early warning system terhadap bencana banjir berbasis gis di sungai cikapundung

34
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA EARLY WARNING SYSTEM TERHADAP BENCANA BANJIR BERBASIS GIS DI SUNGAI CIKAPUNDUNG BIDANG KEGIATAN : PKM-C Diusulkan oleh : Mohamad Damba Putrabangga (113100033/Ketua) Andy Ruhendy Putra I (114100026/Anggota) Eka Handayani (113100116/Anggota) Vina Listiani (111110142/Anggota) Arif Nur Hidayat (111110020/Anggota) UNIVERSITAS TELKOM

Upload: eka-handayani

Post on 23-Oct-2015

155 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Early Warning System Terhadap Bencana Banjir Berbasis Gis Di Sungai Cikapundung

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

EARLY WARNING SYSTEM TERHADAP BENCANA BANJIR BERBASIS GIS DI SUNGAI CIKAPUNDUNG

BIDANG KEGIATAN :

PKM-C

Diusulkan oleh :

Mohamad Damba Putrabangga (113100033/Ketua)

Andy Ruhendy Putra I (114100026/Anggota)

Eka Handayani (113100116/Anggota)

Vina Listiani (111110142/Anggota)

Arif Nur Hidayat (111110020/Anggota)

UNIVERSITAS TELKOM

BANDUNG

2013

Page 2: Early Warning System Terhadap Bencana Banjir Berbasis Gis Di Sungai Cikapundung

HALAMAN PENGESAHAN

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Page 3: Early Warning System Terhadap Bencana Banjir Berbasis Gis Di Sungai Cikapundung

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN

DAFTAR ISI

DAFRAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

A. LATAR BELAKANG MASALAH

B. PERUMUSAN MASALAH

C. TUJUAN

D. LUARAN YANG DIHARAPKAN

E. KEGUNAAN

F. TINJAUAN PUSTAKA

F.1 Daerah Aliran Sungai (DAS)

F.1.1 Daerah Aliran Sungai Cikapundung

F.2 Sensor Ultrasonik

F.3 Mikrokontroller AVR ATmega32

F.4 SMS Gateway

F.5 Bahasa Pemrograman C

F.6 Bahasa Pemrograman PHP (HyperText Preprocessor)

F.7 Google Maps API

Page 4: Early Warning System Terhadap Bencana Banjir Berbasis Gis Di Sungai Cikapundung

G. METODE PELAKSANAAN

H. JADWAL KEGIATAN

I. RANCANGAN KEGIATAN

J. DAFTAR PUSTAKA

K. LAMPIRAN

Page 5: Early Warning System Terhadap Bencana Banjir Berbasis Gis Di Sungai Cikapundung

DAFTAR GAMBAR

Gambar F.1 Siklus Hidrologi Pembentuk DAS

Gambar F.2 Prinsip Kerja Sensor Ultrasonik

Gambar F.3 Alokasi pin sensor ultrasonik

Gambar F.4 Konfigurasi pin mikrokontroler AVR ATmega32

Page 6: Early Warning System Terhadap Bencana Banjir Berbasis Gis Di Sungai Cikapundung

DAFTAR TABEL

Tabel H.1 Jadwal Kegiatan

Tabel I.1 Rancangan Biaya

Page 7: Early Warning System Terhadap Bencana Banjir Berbasis Gis Di Sungai Cikapundung

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Air merupakan sumber kehidupan yang tidak dapat tergantikan oleh apapun

juga. Tanpa air seperti manusia, hewan, dan tumbuhan tidak akan dapat hidup. Air di

bumi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu air tanah dan air permukaan. Air tanah

merupakan air yang berada di bawah permukaan tanah, sedangkan air permukaan

merupakan air yang berada di permukaan tanah dan dapat dengan mudah dilihat oleh

mata sperti laut, sungai, dan kanal.

