e-renggar.kemkes.go.id · web viewpembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan...

54
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan periode tahun 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan. Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu : (1) pilar paradigma sehat yang dilakukan dengan strategi pengarus utamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan promotif dan preventif serta pemberdayaan masyarakat; (2) penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan, menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis resiko kesehatan; dan (3) jaminan kesehatan nasional yang dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan benefit serta kendali mutu dan kendali biaya. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya di bidang kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Sumber daya di buidang kesehatan tersebut meliputi tenaga kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan, perbekalan kesehatan, serta teknologi dan produk teknologi. Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 1

Upload: trankhue

Post on 24-Jun-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewPembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan

hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat

terwujud. Pembangunan kesehatan periode tahun 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan

sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan

kesehatan.

Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu : (1) pilar paradigma sehat yang dilakukan

dengan strategi pengarus utamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan promotif dan preventif serta

pemberdayaan masyarakat; (2) penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan

akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan,

menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis resiko kesehatan; dan (3) jaminan

kesehatan nasional yang dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan benefit serta kendali mutu dan

kendali biaya.

Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan bahwa pemerintah bertanggung

jawab atas ketersediaan sumber daya di bidang kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat

untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Sumber daya di buidang kesehatan tersebut

meliputi tenaga kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan, perbekalan kesehatan, serta teknologi dan produk

teknologi.

Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDM kesehatan) termasuk tenaga kesehatan menjadi salah satu sumber

daya dibidang kesehatan yang sangat strategis. Ketersediaan SDM kesehatan yang tidak mencukupi, baik

jumlah, jenis, dan kualifikasi serta distribusi yang tidak merata, menimbulkan dampak terhadap rendahnya

akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Pasal 21 Undang-undang Nomor 36

Tahun 2009 menyatakan bahwa “Pemerintah mengatur perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, serta

pembinaan dan pengawasan mutu SDM Kesehatan dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan.

Perencanaan SDM kesehatan adalah upaya penetapan jenis, jumlah, kualifikasi, dan distribusi tenaga

kesehatan sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan. Pengadaan SDM kesehatan adalah upaya

yang meliputi pendidikan tenaga kesehatan dan pelatihan sumber daya manusia kesehatan untuk memenuhi

kebutuhan pembangunan kesehatan.

Pendayagunaan SDM kesehatan adalah upaya pemerataan dan pemanfaatan serta pengembangan sumber

daya manusia kesehatan.

Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 1

Page 2: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewPembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

Penyelenggaraan kegiatan perencanaan dan pendayagunaan SDM kesehatan oleh Kemenkes dilaksanakan

oleh Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, c.q. Pusat Perencanaan dan

Pendayagunaan SDM Kesehatan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan. Pada pasal 772 Permenkes 64 Tahun 2015

termaksud disebutkan bahwa tugas Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan adalah

melaksanakan perencanaan dan pendayagunaan sumber daya manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

1.2. TUJUAN

Revisi Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 merupakan suatu keharusan akibat dari perubahan Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan termasuk didalamnya Badan PPSDM Kesehatan sesuai

dengan Permenkes RI No 64 tahun 2015, dimana terjadi perubahan tugas pokok dan fungsi baik unit eselon 1

maupun eselon 2 nya beserta perubahan nomenklatur di dalamnya.

Rencana Aksi Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019 merupakan

rencana pelaksanaan perencanaan dan pendayagunaan SDM Kesehatan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun

ke depan sampai dengan tahun 2019.

Ditetapkan Rencana Aksi Kegiatan dengan maksud :

1. Sebagai acuan dan arahan dalam dukungan manajemen pada pelaksanaan tugas teknis pada program

pembangunan kesehatan, mulai dari penyusunan kebijakan, rencana strategis, perencanaan dan

Pendayagunaan SDM Kesehatan, penganggaran, dan evaluasi program/ kegiatan.

2. Memberikan informasi dari hasil penyusunan pedoman-pedoman kebijakan, rencana strategis,

perencanaan, penganggaran, dan evaluasi program/kegiatan yang dilakukan secara rutin mengikuti

perubahan kebijakan nasional setiap tahunnya.

1.3. MANFAAT

Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan mengacu pada

RPJMN 2015 - 2019 dan untuk mendukung perencanaan dan pelaksanaan perencanaan dan

pendayagunaan sumber daya manusia kesehatan serta dalam rangka pembangunan kesehatan 2015-2019

maka sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019 (Renstra Kemenkes 2015-2019)

sebagai mana ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor Hk.02.02/MENKES/52/2015,

disebutkan bahwa Renstra Kemenkes 2015-2019 harus dijabarkan dalam bentuk Rencana Aksi Program

(RAP) di tingkat Unit Eselon I dan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) di tingkat Unit Eselon II. Atas dasar hal

tersebut, maka Rencana Aksi Kegiatan Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan tahun

2015-2019 perlu disusun sebagai penjabaran dari Renstra Kemenkes 2015-2019 dan Rencana Aksi Program

Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (Badan PPSDMK) dalam

rangka menentukan apa yang akan dilakukan dan dicapai dalam kurun 5 tahun kedepan secara terencana

dan sistematis.

Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 2

Page 3: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewPembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

1.4 RUANG LINGKUP

RAK Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan 2015 - 2019 memiliki ruang lingkup

a. lnventarisasi perencanaan kegiatan Bagian di Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM

Kesehatan, mengacu pada RPJMN 2015 - 2019 dan Renstra Kemenkes 2O15 - 2019.

b. Perkembangan kegiatan yang dilaksanakan oleh bagian di Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan

SDM Kesehatan.

c. Kegiatan dan sub kegiatan serta capaian sub-sub kegiatan.

d. Sumberdaya dan sarana prasarana di Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan

e. Monitoring dan evaluasi kegiatan bagian di Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan.

f. Laporan Kegiatan dan Pembinaan, Laporan Administrasi dan Ketatausahaan, Layanan Perkantoran,

Peralatan dan Fasilitas Perkantoran.

1.5. SASARAN

Sasaran Buku RAK Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan 2015 - 2019 adalah lnternal

Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan meliputi struktural, non struktural dan administrasi

termasuk didalamnya komite-komite, Lintas Program di Kementerian Kesehatan serta lintas Sektor terkait

Pelaksanaan akuntabilitas.

1.6. LANDASANPENYUSUNAN

Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan dilakukan

dengan memperhatikan dengan seksama berbagai peraturan perundang-undangan, antara lain :

1. Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

(SPPN).

2. Undang-undang nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

Tahun 2005-2025.

3. Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

4. Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

5. Undang-undang nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan

6. Peraturan Presiden nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional Tahun 2015-2019.

7. Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional.

8. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 64 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Kesehatan.

9. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 375 tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Kesehatan tahun 2005-2025.

10. Keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.02.02/Menkes/52/2015 tentang Rencana Strategis

Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019.

Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 3

Page 4: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewPembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

1.7. SISTEMATIKAPENULISAN

Rencana Aksi Kegiatan Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan ditulis dengan sistematika

sebagai berikut :

KATA PENGANTAR

DAFTAR lSl

BAB I, PENDAHULUAN

BAB ll. ANALISIS SITUASI ORGANISASI

BAB lll. TUJUAN DAN NILAI SASARAN STRATEGIS

BAB IV. RENCANA KEGIATAN

BAB V. MONITORING DAN EVALUASI

BAB VI.PENUTUP

LAMPIRAN

BAB IIANALISIS SITUASI ORGANISASI

2.1 KERANGKA KELEMBAGAAN

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Kesehatan bagian keempat pasal 772, Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber Daya

Manusia Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan pendayagunaan sumberdaya

manusia kesehatan sesuaidenganketentuanperaturanperundang-undangan.

Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatanmenyelenggarakan fungsi:

Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 4

Page 5: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewPembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

a) Penyusunan kebijakan teknis pengembangan dan pemberdayaan sumberdaya manusia kesehatan di

bidangperencanaansumber daya manusia kesehatan dan pendayagunaan sumber daya manusia

kesehatan dalam negeri dan luar negeri;

b) Pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan sumberdaya manusia kesehatan di

bidangperencanaan sumber daya manusia kesehatan dan pendayagunaan sumber daya manusia

kesehatan dalam negeri dan luar negeri;

c) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pengembangan dan pemberdayaan sumberdaya manusia

kesehatan di bidangperencanaan sumber daya manusia kesehatan dan pendayagunaan sumber daya

manusia kesehatan dalam negeri dan luar negeri; danpelaksanaan administrasi Pusat.

d)

2.2 STRUKTUR ORGANISASI PUSAT PERENCANAAN DAN PENDAYAGUNAAN SDM KESEHATAN

Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan terdiri atas:

1. Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan;

2. BidangPendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Dalam Negeri;

3. Bidang Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Luar Negeri;

4. Subbagian Tata Usaha; dan

5. Kelompok Jabatan Fungsional.

2.2.1 Bidang Perencanaan SDM Kesehatan

1. Tujuan

Perencanaan SDM Kesehatan bertujuan diperolehnya rencana kebutuhan SDM Kesehatan dan rencana

pengembangan SDM Kesehatan dalam mendukung pembangunan kesehatan.

