya dalam program jaminan sosial tenaga kerja (jamsostek). Demikian pula dalam UU Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jamsostek. Ditegaskan, pengusaha dan tenaga kerja wajib ikut dalam program jamsostek.

Menurut PT Jamsostek, hanya seba-gian kecil saja tenaga kerja yang ada di Madura telah terdaftar sebagai peserta jamsostek di PT Jamsostek. Di mana ber-

dasarkan data yang ada, di Bangkalan terdapat sekitar 60 ribu tenaga kerja. Lalu di Sampang, lebih kurang 40 ribu tenaga kerja. Di Pamekasan tak kurang dari 60 ribu tenaga kerja, dan di Sumenep sekira 70 ribu tenaga kerja.

Kepala Jamsostek Wilayah Madura, Didin Haryono Albandani mengatakan, data-data tersebut hanya yang terpantau PT Jam-sostek Wilayah Madura. Sementara, data hasil sensus Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, tenaga kerja dari empat ka-bupaten di Madura luar biasa banyaknya, tapi belum semua terjamin oleh Jamsostek.

“Data ini perlu lagi di validitasi ke aku-ratannya kami hanya mengacu pada data di BPS,” terangnya.

Sementara itu di Bangkalan per akhir 2012 terdata, jumlah perusahaan yang aktif sebagai peserta program jamsostek, sebanyak 160 perusahaan baik besar dan kecil dengan jumlah 1.644 tenaga kerja.

Untuk di Kabupaten Pamekasan yang terdaftar di Jamsostek Wilayah Madura sebanyak 107 perusahan dengan jum-lah tenaga kerja sebanyak 2.460 orang.

Sementara di Sampang 35 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 660 orang.

Untuk Sumenep sebanyak 78 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 1.722 orang. “Sedangkan untuk kantor di Surabaya yang ikut jamsostek di sini (Jam-sostek Wilayah Madura, red) sebanyak 14 perusahaan dengan tenaga kerja 488 orang. Ada juga yang berkantor di Jakarta, seban-yak 3 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 70 orang,” tutur Didin.

Lebih lanjut Didin, yang baru 5 bulan menjabat Kepala Jamsostek Wilayah Madura itu, mengatakan, dengan ban-yaknya tenaga kerja yang belum terdaftar di Jamsostek, menunjukkan bahwa se-bagian besar pekerja belum mempunyai jaminan selama bekerja.

Dia pun berharap, ke depan perusahaan-perusahaan yang ada di Madura, lebih memiliki kepedulian sosial terhadap pe-kerjanya masing-masing, juga terhadap kewajiban mereka berkaitan keselamatan tenaga kerja. “Saya harap di masa yang akan datang perkembangan perusahaan akan semakin besar,” pungkasnya. (fir/yoe)

Ratusan Ribu Pekerja Tak Terproteksi

KM/NEWS‐MADURA.BLOGSPOT.COM

KELAS TERI: Di Madura memang banyak perusahaan dengan ratusan ribu pekerja. Tapi, rata-rata adalah perusahaan kelas menengah ke bawah. Mungkin itu yang membuat mereka keberatan jadi peserta Jamsostek.

KOTA-Beberapa waktu lalu pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dirawat di RSUD Syamrabu Bangkalan, membeludak, hingga banyak pasien yang terpaksa men-jalani rawat inap di selasar rumah sakit. Kini jumlah pasien DBD sudah berkurang drastis.

Berdasarkan catatan RSUD Syamrabu, sampai Kamis (14/2) siang kemarin, hanya tersisa 7 pasien DBD yang masih bertahan dan dirawat di ruang Irna E. “Untuk hari ini (kemarin, red) pasien DBD yang masih dirawat tinggal 7 pasien,” ungkap dr Handy Rusman, Wadir Pelayanan RSUD Syamrabu.

Salah satu pasien DBD yang masih tetap bertahan adalah Maisaroh, 10, dari Tanjung Bumi. Sebelumnya pasien tersebut di rawat di Puskesmas Tanjung Bumi, namun karena kondisinya semakin buruk, dia dirujuk ke RSUD Syamrabu beberapa hari lalu.

“Ini dirujuk, kondisinya kadang panas kadang dingin mas,” ungkap Sunardi, 35, ayah Maisaroh.

Ketujuh pasien DBD, yang masih “ter-sisa” di RSUD Syamrabu, semuanya me-mang pasien rujukan dari puskesmas yang tersebar di seluruh Kabupaten Bangkalan. Hal itu ditegaskan dr Handy. “Pasien disini, merupakan pasien yang dirujuk dari puskesmas” tandasnya.

Walaupun jumlah pasien yang bertahan di RSUD Bangkalan semakin sedikit dr Handy berharap, agar kewaspadaan terhadap serangan wabah DBD tidak mengendur.

Untuk itu dia mengimbau agar masyara-kat Bangkalan tetap menjaga kondisi lingkungan terutama kebersihan, karena DBD erat kaitanya dengan kebersihan lingkungan.

“DBD erat kaitanya dengan kebersihan,” ujarnya, seraya mengungkapkan, pada Januari lalu, tercatat 267 pasien DBD yang dirawat di RSUD Syamrabu. (fir/yoe)

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

Serangan DBD Mereda, RSUD Imbau Tetap Waspada

BANYAK pejabat di Bangkalan yang memiliki pelat nopol ganda, merah dan hitam, untuk dipasang pada mobil dinas (mobdin) mereka. Penggantian pelat nopol dari merah ke hitam, memang diperkenankan. Tapi, hanya saat mobdin digunakan untuk tugas-tugas yang bersifat investigatif.

Masalahnya, banyak pejabat yang mengganti pelat nopol mobdin mer-eka menjadi hitam, hanya demi mengejar keuntungan pribadi. Ter-lebih sejak Pemerintah menetapkan kebijakan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi, di mana mobil pelat merah (mobdin, red) dilarang mengonsumsi BBM bersubsidi.

Nah, di wilayah Kecamatan Kota Bangkalan, kemarin (15/2), polisi mencegat sebuah mobil sedan hitam

bernopol M 4 GP. Pasalnya, nopol tersebut adalah nopol khusus untuk mobdin pejabat, yang tentunya harus menggunakan pelat merah. Semen-tara saat itu, mobil tersebut menggu-nakan pelat hitam.

Polisi pun menegur pengguna mo-bil itu. Belakangan diketahui peng-gunanya adalah Munawar Cholil, Wakil Ketua DPRD Bangkalan. Saat ditanya perihal warna pelat nopol mobilnya, politisi PPP itu mengaku, sengaja dia ganti karena mobil terse-but digunakan dalam kondisi cukup genting. Dia sedang menuju Kan-tor DPC PPP yang sedang diunjuk rasa massa PPP. Munawar memang benar berada di lokasi unjuk rasa, tapi masalahnya, dia menggunakan aset negara untuk kepentingan ke-lompoknya, PPP. (jos/yoe)

BELUM SEMBUH: Sejumlah pasien DBD masih menjalani rawat inap di RSUD Syamrabu. Tapi, jumlahnya berkurang drastis. Pada Januari lalu tercatat 267 pasien DBD, namun kemarin (15/2) tinggal 7.

Kena Deh!

KOTA-Akibat kelelahan berkendara mengangkut ikan rute Sumenep-Tulungagung-Sumenep, seorang sopir dibui. Itu terjadi karena kendaraan yang dikemudikan sang sopir, mena-brak pengendara sepeda motor hingga nyawanya tak terselamatkan.

Kecelakaan lalu-lintas tersebut, mem-buat sang sopir kini jadi pesakitan di Pengadilan Negeri (PN) Bangkalan, dengan dakwaan pasal 310 ayat 4 UU Nomor 20 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan jalan (LLAJ).

Sang sopir itu bernama, Endang Agus Kurniawan. Pria kelahiran Ponorogo tahun1967 itu, kini tinggal di Pasong-songan, Sumenep.

Kecelakaan maut tersebut, bermula pada 26 November tahun kemarin. Saat itu terdakwa diperintahkan majikan-nya untuk mengirim Ikan pesanan seseorang ke Tulungagung.

Sepanjang perjalanan tersebut, sang

sopir yang mengemudikan kendaraan sendirian, hanya didampingi Zahri, seorang karyawan lain yang bertugas melayani jual beli muatan. Mereka beristirahat cuma saat bongkar muatan di Tulungagung, kemudian langsung melanjutkan perjalanan pulang ke Sumenep, dan hanya mampir sejenak di Surabaya.

Naas, keesokan harinya, pada 27 No-vember 2012, kurang lebih pukul 19.30, saat melintasi jembatan di kawasan Klampis Barat, Bangkalan, mobil pikup L300 bernopol M 9148 OV, menabrak sepeda motor Honda Beat bernopol M 4319 HB, yang dikemudikan Huda.

Endang mengaku, saat itu dia sudah sangat kelelahan sehingga tak fokus mengemudikan kendaraannya, dan akhirnya oleng ke kiri menabrak Honda Beat Huda yang melaju searah. Akibat-nya, Huda mengalami luka parah di bagian kepala sehingga nyawanya tak

lagi dapat diselamatakan.Sesaat setelah kejadian, massa mulai

menyemut di tempat kejadian perkara (TKP). Zahri pun mengajak Endang masuk ke Mapolsek Klampis demi menghindari hal yang tak diinginkan.

Zahri yang juga dihadirkan sebagai saksi dalam sidang siang kemarin (14/2), di PN Bangkalan. Dalam kesak-siannya dia mengatakan, kondisi cuaca saat itu cukup cerah, hanya saja jalan jembatan tersebut menyempit. Zahri yang tertidur saat kejadian tak bisa memberi banyak keterangan.

Dalam sidang yang beragendakan pembacaan dakwaan, Endang hadir tanpa didampingi pengacara. Pihaknya mengaku telah berdamai dengan ke-luarga korban kendati nilai ganti rugi yang diminta keluarga korban tak se-dikit dan berlangsung alot. Akibat ke-jadian ini, Endang terancam hukuman maksimal 6 tahun penjara. (jos/yoe)

KM/ AGUS JOSIANDI

LALAI: Sidang pengadilan atas kasus laka lantas yang mengakibatkan kematian, digelar Pengadilan Negeri Bangkalan kemarin (15/2). Terdakwa terancam hukuman 6 tahun penjara.

Kelelahan Berkendara, Terancam 6 Tahun Bui

Dua Ribu di Kamal, Belum JadiKAMAL-Sekitar 28 ribu lebih penduduk

Kecamatan Kamal telah melakukan rekam data e-KTP, namun e-KTP yang telah selesai dan diterima hanya 26 ribu.

“Di kecamatan Kamal masih kurang sekitar 2 ribu lebih e-KTP yang belum selesai,” kata Camat Kamal, Sutrisno, Kamis (14/02), seb-agaimana disadur dari Maduracorner.com.

Dikatakan Sutrisno, kekurangan 2 ribu e-KTP yang belum selesai itu akan ditan-yakan ke Dispendukcapil (Dinas Kepen-dudukan dan Catatan Sipil) Bangkalan. “Ya Nanti kami tanya ke Dispendukcapil, dan kalau nanti sudah dikirim akan dis-erahkan ke desa,” jelas Sutrisno.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, data e- KTP tersebut akan segera dikirimkan beserta rekapnya melalui desa. “Yang jadi masalah sekarang ini ada desa yang tidak mau bekerja, ini kan repot,” tuturnya.

Sementara, proses rekam data e-KTP di Kecamatan Kamal, berjalan lancar. “Kendalanya cuma kalau listrik mati men-dadak, dan kadang ada alat yang sering hank. Tapi semuanya sudah teratasi,” pungkas Sutrisno. (mcc/yoe)

KM/MC.COM

TERSENDAT: Camat Kamal, Sutrisno saat menyerahkan e-KTP yang Sudah selesai. Sementara, ribuan lainnya belum jadi.

KM/ AGUS JOSIANDI

Page 3: Edisi 15 Februari 2013

3JUMAT 15 Februari 2013

Email Redaksi: [email protected]

Salah Satu Penyebabnya, Keluarga Pasien Membludak

KOTA-RSUD Sampang kembali dilanda krisis air bersih, Kamis (15/2). Itu terungkap dari keluhan keluarga sejumlah pasien rawat inap di beberapa kamar di ruan-gan Anggrek RSUD Sampang.

Para keluarga pasien mengeluh, aliran air bersih di kamar mandi pasien tidak dilos, tetap dijatah den-gan ketat dalam seharinya. Sehingga para keluarga pasien tidak leluasa memenuhi kebutuhan mereka akan air bersih, sebab bilamana air ini sudah habis, maka mereka harus menunggu waktu pengisian kembali pada jangka waktu berikutnya.

Pengetatan jatah air bersih itu telah berlangsung sejak tiga hari terakhir, di mana sejumlah keluarga pasien mengeluhkan minimnya pasokan air bersih disetiap kamar ruan inap.

Ihsan, salah satu keluarga pasien dari Desa Apaan, Kecamatan Pen-garengan mengaku kecewa dengan pelayanan RSUD Sampang, karena sudah tiga hari ini stok air bersih di sejumlah kamar mandi pasien, selalu minim.

Dia berharap, pihak rumah sakit lebih memperhatikan kondisi terse-but agar saluran air kembali lancar. “Ya, untuk memenuhi kebutuhan air bersih kadang kita harus beli ke luar atau juga menggunakan air mineral,” ujarnya, kemarin (14/02).

Kondisi itu membuat para ke-luarga pasien curiga. Mereka menduga, pihak RSUD sengaja

mengetati pasokan air bersih ke kamar mandi pasien, sebab di samping ruang rawat inap, ada kamar mandi berbayar, yang se-lalu berlimpah stok air bersihnya.

Juga selalu terjaga kebersi-hannya. “Kenapa kalau yang di ponten (kamar mandi/WC umum, red) itu airnya lancar dan selalu ada. Apakah karena di situ bayar,” ungkap Ihsan, dengan nada kesal.

Menanggapi keluhan keluarga pasien itu, Humas RSUD Sam-pang dr Yuliono mengatakan, pihak rumah sakit meminta maaf atas kondisi tersebut. Menurutnya tidak lancarnya pasokan air kare-na ada beberapa akses saluran air yang tertutup oleh pembangunan gedung baru di rumah sakit.

“Saat ini kami masih mencari solusi untuk memperbaiki saluran

air yang tertutup oleh bangunan baru itu,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin (14/2).

Dia juga mengimbau kepada ke-luarga pasien, agar tidak berlebihan saat menggunakan air di ruangan atau kamar mandi pasien, karena hal itu juga bisa menyebabkan

minimnya stok air bersih. Di mana diketahui jumlah kelu-

arga maupun pembesuk pasien, jauh lebih banyak dari jumlah pasien rawat inap itu sendiri. Kebanyakan pula, mereka turut menginap di rumah sakit dengan menggelar alas seadanya di pela-

taran ruang perawatan. “Sebenarnya kalau kebutuhan

air untuk RSUD Sampang ini sudah mencukupi namun karena banyaknya pembesuk yang ikut memakai fasilitas toilet akhirnya jadi kekurangan air,” tandas dok-ter asal Kediri itu. (sya/yoe)

KM/ ACHMAD SYAIFUL RAMADHAN

SUDAH TRADISI: Jumlah keluarga pasien yang ikut mengunakan fasilitas MCK (mandi, cuci, dan kakus) pasien rawat inap, jauh lebih banyak ketimbang jumlah pasien. Itu yang membuat stok air bersih sering minim.

Lagi-lagi RSUD Krisis Air Bersih

SEBAGAIMANA diketahui, krisis air bersih berkali-kali terjadi di RSUD Sampang. Beberapa waktu lalu, keluarga pasien berkoar soal serupa. Pi-hak manajemen rumah sakit pelat merah itu sendiri sebenarnya sudah berupaya menempuh langkah penyelesaian terhadap permasalahan klasik tersebut.

Di sejumlah sudut rumah sakit, telah dibangun ruang khusus yang didesain berfungsi sebagai ru-ang tunggu bagi para keluarga pasien maupun para

pembesuk, yang turut menginap di rumah sakit. Hal itu dilakukan untuk menjaga kesterilan ruang perawatan pasien.

Namun, ruangan tersebut, justru digunakan keluar-ga pasien sebagai tempat sampah untuk membuang kotoran. “Kami sudah membuatkan ruang khusus untuk keluarga pasien tapi malah dijadikan tempat pembuangan kotoran,” ungkap Humas RSUD Sam-pang dr Yuliono, ganti mengeluh. (sya/yoe)

Ruang Tunggu Jadi Tempat Sampah

KM/WAWAN AWALLUDDIN HUSNA

DUDUK BERSAMA: Unsur-unsur masyarakat Sampang yang memiliki kewenangan dan pengaruh, sedang berdiskusi membahas penyelesaian konfl ik Syiah.

KOTA-Untuk menyelesaikan per-masalahan yang terjadi di Kabupaten Sampang terkait konflik Syiah, Polres Sampang menggelar dialog bersama, dengan sejumlah tokoh agama, Pemkab Sampang dan beberapa unsur penegak hukum lainnya, Kamis (14/02).

Pertemuan yang dilaksanakan di aula Mapolres Sampang tersebut, membahas konflik Syiah yang terjadi pada 26 Agus-tus 2012 lalu yang sampai saat ini masih belum ada tanda-tanda penyelesaian.

Kapolres Sampang AKBP Solehan me-lalui Kabag Ops Kompol Alfian Nurizal, seusai pertemuan itu, mengatakan, pemerintah daerah harus menyiapkan anggaran khusus untuk menangani korban konflik.

Dijelaskannya, berdasarkan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial, “seharusnya dengan diterbitkannya undang-undang tersebut masing-masing tau perannya sesaat setelah kejadian.”

Berdasarkan undang-undang itu pula

setelah konflik terjadi penanganan se-lanjutnya menjadi kewenangan pemer-intah daerah dalam hal ini kabupaten sampang untuk membentuk satuan tugas penanganan konflik. “Nah di situlah pemerintah daerah berperan,” imbuh mantan Kapolsek Gubeng, Surabaya itu.

Alfian berharap, setelah dialog bersama itu, akan ada kepastian anggaran untuk menangani masalah yang sudah 6 bulan ini tak kunjung selesai. “Kami berharap, anggaran harus benar-benar dipersiap-kan. Jangan ada alasan lagi soal belum dibuat perencanaan kebutuhan, ya itu nanmanya sudah tidak sesuai dengan perundang- undangan,” katanya.

