e. uraian pendekatan metodologi dan program kerja

43
 CV. TRI MATRA DISAIN Konsultan Perencana Dan Pengawas E A. UMUM 1. Ur aian Pend ahuluan Kontr oversi perkemban gan pemba ngun an Bali dapat dilihat dari kond isi fisik geografisnya sebagai sistem ekologi pulau relatif kecil dengan sumber da ya al am te rb atas, namun di si si la in Ba li ha di r se bag ai pu sa t  pengembangan pariwisata di Indonesia yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi cuk up tinggi . Hal ini aka n terus ber kemban g di masa dat ang . Sebuah perkembangan yang tidak sepenuhnya menjawab masalah-masalah :  pertambahan jumlah penduduk, pelestarian fungsi lingkungan, pertumbuh an ekonomi, pengembangan budaya lokal dan tantangan lain yang nampaknya  pada masa mendatang tidak akan semakin mudah untu k ditangani. Sejalan dengan perkembangan tersebut dan kesadaran akan ketersediaan ruang yang terbatas dan kebutuhan ruang untuk aktivitas manusia yang terus bertambah, maka ruang yang ada mesti dimanfaatkan dengan sebaik-  baiknya melalui suatu rencana tata ruang. UU No. 26 Tah un 200 7 tentang Penata an Rua ng, menga rahkan bah wa dalam rangka penataan ruang perlu disusun Rencana Umum Tata Ruang untuk sel ur uh wi lay ah pr ovinsi dan kabupa ten /kota beser ta Renc ana Rincinya. Provinsi Bali telah berhasil merampungkan penetapan Rencana Tat a Rua ng Wil aya h Pro vin si (RTRWP ) sesu ai ketent uan , yan g tel ah dit uan gka n dal am Pera tur an Dae rah Provin si Bal i No. 16 Tah un 2009 tentang RTRWP Provinsi Bali Tahun 2009 – 2029. Segera sete lah dit eta pka nny a Pe rda RTRWP Pr ov insi Ba li , ma ka sela nju tny a Per da yang masi h mer upa kan rencana umu m ters ebu t per lu dit ind aklanj uti penjab aran nya aga r lebih ope rasi ona l men jadi rencana

Upload: reni-carica

Post on 30-Oct-2015

996 views

Category:

Documents


52 download

DESCRIPTION

metodologi ustek

TRANSCRIPT

Page 1: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 1/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

A. UMUM

1. Uraian Pendahuluan

Kontroversi perkembangan pembangunan Bali dapat dilihat dari kondisi

fisik geografisnya sebagai sistem ekologi pulau relatif kecil dengan sumber daya alam terbatas, namun disisi lain Bali hadir sebagai pusat

 pengembangan pariwisata di Indonesia yang memiliki tingkat pertumbuhan

ekonomi cukup tinggi. Hal ini akan terus berkembang di masa datang.

Sebuah perkembangan yang tidak sepenuhnya menjawab masalah-masalah :

 pertambahan jumlah penduduk, pelestarian fungsi lingkungan, pertumbuhan

ekonomi, pengembangan budaya lokal dan tantangan lain yang nampaknya

 pada masa mendatang tidak akan semakin mudah untuk ditangani.

Sejalan dengan perkembangan tersebut dan kesadaran akan ketersediaan

ruang yang terbatas dan kebutuhan ruang untuk aktivitas manusia yang

terus bertambah, maka ruang yang ada mesti dimanfaatkan dengan sebaik-

 baiknya melalui suatu rencana tata ruang.

UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, mengarahkan bahwa

dalam rangka penataan ruang perlu disusun Rencana Umum Tata Ruang

untuk seluruh wilayah provinsi dan kabupaten/kota beserta Rencana

Rincinya. Provinsi Bali telah berhasil merampungkan penetapan Rencana

Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) sesuai ketentuan, yang telah

dituangkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 16 Tahun 2009

tentang RTRWP Provinsi Bali Tahun 2009 – 2029.

Segera setelah ditetapkannya  Perda RTRWP Provinsi Bali, maka

selanjutnya Perda yang masih merupakan rencana umum tersebut perlu

ditindaklanjuti penjabarannya agar lebih operasional menjadi rencana

Page 2: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 2/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

umum tata ruang wilayah kabupaten/kota dalam bentuk RTRWKabupaten/Kota dan rencana rinci tata ruang dalam bentuk Rencana Tata

Ruang (RTR) Kawasan Strategis Provinsi. Penyusunan RTRW

Kabupaten/Kota merupakan tugas dan kewenangan tiap kabupaten/kota

yang harus sinkron dengan RTRWP Bali. Sedangkan penyusunan RTR 

Kawasan Strategis Provinsi adalah tugas dan kewenangan Pemerintah

Provinsi.

Kawasan Strategis Provinsi adalah wilayah yang penataan ruangnyadiprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup

 provinsi berdasarkan kepentingan pertahanan dan keamanan, pertumbuhan

ekonomi, sosial dan budaya Bali, pendayagunaan sumber daya alam

dan/atau teknologi tinggi dan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.

Pada Pasal 67 ayat (2) perda No. 16 Tahun 2009 diuraikan bahwa

 penetapan kawasan strategis Provinsi Bali dari sudut kepentingan

 pertumbuhan ekonomi adalah berupa kawasan pusat pelayanan transportasi

wilayah (pelabuhan, bandar udara, terminal penumpang), kawasan

 pariwisata dan daya tarik wisata khusus (DTWK), kawasan industri,

kawasan perkotaan fungsi Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Pusat

Kegiatan Wilayah (PKW) dan kawasan sepanjang jalan arteri primer.

2. Latar Belakang

a. Dalam Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 16 Tahun 2009 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali (RTRWP Bali) khususnya

Pasal 83 (1) b, Kawasan Jatiluwih ditetapkan sebagai salah satu

Kawasan Strategis Provinsi dari sudut kepentingan soaial budaya

dengan status Kawasan Warisan Budaya dengan peruntukan pertanian

lahan basah yang bebasis Subak .

 b. Kawasan Warisan Budaya Dunia adalah kawasan-kawasan yang

memiliki peninggalan sejarah yang diajukan sebagai calon kawasan

Page 3: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 3/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

warisan budaya dunia mencakup Kawasan Jatiluwih, Kawasan TamanAyun dan Kawasan DAS Tukad Pakerisan.

c. Penyusunan Raperda RTRW Kabupaten Tabanan yang sedang berjalan

diharapkan dapat saling menunjang dan saling melengkapi dengan

 penyusunan RTR Kawasan Warisan Budaya Jatiluwih.

d. Salah satu tugas pokok Seksi Perencanaan dan Pengawasan Teknis Tata

Ruang dan Perumahan pada Bidang Tata Ruang dan Cipta Karya, Dinas

Pekerjaan Umum Propinsi Bali adalah menyusun Rencana Rinci Tata

Ruang Kawasan Strategis. Diantaranya adalah Rencana Rinci Tata

Ruang Kawasan Strategis Kawasan Warisan Budaya Jatlluwih

(selanjutnya disebut RTR Kawasan Jatiluwih) sebagaimana tercantum

dalam Daftar Penggunaan Anggaran Dinas Pekerjaan Umum Tahun

2011.

e. Pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang

Kawasan Strategis Kawasan Warisan Budaya Jatiluwih tersebut akan

ditugaskan kepada Badan Usaha Penyedia Jasa Konsultansi yang

 bergerak dalam bidang layanan Tata Lingkungan sub layanan Jasa

Perencanaan Urban yang dipilih melalui proses seleksi berdasarkan

Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini.

f. Melalui KAK ini, Konsultan yang ditunjuk diharapkan dapat melakukan

 pekerjaan perencanaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan

 bertanggung jawab atas semua kegiatan yang dikerjakannya. Dalam

 pelaksanaannya Konsultan akan mendapat bantuan dan bimbingan dari

Pejabat Pengguna Anggaran dan para pembantunya.

Page 4: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 4/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

3. Maksud dan Tujuan

Maksud kegiatan adalah untuk menyusun dokumen Rencana Rinci Tata

Ruang Kawasan Warisan Budaya Jatiluwih sebagai penjabaran dari

RTRWP Provinsi Bali dan RTRWK Tabanan yang selanjutnya menjadi

rujukan dalam pengembangan Rancangan Peraturan Daerah tentang RTR 

Kawasan Warisan Budaya Jatiluwih.