Air hujan jatuh ke permukaan bumi menuju laut melalui anak sungai, sungai

dan danau. Sungai merupakan salah satu sumber daya air. Dalam suatu pengelolaan

sumber daya air pada suatu Daerah Aliran Sungai (DAS) dibutuhkan data Hidrologi

untuk menunjang kegiatan tersebut.Salah satu parameter penting pada data Hidrologi

tersebut adalah tinggi muka air. Dengan mengetahui tinggi muka air, maka kita dapat

mengetahui debit aliran sungai tersebut selain itu data tinggi muka air juga dapat

digunakan sebagai salah satu parameter untuk early warning system banjir. Salah satu

sungai utama di provinsi Jawa Barat adalah Sungai Cikapundung, dimana sungai

Cikapundung tersebut memiliki tingkat frekuensi kena banjir cukup tinggi. Bahkan

setiap tahunnya pasti terjadi bencana banjir minimal sekali.

Berdasarkan hal tersebut untuk membantu dalam penanganan dini bencana

banjir dibutuhkan suatu sistem yang dapat bekerja secara efektif. Maka dari itu, dalam

Proposal ini akan dirancang suatu sistem monitoring tinggi muka air pada daerah

aliran sungai.

B. PERUMUSAN MASALAH

Permasalahan yang menjadi objek dalam kegiatan ini adalah bagaimana 

membangun sebuah sistem yang mampu melakukan fungsi pemantauan tinggi

muka air sungai Cikapundung.

Perumusan masalah dari rancangan tersebut sebagai berikut :

1. Bagaimana cara merancang suatu sistem monitorning tinggi muka air?.

Page 8: Early Warning System Terhadap Bencana Banjir Berbasis Gis Di Sungai Cikapundung

2. Bagaimana cara  mengetahui ketinggian muka air pada stasiun pusat

pengamatan?

3. Bagaimana cara agar data tinggi muka air di lapangan bisa dikirimkan

secara telemeteri ke pusat pengamatan?

4. Bagaimana cara merancang suatu platform early warning system banjir

pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Cikapundung?

C. TUJUAN

Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan penanganan dini

terhadap banjir di daerah sunga

Cikapundung. Tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Merancang dan merealisasikan suatu sistem monitoring tinggi muka air.

2. Merancang alat untuk melakukan pengukuran tinggi muka air.

3. Membuat sisem monitoring yang bekerja secara telemeteri.

4. Merancang platform early warning system banjir.

5. Menganalisa serta melakukan pengujian peformasi kerja sistem.

Hasil yang dicapai diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan

dalam menanggapi bencana banjir di daerah titik rawan banjir.

Kegiatan ini dapat mensolusikan dalam penanganan dini terhadap bencana

banjir.

D. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah :

1. Perancangan sistem kontrol tingkat muka air sungai Cikapundung

2. Perangkat elektroniksensor pengukur tingkat tinggi muka air

3. Produk jadi dari kegiatan ini diterima masyarakat dan dapat diaplikasikan

ke beberapa titik daerah rawan banjir.

4. Menjadi solusi dalam penanganan dini terhadap bencana banjir.

Page 9: Early Warning System Terhadap Bencana Banjir Berbasis Gis Di Sungai Cikapundung

E. KEGUNAAN

Perancangan ini diharapkan dapat memberikan beberapa kegunaan, antara

lain :

1. Sebagai suatu sistem yang dapat membantu ketersediaan data hidrologi

khususnya data tinggi muka air.

2. Sebagai suatu sistem yang bisa mendeteksi banjir dan memberikan suatu

early warning system.

3. Sebagai suatu sistem yang mempermudah dalam memonitoring

ketinggian air di sungai Cikapundung

Page 10: Early Warning System Terhadap Bencana Banjir Berbasis Gis Di Sungai Cikapundung

F. TINJAUAN PUSTAKA

F.1 Daerah Aliran Sungai (DAS)

Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang

merupakan kesatuan ekosistem dengan sungai yang berfungsi menampung,

menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau

laut secara alami. (UU No. 7/2004 Pasal 1)

DAS dipisahkan dari wilayah lain di sekitarnya oleh pemisah alam berupa

topografi (seperti punggung bukit), gunung dan lain sebagainya. Dalam pengelolaan

DAS diperlukan batasan-batasan berdasarkan fungsi yaitu 1. DAS bagian hulu, 2.

DAS bagian tengah, 3. DAS bagian hilir.

