ds_torch zf 2014
DESCRIPTION
ooTRANSCRIPT
Zutul Fuuzol 2014
1
TORCH
Case
Congenital Abnormalities disebabkan :
Toxoplasma
Others
Rubella
Cytomegalovirus (CMV)
Herpes
Bismillah…
CASE
Mrs. Laura berumur 37 tahun, sedang mengandung
anak yang ke-2. Dua dan tiga tahun yang lalu dia
mengalami aborsi. Anak pertamanya lahir dalam
keadaan sehat enam tahun yang lalu, tapi dia sangat
cemas dan ketakutan sekarang karena dia telah
menonton sebuah acara TV tentang resiko kehamilan di
usia 35 tahun.
Saat minggu ke-16 kehamilan dan sebelumnya keadaan
kesehatannya sempurna. Dia selalu melakukan
pemeriksaan laboratorium rutin dengan hasil yang
normal, tapi dia tidak pernah melakukan test TORCH,
down’s syndrome, dan tes keabnormalan kongenital.
Dia takut akan penyakit tersebut terjadi pada anak yang
dikandungnya.
Di samping itu, dia dan suaminya memelihara beberapa
hewan peliharaan seperti kucing dan burung.
Physical Examination
Tanda vital dan keadaan fisik umumnya normal
Obstetric Examination
Tinggi fundus : Garis tengah dari symphysis
ke umbilicus
Ballotement : Positif
Fetal Heart Sound : Normal
Ultrasound Examination
Singleton bayi dengan biparietal diameter dan head
circumference sama dengan 16 minggu kehamilan.
Tidak ditemukan tanda pembesaran pada ventrikel
lateral. Spines terlihat normal. Nuchal translucency
tidak ditemukan. Penemuan lainnya dalam batas
normal.
Additional Lab Test
Hasil AFP (alfa feto protein) pada serum maternal
terlihat normal. Toxoplasma IgG (+), Toxoplasma IgM
positif (titrasi 1/512), IgG Avidity (+)
Mrs. Laura diberikan spiramycin oleh dokternya. Dia
mengulang pemeriksaan USG dan didapatkan hasil
yang normal.
Saat mencapai kehamilan 38 minggu, bayi lahir
secara spontan, dengan berat bayi 2500 gram dan tinggi
46 cm.
Kondisi bayi terlihat sehat, tidak ada tanda
stigmata. Tes pendengaran dengan BERA menunjukan
hasil yang bagus. Bayi diperiksa oleh bagian
ophthalmology, menunjukan tidak ada keabnormalan
yang menunjukan scar retina dan lesi otot.
Pemeriksaan sarafnya menunjukan pada 4
bulan yaitu normal.
Congenital Abnormalities
Definisi: kelainan yang sudah ada sejak lahir yang dapat
disebabkan oleh factor genetic maupun non genetic.
Berdasarkan etiologi, dibedakan menjadi:
1. genetic : kelainan bawaan yang disebabkan
oleh kelainan pasa unsur pembawa keturunan
(gen)
kelainan mutasi gen tunggal
gangguan keseimbangan akibat kelainan
aberasi kromosom
2. non genetic:disebabkan oleh obat-obatan,
tetratogen, dan radiasi
Klasifikasi kelainan kongenital
Berdasarkan pathogenesis :
� Malformasi :
kelainan yang disebabkan oleh kegagalan atau
ketidak sempurnaan dari satu atau lebih proses
embriogenesis
� Deformasi :
terbentuk akibat adanya tekanan mekanik yang
abnormal sehingga merubah bentuk ukuran,
posisi dari tubuh yang semulaberkembang
normal.
� Disrupsi :
defek stuktur disebabkan pada jaringan yang
semula berkembang normal. Berbeda dengan
deformasi yang disebabkan oleh tekanan
mekanik, pada disrupsi disebabkan oleh
iskemia.
� Dysplasia :
kelainan stuktur akibat fungsi sel abnormal,
mengenai satu macam jaringan diseluruh tubuh.