Tujuan penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan Warisan Budaya

Jatiluwih adalah :

a. Mendayagunakan dan menjabarkan arahan penatan ruang yang tertuang

dalam RTRWN, RTRWP Bali dan RTRWK Tabanan;

 b. Mendayagunakan potensi alam dan budaya yang terkandung di dalam

kawasan menjadi bentuk perangkat pengaturan untuk pengendalian

 pemanfaatan ruang yang terpadu dan operasional;

c. Menjaga perkembangan kawasan agar tetap dalam format kelestarian

fungsi lingkungan, mitigasi bencana, penguatan buadaya lokal dan

 pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan;

d. Mendorong dan mengarahkan perkembangan kawasan melalui batasan

yang jelas, khususnya pada kawasan potensial untuk pengembangan

kegiatan budidaya serta mempertahankan kawasan yang harus

dilindungi.

e. Menyediakan alat pengendalian pemanfaatan ruang yang lebih

operasional untuk menjaga konsistensi perwujudan ruang kawasanmencakup arahan pembangunan kawasan untuk perijinan pemanfaatan

ruang, perijinan letak bangunan dan bukan bangunan, kapasitas dan

intensitas bangunan dan bukan bangunan, penyusunan zonasi dan

 pelaksanaan program pembangunan.

Page 5: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 5/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

4. SasaranSasaran penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan Warisan Budaya

Jatiluwih adalah :

a. Umum

• Terciptanya keseimbangan dan keserasian fungsi dan intensitas

 penggunaan ruang yang berkaitan dengan fungsi lahan dengan tetap

 bercirikan pengaturan ruang yang mengacu pada: ketentuan

 peraturan perundang-undangan, kepatutan ilmiah dan kearifan lokal

seperti: Tri Hita Karana, Sad Krtih, Tri Mandala, Tri Angga, Luan-

Teben dan nilai-nilai budaya Bali lainnya yang berkaitan dengan

 penataan ruang.

• Terumuskannya RTR Kawasan Jatiluwih sebagai pedoman untuk 

mengkoordinasikan, mengintegrasikan dan melaksanakan program

 pemanfaatan ruang yang dilaksanakan oleh pemerintah, swasta dan

masyarakat secara lebih tegas dan operasional.

• Terwujudnya akselerasi pemanfaatan ruang bagi kawasan yang

mempunyai potensi untuk dikembangkan dan memberikan

 perlindungan bagi kawasan yang dinilai dapat mengancam

terjadinya kerusakan lingkungan pada kawasan yang lebih luas.

• Terwujudnya landasan operasional di dalam melaksanakan

 program pemanfaatan ruang, terutama yang berkaitan dengan

 pemberian perijinan pemanfaatan atau pengendalian ruang.

• Tersedianya acuan dalam penyusunan rencana pembangunan yang

lebih teknis.

 b. Khusus

Terwujudnya Rencana Rinci Kawasan Warisan Budaya Jatiluwih dalam

 bentuk Kajian Teknis, Album Peta Rencana Tata Ruang, Indikasi

Program Pembangunan serta naskah Rancangan Peraturan Daerah

Page 6: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 6/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

Provinsi Bali Tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Warisan BudayaJatiluwih.

5. Lokasi Kegiatan

Kawasan Warisan Budaya Jatiluwih terletak di Kecamatan Penebel,

Kabupaten Tabanan.

B. APRESIASI DAN INOVASI

1. Apresiasi

 Pengertian dan Definisi 

a.  Pola Pemanfaatan Ruang  adalah distribusi peruntukan ruang dalam

suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung

dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya;

 b.  Pengendalian Pemanfaatan Ruang  adalah proses perizinan,

 pemantauan, evaluasi, dan penertiban terhadap pemanfaatan ruang

 berdasarkan peraturan zonasi;

c.  Kawasan  adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau

 budidaya;

d.  Kawasan Lindung   adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi

utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup

sumber daya alam dan sumber daya buatan;

e.  Kawasan Budidaya  adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi

utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya

alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan;

f.  Rencana Rinci Tata Ruang   adalah penjabaran operasional lebih

RTRW Kabupaten, meliputi :

a. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan;

 b. Rencana Teknik Ruang (RTR) Kawasan.

g.  Peraturan Zonasi   adalah peraturan yang menjadi rujukan perijinan,

 pengawasan dan penertiban dalam pengendalian pemanfaatan ruang,

yang merujuk pada rencana tata ruang wilayah yang umumnya telah

Page 7: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 7/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

menetapkan fungsi, intensitas, ketentuan tata massa bangunan, saranadan prasarana serta indikasi program pembangunan.

2. Inovasi

Perencanaan merupakan bagian awal dari proses keseluruhan

 pembangunan. Pelaksanaan pembangunan tanpa sebuah rencana tidak akan

mencapai tujuan dan sasaran, oleh karena itu keberadaan sebuah rencana

sangat mutlak diperlukan, mulai dari Rencana Makro seperti rencana

 pembangunan kota dan wilayah, hingga Rencana Mikro seperti struktur dan

infrastruktur yang merupakan sarana dan prasarana pengembangan kota dan

wilayah itu sendiri. Maka dari itu sangatlah bijak apabila semua kawasan

yang ada di wilayah Bali mempunyai rencana pengembangan kawasan

terutama kawasan khusus (konservasi, cepat tumbuh) dan kawasan strategis.

Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan merupakan bagian dari

rencana tata ruang (spatial planning) untuk pedoman mengarahkan

 pembangunan kawasan menuju tujuan dan sasaran yang ditetapkan, dalam

RDTR Kawasan, Rencana Penggunaan Lahan, Rencana Peruntukan

Pemanfaatan/Fungsi Ruang dan Rencana Struktur Ruang serta

Pedoman/Persyaratan Teknis yang diijinkan dalam pembangunan sarana

dan prasarana kawasan.

C. PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI PEKERJAAN

Untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang sesuai dengan harapan dan untuk 

kelancaran serta terkoordinasinya pelaksanaan pekerjaan, maka kegiatan yang

 paling pokok adalah penyusunan uraian teknis pelaksanaan pekerjaan. Uraian

teknis pelaksanaan pekerjaan ini menyangkut urutan dan jenis kegiatan yang

akan dilaksanakan.

Konsultan dalam melaksanakan pekerjaan ini pada nantinya akan

memperhatikan lingkup pekerjaan yang telah tertuang dalam Kerangka Acuan

Kerja yang telah ada.

Page 8: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 8/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

Metode pelaksanaan diuraikan sebagai dasar dan tata cara pelaksanaan pekerjaan, sehingga dalam pelaksanaannya tidak terjadi kesalahan dan seluruh

kegiatan dapat dikoordinir dan dipantau dengan mudah.

1. Pendekatan Studi

Dalam Penyusunan RTR 

Kawasan Warisan Budaya

Jatiluwih akan digunakan

 beberapa metode

 pendekatan. Perlunya

keterpaduan dalam

Penyusunan RTR Kawasan

Warisan Budaya Jatiluwih

merupakan hal yang

krusial, sebab potensi dan

 permasalahan di kawasan

ini pun bersifat kompleks.

Dalam Penyusunan RTR Kawasan Warisan Budaya Jatiluwih ini titik 

tumpunya adalah pada pendekatan kesejahteraan yang manusiawi dan

 berkeadilan sosial serta berwawasan lingkungan. Penekanannya pada

human oriented  dimana manusia yang kehidupan dan penghidupannya

 berhubungan dengan lahan dan perekonomian dimana mereka tinggal, serta

 pengaruh dan akibatnya dengan daerah sekitarnya.

Untuk mencapai kesejahteraan tersebut, dikaji 3 model yaitu :

a. Pemenuhan kebutuhan dasar.

 b. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi.

c. Konservasi lingkungan.

Pendekatan dasar pemanfaatan ruang dalam mencapai kesejahteraan

tersebut kemudian diterjemahkan kedalam 4 (empat) buah azas perencanaan

PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN

Pendekatan Pada “Human Oriented”

Page 9: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 9/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

yaitu azas demokratisasi ruang, azas kesesuaian pemanfaatan ruang, azaskelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta azas sinergi

wilayah.

Pembangunan berkelanjutan adalah suatu strategi pemanfaatan ekosistem

alamiah sedemikian rupa sehingga kapasitas fungsionalnya dapat

memberikan manfaat bagi kehidupan umat manusia. Secara garis besar 

konsep pembangunan berkelanjutan memiliki empat dimensi yaitu : (1).

Ekologis, (2). Sosial Ekonomi Budaya, (3). Sosial Politik, dan (4). Hukum.

a. Dimensi Ekologis

Persyaratan pembangunan berdasarkan dimensi ekologis adalah

keharmonisan sosial, kapasitas asimilasi dan pemanfaatan

 berkelanjutan.

• Keharmonisan sosial, bahwa dalam suatu wilayah pembangunan

hendaknya tidak seluruhnya diperuntukan bagi zona pemanfaatan

tetapi harus pula dialokasikan untuk zona preservasi dan

konservasi.

• Kapasitas asimilasi dimana setiap limbah yang masuk dalam

wilayah ini harus sesuai dengan daya asimilasinya yaitu

kemampuan kawasan untuk menerima suatu jumlah limbah

tertentu sebelum ada indikasi terjadinya kerusakan lingkungan dan

atau kesehatan yang tidak dapat ditoleransi.

