e-renggar.kemkes.go.id · web viewpembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan...
TRANSCRIPT
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat
terwujud. Pembangunan kesehatan periode tahun 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan
sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan
kesehatan.
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu : (1) pilar paradigma sehat yang dilakukan
dengan strategi pengarus utamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan promotif dan preventif serta
pemberdayaan masyarakat; (2) penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan
akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan,
menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis resiko kesehatan; dan (3) jaminan
kesehatan nasional yang dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan benefit serta kendali mutu dan
kendali biaya.
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan bahwa pemerintah bertanggung
jawab atas ketersediaan sumber daya di bidang kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat
untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Sumber daya di buidang kesehatan tersebut
meliputi tenaga kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan, perbekalan kesehatan, serta teknologi dan produk
teknologi.
Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDM kesehatan) termasuk tenaga kesehatan menjadi salah satu sumber
daya dibidang kesehatan yang sangat strategis. Ketersediaan SDM kesehatan yang tidak mencukupi, baik
jumlah, jenis, dan kualifikasi serta distribusi yang tidak merata, menimbulkan dampak terhadap rendahnya
akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Pasal 21 Undang-undang Nomor 36
Tahun 2009 menyatakan bahwa “Pemerintah mengatur perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, serta
pembinaan dan pengawasan mutu SDM Kesehatan dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
Perencanaan SDM kesehatan adalah upaya penetapan jenis, jumlah, kualifikasi, dan distribusi tenaga
kesehatan sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan. Pengadaan SDM kesehatan adalah upaya
yang meliputi pendidikan tenaga kesehatan dan pelatihan sumber daya manusia kesehatan untuk memenuhi
kebutuhan pembangunan kesehatan.
Pendayagunaan SDM kesehatan adalah upaya pemerataan dan pemanfaatan serta pengembangan sumber
daya manusia kesehatan.
Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 1
Penyelenggaraan kegiatan perencanaan dan pendayagunaan SDM kesehatan oleh Kemenkes dilaksanakan
oleh Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, c.q. Pusat Perencanaan dan
Pendayagunaan SDM Kesehatan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan. Pada pasal 772 Permenkes 64 Tahun 2015
termaksud disebutkan bahwa tugas Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan adalah
melaksanakan perencanaan dan pendayagunaan sumber daya manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
1.2. TUJUAN
Revisi Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 merupakan suatu keharusan akibat dari perubahan Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan termasuk didalamnya Badan PPSDM Kesehatan sesuai
dengan Permenkes RI No 64 tahun 2015, dimana terjadi perubahan tugas pokok dan fungsi baik unit eselon 1
maupun eselon 2 nya beserta perubahan nomenklatur di dalamnya.
Rencana Aksi Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019 merupakan
rencana pelaksanaan perencanaan dan pendayagunaan SDM Kesehatan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun
ke depan sampai dengan tahun 2019.
Ditetapkan Rencana Aksi Kegiatan dengan maksud :
1. Sebagai acuan dan arahan dalam dukungan manajemen pada pelaksanaan tugas teknis pada program
pembangunan kesehatan, mulai dari penyusunan kebijakan, rencana strategis, perencanaan dan
Pendayagunaan SDM Kesehatan, penganggaran, dan evaluasi program/ kegiatan.
2. Memberikan informasi dari hasil penyusunan pedoman-pedoman kebijakan, rencana strategis,
perencanaan, penganggaran, dan evaluasi program/kegiatan yang dilakukan secara rutin mengikuti
perubahan kebijakan nasional setiap tahunnya.
1.3. MANFAAT
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan mengacu pada
RPJMN 2015 - 2019 dan untuk mendukung perencanaan dan pelaksanaan perencanaan dan
pendayagunaan sumber daya manusia kesehatan serta dalam rangka pembangunan kesehatan 2015-2019
maka sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019 (Renstra Kemenkes 2015-2019)
sebagai mana ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor Hk.02.02/MENKES/52/2015,
disebutkan bahwa Renstra Kemenkes 2015-2019 harus dijabarkan dalam bentuk Rencana Aksi Program
(RAP) di tingkat Unit Eselon I dan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) di tingkat Unit Eselon II. Atas dasar hal
tersebut, maka Rencana Aksi Kegiatan Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan tahun
2015-2019 perlu disusun sebagai penjabaran dari Renstra Kemenkes 2015-2019 dan Rencana Aksi Program
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (Badan PPSDMK) dalam
rangka menentukan apa yang akan dilakukan dan dicapai dalam kurun 5 tahun kedepan secara terencana
dan sistematis.
Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 2
1.4 RUANG LINGKUP
RAK Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan 2015 - 2019 memiliki ruang lingkup
a. lnventarisasi perencanaan kegiatan Bagian di Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM
Kesehatan, mengacu pada RPJMN 2015 - 2019 dan Renstra Kemenkes 2O15 - 2019.
b. Perkembangan kegiatan yang dilaksanakan oleh bagian di Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan
SDM Kesehatan.
c. Kegiatan dan sub kegiatan serta capaian sub-sub kegiatan.
d. Sumberdaya dan sarana prasarana di Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan
e. Monitoring dan evaluasi kegiatan bagian di Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan.
f. Laporan Kegiatan dan Pembinaan, Laporan Administrasi dan Ketatausahaan, Layanan Perkantoran,
Peralatan dan Fasilitas Perkantoran.
1.5. SASARAN
Sasaran Buku RAK Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan 2015 - 2019 adalah lnternal
Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan meliputi struktural, non struktural dan administrasi
termasuk didalamnya komite-komite, Lintas Program di Kementerian Kesehatan serta lintas Sektor terkait
Pelaksanaan akuntabilitas.
1.6. LANDASANPENYUSUNAN
Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan dilakukan
dengan memperhatikan dengan seksama berbagai peraturan perundang-undangan, antara lain :
1. Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(SPPN).
2. Undang-undang nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
Tahun 2005-2025.
3. Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
4. Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
5. Undang-undang nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
6. Peraturan Presiden nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional Tahun 2015-2019.
7. Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional.
8. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 64 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kesehatan.
9. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 375 tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Kesehatan tahun 2005-2025.
10. Keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.02.02/Menkes/52/2015 tentang Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019.
Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 3
1.7. SISTEMATIKAPENULISAN
Rencana Aksi Kegiatan Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan ditulis dengan sistematika
sebagai berikut :
KATA PENGANTAR
DAFTAR lSl
BAB I, PENDAHULUAN
BAB ll. ANALISIS SITUASI ORGANISASI
BAB lll. TUJUAN DAN NILAI SASARAN STRATEGIS
BAB IV. RENCANA KEGIATAN
BAB V. MONITORING DAN EVALUASI
BAB VI.PENUTUP
LAMPIRAN
BAB IIANALISIS SITUASI ORGANISASI
2.1 KERANGKA KELEMBAGAAN
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan bagian keempat pasal 772, Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan pendayagunaan sumberdaya
manusia kesehatan sesuaidenganketentuanperaturanperundang-undangan.
Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatanmenyelenggarakan fungsi:
Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 4
a) Penyusunan kebijakan teknis pengembangan dan pemberdayaan sumberdaya manusia kesehatan di
bidangperencanaansumber daya manusia kesehatan dan pendayagunaan sumber daya manusia
kesehatan dalam negeri dan luar negeri;
b) Pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan sumberdaya manusia kesehatan di
bidangperencanaan sumber daya manusia kesehatan dan pendayagunaan sumber daya manusia
kesehatan dalam negeri dan luar negeri;
c) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pengembangan dan pemberdayaan sumberdaya manusia
kesehatan di bidangperencanaan sumber daya manusia kesehatan dan pendayagunaan sumber daya
manusia kesehatan dalam negeri dan luar negeri; danpelaksanaan administrasi Pusat.
d)
2.2 STRUKTUR ORGANISASI PUSAT PERENCANAAN DAN PENDAYAGUNAAN SDM KESEHATAN
Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan terdiri atas:
1. Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan;
2. BidangPendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Dalam Negeri;
3. Bidang Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Luar Negeri;
4. Subbagian Tata Usaha; dan
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
2.2.1 Bidang Perencanaan SDM Kesehatan
1. Tujuan
Perencanaan SDM Kesehatan bertujuan diperolehnya rencana kebutuhan SDM Kesehatan dan rencana
pengembangan SDM Kesehatan dalam mendukung pembangunan kesehatan.
