e paper koran madura 31 juli 2013

16
Cinta Sejati 31 JULI 2013 Koran Madura RABU Harga Eceran Rp 3.500,- Langganan Rp 70.000,- Oleh : Carrol Aji Kolumnis tinggal di Jakarta Cak Munali T erinspirasi oleh berita di sebuah situs asing tentang sepasang sua- mi istri yang lahir pada hari dan tahun yang sama serta meninggal pada hari yang hampir bersamaan pula pekan lalu. Saya bertanya pada diri sendiri, ini- kah cinta sejati? Adalah Les Brown dan Helena Brown. Mereka berasal dari California Selatan, Amerika Serikat. Pasangan ini lahir di hari yang sama pada malam tahun baru 1918. Tahun lalu, mereka merayakan ulang ta- hun pernikahannya yang ke-75. Putra pasangan ini, Les Brown Jr Kamis (25/7) menceritakan, kedua orang tuanya ini bertemu pertama kali di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan menikah pada 1937 pada usia yang masih sangat muda, 18 tahun. Setelah lama menikah, pasangan ini lalu pindah ke Long Beach pada 1963. Selama hidupnya, Les Brown Senior ber- profesi sebagai seorang fotografer dan membuka toko foto. Sedangkan sang is- tri bekerja sebagai penjual properti. He- lena Brown meninggal pada 16 Juli 2013 lalu dalam usia 94 tahun karena men- derita penyakit kanker perut. Pada hari berikutnya, Les Brown senior meninggal dengan usia yang sama karena penyakit parkinson. Dan, pada Sabtu (27/7) pekan silam, kebaktian pelepasan keduanya di- lakukan ber- samaan. Selama 76 tahun pasan- gan ini hidup bersama. Tentu dengan segala dinamikanya. Ada pasang surut. Naik turun dan jatuh bangun. Tetapi dalam situasi seperti itu, mereka tetap berpegang teguh pada janji perkawinan yang mereka ikrarkan ketika usianya masih sangat belia. Meski secara psikol- ogis, usia itu masih labil, tetapi Les dan Helena Brown terus berjuang dan men- jaga hubungan mereka hingga maut menjemput keduanya pada hari yang hampir bersamaan. Les dan Helena bukan artis. Mereka orang biasa. Karena saking biasanya, mereka begitu setia pada perkawinan- nya. Mereka sadar dan sangat meng- hargai lembaga perkawinan yang hanya sekali seumur hidup. Tak terpisahkan. Kecuali oleh maut. Beda dengan kehidupan perkawinan artis. Di Indonesia, kawin cerai para ar- tis menjadi cerita yang biasa. Hari ini muncul berita artis A dan B menikah. Tiba-tiba tiga bulan atau setahun ke- mudian mereka menjalani sidang per- ceraian di pengadilan agama. Hidup bersama dalam ikatan perkawinan memang tidak mudah. Bu- tuh pengorbanan dan perjuangan. Karena beratnya, banyak orang di dunia barat yang lebih memilih hidup bersama tanpa ikatan pernikahan. Mereka bisa hidup bersama selama bertahun-tahun tanpa terikat dalam lembaga perkawinan. Ketika mereka menyadari bahwa orang yang tinggal bersamanya itu betul-betul pasangan yang cocok, barulah mereka meres- mikan kebersamaan itu dalam ikatan pernikahan. Karena itu, tidak jarang ditemui, sudah memiliki baru meresmi- kan pernikahan mereka itu dalam ika- tan perkawinan. Tetapi cara dan gaya kelompok orang yang terakhir ini tidak patut ditiru. Yang harus dicontohi adalah perkawinan Les dan Helena Brown yang sehidup semati sejak bertemu pada usia 18 tahun selama 76 tahun hingga maut memisahkan mereka pekan lalu dalam usia 94 tahun. Inilah model cinta sejati dalam konteks hidup perkawinan. = g PAMANGGHI mereka tetap berpegang teguh pada janji perkawinan yang mereka ikrarkan Perempuan Terkait sering terjadi perbedaan, dalam menentukan awal bulan Ramad- han maupun Idul Fitri, Matrawi kecewa berat. Lalu dengan berani Matrawi men- datangi Kementrian Agama. “Pak saya usul untuk sidang istbat nanti,” kata Matrawi, pada Humas Ke- menag. “Usul apa pak?” tanya Si Humas. “Begini. Untuk menghindari teru- langnya perbedaan datangnya 1 Syawal (Idul Fitri), maka untuk tahun ini saya usulkan Sidang Itsbat nanti dipimpin perempuan.” “Kok begitu?” “Karena perempuan lebih tahu ciri- ciri datangnya bulan,” lanjut Matrawi. Jadwal 1434 H Maghrib Isya Imsak Subuh *Untuk Surabaya dan sekitarnya 17:31 18:44 04:13 04:23 SURABAYA-Brigadir Polisi Satu (Briptu) Polres Mojokerto, Rani Indah Yuni Ang- graeni akhirnya dipecat dari Kepolisian. Pemecatan ini resmi diberlakukan per tanggal 31 Juli 2013. Hal ini disampai- kan oleh Kepala Sub Bagian Penerangan Masyarakat (Kasubag Penmas) AKBP Su- hartoyo di Polda Jatim, Selasa (30/07). “Briptu Rani resmi jadi anggota masyarakat biasa dan ini sudah keputusan tegas Polri. Oleh sebab itu segala hak yang diperoleh otomatis hilang, termasuk gaji dan Tunjangan Hari Raya (THR) ataupun tunjangan lainnya,” kata Suhartoyo. Ia menjelaskan, pemecatan tersebut berdasarkan Keputusan Kapolda Jatim Irjen Pol. Unggung Cahyono yang menya- takan bahwa Rani terbukti bersalah karena melakukan Disersi selama 3 bulan. Rani dianggap melanggar Pasal 14 ayat 1 huruf a Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pemberhen- tian Anggota Polri, juncto Pasal 21 ayat 3 huruf e Peraturan Kapolri Nomor 14 Tahun 201, dan pasal 13 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2003 tentang Disiplin Anggota Polri. Seperti diberitakan sebelumnya, Rani yang diberhentikan secara tidak hormat oleh Kapolda Jatim Irjen Pol. Unggung Cahyono telah berupaya keras untuk melakukan banding ke Mabes Polri demi mempertahankan jabatan dan profesinya. Namun upaya itu gagal karena pihak Mabes Polri tetap memutuskan dirinya bersalah dan harus dipecat. Suhartoyo menambahkan, pelangga- ran terberat yang dilakukan Rani adalah melakukan Disersi berkali-kali. Padahal Ia sudah diberi surat peringatan untuk tidak mangkir dari tugasnya. Namun surat peringatan itu tidak diindahkan oleh Rani hingga akhirnya ia benar-benar dipecat dari Kepolisian. Sementara itu, terkait dugaan pelecehan seksual terhadap Rani, Kabid Humas Polda Jatim AKBP Awi Setiyono mengatakan bahwa pelaku pelecehan seksual yaitu AKBP Eko Puji Nugroho sudah dijatuhi sanksi berat berupa penurunan jabatan (demosi). Eko yang juga menjabat Kapolres Mo- jokerto itu resmi dicopot dari jabatannya dan digantikan oleh AKBP Mudji Endrianto yang sebelumnya menjabat Koordinator Staf Pribadi Pimpinan (Seprim) Polda Jatim. Serah Terima Jabatan tersebut dilakukan di Mapolda Jatim, Senin (29/07) lalu. Eko dinyatakan bersalah dan melang- gar pasal 7 ayat 1 huruf I tentang Kode Etik Profesi Polri (KEPP), dimana ia dianggap melakukan perbuatan tidak sepatutnya sebagai pimpinan, yakni mengukur badan anak buahnya. Disisi lain, sumber Koma yang enggan disebut namanya mengatakan, setelah di- copot dari jabatannya, Eko yang juga man- tan Kasat Reskoba Polrestabes Surabaya itu akan dinonjobkan oleh Mabes Polri. (ddy) POLWAN CANTIK BERULAH Briptu Rani Akhirnya Dipecat, Kapolres Mojokerto Didemosi AMBON- Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy mengakui bencana banjir dan long- sor yang melanda Pulau Ambon kemarin terjadi secara merata di lima kecamatan. “Korban meninggal akibat longsor, terbawa arus sungai maupun yang mengungsi san- gat banyak sehingga pemerintah sedang melakukan pendataan secara menyeluruh,” katanya di Ambon, Selasa. Richard menyampaikan pen- jelasan itu saat mengunjungi lokasi bencana banjir dan tanah longsor di Kelurahan Batugajah, Kecamatan Sirimau. Di kawasan ini, satu keluarga bermarga Kapitan yang jumlahn- ya sembilan orang tertimbun ma- trial tanah, batu dan pepohonan sejak pukul 06.00 WIT, namun awalnya warga setempat ber- hasil mengevakuasi para korban, termasuk satu bayi berusia dua bulan. “Dua korban lainnya bernama May Kapitan dan Helmi Kapitan (30)-an baru ditemukan regu penyelamat setelah delapan jam lebih melakukan pencarian di lokasi bencana,” katanya. Lima orang yang menempati sebuah kos-kosan di kawasan Skip juga dilaporkan hanyut dan masyarakat berhasil menge- vakuasi empat orang dalam kead- aan hidup sedangkan satu korban lainnya meninggaal dunia. Badan Penanggulangan Ben- cana Daerah (BPBD) Kota Ambon menyatakan korban meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor yang melanda daerah itu sebanyak delapan orang. “Delapan orang dinyatakan meninggal dunia akibat bencana alam banjir dan longsor di Am- bon sedangkan 10 orang luka-lu- ka dan masih dirawat di sejumlah rumah sakit,” kata Kepla BPBD Ambon, Tjokro Broery, Selasa. Menurut dia, delapan warga yang meninggal yakni dua warga Ahuru, Air Besar, satu orang war- ga Galunggung, dua warga Batu Gajah, dua warga Batu Meja ke- camatan Sirimau dan satu orang warga Desa Eri, kecamatan Nu- saniwe. “Dua warga Batu Meja terse- but ditemukan di kawasan Tanah Tinggi akibat terbawa arus sun- gai,” katanya. Sementara itu tujuh warga masih dalam proses pencar- ian tim yakni warga Ahuru satu orang, Batu Gajah satu orang, dan lima orang warga Batu Meja. Korban luka-luka berat dan ringan sebanyak 10 orang saat ini masih dirawat di sejumlah Ru- mah Sakit yakni Bahkti Rahayu, Sumber Hidup dan RSUD Dr Hau- lussy Ambon. Tjokro mengatakan, selain menimbulkan korban jiwa, banjir dan longsor mengakibatkan de- lapan rumah hanyut dan sekitar 80 rumah rusak berat. “Sebanyak 900 unit rumah tergenang banjir, rumah rusak berat 80 unit dan 30 rumah rusak ringan,” ujarnya. (ant/pen/dan/beth) Banjir Ambon Genangi Lima Kecamatan Delapan Orang Meninggal ant/daniel leonard REGU PENYELAMAT. Sekitar 30-an aparat TNI-AD dari Yon Zipur Ambon berupaya melakukan penggalian satu korban tertimbun longsor di Batugajah, Sirimau, Ambon,Selasa (30/7), dengan peralatan seadanya. Posisi longsoran tanah pada kemiringan yang curam serta padatnya rumah penduduk dan tidak ada akses jalan membuat regu penyelamat sulit membawa peralatan berat. SURABAYA - Tiga calon gubernur Jawa Timur menggelar ikrar pemilihan kepala daerah damai di hadapan Badan Pengawas Pemilu se provinsi ini, Selasa (30/7). “Kami mengapresiasi terhadap apa yang sudah diikrarkan semua kandidat. Semoga tidak hanya di kalimat saja,” ujar Ketua Bawaslu Jatim Sufyanto kepada wartawan di sela dialog bersama kandidat calon gubernur dalam rapat koordinasi anggota Bawaslu se-Jatim di Surabaya. Dalam kesempatan tersebut, hadir Calon Wakil Gubernur Saifullah Yusuf me- wakili pasangan nomor urut 1. Juga hadir Eggi Sudjana-Muhammad Sihat nomor urut 2. Sedangkan pasangan nomor urut 3, Bambang DH-Said Abdullah berhalangan hadir, dan diwakili anggota tim pemenan- gannya, Didik Prasetiyono-Martin Hamo- nangan. “Kami mohon maaf, kebetulan Bam- bang-Said sedang ke luar kota. Jadi, kami selaku tim pemenangan me- wakili beliau,” kata Didik yang juga koordinator divisi monitoring dan evaluasi tim kampanye provinsi Bambang-Said itu. Meski tidak dihadiri Bambang-Said, namun pihaknya akan menyampaikan ke pendukung agar tidak sekali-sekali berbuat yang merugikan pasangan dan Provinsi Jawa Timur pada umumnya. “Jika KPU dan penyelenggara Pemilu lainnya melakukan tugasnya dengan baik, kami jamin PDI Perjuangan tidak akan ber- buat macam-macam, apalagi sampai rusuh. Kami berharap Pilkada aman dan tertib,” kata mantan Anggota KPU Jatim itu. Begitu juga dengan Saifullah Yusuf. Ia berkomitmen menjalankan Pilkada damai dan menaati semua aturan main yang su- dah ditetapkan oleh penyelenggara Pemilu, baik KPU maupun Bawaslu Jatim. “Termasuk aturan baliho atau alat per- aga jika ditertibkan. Kami tidak masalah dan menaati semua aturan main yang su- dah ditetapkan,” kata pria yang akrab disa- pa Gus Ipul itu. Sementara itu, pasangan Eggi Sudja- na-Muhammad Sihat mengaku lebih siap kalah daripada siap menang. Menurut Eggi, keikutsertaannya sebagai peserta Pilkada Jatim kali ini lebih karena modal nekat. “Kami ini pasangan nekat. Tidak punya uang, tidak punya kekuasaan, tapi nekat maju sebagai pasangan calon. Tapi, kami optimistis rakyat Jatim lebih percaya ter- hadap calon nonparpol dan memberikan kesempatan kepada Eggi-Sihat,” katanya. (ant/beth) JELANG PEMILUKADA JATIM Tiga Cagub Ikrar Damai di Hadapan Bawaslu

Upload: koran-madura

Post on 28-Mar-2016

284 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Satu Hati untuk Bangsa

TRANSCRIPT

RABU 31 JULI 2013 NO.0171 | TAHUN II 1

Cinta Sejati

31 JULI 2013

Koran Madura

RABU Harga Eceran Rp 3.500,- Langganan Rp 70.000,-

Oleh : Carrol AjiKolumnis tinggal di Jakarta

Cak Munali

Terinspirasi oleh berita di sebuah situs asing tentang sepasang sua-mi istri yang lahir pada hari dan

tahun yang sama serta meninggal pada hari yang hampir bersamaan pula pekan lalu. Saya bertanya pada diri sendiri, ini-kah cinta sejati?

Adalah Les Brown dan Helena Brown. Mereka berasal dari California Selatan, Amerika Serikat. Pasangan ini lahir di hari yang sama pada malam tahun baru 1918. Tahun lalu, mereka merayakan ulang ta-hun pernikahannya yang ke-75.

Putra pasangan ini, Les Brown Jr Kamis (25/7) menceritakan, kedua orang tuanya ini bertemu pertama kali di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan menikah pada 1937 pada usia yang masih sangat muda, 18 tahun.

Setelah lama menikah, pasangan ini lalu pindah ke Long Beach pada 1963. Selama hidupnya, Les Brown Senior ber-profesi sebagai seorang fotografer dan membuka toko foto. Sedangkan sang is-tri bekerja sebagai penjual properti. He-lena Brown meninggal pada 16 Juli 2013 lalu dalam usia 94 tahun karena men-derita penyakit kanker perut. Pada hari berikutnya, Les Brown senior meninggal dengan usia yang sama karena penyakit

p a r k i n s o n . Dan, pada Sabtu (27/7) pekan silam, k e b a k t i a n p e l e p a s a n keduanya di-lakukan ber-samaan.

Selama 76 tahun pasan-gan ini hidup b e r s a m a . Tentu dengan

segala dinamikanya. Ada pasang surut. Naik turun dan jatuh bangun. Tetapi dalam situasi seperti itu, mereka tetap berpegang teguh pada janji perkawinan yang mereka ikrarkan ketika usianya masih sangat belia. Meski secara psikol-ogis, usia itu masih labil, tetapi Les dan Helena Brown terus berjuang dan men-jaga hubungan mereka hingga maut menjemput keduanya pada hari yang hampir bersamaan.

Les dan Helena bukan artis. Mereka orang biasa. Karena saking biasanya, mereka begitu setia pada perkawinan-nya. Mereka sadar dan sangat meng-hargai lembaga perkawinan yang hanya sekali seumur hidup. Tak terpisahkan. Kecuali oleh maut.

Beda dengan kehidupan perkawinan artis. Di Indonesia, kawin cerai para ar-tis menjadi cerita yang biasa. Hari ini muncul berita artis A dan B menikah. Tiba-tiba tiga bulan atau setahun ke-mudian mereka menjalani sidang per-ceraian di pengadilan agama.

Hidup bersama dalam ikatan perkawinan memang tidak mudah. Bu-tuh pengorbanan dan perjuangan.

Karena beratnya, banyak orang di dunia barat yang lebih memilih hidup bersama tanpa ikatan pernikahan. Mereka bisa hidup bersama selama bertahun-tahun tanpa terikat dalam lembaga perkawinan. Ketika mereka menyadari bahwa orang yang tinggal bersamanya itu betul-betul pasangan yang cocok, barulah mereka meres-mikan kebersamaan itu dalam ikatan pernikahan. Karena itu, tidak jarang ditemui, sudah memiliki baru meresmi-kan pernikahan mereka itu dalam ika-tan perkawinan.

Tetapi cara dan gaya kelompok orang yang terakhir ini tidak patut ditiru. Yang harus dicontohi adalah perkawinan Les dan Helena Brown yang sehidup semati sejak bertemu pada usia 18 tahun selama 76 tahun hingga maut memisahkan mereka pekan lalu dalam

usia 94 tahun. Inilah model cinta sejati dalam konteks

hidup perkawinan. =

g PAMANGGHI

mereka tetap berpegang

teguh pada janji perkawinan

yang mereka ikrarkan

PerempuanTerkait sering terjadi perbedaan,

dalam menentukan awal bulan Ramad-han maupun Idul Fitri, Matrawi kecewa berat. Lalu dengan berani Matrawi men-datangi Kementrian Agama.

“Pak saya usul untuk sidang istbat nanti,” kata Matrawi, pada Humas Ke-menag.

“Usul apa pak?” tanya Si Humas. “Begini. Untuk menghindari teru-

langnya perbedaan datangnya 1 Syawal (Idul Fitri), maka untuk tahun ini saya usulkan Sidang Itsbat nanti dipimpin perempuan.”

“Kok begitu?” “Karena perempuan lebih tahu ciri-

ciri datangnya bulan,” lanjut Matrawi.

Jadwal

1434 HMaghrib Isya Imsak Subuh

*Untuk Surabaya dan sekitarnya

17:31 18:44 04:13 04:23

SURABAYA-Brigadir Polisi Satu (Briptu) Polres Mojokerto, Rani Indah Yuni Ang-graeni akhirnya dipecat dari Kepolisian. Pemecatan ini resmi diberlakukan per tanggal 31 Juli 2013. Hal ini disampai-kan oleh Kepala Sub Bagian Penerangan Masyarakat (Kasubag Penmas) AKBP Su-hartoyo di Polda Jatim, Selasa (30/07).

“Briptu Rani resmi jadi anggota masyarakat biasa dan ini sudah keputusan tegas Polri. Oleh sebab itu segala hak yang diperoleh otomatis hilang, termasuk gaji dan Tunjangan Hari Raya (THR) ataupun tunjangan lainnya,” kata Suhartoyo.

Ia menjelaskan, pemecatan tersebut berdasarkan Keputusan Kapolda Jatim Irjen Pol. Unggung Cahyono yang menya-takan bahwa Rani terbukti bersalah karena melakukan Disersi selama 3 bulan. Rani dianggap melanggar Pasal 14 ayat 1 huruf a Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pemberhen-tian Anggota Polri, juncto Pasal 21 ayat 3 huruf e Peraturan Kapolri Nomor 14 Tahun 201, dan pasal 13 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2003 tentang Disiplin Anggota Polri.

Seperti diberitakan sebelumnya, Rani

yang diberhentikan secara tidak hormat oleh Kapolda Jatim Irjen Pol. Unggung Cahyono telah berupaya keras untuk melakukan banding ke Mabes Polri demi mempertahankan jabatan dan profesinya. Namun upaya itu gagal karena pihak Mabes

Polri tetap memutuskan dirinya bersalah dan harus dipecat.

Suhartoyo menambahkan, pelangga-ran terberat yang dilakukan Rani adalah melakukan Disersi berkali-kali. Padahal Ia sudah diberi surat peringatan untuk

tidak mangkir dari tugasnya. Namun surat peringatan itu tidak diindahkan oleh Rani hingga akhirnya ia benar-benar dipecat dari Kepolisian.

Sementara itu, terkait dugaan pelecehan seksual terhadap Rani, Kabid Humas Polda Jatim AKBP Awi Setiyono mengatakan bahwa pelaku pelecehan seksual yaitu AKBP Eko Puji Nugroho sudah dijatuhi sanksi berat berupa penurunan jabatan (demosi).

Eko yang juga menjabat Kapolres Mo-jokerto itu resmi dicopot dari jabatannya dan digantikan oleh AKBP Mudji Endrianto yang sebelumnya menjabat Koordinator Staf Pribadi Pimpinan (Seprim) Polda Jatim. Serah Terima Jabatan tersebut dilakukan di Mapolda Jatim, Senin (29/07) lalu.

Eko dinyatakan bersalah dan melang-gar pasal 7 ayat 1 huruf I tentang Kode Etik Profesi Polri (KEPP), dimana ia dianggap melakukan perbuatan tidak sepatutnya sebagai pimpinan, yakni mengukur badan anak buahnya.

Disisi lain, sumber Koma yang enggan disebut namanya mengatakan, setelah di-copot dari jabatannya, Eko yang juga man-tan Kasat Reskoba Polrestabes Surabaya itu akan dinonjobkan oleh Mabes Polri. (ddy)

POLWAN CANTIK BERULAH

Briptu Rani Akhirnya Dipecat, Kapolres Mojokerto Didemosi

AMBON- Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy mengakui bencana banjir dan long-sor yang melanda Pulau Ambon kemarin terjadi secara merata di lima kecamatan.

“Korban meninggal akibat longsor, terbawa arus sungai maupun yang mengungsi san-gat banyak sehingga pemerintah sedang melakukan pendataan secara menyeluruh,” katanya di Ambon, Selasa.

Richard menyampaikan pen-jelasan itu saat mengunjungi lokasi bencana banjir dan tanah longsor di Kelurahan Batugajah, Kecamatan Sirimau.

Di kawasan ini, satu keluarga bermarga Kapitan yang jumlahn-ya sembilan orang tertimbun ma-trial tanah, batu dan pepohonan sejak pukul 06.00 WIT, namun awalnya warga setempat ber-hasil mengevakuasi para korban, termasuk satu bayi berusia dua bulan.

“Dua korban lainnya bernama May Kapitan dan Helmi Kapitan (30)-an baru ditemukan regu penyelamat setelah delapan jam lebih melakukan pencarian di lokasi bencana,” katanya.

Lima orang yang menempati sebuah kos-kosan di kawasan Skip juga dilaporkan hanyut dan masyarakat berhasil menge-vakuasi empat orang dalam kead-aan hidup sedangkan satu korban lainnya meninggaal dunia.

Badan Penanggulangan Ben-cana Daerah (BPBD) Kota Ambon menyatakan korban meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor yang melanda daerah itu sebanyak delapan orang.

“Delapan orang dinyatakan meninggal dunia akibat bencana alam banjir dan longsor di Am-bon sedangkan 10 orang luka-lu-ka dan masih dirawat di sejumlah rumah sakit,” kata Kepla BPBD Ambon, Tjokro Broery, Selasa.

Menurut dia, delapan warga yang meninggal yakni dua warga Ahuru, Air Besar, satu orang war-ga Galunggung, dua warga Batu Gajah, dua warga Batu Meja ke-camatan Sirimau dan satu orang warga Desa Eri, kecamatan Nu-saniwe.

“Dua warga Batu Meja terse-but ditemukan di kawasan Tanah Tinggi akibat terbawa arus sun-gai,” katanya.

Sementara itu tujuh warga masih dalam proses pencar-ian tim yakni warga Ahuru satu orang, Batu Gajah satu orang, dan lima orang warga Batu Meja.

Korban luka-luka berat dan ringan sebanyak 10 orang saat ini masih dirawat di sejumlah Ru-mah Sakit yakni Bahkti Rahayu, Sumber Hidup dan RSUD Dr Hau-lussy Ambon.

Tjokro mengatakan, selain menimbulkan korban jiwa, banjir dan longsor mengakibatkan de-lapan rumah hanyut dan sekitar 80 rumah rusak berat. “Sebanyak 900 unit rumah tergenang banjir, rumah rusak berat 80 unit dan 30 rumah rusak ringan,” ujarnya. (ant/pen/dan/beth)

Banjir Ambon Genangi Lima KecamatanDelapan Orang Meninggal

ant/daniel leonard

REGU PENYELAMAT. Sekitar 30-an aparat TNI-AD dari Yon Zipur Ambon berupaya melakukan penggalian satu korban tertimbun longsor di Batugajah, Sirimau, Ambon,Selasa (30/7), dengan peralatan seadanya. Posisi longsoran tanah pada kemiringan yang curam serta padatnya rumah penduduk dan tidak ada akses jalan membuat regu penyelamat sulit membawa peralatan berat.

SURABAYA - Tiga calon gubernur Jawa Timur menggelar ikrar pemilihan kepala daerah damai di hadapan Badan Pengawas Pemilu se provinsi ini, Selasa (30/7).

“Kami mengapresiasi terhadap apa yang sudah diikrarkan semua kandidat. Semoga tidak hanya di kalimat saja,” ujar Ketua Bawaslu Jatim Sufyanto kepada wartawan di sela dialog bersama kandidat calon gubernur dalam rapat koordinasi anggota Bawaslu se-Jatim di Surabaya.

Dalam kesempatan tersebut, hadir Calon Wakil Gubernur Saifullah Yusuf me-wakili pasangan nomor urut 1. Juga hadir Eggi Sudjana-Muhammad Sihat nomor urut 2.

Sedangkan pasangan nomor urut 3, Bambang DH-Said Abdullah berhalangan hadir, dan diwakili anggota tim pemenan-gannya, Didik Prasetiyono-Martin Hamo-nangan.

“Kami mohon maaf, kebetulan Bam-

bang-Said sedang ke luar kota. Jadi, kami selaku tim pemenangan me-wakili beliau,” kata Didik yang juga koordinator divisi monitoring dan evaluasi tim kampanye provinsi

Bambang-Said itu.Meski tidak dihadiri Bambang-Said,

namun pihaknya akan menyampaikan ke pendukung agar tidak sekali-sekali berbuat yang merugikan pasangan dan Provinsi Jawa Timur pada umumnya.

“Jika KPU dan penyelenggara Pemilu lainnya melakukan tugasnya dengan baik, kami jamin PDI Perjuangan tidak akan ber-buat macam-macam, apalagi sampai rusuh. Kami berharap Pilkada aman dan tertib,” kata mantan Anggota KPU Jatim itu.

Begitu juga dengan Saifullah Yusuf. Ia berkomitmen menjalankan Pilkada damai dan menaati semua aturan main yang su-dah ditetapkan oleh penyelenggara Pemilu, baik KPU maupun Bawaslu Jatim.

“Termasuk aturan baliho atau alat per-aga jika ditertibkan. Kami tidak masalah dan menaati semua aturan main yang su-dah ditetapkan,” kata pria yang akrab disa-pa Gus Ipul itu.

Sementara itu, pasangan Eggi Sudja-na-Muhammad Sihat mengaku lebih siap kalah daripada siap menang. Menurut Eggi, keikutsertaannya sebagai peserta Pilkada Jatim kali ini lebih karena modal nekat.

“Kami ini pasangan nekat. Tidak punya uang, tidak punya kekuasaan, tapi nekat maju sebagai pasangan calon. Tapi, kami optimistis rakyat Jatim lebih percaya ter-hadap calon nonparpol dan memberikan kesempatan kepada Eggi-Sihat,” katanya. (ant/beth)

JELANG PEMILUKADA JATIM

Tiga Cagub Ikrar Damai di Hadapan Bawaslu

RABU 31 JULI 2013 NO. 0171 | TAHUN II2 SUMENEP

Ketua FKMS Eko Wahyudi mengatakan kedatangannya ke kejari untuk mempertan-yakan beberapa kasus. Baik kasus lama seperti pen-gadaan lahan SMA Batuan, pugar, raskin maupun kasus terbaru adalah tentang dana PI PT Wus.

Sebab, munurutnya, hing-ga akhir bulan Juli sepertinya tak ada niat baik dan keseriu-san dari kejari untuk menye-lesaikan kasus tersebut. “Bisa

dilihat dan cermati sendiri, apa ada kasus-kasus itu sele-sai, tidak ada. Semunya nihil. Padahal sudah menjelang bu-lan Agustus. Tetapi sejauh ini satupun tak ada perkemban-gan,” katanya, Selasa (30/7) kepada wartawan saat dite-mui usai menemui Kajari.

Eko menilai Kejari sudah tidak mampu lagi menangani kasus-kasus tersebut. Menu-rutnya, lebih baik dilimpah-kan saja ke Komisi Pember-

antasan Korupsi (KPK) agar tidak selalu beralasan selalu berada dalam proses penye-lidikan. “Setiap saya ketemu pihak Kejari selalu bilang, kalau tidak proses penye-lidikan adalah proses peny-idikan, tetapi sampai hari ini tak satu pun kasus yang kita perjuangkan dapat diselesai-kan oleh kejari,” tambahnya.

Kejari juga terkesan kurang serius dalam mengu-rus beberapa kasus tindak pi-dana korupsi. “Makanya bagi saya lebih baik bilang kepada kami bahwa kejari sudah tidak mampu masih belum bias. Hanya pasar saja, itu pun harus menunggu lama,” ujarnya.

Kepala Kejari, Bambang Hartoto, usai menemui ma-

hasiswa mengaku apresiatif dengan langkah-langka ma-hasiswa. Sebab, menurutnya, kejari merasa terus diawasi, termasuk merasa diingatkan oleh mahasiswa.

“Saya bersyukur alham-dulillah teman-teman ma-hasiswa memberikan suport positif bagi saya terkait men-genai masalah pemberan-tasan tindak pidana korupsi. Paling tidak, ini menjadi evaluasi bagi kejari untuk menseriusi beberapa kasus yang telah masuk pada ke-jaksaan,” katanya kepada wartawan.

