duglotio system in anatomy/ sistem pencernaan di anatomi

59
SISTEM PENCERNAAN

Upload: dimas-erda-widyamarta

Post on 30-Jul-2015

74 views

Category:

Health & Medicine


2 download

TRANSCRIPT

SISTEM PENCERNAAN

MAKANAN

Tubuh membutuhkan suatu sistem yang dapat mengubah makanan menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh sel2 tubuh. Sel2 tubuh hanya dapat menggunakan bahan2 dalam batasan yang sangat sempit. Adalah fungsi dari sistem pencernaan untuk mengurangi makanan2 menjadi bahan2 tersebut dan memungkinkan bahan2 tersebut diserap kembali ke dalam tubuh.

Protein Lemak Karbohidrat Air Garam / Mineral Vitamin

Makanan terdiri atas:

MAKANAN

PROTEINSenyawaan yang mengandung nitrogen sederhana berantai panjang dan kompleks yang disebut asam amino. Terdapat sekitar 20 asam amino yang sangat penting untuk kehidupan

LEMAKSenyawaan yang dibentuk dari asam organik sederhana (asam lemak) dan gliserol. Lemak yang paling umum adalah trigliserida

MAKANAN

KARBOHIDRATMonosakarida: gula heksosa sederhana seperti glukosa, fruktosa, galaktosaPolisakarida: kombinasi dari 2 molekul gula atau lebih seperti karbohidrat, yang mengandung molekul glukosa rantai panjang

AIRTubuh membutuhkan air yang cukup untuk memastikan aliran urine yang adekuat, dan untuk menggantikan kehilangan air karena evaporasi dari kulit dan ketika bernapas. Sekitar 2½ liter sehari biasanya mencukupi untuk kondisi yang beriklim baik, tetapi sebenarnya kebutuhan tersebut sangat bervariasi

MAKANAN

GARAM / MINERALZat sederhana yang terdapat di dalam larutan yang mengeluarkan muatan listrik yang disebut ION. Larutan garam, atau elektrolit selalu merupakan keadaan muatan netral, tetapi terdiri atas campuran ion2 non logam yang bemuatan negatif (anion). Larutan garam dari cairan tubuh dasar dimana terdapat kandungan tubuh yang lebih kompleks. Pemeliharaan cairan tubuh dalam konsentrasi yang tepat adalah tugas dari ginjal. Sistem pencernaan harus menyerap garam dalam jumlah yang cukup untuk memungkinkan kehilangan terbentuk dengan memadai.Garam biasanya diukur dengan ekuivalen aktivitas kimiawinya, seperti miliequivalen (mEq).

VITAMINZat yang penting untuk fungsi selular yang tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh, dan yang hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil

SISTEM PENCERNAAN

Sistem pencernaan makanan terdiri atas

(1). Saluran Pencernaan (2). Organ2 yang berkaitan:

Suatu saluran yang panjang, berkelanjutan yang menjalar dari mulut sampai ke anus yang mengandung bagian2

3 kelenjar saliva

PAROTID

SUBLINGUAL

SUBMANDIBULAR

HEPAR

KANDUNG EMPEDU

PANKREAS

MULUT

FARING

SFINGTER KARDIA

LAMBUNG memanjang dari:

Ke SFINGTER PILORIK

USUS HALUSyang terdiri atas

ESOFAGUS

- DUODENUM

- JEJUNUM

- ILEUM

KATUP ILEOSAEKUM

USUS BESARyang terdiri atas

- SAEKUM

- APPENDIX

- COLON

(ascendens, transversum,descendens, pelvis)

REKTUM ANUS

1. Di dalam mulut makanan dihancurkan menjadi bagian2 yang lebih kecil melalui pengunyahan, dan dicampur dengan pelumas saliva dari ketiga KELENJAR SALIVA

2. Bolus makanan tersebut kemudian dengan cepat melewati ESOFAGUS menuju lambung

3. LAMBUNG bertindak sebagai reservoar sementara untuk makanan, sehingga makanan dapat lewat dengan kecepatan yang teratur. Makanan sebagian dicerna oleh enzim, dan sekresi asam kuat membantu untuk mensterilkan makanan tersebut dari bakteri yang membahayakan

