edisi 002/des2011

4
Media Dari Desa Untuk Indonesia Merdeka Edisi : 002 / Tahun I / Desember 2011 Dwiminggu Pertama / harga Rp. 5.000,- (luar jawa tambah ongkos kirim) www.desamerdeka.com Masyarakat Desa Cerdas, Aparat Desa Profesional KOMITE NASIONAL MASYARAKAT INDONESIA Jl Tebet Utara III no 7 - Tebet - Jakarta Selatan. Tlp. 021- 835 2470 Fak. 021 - 831 1238 Email : [email protected] Jurnal “demonstran” desa.. Membaca Asa Mayjen TNI (Purn) M. Djali Yusuf “Demo aparat desa ke Jakarta adalah hal yang wajar karena menuntut kesejahteraan dan pembangunan desa, saya harap tuntutan mereka tidak berlebihan. Saya percaya, mereka tulus berjuang untuk kesejahteraan desa, mungkin karena Bupati dan Gubernur yang kurang mampu memfasilitasi Desa Harus Dikelola Profesional b Keterisolasian Informasi di Desa Harus Dibuka d Demonstran Harus Waspadai Free Rider c Pemda Harus Bertanggung Jawab Membangun Perdesaan b Terbuka kesempatan untuk memiliki dan mengelola dalam server dan jaringan Desa Merdeka Informasi lebih lanjut silahkan klik surat kabar online www.desamerdeka.org/mitramedia Gedung Relawan Bangsa - Jl. Dr. Saharjo No. 40 Manggarai Jakarta Selatan – 12870 Telp. (021) 83785495 – Faks. (021) 83791376 - homepage : www.desamerdeka.org

Upload: suryokoco-suryoputro

Post on 13-Feb-2016

240 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Jeunal Desa Merdeka, Dari Desa Untuk Indonesia Merdeka

TRANSCRIPT

Page 1: edisi 002/des2011

Media Dari Desa Untuk Indonesia MerdekaEdisi : 002 / Tahun I / Desember 2011

Dwiminggu Pertama / harga Rp. 5.000,-(luar jawa tambah ongkos kirim)

www.desamerdeka.com

Masyarakat Desa Cerdas, Aparat Desa ProfesionalKOMITE NASIONAL MASYARAKAT INDONESIA

Jl Tebet Utara III no 7 - Tebet - Jakarta Selatan.Tlp. 021- 835 2470 Fak. 021 - 831 1238

Email : [email protected]

Jurnal

“demonstran” desa..

Membaca Asa

Mayjen TNI (Purn)

M. Djali Yusuf“Demo aparat desa ke Jakarta adalah hal yang wajar karenamenuntut kesejahteraan dan pembangunan desa, saya haraptuntutan mereka tidak berlebihan. Saya percaya, mereka tulusberjuang untuk kesejahteraan desa, mungkin karena Bupatidan Gubernur yang kurang mampu memfasilitasi ”

Desa HarusDikelola Profesional

b

Keterisolasian Informasidi Desa Harus Dibuka

d

Demonstran HarusWaspadai Free Rider

c

Pemda Harus BertanggungJawab Membangun Perdesaan

b

Terbuka kesempatan untukmemiliki dan mengelola

dalam server dan jaringan Desa MerdekaInformasi lebih lanjut silahkan klik

surat kabar online

www.desamerdeka.org/mitramedia

Gedung Relawan Bangsa - Jl. Dr. Saharjo No. 40 Manggarai Jakarta Selatan – 12870 Telp. (021) 83785495 – Faks. (021) 83791376 - homepage : www.desamerdeka.org

Page 2: edisi 002/des2011

Sejarah terbentuknya negara Indonesiaadalah dibentuk dari beberapa kerajaanyang dijajah oleh bangsa asing, jadibangsa ini ada sebelum ada negaraIndonesia. Keberadaan bangsa /kerajaan yang dijajah ini telah pulaterbangun kelompok masyarakat yangdalam kesatuan wilayahnya di sebutdesa (di Jawa ), kampung (di Papua) ,Nagari (di Sumatera) atau sebutansebutan lainnya.