“Terus kaitannya dengan masalah PI yang mahasiswa tanyakan, saya merasa men-dapat masukan dari teman-teman mahasiswa untuk

melengkapi proses penye-lidikan ini, dan mahasiswa juga menyadari betapa ru-mit dan jelimetnya masalah ini sehingga mereka terus mempertanyakan bagaima-na perkembangan dari kasus PI,” jelasnya saat di-tanya perkembangan kasus tersebut.

Soal penilaian mahasiswa bahwa kejari terkesan lam-ban dan kurang serius men-gusut tuntas tindak pidana korupsi, Bambang Hartoto menegaskan bahwa selama ini kejari sudah melakukan proses penyelesaian terha-dap beberapa kasus tersebut.

“Saya tadi katakan ke-pada mereka kalau temen-teman serius, maka saya juga sangat serius lagi ka-

rena ini masalah keuangan negara dan juga menyang-kut kepentingan masyarakat banyak,” terangnya.

Bentuk Tim BerlapisBambang Hartoto men-

jelaskan bahwa upaya serius untuk menyelesaikan semua tindak pidana korupsi, ke-jari telah membentuk tim berlapis. “Kami sudah ben-tuk tim untuk melakukan proses penyelidikan. Bahkan kami sudah bentuk tim ber-lapis dalam hal ini, artinya usaha ini untuk mengukur sejauh mana saya akan terus mengejar itu,” jelasnya.

Tim berlapis yang diben-tuk oleh Kejari adalah terdiri dari kasi ke kasi. “Termasuk saya juga lapisi dengan Kasi

Pidum dan kasi-kasi yang lain untuk memback-up ini, sekaligus bentuk keseriusan saya dalam persoalan PI. Namun, tim berlapis yang saya bentuk bukan berarti masalah-masalah yang lain tidak saya seriusi, pasti saya seriusi juga, cuma masalah PI ini erat kaitannya dengan perusahaan-perusahaan as-ing,” tandasnya.

Kini, dalam proses penye-lidikan, Kejari sudah melaku-kan pemeriksaan terhadap 8 orang untuk mendapatkan titik terang atas kasus PI. “Soalnya hal ini, statusnya masih belum naik ke penyidi-kan. Tetapi kami sudah mulai kantonfi data-data terkait masalah PI ini,” terangnya. (sym/mk)

Mahasiswa Nilai Kejari Kurang SeriusSUMENEP- Mahasiswa yang tergabung dalam Forum Kaukus Mahasiswa Sumekar (FKMS), Selasa (30/7) kembali mendatangi Kejaksaan Negeri setenpat. Mereka kembali mempertanya-kan perkembangan beberapa kasus yang sempat disampaikan beberapa waktu lalu.

SUMENEP – Dalam razia gabungan Satpol PP, Selasa (30/7), tertangkap enam perem-puan yang diduga pekerja seks komersial (PSK) di Warung Ma-kan Kramat, Jalan Pamekasan-Sumenep, Kecamatan Saronggi. Mereka diduga tetap melayani para hidung belang sekalipun bupati telah mengeluarkan su-rat edaran tidak adanya praktik prostitusi selama bulan Rama-dhan.

Pantauan Koran Madura, razia gabungan ini dilaku-kan di empat titik diberbagai wilayah Kabupaten Sume-nep. Semuanya berpusat di Kecamatan Saronggi. Namun dari sejumlah titik yang diten-garai masih aktif melakukan bisnis prostitusi, hanya di satu titik saja tim gabungan berhasil menggerebek tempat yang diduga dijadikan prosti-tusi, yakni di Warung Makan Keramat. Enam perempuan itu langsung dibawa ke Kan-tor Rehabilitasi Dinas Sosial Kabupaten Sumenep untuk diproses lebih lanjut.

Herman Irawan, Kasi Sa-mapta dan Sarana Vital Satpol PP Kabupaten Sumenep, men-gatakan, pihaknya dalam mel-akukan razia mendapati enam perempuan yang diduga mel-akukan pelanggaran tuna susila (PSK). Tetapi, menurut keter-anagan Hermawan, yang benar-benar mengaku PSK hanya ber-jumlah tiga orang. Sedangkan

tiga perempuan yang mengaku PSK itu berasal dari wilayah Jepara, Pekalongan dan Batang-Batang Sumenep.

“Razia ke sejumlah ti-tik sebenarnya berdasarkan dari laporan langsung dari masyarakat. Menurut mereka di beberapa titik ini seringkali ada perempuan-perempuan ber-keliaran, terutama di Warung Kramat, Jalan Raya Sumenep-Pamekasan Kecamatan Sarong-gi ” jelas Herman.

Herman menegaskan bahwa setelah ini pihaknya masih akan melakukan ope-rasi PSK ke berbagai tempat. “Target operasi selanjutnya akan bergerak ke lokasi lain yang ditengarai menjadi sa-rang mesum dan miras di kota Sumenep,” tambahnya.

Sementara pada waktu bersamaan, Kabid Tuna Pen-yandang Cacat, Tuna Susila dan Sosial Dinas Sosial Kabu-paten Sumenep, Aries Dedy S, menyatakan, pada bulan Ramadhan berdasaran lapo-ran, ternyata masih banyak tempat yang disinyalir masih aktif melakukan kegiatan bis-nis esek-esek. Oleh karena itu, dinsos bekerjasama dengan Satpol PP dan pihak kepoli-sian melakukan razia disejum-lah titik yang rawan terjadinya sarang prostitusi.

“Iya, berdasrkan laporan, ternyata pada bulan puasa, masih banyak tempat-tempat

yang ditengarai membuka bis-nis esek-esek. Maka dari itu, kami bekerja sama dengan Satpol PP langsung menuju tempat tersebut,” katanya ke-pada wartawan.

Enam perempuan terjar-ing razia tersebut adalah M dan SP dari Jepara, E dari Batang-Batang, K dan SF dari Kecamatan Batuputih, dan TA Kecamatan Saronggi.

Ketika ditanya lebih jauh apakah dari keenam perem-puan tersebut merupakan wa-jah lama, Aries Dedy S men-jelaskan bahwa dari keenam perempuan yang diduga berprofesi sebagai PSK di ini merupakan wajah baru. “Iya, dari hasil pengamatan kamai, mereka masih wajah baru,” imbuhnya.

Sementara dalam bulan Ramadan ini, Dinas Sosial sendiri baru satu kali mel-aksanakan razia gabungan. ”Selama bulan puasa baru kali ini kami melakukan ra-zia terhadap PSK, tapi kalau sebelumnya, kami sudah ser-ing melakukan razia bersama tim gabungan dari Satpol PP,” terangnya.

Ketika disinggung men-genai tindak lanjut dari hasil penjaringan PSK ini, keenam perempuan ini akan masuk dalam proses pembinaan dan rehabilitasi sebelum Dinsos memulangkan mereka ke ru-mah masing-masing. (sym/mk)

BULAN PUASA

Enam Terduga PSK Terjaring Razia

RAZIA. Satuan Polisi Pamong Praja saat mengamankan enam perempuan yang diduga sebagai pekerja seks komersial (PSK) di salah satu rumah makan, di Kecamatan Saronggi, Sumenep, Selasa (30/7)

SUMENEP – Tingginya ombak di Perairan Goa-Goa, Kecamatan Raas, menelan korban. Tiga pelajar sebuah SMA di Kalianget yang hen-dak berlebaran bersama ey-angnya di Goa-Goa teggelam.

Ketiga pelajar tersebut bernama, Rudi (17), Halidi (16) dan Lasma (18). Ketiga pelajar tersebut terlempar dari kapal saat diterjang om-bak besar di Perairan Goa-Goa, Selasa (30/7) sekitar pukul 2.00 dini hari.

Tiga pelajar yang hilang tersebut bermaksud berle-baran di rumahnya neneknya di Desa Goa-goa. Namun di tengah perjalanan, perahu yang mereka tumpangi di ha-dang ombak, dan menyebab-kan ketiga pelajar tersebut terlempar ke laut.

Hingga berita ini ditu-lis pukul 12.00, keberadaan tiga korban belum diketahui. Pihak kepolisian Polsek Raas bersama pemilik kapal yang ada di daerah tersebut sudah

melakukan pencarian mu-lai pagi hari, namun belum membuahkan hasil.

Mendapat laporan adanya tiga pelajar yang tenggelam, Kapolres Sumenep, AKBP Marjoko, langsung mener-junkan 5 anggota polair ke TKP. Tidak hanya itu, Kapol-res juga meminta Kapolsek Raas melakukan reka ulang terhadap penumpang kapal yang selamat.

”Kami sudah mener-junkan lima anggota polair ke lokasi untuk membantu polsek serta pemilik perahu yang melakukan pencarian korban tenggelam,” katanya, Selasa (30/7).

Lebih lanjut Marjoko mengatakan, berdasarkan in-formasi yang diterima pihak kepolisian, awalnya tidak diketahui adanya penumpang kapal yang hilang. Namun, berdasarkan laporan dari pihak keluarga korban yang ikut serta dalam kapal terse-but baru diketahui adanya

penumpang yang hilang.Polsek Raas yang men-

erima laporan langsung mel-akukan olah TKP dan akh-irnya memastikan jika ketiga pelajar tersebut benar-benar hilang dan diduga terlempar dari atas perahu. Selain itu, diketahu juga jika tiga pelajar tersebut tidur di atas kapal saat ombak besar menerjang KM Layar Mandala.

“Awalnya itu laporan ke-luarga korban, kami langsung perintahkan Kapolsek untuk olah TKP dan diketahui jika ketiga korban sebelumnya tertidur” tandasnya.

Sedangkan terkait proses pencarian ketiga korban, Mar-joko mengatakan penyisiran dilakukan di sepanjang rute perjalan dan sesuai arah mata angin. Namun, dia memasti-kan tidak akan ada penyela-man sebab kondisi gelombang di perairan sekitar TKP saat ini masih berbahaya.

Sementara 29 penumpang kapal yang selamat, hingga

saat ini masih di tampung di rumah kapala Desa Goa-Goa sambil menunggu perkem-bagan hasil tiga korban yang hilang. Sementara keluarga korban dan sejumlah per-sonel dari kepolisian, masih melakukan pencarian terha-dap tiga korban tersebut.

Dari penuturan Jamal, paman korban, Rudi berang-kat ke Goa–Goa untuk ber-lebaran bersama neneknya, karena sebelumnya korban pernah berjanji jika lebaran tahun ini dirinya akan ber-lebaran di rumah neneknya. Ia berangkat dari Pelabuhan Kangean, Senin (29/7) pukul 17.00 menju Pulau Goa-goa.

Ditambahkan Jamal, di-rinya mendapat informasi langsung dari Busama, pe-milik kapal, bahwa Rudi ter-lempar dari kapal dan hilang, Selasa (30/7) sekitar 7 pagi. “Kami dapat informasi dari pemilik Kapal, Kejadian seki-tar pukul 1 atau pukul 2 dini hari,” kata Jamal. (edy/mk)

MUDIK

Tiga Pelajar Tenggelam di Perairan Goa-Goa

SUMENEP– Tiga jalur utama mudik di Kabupaten Sumenep hingga saat ini be-lum diperbaiki. Pengendara yang hendak melitasi jalan tersebut harus ekstra hati-hati karena kondisi jalan ru-sak parah.

Tiga jalur mudik terse-but Longos-Candi Kecamatan Gapura, Lalangon-Banasare Kecamatan Rubaru, dan jalur lapangan Bandara Trunojoyo Sumenep. Pada musim mudik jalan tersebut biasanya dilin-tasi banyak kendaraan.

Kepala Dinas PU Bina Mar-ga saat dihubungi menjelas-kan, memang terdapat sejum-lah jalan yang belum dapat diperbaiki. Namun, ia tidak menyebutkan secara detil dae-rah mana saja jalan yang rusak

parah selain tiga jalur utama kabupaten tersebut.

Dewan pesimis PU Bina Marga bisa menyelesaikan perbaikan jalan sebelum lebaran. “Mustahil sebelum lebaran ini pemerintah se-tempat dapat menuntaskan perbaikan tiga jalur utama ka-bupaten yang rusak parah itu. Sebab, selain baru saja proses tendernya selesai juga terd-esak dengan mepetnya waktu. Ditambah lagi masa libur leb-aran,“ kata anggota Komisi C DPRD Sumenep Iskandar, Se-lasa (30/7).

Selain itu kendala bahan-bahan material. Curah hujan beberapa waktu lalu membuat jalanan becek sehingga mobil-mobil pengangkut bahan me-terial tidak lancar. Sehingga

berakibat terhadap kelancaran perbaikan infrastruktur jalan di Sumenep.

“Ya dimungkinkan yang menghambat proses per-baikan jalan lantaran tidak adanya bahan-bahan material. Dimungkinkan rekanan yang menanganinya keterbasan fi-nansial untuk menyelesaikan jalan tersebut,“ katanya.

Disinggung kaitannya de-ngan nasib para pemudik leb-aran kali ini, Iskandar hanya bisa menyarankan agar peng-endara tetap waspada bilama-na melintas dijalur tersebut. sebab, jalan belum bisa diper-baiki. ”Ya bagaimana lagi, sebab sudah pasti jalan rusak tidak akan dapat diperbaiki sebelum hari H Idul Fitri ini, “ tuturnya. (sai/mk)

INFRASTRUKTUR

Tiga Jalur Mudik Belum Diperbaiki

SUMENEP - Komisi Pemili-han Umum (KPU) Kabupaten Sumenep mencoret salah satu bakal calon anggota legislatif dari Partai Kebangkitan Bang-sa (PKB) yang tercatat sebagai caleg sementara (DCS). DPC PKB setempat siap mengganti caleg tersebut.

Wakil Ketua DPC PKB Sumenep Dulsiam memasti-kan akan segera menyampai-kan nama baru sebagai peng-ganti dari bacaleg yang dicoret oleh KPU karena dinilai ber-masalah. Nama yang disiapkan itu merupakan dari kader sendiri. Sebelum diputuskan penggantinya, ada sejumlah

nama yang telah disiapkan hingga akhirnya mengerucut pada satu nama.

‘’Kami sudah menyiapkan nama pengganti bacaleg yang dicoret dari DCS oleh KPU itu. Penggantinya dari kader PKB sendiri dan penggantian ini juga melalui proses selek-si seperti calon yang lainnya, dan pasti kami mempertim-bangkan elektabilitas calon,’’ kata Dulsiam kepada warta-wan, Selasa (30/7).

Dulsiam menjelaskan, meski nama pengganti itu su-dah ada, tapi pihaknya enng-gan menyebutnya dengan alasan akan menyerahkan

nama pengganti itu terlebih dahulu kepada KPU setempat. ‘’Untuk sementara ini, kami belum bisa mengumumkan nama pengganti dari yang di-coret itu,’’ jelasnya.

Pihaknya menerima kepu-tusan KPU yang mencoret salah satu bacalegnya, sebab semua keputusan terkait hal itu merupakan kewenangan KPU. Tentunya, keputusan KPU itu sudah melalui prose-dur yang benar. Dan dia me-mastikan, akan menyerahkan nama pengganti tersebut pada tanggal 2 Agustus mendatang ke KPU. ‘’Insya Allah tanggal 2 Agustus kami serahkan nama

itu ke KPU,’’ paparnya.Sebelumnya, komisioner

KPU Sumenep, Hidayat Andi-yanto, mengatakan, KPU men-coret salah satu bacaleg yang terdaftar di DCS di dapil 4 de-ngan nomor urut 4 lantaran ada masukan dari masyarakat karena yang bersangkutan pernah terlibat kasus pidana.

‘’Setelah mendapatkan laporan dari warga, kami langsung mencari kebenaran-nya dan ternyata benar. Ke-mudian kami mencoret nama tersebut dan menyampaikan pada partai pengusungnya,’’ jawab Didik, sapaan akrab Hi-dayat Andiyanto. (rif/mk)

BACALEG DICORET

PKB Siapkan Pengganti Bacaleg yang Dieleminasi

Pengendara sepeda motor melintasi jalan berlubang yang menghubungkan Kudus - Pati di kawasan Jekulo, Kudus, Jateng, Jumat (19/7). Jalan alternatif yang biasa digunakan untuk menghindari kemacetan di jalur pantura Kudus - Pati tersebut mengalami kerusakan di sejumlah titik.

RABU 31 JULI 2013 NO. 0171 | TAHUN II 3

SUMENEP- Pemerintah Kabupat-en Sumenep menyerahkan bantuan berupa beasiswa kepada 10 pelajar terbaik. Penyerahan beasiswa kepada 10 pelajar terbaik sengaja diserahkan oleh pemkab karena mereka telah berhasil menjalani tes masuk seleksi interview final dalam program bea-siswa hasil kerja pemkab dengan PT Titi Sampurna dan The University of Petroleum. Petroleum sendiri merupa-kan salah satu Centre of Knowledge yang secara khusus memang fokus di bidang energy, khususnya migas.

Penyerahan kepada sepuluh pelajar terbaik secara istimewa di-berikan langsung oleh Bupati Sume-nep, Abuya Busyro Karim di Pondopo Agung Kabupaten Sumenep pada Se-lasa (30/7) bersamaan dengan acara Safari Ramadhan dan Buka Bersama dengan semua jajaran pemerintahan Kabupaten Sumenep. Termasuk juga bersama puluhan anak yatim.

Menurut Direktur PT WUS, Si-trul Arsy, 10 pelajar terbaik memang layak menerima beasiswa tersebut karena mereka berhasil menyisikan ribuan siswa yang mengikuti tes masuk seleksi yang dilaksanakan beberapa waktu lalu. Penyerahan beasiswa ini tak ada tujuan lain se-lain untuk meningkatkan SDM Kabu-paten Sumenep ke depan.

Pada hari Kamis (18/7) kemarin sudah selesai penandatanganan kon-trak kerjasama dengan Pinpas dari kerajaan Inggris. “Mereka memang layak menerima beasiswa untuk bela-jar di UP Yogyakrata, karena mereka sudah berhasil menyisikan ribuan siswa yang ikut tes seleksi masuk,” katanya kepada Koran Madura.

Dia menambahkan bahwa peny-erahan terhadap 10 pelajar terbaik Sumenep merupakan hasil kerja sama PT WUS dengan PT Titis Sam-purna, Jakarta dalam rangka pen-ingkatan SDM Kabupaten Sumenep tentang perminyakan dan migas. “Dan kami sudah melakukan perjan-jian kesepakata (MoU) dengan UP

Yogjakarta,” imbuhnya.Sementara, Direktur Titis Sampu-

na, Dicky Ahmad Gustyana menjelas-kan bahwa pemberian beasiswa untuk 10 pelajar terbaik untuk menempa pendidikan di UP Yogyakarta tidak ada maksud lain kecuali untuk memajukan daerah. Termasuk untuk memberikan kesempatan untuk pendidikan dan kesempatan pekerjaan untuk mereka. “Karena kami melihat di Madura itu pu-nya banyak bakat dan potensi. Ting-gal bagaimana itu semua mendapat kesempatan. Paling tidak, dari setelah kemarin mereka selesai tes, bisa terus menjaring anak-anak yang mempun-yai kualifikasi,” katanya.

Ketika ditanya lebih jauh apa-kah untuk tahun-tahun selanjutnya program ini akan tetapi dilanjutkan, Dicky menyatakan bahwa menu-rut rencana akan tetap dilanjutkan. “Tetapi kita akan melihat dulu evalu-asinya, gimana. Termasuk bagaima-na pola dan orientasi pendidikannya apa sesuai standar kualifikasi, baru kami akan melanjutkan kerja sama ini,” terangnya. (sym)

SUMENEP

UMENEP – Perhatian Bupati A. Busyro Karim terhadap kaum dhuafa patut ditiru. Buktinya, se-lama lima hari orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep itu melakukan silaturrahmi de-ngan para kaum dhuafa dan fakir miskin. Termasuk, juga dengan sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama.

Silaturrahmi itu digelar dalam lima titik wilayah kerja bupati. Yakni, di Kecamatan Kota, Ganding, Ambunten, Lenteng dan Gapura. Wakil bupati (Wabup) Sumenep Soengkono Sidik ikut mendampingi pada acara dimaksud. Termasuk, sejumlah SKPD (satuan kerja perangkat daerah) di lingkungan Pemkab Sumenep.

Pada acara itu, bupati juga mem-berikan santunan kepada kaum dhuafa. Bantuan itu berupa sembako dan sejum-lah uang, sejumlah peralatan seperti alat budidaya dan pasca panen lebah madu. Juga, dana hibah pada kesempatan ikut digelontorkan kepada UKM melalui dinas koperasi dan UKM.

Tidak hanya itu, bantuan untuk pondok pesantren (ponpes), masjid dan mushalla juga diserahkan pada acara silaturrahmi. Itu dilakukan untuk mempermudah pemberian bantuan kepada penerima manfaat. Sebe-narnya, masih banyak bantuan-bantuan lain yang diserahkan pada acara silaturrahmi itu.

Bupati Sumenep A. Busyro Karim dalam sambutannya menjelaskan,acara silaturrahmi semacam ini sangat pent-ing dilakukan. Untuk menambah suasan keakraban dan kebersamaan antar sejumlah elemen masyarakat. ”Tentunya,

dengan komitmen membangun Sume-nep kepada yang lebih baik. Sebab, pembangunan Sumenep merupakan tugas bersama,” katanya.

Mantan Ketua DPRD Sumenep dua periode ini mengungkapkan, pihaknya berharap bantuan yang diberikan kepada masyarakat, kepada masyarakat, baik untuk lembaga keagamaan, kelompok tani (poktan) dan sebagainya bisa dimanfaat-kan sebaik-baiknya. ”Semoga, bisa ber-manfaat. Diperuntukkan sesuai dengan kepentingannya,” ucapnya.

Orang nomor satu dilingkungan Pem-kab Sumenep ini menuturkan, pemkab memang memiliki kepedulian yang besar terhadap masalah sosial. Apalagi, saat ini memang sudah dibentuk BAZ (badan amil zakat). ”BAZ ini memang sengaja, dan dananya disalurkan kepada yang berhak,” ungkapnya dengan santai. (adv/yat)

Bupati Santuni Kaum DhuafaMANTAP. Bupati Sumenep A. Busyro Karim saat memberikan bantuan saat acara slaturrahmi di Pendapa Bupati beberapa waktu lalu.

S

SOSIAL. (1) Bupati Sumenep A. Busyro Karim saat memberikan bantuan kepada kaum dhuafa di kecamatan Kota. (2) Bupati Sumenep saat memberikan bantuan mushalla dan masjid kepada penerima di kecamatan Ambunten. (3) Bupati saat memberikan bantuan kepada masyarakat. (4) Bupati Sumenep saat memberikan bantuan benih di kecamatan Lenteng.

Pemerintah Serahkan 10 Beasiswa

Arisanti Oktavia Dewi(SMAN 1 Sumenep)

Novita Ratna Dila (SMA 2 Sumenep)Ikromil Fawaid (MA Al Karimiyah)

Nurfatun Munawarah (SMAN 1 Arjasa) Fawaidus Salam

(MA Sumber Payung)

Rina Hartatik (MA Al Karimiyah)Adib Mahbub Barzanji

(SMA Batuan)

Sufi Amaliyah (SMAN 1 Kalianget)Zainal Arifin (SMA PGRI 1)

Sirrul Bari (MA Al Karimiyah)

10 PENERIMA BEASISWA

Jurusan Manajemen

Jurusan Psikologi Umum

Jurusan Ilmu Hukum

Jurusan Teknik Mesin

SUMENEP – Puluhan warga Desa Lenteng Barat Kecamatan Lenteng, men-datangi Mapolres Sume-nep, Selasa (30/7). Warga melaporkan aparat desa setempat yang diduga melakukan pemotongan dana BLSM. Penerima manfaat saat menerima bantuan kompensasi tersebut beberapa waktu lalu tidak menerima utuh.

Informasi yang dihimpun Koran Madura, sekitar separuh dari 1016 penerima manfaat hanya menerima Rp 200 ribu. Pemotongan itu dilakukan de-ngan cara aparat desa menda-tangi rumah penerima manfaat untuk meminta uang sebesar Rp. 100 ribu dari uang yang telah diterima dari kantor pos sebesar Rp 300 ribu.

Alasan pemotongan itu akan dipergunakan untuk pembangunan balai desa yang baru. Sebab, kondisi balai yang lama sudah memprihatinkan. Namun, warga mengaku tidak rela dan melaporkan kasus tersebut ke polisi.

Kordinator Aksi Forum Pedu-li Rakyat (FPR) Sumenep, Hoi-russholeh, mengatakan, pihanya sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh aparat Desa Lenteng Barat. Tindakan itu di-anggap tidak rasional. ”Alasan itu dialakukan dengan berdalih akan digunakan untuk pembangunan balai desa yang baru. Padahal, pembangunan balai desa itu telah ada anggaran tersendiri yang bersumberkan dari ADD,” katanya, Selasa (30/7).

Hoir, panggilan Hoiruss-holeh, menilai, tindakan yang dilakukan oleh aparat desa tersebut telah memenuh unsur

tindak pidana korupsi. Sebab, tidankannya dapat merugikan negara. ”Kami hanya minta keadilan saja ke sini. Jika hanya seperti ini terus, maka kami khawatir hanya akan dijadikan banjakan saja,” terangnya di Mapolres.

Laporan tersebut sudah ked-ua kalinya. Pada saat pertama kali melaporkan kasus tersebut, pihaknya mengaku kecewa ka-rena merasa tidak digubris oleh Unit Tipikor Polres Sumenep, dengan alasan masih belum cukup bukti. ”Maka sebab itu kami kembali lagi dengan mem-bawa bukti termasuk penerima itu sendiri,” tambahnya.

Dia berharap, polisi segera melakukan penyedikan terhaap dugaan pemotongan dana BLSM tersebut. ”Kami harapkan Polres Sumenep tidak pandang bulu dan tegas dalam menegakkan hukum,” tukasnya.

Sementara Kasat Reskrim Polres Sumenep AKP Bam-bang Suprianto menjelaskaan, pihaknya pernah menolak laporan yang dilakukan oleh FPR beberapa saat yang lalu.

”Sebelumnya karena pihak

pelapor masih belum membawa bukti, terpaksa kami menolak dan menyuruh untuk mengan-tongi bukti-bukti yang kongkret terlebih dahulu,” katanya.

Lebih lanjut Bambang men-gatakan, pihaknya berjanji akan segera memproses kasus dugaan pemotongan BLSM itu. ”Oleh karena pelapor telah membawa daftar peneriama BLSM se-Desa lenteng Barat, maka kami lang-sung memerikasa penerima BLSM,” tegasnya.

Bambang mengatakan, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Unit Tipikor Sumenep, akan menentu-kan tindakan yang dilaki-kan oleh oknum aparat desa Lenteng Barat itu. ”Hasilnya nanti akan diketahui setelah pemeriksaan,” ungkapnya.

Pantaun Koran Madura, lima orang penerima BLSM yang telah disunat oleh apara-tur desa itu diperiksa oleh Unit Tindak Pidana Korupsi Polres Sumenep. Hingga berita ini ditulis pukul 14.00, pemerik-saan terhadap kelima penerima BLSM itu masih belum selesai. (edy/mk)

Dugaan Pemotongan BLSM Dipolisikan

LAYANAN DIPERSEMBAHKAN OLEH PT. WIRA USAHA SUMEKAR (wus) KABUPATEN SUMENEP

RABU 31 JULI 2013 NO.0171| TAHUN II4 PAMEKASAN

Oleh karenanya, ia memastikan persediaan beras aman dan masyarakat tidak perlu panik, kendatipun konsumsi beras akan meningkat selama lebaran.

SINDIKAT SABU ANTAR NEGARA. Kapolres Aceh Timur AKBP Muhajir, S.Ik (kiri) memperlihatkan barang bukti (BB) 3,5 kilogram sabu seharga Rp3,5 miliar dan tersangka SA bin MY (sebo) yang ditangkap dalam sebuah penggerebekan di Desa Meudang Ara, Kecamatan Nurussalam (Bagok), Aceh Timur, Provinsi Aceh, Selasa (30/7) pagi. Tersangka merupakan anggota jaringan narkoba Aceh antar negara Asia Tenggara, seperti Thailand, Malaysia dan Singapura.

PAMEKASAN - Perum Bulog Sub-Divre XII Madu-ra, Jawa Timur, menyatakan persediaan beras di Pulau Garam itu untuk kebutuhan Lebaran dipastikan cukup, bahkan diperkirakan hingga enam bulan ke depan.

“Persediaan beras un-tuk enam bulan ke depan ini khusus untuk persediaan ke-tahanan pangan saja, belum termasuk beras rutin yang biasa dikeluarkan setiap bulan seperti raskin,” kata Kepala Bulog Sub-Divre XII Wilayah Madura Haryono, Rabu..

Oleh karenanya, ia me-mastikan persediaan beras aman dan masyarakat tidak perlu panik, kendatipun kon-sumsi beras akan meningkat selama lebaran.

Selain itu, sambung Haryono, Bulog juga telah mendistribusikan bantuan beras bagi warga miskin

(raskin) ke-13 dan bantuan raskin ke-14 sejak 13 Juli 2013.

“Hingga saat ini raskin yang kami distri-busikan telah terealisasi sebanyak 3.892 ton,” kata Haryono.

Rinciannya di Kabupat-en Bangkalan hingga kini telah terdistribusi sebanyak 1.741 ton, Sampang 255 ton, Pamekasan sebanyak 747 ton dan di Kabupaten Sumenep telah terdistribusi sebanyak 1.149 ton.

“Kami menargetkan dis-tribusi raskin ke-13 dan ke-14 ini akan selesai sebelum Lebaran, termasuk distri-busi raskin reguler, sehingga masyarakat bisa memanfaat-kannya untuk kebutuhan Lebaran,” katanya menjelas-kan.

Di Madura, RTS pener-ima bantuan raskin, kali ini akan menerima jatah tiga kali yakni raskin ke-13 dan raskin ke-14, serta jatah raskin reguler yang biasa diberikan setiap bu-lan.

Sementara total jum-lah rumah tangga sasaran penerima manfaat ban-tuan raskin di empat ka-bupaten di Madura seban-yak 396.489 RTS dengan jatah raskin sebanyak 59. Rinciannya, di Kabu-paten Bangkalan seban-yak 85.068 RTS, Sampang 108.647 RTS, Pamekasan 86.397 RTS dan Kabu-paten Sumenep sebanyak 116.376 RTS. (ant/rah)

KEBUTUHAN LEBARAN

Persediaan Beras di Madura Dipastikan Cukup

Mereka mengeluhkan memrotes penyaluran dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di desanya yang dinilai penuh dengan pe-nyelewengan.

Salah satunya, banyak warga yang menerima kartu BLSM namun tidak terdaftar di papan pengumuman desa sehingga pihak desa tidak mencairkannya. Sebaliknya, pemerintah desa menyalur-kan kepada terdaftar di papan pengumuman penerima meski mereka tidak menerima kartu BLSM.

Selain itu, mereka juga mengeluhkan pemotongan bantuan tersebut oleh aparat desa sebesar Rp100 ribu setiap penerima, dengan alasan untuk pemerataan. Namun, ternyata pemerataan tersebut tidak direalisasikan.