2. Sasaran

Sasaran kegiatan pokok perencanaan SDM Kesehatan ialah meningkatnya pelaksanaan perencanaan

SDM Kesehatan.

a. Perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan

1) Pengembangan perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan 3 dokumen.

2) Pengembangan dan pengelolaan E-perencanaan SDMK 3 paket

3) Perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan tahunan 5 dokumen.

4) Perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan jangka menengah/panjang 2 dokumen.

5) Perencanaan pendayagunaan SDM Kesehatan 3 dokumen

6) Pembinaan penyelenggaraan perencanaan SDM Kesehatan daerah 34 provinsi/tahun

Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 5

Page 6: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewPembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

b. Perencanaan pengembangan SDM Kesehatan.

1) Pelaksanaan kajian dan penyusunan kebijakan teknis jenis tenaga kesehatan baru 4 dokumen.

2) Pelaksanaan kajian dan penyusunan kebijakan teknis pengembangan karir tenaga kesehatan 4

dokumen.

3) Pelaksanaan kajian dan penyusunan kebijakan teknis insentif tenaga kesehatan 4 dokumen.

4) Pengelolaan sistem bursa kerja tenaga kesehatan online 3 paket.

2.2.2 Bidang Pendayagunaan SDM Kesehatan Dalam Negeri1. Tujuan

Pendayagunaan SDM Kesehatan Dalam Negeri bertujuan dapat didistribusikan dan

dimanfaatkannya SDM Kesehatan sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan.

2. Sasaran

a. Pendayagunaan SDM Kesehatan Nasional

1) Jumlah SDM Kesehatan yang didayagunakan melalui Program Dokter Internsip sebanyak

39.513 orang.

2) Penyempurnaan Program Internsip Dokter Indonesia 1 dokumen.

3) Jumlah tenaga kesehatan yang didayagunakan melalui wajib kerja sarjana dokter spesialis

sebanyak 3.000 orang

b. Pendayagunaan SDM Kesehatan Daerah Khusus

1) Jumlah tenaga kesehatan yang didayagunakan melalui penugasan khusus tenaga kesehatah

berbasis Tim/Tim Nusantara Sehat sebanyak 4.462 orang.

2) Jumlah tenaga Kesehatan yang didayagunakan melalui penugasan individual sebanyak

13.290 orang.

3) Jumlah SDM Kesehatan yang didayagunakan melalui penugasan residen sebanyak 2.938

orang.

2.2.3 Bidang Pendayagunaan SDM Kesehatan Luar Negeri

1. Tujuan

Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 6

Page 7: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewPembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

Pendayagunaan SDM Kesehatan luar negeri bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan

luar negeri dan meningkatnya pembinaan dan pengawasan tenaga kesehatan warga negara asing

(WNA).

2. Sasaran.

a. Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Indonesia ke Luar Negeri (TKKI)

1) Terpenuhinya kebutuhan SDM kesehatan Indonesia ke luar negeri melalui mekanisme G to G

2) Tersusunnya kajian dan kebijakan teknis pendayagunaan tenaga kesehatan ke luar negeri 4

dokumen

3) Tersosialisasinya peluang kerja tenaga kesehatan ke luar negeri di 34 provinsi.

b. Pendayagunaan SDM Kesehatan Warga Negara Asing (SDMK-WNA)

1) Pelaksanaan kajian dan penyusunan kebijakan teknis pendayagunaan, pembinaan dan

pengawasan SDM Kesehatan WNA 5 dokumen.

2) Diterbitkannya rekomendasi pendayagunaan SDMK-WNA

3) Pembinaan dan pengawasan SDMK-WNA di 34 provinsi.

2.2.4 Sub Bagian Tata Usaha

1. Tujuan

Terlaksananya ketatausahaan dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Pusat

Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan

2. Sasaran

a. Tersusunnya rencana kegiatan tahunan dan lima tahunan Pusat Perencanaan dan

Pendayagunaan SDM Kesehatan, 22 dokumen.

b. Tersusunnya laporan tahunan Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan, 5

dokumen.

c. Tersusunnya laporan triwulanan dan smester pencapaian indikator kineja Pusat

Perencanan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan 30 dokumen.

d. Tersusunnya laporan akuntabilitas dan kinerja instansi pemerintah (LAKIP) Pusat

Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan, 5 dokumen.

Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 7

Page 8: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewPembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM

kesehatan

Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Kepala Bidang Pendayagunaan SDM

Dalam Negeri

Kepala Bidang Perencanaan SDM

Kesehatan

Kepala Bidang Pendayagunaan SDM Kesehatan Luar Negeri

Kepala Sub Bidang Pendayagunaan SDMK

Indonesia Ke LN

Kepala Sub Bidang Pendayagunaan SDMK

Nasional

Kepala Sub Bidang Perencanaan Kebutuhan

SDM Kesehatan

e. Tersusunnya laporan tahunan kinerja Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM

Kesehatan, 5 dokumen.

f. Tersusunnya laporan Barang Milik Negara (BMN) Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan

SDM Kesehatan, 5 dokumen.

g. Tersusunnya dokumen penatalaksanaan kepegawai 5 dokumen.

2.3 BAGAN STRUKTUR PUSRENGUN

Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 8

Page 9: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewPembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

BAB III. VISI, MISI, DAN STRATEGI KEGIATAN

PUSAT PERENCANAAN DAN PENDAYAGUNAAN SDM KESEHATAN

A. VISI

Rencana Aksi Kegiatan tidak memiliki visi dan misi, namun mengikuti visi dan misi Presiden Republik

Indonesia yang tertuang dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatantahun 2015-2019 yaitu :

“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan

Gotong-royong”.

B. MISI

Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan yaitu:

1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian

ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai

negara kepulauan.

Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 9

Kepala Sub Bidang Pendayagunaan SDM

Kesehatan WNA

Page 10: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewPembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan

nasional, serta

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA yang ingin diwujudkan pada

Kabinet Kerja, yakni:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada

seluruh warga Negara.

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif,

demokratis dan terpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka

negara kesatuan.

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi,

bermartabat dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Kementerian Kesehatan mempunyai peran dan berkonstribusi dalam tercapainya seluruh Nawa Cita terutama

terutama dalam meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

C. ARAH KEBIJAKAN

Arah kebijakan pelaksanaan kegiatan pokok Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan

mengacu pada arah Kebijakan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM kesehatan mengacu pada

sasaran strategis Kementerian Kesehatan yaitu Meningkatkan Jumlah, Jenis, Kualitas, dan Pemerataan Tenaga Kesehatan. Indikator pencapaian sasaran strategis tersebut.

Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 10

Page 11: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewPembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

D. SASARAN STRATEGIS

Sasaran strategis Rencana Aksi Kegiatan Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan

mengacu pada rencana Aksi Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan yang akan

dicapai pada tahun 2019 adalah :

a. Jumlah puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan sebanyak 5.600 Puskesmas

b. Persentase RS Kab/Kota kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar dan 3 dokter spesialis penunjang

mencapai 60 %.

c. Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya sebanyak 56.910 orang.

E. SASARAN DAN STRATEGI PUSAT PERENCANAAN DAN PENDAYAGUNAAN SDM KESEHATAN.

Dalam rangka mendukung arah kebijakan dan sasaran strategis Kementerian Kesehatan, serta sesuai

dengan sasaran strategis dan strategi Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, sasaran

Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan sampaidengantahun 2019 sebagaiberikut:

a). Jumlah SDM Kesehatan yang didayagunakan melalui Program Dokter Internsip sebanyak 39.513

orang.

b). Jumlah tenaga kesehatan yang didayagunakan melalui wajib kerja sarjana dokter spesialis sebanyak

3.000 orang

c). Jumlah tenaga kesehatan yang didayagunakan melalui penugasan khusus tenaga kesehatah

berbasis Tim/Tim Nusantara Sehat sebanyak 4.462 orang.

d). Jumlah tenaga Kesehatan yang didayagunakan melalui penugasan individual sebanyak 13.290

orang.

e). Jumlah SDM Kesehatan yang didayagunakan melalui penugasan residen sebanyak 2.938 orang.