• Pemanfaatan berkelanjutan dengan kriteria pemanfaatan yang

disesuaikan dengan jenis sumberdaya. Untuk sumberdaya yang

dapat pulih (renewable resources) adalah bahwa laju

 pemanfaatannya (ekstraksi) tidak boleh melebihi kemampuannya

untuk memulihkan pada suatu periode tertentu. Sedangkan untuk 

sumberdaya tidak dapat pulih (non renewable resources) harus

dilakukan dengan cermat, sehingga efeknya tidak merusak 

lingkungan sekitarnya.

Page 10: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 10/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

 b. Dimensi Sosial Ekonomi BudayaPersyaratan secara sosial ekonomi adalah bahwa manfaat/keuntungan

yang diperoleh dari penggunaan ruang suatu kawasan serta sumberdaya

alamnya harus diprioritaskan untuk meningkatkan kesejahteraan

 penduduk sekitar kegiatan (proyek) tersebut, terutama mereka yang

termasuk ekonomi lemah, guna menjamin kelangsungan pertumbuhan

ekonomi kawasan itu sendiri.

• Dimensi Sosial Politik 

Pembangunan berkelanjutan hanya dapat dilaksanakan dalam

sistem dan suasana politik yang demokratis dan transparan.

• Dimensi Hukum

Peryaratan yang diajukan secara hukum lebih bersifat personal

yaitu mensyaratkan pengendalian diri dari setiap masyarakat untuk 

tidak merusak lingkungan.

Selain itu Pendekatan Inovatif : Peran-Serta Masyarakat Dalam Penataan

Ruang dinilai sangat penting, karena hasil-hasil Penataan Ruang pada

akhirnya ditujukan untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat, serta

demi tercapainya tujuan-tujuan Penataan Ruang seperti diatur dalam UU

 No. 26 Tahun 2007, yaitu :

a. Terselenggaranya Penataan Ruang yang berwawasan lingkungan;

 b. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan

kawasan budidaya;

c. Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas.

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dengan melibatkan masyarakat

secara aktif dan menyeluruh dalam Penataan Ruang adalah :

a. Adanya perbaikan mutu hasil-hasil perencanaan (Aspek Perencanaan).

 b. Mempermudah terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuai dengan

Rencana yang telah ditetapkan (Aspek Pemanfataan).

Page 11: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 11/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

c. Ditaatinya keputusan-keputusan dalam rangka menertibkan pemanfaatan ruang (Aspek Pengendalian).

Sedangkan pendekatan yang dilakukan dalam mencapai tujuan perencanaan

Penyusunan RTR Kawasan Warisan Budaya Jatiluwih adalah :

 pendekatan politis, pendekatan strategis, pendekatan teknis serta

 pendekatan pengelolaan yang menyangkut aspek administrasi, keuangan,

hukum, dan perundang-undangan secara koordinatif agar rencana tata ruang

yang disusun dapat dimanfaatkan secara konsisten, serta mempunyaikekuatan hukum.

a. Pendekatan Politis yang menyangkut berbagai aspek ideologi, politik,

ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan.

 b. Pendekatan Strategis yang menyangkut penentuan fungsi kawasan,

 pengembangan kegiatan kawasan dan pengembangan tata ruang

kawasan yang merupakan penjabaran dan pengisian dan Rencana

Pengembangan Lima Tahun Nasional dan Daerah.

c. Pendekatan Teknis menyangkut upaya optimasi pemanfatan ruang

kawasan diantaranya meliputi penataan lingkungan kawasan,

manajemen pertanahan, pengadaan fasilitas dan utilitas secara tepat.

Mengefisiensikan pola angkutan, menjaga kelestarian dan

meningkatkan kualitas lingkungan sesuai dengan kaedah teknis

 perencanaan baik ditinjau dari kriteria lokasi maupun standar teknik 

kawasan.d. Pendekatan Pengelolaan yang menyangkut aspek administrasi,

keuangan, hukum dan perundang-undangan agar rencana tata ruang

kawasan yang disusun dapat dimanfaatkan dan dikendalikan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

Secara keseluruhan penyusunan Penyusunan RTR Kawasan Warisan

Budaya Jatiluwih dilakukan berdasarkan kerangka pendekatan yang

merupakan tahapan pekerjaan yang terdiri dari :

Page 12: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 12/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

a. Identifikasi kondisi aktual, potensi dan keterbatasan sumber daya alamdan buatan serta kebijaksanaan daerah yang berlaku. Tahap ini

termasuk dalam tahap pengumpulan data.

 b. Menganalisis potensi dan perkembangan kawasan serta menganalisis

 pola dan struktur tata ruang yang ada dalam hubungannya dengan

kebijaksanaan-kebijaksanaan daerah yang terkait. Tahap ini merupakan

tahap analisis.

c. Mengidentifikasi pokok permasalahan dan daya dukung ruang yang

ada sebagai dasar penyusunan konsepsi rencana.

d. Merumuskan rencana detail tata ruang berdasarkan konsepsi rencana

dan strategi pengembangannya. Tahap c dan d merupakah tahap

 penyusunan rencana.

2. Metodologi

Metodologi dapat dipandang sebagai bagian dari logika yang mengkaji

kaidah penalaran yang tepat. Jika kita membicarakan metodologi maka halyang tak kalah pentingnya adalah asumsi-asumsi yang melatar belakangi

 berbagai metode yang dipergunakan dalam aktivitas ilmiah. Dalam

 pekerjaan Penyusunan RTR Kawasan Warisan Budaya Jatiluwih, perlu

disusun langkah-langkah yang tersistematis agar mendapatkan hasil sesuai

dengan sasaran yang telah ditetapkan.

Metodologi yang digunakan dalam proses pekerjaan Penyusunan RTR 

Kawasan Warisan Budaya Jatiluwih, tentunya disesuaikan dengan ruanglingkup dan output yang telah ditetapkan di dalam Kerangka Acuan Kerja.

Metodologi studi yang akan dilakukan dapat dibagi menjadi 2 (dua) bagian,

yaitu meliputi :

a. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan

Metodologi pelaksanaan yang diajukan oleh Konsultan adalah

 berdasarkan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan, sebagaimana yang

tercantum dalam KAK dengan beberapa modifikasi guna pencapaian

Page 13: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 13/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

tujuan dan sasaran kegiatan yang diharapkan. Lingkup kegiatan yangdilakukan tersebut secara garis besar terdiri dari 6 (enam) tahapan.

Tahap-tahap tersebut adalah :

 Proses Penyusunan

Tahap Persiapan

Dalam tahap persiapan ini hal-hal yang akan dilakukan oleh

konsultan mencakup :

(1) Persiapan Administrasi

Persiapan administrasi untuk memulai pekerjaan ini adalah

mempersiapkan semua surat-menyurat yang meliputi :

• Surat pengantar dari pihak proyek kepada masing-masing

instansi untuk pengumpulan data.

• Surat tugas untuk personil sebagai pegangan untuk 

 personil.

(2) Mobilisasi Personil dan Peralatan

Mobilisasi personil dan peralatan dilakukan setelah kegiatan

 penyusunan jadwal pelaksanaan, jadwal penugasan personil

selesai sehingga diketahui kapan tenaga ahli dan peralatan

 perlu mobilisasi.

(3) Penyusunan Metodologi dan Kerangka Kerja

Persiapan teknis yang perlu dilakukan adalah penjelasan oleh

Ketua Tim mengenai penyamaan persepsi dan standar yang

dipakai antara Ketua Tim dan anggota tim, sehingga tidak 

akan terjadi kesalahanpahaman dalam pelaksanaan nantinya.

Persiapan lainnya yaitu penyusunan metodologi dan kerangka

kerja sebagai dasar untuk penetapan metode dan tahapan-

tahapan dari pelaksanaan pekerjaan nantinya.

Page 14: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 14/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

Penyusunan metodologi dan kerangka kerja ini juga meliputi

 penyusunan :

• Bagan alir pekerjaan

• Jadwal pelaksanaan pekerjaan

• Bagan organisasi pelaksanaan pekerjaan

• Jadwal penugasan personil

• Jadwal penggunaan alat

(4) Tahap Koordinasi dan Konsultasi

Pada tahapan ini Konsultan diwajibkan secara aktif melakukan

koordinasi dengan Tim Teknis dan Instansi Teknis Provinsi

dan Kabupaten terkait sehingga dapat dicapai keluaran yang

memadai, dengan dimungkinkan pula untuk melakukan

konsultasi dengan asosiasi profesi terkait dan instansi

 pemerintah setempat/SKPD atau instansi lain.

Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk mendapatkan data dan infornasi kawasan

dan terkait kawasan secara lengkap mencakup :

(1) Pengumpulan Data Primer (observasi lapangan, wawancara,

 penyebaran kuisioner)

(2) Pengumpulan Data Sekunder 

Pengolahan Data dan Analisis

Pengolahan data Analisis Penyusunan RTR Kawasan Strategis

terdiri atas :

(1) Analisis karakteristik wilayah dan kawasan;

(2) Analisis potensi dan masalah pengembangan kawasan;

Page 15: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 15/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

(3) Analisis daya dukung dan daya tampung;(4) Analisis kualitas kinerja kawasan dan bangunan.

Target keluaran pada tahap ini adalah :

(1) Potensi dan permasalahan pengembangan kawasan;

(2) Peluang dan tantangan pengembangan;

(3) Kecenderungan perkembangan;

(4) Perkiraan kebutuhan pengembangan kawasan;

(5) Intensitas pemanfaatan ruang sesuai daya dukung dan daya

tamping;

(6) Perkiraan kebutuhan pengembangan prasarana /infrastruktur 

maupun utilitas;

(7) Terindentifikasninya indikasi arahan penanganan kawasan dan

 bangunan.

Perumusan Konsepsi Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis

Perumusan konsepsi RTR Kawasan Strategis terdiri atas :

(1) Rumusan Tujuan penataan ruang kawasan;

(2) Rumusan Kebijakan dan Strategi Penataan Kawasan.

Perumusan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis

Perumusan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis terdiri atas :

(1) Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Kawasan;

(2) Rencana Detail Struktur Ruang Kawasan;

(3) Rencana Detail Pola Ruang Kawasan;

(4) Rencana Penanganan Kawasan, Bangunan dan Bangun-

Bangunan;

(5) Rencana Pemanfatan Ruang Kawasan; dan

(6) Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan.

Page 16: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 16/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

 Pelibatan Peran Masyarakat 

Persiapan masyarakat dalam penyusunan RTR Kawasan Warisan

Budaya Jatiluwih dilakukan dengan tahapan :

Pada Tahap Persiapan

Pemerintah telah melibatkan masyarakat secara pasif dengan

 pemberitaan mengenai informasi akan dlaksanakannya penyusunan

RTR Kawasan

Pada Tahap Pengumpulan Data

Pada tahap pengumpulan data, peran masyarakat/organisasi

masyarakat akan lebih aktif dalam bentuk :

(1) Pemberian data dan informasi kewilayahan yang

diketahui/dimiliki datanya;

(2) Pendataan untuk kepentingan penataan ruang yang diperlukan;

(3) Pemberian masukan, aspirasi, dan opini awal usulan rencana

 penataan ruang; dan

(4) Identifikasi potensi dan masalah penataan ruang.

Pada Tahap Perumusan Konsepsi RTR Kawasan

Pada tahap perumusan konsepsi RTR Kawasan,

masyarakat/organisasi masyarakat terlibat secara aktif dan bersifat

dialogis/komunikasi dua arah. Dialog dilakukan antara lain melalui

konsultasi publik, workshop, FGD, seminar dan bentuk komunikasi

dua arah lainnya.

 Pembahasan Rancangan Perda RTR Kawasan Strategis

Page 17: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 17/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

Pembahasan rancangan Perda tentang RTR Kawasan Warisan BudayaJatiluwih ini dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan baik 

legeslatif maupun eksekutif, masyarakat, asosiasi profesi terkait,

Perguruan Tinggi dapat berperan dalam bentuk pengajuan usulan,

keberatan dan sanggahan terhadap Raperda RTR Kawasan strategis.

b. Metodologi Analisis

Analisis Kesesuaian/Kelayakan Lahan

Berdasarkan masukan rona fisik dan sumber daya alam wilayah,

maka akan dilakukan analisis keadaan fisik guna melihat daya

dukung/kemampuan lahan dalam suatu wilayah. Daya dukung

tersebut menggambarkan besarnya kapasitas yang dapat

dikembangkan dan kemungkinan kesesuaian pemanfaatan ruang.

(1) Analisis Kesesuaian Lahan

Analisis kesesuaian lahan merupakan analisis yang terkait

dengan kondisi kemampuan fisik dasar lahan dan lingkungan

untuk menampung kegiatan budidaya atau non budidaya.

Faktor-faktor yang dikaji adalah semua aspek fisik dasar yang

terdiri dari klimatologi, komponen fisiografi yaitu topografi,

geologi, sifat tanah, kesuburan tanah dan erosi serta komponen

hidrologi yang terdiri atas sungai, mata air dan air bawah

tanah.

(2) Analisis Kelayakan Lahan

Analisis kelayakan lahan pada intinya dilakukan untuk 

mengetahui seberapa besar lahan yang sesuai untuk suatu

rencana pembangunan (land suitability). Penentuan kelayakan

lahan dilakukan secara multidisiplin baik fisik maupun sosio – 

ekonomi.

Pada gambar dibawah ini dapat dilihat skema dari penentuan

kelayakan lahan atas dasar analisa parameter fisik, dan analisa

Page 18: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 18/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

sosio ekonomi; pada skema tersebut faktor lahan sangat penting khususnya mengenai relief dan proses-proses

geomorfik yang sedang terjadi. Apa yang dituliskan dalam

 parameter fisik tersebut diatas pada hakekatnya merupakan

suatu satuan/unit ekologi yang saling berkerja kait mengait

menuju keseimbangan alam (iklim, bentuk, proses-proses

 batuan, tanah, air dan vegetasi).

Yang perlu diperhatikan adalah adanya perbedaan antarakelayakan lahan yang sekarang dan yang potensial. Kelayakan

sekarang adalah kelayakan pada kondisi sekarang dengan atau

tanpa perbaikan kecil. Kelayakan potensial dari lahan ialah

 jika lahan telah mendapat perbaikan yang besar.

Skema Penentuan Kelayakan Lahan

 

Page 19: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 19/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

Dalam analisa kelayakan lahan dipergunakan metode/cara

super-imposed (teknik overlay) yaitu dengan melakukan

analisa tumpang tindih menggunakan alat bantu peta. Dengan

demikian dalam analisa ini kurang lebih dibutuhkan beberapa

 peta yang antara lain : peta dasar, topografi, morfologi, geologi

umum, geologi teknik, geohidrologi, peta kestabilan lereng,

daerah rawan gempa, peta banjir, bahan galian dan mineral, peta guna lahan sekarang (eksisting) meliputi : peta

 penyebaran hutan, peta penyebaran areal pertanian,

 penyebaran permukiman, kemudian peta sosial kependudukan

dan lain sebagainya. Untuk peta hasil analisa fisik dasar dapat

menggunakan hasil penilaian kesesuaian lahan.

Teknik Super-Imposed

Page 20: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 20/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

Analisa Sosial Kependudukan

(1) Analisis Sosial

Analisis sosial bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan

gambaran mengenai permasalahan sosial yang ada di kawasan

 perencanaan. Dalam analisis sosial, komponen, sub-komponen,

dan parameter yang dikaji adalah seperti yang tercantum dalam

Tabel E.1.

Tabel E.1

Komponen dan Parameter Analisa Sosial

Komponen Parameter

1. Demografi 1. Struktur Penduduk 

a. komposisi penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin,

mata pencaharian, pendidikan, agama;

 b. kepadatan penduduk.

2. Proses Penduduk 

a. pertumbuhan penduduk;

 b. tingkat kelahiran;

c. tingkat kematian bayi;

d. pola migrasi (sirkuler, komuter, permanen).

3. Tenaga Kerja

a. tingkat partisipasi angkatan kerja;

 b. tingkat pengangguran.

2. Ekonomi 1. Ekonomi Rumah Tangga

a. tingkat pendapatan;

 b. pola nafkah ganda.

2. Ekonomi Sumber Daya Alam

a. pola pemilikan dan penguasaan sumber daya alam;

 b. pola pemanfaatan sumber daya alam ;

c. pola penggunaan lahan;

d. nilai tanah dan sumber daya alam lainnya ;

Page 21: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 21/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

Komponen Parametere. sumber daya alam milik umum (common property).

3. Perekonomian Lokal dan Regional

a. kesempatan kerja dan berusaha;

 b. nilai tambah karena proses manufaktur;

c. jenis dan jumlah aktifitas ekonomi non-formal;

d. distribusi pendapatan;

e. efek ganda ekonomi (multiplier effect ).

f. Produk Domestik Regional Bruto;

g. pendapatan asli daerah;

h. pusat-pusat pertumbuhan ekonomi;

i. fasilitas umum dan fasilitas sosial; j. aksesibilitas wilayah.

Sedangkan metode pengumpulan data yang dapat digunakan

untuk membahas masing-masing komponen di atas antara lain

adalah :

• Observasi/pengamatan lapangan

• Pengumpulan data sekunder 

Melalui teknik ini, data dan informasi yang berupa hasil-

hasil penelitian, bahan-bahan pustaka dan bahan-bahan

lain yang relevan dikumpulkan dari berbagai instansi

terkait.

• Wawancara dengan kuisioner 

Pengumpulan data pada sejumlah responden terpilih

melalui wawancara dengan kuisioner yang terstruktur.