Jumlah penerima BLSM di desa tersebut kurang lebih sekitar 1.300 kepala keluarga dari jumlah penduduk seban-yak 6.700 keluarga. Jumlah peneriman BLSM lebih rendah dari data penerima raskin di desa tersebut yang mencapai 3000 rumah tangga sasaran.

Juru bicara warga Banyu-pelle Mohammad Toyyib meminta Komisi D DPRD menindaklanjuti pengaduan itu karena menilai penyalu-

ran BLSM tersebut sarat pe-nyelewengan.Dirinya kha-watir, dana hasil pemotongan BLSM tersebut juga dise-lewengkan.

Warga lainnya, Arsudi mengaku keberatan dengan pemotongan tersebut, karena bantuan itu merupakan hak warga yang masuk dalam daftar penerima. Alasan un-tuk pemerataan itu terkesan dibuat-buat dan dipaksakan. Karenanya, ia meminta dana yang dipotong itu dikemba-likan.

Ketua Komisi D DPRD Pamekasan,Makmun men-gatakan akan menindaklan-juti laporan tersebut. Dalam waktu dekat, komisinya akan memanggil Kepada Kepala Banyupelle dan akan diper-temukan dengan masyarakat yang mengadu.

Hal itu dilakukan untuk mendapatkan informasi yang berimbang, sehingga keputu-san yang diambil sesuai de-ngan kondisi yang sebenarnya dan tidak bersifat sepihak.

Menurut politisi Partai Ke-bangkitan Nasional Ulama itu, pemotongan bantuan tersebut tidak dibenarkan, sekalipun untuk alasan pemerataan. Sebab, pada dasarnya bantu-an tersebut harus disalurkan kepada penerimanya secara

utuh.Kasus amburadulnya

BLSM di kabupaten ini, tidak hanya terjadi di satu desa. Kejadian serupa hampir dite-mukan di semua desa. Bahkan lebih parah lagi ada desa yang memotong BLSM dengan dalih untuk membangun balai desa.

Permasalahan lain dalam penyaluran BLSM yakni tidak

tepat sasaran dan minimnya penerima bantuan. Dampa-knya sejumlah kepala desa menyatakan menolak men-yalurkan bantuan yang meru-pakan kompensasi kenaikan BBM tersebut.

Berdasarkan data dari kan-tor PT. POS Pamekasan dike-tahui ada lima desa di Kabu-paten Pamekasan yang hingga

saat ini belum menerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).

Kelima desa tersebut mas-ing-masing Desa Campor Ke-camatan Proppo, Desa Bukek Kecamatan Tlanakan, Desa Padelegan Kecamatan Pade-mawu, Desa Larangan Luar dan Desa Kaduara Barat Kecamatan Larangan. (awa/muj/rah)

Warga Banyupelle Adukan Dugaan Penyimpangan BLSMPAMEKASAN - Puluhan warga Desa Banyupelle, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, Selasa (30/7), mendatangi ruang Komisi D DPRD pamekasan.

PAMEKASAN - Sebagian logistik Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Timur sudah diterima Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pamekasan. Logis-tik itu mulai diterima pada Selasa (30/7) dan sebagian langsung didistribusikan ke Panitia Pemilihan Kecama-tan (PPK).

Diantara logistik yang sudah diterima itu adalah spanduk sosialisasi Pilgub Jawa Timur, Berita Acara Re-kapitulasi Perolehan Suara mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, desa, dan Tempat Pemungutan Suara. Semen-tara logistik lainnya masih be-lum diterima.

Sekretaris KPU Pame-

kasan, Bambang Khairul Huda mengatakan KPU Pamekasan saat ini sedang melakukan penyortiran semua logistik tersebut, sambil lalu menung-gu kedatangan logistik lain-nya. Bahkan menurutnya, se-bagian logistik tersebut sudah didistribusikan ke PPK.

Bambang menyatakan hasil koordinasi dengan KPU Jawa Timur, logistik lain yang akan segera tiba di Pamekasan adalah tinta. Diperkirakan tin-ta itu akan diterima hari ini, Rabu (31/7).

“Hasil Koordinasi tera-khir kami menyatakan tinta akan tiba besok (hari ini, Rabu (31/7), dan akan langsung dikirim ke masing-masing PPK,” katanya.

Sekalipun ada sebagian logistik yang sudah didis-tribusikan, pihaknya tetap melakukan komunikasi, untuk menjaga kemung-kinan adanya kekurangan logistik.

Bambang mengatakan berkas yang dikirim ke ting-kat kecamatan tersebut berisikan folmulir Model A berisikan daftar pemilih, For-mulir Tanda Terdaftar Seba-gai Pemilih (NCR), dan stiker tanda telah terdaftar untuk ditempel di rumah masing-masing pemilih.

Dalam pendistribusian itu, pihaknya menjamin kea-manan dan kenetralannya karena setiap petugas yang melakukan pengiriman, did-

ampingi oleh petugas kepoli-sian.

Bambang berharap sete-lah logistik ini diterima mas-ing-masing PPK, agar segera dikirim ke masing-masing Panitia Pemungutan Suara (PPS) sehingga dapat lang-sung melakukan pemutahiran data.

Seperti yang diketahui, pelaksanaan Pilgub Jatim akan berlangsung pada 29 Agustus mendatang. Ada tiga calon yang sudah ditetap-kan bertarung dalam pesta demokrasi tersebut, masing-masing pasangan Sukarwo-Saifullah Yusuf, Eggi Sudja-na-M.Sihat, dan Bambang Dwi Hartono-Said Abdullah.(awa/muj/rah).

PERSIAPAN PEMILUKADA

KPU Menerima Sebagian Logistik Pilgub Jatim

Diantara logistik yang sudah diterima itu adalah spanduk sosialisasi Pilgub Jawa Timur, Berita Acara Rekapitulasi Perolehan Suara mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, desa, dan Tempat Pemungutan Suara. Sementara logistik lainnya masih belum diterima.

PAMEKASAN - Dewan Perwakilan Rakyat Daeah (DPRD) Pamekasan meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat untuk melakukan pengawasan terhadap ak-tivitas di rumah sakit (RS) swasta di daerah itu.

Permintaan itu dinya-takan Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Khairul Kalam, setelah ada pengakuan dari Hasbullah, humas salah satu RS swasta bahwa hingga saat ini rumah sakit tempatnya bertugas masih belum me-miliki izin operasional seba-gai rumah sakit umum na-mun masih berstatus sebagai klinik bersalin.

Padahal, dilihat dari ak-tifitasnya tempat pelayanan kesehatan itu telah melayani pasien untuk semua pen-yakit layaknya rumah sakit umum, sehingga izin yang didimiliki sudah tidak sesuai peruntukannya. Mereka be-ralasan, izin operasional sebagai rumah sakit umum, masih dalam proses.

Menurut Khairul Kalam, kondisi seperti itu menuntut sikap tegas Dinas Kesehatan agar membatasi aktivitas klinik tersebut sebelum izin operasional sebagai rumah sakit umum telah dimiliki. Apalagi, pengelolanya telah menyatakan kesanggupan-nya untuk melengkapi segala kekurangan agar memenuhi

persayaratan.“Karena pihak sakit

swasta ini sudah ada kesang-gupan, saya berharap Dinkes membatasi aktivitas mereka sebelum izinnya dimiliki,” katanya, Selasa (30/7).

Kepala Dinas Kesehatan, Ismail Bey membenarkan sejumlah rumah sakit swas-ta itu beroperasi tanpa izin yang semestinya. Ismail ber-dalih, rumah sakit itu berop-erasi meski belum memiliki izin opersional sebagi rumah sakit umum karena izin ope-rasionalnya sedang dalam proses.

Seluruh berkas perizinan itu sudah diterima dan su-dah dikirim ke kantor Dinas Kesehatan Jawa Timur. Ren-cananya, dalam waktu dekat, tim dari Dinkes Jawa Timur akan melakukan pemerik-saan terhadap kelayakan ru-mah sakit swasta tersebut

“Berkasnya sudah kami kirim ke Dinkes Jawa Timur. Dan direncanakan, verifikasi atau penilaian kelayakan itu akan segera dilakukan dalam waktu dekat,” katanya.

Di Pamekasan sedikitnya ada empat rumah pelayanan kesehatan swasta yang men-jalankan aktifitas sebagai rumah sakit umum. Keem-patnya adalah yaitu Rumah Sakit Larasati, Rumah Sakit Assyifa, Mukti Husada, dan Klinik Aisyah. (CR-1/muj/rah)

KESEHATAN

DPRD Minta Dinkes Awasi RS Swasta

Dirut Jasa Raharja Budi Setyarso (kiri) secara simbolis memasangkan rompi pada dua petugas pengamanan Lebaran Jasa Raharja, di Jakarta, Selasa (30/7). Menghadapi Lebaran 2013, Jasa Raharja kembali menyelenggarakan serangkaian kegiatan Mudik Gratis, Pos Layanan Kesehatan Gratis, pemberian Traffic Cone, Rompi dan pemasangan Papan Peringatan.

RABU 31 JULI 2013 NO.0171| TAHUN II 5PAMEKASAN

STOP KEKERASAN TERHADAP ANAK SEPERTI YANG DIAMANATKAN OLEH UN-DANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK.

STOP KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA SEPERTI YANG DIAMANATKAN OLEH UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA.

SIDANG SIMULATOR SIM. Saksi Ahli Andi Hamzah memperlihatkan buku tentang undang-undang pencucian uang saat menjadi saksi sidang kasus dugaan korupsi proyek Simulator SIM dengan terdakwa Irjen Pol Djoko Susilo di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (30/7). Sidang tersebut menghadirkan empat saksi ahli meringankan terdakwa.

PAMEKASAN - Komisi A DPRD Pame-kasan meminta agar pengadaan administrasi PKK di Kecamatan Galis, yang ditentang 10 kepala desa di wilayah itu dibatalkan. Pihak kecamatan diminta untuk bermusyawarah terlebih dahulu sebelum mengambil kebija-kan.

Menurut anggota Komisi A DPRD, Su-harto, seharusnya ada musyawaroh dengan pihak kepala desa di kecamatan itu sebelum kebijakan itu dilaksanakan. Apalagi, sudah ada sejumlah desa yang memiliki administra-si PKK tersebut. Jika memang kebijakan itu diputuskan dengan melibatkan kepala desa, tidak mungkin ada kepala desa yang meno-lak. ”Kenyataan, ternyata ada yang menolak karena dianggap belum dimusyawarahkan,” katanya.

Seperti diberitakan, sepuluh kepala desa di Kecamatan Galis menolak pengadaan pa-pan administrasi tim penggerak PKK, karena program tersebut dinilai mubadzir dan tidak melalui musyawarah secara khusus dengan kepala desa.

Pengadaan papan dan administrasi PKK untuk 10 desa di kecamatan tersebut, dan-anya diambilkan dari anggaran Alokasi Dana Desa untuk program PKK sebesar Rp 650 ribu untuk masing-masing desa.

Pengadaan administrasi PKK tesebut, menurut camat setempat, Mohammad Ami-nullah, dalam rangka penyeragamaan data PKK, sehingga ada kesamaan antara desa yang satu dengan desa lainnya di wilayah itu.

Sebab, dia menilai, administrasi PKK di beberapa desa di kecamatan itu sudah tidak layak, tetapi masih terpampang di balai desa dan ada sebagian desa yang belum memiliki papan administrasi PKK.

Aminullah mengatakan keputusan pengadaan itu sudah dimusyawarah-kan dengan kepala desa melalui sebuah pertemuan, beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan itu disepakati untuk dilaku-kan pengadaan administrasi desa untuk mengganti yang sudah tidak layak dan melengkapi bagi desa yang belum memi-likinya.(awa/muj/rah)

DITOLAK SEJUMLAH KADES

Pengadaan Administrasi PKK Galis Sebaiknya Dibatalkan

PAMEKASAN - Seorang mantan anggota DPRD Pamekasan tersandung kasus penganiayaan dan berurusan dengan pihak kepolisian. Mantan ang-gota dewan berinisial SMW, 40, warga Dusun Nunggul, Kelurahan Gladak Anyar, Kecamatan Kota itu diadu-kan Basri Hidayat, 30, warga Desa Blumbungan, Kecama-tan Larangan ke polisi.

Kasus itu berawal dari perampasan motor yang dik-endarai mertua SMW oleh petugas penagihan di PT Adi-ra Finance Pamekasan pada Minggu (27/7).

Tidak terima dengan per-istiwa itu, SMW datang ke kantor Adira untuk mengam-bil kembali motor yang disita dan mengaku bahwa motorn-ya tersebut adalah miliknya. Sempat terjadi adu mulut antara bakal Caleg dari Partai Demokrat itu dengan Basri Hidayat.

Adu mulut memanas hingga akhirnya SMW me-mukul wajah Basri hingga mengalami luka. Kasus itu langsung dilaporkan ke Pol-res Pamekasan dengan tudu-han penganiayaan.

Kepala Sub Bagian Hu-mas Polres Pamekasan, Ajun Komisaris Maryatun, Selasa (30/7) mengatakan pada saat menyampaikan laporannya, korban belum mengetahui identitas pelaku pengani-ayaan.

Polisi menggunakan no-mor ponsel yang sebelumnya sempat menghubungi korban

sebagai petunjuk awal untuk mencari pelaku pengani-ayaan dan keterangan sejum-lah saksi.

“Kami akhirnya menda-pat informasi pelaku berada di sebuah tempat dan kami segera menjeputnya,” kata Maryatun.

Saat ini, kasus tersebut masih dalam penanganan.

Polisi sudah melakukan pemeriksaan awal terhadap pelaku maupun korban. Dan untuk memudahkan proses pemeriksaan, polisi terpaksa menahan SMW.

“Pelaku kami jerat de-ngan pasal 351 ayat 1 dengan ancaman maksimal 2 tahun 8 bulan penjara,” katanya. (CR-1/muj/rah)

KRIMINAL

Mantan Dewan Tersandung Kasus Penganiayaan

Akibat kejadian itu, selu-ruh bangunan berikut perabot rumah tangganya dan empat karung sak berisi uang ker-tas senilai Rp 500 juta, milik Mas’udi, yang berprofesi seba-gai tabib penyembuhan orang sakit, tidak terselamatkan.

Menurut sumber di lokasi kejadian, saat itu Mas’udi yang hidup sebatangkara ditinggal mati istri dan tanpa anak, kaget melihat api mengepul dari pla-fon rumahnya. Mas’udi kaget, karena ia tidak merasa men-yalakan kompor atau korek api. Kemudian Mas’udi berlari ke luar bukannya berteriak minta tolong, hanya lari terbirit-birit ke rumah tetangga mengatakan dirinya kena musibah dan me-minta bantuan.

Berselang tidak berapa lama, sejumlah warga berda-tangan membantu memad-amkan api, menggunakan air sumur dan mengambil dari kamar mandi tetangga seki-tar. Di antara warga berusaha mencari satu sak beras ber-isi uang kertas dan berhasil mengambil sebagian isinya senilai Rp 10 juta.

Api terus membesar, hing-ga akhirnya rumah Mas’udi lu-luh lantak dan hangus dilalap api bersama seluruh isinya.

Zuhri, warga sekitar lokasi mengatakan tak ada kepani-kan dari korban saat keba-karan berlangsung. Sehingga tetangga tidak cepat mem-adamkan api, karena korban tidak minta tolong. Warga

akhirnya memadati rumah korban, setelah api menyala membumbung tinggi.

Zuhri menjelaskan barang yang terbakar itu berupa ratu-san sarung mahal pemberian orang, berbagai merek de-ngan harga antara Rp 250.000 hingga Rp 750.000 yang masih terbungkus dus, termasuk baju gamis dan surban sutra.

Sementara Mas’udi, hanya terdiam melihat rumah beri-kut isinya terbakar. Ia nampak hanya pasrah dan menerima

kenyataan. Kini ia terpaksa mengungsi ke rumah kera-batnya di desa setempat. “Ini namanya musibah yang harus kami terima. Mau apa lagi, se-muanya sudah kehendak Al-lah,” katanya.

Sementara saat ini, be-lum diketahui secara pasti penyebab kebakaran rumah itu. Dugaan sementara ka-rena konsleting arus listrik, karena saat kejadian, kompor di rumahnya sudah dimatikan. (uzi/muj/rah)

Api Melalap Rumah PAMEKASAN – Rumah Mas’udi (60), di Dusun Sumber Anyar, Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, ludes terbakar api hingga rata dengan tanah, Selasa (30/7) sekitar pukul 04.00 WIB kemarin.

PAMEKASAN - Dinas Pen-didikan (Disdik) Pamekasan mengembangkan penerapan kurikulum pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) 2013 dari jumlah sekolah, yang ditentu-kan pemerintah pusat.

Semula, kurikulum baru itu direncanakan diterapkan di 9 sekolah dasar (SD) sesuai petunjuk Kementerian Pen-didikan dan Kebudayaan (Ke-mendikbud). Namun kini akan dikembangkan untuk diterap-kan di 79 SD dari total sekolah yang berjumlah 500 lebih se-Pamekasan.

Kepala Bidang Pendidi-kan TK/SD Disdik Pamekasan, Pramajaya menjelaskan 79 SD yang akan menerapkan kuri-kulum baru itu merupakan SD inti yang tersebar di 13 ke-camatan se-Pamekasan.

Menurut Pramajaya, penambahan jumlah sekolah yang harus menerapkan kuri-kulum 2013 itu merupakan in-isiatif Disdik setempat setelah memperhatikan kemampuan masing-masing sekolah inti se-Pamekasan.

Penambahan jumlah lem-baga yang menerapkan kuri-

kulum 2013 itu diperbolehkan, sehingga Disdik mewajibkan semua SD inti menerapkan kurikulum tersebut.

“Pamekasan dapat kesem-patan untuk melaksanakan kuri-kulum 2013 di 9 sekolah, namun kami berinsiatif untuk menerap-kan di sekolah inti yang berjum-lah 79 SD. Lebih dari itu, SD di kota nantinya akan menerapkan kurikulum baru itu, jadi jum-lahnya bisa jadi mencapai 100 sekolah,” katanya.

Pramajaya mengatakan penerapan kurikulum 2013 dipastikan tidak akan mem-

bebani wali murid, karena dilaksanakan secara gratis dan mandiri. Biayanya akan diambilkan dari Bantuan Ope-rasional Sekolah (BOS), ter-masuk pemberian buku secara gratis.

Pramajaya menegaskan pelaksanan kurikulum 2013 ini dilakukan secara bertahap dan terbatas. Bertahap artinya tidak semua kelas dan terbatas tidak diberlakukan di semua sekolah.

Penerapan kurikulum ini ditarget tuntas pada 2015 mendatang. Pada tahun ini,

kurikulum ini berlaku untuk kelas 1 dan 4, tahun beri-kutnya kelas 2 dan 5 sehingga pada tahun 2015 nanti bisa diterapkan pada siswa kelas 3 dan 6.

Ada beberapa perubahan yang dilakukan pemerintah dalam kurikulum 2013, dian-taranya penghapusan Bahasa Inggris pada siswa SD dan menggunakan pola pendeka-tan tematik integrative. Yaitu siswa SD akan belajar dengan tema yang akan dikombinasi-kan dengan mata pelajaran, PPKN, Agama, Bahasa Indone-sia, dan Matematika.

Sementara itu, persiapan pelaksanaan kurikulum ini su-dah disosialisasikan ke tingkat sekolah, terutama kepada 79 SD. Para kepala sekolah dari SD tersebut sudah mendapat-kan pelatihan dan pengarahan yang dikemas dalam Work-shop Sosialisasi Kurikulum 2013, Pembelajaran Tematik, di gedung SMK 3, Pamekasan, Selasa (30/7) kemarin. Dalam workshop yang digagas Dinas Pendidikan (Disdik) Pame-kasan ini, juga diikuti guru olah raga. (uzi/muj/rah)

PENDIDIKAN

SD Inti Wajib Terapkan Kurikulum BaruPAMEKASAN - Tim inves-tigasi Kantor Kementerian Agama pusat dalam kasus dugaan korupsi mantan Kepala Kemenag Pamekasan, Normaludin, akhirnya me-limpahkan berkas hasil pe-nyelidikan yang selama ini dilakukan.

Menurut Kepala Keme-nag Pamekasan Muarif Tan-wowi, Selasa, tim Kemenag pusat itu turun ke Pame-kasan selama sekitar dua minggu, melakukan inver-stigasi berbagai bentuk pe-nyimpangan yang dilakukan mantan Kepala Kemenag Pamekasan sebelumnya, Normaludin.

“Saat ini berkas hasil in-vestigasi telah diserahkan

oleh tim ke Kejaksaan Negeri Pamekasan untuk ditindak-lanjuti,” kata Muarif.

Ia mengaku dirinya tidak mengetahui secara detail hasil investigasi yang dilaku-kan tim Kemenag pusat atas kasus dugaan korupsi yang dilakukan Normaludin sela-ma menjabat pimpinan lem-baga institusi keagamaan di Pamekasan itu.

Hanya, sambung dia, yang dia ketahui karena dimintai penjelasan langsung oleh tim yang melakukan penyelidi-kan saat di Pamekasan ten-tang laporan palsu pengang-katan staf.

“Intinya Normaludin itu melaporkan telah mengang-kat staf di Mapenda dengan

tujuan agar tunjangan cair. Padahal faktanya tidak,” kata Muarif Tantowi.

Selain itu, tim juga me-nyelidiki kasus pungutan uang sebesar Rp 500 ribu kepada sekitar 700 guru yang lulus program serti-fikasi di lingkungan kantor Kemenag Pamekasan de-ngan alasan untuk mem-perlancar proses turunya nomor register guru (NRG) bagi yang lulus.

Jika dikalkulasi dari sisa guru yang hingga kini belum mendapatkan tunjangan in-sentif masing-masing sebe-sar Rp3 juta itu, maka total dana tunjangan yang belum dicairkan mencapai Rp15,411 miliar. (ant/rah)

HUKUM

Tim Kemenag Limpahkan Kasus Normaludin ke Kejari

RABU 31 JULI 2013 NO. 0171 | TAHUN II6

SAMPANG - Sedikitnya 13 anggota DPRD Kabu-paten Sampang saat ini kembali mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif periode 2014-2019. Namun, dari partai berbeda. Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten tersebut telah menerima surat pen-gunduran anggota dewan.

SK pengunduran diri tersebut merupakan ke-wajiban semua anggota dewan yang akan kembali menjadi wakil rakyat dari partai lain. Hal itu sesuai dengan Undang-Undang Parpol maupun Peraturan KPU Nomor 13 Tahun 2013 tentang Proses Pencalo-nan Anggota Legislatif melalui Parpol lain.

Komisioner KPU Kabupaten Sampang Miftahur Rozaq me-ngatakan, dengan telah diserahkannya SK tersebut dirinya menilai untuk semua caleg yang loncat parpol sudah sesuai dengan jumlah reka-pitulasi.

"Berdasarkan laporan tim pencalo-nan, total 13 orang yang pindah parpol itu sudah menye-rahkan kepada KPU, SK pemberhentian dalam proses yang ditandatangani oleh Ketua Dewan. Semua sudah menyerahkan sesuai dengan daftar yang ada," ucapnya.

Sementara pengusung 13 caleg loncat parpol terse-but terdiri dari partai Gerindra, PKNU, PKB, PDP, PBR, PNUI

dan PKP. Meski demikian, pihaknya masih menunggu surat pengunduran diri lainnya dari tiga kepala desa yang juga menlaconkan diri sebagai anggota legislatif.

"Ya meski surat keputusan pemberhentian sudah diserahkan, kita masih menunggu terlebih dahulu dari lainnya," pungkasnya. (ryn)

Sambil membawa bukti kartu pencairan dan uang sebesar Rp.100 ribu yang dit-erima dari rumah kepala Desa Gunung Rancak, warga men-emui Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Sampang untuk mel-aporkan dugaan korupsi dana BLSM yang dilakukan aparat desa setempat.

Sardat (38), penerima BLSM di Desa Gunung Rancak, mengaku tidak terima dengan kebijakan kepala desa yang te-lah memotong haknya. Menu-rutnya, semestinya dirinya mendapatkan Rp. 300 ribu, tetapi ternyata hanya menda-patkan Rp. 200 ribu.

“Pencairan BLSM di Desa Gunung Rancak dilakukan pada tanggal 29 Juli 2013 di ru-mah kepala desa kami. Tetapi anehnya pada saat pencairan tersebut petugas pos dan se-jumlah aparat berada dilokasi pencairan, tetapi entah kena-pa kebijakan yang merugi-kan warga ini tidak mendapat perhatian dari aparat. Bahkan, pada saat pencairan, kami s u d a h

melakukan protes karena pe-motongan terlalu banyak,” tu-turnya di kejari.

Hal senada juga diungka-pkan Manju (58). Penerima BLSM itu memprotes pemo-tongan yang diduga dilakukan kepala desa dengan dalih un-tuk pemerataan. Menurutnya, alasan tersebut perlu diperta-nyakan.

“Oleh sebab itu, kami ber-harap pihak penegak hukum segera menindaklanjuti lapo-ran kami, agar pihak kepala desa tidak sewenang-wenang dalam melakukan kebijakan, terlebih yang menyangkut hak rakyat miskin,” harapnya.

Berdasarkan data pen-erima bantuan langsung se-mentara masyarakat (BLSM) di Desa Gunung Rancak Ke-camatan Robotan, jumlah penerimanya sebanyak 1.311 penerima. Jika jumlah terse-but masing-masing penerima dipotong Rp. 200 ribu, maka diperkirakan jumlah total pemotongan kurang lebih

sebesar Rp. 262.200.000 untuk pencairan dua bulan.

Sementara Fauzan, Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Sam-pang usai menerima laporan warga Gunung Rancak, ber-janji akan segera menindak-lanjuti dugaan pemotongan dana BLSM tersebut dengan sejumlah bukti-bukti awal yang diserahkan warga. “Di-pastikan kami akan melaku-kan pengecekan nanti setelah lebaran ini,” terangnya.

SweepingSementara ratusan Warga

Astapah Kecamatan Omben mendatangi Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten SAMPANG. Kedatangan warga untuk me-nyampaikan dugaan pemo-tongan BLSM yang dilakukan oleh kepala desa setempat. Kepala Desa Astapah diduga memungut Rp. 150 ribu.

Namun, warga untuk bisa bertemu wakil rakyat butuh waktu lama hingga mera-sa gelisah. Mereka terpaksa melakukan sweeping ke ma-sing-masing fraksi dan komisi hingga akhirnya mereka dite-mui oleh sebagian anggota dewan.

Warga menunggu cukup lama karena anggota dewan Sampang banyak belum da-tang saat warga tiba

sekitar pukul 09.00. Sampai pukul 10.30 tidak ada satupun anggota dewan yang men-emui warga yang telah lama menunggu di depan hala-man kantor anggota dewan, warga terpaksa melakukan sweeping sambil berteriak kalau anggota dewan Sam-pang sudah tidak berpihak kepada rakyat.

Dalam kondisi mema-nas, warga terus memberi-kan teriakan dan menge-cam anggota dewan. Akhirnya anggota DPRD perwakilan dari komisi A dan C berupaya menemui mereka, dan meminta perwakilan dari warga untuk menyampaikan aspirasinya dalam ruan-gannya. Namun, warga langsung menolak ka-rena bagi mereka tidak ada perwakilan, justru

mereka yang meminta agar anggota dewan yang harus menemui semua warga, dan mereka langsung menemuin-ya di depan kantor dewan.

Tapi sebagian warga masih belum terima dengan anggota dewan yang menemui mere-ka, karena bagi mereka, ang-gota DPRD yang menemuinya masih belum representatif untuk memberikan jawaban kepada masyarakat Astapah.

“Kami minta Ketua Komi-si A hadir di tengah-tengah kami, dan bukan dia karena yang membidangi masalah ini adalah komisi A,” teriaknya salah satu warga yang tidak terima dengan anggota dewan yang menemuinya.

Karena tidak ada lagi ang-gota dewan yang datang, se-hingga warga menerimanya dan menyampaikan aspiras-inya tentang penyunatan dana

BLSM yang dilakukan oleh kepala desa sebesar Rp. 150 ribu. Dan itu dilakukan tanpa ada musyawarah kepada pen-erima BLSM.

Menurut mereka, dana BLSM yang sudah diterima oleh masyarakat miskin tidak ada dalam aturan kalau ban-tuan itu harus disunat. Mereka mendesak anggota dewan un-tuk melakukan pemanggilan terhadap kepala desa terkait.

Di depan warga, anggota Komisi A DPRD Khalil ber-janji akan memperjuangkan hak rakyat dan akan menam-pung semua aspirasi warga Astapah. Data yang terkumpul nantinya akan dikaji dulu dan akan dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait.

Namun, bagi warga, jawa-ban yang diberikan masih nor-matif dan tidak menyakinkan warga sehingga mereka me-

minta agar memastikan jawa-bannya tersebut dan diminta menandatangani surat pe-manggilan yang telah mereka sediakan.

Sementara anggota Komisi C Auliya Rahman dengan te-gas menyatakan dalam waktu dua hari akan melakukan pe-manggilan terhadap kepala desa dan dinas terkait, serta disaksikan dari perwakilan warga.

“Kami akan panggil Kepa-la Desa dan Dinas Sosial un-tuk membicarakan tentang pemotongan BLSM pada hari Kamis besok” ucapnya di depan warga.

Setelah mendengar jawa-ban tersebut, mereka lang-sung pergi dari kantor hala-man anggota dewan dengan tertib, dan akan menagih janji anggota DPRD Sampang pada hari Kamis besok. (hol/jun)

SAMPANG

Penerima BLSM Datangi Kejari dan Dewan

LAPOR. Puluhan perwakilan penerima bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) asal Desa Gunung Rancak Kecamatan Robatal saat mendatangi Kejaksaan Negeri Sampang, Selasa (30/7). Mereka melaporkan terkait kasus pemotongan BLSM.

SAMPANG - Puluhan perwakilan penerima bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) asal Desa Gunung Rancak Kecamatan Robatal, Selasa (30/7) mendatangi Kejaksaan Negeri Sampang. Mereka melaporkan pemotongan BLSM. Bantuan kompen-sasi BBM yang mestinya diterima Rp. 300 ribu, ter-nyata semuanya dipotong dan hanya mendapatkan Rp.100 ribu.

hol/koran madura

ryan hariyanto/koran madura

CALEG 2014

13 Anggota DPRD Pindah Parpol SAMPANG – Dalam inspeksi

mendadak, Selasa (30/7) sekitar pukul 9.00 Wib di Pasar Sriman-gunan, Dinas Kesehatan mene-mukan puluhan makanan dan minuman yang sudah kadaluarsa. Dalam melakuakn sidak, dinkes dibantu dari Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pertambangan (Disperindagtam), Satpol PP, dan Polres Sampang.

Selain kadaluarsa, dinkes juga menemukan makanan dan minu-man tak berizin. Barang-barang tersebut langsung dibawa oleh tim sidak sebagai sampel untuk dilakukan pengujian lebih lanjut di laboratorium.