Dalam forum yang digelar di Polres Sampang itu, Kompol Alfian mengung-kapkan, telah menghasilkan beberapa poin penting yang akan dibawa pada pertemuan berikutnya seusai dilantiknya Bupati Sampang terpilih. Poin penting itu, akan dijadikan dasar penyelesaian masalah pengungsi konflik Syiah.

Sejauh ini, ada sejumlah keluarga yang

menghuni tempat penampungan pen-gungsi, di GOR Tennis Indoor. Mereka menghuni fasilitas olahraga itu, sejak Agustus 2012. Diharapkan, dengan solusi yang akan diterapkan nanti, masa depan para pengungsi mempunyai kejelasan.

Dalam pertemuan tersebut, tampak hadir sejumlah kiai, di antaranya adalah KH Abu Ahmad Dovier Syah, pengasuh Ponpes Darussalam Torjun. Kemudian, KH Ahmad Jamal dari Omben, dan KH Muhaimin Abdul Bari dari Sampang.

Alfian menyimpulkan dari pendapat pendapat kyai soal penyelesaian ma-salah pengungsi ini dapat dilakukan dengan cara hijrah. “Dalam pertemuan kami sudah menemukan beberapa solusi seperti penanganan pengungsi dan pen-gamanan,” ujarnya.

“Sehingga konflik tidak terjadi lagi. Karena para pengungsi sudah cukup lama di lokasi pengungsian. Dan ulama tadi juga menginginkan pengungsi itu agar hijrah ketempat yang lebih baik.” Tandas Alfian, penuh harap. (waw/yoe)

Polisi, Ulama dan Pemkab Bahas Konfl ik Syiah

KOTA-Aksi hacking (akses tanpa izin, red) yang menimpa situsweb DPRD Bangkalan, Rabu lalu (13/2), membuat pemkab-pemkab lain di Madura bergerak cepat untuk berbenah.

Tak terkecuali Kabupaten Sam-pang. Kabupaten yang berjuluk Kabupaten Bahari itu, menerapkan sistem pengamanan terpadu untuk menanggulangi hacker (pelaku hacking, red). Yakni dengan mem-benahi kontrol server, bagian pal-ing penting dalam jaringan sistem untuk mengakses situsweb resmi milik Pemkab Sampang.

Dalam hal ini, para hacker yang biasa membobol jaringan lain, bi-asanya masuk dalam celah sekuriti maupun port yang terbuka bebas. Dengan menggunakan aplikasi khusus, mereka mengubah tampi-lan dan juga isi dari konten yang berhasil ‘dibajak’ itu.

Selanjutnya, mereka mengacak-acak konten dari situsweb yang berhasil dibobol itu, dengan berb-agai macam postingan yang sesuai kemauan dan kepentingan sang hacker. Sudah barang tentu, aksi tersebut merugikan pemilik asli situsweb tersebut.

Darmuji, salah satu staf Bagian Informasi Dinas Perhubungan, Ko-munikasi, dan Informasi (Dishub-kominfo) Sampang mengatakan, keamanan jaringan dalam sebuah situsweb merupakan hal penting.

Di mana sistem keamanan itu dapat mengelola pengguna yang dapat mengakses secara bebas. “Dalam sebuah website itu ada yang boleh dibuka dan ada yang tidak boleh, biasanya seorang

hacker melewati hole yang tidak boleh dibuka ini sehingga dapat masuk,” ujarnya saat dihubungi Kabar Madura melalui sambungan telepon, kemarin (14/2).

Dijelaskan, dala hal ini hacker biasanya memanfaatkan port atau hole yang terbuka untuk dapat masuk. Dan kebanyakan situs dan website yang terhubung me-lalui jaringan masih sedikit yang menerapkan menerapkan sekuriti jaringan tambahan.

“Kebanyakan situs yang berhasil di-hacking kemungkinan masih dipegang oleh pihak ketiga. Jadi pengamanannya masih dapat dik-etahui oleh orang lain selain pemi-lik konten,” ungkapnya kembali.

Situsweb resmi Pemkab Sampang, dalam perjalanannya pertama kali, memang masih dipegang oleh pihak ketiga. Dan mulai akhir tahun 2011 lalu, situsweb itu sudah sepenuhnya di bawah kendali Pemkab Sampang, persinya di bawah kendali Dishub-kominfo Sampang.

“Website resmi Pemkab Sampang ini baru berjalan sejak beberapa tahun ini. Namun dalam perjala-nannya sebelumnya juga pernah dipegang oleh pihak ketiga,” ulas orang yang baru menjadi PNS se-jak tahun 2010 ini.

Hingga saat ini, situsweb resmi Pemkab Sampang ini sudah dapat dibuka dan diakses oleh ma-syarakat. Situsweb yang berisi perjalanan pemerintahan dan in-formasi terkait Kabupaten Bahari itu, sudah menggunakan sistem pengamanan jaringan dari Ke-menterian Kominfo yang bernama Juniper Network. (sya/yoe)

TERPROTEKSI: Website resmi milik pemkab Sampang ini sudah dapat dibuka bebas oleh masyarakat dengan pengamanan khusus jaringan terpadu.

Antisipasi Hacker, Terapkan Security Jaringan Terpadu

KM/ ACHMAD SYAIFUL RAMADHAN

Page 4: Edisi 15 Februari 2013

JUMAT 15 Februari 20134

Email Redaksi: [email protected]

B A N J I R

Diduga Kuat Jadi Ajang PerselingkuhanKOTA-Satuan Polisi Pamong

Praja (Satpol PP) Pamekasan menengarai banyak rumah kos liar bertebaran. Bahkan, diduga sebagian tempat kos liar itu dijadikan ajang lokasi perselingkuhan dan lokasi me-sum tersembunyi.

Jajaran Satpol PP saat ini tengah melakukan pendataan rumah kos secara keseluruhan dan disesuaikan dengan data yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT) Pemkab Pamekasan. Sehingga, Satpol PP dengan mudah melakukan eksekusi terhadap tempat kos tersebut.

“Satpol PP akan melaku-kan pendataan semua tempat kos di Pmekasan, dan akan disesuaikan dengan data yang dikeluarkan KPPT. Sehingga kami bisa memilah, kos-kosan yang harus dieksekusi,” ujar Moh. Yusuf Wibiseno, Kepala Seksi (Kasi) Penindakan dan Penyelidikan Satpol PP Pame-kasan, Kamis (14/2).

Operasi ini, kata Yusuf, selain sebagai bentuk tindakan pe-nyadaran kepada pemilik kos, pun juga untuk segera mem-proses surat izin, mengingat banyaknya laporan dari ma-syarakat yang mengaku resah terhadap keberadaan rumah kos yang tidak mengantongi surat izin sehingga digunakan sebagai lokasi perselikuhan dan mesum.

”Masyarakat banyak yang melapor kepada kami, terkait adanya dugaan penggunaan

rumah kos di luar ketentuan, apalagi rumah kos itu pula ditengarai tidak memiliki surat izin operasional,” tandasnya.

Kata Yusuf, diduga adanya rumah yang ditingalkan peng-huninya dan dijadikan tempat kos namun tidak digunakan se-bagaimana mestinya. Sehing-ga membutuhkan peringatan tegas terhadap pemiliknya.

Kapan operasi itu dilaku-

kan? Pria bertubuh tinggi itu enggan membeberkan berikut rumah kos yang telah menjadi targetnya. ”Mengenai opera-si, sengaja kami rahasiakan, agar pemilik kos saat digele-dah bisa mempertanggung jawabkan,” jelasnya.

Jika dalam operasi tersebut, ditemukan adanya oknum masyarakat yang melakukan perbuatan melanggar aturan

maupun norma agama, dipas-tikan akan mendapat sanksi sesuai perbuatannya

”Jika nanti ditemukan oknum masyarakat yang menyalahi aturan, yang jelas akan kami tindak. Baik itu melanggar norma sosial ataupun agama,” bebernya.

Oleh sebab itu dia berharap, pemilik rumah kos yang belum mengantongi surat izin opera-

sional untuk segera meleng-kapinya, supaya tidak men-jadi momok tersendiri sebab bagaimanapun hal tersebut telah menyalahi peraturan dae-rah (perda). ”Silakan bagi pe-milik kos yang belum mengan-tongi izin untuk mengajukan, dan kami minta juga untuk me-mantau kegiatan penyewa kos, biar tidak disalahgunakan,” harapnya.(jck/zis)

KM/MARZUKIY

AWAS : Salah satu rumah kos yang ada di Pamekasan dan berada di lingkungan kota Gerbang Salam. Foto diambil, Kamis (14/2).

Rumah Kos Liar Bakal Ditertibkan

TLANAKAN-Penggunaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang terletak di desa Branta Pe-sisir Kecamatan Tlanakan butuh perhatian serius dari Pemkab Pamekasan.

Itu disebabkan, penggunaan TPI itu masih dinilai kurang maksimal, apalagi ketika cuaca tak menentu seperti yang terjadi akhir-akhir ini. Tak pelak fasilitas yang didanai dari uang rakyat tersebut itu sering kali dibiarkan terbengkalai begitu saja.

“Kalau musim seperti ini, TPI ini sering terbengkalaikan kare-na musim tak menentu, apalagi tangkapan ikan nelayan tidak sebanyak hari hari sebelumnya,”

ujar Sunarto, warga desa Branta Tinggi Kecamatan Tlanakan itu.

Ditambahkan, fasilitas pendu-kung atas kelengkapan TPI itu masih harus menjadi perhatian pihak terkait, supaya nelayan merasa nyaman, sehingga ke-beradaannya berfungsi penuh.

Ketika musim tidak menen-tu kata Sunarto bisa dipasti-kan penggunaannya pun tidak maksimal pula. Faktor yang menonjol juga adalah minim-nya tangkapan ikan dari para nelayan, tak heran jika TPI itu dibiarkan dan memilih berjualan di luar lokasi.

“Memang membutuhkan kes-adaran dari masyarakat pula, di

samping membutuhkan penga-wasan dari pihak terkait. Karena pengawasan itu terkadang mem-berikan kesadaran kepada ma-syarakat secara tidak langsung,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ke-lautan dan Perikanan Pamekasan Nurul Widiastuti menyangkal atas tidak maksimalnya penggunaan TPI tersebut sebab di dalamnya sudah dilengkapi fasilitas pendu-kungnya. “Ya kalau anda datang ke TPI pada waktu pagi, ya tidak ada orangnya, tetapi kalau siang hingga sore TPI itu digunakan oleh nelayan,” kata Nurul pada Kabar Madura beberapa waktu lalu.(jck/zis)

PAMEKASAN-Ini bukti masih rendahnya tingkat kesadaran terhadap tertib berlalu lintas. Selama satu pekan, sedikitnya terdapat 500 pelanggar yang dipros-es di Pengadilan Negeri Pamekasan.

Sedangkan pelanggar sendiri yang ditilang rata-rata adalah kaum remaja dan pelajar yang mengenda-rai motor tanpa dilengkapi syarat mengendarai. Selain itu, pelanggaran yang juga sering ditemukan adalah pelanggaran pada SIM (su-rat izin mengendara).

“Berdasarkan data dari ke-polisian yang ma-suk ke sini (PN, red), adalah kaum remaja yang no-tabene kalangan pelajar, baik yang masih pakai se-ragam atau pun yang sudah me-lepas seragam-nya,” ujar Heri Kurniawan, salah satu hakim PN Pamekasan pada Kabar Madura Kamis (14/2) ke-marin.

Kalangan muda khususnya pelajar yang mendominasi pelanggaran pengendara mencapai 75 persen di Pamekasan. Hal ini merupakan tilang yang berada di lingkungan kota dan di tempat lainnya.

“Minggu ini memang men-galami penurunan, karena beberapa hari terakhir petu-gas banyak yang menga-wal pengamanan aksi demo, mungkin itu yang membuat menurunnya data tilang, dan mungkin pelanggar di jalan masih banyak yang tidak

diketahui petugas,” terang Humas PN Pamekasan, Dodi Indrasakti.

Sesuai dengan sidang yang digelar, kemarin lusa, seban-yak 131 pelanggar. Menurut Humas PN Pamekasan, Dodi Indrasakti, bahwa data yang sebanyak 131 merupakan angka yang sedikit di min-ggu ini.

“Biasanya yang hadir ke PN adalah pelanggarnya sendiri, terkadang orang tuanya yang menghadiri sidang. Mungkin karena me-mang melanggar, jadi takut untuk menghadap sendiri,” imbuh Heri Kurniawan.

Di s i s i la in , Her i menam-bahkan, bahwa pelanggar lebih memilih mem-b a y a r d e n d a (subsidir) dari pada mengam-b i l ku rungan penjara selama tiga hari. “Kalau saya terapkan UU yang ses-uai dengan per-aturan negara, secara otomatis masyarakat Pa-mekasan banyak

yang tidak akan sanggup membayar, contohnya bagi yang tidak memiliki SIM, harus membayar denda yang mencapai 1 juta, ke-mungkinan banyak yang memilih kurungan dari pada harus bayar 1 juta,” katanyam.

Tapi pihak PN lebih me-ringankan para pelanggar dengan tidak menafikan efek jera yang akan ditimbulkan oleh pelanggar, sebab tetap tegas dalam penanganan-nya. (ong/zis)

500 Pelanggar Seminggu, Rata-Rata Remaja

KM/DOK

MEMBELUDAK: Suasana sidang pelanggar lalu lintas di PN Pamekasan

KM/MARZUKIY

LENGANG : Tempat Pelelangan Ikan di desa Branta Pesisir Kecamatan Tlanakan, Pamekasan tampak lengang.

Cuaca Tak Tentu, TPI Kian Terbengkalai

KM/ANWAR NURIS

BUTUH KESERIUSAN: Banjir di Dusun Jelbuten Kelurahan Kolpajung Kota Pamekasan.

Susun Master Plan DrainaseKOTA-Banjirnya sejumlah wilayah di

Kota Pamekasan, termasuk di Dusun Jel-buten Kelurahan Kolpajung, mendorong akan segera ditindaklanjutinya program perencanaan tata ruang dengan menyu-sun master plan drainase yang dimulai tahun 2013 ini.

Kepala Bidang Tata Ruang dan Bina Kawasan Dinas Pengerjaan Umum Cipta Karya Pamekasan, Muhammd Salehoddin mengatakan dengan begitu ini diharap-kan bisa diketahui dimana saja titik rawan banjir dan penanganannya. Termasuk yang diduga penyebabnya saluran air yang bermasalah seperti halnya tidak mampu menampung air hingga terjadi genangan air.

Program perencanaan tata ruang terse-but merupakan langkah awal untuk mengetahui titik-titik rawan banjir di Pamekasan dengan menyurvei langsung lapangan. “Nanti akan disusun master plan drainase dalam bentuk dokumen sehingga akan diketahui berapa lebar saluran air ideal yang bisa menampung debit air hingga tidak terjadi genangan bahkan banjir,” kata Oedin sapaan akrab Muhammad Salehoddin kepada Kabar Madura di ruang kerjanya kemarin.

Dikatakan, dari hasil survei tersebut nantinya dibuat dokumen berupa master-plan drainase dalam bentuk program studi rawan air yang kebetulan program tahun ini. Dengan studi rawan air itu akan dik-etahui di daerah mana saja yang rawan air di Pamekasan yang terjadi genangan air, dan dibuat perencanaan penanganannya, studi rawan air sendiri insyaallah selesai Oktober dan paling akhir Desember tahun ini, dan pelaksanaan teknisnya dilak-sanakan PU Cipta Karya setelah dokumen itu selesai” tekannya.(km12/zis)

1.443 THL Tunggu Tes CPNS KOTA-Kementrian Pendayagunaan

Aparatur Negara beberapa waktu ber-wacana akan melaksanakan tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) bagi tenaga harian lepas (THL) antara bulan Juni-Juli tahun ini. Meski demikian, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pamekasan belum mengetahui secara pasti kepastian ujian tersebut dilaksanakan.

THL Kategori 2 di Pamekasan jumlahnya 1.443 orang yang tersebar di beberapa instansi di lingkungan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Pamekasan. Jumlah tersebut merupakan verifikasi akhir yang dilakukan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pamekasan.

Kepala BKD Pamekasan, Lukman Hedi Mahdia mengaku masih belum menerima informasi resmi dari Menpan terkait den-gan informasi di media tersebut.”Kami belum ada informasi resmi mengenai ketentuan kapan akan dilaksanakan tes untuk K2 itu,” katanya.

Lebih lanjut Lukman berharap, THL K2 supaya mempersiapkan diri secara matang untuk menghadapi tes tersebut. ”Segera mungkin mempersiapkan diri untuk menghadapi tes itu,” terangnya.

“Dan jangan sampai percaya kepada ok-num yang tidak bertanggung jawab yang mengiming-imingi untuk mengupayakan meloloskan dengan imbalan dalam ben-tuk apapun,” tegasnya.

Sekadar diketahui, THL kategori 1 (K1) di Pamekasan jumlahnya hanya 2 orang dan dalam waktu dekat akan diserahkan nomor induk pegawainya (NIP) yang kebetulan prosesnya sudah selesai, pungkas lelaki berkacamata itu di ruang kerjanya kepada Kabar Madura, kemarin (14/2).(km12/zis)

T E N A G A H A R I A N L E P A S

Biasanya yang hadir ke PN adalah pelang-

garnya sendiri, ter-kadang orang tuanya yang menghadiri si-

dang. Mungkin karena memang melanggar,

jadi takut untuk meng-hadap sendiri.”

HERI KURNIAWANHakim PN Pamekasan

PAMEKASAN - K e p a l a D i n a s Pendapatan dan Pengelolaan Keuan-gan Aset (DPPKA) Kabupaten Pame-kasan, menyatakan tahun ini hanya empat SKPD yang akan mendapatkan mobil dinas (mobdin).

Di antara yang mendapatkan mob-din adalah pejabat eslon 2 yang ada di lingkungan BLH, Dinkes, BPBD dan PU dengan besaran anggaran Rp 250 juta per-SKPD. Meski demikian, Diknas Pamekasan melalui Sekre-taris Diknas, M. Ramli mengatakan, bahwa pihaknya juga pantas untuk mendapatkan mobdin tersebut, karena mobdin yang ada saat ini seringkali mengalami kerusakan dan tidak bisa dibawa bepergian jauh. “Mobdin yang saya pakai dan Kadis sudah tidak bisa dibawa bepergian jauh, karena sudah sering mengalami kerusakan. Jadi

disini juga mengajukan untuk eslon 3 untuk mendapatkan mobdin,” tu-kas sekretaris Diknas Pamekasan M. Ramli, pada Kabar Madura.