Zutul Fuuzol 2014
2
Berdasarkan gejala klinis :
Kelainan tunggal :
kelainan yang hanya mengenai satu region dari
satu organ, ex : celah bibir.
Asosiasi :
kombinasi kelainan kongenital yang sering
terjadi bersama-sama
Sekuensial : satu pola dari kelainan multiple
dimana kelainan utamanya diketahui. Ex :
potter sequence dimana kelainan utama aplasia
ginjal
Kompleks : adanya pengaruh berbahaya yang
mengenai bagian utama dari suatu region
perkembangan embrio dan disebabkan oleh
kelainan vascular.
Sindrom : kelainan kongenital dapat timbul
secara tunggal atau kombinasi tertentu
Berdasarkan berat dan ringan :
Mayor : kelainan yang memerlukan tindakan
media demi mempertahankan kelangsungan
hidup penderita
Minor : kelainan yang tidak memerlukan
tindakan medis
Berdasarkan etiologi :
GENETIC CAUSES
Chromosomal aberration (10-15%)
Mendelian inheritance (2-10%)
ENVIRONMENTAL CAUSES
Penyakit Ibu (6-8%)
a. Diabetes
b. Endocrinopathies
c. Toksemia kehamilan, hipertensi kronik dan
penyakit ginjal
Penyakit-penyakit imunologis Infeksi Maternal
atau Placental (2-3%)
a. Bakteri
b. Virus
c. Parasit
d. Jamur
e. Prion
Obat-obatan dan Zat Kimia
a. Thalidomid
b. Alkohol.
c. Warfarin
Radiasi
MULTIFACTORIAL
(multiple genes & environment) (20-25%)
TIDAK DIKETAHUI
(40-60%)
Contoh Etiologi :
1.Infeksi pada Kehamilan
- Toxoplasmosis
- Rubella
- CMV
- Sifilis
- Herpes
2. Faktor Kromosom dan Genetik
Kelainan Kromosom :
- Kelainan Jumlah:
1. Down Syndrome
2. Klinefelter Syndrome
3. Turner Syndrome
-Kelainan Struktural:
1. Syndrome Cri du Chat
2. Syndrome Angelmann
3. Syndrome Prader willi
Kelainan Genetik:
1. Fenilketonuria
2. Galaktosemia
Toxoplasmosis
A. Definisi
Toksoplasmosis adalah penyakit zoonisis, disebabkan
oleh parasit Toksoplasma gondii, yang dikenal sejak
tahun 1908. Infeksi akut yang didapat setelah lahir dapat
bersifat asimtomatik, namun lebih sering menghasilkan
kista jaringan yang menetap kronik. Baik toksoplasma
akut atau kronis menyebabkan gejala klinis termasuk
limfadenopati, ensefalitis, miokarditis, dan
pneuomonitis.
Toksoplasma congenital adalah infeksi pada bayi baru
lahiryang bearasal dari penularan lewat plasenta pada
ibu yang terinfeksi. Bayi tersebut biasanya asimtomatik,
namun manifestasi lanjutannya bervariasi baik gejala
maupun tanda-tandanya, seperti korioretinitis,
strabismus, epilepsy dan retardasi psikomotor.
B. Epidemiologi
Tersebar luas hampir seluruh dunia. Ditemukan di
amerika serikat 30% penderita pada pemeriksaan
serologis. Toxoplasma gondi bisa bertahan hingga 3
minggu pada suhu -40C, 3 hari pada -150C dan 2 hari
pada -120C
Survey
serologika
Tempat
Penyeleng
gara
Hasil (+) Persentasi
Zutul Fuuzol 2014
3
Jabar
(kresek)
Clarke dkk
1973
≥ 1 : 32 51%
Jateng
(jogja)
Clarke
1973
≥ 1 : 32 20%
Jating
(surabaya)
Van der
veen
≥ 1 : 32 63%
jakarta Gandahusa
da
≥ 1 : 256 12,5 %
C. Faktor resiko
- Pekerjaan dapat menjadi resiko terkena penyakit
tersebut seperti dokter hewan, mahasiswa kedokteran
hewan, pekerjaan yang berhubungan dengan host T.