Untuk mencapai sasaran tersebut di atas , maka strategi yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan dilakukan dengan mengacu pada standar ketenagaan dan

kebutuhan pembangunan kesehatan, serta memperhatikan kemampuan pengadaan,

pendayagunaan serta pembinaan dan pengawasan mutu SDM Kesehatan.

2. Perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan dilakukan dengan berbasis data dan informasi tentang

SDM Kesehatan, pembangunan kesehatan dan sektor lain terkait yang memadai, sesuai kebutuhan,

dan tepat waktu.

3. Penguatan penyelenggaraan perencanaan SDM Kesehatan di daerah dilakukan melalui fasilitasi

penyusunan kebutuhan SDM Kesehatan.

Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 11

Page 12: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewPembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

4. Pelaksanaan pemerataan SDM Kesehatan terutama di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan

(DTPK) dan daerah tidak diminati dilakukan dengan melibatkan lintas sektor baik di pusat maupun di

daerah.

5. Pemerataan SDM kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan dilakukan melalui penugasan khusus

tenaga kesehatan berbasis tim (Tim Nusantara Sehat) atau individual dengan memperhatikan

pemberian imbalan/insentif, sarana prasarana sesuai dengan keperluan dan kemampuan keuangan

negara.

6. Pengembangan program internsip bagi dokter dalam rangka pemantapan mutu profesi dokter yang

baru lulus, dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan program pemerintah dalam pemerataan

pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

7. Pengembangan SDM Kesehatan dalam kerangka pendayagunaannya dilakukan terutama melalui

pengembangan karir dan pendidikan berkelanjutan.

8. Pendayagunaan tenaga kesehatan Indonesia ke luar negeri dilakukan dengan memperhatikan

pangsa pasar, peningkatan kompetensi, dan pengakuan kesetaraan tenaga kesehatan Indonesia di

luar negeri dengan tetap mengutamakan pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan di dalam negeri.

9. Rencana pendayagunaan SDM Kesehatan pasca penempatan di luar negeri, dilakukan dengan

memperhatikan rencana kebutuhan tenaga kesehatan.

10. Pendayagunaan tenaga kesehatan warga negara asing dilakukan dengan mempertimbangkan alih

teknologi dan ilmu pengetahuan; dan ketersediaan tenaga kesehatan setempat dengan penekanan

pada pembinaan dan pengawasan.

11. Pendayagunaan tenaga kesehatan dilakukan melalui peningkatan kemitraan dengan semua

pemangku kepentingan di dalam negeri yang meliputi Pemerintah, pemerintah daerah dan

masyarakat termasuk swasta serta pemangku kepentingan di luar negeri.

12. Advokasi dan koordinasi kepada lintas sektor/program dalam rangka implementasi kebijakan

perencanaan dan pendayagunaan SDM Kesehatan pada semua institusi kesehatan di pusat dan

daerah.

13. Pengembangan insentif baik material dan non material untuk SDM kesehatan.

14. Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis dan kegiatan lainnya pada kegiatan

perencanaan dan pendayagunaan SDM Kesehatan dilakukan dengan meningkatkan kepemimpinan,

koordinasi dan kerja sama dalam pelaksanaan tugas, meningkatkan dukungan sumber daya (SDM,

dana dan sarana prasarana yang memadai), pengelolaan, pembinaan dan pengawasan,

ketatausahaan, kepegawaian, keuangan serta tugas teknis dan kegiatan lainnya.

F. KONDISI UMUM DAN POTENSI PERMASALAHAN1. Masalah pembangunan kesehatan.

Dalam upaya pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-

tingginya, masih dihadapi permasalahan sebagai berikut:

a. Meskipun Angka Kematian Ibu (AKI) sudah mengalami penurunan, namun masih jauh dari target

MDGs tahun 2015. Peningkatan jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan tidak

Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 12

Page 13: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewPembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

serta merta diikuti dengan penurunan AKI. Begitu pula jumlah tenaga kesehatan yang menangani

kesehatan ibu khususnya bidan yang sudah relatif tersebar ke seluruh wilayah Indonesia belum

dapat menurunkan AKI secara bermakna. Hal ini kemungkinan disebabkan kompetensi bidan

yang masih belum seperti yang diharapkan.

b. Angka Kematian Neonatal (AKN) juga relatif masih tetap sama, tidak menurun seperti

direncanakan dalam kurun waktu 5 tahun.

c. Permasalahan gizi kurang pada anak usia sekolah dan remaja dan masyarakat secara umum

masih perlu mendapatkan perhatian. Gizi lebih juga mulai menjadi masalah di masyarakat.

d. Penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes melitus, kanker, dan Penyakit Paru Obstruktif

Kronik (PPOK), baik yang mengancam lansia maupun usia kerja, telah menggeser beberapa

penyakit menular sebagai 10 (sepuluh) penyakit utama. Penyakit akibat kerja, dan kecelakaan

akibat kerja juga cenderung meningkat.

e. HIV/AIDS, tuberculosis, malaria, demam berdarah, influenza, dan flu burung serta penyakit

neglected diseases seperti kusta, filariasis, leptospirosis, masih merupakan masalah penyakit

menular di masyarakat.

f. Pelaksanaan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di daerah belum maksimal

karena kurangnya tenaga promosi kesehatan baik jumlah maupun kapasitas atau kualitasnya.

Berdasarkan laporan Rifaskes 2011, jumlah total tenaga penyuluh kesehatan masyarakat hanya

4.144 orang yang tersebar di 3.085 Puskesmas (0,46 per Puskesmas). Itupun hanya 1% yang

memiliki basis pendidikan/pelatihan promosi kesehatan.

g. Peningkatan jumlah fasilitas pelayanan kesehatan belum diikuti dengan peningkatan kualitas

pelayanan kesehatan diantaranya kesiapan pelayanan PONEK dan transfusi darah untuk RS,

kesiapan pelayanan umum, pelayanan PONED, dan pelayanan penyakit tidak menular untuk

Puskesmas. Hal tersebut disebabkan masih kurang tersedianya logistik baik obat maupun alat

kesehatan, dan sarana serta tenaga kesehatan pelaksananya.

2. Masalah Pengembangan dan Pemberdayaan Kesehatan.

Mencermati kondisi umum dan permasalahan dalam pembangunan kesehatan seperti tersebut di

atas, disebutkan dalam Rencana Aksi Program Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM

Kesehatan 2015-2019, bahwa program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan ke

depan akan menghadapi tantangan sebagai berikut:

a. Pemenuhan tenaga kesehatan masyarakat khususnya untuk Puskesmas dan jenjang institusi di

atasnya.

b. Peningkatan sosialisasi dan advokasi dari Kementerian Kesehatan ke Pemerintah Daerah untuk

menambah formasi dan rekrutmen tenaga kesehatan, khususnya tenaga-tenaga kesehatan

masyarakat, sanitarian, analis kesehatan dan tenaga gizi.

Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 13

Page 14: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewPembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

c. Penerapan sistem insentif finansial dan non-finansial yang memadai untuk menarik dan

mempertahankan tenaga kesehatan untuk mau bekerja di daerah, khususnya di bagian timur

Indonesia, di perdesaan, dan di daerah terpencil perbatasan dan kepulauan (DTPK).

d. Pelaksanaan sistem subsidi, beasiswa dan ikatan dinas bagi pendidikan tenaga kesehatan

masyarakat, sanitarian, dan tenaga gizi.

e. Penerapan standarisasi mutu tenaga kesehatan melalui akreditasi institusi pendidikan dan uji

kompetensi yang efektif.

f. Penguatan regulasi untuk menjamin pengadaan tenaga kesehatan, mutu tenaga kesehatan, dan

pemerataan persebarannya.

g. Peningkatan pembinaan dan pengawasan mutu tenaga kesehatan dalam penyelenggaraan

pelayanan kesehatan

3. Masalah dan Isu Strategis Perencanaan Dan Pendayagunaan SDM Kesehatan

Pada tahun 2015, dari rekapitulasi Surat Tanda Registrasi (STR) di Konsil Kedokteran Indonesia per

30 September 2014, jumlah dokter spesialis sebanyak 26.011 orang. Jika dihitung rasio terhadap

100.000 penduduk, diperoleh rasio 10,3 per 100.000 penduduk dimana target rasio dokter spesialis

yang diharapkan sebesar 9 per 100.000 penduduk. Untuk dokter sebanyak 99.514 orang atau 39,5

per 100.000 dari target 30 per 100.000; dokter gigi sebanyak 25.373 orang 10,1 per 100.000 dari

target 12 per 100.000.