Kasi Pengadaan dan Penyalu-ran Disperindagtam Sampang, M Busar Wisono, mengatakan, sidak itu dilakukuna untuk melindungi masyarakat dari jenis mamin yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Dari temuan itu beberapa bahan-

bahan masakan dan minuman sejenis 'soft drink' dan makanan ringan sudah kadaluwarsa.

"Ini kita lakukan sidak agar mengantisipasi masyarakat su-paya tidak menjadi korban mamin berkadaluarsa. Apalagi menjelang lebaran tahun ini pastinya juga banyak yang akan berlomba-lom-ba membeli mamin ini," ucapnya saat ditemui di pasar.

Namun, pihaknya hanya akan melakukan memberikan pembi-naan terhadap pedagang yang menjual makanan dan minuman kadaluarsa. Selanjutnya, jika tetap masih melanggar akan diberikan sanksi tegas berupa tindakan.

"Sementara ini kita masih lakukan pembinaan, tetapi kalau masih terus melanggar menjual bahan mamin seperti kaleng yang sudah tidak bagus kita berikan sanksi, dan ini agar para penjual bisa mengerti karena sudah me-

langgar perundang-undangan perlindungan konsumen," tuturn-ya.

Tak hanya itu, tim gabungan sidak juga memantau daging pen-jual di pasar. Namun, hingga kini masih belum ditemukannya hal yang telah melanggar aturan.

Sementar itu, Kepala Dinas Kesehatan Sampang, Firman Pria Abadi, melalui Kasi Farmasi Ma-kanan dan Minuman, Eva An-graini, dalam sidak daging di pasar tersebut, dirinya menjelaskan jika daging sehat terdapat pada ciri warna daging kemerahan, serta tekstur yang tidak basah saat tersentuh tangan.

"Kalau di pasar sini masih aman dan murni. Tadi yang ditenggarai hanya seperti mie basah dan ikan teri kering yang mengandung formalin untuk diuji di laboratorium kebenaranya," pa-parnya. (ryn)

INSPEKSI MENDADAK

Puluhan Mamin Dinyatakan Kadaluarsa

SIDAK. Petugas dari Dinas Kesehatan Sampang saat melakukan inspeksi mendadak makanan dan minuman di Pasar Srimangunan. Dalam melakukan sidak, dinkes dibantu dari Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pertambangan, Satpol PP dan polisi setempat.

SAMPANG – Cuaca ekstrem mengakibatkan aktivitas nelayan di pesisir Kecamatan Camplong Ka-bupaten Sampang lumpuh. Nelayan tak berani melaut akibat tingginya ombak disertai angin kencang kerap melanda perairan daerah tersebut.

Berdasarkan pantauan Koran Madura, aktivitas nelayan lumpuh sejak awal bulan puasa. Hal itu berdampak terhadap pere-konomian nelayan karena sebagian besar dari mere-ka tak punya penghasilan lain selain melaut.

Mahrus (53), nelayan asal Desa Darma, Cam-plong, mengaku tidak be-rani memaksakan diri tetap melaut seperti sebagian ne-layan lainnya. Menurutnya terlalu besar resikonya dari pada tangkapan ikan yang didapat. "Kami takut kalau

kondisi ombak yang sema-kin meninggi, bisa meng-ancam keselamatan. Ada sih yang tetap nekat melaut tapi resikonya besar dan hasilnya tidak sepadan," ucapnya, Selasa (30/7).

Sejak adanya angin yang kurang bersahabat itu para nelayan hanya menghabiskan waktunya dengan menunggu di tepi pantai sambil membenahi jaring yang rusak. "Se-mentara ya kerja seperti sekarang ini mas, benerin jaring dan kapal yang pelu dibenahi,"terangnya.

Akibat cuaca ekstrim beberapa pekan terakhir, tidak hanya membuat ne-layan di pesisir Sampang kehilangan mata pen-caharian lantaran tidak bisa melaut, namun akses transportasi penghubung antara Kabupaten Sam-pang dengan Pulau Man-dangin juga terhambat.

Menurut Nur Ali (43), salah satu nahkoda kapal penyeberangan Sampang-Mandangin menjelas-kan, angin kencang yang menyebabkan tingginya gelombang laut membuat banyak kapal penumpang tidak bisa beroperasi. Akan tetapi, meski cuaca tidak bersahabat sebagian masih ada kapal yang nekat untuk melakukan penyebrangan.

"Biasanya kalau pagi ombaknya tinggi sekali dan disertai angin ken-cang, jadi takut untuk menyeberang," paparnya. (ryn)

CUACA EKSTREM

Aktivitas Nelayan Lumpuh

Kami takut kalau kondisi ombak yang semakin meninggi, bisa mengancam keselamatan. Ada

sih yang tetap nekat melaut tapi resikonya besar

dan hasilnya tidak sepadan,”

MahrusNelayan

RABU 31 JULI 2013 NO. 0171 | TAHUN II 7BANGKALAN

"Apa yang terjadi di desa itu sudah berlangsung 7 ta-hun, jadi harus benar-benar ada problem solving," kata Ketua Komisi A DPRD Bangka-lan Syafiudin Asmoro.

Apalagi kata politisi Ger-indra ini, mayoritas kehidu-pan masyarakat Desa Parseh bergantung pada hasil pen-jualan dan penyediaan bilik untuk mengkonsumsi barang

haram tersebut. Semua pihak mulai saat ini, harus memikir-kan bagaimana caranya agar masyarakat yang selama ini sudah memiliki ketergantun-gan usaha yang sangat tinggi, agar tidak kembali mengedar-kan barang haram di kawasan Dusun Tapel Desa Parseh.

"Pemkab berjanji mau me-nyediakan lapangan peker-jaan. Yang harus ditekankan pakerjaan apa buat mereka, kan belun jelas," tanya Syafi.

Oleh sebab itu, usaha pemberantasan narkoba di-

kawasan Parseh ini bukan berhenti begitu saja dengan pemusnahan bilik. Menu-rutnya, proses untuk men-cari solusi konkrit tidak langsung begitu saja pasca pembongkaran bilik-bilik narkoba, Pemerintah Daerah wajib melakukan pembinaan dan penyadaran kolektif ter-hadap masyarakat setempat. "Penyadaran dan keberlang-sungan ekonomi warga seki-tar harus menjadi prioritas utama," tegas Syafi.

Apalagi, lanjutnya, Bupati

setempat Makmun Ibnu Fuad lanjut Syafi mengatakan pi-haknya masih akan mengu-payakan lapangan pekerjaan dengan bekerja sama dengan Dinas terkait agar dapat mem-beri lahan pekerjaan lain yang lebih positif bagi warga sekitar agar benar-benar bisa bebas narkoba.

"Mengatasi penyakit masyarakat yang sudah me-luas butuh komitmen bukan hanya memberi janji yang sifatnya formalitas," tandasn-ya. (dn/rah)

Pemerintah Harus Menyediakan Lapangan Kerja BANGKALAN - DPRD Bangkalan berharap pem-bongkaran dan pemusnahan bilik narkoba di kam-pung Tapel, Desa Parseh, Kecamatan Socah, Bang-kalan beberpa waktu lalu oleh Polda Jawa Timur tidak hanya mengumbar janji. Sebab permasalahan di daerah tersebut merupakan masalah sosial yang membutuhkan solusi konkrit.

BANGKALAN - Minimnya penerangan di jalan akses jembatan Suramadu, ternyata juga dikeluhkan oleh aparat kepolisian. Kuat dugaan dengan minimnya penerangan tersebut, seringkali dimanfaatkan untuk balapan liar yaang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dan kerap menimbulkan kecelakaan lalu lintas.

Kasatlantas Polres Bangkalan AKP Yusis Budi mengatakan bahwa dengan minimnya penerangan di sepanjang akses Suramadu, banyak permasalahan yang ditimbulkan. Sehingga, memaksa jajarannya untuk bekerja lebih keras agar tidak kecolongan jika terjadi suatu yang yang di luar dugaan.

“Minggu lalu kami dapat laporan dari warga setempat, bahwa lokasi akses Suram-adu mulai sering digunakan sebagai arena balap liar bela-kangan ini,” terang Yusis.

Pihaknya yang membe-narkan hal tersebut me-

ngaku sedang berusaha agar tidak lagi kecolongan hal yang sama dengan meningkatkan patroli di kawasan yang masih berupa persawahan itu. Selain itu, dengan kondisi yang masih gelap, potensi terjadinya kecelakaan dinilai lebih tinggi, karena sewaktu-waktu kendaraan dapat berhenti secara tiba-tiba.

“Termasuk juga potensi laka. Dengan minimnya pe-nerangan, tentu potensi kecelakaan semakin tinggi, sebab sewaktu-waktu sangat mungkin kendaraan akan berhenti mendadak di kawasan tersebut. Jika tidak ada penerangan sedikit pun maka sangat dimungkinkan terjadi tabrakan,” terangnya.

Oleh sebab itu, pihaknya berharap pihak terkait dapat segera merealisasikan pembangunan Penerangan Jalan Umum (PJU). Berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, bahwa PJU baru akan direalisasikan tahun ini karena dana pembangunan terkait baru dianggarkan.

"Seharusnya ini mulai dulu sudah dipasang PJU, karena ini menyangkut kepentingan publik. Jangan sampai peng-guna jalan merasa terganggu akibat minimnya fasilitas pe-nerangan," tandasnya. (dn/rah)

AKSES SURAMADU

Minimnya Penerangan Picu Pelanggaran Hukum

NARKOBA DALAM LAPAS. Wakapolsek Ciledug AKP Sugiyana (tengah) didampingi Kanit Reskrim Iptu Priyatno (kiri) mengintrogasi dua tersangka pengedar Ganja Surono (dua kanan) dan Hanief (kanan) saat diperlihatkan kepada wartawan di Mapolsek Ciledug, Tangerang, Banten, Selasa (30/7). Dua tersangka ini merupakan kaki tangan dari bandar besar berinisial I dan A yang mengendalikan bisnis narkobanya lewat telepon genggam dari dalam Lapas Dewasa Tangerang.

ant/muhammad iqbal

“Minggu lalu kami dapat laporan dari warga setempat,

bahwa lokasi akses Suramadu mulai sering digunakan

sebagai arena balap liar belakangan ini,”

AKP Yusis Budi Kasatlantas Polres

Bangkalan

BANGKALAN - M. Jakil (50), warga Ki Lemah Duwur Kelurahan Bancaran, makelar pembunuh bayaran divonis 8 tahun penjara oleh Pengadil-an Negeri (PN) Bangkalan. Vonis tersebut lebih rendah daripada tuntutan Jaksa Pe-nuntun Umum (JPU) yang menuntut Jakil dengan hu-kuman 12 tahun penjara.

Ketua majelis hakim Fitriya menyatakan M. Jakil terbukti bersalah telah sen-gaja memberi kesempat-an, sarana, atau keterangan untuk melakukan kejaha-tan. Sehingga majelis hakim menjatuhkan vonis 8 tahun penjara yang didasarkan pada pertimbangan segala bukti dan fakta-fakta dalam persidangan.

Selain itu, majelis hakim berpendapat M. Jakil telah melanggar ketentuan hu-kum pidana yaitu pasal 340 juncto pasal 56 ayat 2 Kitab Undang-undang Hukum Pidana, tentang keikutser-taan dalam tindak pidana. Diketahui, M. Jakil merupa-kan rekan kerja H.Rasul dan H.Hatijah, mertua Mustofa (korban) sekaligus otak pem-bunuhan berencana ini.

M. Jakil berperan seba-gai makelar yang memperk-enalkan Basuni (eksekutor) pembunuhan kepada kedua H. Rasul dan Hj. Khotijah serta mendapatkan imbalan 12 juta rupiah

pasca terbunuhnya kor-ban. Fakta lain dalam per-sidangan, ternyata M. Jakil jugalah yang merencanakan skenario tukar kepala.

“Saudara Jakil jugalah yang membuat ide ganti kepala, terdakwa berencana menyerahkan motor milik korban kepada orang lain agar dibangun alibi pemeg-ang motor korban itu yang telah merampok dan mem-bunuh korban,” jelas ketua majelis hakim Fitriya.

Dengan demikian, ma-jelis hakim berpendapat, M. Jakil ternbukti secara sah dan meyakinkan, turut serta membantu perbuatan pidana pembunuhan berencana ter-hadap korban Mustofa.

"Kami mengambil ke-simpulan berdasarkan ana-lisa yuridis terkait pasal 340 Juncto pasal 56 ayat 2 KUHP. Tidak ada alasan lain yang dapat menggugurkan terdakwa dalam menerima vonis seperti yang tercantum dalam amar putusan," tegas Ketua Hakim Majelis Fitrya.

Atas putusan tersebut, M.Jakil menyatakan mene-rima vonis 8 tahun yang jauh lebih rendah daripa-da vonis Basuni 12 tahun penjara. Sedangkan mer-tua korban, H Rasul dan Hj Khotijah selaku otak atas meninggalnya menantu Mustofa. Masing-masing telah divonis tujuh dan enam tahun penjara pada sidang sebelumnya. Seper-ti diketahui, mayat Mustofa ditemukan di persawahan di Desa Perreng, Kecamatan Burneh, Jumat (23/11/2012) tanpa secuilpun identitas. Ia tewas setelah Basuni me-mukul tengkuk korban de-ngan balok kayu.(dn/rah)

PERSIDANGAN

Otak Eksekutor Divonis Delapan Tahun Penjara

M. Jakil (50), warga Ki Lemah Duwur Kelurahan Bancaran, makelar pembunuh bayaran divonis 8 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri (PN) Bangkalan.

doni heriyanto/koran madura

BANGKALAN – Lolosnya Bambang DH dan Said Ab-dullah untuk maju dalam pe-milihan calon gubernur dan wakil gubernur, seharusnya membuat masyarakat Madura bangga. Sebab calon wakil gu-bernur yang dimaksud meru-pakan putra asli daerah.

Oleh karena itu, seba-gai masyarakat Madura yang menjunjung tinggi nilai per-saudaraan dan kekerabatan, seharusnya satu tujuan untuk mendukung pasangan Said Abdullah yang mendampingi Bambang DH. Hal itu disam-paikan ketua DPC PDI Perju-

angan H. Fatkhurrahman saat kegiatan buka bersama di RM Ramayana, kemarin (30/7).

”Said Abdullah merupakan orang yang berasal dari Ma-dura, sepatutnya kita dukung beliau untuk Jawa Timur yang lebih baik,” ungkapnya di ha-dapan internal kader partai dan tokoh masyarakat.

Menurutnya, keturunan Madura tersebar di selu-ruh Jawa Timur, mulai dari Probolinggo, Jember, Banyu-angi, Situbondo dan daerah lainnya. Jika sesama orang Madura solid terhadap tujuan yang sama untuk membangun

Jawa Timur yang lebih baik, niscaya hal itu dapat terwujud.

”Saat saya singgah di Probolinggo, ketika dikenalkan terhadap pemimpin yang ber-asal dari Madura, masyarakat sekitar sangat mendukung. Kebiasaan masyarakat Madura yang merasa seperti saudara terhadap sesama Madura. Meskipun, tempatnya yang berbeda,” jelas H. Kur, pang-gilan akrabnya.

Sementara itu, dalam sambutannya Said Abdul-lah mengaku senang dengan berkumpulnya kader partai dan simpatisannya. Menu-

rutnya, sebagai orang Madura dirinya sangat menyayangkan terhadap kondisi Madura be-lakangan ini. Sebab, kekayaan yang ada di Madura hanya dimanfaatkan oleh segelintir orang saja. Masyarakat di pedesaan khususnya, tidak pernah merasakan apa yang menjadi haknya.

”Sangat miris, jika meli-hat kondisi kekayaan alam Madura yang selalu diperas, tanpa keuntungan yang se-banding yang masuk pada masyarakatnya,” kata Said.

Dengan dukungan semua masyarakat Madura, pihak-

nya dengan sekuat tenaga akan turut serta mense-jahterakan masyarakat Jawa Timur. Melalui program Pro Semar dan kartu Jempol an-dalannya, masyarakat Jawa Timur, khususnya Madura bisa turut menjadi bagian dari pembangunan nasional.

”Pro Semar adalah prog-ram setengah miliar bagi satu desa pertahun yang akan di-berikan kepada seluruh desa yang ada di Jawa Timur, Jika Bambang-Said diberi kesem-patan menang dalam pencalo-nan cagub dan cawagub,” je-lasnya. (ori/rah)

PARPOL

Ketua DPC PDIP: Sesama Madura Harus Satu Tujuan

BERANDA PERJUANGAN Menuju Grahadi untuk Jawa Timur Jempol

BANGKALAN – Bagi-bagi takjil di bulan puasa rupanya menjadi hal yang lumrah. Na-mun, kebiasaan tersebut akan berbeda kalau yang membagi-kannya seorang calon wakil gubernur, yang juga seorang Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

Ya, Said Abdullah, kema-rin (30/7) sore, berbagi takjil buka puasa. Itu dilakukan lantaran dirinya ingin me-ngenal dan berbaur dengan masyarakat secara langsung. Sebab, salah satu kader PDI Perjuangan tersebut terkenal dengan jiwa sosialnya.

Tanpa rasa malu ataupun canggung, Said membagikan makanan kepada masyarakat. Mulai dari pengendara se-peda motor atau pun peng-endara angkutan umum yang

sedang melewati jalan Sultan Abdul Kadirun, tepatnya di depan Masjid Agung Bang-kalan. Bahkan, di daerah lain seringkali Said blusukan ke pasar-pasar.

Tak sedikit orang yang menyapa atau pun men-

genalnya. Masyarakat pun menyapanya dengan akrab. Ternyata, wajah Said sangat familiar di mata masyarakat Bangkalan.

”Semangat Pak Said,” celetuk salah satu pengendara sepeda motor saat mengambil

takjil yang telah diberikan. Selain itu, ada pula yang me-nyorak dan mendukung atas perjuangannya maju sebagai cawagub Jawa Timur men-dampingi Bambang DH.

Menurut Said Abdul-lah, sebagai orang asli

Madura sudah sepantasnya bisa mengenal secara lang-sung kepada masyarakat. Apalagi, Bangkalan me-rupakan gerbang Madura, yang tak bisa lepas dari perannya sebagai politisi.

Dalam kesempatan terse-but, Said pun mengucap-kan terima kasih terhadap masyarakat yang telah ber-samanya, mendukung apa yang telah diamanahkan oleh partai berlambang banteng tersebut menuju Jatim dua.

”Memang seharusnya, kita bisa berbagi secara lang-sung dengan masyarakat, agar apa yang diamanahkan oleh rakyat tidak menjadi sia-sia,” ucap Said di sela-sela pembagian takjil. (ori/rah)

BERBAUR DENGAN WARGA

Cawagub Said Abdullah Bagi-bagi Takjil

BERSAHAJA. Said Abdullah saat membagikan takjil buka puasa di traffic light jalan Sultan Abdul Kadirun, depan Masjid Agung Bangkalan, Selasa (30/7).

RABU 31 JULI 2013 NO.0171| TAHUN II8 SURAMADU

REGU PENYELAMAT. Sejumlah regu penyelamat dari Denzipur BLC Ambon berupaya melakukan penggalian di lokasi tanah longsor Batugajah, Sirimau, Ambon untuk mencari satu korban yang tertimbun, May Kapitan, siswa kelas III SMA Kristen Ambon pada Selasa dinihari (30/7). Bencana longsor di Batugajah ini mengubur satu keluarga yang berjumlah delapan orang, namun warga sempat menyelamatkan enam orang dewasa dan satu balita dan dievakuasi ke RS bhakti Rahayu Ambon.

Menurut Kepala Kemenag Pamekasan Muarif Tantowi, Selasa, ke-1.917 guru yang akan menerima tunjangan in-sentif itu yang lulus program sertifikasi dan mereka meru-pakan guru di berbagai lem-baga pendidikan.

“Rinciannya sebanyak 550 guru pegawai negeri sipil dan sebanyak 1.367 orang guru

lainnya merupakan non-PNS,” katanya.

Masing-masing guru akan menerima tunjangan dana insentif sebesar Rp1,5 juta se-lama enam bulan untuk guru non-PNS, sedangkan guru PNS bergantung pada golon-gannya, yakni antara Rp1,3 juta hingga Rp1,7 juta.

Besaran tunjangan insen-

tif yang akan diterima guru PNS itu tidak sama, karena sesuai dengan gaji pokok yang mereka terima selama ini.

“Total anggaran yang dise-diakan pemerintah sebesar Rp9 miliar lebih untuk insen-tif guru PNS, sedangkan non-PNS sebesar Rp12,29 miliar lebih,” kata Muarif Tantowi.

Ia menjelaskan, pencairan tunjangan insentif guru di Pamekasan ini lambat diband-ing tiga kabupaten lain di Madura, seperti Kabupaten Sumenep, Sampang dan Kabu-paten Bangkalan, karena terk-endala administrasi.

Pemimpin sebelumnya, kata dia, tidak melaporkan adanya pergantian staf di Ke-menag Pamekasan, sehingga hal itu menyebatkan lam-batnya pencairan tunjangan insentif guru.

“Jadi meski ada pergantian staf, tapi itu semu, dan tidak dilaporkan kepada Kemenag pusat, sehingga semua bentuk tunjangan ditangguhkan. Baru setelah kami menyelesaikan laporan, tunjangan dicairkan,” katanya.

Menurut Kepala Kemenag Pamekasan Muarif Tantowi, kemungkinan tunjangan in-

sentif guru itu pada tanggal 1 Agustus 2013.

“Sebenarnya, hari ini sudah bisa dicairkan, namun karena ada gangguan teknis di pihak bank kemungkinan tanggal 1 Agustus nanti,” katanya.

Muarif lebih lanjut men-jelaskan, pihaknya sengaja mempercepat pengerjaan ad-ministrasi pascapergantian sejumlah staf Kemenag Pame-kasan itu, agar pencairan tun-jangan insentif guru itu bisa dicairkan sebelum Lebaran, sehingga bisa dipergunakan para guru untuk memenuhi kebutuhan Lebaran. (ant/rah)

Guru Terima Tunjangan Insentif PAMEKASAN - Sebanyak 1.917 guru di bawah naungan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan, Jawa Timur, akan menerima tunjangan insentif sebelum Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriah.

SURABAYA - Komandan Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut

(Kobangdikal) Laksamana Muda TNI Djoko Teguh Wa-hojo mengingatkan calon per-

wira TNI AL untuk mengubah pola pikir dan sikap dalam menghadapi tanggung jawab

yang lebih besar.“Sebagai perwira remaja

sekaligus sosok pemimpin muda, perwira TNI AL ditun-tut untuk mampu menerapkan prinsip-prinsip kepemimpi-nan secara utuh dengan lebih mengedepankan keteladanan dalam sikap, tindakan dan perbuatan,” kata Laksda TNI Djoko Teguh Wahojo di Sura-baya, Selasa (30/7).

Ia mengemukakan hal itu saat memberikan pembekalan kepada 219 siswa Pendidikan Pembentukan Perwira (Diktu-pa) angkatan ke-42, termasuk 24 calon perwira dari Korps Wanita Angkatan Laut (Kow-al), beserta suami dan istrinya di Gedung Moeljadi, Kesatrian Bumimoro, Kobangdikal.

Para siswa Diktupa yang telah menyelesaikan pendidi-kan tersebut, rencananya di-lantik dalam acara Prasetya Perwira pada 2 Agustus 2013.

Hadir dalam acara pem-bekalan tersebut, antara lain Wakil Komandan Kobangdi-kal Brigjen TNI (Mar) Stur-man Panjaitan, Komandan Kodikopsla Laksamana Per-tama TNI M Aswad, para di-rektur dan komandan Kodik, serta pengurus Jalasenastri di lingkungan Kobangdikal.

Djoko Teguh mengatakan perubahan status dari bintara menjadi perwira tidak hanya memiliki kebanggaan dan

status sosial, tetapi juga pe-rubahan yang membawa kon-sekuensi terhadap semakin besarnya tugas dan tanggung jawab yang dipikul.

“Saya berharap para calon perwira bisa mengubah pola pikir, sikap dan tindakan dari seorang bintara ke perwira.

Menghadapi perkem-bangan lingkungan yang se-makin cepat, lanjut Djoko Teguh, para perwira sebagai pemimpin dan manajer juga dituntut untuk memahami dan mampu mengembang-kan fungsi-fungsi manajemen sesuai lingkup penugasan dan perannya.

“Perjalanan karier sebagai perwira baru akan dimulai. Isi-lah dan terus semangat belajar untuk menambah kemampuan dan ilmu pengetahuan sebagai bekal pengabdian kepada TNI AL, bangsa dan negara,” tambahnya.

Sedangkan kepada istri dan suami para calon perwira tersebut, Djoko Teguh meng-harapkan mereka bisa terus memberikan dukungan dan pandai-pandai membagi wak-tu antara keluarga dan organ-isasi.

Setelah menerima pem-bekalan dari Komandan Kob-angdikal, para istri calon per-wira Diktupa juga mendapatkan pembekalan khusus psikolo-gis dan penataran dari Dinas Psikologi TNI AL. (ant/dik)

DANKOBANGDIKAL

Perwira TNI-AL Pikul Tanggung Jawab Besar

SUMENEP - Sejumlah harga komuditas di sejumlah pasar tradisional Sumenep tetap bertahan tinggi. Sep-erti harga daging sapi men-capai Rp 90 ribu perkilogram, daging ayam potong menca-pai Rp 32 ribu per kilogram, daging ayam kampung Rp 60 ribu per kilogram, dari sebe-lumnya Rp 65 ribu per kilo-gram. Telur ayam ras Rp 20 ribu dari sebelumnya hanya Rp 18 ribu per kilogram.

‘’Ini terjadi sejak ke-naikan harga BBM bersub-sidi hingga sekarang tidak ada penurunan,’’ kata Heni Yulianto, Kabid Perdagan-gan, Dinas Perijinan dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sumenep, Selasa (30/7).

Harga beras merk ikan paus Rp 217.000 per 25 kg, merk lima jaya Rp 192.000 per kg, gula pasir putih Rp 11,500 per kg. Sedangkan harga cabai kriting men-galami kenaikan menjadi Rp 28 ribu dari sebelumnya Rp 26 ribu per kg. Cabai merah besar Rp 28 ribu dari sebe-lumnya Rp 20 ribu per kg. Sedangkan harga cabai kecil tetap seharga Rp 50 ribu per kg.

‘’Harga cabai ini ada yang naik dan ada yang tetap, tapi itu semua dipengaruhi oleh tingginya permintaan. Seka-rang kan banyak warga yang berjualan di bazar yang se-belumnya tidak berjualan. Jadi, hal itu yang mempen-garuhi naiknya harga cabe,’’ ujarnya.

Selain itu, sambungnya, kenaikan harga terjadi di komuditas bawang merah yaitu Rp 42 ribu dari sebel-umnya hanya Rp 40 ribu. Se-dangkan harga bawang put-ing mengalami penurunan dari Rp 9 ribu menjadi Rp 8

ribu. Harga gubis tetap yakni Rp 4 ribu dan tomat Rp 12 rb per kg. ‘’Ada yang naik, ada yang tetap, tapi harga komuditas yang turun hanya sedikit, kalau naiknya berk-isar antara Rp 2 ribu hingga Rp 5 ribu,’’ tuturnya.

Dia menegaskan faktor utama kenaikan harga itu bukan karena mendeka-ti lebaran puasa, mel-ainkan kenaikan harga BBM. Sebab, terjadinya kenaikan harga sejum-lah komuditas itu sejak ada kenaikan harga BBM hingga sekarang tetap bertahan. ‘’Fakto kenai-kannya adalah kenaikan BBM hingga sekarang tetap tinggi,’’paparnya.

Dia berharap, ke-naikan harga sejumlah komuditas dipasaran itu tidak terjadi pening-katan diminggu tera-hir ini. ‘’Semoga tidak naik lagi lah, kasihan masyarakat,’’ harapnya. (rif/mk)

EKONOMI

Harga Komuditas Belum Turun

Sedangkan harga cabai kriting mengalami kenaikan menjadi Rp 28 ribu dari sebelumnya Rp 26 ribu per kg. Cabai merah besar Rp 28 ribu dari sebelumnya Rp 20 ribu per kg. Sedangkan harga cabai kecil tetap seharga Rp 50 ribu per kg.

BANGKALAN – Badan Amil Zakat (BAZ) Bangkalan selama setahun hanya bisa mengumpulkan zakat sebe-sar Rp150 juta dari Zakat In-fak dan Sodaqoh (ZIS). Angka tersebut sudah dikatakan lu-mayan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sebab setiap satu bulan BAZ hanya bisa mendapatkan zakat sebe-sar Rp 11 juta. Padahal, lem-baga ini menargetkan jumlah penerimaan zakat bisa men-capai 1 miliar pertahun.

Memasuki hari ke-21 Ramadhan, jumlah zakat yang terkumpul tersebut dibagikan oleh BAZ kepada kaum duafa’, fakir, miskin, dan anak yatim. Selain itu, para guru ngaji di lingkun-gan pesantren dan muso-lla. Ada 1100 paket bantuan yang diberikan, di dalamnya berisi sembako dan uang tunai, yang nilainya Rp 125 ribu.

”Per Juli 2013, kita mam-pu mengumpulkan zakat mal, infaq, dan sadaqoh hingga Rp 150 juta,” ungkap KH Nuruddin, Ketua BAZ di hadapan penerima zakat.

Tidak seperti tahun sebe-lumnya, untuk memudahkan penerimaan zakat, BAZ ka-bupaten Bangkalan terbantu

dengan adanya surat edaran Bupati tentang Kewajiban Penyerahan Zakat.

Menurutnya, dulu per-olehan rata-rata perbulan hanya 11 juta. Namun, sete-lah adanya surat edaran in-faq bulanan yang ditanda-tangani Bupati, satu bulan bisa meningkat menjadi Rp 25 juta..

Pihaknya berharap, selu-ruh Satuan Kerja Perangkat Daerah mulai dari tingkat kecamatan bisa memberikan ZIS. Sebab, kemungkinan setiap bulan akan bisa mem-peroleh sampai Rp 150 juta jika hal itu terpenuhi.

Selain itu, lanjutnya, jika hal yang berkaitan dengan ZIS ini diperdakan, pihakn-ya optimis bisa lebih men-ingkatkan perolehan BAZ di Bangakalan. Jadi, peran pemerintah sangat dihara-pkan dalam mengakomodir kebutuhan BAZ tersebut.

”Pada tahun yang akan datang, mudah-mudahan dapat meningkatkan zakat, tidak hanya untuk konsumsi penerima zakat, melainkan zakat tersebut bisa men-ingkatkan perekonomian masyarakat dengan mem-berikan bantuan usaha,” harapnya. (ori/rah)

ZAKAT

ZIS Hanya Terkumpul Rp 150 juta

Pekerja kebersihan memerlihatkan uang zakat yang baru diterimanya dari Baitul Mal Kota Banda Aceh di Banda Aceh, Selasa (30/7). Sebanyak 535 pekerja kebersihan pada Dinas Kebersihan dan tenaga kontrak lepas pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Banda Aceh menerima zakat dari Baitul Mall sebesar Rp400.000 per orang.