Pengelolaan DAS adalah upaya manusia dalam mengendalikan hubungan

timbal balik antara sumberdaya antara sumberdaya alam terutama vegetasi, tanah dan

air dengan (aktifitas) manusia di dalam DAS dan untuk memperoleh manfaat

sumberdaya alam bagi kepentingan dan kelestarian DAS serta kesejahteraan

masyarakat.

Gambar F.1 Siklus Hidrologi Pembentuk DAS

Page 11: Early Warning System Terhadap Bencana Banjir Berbasis Gis Di Sungai Cikapundung

F.1.1 Daerah Aliran Sungai Cikapundung

DAS Cikapundung adalah salah satu bagian dari sub DAS Citarum. DAS

Cikapundung berfungsi sebagai drainase utama di pusat kota Bandung. Dari dahulu

hingga saat ini sub DAS Cikapundung masih sangat potensial bagi penyediaan air

baku untuk kebutuhan penduduk, namun kini debit bulanannya telah menurun hingga

20-30% dari debit normal.

Daerah Aliran Sungai (DAS) Cikapundung meliputi wilayah seluas 15.386,5

hektar dengan wilayah administrasi Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung dan

Kabupaten Bandung. Sungai Cikapundung berhulu di Gunung Bukit Tunggal,

mengalir melalui kota dan mengalir melalui Kabupaten Bandung dan bermuara di

Sungai Citarum. Panjang Sungai Cikapundung mencapai 28.000 meter dengan lebar

sungai di hulu 22 meter dan di hilir 26 meter.

Debit air minimum 6 meter kubik per detik. Perlu disadari saat ini Sungai

Cikapundung menjadi korban akibat kepadatan penduduk dan kurangnya kesadaran

masyarakat dalam menjaga lingkungan. Kepadatan penduduk di DAS Cikapundung

tergolong tinggi rata-rata 122 jiwa per hektar dengan kepadatan tertinggi di

Kelurahan Maleer, Kecamatan Batununggal. Jumlah rumah tangga yang tinggal di

bantaran sungai 6.837 RT. Oleh karena itu Sungai Cikapundung menjadi korban

akibat kepadatan penduduk kota Bandung.

F.2 Sensor Ultrasonik

Sensor ultrasonik adalah sensor yang bekerja dengan cara

memancarkan sinyal ultrasonok sesaat dan menghasilkan pulsa output yang

sesuai dengan waktu pantul sinyal ultrasonic sesaat kembali menuju sensor.

Page 12: Early Warning System Terhadap Bencana Banjir Berbasis Gis Di Sungai Cikapundung

Gambar F.2 Prinsip Kerja Sensor Ultrasonik

Gelombang ultrasonic adalah gelombang dengan besar frekuensi diatas

frekuensi gelombang suara yaitu lebih dari 20 KHz. Seperti telah disebutkan bahwa

sensor ultrasonic terdiri dari rangkaian pemancar ultrasonic yang disebut transmitter

dan rangkaian penerima ultrasonic yang disebut receiver. Sinyal ultrasonic yang

dibangkitkan akan dipancarkan dari transmitter ultrasonic. Ketika sinyal mengenai

benda penglang,maka sinyal ini dipantulkan, dan diterima oleh receiver ultrasonic.

Sinya yang diterima oleh receiver ultrasonic. Sinyal yang diterima oleh rangkaian

receiver akan dikirimkan ke rangkaian mikrokontroller untuk selanjutnya diolah

untuk menghitung jarak terhadap benda di depanya(bidang pantul).

Jenis sensor Ultrasonik yang digunakan pada perancangan ini adalah sensor

DT-Sense UltraSonic and InfraRed Ranger(USIRR). DT-SENSE ULTRASONIC

AND INFRARED RANGER merupakan modul pengukur jarang non-kontak yang

sangat mudah dihubungkan dengan berbagai system berbasis mikrokontroller. Untuk

memicu dan membaca data pengukuran dengan DT-SENSE ULTRASONIC AND

INFRARED RANGER hanya memerlukan 1 buah pin mikrokontroller. Ultrasonic

Ranger bekerja dengan cara memancarkan sinyal ultrasonic (yang memiliki frekuensi

jauh di atas jangkauan pendengar manusia) dan menghasilkan pulsa atau data

keluaran yang menyatakan jarak yang ditempuh oleh sinyal tersebut sebelum

menyentuh sebuah objek dan memantul kembali.

Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa sensor ultrasonic tidak dapat

mengukur objek yang permukaannya dapat menyerap suara, seperti busa atau sound

Page 13: Early Warning System Terhadap Bencana Banjir Berbasis Gis Di Sungai Cikapundung

damper lainya. Pengukur jarak akan tidak efesien jika permukaan objek bergerigi

dengan sudut tajam(meruncing). Pada modul USIRR terdapat 3 pin yang digunakan

untuk jalur power supply (+5V),ground, dan signal.

Gambar F.3 Alokasi pin sensor ultrasonik

Sensor USIRR menggunakan antarmuka lebar pulsa. Dengan menggunakan

antarmuka lebar pulsa,hanya dibutuhkan 1 buah pin mikrokontroller untuk memicu

pengukuran dan membaca hasilnya (fungsi lain tidak tersedia). Jadi dengan

menggunakan antarmuka ini akan menghemat penggunaan pin mikrokontroller

(penggunaan pin Busy/Ready tidak mutlak).

Melalui pin SIG kita dapat memicu modul DT-SENSE ULTRASONIC AND

INFRARED RANGER untuk mulai mengukur jarak. Pastikan pin mikrokontroller

yang dihubungkan ke pin SIG harus dalam kondisi sebagai output. Ptroses

pengukuran jarak dipicu dengan mengirimkan pulsa negative(logika 0/0 V) selama 20

µs. Setelah perintah diterima dan dikenali,modul akan mulai mengukur jarak dengan

menggunakan ultrasonic ranger dan/atau infrared ranger. Proses pengukuran jarak

akan berlangsung antara 100 µS-25 ms tergantung pada berapa jarak obyek dan

pengukuran apa saja yang dilakukan. Proses pengukuran tersebut member waktu

untuk pin mikrokontroller yang dihubungkan ke pin SIG menjadi input dan

menyiapkan mikrokontroller untuk menghitung lebar pulsa. Setelah proses

pengukuran selesai, modul DT-SENSE ULTRASONIC AND INFRARED RANGER

akan mengirimkan data hasil pengukuran berupa negative yang lebarnya proporsional

Page 14: Early Warning System Terhadap Bencana Banjir Berbasis Gis Di Sungai Cikapundung

terhadap jarak obyek yang diukur/dideteksi. Pulsa selebar 10 µS,menyatakan jarak

1mm. Jadi misalkan lebar pulsa yang dikirim adalah 10 ms,maka hasil pengukuran

adalah 100cm.

F.3 Mikrokontroller AVR ATmega32

Mikrokontroller adalah sebuah system microprosessor dimana didalamnya

sudah terdapat CPU,ROM,RAM,I/O,clock dan peralatan internal lainya yang sudah

saling terhubung dan terorganisasi dengan baik oleh pabrik pembuatanya dan

dikemas dalam satu chip yang siap pakai sehingga kita tinggal memprogram isi ROM

sesuai aturan penggunaan oleh pabrik yang membuatnya. Mikrokontroller merupakan

alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan

program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler

sebenarnya membaca dan menulis data. Mikrokontroler AVR dapat dikelompokkan

menjadi 4 kelas yaitu Attiny, kelas AT90xx,keluarga ATmega,dan kelas AT86RFxx.

Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori,pheriperal

speed,operasi tegangan dan fungsinya sedangkan dari segi arsitektur dan instruksi

yang digunakan bisa dikatakan hampir sama.

Mikrokontroller ATMEGA32 adalah mikrokontroller yang diproduksi oleh

Atmel. Mikrokontroller ini memiliki clock dan kerjanya tinggi sampai 16

MHz,ukuran flash memorinya cukup besar,kapasitas SRAM sebesar 2 KiloByte,32

buah port I/o yang sangat memadai untuk berinteraksi LCD dan Keypad.