4. Campuran makanan semi cair (kimus) meninggalkan lambung dalam dorongan kecil melalui SFINGTER PILORIK

5. Di dalam DUODENUM makanan dicampur dengan sekresi yang banyak mengandung enzim dari PANKREAS dan dinding usus, dan dengan empedu dari hepar

6. Pencernaan dan absorpsi berlanjut sepanjang USUS HALUS

7. Residu air kemudian dikeringkan melalui absorpsi air dan garam di dalam USUS BESAR, dan disimpan sampai suatu ketika dikeluarkan

Senyawaan sederhana yang dihasilkan oleh pencernaan dibawa di dalam aliran darah, melalui vena porta, ke HEPAR, tempat sebagian senyawaan tersebut dimetabolisme

STRUKTUR SALURAN CERNABagian yang berbeda dari saluran pencernaan, dari esogaus sampai anus mempunyai struktur dasar yang sama:

(1) Mukosa Lapisan Dalam

(2) Submukosa

(3) 2 Lapis Otot Polos

(4) Serosa

yang dikhususkan untuk sekresi oleh kelenjar, dan untuk absorpsi. Mukosa bagian dalam juga berfungsi sebagai lapisan pelindung terhadap bakteri

yang membentuk jaringan kuat dari saluran. Submukosa terdiri atas anyaman jaringan fibrosa yang rapat dan kuat, mengandung pembuluh darah besar, jaringan saraf (pleksus Meissner’s), dan di dalam duodenum, kelenjar penghasil alkali

otot sirkuler (bentuk spiral yang rapat) yang dapat mengkonstriksi saluran, dan otot longitudinal (spiral panjang) yang dapat memendekkan saluran. Di dalam lapisan otot ini terdapat jaringan saraf (pleksus Mesenterik atau pleksus Auerbach’s)) di antara kedua lapisan otot ini

STRUKTUR SALURAN CERNA

(4) Serosaadalah lapisan peritoneum yang melapisi permukaan saluran dan juga dinding rongga abdomen dimana saluran tersebut terletak. Sebagian dari saluran (duodenum, bagian dari kolon, rektum) melekat ke dinding posterior rongga abdomen dan hanya sebagian yang dilapisi. Bagian lainnya (lambung, sebagian usus halus, kolon transversum) terletak bebas di dalam rongga abdomen, dan diberi suplai darah melalui lipatan ganda peritoneum yang tebal yaitu MESENTERIKA. Kondisi ini memungkinkan bagian saluran pencernaan ini bergerak bebas di dalam rongga abdomen

MULUTMulut dilapisi oleh epitel skuamosa bertingkat untuk menjaga robekan dan peluruhan

Rasa yang menonjol dari makanan dirasakan oleh reseptor2 pada lidah; pengecapan kenikmatan yang lebih rinci melibatkan indera penghidu. Konsistensi makanan dideteksi oleh reseptor2 raba yang sangat halus pada lidah yang memberikan penjagaan terhadap kemungkinan menelan bahan2 yang membahayakan. Makanan tertahan di antara geligi oleh lidah dan otot2 pipi

Makanan dihancurkan oleh gigi. Terdapat 32 buah gigi pada pertumbuhan geligi kedua. Pada setiap setengah rahang terdapat:

◙ 2 buah gigi geraham kecil (premolar)

◙ 2 buah gigi seri yang tajam untuk memotong

◙ 1 buah gigi taring untuk merobek

◙ dan 3 buah gigi geraham besar (molar) untuk menggerus

KELENJAR SALIVAPenglihatan, penghiduan dan pengecapan makanan mencetuskan sekresi saliva oleh refleks saraf. Saliva melumaskan makanan dan memungkinkan makanan untuk diubah menjadi massa yang lunak, atau bolus. Sebagian makanan dihancurkan dalam saliva dan bahan2 yang telah dihancurkan kemudian dapat lebih menstimulasi reseptor2 pengecap. Selain fungsi ini, saliva juga mengandung enzim PTIALIN yang memulai pemecahan karbohidrat menjadi gula sederhana.