Pemerintah Siapkan Anggaran Tunjangan Hari Raya Rp 9 Miliar

RABU 31 JULI 2013 NO.0171| TAHUN II 9TAPAL KUDA

AKSI TUNTUT THR. Puluhan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Buruh Nasional (FSBN) dan KASBI menggelar aksi demo di depan pabrik PT Wingoh ALbindo, Benda, Tangerang, Banten, Selasa (30/7). Mereka menuntut hak-hak normative mereka yang selama ini diabaikan manajemen pabrik, salah satunya yakni pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) yang menyimpang dari ketentuan.

SIDOARJO - Petugas Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Selasa, memeriksa kelengkapan bus, dan mel-akukan uji emisi gas buang bus di Terminal Purabaya di Bungurasih, Sidoarjo.

“Kegiatan ini merupakan rangkaian upaya yang dilaku-kan kami untuk menekan an-gka kecelakaan selama masa angkutan Lebaran 2013,” ujar Kepala Seksi Penertiban Dishub Surabaya Trio Wahyu di Sidoarjo, Jawa Timur.

Semua bus yang masuk ke Terminal Purabaya, kata dia, langsung diperiksa ke-

lengkapannya dan diuji emisi gas buang guna mengetahui potensi pencemaran lingkun-gan yang dihasilkan.

Kelengkapan bus itu di antaranya tabung pemadam kebakaran mini yang wajib ada di dalam bus untuk men-gantisipasi kemungkinan ter-jadinya kebakaran.

Di dalam bus juga wajib disediakan palu guna me-mecahkan kaca untuk digu-nakan sebagai jalan darurat ketika terjadi kecelakaan.

“Tentunya surat-surat kendaraan di antaranya uji kir bus dan ijin trayek harus

dinyatakan masih berlaku,” ucapnya.

Ia juga mengemukakan, pihaknya memberikan stiker yang menandakan bus terse-but layak jalan dan diguna-kan sebagai armada angkutan Lebaran 2013, setelah hasil pemeriksaannya dinyatakan bagus.

“Dalam pemeriksaan kali ini, kami menilang tiga bus yang dinilai tidak memenuhi syarat kelengkapan, di anta-ranya surat uji kir sudah mati atau tidak berlaku lagi dan sebagian kacanya pecah,” ka-tanya. (ant/rah)

ANGKUTAN LEBARAN

Dishub Surabaya Periksa Kelengkapan Bus di Purabaya

Kepala Satuan Bina Masyarakat Polres Gresik AKP Suyatmi mengatakan razia itu difokuskan pada penumpang yang datang dari luar kota dan menuju wilayah Kabupaten Lamongan.

“Selain melakukan pemeriksaan kepada penump-ang, kami juga membagikan brosur berupa imbauan Kam-tibmas untuk menekan ting-

kat kriminalitas menjelang Lebaran,” katanya.

Suyatmi mengatakan dalam razia itu aparat Polres Gresik tidak menemukan has-il, namun akan tetap melaku-kan razia hingga usai lebaran nanti.

“Kami akan menggelar kegiatan seperti ini secara ru-tin hingga usai Lebaran nanti, tujuannya untuk memberikan

rasa aman kepada masyarakat yang melakukan mudik,” ka-tanya.

Dalam razia itu, petugas juga meminta turun sejumlah penumpang yang dicurigai, kemudian memeriksa barang bawaannya untuk mengetahui apakah membawa senjata ta-jam atau tidak.

“Kami juga memeriksa identitas sejumlah pe-numpang, khususnya yang datang dari luar kota. Hal ini untuk mengantisipasi masuknya narapidana ter-oris yang diberitakan ka-bur,” katanya.

Sebelumnya, jajaran Polres Gresik juga melakukan peny-

iagaan petugas di perbatasan kota setiap malam untuk men-gantisipasi teroris yang masuk ke wilayah itu.

Kapolsek Wilayah Kota Gresik AKP Mulyono men-gatakan, antisipasi teroris itu dilakukan terkait kasus penangkapan teroris di Tu-lungagung, agar kasus itu tidak merembet ke wilayah Gresik.

Dikatakannya, tujuan penyiagaan petugas di per-batasan kota karena Gresik merupakan salah satu dae-rah rawan teroris, mengingat wilayahnya berdekatan de-ngan Kabupaten Lamongan. (ant/rah)

Penumpang Bus DiraziaGRESIK - Aparat Kepolisian Resor Kabupaten Gresik, Jawa Timur, melakukan razia kepada se-jumlah penumpang bus di Terminal Bunder sebagai antisipasi masuknya teroris ke wilayah itu.

GRESIK - Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Hidayat Nyakman berenca-na membuat forum bersama tanggap darurat yang ang-gotanya terdiri atas be-berapa pejabat perusahaan yang ada di wilayah Gresik, Jawa Timur.

“Saya berencana membuat forum tanggap darurat bersama di Kabu-paten Gresik dengan tujuan mengatasi masalah ben-cana perusahaan agar bisa melakukan penyelamatan secara bersama-sama,” katanya, Selasa.

Pendirian forum ini di-dasari dari bencana keboco-ran gas jenis S02 dari salah

satu mesin perusahaan yang ada di Desa Roomo, Kecama-tan Manyar.

Akibat bencana itu, ratu-san warga terpaksa diung-sikan ke Sarana Olah Raga (SOR) Tridharma setelah menghirup gas S02.

“Bila ada forum bersama antarperusahaan, setiap bencana perusahaan, sep-erti kebocoran gas di Desa Roomo, bisa diselesaikan secara kekeluargaan, tanpa adanya saling menyalahkan,” katanya.

Hidayat mengaku tidak ingin menuduh salah satu perusahaan sebagai pe-nyebab kebocoran gas di Desa Roomo, dan pihaknya

hanya ingin masalah terse-but bisa diatasi bersama-sama.

Sementara itu, sesuai de-ngan laporan tim Labfor Ma-bes Polri Cabang Surabaya, sumber kebocoran gas yang terjadi di Desa Roomo tidak ditemukan pada PT Smelting seperti dugaan sebelumnya.

Kasatreskrim Polres Gresik AKP M. Nur Hidayat mengaku bahwa laporan itu telah diterima pihaknya sepekan lalu. “Tim Polres Gresik tidak menemukan titik bocor di PT Smelting. Oleh karena itu, kini masih kita cari dari mana asal mula kebocoran gas itu,” katanya. (ant/rah)

KEBOCORAN GAS

Dirut Petrokimia Berencana Buat Forum Tanggap Darurat

SIDOARJO - Ketua Majelis Hakim Pengadi-lan Tata Usaha Negara Surabaya Dani Elpah menyarankan adanya perdamaian dalam kasus pemberhentian mantan Ketua Departe-men Manajemen Ekonomi Islam Universitas Airlangga (Unair) M Nafik oleh Rektor Unair Prof Dr H Fasich Apt.

“Kasus yang dihadapi oleh tergugat dan penggugat itu ibarat perselisihan dalam ru-mah tangga layaknya bapak dan anak. Oleh karena itu, masih bisa diselesaikan secara kekeluargaan,” ujarnya saat memimpin si-dang lanjutan kasus tersebut di PTUN Sura-baya di Sidoarjo, Selasa.

Kalau masalah tersebut bisa diselesai-kan secara kekeluargaan, kata dia, pihaknya tinggal membuat penetapan. “Namun, kami serahkan semuanya kepada penggugat dan tergugat untuk mengambil keputusan apa-kah sidang ini tetap diteruskan atau tidak,” ujarnya.

Ia juga memberikan jalan tengah dengan memberikan kesempatan kepada kedua belah pihak berpikir tentang kemungkinan penye-lesaian secara kekeluargaan, sambil proses sidang tetap dilanjutkan.

“Proses persidangan tetap berjalan seba-gaimana mestinya. Namun, apabila ada niatan

untuk menempuh jalur kekeluargaan, akan kami terima,” ucapnya.

Sementara itu, pengacara penggugat M Nafik, Athoilah menjelaskan, pihaknya siap untuk mempertimbangkan kemung-kinan penyelesaikan melalui jalur kekelu-argaan.

“Sejak awal klien kami memang sudah mencoba untuk membuka diri dan terbuka dengan upaya damai. Namun, jalan damai itu kandas hingga akhirnya menempuh jalur hu-kum,” ujarnya.

Dalam sidang dengan agenda replik itu, kata dia, pihaknya menyampaikan beberapa pokok pikiran terkait kasus yang menimpa kliennya, yakni pemberhentian kliennya tersebut seharusnya menggunakan dewan etik Unair.

“Kalau memang ada pelanggaran se-harusnya disidang oleh dewan etik, dan klien kami bisa melakukan pembelaan diri atas pelanggaran yang dituduhkan itu. Namun, anehnya, sejak awal klien kami tidak pernah sekalipun diperiksa di dewan etik di Unair,” ucapnya.

Sidang kasus tersebut akan dilanjutkan pada 20 Agustus dengan agenda penyampaian materi duplik dari tergugat. (ant/rah)

PEMBERHENTIAN

PTUN Sarankan Perdamaian dalam Kasus Rektor Unair

Anggota kepolisian mendapat penjelasan dari karyawan PT. Pertamina cara mengoperasikan truk pembawa Bahan Bakar Minyak (BBM) di halaman Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Selasa (30/7). Kegiatan tersebut dilakukan untuk antisipasi mogok yang akan dilakukan sopir truk PT. Pertamina pada Lebaran mendatang karena menuntut uang lembur.

LUMAJANG - Sebanyak 2.300 personel TNI dan Polri mengamankan kedatangan Presiden Susilo Bambang Yud-hoyono yang melakukan kun-jungan ke Kabupaten Luma-jang, Jawa Timur, Selasa.

“Ada beberapa unsur yang dilibatkan dalam pengamanan tersebut antara lain Batalyon Zeni Tempur (Yonzipur) 5 Kepanjeng-Malang, Batalyon Infanteri (Yonif) 527 Luma-jang, dan Batalyon Raider,”

kata Komandan Kodim 0821 Lumajang, Letkol Inf Akhyari.

Menurut dia, pihak TNI dan Polri melakukan penga-manan di ring dua dan tiga, sedangkan pengamanan di ring satu dilakukan oleh pasukan pengamanan pres-iden (Paspamres) sesuai de-ngan prosedur tetap (pro-tap) pengamanan kepala negara.

“Pengamanan sudah di-lakukan sejak Senin (29/7) di sepanjang rute yang akan di-lalui oleh Presiden SBY yang rencananya melalui jalur se-latan dan berkunjung di be-berapa desa di Lereng Gunung Semeru,” tuturnya.

Ia menjelaskan pihaknya juga melakukan sterilisasi di kawasan Pendapa Pemer-intah Kabupaten (Pemkab) Lumajang karena Presiden SBY akan menginap di rumah dinas tersebut selama satu malam.

“Pengamanan cukup ketat di pendapa dan sterilisasi su-dah dilakukan, namun pihak TNI dan Polri melakukan

pengamanan di sekitar pen-dapa karena ring satu tetap dilakukan Paspampres,” ka-tanya.

Sedikitnya 150 personel TNI melakukan penjagaan di kawasan Pendapa Pemkab Lu-majang untuk mengamankan orang nomor satu di Indonesia itu, bahkan beberapa warta-wan yang hendak mengambil gambar atau melihat ruangan pendapa dilarang oleh Pas-pampres.

Presiden SBY dijadwal-kan mengunjungi Kabupaten Lumajang selama dua hari mulai Selasa (30/7) hingga Rabu (31/7) dengan beberapa lokasi yang dikunjungi antara lain kebun salak di Kecamatan Pronojiwo dan kebun pisang mas kirana di Kecamatan Sen-duro.

Setelah dari Lumajang, Presiden dijadwalkan berkun-jung ke Pabrik Gula Jatiroto PTPN XI, kemudian melan-jutkan kunjungan kerjanya ke Kabupaten Jember, Bondow-oso, dan Paiton Probolinggo. (ant/rah)

AKTIFITAS SBY

2.300 Petugas Amankan Kedatangan Presiden

LUMAJANG - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono meninjau sen-tra industri kecil menengah kripik pisang di Desa Burno, Kabupaten Lumajang, Jatim, Selasa.

Presiden Yudhoyono melihat secara langsung pembuatan kripik pisang dan juga produk olahan pisang lainnya. Sentra industri ke-cil menengah tersebut telah menjadi salah satu penyedia lapangan pekerjaan bagi war-ga Burno.

Dalam kesempatan

tersebut, Presiden men-gatakan bahwa industri kecil dapat menjadi salah satu penyedia lapangan kerja sekaligus menin-gkatkan kesejahteraan rakyat. Untuk itu, pelu-ang usaha seperti indus-tri kripik tersebut dapat terus didorong dan dit-ingkatkan guna mengen-taskan kemiskinan.

“Sebetulnya banyak pe-luang untuk menciptakan lapangan pekerjaan, men-ciptakan lapangan usaha ini contoh baik. Kalau Indonesia banyak seperti ibu ini Insya

Allah ekonomi lebih berger-ak, penghasilan masyarakat lebih meningkat dan akh-irnya kemiskinan di seluruh Indonesia berkurang,” kata Presiden.

Presiden dalam kesempa-tan tersebut juga menyem-patkan diri berfoto bersama dengan para karyawan dan pekerja.

Buka Bersama Seusai meninjau, Presiden lang-sung menuju Pendopo Ka-bupaten Lumajang untuk melaksanakan buka bersama dengan kaum alim ulama, para pejabat dan masyarakat

setempat.Dilanjutkan dengan cer-

amah oleh Guru Besar Ilmu Fiqh IAIN Sunan Ampel Surabaya Faishol Haq dengan tema Hikmah Ramadhan. Ke-mudian diteruskan dengan sholat Isya berjamaah dan tarawih.

Sementara itu sebel-umnya Presiden Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono meninjau Unit Pelaksana Teknis Balai Pe-nyuluh Pertanian Desa Sum-berurip, Kecamatan Prono-jiwo, Kabupaten Lumajang. (ant/rah)

PRODUK OLAHAN

Presiden Tinjau Sentra Industri Kripik Pisang Burno

RABU 31 JULI 2013 NO.0171 | TAHUN II10

LMCR 2013 Buka Kategori Cerpen Puitis

Mobdin Bisa Dibawa MudikPTPN X Optimistis Capai Target Produksi Gula

IPNU Jatim Cetak 100 Dai

KOMPETISI MENULIS

MOBIL DINASBUMN

OKP

LINTAS JATIM

Musyafak Mempersoalkan Penunjukan Ketua PKB

"Ketua DPC itu tidak boleh ditunjuk, melainkan harus melalui muscab," kata Musya-fak saat ngantor pertama kali di gedung DPRD Surabaya, Selasa (30/7), setelah bebas dari masa hukuman di Lapas Porong, Sidoarjo atas kasus gratifikasi jasa pungut senilai Rp720 juta.

Menurut mantan Ketua DPC PKB Surabaya ini, jika dalam kepengurusan partai terjadi persoalan, maka di-tunjuklah karteker atau seba-gai pengganti Ketua DPC PKB Surabaya sementara untuk mempersiapkan pelaksanaan muscab.

"Tapi masalahnya kartek-

er sudah dibentuk dan tetap tidak ada muscab. Sedangkan tiba-tiba muncul adik Sekjen DPP PKB Surabaya yang di-tunjuk jadi Ketua DPC PKB Surabaya," ujarnya.

Musyafak mengatakan se-bagai mantan ketua pihaknya berkepentingan meluruskan hal ini. "Saya tidak mau, sete-lah periode saya kemudian muncul persoalan," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, hal ini juga untuk kebaikan PKB Surabaya sendiri di kemudian hari jika terjadi permasalahan hukum. "Sewaktu-waktu jika PKB diugat orang pasti kalah. Kalau sekarang belum dibu-

tuhkan, tapi suatu saat pasti akan dibutuhkan," katanya.

Saat ditanya apakah perlu melakukan gugatan terhadap keabsahan kepengurusan PKB Surabaya, Musyafak menga-takan gugatan itu domain-nya pengurus anak cabang (PAC) yang peduli dengan PKB. "Harus digugat agar tidak seenaknya saja," katanya.

Ia menjelaskan bahwa enam bulan sebelum dirin-ya dipenjara 1,5 tahun lalu, pihaknya sudah mengirim surat usulan digelarnya mus-cab, tapi tidak diindahkan sama DPP PKB. "Tapi tiba-ti-ba menunjuk adiknya Sekjen

jadi ketua PKB Surabaya,' ka-tanya.

Sementara itu, Ketua DPC PKB Surabaya Syamsul Ari-fin saat dikonfirmasi melalui ponselnya tidak menanggapi pernyataan Musyafak.

Namun, Syamsul sebe-lumnya mempersilahkan Musyafak Rouf membela diri atas tidak terimanya surat pergantian antarwaktu (PAW) dari Gubernur Jatim asalkan sesuai aturan hukum yang berlaku.

"Kalau ada hukum yang memperbolehkan Cak Syafak untuk membela diri, kenapa tidak?" katanya. (ant/dik)

SURABAYA - Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Musyafak Rouf mempersoalkan penunjukan Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa Surabaya Syamsul Arifin yang dinilai tidak prosedural, karena tidak melalui musyawarah cabang, melainkan penunjuk-kan langsung DPP PKB.

SURABAYA - Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Timur mencetak 100 dai muda dari kalangan pelajar dan pemuda NU melalui pendidikan dan latihan di Pesantren Salafiyah Khoiriyah Hasyim, Seblak, Jombang, 28-29 Juli 2013.

"Diklat bertajuk 'Strategi Dakwah Aswaja di Era Multime-dia' itu bertujuan untuk menyemarakkan kegiatan Ramad-han serta meningkatkan pemahaman tentang pentingnya berdakwah yang strategis dan metodologis dalam menye-barkan agama Islam yang toleran, moderat, arif, dan penuh kesantunan," kata Ketua IPNU Jatim Imam Fadlli di Sura-baya, Selasa (30/7).

Kegiatan yang diikuti 100 peserta dari Pimpinan Cabang IPNU se-Jatim dan perwakilan pesantren di Jatim itu, dengan narasumber yakni Prof Dr Ahmad Zahro (Rektor UNIPDU Jombang/Guru Besar IAIN Sunan Ampel Surabaya), Nurkholis Majid M.HI (PW LDNU Jatim), M. Dawud (KPID Jatim), dan KHM Hasyim Abbas (Wakil Rais Syuriyah PWNU Jatim).

"Dakwah secara kultural terbukti lebih sukses memikat hati masyarakat Indonesia daripada melalui syariat formal, apalagi kekerasan. Dengan seni juga sah-sah saja asal mem-perhatikan niat, cara, dan akibat," katanya ketika mengutip ceramah Prof Ahmad Zahro.

Terkait metode dakwah tidak hanya bisa dilakukan mela-lui lisan (dakwah bi al-qoul), tapi juga bisa melalui harta (bi al-mal), perbuatan (bi al-hal), kekuatan atau kekuasaan (bi al-quwah), dengan jaringan (bi asyabakah), dan dengan aturan (bi andlimah).

Ikatan Alumni ITS Pengurus Wilayah Jawa Timur (IKA ITS PW Jatim), Jamaah Masjid Manarul Ilmi-ITS (JMMI-ITS), dan Badan Eksekutif Mahasiswa-ITS (BEM-ITS) menyem-arakkan Ramadhan dengan menggelar Buka Puasa bersama 1.111 anak yatim dan dhuafa di Gedung Grha ITS Sukolilo pada Sabtu (27/7).

"Buka puasa bersama 1.111 anak yatim dan dhuafa itu merupakan penyelenggaraan ketiga untuk kegiatan serupa yang dilaksanakan secara rutin pada setiap tahun di Bulan Ramadhan," kata Ketua Panitia, Abdul Ghofur.

Ia menjelaskan acara buka puasa bersama 1.111 anak yatim dan dhuafa itu dimeriahkan dengan hiburan musik Islami, ceramah agama, penyerahan bingkisan kepada anak yatim dan dhuafa secara simbolis, lalu berbuka puasa ber-sama dan shalat maghrib berjamaah.

"Setiap anak yatim dan dhuafa yang hadir menerima satu paket bingkisan dari para donatur senilai Rp125 ribu yang berisi perlengkapan sekolah, takjil kurma, makanan buka puasa, dan uang saku," katanya.

Ia mengharapkan kehadiran anak yatim dan dhuafa dari sekitar kampus ITS itu akan mempererat hubungan antara keluarga besar ITS dengan masyarakat di sekitar kampus ITS.

"Tahun ini, panitia Ramadhan di Kampus (RDK) ITS menyiapkan 10 bus untuk mudik bareng bagi mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus pada 3 Agustus 2013," katanya didampingi penanggung jawab kegiatan, Muhammad Faishal Alwi. (ant/dik)

ACEH JELANG HUT RI:Kendaraan melaju di salah satu ruas jalan tempat pedagang berjualan bendera merah putih di Banda Aceh, Selasa (30/7). Nuansa menjelang peringatan HUT ke-68 Kemerdekaan RI mulai terlihat meriah ditandai dengan ramainya warga berjualan bendera di berbabagi tempat dan sudut kota.

ant/ ampelsa

SURABAYA - Lomba Menu-lis Cerita Remaja yang meru-pakan ajang lomba tahunan tingkat nasional membuka kategori baru untuk 2013, yakni cerita pendek berbahasa liris atau puitis.

“Cerpen liris adalah cer-pen yang ditulis dengan pilihan diksi yang puitis. Ini merupakan kategori dan tantangan baru bagi peserta LMCR,” kata Ketua Pelaksana LMCR Rohto Mentholatum Golden Award 2013 Naning Pranoto di Surabaya, Selasa (30/7).

LMCR dibuka 1 April 2013, ditutup 25 Septem-ber 2013. Nama-nama yang karya yang terpilih sebagai pemenang diumumkan 26

Oktober 2013. Info lengkap pengumuman LMCR 2013 dapat diakses di www.ray-akultura.net.

Naning yang dikenal seba-gai penulis sejumlah novel itu mengemukakan bahwa cerpen berbahasa liris itu polanya seperti karya-karya satrawan terkemuka Shakespeare yang diilhami oleh tulisan Aristote-les dalam karyanya yang ber-judul Poetics.

“Karya ini menjadi acuan para penyair dan drawaman Barat dalam menulis puisi. Ke-mudian, dikembangkan untuk menulis prosa yang termasuk dalam aliran romantisme,” ka-tanya.

Ciri-ciri cerpen liris, ka-tanya, antara lain ditulis

dengan diksi pilihan yang puitis, deskripsi retoris atau pelukisan yang penuh daya tarik dan narasi yang tidak bertele-tele. Karena, cerpen liris kalimatnya tidak pan-jang, maka tentunya sangat tertata.

“Diksi puitis tidak harus memilih kata-kata yang `berbunga-bunga dan bom-bastis. Melainkan, kata-kata yang memiliki kekuatan yang menggugah emosi, tidak mengekspresikan kekejaman dan jika tentang kekejaman menggunakan metafora de-ngan alur cerita mengalir,” kata dosen penulisan kreatif ini.

Ia menjelaskan bahwa William Wordsworth, sas-

trawan Inggris, merupakan salah seorang dari pelopor aliran sastra romantisme. Antara lain iya mengatakan, “Karya puitis sungguh meny-entuh jiwa dan tidak mem-bosankan”.

Menurut Naning, William Wordsworth belajar tentang karya sastra liris sejak kanak-kanak, atas tuntunan ayahnya yang mengagumi Sastra Yu-nani Klasik.

Namun demikian, Naning mengingatkan bahwa cerpen liris yang ditulis dengan diksi bombastis dan klise, disebut sebagai kategori “sastra ungu”. Untuk menghindarinya, sebe-lum menulis pahami dulu dik-si yang akan digunakan untuk menulis. (ant/dik)

SURABAYA - Pemerin-tah Kota (Pemkot) Surabaya memperbolehkan mobil di-nas dipakai mudik saat li-buran Lebaran mendatang asalkan dengan syarat jika terjadi kerusakan atau ke-hilangan menjadi tanggung jawab pribadi.

Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya Hendro Gunawan, Selasa mengatakan secara prinsip, pemakaian mobil di-nas di luar kedinasan adalah tanggung jawab pribadi.

“Termasuk biaya ope-rasional, BBM, kerusakan dan lainnya adalah tanggung jawab pribadi,” kataya.

Menurut dia, pada ta-hun lalu alasan diperbole-hkan mobil dinas dibawa mudik oleh pejabat se-tempat dikarenakan fak-tor tempat karena jika di-parkir jadi satu di halaman Pemkot Surabaya tentunya tidak akan muat.

“Belum lagi siapa yang menjaga. Pertimbangan ini yang dijadikan acuan mem-perbolehkan mobil dinas dibawa pulang,” katanya.

Namun demikian, lan-jut dia, pihaknya hingga kini masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dari Pemprov

Jatim mengenai aturan atau mekanisme pemakaian mobil dinas di luar kedinasan.

Hendro menjelaskan bah-wa mobil dinas yang dipakai saat mudik Lebaran tersebut tidak luput dari pemeriksaan internal Pemkot Surabaya. Jika sekembalian dari mudik kondisi mobil dalam kondisi rusak, namun tidak diper-baiki, maka pihaknya tidak segan-segan memberikan sanksi kepada yang bersang-kutan.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menegaskan jika semua mo-bil dinas di Pemkot Surabaya tidak memakai plat hitam. “Dulu memang ada waktu kekanikan BBM ada imbauan dari kepolisian agar tidak gunakan plat merah, tapi itu sudah dicabut. Ya sudah sele-sai,” katanya.

Risma menjelaskan tidak ada sanki khusus dari Pemkot Surabaya jika ada mobil dinas yang memakai plat hitam. “Tidak ada, itu kan dari kepolisian,” katan-ya. (ant/dik)

SURABAYA - PT Perkebu-nan Nusantara X (Persero) op-timistis mampu mencapai tar-get produksi sebanyak 538.000 ton gula pada giling tahun ini, kendati beberapa pekan tera-khir curah hujan masih cukup tinggi dan mengganggu proses giling.

Sekretaris Perusahaan PTPN X, Mohammad Cholidi, ketika dihubungi di Surabaya, Selasa (30), mengakui curah hu-jan yang masih cukup tinggi di beberapa daerah di Jawa Timur mengakibatkan rendemen (ka-

dar gula dalam tebu) giling tidak mencapai target yang diharapkan. “Rendemen rata-rata masih di bawah 8 persen atau sekitar 7,4 persen dari 11 pabrik gula yang kami operasi-kan. Tapi, ini baru awal giling dan kami tetap optimistis bisa mencapai rendemen rata-rata di atas 8 persen,” ujarnya.

Menurut Cholidi, hujan yang masih turun saat me-masuki kemarau ini, memang berdampak terhadap penca-paian rendemen, tetapi pada sisi lain juga meningkatkan

produksi tebu.Pada musim giling 2012,

salah satu BUMN dengan bis-nis utama gula itu mampu menghasilkan 494.000 ton gula dengen rendemen rata-rata 8,14 persen.

Sedangkan tahun ini, se-banyak 11 pabrik gula yang dikelola PTPN X diproyeksi-kan bisa menaikkan produksi hingga mencapai 538.000 ton dengan rendemen 8,3 persen.

Produksi gula PTPN X memberikan kontribusi sekitar 18 persen dari total

produksi nasional pada 2012 sejumlah 2,57 juta ton. Se-mentara untuk produksi gula Jatim yang mencapai 1,25 juta ton, kontribusi PTPN X sekitar 40 persen. “Untuk mengejar target tersebut, kami telah mel-akukan sejumlah upaya perbai-kan, baik dari sisi “on farm” (bu-didaya tanaman) maupun “off farm” (mesin produksi pabrik) dengan investasi ratusan miliar rupiah,” tutur Cholidi.

Sebelumnya, Kepala Di-nas Perkebunan Jatim Moc-hammad Samsul Arifien juga mengatakan bahwa curah hujan berpengaruh terhadap penurunan rendemen, tetapi adanya perluasan lahan tebu bisa menjaga target pencapa-ian produksi.

“Target produksi gula Jatim tahun ini awalnya diproyeksikan naik menjadi 1,3 juta ton, tetapi kondisi musim kemarau basah di se-bagian wilayah Jatim hingga Juli ini menurunkan rendemen sehingga produksi diperkira-kan sama dengan tahun lalu sekitar 1,25 juta ton,” katanya. (ant/dik)

ant/arif firmansyah

MOBIL DINAS UNTUK MUDIK LEBARAN: Seorang pegawai negeri sipil (PNS) berjalan melewati deretan mobil dinas di lingkungan Pemkot, Bogor, Jabar, Senin (29/7). Pemkot Bogor mengeluarkan kebijakan PNS boleh menggunakan mobil dinas untuk keperluan mudik lebaran ke kampung halaman mereka.

PRODUKSI GULA ONDRONGAN: Pekerja membuat gula merah dari tebu (gula ondrongan) untuk dijual ke pabrik kecap dengan harga Rp. 7.000 per kilogram di desa Sukolilo, Malang, Jawa Timur.

ant/ari bowo sucipto

RABU 31 JULI 2013 NO.0171 | TAHUN II 11

Ketua DPRD Surabaya Tetap Gelar Pelantikan Syaifi

Tolak Berhubungan Intim, Suami Tusuk Istri

Ketua DPRD Divonis Dua Tahun Penjara

Proyek Pelebaran Jalan Pacitan Ganggu Arus Mudik

PAW

KRIMINAL

DUGAAN KORUPSI

JELANG LEBARAN

Sampai sekarang sudah tercapai 51

persen, padahal SPPT tahun 2013 yang

kita terbitkan Rp565 miliar,”

SuhartoyoKepala Dinas DPPK Pemkot Surabaya

LINTAS JATIM

SURABAYA - Karena tidak mau diajak berhubungan Intim, suami tega menusuk istrinya sendiri dengan obeng. Tersangka yang bernama Sonny Santoso Hartono (35), warga Hangtuah Surabaya itu kalap ketika mengetahui istrinya, Mulipa (30) marah dan menolak mentah-mentah dirinya ketika diajak ber-hubungan intim. Akibatnya, Mulipa tergolek lemas bersimbah darah lantaran ditusuk obeng oleh suaminya.

Kejadian itu bermula ketika Sonny mulai curiga dengan gelagat istrinya. Diduga selama ini Mulipa memiliki hubun-gan gelap dengan lelaki lain. Puncaknya Rabu (24/7) lalu, ketika ia meminta jatah kepada istrinya, bukannya dilayani, rayuan Sonny justru ditanggapi Mulipa dengan emosi dan marah-marah. Bukan itu saja, Mulipa juga bertindak kasar dengan menendang dada Santoso.

Melihat reaksi Mulipa yang berlebihan itu, Sonny lang-sung kalap dan mengambil Obeng yang ada di dekatnya ke-mudian menusukkan obeng itu ke pelipis dan perut Mulipa. Karena ketakutan dan bingung, apalagi setelah melihat Mulipa jatuh ke lantai sambil berteriak ketakutan, Sonny langsung melarikan diri.