Gondii
- Memelihara hewan yang menjadi host (kucing,
burung, kambing dll)
- HIV/AIDs
Kebanyakan pasien penderita HIV/AIDs menderita pula
toxoplasmosis
- Ibu hamil penderita toxoplasmosis dapat menularkan
bakteri T. Gondii kepada janin yang dikandungnya
- Orang yang menjalani kemoterapi
- Orang yang menggunakan obat imunosuppresant.
Contohnya pada orang-orang yang melakukan
transplantasi organ. Penggunaan immunosuppressant
adalah untuk mencegah reaksi penolakan pada
transplantasi organ tersebut, karena tubuh akan
membentuk antibody terhadap sel-sel asing yang
diterimanya. Untuk mencegah penolakan transplantasi,
diberikan: Kortikisteroida, Azatriopin, Siklofosfanida,
atau Mycofenolat, Siklosporin-A dan Tacrolimus, atau
Limfositimunoglobulin (Limfoglobulin)
D. Etiologi
1. Acquired toxoplasmosis :
- Memakan makananan yang terkontaminasi ookista
matur
- Memakan daging yang terinfeksi tropozoit matur
2. Congenital toxoplasmosis
- Intra uterine secara transplasenta masuk ke tubuh
janin.
E. Klasifikasi
1. Acquired toxoplasmosis
makan makanan yang
terkontaminasi ookista matur
orang yang immunocompromise menyebabkan
retinitis/chorioretinitis, enchephalitis.
2. Congenital toxoplasma
Ditularkan melalui transpalsenta dari ibu ke
janin
-tandanya biasanya brain lesion,
hydrocephaly, blindness, impaired vision,
retardasi mendal
F. Sign & Symptoms
- Biasanya asimptomatis
a. Acquired toxoplasmosis
agian belakang)
b. Congenital toxoplasmosis
Dapat muncul langsung setelah lahir :
hidrocepalus, impaired vision
kelahiran : retardasi mental, penurunan fungsi
mata
G. Treatment & Management
Obat - obatan yang dipakai hanya dapat membasmi
bentuk takizoit toxoplasma gondii dan tidak dapat
membunuh bentuk kista sehingga obat – obatan ini
dapat memberantas infeksi akut tetapi tetapi tidak dapat
menghilangkan infeksi menahun yang dapat menjadi
aktif kembali.
(untuk mencegah efek samping)
Efek : menekan hemopoesis yang dapat menyebabkan
trombositopenia dan leukopenia
Dosis : 50 – 75 mg untuk dewasa selama 3 hari setelah
itu dikurangi menjadi 25 mg/hari, dapat diberikan 2
kali/hari atau 3 – 4 kali/ hari
Kontra indikasi : tidak untuk wanita hamil
Antibiotika makrolid, tidak menembus plasenta tetapi
ditemukan konsentrasi tinggi di placenta
Dosis : 100 mg/kgBB/hari selama 30 – 45 hari
Efek : obat profilaksis untuk mencegah transmisi
toxoplasma gondii ke janin dalam kandungannya
Indikasi : wanita hamil yang mendapat infeksi primer
Efektif untuk pengobatan toxoplasmosis
Efek : mengurangi peradangan pada mata
Kontraindikasi : tidak untuk pengobatab rutin pada bayi
dan wanita hamil
Zutul Fuuzol 2014
4
Infeksi pada kehamilan dan kongenital
Spiramisin
Dosis ; 3 gr/hari selama 3 minggu
Indikasi : wanita hamil yang mengalami infeksi akut
sejak diagnosis ditegakkan hingga kelahiran
Bila janin sudah terinfeksi terapi diubah menjadi,
sulfadiazine 4 gr ditambah pirimentamin 25 gr serta
asam folat 15 mg/hari hingga persalinan.
