ebook rumus matematika praktis 1
TRANSCRIPT
Rumus Matematika Praktis -1
A. Mengenal Bilangan Bulat
Bilangan Bulat
Bilangan bulat positif
Bilangan nol
Bilangan bulat negatif
0-1-2-3-4 1 2 3 4 5 6 7-5-6-7
nolbilangan bulat negatif bilangan bulat positif
B = { ... 7, -6, -5, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7...} Ciri bilangan positif → ke kanan, maju, naik, ditambah, laba, diberi Ciri bilangan negatif → ke kiri, mundur, turun, dikurang, rugi, diminta, pinjam, hutang
B. Operasi Bilangan Bulat
1. Penjumlahan
contoh :
2 + 3 = 5
0 1 2 3 4 5 6-1-2-3-4-5-6
Rumus
a + b = c Syarat
+ + + = +
- + - = -
+ + - = - bila a < b, + bila a > b, 0 bila a = b
- + + = + bila a < b, + bila a > b, 0 bila a = b
Rumus Matematika Praktis -2
2. Pengurangan
2 – 3 = 2 + (-3) = -1
0 1 2 3 4 5 6-1-2-3-4-5-6
Rumu
a – b = c Syarat
+ – + = - bila a < b, + bila a > b, 0 bila a = b
- – - = + bila a < b, + bila a > b, 0 bila a = b
+ – - = +
- – + = -
C. Sifat Komutatif pada Penjumlahan dan Perkalian
Rumus penjumlahan komutatif = a + b = b + a
Rumus perkalian komutatif = a x b = b x a
Contoh soal :
Penjumlahan komutatif = 13 + 15 = 15 + 13 = 28
Perkalian komutatif = 20 x 14 = 14 x 20 = 280
D. Sifat Asosiatif pada Penjumlahan dan Perkalian
Rumus penjumlahan komutatif = a +( b + c ) = ( b + c ) + a
Rumus perkalian komutatif = (a x b) x c = c x ( b x a )
Contoh soal :
Penjumlahan komutatif = (19 + 12) + 8 = 19 + (12 + 8) = 39
Perkalian komutatif = (10 x 15) x 30 = 10 (15 x 30) = 4500
E. Sifat Distributif Perkalian Terhadap Penjumlahan dan Pengurangan
Rumus Perkalian terhadap Penjumlahan Distributif
= a x (b+ c) = (a x b) + (a x c)
Contoh soal :
13 x (17 + 14) = (13 x 17) + (13 x 14)
= (13 x 17) + (13 x 14)
Rumus Matematika Praktis -3
= 221 + 182
= 403
F. Sifat Distributif Perkalian Terhadap Penjumlahan dan Pengurangan
Rumus Perkalian terhadap Pengurangan Distributif
= a x (b- c) = (a x b) - (a x c)
Contoh soal :
25 x (22 – 15) = (25 x 22) – (25 x 15)
= 550 – 375
= 175
G. Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat
Contoh soal :
3.000 – 450 x 30 : 25 + 850 = . . .
Langkah-langkah untuk mengerjakan adalah sebagai berikut.
1. Kerjakan operasi perkalian terlebih dahulu
2. Lanjutkan dengan operasi pembagian
3. Lakukan operasi pengurangan
4. Terakhir selesaikan operasi penjumlahan
Jawab
3.000 – 450 x 30 : 25 + 850
= 3.000 – 13.500 : 25 + 850
= 3.000 – 540 + 850
= 2.460 + 850
= 3.310
Jadi, 3.000 – 450 x 30 : 25 + 850 = 3.310
Rumus Matematika Praktis -4
H. Operasi Bilangan Bulat Dalam Garis Bilangan
●. Ada 3 jenis bilangan bulat
a. Bilangan bulat positif
b. Bilangan bulat nol (0)
c. Bilangan bulat negatif.
Ada juga yang meneglompokkan bilangan bulat ganjil dan genap
Intinya kalau ditaruh pada garis bilangan batasannya adalah angka nol
Kalau ditarik ke kanan positif semakin besar, sebaliknya kalau ditarik ke kiri
dari nol adalah negatif dan semakin kecil.
Lihat garis bilangan
0 1 2 3 4 5 6 7-1-2-3-4-5-6-7
Negatip Positip
I. PEMFAKTORAN FPB dan KPK
1. PEMFAKTORAN
a) Faktor Prima
Contoh :
1) Faktor prima dari 180 = ....
2
180
90
2 45
3 15
3 5
maka faktor prima dari 180 adalah 2,
3, dan 5
2) Faktor prima dari 3150 adalah 2, 3, 5, 7, sebab faktorisasi prima dari :
23150 = x 32x 5
2x 7
, maka faktor primanya = 2, 3, 5, 7
b. Faktorisasi Prima
Contoh : Faktorisasi prima dari 180 = ... .
Rumus Matematika Praktis -5
Sebab
2
180
90
2 45
3 15
3 5
maka faktorisasi prima dari 180 =
53x2 22
2. FPB
- Untuk menentukan FPB, pilihlah faktor yang sama dan pangkat kecil - Jika faktor sama, pangkat sama diambil salah satu
Contoh soal :
FPB dari 72 dan 84 adalah… .