Page 15: Early Warning System Terhadap Bencana Banjir Berbasis Gis Di Sungai Cikapundung

Gambar F.4 Konfigurasi pin mikrokontroler AVR ATmega32

Berikut adalah deskripsi pin pada mikrokontroler ATmega32

1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai masukan catu daya

2. GND merupakan pin ground.

3. Port A(PA7..PA0) sebagai analaho input ke A/D Converter dan juga dapat

sebagai 8-bit dua arah(bi-directional I/O) port jika A/D Converter tidak

digunakan. Port pins dapat menyediakan internal pull-up resistors.

4. Port B(PB7..PB0) adalah 8-bit-bi-directional port dengan internal pull-up

resistors,yang dapat digunakan untuk general purpose dan special feature.

5. Port C(PC7..PC0) adalah 8-bit dua arah port dengan interbal pull-up resistors

digunakan untuk general purpose dan special feature.

6. Port D(PC7..PC0) adalah 8-bit dua arah port dengan interbal pull-up resistors

digunakan untuk general purpose dan special feature.

7. Reset berfungsi untuk mereset input.

8. XTAL 1 adalah pin keluaran ke rangkaian osilator internal. Pin ini dipakai

bila menggunakan osilator Kristal.

Page 16: Early Warning System Terhadap Bencana Banjir Berbasis Gis Di Sungai Cikapundung

9. XTAL 2 adalah pin keluaran ke rangkaian osilator internal. Sebuah osilator

Kristal atau sumber osilator luar dapat digunakan

10. AVCC adalah pin penyuplai daya untuk port A dan A/D converter dan

dihubungkan ke Vcc. Jika ADC digunakan maka pin ini dhubungkan ke Vcc.

11. AREFF adalah pin yang berfungsi sebagai refrensi untuk pin analog jika A/D

Converter digunakan.

F.4 SMS Gateway

SMS Gateway adalah suatu platform yang menyediakan mekanisme

untuk menghantar dan menerima SMS dari peralatan mobile (HP,PDA, Phone

dll). Untuk membangun SMS Gateway hal-hal yang perlu diperhatikan adalah

sebagai berikut :

1. Aplikasi Pengirim SMS

Aplikasi pengirim SMS harus memiliki kemampuan untuk membaca-

tulis database, dan membaca berkas digital yang sudah dideklarasikan.

Aplikasi pengirim SMS dapat dibangun menggunakan PHP. Bahasa PHP

lebih mudah dicerna dan memiliki banyak fungsi bahkan untuk background

process (daemon) sekalipun tanpa webserver.

2. Database

Database pada gammu dapat menggunakan database MySQL,

PostgreSQL, bahkan gammu juga menyertakan libdi untuk mengakses

database seperti : SQLite, Ms.SQL Serer, Sybase Firebird dan lain-lani.

3. GAMMU

GAMMU adalah sebuah aplikasi cross-platform yang digunakan

untuk menjembatani / mengakomodasikan antara database SMS Gateway

dengan sms devices. Aplikasi GAMMU berupa daemon yang berjalan secara

Page 17: Early Warning System Terhadap Bencana Banjir Berbasis Gis Di Sungai Cikapundung

background. GAMMU mengamati sms device dan database sms gateway

setiap saat.

4. SMS Devices

SMS devices merupakan alat pengiriman SMS yang berupa modem

ataupun ponsel dan harus terintegrasi dengan GAMMU.

F.5 Bahasa Pemrograman C

Bahasa pemrograman diciptakan oleh Brian W. Kernighan dan Denis M.

Ritchi pada tahun 1972. Bahasa C merupakan salah satu bahasa pemrograman

terstruktur yang dapat digunakan pada berbagai mesin, termasuk mikrokontroler.

Kebanyakan mikrokontroler menggunakan bahasa C dalam pemogramannya karena

bahasa C menghasilkan hex code yang lebih kecil dibanding bahasa pemrograman

lainnya. Hal ini dapat mengefisiensikan lingkungan mikrokontroler yang memiliki

ruang program memory terbatas. Suatu source program C baru dapat dijalankan

setelah melalui tahap kompilasi dan penggabungan. Tahap kompilasi dimaksudkan

untuk memeriksa source program sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku pada

bahasa pemrograman C. Tahap kompilasi akan menghasilkan relocatable object file.