Data tenaga kesehatan lainnya didasarkan pada STR yang diterbitkan oleh MTKI per 1 Oktober 2014

yaitu jumlah perawat sebanyak 253.745 orang atau 100,6 per 100.000 dari target158 per 100.000;

bidan sebanyak 248.229 orang atau 98,4 per 100.000 dari target 75 per 100.000; tenaga sanitasi

lingkungan sebanyak 10.787 orang atau 4,3 per 100.000 dari target 18 per 100.000; tenaga gizi

sebanyak 20.410 orang atau 8,1 per 100.000 dari target 10 per 100.000. Sedangkan jumlah tenaga

kesehatan masyarakat di puskesmas dan rumah sakit adalah 23.638 orang atau 9,4 per 100.000

target 8 per 100.000.

Ditinjau dari rasio SDM kesehatan terhadap jumlah penduduk Indonesia, maka dokter spesialis,

dokter umum, bidan, dan tenaga kesehatan masyarakat sudah melebihi target yang diharapkan.

Sedangkan dokter gigi, perawat, tenaga sanitasi lingkungan, dan tenaga gizi belum mencapai target

yang diharapkan. Perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan yang berbasis rasio adalah untuk

menggambarkan kecukupan tenaga kesehatan dan distribusinya di tingkat makro.

Namun jika diuraikan lebih rinci ketersediaan tenaga kesehatan tersebut per puskesmas, akan

diperoleh gambaran disparitas yang cukup besar antar puskesmas di perkotaan, pedesaan, terpencil

dan sangat terpencil. Maldistribusi SDM Kesehatan menjadi salah satu permasalahan SDM

Kesehatan. Ada sebagian fasilitas pelayanan kesehatan yang kekurangan atau tidak ada jenis tenaga

Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 14

Page 15: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewPembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

kesehatan tertentu, namun di sisi lain ternyata ada fasilitas pelayanan kesehatan yang sudah

berlebih jumlah dan jenis tenaganya.

Pada data Riset Fasilitas Kesehatan 2011, Puskesmas tanpa keberadaan dokter masih dominan di

wilayah Indonesia timur, khususnya di Papua dan Papua Barat. Di daerah ini Puskesmas tanpa

tenaga dokter sampai lebih dari 16% dari jumlah Puskesmas yang ada di daerah tersebut.

Sedangkan pada Puskesmas di perkotaan, misal DKI Jakarta, ada Puskesmas yang mempunyai 27

dokter. Selain itu masih ada 80,59% Puskesmas yang belum memiliki tenaga Apoteker, 56,19%

Puskesmas tanpa tenaga ahli teknologi laboratorium medik, 32,01% Puskesmas tanpa tenaga

sanitasi lingkungan, 31,37% Puskesmas tanpa tenaga gizi, dan 30,08% Puskesmas tanpa tenaga

kesehatan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa di Puskesmas saat ini masih kekurangan tenaga

kesehatan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat.

Permasalahan kekurangan tenaga kesehatan tidak hanya terjadi di Puskesmas namun juga di rumah

sakit. Dari 2.368 RS yang teregistrasi, sebanyak 21,45% tidak memiliki dokter spesialis anak, 21,16%

tidak memiliki dokter spesialis obstetrik dan ginekologi, 25,08% tidak memiliki dokter spesialis

penyakit dalam, dan 27,49% tidak memiliki dokter spesialis bedah, 33,3% tidak memiliki dokter

spesialis anestesi, 80,2% tidak memiliki dokter spesialis rehabilitasi medik, 86,6% tidak memiliki

dokter spesialis patologi anatomi, 68,3% tidak memiliki dokter spesialis patologi klinik, dan 46,3%

tidak memiliki dokter spesialis radiologi.

Dari perkembangan dan masalah dalam perencanaan dan pendayagunaan SDM kesehatan, masih

dihadapi berbagai masalah pokok atau isu strategis sebagai berikut:

a. Perencanaan SDM kesehatan nasional belum disusun secara bottom up yang didukung data dan

informasi yang memadai dan terpercaya, sesuai kebutuhan, dan tepat waktu;

b. Pendayagunaan SDM kesehatan masih dihadapi dengan tantangan jumlah SDM kesehatan yang

masih kurang dan distribusinya yang belum merata disamping permasalahan pengembangan karier

dan sistem penghargaan yang belum sebagaimana mestinya. Pengembangan sistem informasi yang

terintegrasi sebagai sumber data SDM kesehatan sangat penting mengingat data dan informasi yang

tersedia bervariasi, dan mobilisasi SDM kesehatan yang cukup tinggi.

Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 15

Page 16: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewPembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

BAB IV

KEGIATAN POKOK DAN KEGIATAN

PUSAT PERENCANAAN DAN PENDAYAGUNAAN SDM KESEHATAN

Kegiatan pokok Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan tahun 2015-2019 terdiri dari: (1)

Perencanaan SDM Kesehatan, (2) Pendayagunaan SDM Kesehatan Dalam Negeri, (3) Pendayagunaan

SDM Kesehatan Luar Negeri, dan (4) Ketatausahaan Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan

1. INDIKATOR KINERJA PUSRENGUN

Indikator capaian Pusat Perencanaan SDM kesehatan sesuai dengan Renstra Kementerian Kesehatan maka

sebagai terlihat dalam tabel di bawah ini :

INDIKATOR CARA PERHITUNGAN Baseline 2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah dokumen perencanaan

kebutuhan SDMK

Nilai absolut dari dokumen

kebijakan perencanaan SDM

Kesehatan yang dihasilkan

2 2 3 3 3 4

Jumlah Tenaga Kesehatan yang

ditempatkan secara team-based

minimal 5 orang (peserta baru)

Nilai absolut tenaga kesehatan yang

melalui mekanisme penugasan

khusus berbasis tim di Puskesmas

120 tim

(694

orang)

130 tim

(728

orang)

140 tim

(1120

orang)

150 tim

(930

orang)

160 tim

(990

orang)

Jumlah tenaga kesehatan yang

ditempatkan dalam rangka

Penugasan Khusus perseorangan

Nilai absolut tenaga kesehatan yang

ditempatkan di puskesmas dalam

rangka penugasan khusus

perseorangan

2.877 3.000 3.835 3.560

Jumlah dokter residen yang

ditempatkan dalam rangka

Penugasan Khusus Residen

Nilai absolut dokter residen dalam

program pendidikan dokter spesialis

(PPDS/PPDGS) yang

678 800 730 730

Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 16

Page 17: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewPembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

(orang) di Rumah Sakit melaksanakan penugasan khusus di

RS

Jumlah Lulusan Pendidikan Dokter

Spesialis Baru yang menjalani

WKS (orang)

Nilai absolut dokter spesialis yang

melaksanakan wajib kerja dokter

spesialis di RS

1.000 1.000 1.000

Jumlah tenaga kesehatan yang

melaksanakan internship (orang)

Nilai abolut dari tenaga kesehatan

yang melaksanakan internship

6.500 9.388 11.250 11.250 11.250

2. RINCIAN KEGIATAN

2.1 Bidang Perencanaan SDM Kesehatan 2.1.1 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan

1) Kajian standar jabatan fungsional tenaga kesehatan di Puskesmas

(a) Persiapan : Analisis Situasi, penyusunan kerangka acuan, dan pertemuan persiapan

pelaksanaan kajian.

(b) Pelaksanaan kajian : Studi literatur, koordinasi lintas sektor, penyusunan dan uji coba

instrumen, pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta penyusunan Draft hasil

Kajian.

(c) Sounding hasil kajian : koordinasi lintas sektor, penyempurnaan Draft Kajian.

(d) Penyusunan policy paper.

2) Kajian penyusunan uraian tugas dan norma waktu pelaksanaan kegiatan SDMK untuk mendukung

perhitungan ABK kesehatan

(a) Persiapan : Analisis Situasi, penyusunan kerangka acuan, dan pertemuan persiapan

pelaksanaan kajian.

(b) Pelaksanaan kajian : Studi literatur, koordinasi lintas sektor, penyusunan dan uji coba

instrumen, pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta penyusunan Draft hasil

Kajian.