Jawab :
Cara 1)
Faktor dari 72 dan 84 :
72 = 2 x 2 x 3 x 6
84 = 2 x 2 x 3 x 7
Jadi FPB = 2 x 2 x 3 = 12
Cara 2)
272 84
236 42
318 21
76
dibagi
Jadi FPB = 2 x 2 x 3 = 12
3. KPK
- Untuk menentukan KPK diambil satu dari setiap faktor - Kalau faktor sama pangkat berbeda diambil yang pangkatnya lebih tinggi - Kalau faktor sama, pangkat sama diambil salah satu
Rumus Matematika Praktis -6
Contoh soal :
KPK dari 24, 36 dan 40 adalah… .
Jawab :
Cara 1)
24
2 12
2 6
2 3
36
2 18
2 9
3 3
40
2 20
2 10
2 5
KPK = 23 x 3
2 x 5 = 360
Cara 2)
dibagi 24 36 40
2 12 18 20
2 6 9 10
2 3 9 5
3 1 3 5
3 1 1 5
5 1 1 1
KPK = 23 x 3
2 x 5 = 360
Rumus Matematika Praktis -7
Macam – macam pecahan
Biasa Sederhana Campuran Desimal Persen Permil
21 – – 0,5 50 % 00
0500
43 – – 0,75 75 % 00
0750
1216 3
4 311 1,33 133 % 00
01333
4854 8
9 811 1,25 112,5 % 00
01125
A. Menentukan Pecahan Senilai
Contoh soal :
a. 9
6=
2 x 9
2 x 6 =
18
12
b. 9
6 =
3 : 9
3 : 6 =
3
2
B. Menyederhanakan Bilangan Pecahan
Contoh soal :
Tentukan pecahan paling sederhana dari 16
12 !
Jawab:
1. Lakukan faktorisasi dari 12 dan 16 dengan membuat pohon faktor.
2. Bagilah pembilang dan penyebut masing-masing dengan FPB
Rumus Matematika Praktis -8
12 = 22
16 = 42
FPB dari 12 dan 16 adalah 22 = 4.
16
12 =
4 : 16
4 : 12 =
4
3
Jadi, pecahan paling sederhana dari 16
12 adalah
4
3.
C. Mengurutkan Pecahan
Contoh soal :
Diketahui pecahan-pecahan .12
5dan,
6
2 ,
2
1 ,
4
1 ,
3
2
* Urutan pecahan di atas dari yang terkecil.
* Urutan pecahan di atas dari yang terbesar.
Jawab :
Ada 2 cara untuk mengerjakan contoh soal di atas
1. Mengubah pecahan-pecahan di atas menjadi pecahan yang berpenyebut
sama dengan mencari KPK nya.
2. Mengubah pecahan di atas menjadi angka desimal.
3. Mengurutkan sesuai permintaan soal
Cara 1 : dicari dengan pohon faktor KPK dari penyebut adalah 12
3
2=
4 x 3
4 x 2 =
12
8
4
1 =
3 x 4
3 x 1 =
12
3
Rumus Matematika Praktis -9
2
1 =
6 x 2
6 x 1 =
12
6
6
2 =
2 x 6
2 x 2 =
12
4
12
5 =
1 x 12
1 x 5 =
12
5
Jika penyebutnya telah sama, kemudian lakukan perbandingan pembilangnya,
untuk mengurutkannya. Sehingga dapat ditentukan urutannya berikut ini.
a. Urutan pecahan dari yang terkecil adalah
.12
8dan,
12
6 ,
12
5 ,
12
4 ,
12
3
Jadi, urutan pecahan dari yang terkecil adalah
.3
2dan,
2
1 ,
12
5 ,
6
2 ,
4
1
b. Urutan pecahan dari yang terbesar adalah
.12
3dan,
12
4 ,
12
5 ,
12
6 ,
12
8
Jadi, urutan pecahan dari yang terbesar adalah
.4
1dan,
6
2 ,
12
5 ,
2
1 ,
3
2
Cara 2 : Dengan merubah pecahan biasa menjadi Desimal
.12
5dan,
6
2 ,
2
1 ,
4
1
3
2 ,
416,0.
333,0
50,0
25,0
666,0
12
5
6
2
2
1
4
1
3
2
Rumus Matematika Praktis -10
Setelah menjadi angka desimal tinggal diurutkan dengan cara mengurutkan
bilangan dibelakang koma dari yang paling dekat dengan koma, dari yang
terkecil atau yang terbesar. Apabila bilangan dibelakang koma sama besar,
maka lihat bilangan berikutnya dan seterusnya.
Hasil dari urutan terkecil :
0,25 ; 0,333 ; 0,416 ; 0,50 dan 0,666
atau .
3
2dan,
2
1 ,
12
5 ,
6
2 ,
4
1
Hasil dari urutan terbesar :
0,666 ; 0,50 ; 0,416 ; 0,333 ; 0,25
atau .
4
1dan,
6
2 ,
12
5 ,
2
1 ,
3
2
Untuk lebih meningkatkan pemahaman urutkan soal berkut dari yang terbesar
dan terkecil ?
4
2;56,0;
4
3%;80;
9
8;72,0;
6
5).a
2
1;46,0;
3
2%;85;
9
6;712,0;
4
3).b
D. Mengubah Bentuk Pecahan ke Bentuk Desimal
Untuk merubah pecahan biasa menjadi pecahan desimal, gunakan dengan cara
berikut (Poro gapit = Jawa ). Pembilang dibagi penyebut.