Bayi baru lahir yang terinfeksi
Sulfadiazine 50 gr/kg 2 kali/hari ditambah pirimetamin
1 mg/kgBB/hari serta asam folat 5 mg/kgBB/hari
sedikitnya selama 6 bulan
H. Komplikasi
a. Opthalamic complication
is
b. Katarak
c. Optik atropi
I. Prognosis
- Kebanyakan orang dewasa yang mengidap
toxoplasmosis tidak begitu buruk bila imunya tetap
kuat.
- Pada janin dapat memburuk sesuai dengan berat
ringanya infeksi
AFP ( alfa fetoprotein)
AFP adalah glikoprotein yang di sintesis oleh Yolcsac
janin pada masa awal kehamilan dan juga oleh saluran
cerna dan hepar, Pada orang dewasa AFP ini dihasilkan
oleh hepar . Zat ini beredar pada darahlalu ke urin lalu
ke amnion. AFP sejauh ini fungsi nya belum di ketahui
namun dapat di gunakan untuk mendiagnosis penyakit
kelainan kromosom , defek tabung saraf , defek dinding
ventral dan anomali dengan mengunakan tes ELISA .
Pada pria dewasa atau wanita dan anak-anak apabila
frekuensi AFP meningkat dapat menunjukan adanya
beberapa jenis kanker
- Kanker testis- Kanker ovarium
- Kanker perut - Kanker hati
- Penyakit hodgkin - Limfoma
- Tumor otak - Kankerselginjal
Kadar normal AFP di dalam darah
Laki-laki dan wanita tidak hamil : 0-40 ng/ml
Wanita hamil minggu 15-18 : 10-150 ng/ml
J. Basic Science
Toxoplasma gondii adalah parasit intraselullar
yang menginfeksi burung dan mamalia.
Kingdom : Protista
Sub : kingdom protozoa
Klas : sporozoa
Genus : toxoplasma
Species : toxoplasma gondii
Stadium infektif : ookista matur
Stadium diagnostic : dengan pemeriksaan serologi yaitu
IgG dan IgM
Siklus hidup toxoplasma gondii :
1. aseksual>>>padakucing
2. seksual>>>mamalia (termasukkucing) danburung
Organisme baik sporozoit maupun bradizoit akan
menginvasi mukosa usus kucing
Membentuk skizon atau gametocyte
Fusi seksual gamet membentuk ookista, lalu keluar
ke lumen usus dan keluar bersama feses
Tertelan dan masuk kedalam tubuh manusia
Dalam duodenum ookista akan membuka dirinya
menjadi sporozoit lalu melewati dinding usus lalu
bersirkulasi dalam darah
Menginvasi sel terutama makrofag
Membentuk trofozoit, berkembangbiak, pecah dan
menyebarkan infeksi ke kelenjar getah bening
Menjadi Takizoit (berbentuk sel bulan sabit)yang
akan memulai stadium akut penyakit
Menembus sel syaraf (mata dan otak) membentuk
bradizoit
Membentuk kista laten (yang memulai stadium
kronis) disebut juga pseudo kista
Termakan kucing, masuk usus membentuk ookista
OTHERS
1. Down syndrome / kelainan anomaly : keadaan
karena adanya abnormalitas kromosom,
dimana hubungannya dengan ibu, karena
penurunan kualitas oosit akan berakibat terlalu
lama disimpan dalam folikel wanita.
2. Neural tube defect : kelainan neural tube dapat
terjadi karena beberapa factor tetapi biasanya
kombinasi dari multiple genes dan multiple
environmental factor.