“Untuk mobdin kadis yang ada dan sedang dipakai saat ini adalah kelu-aran tahun 97, dan tentunya mobdin tersebut sudah cukup tua untuk dipakai untuk keperluan jarak jauh,” tandasnya.

Pasalnya, ada pejabat eslon 2 mendapatkan anggaran untuk pen-gadaan mobdin yang dari APBD tersebut, rupanya eslon 3 juga tidak mau ketinggalan untuk pengadaan mobdin tersebut.

“Akan tetapi, untuk tahun ini hanya mendapatkan 1 unit mobdin yang akan diperuntukkan pada Kadis, sedangkan untuk lainnya bisa bertahap,” imbuh-nya. (ong/zis)

KM/ DOK

UZUR: Diknas tidak termasuk daftar penerima mobdin. Tampak mobil kijang keluaran tahun 1990-an.

Berdalih Mobdin Diknas Sudah Tua

Page 5: Edisi 15 Februari 2013

KOTA-Terungkapnya batu nisan oleh pengurus Masjid Jamik Sumenep yang diduga istri Pangeran Abdurrah-man atau istri Asiruddin(Pangeran An-takusuma) diragukan oleh sejarawan Sumenep Tadjul Arifin R. Penemuan itu tidak pernah ada dalam buku se-jarah Sumenep.

” Tentang kuburan baru yang ada di congkop masjid jamik Sumenep bagian utara, kebenarannya san-gat tipis. Karena saya tidak pernah melihat di buku apapun, di cerita Sumenep, buku babad Sumenep dan lain sebagiannya tidak ada penjela-san kalau di sana itu ada kuburan permaisuri seorang raja” ungkap pria yang tetap menekuni sejarah Sumenep ini, Kamis (14/2).

Tadjul Arifin menilai tidak etis jika hal itu hanya untuk mengada-ada sejarah, kalau memang ada kuburan, lanjutnya, jangan langsung dipugar, namun harus sepengatuan pemerin-tah dan selanjutnya ke purbakalaan.

” Nanti pihak purbakala akan men-

datangkan ahli arkeolog atau ahli situs sejarah, di sana akan dilihat berapa kepanjangan kuburan, ketinggian dan motifnya seperti apa dan keberadaan batunya akan dibawa ke laboratorium, baru akan ditemukan tahunnya, kalau sudah dibangun begitu kan mengada-ada namanya” ungkap Tadjul.

Ahli sejarah Sumenep itu juga mempertanyakan, prasasti yang dijadikan dasar sebagai petunjuk bahwa dalam lingkup masjid Jamik Sumenep terdapat makam nisan istri raja yang disinyalir isteri Sultan Abdurrahman atau istreri Pangeran Antakusuma.

” Prasasti itu tidak ditulis dengan kertas, selayaknya ditulis pada Batu, minimal kalau masih berumur masih muda 100 sampai 200 tahun itu ditu-lis di kayu,” urainya.

Dia juga mengaku tahu makna prasasti yang ada di masjid jamik dan yang ada di Asta Tinggi sebagai salah satu ikon situs sejarah kota Sumenep. ”Jangan-jangan tidak ada

mayatnya di dalam,” tambahnya.Karena congkop masjid Jamik,

menurut budayawan itu, bukan tempat kuburan, berbeda dengan congkop yang lain. Namun Tadjul menegaskan, congkop tersebut merupakan tempat penjaga. ”Seperti congkop yang ada di sebelah barat museum,” kata Tadjul.

Pria yang mengaku sangat peduli terhadap sejarah Sumenep ini me-nyarankan agar melirik situs sejarah lain yang selama ini tidak pernah dilirik termasuk oleh pemerintah. ”Seperti kuburan Yudonegoro tidak terurus, tepatnya di sebelah timurnya masjid Sokambang, kemudian di desa Sindir ada sesepuhnya Bintere Saod, kenapa tidak dibiarkan, apa yang dipilih pemkab, proyek? ” pungkasnya menyindir.

Sebelumnya, Wakil Ketua III Masjid Jamik Sumenep, Fredi Hartono men-gakatakan, di Masjid Jamik Sumenep ternyata ditemukan situs sejarah yang berkaitan erat dengan salah satu raja

Sumenep. Penemuan tersebut adalah adanya makam yang diduga kuat istri salah satu raja Sumenep. Istri Abdur-rahman atau istri Asiruddin (Pangeran Antakusuma).

Namun pihak takmir masjid belum memastikan penemuan itu, apakah istri Sultan Abdurrahman atau Pan-geran Antakusuma. Pria itu juga ti-dak bisa menyebut nama orang yang ada dalam makam sebelum meminta bantuan pada ahli purbakalaan.

Lebih lanjut, Fredi Hartono me-nyampaikan, penemuan itu dik-etahui setelah pengurus takmir Masjid Jamik Sumenep minta to-long terhadap seorang mahasiswa yang menekuni sastra bahasa arab di Jogjakarta, kemudian berhasil menafsirkan salah satu prasasti yang terletak pada pintu masuk sebelah selatan masjid jamik pada Maret tahun lalu. Prasasti itu menunjukkan bahwa dalam ling-kup masjid jamik ada salah satu nisan istri Raja Sumenep. (rei/zis)

Salahkan Siklus, Minim Alat Fogging KOTA-Demam Berdarah

Dengue (DBD) belakangan menjadi penyakit yang meng-hantui warga Sumenep. Se-bab, DBD hingga kini meny-erang warga Sumenep, teru-tamanya anak-anak. DBD, selain dianggap bagian dari siklus 5 tahunan, di sejum-lah wilayah Sumenep, juga disebabkan minimnya alat fogging di Dinas Kesehat-an (Dinkes) Sumenep, yang hanya memiliki 5 alat fogging sedangkan di Puskesmas da-ratan tidak ada sama sekali.

Berdasarkan data dari Di-nas Kesehatan Sumenep, pada bulan Januari, pen-derita DBD mencapai 349 orang dan 2 orang menin-ggal dunia. Sedangkan bulan Februari mencapai 20 penderita (hingga tanggal 8 Februari). Ratusan penderita DBD itu berada hanya di ke-camatan daratan, sedangkan di kecamatan kepulauan yang mencapai 9 kecamatan kepulauan tidak ada.

P l t K e p a l a D i n k e s Sumenep, dr . Anugrah Rizka Rahadi mengatakan, tingginya angka penderi-ta DBD di Sumenep tidak terlepas dari siklus 5 tahu-nan. Selain itu, bisa pula disebabkan minimnya alat fogging (pengasapan) untuk daerah kecamatan daratan. Sebab, Dinkes sendiri hanya memiliki 5 alat fogging.

”Puskesmas di daratan tidak ada sama sekali, sedan-gkan alat fogging di Pusk-esmas kepulauan tersebar 7 unit alat foging. 5 unit alat fogging yang ada di dinkes itu untuk daratan, bukan se-tiap puskesmas ada seperti di kepulauan,” ujar dr. Anugrah Rizka Rahadi kepada Kabar Madura, Kamis (14/2).

Kendati alat pengasa-pan masih minim, tapi ti-dak membuat Dinkes kecil hati dalam melakukan fog-ging. Dr Anugrah mengaku melakukan fogging di dua titik setiap harinya. Dua titik tersebut dikonsentrasi-kan terutama bagi wilayah yang dinyatakan terdapat warga yang positif mend-erita DBD. ”Pada radius 100 meter di lingkungan rumah warga yang positif DBD kami lakukan fogging guna mem-bunuh nyamuk yang men-imbulkan penyakit DBD. Itu kami lakukan setiap hari di dua titik tertentu,” ujarnya.

Lebih jauh dia menjelas-kan, untuk menambah alat fogging tersebut, pihaknya

telah berupaya untuk men-ganggarkan alat fogging di PAK mendatang. Diakuinya, usaha tersebut telah dis-ampaikan pada Komisi D DPRD dan mendapatkan tanggapan serius dari wakil rakyat. Harapannya, nanti akan ada alat fogging pada setiap Puskesmas baik da-ratan maupun di kepulauan.

”Selama ini di daratan han-ya ada 5 alat foging dan itu ada di Dinkes. Sedangkan di Puskesmas sama sekali tidak ada. Mungkin di PAK nanti bisa dianggarkan, karena di APBD 2013 ini tidak diang-garkan untuk alat fogging itu,” terangnya.

Menurutnya, sekian ban-yak penderita penyakit DBD itu terjadi di 17 kecamatan daratan dan tersebar pada 68 desa. Banyaknya penderita DBD di Sumenep, dibukti-kan oleh jumlah penderita DBD yang dirawat di Rumah Sakit Daerah (RSD) Moh Anwar Sumenep. Setiap hari pasti ada penderita yang ma-suk, bahkan mereka harus antri untuk mendapatkan tempat perawatan medis.

Untuk memusnahkan bibit penyakit DBD yang menye-bar melalui nyamuk itu, pi-haknya telah mengirim surat kepada semua Puskesmas agar meningkatkan pem-berantasan saran nyamuk (PSN). Modelnya, bisal di-laksanakan dengan cara apapun yang sekiranya bisa menekan bibit nyamuk yang menimbulkan penyakit DBD.

”Fogging sangat penting. Tetapi, Selain fogging, yang paling ampuh dalam mem-berantas penyakit DBD itu dengan cara 3 D plus, yaitu menutup, menguras dan mengubur serta menabur serbuk abati. Selain petu-gas yang melakukan hal itu, masyarakat pun harus melakukan hal itu sehingga nyamuk tidak bersarang di rumah-rumah dan berba-haya,” pungkasnya. (bus/zis)

515 Februari 2013JUMAT

Email Redaksi: [email protected]

KM / BUSRI THAHA

dr. ANUGRAH RIZKA RAHADI Plt Kepala Dinkes Sumenep

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

DIRATAKAN: Seorang petani ikan sedang membalikkan ikan untuk dikeringkan sebelum dipilah-pilah.

KOTA-Musim panen ikan teri rupanya tidak membawa keun-tungan bagi masyarakat petani ikan teri di desa Kapaidi. Me-limpahnya stok ikan teri justru berbarengan dengan turunnya harga yang cukup drastis.

Suhaima, 50, warga Desa Kapa-idi, mengaku pendapatannya kali ini menurun lantaran harga ikan teri anjlok. Harga ikan teri kecil yang biasanya mencapai Rp 33 ribu per kilogramnya,

sekarang turun menjadi Rp 30 ribu. Yang cukup ekstrim adalah harga ikan teri besar, dari yang semula Rp 27 ribu menjadi Rp 12 ribu perkilogramnya.

”Yang kecil ini, dulunya Rp 33 ribu, sekarang hanya Rp 30 ribu sementara yang besar, dari Rp 27 ribu turun menjadi Rp 12 ribu. Ikan yang besar ini yang turunnya cukup jauh,” ungkap Suhaima dengan menggunakan bahasa Madura.

L e b i h l a n j u t , S u h a i m a n menjelaskan turunnya harga tersebut lantaran petani ikan saat ini sedang musim panen. Limpahan ikan ke pasaran men-jadi penyebab timbulnya harga ikan teri tersebut turun. Para petani tidak bisa berbuat banyak ketika ikan-ikannya laku tidak sesuai dengan jerih payah mer-eka saat memprosesnya menjadi hingga kering.

”Mau bagaimana lagi, kalau

memang sudah mau dibeli den-gan harga segitu. Saya kan gak mungkin menjual semua ini langsung di pasaran. Saya jual-nya ke pengusaha. Daripada ti-dak laku dan gak dapat uang ya lebih baik saya jual. Sudah gak peduli harga, yang penting ada uang, meskipun jika dihitung dengan kerjanya itu gak cukup,” keluh Suhaima sambil menatar ikan-ikannya agar cepat men-gering. (aqu/zis)

Panen Ikan Teri saat Harga Anjlok

DBD Terus Menyerang

KM/DOK

DIRAGUKAN: Salah seorang pengurus masjid jamik menunjukkan prasasti. Tampak makam yang diperkirakan kuburan istri Sultan Abdurrahman atau istri dari Pangeran Antakusuma yang sedang diperbaiki.

Penemuan Nisan Dipertanyakan

Page 6: Edisi 15 Februari 2013

Email Redaksi: [email protected]

6 JUMAT 15 Februari 2013

WARTAWAN KABAR MADURA DIBEKALI

TANDA PENGENAL, DAN DILARANG ME MINTA ATAU MENERIMA UANG/BA-

RANG DARI SUMBER BERITA

Pemimpin Redaksi: Edi Kurniadi. Redaktur Pelaksana: Rossi Rahardjo. Koordinator Liputan: Fathurrochman Al Aziz. Redaktur: Satriyo Eko Putro. Biro Bangkalan: Kasiono (kepala), Firman Ghazali Akhmadi, Agus Josiandi, Abdur Rohim. Biro Sampang: Fandri Ardiansyah (plt kepala), Wawan Awalluddin Husna, Ahmad Syaiful Ramadhan, Syaiful Islam. Biro Pamekasan: Hairul Anam (kepala), Marzukiy, Fathor Rahman, Ahmadur Rusdi (pemasaran). Biro Sumenep: Busri Thaha (plt kepala), Ahmad Ainol Horri, Achmad Qusyairi Nurullah. Sport: Tabri Syaifullah Munir (Pamekasan-Sumenep) Ahmad Baiquni (Bangkalan-Sampang) Tata Artistik/Desain Grafi s: Ryan Kalig (kepala), Umar Saja, Agus Subandi, Teguh Santoso. Keuangan: Neny Haryanti. Staf Penagihan: Ahmad Qoyyum, Eko Prayitno, Khairus Shodiqin. Human Resources Development (HRD): Rossi Rahadjo (koordinator), Disyahmain, Ryan Kalig. Direktur Utama: Cholili Ilyas. Direktur : Disyahmain, Taufi q Rizqon, Edi Kurniadi. Wakil Direktur: Ryan Kalig. Penerbit: PT Madura Mandiri Indonesia Sejahtera. Alamat Redaksi/Iklan dan Pemasaran: San Diego Main Street MR-2 No. 16 (No.95) Pakuwon City Surabaya, Telp/Fax: (031) 5993097. Telp Redaksi: (031) 5937959. e-mail Redaksi: [email protected]. Tarif Iklan: Iklan Umum Full Colour (FC): Rp 35.000 per mm/kolom. Iklan Umum Hitam/Putih (BW): Rp 19.000 per mm/kolom. Iklan Duka Cita/Sosial: Rp 12.000 per mm/kolom. Lowongan Rp 12.000 per baris.

Untuk itu, karena surat tersebut sudah masuk ke Pimpinan DPRD Pamekasan, maka pihak dewan akan segera menggelar sidang paripurna. Sebagai tindak lanjut dari sidang tersebut, nantinya akan mengirim-kan surat ke Menteri Dalam Negeri guna mengajukan permohonan pemberhen-tian Bupati Kholilurrahman. “Selain itu, juga agar segera melakukan pelantikan atas bupati dan wakil bupati ter-pilih, Achmad Syafii-Halil Asy’ari (ASRI),” ungkapnya.

Ditambahkan, Bupati Kho-lilurrahman dilantik pada tanggal 21 April lima tahun lalu. Sehingga, secara oto-matis, pelantikan ASRI bakal dilangsungkan pada tanggal yang dikenal sebagai Hari

Kartini tersebut. Dan kebetu-lan, jatuh pada hari Minggu yang notabene pemerintah-an libur. Tepat waktunya pel-antikan ini, didukung penuh oleh Ketua KPU Jawa Timur, Andry Dewanto Ahmad, se-laku pemegang kebijakan di Pamekasan.

“Itu menurut hemat saya lebih baik, biar tidak perlu menunda waktu sesuai yang direncanakan dan biar tidak usah repot-repot Guber-nur mengangkat Plt Bupati. Dan bagi undangan yang kebetulan PNS tidak perlu buru-buru harus segera ke kantor setelah pelaksanaan pelantikan selesai,” terang-nya, sembari menambahkan bahwa kepala-kepala SKPD dipastikan untuk diundang.

Sementara itu, anggaran pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan terpilih

disebut mencapai Rp 490 juta. Anggaran itu akan di-habiskan dalam satu hari ke-giatan. Ini tentu untuk mem-biayai banyak kebutuhan, mulai konsumsi, publikasi, pengamanan dari unsur ke-polisian dan lainnya.

Kepala Bagian Umum Sek-retariat Daerah Kabupaten Pamekasan Salah Syamlan menegaskan, anggaran itu sudah berdasarkan hitung-hitungan kebutuhan selama pelaksanaan kegiatan.

Ditambahkan pria yang juga merangkap Plt Kabag Humas dan Protokol ini, di Pamekasan, penanggung-jawab pelantikan diserahkan ke Bagian Umum. Adapun acara persidangannya akan dibiayai Sekretariat Dewan. Hal ini berbeda dengan daerah lainnya terkait bi-aya pelantikan, seperti di

Bangkalan yang ditangani langsung Sekretariat DPRD.

“Saya tidak tahu berapa anggaran yang ada di Sek-retariat DPRD Pamekasan. Hanya saja, untuk acara sidang paripurna pelantikan bupati terpilih dan pelepasan mantan bupati, semuanya dipasrahkan ke Sekretariat DPRD,” katanya.

Mengingat jadwal pelanti-kan masih belum ada kepas-tian dari DPRD Pamekasan, kata Salah, maka pemben-tukan panitia masih belum dilaksanakan. Hanya saja, draf kepanitian semuanya sudah diketik dan tinggal memaparkan kepada Plt Sekda Herman Kusnadi.

Hanya saja, nominal dana pelantikan mendapat kri-tik dari kalangan legislatif. Wakil Ketua DPRD Khairul Kalam menilai anggaran

sebesar Rp 490 juta tersebut terlalu besar. Sebenarnya pelantikan tersebut cukup dengan biaya 250 hingga 300 juta saja.

“Pelantikan bukan untuk hura-hura, yang terpenting esensi dan kehikmatan yang didapat dari acara tersebut. Walaupun acara tersebut adalah acara kenegaraan, akan tetapi anggaran terse-but harus ditekan jangan sampai sebesar Rp 490 juta. Paling tidak maksimal Rp 250-300 juta, saya kira su-dah cukup,” tukasnya pada Kabar Madura, Kamis (14/2).

Disisi lain, Khairul men-gungkapkan, angka itu wajar untuk lingkup Pamekasan. Meskipun biaya tersebut sudah dipersiapkan sebelum pemilukada, sebab APBD sudah mempersiapkan se-tiap lima tahun sekali, untuk

biaya pelantikan dan biaya pemilihan.