Berkas -berkas objek tersebut kemudian digabung dengan perpustakaan fungsi yang

sesuai untuk menghasilkan suatu executable-program.

F.6 Bahasa Pemrograman PHP

HyperText Preprocessor (PHP) merupakan bahasa utama script

server-side yang disisipkan pada HTML yang dijalankan di server. PHP

adalah salah satu aplikasi eksternal yang bisa digunakan oleh server web,

sehingga server web tidak sekedar untuk memberikan layanan dokumen

HTML saja, tetapi dapat menjadi program yang menerima masukan dari luar

dan memberikan luaran yang berasal dari database atau sumber data lainnya

Page 18: Early Warning System Terhadap Bencana Banjir Berbasis Gis Di Sungai Cikapundung

menjadi dokumen HTML. Pengembang aplikasi web dapat dengan mudah

menyisipkan script atau menghasilkan dokumen HTML dengan menggunakan

PHP.

Kemampuan PHP yang paling diandalkan dan signifikan adalah

dukungan kepada banyak database. Membuat halaman web yang

menggunakan data dari database dengan sangat mudah dapat dilakukan. PHP

juga mendukung untuk berkomunikasi dengan layanan lain menggunakan

protocol IMAP, SNMP, NNTP, POP3, dan HTTP.

Beberapa kelebihan PHP dari bahasa pemrograman web, antara lain:

1. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan

sebuah kompilasi dalam penggunaanya.

2. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana, dari mulai

apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah.

3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis - milis dan

developer yang siap membantu dalam pengembangan.

4. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah

karena memiliki referensi yang banyak.

5. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin

(Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime

melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem.

F.7 Google Maps API

Google Maps adalah layanan aplikasi peta online yang disediakan oleh Google secara

gratis. Layanan peta Google Maps secara resmi dapat diakses melalui alamat

http://maps.google.com. Situs ini menyediakan informasi geografis pada hampir

seluruh permukaan bumi, kecuali kutub utara dan kutub selatan. Layanan ini dibuat

sangat interaktif, karena terdapat fitur yang dapat menggeser peta, mengubah level

zoom, serta mengubah tampilan jenis peta. Google Maps mempunyai beberapa

Page 19: Early Warning System Terhadap Bencana Banjir Berbasis Gis Di Sungai Cikapundung

fasilitas, diantaranya pencarian lokasi dengan memasukkan kata kunci berupa nama

tempat, nama jalan, atau pun kota dan dapat menampilkan perhitungan rute

perjalanan dari suatu tempat ke tempat lainnya.

Google Maps dibuat menggunakan kombinasi gambar peta, database, serta

objek-objek interaktif yang dibuat dengan bahasa pemrograman HTML, Javascript

dan AJAX serta beberapa bahasa pemrograman lainnya. Dengan bahasa-bahasa

pemrograman tersebut memungkinkan Google Maps dapat ditampilkan pada website

lain. Gambar-gambar yang muncul pada peta merupakan hasil komunikasi dengan

database pada web server Google untuk menampilkan gabungan dari potongan –

potongan gambar yang diminta. Keseluruhan citra yang ada diintegrasikan ke dalam

database pada Google Server, yang nantinya dapat dipanggil sesuai permintaan.

Google Maps API (Application Programming Interface) merupakan

suatu dokumentasi yang terdiri dari interface, fungsi, kelas dan struktur untuk

membangun sebuah perangkat lunak. API dapat memudahkan pemogram

untuk membongkar suatu perangkat lunak yang kemudian dapat

dikembangkan atau diintegrasikan dengan perangkat lunak lainnya. API dapat

dikatakan sebagai penghubung suatu aplikasi dengan aplikasi lainnya yang

memungkinkan pemrogram menggunakan sistem fungsi yang tersedia. Proses

ini dikelola melalui sistem operasi. Layanan Google Maps API dapat

ditampilkan pada website tertentu dengan menggunakan API key. API key

merupakan kode unik yang digenerasikan oleh Google untuk website tertentu

agar dapat dikenali oleh server Google Maps.