“Saya khilaf saat itu, karena saya ajak berhubungan intim tapi malah marah-marah. Dada Saya ditendang,” ujar Sonny seraya menambahkan bahwa ia pernah memergoki istrinya sedang menelepon selingkuhannya sambil mende-sah seperti orang yang sedang berhubungan intim.

Sementara itu, Kapolsek Sawahan Kompol Manang Subekti menegaskan bahwa tersangka telah diamankan oleh petugas karena melakukan Tindak Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT). Diduga tersangka selama ini dikenal memiliki karakter yang keras. Bahkan sebelumnya tersangka pernah ditangkap dengan kasus yang sama. Atas perbuatannya, Sonny yang berprofesi sebagai kuli bangunan itu dijerat pasal 44 UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Sonny terancam hukuman penjara maksimal 10 tahun atau hukuman denda maksimal Rp 30 juta.

“Tersangka langsung kami amankan setelah mendapat laporan dari korban. Padahal, tersangka juga masih dikenai wajib lapor atas kasus sebelumnya, yaitu melakukan KDRT,” ujar Manang. (ddy)

TRENGGALEK - Pengadi-lan Tindak Pidana Korupsi Surabaya menjatuhkan vonis dua tahun penjara kepada Ketua DPRD Trenggalek Sanimin Akbar Abbas, Selasa (30/7), atas tindak pidana korupsi pemotongan uang saku 43 anggota Dewan se-lama 2010-2012.

Sidang putusan yang ber-langsung terbuka di Pengadi-lan Tipikor Surabaya tersebut juga menjatuhkan pidana denda sebesar Rp 200 juta subsidair satu bulan kurungan kepada tokoh sentral PDI Per-juangan Trenggalek tersebut.

“Abbas dinilai secara sah dan meyakinkan melanggar pasal 12 huruf e Undang-un-dang nomor 20 Tahun 2001 tentang pemberantasan tin-dak pidana korupsi,” terang Kasi Intel Kejaksaan Negeri Trenggalek, Indi Premadasa.

Namun, putusan tersebut masih jauh dari tuntutan yang diajukan JPU (jaksa penuntut umum), yakni hukuman enam tahun penjara dan pidana denda sebesar Rp200 juta sub-sider enam bulan kurungan.

Jaksa menggunakan pasal 12 huruf e Undang-un-dang nomor 20 tahun 2002 tentang pemberantasan tin-dak pidana korupsi sebagai dasar/landasan untuk men-jerat Akbar Abbas.

Atas vonis dua tahun pen-jara dan denda Rp200 juta yang dijatuhkan kepadanya, Akbar Abbas yang terus did-ampingi kuasa hukumnya, Andi Wirasandi menyatakan pikir-pikir atau masih akan mempertimbangkan langkah hukum selanjutnya.

Andi menegaskan pihakn-ya segera menentukan sikap dan langkah hukum sebelum tujuh hari putusan maje-

lis hakim dinyatakan inkrah (berlaku tetap secara yuridis).

Sanimin Akbar Abbas bersama mantan Kasubbag TU DPRD Trenggalek Sulisty-owati ditetapkan sebagai ter-sangka utama dalam kasus pemotongan dana kunjungan kerja 43 anggota DPRD Treng-galek 2010-2012.

Sesuai hasil perhitungan tim jaksa, total kerugian nega-ra yang ditimbulkan menca-pai sekitar Rp270 juta. Dalam perjalanannya, penyidik me-nangkap Sanimin Akbar Ab-bas secara paksa saat mengi-nap di Hotel Sinar Surabaya.

Sanimin kemudian di-tahan di Rumah Tahanan Medaeng, Surabaya. Penang-kapan dilakukan lantaran pe-nyidik menilai pria asal Pagak, Malang, ini tidak kooperatif selama proses penyidikan.

Abbas dalam satu wawancara dengan sejumlah wartawan usai pemeriksaan di Kantor Kejari Trenggalek mengatakan bahwa dirinya siap digantung jika terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi. (ant/dik)

Tunggakan PBB di Surabaya Masih Tinggi

Kepala Dinas Pendapa-tan dan Pengelolaan Keuan-gan (DPPK) Pemkot Sura-baya Suhartoyo, Selasa (30/7) mengatakan dari sejumlah tunggakan tersebut, sebagian diperkirakan adalah bangu-nan yang tidak terkena pajak

seperti bangunan pemerintah, fasilitas umum, sekolah dan nomor objek pajaknya dobel.

"Tidak semuanya bisa dit-agih, karena ada satu objek pajak punya Nomor Objek Pa-jak (NOP) dobel bahkan triple, jika satu sudah bayar berarti

yang lain gak mungkin bayar lagi. Jika sudah ada nanti ba-rangkali yang lain kita batal-kan. Tapi dulu ditetapkan se-bagai objek pajak, ini kan gak bener," katanya.

Untuk membenahi data objek pajak, lanjut dia, Pemkot Surabaya saat ini melakukan verifikasi terhadap objek pa-jak. Tahun ini target penda-patan yang diraup dari PBB sekitar Rp794 miliar. Dari tar-get tersebut, sekitar 51 persen telah dicapai.

"Sampai sekarang sudah tercapai 51 persen, padahal SPPT tahun 2013 yang kita terbitkan Rp565 miliar," ujarn-ya.

Untuk menggenjot penda-patan dari sektor pajak, lanjut dia, Pemkot Surabaya selain aktif menyampaikan imbaun tentang pembayaran pajak, juga menyediakan 10 mobil keliling untuk melayani pem-bayaran pajak di sejumlah ka-wasan.

"Bu wali juga ikut meng-

ingatkan kepada para wajib pajak yang besar-besar, keti-ka ada pertemuan ikut meng-ingatkan PBB-nya jangan lupa. Bahkan bapak-bapak dewan juga membantu itu," katanya.

Suhartoyo jug mengancam akan menyita obyek pajak, jika hingga batas waktu yang ditentukan belum ada itikad para wajib pajak untuk mem-bayar PBB. Penyitaan dilaku-kan, apabila teguran pertama hingga ketiga yang diberikan

selama 30 hari diabaikan oleh pemilik bangunan.

Meski selama ini sebagi-an para wajib pajak langsung memenuhi kewajibannnya membayar tunggakan pajak, ketika menerima surat te-guran. "Ketika jatuh tempo, belum bayar kita lakukan te-guran atau tagihan. Disamp-ing kena denda 2 persen tiap bulan, jika peringataan 1,2,3 selama 30 hari yang belum bayar bisa disita," tegasnya. (ant/dik)

SURABAYA - Tunggakan pajak bumi dan bangu-nan (PBB) di Kota Surabaya sejak 1994 hingga 2012 diketahui masih tergolong tinggi atau mencapai Rp523 Miliar.

SURABAYA - Ketua DPRD Kota Surabaya M. Machmud menegaskan pelantikan Syaifi sebagai pengganti antarwaktu Wakil Ketua DPRD Surabaya Musyafak Rouf tetap digelar pada Jumat (2/7) meskipun nantinya ada perlawanan dari Musyafak.

"Dalam SK Gubernur Jatim tertuang bahwa pergantian Musyafak baru sah secara hu-kum saat ada pelantikan peng-gantinya," kata Machmud saat dihubungi wartawan di Sura-baya, Selasa.

Menurut dia, pihaknya tel-

ah menggelar sejumlah rapat badan musyawarah (banmus) DPRD membahas surat kepu-tusan Gubernur Jatim tntang pergantian antarwaktu (PAW) Musyafak.

SK Gubernur Jatim ke-luar karena Musyafak men-jadi narapidana kurang lebih selama 1,5 tahun di Lapas Porong, Sidoarjo atas kasus gratifikasi jasa pungut senilai Rp720 juta. Rapat banmus terakhir pada Senin (29/7) memutuskan bahwa pelanti-kan Syaifi akan digelar pada Jumat (2/7).

"Rapat banmus sudah se-lesai, undangan juga sudah disebar sehingga pelantikan tetap jalan," katanya.

Soal pemahaman Musya-fak yang masih menganggap dirinya sebagai wakil ketua DPRD Surabaya, Machmud menjelaskan, pihaknya akan mengundang Pakar Hukum Tata Negara Universitas Air-langga (Unair) Himawan S un-tuk diminta penjelasan men-genai persoalan itu.

Hasilnya, kata dia, harus diterima kedua belah pihak karena telah sesuai dengan

hukum. Dia mengatakan, jadi tidak ada yang bisa menerje-mahkan semua permasalahan tersebut seenaknya.

"Harus benar-benar sesuai hukum yang berlaku," jelasn-ya.

Menanggapi hal itu, Musyafak mengancam bakal menggugat semua pihak yang tidak bekerja sama dengan-nya khususnya Ketua DPRD Surabaya. Sebab, pihaknya mengklaim kalau hal tersebut melanggar hukum. "Bisa-bisa setelah keluar penjara ini, saya gugat banyak orang," ujarnya.

Musyafak menjelaskan pihaknya akan mendesak pimpinan dewan mengaga-lkan sidang paripurna PAW dirinya. Hal itu bisa dilaku-kan karena Musyafak men-ganggap dirinya juga masih menjadi anggota pimpinan dewan.

Langkah tersebut, lan-jutnya, harus dilakukan pimpi-nan dewan jika masih men-gakui dirinya sebagai salah satu anggota pimpinan de-wan. "Kalau masih mengang-gap saya, ya harus dibatalkan," katanya. (ant/dik)

ant/teresia may

HUT 17 FATIN SHIDQIA: Pemenang X Factor Indonesia 2013 Fatin Shidqia Lubis disambut oleh penggemarnya Fatinistic saat hadir dalam perayaan HUT Fatin di kantor Sony Music, Johar, Jakarta, Selasa, (30/7). Pada perayaan hari jadinya yang ke-17, Fatin mengadakan acara buka bersama dan pemberian santunan kepada 1000 anak yatim piatu pondok pesantren Majelis As'saadah di kawasan Cipayung, Bogor.

Abbas dinilai secara sah dan meyakinkan

melanggar pasal 12 huruf e Undang-undang nomor 20

Tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana

korupsi,”

Indi PremadasaKasi Intel Kejaksaan

Negeri Trenggalek

PACITAN - Sejumlah proyek pelebaran jalan di ruas jalur provinsi, Pacitan-Trenggalek, Pacitan-Po-norogo, maupun Ponorogo-Trenggalek, hingga H-10 Lebaran dikeluhkan sejumlah pengendara karena dianggap bisa mengganggu kelancaran arus mudik.

"Harusnya aktivitas pel-ebaran jalan dan pengerukan tebing-tebing itu dilakukan jauh hari lalu, bukan mendeka-ti lebaran begini karena bisa mengganggu pengguna jalan, terutama arus mudik," kata Trinoto, salah seorang peng-endara sepeda motor di Paci-tan, Selasa (30/7).

Dengan bahasa dan ung-kapan berbeda, keluhan seru-pa juga dilontarkan sejumlah pengendara roda empat atau lebih.

Kegiatan pelebaran akses transportasi tepatnya berlang-sung di ruas antara Desa Ket-epung hingga Ketrowonojoyo,

Kecamatan Kebonagung.Di jalur ini, sejumlah alat

berat masih tampak bekerja, sementara beberapa unit eksavator berupaya merun-tuhkan sebagian permukaan tebing untuk memperlebar jalan.

"Harusnya dihentikan dulu, sesuai imbauan dishub-kominfo yang menyerukan penghentian sementara se-luruh kegiatan proyek in-frastruktur di jalur-jalur mudik," kata Oky, pengen-dara lainnya.

Selain di jalur Pacitan-Trenggalek, hiruk-pikuk proyek pelebaran juga terli-hat di jalur Trenggalek-Po-norogo sepanjang radius tiga kilo meter.

Meski arus mudik belum tinggi, aktivitas sejumlah kendaraan berat tak pelak membuat lalu-lalang kend-araan terganggu.

Kondisi tersebut jika ter-us berlangsung bisa meng-

ganggu arus lalu-lintas, baik dari arah Trenggalek maupun sebaliknya.

Menanggapi hal itu, Kepala Bagian Manajemen Lalu Lintas Dishubkominfo Pacitan, Sutarto meminta seluruuh kegiatan proyek infrastruktur di jalur mudik lebaran segera dihentikan.

"Mulai H-10 ini seluruh kegiatan (proyek) harus di-hentikan sementara. Tapi pihak pelaksana terlebih da-hulu harus membersihkan material, agar tidak men-ganggu," katanya Selain pada akses menuju Jateng dan Kabupaten Trenggalek, keg-iatan proyek pelebaran ja-lan juga berlangsung di ruas menuju Kabupaten Ponoro-go, tepatnya di Desa Ngreco.

Kegiatan ini sendiri telah berlangsung sejak sebulan lalu dan kerap menjadi peng-hambat lalu lintas dari Kabu-paten Pacitan menuju Sura-baya. (ant/dik)

ant/oky lukmansyah

JEMBATAN PANTURA RUSAK KEMBALI: Sejumlah pekerja menyelesaikan pengelasan jembatan Pemali yang berlubang di jalur pantura, Brebes, Jateng. Pada H-10 jembatan pemali yang berada di jalur pantura rusak kembali, sehingga membuat kemacetan dan membahayakan arus mudik yang melintas.

RABU 31 JULI 2013 NO.0171 | TAHUN II12 LIPUTAN KHUSUS

Pasalnya, KPU Jatim sejak awal su-dah membuat keputusan yang “aneh” dan bahkan terbilang kontroversial, karena menentukan sepasang kan-didat berhak mengikuti pilkada atau tidak yaitu dengan voting (ikut-ikutan gaya legislator di Senayan).

Pasangan Khofifah Indar Par-awansa-Herman S. Sumawiredja tidak berhak ikut pilkada karena tiga komi-sioner KPU Jatim menyatakan tidak, sementara dua komisioner lainnya menyatakan boleh ikut.

Awalnya sampai voting KPU Jatim terjadi, pemicunya, dua parpol non-parlemen memberikan dukungan ganda kepada pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa) dan “Bersama Khofifah Indar Parawansa-Herman Sumawiredja” (Berkah), yakni Partai Kedaulatan (PK) dan Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI).

Kedua partai tersebut sama-sama mendaftarkan kedua pasangan ke KPU Jatim, namun dengan surat rekomen-dasi berbeda. Kedua partai itu pun saling mengklaim mengantongi surat keputusan dari dewan pimpinan pusat dan ditandatangani ketua umum dan sekretaris jenderal yang sah.

Diketahui, masing-masing Ketua Umum PPNUI dan PK mengarah ke Khofifah-Herman, sedangkan Sekjen PPNUI dan PK memilih merapat ke Karsa. PK memiliki suara 0,50 persen dan PPNUI dengan modal suara 0,24 persen.

Walau kedua parpol itu memi-liki suara minim, bagi Berkah yang hanya didukung PKB sangatlah berarti.

Pasalnya, ketika mendaftar sebagai kan-didat mengantongi modal 15,55 persen. Total suara PK dan PPNUI berjumlah 0,79 persen, sehingga bila dikurangi dua Parpol pasangan tersebut hanya memi-liki modal 14,81 persen suara, sementa-ra syarat minimal yang harus dipenuhi sebagai calon adalah 15 persen.

Sementara dukungan terhadap pa-sangan pejabat kini “Karsa” melimpah ruah dari parpol besar seperti PD, Gol-kar dan PPP, tampaknya kurang cukup. Tidak heran jika kemudian muncul anggapan di masyarakat bahwa “Si Kumis” rupanya ingin meminimal-kan pesaing dengan menyingkirkan Berkah, sehingga modal kapital besar yang dimiliki akan “berbicara”.

Bisa jadi Karsa merasa miris de-ngan seorang perempuan bernama Khofifah, di mana saat “bertanding” pada Pilkada Jatim 2008, Khofifah memenangkan hasil hitung cepat. Namun, mesin politik dan kapital Si Kumis yaitu kalangan birokrat dan petinggi parpol hingga kalangan aka-demisi “bergerilya” hingga membuat hasilnya jadi lain, hingga pencoblosan diulang sampai tiga kali.

Berkah tidak tinggal diam, ber-sama para tokoh pendukung dan pengacaranya memperkarakan ron-toknya sebagai kandidat melalui jalur yang benar, yaitu memperkarakan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dan PTUN. Di mana DKPP bakal mengambil keputusan Rabu (31/7).

Khofifah menyatakan dalam dis-kusi “Menegakkan Keadilan” di kantor

Partai Kedaulatan dan Persatuan Indonesia (PKPI), kawasan Jalan Dipo-negoro, Menteng, Jakarta, Senin (29/7) bahwa “”hak konstitusional kami dan warga Jatim pada umumnya telah dirampas oleh KPU Jatim.” Mantan menteri pemberdayaan perempuan era Presiden Gus Dur itu berharap putusan hasil sidang di DKPP dapat memulihkan hak konstitusinya. De-ngan kata lain, pasangan Khofifah-Herman dapat maju mencalonkan diri di bursa pemilihan kepala daerah dan warga Jatim dapat memilih gubernur-wakil gubernur idaman mereka.

Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie mengatakan pihaknya masih memi-liki cukup waktu untuk menentukan putusan sengketa pemilu di “Bumi Majapahit” provinsi paling timur di Pulau Jawa itu.

“DKPP memiliki waktu hari ini sampai besok (Selasa malam, 30/7) sehingga putusan bisa dibacakan pada Rabu siang. Dengan begitu, pada awal bulan Agustus kita sudah dapat mem-buka lembaran baru dan Pilkada Jatim semakin jelas arahnya,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Umum PKPI Sutiyoso mengaku sempat dihubungi lawan politik Khofifah. “Saya men-ganggap itu sebagai telepon biasa saja dan Saiful (Gus Ipul pasangan Soekar-wo) minta dukungan dari PKPI. Akan tetapi, saya sudah sampaikan kepada dia bahwa PKPI sudah memberikan dukungan kepada Khofifah. Itu ada hitam di atas putihnya (perjanjian tertulis dengan kubu Berkah),” kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Menurut dia, PKPI memang tidak memiliki kursi parlemen di Jatim, tapi memiliki jumlah pendukung potensial dan signifikan bagi Khofifah-Herman.

Bisa atau Tidak Pakar hukum dari Universitas Airlangga Surabaya, Himawan Estu Bagijo menegaskan bahwa keputusan Dewan Kehormatan

Penyelenggara Pemilu (DKPP) tidak bisa membatalkan keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Keputusan DKPP tidak bisa membatalkan pleno KPU, karena wewenangnya hanya terhadap kode etik penyelenggara,” ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Selasa (30/7), ketika dimintai tanggapan tentang kasus dugaan pelanggaran kode etik KPU Jatim yang saat ini masih dalam proses persidangan.

Pihaknya juga mengingatkan pada DKPP pimpinan Prof Jimly Asshidi-qie agar tidak keluar dari tugas dan fungsinya.”Kalau sampai terjadi maka akan menimbulkan masalah hukum baru di kemudian hari. Mengingat dalam aturannya DKPP sebatas ber-tugas untuk mengawasi pelanggaran kode etik,” ucapnya.

Himawan menjelaskan bahwa tugas dan kewenangan DKPP tercan-tum dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyeleng-garaan Pemilu.Sesuai pasal 1 ayat (22) dari UU tersebut, DKPP dibentuk dengan tugas menangani kode etik penyelenggara pemilu. Sehingga, kewenangan DKPP hanya sebatas pada persoalan pelanggaran kode etik terhadap personel penyelenggara.

“Sementara keputusannya bukan menjadi wilayah kewenangan DKPP, karena itu sudah masuk ranah hu-kum dan kini juga sudah masuk dan diproses di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN),” tuturnya.

Dengan ketentuan itu, DKPP tidak mungkin akan terlalu jauh di dalam membuat keputusan atas laporan kubu pasangan bakal calon gubernur Khofifah Indar Parawansa-Herman S. Sumawiredja.

Apalagi, lanjut dia, sampai mem-buat keputusan untuk menganulir keputusan KPU Jatim untuk melolo-skan duet Khofifah-Herman dalam

Mampukah DKPP Batalkan Keputusan KPU Jatim? SURABAYA- Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur yang dijadwalkan pencoblosannya 29 Agustus mendatang, dalam tahap awal yaitu penentuan pasangan calon yang berhak menjadi kandidat sehingga berhak pula atas nomor urut sudah menemui “batu sandungan”.

ant/yudhi mahatma

TERUS MELAWAN. Khofifah Indar Parawansyah, bakal calon gubernur Jawa Timur Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memberikan keterangan pers terkait usahanya mengadukan pembatalan pencalonannya oleh KPU Jatim ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP)

kompetisi Pilkada Jatim 2013.“Saya kira nggak lah. Saya yakin

DKPP di bawah pimpinan Pak Jimly Asshidiqie tidak akan melakukan itu, karena beliau orangnya ahli hukum tata negara. Beliau pasti tahu ruang DKPP itu mana,” kata Himaan.

Namun, sebaliknya disampaikan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD berpendapat Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu bisa membatalkan keputusan Komisi Pemilihan Umum jika keputusan tersebut melanggar etika dan moral.

“Itu sudah pernah dilakukan DKPP, sekurang-kurangnya dalam kasus Buton Utara dan berlaku efektif. DKPP harus berani melakukan hal itu secara lebih tegas,” kata Mahfud di Jakarta, Selasa (30/7).

DKPP pernah membatalkan kepu-tusan KPU Kabupaten Buton Utara yang menganulir penetapan pasangan Ridwan Zakaria-Harmin Hari sebagai calon bupati-wakil bupati terpilih dalam pilkada di kabupaten itu. DKPP juga menjatuhkan sanksi teguran ter-tulis berupa peringatan keras kepada ketua dan anggota KPU Buton Utara karena melakukan pelanggaran kode etik yang sangat berat.

Menurut Mahfud, keputusan se-rupa bisa saja dijatuhkan untuk kasus Pilkada Jawa Timur terkait keputusan KPU Jatim yang tidak meloloskan pa-sangan calon gubernur-wakil guber-nur Khofifah Indar Parawansa-Her-man Suryadi Sumawiredja yang kini disidangkan di DKPP karena diduga telah terjadi pelanggaran kode etik oleh ketua dan anggota KPU Jatim.

“Itu (pembatalan keputusan KPU oleh DKPP) sudah berjalan, sehingga tidak haram dilakukan lagi kalau memang ada bukti pelanggaran etika dan moral yang menggunakan for-malitas akal-akalan yang membunuh demokrasi dari hulu,” tukas pria asal Madura, Jatim ini.

Ia menegaskan bahwa demokrasi yang harus dibangun di negara ini adalah demokrasi yang terhormat, demokrasi yang melindungi hak kon-stitusional warga negara, demokrasi yang memungkinkan terjadinya per-saingan secara sehat, adil, jujur, dan bermartabat.

“Demokrasi harus bersih, jangan dibunuh dari hulunya, ibarat mem-bunuh bayi yang belum lahir. Kalau pembunuhan demokrasi dari hulu dengan permainan formalitas, semua harus melawan hal seperti itu, karena demokrasi yang kita bangun adalah demokrasi yang terhormat,” tandas Mahfud.

Oleh karena itu, DKPP harus tegas terhadap praktik pembunuhan demokrasi. Ia mengatakan DKPP mengadili persoalan etika, sedangkan hukum merupakan kristalisasi etika.

“Jika etika dilanggar sedemikian rupa sehingga substansinya hilang, yakni melindungi hak konstitusional, maka etika harus diutamakan, karena aturan merupakan produk etika. Yang diutamakan bukan aturannya, tapi etikanya,” kata guru besar hukum tata negara itu.

Menurut Mahfud, prinsip itu ia terapkan dalam membuat putusan di Mahkamah Konstitusi. Ia melihat prinsip yang sama juga diterapkan Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie dalam membuat putusan.

“Pengalaman saya membuat putu-san tak peduli formalitas kalau susb-stansinya melanggar etika dan moral. Itu saya lakukan di MK, dan dilakukan DKPP sekarang,” ujarnya.

Lebih lanjut Mahfud mengatakan bahwa DKPP telah membuat perjanji-an dengan Kejaksaan Agung dan Polri. Dengan demikian, kalau ada pelang-garan etika yang bercampur pidana, maka DKPP sebaiknya melimpahkan pelanggaran pidana itu ke kepolisian dan kejaksaan. (ant/chan/beth)

SURABAYA- Pengamat Politik Uni-versitas Airlangga Surabaya Kris Nu-groho mengingatkan majelis hakim di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) agar tidak mau diinter-vensi oleh pihak manapun menjelang keputusan gugatan terhadap KPU Ja-tim.

“Kalau sampai DKPP mau diinter-vensi, ya habislah lembaga ini dan DPR RI bisa mengadili ketua dan anggota DKPP,” ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Selasa.

DKPP dijadwalkan akan memutus perkara dugaan kode etik penyeleng-gara Pemilu di Jatim yang diadukan salah satu bakal pasangan kandidat Khofifah-Herman, pada Rabu (31/7).

Dosen Fakultas Sosial Politik terse-but mengatakan bahwa dia membaca gelagat adanya intervensi di persidan-gan DKPP tersebut.

“Ini pertarungan prestise politik. Kemungkinan terjadinya intervensi sangat terbuka dan besar peluangnya,” kata dia.

Dia mengingatkan kepada ketua dan anggota DKPP bersikap netral, independen, dan jangan mau diinter-vensi pihak mana pun dengan motif apapun.

Kris Nugroho mengutarakan bahwa DKPP tak bisa mengadili kebijakan atau produk hukum yang telah dipu-tuskan KPU Jatim.

Menurut dia, jangan sampai lemba-ga ini melampaui wewenang dan otori-tas yang diberikan undang-undang. Kewenangan DKPP adalah memeriksa dan mengadili nilai etis dari komision-er KPU.

“Saya tegaskan bahwa DKPP tak bisa membatalkan produk KPU Jatim berupa penetapan cagub-cawagub pada 14 Juli lalu maupun produk hu-kum KPU Jatim lainnya terkait pilgub,” katanya.

Sementara itu, pada bagian lain, Kris Nugroho mengatakan bahwa tak lolosnya Khofifah-Herman sebagai cagub-cawagub Jatim harus menjadi introspeksi bagi keduanya.

Kalau pun ada ketidakpuasan atas tak lolosnya pasangan ini di bur-sa Pilkada Jatim, lanjut dia, sangat proporsional jika pasangan ini juga menggugat elite Partai Kedaulatan (PK) dan PPNUI yang ternyata mem-berikan dukungan ganda.

“Mestinya Khofifah menggugat kedua partai itu, bukan hanya KPU Ja-tim,” katanya.

Sebuah sumber menyebutkan di internal DKPP ada personel yang me-miliki jalinan hubungan dekat dengan tokoh penting yang berdiri di belakang pencalonan Khofifah-Herman Su-mawiredja.

Realitas ini yang dikhawatirkan bisa mempengaruhi jalannya proses persidangan maupun DKPP itu sendiri.

“Di DKPP itu ada peluang untuk melakukan intervensi dan hasrat un-tuk melakukan intervensi itu selalu ada. Apalagi persidangan DKPP terkait Pilkada Jatim 2013 ini menyangkut kepentingan banyak partai besar,” un-gkapnya. (ant/fiq/beth)

KONTROVERSI PILGUB JATIM

Pengamat: DKPP Jangan Terpengaruh Intervensi

RABU 31 JULI 2013 NO.0171 | TAHUN II 13LINTAS NUSANTARA

“Dari pengamatan awal, makanan kering seperti lanting mengandung Rhodamin B atau pewarna tekstil karena memi-liki warna merah yang cukup mencolok. Makanan kering ini tersebar merata di hampir se-mua pedagang makanan di Ter-minal Giwangan,” kata Kepala Bidang Sertfiikasi dan Layanan Informasi Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta Dyah Sulistyorini di Yogyakarta, Selasa.

Menurut Dyah, petugas kemudian mengamankan ma-kanan yang terindikasi men-gandung Rhomadin B tersebut, dan meminta pedagang untuk

tidak lagi menjual makanan tersebut.

“Tujuannya adalah pembi-naan. Kami berharap, pedagang juga memiliki kesadaran dan pengetahuan mengenai bahan makanan yang sehat dan layak jual. Namun, petugas juga tidak akan segan membawa peda-gang ke ranah hukum apabila tetap menjual makanan dengan tambahan bahan makanan ber-bahaya,” ucapnya.

Dyah menyebut, masih banyaknya pedagang yang menjual makanan kering yang mengandung tambahan bahan makanan berbahaya seperti Rhodamin B karena permintaan

masyarakat juga masih tinggi.“Banyak pedagang yang

mengaku bahwa konsumen leb-ih tertarik membeli makanan dengan warna yang menarik. Jika menjual makanan dengan warna yang tidak menarik, bi-asanya justru tidak disukai kon-sumen,” tutur Dyah.

Oleh karena itu, BBPOM Yogyakarta pun meminta masyarakat selaku konsumen untuk tetap berhati-hati dalam membeli makanan dan memas-tikan bahwa makanan tersebut bebas dari bahan tambahan makanan berbahaya.

“Kami sudah lama melaku-kan upaya untuk memutus ran-tai ‘supplay and demand’ ma-kanan yang mengandung bahan tambahan makanan berbahaya. Namun, jika masyarakat tetap membelinya, maka upaya terse-but tidak akan membuahkan hasil,” ujarnya.

Dampak yang akan dirasakan

oleh masyarakat yang mengon-sumsi makanan dengan bahan pewarna berbahaya tidak akan dirasakan dalam jangka pen-dek, namun baru akan dirasakan dalam jangka panjang seperti munculnya penyakit kanker hati.

Selain makanan yang men-gandung bahan berbahaya, petugas BBPOM juga menemu-kan sejumlah makanan kaleng dan mi instan yang sudah keda-luwarsa.

Sementara itu, Harsanto selaku penjaga salah satu kios penjual makanan di Terminal Giwangan mengatakan tidak mengetahui apabila makanan yang dijualnya mengandung bahan pewarna berbahaya.

“Tidak tahu kalau makanan ini memakai pewarna berba-haya. Saya ambil dari Grojogan Bantul,” katanya yang berharap bisa mengembalikan makanan tersebut ke produsennya agar tidak rugi. (ant/rif/beth)

ant/paramayuda

ARUS MUDIK 2013. Sejumlah penumpang kereta api tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur mlai memadati stasiun kereta api Jakarta Kota, Selasa (30/7). Puncak arus mudik Lebaran 2013 diperkirakan H-5 atau 3 Agustus 2013.

BBPOM Temukan Zat Berbahaya pada MaminYOGYAKARTA- Balai Besar Pengawas Obat dan Ma-kanan Yogyakarta masih menemukan jajanan atau makanan kering yang terindikasi menggunakan bahan tambahan berbahaya, yaitu Rhodamin B saat melaku-kan inspeksi mendadak di Terminal Giwangan, Selasa.

“Kenaikan ini sangat bervariasi dari berbagai perusahan angkutan yang ada. Tentu saja kenaikan ini dilakukan berdasarkan standar pelayanan yang ada dari masing-masing operasi angkutan lebaran termasuk fasilitas yang tersedia di dalamnya,” kata Edy Dharma Putra di Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan tarif kendaraan itu terus berkem-bang sesuai dengan kondisi pasar yang ada, tetapi lebih cenderung untuk naik.