(2) Analisis Kependudukan

Analisis ini diarahkan untuk memperkirakan distribusi

 penduduk, dalam rangka penyediaan kebutuhan fasilitas sosial

ekonomi, disamping untuk mengetahui perubahan-perubahan

 pada struktur penduduk, seperti tingkat pertumbuhan

angkatan kerja, tingkat perubahan berdasarkan mutasi

Page 22: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 22/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

(kelahiran, kematian, kedatangan, dan perpindahan) dansebagainya.

Adapun model analisa yang digunakan untuk memproyeksi

atau memprediksi penduduk kawasan perencanaan sampai

akhir tahun antara lain :

• Model Bunga Berganda

Metode ini menggunakan patokan pertumbuhan rata-rata

 pada kurun waktu 5 – 10 tahun. Pertumbuhan penduduk 

diproyeksikan dengan menggunakan dasar bunga berganda

(bunga majemuk) dengan angka pertumbuhan yang sama

setiap tahun.

Rumus :

Pn = Pa (1 + r)n

Dimana : Pn = jumlah penduduk tahun nPa = jumlah penduduk tahun awal

 N = jumlah tahun perencanaan

R = tingkat prosentase pertumbuhan penduduk 

• Model Regresi

Analisis ini didasarkan pada data pola pertumbuhan

 penduduk pada 5 – 10 tahun yang lalu yang didekati

dengan salah satu pola regresi, yaitu linier, logaritma,

eksponensial, dan regresi berpangkat.

(a).  Linier Regresion

Rumus :

Pn = Po + F (x); F(x) = a(n) Pn = Po + a(n)

Dimana :

Pn = jumlah penduduk tahun yang akan datang (n),

F(x) = pertambahan penduduk selama tahun n

a = koefisien/rata-rata persentasi pertambahan

Page 23: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 23/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

Pt+x = a + b(x)

Dimana :

Pt+x = jumlah penduduk pada tahun t+x

a,b = konstanta

x = jumlah selang tahun dari tahun dasar t

n = sampel pengamatan

a = ΣP. ΣX 2  - ΣP. ΣPX 

 N ΣX2 – (ΣX)2 

 b = NΣPX - ΣX . ΣP NΣX2 – (ΣX)2

(b).  Logarithmic Regresion

Rumus :

Y = A + B ln X

Dimana :

A = konstanta

B = koefisien regresi

X = tahun

Y

=

Jumlah Penduduk 

(c).  Exponential Regresion

Rumus :

Y = A . 1 B . X 

Dimana :

A = konstanta

B = koefisien regresi

X = tahun

Y

=

Page 24: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 24/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

Jumlah Penduduk 

(d).  Power Regresion

Rumus :

Y = A . X B

Dimana :

A = konstanta

B = koefisien regresi

X = tahun

Y = jumlah penduduk 

Analisa Sarana dan Prasarana

Bertujuan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang

keadaan infrastruktur pusat-pusat permukiman baik di luar kawasan

maupun di dalam kawasan, hubungan interaksi kawasan

 perencanaan (dengan kawasan luar dan di dalam kawasan

 perencanaan), untuk kegiatan investasi, maupun pelayanan sosial

ekonomi.

(1) Analisis Penyebaran Fasilitas

Dalam penentuan lokasi fasilitas umum digunakan asumsi

 bahwa penentuan lokasi fasilitas terkait pada berbagai

 pertimbangan,yaitu pertimbangan utama (mayor) dan

 pertimbangan pelengkap (minor). Sebelumnya perlu dibuat

suatu pembagian unit terkecil (lingkungan) pada wilayah

 perencanaan. Yaitu dengan membagi wilayah perencanaan

menjadi unit-unit yang lebih kecil. Adapun batas-batas

 penentuan unit lingkungan tersebut dapat digunakan batas-

 batas penentuan unit fisik (jalan, sungai). Standar perencanaan

sarana pendukung dapat dilihat pada Tabel E.2.

Tabel E.2

Page 25: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 25/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

Standar FasilitasJENIS

FASILITAS

SARANA

MINIMUM

PENDUDUK 

LUAS LAHAN

(m²)KRITERIA STANDARD

TINGKAT

RENCANAKET

PENDIDIKAN

a. Taman Kanak-

Kanak 

700 1200 - Lokasi sebaiknya ditengah-

tengah kelompok keluarga.

35–40murid/ruang

kelas

Jumlah dan jenis sekolah

Lokasi (simbol)

Jumlah ruang

kelasDaya tampung

3 kelas

 b. Sekolah Dasar 6400 1500 - Lahan ditengah-tengah

keluarga.

- Radius pencapaian dari daerahyang dilayani maksimum 1.000

meter.

30 murid/ruang

kelas

- 6 kelas

(pagisore)

c. SLTP 28000 10000 - Lokasi digabungkan atau

dikelompokkan dengan tamandan lapangan olahraga.

30 murid/ruangkelas

- 7 kelas(pagi

sore)

d. SLTA/SMU 42000 20000 - Lokasi digabungkan atau

dikelompokkan dengan taman

dan lapangan olahraga.

30 murid/ruang

kelas

- 14 kelas

(pagisore)

KESEHATANa. Balai

Pengobatan

3000 300 - Lokasi terletak ditengah-tengah

keluarga

- Radius pencapaian maksimal1500 meter 

- Jumlah dan

 jenis

- Lokasi (dot)

 b. Puskesmas

Pembantu

6000 500 - Lokasi terletak ditengah-tengah

keluarga

- Radius pencapaian maksimal1500 meter 

c. BKIA/RS

Bersalin

10000 1600 - Lokasi terletak ditengah-tengah

keluarga

- Radius pencapaian maksimal

2000 meter 

- - -

d. Puskesmas 30000 650 - Lokasi sebaiknya di pusat

lingkungan dekat dengan pelayanan pemerintahan/sosial.

- Radius pencapaian

maksimal3000 meter 

- - -

e. Rumah Sakit 240000 86400 - Lokasi dipilih daerah yangcukup tenang.

- Radius yang merata dengan

daerah yang dilayani.

- - -

f. Apotek 10000 350 - Lokasi sebaiknya tersebar diantara kelompok keluarga.

- Radius pencapaian maksimal

1500 meter 

g. Tempat Praktek Dokter 

5000 Dapat bersatudengan rumah

tinggal

- - - -

PERIBADATAN

a. Langgar  2500 300 - Sarana ini tergantung dari

kondisi setempat

- - Jumlah dan jenis

- Lokasi (dot)

-

PERDAGANGAN

a. Warung/Kios 250- - Lokasi terletak di pusat

lingkungan yang mudah

dicapai.

- Radius pencapaian maksimal

- - Jumlah dan

 jenis

- Lokasi (dot)

-

Page 26: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 26/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

JENIS

FASILITAS

SARANA

MINIMUMPENDUDUK 

LUAS LAHAN(m²)

KRITERIA STANDARD TINGKATRENCANA

KET

500 meter 

 b. Pertokoan 2500 1200 - Lokasi terletak di pusat

lingkungan.

- - -

c. P.P.Lingkungan

(Toko dan

 pasar)

30000 13500 - Lokasi ada jalan utamalingkungan dan mengelompok 

dengan pusat lingkungan.

- - -

d. P.P Niaga 120000 36000 - Di pusat-pusat kecamatan dekat

dengan terminal kecamatan.

- - -

REKREASI &

OLAHRAGA

a. Tempat bermain (anak-

anak)

250 250 - Tergantung dari tata kehidupan

dan struktur penduduk sehinggadi dalam memilih jenis sarana

ini perlu adanya penyesuaian

dengan situasi dan kondisi

setempat.