Kini tatanan desa telah diseragamkankarena telah terbentuk negara RepublikIndonesia, tetapi hal ini tidak kita harusdengan serta merta mematikan kearifanlokal dan budaya yang telah tumbuhdimasyarakat. Hal ini memungkinkandilakukan karena menurut PeraturanPemerintah Nomor 72 Tahun 2005

tentang Desa, disebut bahwa Desaadalah kesatuan masyarakat hukumyang memiliki batas-batas wilayah yangberwenang untuk mengatur danmengurus kepentingan masyarakatsetempat, berdasarkan asal-usul dan adatistiadat setempat yang diakui dandihormati dalam sistem PemerintahanNegara Kesatuan Republik Indonesia.

Berangkat dari hal tersebut makadiharapkan kita mampu menghidupkankembali kearifan lokal yang dahulupernah ada dalam komunitas masyarakatpedesaan yang dapat mendukungPembangunan Nasional, sebagai bentukpartisipasi aktif masyarakat pedesaan,gunan memperkokoh ketahanan desamenuju desa mandiri dan sejahteradalam negara kesatuan Republik

IndonesiaSemangat kerelawanan harus

dikembangkan dan dipertahankan yangdalam karakteristiknya, masyarakat desasangat menjujung tinggi kebersamaan,kekeluargaan dan kegotongroyongan.

Profesionalisme Pengelolaan Desaperlu dipahami sebagai bentukpenanganan sesuai bidang dankeahliannya dan penghargaan atasprofesi tidak harus dalam kerangkamaterialistik. Sudah saatnya Desadikelola oleh aparatur desa yangprofesonal dan dihargai secarap r o p o r s i o n a l d a l a m s i s t e mpemerintahan.

Adalah : Ketua Umum Relawan Bangsa,Sekjen Keluarga Mahasiswa danAlumni

Penerima Beasiswa Supersemar , KetuaDewan Masjid Indonesia, tinggal diJakarta

Pendiri / Pemimpin UmumDewan Redaksi

Pemimpin Redaksi Biro :(Aceh) (Jabar),

(Jateng), (Jatim), (Sulsel)Pemimpin PerusahaanAlamat Redaksi dan Usaha

: Suryokoco Suryoputro;: Mayjen (Pur) TNI M. Djali Jusuf, Ir. HM Suaib Didu MM, H. Ponmei Siregar, Ir. Ugik Kurniadi, Ir.

Faisal Reza Yoenoes, Bambang Dwi Rachmat S, Ir. Usman Asri, Rangga Joni: Suryokoco Suryoputro; Sekretaris Redaksi : Surya Artamura; Rahmi Fajri, Zulfahmi S

, Ayi Sumarna, Dudung Hidayat, Nana Supriatna, Daryoko, Eriek Nugraha Ramdan Dwi Gatno,Toying, Fathkul muin, Johan Irawan, Santoso, Moh Tahril, Ady Sriyono, Samingun, Aref Gunawan, Lasiman, Taufan

Sandi Yudha, Akhmad Mulyadi, Sunandar Mukhlisin:

: Jlemail: [email protected]

Afif FauziTebet Utara III no 7 - Tebet - Jakarta Selatan.

Tlp./Fak. 021 - 831 1238

b Opini

Salam Redaksi Desa Harus Dikelola Profesionaloleh : Ir. H. M Suaib Didu MM

M e m b a n g u n d e s adalam tanaman panganharus ada koordinasihulu dan hilir, harusmelalui satu systemyang konfrehensif.

D a l a m p r o s e spembangunan seringt e r j a d i p u t u skomun ikas i an t a rp e m e r i n t a h p u s a tdengan pemerintahd a e r a h . S e b a g a icontoh, Departemenpertanian tidak adakomunikasi dengand i n a s p e r t a n i a ndidaerah sehinggak e b u t u h a n d a r i

masyarakat untuk membangun pertanian (usahatanaman pangan) menjadi tidak semestinya, tidaktepat sasaran sehingga tidak tercapai tujuan

peningkatan perekonomian masyarakat.Diperlukan organisasi yang mampu menjadi

perantara, komunikator antara pemerintah pusat(hulu) dengan pemerintah daerah (hilir). Untuk itu,KNMI merasa punya kewajiban untuk bersediamenjadi komunikator dengan pemerintah pusatdengan pemerintah daerah untuk mensukseskanprogram pertanian masyarakat.