Contoh soal :
5
3 = . . .
Jawab :
Cara 1)
5
3 artinya 3 : 5, sehingga
Rumus Matematika Praktis -11
Jadi, 5
3 = 0,6
Cara 2)
2
2x
5
3 =
10
6 = 0,6
E. Mengubah Bentuk Desimal ke Bentuk Pecahan Biasa
1. Carilah terlebih dahulu FPB pembilang dengan penyebut dengan
menggunakan pohon faktor
2. Bagilah pembilang dan penyebut dengan FPB tersebut
Contoh soal :
Ubahlah menjadi pecahan biasa !
0,4 = .....
0,4 = 10
4 (FPB pembilang dan penyebut adalah 2, maka masing-masing
dibagi dengan bilangan 2).
0,4 = 10
4 =
5
2
Jadi, 0,4 = 5
2
F. Mengubah Persentase menjadi Pecahan
Untuk merubah prosentase menjadi pecahan tidaklah sulit.
1. Langkah pertama jadikan prosentase menjadi bentuk pecahan biasa
Rumus Matematika Praktis -12
2. Langkah kedua pembilang dan penyebut dibagi dengan angka yang sama
atau dibagi dengan FPB nya.
Contoh soal :
1. 20% = …..
2. 75% = …..
Jawab
1) 20% = 100
20
FPB dari 20 dan 100 adalah 20
20
20
100
20:
5
1
2) 75% = 100
75
FPB dari 75 dan 100 adalah 25
25
25
100
75:
4
3
G. Mengalikan Pecahan dengan Bilangan Asli
1. Mengalikan Pecahan dengan Bilangan Bulat pada dasarnya mengalikan
pembilang dengan bilangan bulat, kemudian dibagi dengan penyebut.
2. Apabila antara pembilang dengan penyebut ternyata dapat disederhanakan,
akan lebih baik disederhanakan agar bilangan pebilangnya tidak terlalu
besar.
Contoh soal :
7
4 x 28 = . . .
Jawab Cara 1 :
7
4 x 28
Rumus Matematika Praktis -13
= 7
28 x 4
= 7
112
= 16
Jawab Cara 2 :
28x7
4
28:7
4
1
4x4
61
1
4
H. Pembagian dalam Pecahan
1. Jadikan soal yang dibagi dan pembagi menjadi pecahan semua.
2. Rubahlah bentuk pembagian menjadi perkalian, INGAT posisi bilangan
pembagi karena dirubah menjadi perkalian harus dilakukan pembalikan
fungsi yang semula penyebut harus diposisikan sebagai pembilang dan
sebaliknya.
3. Lakukan langkah operasional pembilang dikalikan pembilang,kemudian
dibagi penyebut dikalikan penyebut.
4. Kalau bilangannya bias disederhanakan antara pembilang dengan penyebut,
sederhanakan dulu supaya lebih mudah (bilangannya tidak terlalu besar)
Contoh soal :
54
1 : 3 = ……
= 4
21 :
1
3
= 4
21 x
3
1
Rumus Matematika Praktis -14
= 12
21
= 112
9
= 14
3
Atau bisa juga dikerjakan dengan cara berikut :
54
1 : 3 = ……
3
1x
4
21
7
1
= 4
7
= 14
3
Contoh soal :
46
1 : 2
2
1 = ……
= 6
25 :
2
5
5
2x
6
25
5
1
1
3
= 3
5
= 13
2
I. Penjumlahan Pecahan dengan Bilangan Campuran
Ada beberapa cara sederhana untuk menyelesaikan penjumlahan bilangan
pecahan campuran. Perhatikan cara berikut ini :
Cara 1 :
1. Semua bilangan dijadikan pecahan
Rumus Matematika Praktis -15
2. Tentukan KPK dari penyebutnya.
3. Kemudian lakukan operasi penjumlahan
Cara 2 :
1. Kelompokkan bilangan bulat dengan bilangan bulat, bilangan pecahan
dengan bilangan pecahan
2. Bilangan bulat dikelompokkan menjadi satu, bilangan pecahan
dikelompokkan kemudian dicari KPK dari penyebut bilangan pecahan
3. Setelah ketemu KPKnya dari penyebutnya baru dilakukan operasi
penjumlahan
Contoh soal :
24
1 + 3
2
1 = . . .
Jawab :
Jawab Cara 1.
1. Jadikan menjadi pecahan semua
2. Cari KPK dari kedua penyebutnya ; dari 2 dan 4, KPK ketemu 4.
= 4
9 +
2
7
= 4
9 +
4
14
= 4
14 9
= 4
23
= 54
3
Jawab Cara 2.
Bilangan bulat dikelompokkan menjadi satu sesama bilangan bulat, kemudian
bilangan pecahan juga dikelompokkan menjadi satu kelompok sesama bilangan
pecahan.
Rumus Matematika Praktis -16
KPK dari pecahan dari 2 dan 4, ketemu adalah 4
24
1 + 3
2
1 = . . .