(c) Sounding hasil kajian : koordinasi lintas sektor, penyempurnaan Draft Kajian.

(d) Penyusunan policy paper.

3) Kajian perhitungan target ratio SDMK

Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 17

Page 18: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewPembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

(a) Persiapan : Analisis Situasi, penyusunan kerangka acuan, dan pertemuan persiapan

pelaksanaan kajian.

(b) Pelaksanaan kajian : Studi literatur, koordinasi lintas sektor, penyusunan dan uji coba

instrumen, pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta penyusunan Draft hasil

Kajian.

(c) Sounding hasil kajian : koordinasi lintas sektor, penyempurnaan Draft Kajian.

(d) Penyusunan policy paper.

4) E-perencanaan SDMK

(a) Persiapan : Penyusunan kerangka acuan dan persiapan.

(b) Pembangunan sistem : penyusunan rancangan sistem, pembangunan dan uji coba sistem,

launching.

(c) Evaluasi sistem : pengumpulan data, pelaksanaan evaluasi, rekomendasi pengembangan

sistem

(d) Pengembangan sistem : penyusunan rancangan pengembangan sistem, pengembangan

dan uji coba sistem, dan penerapan sistem baru.

5) Penyusunan Rencana Kebutuhan SDMK Tahunan

(a) Persiapan : identifikasi kebutuhan data, penyusunan pedoman perencanaan kebutuhan

SDMK, penyusunan dan pengembangan buku manual metode perencanaan kebutuhan

SDMK, pembuatan dan pengembangan aplikasi metode perencanaan SDMK, pembekalan

pengembangan metode perencanaan untuk fasilitator pusat, pertemuan teknis perencanaan

kebutuhan tingkat nasional

(b) Penyusunan rencana : penyusunan dokumen rencana kebutuhan SDMK tahunan tingkat

provinsi, penyusunan dokumen rencana kebutuhan SDMK tahunan nasional

(c) Diseminasi dokumen rencana kebutuhan SDMK tahunan nasional

6) Penyusunan rencana proyeksi kebutuhan SDMK jangka menengah/panjang

(a) Persiapan : Penyusunan kerangka acuan, pertemuan teknis, identifikasi kebutuhan data.

(b) Penyusunan : analisis situasi/inventarisasi masalah, penyusunan draft rencana proyeksi

kebutuhan SDMK jangka menengah/panjang

(c) Sounding draft rencana kebutuhan : pembahasan lintas program/sektor, finalisasi rencana

proyeksi kebutuhan SDMK jangka menengah/panjang.

Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 18

Page 19: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewPembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

(d) Sosialisasi Rencana Proyeksi Kebutuhan SDSMK jangka menengah/panjang.

7) Penyusunan rencana pendayagunaan SDMK

(a) Persiapan : Penyusunan kerangka acuan, pertemuan teknis, identifikasi kebutuhan data.

(b) Penyusunan : Analisis perencanaan pemenuhan SDMK di fasilitas pelayanan kesehatan,

penyusunan dokumen rencana pendayagunaan SDMK.

(c) diseminasi Rencana Pemenuhan SDMK.

8) Pembinaan Penyelenggaraan Perencanaan SDMK daerah.

(a) Konsultasi/koordinasi/pembinaan penyelenggaraan perencanaan SDMK

(b) Pendampingan penyusunan rencana kebutuhan SDMK di Provinsi

2.1.2. Perencanaan Pengembangan SDM Kesehatan1) Kajian jenis SDMK dengan rincian kegiatan :

(a) Persiapan : Analisis Situasi, penyusunan kerangka acuan, dan pertemuan persiapan

pelaksanaan kajian.

(b) Pelaksanaan kajian : Studi literatur, koordinasi lintas sektor, penyusunan dan uji coba

instrumen, pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta penyusunan Draft hasil

Kajian.

(c) Sounding hasil kajian : koordinasi lintas sektor, penyempurnaan Draft Kajian.

(d) Penyusunan policy paper.

2) Penyusunan kebijakan teknis jenis SDMK

(a) Persiapan : Penyusunan Kerangka Acuan, pertemuan persiapan.

(b) Penyusunan kebijakan teknis : penyusunan naskah awal, pembahasan naskah awal,

penyempurnaan naskah.

(c) Pengusulan naskah kebijakan teknis.

3) Kajian pengembangan pola karir SDMK

(a) Persiapan : Analisis Situasi, penyusunan kerangka acuan, dan pertemuan persiapan

pelaksanaan kajian.

(b) Pelaksanaan kajian : Studi literatur, koordinasi lintas sektor, penyusunan dan uji coba

instrumen, pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta penyusunan Draft hasil

Kajian.

Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 19

Page 20: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewPembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

(c) Sounding hasil kajian : koordinasi lintas sektor, penyempurnaan Draft Kajian.

(d) Penyusunan policy paper.

4) Penyusunan kebijakan teknis pola karir SDMK

(a) Persiapan : Penyusunan Kerangka Acuan, pertemuan persiapan.

(b) Penyusunan kebijakan teknis : penyusunan naskah awal, pembahasan naskah awal,

penyempurnaan naskah.

(c) Pengusulan naskah kebijakan teknis.

5) Kajian insentif SDMK.

(a) Persiapan : Analisis Situasi, penyusunan kerangka acuan, dan pertemuan persiapan

pelaksanaan kajian.

(b) Pelaksanaan kajian : Studi literatur, koordinasi lintas sektor, penyusunan dan uji coba

instrumen, pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta penyusunan Draft hasil

Kajian.

(c) Sounding hasil kajian : koordinasi lintas sektor, penyempurnaan Draft Kajian.

(d) Penyusunan policy paper.

6) Penyusunan kebijakan teknis insentif SDMK

(a) Persiapan : Penyusunan Kerangka Acuan, pertemuan persiapan.

(b) Penyusunan kebijakan teknis : penyusunan naskah awal, pembahasan naskah awal,

penyempurnaan naskah.

(c) Pengusulan naskah kebijakan teknis.

7) Pengembangan sistem bursa kerja SDMK

(a) Persiapan : Penyusunan kerangka acuan dan persiapan.

(b) Pembangunan sistem : penyusunan rancangan sistem, pembangunan dan uji coba sistem,

launching.

(c) Evaluasi sistem : pengumpulan data, pelaksanaan evaluasi, rekomendasi pengembangan

sistem

(d) Pengembangan sistem : penyusunan rancangan pengembangan sistem, pengembangan dan

uji coba sistem, dan penerapan sistem baru.

Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 20

Page 21: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewPembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

2.2. PENDAYAGUNAAN SDM KESEHATAN DALAM NEGERI2.2.1. Pendayagunaan SDM Kesehatan Nasional

1) Pelaksanaan Program Internsip Dokter Indonesia

a. Persiapan : Pemetaan, penilaian dan penetapan wahana, pelatihan pendamping, dan

perbaikan Buku Pedoman PIDI,

b. Pelaksanaan : rekrutmen peserta PIDI secara online, pembekalan dan pemberangkatan

peserta PIDI, pemulangan peserta PIDI.

c. Evaluasi : pemantauan dan evaluasi, penyusunan laporan evaluasi.

2) Penyusunan penyempurnaan Kebijakan Program Internsip

a. Persiapan : Penyusunan Kerangka Acuan, pertemuan persiapan.

b. Penyusunan kebijakan teknis : penyusunan naskah awal, pembahasan naskah awal,

penyempurnaan naskah.

c. Pengusulan naskah kebijakan teknis.

3) Pendayagunaan lulusan dokter spesialis melalui Wajib Kerja Sarjana

a. Persiapan : penyusunan regulasi wajib kerja sarjana dokter spesialis, pertemuan/koordinasi

teknis pelaksanaan pemenuhan dokter spesialis di Rumah sakit, pemetaan data distribusi

dokter spesialis

b. Pelaksanaan : Sosialisasi program penugasan khusus dokter spesialis lintas sektor,

penyusunan MoU dengan Kepala Daerah, rekrutmen, pembekalan dan penempatan dokter

spesialis.

c. Evaluasi : pemantauan dan evaluasi, penyusunan laporan

2.2.2. Pendayagunaan SDM Kesehatan Daerah Khusus.1) Penugasan tenaga kesehatan berbasis Tim/Tim Nusantara Sehat

a. Persiapan : penyusunan rencana kebutuhan Tim Nusantara Sehat, penyusunan rencana lokus

penempatan Tim Nusantara Sehat.

b. Pelaksanaan : rekrutmen Tim NS secara online dan psikotes, pembekalan tim NS, SK

Pengangkatan Nakes Dalam Penugasan Khusus Berbasis Tim Dalam Program NS, Nota

Kesepahaman antara Kemenkes dengan Pemda Kab/Kota, penempatan Tim NS pada lokus

yang telah ditetapkan.

Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 21

Page 22: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewPembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

c. Evaluasi : pemantauan dan evaluasi dan penyusunan Laporan Hasil Evaluasi

2) Penugasan tenaga kesehatan dengan penugasan khusus individual

a. Persiapan : penyusunan rencana kebutuhan penugasan khusus individual, penyusunan rencana

lokus penempatan penugasan khusus individual.

b. Pelaksanaan : rekrutmen penugasan khusus individual secara online, pembekalan peserta

penugasan khusus individual, SK Pengangkatan Nakes Dalam Penugasan Khusus individual,

penempatan tenaga kesehatan dengan penugasan khusus pada lokus yang telah ditetapkan.

c. Evaluasi : pemantauan dan evaluasi dan penyusunan Laporan Hasil Evaluasi

3) Penugasan tenaga kesehatan melalui penugasan residen.

a. Persiapan : penyusunan rencana kebutuhan penugasan residen, penyusunan rencana lokus

penempatan penugasan residen.

b. Pelaksanaan : rekrutmen penugasan residen, penyusunan SK penugasan residen, Nota

Kesepahaman antara Kemenkes dengan Pemda Kab/Kota, penempatan residen pada lokus

yang telah ditetapkan.

c. Evaluasi : pemantauan dan evaluasi dan penyusunan Laporan Hasil Evaluasi

2.3. PENDAYAGUNAAN SDM KESEHATAN LUAR NEGERI

2.3.1. Pendayagunaan tenaga kesehatan Indonesia ke luar negeri.1) Pendayagunaan tenaga kesehatan Indonesia ke LN melalui mekanisme G to G atau G to P.

a. Persiapan : identifikasi peluang kerjasama dengan negara tujuan berdasarkan informasi dari

KBRI, koordinasi pembahasan penjajagan kerjasama dengan lintas K/L (Kemkes, Kemlu,

BNP2TKI, Kemnaker), pembahasan perjanjian kerjasama (MoU/Loi/TA) pendayagunaan

tenaga kesehatan, penandatanganan perjanjian kerjasama

b. Pelaksanaan : sosialisasi dan pengumuman pendaftaran, rekrutmen pendayagunaan tenaga

kesehatan, uji seleksi, pelatihan pra pemberangkatan.

c. Evaluasi : pemantauan dan evaluasi, penyusunan laporan hasil evaluasi.

2) Kajian pendayagunaan tenaga kesehatan yang kembali dari luar negeri (Returnee)

a. Persiapan : Analisis Situasi, penyusunan kerangka acuan, dan pertemuan persiapan

pelaksanaan kajian.

b. Pelaksanaan kajian : Studi literatur, koordinasi lintas sektor, penyusunan dan uji coba

instrumen, pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta penyusunan Draft hasil

Kajian.

Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 22

Page 23: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewPembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

c. Sounding hasil kajian : koordinasi lintas sektor, penyempurnaan Draft Kajian.

3) Penyusunan policy paper : Penyusunan Kebijakan Pendayagunaan Tenaga Kesehatan yang

kembali dari luar negeri (Returnee)

a. Persiapan : Penyusunan Kerangka Acuan, pertemuan persiapan.

b. Penyusunan kebijakan teknis : penyusunan naskah awal, pembahasan naskah awal,

penyempurnaan naskah.

c. Pengusulan naskah kebijakan teknis.

2.3.2. Pendayagunaan tenaga kesehatan warga negara asing. 1) Kajian pendayagunaan tenaga kesehatan WNA

a. Persiapan : Analisis Situasi, penyusunan kerangka acuan, dan pertemuan persiapan

pelaksanaan kajian.

b. Pelaksanaan kajian : Studi literatur, koordinasi lintas sektor, penyusunan dan uji coba

instrumen, pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta penyusunan Draft hasil

Kajian.

c. Sounding hasil kajian : koordinasi lintas sektor, penyempurnaan Draft Kajian.

d. Penyusunan policy paper.

2) Penyusunan kebijakan teknis pembinaan dan pengawasan tenaga kesehatan WNA

a. Persiapan : Penyusunan Kerangka Acuan, pertemuan persiapan.

b. Penyusunan kebijakan teknis : penyusunan naskah awal, pembahasan naskah awal,

penyempurnaan naskah.

c. Pengusulan naskah kebijakan teknis.

3) Pembinaan dan pengawasan tenaga kesehatan asing di daerah.

a. Persiapan : Verifikasi dokumen, rapat Tim Koordinasi perizinan pendayagunaan TKWNA

b. Pelaksanaan : sosialisasi pendayagunaan tenaga kesehatan WNA.

c. Evaluasi : penyusunan laporan evaluasi.

2.4. KETATAUSAHAAN PUSAT PERENCANAAN DAN PENDAYAGUNAAN SDM KESEHATAN

1) Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan.

a. Persiapan : penyusunan kerangka acuan dan rapat koordinasi.

Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 23

Page 24: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewPembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

b. Pelaksanaan : analisis situasi, penyusunan kebijakan dan sasaran, serta penyusunan

rencana kegiatan, pembahasan dan finalisasi.

c. Diseminasi : penetapan rencana aksi dan diseminasi.

2) Penyusunan Rencana Tahunan/DIPA Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan.

a. Persiapan : Penyusunan juknis perencanaan dan anggaran RKP,

b. Pelaksanaan : Penyusunan RKP, Penyusunan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja

KL), penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) Pusat

Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan.

3) Tersusunnya laporan triwulanan dan semester pencapaian indikator kineja Pusat Perencanan dan

Pendayagunaan SDM Kesehatan 30 dokumen.

a. Persiapan : Pengumpulan bahan dan rapat koordinasi

b. Pelaksanaan : penyusunan laporan triwulanan dan semester pencapaian indikator kinerja

Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan.

4) Penyusunan Laporan Akuntabilitas dan Kinerja (LAKIP) Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan

SDM Kesehatan.

a. Persiapan : Pengumpulan bahan dan rapat koordinasi

b. Pelaksanaan : penyusunan laporan akuntabilitas kinerja pemerintah (LAKIP) Pusat

Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan

5) Penyusunan Laporan Tahunan Kinerja Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan.

a. Persiapan : Pengumpulan bahan dan rapat koordinasi

b. Pelaksanaan : penyusunan Laporan Tahunan Kinerja Pusat Perencanaan dan

Pendayagunaan SDM Kesehatan

6) Penyelenggaraan manajemen kepegawaian

a. Pelaksanaan administrasi kepegawaian : rekrutmen, kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat

dan pensiun.

b. Penyusunan kekuatan pegawai Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan

BAB V

Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 24

Page 25: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewPembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

PENYELENGGARAAN RENCANA AKSI KEGIATAN, KEBUTUHAN ANGGARAN

DAN KERANGKA REGULASI

Rencana Aksi Kegiatan Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan 2015-2019 merupakan

perbaikan/revisi dari Rencana Aksi yang telah ditetapkan pada tanggal 7 Januari 2016. Penyusunan atau

revisi rencana aksi ini dilakukan terutama dengan memperhatikan Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Kesehatan yang baru sesuai Peraturan Menteri Kesehatan nomor 64 Tahun 2015. dan

kemajuan dan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan

SDM Kesehatan tahun 2015 dan 2016.

A. PROSES PENYELENGGARAAN RENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT PERENCANAAN DAN PENDAYAGUNAAN SDM KESEHATAN.