Program untuk mensukseskan tanaman panganpada masyarakat berdasar informasi dari dirjenpertanian tanaman pangan (kementrian pertanian),KNMI telah mengambil peran tersebut.

2000 H tanah di daerah Kabupaten Garutbagian Selatan, dengan komunikasi yang dilakukanoleh KNMI degan Petani, Kepala Desa sampaiCamat, akhirnya mereka bersedia untuk bersamamembangun tanah tersebut dijadikan menjadisawah produktif.

Dengan kehadiran KNMI, maka Bupati Garutbersama kepala dinas berperan aktif danmemahami persis tugas dan fungsi dewanpertimbangan otonomi daerah baik dipusat

sehingga mampu untuk menyelesaikan pembangunantersebut diwilayah nya.

Berdasarkan Peraturan Presiden no 28 tahun 2005tentang Dewan Pertimbangan Otonomi Daerahdisebutkan bahwa Pimpinan Dewan PertimbanganOtonomi daerah bersama anggotanya menyampaikanusulan kepada presiden apabila pembangunandiwilayah tersebut yang menyangkut kegitan-kegiatantersebut diatas ada kekurangan dana, maka timtersebut menyampaikan hal ini pada Presiden untukmembicarakan lebih lanjut demi suksesnya kegiatantersebut diatas.

Karena KNMI memahami persis tentanghubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerahdalam melaksanakan program pro rakyat yangdimaksud dengan Presiden Republik Indonesia, makaKNMI mampu menjadi agen dalam prosespembagunan daerah

Adalah Ketua DPP KNMI Bidang Kebudaya &Pariwisata, Ketua Biro Kekuatan Dephan DPP PartaiDemokrat

Pemda Harus Bertanggung Jawab Membangun Perdesaanoleh : Drs. John Quartus Rahawarin

Jakarta : Dalam hasil rapat Pimpinan PusatRelawan Pemberdayaan Desa Nusantara,disepakati untuk melayangkan surat keberatanatas iklan “Super Ampuh 24 Jam” versi Tukul dariXL.

Surat yang dikirim kepada Komisi PenyiaranIndonesa (KPI) dan PT XL Axiaat Tbk (XL)akhirnya mendapat tanggapan.

Tanggapan XL diterima pada tangga14Oktober 2011 ditandatangi olah Febriati Nadira,Head of Corporate Communication PT XLAxiaatTbk (XL). Dalam tangapan tersebut disampaikanpermohonan maaf jika iklan tersebut tidakberkenan bagi masyarakat desa

Terkait dengan keberatan pengurus RPDNatas iklan tersebut, XLmenyampaikan sama sekalitidak bermaksud untuk merendahkan harkat danmartabat masyarakat pedesaan atau pihak

manapun.Disampaikan dengan iklan tersebut justru XL

ingin mengajak semua kalangan masyarakat,termasuk kalangan menengah ke bawah untuk tidak

ragu lagi memanfaatkan layanan internet untukmendukung berbagai aktivitas serta meningkatkanproduktivitas.

Penggunaan Kata “Ndeso” bertujuan marketingdan menghibur, dan XL berharap iklan ini jugasekaligus mampu menginspirasi masyarakat.

Atas tanggapan tersebut PP RPDN tetapmengajuakan keberatan dan meminta iklan tersebutdicabut dan diganti dengan materi yang lebihmendidik buak memperolok keadaan.

KPI pun akhirnya pada Jumat, 28 Oktober 201100:00 mengeluarkan himbauan kepada seluruh stasiunTV untuk tidak menayang iklan XL"ndeso" tersebut.