2. Sasaran
Sasaran kegiatan pokok perencanaan SDM Kesehatan ialah meningkatnya pelaksanaan perencanaan
SDM Kesehatan.
a. Perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan
1) Pengembangan perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan 3 dokumen.
2) Pengembangan dan pengelolaan E-perencanaan SDMK 3 paket
3) Perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan tahunan 5 dokumen.
4) Perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan jangka menengah/panjang 2 dokumen.
5) Perencanaan pendayagunaan SDM Kesehatan 3 dokumen
6) Pembinaan penyelenggaraan perencanaan SDM Kesehatan daerah 34 provinsi/tahun
Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 5
b. Perencanaan pengembangan SDM Kesehatan.
1) Pelaksanaan kajian dan penyusunan kebijakan teknis jenis tenaga kesehatan baru 4 dokumen.
2) Pelaksanaan kajian dan penyusunan kebijakan teknis pengembangan karir tenaga kesehatan 4
dokumen.
3) Pelaksanaan kajian dan penyusunan kebijakan teknis insentif tenaga kesehatan 4 dokumen.
4) Pengelolaan sistem bursa kerja tenaga kesehatan online 3 paket.
2.2.2 Bidang Pendayagunaan SDM Kesehatan Dalam Negeri1. Tujuan
Pendayagunaan SDM Kesehatan Dalam Negeri bertujuan dapat didistribusikan dan
dimanfaatkannya SDM Kesehatan sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan.
2. Sasaran
a. Pendayagunaan SDM Kesehatan Nasional
1) Jumlah SDM Kesehatan yang didayagunakan melalui Program Dokter Internsip sebanyak
39.513 orang.
2) Penyempurnaan Program Internsip Dokter Indonesia 1 dokumen.
3) Jumlah tenaga kesehatan yang didayagunakan melalui wajib kerja sarjana dokter spesialis
sebanyak 3.000 orang
b. Pendayagunaan SDM Kesehatan Daerah Khusus
1) Jumlah tenaga kesehatan yang didayagunakan melalui penugasan khusus tenaga kesehatah
berbasis Tim/Tim Nusantara Sehat sebanyak 4.462 orang.
2) Jumlah tenaga Kesehatan yang didayagunakan melalui penugasan individual sebanyak
13.290 orang.
3) Jumlah SDM Kesehatan yang didayagunakan melalui penugasan residen sebanyak 2.938
orang.
2.2.3 Bidang Pendayagunaan SDM Kesehatan Luar Negeri
1. Tujuan
Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 6
Pendayagunaan SDM Kesehatan luar negeri bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan
luar negeri dan meningkatnya pembinaan dan pengawasan tenaga kesehatan warga negara asing
(WNA).
2. Sasaran.
a. Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Indonesia ke Luar Negeri (TKKI)
1) Terpenuhinya kebutuhan SDM kesehatan Indonesia ke luar negeri melalui mekanisme G to G
2) Tersusunnya kajian dan kebijakan teknis pendayagunaan tenaga kesehatan ke luar negeri 4
dokumen
3) Tersosialisasinya peluang kerja tenaga kesehatan ke luar negeri di 34 provinsi.
b. Pendayagunaan SDM Kesehatan Warga Negara Asing (SDMK-WNA)
1) Pelaksanaan kajian dan penyusunan kebijakan teknis pendayagunaan, pembinaan dan
pengawasan SDM Kesehatan WNA 5 dokumen.
2) Diterbitkannya rekomendasi pendayagunaan SDMK-WNA
3) Pembinaan dan pengawasan SDMK-WNA di 34 provinsi.
2.2.4 Sub Bagian Tata Usaha
1. Tujuan
Terlaksananya ketatausahaan dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Pusat
Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan
2. Sasaran
a. Tersusunnya rencana kegiatan tahunan dan lima tahunan Pusat Perencanaan dan
Pendayagunaan SDM Kesehatan, 22 dokumen.
b. Tersusunnya laporan tahunan Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan, 5
dokumen.
c. Tersusunnya laporan triwulanan dan smester pencapaian indikator kineja Pusat
Perencanan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan 30 dokumen.
d. Tersusunnya laporan akuntabilitas dan kinerja instansi pemerintah (LAKIP) Pusat
Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan, 5 dokumen.
Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 7
Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM
kesehatan
Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Kepala Bidang Pendayagunaan SDM
Dalam Negeri
Kepala Bidang Perencanaan SDM
Kesehatan
Kepala Bidang Pendayagunaan SDM Kesehatan Luar Negeri
Kepala Sub Bidang Pendayagunaan SDMK
Indonesia Ke LN
Kepala Sub Bidang Pendayagunaan SDMK
Nasional
Kepala Sub Bidang Perencanaan Kebutuhan
SDM Kesehatan
e. Tersusunnya laporan tahunan kinerja Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM
Kesehatan, 5 dokumen.
f. Tersusunnya laporan Barang Milik Negara (BMN) Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan
SDM Kesehatan, 5 dokumen.
g. Tersusunnya dokumen penatalaksanaan kepegawai 5 dokumen.
2.3 BAGAN STRUKTUR PUSRENGUN
Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 8
BAB III. VISI, MISI, DAN STRATEGI KEGIATAN
PUSAT PERENCANAAN DAN PENDAYAGUNAAN SDM KESEHATAN
A. VISI
Rencana Aksi Kegiatan tidak memiliki visi dan misi, namun mengikuti visi dan misi Presiden Republik
Indonesia yang tertuang dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatantahun 2015-2019 yaitu :
“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan
Gotong-royong”.
B. MISI
Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan yaitu:
1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian
ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai
negara kepulauan.
Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 9
Kepala Sub Bidang Pendayagunaan SDM
Kesehatan WNA
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan
nasional, serta
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA yang ingin diwujudkan pada
Kabinet Kerja, yakni:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada
seluruh warga Negara.
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif,
demokratis dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka
negara kesatuan.
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi,
bermartabat dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
Kementerian Kesehatan mempunyai peran dan berkonstribusi dalam tercapainya seluruh Nawa Cita terutama
terutama dalam meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
C. ARAH KEBIJAKAN
Arah kebijakan pelaksanaan kegiatan pokok Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan
mengacu pada arah Kebijakan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM kesehatan mengacu pada
sasaran strategis Kementerian Kesehatan yaitu Meningkatkan Jumlah, Jenis, Kualitas, dan Pemerataan Tenaga Kesehatan. Indikator pencapaian sasaran strategis tersebut.
Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 10
D. SASARAN STRATEGIS
Sasaran strategis Rencana Aksi Kegiatan Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan
mengacu pada rencana Aksi Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan yang akan
dicapai pada tahun 2019 adalah :
a. Jumlah puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan sebanyak 5.600 Puskesmas
b. Persentase RS Kab/Kota kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar dan 3 dokter spesialis penunjang
mencapai 60 %.
c. Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya sebanyak 56.910 orang.
E. SASARAN DAN STRATEGI PUSAT PERENCANAAN DAN PENDAYAGUNAAN SDM KESEHATAN.
Dalam rangka mendukung arah kebijakan dan sasaran strategis Kementerian Kesehatan, serta sesuai
dengan sasaran strategis dan strategi Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, sasaran
Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan sampaidengantahun 2019 sebagaiberikut:
a). Jumlah SDM Kesehatan yang didayagunakan melalui Program Dokter Internsip sebanyak 39.513
orang.
b). Jumlah tenaga kesehatan yang didayagunakan melalui wajib kerja sarjana dokter spesialis sebanyak
3.000 orang
c). Jumlah tenaga kesehatan yang didayagunakan melalui penugasan khusus tenaga kesehatah
berbasis Tim/Tim Nusantara Sehat sebanyak 4.462 orang.
d). Jumlah tenaga Kesehatan yang didayagunakan melalui penugasan individual sebanyak 13.290
orang.
e). Jumlah SDM Kesehatan yang didayagunakan melalui penugasan residen sebanyak 2.938 orang.
Untuk mencapai sasaran tersebut di atas , maka strategi yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan dilakukan dengan mengacu pada standar ketenagaan dan
kebutuhan pembangunan kesehatan, serta memperhatikan kemampuan pengadaan,
pendayagunaan serta pembinaan dan pengawasan mutu SDM Kesehatan.
2. Perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan dilakukan dengan berbasis data dan informasi tentang
SDM Kesehatan, pembangunan kesehatan dan sektor lain terkait yang memadai, sesuai kebutuhan,
dan tepat waktu.
3. Penguatan penyelenggaraan perencanaan SDM Kesehatan di daerah dilakukan melalui fasilitasi
penyusunan kebutuhan SDM Kesehatan.
Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 11
4. Pelaksanaan pemerataan SDM Kesehatan terutama di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan
(DTPK) dan daerah tidak diminati dilakukan dengan melibatkan lintas sektor baik di pusat maupun di
daerah.
5. Pemerataan SDM kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan dilakukan melalui penugasan khusus
tenaga kesehatan berbasis tim (Tim Nusantara Sehat) atau individual dengan memperhatikan
pemberian imbalan/insentif, sarana prasarana sesuai dengan keperluan dan kemampuan keuangan
negara.
6. Pengembangan program internsip bagi dokter dalam rangka pemantapan mutu profesi dokter yang
baru lulus, dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan program pemerintah dalam pemerataan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
7. Pengembangan SDM Kesehatan dalam kerangka pendayagunaannya dilakukan terutama melalui
pengembangan karir dan pendidikan berkelanjutan.
8. Pendayagunaan tenaga kesehatan Indonesia ke luar negeri dilakukan dengan memperhatikan
pangsa pasar, peningkatan kompetensi, dan pengakuan kesetaraan tenaga kesehatan Indonesia di
luar negeri dengan tetap mengutamakan pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan di dalam negeri.
9. Rencana pendayagunaan SDM Kesehatan pasca penempatan di luar negeri, dilakukan dengan
memperhatikan rencana kebutuhan tenaga kesehatan.
10. Pendayagunaan tenaga kesehatan warga negara asing dilakukan dengan mempertimbangkan alih
teknologi dan ilmu pengetahuan; dan ketersediaan tenaga kesehatan setempat dengan penekanan
pada pembinaan dan pengawasan.
11. Pendayagunaan tenaga kesehatan dilakukan melalui peningkatan kemitraan dengan semua
pemangku kepentingan di dalam negeri yang meliputi Pemerintah, pemerintah daerah dan
masyarakat termasuk swasta serta pemangku kepentingan di luar negeri.
12. Advokasi dan koordinasi kepada lintas sektor/program dalam rangka implementasi kebijakan
perencanaan dan pendayagunaan SDM Kesehatan pada semua institusi kesehatan di pusat dan
daerah.
13. Pengembangan insentif baik material dan non material untuk SDM kesehatan.
14. Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis dan kegiatan lainnya pada kegiatan
perencanaan dan pendayagunaan SDM Kesehatan dilakukan dengan meningkatkan kepemimpinan,
koordinasi dan kerja sama dalam pelaksanaan tugas, meningkatkan dukungan sumber daya (SDM,
dana dan sarana prasarana yang memadai), pengelolaan, pembinaan dan pengawasan,
ketatausahaan, kepegawaian, keuangan serta tugas teknis dan kegiatan lainnya.
F. KONDISI UMUM DAN POTENSI PERMASALAHAN1. Masalah pembangunan kesehatan.
Dalam upaya pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya, masih dihadapi permasalahan sebagai berikut:
a. Meskipun Angka Kematian Ibu (AKI) sudah mengalami penurunan, namun masih jauh dari target
MDGs tahun 2015. Peningkatan jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan tidak
Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 12
serta merta diikuti dengan penurunan AKI. Begitu pula jumlah tenaga kesehatan yang menangani
kesehatan ibu khususnya bidan yang sudah relatif tersebar ke seluruh wilayah Indonesia belum
dapat menurunkan AKI secara bermakna. Hal ini kemungkinan disebabkan kompetensi bidan
yang masih belum seperti yang diharapkan.
b. Angka Kematian Neonatal (AKN) juga relatif masih tetap sama, tidak menurun seperti
direncanakan dalam kurun waktu 5 tahun.
c. Permasalahan gizi kurang pada anak usia sekolah dan remaja dan masyarakat secara umum
masih perlu mendapatkan perhatian. Gizi lebih juga mulai menjadi masalah di masyarakat.
d. Penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes melitus, kanker, dan Penyakit Paru Obstruktif
Kronik (PPOK), baik yang mengancam lansia maupun usia kerja, telah menggeser beberapa
penyakit menular sebagai 10 (sepuluh) penyakit utama. Penyakit akibat kerja, dan kecelakaan
akibat kerja juga cenderung meningkat.
e. HIV/AIDS, tuberculosis, malaria, demam berdarah, influenza, dan flu burung serta penyakit
neglected diseases seperti kusta, filariasis, leptospirosis, masih merupakan masalah penyakit
menular di masyarakat.
f. Pelaksanaan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di daerah belum maksimal
karena kurangnya tenaga promosi kesehatan baik jumlah maupun kapasitas atau kualitasnya.
Berdasarkan laporan Rifaskes 2011, jumlah total tenaga penyuluh kesehatan masyarakat hanya
4.144 orang yang tersebar di 3.085 Puskesmas (0,46 per Puskesmas). Itupun hanya 1% yang
memiliki basis pendidikan/pelatihan promosi kesehatan.
g. Peningkatan jumlah fasilitas pelayanan kesehatan belum diikuti dengan peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan diantaranya kesiapan pelayanan PONEK dan transfusi darah untuk RS,
kesiapan pelayanan umum, pelayanan PONED, dan pelayanan penyakit tidak menular untuk
Puskesmas. Hal tersebut disebabkan masih kurang tersedianya logistik baik obat maupun alat
kesehatan, dan sarana serta tenaga kesehatan pelaksananya.
2. Masalah Pengembangan dan Pemberdayaan Kesehatan.
Mencermati kondisi umum dan permasalahan dalam pembangunan kesehatan seperti tersebut di
atas, disebutkan dalam Rencana Aksi Program Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM
Kesehatan 2015-2019, bahwa program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan ke
depan akan menghadapi tantangan sebagai berikut:
a. Pemenuhan tenaga kesehatan masyarakat khususnya untuk Puskesmas dan jenjang institusi di
atasnya.
b. Peningkatan sosialisasi dan advokasi dari Kementerian Kesehatan ke Pemerintah Daerah untuk
menambah formasi dan rekrutmen tenaga kesehatan, khususnya tenaga-tenaga kesehatan
masyarakat, sanitarian, analis kesehatan dan tenaga gizi.
Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 13
c. Penerapan sistem insentif finansial dan non-finansial yang memadai untuk menarik dan
mempertahankan tenaga kesehatan untuk mau bekerja di daerah, khususnya di bagian timur
Indonesia, di perdesaan, dan di daerah terpencil perbatasan dan kepulauan (DTPK).
d. Pelaksanaan sistem subsidi, beasiswa dan ikatan dinas bagi pendidikan tenaga kesehatan
masyarakat, sanitarian, dan tenaga gizi.
e. Penerapan standarisasi mutu tenaga kesehatan melalui akreditasi institusi pendidikan dan uji
kompetensi yang efektif.
f. Penguatan regulasi untuk menjamin pengadaan tenaga kesehatan, mutu tenaga kesehatan, dan
pemerataan persebarannya.
g. Peningkatan pembinaan dan pengawasan mutu tenaga kesehatan dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan
3. Masalah dan Isu Strategis Perencanaan Dan Pendayagunaan SDM Kesehatan
Pada tahun 2015, dari rekapitulasi Surat Tanda Registrasi (STR) di Konsil Kedokteran Indonesia per
30 September 2014, jumlah dokter spesialis sebanyak 26.011 orang. Jika dihitung rasio terhadap
100.000 penduduk, diperoleh rasio 10,3 per 100.000 penduduk dimana target rasio dokter spesialis
yang diharapkan sebesar 9 per 100.000 penduduk. Untuk dokter sebanyak 99.514 orang atau 39,5
per 100.000 dari target 30 per 100.000; dokter gigi sebanyak 25.373 orang 10,1 per 100.000 dari
target 12 per 100.000.