Saliva disekresi oleh 3 kelenjar utama:

Kelenjar PAROTIS yang menghasilkan saliva yang mengandung banyak air

Kelenjar SUBLINGUAL dan Kelenjar SUBMANDIBULAR, yang

menghasilkan saliva berair dan berlendir

dan oleh banyak kelenjar saliva kecil yang menyebar di seluruh pipi dan langit2 mulut

Sekitar 1-1½ liter saliva dihasilkan setiap hari

PROSES MENELAN

Menelan dimulai sebagai kerja volunter yang kemudian bergabung dengan perlahan menjadi refleks involunter.Menelan terjadi dalam 3 tahapan: bukal, faringeal dan esofagus

1. Tahap BUKAL

Makanan dikumpulkan di permukaan atas lidah sebagai bolus yang lembab

Lidah kemudian menekan ke langit2 keras (PALATUM DURUM) mendorong bolus ke arah belakang

Langit2 lunak (PALATUM MOLLE) terangkat untuk mencegah makanan masuk ke dalam hidung, dan bolus didorong ke dalam faring

PROSES MENELAN

LARING tertarik ke atas di bawah dasar lidah, inlet laringeal berkonstriksi, dan EPIGLOTTIS melipat menutupi laring untuk mencegah makanan memasuki trakea

2. Tahap FARINGEAL

3. Tahap ESOFAGUS

SFINGTER KRIKOFARINGEAL antara faring dan esofagus biasanya tertutup untuk mencegah udara tertarik ke dalam esofagus selama pernapasan, tetapi sfingter ini berelaksasi ketika bolus mencapai sfingterOtot2 faring kemudian mendorong bolus ke dalam ESOFAGUS bagian atas

GELOMBANG PERISTALTIK membawa bolus makanan terus ke bawah ke dalam lambung

OESOPHAGUS

Panjang ESOFAGUS sekitar 25cm, dan menjalar melalui dada dekat dengan kolumna vertebralis, di belakang TRAKEA dan JANTUNG

Esofagus kemudian melengkung ke depan, menembus DIAFRAGMA, dan menghubungkan LAMBUNG

Jalan masuk esofagus ke dalam lambung disebut CARDIA

OESOPHAGUS

Esofagus dilapisi oleh epitel skuamosa bertingkat untuk menjaga agar tidak runtuh dan robek oleh lewatnya makanan

Submukosa mengandung kelenjar musin untuk pelumasan

Lapisan otot dari ⅓ bagian atas esofagus terdiri atas otot lurik (jenisnya volunter, tetapi pada kenyataannya tidak di bawah kontrol volunter). ⅓ bagian esofagus mengandung otot polos, dan bagian tengahnya mengandung campuran dari otot polos dan otot lurik

OESOPHAGUS

Saat makanan telah mencapai lambung, maka makanan dicegah dari regurgitasi (refluks) kembali ke dalam esofagus oleh:

lipatan mukosa pada esofagus bagian bawah

kontraksi otot pada ujung bawah esofagus (meskipun sesungguhnya tidak terdapat sfingter di tempat tersebut)

jepitan esofagus oleh diafragma

jalan masuk yang bertonjolan dari esofagus ke dalam lambung

Jepitan esofagus oleh diafragma tidak selalu terjadi; mungkin terdapat ostium besar dalam diafragma sehingga memungkinkan lambung dapat terselip ke atas. Hal ini disebut HERNIA HIATUS. Refluks isi lambung terjadi hanya bila mekanisme pencegahan mengalami kegagalan

GASTERLambung adalah kantung mengandung otot. Bagian lambung yang berbeda mempunyai fungsi yang spesifik

FUNDUS secara relatif mempunyai dinding yang tipis, mempunyai sedikit kelenjar dan berfungsi sebagai reservoar

CORPUS lambung adalah bagian berotot dan menyimpan serta mencampur makanan

Korpus lambung mempunyai banyak kelenjar dan hanya sebagai tempat sekesi asam oleh kelenjar lambung

SFINGTER PILORIK menjaga pintu keluar dari lambung - pilorus

ANTRUM PILORUS terdiri atas otot tebal dan berfungsi sebagai pompa untuk mentranspor makanan ke usus halus dengan kecepatan yang terkendali, juga lebih mencampur makanan

PENCERNAAN GASTER

ABSORPSIAbsorpsi di dalam lambung sangat terbatas, tetapi glukosa dan alkohol diabsorpsi sangat baik