“Akan tetapi angka tersebut terlalu fantastis untuk acara pelantikan yang akan dilak-sanakan. Selain itu, memang ada cadangan anggaran un-tuk pelantikan, saya harap anggaran tersebut dikurangi. Memang budgetnya sekitar Rp 400 jutaan, namun biaya itu bisa dikurangi,” imbuhnya.

Memang, biaya pengaman-an juga jadi pertimbangan dan alasan, serta biaya lain-nya untuk anggaran terse-but, “Pamekasan saat ini sudah kondusif sehingga pengamanan tidak perlu berlebihan sehingga meng-habiskan biaya yang besar, saya kira jangan berlebihan lah,” katanya.

Hal serupa juga diungkap-kan Wakil Ketua Komisi D DPRD Pamekasan K. Dju-

haini. Ia mengatakan, se-harusnya biaya pelantikan harus disesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan, dengan tanpa menafikan meminimalisir biaya.

“Intinya harus disesaikan-lah dengan kebutuhan, kalau memang biayanya sudah Rp 490 juta, saya kira tidak apa-apa, akan tetapi perlu dikaji ulang agar biaya tersebut tidak sampai sebesar itu. Kewajaran akan lebih baik,” ujar K. Djuhaini, pada Kabar Madura, Kamis (14/2).

Djuhaini juga menjelas-kan, berapa pun biayanya dalam pelantikan tersebut, apalagi sampai menghabis-kan anggaran Rp 490 juta, pihak dewan akan memper-tanyakan penggunaan ang-garan tersebut, digunakan untuk apa saja anggaran itu. (anm/ong/h4d)

Kholilurrahman Menghitung Hari

Serangan bondet tersebut diduga kuat ada kaitannya dengan usaha Ahmad Rifki yang akan membongkar beberapa kasus yang terjadi di desanya. Sebab, sebelum peristiwa itu terjadi, Rifki mengaku telah menerima ancaman melalui telepon tentang tindakannya yang akan mengusut tuntas be-berapa kasus yang terjadi di desanya.

”Sebelumnya saya sudah menerima ancaman me-lalui telepon. Karena hari ini (Kemarin, red) rencananya saya sendiri akan menin-daklanjuti kasus yang saya dampingi ke dinas terkait. Nah, mungkin karena kalau kasus terungkap akan juga merembet ke desa yang lain, mereka merasa terancam dan melakukan hal ini,” ujar Rifki, Kamis (14/2).

Berdasarkan keterangan Rifki, kejadian tersebut ber-mula saat dirinya berada di rumah tetangga. Sekitar 23.00 WIB, tiba-tiba terden-gar ledakan dan percikan api di belakang dapur mereka. Salah satu anggora keluarga korban yang masih berusia 9 tahun hampir terkena lem-paran bondet tersebut yang saat itu sedang berada di Musholla yang berdempetan dengan dapur.

”Untung Komariah tidak dikena ledakan bondet itu. Karena dia yang pada saat kejadiaan ada di Mushalla ini. Sementara adiknya yang kecil berada di dalam rumah. Alhamdulillah kejadian tadi malam itu tidak sampai me-makan korban. Hanya nenek saya syok. Mungkin sangat kaget ketika mendengar le-dakan dahsyat itu,” akunya.

Di lain pihak, Kepala Du-sun Topoar Karduluk M.

Rasit mengaku, belum bisa memastikan modus dari kejadian tersebut. Dia men-gatakan hingga saat ini ma-sih menyelidiki lebih lanjut terkait dengan lemparan bondet yang disertai usaha pembakaran rumah warg-anya. Bukti-bukti kejadian perkara sudah dibawa oleh ke pihak kepolisian sejak kemarin malam.

”Bensinnya habis tinggal tempatnya saja. Informasi sementara pelakunya ada 4 orang Menggunakan topeng ala ninja. Mereka menggu-nakan 2 sepeda motor. Kami di sini masih menyelidiki, apakah ada musuh-musuh pribadi yang punya rumah, atau mungkin ada incaran lain. Sampai saat ini kami belum bisa tentukan apa penyebabnya,” jelas Rasit.

Menurut Rasyid, tidak han-ya bagian belakang rumah Rifki yang terkena lemparan

bondet. Namun diduga ada upaya membakar bagian dapur. Terbukti tumpukan kayu-kayu di dapur sempat dibakar pelaku. Beruntung keburu ketahuan warga, se-hingga api tidak sampai mer-embet ke bangunan rumah.

“Ada botol air mineral bekas bensin yang diduga digunakan untuk membakar tumpukan kayu di dapur. Botol itu sudah dibawa polisi, berikut sisa bondet dibawah pohon yang dilemparkan pelaku,” ungkapnya.

Kepala Bagian Operasional Polres Sumenep, Komisaris Polisi Edy Purwanto mengaku sudah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus tersebut, mulai warga sekitar hingga pemilik rumah. “Yang jelas kasus ini masih dalam peny-elidikan kami. Beberapa ba-rang bukti sudah diamankan di Polsek Pragaan,” singkat-nya. (aqu/h4d)

Sejak awal, para guru dan kepala sekolah mendesak agar rancangan model pen-didikan baru itu disosial-isasikan terlebih dahulu. Ini tentu hal yang wajar, melihat ada kekhawatiran para tenaga pengajar akan gagap saat mempraktikkan di lapangan.

Ahmad Masuni, Kepala Dinas Pendidikan Sumenep mengaku, pihaknya belum melakukan sosialisasi ran-cangan kurikulum baru ke berbagai lembaga yang ada di Sumenep. Pihaknya tidak melakukan hal yang ditung-gu-tunggu praktisi pendidi-kan di bawah karena belum mendapatkan petunjuk dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

”Terkait sosialisasi kuri-kulum baru, kami belum menerima petunjuk dari pusat terkait dengan MoU pelaksanaan, mungkin nanti dipanggil,” tandas Ahmad Masuni kepada Kabar Mad-ura, Kamis (14/2).

Ahmad Masuni menjelas-kan, bahwa tempat sosial-

isasi tidak akan dilakukan pada semua sekolah yang ada di Sumenep, akan tetapi dia menegaskan, sosial-isasi kurikulum yang masih kontroversi hingga saat ini hanya dilakukan di tempat-tempat tertentu.

”Sesuai dengan Juknis nanti, ada beberapa sekolah yang akan dijadikan tempat sosialisasi kurikulum baru itu,” tuturnya lebih lanjut.

Dia juga menambahkan, tim sosialisasi kurikulum baru yang akan turun ke sekolah yang ada di daerah di tentu-kan dari pemerintah pusat, sebab kurikulum baru men-galami banyak perubahan yang signifikan. ”Murid lama di sekolah, karena kalau lama di luar lingkungan sekolah takut terganggu godaan yang negatif,” terangnya.

U n t u k K a b u p a t e n Sumenep, sekolah yang akan ditempati belum dibeberkan oleh Kepala Dinas Pendidi-kan Sumenep, Ahmad me-nyampaikan akan mengecek dulu data tersebut.

Sementara itu, sejumlah guru yang ada di lembaga pendidikan sudah lama ber-

harap agar sosialisasi kuri-kulum tersebut segera di-lakukan. Nawawi, selaku pemerhati pendidikan men-gatakan, selama ini belum ada perubahan. ”Tetap sesuai dengan keinginan pemerintah daripada suara masyarakat dari bawah,” tuturnya.

Penerapan kurikulum baru, rencananya akan dimulai pada Juli mendatang. In-formasi dari pihak Kemen-dikbud, sekolah yang akan menerapkannya akan dipilih secara proporsional di setiap daerah. Di semua jenjang pendidikan, baru 30 persen sekolah yang akan menerap-kan kurikulum baru itu.

Di jenjang sekolah dasar, kurikulum baru akan diter-apkan di 44.609 sekolah dari total 148.361 SD yang ada. Adapun di SMP 36.434 sekolah dengan jumlah siswa kelas VII sebanyak 3.250.717 siswa. Untuk jenjang SMA, ada 11.535 sekolah den-gan jumlah siswa kelas X sebanyak 1.420.933 siswa dan 9.875 SMK dengan 1.131.549 siswa kelas X yang akan menerapkan kurikulum baru. (rei/h4d)

Perda tersebut sangat dibu-tuhkan untuk mengatur op-erasionalisasi rumah sakit. Prosesnya, Pemkab Pame-kasan dalam hal ini Dinas Kesehatan akan membuat draft pra perda. Untuk selan-jutnya, draft akan diserahkan kepada DPRD untuk disah-kan menjadi perda.

Ismail Bey, Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan me-nyatakan, draft pra perda tersebut sudah selesai. Menurutnya, pihak pemkab telah menyerahkannya pada Dinkes dan sudah dikoreksi, meskipun ada sedikit yang perlu diperbaiki. Dan draft pra perda tersebut nanti akan diserahkan Kabag Organ-isasi Pemkab Pamekasan.

“Setelah itu, baru akan diserahkan pada pihak de-wan untuk diatur bersama

dan dibahas di sana terkait draft pra perda tersebut,” kata Ismail Bey, pada Kabar Madura, Kamis (14/2).

Ismail menjelaskan, poin-poin dalam draft pra perda tersebut adalah mengatur tu-gas dan fungsi pokok rumah sakit, dan nanti akan dibahas di dewan sebagai tindak lanjut. Kemudian juga diatur tentang struktur organisasi rumah sakit tipe D sebagai tindak lanjut setelah pemba-hasan draft pra perda.

“Setelah adanya perda yang mengatur rumah sakit tersebut, setelah itu akan ditindak lanjuti dengan Perbup (peraturan bupati), terkait pejabat yang ma-suk dalam struktur rumah sakit. Kemudian baru izin operasional rumah sakit,” terangnya.

Terpisah, Ketua Komisi A DPRD Pamekasan Suli Faris

mengatakan, rumah sakit di Kecamatan Waru tersebut sudah dinyatakan selesai secara fisik dan peralatan-nya pun sudah ada yang bisa digunakan. “Hanya saja be-lum maksimal karena masih menunggu perda yang akan mengatur unit pelayanan rumah sakit tersebut,” ujar Suli Faris, Kamis (14/2).

Suli menandaskan perda akan mengatur berbagai hal. Mulai dari standart pelay-anan rumah sakit, retribusi untuk setiap jenis pelayanan medis dan tenaga medis.

“DPRD secara kelem-bagaan punya hak untuk mengajukan rancangan per-da, karena ini adalah persoa-lan rumah sakit. Akan tetapi pihak kami tidak begitu paham terhadap istilah me-dis, serta terkait sarana dan prasarana yang dibutuhkan,” imbuh politisi PBB ini.

Dengan demikian, lanjut Suli Faris, maka pihaknya secara sepenuhnya memas-rahkan panjang tangan dari eksekutif. Sedangkan ran-cangan tersebut belum ma-suk kepada pihaknya. “Ke-cuali masuk pada pimpinan dewan, saya kurang tahu. Namun yang jelas, pada komisi kami belum masuk draft pra perda tersebut,” tandasnya.

Rumah sakit di Waru ini dibangun dengan dana APBD sebesar Rp 8 miliar yang diperoleh dari DB-HCHT (Dana bagi hasil cu-kai hasil tembakau). Sejauh ini, beberapa fasilitas dan pelayanan kesehatan telah dinyatakan siap, seperti rawat medis, rawat jalan, ru-ang operasi, ruang manaje-men termasuk radiologi, serta ruang pemeriksaan untuk pasien. (ong/h4d)

Berdasarkan catatan sejarah yang ada Asta Belinge sudah berdiri sejak tahun 822 Hijri-yah. Dan merupakan tempat disemayamkannya Panem-bahan Belinge yang memiliki nama asli Wirokromo. Ayah-anda dari Adipoday tersebut juga dikenal masyarakat luas sebagai penyebar Islam di pulau tersebut.

Mengunjungi lokasi ini, atmosfir sakral langsung terasa. Dalam asta Belinge terdapat 12 makam utama yang berada dalam cungkub dan terletak di bagian paling utara dari kompleks makam. Semua nisan makam terbuat dari kayu jati yang dipahat tangan dengan sangat halus.

Ornamen Islam tampak terukir di nisan makam terse-but. Sejumlah nisan makam memiliki ukiran bulan, bah-kan ada salah satu makam yang terletak di bagian barat

atau paling kanan terpatri sebuah tulisan arab dan carakan.

Sayangnya dari 12 makam tersebut hanya satu makam yang diketahui pemiliknya, yakni makam dari Panem-bahan Balinge yang diberi penutup putih. Sementara 11 makam yang lain masih belum terlacak dengan jelas.

“Yang kami ketahui hanya makam Panembahan Belinge saja,” ungkap H. Moh Nur Juru Kunci Asta Belinge melalui wakilnya Sujek, 40.

Yang unik dari Asta Belinge adalah terdapat sebuah gua yang pintu masuknya berada 500 meter arah timur asta. Namun didalamnya terdapat sebuah kolam yang berasal dari air bawah tanah dan te-pat berada di bawah makam utama Asta Belinge. Seba-gian warga percaya dipilih-nya lokasi tersebut sebagai asta ada kaitanya dengan gua tersebut. “Dibawah asta

ada kolam air, kalau mau masuk lewat gua disana,” ungkap Sujek.

Jika biasanya keluarga disemayamkan di satu lo-kasi, namun di Pulau Sapudi Makam Adipoday lokasinya cukup jauh dengan makam sang ayah, kurang lebih 4 km arah selatan Asta Belinge. Dan berada diatas perbuki-tan Dusun Nyamplong, Desa Nyamplong.

Asta/kompleks pemakaman Adi Sepuh Dewe (Adipoday). Tidak jauh berbeda dengan Asta Belinge makam ter-dapat cungkub utama yaitu ghunongan yang terbuat dari kayu dengan pahatan tangan yang cukup indah. Namun tidak tampak ornamen Islam di setiap ukiran nisan di 13 makam yang ada.

Dari 13 makam yang ada disana hanya 2 makam yang diketahui merupakan makam dari Adipoday dan Potre Koneng, ibu dari Joko

Tole. Sementara sisanya hampir sama dengan makam di Asta Belinge tidak dapat terlacak. Menurut pen-gakuan juru kunci makam pihaknya sudah meminta berkali-kali dinas terkait untuk bisa melakukan pene-litian lebih lanjut agar tabir siapa saja yang dikuburkan disana dapat diungkap. Na-mun sampai saat ini belum ada respon dari pihak terkait.

“Kami sudah berkali-kali menyurati dinas untuk men-getahui siapa saja yang di-makamkan disana,” ungkap Abdul Safi (35), Juru Kunci Asta Nyamplong.

Tak berbeda dengan Asta Belinge, Asta Nyamplong pun sangat ramai dikunjungi setiap malam Jumat, teru-tama malam Jumat manis. Pengunjung tidak saja dari Pulau Sapudi atau Madura, tapi juga dari berbagai dae-rah seperti Situbondo, Bon-dowoso dan Jember. (h4d)

Teror Bom Ikan Gegerkan Warga Pragaan

Atmosfer Sakral Merebak di Asta Belinge dan Asta Nyamplong

Disdik Belum Sosialisasi

RS Waru Tunggu Draft Pra Perda

Adalah Osas Marvelous Ikpefua Saha yang men-jadi pahlawan kemenangan P-MU kemarin sore di Stadi-on Gelora Bangkalan (SGB). Sempat puasa gol selam empat bulan lebih, akhirnya Osas Saha –panggilnya, bangkit dari keterpurukan. Pemain bernomor punggung 10 itu memborong dua gol kemenangan P-MU.

Gol pertamanya merupakan penyeimbang, dicetaknya pada menit ke 37. Gol melalui sundulan kepala dari sudut sempit ini setelah dirinya me-nerima umpan lambung yang matang dari Zaenal Arif. So-dokannya bisa memperdaya penjaga gawang Persiram, Jendry Pitoy.

Memecahkan kebuntuan tak cetak gol selama empat bulan, menjadikan Osas seakan tak bisa menerima kenyataan. Tak heran, usai mencetak gola dirinya langsung berlari ke luar lapangan untuk ke-mudian bersimpuh dan men-gangkat tinggi-tinggi kedua tangannya. Air matanya pun menetes tanda bahagia.

Sebelumnya, sejak pluit tanda dimulainya pertandin-gan dibunyikan, Zaenal Arif dan kawan-kawan langsung melakukan serangan terbuka terhadap tamunya. Menit-menit awal, Kristian Adelmund langsung beraksi merangsek ke jantung pertahanan Per-siram Raja Ampat. Sayangnya, upaya untuk membobol ga-wang Jendri Pitoy selalu mem-bentur tembok kokoh barisan belakang Persiram yang diko-mandani oleh Emere.

Tak berselang lama, berb-agai upaya serangan terus dibangun oleh Laskar Sape Kerap. Sayangnya, kendati

terus memborbardir dengan berbagai tendangan keras, selalu saja Jendri Pitoy dapat mengamankan gawangnya. Paling dramatis terjadi pada menit ke-8. Upaya serangan yang dibangun melalui say-ap kiri berjalan dengan apik. Rossy Noprihanis yang me-miliki sodokan keras men-coba peruntungan dengan melakukan shooting. Say-angnya, bola berhasil ditepis oleh Jendry Pitoy. Kerasnya tendangan Rossy membuat bola muntah. Sayangnya, drama di kotak penalti terse-but tak membuahkan gol. Kendati secara bergantian, Busari dan Zaenal Arif men-coba mencocornya.

Yang terjadi justru pada menit ke 12, serangan balik yang dibangun James Koko Lomel memaksa barisan belakang P-MU yang di-kawal Fachruddin Wahyu Aryanto harus kocar-kacir. Tak tenang dalam menjaga pergerakan pemain Persir-am, akhirnya Darios Ayyoubi mampu memperdaya Galih Firmansyah dengan sun-dulan kepalanya. Skor 1-0 untuk keunggulan Persiram.

Tertinggal 0-1 bukanlah kiamat. Justru yang terjadi serangan P-MU makin ter-buka. Sementara lawan yang sedang unggul satu gol men-coba mengubah taktik per-mainan dengan mulai mener-apkan marking zona. Tak heran, drama di kotak penalti kembali tersaji pada menit ke 18, menit ke 22 dan terakhir menit ke 37 yang berhasil disudahi oleh Osas Saha dengan sunduan mautnya, untuk kemudian merubah kedudukan menjadi 1-1.