= ( 2 + 3 ) + (4
1 +
2
1)
= 5 + (4
1 +
4
2 )
= 5 4
3
J. Menentukan Nilai Pecahan dari suatu Kuantitas Bilangan
Contoh soal :
8
5 x 16 ton = . . . kg
Jawab :
ton16x8
5
1
2
= 5 x 2 ton = 10 ton
= 10 x 1.000 kg = 10.000 kg
Jadi, 8
5 x 16 ton = 10.000 kg
Rumus Matematika Praktis -17
A. PERPANGKATAN / KUADRAT
Perpangkatan atau kuadrat adalah perkalian berulang pada angka atau
bilangan yang bersangkutan.
Perhatikan !
Tabel 1
12 = 1 x 1 = 1
22 = 2 x 2 = 4
32 = 3 x 3 = 9
42 = 4 x 4 = 16
52 = 5 x 5 = 25
62 = 6 x 6 = 36
72 = 7 x 7 = 49
82 = 8 x 8 = 64
92 = 9 x 9 = 81
Tabel 2
12 = 1 x 1 = 1
112 = 11 x 11 = 121
212 = 21 x 21 = 441
312 = 31 x 31 = 961
412 = 11 x 11 = 1681
512 = 51 x 51 = 2601
612 = 61 x 61 = 3721
712 = 71 x 71 = 5041
812 = 81 x 81 = 6561
912 = 91 x 91 = 8281
Tabel 3
52 = 5 x 5 = 25
152 = 15 x 15 = 225
252 = 25 x 25 = 625
352 = 35 x 35 = 1225
452 = 45 x 45 = 2025
652 = 65 x 65 = 4225
752 = 75 x 75 = 5625
852 = 85 x 85 = 7225
952 = 95 x 95 = 9025
Tabel 4
102 = 100
202 = 400
302 = 900
402 = 1600
502 = 2500
602 = 3600
702 = 4900
802 = 6400
902 = 8100
Untuk mempermudah pemahaman dalam menemukan rumus praktis, maka saya
mulai dari pembahasan tabel 4.
Tabel 4,
Pada table 4, merupakan pengkuadratan biasa. Hasilnya sebenarnya mirip dengan
tabel 1, kemudian belakangnya tambahkan nol dibelakangnya.
Kalau dikuadratkan : tambahkan nol nol ( 2 kali ),
Kalau dipangkatkan 3, ya tambahkan nol nol nol ( 3 kali ),
Kalau dipangkatkan 4, tambahkan nol nol nol nol ( 4 kali ) dst.
Rumus Matematika Praktis -18
Tabel 3, Rumus Praktis
Untuk menjelaskan secara mudah perhatikan table di bawah ini !
35 =2
25
satuan dikuadratkan
3 kali kakaknya 3 (4)
12
65 =2
25
satuan dikuadratkan
6 kali kakaknya 6 (7)
42
85 =2
25
satuan dikuadratkan
8 kali kakaknya 8 (9)
72
45 =2
25
satuan dikuadratkan
4 kali kakaknya 4 (5)
20
75 =2
25
satuan dikuadratkan
7 kali kakaknya 7 (8)
56
95 =2
25
satuan dikuadratkan
9 kali kakaknya 9 (10)
90
Penjelasan :
352 = 1225
Bilangan satuan 25 pada hasil 1225, merupakan pengkuadratan bilangan 5 pada 35
yang dikuadratkan.
Bilangan 12 pada hasil 1225 merupaka hasil perkalian antara bilangan puluhan (3)
dikalikan dengan kakaknya bilangan tersebut, yaitu (4). Atau 3 x 4 = 12
652 = 4225
Bilangan satuan 25 pada hasil 4225, merupakan pengkuadratan bilangan 5 pada 65
yang dikuadratkan.
Bilangan 42 pada hasil 4225 merupaka hasil perkalian antara bilangan puluhan (6)
dikalikan dengan kakaknya bilangan tersebut, yaitu (7). Atau 6 x 7 = 42
852 = 7225
Bilangan satuan 25 pada hasil 7225, merupakan pengkuadratan bilangan 5 pada 85
yang dikuadratkan.
Bilangan 72 pada hasil 7225 merupaka hasil perkalian antara bilangan puluhan (8)
dikalikan dengan kakaknya bilangan tersebut, yaitu (9). Atau 8 x 9 = 72
Rumus Matematika Praktis -19
452 = 2025
Bilangan satuan 25 pada hasil 2025, merupakan pengkuadratan bilangan 5 pada 45
yang dikuadratkan.
Bilangan 20 pada hasil 2025 merupaka hasil perkalian antara bilangan puluhan (4)
dikalikan dengan kakaknya bilangan tersebut, yaitu (5). Atau 4 x 5 = 20
752 = 5625
Bilangan satuan 25 pada hasil 5625, merupakan pengkuadratan bilangan 5 pada 75
yang dikuadratkan.
Bilangan 56 pada hasil 5625 merupaka hasil perkalian antara bilangan puluhan (7)
dikalikan dengan kakaknya bilangan tersebut, yaitu (8). Atau 7 x 8 = 56
952 = 9025
Bilangan satuan 25 pada hasil 9025, merupakan pengkuadratan bilangan 5 pada 95
yang dikuadratkan.