Data tenaga kesehatan lainnya didasarkan pada STR yang diterbitkan oleh MTKI per 1 Oktober 2014
yaitu jumlah perawat sebanyak 253.745 orang atau 100,6 per 100.000 dari target158 per 100.000;
bidan sebanyak 248.229 orang atau 98,4 per 100.000 dari target 75 per 100.000; tenaga sanitasi
lingkungan sebanyak 10.787 orang atau 4,3 per 100.000 dari target 18 per 100.000; tenaga gizi
sebanyak 20.410 orang atau 8,1 per 100.000 dari target 10 per 100.000. Sedangkan jumlah tenaga
kesehatan masyarakat di puskesmas dan rumah sakit adalah 23.638 orang atau 9,4 per 100.000
target 8 per 100.000.
Ditinjau dari rasio SDM kesehatan terhadap jumlah penduduk Indonesia, maka dokter spesialis,
dokter umum, bidan, dan tenaga kesehatan masyarakat sudah melebihi target yang diharapkan.
Sedangkan dokter gigi, perawat, tenaga sanitasi lingkungan, dan tenaga gizi belum mencapai target
yang diharapkan. Perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan yang berbasis rasio adalah untuk
menggambarkan kecukupan tenaga kesehatan dan distribusinya di tingkat makro.
Namun jika diuraikan lebih rinci ketersediaan tenaga kesehatan tersebut per puskesmas, akan
diperoleh gambaran disparitas yang cukup besar antar puskesmas di perkotaan, pedesaan, terpencil
dan sangat terpencil. Maldistribusi SDM Kesehatan menjadi salah satu permasalahan SDM
Kesehatan. Ada sebagian fasilitas pelayanan kesehatan yang kekurangan atau tidak ada jenis tenaga
Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 14
kesehatan tertentu, namun di sisi lain ternyata ada fasilitas pelayanan kesehatan yang sudah
berlebih jumlah dan jenis tenaganya.
Pada data Riset Fasilitas Kesehatan 2011, Puskesmas tanpa keberadaan dokter masih dominan di
wilayah Indonesia timur, khususnya di Papua dan Papua Barat. Di daerah ini Puskesmas tanpa
tenaga dokter sampai lebih dari 16% dari jumlah Puskesmas yang ada di daerah tersebut.
Sedangkan pada Puskesmas di perkotaan, misal DKI Jakarta, ada Puskesmas yang mempunyai 27
dokter. Selain itu masih ada 80,59% Puskesmas yang belum memiliki tenaga Apoteker, 56,19%
Puskesmas tanpa tenaga ahli teknologi laboratorium medik, 32,01% Puskesmas tanpa tenaga
sanitasi lingkungan, 31,37% Puskesmas tanpa tenaga gizi, dan 30,08% Puskesmas tanpa tenaga
kesehatan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa di Puskesmas saat ini masih kekurangan tenaga
kesehatan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat.
Permasalahan kekurangan tenaga kesehatan tidak hanya terjadi di Puskesmas namun juga di rumah
sakit. Dari 2.368 RS yang teregistrasi, sebanyak 21,45% tidak memiliki dokter spesialis anak, 21,16%
tidak memiliki dokter spesialis obstetrik dan ginekologi, 25,08% tidak memiliki dokter spesialis
penyakit dalam, dan 27,49% tidak memiliki dokter spesialis bedah, 33,3% tidak memiliki dokter
spesialis anestesi, 80,2% tidak memiliki dokter spesialis rehabilitasi medik, 86,6% tidak memiliki
dokter spesialis patologi anatomi, 68,3% tidak memiliki dokter spesialis patologi klinik, dan 46,3%
tidak memiliki dokter spesialis radiologi.
Dari perkembangan dan masalah dalam perencanaan dan pendayagunaan SDM kesehatan, masih
dihadapi berbagai masalah pokok atau isu strategis sebagai berikut:
a. Perencanaan SDM kesehatan nasional belum disusun secara bottom up yang didukung data dan
informasi yang memadai dan terpercaya, sesuai kebutuhan, dan tepat waktu;
b. Pendayagunaan SDM kesehatan masih dihadapi dengan tantangan jumlah SDM kesehatan yang
masih kurang dan distribusinya yang belum merata disamping permasalahan pengembangan karier
dan sistem penghargaan yang belum sebagaimana mestinya. Pengembangan sistem informasi yang
terintegrasi sebagai sumber data SDM kesehatan sangat penting mengingat data dan informasi yang
tersedia bervariasi, dan mobilisasi SDM kesehatan yang cukup tinggi.
Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 15
BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN KEGIATAN
PUSAT PERENCANAAN DAN PENDAYAGUNAAN SDM KESEHATAN
Kegiatan pokok Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan tahun 2015-2019 terdiri dari: (1)
Perencanaan SDM Kesehatan, (2) Pendayagunaan SDM Kesehatan Dalam Negeri, (3) Pendayagunaan
SDM Kesehatan Luar Negeri, dan (4) Ketatausahaan Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan
1. INDIKATOR KINERJA PUSRENGUN
Indikator capaian Pusat Perencanaan SDM kesehatan sesuai dengan Renstra Kementerian Kesehatan maka
sebagai terlihat dalam tabel di bawah ini :
INDIKATOR CARA PERHITUNGAN Baseline 2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah dokumen perencanaan
kebutuhan SDMK
Nilai absolut dari dokumen
kebijakan perencanaan SDM
Kesehatan yang dihasilkan
2 2 3 3 3 4
Jumlah Tenaga Kesehatan yang
ditempatkan secara team-based
minimal 5 orang (peserta baru)
Nilai absolut tenaga kesehatan yang
melalui mekanisme penugasan
khusus berbasis tim di Puskesmas
120 tim
(694
orang)
130 tim
(728
orang)
140 tim
(1120
orang)
150 tim
(930
orang)
160 tim
(990
orang)
Jumlah tenaga kesehatan yang
ditempatkan dalam rangka
Penugasan Khusus perseorangan
Nilai absolut tenaga kesehatan yang
ditempatkan di puskesmas dalam
rangka penugasan khusus
perseorangan
2.877 3.000 3.835 3.560
Jumlah dokter residen yang
ditempatkan dalam rangka
Penugasan Khusus Residen
Nilai absolut dokter residen dalam
program pendidikan dokter spesialis
(PPDS/PPDGS) yang
678 800 730 730
Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 16
(orang) di Rumah Sakit melaksanakan penugasan khusus di
RS
Jumlah Lulusan Pendidikan Dokter
Spesialis Baru yang menjalani
WKS (orang)
Nilai absolut dokter spesialis yang
melaksanakan wajib kerja dokter
spesialis di RS
1.000 1.000 1.000
Jumlah tenaga kesehatan yang
melaksanakan internship (orang)
Nilai abolut dari tenaga kesehatan
yang melaksanakan internship
6.500 9.388 11.250 11.250 11.250
2. RINCIAN KEGIATAN
2.1 Bidang Perencanaan SDM Kesehatan 2.1.1 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan
1) Kajian standar jabatan fungsional tenaga kesehatan di Puskesmas
(a) Persiapan : Analisis Situasi, penyusunan kerangka acuan, dan pertemuan persiapan
pelaksanaan kajian.
(b) Pelaksanaan kajian : Studi literatur, koordinasi lintas sektor, penyusunan dan uji coba
instrumen, pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta penyusunan Draft hasil
Kajian.
(c) Sounding hasil kajian : koordinasi lintas sektor, penyempurnaan Draft Kajian.
(d) Penyusunan policy paper.
2) Kajian penyusunan uraian tugas dan norma waktu pelaksanaan kegiatan SDMK untuk mendukung
perhitungan ABK kesehatan
(a) Persiapan : Analisis Situasi, penyusunan kerangka acuan, dan pertemuan persiapan
pelaksanaan kajian.
(b) Pelaksanaan kajian : Studi literatur, koordinasi lintas sektor, penyusunan dan uji coba
instrumen, pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta penyusunan Draft hasil
Kajian.
(c) Sounding hasil kajian : koordinasi lintas sektor, penyempurnaan Draft Kajian.
(d) Penyusunan policy paper.