Mampu memecah kebun-tuan dan bisa menyamakan kedudukan, upaya untuk ter-

us membombardir pertahanan Persiram terus dilakukan Ali Khadafi dan rekan setim lain-nya. Namun hingga turun mi-num, kedudukan masih 1-1.

Di babak kedua, tak ban-yak pergantian pemain dari kedua kubu. Yang terjadi justru permainan terbuka terus digalang kedua tim. Sayangnya, mental pemain Persiram yang mulai drop setelah menerima kenyataan tak bisa unggul pada babak pertama menjadikan Per-siram sebagai bulan-bulanan P-MU. Berbagai serangan ke jantung pertahanan tim berjuluk Laskar Bahari terus digalang Zaenal Arif dan kawan-kawan. Silih bergan-ti, Rossy Noprihanis, Kristian Adelmund, Busari dan Osas Saha melakukan percobaan shooting on goal.

Sayangnya, baru menit ke 51 melalui umpan dari Rossy Noprihanis yang kemudian di-dribling Osas menuju titik favorit shotingnya. Upay-anya melewati tiga pemain belakang Persiram berha-sil, dan kemudian sepakan terukurnya berhasil memper-dayai Jendri Pitoy. Kembali Osas mencatatkan namanya di papan skor, dan merubah kedudukan menjadi 2-1 un-tuk keunggulan P-MU.

Sebenarnya, tim tamu juga memiliki sejumlah peluang emas. Tercatat dua kali bola yang sudah mengarah ke mulut gawang Galih Firmansyah terselamatkan mistar dan tiang gawang. Belum lagi sejumlah sepak-an penggawa persiram yang sedikit melenceng di samp-ing kanan-kiri dan atas ga-wang P-MU. Sehingga, skor 2-1 tersebut terus bertahan hingga pluit akhir dibunyi-kan. (bri/ed)

Sape Kerap Naik Peringkat

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Page 7: Edisi 15 Februari 2013

Email Redaksi: [email protected]

ANDA MEMILIKI UNEG-UNEG, SARAN, DAN KELUHAN TENTANG PELA YANAN PUBLIK (PENDIDIKAN, EKONOMI,

KEAMANAN DLL) DI SEANTERO MADURA? Silakan kirim melalui pesan dan alamat ke:

Kabar Madura. Tulis pendapat Anda dan kirim ke no +6287850767325 (khusus SMS)

atau via email:[email protected], [email protected]

JUMAT 15 Februari 2013 7

Oleh:MASDURI

Oleh:AKHYAR ROSYIDI

ILMU, jujur, akhlak dan ama-nah merupakan empat serangkai yang tidak bias dipisahkan dalam manajemen kepemimpinan yang baik dan sempurna. Seorang pemimpin bias dikatakan profes-sional bila menjalankan empat as-pek diatas. Karena jika tidak ada yang dilaksanakan dari poin-poin diatas, maka pada kepemimpinan yang dijalani pasti akan pincang. Kemudian ketika sudah pincang secara otomatis kepemimpinana yang dialami pasti tidak akan berjalan harmonis.

Semua itu bias dibuktikan dengn polemic yang terjadi di Negara kita. Tidak bias dipung-kiri bahwa Indonesia menganut sistem demokrasi yang notabene berfilosofi dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Semboyan tersebut seakan tidak pernah padam di benak orang pribumi. Namun orang yang mengenda-likan roda pemerintahan tidak ju-jur dan amanah, maka semboyan yang melekat dalam diri system

demokras i semua hanya sebatas janji yang tiada pasti.

Saat ini Indonesia dalam problem yang cukup besar, karena banyak pejabat Neg-ara yang semestinya bertanggung jawab atas kemajuan Neg-ara, malah menjadi actor dalam menghan-curkan Negara.

Salah satu kasus yang masih kental hingga saat ini adalah kasus pem-bangunan sport center wisma atlet atau lebih dikenal dengan kasus hambalang belum tuntas sam-pai ke akarnya. Setelah berhasil membuktikan mentri pemuda dan olahraga (MENPORA) Andi alfian mallarangeng sebagai pelaku, kini ada kabar ketua umum partai dem-ocrat anas urbaningrum didugaikut andil dalam kasus tersebut. Dari fenomena tersebut bias dikatakan jiwa kepemimpinan yang profes-

sional yang mencakup (ilmu, akhlak, jujur, amanah) belum me-lekat dalam diri mer-eka. Mereka terbuai dengan pangkat yang tinggi sehingga lupa kepada tugas yang pasti.

Ada lagi kasus yang membuat gencar jawa barat yaitu motif pen-jualan bayi ke luar negeri, kasus ini baru terungkap setelah 20

tahun beroperasi. Dan yang lebih parah lagi oknum yang memu-luskan bisnis yang dilarang oleh agama dan Negara adalah dinas pencatatan kependudukan dan sipil. Hal ini memaksa jokowi se-laku guernur DKI Jakarta bekerja lebih keras dengan cara mencabut oknum yang ikut melancarkan kasus tersebut.

Ketika kita telaah bersama, banyak pejabat kita yang me-nyelewengkan amanah untuk

mendapatkan kepuasan pribadi, ketika kepuasan pribadi yang dicari maka pasti ada yang dirugi-kan. Imbas dari kerugian tersebut adalah masyarakat banyak yang tidak percaya dengan eksistensi dan kinerja pemerintahan secara keseluruhan, padahal yang meru-sak hanya sebagian saja. Ini adalah barometer dan tugas kita selaku es-tafet, bangaimana kita bias meniti dan mampu menata masa depan bangsa menjadi lebih baik. De-wasa ini Indonesia sudah banyak mencetak para intelektual dan cen-dikiawan dari berbagai kalangan , dimana jelas secara disiplin ilmu tidak perlu diragukanlagi. Namun yang lebih diutamakan adalah Indonesia butuh pemimpin yang professional dengan mengede-pankan sifat jujur dan amanah yang berujung pada kesejahteraan masyarakat.

*) penulis adalah : Santri Pondok Pesantren At-Taufiqiyah Aeng-bajraja Bluto Sumenep Madura

PENOLONG

Bila tak sanggup menampungKemelut luka kehidupan

Gebalau terus mengejarPengetahuan tak bisa menguraiKerisauan tak terbendungakan kumaknai lewat jari-jari waktu

sorak-sorai kesendirianterbengkalai laut lena ketenggelaman

ruas jalan merisausukma tertahan baraseperti batu kau pujamatahari kau sembahtakkan kau temukan ladang kesejukan kau idamkan

jiwa meronta-rontaagar cepat kau bacabiar tumpah air cintadi jambangan cahaya

“adamu sempurna”

biarkan ia bicara indahbersajak kebenaran

di lembah meditasi kau hadirkan orang tuakau kalungkan dalam dirisembahkan pada Ilahi

gerimis airmatamemikirkan rasajauh dari semesta

kau tak rela jiwamu kehausanpikiran tak karuansukma berserakanjari-jari airmata datang menawarkan

sejumlahpercintaan penuh asmarabila tak sanggup menampung kemelut luka kehidupanairmata adalah penolong setia

Jogja, 6 Agustus, 2012

BENDERA, SETIAMU

Di jalanan, di tiang-tiangDi depan dinas, di halaman rumahDi teras-teras rumah, di istanaTersimpan pesan sejarah

Lukisan makna bergelayutMenemui jiwa pejuangMenanamkan biji darah

Aku melihat wajahmu merah putihBerkibar jauhTak pernah turun dipangkuanku

saat aku datangkuletakkan di kuburmusebuah kuburan suci dan indahtengah mekar

aku pulangdengan kapal kerinduandan napak tilas kesunyian

di ruang diri semestakuaku melihat tubuhmu di rusak oleh keganasan politikoleh kerakusan saku-saku kenistaanoleh kerja suram keegoisan

dimanakah anak-anak suci ke-merdekaanbila janin-janin cinta kau aborsikan dengan uangkau kirat dengan kekuasaan

dimanakah anak-anak yang bernama

kesuciandimanakah janin-janin yang kau titip-kan di rahem ibu pertiwiapakah sudah kau bunuh dengan ketidakjujuranapakah sudah kau bunuh dengan ped-ang kebingunganatau sengaja kau rahasiakan dalam jambangan kesetiaan

kesetiaan pada seni keangkuhankesetiaan pada seni kebobrokan

Yk.11, Agustus, 2012

BURUNG-BURUNG WAKTU

Sudah terbalut luka-lukaOleh indah pertemuanpuisi menghantar menyeberangi laut

segala terlihat mengembaraMenyusuri lorong para pemuja

Tangan perdamaian dipotongKeindahan menjelma kegelapandimanakah hidup sebenarnya?

Serentak kita berikan kedangkalan Permainan materi selalu diperbicang-kanSementara perutku semakin nyerihMelihat bibir pembual

Sayap waktu lepas bulunyaMenjelma api, menjelma daun, menjel-ma kitaSelesai sudah perbincangan haluan tak mengarah

burung waktu terus terbangKe belantara kehijauan

Jogja, 10 September 2012

SURAT DARI WAKTU

Airmata mengelus kenyerihan sukmakuMencibir makna-maknaJiwa terus menangis menyanyikan kelembutanMembahasakan kitab semesta

Membaca waktu, membaca deretan sejarahBerdarah dan perlawanan semakin sepi

Aku bermain di halaman waktuMemerciki ribuan kupu-kupu Mencari harum makna surat di balik pori-poriku

Dikedalaman waktu aku berlabugelap menyerupai apiMeneriakan luapan debu semestaSementara kesementaraan meluang-kan secercah cahaya

Segelas cahaya tak lupa kita suguhkanMusik waktu kian ramai kita saksikanbenturan nilai ramai dituangkan

Harum makna tak dilihatPanas matahari semakin menyengatTubuh-tubuh lusuh berkeringat Surat tersimpan di balik kehijauanSemakin jauh tak terlihat, semu Semakin ter-rahasia seperti waktu

Jogja, 2012

LAGI-LAGI korupsi. Dunia politik kita tak pernah bersih dari korupsi. Setelah awal Desember yang lalu KPK menetapkan Andi Mallarangeng dari Partai De-mokrat sebagai tersangka kasus korupsi proyek Hambalang, baru-baru ini KPK menetapkan Luthfi Hasan Ishaaq dari Patai Keadi-lan Sejahterah (PKS) sebagai tersangka kasus korupsi impor daging sapi. Ditangkapnya Luthfi Hasan Ishaaq oleh KPK sontak mengagetkan masyarakat. Karena selama ini PKS dinilai sebagai partai yang bersih dari korupsi. Bahkan orang-orang PKS sering bermanuver mengkritik partai lain, karena kasus korupsi yang banyak menjerat partai mereka. Tetapi sekarang kader PKS juga tersangkut kasus korupsi. Tidak main-main yang jadi tersangka adalah Presiden PKS, pucuk ja-batan tertinggi di PKS. Jika di partai yang lain hanya jabatan-jabatan biasa, atau paling tinggi Bendahara Umum, misalnya pada kasus korupsi Bendahara Umum Partai Demokrat, Muham-mad Nazaruddin. Tetapi di PKS langsung Presidennya, atau jika di Partai Demokrat setara Ketua Umum.

Sungguh hal tersbeut menjadi bencana luar biasa bagi PKS. PKS yang selama ini dikenal masyara-kat sebagai partai berbasis Islam yang getol melawan korupsi. Sep-erti jargon mereka yang sering disampaikan di banyak kesem-patan, “PKS Bersih, Peduli, dan Profesional”, tetapi sekarang nasib PKS juga sama seperti partai-partai yang lain. Bahkan lebih parah dari Partai Demokrat yang berideologi nasionalis. Karena yang tersang-kut kasus korupsi adalah pucuk tertinggi di PKS, yakni Presiden. Apapun alasannya masyarakat akan mudah membangun opini miring dari kasus terbseut, kare-

na jika presidennya saja korupsi, apalagi yang di bawahnya. Meskipun belum tentu yang di bawah pres-iden PKS lebih parah darinya. Tapi sebagai figur besar di PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, merupakan represen-tasi dari kondisi partai yang ada di dalamnya. Karena tidak mungkin seorang Luthfi Hasan Ishaaq akan dipilih sebagai Presiden PKS jika tidak diyakini memiliki integriras dan kapabilitas yang tinggi.

Oleh sebab itu, ditetapkannya Luthfi Hasan Ishaaq sebagai tersangka kasus suap daging sapi menjadi masalah besar bagi PKS. Kepercayaan masyarakat kepada partai yang Islamis ini sudah pasti menurun. Bahkan bukan hanya masyarakat umum, kader-kader mereka di bawah atau simpatisan yang selama ini mendukung PKS ada kemungkinan akan keluar karena sudah tidak percaya lagi terhadap partai yang katanya Is-lami itu. Selama ini banyak dari mereka bergabung dengan PKS karena menilai PKS sebagai partai Islam yang bersih dari kasus ko-rupsi. Sehingga banyak masyara-kat mendukungnya. Bahkan PKS mendapat prolehan cukup besar, 7,88 persen, pada Pemilu 2009 ketimbang partai-partai berbasis Islam lainnya seperti PAN (6,01 persen) PPP (5,32 persen), dan PKB (4,94 persen). Dukungan ini tidak lain karena PKS mendapat keper-cayaan dari masyarakat sebagai partai berbasis Islam yang bersih dari korupsi.

Tidak dapat dibayangkan kira-kira seperti apa nanti perolehan suara PKS pada Pemilu 2014 nanti. Kemungkinan besar akan semakin menurun, karena tahun 2013 ini

mestinya menjadi ta-hun pertaruhan partai politik (Parpol) dalam meraup kepercayaan masyarakat untuk me-milihnya pada Pemilu 2014 nanti. Sekarang semua kader Parpol sedang berkerja keras memperbaiki cita bu-ruk yang selama ini mendera partainya. Tetapi yang terjadi pada PKS bukan per-baikan citra, melain-

kan kehancuran citra partai, karena kader terbaiknya yang dipercaya sebagai Presiden terjerat kasus suap impor daging sapi. Ketika yang lain sedang berburu per-baikan citra, PKS malah terkena bencana besar.

Sebenarnya PKS lebih mudah mendapat kepercayaan dari ma-syarakat, karena selama ini PKS dianggap sebagai partai Islam yang bersih. Sehingga bagi PKS tidak sulit meraup kepercayaan dari ma-syarakat. Apalagi selama ini Partai Demokrat, yang notabene partai penguasa banyak kadernya yang terlibat kasus korupsi. Sehingga masyarakat banyak berubah piki-ran dan tidak percaya lagi pada Partai Demokrat. Nah, PKS menu-rut penulis merupakan partai yang selalu diperhatikan masyarakat, selain partainya bersih, berbasis Islam, juga sering terlihat ma-syarakat memperjuangkan hak-hak rakyat miskin, misalnya terlihat jelas pada Sidang Paripurna DPR saat membahas rencana kenaikan harga BBM tahun lalu. Kader PKS sangat tegas sekali menolak kenai-kan harga BMM.

Saat itu masyarakat sangat berharap sekali BBM tidak dinai-kan, terbukti dengan banyaknya demonstrasi di berbagai daerah. PKS waktu itu benar-benar mem-perjuangkan suara masyarakat

yang berdemonstrasi tersebut. Se-hingga masyarakat banyak mem-berikan simpati dan dukungan kepada PKS. Tetapi pacsa kasus korupsi yang menimpa Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, PKS seperti dilanda bencana besar karena akan kehilangan keper-cayaan yang selama ini diberikan masyarakat. Bukan hanya itu, PKS akan diklaim sebagai Parpol yang mencoreng nama baik Islam yang sejatinya mengajarkan nilai-nilai luhur dalam berpolitik. Fanatisme keislaman yang ditunjjukan kader PKS selama ini tak lebih dari seke-dar kedok menutupi kebusukan partainya. Sebab dalam realitasnya tidak ada bedanya antara partai na-sionalis dan partai agamis, semua sama-sama busuk.

Langkah mundurnya Luthfi Hasan Ishaaq sebagai Presdien PKS pasca ditetapkan sebagai tersangka kasus suap impor daging sapi merupakan langkah bagus. Tetapi nasi sudah terlan-jur menjadi bubur. Masyarakat sudah tahu kebobrokan PKS. Tidak mudah mengembalikan kepercayaan masyarakat. Butuh kerja keras dan konsistensi yang tinggi. Maka kini tugas Presiden baru PKS, Anis Matta, sangat be-rat sekali. Mengembalikan keper-cayaan masyarakat dalam waktu yang sangat dekat ini menjelang Pilpres 2014 sangat sulit. Bahkan lebih parah lagi seperti kearifan lokal masyarakat Madura, sabu keccet akopeyan, somorra badha e dhaja /tao lecek sakalean, sao-morra ta’ eparcaja (sawo kecik berbotol-botol, ada sumur sebelah utara /pernah berdusta satu kali, seumur hidup tak dipercaya).

*)Masduri, Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Sumenep (IK-MAS) Surabaya dan Pustakawan

Pesantren Mahasiswa (PesMa) IAIN Sunan Ampel.

TERIMA kasih PMU atas kado valentinex buat suporter Madura, semoga kdepanx tambah jaya n bsa dpat poin d kandang lawan.

TReTaN RETENTIM, +62818345465

YES. . .YES. . .YES. .P-MU menang lagi.aku salut dgn osas saha.kamu emang haus gol.ketika kamu menyumbangkan satu gol pasti kamu ketagihan lagi.haus gol. . .haus gol. . .haus gol. . .dan haus gol.dan kamu sudah membuktikan kpd masyarakat madura bahwa kamu pasti bisa.tapi p-mu jgan jago dikandang sendiri dikandangnya lawan harus jago juga.dan nanti tgl 19 dan 23 februari kamu tour kalimantan melawan BARITO PUTRA DAN PERSIBA BALIKPAPAN.dan jangan anggap enteng karna pertandingan masih lama.dan kami selaku gank brakos kowel selalu mendukungmu.

abdy brakos in the gank Brákø’S, +6287750672767

TERIMAKASIH P-MU. Kamu telah buktikan mainmu kepada publik Madura, pertahankan mainmu, dan tam-bahkan mainmu.

Fendi Lanyala, +6281939323687

BANGKITLAH Maduraku. PMU menang lagi, kalahkan Persiram... SGB bergemuruh.

Go... . g0... g0.!!Vha_Ried Taretan Lanyala, +6287750418544

KABAR madura yang sejati, ayo bangkitkan expresimu dengan gaya hidup yang lebih berwarna. Dunia akan ter-haru membaca tetes penamu. Ay0 bangkit!