Bilangan 90 pada hasil 9025 merupaka hasil perkalian antara bilangan puluhan (9)
dikalikan dengan kakaknya bilangan tersebut, yaitu (10). Atau 9 x 10 = 90
Kesimpulan : Khusus untuk pengkuadratan bilangan yang bersatuan 5, maka
rumusnya adalah : ( harus urut ya… )
1. Kuadratkan bilangan satuan 5, letakan pada puluhan dan satuan atau tulis
angka 25 dari belakang
2. Cari kakaknya bilangan yang ada di depan 5, kalikan bilangan tersebut
dengan kakaknya, hasilnya taruh di depan 25.
3. Lihat penjelasan pada contoh di atas.
Pengkuadratan dengan satuan 5 adalah salah satu pengkuadratan yang sangat
mudah dipahami bahkan dihafalkan. Sehingga dapat dijadikan sebagai tabel
pedoman dalam mengerjakan penarikan akar atau pengkuadratan bilangan yang
lain.
Rumus Matematika Praktis -20
Agar Anda lebih mendalam coba kerjakan latihan berikut ini !
Contoh soal
1052 = ……………..
1152 = ……………..
1452 = ……………..
Jawab
105 =2
25
satuan dikuadratkan
kakaknya 10 adalah 11
110
115 =2
25
satuan dikuadratkan
Kakaknya 11 adalah 12
132
145 =2
25
satuan dikuadratkan
kakaknya 14 adalah 15
210
10 x11
11 x12
14 x15
TABEL 2 :
Perhatikan table 2 di atas dengan seksama !
1. Semua bilangan pada tabel di atas, apabila dikuadratkan hasil kuadratnya
pada bilangan satuan adalah 1.
2. Kakaknya bilangan 1 adalah bilangan 2. (betulkan...?)
Kesimpulan dari hasil pengamatan dapat diciptakan rumus praktis sebagai
berikut.
RUMUS PRAKTIS :
a. Hasil pengkuadratan bilangan yang satuannya 1, pasti hasil kuadratnya
menghasilkan bilangan satuan 1, kemudian tulis pada posisi satuan
b. Kalikan bilangan puluhan yang dikuadratkan dengan kakaknya bilangan 1 yaitu
bilangan 2, hasilnya tulis pada posisi bilangan puluhan
c. Kuadratkan bilangan puluhan, hasilnya tulis pada posisi ratusan dan seterusnya.
Rumus Matematika Praktis -21
d. Catatan : rumus ini hanya berlaku sampai pada bilangan di bawah 100.
Untuk bilangan di atas 101, 111 dst ada cara khusus.
Perhatikan contoh soal berikut :
312 = 961
Bilangan 1 pada 961 adalah hasil kuadrat dari bilangan satuan 1 pada bilangan
31 yang dikuadratkan
Bilangan 6 pada 961 adalah hasil kali bilangan puluhan 3 dengan bilangan 2
(kakaknya 1)
Bilangan 9 pada 961 merupakan hasil pengkuadratan dari bilangan 3, pada
bilangan 31
412 = 1681
Bilangan 1 pada 1681 adalah hasil kuadrat dari bilangan satuan 1 pada
bilangan 41 yang dikuadratkan
Bilangan 8 pada 1681 adalah hasil kali bilangan puluhan 4 dengan bilangan 2
(kakaknya 1)
Bilangan 16 pada 1681 adalah hasil kuadrat dari bilangan puluhan 4 pada
bilangan 41 yang dikuadratkan.
712 = 5041
Bilangan 1 pada 5041 adalah hasil kuadrat dari bilangan satuan 1 pada
bilangan 71 yang dikuadratkan
Bilangan 4 pada 5041 adalah hasil kali bilangan puluhan 7 dengan bilangan 2
(kakaknya 1). ditulis 4, nyimpan puluhan 1 ya…ingat.
Bilangan 50 pada 5041 adalah hasil kuadrat dari bilangan puluhan 7,
kemudian tambahkan simpanan 1 di atas, sehingga menjadi 50
INGAT Rumus Praktis di atas hanya berlaku sampai 912 di
atas 91, seperti 1012 , 1112 , 1212 dst ada rumus khusus.
Rumus Matematika Praktis -22
B. MENARIK AKAR KUADRAT
Akar kuadrat adalah invers atau kebalikan dari pengkuadratan. Untuk mencari
akar kuadrat dari suatu bilangan. Di sekolah diajarkan dengan cara sebagai
berikut :
1. Mencoba dengan mengalikan angka tertentu.
2. Bilangan yang ditarik akar kuadrat dibayangkan dan dikelompokkan dua –
dua dari belakang.
3. Mencari dengan faktorisasi prima
Contoh soal 1 :
Contoh soal 2 :
= ....
Jawab :
2 x 2
+
45 x 5
= 254
225
225
0
625
625
= ....
Jawab :
3 x 3
+
6 6 x 6
1 2 9 6
1 2 9 6
= 36
9
396
396
0
Rumus Matematika Praktis -23
Ada cara yang sangat sederhana dan dijamin hasilnya pasti benar, yaitu
dengan menggunakan ilmu “Niteni” atau “mencermati” terhadap hasil
pengkuadratan suatu bilangan.