Page 20: Early Warning System Terhadap Bencana Banjir Berbasis Gis Di Sungai Cikapundung

G. METODE PELAKSANAAN

Page 21: Early Warning System Terhadap Bencana Banjir Berbasis Gis Di Sungai Cikapundung

H. JADWAL KEGIATAN

No

Kegiatan Program

Bulan

TargetPenanggung JawabBulan Ke-

IBulan ke-

IIBulan ke-

IIIBulan ke-

IV1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1Identifikasi Masa

lah                               

Masalah terumusk

an 

2Perancangan Sistem dan Software

                               

Rancangan sistem

diimpleme

ntasikan dalam suatu

program

 

3Pengkodean

Aplikasi                                Aplikasi Android selesai

 

4Pembuatan Skematik Rangkaian

                               Design

PCB dan pencetaka

 

Page 22: Early Warning System Terhadap Bencana Banjir Berbasis Gis Di Sungai Cikapundung

dan PCB n PCB

5

Pemasangan Komponen, Cassing dan

Testing

                               

Alat sudah

dapat di uji coba

 

6Evaluasi dan

perbaikan                               

Alat sudah

jadi 100%

 

7Kesimpulan dan Laporan Akhir

                               Laporan

akhir selesai

 

Tabel H.1 Jadwal Kegiatan

Page 23: Early Warning System Terhadap Bencana Banjir Berbasis Gis Di Sungai Cikapundung

I. RANCANGAN BIAYA

KOMPONENHARGA SATU

ANJUMLA

H TOTAL

1. BAHAN HABIS PAKAI

Mikrokontroler AVR AT mega 32

100.000 4 400.000

Modul LCD 250.000 4 1,000.000

Modem GSM Wavecom Fastrack

M1306B Serial400.000 4

1,600.000

Modem GSM Wavecom Fastrack

M1306B USB1500.000 4

6,000.000

Kabel Serial RS232 50.000 4 200.000

Sensor Ultrasonic DT-Sense USIRR

300.000 4 1,200.000

Power Supply 100.000 4 400.000

Kabel 5.000 20m 100.000

Timah 1/4 kg 55.000 3glg 165.000

Isi Glue Gun (Lem lilin)

13.500 5

67.500

Lithium Battery 10.000 4

40.000

Pipa 4inchi 114mm 400.000 4 1,600.000

Stop Kontak Uticon 6L

100.000 4 400.000

Total 13,172.500

1. PERALATAN PENUNJANG

Solder 75.000 2

Page 24: Early Warning System Terhadap Bencana Banjir Berbasis Gis Di Sungai Cikapundung

150.000

Tang Potong 25.000 2

50.000

Project Board 40.000 2

80.000

Multimeter digital 800.000 1 800.000

Kabel Jumper breadboard

50.000 1 Set

50.000

Tang Jepit 25.000 2

50.000

Glue Gun 100.000 1 100.000

Cutter 20.000 2

40.000

Pinset 20.000 2

40.000

Obeng Plus 20.000 2

40.000

Obeng minus 20.000 2

40.000

Gunting 10.000 1

10.000

Downloader 150.000 1 150.000

Penanak Nasi 150.000 1 150.000

Dispenser 100.000 1 100.000

Handphone android 1.500.000 1 1.500.00

0

Lampu 30.000 4 120.000

Total 1,970.000

2. PERJANALAN

Survey ke Berbagai50.000 4 orang

200.000

Lokasi

Pembelian komponen 20.000 2 orang

40.000

Total 240.000

3. LAIN-LAIN

Page 25: Early Warning System Terhadap Bencana Banjir Berbasis Gis Di Sungai Cikapundung

Dokumentasi

Sewa kamera digital 200.000 1 200.000

Cetak foto 5.00040 lemba

r 200.000

Administrasi

Kertas A4 35.000 2 rim 70.000

Alat Tulis 30.000   30.000

Tinta Komputer 20.000 2 buah

40.000

Matrai 6.000 1

6.000

Penjilidan 3.000 3 buah

9.000 Pengajuan Hak Paten

Pengajuan Paten 700.000 1 700.000

Total 1,255.000

Tabel I.1 Rancangan Biaya