3) Kajian perhitungan target ratio SDMK
Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 17
(a) Persiapan : Analisis Situasi, penyusunan kerangka acuan, dan pertemuan persiapan
pelaksanaan kajian.
(b) Pelaksanaan kajian : Studi literatur, koordinasi lintas sektor, penyusunan dan uji coba
instrumen, pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta penyusunan Draft hasil
Kajian.
(c) Sounding hasil kajian : koordinasi lintas sektor, penyempurnaan Draft Kajian.
(d) Penyusunan policy paper.
4) E-perencanaan SDMK
(a) Persiapan : Penyusunan kerangka acuan dan persiapan.
(b) Pembangunan sistem : penyusunan rancangan sistem, pembangunan dan uji coba sistem,
launching.
(c) Evaluasi sistem : pengumpulan data, pelaksanaan evaluasi, rekomendasi pengembangan
sistem
(d) Pengembangan sistem : penyusunan rancangan pengembangan sistem, pengembangan
dan uji coba sistem, dan penerapan sistem baru.
5) Penyusunan Rencana Kebutuhan SDMK Tahunan
(a) Persiapan : identifikasi kebutuhan data, penyusunan pedoman perencanaan kebutuhan
SDMK, penyusunan dan pengembangan buku manual metode perencanaan kebutuhan
SDMK, pembuatan dan pengembangan aplikasi metode perencanaan SDMK, pembekalan
pengembangan metode perencanaan untuk fasilitator pusat, pertemuan teknis perencanaan
kebutuhan tingkat nasional
(b) Penyusunan rencana : penyusunan dokumen rencana kebutuhan SDMK tahunan tingkat
provinsi, penyusunan dokumen rencana kebutuhan SDMK tahunan nasional
(c) Diseminasi dokumen rencana kebutuhan SDMK tahunan nasional
6) Penyusunan rencana proyeksi kebutuhan SDMK jangka menengah/panjang
(a) Persiapan : Penyusunan kerangka acuan, pertemuan teknis, identifikasi kebutuhan data.
(b) Penyusunan : analisis situasi/inventarisasi masalah, penyusunan draft rencana proyeksi
kebutuhan SDMK jangka menengah/panjang
(c) Sounding draft rencana kebutuhan : pembahasan lintas program/sektor, finalisasi rencana
proyeksi kebutuhan SDMK jangka menengah/panjang.
Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 18
(d) Sosialisasi Rencana Proyeksi Kebutuhan SDSMK jangka menengah/panjang.
7) Penyusunan rencana pendayagunaan SDMK
(a) Persiapan : Penyusunan kerangka acuan, pertemuan teknis, identifikasi kebutuhan data.
(b) Penyusunan : Analisis perencanaan pemenuhan SDMK di fasilitas pelayanan kesehatan,
penyusunan dokumen rencana pendayagunaan SDMK.
(c) diseminasi Rencana Pemenuhan SDMK.
8) Pembinaan Penyelenggaraan Perencanaan SDMK daerah.
(a) Konsultasi/koordinasi/pembinaan penyelenggaraan perencanaan SDMK
(b) Pendampingan penyusunan rencana kebutuhan SDMK di Provinsi
2.1.2. Perencanaan Pengembangan SDM Kesehatan1) Kajian jenis SDMK dengan rincian kegiatan :
(a) Persiapan : Analisis Situasi, penyusunan kerangka acuan, dan pertemuan persiapan
pelaksanaan kajian.
(b) Pelaksanaan kajian : Studi literatur, koordinasi lintas sektor, penyusunan dan uji coba
instrumen, pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta penyusunan Draft hasil
Kajian.
(c) Sounding hasil kajian : koordinasi lintas sektor, penyempurnaan Draft Kajian.
(d) Penyusunan policy paper.
2) Penyusunan kebijakan teknis jenis SDMK
(a) Persiapan : Penyusunan Kerangka Acuan, pertemuan persiapan.
(b) Penyusunan kebijakan teknis : penyusunan naskah awal, pembahasan naskah awal,
penyempurnaan naskah.
(c) Pengusulan naskah kebijakan teknis.
3) Kajian pengembangan pola karir SDMK
(a) Persiapan : Analisis Situasi, penyusunan kerangka acuan, dan pertemuan persiapan
pelaksanaan kajian.
(b) Pelaksanaan kajian : Studi literatur, koordinasi lintas sektor, penyusunan dan uji coba
instrumen, pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta penyusunan Draft hasil
Kajian.
Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 19
(c) Sounding hasil kajian : koordinasi lintas sektor, penyempurnaan Draft Kajian.
(d) Penyusunan policy paper.
4) Penyusunan kebijakan teknis pola karir SDMK
(a) Persiapan : Penyusunan Kerangka Acuan, pertemuan persiapan.
(b) Penyusunan kebijakan teknis : penyusunan naskah awal, pembahasan naskah awal,
penyempurnaan naskah.
(c) Pengusulan naskah kebijakan teknis.
5) Kajian insentif SDMK.
(a) Persiapan : Analisis Situasi, penyusunan kerangka acuan, dan pertemuan persiapan
pelaksanaan kajian.
(b) Pelaksanaan kajian : Studi literatur, koordinasi lintas sektor, penyusunan dan uji coba
instrumen, pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta penyusunan Draft hasil
Kajian.
(c) Sounding hasil kajian : koordinasi lintas sektor, penyempurnaan Draft Kajian.
(d) Penyusunan policy paper.
6) Penyusunan kebijakan teknis insentif SDMK
(a) Persiapan : Penyusunan Kerangka Acuan, pertemuan persiapan.
(b) Penyusunan kebijakan teknis : penyusunan naskah awal, pembahasan naskah awal,
penyempurnaan naskah.
(c) Pengusulan naskah kebijakan teknis.
7) Pengembangan sistem bursa kerja SDMK
(a) Persiapan : Penyusunan kerangka acuan dan persiapan.
(b) Pembangunan sistem : penyusunan rancangan sistem, pembangunan dan uji coba sistem,
launching.
(c) Evaluasi sistem : pengumpulan data, pelaksanaan evaluasi, rekomendasi pengembangan
sistem
(d) Pengembangan sistem : penyusunan rancangan pengembangan sistem, pengembangan dan
uji coba sistem, dan penerapan sistem baru.
Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 20
2.2. PENDAYAGUNAAN SDM KESEHATAN DALAM NEGERI2.2.1. Pendayagunaan SDM Kesehatan Nasional
1) Pelaksanaan Program Internsip Dokter Indonesia
a. Persiapan : Pemetaan, penilaian dan penetapan wahana, pelatihan pendamping, dan
perbaikan Buku Pedoman PIDI,
b. Pelaksanaan : rekrutmen peserta PIDI secara online, pembekalan dan pemberangkatan
peserta PIDI, pemulangan peserta PIDI.
c. Evaluasi : pemantauan dan evaluasi, penyusunan laporan evaluasi.
2) Penyusunan penyempurnaan Kebijakan Program Internsip
a. Persiapan : Penyusunan Kerangka Acuan, pertemuan persiapan.
b. Penyusunan kebijakan teknis : penyusunan naskah awal, pembahasan naskah awal,
penyempurnaan naskah.
c. Pengusulan naskah kebijakan teknis.
3) Pendayagunaan lulusan dokter spesialis melalui Wajib Kerja Sarjana
a. Persiapan : penyusunan regulasi wajib kerja sarjana dokter spesialis, pertemuan/koordinasi
teknis pelaksanaan pemenuhan dokter spesialis di Rumah sakit, pemetaan data distribusi
dokter spesialis
b. Pelaksanaan : Sosialisasi program penugasan khusus dokter spesialis lintas sektor,
penyusunan MoU dengan Kepala Daerah, rekrutmen, pembekalan dan penempatan dokter
spesialis.
c. Evaluasi : pemantauan dan evaluasi, penyusunan laporan
2.2.2. Pendayagunaan SDM Kesehatan Daerah Khusus.1) Penugasan tenaga kesehatan berbasis Tim/Tim Nusantara Sehat
a. Persiapan : penyusunan rencana kebutuhan Tim Nusantara Sehat, penyusunan rencana lokus
penempatan Tim Nusantara Sehat.
b. Pelaksanaan : rekrutmen Tim NS secara online dan psikotes, pembekalan tim NS, SK
Pengangkatan Nakes Dalam Penugasan Khusus Berbasis Tim Dalam Program NS, Nota
Kesepahaman antara Kemenkes dengan Pemda Kab/Kota, penempatan Tim NS pada lokus
yang telah ditetapkan.
Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 21
c. Evaluasi : pemantauan dan evaluasi dan penyusunan Laporan Hasil Evaluasi
2) Penugasan tenaga kesehatan dengan penugasan khusus individual
a. Persiapan : penyusunan rencana kebutuhan penugasan khusus individual, penyusunan rencana
lokus penempatan penugasan khusus individual.
b. Pelaksanaan : rekrutmen penugasan khusus individual secara online, pembekalan peserta
penugasan khusus individual, SK Pengangkatan Nakes Dalam Penugasan Khusus individual,
penempatan tenaga kesehatan dengan penugasan khusus pada lokus yang telah ditetapkan.
c. Evaluasi : pemantauan dan evaluasi dan penyusunan Laporan Hasil Evaluasi
3) Penugasan tenaga kesehatan melalui penugasan residen.
a. Persiapan : penyusunan rencana kebutuhan penugasan residen, penyusunan rencana lokus
penempatan penugasan residen.
b. Pelaksanaan : rekrutmen penugasan residen, penyusunan SK penugasan residen, Nota
Kesepahaman antara Kemenkes dengan Pemda Kab/Kota, penempatan residen pada lokus
yang telah ditetapkan.
c. Evaluasi : pemantauan dan evaluasi dan penyusunan Laporan Hasil Evaluasi
2.3. PENDAYAGUNAAN SDM KESEHATAN LUAR NEGERI
2.3.1. Pendayagunaan tenaga kesehatan Indonesia ke luar negeri.1) Pendayagunaan tenaga kesehatan Indonesia ke LN melalui mekanisme G to G atau G to P.
a. Persiapan : identifikasi peluang kerjasama dengan negara tujuan berdasarkan informasi dari
KBRI, koordinasi pembahasan penjajagan kerjasama dengan lintas K/L (Kemkes, Kemlu,
BNP2TKI, Kemnaker), pembahasan perjanjian kerjasama (MoU/Loi/TA) pendayagunaan
tenaga kesehatan, penandatanganan perjanjian kerjasama
b. Pelaksanaan : sosialisasi dan pengumuman pendaftaran, rekrutmen pendayagunaan tenaga
kesehatan, uji seleksi, pelatihan pra pemberangkatan.
c. Evaluasi : pemantauan dan evaluasi, penyusunan laporan hasil evaluasi.
2) Kajian pendayagunaan tenaga kesehatan yang kembali dari luar negeri (Returnee)
a. Persiapan : Analisis Situasi, penyusunan kerangka acuan, dan pertemuan persiapan
pelaksanaan kajian.
b. Pelaksanaan kajian : Studi literatur, koordinasi lintas sektor, penyusunan dan uji coba
instrumen, pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta penyusunan Draft hasil
Kajian.
Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 22
c. Sounding hasil kajian : koordinasi lintas sektor, penyempurnaan Draft Kajian.
3) Penyusunan policy paper : Penyusunan Kebijakan Pendayagunaan Tenaga Kesehatan yang
kembali dari luar negeri (Returnee)
a. Persiapan : Penyusunan Kerangka Acuan, pertemuan persiapan.
b. Penyusunan kebijakan teknis : penyusunan naskah awal, pembahasan naskah awal,
penyempurnaan naskah.
c. Pengusulan naskah kebijakan teknis.
2.3.2. Pendayagunaan tenaga kesehatan warga negara asing. 1) Kajian pendayagunaan tenaga kesehatan WNA
a. Persiapan : Analisis Situasi, penyusunan kerangka acuan, dan pertemuan persiapan
pelaksanaan kajian.
b. Pelaksanaan kajian : Studi literatur, koordinasi lintas sektor, penyusunan dan uji coba
instrumen, pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta penyusunan Draft hasil
Kajian.
c. Sounding hasil kajian : koordinasi lintas sektor, penyempurnaan Draft Kajian.
d. Penyusunan policy paper.
2) Penyusunan kebijakan teknis pembinaan dan pengawasan tenaga kesehatan WNA
a. Persiapan : Penyusunan Kerangka Acuan, pertemuan persiapan.
b. Penyusunan kebijakan teknis : penyusunan naskah awal, pembahasan naskah awal,
penyempurnaan naskah.
c. Pengusulan naskah kebijakan teknis.
3) Pembinaan dan pengawasan tenaga kesehatan asing di daerah.
a. Persiapan : Verifikasi dokumen, rapat Tim Koordinasi perizinan pendayagunaan TKWNA
b. Pelaksanaan : sosialisasi pendayagunaan tenaga kesehatan WNA.
c. Evaluasi : penyusunan laporan evaluasi.
2.4. KETATAUSAHAAN PUSAT PERENCANAAN DAN PENDAYAGUNAAN SDM KESEHATAN
1) Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan.
a. Persiapan : penyusunan kerangka acuan dan rapat koordinasi.
Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 23
b. Pelaksanaan : analisis situasi, penyusunan kebijakan dan sasaran, serta penyusunan
rencana kegiatan, pembahasan dan finalisasi.
c. Diseminasi : penetapan rencana aksi dan diseminasi.
2) Penyusunan Rencana Tahunan/DIPA Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan.
a. Persiapan : Penyusunan juknis perencanaan dan anggaran RKP,
b. Pelaksanaan : Penyusunan RKP, Penyusunan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja
KL), penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) Pusat
Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan.
3) Tersusunnya laporan triwulanan dan semester pencapaian indikator kineja Pusat Perencanan dan
Pendayagunaan SDM Kesehatan 30 dokumen.
a. Persiapan : Pengumpulan bahan dan rapat koordinasi
b. Pelaksanaan : penyusunan laporan triwulanan dan semester pencapaian indikator kinerja
Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan.
4) Penyusunan Laporan Akuntabilitas dan Kinerja (LAKIP) Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan
SDM Kesehatan.
a. Persiapan : Pengumpulan bahan dan rapat koordinasi
b. Pelaksanaan : penyusunan laporan akuntabilitas kinerja pemerintah (LAKIP) Pusat
Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan
5) Penyusunan Laporan Tahunan Kinerja Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan.
a. Persiapan : Pengumpulan bahan dan rapat koordinasi
b. Pelaksanaan : penyusunan Laporan Tahunan Kinerja Pusat Perencanaan dan
Pendayagunaan SDM Kesehatan
6) Penyelenggaraan manajemen kepegawaian
a. Pelaksanaan administrasi kepegawaian : rekrutmen, kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat
dan pensiun.
b. Penyusunan kekuatan pegawai Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan
BAB V
Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 24
PENYELENGGARAAN RENCANA AKSI KEGIATAN, KEBUTUHAN ANGGARAN
DAN KERANGKA REGULASI
Rencana Aksi Kegiatan Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan 2015-2019 merupakan
perbaikan/revisi dari Rencana Aksi yang telah ditetapkan pada tanggal 7 Januari 2016. Penyusunan atau
revisi rencana aksi ini dilakukan terutama dengan memperhatikan Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan yang baru sesuai Peraturan Menteri Kesehatan nomor 64 Tahun 2015. dan
kemajuan dan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan
SDM Kesehatan tahun 2015 dan 2016.
A. PROSES PENYELENGGARAAN RENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT PERENCANAAN DAN PENDAYAGUNAAN SDM KESEHATAN.