Perhatikan tabel 1 di atas
Tabel 1
12 = 1 x 1 = 1
22 = 2 x 2 = 4
32 = 3 x 3 = 9
42 = 4 x 4 = 16
52 = 5 x 5 = 25
62 = 6 x 6 = 36
72 = 7 x 7 = 49
82 = 8 x 8 = 64
92 = 9 x 9 = 81
Dari tabel di atas ditemukan hasil pengamatan sebagai berikut !
a. Bilangan 1 dan 9 pada posisi satuan apabila dikuadratkan akan menghasilkan
bilangan satuan 1
b. Bilangan 2 dan 8 pada posisi satuan apabila dikuadratkan akan menghasilkan
bilangan satuan 4
c. Bilangan 3 dan 7 pada posisi satuan apabila dikuadratkan akan menghasilkan
bilangan satuan 9
d. Bilangan 4 dan 6 pada posisi satuan apabila dikuadratkan akan menghasilkan
bilangan satuan 6
e. Hanya bilangan 5 pada posisi satuan apabila dikuadratkan akan menghasilkan
bilangan satuan 5
INGAT ! PENARIKAN AKAR adalah KEBALIKAN dari PENGKUADRATAN !
Kesimpulan :
1. Apabila yang ditarik akar adalah bilangan yang bersatuan 1, maka hasil
penarikan akarnya pada bilangan satuan harus bilangan 1 atau 9
Rumus Matematika Praktis -24
2. Apabila yang ditarik akar adalah bilangan yang bersatuan 4, maka hasil
penarikan akarnya pada bilangan satuan harus bilangan 2 atau 8
3. Apabila yang ditarik akar adalah bilangan yang bersatuan 9, maka hasil
penarikan akarnya pada bilangan satuan harus bilangan 3 atau 7
4. Apabila yang ditarik akar adalah bilangan yang bersatuan 6, maka hasil
penarikan akarnya pada bilangan satuan harus bilangan 4 atau 6
5. Apabila yang ditarik akar adalah bilangan yang bersatuan 5, maka hasil
penarikan akarnya pasti bilangan harus bilangan bersatuan 5
6. Apabila yang ditarik akar adalah bilangan yang bersatuan 2 atau 3, maka hasil
penarikan akarnya pasti bilangan campuran (bulat + pecahan)
Dari hasil pengamatan di atas dapat dibuat Rumus Praktis.
Untuk membuat Rumus Praktis, dibutuhkan bantuan tabel 3 dan 4 di atas.
Mengapa table 3 dan 4 ? Ya.. karena mudah mudah dipahami dan dihafalkan.
Perhatikan table 3 dan 4 di bawah ini !
Tabel 3
52 = 25
152 = 225
252 = 625
352 = 1225
452 = 2025
552 = 3025
652 = 4225
752 = 5625
852 = 7225
952 = 9025
Tabel 4
102 = 100
202 = 400
302 = 900
402 = 1600
502 = 2500
602 = 3600
702 = 4900
802 = 6400
902 = 8100
Dengan hafal data pada tabel di atas, dalam menjawab soal penarikan akar kuadrat
dapat dilakukan dengan cepat dan pasti benar.
Rumus Matematika Praktis -25
Contoh soal :
1. 961 = n (Bilangan yang satuannya 1 apabila ditarik akar, maka hasilnya
jawaban pada bilangan satuan harus 1 atau 9)
Jawab no. 1.
- Angka = 961 pada tabel 4 adalah lebih besar dari 302 = 900, maka
jawabnya harus > 30
- Angka = 961 pada tabel 3 adalah lebih kecil dari 352 = 1225,
maka jawabnya harus < 35
- Jadi jawabnya adalah 30 < n < 35, maka jawabnya dipastikan = 31
2. 784 = n (Bilangan yang satuannya 4 apabila ditarik akar, maka hasilnya
jawaban pada bilangan satuan harus 2 atau 8)
Jawab no. 2.
- Angka = 784 pada tabel 3 adalah lebih besar dari 252 = 625, maka
jawabnya harus > 25
- Angka = 784 pada tabel 4 adalah lebih kecil dari 302 = 900, maka
jawabnya harus < 30
- Jadi jawabnya adalah 25 < n < 30, Maka jawabnya dipastikan = 28
3. 729 = n (Bilangan satuan yang diakar 9, bilangan satuan pada jawaban harus
3 atau 7)
Jawab no. 3.
- Angka = 729 pada tabel 5 adalah lebih besar dari 252 = 625, maka
jawabnya > 25
- Angka = 729 pada tabel 6 adalah lebih kecil dari 302 = 900, maka
jawabnya < 30
- Jadi jawabnya adalah 25 < n < 30, maka jawabnya dipastikan = 27
4. 1936 = n (Bilangan satuan yang diakar 6, bilangan satuan pada jawaban harus 4
atau 6)
Jawab no. 4.
- Angka = 1936 pada tabel 4 adalah lebih besar dari 402 = 1600, maka
jawabnya > 40
Rumus Matematika Praktis -26
- Angka = 1936 pada tabel 3 adalah lebih kecil dari 452 = 2025, maka
jawabnya < 45
- Jadi jawabnya adalah 25 < n < 30, maka jawabnya adalah = 44
5. 9025 = n (Bilangan satuan yang diakar 5, maka bilangan satuan pada jawaban
harus bilangan 5)
Jawab no. 5.