!fan Hanaf! Setia Talaga Biru, +6287897778439

Indonesia Butuh Pemimpin Yang Jujur Dan Adil

Pertaruhan Politik PKS

Biodata Diri :Matroni Muserang nama pena dari Matroni, lahir di Banjar Barat, Gapura, Sumenep, Madura, Jatim. Alumni al-Karimiyyah dan Al-in’an, dan mahasiswa filsafat di Pasca-sarjana UIN Sunan Kalijaha Yogyakarta

Page 8: Edisi 15 Februari 2013

JUMAT 15 Februari 20138

Email Redaksi: [email protected]

FAUZAN JAKFARKetua KPU Bangkalan

DAK2 tersebut kami butuhkan untuk

menetukan jumlah kursi DPRD nantinya.

Jika jumlah DAK2 mencapai di atas 1

juta jiwa, maka kuota kursi untuk DPRD Bangkalan harus

ditambah menjadi 50 kursi dari sebelumnya

45 kursi.”

P A N W A S C A M

K U T U L O N C A T

Diprediksi Juga Meningkatkan Partisipasi Pemilih

SUMENEP-Pelaksanaan pemil-ihan umum (pemilu) secara seren-tak diwacanakan bisa menjadi salah satu alternatif cara untuk menekan biaya penyelenggaraan pemilu yang selama ini selalu menjadi keluhan dengan dalih biaya yang terlalu tinggi.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur, Nad-jib Hamid, menjelaskan bahwa konsep pemilu serentak untuk eksekutif tidak akan jauh berbeda dengan dengan pemilu legislatif. Menurutnya, dalam sekali pe-milu masyarakat bisa langsung memilih presiden, gubernur, dan walikota atau bupati.

Wacana tersebut tentunya tidak jauh berbeda dengan pemilu legis-latif yang langsung memilih calon legislatif untuk DPR RI, DPRD

Provinsi, DPRD Kota/Kabupaten, dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD).

”Selama ini yang menjadi keluhan adalah mahalnya biaya pemilu. Sebagai alternatifnya untuk menekan biaya, pemilu serentak bisa menjadi salah satu jalan keluarnya. Paling tidak bisa menekan biaya untuk honor penyeleng-gara,” ujar Nadjib Ha-

mid di Sumenep, Kamis (14/2).

Ia menambahkan, se-lain bertujuan melaku-kan penghematan, pemilu serentak juga meminimalisasi ren-dahnya partisipasi pe-milih. Najib menconto-hkan, jika seandainya pemilik suara merasa tidak cocok dengan calon presiden, masih bisa memilih calon gu-

bernur yang didukungnya, terma-suk juga walikota dan bupatinya.

”Dengan begitu golput bisa ditekan semaksimal mungkin sehingga nantinya pemilu cukup dua kali saja, yakni pemilu leg-islatif dan pemilu eksekutif. Ini juga berdampak efisiensi waktu dan biaya,” tandasnya.

Pelaksanaan pemilu yang berka-li-kali diyakini Nadjib dapat men-imbulkan tingkat kejenuhan pada masyarakat yang cukup tinggi. Selain itu, pemilu serentak juga

bisa meminimalisasi ruang gerak ‘pemain politik’ yang kerap me-manfaatkan situasi.

Terkait Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2013, ia memastikan akan dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus. ”Launching dilakukan pada pertengahan bulan Maret nanti dan pendaftaran calon dimu-lai pada bulan April. Sedangkan tanggal 25 Februari ini dimulai pembentukan PPK-PPK di tiap-tiap kecamatan dan kelurahan/desa,” pungkasnya. (bus/rr)

Pemilu Serentak Alternatif Tekan Biaya

BANGKALAN-Sejumlah massa pendukung dan simpa-tisan Partai Persatuan Pemban-gunan (PPP) mendatangi Kan-tor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Bangkalan di Jalan Kartini, Kamis (14/2) pagi.

Mereka ‘menyerbu’ kan-tor partai berlambang kabah yang terletak di sebelah utara Alun-Alun Bangkalan tersebut untuk menyampaikan aspirasi penolakan terhadap rencana kembalinya Zeinal Alim dalam bursa calon Ketua DPC PPP Bangkalan.

Massa yang mengaku kader partai dari seluruh Pimpinan Anak Cabang (PAC) PPP Bangkalan dengan menolak Din Zein, sapaan akrab Zeinal Alim, yang dicap mereka seb-agai politikus kutu loncat dan tidak setia pada partai.

Koordinator Aksi, Jayus, dalam orasinya menyampai-kan bahwa ia mewakili seluruh kader PPP Bangkalan menolak Zeinal Alim ‘balik kucing’ ke partai yang dipimpin oleh Suryadharma Ali tersebut.

”Din Zein adalah sosok kader yang terkenal tidak memiliki dedikasi dan loyalitas kepada partai! Dia adalah politisi bu-suk! Politis kutu loncat!” teriak Jayus dengan pengeras suara di hadapan massa yang hadir.

Jayus juga mengklaim bah-wa seluruh kader yang ada di seluruh PAC Bangkalan me-nolak kehadiran Zeinal Alim kembali ke PPP. ”Kami tidak rela partai ini dikotori oleh politisi semacam Din Zein! Dia tidak pantas berada di PPP!” lantangnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pakar PPP, Munawar Cholil, men-gatakan bahwa nama Zeinal Alim sebenarnya sudah di-coret dari status sebelumnya, yakni Ketua DPC PPP Bang-kalan karena struktur partai menuding yang bersangkutan dianggap tidak loyalitas dan dedikasi.

”Selain itu dia sudah tidak lagi mendapat dukungan dari seluruh PAC. Jadi Zeinal Alim sudah kami ganti dengan

pelaksana tugas (Plt, red). Sebab untuk menunjuk Ketua DPC baru, sesuai mekanisme harus ada muscalub,” terang Munawar Cholil.

Wakil Ketua DPRD Bang-kalan tersebut menambah-kan jika DPC PPP Bangka-lan dalam waktu dekat akan menggelar Musyawarah Ca-bang Luar Biasa (Muscalub). ”Nama Zeinal Alim muncul lagi dalam bursa pencalonan Ketua DPC sehingga massa menolaknya dengan mem-bentuk aksi,” tukasnya.

Massa yang sempat melaku-kan orasi di depan Kantor DPC PPP tersebut dikawal ketat oleh sejumlah petugas kepolisian guna menganti-sipasi hal-hal yang tidak di-inginkan. Tidak puas dengan aksi yang dilakukannya, se-jumlah massa secara kolektif bergerak menuju Surabaya untuk menyalurkan aspirasi dan melanjutkan aksinya di Kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Jawa Timur. (jos/rr)

KM/AGUS JOSIANDI

TOLAK KUTU LONCAT: Sejumlah massa dari kader PPP Bangkalan menggelar aksi penolakan kembalinya Zainal Alim yang akan maju dalam bursa calon Ketua DPC PPP Bangkalan.

Massa PPP Tolak Din Zein

KM/BUSRI THAHA

NADJIB HAMIDKomisioner KPU Jawa Timur

BANGKALAN-Rencana penambahan kursi di DPRD Bangkalan dari 45 menjadi 50 terancam batal. Hal terse-but tidak lepas dari kesala-han data yang dibuat oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispenduk-capil) setempat terkait Data Agregat Kependudukan per Kecamatan (DAK2).

Setelah proses hearing yang dilakukan oleh Komisi A DPRD Bangkalan dengan mengundang Dispenduk-capil dan Biro Pusat Statistik (BPS) Bangkalan, pihak Dis-pendukcapil tetap pada pendirian-nya bahwa telah terjadi kesalahan penyerahan data kepada Kement-erian Dalam Neg-eri (Kemenag).

D i n a s y a n g dipimpin Syafii tersebut juga ter-kesan berupaya mempertahank-an angka DAK2 di bawah 1 juta penduduk sesuai pengakuan mere-ka pada saat hear-ing. Hal tersebut bertolak belakang dengan harapan para politisi yang menginginkan terjadi penambahan kuota kursi DPRD pada periode 2014-2019 untuk memperlebar peluang mereka duduk kem-bali di gedung dewan.

Ketua KPU Bangkalan, Fauzan Jakfar, saat ditemui Kabar Madura mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu kepastian DAK2 untuk memastikan jum-lah kursi DPRD Bangkalan dalam pemilu legislatif 2014 mendatang.

”DAK2 tersebut kami butuh-kan untuk menetukan jumlah kursi DPRD nantinya. Jika jumlah DAK2 mencapai di

atas 1 juta jiwa, maka kuota kursi untuk DPRD Bangka-lan harus ditambah menjadi 50 kursi dari sebelumnya 45 kursi,” jelas Fauzan.

Sementara Sekretar is Komisi A DPRD, Siti Fatho-nah Rachmaniyah, meminta penjelasan terkait dua data dari Dispendukcapil dan Kemendagri yang berbeda tersebut. Menurutnya, Dis-pendukcapil harus segera memastikan data mana yang akan dijadikan acuan ke depan.

”Kami meminta Dispenduk-capil untuk segera menentukan data mana yang benar k a r e n a D A K 2 tersebut sebagai acuan KPU dalam menentukan kuo-ta kursi DPRD Bangkalan. Sebel-umnya DAK2 ber-jumlah 1.105.144, namun kemudi-an direvisi oleh Dispendukcapil menjadi 971.505. Hal ini penting untuk segera dise-lesaikan agar ti-dak jadi polemik berkepanjangan,”

ungkapnya.Syafii melalui Kepala Bi-

dang Administrasi Kepen-dudukan, Jayus Sayuti, men-gatakan bahwa Dispenduk-capil akan berupaya untuk mempertahankan DAK2 di angka 971.505 sesuai hasil revisi. ”Kami akan berupaya data tersebut bertahan di angka 971.505. Ini kami lakukan karena data revisi tersebut harus kami pertang-gungjawabkan,” katanya.

Revisi yang dilakukan Dis-pendukcapil tersebut berim-bas pada batalnya penamba-han kursi DPRD Bangkalan karena jumlah DAK2 tidak lebih dari 1 juta jiwa. (jos/rr)

KM/AGUS JOSIANDI

MINTA KETEGASAN: Sekretaris Komisi A DPRD Bangkalan, Siti Fathonah Rachmaniyah (berjilbab), mendengar keterangan Dispendukcapil yang tetap akan merevisi jumlah DAK2.

Penambahan Kursi DPRD Terancam Batal

SUMENEP-Panitia Pen-gawas Pemilu (Panwaslu) Sumenep melakukan pemang-gilan terhadap pimpinan me-dia lokal setempat terkait dengan ‘iklan politik’ berbau kampanye yang ditayangkan di media tersebut.

Sesuai Peraturan Komisi Pe-milihan Umum (PKPU) No.1 tahun 2013, seluruh partai politik (parpol) dan calon legislatif, tidak diperbolehkan melakukan kampanye umum dan di media massa sebelum tahapan kampanye.

Da lam kasus te r sebut , pimpinan media massa lokal tersebut bersedia memenuhi panggilan panwaslu. Namun, calon legislatif dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang iklannya terbit di media lokal tersebut sudah dua kali mang-kir dari panggilan Panwaslu Sumenep.

Koordinator Bidang Media dan Pengawasan Panwaslu

Sumenep, Mohammad Rivai, mengatakan bahwa berdasar

hasil kajian sementara, me-mang terdapat unsur kam-panye dalam tayangan iklan tersebut karena undangan dalam iklan tersebut tidak ter-lalu besar, tetapi justru malah lebih besar foto caleg beserta nomor urutnya caleg.

”Ki ta te lah melakukan pemanggilan terhadap pimpi-nan media ke kantor panwas-lu. Tapi diakui tidak mengerti karena berbau undangan di Jakarta dan dia mengira bu-kan unsur iklan kampanye,” ujar Rivai.

Sementara undangan ke-pada pemasang iklan dituju-kan ke Kantor PAN Sumenep karena caleg etrsebut berasal dari partai pimpinan Hatta Radjasa tersebut. ”Kami sudah melayangkan surat penggilan panggilan dua kali, tetapi masih belum datang juga,” tandasnya.

Panwaslu hingga kini belum bisa memberikan simpulan karena dari pihak pemasang iklan belum bisa memberikan keterangan. ”Kami masih men-cari tahu apakah media yang mengejar pemasang iklan atua pemasang iklan itu mencari media? Sehingga belum bisa diberi simpulan,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebel-umnya, iklan dari salah satu caleg DPR RI tayang di salah satu media lokal Madura. Iklan yang berbau kampanye tersebut diduga melanggar Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) No 01 Ta-hun 2013 tentang Pendoman Pelaksanaan Kampanye Pe-milu Anggota DPR RI, DPD, dan DPRD, bahwa tidak diper-bolehkan melakukan kampa-nye melalui media massa dan rapat umum di luar jadwal yang ditentukan. (bus/rr)

KM/IST

BUTUH PENGAWASAN: Kain penutup warung makanan juga menjadi salah satu tempat favorit caleg dalam berkampanye untuk mendulang suara.

Curi Start, Panwaslu Sumenep Semprit Caleg PAN

Nasdem ‘Bajak’ Pentolan Partai Demokrat

SUMENEP- Statemen terbuka Ketua Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Sumenep, Sofyan Absi, tentang kepin-dahan Wakil Ketua Partai Demokrat Sumenep, Aziz Salim Syabibi, rupanya tidak mengundang kekhawatiran sedikit internal Partai Demokrat.

Hembusan kabar tentang kepindahan Aziz Salim ke partai baru pimpinan Surya Paloh tersebut tercium saat Partai Nasdem mengadakan sosialisasi tentang keleng-kapan administrasi bagi bacalegnya pada Rabu (13/2) lalu.

Secara terbuka di depan media, Sofyan Absi mengatakan dengan tegas bahwa saat ini salah seorang penggawa Partai Demokrat sudah merapat ke Partai Nas-dem. Menurutnya, iklim politik yang akan hangat jadi perbincangan adalah persoalan bacaleg dari Partai Nasdem untuk tingkat DPR RI.

Ia menambahkan, saat ini Aziz Salim sudah menyatakan kesediaannya ber-gabung dengan Partai Nasdem yang diartikan sudah

Sementara Aziz Salim hingga berita ini diturunkan belum bisa dimintai ket-erangan apapun. Ia mengaku masih ada acara keluarga dan berjanji hari ini baru bisa memberikan pernyataan terkait kabar loncat partai tersebut.

Namun Ketua Partai Demokrat Sumenep, Djoni Tunaidi, sama sekali tidak merasa ‘kebakaran jenggot’ saat mendengar ka-bar kader partainya sudah pindah haluan ke Partai Nasdem. Ia mengaku sudah mendengar sendiri kabar tersebut dari sekretarisnya. (aqu/rr)

SUMENEP-Proses perekrutan Panwaslu Kecamatan (Panwascam) yang sempat tertunda karena banyak kuota di setiap kecamatan yang tidak mencapai target minimal, yakni enam calon, akhirnya ber-jalan sesuai yang diinginkan meski masih terdapat beberapa kekurangan.

Hingga perpanjangan waktu yang diberikan Panwaslu Sumenep selesai, masih ada kecamatan yang kosong calon, yakni Kecamatan Raas. Kendati demikian, proses seleksi administrasi akan tetap dilakukan pada hari ini.

Ketua Panwaslu Sumenep, Zamrud Khan, mengatakan bahwa proses pemben-tukan panwascam tetap akan dilakukan karena waktu yang semakin mendesak dan sangat mepet dengan persiapan pemilu.

”Salah satu faktor yang menjadi penye-bab tidak adanya calon panwascam di Raas karena minimnya peminat di wilayah terse-but. Padahal agar informasi ini diketahui oleh semua masyarakat, kami sudah men-gumumkan melalui media cetak maupun elektronika,” tutur pria yang tinggal di Desa Pajagalan tersebut di ruang kerjanya, kemarin. (rei/rr)

Hari Ini Seleksi Calon

Kecamatan JumlahAmbunten 6 Arjasa 10Batang-Batang 4Batuan 9Batu Putih 9Bluto 13Dasuk 5Dungkek 6Ganding 9Gapura 6 Gayam 8Gili Genting 8 Guluk-Guluk 4Kalianget 8Kangayan 4Kota Sumenep 19Lenteng 14 Manding 6Masalembu 3Nonggunong 5Pasongsongan 8Pragaan 9Raas -Rubaru 6Sapeken 4Saronggi 10 Talango 7

TOTAL 200

DATA PEREKRUTAN PANWASCAM

* SUMBER PANWASLU SUMENEP

Page 9: Edisi 15 Februari 2013

Email Redaksi: [email protected]

JUMAT 15 Februari 2013 9

P A W P K S

G E R I N D R A

Akibat Pembersihan Data Ganda oleh Kemendagri

PAMEKASAN-Sebanyak 14.369 orang yang tercatat dalam daftar pemil-ih tetap (DPT) Pemilukada Pamekasan, 9 Januari lalu, hangus dalam data pen-duduk potensial pemilih pemilu (DP4) yang diterima Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pamekasan dari pemerintah setempat.

Berdasar DP4 yang diterima KPU Pa-mekasan beberapa waktu lalu, tercatat sebanyak 628.439 orang dinyatakan berhak mengikuti pemilu karena me-miliki hak pilih. Sementara DPT dalam Pemilukada Pamekasan lalu tercatat sebanyak 642.808 orang.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Pame-kasan, Muhammad Alwi, mengakui

lenyapnya belasan ribu identitas orang dalam DPT tersebut dikarena-kan sudah ada ‘pembersihan’ data ganda yang dilakukan oleh Kemen-terian Dalam Negeri (Kemendagri) secara nasional.

”Nama-nama yang terindikasi ganda antar-kabupaten oleh Kemendagri su-dah dibersihkan secara masif atau ber-kesinambungan sekaligus terencana,” terang Alwi saat dihubungi Kabar Madura, Kamis (14/2).

Pemicunya, ungkap Alwi, salah sa-tunya adanya perpindahan penduduk. Ia mengatakan, di Pamekasan perpin-dahan penduduk terbanyak terjadi di Kecamatan Waru. Mereka memilih merantau ke luar daerah untuk mem-perbaiki taraf kehidupannya.

”Ada yang bekerja ke Jakarta, Malang, Surabaya, dan daerah-daerah lain. Sekarang ini super ketat dalam hal

pindah tempat atau sekadar kerja ke luar daerah. Ada juga yang meninggal dunia,” tegasnya sembari menjelaskan kenyataan tersebut berimbas pada pu-tusnya identitas di daerah semula.