Dari hal tersebut maka akhirnya kita tidak lagimelihat iklan dengan kata “ndeso”. Iklan versi tukulkemudian menggunakan kata “kuno” untukmengganti kata “ndeso”. (rpdn)

Pernyataan Keberatan Iklan XL

“Akhirnya Tukul dan XL Menggunakan kata KUNO” Kabar RPDN

Penerbit

Alamat

: Media Desa Merdeka

:Jl Saharjo No 40 - Jakarta Selatan

WebsiteEmail

: http://www.pasardesa.com/: [email protected]/

Page 3: edisi 002/des2011

Jakarta – DMC : Mayjen TNI (Purn) Jali YusufKetua Umum Dewan Pimpinan Pusat KomiteNasional Masyarkat Indonesia (DPP KNMI),memandang demo aparatur desa adalah sebuahkewajaran. “Ya kalau jalur komunikasi berjenjangke Bupati Walikota dan Gubernur sudahdilakukan dan tidak ada jalan keluar, maka demoperangkat desa ke Jakarta adalah sebuahkewajaran” kata Jali Yusuf saat menerima

(6/12).Demo perangkat desa harus dilihat sumber

masalahnya. ”Demo, baik perangkat desa atausiapapun jangan hanya dilihat demonya, tapiharus dicari sumber masalahnya. Perangkat desamenginginkan kesejahteraan adalah hal yang

wajar karena mereka adalah wajah pemerintahanpaling depan dari negara ini. Berhasil tidaknyapembangunan dan besar kecilnya peran sertamasyarakat dalam proses pembangunanperangkat desa lah kuncinya. Kepala desa adalahtokoh panutan yang sangat berperan pentingdalam menumbuhkan partisipasi masyarakat.”jelas mantan staff khusus Kepresidenan bidangkomunikasi politik ini.

Tuntutan pendemo diharapkan tidakberlebihan, harus melihat kemampuanpemerintah. “Saya selalu merinding kalo bicaradesa, karena desa adalah kekuatan utama bangsaini. Tentang tuntutan perangkat desa selayaknyajuga melihat pada kemampuan pemerintah danmengikuti kaedah pemerintahan yang ada. Janganberlebihan dalam tuntutan dan jangan anarkhisdalam aksinya” harap JaliYusuf.

Perangkat desa tidak akan mampumelaksanakan tugasnya dengan baik bila merekatidak memiliki kesejahteraan. “RUU desa sayaharapkan mampu mengakumudir harapanmasyarakat desa dan kesejahteraan apratur desa.

Kita di KNMI mendukung perjuangankesejahteraan perangkat desa. Bagaimanamungkin mereka bekerja dengan baik kalo perutlapar. Makanya beberapa kali KNMI jugamenyediakan tempat teman teman PPDI untuksekedar menginap di sekretariat saat mereka ada

agenda di Jakarta” jelas Jendral purnawira yangpernah bertugas di Aceh sebagai PangdamIskandar Muda.

Demo perangkat desa menunjukkan Bupatidan Gubernur tidak mampu menjebatani harapanmereka. “Saya percaya, mereka tulus berjuanguntuk kesejahteraan desa, mungkin Bupati danGubernur nya saja yang kurang mampumemfasilitasi harapan mereka ke PemerintahPusat. Dengan adanya asosiasi Bupati, asosiasiGubernur itu adalah indikasi kelemahan merekadalam melakukan fungsi koordinasi antar mereka.Jadi layaklah kalo perangkat desa melakukan halyang sama untuk keperluan memperjuangkan hakmereka. Bupati Gubernur harus lebih anggap ataspermasalahan perangkat desa. Perangkat desa itukan aparat yang yang harus mereka bina, lindungidan diberi apresisasi atas kerjanya” kata JaliYusuf.

Diharapakan tidak ada muatan politik dalamdemo aparat desa. ”Ketulusan memperjuangkanhak, harus diikuti dengan kehati hatian pendemodalam bergerak. Jangan sampai ada kepentinganpolitik yang menunggangi. Kalau sampai adakepentingan politik yang menunggangi bisadipastikan perjuangan tidak akan mulus. Pastiakan ada tarik menarik kepentingan dan berujungpada tidak lagi solid dalam perjuangan” kata JaliYusuf menutup pembicaraan. (SAA)

desamerdeka

c

Jali Yusuf : Wajar Aparat Desa Demo Ke Jakarta

Fokus

Jakarta – DMC : Demonstrasi dilakukan olehaparatur pemerintahan desa adalah sesuatu yanglangka. “Demo dilakukan oleh apraturpemerintahan desa adalah sesuatu yang belumpernah terjadi sebelumnya (reformasi-red).Menurut saya ini tidak bisa dilepaskan karenaadanya demokratisasi multi partai yang berlaku diIndonesia” kata Siti Zuhro Peneliti senior PusatPenelitian Politik-LIPI ini.