Penyelenggaraan Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan perlu menerapkan prinsip-prinsip

koordinasi, integrasi dan sinergisme antar para pemangku kepentingan dengan pola kemitraan dalam

kegiatan perencanaan dan pendayagunaan SDM Kesehatan.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka penyelenggaraan Rencana Pengembangan Tenaga

Kesehatan dilaksanakan melalui proses

a. Tinjauan kemajuan dan hambatan pelaksanaan kegiatan Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan

SDM Kesehatan dan penyusunan revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Perencanaan dan

Pendayagunaan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019.

b. Penetapan Rencana Aksi Kegiatan Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan Tahun

2015-2019 (revisi akhir tahun 2016), dengan keputusan Kepala Pusat Perencanaan dan

Pendayagunaan SDM Kesehatan.

c. Rencana Aksi ini akan menjadi acuan bagi semua staf di lingkungan Pusat Perencanaan dan

Pendayagunaan SDM Kesehatan dalam menyusun rencana tahunan yang terdiri dari penyusunan

Rencana Kerja Pemeritah (RKP), Rencana Kerja Kementerian Kesehatan (Renja K/L) dan Rencana

Kerja dan Anggaran Kementerian Kesehatan di bidang perencanaan dan pendayagunaan SDM

Kesehatan.

d. Sosialisasi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan

kepada semua staf agar dapat dipergunakan dalam penyusunan rencana tahunan, pemantau dan

evaluasinya.

e. Pemantauan dan evaluasi. Pemantauan dan evaluasi pada dasarnya dilakukan untuk mengetahui

kemajuan pelaksanaan kegiatan dalam mencapai indikator kinerja (IKK) Pusat Perencanaan dan

Pendayagunaan SDM Kesehatan dan menudukung pencapaian indikator kinerja program (IKP)

Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, serta sasaran startegis dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

B. PENYELENGGARAAN RENCANA PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN

Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 25

Page 26: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewPembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

Penyelenggaraan Rencana Aksi ini merupakan tanggung jawab semua staf/pegawai di lingkungan Pusat

Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan, baik pejabat struktural, staf teknis maupun staf

administratif.

Sesuai dengan tugas dan fungsinya, dilakukan kegiatan perancanaan dan pendayagunaan SDM

Kesehatan sebagai berikut :

1. Perencanaan SDM KesehatanBidang Perencanaan SDM Kesehatan melakukan penyusunan rencana kebutuhan dan penyusunan

rencana pengembangan SDM Kesehatan.

Dalam penyusunan rencana kebutuhan SDM Kesehatan jangka panjang, jangka menengah dan

tahunan secara nasional, dilakukan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaannya , serta

pelaksanaan fasilitasi di bidang perencanaan kebutuhan SDMK.Koordinasi dilakukan dengan semua

Pusat di lingkungan Badan PP-SDM Kesehatan, seluruh unit utama Kementerian Kesehatan dan

Unit Pelaksana Teknisnya, dan Dinas Kesehatan Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Di luar sektor

kesehatan, dilakukan juga koordinasi antara lain dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan Badan Kepegawaian Negara, serta

Kementerian/Kelembagaan terkait lainnya.

Dalam penyusunan rencana pengembangan SDM Kesehatan, dilakukan kajian dan penyusunan

kebijakan teknis pengembangan SDM Kesehatan, serta koordinasi dengan semua pusat di

lingkungan Badan PP-SDM Kesehatan, Unit Utama Kementerian Kesehatan terkait, Pusat Analisis

Determinan Kesehatan Kemenkes, dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan serta

koordinasi lintas sektor baik di lingkup pusat maupun daerah.

2. Pendayagunaan SDM Kesehatan Dalam NegeriBidang Pendayagunaan SDM Kesehatan Dalam Negeri melakukan pendayagunaan SDM

Kesehatan melalui PIDI, pendayagunaan dokter spesialis dengan wajib kerja sarjana, penugasan

khusus tenaga kesehatan berbasis tim,dengan Tim Based, pendayagunaan tenaga kesehatan

melalui penugasan individual, pendayagunaan tenaga kesehatan melalui penugasan residen.

Dalam pendayagunaan SDM Kesehatan Dalam Negeri termaksud disusun rencana pendayagunaan

tenaga kesehatan, rekrutmen, pembekalan dan penempatannya, dengan koordinasi dengan semua

Pusat dilingkungan Badan PP-SDM Kesehatan, Unit Utama di Lingkungan Kementerian Kesehatan,

utamanya Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Ikatan Profesi, Dinas Kesehatan Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

3. Pendayagunaan SDM Kesehatan Luar Negeri.

Bidang Perencanaan SDM Kesehatan melakukan pendayagunaan tenaga kesehatan Indonesia ke

luar negeri (TKKI), dan pendayagunaan SDM Kesehatan Warga Negara Asing.

Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 26

Page 27: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewPembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

Dalam pendayagunaan tenaga kesehatan Indonesia ke luar negeri dilakukan penyusunan kebijakan

teknis pendayagunaan TKKI dan sosialisasi peluang kerja ke luar negeri. Kegiatan ini dilakukan

dengan koordinasi utamanya dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Tenaga Kerja,

Organisasi profesi, Biro Kerjasama Luar Negeri, dan BNP2TKI.

Dalam pendayagunaan tenaga kesehatan Warga Negara Asing dilakukan penyusunan kebijakan

teknis pendayagunaan, pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan WNA 5 dokumen,

rekomendasi pendayagunaan tenaga kesehatan WNA, serta pembinaan dan pengawasan tenaga

kesehatan WNA. Kegiatan ini dilakukan dengan koordinasi dengan Kementerian Hukum dan Hak

Azazi manusia (Kemenkumham), Kementerian Ketenagkerjaan, Kementerian Dalam Negeri,

Kementerian Luar Negeri, Organisasi Profesi, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Dinas Kesehatan

Provinsi serta Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

4. Ketatausahaan Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan.Ketatausahaan Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan mendukung seluruh

kegiatan Pusat yang meliputi penyusunan rencana dan program, administrasi keuangan dan barang

milik negara, administrasi kepegawaian.

C. KEBUTUHAN ANGGARAN.

Kebutuhan anggaran pelaksanaan kegiatan perencanaan dan pendayagunaan SDM Kesehatan dihitung

untuk keperluan 5 (lima) tahun, dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019.

Rencana Kegiatan Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan bersumber APBN, yang

anggarannya terdiri atas 2 (dua) fungsi, yaitu anggaran fungsi kesehatan dan anggaran fungsi

pendidikan. Anggaran fungsi kesehatan digunakan untuk mendukung capaian indikator jumlah tenaga

kesehatan yang didayagunakan di fasyankes. Sedangkan anggaran fungsi pendidikan untuk

mendukung capaian indikator jumlah tenaga kesehatan yang melaksanakan internsip. Kegiatan

perencanaan dan pendayagunaan di provinsi juga didanai APBN melalui anggaran dekonsentrasi.

No INDIKATOR KELUARAN RINCIAN KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Perencanaan

SDM

Kesehatan

Dokumen

Perencanaan

SDM

Kesehatan

1 Perencanaan

Kebutuhan SDM

Kesehatan

2.651.270 5.972.250 7.582.823 4.741.491 5.073.395

2 Perencanaan

Pengembangan

1.407.332 3.599.859 2.000.000 2.140.000

Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 27

Page 28: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewPembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

SDM Kesehatan

2 Pendayagunaa

n SDM

Kesehatan

Dalam Negeri

Tenga

kesehatan

yang di

dayagunakan

di fasilitas

pelayanan

kesehatan

1 Pendayagunaan

SDM Kesehatan

Nasional

256.727.40

8

605.000.000 776.813.296. 636.610.428 681.173.158

2 Pendayagunaan

SDM Kesehatan

Daerah Khusus

3.093.933 326.046.292 185.352.614 165.761.530 177.363.837

3 Pendayagunaa

n SDM

Kesehatan Luar

Negeri

Dokumen

kebijakan

teknis

Pendayagunaa

n SDM

Kesehatan

Luar Negeri

1 Pendayagunaan

SDM Kesehatan

Indonesia ke Luar

Negeri

2.409.314 3.998.726 2.794.423 2.861.350 3.010.445

2 Pendayagunaan

SDM Kesehatan

Warga Negera

Asing

1.154.180 4.161.370 2.798.547 2.775.450 2.969.732

4 Ketatausahaan

Perencanaan

dan

Pendayagunaa

n SDM

Kesehatan

Terlaksananya

ketatausahaan

Perencanaan

dan

Pendayagunaa

n SDM

Kesehatan

Ketatausahaan

Perencanaan dan

Pendayagunaan

SDM Kesehatan

4.225.123 5.504.218 4.593.016 5.385.440 5.762.421

TABEL I. MATRIK KERANGKA PENDANAAN RENCANA AKSI KEGIATANPUSAT PERENCANAAN DAN PENDAYAGUNAAN SDM KESEHATAN

TAHUN 2015-2019Dalam Ribuan Rp

D. KERANGKA REGULASIKerangka regulasi yang diperlukan untuk melaksankan kegiatan perencanaan dan pendayagunaan SDM

Kesehatan adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan SDM Kesehatan

a. Sub Bidang Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan

1) UU tenaga Kesehatan no 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;

2) Kepmenko Kesra no 54 tahun 2013 tentang Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan

tahun 2011/2025

Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 28

Page 29: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewPembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

3) Peraturan Menteri Kesehatan No.33 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan

Perencanaan Kebutuhan SDMK.