SEKRESIDi dalam lambung makanan diubah oleh berbagai bentuk sekresi dari kelenjar lambung menjadi cairan seperti susu yang disebut kimus, yang cocok untuk dapat melewati usus halus

Lambung menghasilkan faktor intrinsik yang diperlukan untuk penyerapan vitamin B12

Sel2 mukosa di seluruh lambung menghasilkan lendir yang melindungi dinding lambung dari pencernaan sendiri dinding lambung oleh asam yang dihasilkannya

PENCERNAAN GASTER

Fundus dan korpus lambung mempunyai kelenjar2

berduktus pendek

dan asini panjang

Kelenjar ini dilapisi oleh:SEL2 PEPTIK

SEL2 OKSINTIK

Keasaman yang tinggi akan:1. Mengubah pepsinogen menjadi pepsin2. Mensterilkan makanan3. Membuat kalsium dan zat besi cocok untuk diserap

yang mensekresi asam hidroklorik, dan menghasilkan asam berkonsentrasi tinggi di dalam lambung

yang mensekresi pepsinogen, suatu enzim yang diubah menjadi pepsin dan dengan demikian dimulailah proses pemecahan protein

PENCERNAAN GASTER

Di dalam antrum lambung, kelenjar mempunyaiduktus yang panjangdan asini pendek berpilin

Kelenjar ini menghasilkan mukus bersifat basa dan GASTRIN, hormon yang sangat berguna mengontrol sekresi asam

Sekresi duodenum dari kelenjar mukosa dan dari kelenjar submukosa BRUNNER’s, yang mengandung bikarbonat dan bersifat basa, sehingga membantu menetralkan kimus yang asam

Kimus memasuki duodenum melalui pilorus dicampur oleh:

DUODENUMDUODENUM adalah 25cm pertama usus halus, dan dikelilingi oleh kapsul PANKREAS

1. Sekresi dinding duodenum2. Empedu3. Getah pankreas

EMPEDU (600 ml/hari) disekresi oleh sel2 hepar, dan disimpan dan dipekatkan (sekitar 10 kalinya) di dalam kandung empedu

Adanya makanan (terutama lemak) dalam duodenum menyebabkan kandung empedu berkontraksi dan mengeluarkan empeduke duktus sistikusdan duktus empedumelalui ampulla

DUODENUM

Empedu terdiri atas:(1) GARAM EMPEDU

Kombinasi dari asam mengandung kolsterol, seperti asam kolat, dengan asam amino taurin dan glisin, membentuk sampai ⅔ berat bersih empedu. Senyawaan ini berfungsi sebagai agen2 pembasah, dan mengemulsi lemak menjadi droplet2 yang sangat halus, atau sangat kecil, membantu penyerapannya

(2) PIGMEN2 EMPEDU

Pigmen ini terdiri sebagian besar dari bilirubin, produk pemecahan hemoglobin dari sumsum tulang, yang disekresikan oleh hepar dan memberikan warna feses

(3) KOLESTEROL, LESITIN, GARAM dan AIR

PANKREAS

Getah pankreas (700ml/hr) dihasilkan oleh sel2 serosa yang membentuk bulk dari pankreas. Sel2 ini dikelompokkan ke dalam kelompok yang mengalir ke dalam percabangan DUCTUS PANCREATICUS dan dikeluarkan bersama dengan isi dari duktus empedu melalui AMPULA DUODENAL

Pankreas juga mengandung sekelompok sel2 bening (PULAU LANGERHANS) yang mensekresi HORMON GLUKAGON dan INSULIN secara langsung ke dalam aliran darah

Sekresi pankreas mengontrol jumlah bikarbonat untuk menetralisasi kimus dan memberikan lingkungan basa yang diperlukan oleh enzim

Enzim pankreas yang sangat kuat penting untuk pencernaan, dan penyakit pankreas dapat menyebabkan malabsorpsi dengan kehilangan lemak dan protein di dalam feses, dengan diare dan penurunan berat badan

PANKREASGetah pankreas mengandung enzim2 yang kesemuanya mengubah makanan menajdi bentuk yang lebih sederhana yang akhirnya dapat dicerna oleh usus halus