Penyelenggaraan Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan perlu menerapkan prinsip-prinsip
koordinasi, integrasi dan sinergisme antar para pemangku kepentingan dengan pola kemitraan dalam
kegiatan perencanaan dan pendayagunaan SDM Kesehatan.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka penyelenggaraan Rencana Pengembangan Tenaga
Kesehatan dilaksanakan melalui proses
a. Tinjauan kemajuan dan hambatan pelaksanaan kegiatan Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan
SDM Kesehatan dan penyusunan revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Perencanaan dan
Pendayagunaan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019.
b. Penetapan Rencana Aksi Kegiatan Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan Tahun
2015-2019 (revisi akhir tahun 2016), dengan keputusan Kepala Pusat Perencanaan dan
Pendayagunaan SDM Kesehatan.
c. Rencana Aksi ini akan menjadi acuan bagi semua staf di lingkungan Pusat Perencanaan dan
Pendayagunaan SDM Kesehatan dalam menyusun rencana tahunan yang terdiri dari penyusunan
Rencana Kerja Pemeritah (RKP), Rencana Kerja Kementerian Kesehatan (Renja K/L) dan Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian Kesehatan di bidang perencanaan dan pendayagunaan SDM
Kesehatan.
d. Sosialisasi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan
kepada semua staf agar dapat dipergunakan dalam penyusunan rencana tahunan, pemantau dan
evaluasinya.
e. Pemantauan dan evaluasi. Pemantauan dan evaluasi pada dasarnya dilakukan untuk mengetahui
kemajuan pelaksanaan kegiatan dalam mencapai indikator kinerja (IKK) Pusat Perencanaan dan
Pendayagunaan SDM Kesehatan dan menudukung pencapaian indikator kinerja program (IKP)
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, serta sasaran startegis dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
B. PENYELENGGARAAN RENCANA PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN
Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 25
Penyelenggaraan Rencana Aksi ini merupakan tanggung jawab semua staf/pegawai di lingkungan Pusat
Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan, baik pejabat struktural, staf teknis maupun staf
administratif.
Sesuai dengan tugas dan fungsinya, dilakukan kegiatan perancanaan dan pendayagunaan SDM
Kesehatan sebagai berikut :
1. Perencanaan SDM KesehatanBidang Perencanaan SDM Kesehatan melakukan penyusunan rencana kebutuhan dan penyusunan
rencana pengembangan SDM Kesehatan.
Dalam penyusunan rencana kebutuhan SDM Kesehatan jangka panjang, jangka menengah dan
tahunan secara nasional, dilakukan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaannya , serta
pelaksanaan fasilitasi di bidang perencanaan kebutuhan SDMK.Koordinasi dilakukan dengan semua
Pusat di lingkungan Badan PP-SDM Kesehatan, seluruh unit utama Kementerian Kesehatan dan
Unit Pelaksana Teknisnya, dan Dinas Kesehatan Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Di luar sektor
kesehatan, dilakukan juga koordinasi antara lain dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan Badan Kepegawaian Negara, serta
Kementerian/Kelembagaan terkait lainnya.
Dalam penyusunan rencana pengembangan SDM Kesehatan, dilakukan kajian dan penyusunan
kebijakan teknis pengembangan SDM Kesehatan, serta koordinasi dengan semua pusat di
lingkungan Badan PP-SDM Kesehatan, Unit Utama Kementerian Kesehatan terkait, Pusat Analisis
Determinan Kesehatan Kemenkes, dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan serta
koordinasi lintas sektor baik di lingkup pusat maupun daerah.
2. Pendayagunaan SDM Kesehatan Dalam NegeriBidang Pendayagunaan SDM Kesehatan Dalam Negeri melakukan pendayagunaan SDM
Kesehatan melalui PIDI, pendayagunaan dokter spesialis dengan wajib kerja sarjana, penugasan
khusus tenaga kesehatan berbasis tim,dengan Tim Based, pendayagunaan tenaga kesehatan
melalui penugasan individual, pendayagunaan tenaga kesehatan melalui penugasan residen.
Dalam pendayagunaan SDM Kesehatan Dalam Negeri termaksud disusun rencana pendayagunaan
tenaga kesehatan, rekrutmen, pembekalan dan penempatannya, dengan koordinasi dengan semua
Pusat dilingkungan Badan PP-SDM Kesehatan, Unit Utama di Lingkungan Kementerian Kesehatan,
utamanya Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Ikatan Profesi, Dinas Kesehatan Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
3. Pendayagunaan SDM Kesehatan Luar Negeri.
Bidang Perencanaan SDM Kesehatan melakukan pendayagunaan tenaga kesehatan Indonesia ke
luar negeri (TKKI), dan pendayagunaan SDM Kesehatan Warga Negara Asing.
Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 26
Dalam pendayagunaan tenaga kesehatan Indonesia ke luar negeri dilakukan penyusunan kebijakan
teknis pendayagunaan TKKI dan sosialisasi peluang kerja ke luar negeri. Kegiatan ini dilakukan
dengan koordinasi utamanya dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Tenaga Kerja,
Organisasi profesi, Biro Kerjasama Luar Negeri, dan BNP2TKI.
Dalam pendayagunaan tenaga kesehatan Warga Negara Asing dilakukan penyusunan kebijakan
teknis pendayagunaan, pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan WNA 5 dokumen,
rekomendasi pendayagunaan tenaga kesehatan WNA, serta pembinaan dan pengawasan tenaga
kesehatan WNA. Kegiatan ini dilakukan dengan koordinasi dengan Kementerian Hukum dan Hak
Azazi manusia (Kemenkumham), Kementerian Ketenagkerjaan, Kementerian Dalam Negeri,
Kementerian Luar Negeri, Organisasi Profesi, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Dinas Kesehatan
Provinsi serta Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
4. Ketatausahaan Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan.Ketatausahaan Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan mendukung seluruh
kegiatan Pusat yang meliputi penyusunan rencana dan program, administrasi keuangan dan barang
milik negara, administrasi kepegawaian.
C. KEBUTUHAN ANGGARAN.
Kebutuhan anggaran pelaksanaan kegiatan perencanaan dan pendayagunaan SDM Kesehatan dihitung
untuk keperluan 5 (lima) tahun, dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019.
Rencana Kegiatan Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan bersumber APBN, yang
anggarannya terdiri atas 2 (dua) fungsi, yaitu anggaran fungsi kesehatan dan anggaran fungsi
pendidikan. Anggaran fungsi kesehatan digunakan untuk mendukung capaian indikator jumlah tenaga
kesehatan yang didayagunakan di fasyankes. Sedangkan anggaran fungsi pendidikan untuk
mendukung capaian indikator jumlah tenaga kesehatan yang melaksanakan internsip. Kegiatan
perencanaan dan pendayagunaan di provinsi juga didanai APBN melalui anggaran dekonsentrasi.
No INDIKATOR KELUARAN RINCIAN KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Perencanaan
SDM
Kesehatan
Dokumen
Perencanaan
SDM
Kesehatan
1 Perencanaan
Kebutuhan SDM
Kesehatan
2.651.270 5.972.250 7.582.823 4.741.491 5.073.395
2 Perencanaan
Pengembangan
1.407.332 3.599.859 2.000.000 2.140.000
Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 27
SDM Kesehatan
2 Pendayagunaa
n SDM
Kesehatan
Dalam Negeri
Tenga
kesehatan
yang di
dayagunakan
di fasilitas
pelayanan
kesehatan
1 Pendayagunaan
SDM Kesehatan
Nasional
256.727.40
8
605.000.000 776.813.296. 636.610.428 681.173.158
2 Pendayagunaan
SDM Kesehatan
Daerah Khusus
3.093.933 326.046.292 185.352.614 165.761.530 177.363.837
3 Pendayagunaa
n SDM
Kesehatan Luar
Negeri
Dokumen
kebijakan
teknis
Pendayagunaa
n SDM
Kesehatan
Luar Negeri
1 Pendayagunaan
SDM Kesehatan
Indonesia ke Luar
Negeri
2.409.314 3.998.726 2.794.423 2.861.350 3.010.445
2 Pendayagunaan
SDM Kesehatan
Warga Negera
Asing
1.154.180 4.161.370 2.798.547 2.775.450 2.969.732
4 Ketatausahaan
Perencanaan
dan
Pendayagunaa
n SDM
Kesehatan
Terlaksananya
ketatausahaan
Perencanaan
dan
Pendayagunaa
n SDM
Kesehatan
Ketatausahaan
Perencanaan dan
Pendayagunaan
SDM Kesehatan
4.225.123 5.504.218 4.593.016 5.385.440 5.762.421
TABEL I. MATRIK KERANGKA PENDANAAN RENCANA AKSI KEGIATANPUSAT PERENCANAAN DAN PENDAYAGUNAAN SDM KESEHATAN
TAHUN 2015-2019Dalam Ribuan Rp
D. KERANGKA REGULASIKerangka regulasi yang diperlukan untuk melaksankan kegiatan perencanaan dan pendayagunaan SDM
Kesehatan adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan SDM Kesehatan
a. Sub Bidang Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan
1) UU tenaga Kesehatan no 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
2) Kepmenko Kesra no 54 tahun 2013 tentang Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan
tahun 2011/2025
Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 28
3) Peraturan Menteri Kesehatan No.33 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan
Perencanaan Kebutuhan SDMK.