Edy Dharma Putra mengatakan kenaikan tarif hingga 25 persen dari tarif semula masih dianggap wajar. Alasannya, kenaikan itu bersifat insidental ka-rena sangat tergantung dari kondisi pasar yang ada.

“Para perusahan ang-kutan tersebut melihat saat lebaran adalah saat dimana angkutan dibanjiri penump-ang. Disini berlaku hukum pasar,” ujarnya.

Tetapi bila kondisinya normal, maka tarif akan kembali normal. Saat ini batas bawah tarif berada di kisaran Rp150 ribu untuk beberapa kota terdekat dari Denpasar. Kisaran ini masih dalam klasifikasi kelas ekonomi.

Sedangkan batas atas naik drastis mencapai Rp400 ribu untuk klasifikasi kelas VIP dengan tujuan kota terjauh dari Denpasar seperti Jakarta dan Bandung. Seluruh tarif tersebut masih dalam kondisi normal dan tetap dalam pengawasan Organda Bali.

Menyinggung kesiapan Armada lebaran, menurut Edi Dharma Putra, hingga saat ini masih sangat cukup. Ada sekitar 324 armada berukuran besar yang akan beroperasi untuk mengang-kut penumpang mudik dari Denpasar ke berbagai kota besar di Indonesia.

“Jumlah ini juga akan berkembang sesuai pasar. Tentu saja para opera-tor tahu persis bagaimana kondisi pasar yang ada,” ujarnya.

Saat ini Organda Bali sudah melakukan koordinasi dengan seluruh operator yang ada di Bali untuk mem-persiapkan seluruh perjala-nan mudik dapat lancar dan selamat sampai di tujuan masing-masing.

Dari 324 armada ini, nantinya akan dilakukan secara silang. Dari Bali akan beroperasi sebanyak 162 armada dan sisanya seban-yak 162 akan beroperasi dari berbagai kota besar di Indonesia ke Denpasar. (ant/kom/beth)

TRANSPORTASI

Tarif Naik 25 Persen Menjelang Lebaran DENPASAR- Ketua Dewan Pengurus Daerah Or-ganisasi Angkutan Darat (Organda) Provinsi Bali Ketut Edy Dharma Putra mengatakan tarif angku-tan lebaran dari Kota Denpasar ke berbagai kota di Indonesia naik hingga 25 persen.

PEKANBARU - Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan meminta masyarakat dan perusahaan untuk mencegah kebakaran lahan dan hutan kembali terjadi di Provinsi Riau yang mengaki-batkan kerugian besar untuk semua pihak.

“Mencegah lebih baik,” kata Zulkifli saat kunjungan-nya di Pekanbaru, Selasa.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menetapkan status darurat asap di Riau akibat kebakaran besar yang men-gakibatkan asap mencapai Malaysia dan Singapura pada Juni lalu.

Meski kondisi asap terus menurun, namun Menhut mengatakan potensi keba-karan dikarenakan kondisi kemarau berpotensi terjadi hingga Oktober.

“Jangan buka lahan de-ngan membakar, jangan membakar sampah sembran-gan, jangan buang puntung rokok sembarangan karena

dari api kecil itu sudah bisa sangat besar kebakarannya dan sulit dipadamkannya,” katanya.

Ia juga meminta agar penegakan hukum terus di-lakukan bagi pihak yang sen-gaja membakar lahan dan hu-tan. “Hukumannya 15 tahun penjara,” ujarnya.

Ia mengatakan, pemba-karan untuk membuka lahan hanya akan menguntung-kan segelintir orang, namun mengakibatkan banyak keru-gian materi, kesehatan dan kerusakan lingkungan.

“Yang susah semua orang, satu Sumatera susah, negara tetangga di Singapura dan Malaysia susah. Ruginya ban-yak sekali,” ujarnya.

Ia menambahkan, keba-karan di lahan konsesi pe-rusahaan baik kehutanan dan perkebunan harus bisa dipertanggungjawabkan oleh manajemen perusahaan.

Secara terpisah, Presiden Direktur PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Kus-

nan Rahmin menjelaskan, bahwa pihaknya selalu mel-akukan patroli udara dan darat untuk memastikan upaya pencegahan kebakaran dapat optimal di area konsesi perusahaan.

Bahkan RAPP, kata dia, juga melakukan pelatihan terhadap masyarakat seki-tar daerah konsesi yang ter-gabung dalam Masyarakat Peduli Api (MPA) untuk men-umbuhkan kesadaran kebija-kan pembukaan lahan tanpa bakar.

Menurut dia, pihak RAPP telah melakukan investasi lebih dari 1,5 juta dolar AS untuk peralatan pengelolaan hutan tanpa bakar.

“Ini termasuk juga mel-akukan pelatihan-pelatihan. Perusahaan melakukan pen-dekatan yang proaktif dengan mengintegrasikan teknologi pengelolaan hutan lestari dengan sistem deteksi dini dalam manajemen pencega-han kebakaran,” ujarnya.Budi Suyanto. (ant/ang/beth)

KEBAKARAN HUTAN

Menhut : Cegah Kebakaran Sebelum Timbulkan Kerugian

ant/fb anggoro

KEBAKARAN LAHAN PELALAWAN. Asap mengepul dari lahan gambut yang terbakar dipinggir Jalan Lintas Timur Sumatera di Kabupaten Pelalawan, Riau, Senin (29/7). Kementerian Kehutanan memprediksi potensi kebakaran lahan dan hutan di Riau akan terus terjadi hingga bulan Oktober, salah satunya disebabkan musim kemarau.

JAKARTA- Komisi Yudis-ial (KY) akan menyerahkan 12 calon hakim agung (CHA) yang lolos tahap wawancara ke DPR untuk menjalani “fit and proper test”.

“Hari ini jam 13 WIB pimpi-nan KY akan menyerahkan has-il seleksi CHA periode 1 tahun 2013 ke pimpinan DPR,” kata Juru Bicara KY Asep Rahmat Fajar, di Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan setelah melalui serangkaian seleksi, KY hanya meluluskan dan mengirimkan 12 CHA untuk selanjutnya mengikuti seleksi “fit and proper test” di DPR.

“Apabila didasarkan pada permintaan awal MA dan menggenapi kekurangan dari seleksi sebelumnya, jumlah yang lulus ini memang kurang dari itu,” katanya.

Namun, lanjutnya, pihakn-ya berharap DPR dapat mema-

haminya bahwa berdasarkan parameter utama kualitas dan integritas yang ditetapkan oleh KY, memang hanya 12 orang inilah yang terbaik dan dapat diluluskan.

Adapun untuk kekuran-gannya sendiri (tiga posisi hakim agung), kata Asep, KY merencanakan akan menggenapkannya dengan menggabungkan proses pe-milihannya dalam seleksi CHA periode II tahun 2013 yang saat ini masih dalam ta-hap penerimaan pendaftaran (sampai tanggal 16 agustus).

Asep mengungkapkan bahwa 12 CHA yang dilulus-kan terdiri dari empat orang bidang pidana, enam orang bidang perdata dan dua orang bidang TUN.

“Ke 12 CHA tersebut mer-upakan 11 orang melalui jalur karir dan hanya satu orang

melalui jalur non karir, dengan komposisi 10 laki-laki dan dua perempuan,” kata Asep.

Ke-12 CHA tersebut ada-lah Dr Fal Arofah Windiani SH MH (Perdata), H Bambang Edy Sutanto Soedewo SH MH (Tata Usaha Negara), H Eddy Army SH MH (Pidana), Hartono Ab-dul Murad SH MH (Perdata), Dr Heru Iriani SH MHum (Per-data), Is Sudaryono SH MH (Tata Usaha Negara), Dr Man-ahan M P Sitompul SH MHum (Perdata).

Selanjutnya Maruap Dohmatiga Pasaribu SH MHum (Pidana), Mulijanto SH MH (Pidana), Sudrajad Dimyati SH MH (Perdata), Su-mardijatmo SH MH (Pidana) dan Zahrul Rabain SH MH (Perdata).

Dalam seleksi cha periode I Tahun 2013 ini, KY seharusn-ya menyerahkan 21 calon un-

tuk diserahkan ke DPR untuk dilakukan fit and proper test untuk mengisi tujuh lowongan hakim agung yang diminta MA.

Tujuh hakim agung ini menggantikan enam hakim agung yang pensiun atau dipecat, plus untuk mengisi satu posisi dari kekurangan pada seleksi sebelumnya.

Posisi yang lowong adalah empat hakim agung pidana, dua hakim agung perdata dan satu hakim agung TUN.

Hakim agung yang akan digantikan adalah Djoko Sar-woko (pensiun), H Abdul Kadir Mappong (pensiun), Paulus Effendi Lotulung (pensiun), Nyak Pha (pensiun), Muham-mad Taufik (meninggal dunia), Achmad Yamani (diberhen-tikan) dan satu kekurangan periode sebelumnya. (ant/jok/beth)

CALON HAKIM AGUNG

Komisi Yudisial Serahkan 12 CHA ke DPR

SERAHKAN NAMA CALON HAKIM AGUNG

Wakil Ketua DPR Mohamad Sohibul Iman (kedua kanan) bersama Ketua Komisi Yudisial Suparman Marzuki (kedua kiri), Wakil Ketua Komisi Yudisial Abbas Said (kiri) dan Ketua Komisi III DPR Gede Pasek Suardika (kanan) bersiap melakukan pertemuan konsultasi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/7). Komisi Yudisial menyampaikan 12 nama calon Hakim Agung hasil seleksi periode I Tahun 2013 kepada DPR yang selanjutnya akan dilakukan uji kelayakan dan kepatutan oleh Komisi III DPR.

ant/widodo w. jusuf

JAKARTA- Pertemuan Tingkat Tinggi Islam dan Konghucu atau “The Islam and Confucian Summit 2013” akan digelar atas kerja sama Majelis Ulama Indonesia dan Majelis Tinggi Agama Kong-hucu Indonesia.

“Pertemuan tersebut ber-tujuan untuk meningkatkan budaya perdamaian dan ke-harmonisan melalui dialog dan kerja sama individu dan komunitas agama Islam dan

Konghucu,” ujar Ketua MUI Slamet Effendi Yusuf di Ja-karta, Selasa.

Ia mengatakan bahwa acara tersebut akan digelar pada 23-25 Agustus 2013 di Hotel Hariston Best West-ern, Jakarta Utara, dengan mengusung tema “Kontribusi Islam dan Konghucu untuk Membangun suatu Perada-ban Baru untuk Perdamaian Dunia”.

Slamet mengemukakan

bahwa kerja sama antara Is-lam dan Konghucu memi-liki peranan penting dalam dialog antarumat beragama dalam upaya menyebarkan pesan perdamaian dan ke-harmonisan kepada seluruh umat beragama.

“Kerja sama ini lebih am-puh daripada apabila upaya-upaya tersebut dilakukan oleh kelompok-kelompok agama secara sendiri-sendi-ri,” ujar Slamet. (ant/sel)

HUBUNGAN ANTARAGAMA

Akan Digelar Pertemuan Tingkat Tinggi Islam-Konghucu

RABU 31 JULI 2013 NO.0171 | TAHUN II14 NASIONAL

Maria Ditawari Jadi Justice Collaborator

Penyadapan KPK Tak Perlu Izin Pengadilan

OJK Akhirnya Menerbitkan Peraturan

SUAP IMPOR DAGING

KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

OTORITAS JASA KEUANGAN

ant/noveradika

SOLIDARITAS UNTUK PAPUA: Massa yang tergabung dalam Solidaritas Untuk Papua (SUP) melakukan aksi di Titik Nol Kilometer, Yogyakarta, Selasa (30/7). Mereka meminta pemerintah untuk mengusut tuntas tragedi yang terjadi di Gedung Olah Raga (GOR) Kota Lama Nabire Papua pada 14 Juli 2013.

Demokrasi Harus Diselamatkan

“Demokrasi di Jatim harus diselamatkan. Bu Khofifah (Khofifah Indar Parawansa) sudah dua kali menjadi korban kejahatan politik. Ini tak boleh dibiarkan. Dewan Kehorma-tan Penyelenggara Pemilu (DKPP) harus bisa menjadi penyelamat, demi kebaikan Jawa Timur dan masyarakat nasional," kata Ketua Koordi-nator Cabang Korps Pergera-kan Mahasiswa Islam Indone-sia (PMII) Putri (Kopri) Jawa Timur, Athik Hidayatul Um-mah dalam rilisnya di Jakarta, Selasa,(30/7).

Menurut Athik Hidayatul Ummah, terjegalnya pasangan

Khofifah Indar Parawansa dan Herman Suryadi Sumawiredja atau BerKah membuktikan adanya pemasungan hak kon-stitusional warga sedemikian rupa untuk dicalonkan. Efekn-ya, Ketua Umum Muslimat NU itu batal tampil di pilgub Jatim. "Apalagi fakta yang muncul di tiga kali persidan-gan DKPP jelas membuktikan adanya upaya penjegalan. Di-duga ada kekuatan besar yang membuat Komisioner KPU tak netral," kata Athik.

Karena itu, Athik berharap DKPP mengeluarkan keputu-san seadil-adilnya pada Rabu (31/7), sehingga pasangan

BerKah bisa melenggang maju sebagai pasangan calon un-tuk Pilgub Jatim. DKPP juga harus menindak tegas semua penyelenggara pemilu yang bersalah. "DKPP harus bisa menjadi penyelamat, demi

kebaikan Jawa Timur dan masyarakat nasional," jelasnya

Lolosnya Khofifah-Her-man sebagai pasangan calon Gubernur Jatim, katanya, akan menentukan nasib demokrasi di Jatim dan nasional. Dia memprediksi, jika Khofifah tak masuk pencalonan, jumlah golput pasti tinggi, terutama kalangan perempuan.

Dia menambahkan, selain Papua, Jatim menempati rangk-ing kedua dalam hal buruknya penyelenggaraan pilkada. "Ini sungguh memperihatinkan, karena terjadi di daerah yang selama ini menjadi barometer politik nasional," katanya.

Sementara itu, pengamat Hukum tata negara, Marga-rito Kamis meminta DKPP agar fokus kepada pengambi-lan keputusan melalui voting dengan komposisi 3:2 terkait kasus pilkada Jawa Timur yang gugatannya diajukan calon gubernur Khofifah-Herman.

Diakui Margarito, pengam-bilan keputusan melalui vot-ing tetap dibenarkan. Namun yang perlu dilihat itu adalah pada proses pengambilan keputusan tersebut apakah ada keberpihakan yang mer-ugikan ataupun menguntung-kan salah satu pihak. "Itu yang harus diungkap DKPP, adakah dugaan pelanggaran kode etik dalam proses menuju voting. Jadi sanksi yang dijatuhkan nanti tidak harus seragam," jelasnya

Margarito juga berharap DKPP memegang prinsip in-dependen, proporsional dan profesional. Menurut dia, dalam menangani perkara dugaan pelanggaran kode etik, DKPP harus melihat derajat kesalahan masing-masing individu. "Sanksi yang di-jatuhkan tidak harus sama, tapi disesuaikan dengan ting-kat kesalahan,"pungkasnya. (gam/cea)

JAKARTA-Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menilai demokrasi di Jawa Timur harus dis-elamatkan menyusul sikap Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur yang tidak demokratis. Sikap tidak ne-tral penyelenggara pemilu justru mematikan proses demokrasi.

Athik Hidayatul UmmahKetua Kopri PMII

Jawa Timur

JAKARTA - Kasus suap impor daging memasuki babak penting. Dirut PT Indoguna Utama Maria Elisabeth Liman (MEL) mendapat tawaran Hakim Tipikor untuk menjadi Justice Collaborator (JC) atau pengungkap kasus agar mau memberikan keterangan dengan seterang-terangnya. "Saya mengimbau kepada saudara saksi soal JC. Menurut definisi MA, JC adalah orang yang mau bekerjasama mengungkap perkara. Meski dia adalah orang atau saksi yang turut serta bersama-sama melakukan tindak pidana itu mau membuka sedikit atau seluruhnya tentang tindak pidana yang terjadi agar semuanya menjadi jelas dan terang," kata Hakim Ketua Nawawi, di Jakarta, Selasa,(30/7).

Tawaran ini, menjadi solusi, karena Maria berkali-kali mengaku tidak mengenal orang bernama Ridwan. Padahal dalam rekaman percakapan sangat jelas, bagaimana Elda dan Maria terlihat mengenal sosok Ridwan. "Saya tidak tahu siapa Ridwan," ujar Maria saat ditanya Jaksa Penuntut Umum (JPU)

JPU Muhidin mengaku heran dengan jawaban Maria ini. Sebab, gaya pembicaraan sangat lancar di telepon. 'I know the guy Ridwan punya teman itu Ardi, yang mengurus MDM'. Siapa Ridwan dan temannya yang namanya Ardi itu?" terangnya. Namun tetap saja Maria membantahnya. “Ridwan saya tidak tahu. Ardi itu temannya Ridwan," ujar Maria.

Bukan itu, malah Maria juga mengaku tak tahu mengenai kode Engkong dan Lembang yang juga ditemukan dalam per-cakapannya dengan Elda Devianne. "Engkong itu yang bilang Elda, bukan saya. Elda yang mengaitkan Engkong dengan Lembang," ungkapnya.

Selain menanyakan soal sosok Ridwan, JPU juga me-nanyakan perihal PT Indoguna yang pernah menunggak pembayaran fee pengurusan kuota impor daging. "Apa benar ada tunggakan fee (komisi) yang belum dibayar Indoguna ke Ridwan, terkait pengadaan kuota daging tahun sebelumnya?" tanya Jaksa.

Namun Maria tegas membantah perusahaannya memiliki tunggakan. Juga menyebutkan dirinta tak ikut kunjungan ke Kuala Lumpu bersama Elda.

Seperti diketahui, pada persidangan terdakwa Luthfi Hasan 24 Juni 2013 lalu, Elda bersama Fathanah dan Luthfi pernah mengadakan kunjungan ke Kuala Lumpur untuk membahas penambahan kuota impor daging di Kementan.

Kesempatan itu juga dimanfaatkan Elda untuk membic-arakan persoalan tunggakan pembayaran kepada Ridwan. "Dalam pertemuan itu, Elda juga membicarakan mengenai kesalahpahaman dengan Ridwan Hakim mengenai tung-gakan pembayaran proyek sebelumnya," ujar Jaksa Siswanto Karjono membacakan surat dakwaan untuk Luthfi di PN Tipikor Jakarta, Senin (24/6).

Jaksa tidak menyebutkan secara rinci proyek-proyek apa saja yang membuat Elda menunggak pembayaran kepada Ridwan Hakim. Nama terakhir adalah putra dari Ketua Maje-lis Syuro PKS, Hilmi Aminuddin. (gam/cea)

JAKARTA - Pengamat hukum pidana dari Universitas In-donesia (UI), Akhiar Salmi mengatakan, seharusnya teknik penyadapan yang selama ini sudah dilakukan Komisi Pem-berantasan Korupsi (KPK) tidak perlu melewati prosedur per-izinan dari pengadilan.

“Selama penyadapan itu lebih efektif bagi tugas KPK, kenapa tidak diperkuat?” kata Akhiar dalam diskusi tentang Rancangan Undang-undang KUHP bersama mantan Ketua Komisi III DPR, I Gede Pasek Suardika di Jakarta, Selasa (30/7).

Menurut Akhiar, sejauh ini publik sudah mendukung langkah KPK yang melakukan penyadapan dalam proses pe-nyelidikan kasus tindak pidana korupsi. Bahkan, lanjut dia, masyarakat juga perlu mendukung lembaga penegak hukum seperti Kepolisian, Kejaksaan maupun Badan Narkotika Na-sional (BNN) untuk melakukan penyadapan.

Apabila penyadapan harus mendapatkan izin dari pen-gadilan, kata Akhiar, hal ini justru dikhawatirkan akan terjadi proses tawar-menawar.

“Saya justru khawatir kalau KPK harus izin terlebih dahu-lu ke pengadilan atau ke lembaga penyadapan untuk menya-dap pejabat negara yang diduga korupsi, itu bisa terjadi ta-war-menawar dan kongkalikong antara koruptor dan lembaga penyadapan itu sendiri,” paparnya.

Dengan demikian, jelas dia, prosedur mendapatkan per-izinan dari pengadilan tersebut akan mendorong terciptanya tindak pidana korupsi baru. “Itu berarti terjadi penyalahgu-naan dan korupsi baru. Pasti akan menghambat kinerja KPK. Jadi, KPK harus kita dukung, meski masih ada kelemahan, karena lembaga penagak hukum yang ada, mengecewakan rakyat,” ucapnya.

Sementara itu, menurut I Gede Pasek, selama ini DPR tetap mendukung penguatan lembaga penegakan hukum. Hanya saja, kata dia, perlu adanya pengaturan yang lebih detil, khususnya terkait dengan hal-hal yang bersifat luar biasa atau lex specialist.

“Kami tetap mendukung dan akan terus memperkuat ke-wenangan lembaga penegak hukum termasuk penyadapan yang dimiliki KPK. Hanya perlu diatur lebih detil dan teknis seperti di luar negeri, agar kewenangan itu tidak disalahguna-kan. Jadi, tidak ada niat untuk melemahkan KPK dengan men-gurangi kewenangan dalam penyadapan,” terang Gede Pasek.

Gede Pasek berharap, kewenangan penyadapan yang di-miliki KPK selama ini dilakukan terhadap ribuan orang, tetapi baru dua kasus yang berhasil. Sementara yang tidak terjerat KPK kasusnya besar, namun tidak tertangkap oleh KPK. “Jadi, DPR mendukung semua lembaga penegak hukum tetap me-miliki kewenangan penyadapan. Adanya metodologi penga-wasan dalam penyadapan itu nanti untuk menjaga ketertiban internal KPK sendiri,” tuturnya.

Penyadapan tersebut, diakui Gede Pasek, akan menjadi perdebatan tersendiri dalam pembahasan revisi KUHP dan ada usulan dibentuk lembaga penyadapan bagi seluruh pena-gak hukum. “Selain itu daftar inventarisasi masalah (DIM) fraksi-fraksi belum ada yang masuk, sehingga pembahasan-nya akan dilakukan pertengahan Agustus nanti,” tambahnya.

Dia menambahkan, penyadapan tetap pada kategori tin-dak pidana umum, tindak pidana khusus dan tindak pidana korupsi. “Kita tetap berharap banyak pada KPK dengan pen-yadapan itu. Dan untuk menjaga kepastian hukum kita ber-harap KPK tidak terlalu lama menetapkan seseorang sebagai tersangka. Perlu dibatasi waktu dan setidaknya jangan sam-pai setahun, agar proses beracara itu cepat dan murah,” ka-tanya. (gam/cea)

JAKARTA- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mener-bitkan Peraturan OJK (POJK) untuk melindungi kepentin-gan konsumen industri jasa keuangan dan masyarakat. POJK tersebut berlaku untuk seluruh sektor jasa keuangan, mulai dari industri perban-kan, industri keuangan non-bank maupun pasar modal. "POJK tentang Perlindungan konsumen Sektor Jasa Keuan-gan ini merupakan yang per-tama kali dikeluarkan OJK dan ditandatangani pada 26 Juli 2013. Tujuannya, untuk mendukung pertumbuhan lembaga maupun industri jasa keuangan," kata Ketua Dewan Komisioner DK-OJK, Mulia-man D Hadad di Jakarta, Se-lasa (30/7).

Menurut Muliaman, POJK tersebut mengandung tiga aspek. Pertama, peningkatan transparansi dan pengungka-pan manfaat, risiko serta biaya atas produk dan/atau layanan pelaku usaha jasa keuangan (PUJK).

Kedua, tanggung jawab PUJK untuk melakukan penila-ian kesesuaian produk dan/atau layanan dengan risiko yang dih-adapi konsumen keuangan. Dan aspek ketiga, prosedur yang lebih sederhana dan kemuda-han konsumen keuangan un-tuk menyampaikan pengaduan dan penyelesaian sengketa atas produk dan/atau layanan PUJK. "Ketentuan dalam POJK meng-gunakan lima prinsip pokok

yang menjadi acuan dalam pelaksanaan pengawasan, yaitu transparansi, perlakuan adil, keandalan, kerahasiaan data konsumen dan penanganan pengaduan maupun penyelesa-ian sengketa secara sederhana," tutur Muliaman.

Dia menegaskan, POJK tersebut berlaku untuk seluruh sektor jasa keuangan, mulai dari industri perbankan, indus-tri keuangan non-bank maupun pasar modal. "OJK memberikan waktu selama satu tahun bagi PUJK untuk mempersiapkan pemenuhan ketentuan se-

bagaimana tercantum dalam POJK ini," ucap Muliaman.

Dalam kurun waktu satu tahun tersebut, kata dia, OJK akan melengkapi peraturan ini dengan menerbitkan be-berapa peraturan teknis yang disesuaikan dengan karakter-istik masing-masing industri jasa keuangan.

Aduan Perdata Sementara itu, terkait

dengan aduan perdata kon-sumen, OJK kata dia mem-berikan fasilitas penyelesaian sengketa yang diadukan oleh

konsumen terhadap sektor jasa keuangan hanya berlaku pada kasus yang bersifat kep-erdataan. "Pengaduan kon-sumen yang difasilitasi OJK hanya bisa diajukan untuk kasus yang bersifat keperda-taan, bukan yang sifatnya pi-dana," tegas Muliaman.

Muliaman menjelaskan, pembatasan pengaduan yang hanya berlaku pada kasus per-data tersebut menjadi salah satu persyaratan yang dari OJK terkait pemberian fasili-tas penyelesaian sengketa antara konsumen dan lembaga

jasa keuangan.Selain itu, lanjut dia, kon-

sumen bisa mengadu ke OJK apabila mengalami kerugian yang ditimbulkan oleh pelaku usaha jasa keuangan paling banyak Rp500 juta. "Pelaku usa-ha jasa keuangan di sini adalah perbankan, pasar modal, dana pensiun, asuransi jiwa, pembi-ayaan, perusahaan gadai atau penjaminan," ucapnya.

Sementara itu, kata dia, konsumen bisa mengadu ke OJK jika pelaku usaha di bi-dang asuransi umum dianggap merugikan konsumen paling banyak Rp750 juta. "Pada pen-gaduannya, konsumen men-gajukan permohonan tertulis disertai dokumen pendukung yang berkaitan dengan pen-gaduan," imbuh Muliaman.

Syarat lainnya, menurut Muliaman, pelaku jasa keuan-gan sudah melakukan upaya penyelesaian pengaduan, na-mun konsumen tidak meneri-ma penyelesaian tersebut atau telah melewati batas waktu se-bagaimana ditetapkan dalam Peraturan OJK (POJK) tentang Perlindungan Konsumen Sek-tor Jasa Keuangan.

Pengaduan yang diajukan konsumen, lanjut dia, bukan merupakan sengketa yang sedang dalam proses atau pernah diputus oleh lembaga arbitrase atau peradilan mau-pun lembaga mediasi lainnya. "Pengaduan itu juga belum pernah difasilitasi oleh OJK," tegas Muliaman. (gam/bud)

yudhi mahatma

PENERBITAN PERATURAN OJK: Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad (tengah) didampingi Anggota DK OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kusumaningtuti Soetiono (kiri) dan Staf Humas OJK Rahman Mangussara (kanan) memaparkan penerbitan Peraturan OJK, Jakarta, Selasa (30/1).

RABU 31 JULI 2013 NO. 0171 | TAHUN II 15

Era teknologi informasi dan ko-munikasi telah memberikan ba-nyak lompatan dalam kehidu-

pan manusia. Bentangan jarak yang jauh bisa diperpendek dengan had-irnya alat komunikasi, sehingga terasa dekat. Kesulitan dalam mendapatkan informasi dipermudah dengan mesin pencarian google, dalam hitungan de-tik ribuan informasi disodorkan ke ha-dapan kita. Ketergantungan terhadap teknologi menjadi sebuah kebutuhan manusia.

Perkembangan teknologi telah mempengaruhi berbagai sektor ke-hidupan manusia termasuk dunia pendidikan untuk membenahi diri, sehingga selalu berupaya mengikuti perkembangannya. Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran telah banyak membantu guru dan siswa dalam mengakses informasi dan me-mahami perkembangan pengetahuan.

Jumlah penduduk yang sangat besar di negeri ini menjadi pasar potensial untuk pemasaran produk teknologi. Data penjualan handphone di dunia, Indonesia menduduki uru-tan keempat. Pengguna teknologi di Indonesia terkenal sangat royal un-tuk berbelanja produk terbaru, sebab produk teknologi bukan lagi seba-gai alat, tetapi menjadi sebuah ikon gaya hidup. Produk teknologi yang dipergunakan seseorang mempen-garuhi status sosial dan komunitas seseorang. Sebuah realitas yang me-nunjukkan bahwa teknologi merupa-kan sebuah kebutuhan bahkan secara frontal teknologi telah memperdaya manusia untuk selalu mengikuti dan memilikinya.

Sayangnya tingginya penggunaan produk teknologi di masyarakat kita tidak disertai dengan etika penggu-naanya, sehingga kerapkali kehadiran teknologi tersebut mengganggu keny-amanan orang lain. Seorang pejabat pemerintah daerah di Indoensia sem-pat berurusan dengan penegak hukum karena memukul pramugari sebuah layanan penerbangan. Gara-garanya hanya ditegur untuk mematikan hand-phone saat berada didalam pesawat ter-bang. Sebuah berita yang memalukan, sebab memasuki ruang tunggu Bandar udara sudah banyak tulisan yang meng-ingatkan untuk menonaktifkan pesawat handphone. Namun,nyatanya sampai masuk ke ruang pesawat sambil me-nunggu pesawat take off masih ada penumpang tana rasa bersalah meng-gunakan pesawat handphone.

Hal kecil yang banyak kita jumpai,adalah ketika berada diarea SPBU yang tertera larangan untuk menyalakan handphone, ternyata masih ada saudara-saudara kita yang melanggar anjuran tersebut. Peristi-wa sepele yang menandakan etika

kita dalam pennggunaan produk teknologi.

Kejadian-kejadian remeh seperti ini ternyata bukan hanya di stasiun pengisian bahan bakar, namun juga di ruang formal masih ada yang meng-abaikan etika, bisa disebabkan karena tidak tahu atau juga karena memang tidak peduli. Celakanya, bila ini di-lakukan oleh seorang guru saat me-ngajar di dalam kelas apa yang akan terjadi dengan anak-anak kita.

Pada suatu kesempatan seorang guru mengajar di dalam kelas, mu-ridnya mengerjakan tugas dan sang guru asyik telpon-telponan dalam ru-angan. Murid hanya tersenyum. Andai murid yang melakukan ini sang guru akan marah-marah. Barangkali dari dunia pendidikan penggunaan produk teknologi itu mulai dikenalkan eti-kanya, dibuat komitmen penggunaan handphone di dalam kelas pada saat pembelajaran berlangsung. Kesepa-katan seperti ini amat perlu sehingga peserta didik memahami batasan-batasan penggunaan handphone se-hingga tidak mengganggu kenyamaan

atau suasana belajar. Tentu komitmen ini berlaku pula untuk guru.