3. RDS (respiratory distress syndrome )
Zutul Fuuzol 2014
5
4. Kematian janin
Pada ibu :
1. Peningkatan keguguran : usia lanjut meningkatkan
resiko hypertensi dan DM 2 yang dapat menganggu
perkembangan janin
2. Kehamilan ektopik : bahwa orang yang semakin tua
akan beresiko terkena STI / non STI , dan memakai alat
kontrasepsi oral bisa memicu endometriosis
3. Preterm birth : biasanya adanaya komplikasi medis
usia sehingga meningkatkan resiko hypertensi
4. SC birth : kontraksi myometrium lemah karena usia
lanjut
5. Preeclampsia
6. Gestasional trophoblast tumor
7. Plasenta previa
8. Solusio plasenta
Penyakit yang disebabkan oleh ungags :
1. New castle disease (tatelo pada ayam)
2. Bovine papillomavirus (tumor pada ayam)
3. Flu burung ( virus H5N1)
4. Infectious bronchitis
5. Marek dissease
6. Infectious bursal disease
7. Coryza Infection
RUBELLA
Pada wanita hamil virus ini menjadi penyebab langsung
kematian pada janin, malformasi kongenital dan
retardasi mental. Virus ini terklasifikasidalam family
togavidae dengan genus rubivirus
Definisi
Merupakan suatu penyakit demam akut yang ditandai
oleh ruam dan limfadenopati yang mengenai anak dan
remaja.
Epidemiologi
Menyebar luas di seluruh dunia , infeksi ditularkan
melalui jalan nafas. 65% terjadi pada wanita > 20 tahun
dan 6 dari 25 wanita hamil rentan terinfeksi virus ini
.pemberian vaksin terbukti efektif membasmi rubella.
Etiologi
Rubella virus, salah satu famili Togaviridae dan
merupakan satu-satunya dari genus Rubivirus.
Patogenesis , Patofisiologi
Virus (droplet Udara) masuk melalui inhalasi lalu dia
dapat masuk ke sel lewat endositosis.Virus ini
berinkubasi selama 2 – 3 minggu. Pada mulanya virus
ini menyerang saluran pernafasan bagian atas , virus ini
akan bereplikasi, dan akan menyebar menuju kelenjar
getah bening untuk melakukan perkemabang biakan
yang nantinya kan menyebabkan limfadenopati setelah
menyerang limfa, virus akan berpindah menuju
vaskuler( 5 -7 hari setelah menyerang getah bening)
menyebabkan keadaan viremia dan beberapa hari
kemudian (sekitar 5 – 8 hari setelah viremia) akan
muncul Antibodi dan bersama munculnya gejala ruam.
Rubela yang terdapat didarah mampu melewati plasenta
bayi dan dapat menyebabkan kelainan pada bayi.
Gambaran klinik
Biasanya diawali dengan; malaise, demam
ringan dan timbul ruam yang dimulai dari wajah,
meluas ke badan dan ekstremitas jarang lebia dari 3 hari
dan limfadenopati
Imunitas
IgM rubela rubela akan muncul 2 minggu setelah
adanya Ruam dan jika dilakukan dengancara
Radiaimunoessay IgM dapat ditemukan sejak gejala
awal setelah adanya IgM rubela , IgM ini akan tetap ada
Seumur hidup
Diagnosis
Gambaran klinis mirip dengan penyakit-
penakit lain
Viremia mendahului gejala klinis sekitar 1
minggu
Orang nonimun yang mengalami viremia
rubela akan memperlihatkan titer puncak
Antibodi.
Antibodi IgM spesifik dapat dideteksi dengan
radioimmunoassay sejak awal gejala klinis,
meningkat pada hari ke7-10 dan menetap
selama 4 minggu setelah timbul ruam
Dapat dilakukan dengan 2 cara
- Isolasi dan identivikasi virus
Usap nasofaring -> dibiakan dikera/kelinci
- Serologi
Uji HI
Uji ELISA
Sindrom Rubela kongenital
- Hanya ½ wanita yang terinfeksi terdapat tanda
ruam pada kehamilan
- 80% pada wanita terinfeksi Rubella dan ruam
12 minggu -> infeksi kongenital
Zutul Fuuzol 2014
6
- Bayi baru lahir Dengan Rubela kong -> dapat
menularkan malformasi janin
- Dapat menyebabkan keguguran
- Sindrom berupa
Lesi mata ; katarak, glaukoma,
mikroftakmia
Penyakit jantung ; defek septum,
stenosis A. Pulmonalis
Tuli sensolneural
Defek susunan saraf pusat ;
meningoensefalis
Hambatan pertumbuhan janin
Anemia dan trombositopenia
Hepatitis, hepatosplenomegali dan
ikterus
Perubahan tulang, kelainan kromosom.
dll
Cara transmisi
Melalui udara, kemudian terhirup masuk ke saluran
pernapasan, dan nanti akan masuk ke aliran darah.