Dalam perkembangannya, DP4 bisa berubah sehingga terkesan dinamis. ”Karena itu, KPU harus proaktif men-datangi. Masyarakat juga harus proaktif bila tidak tercatat. Mereka harus segera melaporkan diri ke penyelenggara pe-milu,” imbaunya.

Anggota KPU Pamekasan Divisi Tek-nis Penyelenggara Pemilu, Nuzulul Qurnain, menegaskan jika pihaknya akan menyeriusi penanganan DP4 tersebut. Untuk itu, katanya, KPU Pa-mekasan akan terus bekerja dan men-gadakan penyesuaian-penyesuaian sehingga memegang data yang akurat.

Di sisi lain, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi melalui Bupati Pame-

kasan, Kholilurrahman, menegaskan jika sudah ada upaya maksimal dari pemerintah pusat dan pemerintah dae-rah dalam meningkatkan akurasi DP4.

”Di satu pihak, pemerintah melalui Kemendagri meminta kepada Dis-pendukcapil sebanyak tiga kali untuk menyempurnakan atau melengkapi data base kependudukan kabupaten/kota dengan hasil pelayanan harian pendaftaran penduduk,” ujarnya.

Selain itu juga dilakukan pencatatan sipil dengan tujuan agar semua tamba-han dan penguarangan penduduk di suatu daerah akibat terjadinya LAMPID (lahir, mati, pindah, dan datang).

Kemendagri melalui Ditjen Kepen-dudukan dan Pencatatan Sipil juga melakukan pembersihan data ganda sebanyak empat kali dengan meman-faatkan SIAK dan hasil perekaman e-KTP. (anm/rr)

KM/DOK

BUTUH KETELITIAN: Petugas Panwaslu Pamekasan melakukan pengecekan manual DP4 untuk menghindari kesalahan data yang bisa berdampak fatal bagi pesta demokrasi 2014 mendatang.

14.369 DPT Hangus dalam DP4 Terbaru

KM/ACHMAD QUSYAIRI NURULLAH

TERUS DIPROSES: Ketua Tim PAW PKS, Karman, menjelaskan tahapan proses PAW saat ditemui di kantornya, Kamis (14/2).

Terkendala Surat KematianSUMENEP-Pergantian Antar Waktu

(PAW) bagi kader Partai Keadilan Se-jahtera (PKS) yang sudah meninggal Hasan Mudhari, hingga saat ini masih dalam proses administrasi. Saat pen-gajuan PAW ke DPRD Sumenep, Tim PAW PKS masih belum bisa menyelesaikan PAW kadernya lantara terkendala surat kematian yang juga harus dilampirkan dalam berkas pengajuan tersebut.

”Jadi prosesnya sudah diajukan ke DPR. Cuma hari ini (kemarin, red) ada informasi bahwa ada persyaratan yang kurang leng-kap. Surat kematian almarhum juga harus dilampirkan. Secepatnya kekurangan itu akan segera kami benahi,”jelas Karman, Ketua Tim PAW PKS, Kamis (14/2).

Meski masih dalam proses PAW, Kar-man mengaku sudah ada calon pengganti almarhum Hasan Mudhari. Penetapan pengganti almarhum tersebut menurutnya sudah sesuai aturan dan kehendak partai.

”Sebelumnya kita juga sudah ketemu dengan pihak KPU di sana juga kita sudah kroscek pengganti almarhum sebagai angota dewan sesuai dengan aturan yang ada adalah suara terbanyak kedua setelah almarhum, yaitu Muhammad Riadi,” tegasnya.

Penetapan Riadi sebagai pengganti Hasan Mudhari memang keputusan sepihak partai. Penetapan tersebut ber-dasarkan data dari KPU bahwa suara terbanyak partai setelah Hasan Mudhari adalah Muhammad Riadi. Sampai saat ini Karman mengaku masih tetap masih dalam tahap proses pemberkasan.

”PKS wajib patuh kepada aturan PAW tersebut agar tidak terjadi kekoson-gan. Kami baru hari ini (kemarin, red) mendapatkan berkas surat kematian al-marhum. Selanjutnya menuju tahap pros-es pemberkasan,” pungkasnya. (aqu/rr)

P A M E K A S A N - A d a n y a aturan tentang laporan keuan-gan partai politik (parpol), baik sumber keuangan yang harus jelas dan bisa dipertanggung-jawabkan serta pengeluaran-nya, membuat parpol tidak bisa lagi berleha-leha mengham-burkan keuangannya.

Anggota Panwaslu Pame-kasan, Sapto Wahyono, men-egaskan bahwa pihaknya me-mastikan diri untuk melakukan audit keuangan parpol. Karena itu, petinggi parpol di-warning untuk serius dan transparan dalam mengelola keuangan parpol.

“Nantinya panwaslu pasti melakukan audit keuangan parpol. Hanya saja saat ini kami masih konsentrasi pada verifikasi DP4 yang baru saja diserahkan oleh Pemkab ke KPU. kami juga meminta soft copy-nya,” terang Sapto ke-pada Kabar Madura, kemarin.

Ia menegaskan, untuk menja-min transparansi pengelolaan keuangan parpol, sebaiknya terhadap setiap parpol di-

lakukan tiga kali audit. Per-tama dilaksanakan menjelang diselenggarakannya pemilu, kedua sebelum kampanye dan pemungutan suara, dan yang ketiga setelah pemungutan suara.

”Harus ada tiga kali au-dit untuk memastikan data keuangan parpol. Selain itu KPU juga harus mempunyai kewenangan untuk memilih atau menunjuk auditor terse-but sehingga bisa netral dan independent,” ujarnya.

Ketua Gerakan Pemuda Ronggosukowati, Baisuni, menyatakan bahwa upaya audit keuangan parpol men-jadi suatu hal yang penting. Menurutnya, sumber yang tidak jelas akan menggerus independensi parpol dalam berpolitik.

”Parpol itu diselimuti ragam kepentingan. Kendati demiki-an, kita tetap berharap, muara dari kepentingan tersebut ialah demi kebaikan masyarakat secara luas,” gagasnya.

Namun demikian, tambahn-

ya, sampai saat ini, keper-cayaan masyarakat terhadap parpol terbilang lemah. Yang menjadi warna dalam keper-cayaan masyarakat terhadap

dunia politik, sampai saat ini didominasi oleh figur.

”Seperti halnya Jokowi. Itu yang dilihat masyarakat adalah pribadi Jokowi. Dan

harus diakui, media sangat berperan besar untuk men-ciptakan stigma positif atau negatif bagi seorang politisi,” tukasnya. (anm/rr)

Panwaslu Warning Petinggi Partai Politik

KM/IST

PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN: Pimpinan dan petinggi parpol yang akan bertarung dalam Pemilu 2014 wajib menyebutkan sumber dana dan rincian keuangan partainya.

PAMEKASAN-KPU Pamekasan dituding lepas tangan dalam proses persiapan pelaksanaan Pemilu 2014. Rekrutmen atau pengangkatan Pani-tia Penyelenggara Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) hingga kini belum juga terbentuk.

Mengacu pada jadwal, kedua peny-elenggara pemilu yang dinaungi KPU tersebut seharusnya sudah dibentuk sejak Januari 2013 lalu. Namun hingga kini di Pamekasan kedua lembaga tersebut masih vakum.

Kenyataan tersebut diamini Anggota KPU Pamekasan, Agus Kasiyanto. Saat dihubungi Kabar Madura, Kamis (14/2), mantan anggota Panwaslu Pamekasan tersebut menyatakan jika kenyataan

tersebut dikarenakan KPU Pamekasan tidak memiliki kebijakan.

”Sampai saat ini kami masih belum dapat instruksi dari KPU Jawa Timur. Namun kami terus melakukan koor-dinasi,” terang Agus Kasiyanto yang menambahkan jika dalam perekrutan nanti pihaknya juga pasrah kepada KPU Jawa Timur.

Ia mengatakan, tidak menutup ke-mungkinan semua PPK dan PPS yang selama ini sudah terbentuk dan ber-peran dalam pelaksanaan Pemilukada Pamekasan bisa diganti. ”Kami ikut saja apa kata KPU Jawa Timur. Bisa diganti seluruhnya, bisa sebagian, atau bisa ti-dak sama sekali. Bisa jadi PPK dan PPS nanti tetap menggunakan orang-orang

yang ada,” ungkapnya.Anggota KPU Jawa Timur, Nadjib

Hamid, menyatakan bahwa KPU Jawa Timur memang belum menginstruksi-kan KPU Pamekasan untuk melakukan rekrutmen PPK dan PPS. ”Kami akui perekrutan itu terlambat. Mestinya Jan-uari lalu sudah terbentuk, masalahnya di KPU Pusat masih menangani per-soalan parpol yang tidak lolos verifikasi sehingga tidak ada instruksi kepada kami,” ujarnya santai.

Ditegaskan, target dari perekrutan PPK dan PPS, ialah akhir Februari ini. “Kalau tidak ada aral yang merintang, kami pastikan akhir bulan Februari ini PPK dan PPS sudah terbentuk,” tukas-nya. (anm/rr)

KPU Lepas Tangan Rekrutmen PPK dan PPS

Diserbu Bakal Caleg SAMPANG-Perebutan kursi DPRD

Sampang periode 2014-2019 diprediksi bakal berlangsung seru. Sejumlah tokoh berpengaruh mulai mendaftarkan diri menjadi bakal calon legislatif (bacaleg) pada parpol tersebut.

Partai Gerakan Indonesa Raya (Ger-indra) Sampang mengklaim telah menerima bacaleg melebihi kuota dari kebutuhan. 17 Pendaftar bahkan berebut untuk mengisi delapan bacaleg pada satu daerah p e m i l i h a n (dapil).

Mereka ha-rus mengikuti seleksi ketat dar i parpol supaya bisa menjadi caleg untuk didaf-tarkan pada K P U S a m -pang. Caleg yang diajukan parpol belum ten tu l o los semua, mereka masih harus melewati seleksi dari KPU setempat.

”Sampai sekarang bacaleg yang mendaf-tar ke Partai Gerindra sudah banyak dan bahkan melebihi dari kuota yang dibu-tuhkan,” terang Bendahara DPC Partai Gerindra Sampang, Abdul Muklis, kepada Kabar Madura, Kamis (14/2).

Ia menjelaskan, 14 orang sudah terdaf-tar untuk bertarung Dapil 1 Sampang. Sementara parpol harus mengajukan delapan caleg untuk Dapil 1. Sementara untuk Dapil 5, yang sudah mendaftar bahkan mencapai 17 orang.

Sesuai Undang-Undang Pemilu, parpol harus mengajukan delapan caleg untuk Dapil 5 Sampang. Parpol boleh mengaju-kan caleg maskimal 100 persen dari jumlah kursi yang diperebutkan dalam suatu dapil.

”Untuk Dapil 1, jumlah kursi yang dipere-butkan sebanyak delapan buah. Jadi untuk Dapil 1 harus mengajukan maksimal dela-pan caleg. Kalau yang mendaftar melebihi jumlah ini, maka akan dicoret,” ucapnya.

Menurutnya, adapun persyaratan untuk menjadi caleg harus menjadi anggota Partai Gerindra dan cinta tanah air. Ia mempre-diksi, perolehan kursi Partai Gerindra dalam Pemilu 2014 mendatang sebanyak 14 kursi.

Ketua KPU Sampang, Abu Ahmad Dovi-er Syah, menyatakan bahwa caleg yang diajukan parpol belum tentu lolos semua. Mereka harus lolos verifikasi terlebih dulu dari petugas KPU.

”Nanti KPU akan mengembalikan ber-kas caleg yang kurang untuk dilengkapi. Jika tidak dilengkapi, caleg tersebut di-pastikan tidak akan lolos. Diharapkan caleg yang mendaftar supaya apa yang menjadi persyaratan agar dipenuhi,” pungkasnya. (ful/rr)

Sampai sekarang bacaleg yang mendaftar ke Partai Gerindra su-

dah banyak dan bahkan melebihi dari kuota yang

dibutuhkan.”

ABDUL MUKLIS Bendahara DPC Partai

Gerindra Sampang

Page 10: Edisi 15 Februari 2013

Email Redaksi: [email protected]

JUMAT 15 Februari 201310

PTN

Dana Hibah Tidak MerataRibuan Guru Ngaji Tak KebagianPAMEKASAN-Pembagian dana

hibah yang diperuntukan kepada guru ngaji, ternyata tidak diterima seluruh tenaga pendidikan agama di Kota Gerbang Salam. Sebanyak 2.334 guru ngaji diketahui tidak menerima dana akibat keterbatasan anggaran kesra.

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Pamekasan Munafik mengaku, dana hibah yang disediakan untuk guru ngaji di Pa-mekasan pada tahun 2012 sebesar Rp 1 miliar.

Namun diakuinya, dana tersebut tidak mencukupi untuk 9 ribu orang, makanya pemkab hanya mampu memberikan dana hibah tersebut kepada 6.666 orang dengan nominal bantuan Rp 150 ribu per orang.

“Dana hibah yang Rp 1 miliar itu bersisa Rp 100 ribu setelah dic-airkan kepada 6.666 guru ngaji, sehingga sisa itu kembali kepada

kas negara. Sementara guru ngaji yang kami verifikasi pada tahun 2012 sebanyak 9ribu orang,” tutur Munafik, Kamis (14/2).

Tidak meratanya bantuan dana hibah tersebut, diakui Munafik, karena keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh pemkab. Makanya untuk tahun 2013 pihaknya telah menambah anggaran sesuai dengan persetujuan. “Sebetulnya itu bukan bantuan hanya tali asih saja karena angkanya tergolong kecil,” ujarnya.

Sementara anggaran dana hibah pada tahun 2013 ini ditambah men-jadi Rp 1,5 miliar dengan target sasaran yang lebih banyak, yakni 10 ribu orang guru ngaji. Pihaknya saat ini sedang memverifikasi langsung ke lapangan untuk mengetahui pasti data yang sebenarnya.

“Dinaikkannya anggaran itu agar dana bisa terbagi rata untuk seluruh guru ngaji yang terdata. Namun saat ini, masih dalam tahap verifikasi dan di cek langsung ke bawah. Nanti tentunya disesuaikan dengan data yang didapat dan anggaran yang ada pula,” ulas Munafik.

Masih menurut Munafik, adapun pendistribusian dana hibah untuk guru ngaji tahun 2013 ini, pi-haknya belum bisa memastikannya dengan dalih masih dalam tahap verifikasi data.

“Kalau masalah kapan pendistri-busiannya, kami tidak bisa berjanji apakah bulan depan atau bulan lain-nya, karena saat ini masih dalam proses pendataan,” dalih dia.

Diakuinya, guru ngaji yang tidak kebagian dana hibah pada tahun 2012 lalu sebanyak 2.334 itu akan diberikan pada tahun ini. Ditanya apakah tidak salah sasaran? Munafik mengelaknya.

“Ya tidak akan salah sasaran, karena kami langsung datang ke setiap keca-matan dengan mengundang guru ng-aji yang telah terdata itu dan tidak bo-leh diwakilkan, makanya tidak mung-kin akan salah sasaran,”kilahnya.

Sementara untuk guru ngaji yang ada di pesantren kini belum masuk data pemberian dana hibah, hal itu disebabkan keterbatasan anggaran yang dimilikinya, serta pertimban-gan lainnya. (jck/h4d)

KM/IST

TERBATAS: Anggaran dana hibah bagi guru ngaji di Kabupaten Pamekasan ternyata tak mencukupi jika dibagikan kepada seluruh guru yang terdata.

Disdik Klaim Sudah Bayar Ganti RugiSAMPANG-Kasus seng-

keta lahan yang membelit UPTD Jrengik, Kabupaten Sampang, dengan ahli waris pemilik lahan terus bergilir. Kedua belah pihak sama-sa-ma mengklaim kalau tanah tersebut milik mereka.

Jika sebelumnya, ahli war-is mengklaim kalau tanah yang ditempati kantor UPTD merupakan miliknya. Kini, giliran Dinas Pendidikan (Disdik) yang mengklaim kalau tanah itu milik pemer-intah daeah.

Pasalnya, pihak disdik su-dah membeli tanah tersebut pada sang pemilik dulu. Bahkan, saat pembayaran sejumlah guru di bawah naungan UPTD ikut berpa-tisipasi atau menyumbang. Mereka siap menjadi saksi jika dibutuhkan nanti.

“Tanah itu sudah menjadi milik dinas karena sudah di-beli. Banyak saksi hidupnya yang mengetahui proses pembelian,” terang Plt Dis-dik Sampang, H Sumadi, saat dikonfirmasi wartawan Kabar Madura, Kamis (14/2).

Sebab, sambung Sumadi, para guru ikut andil untuk pembelian tanah dulu. Na-

mun, pihaknya belum bisa menunjukkan bukti-bukti pembelian. Tetapi, mereka siap menjadi saksi jika kasus tersebut sampai masuk ke meja hijau.

“Kami berharap perma-salahan ini selesai melalui musyawarah. Namun, jika tidak bisa supaya masyara-kat tidak emosi. Tetapi, ha-rus melalui jalur yang benar yakni proses hukum yang

berlaku,” ungkapnya.Menurut Sumadi, ahli war-

is dan disdik sama-sama beragumentasi bahwa ta-nah tersebut merupakan miliknya. Jika kedua belah pihak tetap ngotot, bisa di-pastikan sengketa lahan akan dibawa ke meja hijau.

“Masyarakat sama-sama mempunyai argument kepe-milikan, ya nanti hukum yang menentukan,” tandas-

nya.Sementara itu, Wakil Ketua

Komisi D DPRD Sampang, Abdussalam, menyatakan, pemerintah daerah sudah menyiapkan anggaran un-tuk pembebasan lahan yang sedang bermasalah. Dimana dana yang digelontorkan untuk pembebasan lahan kurang lebih sekitar Rp 700 juta.

“Namun, Disdik tidak bo-leh seenaknya mengucurkan dana ini. Tapi, harus didasari dengan payung hukum yang jelas. Terutama apakah ta-nah yang dibebaskan status kepemilikannya sudah jelas. Supaya pada kemudian hari tidak bermasalah,” ucapnya.

Ia menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil kedua belah yang sedang berpolemik yakni Disdik, UPTD dan ahli waris. Sehingga per-soalan sengketa lahan bisa dicarikan solusi dengan kepala dingin.