Bahkan pada saat ada sebuah workshop Pengembangan Keprofe-sian Berkelanjutan yang pesertanya guru-guru dan kepala Sekolah Dasar suasana ruangan menjadi gaduh oleh dering handphone dari para peserta yang siang itu menjadi orang sibuk semua. Seakan mereka adalah orang tak bisa lepas komunikasi dengan lawan bicaranya. Terlepas apakah mereka jenuh terhadap suasana ke-giatan dalam ruangan,namun ini me-rupakan sebuah cerminan bahwa di kalangan pendidik masih banyak yang tidak memahami etika memperguna-kan alat komunikasi. Maka perlu ada kesepakatan-kesepakatan ketika kita berhadapan dengan mereka dalam suasana formal. Saya hanya mem-bayangkan, jika gurunya semacam ini,muridnya macam apa?

Kesepakatan-kesepakatan peng-gunaan handphone dalam ruang bela-jar perlu dipikirkan,sebab bukan tidak ada guru yang merasa tidak bersalah mempergunakan handphone dalam ruang kelas saat mengajar untuk men-gurus keperluannya tanpa menghi-raukan murid yang terganggu.

Pilihannya adalah pertama, jika dalam ruangan kelas atau ruangan formal, maka handphone wajib dalam keadaan silent atau off. Kecuali jika handphone digunakan dalam pemb-elajaran untukmengakses informasi.

Kedua, jika akan menerima hand-phone harus di luar ruangan kelas su-paya tidak mengganggu kepada sua-sana belajar di dalam kelas.

Ketiga, jika ketentuan yang telah disepakati dilanggar maka perlu di-berikan sangsi yang bergradasi mu-lai dari peringatan sampai dengan memanggil orang tua sesuai dengan tingkat pelanggarannya. =

OPINI

APemimpin Redaksi Abrari, Wakil Pemimpin Redaksi Zeinul Ubbadi, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Tata Letak Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Desain Grafis Ach. Sunandar, Khoiril Anwar, Fotografer Mahardika Surya Abriyanto, Website Hairil Anwar, Biro Sumenep Hayat (Kepala) Syah A. Latief, Syamsuni, Junaidi, Biro Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Biro Sampang Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Junaidi, Holis, Biro Bangkalan Moh. Ridwan (Plt. Kepala), Doni Harianto, Biro Surabaya Hana Diman (Kepala), Ari Armadianto, Joeli Hidayati Biro Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Kontributor FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Manajer Pemasaran Moh. Rasul Accounting Ekskutif Deddy Prihantono, Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim, (Pamekasan) G. A. Semeru (Surabaya) Penerbit PT. Koran Madura, Komisaris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Abrari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email [email protected], [email protected], Telepon/Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 http://www.koranmadura.com/ | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan me-nerima imbalan berupa apapun dari narasumber

Jembatan Alternatif

Angkutan penyeberangan laut dari pelabuhan Kalianget-Kepulauan Sumenep Madura masih terus bermasalah. Apalagi menjelang lebaran

yang tinggal beberapa hari ini, keadaan penumpang te-rus membludak. Armada laut yang tersedia, KM Dharma Bahari Sumekar 1 (DBS 1) tak bisa menampung jumlah penumpang. Sehingga muatan DBS 1 harus mengalami overload. Bahkan tidak sedikit penumpang terpaksa me-nempati bagian atas atap kapal yang seharusnya tidak boleh ditempati karena sangat rawan menimbulkan ba-haya. Ditambah lagi muatan yang overload, maka rasio resiko bahaya yang ditanggung penumpang DBS 1 sema-kin besar.

Ratusan penumpang lagi yang tidak mau mengam-bil resiko, terpaksa tidak ikut menyerbu DBS 1. Mereka harus rela mengurut dada lebih lama lagi menunggu adanya armada laut berikutnya. Mereka pun mengemba-likan tiket ke petugas dan harus berlama-lama menginap di pelabuhan menunggu jadwal pemberangkatan kapal selanjutnya.

Itu artinya keadaan armada laut di pelabuhan Ka-lianget-Kepulauan memang menghadapi persoalan yang sangat serius, selain permasalahan berhadapan dengan pengaruh gelombang ombak dan cuaca yang cenderung berpengaruh terhadap jadwal pemberangkatan kapal, ternyata juga mengalami masalah lain, yaitu armada laut yang ada kerapkali tidak memadai sehingga banyak penumpang yang kececeran di pelabuhan, bahkan kapal sampai overload sehingga pihak pengelola pelabuhan cenderung mengabaikan keselamatan penumpang.

Permasalahan tahunan semacam ini tak juga mene-mukan solusi. Pemerintah kabupaten Sumenep selama ini terkesan hanya bisa menjalankan tugas penyeberan-gan sesuai armada yang ada, tanpa memikirkan persoa-lan yang dihadapi. Seharusnya pemerintah secepatnya mengatasi diteksi permasalahan yang dihadapi penye-berangan di pelabuhan Kalianget-Kepulauan. Mulai dari masalah halangan cuaca buruk dan gelombang laut yang cenderung mengganggu jadwal pemberangkatan ka-pal, juga seharusnya pemerintah kabupaten Sumenep menambah jumlah kapal laut agar setiap kali ada pem-berangkatan kapal tak lagi ditemuai yang overload.

Bila boleh dianalogikan, eksistensi jasa penyeberan-gan laut di pelabuhan Kalianget-Kepulauan memang tidak seburuk penyeberangan antara Kamal-Ujung di Kabupaten Bangkalan. Bila di pelabuhan Kamal-Ujung sempat berjaya dan akhirnya mengalami penyusutan terus pengguna jasa penyeberangan terutama pasca beroperasinya jembatan Suramadu, tidak demikian de-ngan penyeberangan di pelabuhan Kalinget-Kepulauan, Sumenep. Justeru di pelabuhan paling timur pulau Ma-dura ini terus mengalami peningkatan penumpang teru-tama di hari-hari menjelang lebaran.

Barangkali untuk di masa-masa berikutnya, jasa pe-nyeberangan di pelabuhan Kalianget-Kepulauan juga perlu diimbangi dengan jasa jembatan tak ubahnya Suramadu. Jadi adanya inisiatif pembuatan jembatan di atas laut yang menghubungkan Kalianget dengan central pelabuhan di Kepulauan merupakan suatu keniscayaan. Jasa penyeberangan melalui jembatan tersebut kiranya menjadi solusi paling efektif untuk permasalahan pe-nyeberangan laut antara Kalianget-Kepulauan yang se-lama ini tak kunjung menemukan solusi.

Dengan jembatan tak ubahnya Suramadu itu, maka permasalahan penyeberangan laut di jalur Kalianget-Kepulauan tak akan ada lagi. Setidak-tidaknya bila ada cuaca yang ekstrem tak bisa ditempuh dengan penye-berangan kapal, maka penumpang bisa memiliki alter-natif menempuh jalur jembatan.

Akan tetapi, hingga kini, jembatan yang meng-hubungkan Kalianget-central pelabuhan di Kepulauan masih belum menjadi kenyataan. Meskipun begitu, ki-ranya pemerintah kabupaten Sumenep perlu segera mewujudkan jalur alternatif penghubung daratan Sume-nep menuju Kepulauan tersebut.

Memang tidak mudah mewujudkan jembatan pan-jang yang menghubungkan daratan Sumenep dengan Kepulauan. Bisa jadi ide tersebut dianggap terlalu me-maksakan diri untuk dijadikan solusi alternatif dalam menangani permasalahan penyeberangan laut.

Jarak penyeberangan dari pelabuhan Kalianget-Kangean ditempuh sekitar sembilan jam, sedangkan ja-rak dari Kalianget ke Sapeken sekitar empat belas jam. Jarak tersebut lebih jauh beberapa kalilipat dibandingkan jarak tempuh penyeberangan dari Kamal ke Tanjung, ba-rangkali juga jauh lebih panjang daripada jalur jembatan Suramadu. Sehingga pembangunan jembatan yang men-ghubungkan Kalianget ke central pelabuhan kepulauan sangat potensial terkendala masalah finansial.

Kendati begitu, sesulit apa pun masalah finansial yang dihadapi, sebenarnya ide pembangunan jembatan sebagai solusi alternatif yang dianggap paling tepat dalam mengatasi persoalan penyeberangan kapal men-uju kepulauan bukan tak bisa diwujudkan. Barangkali tinggal bagaimana upaya pemerintah setempat dalam menggalang pihak investor baik dari dalam negeri bah-kan bila perlu luar negeri yang berminat menanamkan sahamnya dalam jasa pembangunan jembatan Ka-lianget-Kepulauan.

Dengan adanya jembatan alternatif itu, pemberang-katan kapal yang sering tertunda karena alasan cuaca ekstrem dan gelombang ombak serta kurangnya jumlah kapal laut yang membuat ratusan penumpang seringkali terlantar di pelabuhan Kalianget itu bisa teratasi.

Adanya solusi pembangunan jembatan tersebut perlu dipikirkan pemerintah daerah setempat apabila tidak ada sulusi lain yang lebih baik. Karena membiar-kan permasalahan penyeberangan laut di Sumenep itu sejatinya bentuk ketidakpedulian daerah terhadap warga Kepulauan. (*)

Patron Klien dan Matinya Demokrasi Lokal

Etika Teknologi(Catatan Kecil untuk Kawan Guru)

salam songkem

Indonesia sebagai negara transisi dimana sistem dan budaya politik terus berkembang dan berupaya

mencapai nilai-nilai ideal dari kon-sep demokrasi dalam kehidupan ber-bangsa dan bernegara pada dasarnya juga tidak lepas dari upaya panjang perjalanan bangsa dalam memecah-kan berbagai krisis sosial, ekonomi, politik, budaya, hukum dan sebagain-ya. Jaminan mendasar warga negara berupa hak-hak sipil, ekosob dan lain masih merupakan agenda besar bang-sa indonesia di masa mendatang. Se-lama ini penerapan demokrasi hanya menampilkan sisi prosedural formal semata. Kesenjangan sosial yang begi-tu tinggi turut memicu persoalan lain semisal kemiskinan, dan kejahatan. Sementara itu bangsa ini dihadap-kan pada krisis moral generasi muda semisal tawuran, penggunaan bahan narkotika dan pergaulan bebas adalah potret nyata gambaran masyarakat yang sudah semakin rusak. Meski de-mikian ekspektasi yang begitu besar terhadap generasi pemuda yang ung-gul adalah bukti bahwa nasib bangsa ini paling tidak ditentukan oleh gene-rasi muda yang kini.

Berbagai fenomena sosial maupun politik yang timbul akibat pelaksa-naan sistem demokrasi di indone-

sia terus berkembang menyesuaikan kebutuhan masyarakat. Munculnya sosok kepemimpinan pemuda ba-rangkali bukanlah fenomena yang baru di negeri ini, tumbangnya rezim orde baru tidak hanya menampilkan sisi reformasi birokrasi dan pemerin-tahan melainkan juga telah memu-nculkan peran aktor-aktor baru para pelopor gerakan reformasi yang bisa dikatakan masih muda. Kepemimpi-nan generasi muda ini barangkali me-rupakan bentuk dan cita-cita politik masyarakat yang jenuh atas realitas kepemimpinan nasional yang lemah saat itu. Namun di usia kemerdekaan bangsa kita yang hingga telah meng-injak 68 tahun itu, prestasi pertumbu-han ekonomi justru tidak berbanding lurus dengan peningkatan kesejahte-raan sosial masyarakat baik di bidang pemenuhan hak-hak ekonomi, sosial, pendidikan dan hukum. Pemenuhan hak asasi tersebut nampaknya ha-nya diperuntukkan untuk kelas-kelas sosial tertentu. Betapa banyak warga negara yang putus sekolah karena di-hadapkan pada persoalan mahalnya biaya pendidikan, dan betapa banyak pula orang-orang miskin yang merasa kesulitan dalam mencari keadilan hu-kum. Potret pengabaian terhadap hak-hak asasi tersebut tentu merupakan potret kepemimpinan yang lemah.

Fenomena munculnya aktor-aktor baru dalam kepemimpinan nasional maupun lokal merupa-kan gambaran cita-cita dan respon politik masyarakat yang resah atas problem kepemimpinan yang lemah. Desa sebagai miniatur pelaksana-an demokrasi lokal berwenang untuk mengatur dan mengurus kepenting-an masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sis-tem pemerintahan NKRI.

Oleh karenanya dalam rangka mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat tersebut maka diperlukan pemerintahan desa yang berfungsi mempercepat peningkatan kesejah-teraan masyarakat, kualitas pelayan-an publik, dan tata kelola pemerin-tahan, serta daya saing desa. Dengan kata lain bahwa pemilihan kepala desa adalah merupakan satu instrumen

politik demokrasi lokal sebagai wujud pelaksanaan sistem demokrasi yang memberikan ruang partisipasi politik warga negara untuk menggunakan hak politiknya.

Namun seiring berkembangnya pemilihan kepala desa (pilkades), ber-bagai fenomena politik yang sering muncul dalam pilkades sebagai ben-tuk interaksi politik masyarakat ada-lah mencuatnya berbagai fenomena praktek money politic, blater, patron client relationship dan sebagainya. Politik uang (money politics) meru-pakan salah satu fenomena dalam sistem politik yang dapat mendelig-itimasi mekanisme elektoral di dalam demokrasi. Dalam demokrasi politik yang belum matang, seperti di In-donesia, politik uang dijadikan alat untuk memobilisasi dukungan. Parti-sipasi politik masyarakat dengan de-mikian tidak didasarkan pada politi-cal literacy yang mereka miliki, akan tetapi dikungkung oleh keharusan memberikan preferensi atas kontest-an yang memberikan uang dengan jumlah terbesar. Dengan praktek uang seperti itu, politik akan bergeser dari mekanisme mewujudkan kepenting-an bersama (common good) ke proyek bisnis. Hal tersebut juga menjadikan adanya lingkaran tiada putus antara politik korupsi dan korupsi politik.

Disamping fenomena diatas, mo-bilisasi dukungan politik melalui penggunaan politik uang juga diper-parah dengan menguatnya aktor-ak-tor sekelompok orang yang memiliki kemampuan secara fisik. Blater adalah merupakan istilah untuk menyebut aktor sekelompok orang yang secara fisik mampu memobilisasi dukungan politik kepada para masyarakat dalam kontestasi politik di level lokal. Ke-beradaan blater sebagai elit disamp-ing kiai juga memiliki pengaruh yang bersaing dalam politik lokal. Rozaki melalui bukunya Menabur Kharis-ma Menuai Kuasa ; Kiprah Kiai dan Blater Sebagai Rezim Kembar di Ma-dura misalnya telah menggambarkan bagaimana sosok Mantan Bupati Fuad Imron disamping sebagai seorang Kyai ia juga merupakan seorang Blater (Kyai Blater).

Fenomena yang tak kalah berbeda

juga dengan fenomena politik uang tersebut, relasi patron dan klien (pa-tron-client relationship) sebagai ben-tuk interaksi antar kelas-kelas sosial dalam masyarakat. Hubungan patron-klien adalah merupakan pola interaksi antara patron dan klien. Istilah patron sendiri berasal bahasa Latin “patro-nus” atau “pater” yang berarti ayah (father). Karenananya penyebutan is-tilah patron tersebut merupakan isti-lah untuk menyebut pihak yang mem-berikan perlindungan dan manfaat serta mendanai dan mendukung ter-hadap kegiatan beberapa orang. Se-mentara klien juga berasal dari bahasa Latin “cliens” yang berarti pengikut. Dalam kajian ilmu sosial patron me-rupakan konsep interaksi kelas-kelas sosial (social strata) dan penguasaan sumber ekonomi. Konsepsi patron senantiasa mengikuti konsep klien karena kedua konsepsi sosial terse-but membentuk hubungan yang khu-sus (clientelism), yaitu satu bentuk hubungan organisasi sosial dimana patron sebagai pihak yang berkuasa dan kaya memberikan pekerjaan, per-lindungan, insfrastruktur dan berba-gai manfaat lainnya kepada klien yang tidak berdaya dan miskin. Imbalannya klien memberikan berbagai bentuk kesetian, pelayaan dan bahkan du-kungan politik kepada patron.

Menurut konsep diatas hubun-gan patron-klien merupakan bentuk hubungan pertukaran khusus. Perse-kutuan tersebut dilakukan oleh dua pihak yang masing-masing memang merasa perlu untuk memiliki sekutu yang mempunyai status, kekayaan dan kekuatan lebih tinggi (superior) atau lebih rendah (inferior) daripada dirinya. Oleh karenanya dalam kon-teks pemilihan kepala desa, keter-gantungan yang cukup menarik di sini menguatnya peran kelas-kelas pengusaha (pemodal) sebagai pa-tron terhadap bakal calon kepala desa sebagai pihak yang mendapat-kan dukungan ekonomi dari patron bukan tidak mungkin bahwa politi-sasi birokrasi yang pada akhirnya juga diperkuat dengan budaya ko-rupsi justru semakin menjauhkan kita dari prinsip-prinsip demokrasi itu sendiri. =

Pada suatu kesempatan seorang guru mengajar

di dalam kelas, muridnya mengerjakan tugas dan sang guru asyik telpon-

telponan dalam ruangan. Murid hanya tersenyum.

Andai murid yang melakukan ini sang guru

akan marah-marah.

RABU 31 JULI 2013 NO. 0171 | TAHUN II16 LAH RAGARABU 31 JULI 2013

KORAN MADURA16

HONGKONG - Klub papan atas Liga Utama Inggris menyerbu Asia untuk mengeruk keuntungan dari pertumbu-han ekonomi di kawasan itu serta memanfaatkan kegilaan penggemar mereka. Tapi di sisi lain, klub-klub tersebut harus mengorbankan kondisi fisik pemain menjelang musim kom-petisi mendatang.

Setidaknya dua pemain, yaitu Jan Vertongen dari Tot-tenham Hotspurs dan Matija Nastisic dari Manchester City, mengalami cedera sehingga tidak bisa tampil di awal musim kompetisi yang tinggal tiga minggu lagi.

Wayne Rooney dari Manchester United yang belum sampai 24 jam berada di Bangkok, mengalami cedera saat latihan sehingga harus dikirim pulang ke Inggris segera un-tuk pemulihan. Ia diharapkan bisa pulih sebelum mengawali musim mendatang pada pertandingan perdana yang berlang-sung 6 Agustus 2013.

Lawatan ke Asia menjadi sumber pemasukan sangat besar yang berasal dari hak siar televisi, sponsor, uang tampil dan penjualan cendera mata. Di saat klub-klub tersebut berusaha meraup pemasukan sebesar-besarnya demi untuk memenuhi kebutuhan klub yang semakin meningkat, para pelatih dan pemain mengakui bahwa jadwal yang padat saat lawatan ke Asia sangat menguras tenaga mereka.

Pelatih Spurs Andre Villas-Boas mulai tampak khawatir dan terganggu dengan kondisi tersebut setelah melihat Ver-tonghen, pemain bela-kang utama, mengalami cedera setelah bermain di Hongkong dengan kondisi lapangan yang buruk.

Paolo Di Canio dari Sunderland bahkan menye-but lapangan di Hongkong tersebut sebagai “lapangan pembunuh”.

“Jika saya boleh jujur, saya lebih memilih untuk tidak bermain, tapi ini adalah sebuah kenyataan yang harus kami hadapi,” Boas menambahkan usai pertandingan persahabatan menghadapi klub China.

Setelah menghujani klub lokal dengan skor 6-0 dalam pertandingan berat sebelah, Villas-Boas men-gatakan bahwa ia merasa lega karena bisa menyelesaikan pertandingan tanpa ada tambahan cedera.

Nasib yang sama dialami pelatih Manchester City Ma-nuel Pellegrini ketika harus kehilangan Nastasic yang juga bertanding di Stadion Hongkong, dalam kondisi hujan yang disertai tekel berbahaya dari tim tuan rumah.

Menurut Pellegrini, cedera pemain muda asal Serbia itu terjadi akibat tendangan yang mengenai pergelangan kak-inya, tapi ia tidak mau menyalahkan kondisi lapangan yang berlumpur. Nastasic tampak mengerang kesakitan dan harus ditandu keluar di luar lapangan pada pertandingan yang disaksikan 40.000 penonton.

Di antara klub papan atas Inggris yang menyerbu Asia, Manchester United adalah yang paling ambisius dengan mengadakan perjalanan ke Thailand, Australia, Jepang dan Hongkong. Mereka bermain sebanyak lima kali dalam rentang waktu 17 hari. Pelatih David Moyes mengakui bahwa adalah hal yang tidak bisa dihindari jika pemain mengalami cedera ringan mengingat ketatnya jadwal pertandingan.

Sementara pelatih Arsenal Arsene Wenger yang mel-akukan lawatan selama minggu ke Jepang, Vietnam dan Indonesia, dimana suhu bisa mencapai 32 derajad Celsius, juga mengakui bermain sebanyak empat kali dalam 13 hari memang penuh resiko. “Kami telah melakukan persiapan matang. Tergantung kepada secepat apa kami bisa memuli-hkan kondisi setelah melakukan perjalanan. Membutuhkan beberapa hari untuk mengembalikan kondisi,” katanya.

Penyerang tim nasional Inggris Jermain Defoe yang mencetak hatrik ke gawang klub China Selatan, juga men-gakui bahwa bermain di kawasan dengan suhu panas dan kelembaban tinggi, sungguh menguras tenaga mereka.

“Jujur saja, kami para pemain sangat lelah, bisa dibay-angkan bagaimana dalam kondisi perbedaan waktu kami harus berlatih dua kali sehari,” katanya.

“Kami baru saja melewati musim kompetisi yang panjang dan kami perlu istirahat. Ini bukan liburan. Kami punya enam atau tujuh minggu untuk menikmati liburan, tapi seka-rang waktu bekerja,” katanya menambahkan.

Liverpool yang juga mengadakan perjalanan ke Indone-sia, Australia dan Thailand, melalui pelatih Brendan Rodgers mengakui bersyukur karena tidak ada pemain yang mengala-mi cedera serius. (ant/dar)

Klub Inggris Korbankan Kondisi Fisik Pemain

AMSTERDAM - Pelatih klub Belanda PSV Eind-hoven, Philip Cocu san-gat ingin memulangkan gelandang Korea Selatan (Korsel) Park Ji-sung dari Queens Park Rangers (QPR) ke Philips Stadium. Man-tan gelandang Manchester United (MU) itu dilapor-kan bisa meninggalkan QPR hanya 12 bulan sejak berga-bung dari MU pada musim panas 2012 lalu. Kepinda-han mantan kapten Tim Na-sional (Timnas) Korsel ini terjadi karena QPR bermain di Divisi Championship pada musim ini.

Bersama QPR, Park Ji-sung hanya tampil 25 kali musim lalu akibat terlalu sering dilanda cedera. Park Ji-sung pernah membela klub elite Belanda itu selama dua musim bersama dan bermain bersama Philip Cocu yang kini diangkat sebagai pelatih kepala, sebelum dibeli MU pada 2005.

Cocu yakin pengalaman pemain berusia 32 tahun itu akan menjadi nilai tambah bagi timnya. “Park adalah seorang pemain sangat ber-pengalaman terutama se-

lama membela Manchester United. Selain itu, dia pernah bermain di sini dan menge-nal klub ini dengan sangat baik,” kata mantan pemain Timnas Belanda tersebut.

Dia me-n a m b a h -kan, “Para p e m a i n yang ada

saat ini adalah pemain-pe-main berbakat, tetapi mereka juga mendapat nilai tambah dari seseorang yang sudah pernah bermain di level tert-inggi sepanjang kariernya.”

Laporan media-media Belanda menyebutkan bah-wa Park Ji-sung sudah mel-akukan tes medis dengan PSV Eindhoven. Yang belum disepakati adalah perjanjian antara pribadi Park Ji-sung dengan pihak klub. Kabarn-ya, PSV ingin mengontrak mantan pemain Timnas Ko-rea Selatan itu selama dua tahun ke depan.

Dari Inggris dilaporkan, pelatih Liverpool Brendan Rodgers berencana menggaet pemain muda klub Portugal, Benfica, Lorenzo Melgar-ejo sebagai pemain pinjaman untuk mengisi posisi bek kiri

klub Merseyside itu. Kehad-iran pemain ini akan memu-dahkannya memilih stok pe-main di posisi tersebut.

Mantan pelatih Swansea City ini yakin pemain 22 ta-hun yang bisa juga didorong lebih ke depan tersebut da-pat bersaing dengan pemain internasional Spanyol Jose Enrique di posisi yang sama. Melgarejo yang memb-ela Benfica pada laga final Liga Europa saat kalah dari Chelsea Mei 2013 lalu diyakini sangat cocok dengan gaya sepakbola Inggris. Bila jadi dipinjamkan pada jendela transfer musim panas ini, musim berikutnya pemain ini akan dikontrak permanen oleh “The Reds”.

Bila Benfica, Liverpool, dan Melgarejo mencapai kes-epakatan maka Liverpool harus mengajukan ijin kerja untuk pemain yang baru mengantongi satu cap untuk Tim Nasional (Timnas) Para-guay ini. Pasalnya, peraturan Imigrasi Inggris menyebutkan bahwa pemain dari negara-negara non Uni Eropa harus

pernah bermain se-banyak 75 persen p e r t a n d i n g a n bersama tim na-sional senior se-lama dua tahun terakhir sebe-

lum tiba di Inggris. Bila me-m e n u h i syarat itu, s e o r a n g pemain se-cara otomatis mendapat ijin kerja dari Imigra-si Inggris.

Peraturan lain-nya, negara asal dari seorang pemain minimal harus berada pada posisi rata-rata 70 peringkat FIFA selama dua tahun tersebut. (sky sports/espn/aji)

Cocu Ingin Pulangkan Park Ji-sung ke Philips Stadium

MOSCOW - Pelatih Tim Nasional (Timnas) Ru-sia asal Italia yakin sekali dominasi Spanyol dalam dunia sepakbola pada lima tahun terakhir akan segera berakhir, setelah Italia dan Brasil memperlihatkan cara mengalahkan La Furia Roja pada Piala Konfedera-si 2013 lalu di Brasil.

Brasil mengalahkan Spanyol di final Piala Kon-federasi dengan tiga gol tanpa balas. Sementara di semifinal, Italia berhasil menahan imbang tanpa gol Tim Matador itu se-lama 120 menit. Meskipun, Spanyol akhirnya keluar sebagai pemenang melalui adu tendangan penalti dan melaju ke final.

Cara Italia mematikan tiki taka Spanyol kemudian ditiru oleh Brasil di laga fi-nal melalui permainan ce-pat dengan serangan balik kilat. “Saya kira Italia telah memperlihatkan cara me-m a -

tikan Spanyol di semifinal Piala Konfederasi. Mereka bermain dengan tiga bek dan dan memasang lima gelandang. Strategi ini mempersempit ruang ger-ak para pemain gelandang Spanyol dan mengatasi penguasaan bola mereka. Para pemain Spanyol juga sangat menghindari per-mainan bola jauh,” kata mantan pelatih Real Ma-drid itu.

Mantan pelatih Ju-ventus, AC Milan dan Tim Nasional Inggris itu meneruskan, “Itulah sebabnya Spanyol cukup menderita. Taktik Ita-lia ini cukup membuka mata para pelatih lain bagaimana cara memati-kan Spanyol. Ini sebuah inovasi dan bermain di luar pakem yaitu ketika para penyerang tidak melakukan tekanan. Ban-yak hal yang sudah beru-bah dan setiap pemain melakukan itu sekarang.”

Capello juga men-gakui bahwa dia terus

mengelaborasi tak-tik-taktik sepakbo-la moderen. “Saya

juga berpendapat bahwa agak sedikit absurd ketika orang

masih berbicara

tentang skema 4-3-3, 4-4-2 dan sebagainya. Untuk saya formasi modern ada-lah 9-1. Saya punya sembi-lan pemain yang bertahan dan menyerang sekaligus. Kita perlu blok pemain, meskipun pada saat meny-erang,” jelasnya.

Lebih lanjut dia mem-a p a r k a n , “Anda tidak bisa memi-liki sebuah tim yang m e n g u a s a i daerah pada

jarak 40-50 meter. Anda sama sekali tidak bisa melihat itu. Dewasa ini, para pemain harus kom-pak dengan masing-masing pemain berada pada jarak 20-30 meter. Berbagai pertandingan yang dimainkan di selu-ruh dunia memberi infor-masi yang banyak kepada para pelatih, terutama soal taktik pertandingan. Sekarang sangat sulit me-menangkan pertandingan bila tidak memiliki para pemain bagus.”

“Lihatlah babak per-tama semifinal Piala Kon-federasi antara Brasil mel-awan Uruguay yang sangat taktis dan sangat ketat. Masing-masing pemain

mengetahui dengan persis apa yang harus dilakukan-nya. Seperti kata warta-wan Italia Gianni Brera, pertandingan yang sem-purna adalah 0-0,” ulasnya lebih jauh.

Menurut Capello, pal-ing tidak ada tiga revolusi dalam sejarah sepakbola dunia. Pada 1970-an, Ajax melakukan revolusi de-ngan menerapkan jebakan off side tingkat tinggi serta mempraktekkan sepak-bola menekan. Lalu, pada 1980-an dan 90-an, giliran AC Milan yang melakukan revolusi. Kemudian era sekarang yaitu Barcelona dengan menguasai bola dan bagaimana merebut bola secara agresif ketika kehilangan bola.

“Ketika orang mem-pelajari inovasi-inovasi seperti itu lalu menemu-kan cara mengatasinya, maka Anda harus mulai melihat perkembangan baru yang terjadi. Kita bisa menyaksikan revolusi-revolusi ini kurang lebih setiap 15 tahun. Barcelona menemukan pola mereka belum lama dan saya kira kita tidak butuh waktu lama lagi bagaimana era Barcelona ini berakhir,” je-lasnya. (espn/aji)

Era Spanyol Segera Berakhir

Saya juga berpendapat bahwa agak sedikit absurd ketika orang masih berbicara tentang skema 4-3-3, 4-4-2 dan sebagainya. Untuk saya formasi modern adalah 9-1. Saya punya sembilan pemain yang bertahan dan menyerang sekaligus. Kita perlu blok pemain, meskipun pada saat menyerang

Tanda berakhirnya ?

Italia memasang tiga bek dan lima gelandang pada laga ini dan berhasil mempersempit ruang gerak gelandang Spanyol. Maestro lini tengah Spanyol nyaris tak berkutik, Tiki-Taka pun mejan.

Brasil belajar dari Italia dan menerapkannya pada laga final Piala Konfederasi 2013.

Ditambah kecepatan dan serangan balik kilat, Brasil melumat Spanyol tiga gol tanpa

balas. Brasil pun meraih Piala Konfederasi

Park Ji-sung (lahir di Goheng, Korea Selatan,

25 Februari 1981) adalah seorang pemain sepak

bola asal Korea Selatan yang bermain sebagai gelandang di klub Liga Utama Inggris Queens

Park Rangers

Deskripsi JS. Park