- - Jumlah dan

 jenis

- Lokasi (dot)

-

 b. Tempat

 bermain (bola

voli, bulutangkis dan

daerah terbuka)

2500 1250 - - - -

c. LapanganOlahraga (sep.

 bola)

30000 9000 - - - -

d. Bioskop 30000 2000 - - - -

e. Gedung

Serbaguna

30000 1000 - - - -

PEMERINTAHANDANPELAYANAN

UMUM

a. Pos Hansip danBalai

Pertemuan

2500 3000 - - - -

 b. Kantor 

Kelurahan/

Lingkungan

30000 500 - - - -

c. Kantor  

Pos/Polisi

30000

120000

100

300

- - - -

d. Kantor Pos

Pembantu/

Cabang

30000

120000

100

500

- - - -

e. Pos Pemadam

Kebakaran

30000

120000

200

300

- - - -

f. Parkir Umum+MCK 

250030000

120000

1001000

4000

- - - -

g. Kantor  Kecamatan

120000 1000 - - - -

h. Kantor Telepon 120000

480000

300

1000

- - - -

i. Gardu Listrik 120000 150 - - - -

UTILITAS

1. Air Bersih- - - - - Kapasitas

- Sumber air 

 bersih

-

2. Listrik - - - - - Kapasitas -

Page 27: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 27/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

JENIS

FASILITAS

SARANA

MINIMUMPENDUDUK 

LUAS LAHAN(m²)

KRITERIA STANDARD TINGKATRENCANA

KET

- Sumber 

TenagaListrik 

3. Persampahan - - - - - -

4. Telepon/

telekomnikasi

- - - - - -

5. Jaringan jalandan

transportasi

- - - - - Jumlah dan jenis sarana

angkutan

- Jaringan/fung

si/kelas jalan

-

6. Terminal - - - - - Kondisi

- Rute jaringan

angkutan- Lokasi

(simbol)

-

Sumber : Standar PU Cipta Karya

Tentang penetapan pertimbangan mayor dan minor, dapat

dikembangkan suatu alasan yang rasional seperti ketersediaan

lahan, aksesibilitas, hubungan fungsional, guna lahan yang

ada, status lahan, ketersediaan lahan, nilai lahan dan masih

dapat dikembangkan lebih luas lagi. Kemudian dari faktor-

faktor tersebut untuk kemudahan penilaiannya dapat

dikuantitatifkan dengan menggunakan bobot sesuai dengan

tingkatannya masing-masing. Untuk kondisi yang baik 

menggunakan bobot 5, sedang 3 dan jelek 1, pembobotan ini

 bisa diberlakukan untuk pertimbangan utama dan

 pertimbangan pelengkap. Selanjutnya setelah dilakukan

 pembobotan, dijumlahkan bobot keseluruhan untuk mengetahui bobot totalnya. Maka selanjutnya dibuat rangking

atas calon-calon lokasi tersebut. Yang bernilai (bobot) paling

tinggi menunjukkan rangking yang paling tinggi pula sebagai

calon lokasi terpilih untuk ditempati suatu jenis fasilitas.

(2) Analisis Sarana dan Prasarana Transportasi

Menggambarkan kondisi pelayanan transportasi, serta tingkat

aksesibilitas/kemudahan pencapaian serta keterkaitan antara

Page 28: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 28/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

satu pusat dengan pusat lainnya. Analisis transportasi dikawasan perencanaan akan mencakup analisis sarana dan

 prasarana transportasi darat.

Tabel E.3

Tipe Jalan

Page 29: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 29/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

Tipe

JalanKegunaan

Interval

Persimpangan

LebarBadan

Jalan

Lebar

Perkerasan

Kelandaian LaluLintas Trotoar, dan

lain lain(persen)

(mil per

 jam)

Jalanutama

(ArteriUtama)

- Memberi

kan kesatuanuntuk seluruh

daerah kota dansekitarnya;

- Biasanya

merupakan batasuntuk beberapa

wilayah;

-  pengendalian akses kecil;

-  pengatur 

an persimpangan;

 parkir padaumumnya tidak 

diperkenankan

1½ – 2 mil 120 –  150 kaki

Maksimum84 kaki

untuk empat jalur, parkir 

dan garis pemisah

4 35 - 40 - Mem

erlukan trotoar terpisah 5 kaki

di daerah perkotaan;

- Jalur 

tanaman (lebar 5 sampai 10

kaki);

- Garissempadan

 bangunan yangmemadai (30

kaki untuk   bangunan yang

menghadap ke jalan dan 60

kaki untuk  rumah yang

membelakangi jalan)

Jalansekunder 

(arterikecil)

- Jalan

 pelayanan utama

- Rambu-

rambudiperkenankan

dimana

diperlukan;

- Tanda

 berhenti pada jalan-jalan

samping

- Kadang-

kadang

merupakan batasuntuk beberapa

wilayah

¾ - 1 mil 80 kaki 60 kaki 5 35 - 40 - Mem

erlukan trotoar terpisah 5 kaki;

- Jalur tanaman

diantara trotoar 

dan tepi jalan(lebar 5 sampai

10 kaki ataulebih) dan garis

serupa danyang memadai

(30 kaki)

Jalan

Kolektor - Jalan

interior utama

- Tanda

 berhenti pada jalan-jalan

samping

¼ - ½ mil 64 kaki 44 kaki (dua

 jalur lalulintas 12

kaki dandua tempat

 parkir 10kaki)

5 30 - Mem

erlukan trotoar terpisah

dengan lebar 4

kaki;

- Tepi jalan vertikal;

- Jalur 

tanaman akanmenyenangka;

- Garis

Page 30: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 30/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

Tipe

JalanKegunaan

Interval

Persimpangan

LebarBadan

Jalan

Lebar

Perkerasan

Kelandaian LaluLintas Trotoar, dan

lain lain(persen)

(mil per

 jam)

sempadan

 bangunanadalah 30 kaki

dari badan jalan

Jalan

lokal- Jalan

servis setempat;

- Tidak 

mengakibatkan

 jalan menerus

Pada blok 50 kaki 36 kaki

apabila parkir di

tepi jalan

diperkenank an

6 25 Memerlukan

trotoar denganlebar paling

sedikit 4 kaki

untuk kepadatanlebih besar dari 1unit per acre, tepi

 jalan dan got

Cul – de -sac

- Jalan

terbuka hanya pada satu sisi

dilengkapidengan sebuah

Slingkaran putar  pada sisi lainnya

Hanya biladiperlukan

50 kaki(diameter 

90 kakiuntuk 

lingkaran putar)

30 sampai36 kaki (75

kaki untuk lingkaran

 putar)

5 Tidak bolehmempunyai

 panjang lebih besar dari 500

kaki

Sumber: Joseph De Chiara, (Standar Perencanaan Tapak, Hal 192)

(3) Analisis Prasarana Wilayah

Menggambarkan keadaan prasarana yang meliputi jaringan air 

 bersih, listrik, telepon, drainase dan sampah, serta prasarana

 pengelolaan lingkungan seperti limbah. Analisis ini juga

mengkaji jaringan prasarana kawasan dan memprediksi

kebutuhan sampai akhir tahun perencanaan. Untuk 

memprediksi kebutuhan pada tahun rencana dihitung

 berdasakan standar baku yang dapat dilihat pada tabel-tabel

standar pada tabel-tabel berikut.

Tabel E.4

Standar Air Bersih Dengan Kriteria Untuk Domestik 

URAIAN

Kategori Kota Berdasarkan Jumlah Penduduk

Metropolitan(>1.000.000)

Besar (500.000 -1.000.000)

Sedang(100.000 -500.000)

Kecil(20.000 - 100.000)

Desa(< 20.000)

1. Konsumsi Unit 190 170 150 130 100

Sambungan Rumah

Page 31: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 31/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

URAIAN

Kategori Kota Berdasarkan Jumlah Penduduk

Metropolitan(>1.000.000)

Besar (500.000 -1.000.000)

Sedang(100.000 -500.000)

Kecil(20.000 - 100.000)

Desa(< 20.000)

(lt/org/hari)

2. Konsumsi Unit 30 30 30 30 30

Hidran Umum (HU)

(lt/org/hari)

3. Konsumsi Unit 20 - 30 20 - 30 20 - 30 20 - 30 10 - 20

Non Domestik (%)

4. Kehilangan Air 20 - 30 20 - 30 20 - 30 20 - 30 20

5. Faktor Maximum Day 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1

6. Faktor Peak - Hour 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5

7. Jumlah jiwa per - SR 5 5 6 6 10

8. Jumlah jiwa per HU/KU 100 100 100 100 - 200 200

9. Sisa Tekanan di Jaringan 10 10 10 10 10

Distribusi (mka)

10. Jam Operasi 24 24 24 24 24

11. Volume Reservoir 20 20 20 20 20

(% max day demand)

12. Perbandingan SR : HU 50:50 s/d 80:20 50:50 s/d 80:20 50:50 s/d 80:20 70:30 70:30

13. Cakupan Pelayanan (%) 90 90 90 90 70

Sumber: Direktorat Air Bersih DirJen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum, Nopember 1994

Tabel E.5

Standar Air Bersih Dengan Kriteria Untuk Non Domestik 

URAIANKota-kota Kategori I, II, III dan IV

Satuan Kebutuhan Air

1. Sekolah TK, SD, SMP, SMA, dan PT lt/murid/hari 10

2. Rumah Sakit lt/tempat tidur/hari 200

3. Puskesmas m3/hari 2

4. Mesjid, Gereja, Pura dan Wihara m3/hari sampai dengan 2

5. Kantor lt/pegawai/hari 10

6. Pasar m3/hektar/hari 12

7. Hotel lt/tempat tidur/hari 150

8. Rumah Makan lt/tempat duduk/hari 100

9. Kompleks Militer lt/orang/hari 60

10. Kawasan Industri lt/detik/Ha 0,2 - 0,811. Kawasan Pariwisata lt/detik/Ha 0,1 - 0,3

12. Kebocoran lt/orang/hari 20 – 30% dari keb. domestik +

non domestik 

Sumber: Direktorat Air Bersih Dirjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum, Nopember 1994