LIPASEYang mengubah lemak trigliserida menjadi campuran asam2 lemak mono dan digliserida serta gliserol. Senyawaan ini membentuk kompleks yang dapat larut (miselium) dengan garam empedu, yang dapat diserap oleh usus bersamaan dengan vitamin2 yang larut dalam lemak

ENZIM2 PROTEOLITIKYang terdiri atas TRIPSINOGEN, KIMOTRIPSINOGEN, PROKARBOKSIPEPTIDASE dan PROELASTASE. Ini merupakan enzim yang sangat kuat yang dapat merusak pankreas jika enzim2 tersebut disekresikan dalam bentuk aktifnya; sehingga enzim2 tersebut disekresikan dalam bentuk inaktif dan diaktivasi di dalam usus oleh enzim ENTEROKINASE. Enzim2 ini kemudian memisah sepanjang rantai protein kompleks menjadi asam2 amino dalam rantai yang lebih pendek yang dapat diserap oleh sel2 usus halus

AMILASEYang memisahkan kompleks hidrat arang karbohidrat menjadi disakarida, maltosa sederhana

ENZIM ASAM NUKLEATYang memecahkan DNA dan RNA dari sel nuklei dalam makanan menjadi ribosa, purin, pirimidin dan seterusnya

PENCERNAAN USUS HALUSPanjang usus halus sekitar 4-7 meter, panjangnya bervariasi sejalan dengan kontraksi dan relaksasi dinding ototnya

Mukosa pada usus halus terselubung dengan vili yang bentuknya seperti jari2, yang membuat usus halus mempunyai permukaan yang luas

(sekitar 10m²). Terdapat sekitar 25-40 vili/mm², setiap vili panjangnya sekitar 1 mm

Pada duodenum dan jejunum, mukosa terbenam di dalam lipatan2 dan vili panjang2 dan sangat rapat. Mengarah ke ileum lapisan mukosanya lebih sedikit lipatannya, dindingnya lebih tipis, dan vilinya lebih pendek dan lebih jarang

Vili2 tersebut selalu bergerak konstan

PENCERNAAN USUS HALUS

Sel2 dari dinding2 vili secara konstan bermigrasi ke arah atas, membutuhkan waktu 2-3 hari untuk mencapai ke bagian ujung dari vili tempat sel2 tersebut terbenam. Sekitar 100g sel2 terbenam setiap hari oleh ususSel2 dan vili tersebut tidak mensekresi enzim, jauh dari enterokinase, tetapi beberapa enzim dilepaskan pada sel2 yang terbenam

Pencernaan berlanjut dalam sel2 yang melapisinya, terutama pada batas sikat dan glikolaks yang sangat kental yang menutupi sel2 tersebut. Batas sikat dibentuk oleh mikrovili yang lebih memperluas pemajanan area permukaan usus

Semua pencernaan dan penyerapan yang penting terjadi di dalam usus halus. Baik lambung maupun usus besar dapat diangkat seluruhnya tanpa menyebabkan dampak yang serius. Kira2 sampai ⅓ usus halus dapat diangkat seluruhnya tanpa memberikan efek pada pencernaan, dan daya tahan hidup masih dapat dimungkinkan dengan kira2 1 meter usus halus dalam keadaan utuh

PENCERNAAN USUS HALUS

Pada sel2 yang melapisi vili terjadi hal2 berikut:

Protease memecahkan peptida menjadi asam amino yang diserap melalui kapiler2 ke dalam aliran darah

Laktase, maltase, sukrase memecah disakarida menjadi monosakarida (terutama glukosa) yang diserap melalui kapiler2 ke dalam aliran darah

Lipase bekerja pada pemecahan lemak untuk membentuk:

Vitamin2 larut dalam air diserap langsung ke dalam aliran darah

asam2 lemak sederhana dan gliserol, yang diserap melalui kapiler2 ke dalam aliran darah

asam2 lemak rantai panjang da gliserol, yang bergabung kembali untuk membentuk lemak trigliserida da melewati ke dalam lakteal limfatik sebagai droplet yang sangat halus (kilomkron) bersamaan dengan vitamin A dan D yang larut dalam lemak

garam2 empedu, yang direabsorpsi dalam ileum bagian bawah

Vitamin B12 (berikatan dengan faktor2 intrinsik) diserap pada ileum bagian bawah

Zat besi diserap terutama dalam duodenum bagian atas

ABSORPSI COLONSekitar 8 liter air masuk ke dalam pencernaan setiap hari dari diet dan sekresi. Sebagian besar jumlah ini diserap oleh usus halus