4) Permenkes no 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
5) Permenkes no 56 tahun 2014 tentang klasifikasi dan perizinan RS
6) Peraturan Menteri Kesehatan tentang Puskesmas sesuai amanat PP 18 tahun 2016 tentang
organisasi perangkat daerah
b.Sub Bidang Pengembangan SDM Kesehatan
1) UU no 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
2) UU No 5 tahun 2014 tentang ASN;
3) PP 58 Tahun 2005 tentang Keuangan Daerah;
4) Peraturan Menteri Kesehatan tentang Puskesmas dan Rumah Sakit sesuai amanat PP 18
tahun 2016 tentang organisasi perangkat daerah
2. Pendayagunaan SDMK Dalam Negeri
a. Sub Bidang Pendayagunaan SDMK Nasional
1) Undang Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
2) Undang Undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran
3) Permenkes Nomor 299/Menkes/Per/II/2010 tentang Penyelenggaraan Program Internsip dan
Penempatan Dokter Pasca Internsip
4) Peraturan Konsil Kedokteran Nomor 01/KKI/Per/I/2010 tentang Registrasi Dokter Program
Internsip
b.Sub Bidang Pendayagunaan SDMK Daerah Khusus
1) Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2016 tentang Tenaga Kesehatan
2) Undang – Undang Nomor 23 Tahu 2014 tentang Pemerintah Daerah
3) Perpres Nomor 131 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015-2019
4) Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas.
5) Permenkes Nomor 10 tahun 2017 tentang penugasan khusus tenaga kesehatan dalam
mendukung program Nusantara Sehat.
6) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 90 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kawasan Terpencil dan Sangat Terpencill
7) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/Menkes/110/2015
8) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 37/PMK.07/2016 tentang Peta Kapasitas Fiskal
Daerah
9) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 tahun 2013 junto Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 80 tahun 2016
Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 29
3. Bidang Pendayagunaan SDMK Luar Negeri
a. Sub bidang Pendayagunaan SDMK Indonesia Ke LN
1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4279);
2) Undang-undang No. 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja
Indonesia Luar Negeri (PPTKI-LN)
3) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
4) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan(Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor5607);
5) Inpres Nomor 6/2006 tentang Kebijaksanaan Reformasi Sistem Penempatan dan
Perlindungan TKI di Luar Negeri khususnya mengenai peningkatan kualitas penempatan
dan perlindungan Tenaga Kerja Kesehatan Kesehatan Indonesia (TKKI) di luar negeri;
6) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46/Menkes/Per/VII/2013 tentang
Registrasi Tenaga Kesehatan;
7) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 67/Menkes/Per/XI/2013 tentang
Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Warga Negara Asing di Indonesia;
8) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2015 tentang
Pendayagunaan Tenaga Kesehatan ke Luar Negeri
b.Sub Bidang Pendayagunaan SDMK WNA
1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4279);
2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301);
3) Undang- Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4431);
Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 30
4) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
5) Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5072);
6) Undang-UndangNomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5216);
7) Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244)
8) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan(Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor5607);
9) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran
Negara Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3637);
10) Keputusan Bersama Menteri Pertahanan Keamanan dan Menteri Kesehatan Nomor
1122/Menkes/SKB/1999 dan Nomor NKB/01/IX/1999 tentang Kerjasama Pembinaan
Kesehatan Dalam Rangka Pertahanan Keamanan Negara;Peraturan Pemerintah Nomor
32 Tahun 1994 tentang Visa, Izin Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1994 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3563)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2005;
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 95, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4541);
11) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2006 tentang Perizinan
Melakukan Kegiatan Penelitian Dan Pengembangan Bagi Perguruan Tinggi Asing,
Lembaga Penelitian Dan Pengembangan Asing, Badan Usaha Asing, Dan Orang Asing
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 104, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4666));
12) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 124, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5044);
13) Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik
Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 31
Indonesia Tahun 2013 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5409);
14) Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional
15) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2010 Tentang
Petunjuk Teknis Pemantauan Orang Asing dan Organisasi Masyarakat Asing Di Daerah;
16) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2010 tentang
Petunjuk Teknis PemantauanTenaga Kerja Asing Di Daerah;
17) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 889/Menkes/Per/V/2011 tentang
Registrasi, Izin Praktik, dan Izin KerjaTenaga Kefarmasian (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 322);
18) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2052/Menkes/Per/X/2011
tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 671);
19) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/2010
tentang Organisasidan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 585) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 35 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 741);
20) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46/Menkes/Per/VII/2013 tentang
Registrasi Tenaga Kesehatan;
21) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 67/Menkes/Per/XI/2013 tentang
Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Warga Negara Asing di Indonesia;
22) Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2013 Tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing.
23) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 161/MENKES /PER/I/2010 tentang Registrasi
Tenaga Kesehatan;
24) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2015 tentang
Pendayagunaan Tenaga Kesehatan ke Luar Negeri
Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 32
BAB VI
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Pemantauan dan penilaian Rencana Aksi Kegiatan Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM
KesehatanTahun 2015-2019 (RAK PUSRENGUN SDMK 2015-2019 bertujuan untuk mengetahui seberapa
jauh pelaksanaannya sesuai rencana, ketentuan perundang-undangan dan kebijakan yang telah ditetapkan.
A. PEMANTAUANPemantauan RAK PUSRENGUN SDMK 2015-2019 ditujukan untuk mengetahui kemajuan kegiatan
Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan, yang dilakukan secara berkesinambungan
selama kurun waktu 2015-2019. Dengan demikian pemantauan ditekankan pada asupan (“input”) dan
proses pelaksanaan upaya dan kegiatan dari upaya dalam RAK PUSRENGUN SDMK 2015-2019.
Pemantauan dilakukan dengan melakukan pengujian dan analisis atas laporan penyelenggaraan
kegiatan Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan. Laporan dimaksud adalah laporan
triwulan, laporan smester maupun LAKIP.
B. PENILAIANPenilaian RAK PUSRENGUN SDMK 2015-2019 ditujukan untuk mengetahui keberhasilan kegiatan Pusat
Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan selama kurun waktu 2015-2025.
Penilaian RAK PUSRENGUN SDMK 2015-2019dilakukan sebagai berikut :
Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 33
1. Penilaian tahunan dalam kerangka penilaian kinerja tahunan (LAKIP) Pusat Perencanaan dan
Pendayagunaan SDM Kesehatan pada akhir tahun 2017, 2018 dan 2019.
2. Penilaian akhir (“Endterm Evaluation”) yang dilakukan pada akhir tahun 2019 untuk menilai kinerja
periode 5 tahun dari 2015 sampai dengan 2019l. Penilaian RAK PUSRENGUN SDMK 2015-2019
dilakukan dengan menilai pencapaian sasaran strategis (IKP) Badan PPSDM Kesehatan yang
sehubungan, atau target yang telah ditetapkan baik sasaran strategis maupun sasaran kegiatan
(IKK) Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan dan pencapaian sasaran
kegiatan/rincian kegiatan dari dari masing-masing Bidang di lingkungan Pusat Perencanaan dan
Pendayagunaan SDM Kesehatan, yang tercantum dalam Bab II dan III Rencana Aksi Kegiatan Pusat
Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan.
Khusus untuk penilaian tahunan, disamping dilakukan penilaian terhadap sasaran strategis dan sasaran
masing-masing upaya peningkatan pendidikan tenaga kesehatan, juga dilakukan penilaian terhadap
pencapaian hasil luaran (“output”) dari setiap kegiatan pokok.
Agar penilaian RIPPTK ini dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, maka perlu dilakukan penguatan
pelaporan pelaksanaan upaya peningkatan pendidikan tenaga kesehatan, yang dipadukan dengan
Sistem Informasi Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan berbasis Web.
LAMPIRAN
Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 34
Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 35