Page 32: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 32/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

Tabel E.6

Standar Kebutuhan Energi Listrik 

No Komponen/Jenis Komponen Satuan Pelayanan

1. Rumah Tangga VA 90

2. Kegiatan Sosial dan Ekonomi Persen 250% Total kebutuhan RT (Kota Besar)

40% Total kebutuhan RT (Kota Kecil)

3. Penerangan Jalan Persen 15% Total kebutuhan RT

 Sumber: Direktorat Jendral Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum, Nopember 1994

Tabel E.7Standar Kebutuhan Telepon

No Komponen/Jenis Komponen Satuan Pelayanan

1 Rumah Tangga 4 SS : 100 Penduduk 6 SS : 100 Penduduk  

2 Kegiatan Sosial dan Ekonomi 3% dari Total Kebutuhan RT 3% dari Total Kebutuhan RT

3 Telepon Umum 1 SS : 2500 penduduk 1 SS : 2500 penduduk  

Sumber: Direktorat Jendral Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum, Nopember 1994

Tabel E.8

Standar Perhitungan SampahNo Komponen/Jenis Komponen Satuan

1 Sampah Domestik/Rumah Tangga 2,28 liter/orang ekivalensi/hari

2 Sampah Komersial

(perkantoran, pasar, pertokoan, dll)

0,29 liter/orang ekivalensi/hari

3 Sampah Fasilitas Umum

(jalan, taman, dll)

0,13 liter/orang ekivalensi/hari

4 Standar limbah cair 70 – 80% dari kebutuhan air bersih

Sumber : Buku Pedoman Paket Modul Persampahan

Tabel E.9

Standar Peralatan Persampahan Yang Digunakan

No Peralatan Kapasitas Pelayanan Keterangan

Sub-sistem Pengumpulan

1 Bin Plastik/kantong 40/60 lt 8 Komunal

2 Container (besi) 5.000 lt 2.000 Komunal

Container (besi) 1.000 lt 1.000 Komunal

TPS (kayu) 1.000 lt 1.000 Komunal

3 Gerobak 1 m3 1.000 Individual

0,6 m3 900 Individual

4 Transfer depo 200 m² 20.000 Individual

Page 33: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 33/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

No Peralatan Kapasitas Pelayanan Keterangan100 m² 10.000 Individual

10 m² 12.000 Individual

Sub-sistem Pengangkutan

5 Truk Biasa 6 - 8 m3 6.000 - 8.000 1 Kelurahan

6 Dump Truck 6 - 8 m3 8.000 - 10.000 (50 Ha)

7 Arm Roll Truck 8 - 10 m3 12.000 – 15.000 Pasar  

8 Compactor Truck 8 - 10 m3 6.000 - 10.000 Kota Besar  

Sub-sistem Pembuangan

Akhir

9 Bulldozer 80 Hp 100.000

100 Hp 250.000

Sumber : Buku Pedoman Paket Modul Persampahan

Analisis Peluang dan Kendala (SWOT)

Analisa ini bertujuan untuk melakukan identifikasi dan analisis

terhadap peluang dan ancaman yang mungkin dihadapi, sebagai

hasil intraksi lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi

kinerja perusahaan. Pengaruh hasil interaksi lingkungan internal

 perusahaan juga perlu diidentifikasi dan dianalisis berupa kekuatan

dan kelemahan. Dengan demikian, setelah analisis SWOT

dilakukan dirumuskanlah masalah-masalah pokok yang harus

dijadikan dasar dalam penentuan sasaran, strategi dan rencana

aksi/taktik.

Strategi pemasaran dirumuskan berdasarkan SWOT dan sasaran

yang ingin dicapai, dan penetapannya terutama didasarkan pada

 pertimbangan biaya dan manfaat, serta kemampuan sumberdaya

untuk melaksanakannya.

Tabel E.10

Page 34: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 34/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

Matriks Analisa SWOTINTERNAL AUDIT

EKSTERNAL AUDIT

STRENGTHS

KEKUATAN

WEAKNESS

KELEMAHAN

OPPRTUNITIES

KESEMPATANSO WO

THREATS

ANCAMANST WT

SO : memanfaatkan kekuatan secara maksimal untuk meraih

 peluang.ST : memanfaatkan kekuatan secara maksimal untuk 

mengantisipasi ancaman, dan berusaha

menjadikannya sebagai peluang.

WO : meminimalkan kelemahan, untuk meraih peluang.

WT : meminimalkan kelemahan untuk menghindar dari

ancaman.

D. PROGRAM KERJA

Program/rencana kerja dibuat berdasarkan ketentuan teknik operasional yang

telah diuraikan oleh CV. TRI MATRA DISAIN di dalam “Pendekatan dan

Metodologi” pada sub bab sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan tahap

 penyusunan laporan, keluaran dan kegiatan pembahasan.

Tahap Penyusunan Laporan

1. Tahap Persiapan

Pokok pekerjaan yang dilakukan adalah :

a. Persiapan dasar, berupa : pemahaman terhadap KAK, penyusunan

metode pelaksanaan kegiatan, pembentukan tim pelaksana, pembuatan

surat tugas, studi literatur, peta dasar dan persiapan bahan-bahan

lainnya;

 b. Persiapan teknis berupa penyiapan daftar pertanyaan (kuisioner, blanko)

 peta wilayah kota dan kawasan, peralatan survey lainnya yang akan

digunakan untuk pekerjaan di lapangan;

c. Inventarisasi data/informasi yang telah dimiliki.

Page 35: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 35/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

2. Tahap Pengumpulan Dataa. Mengumpulkan data/informasi lapangan secara lengkap melaui survey

instansional dengan cara merekam/mencatat data sekunder yang ada

dimasing - masing instansi.

 b. Observasi lapangan, wawancara dan penyebaran kuisioner untuk 

memperoleh dan menguji data termasuk pelibatan masyarakat agar 

diperoleh informasi yang senyatanya (primer).

3. Tahap Pengolahan Data dan Analisisa. Melakukan kompilasi data (tabulasi dan sistematisasi data);

 b. Melakukan prosesing data (deskripsi, proyeksi, koreksi, asumsi dan

sebagainya dengan menggunakan model anaslisis dan refrensi yang

sesuai) meliputi :

Analisis karakteristik wilayah dan kawasan;

Analisis potensi dan masalah pengembangan kawasan;

Analisis daya dukung dan daya tampung;

Analisis kualitas kinerja kawasan dan bangunan;

c. Merumuskan hasil analisis ke dalam suatu laporan fakta dan analisa.

Pada tahap analisis ini sekurang-kurangnya diperoleh keluaran berupa :

a. Identifikasi karakteristik wilayah perencanaan, potensi dan

 permasalahan pengembangan kawasan, peluang dan tantangan

 pengembangan serta kecenderungan perkembangan kawasan baik dari

sudut pandang sektor industri maupun perekonomian lokal dan wilayah;

 b. Perkiraan kebutuhan pengembangan kawasan, perkiraan kebutuhan

 pengembangan prasarana /infrastruktur maupun utilitas;

c. Kajian Ringkas Lingkungan Hidup Strategis Kawasan Perencanaan

yang sekurang-kurangnya memuat perkiraan intensitas pemanfaatan

ruang sesuai daya dukung dan daya tamping;

d. Analisis penentuan fungsi bagian-bagian kawasan yang dominan dalam

 pemanfaatan ruang;

Page 36: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 36/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

e. Proses penentuan struktur dan pola ruang yang merupakan usahaoptimal penetapan kerangka pengembangan tata ruang secara

keseluruhan;

f. Proses penentuan zonasi pemanfaatan ruang; dan

g. Alternatif Indikasi Program Jangka Panjang dan Menengah.

4. Tahap Perumusan Rencana

Perumusan Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan Warisan Budaya Jatiluwih

secara garis besar meliputi :

a. Perumusan tujuan, kebijakan dan strategi pengembangan wilayah

 perencanaan;

 b. Rencana Detail Struktur Ruang Kawasan;

c. Rencana Detail Pola Ruang Kawasan;

d. Rencana penetapan pengaturan zonasi pemanfaatan ruang;

e. Rencana pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang;

f. Indikasi Program Jangka Panjang dan Menengah; dan

g. Rumusan Konsep Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang

Kawasan Warisan Budaya Jatiluwih.

Tahap Keluaran

Keluaran yang diharapkan adalah :

1.  Laporan Pendahuluan : (diserahkan 4 minggu setelah penugasan)

sebanyak 10 eksemplar, berisi pemahaman tugas oleh Penyedia Jasa yang

disajikan dalam bentuk uraian/narasi, skhema atau peta mengenai: latar 

 belakang, maksud, tujuan, sasaran, pendekatan dan metodologi, hasil

tinjauan/review dokumen terkait serta persiapan pelaksanaan kegiatan

seperti : jadwal dan rencana kerja.