- Angka = 9025 = jawab untuk satuannya adalah 5
- Ingat pengkuadratan bilangan yang bersatuan 5, setelah ditulis 25
dari belakang, depannya hasil perkalian bilangan adik dan kakak !
- Angka = 90 = hasil perkalian bilangan 9 x 10 (adik x kakak ), Maka
jawabnya dipastikan = 95
Untuk lebih mendalami coba Anda kerjakan latihan berikut :
1. 1521 = ………..
2. 2601 = ………..
3. 4761 = ………..
4. 6561 = ………..
5. 1024 = ………..
6. 2304 = ………..
7. 2704 = ………..
8. 1089 = ………..
9. 2209 = ………..
10. 3969 = ………..
11. 1936 = ………..
12. 3136 = ………..
13. 5476 = ………..
14. 7396 = ………..
15. 9025 = ………..
Rumus Matematika Praktis -27
C. MENARIK AKAR KUADRAT SUATU BILANGAN YANG
TERLETAK DI ANTARA DUA BILANGAN
Untuk bilangan yang satuannya 2 dan 3 dipastikan hasilnya penarikan akan pasti
pecahan, bukan angka bulat seperti contoh-contoh di atas.
Contoh soal :
12 = ......
Jawab :
Perhatikan garis bilangan berikut.
12 terletak 9 antara 16 dan.
Maka, terletak antara 3 dan 4
1. 12 – 9 = 3
2. 16 – 9 = 7
12 = 3
= 3,43
Rumus Matematika Praktis -28
D. PANGKAT TIGA dan MENARIK AKAR PANGKAT TIGA
1. PANGKAT TIGA
Pada dasarnya pangkat tiga merupakan perkalian berulang pada bilangan yang
sama sampai tiga kali.
Perhatikan tabel berikut !
TABEL 5
13 = 1 x 1 x 1 = 1
23 = 2 x 2 x 2 = 8
33 = 3 x 3 x 3 = 27
43 = 4 x 4 x 4 = 64
53 = 5 x 5 x 5 = 125
63 = 6 x 6 x 6 = 216
73 = 7 x 7 x 7 = 343
83 = 8 x 8 x 8 = 512
93 = 9 x 9 x 9 = 729
TABEL 6
53 = 125
153 = 3.375
253 = 15.625
353 = 42.875
453 = 91.125
553 = 166.375
653 = 274.625
753 = 421.875
853 = 614.125
953 = 857.375
TABEL 7
103 = 1.000
203 = 8.000
303 = 27.000
403 = 64.000
503 = 125.000
603 = 216.000
703 = 343.000
803 = 512.000
903 = 729.000
Dari pencermatan data di atas bahwa pada hasil pemangkatan atau pangkat 3 dari
suatu bilangan yang yang bersatuan antara 1 sampai 9, dapat dikelompokkan
sebagai berikut :
Kelompok 1 :
Bilangan bersatuan 1 dipangkatkan 3, hasilnya pada bilangan satuan adalah 1
Bilangan bersatuan 4 dipangkatkan 3, hasilnya pada bilangan satuan adalah 4
Bilangan bersatuan 5 dipangkatkan 3, hasilnya pada bilangan satuan adalah 5
Bilangan bersatuan 6 dipangkatkan 3, hasilnya pada bilangan satuan adalah 6
Bilangan bersatuan 9 dipangkatkan 3, hasilnya pada bilangan satuan adalah 9
Kelompok 2 :
Bilangan bersatuan 3 dipangkatkan 3, hasil bilangan satuannya adalah 7
Bilangan bersatuan 7 dipangkatkan 3, hasil bilangan satuannya adalah 3
Bilangan 3 dan 7 adalah kelompok berkebalikan
Rumus Matematika Praktis -29
Kelompok 3 :
Bilangan bersatuan 2 dipangkatkan 3, hasil bilangan satuannya adalah 8
Bilangan bersatuan 8 dipangkatkan 3, hasil bilangan satuannya adalah 3
Bilangan 2 dan 8 adalah kelompok berkebalikan
Contoh soal :
1. 113 = n--------- 11 x 11 x 11 = 1331
2. 143 = n--------- 14 x 14 x 14 = 2744
3. 153 = n--------- 15 x 15 x 15 = 3375
4. 163 = n--------- 16 x 16 x 16 = 4096
5. 193 = n--------- 19 x 19 x 19 = 6859
6. 233 = n--------- 23 x 23 x 23 = 12167
7. 273 = n--------- 27 x 27 x 27 = 19683
8. 223 = n--------- 22 x 22 x 22 = 10648
9. 283 = n--------- 28 x 28 x 28 = 21952
2. MENARIK AKAR PANGKAT TIGA
Menarik akar pangkat tiga, pada dasarnya sama dengan menarik akar pangkat
dua atau kuadrat.
1. Kalau bilangan yang ditarik akar pangkat tiga masih sederhana gunakan
faktorisasi prima
2. Tetapi kalau yang ditarik akar pangkat tiga bilangannya besar, maka akan
lebih cepat dan benar dalam mengerjakan soal, pakailah tabel pedoman
sebagaimana tercantum pada tabel di 5, 6 dan 7.
Contoh soal :
1. 3 8 = . . .
2. 3 27 = . . .