Desa telah bergeser dari entitas sebuah satuanmasyarakat hukum yang mengatur dan menguruskepentingan masyarakat setempat, berdasarkanasal-usul dan adat istiadat setempat. ”Desasekarang sepertinya telah bergeser dari sebuahkesatuan hak asal usul dan adat istiadat. Desa telahterbawa dalam fragmentasi politik, dan ini adalahkonsekwensi dari pola demokratisasi denganmulti partai. Dulu Golkar dengan kekuatanbirokrasi mampu melakukan penetrasi politikdesa, sekarang semua partai ”bermain” untukmendapatkan dukungan politik di massa pemilihyang banyak tinggal di desa desa” tegas Zuhro.

Materi tuntutan demonstran lebih padakepentingan kekuasaan dan kesejahteraan elitdesa, bukan untuk kesejahteraan masyarakat desa.

”Apabila dilihat materi yang diusung dalamdemonstrasi adalah urusan kekuasaan yangcenderung mendukung pro status qou dankesejahteraan elite desa semata. Mereka berharapmasa jabatan kades yang lebih panjang dan tidakdibatasi, dana langsung ke desa dengan besarantertentu, berharap semua perangkat desa diangkatPNS jelas bukan bahasa kepentingan masyarakatdesa secara langsung.” lanjutnya saat menerima

di ruang tunggu RRI Jakarta (3/12).Demonstrasi memiliki sisi positf dan negatif.

”Demonstras i posi t i f dalam kerangkademokratisasi, tetapi apabila tidak berhati hatidalam membawa kepentingan demonstran makasangat mungkin akan ada (pendomplengkepentingan – red). Dan ini adalahpolitisi dengan kepentngan politik praktisnyakarena melihat desa sebagai komoditas politikyang menarik untuk diperebutkan. PDIPperjuangan dengan mas Budiman Sujatmikomengambil peran pendidikan politik, Golkarmengambil posisi penguatan ekonomi, nantiDemokrat dengan sisi lainnya dan semua partaiakan sangat mungkin mengambil simpati dengancara yang lain” jelasnya.

Tidak ada konsep otonomi tingkat III dalamRUU Desa. ”Dari RUU Desa yang saya tahu,pemerintah tidak merancang otonomi tingkat III,artinya demontrasi yang ada tidaklah efektif, dansangat mungkin hanya akan menjadi komoditasbagi elite semata baik elite desa maupun partaipolitik” demikian Zuhro menutup pembicaraan .(DSA)

desamerdeka

free riderfree rider

Siti Zuhro : Demonstran Harus Waspadai Free Rider

Jakarta – DMC : Kapala Desa SidoharjoKecamatan Samigaluh Kulonprogo Budi HutomoPutro mengatakan desa masih sangat butuh danabesar untuk infrastruktur. “Desa memang sangatmemerlukan dana yang besar untuk pembangunaninfrastrur, sehingga wajar bila desa berharapuntuk ada alokasi dana khusus ke desa, meskipunmemang memerlukan pendampingan dalampengelolaan” kata Budi yang baru baru inimenerima penghargaan Adhikarya PanganNusantara dalam kategori pembina ketahananpangan tingkat nasional.

Desa Sidoarjo yang dipimpinan Budi Hutomojuga mendapatkan penghargaan dalam bidangDesa mandiri pangan kategori pengguna kreatifteknologi.

PNPM adalah model yang sudah cukup baikdalam pembangunan di desa. “Memang tidakharus blockgrant, dengan meningkatkan besaran

alokasi untuk PNPM menurut saya juga sudahcukup. Saat ini kesiapan dana PNPM belummampu memenuhi usulan musrenbang desa yangtelah disepakati” kata kepala desa berprestasi inisaat dihubungi di jakarta (7/12).

Jabatan Kepala Desa memang tidak cukup 6tahun dan pembatasan lebh baik dengan umur. “6tahun menjabat itu efektif hanya ada waktu 3-4tahun membangun, karena pada 2—3 tahunpertama masih dalam proses pengonsolidasianmasyarkat yang sempat renggang karena pilkades,dan pembatasan dua periode berakibat padaadanya potensi kades muda yang tidak bisamencalonkan lagi sementara dia masihdikehendaki masyarkat” je lasnya saatmenanggapi usulan teman temannya yangberdemo.