2.  Laporan Antara : diserahkan pada 12 minggu setelah penugasan sebanyak 

10 eksemplar berupa Laporan Fakta dan Analisa dan Konsep Laporan

Page 37: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 37/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

Rancangan Rencana Tata Ruang Kawasan Warisan Budaya Jatiluwih yangsiap untuk dibahas.

3.  Konsep  Laporan Akhir  : diserahkan paling lambat 18 minggu setelah

 penugasan sebanyak 10 eksemplar, berupa hasil sementara perencanaan

yang siap untuk dibahas;

4.  Laporan Akhir  : diserahkan pada akhir masa penugasan berupa laporan

yang telah disempurnakan terdiri dari :

a. Buku Kajian Teknis Rencana Tata Ruang Kawasan Warisan Budaya

Jatiluwih sebanyak 20 buah; disertai

 b. Konsep Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Bali tentang Rencana

Tata Ruang Kawasan Warisan Budaya Jatiluwih seabanyak 15 buah;

c. Album Peta berwarna skala 1 : 5000 dengan ukuran disesuaikan dengan

 bidang gambar (minimal A 1) sebanyak 3 eksemplar dan Album Peta

hitam putih ukuran A3 sebanyak 20 eksemplar.

d. Arsip Data Komputer (ADK) berupa Soft Copy dari seluruh hasil

 pekerjaan termasuk foto dokumentasi dalam bentuk CD sebanyak 20

keping.

e. Penyedia Jasa berkewajiban menyediakan materi untuk keperluan

 pembahasan.

Tahap Pembahasan

Pembahasan rancangan Perda tentang RTR Kawasan Warisan Budaya Jatiluwih

ini dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan baik legeslatif maupuneksekutif, masyarakat, asosiasi profesi terkait, Perguruan Tinggi dapat berperan

dalam bentuk pengajuan usulan, keberatan dan sanggahan terhadap Raperda

RTR Kawasan strategis.

E. ORGANISASI DAN PERSONIL

Page 38: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 38/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

Konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan ini akan menyediakan dan menugaskan beberapa Tenaga Ahli sesuai dengan yang dibutuhkan dalam Kerangka Acuan

Kerja (KAK). Tenaga Ahli yang akan ditugaskan tersebut dikoornidir oleh

seorang Team Leader yang memiliki kemampuan dalam koordinasi dan

komunikasi dengan pihak pengguna jasa, instansi teknis terkait dan Tenaga Ahli

lainnya. Adapun Tenaga Ahli yang diusulkan dalam pelaksanaan studi ini telah

memilki kualifikasi pendidikan, pengalaman dibidang penanganan pekerjaan

sejenis. Masing-masing Tenaga Ahli tersebut memilki tugas dan tanggung-jawab

masing-masing sesuai dengan bidang keahliannya.

Kualifikasi dan jumlah Tenaga Ahli yang disediakan oleh penyedia jasa untuk 

menangani pekerjaan ini sesuai dengan KAK dengan tugas dan tanggung jawab

sebagai berikut :

No Posisi Kualifikasi Jumlah OB

A. Tenaga Ahli

1. Team Leader Berpendidikan S1 Perencanaan Kota dan

Wilayah berpengalaan 6 tahun dibidangnya

dan minimal 2 tahun sebagai Team Leader 

atau S2 Perencanaan Kota dan Wilayah

dengan pengalaman minimal 3 tahun

dibidangnya.

4,88

2. Pertanian 1 (satu) orang S1 Pertanian berpengalaman

kerja di bidang perencanaan tata ruang

kawasan, atau perencanaan bidang

ekonomi pertanian sekurang-kurangnya 4

(empat) tahun

2,40

3. Ekonomi

Pembangunan

1 (satu) orang S1 Ekonomi dengan

 pengalaman kerja di bidang perencanaan

tata ruang kawasan dan perekonomian

wilayah sekurang-kurangnya 4 (empat)

tahun

2,10

4. Lingkungan 1 (satu) orang S1 Teknik Lingkungan atau 2,40

Page 39: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 39/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

No Posisi Kualifikasi Jumlah OBPerencanaan Lingkungan dengan

 pengalaman kerja di bidang prasarana dan

infrastruktur kawasan sekurang-kurangnya

4 (empat) tahun

5. Prasarana

Transportasi

1 (satu) orang S1 Sipil dengan pengalaman

kerja di bidang perencanaan tata ruang

kawasan dan perencanaan transportasi

wilayah sekurang-kurangnya 4 (empat)

tahun

1,90

6. Perumahan

Permukiman

1 (satu) orang berpendidikan S1 Arsitektur 

atau Planologi dengan pengalaman kerja di

 bidang perencanaan tata ruang kawasan

atau perencanaan kawasan permukiman

sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun

2,10

7. Sosial Budaya 1 (satu) orang yang memiliki latar 

 belakang pendidikan S1 Antrolopogi, atau

S1 Ilmu Agama Hindu atau S1 Ilmu Sosial

dengan pengalaman kerja di bidang sosial

 budaya sekurang-kurangnya 4 (empat)

tahun.

2,40

8. Hukum 1 (satu) orang S1 Hukum

Pidana/TataNegara dengan pengalaman

kerja di bidang perencanaan wilayah

sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun.

2,60

B. Tenaga Pembantu Ahli /Trampil

1. Asisten Ahli

Planologi

1 (satu) orang Asisten Perencanaan

Wilayah dan Kota dengan jumlah 5 orang

 bulan, yang memiliki latar belakang

 pendidikan S1 Perencanaan Wilayah dan

Kota dengan pengalaman kerja di bidang

4,80

Page 40: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 40/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

No Posisi Kualifikasi Jumlah OB perencanaan kota sekurang-kurangnya 3

(tiga) tahun.

2. Drafter Minimal D3 Grafika atau lebih tinggi

menguasai aplikasi grafis komputer 

minimal AutoCad dan MapInfo dan Sistem

Operasi GIS.

3,10

3. Surveyor Minimal SMK/STM berpengalaman 5

tahun, menguasai tatacara survey dan

 pengukuran lapangan.

2,90

C. Tenaga Pendukung

1. Administrasi

dan Keuangan

Minimal SMK menguasai aplikasi MS

Office menguasai tata persuratan dan

 pembukuan sederhana.

4,80

2. Operator  

Komputer 

Minimal SMK menguasai aplikasi MS

Office menguasai tata kearsipan.

4,60

Untuk memperjelas alur koordinasi dalam pelaksanaan pekerjaan ini, maka

dibuat bagan organisasi pelaksana agar pelaksanaan pekerjaan berjalan sesuai

KAK. Disamping itu konsultan juga menyadari adanya mekanisme kontrol

terhadap proses dan hasil dari pekerjaan konsultan.

Bagan ini menggambarkan hubungan koordinasi antara pengguna jasa dan

 penyedia jasa serta masing-masing Tim Konsultan. Dalam struktur organisasi

 pelaksana pekerjaan yang melibatkan beberapa tenaga profesional, tenaga sub profesional dan tenaga penunjang dengan tugas dan tanggung jawab masing-

masing sesuai dengan bidang keahliannya. Bagan organisasi untuk pelaksanaan

 pekerjaan dimaksudkan untuk membuat jalur koordinasi untuk semua personil

 pelaksana.

Untuk mendapatkan hasil yang baik maka diperlukan hubungan timbal balik 

antara Team Leader dan Direksi Pekerjaan, dan bila konsultan perlu data-data

Page 41: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 41/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

E

dari instansi lain, maka dengan seijin Direksi dan pemberi tugas, akanmenghubungi instansi tersebut.

Adapun Struktur Organisasi Pelaksana Pekerjaan dapat dilihat pada Gambar

E.1.

Page 42: E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

7/15/2019 E. Uraian Pendekatan Metodologi Dan Program Kerja

http://slidepdf.com/reader/full/e-uraian-pendekatan-metodologi-dan-program-kerja 42/42

 CV. TRI MATRA DISAIN 

Konsultan Perencana Dan Pengawas 

Gambar E.1Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan

TIM TEKNIS

TEAM LEADER 

Tenaga Ahli

Ahli Pertanian

Ahli Ekonomi

Ahli Lingkungan

Ahli Prasarana Transportasi

Ahli Permukiman

Ahli Sosial Budaya

Hukum

Tenaga Ahli

Ahli Pertanian

Ahli Ekonomi

Ahli Lingkungan

Ahli Prasarana Transportasi

Ahli PermukimanAhli Sosial Budaya

Hukum

CV. TRI MATRA

DISAIN

CV. TRI MATRA

DISAIN SKPD DINAS

PEKERJAAN UMUM

PROVINSI BALI

Tenaga Pembantu Ahli/Trampil

Asisten Ahli Planologi

Drafter 

Surveyor 

Garis Koordinasi

Garis Instruksi

Tenaga Pendukung

Administrasi

Operator Komputer 

Keterangan :