Jawab: Kalau angkanya masih sederhana seperti contoh di atas gunakan dengan
cara faktorisasi prima.
Jawab :
1. Faktorisasi prima dari 8 yaitu 2 x 2 x 2
Maka:
Rumus Matematika Praktis -30
3 8 = 3 2 x 2 x 2
= 3 32 = 2
Jadi, 3 8 = 2
2. Faktoriasi prima dari 27 yaitu 3 x 3 x 3
Maka :
3 27 = 3 3 x 3 x 3
= 3 33 = 3
Jadi, 3 27 = 3
Tetapi kalau angkanya yang ditarik akar pangkat tiga seperti di bawah ini !
Contoh soal :
1. 3 17576 = n
Jawab 1.
Angka satuan yang ditarik akar adalah 6, maka jawab pada satuan harus 6
Angka 17576 > 15625 (253), berarti jawabnya > 25 (lihat table 6)
Angka 17576 < 27000 (303), berarti jawabnya < 30 (lihat table 7)
Jadi jawabannya 25 < n < 30 Ya…. n = 26
2. 3 5832 = n
Jawab 2.
Angka satuan yang ditarik akar adalah 2, maka jawab pada satuan harus 8
Angka 5832 > 3.375 (153), berarti jawabnya > 15 (lihat table 6)
Angka 5832 < 8000 (203), berarti jawabnya < 20 (lihat table 7)
Jadi jawabannya 15 < n < 20 Ya…. n = 18
3. 3 1728 = n
Jawab 3.
Angka satuan yang ditarik akar adalah 8, maka jawab pada satuan harus 2
Angka 1728 > 1000 (103), berarti jawabnya > 10 (lihat table 7)
Angka 1728 < 3.375 (153), berarti jawabnya < 15 (lihat table 6)
Jadi jawabannya 10 < n < 15 Ya…. n = 12
Rumus Matematika Praktis -31
4. 3 3375 = …………
Jawab 4.
Angka satuan yang ditarik akar adalah 5, maka jawab pada satuan harus 5
Angka 3375 > 1000 (103), berarti jawabnya > 10 (lihat table 6)
Angka 3375 < 8000 (203), berarti jawabnya < 20 (lihat table 6)
Ya.. jawabannya = 15
5. 3 4913 = …………
Jawab 5.
Angka satuan yang ditarik akar adalah 3, maka jawab pada satuan harus 7
Angka 4913 > 3.375 (153), berarti jawabnya > 15 (lihat table 6)
Angka 4913 < 8000 (203), berarti jawabnya < 20 (lihat table 7)
Jadi jawabannya 15 < n < 20 Ya…. n = 17
Nah untuk melatih agar Anda lebih terampil, kerjakan latihan berikut !
1. 3 1331 = ……….
2. 3 2744 = ……….
3. 3 3375 = ……….
4. 3 6859 = ……….
5. 3 12167 = ……….
6. 3 19683 = ……….
7. 3 32768 = ……….
8. 3 54872 = ……….
9. 3 54872 = ……….
10. 3 54872 = ……….
Rumus Matematika Praktis -32
A. Lambang Bilangan Romawi
I = untuk satu
V = untuk lima
X = untuk sepuluh
L = untuk lima puluh
C = untuk seratus
D = untuk lima ratus
M = untuk seribu
B. Penulisan Bilangan Romawi
1. Bilangan romaswi dibaca dari kiri ke kanan
2. Jika suatu angka diikuti dengan angka lain yang nilainya sama atau lebih kecil
dari angka tersebut, maka nilai angka yang mengikuti harus ditambah dengan
nilai angka yang diikuti
Contoh soal :
13 = XIII artinya = 10 + 1 + 1 + 1
27 = XXVII artinya = 10 + 10 + 5 + 1 + 1
3. Jika suatu angka diikuti dengan angka lain yang nilainya lebih besar dari pada
angka yang diikuti, maka nilai angka yang mengikuti harus dikurangi dengan
nilai angka yang diikuti.
Contoh Soal :
90 = XC, artinya = 100 – 10
900 = CM, artinya = 1000 – 100
49 = XLIX, artinya = ( 50 – 10 ) + ( 10 – 1 )
Rumus Matematika Praktis -33
Catatan Penting :
1. I hanya bisa mengurangi V dan X saja
2. X sebagai pengurang L
3. C sebagai pengurang D
4. V bukan sebagai lambang bilangan pengurang
5. L bukan sebagai lambang bilangan pengurang
6. D bukan sebagai lambang bilangan pengurang
7. L Tidak boleh diulang
8. D Tidak boleh diulang
4. Sistem pengurangan angka pada lambing bilangan Romawi dapat dilakukan
maksimum 3 kali
Contoh soal : 1988 = MCMLXXXVIII, 1000 + ( 1000-100)+ 50 + 10 + 10 + 10 + 5 + 1 + 1 + 1
133 = CXXXIII, 100 + 10 + 10 + 10 + 1 + 1 + 1
134 = CXXXIV, 100 + 10 + 10 + 10 + ( 5 - 1 )
138 = CXXXVIII, 100 + 10 + 10 + 10 + 5 + 1 + 1 + 1
149 = CXLIX, 100 + ( 50 - 10 ) + ( 10 - 1 )