Sekitar 1 liter kimus cair memasuki kolon setiap hari, melalui katup ILEO-SAEKAL

Mukosa yang melapisi usus besar banyak mengandung sel2 goblet yang mensekresi mukus. Tidak ada enzim yang disekresi oleh mukosa, dan protein serta lemak tidak dapat diserap oleh usus besar

Air dan garam terutama garam kalium, diserap sepanjang kolon. Oleh karenanya FESES menjadi lebih keras dengan makin dekatnya ke arah rektum

Namun demikian, beberapa obat dalam bentuk supositoria dapat diserap menembus mukosa REKTAL

Usus besar mengandung sekelompok bakteria saprofit dan non saprofit. Bakteri ini mencegah pertumbuhan strain bakteri yang berbahaya, dan mungkin juga terlibat dalam sintesis vitamin B. Perlindungan terhadap bakteri juga diberikan oleh nodulus limfoid dalam submukosa

ABSORPSI COLON

KOMPOSISI FESES

Normalnya hanya ¼ dari feses yang berbentuk bahan2 padat, ¾ sisanya adalah air

Bahan2 pada tersebut terdiri atas:

Bakteri yang mati 30%

Bahan2 yang tidak dapat dicerna misal selulosa

30%

Bahan2 anorganik misal garam kalsium

10-20%

Sel2 mati 50-100 g/hr

Lekosit

Pigmen empedu

Feses dibentuk hampir dalam jumlah yang normal selama kelaparan

PERISTALTIKFaktor terpenting yang dapat menjamin bergeraknya makanan di sepanjang saluran pencernaan adalah kerja dari lapisan otot dinding saluran pencernaan

Terdapat 2 jenis gerakan dari dinding saluran pencernaan:

1. PERISTALTIK

Gerakan peristaltik terjadi di sepanjang saluran pencernaan, tetapi yang paling kentara terlihat adalah pada esofagus setelah menelan, pada antrum pilorik dan usus halus bagian atas selama proses pengosongan lambung, dan pada rektum selama defekasi

Peristaltik adalah gerakan yang terdiri atas GELOMBANG KONTRAKSI yang didahului oleh GELOMBANG RELAKSASI, yang mendorong isinya sepanjang lumen usus

2. SEGMENTASIIni merupakan gerakan non-propulsif yang mencampur limus. Gerakan terjadi dalam usus halus dan usus besar, dan lebih lemah, di dalam lambung

KOORDINASI GERAKANOtot polos dinding usus mempunyai kecenderungan didapat untuk berkontraksi secara berirama, bahkan saat dinding usus ini benar2 terisolasi dari persarafan saraf manapun

Pleksus saraf submukosal, PLEKSUS MEISSNER’S, mengontrol aliran darah juga mendeteksi sensasi seperti distensi pada mukosa

Aktivitas miogenik setempat dikoordinasikan oleh jaringan saraf, yang disebut PLEKSUS MIENTERIK (PLEKSUS AUERBACH’S) yang terletak di antara lapisan otot sirkuler dan longitudinal

Pleksus ini memungkinkan koordinasi peristaltis dan segmentasi

Meskipun penelitian menunjukkan bahwa impuls saraf simpatis menurunkan aktivitas motorik usus, dan bahwa impuls saraf parasimpatis meningkatkan aktivitas motorik, kedua suplai persarafan otonomik ini dapat dipotong pada manusia, tanpa menunjukkan adanya bukti2 pengaruh pada usus halus atau usus besar

Namun demikian, suplai vagal parasimpatik sangat penting dalam mengontrol sekresi dan mobilitas lambung

KONTROL GERAKAN DAN SEKRESI

Kontrol gerakan dan sekresi selama proses makan diatur oleh saraf vagus parasimpatik dan 4 hormon yang disekresikan oleh antrum dan usus halus bagian atas