4) Permenkes no 75 tahun 2014 tentang Puskesmas

5) Permenkes no 56 tahun 2014 tentang klasifikasi dan perizinan RS

6) Peraturan Menteri Kesehatan tentang Puskesmas sesuai amanat PP 18 tahun 2016 tentang

organisasi perangkat daerah

b.Sub Bidang Pengembangan SDM Kesehatan

1) UU no 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;

2) UU No 5 tahun 2014 tentang ASN;

3) PP 58 Tahun 2005 tentang Keuangan Daerah;

4) Peraturan Menteri Kesehatan tentang Puskesmas dan Rumah Sakit sesuai amanat PP 18

tahun 2016 tentang organisasi perangkat daerah

2. Pendayagunaan SDMK Dalam Negeri

a. Sub Bidang Pendayagunaan SDMK Nasional

1) Undang Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran

2) Undang Undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran

3) Permenkes Nomor 299/Menkes/Per/II/2010 tentang Penyelenggaraan Program Internsip dan

Penempatan Dokter Pasca Internsip

4) Peraturan Konsil Kedokteran Nomor 01/KKI/Per/I/2010 tentang Registrasi Dokter Program

Internsip

b.Sub Bidang Pendayagunaan SDMK Daerah Khusus

1) Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2016 tentang Tenaga Kesehatan

2) Undang – Undang Nomor 23 Tahu 2014 tentang Pemerintah Daerah

3) Perpres Nomor 131 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015-2019

4) Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas.

5) Permenkes Nomor 10 tahun 2017 tentang penugasan khusus tenaga kesehatan dalam

mendukung program Nusantara Sehat.

6) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 90 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan

Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kawasan Terpencil dan Sangat Terpencill

7) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/Menkes/110/2015

8) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 37/PMK.07/2016 tentang Peta Kapasitas Fiskal

Daerah

9) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 tahun 2013 junto Peraturan

Menteri Kesehatan Nomor 80 tahun 2016

Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 29

Page 30: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewPembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

3. Bidang Pendayagunaan SDMK Luar Negeri

a. Sub bidang Pendayagunaan SDMK Indonesia Ke LN

1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4279);

2) Undang-undang No. 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia Luar Negeri (PPTKI-LN)

3) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5063);

4) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan(Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor5607);

5) Inpres Nomor 6/2006 tentang Kebijaksanaan Reformasi Sistem Penempatan dan

Perlindungan TKI di Luar Negeri khususnya mengenai peningkatan kualitas penempatan

dan perlindungan Tenaga Kerja Kesehatan Kesehatan Indonesia (TKKI) di luar negeri;

6) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46/Menkes/Per/VII/2013 tentang

Registrasi Tenaga Kesehatan;

7) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 67/Menkes/Per/XI/2013 tentang

Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Warga Negara Asing di Indonesia;

8) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2015 tentang

Pendayagunaan Tenaga Kesehatan ke Luar Negeri

b.Sub Bidang Pendayagunaan SDMK WNA

1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4279);

2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4301);

3) Undang- Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4431);

Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 30

Page 31: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewPembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

4) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5063);

5) Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5072);

6) Undang-UndangNomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5216);

7) Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244)

8) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan(Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor5607);

9) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran

Negara Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3637);

10) Keputusan Bersama Menteri Pertahanan Keamanan dan Menteri Kesehatan Nomor

1122/Menkes/SKB/1999 dan Nomor NKB/01/IX/1999 tentang Kerjasama Pembinaan

Kesehatan Dalam Rangka Pertahanan Keamanan Negara;Peraturan Pemerintah Nomor

32 Tahun 1994 tentang Visa, Izin Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1994 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3563)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2005;

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 95, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4541);

11) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2006 tentang Perizinan

Melakukan Kegiatan Penelitian Dan Pengembangan Bagi Perguruan Tinggi Asing,

Lembaga Penelitian Dan Pengembangan Asing, Badan Usaha Asing, Dan Orang Asing

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 104, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4666));

12) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan

Kefarmasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 124, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5044);

13) Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-

Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik

Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 31

Page 32: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewPembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

Indonesia Tahun 2013 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5409);

14) Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional

15) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2010 Tentang

Petunjuk Teknis Pemantauan Orang Asing dan Organisasi Masyarakat Asing Di Daerah;

16) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2010 tentang

Petunjuk Teknis PemantauanTenaga Kerja Asing Di Daerah;

17) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 889/Menkes/Per/V/2011 tentang

Registrasi, Izin Praktik, dan Izin KerjaTenaga Kefarmasian (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2011 Nomor 322);

18) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2052/Menkes/Per/X/2011

tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2011 Nomor 671);

19) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/2010

tentang Organisasidan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2010 Nomor 585) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Kesehatan Nomor 35 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan

Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 741);

20) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46/Menkes/Per/VII/2013 tentang

Registrasi Tenaga Kesehatan;

21) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 67/Menkes/Per/XI/2013 tentang

Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Warga Negara Asing di Indonesia;

22) Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 12 Tahun

2013 Tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing.

23) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 161/MENKES /PER/I/2010 tentang Registrasi

Tenaga Kesehatan;

24) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2015 tentang

Pendayagunaan Tenaga Kesehatan ke Luar Negeri

Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 32

Page 33: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewPembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

BAB VI

PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Pemantauan dan penilaian Rencana Aksi Kegiatan Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM

KesehatanTahun 2015-2019 (RAK PUSRENGUN SDMK 2015-2019 bertujuan untuk mengetahui seberapa

jauh pelaksanaannya sesuai rencana, ketentuan perundang-undangan dan kebijakan yang telah ditetapkan.

A. PEMANTAUANPemantauan RAK PUSRENGUN SDMK 2015-2019 ditujukan untuk mengetahui kemajuan kegiatan

Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan, yang dilakukan secara berkesinambungan

selama kurun waktu 2015-2019. Dengan demikian pemantauan ditekankan pada asupan (“input”) dan

proses pelaksanaan upaya dan kegiatan dari upaya dalam RAK PUSRENGUN SDMK 2015-2019.

Pemantauan dilakukan dengan melakukan pengujian dan analisis atas laporan penyelenggaraan

kegiatan Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan. Laporan dimaksud adalah laporan

triwulan, laporan smester maupun LAKIP.

B. PENILAIANPenilaian RAK PUSRENGUN SDMK 2015-2019 ditujukan untuk mengetahui keberhasilan kegiatan Pusat

Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan selama kurun waktu 2015-2025.

Penilaian RAK PUSRENGUN SDMK 2015-2019dilakukan sebagai berikut :

Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 33

Page 34: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewPembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

1. Penilaian tahunan dalam kerangka penilaian kinerja tahunan (LAKIP) Pusat Perencanaan dan

Pendayagunaan SDM Kesehatan pada akhir tahun 2017, 2018 dan 2019.

2. Penilaian akhir (“Endterm Evaluation”) yang dilakukan pada akhir tahun 2019 untuk menilai kinerja

periode 5 tahun dari 2015 sampai dengan 2019l. Penilaian RAK PUSRENGUN SDMK 2015-2019

dilakukan dengan menilai pencapaian sasaran strategis (IKP) Badan PPSDM Kesehatan yang

sehubungan, atau target yang telah ditetapkan baik sasaran strategis maupun sasaran kegiatan

(IKK) Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan dan pencapaian sasaran

kegiatan/rincian kegiatan dari dari masing-masing Bidang di lingkungan Pusat Perencanaan dan

Pendayagunaan SDM Kesehatan, yang tercantum dalam Bab II dan III Rencana Aksi Kegiatan Pusat

Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan.

Khusus untuk penilaian tahunan, disamping dilakukan penilaian terhadap sasaran strategis dan sasaran

masing-masing upaya peningkatan pendidikan tenaga kesehatan, juga dilakukan penilaian terhadap

pencapaian hasil luaran (“output”) dari setiap kegiatan pokok.

Agar penilaian RIPPTK ini dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, maka perlu dilakukan penguatan

pelaporan pelaksanaan upaya peningkatan pendidikan tenaga kesehatan, yang dipadukan dengan

Sistem Informasi Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan berbasis Web.

LAMPIRAN

Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 34

Page 35: e-renggar.kemkes.go.id · Web viewPembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

Rencana aksi Kegiatan Pusren-Gun SDM Kesehatan tahun 2015-2019 35