Demo perangkat desa yakin tidak ada muatanpolitik. “saya yakin demo teman teman tidak ada

muatan politik, kalau ada oknum yangmemanfaatkan mungkin ada tapi tidak banyak”katanya. (atmr)

desamerdeka

Budi Hutomo Putro, S.S : Yang Diperlukan Desa adalah Infrastruktur

Page 4: edisi 002/des2011

Malang – DMC : Desa, baik masyarakat dan aparatpemerintahannya adalah komunitas yang rentan denganpermasalahan hukum. “Keterbatasan informasi danpemahaman hukum masyarakat dan perangkat desa terkadangmereka menjadi korban dalam permasalahan hukum” kata RezaTrianto SH. M.Hum, Wakil Ketua Majelis PertimbanganOrganisasi Komite Nasional Masyarakat Indonesia (MPOKNMI).

Membela orang desa adalah sebuah keterpangilan bagipengacara yang tinggal di Malang Jawa Timur ini.”Buat saya

membela kasus hukum yang menimpa perangkat desa danmasyarakat desa adalah sebuah keterpangilan tersendiri.

Dan menjadi kepuasan tersendiri untuk saya ketika bisamelakukan pembelaan pada mereka” katanya.

Pembelaan terhadap kepala desa adalah salahsatu yang pernah dilakukan Reza. “Kasus

penerbangan pohon jati milik warga desasesuai krawangan & letter C ternyata diklaim

Perhutani, yang sebenarnya perkara

Perdata, kades mendapat perlakukan tidak adil yaitudikriminalisasikan dan ditahan. karena dianggap terlibat dalamkasus ilegal logging. Ini adalah salah satu contoh lemahnya desadan aparat desa dalam pemahaman hukum yang kemudiandengan mudah di didholimi oleh pihak diluar desa” jelas Rezayang menyelesaikan pendidikan magister hukum di UniversitasMerdeka Malang ini.

Saat ini Reza juga sedang malakukan pembelaan terhadapwarga desa Petaling Muaro Jambi yang tanahnya diserobotperusahaan asing, serta memperjuangan hak 800 ha tanah wargadesa Telogo Blitar.

“Komitmen saya terhadap desa karena desa adalah ujungtombak pemerintahan” kata Reza yang sejak tahun 2004mengibarkan bendera pelayanan hukum dengan nama “REZA&Associates”.

“Meskipun saya sibuk, saya selalu berusaha untuk bisamembantu desa” kata Advokad DPP IKADIN yang aktif dalamberbagai kegiatan sosial politik dan juga berkantor di Jakarta ini.(Afif Fauzi)

Adi SasonoKetua CO-OP Indonesia Foundation

Rizal Junaidi SE

Jakarta – DMC : Ketika berbicara tentang desa, maka yangpertama kali terpikir oleh Adi Sasono, Ketua COOP IndonesiaFoundation adalah kemandirian desa pada masa kerajaanSriwijaya dan Majapahit. “Dulu desa itu mandiri, bahkan saatkerajaan Sriwijaya dan Majapahit, desa desa itu secara rutinmenyerahkan , sebagai bentuk penghormatanterhadap raja mereka” katanya membuka pembicaraan dengan

Saat ini salah satu permasalah desa adalah keterbatasanakses informasi. “Desa telah terisolasi informasi, ini membuatmasyarakat desa tidak mampu melihat peluang danmengembangkan potensi yang dimiikinya dengan baik.Mereka terjebak dengan sistem dan permainandalam hal menjual bahkan memproduksi hasil pertaniannya”lanjut mantan Menteri Koperasi dan UKM pada era KabinetReformasi Pembangunan ini.

Memberi akses internet adalah cara menyelesaikanketerisolasian informasi di desa. “Kita harus memulai untukmemberikan kemudahan akses informasi pada masyarakatdesa, juga memberikan penyadaran pentingnya informasi

internet bagi mereka. Dengan internet, masyarakat dapatmelakukan efisiensi biaya ekonomi dalam hal ini pemotonganjalur distribusi. Petani bisa langsung berhubungan dengan

, mencari solusi untuk permasalahan pertaniaanya,mendapatkan supplier dan mtra untuk keperluan usaha taninyajuga bisa juga mendapatkan solusi untuk pembiayaan yangdihadapi” terangAdi Sasono dengan semangat.