SARAF VAGUS adalah saraf kranial X. Saraf ini berawal dari batang otak, menjalar melalui dasar tulang tengkorak dan turun menuju faring serta esofagus, untuk mempersarafi lambung, hepar dan usus halus. Impuls pada saraf vagus menyebabkan sekresi basal asam dan pepsin konstan oleh kelenjar lambung

Penglihatan, penciuman, antisipasi atau pengecapan makanan menyebabkan peningkatan refleks dalam aktivitas saraf vagus, meningkatkan sekresi asam dan pepsin serta meningkatkan gerakan dinding berotot

KONTROL GERAKAN DAN SEKRESI

Cara lainnya, bagian pembentuk asam pada lambung dapat diangkat

Pada kebanyakan orang, sekresi basal rendah tetapi pada beberapa orang berespons terhadap stress mental dengan sekresi asam basal yang tinggi dan konstan. Peningkatan keasaman ini dapat mengganggu pertahanan mukosa dan mengarah pada ulserasi duodenal

Sekresi asam dapat dihentikan dengan memotong saraf vagus. Prosedur ini harus disertai dengan pelebaran pilorus, karena hal tersebut akan menyebabkan lambung menjadi flaksid dan tidak mampu untuk mengosongkan dengan tepat

HORMON PENCERNAAN

Hormon2 gastrointestinal semua adalah polipeptida. Hormon2 tersebut disekresi oleh lambung dan usus halus ke dalam aliran darah, menembus sirkulasi untuk bekerja pada organ targetnya. Organ2 targetnya semua dibuat lebih sensitif terhadap kerja hormon dengan meningkatkan aktivitas saraf vagus

Terdapat 4 hormon gastrointestinal yang penting. Sifat2 hormon ini saling tumpang tindih untuk meningkatkan kerjanya

GASTRINMakanan dalam antrum-pilorik, terutama daging, menyebabkan sel2 G antral melepaskan gastrin ke dalam darah. Gastrin mengalir melalui sirkulasi dan menstimulasi sekresi asam lambung

Ketika isi antral menjadi sangat asam (pH 2,5) maka sekresi gastrin dihambat. Gastrin meningkatkan pembentukan empedu oleh hepar

HORMON PENCERNAAN

ENTEROGASTRONHormon ini disekresi oleh duodenum dalam berespons terhadap makanan, dan menghambat sekresi asam dan motilitas lambung, dengan demikian mengatur kecepatan masukan kimus ke dalam duodenum

KOLESISTOKININ-PANKREOZIMIN (CCKPZ)Substansi ini sebelumnya diduga adalah 2 hormon. Substansi ini dilepaskan dari usus halus bagian atas dalam berespons terhadap produk2 makanan. Substansi ini menyebabkan sekresi pankreas, kontraksi kandung empedu dan relaksasi sfingter ampula

HORMON PENCERNAAN

SEKRETINSekretin dihasilkan dalam berespons terhadap asam dalam duodenum dan menstimulasi pankreas untuk menghasilkan cairan yang bersifat basa yang encer, kelenjar Brunner’s untuk menghasilkan basa, dan kelenjar intestinal untuk menghasilkan mukus dan enterokinase

COLON

Kimus bergerak dari ileum menuju saekum melalui KATUP ILEO-SAEKAL, lipatan mukosa dalam saekum yang cenderung mencegah aliran balik kimus

5 cm terakhir ileum bekerja sebagai sfingter. Sfingter ini biasanya berkontraksi. Pengisian lambung membuat sfingter ini relaksasi dan isi ileum masuk ke dalam saekum. Refleks gastrokolik ini sering berkaitan dengan gerakan massa

COLON

Gerakan massa adalah gerakan cepat tiba2 dari peristaltik, dimulai dari kolon tengah. Gerakan ini menggerakkan isi usus besar ke dalam kolon bawah atau bahkan ke rektum

Gerakan mencampur segmental juga terjadi dalam usus besar. Gerakan ini dikoordinasi oleh pleksus mienterik dan membawa isi usus untuk berhubungan dekat dengan mukosa, untuk penyerapan air dan elektrolit

DEFEKASI

Rektum normalnya kosong dari feses, tetapi ketika feses melewati rektum, akibat distensi dari DINDING REKTUM membangkitkan sensasi kesadaran