“Kami sudah agendakan untuk pemanggilan mereka untuk klarifikasi. Lalu dicari-kan solusinya supaya tidak berlarut-larit,” pungkas poli-tisi Partai Demokrat. (ful/h4d)

SUMENEP-Dunia pendidikan di Ka-bupaten Sumenep diketahui mendapat suntikan sangat besar dari dana APBD 2013, yakni mencapai Rp 500 miliar. Di satu sisi, hal ini cukup menggembirakan karena membuka potensi besar bagi pengembangan pendidikan. Tapi di sisi lain, memunculkan kekhawatiran.

Apalagi jika dikaitkan pada ke-nyataan bahwa dana tersebut tidak semuanya mengalir ke masyarakat. Dari total anggaran pendidikan, hanya sekitar 20 persen yang turun ke anak didik dan sekolah.

Oleh sebagian pihak, perampingan tenaga pendidikan menjadi hal sig-nifikan untuk dibicarakan. Karena dari alokasi dan APBD sebanyak Rp 500 miliar dari APBD 2013 yang mencapai 1,4 triliun sebagian besar masuk ke tenaga guru yang ada di bawah Dinas Pendidikan, hanya 20 persen yang untuk masyarakat.

”Kalau tidak, bagaimana distribusi guru yang memakan banyak anggaran harus benar-benar tepat agar tidak sia-sia dibiayai banyak,” ungkap Nur Asyur, Salah satu Anggota Komisi D DPRD Sumenep, Kamis (14/2).

Sebagai dewan yang berada di ba-gian pendidikan, Nur Asyur berjanji akan mengawal dan mengawasi re-alisasi program pendidikan di tahun ini. Dia juga akan mengawasi kin-erja guru terutama bagi kepulauan, karena selama ini tidak maksimal.

”Dan ini bukan hanya tanggungjawab dewan untuk mewujudkan pendidikan yang sesuai dengan yang diinginkan, namun partisipasi masyarakat dalam mengawasi semua program pendidi-kan penting untuk memberi masukan pada pemerintah sebagai pemegang kebijakan,” jelas politisi ssal kepulauan itu dengan tegas.

Untuk diingat, APBD 2013 yang mengalir ke Dinas Pendidikan

Sumenep tidaklah sedikit, separuh dari ABPD masuk pada pengelolaan pendidikan yang ada di bawah Dinas Pendidikan. Namun dari jumlah yang begitu besar, hanya 20 persen yang

akan turun kerakyat sedangkan 80 persen masuk belanja pegawai.

Hal itu disampaikan Ahmad Ma-suni. Dia menegaskan bahwa dana pendidikan yang dikelola dinas

yang dia pimpin separuh atau 50 persen dari APBD yang ada pada tahun 2013. Dia menyebutkan nom-inal Rp 500 miliar lebih dari ABPD sebanyak Rp 1,4 triliun. (rei/h4d)

DPRD Awasi Dana Pendidikan

KM/IST

DANA BESAR: Dunia pendidikan Kabupaten Sumenep mendapat alokasi dana hampir 50% dari total APBD 2013. Hal ini membuat pihak legislatif berjanji akan mengawasi setiap penggunaan anggaran.

KM/IST

TEKNOLOGI: “Sinosi” ketika dipamerkan mahasiswa Fakultas Teknik Unej.

Unej Pamer Mobil ListrikJEMBER-Satu lagi bukti nyata kemam-

puan mahasiswa Indonesia di dunia otomotif. Kali ini muncul dari Fakultas Teknik Universitas Jember yang me-mamerkan mobil listrik bernama SINOSI (Sing Nomer Siji) dalam peresmian ge-dung Fakultas Teknik oleh Rektor Unej Drs Moh Hasan, MSc, PhD di kampus setempat, Kamis (14/2).

Staf Humas dan Protokol Unej, Iim Fahmi Ilman, mengatakan Rektor dijem-put dengan mobil listrik SINOSI karya mahasiswa Fakultas Teknik dengan di-kawal pawai motor oleh para mahasiswa setempat.

Menurut dia, SINOSI adalah mobil lis-trik pertama karya mahasiswa Fakultas Teknik Unej yang merupakan versi laik jalan karena sebelumnya mereka hanya menghasilkan mobil listrik dalam versi prototipe yang diikutsertakan dalam beberapa lomba mobil listrik antar per-guruan tinggi.

“Mobil bergaya sport berpenumpang dua orang ini dikerjakan tim yang be-ranggotakan 30 mahasiswa fakultas setempat,” ucapnya.

Sementara Ketua Tim Mobil Listrik SINOSI, Muhtada Faizul, mengatakan mobil listrik tersebut dikerjakan sejak November 2012 dengan melibatkan ma-hasiswa jurusan Teknik Mesin dan Teknik Elektro Fakultas Teknik Unej.

“SINOSI berdimensi panjang 3,5 meter, lebar 1,5 meter dan tinggi 1,4 meter dengan bobotnya sebesar 300 kilogram dan peng-gerak Brushless DC (BLDC) dengan catu daya baterai lead acid,” paparnya. (ant/h4d)

KM/IST

SENGKETA LAHAN: Plt Disdik Sampang, H Sumadi mengaku jika pihaknya sudah membeli tanah tersebut dari sang pemilik.

Page 11: Edisi 15 Februari 2013

Utang Kekalahan dari Tim Papua Terbayar Impas

BANGKALAN-Bangkit dan langsung lesakkan dua gol, luar biasa! Itulah kata yang pas disematkan buat Osas Marvel-ous Ikpefua Saha.

Padahal empat bulan terakhir, kritik keras datang bertubi dari sejumlah su-porter Persepam Madura United (P-MU). Mereka menganggap striker asal Nigeria ini tidak memiliki kualitas sebagai striker termahal di P-MU. Nyatannya, dengan tekad membaja untuk bangkit sumbang gol buat P-MU, Osas langsung injak gas, dua gol sekaligus.

”Terima kasih atas kepercayaan ma-syarakat Madura terhadap saya, dan terima kasih atas dukungan yang terus diberikan kepada kami,” ujar Osas Saha usainya pertandingan.

Dengan raihan tersebut, kendati masih belum bisa mengejar pemuncak pencetak gol sementara di kompetisi ISL, nama Osas tercatat sebagai salah satu pe-main yang melesakkan dua gol dalam catatan ISL musim ini. Apalagi memang tidak gampang dalam satu pertandingan seorang pemain bisa melesakkan dua gol sekaligus.

Dua gol yang dilesakkannya, menurut Osas seluruhnya dipersembahkan bagi suporter P-MU. ”Saya mohon maaf dalam

beberapa pertandingan belum bisa cetak gol. Dan gol hari ini seluruhnya adalah untuk saudara-saudaraku di Madura,” ujar Osas Saha.

”Ayo kejar impianmu Osas, minimal kamu harus kembali cetak 19 gol seperti musim lalu,” ujar Umam, salah satu su-porter P-MU asal Pamekasan coba suntik semangat.

Yang menarik, hasil pertandingan ke-marin, selain menambah pundi-pundi poin P-MU menjadi enam, juga makin mengurangi minus gol. Total empat gol yang dimasukkan anak-anak Laskar Sape Kerap. Sementara mereka masih punya utang kemasukan 12 gol.

”Masih minus delapan Bang Zaenal,”

ujar Mimit kepada el-capitno P-MU usainya pertandingan.

Ucapan tersebut sebagai gambaran jika kemenangan yang diraih hari ini harus segera disusul dengan kemenangan lain.

Kendati demikian, utang kekalahan atas dua tim asal Papua terbalas sudah. Saat ini kedudukan menjadi seri 2-2. Tapi per-siapan harus terus berlanjut. Pasalnya, tim yang akan dihadapi pada laga selanjutnya adalah tim yang tercatat tiga kali men-galahkan P-MU. Yakni, PS Barito Putra.

”Kami sudah mulai menatap pertand-ingan berikutnya, ini kompetisi. Jika harus libur, kami hanya punya sedikit waktu,” jelas Pelatih Kepala P-MU Dan-iel Roekito. (bri/ed)

KM/RYAN KALIG

ATRAKTIF: Dengan kawalan ketat pemain belakang lawan, Osas Saha mencoba tendangan salto saat kemelut terjadi di depan gawang Persiram Raja Ampat yang dikawal Jendri Pitoy.

Gol Osas untuk Madura

Email Redaksi: [email protected]

12 JUMAT 15 Februari 2013

Free KICKMulai Dipayungi Dewi Fortuna

KEMENANGAN P-MU atas Persiram Raja Ampat kemarin, seakan penebus kutukan bagi Laskar Sape Kerap. Dimana Zae-nal Arif dan kawan-kawan seakan sudah mulai dipayungi Dewi Fortuna. Menghadapi tim yang diperkuat pemain buangan P-MU kala seleksi awal pembentukan tim, ternyata tidak selamanya harus berakhir kalah.

Terbukti, pada laga kemarin, kendati terdapat nama James Koko Lomel yang pernah ikut memperkuat P-MU beberapa waktu lalu, Zaenal Arif dan kawan-kawan sama sekali tak memberi mereka sangu pulang alias dengan tangan hampa. Tiga poin tersedia seluruhnya diraup sempurna oleh tuan rumah.

Demikian juga dengan striker utamanya, Osas Saha. Sempat dikuatirkan tak bisa memberi kontribusi nyata terhadap tim kebanggaan warga Madura, ternyata dia mampu menyang-kalnya. Puasa gol selama empat bulan kebersamaannya dengan P-MU, dijawabnya sekaligus den-gan dua gol pada pertandingan kemarin. (bri/ed)

Rata-rata Satu Kartu Kuning

HINGGA pertandingan ke-limanya di pentas ISL, skuad P-MU sudah mengoleksi lima kartu kuning. Pada pertandingan kemarin, kartu kuning didapat-kan Fachruddin Wahyu Aryanto pada menit 46. Dengan kartu kuning tersebut, praktis seluruh penggawa P-MU mengoleksi kartu kuning dengan rata-rata satu setiap pertandingan. (bri/ed)

MINUTE BY MINUTE4’ Lewati 3 pemain belakang P-MU,

shoot No 7 masih lemah.8’ Sundulan Busari menyambut sepak

pojok Rossy, terlalu tinggi.12’ Gol terjadi untuk Persiram oleh No

99 menyambut umpan James Koko.22 Insiden salto Osas Saha dan Lee

secara bersamaan, mengenai Adelmund.

26 Shoot Rossy dar i luar kotak diantisipasi Jendry Pitoy.

30 Shooting keras Michael Orah dari luar kotak penalti tepat di posisi Jendry.

32 Set piece Adelmund tipis di atas mistar.

35 Sundulan Adelmund umpan Rossy masih mampu diblok kiper Persiram.

38 Gol balasan Osas, juga lewat sundulan. Berawal dari umpan Busari dari sisi kanan, Osas yang berdiri bebas menyambut dengan sundulan terarah ke pojok kanan atas gawang Jendry Pitoy.

39 (Persiram) 3 keluar 27 masuk.45 Shoot kaki kanan Zaenal Arif masih

membentur tiang. Injury time 2 menit

Babak II49 Free k ick Seme, masih bisa

diamankan Galih Firmansyah.49 Fachrudin dikartu kuning.50 Peluang Pemain 99 masih terlalu

tinggi.52 Shoot Seme terlalu lemah.52 Gol kedua Osas tercipta. Melalui

serangan balik cepat, solorun Osas melewati Kubay, berakhir sepakan pelan. Jendry Pitoy mati langkah.

54 Sundulan Kubay membentur tiang kanan Galih Firmansyah.

59 Salto Osas masih bisa diamankan Jendry.

62 Shoot Adelmund dari jarak 30 meter diamankan Jendry dengan membuang bola ke kiri gawangnya.

62 (Persiram) 99 keluar diganti 87.66 Kubay kartu kuning.68 Peluang emas Rossy memanfaatkan

salah umpan bek sayap kanan Persiram (No 13). Masih tipis di atas mistar.

69 (Persiram) 11 keluar 14 masuk.76 Gol Busari dianulir karena menerima

umpan tarik Osas yang berdiri offside.

77-87 Solorun melewati Adelmund, shootingnya masih lemah.

79 Issaac masuk menggant ikan Adelmund.

80 Lee DIkartu kuning.83 penyelamatan akrobatik Galih

menangkap bola l iar di mulut gawangnya.

84 87 dikartu kuning setelah melanggar Orah.

84 Indriyanto masuk menggantikan Rossy.

87 Lepas dari jebakan offside, shoot no 87 masih melambung tipis di atas mistar gawang Galih.

89 Serangan balik P-MU melalui Issaac dihentikan akibat no 88 terjatuh.

89 Firly terlibat saling dorong dengan pemain Persiram.

Injury time 2 menit.

ISL 2012 / 2013

KLASEMEN SEMENTARA

NO KLUB P W D L GD PTS

1. MITRA KUKAR 6 5 0 1 14-9 15

2. GRESIK UNITED 7 4 1 2 10-9 13

3. AREMA INDONESIA 7 4 0 3 14-7 12

4. PERSIPURA 5 3 2 0 11-2 11

5. BARITO PUTERA 5 2 2 1 6-5 8

6. SRIWIJAYA FC 6 2 2 2 12-12 8

7. PERSISAM 6 2 2 2 10-10 8

8. PERSITA 6 2 2 2 7-9 8

9. PERSIRAM 6 2 1 3 7-9 7

10. PERSIB 4 1 3 0 7-5 6

11. PERSELA 5 2 0 3 8-7 6

12. PELITA BANDUNG RAYA 6 1 3 2 8-9 6

13. PSPS 6 1 3 2 3-4 6

14. PERSIWA 5 2 0 3 7-10 6

15. PERSEPAM MU 5 2 0 3 4-12 6

16. PERSIBA BALIKPAPAN 5 1 2 2 4-6 5

17. PERSIJA 6 1 2 3 8-12 5

18. PERSIDAFON 6 1 1 4 8-11 4

Sayonara Juru Kunci Klasemen SementaraBANGKALAN-Olahraga sepak bola

memang sesuai dengan bentuknya, yakni bundar. Sehingga hasil akhirnya sulit diprediksi. P-MU pada laga perdananya di ISL harus mengaku kalah dengan gol telak atas Persela Lamongan, 4-0. Dan kebetulan lawan yang dihadapi P-MU kemarin, Persiram Raja Ampat, adalah tim yang mengalahkan Persela Lamongan dengan skor 3-1.

Nyatannya, Persiram yang digjaya dalam tiga pertandingan terakhirnya, harus keok dari tim promosi P-MU. Tak tanggung, yang dihadapi Persiram adalah klub sarat prestasi. Masing-masing imbang 2-2 dengan Persib Bandung, menang 2-0 dari Persita Tangerang, dan mengalahkan Persela Lamongan 3-1 di kandang lawan.

”Kalau hitung-hitungan di atas kertas, P-MU kalah. Dengan Persib pada Inter Island Cup P-MU kalah 3-0, sementara mereka bisa menahan imbang 2-2,” ujar Manajer P-MU Achsanul Qosasi mengu-rai ceritanya.

Nyatanya, semangat dan kerja keras selama di lapangan menjadikan prediksi di atas kertas tersebut buyar dengan send-irinya. P-MU ternyata bisa membabat Per-siram yang menjadi pembunuh tim besar.

Atas kemenangan yang telah didapat-kan anak-anak P-MU tersebut, Achsanul tak lupa mengucapkan selamat. Karena

seluruh pemain sudah main sungguh-sungguh guna memberi kemenangan bagi warga Madura.

Kemenangan keduanya di pentas ISL memang masih baru permulaan dari jalan panjang yang akan dilakoni Zaenal Arif dan kawan-kawan. Masih terdapat 29 lagi per-tandingan yang harus dilalui. Dari sejumlah pertandingan tersebut, masih terdapat 15

laga yang akan digelar di kandang P-MU.”Kita semua warga Madura sangat ber-

syukur karena hari ini telah mengucapkan sayonara juru kunci klasemen. Tugas kita selanjutnya adalah mengangkat performa tim Madura untuk makin menjauh dari juru kunci. Dan itu tidak mudah, semua elemen harus bersatu. Pemain, suporter, dan warga Madura lainnya,” seru AQ. (bri/ed)

KM/RYAN KALIG

SEMRINGAH: Manajer P-MU Achsanul Qosasi (kanan) menepuk pundak Issac Djober usai Laskar Sape Kerap membungkam Persiram Raja Ampat 2-1 di SGB kemarin sore.

BANGKALAN-Menjadi satu-satunya tim sepak bola di Madura yang mentas di ISL, menjadikan P-MU sebagai mag-net tersendiri warga Madura. Terbukti, ribuan warga Pulau Garam kemarin sore memadati Stadion Gelora Bangkalan (SGB) yang menjadi home base P-MU. Bahkan, seluruh tribun penonton yang tersedia terisi suporter dengan warna khas loreng merah putih.

Secara pasti berapa jumlah pemasu-kan yang dicapai dalam pertandingan kemarin memang masih belum dirilis langsung oleh panitia pelaksana (panpel) setempat. Kendati demikian, hal yang patut diacungi jempol pada pertandin-gan kemarin adalah bagaimana suporter masuk stadion dengan tertib.

Sayangnya, tertib masuk stadion tidak dibarengi tertib selama jalannya pertand-ingan. Masih banyak botol-botol dan ke-masan minuman kotak yang dilemparkan penonton ke tengah lapangan. Sehingga

sebelum pertandingan babak kedua, panpel setempat menyerukan melalui pengeras suara agar tak mengulanginya.

Lebih aneh lagi, saat sejumlah ofisial tim bersiap masuk lapangan guna me-nyiapkan peralatan untuk pemanasan pemain. Terlihat, sejumlah petugas keamanan masih duduk santai di bench pemain. Dengan santainya mereka mero-kok. Padahal sejumlah oficial tim sedang mempersiapkan berbagai peralatan.

Tak ayal, persiapan tersebut lebih banyak dilakukan di luar bench. Dan oficial baru memanfaatkan bench setelah petugas ke-manan tidak lagi duduk di tempat tersebut.

Aura P-MU saat ini memang mampu menyedot sejumlah warga Madura. Du-kungan terus mengalir seiring prestasi dan permainan yang enak untuk dinik-mati sebagai hiburan. Kesadaran untuk memberi dukungan dengan atraktif tanpa melakukan tindakan anarkhis terus ter-saji di tribun timur SGB. (bri/ed)

Aura P-MU Memang Luar Biasa

KM/TABRI S. MUNIR

MENGULAR: Dengan tertib suporter P-MU menuju pintu masuk stadion guna mendukung penampilan tim kesayangannya.