Coop Indonesia Foundation sebagai organisasi nongoverment , sedang mencoba ikut terlibat aktif dalam rangkapengembangan teknologi informasi ini. ”Ada enam hak dasarmasyarakat yaitu : pangan, air, energi, papan, kesehatan danpendidikan, adalah konsentrasi dari coop Indonesia. Danpengembangan teknologi informasi adalah salah satuyang akan dkembangkan untuk mendukungpenyelesaian masalah enam hak dasar masyarakattersebut” katanya menutup pembicaraan.(SKSP)

upeti raja kaya

desamerdeka.

ijon tengkulak

enduser

Kapala DinasPerindagkop dan UKM Aceh Besar

Keterisolasian Informasi di Desa Harus Dibuka

Reza Trianto, SH, M.HumWakil Ketua Majelis Pertimbangan OrganisasiKomite Nasional Masyarakat Indonesia

Jakarta – DMC : Di Aceh dikenal dua daerah denganperbedaaan karakteristk masyarakat menurut RizalJunadi SE Kepala Dinas Perindagkop dan UKM AcehBesar. “Di Aceh saya mengelompokkan daerahpemberdayaan menjadi dua yaitu daerah pasca tsunamidan pasca konflik. Keduanya memiliki karakteristik yangberbeda, dan untuk mengajak partisipasi masyakatmembangun daerah atau desanya, saudara kita di daerahpasca konflik lebih memiliki partisipasi aktif” kata Rizalsaat ditemui disela sela mengikuti RapatKoordinasi Nasional Pemberdayaan Koperasi danUMKM di Jakarta (8/12),

Koperasi di Maheng adalah bentuk koperasi yangmurni partisipasi aktif masyarakat dan terbukti mamputumbuh berkembang. “Di Maheng, saya pribadi danbeberapa teman melakukan pembinaan dan pelatihanperkoperasian pada masyarakat tanpa ada dukungan dariAPBD. Terbukti dengan pelatihan seminggu sekalidalam dua bulan, masyarakat mampu mendirikan danmengembangkan usaha koparasi. Bahkan saya tidakpercaya ketika mereka mampu menghimpun simpananpokok sampai Rp 400.00,- tiap anggota “lanjutnya

Dalam pemberdayaan masyarakat perlu kebesarantekad aparat, partisipasi masyarakat dan keterbukaan.“Pertama saya sampaikan kepada masyarakat di Maheng,kami siap memberikan pelatihan tanpa “uang bensin”dan jangan berharap bantuan dari pemerintah untuk awalpendirian . Dan ketika mereka menyatakanketertarikannya kami memulai meski tidak ada anggarandari APBD untuk acara itu. Saya sangat memberikanapresiasi pada mereka karena pelatihan yang kitalaksanakan dari jam 9 pagi sampai menjelang dhuhurdengan hanya fasilitasi air minum, tidak ada satupesertapun yang meninggalkan tempat pelatihan”kenangnya saat menemui desamerdea.

Lamteuba adalah sasaran target berikutnya yangakan mendapat pembinaan dari Diperindagkop UKMAceh besar. “Kedepan kami akan melakukan hal serupadi Lateumba, dan kami akan coba hidupkan kembaliKoperasi Unit Desa yang sempat tidak aktif” kata Rizal.

Untuk Desa di Aceh Besar lebih tepatmengembangkan Koperasi dari pada Badan Usaha MilikDesa (BUMDes). “Sampai saat ini kami lebih tertarikmengembangkan koparasi dari pada BUMDes karena,

b e b e r a p a K U D m a s i hberjalan dan yang sudahtidak jalanpun beberapamasih memiliki asset.Kalo kami kembangkanBUMDes khawatir malahterjadi persaingan usahadengan KUD.” tandasR i z a l m e n u t u ppembicaraan. (rgjn/sk)desamerdeka

Lebih Tertarik Koperasi Desa Ketimbang BUMDes

Pembelaan Hukum Untuk Desa Adalah Panggilan