Keputusan volunteer kemudian dibuat, apakah membiarkan refleks defekasi dengan merelaksasi SFINGTER ANI EKSTERNAL. (sfingter eksternal normalnya dalam keadaan kontraksi tonik)

Defekasi disertai dengan kontraksi peristaltik kuat dari kolon desenden dan kolon pelvis dan rektum, dan kontraksi volunteer otot abdomen meningkatkan tekanan intra abdomen

SISTEM PORTAL

Semua darah dari usus, dari esofagus bawah ke anus, mengalir ke dalam VENA PORTA dan dibawa ke HEPAR

Darah porta (1½ liter/menit) membawa semua produk2 pencernaan yang larut dalam air (asam2 amino, asam2 lemak, gliserol, glukosa dan vitamin yang larut dalam air)

SISTEM PORTAL

Lemak, sebagai droplet kilomikron dalam lakteal dinding usus, masuk ke dalam duktus limfatik. Duktus ini bergabung untuk membentuk DUKTUS TORAKAL yang mengalirkan limfe (10-20 ml/mnt) ke dalam vena subklavia kiri, dan dengan demikian ke dalam sirkulasi

ANATOMI HEPAR

HEPAR menempati bagian atas rongga peritoneum. Hepar dilindungi oleh iga bawah dan terletak tepat di bawah DIAFRAGMA. Bentuknya menggelembung oleh organ di sekitarnya. Hepar ditutupi oleh peritoneum dan ditahan dalam posisinya oleh vena cava inferior, organ2 abdomen dan ligamentum peritoneum

ANATOMI HEPAR

Darah dari sistem pencernaan memasuki hepar melalui VENA PORTA

Hepar juga mendapat vaskularisasi, dengan darah yang kaya oksigen, dari ARTERI HEPATIKA

Semua darah setelah melewati hepar keluar melalui VENA HEPATIKA yang mengalir ke dalam VENA CAVA INFERIOR

Empedu meninggalkan hepar melalui DUKTUS HEPATIKUS dan keluar ke dalam duodenum melalui DUKTUS EMPEDU

Kandung empedu merupakan lengan sisi dari sistem ini dan berfungsi sebagai reservoar empedu

MIKROS HEPAR

Hepar mempunyai struktur yang sangat kompleks

Hepar dibentuk dari LOBULUS, yang terdiri atas lembar sel2 hepar yang tersusun dalam pola radiasi (melingkar) di sekitar vena sentral. Lembar2 sel ini mempunyai spasium darah yang disebut SINUSOID di antara lembar2 tersebut

MIKROS HEPAR

Darah porta dan arteri mengalir ke lobulus melalui percabangan SALURAN PORTA dan mengalir keluar ke dalam sinusoid. Setelah melewati sel2 hepar, darah mengalir ke dalam VENA SENTRAL, yang bergabung untuk membentuk VENA HEPATIKA

Di dalam lembar sel2 hepar terdapat KANALIKULI EMPEDU yang sangat halus tempat empedu disekresikan. Empedu ini dikeluarkan ke dalam DUKTUS EMPEDU yang bergabung untuk membentuk DUKTUS KOLEDUKUS. Duktus empedu menjalar dari lobulus dalam traktus porta sejalan dengan vena porta dan arteri hepatik

FUNGSI HEPAR

1. Ketika produk dari pencernaan mencapai hepar, maka produk2 ini dipecah menjadi bentuk2 senyawaan organik baru

2. Pembentukan empedu

3. Sintesis protein plasma dan substansi koagulasi darah

4. Menyimpan zat besi, vitamin, karbohidrat dan lemak dalam bentuk yang kelebihan dari penggunaan mendesak

5. Detoksifikasi bahan2 kimiawi asing, obat2 dan racun

a) Asam amino dipisahkan. Bagian nitrogen diubah menjadi urea yang diekskresi; bagian non nitrogen digunakan untuk energi atau sintesa

b) Glukosa disimpan sebagai glikogen, untuk dilepaskan bila diperlukan

c) Lemak disimpan, atau digunakan untuk energi atau sintesis

Bahan2 ini disirkulasi dalam darah ke jaringan lain untuk digunakan