Prevensi
Menjaga sanitasi terutama udara, dan menjaga diri
dengan menggunakan masker.
Pencegahan
Untuk mengeradikasi penakit secara tuntas,
dianjurkan melakukan pendekatan berikut:
1. Pendidikan petugas kesehatan dan masyarakat
umum tentang bahaya infeksi rubela
2. Vaksinasi terhadap wanita rentan sebagai
bagian dari pelayanan kesehatan rutin dan
ginekologis termasuk dipusat kesehatan
universitas
3. Vaksinasi terhadap wanita rentan yang
mengunjungi klinik keluarga berencana
4. Identifikasi dan vaksinasi terhadap wanita yang
belum diimunisasi segera setelah melahirkan
atau mengalami keguguran
5. Vaksinasi terhadap wanita tidak hamil yang
rentan berdasarkan identifikasi secara serologis
sebelum menikah
6. Vaksinasi terhadap semua petugas rumah sakit
yang rentandan mungkin terpajan pasien rubela
atau yang mungkin berkontak dengan wanita
hamil
Vaksinasi rubela harus dihindari beberapa saat sebelum
atau selam kehamilan karena vaksin mengandung virus
yang dilemahkan.
Prognosis
Bagus, karena virus rubela akan bertahan di dalam
darah hanya beberapa minggu, ini dikarenakan adanya
mekanisme immunologis.
Cytomegalovirus (CMV)
Merupakan suatu virus herpes DNA (Human Virus 5)
dan paling seirng menginfeksi perinatal dangan bukti
infeksi terdapa pada 05 -2% pada neonatus.
Klasifikasi
Anggota terbesar dari herpes virus
genom : DNA , BM: 150.000.000
berkembang baik invitro manusia hanya dalam jaringan
fibroblas manusia
Epidemiologi
Merupakan penyebab infeksi kongenital utama di
negara maju sekitar 0,3 – 2 % pada kelahiran hidup.
Dengan 10 -15% bayi lahir simptomatis yaitu
terseranganya susunan saraf pusat dan organ lainnya. 20
– 30% menyebabkan kematian perinatal dan 90%
menyebabkan cacat neurologik berat.
Manifestasi Klinis
Hepatosplenomegali , Retradasi mental , petechie ,
ikterus , gangguan psikomotor , klasifikasi serebral ,
mikrosefali
Patogenesis
Droplet (percikan ludah) atau air liur dan urin akan
masuk ke tubuh dan menyebabkan infeksi primer diama
virus ini aka menebus mukosal kulit yang terluka lalu
dapat menetap dalam jaringan hospes kulit dalam waktu
lama dan akan masuk ke dalam jaringan dan sel lain
(inveksi laten). Jika keadaan imun sedang turun virus
akan bermultipikasi dan masuk ke dalam darah dan
masuk ke janin melalui plasenta.
Inveksi CMW Kehamilan
Transmisi CMV dari ibu ke janin dengan umur
kehamilan < 16 minggu dapat menyebabkan kerusakan
yang serius pada janin. Infeksi CMV kongenital di bagi
menjadi dua tipe yang pertama eksogenus dimana
disebabkan infeksi primer virus baru datang berasal dari
luar ditandai dengan pemeriksaan Ig yang negatif.Yang
kedua adalah endogenus dimana disebabkan nonprimer
atau reaktivasi virus yang sudah ada dalam tubuh
ditandai dengan Ig M yang posituve.
Sitomegalovirus Bawaan
Zutul Fuuzol 2014
7
adalah sekelompok gejala yang terjadi ketika bayi
terinfeksi dengan cytomegalovirus(CMV) sebelum
kelahiran. Penyebab Sitomegalovirus bawaan terjadi
ketika seorang ibu yang terinfeksi CMV melewati ke
janin melalui plasenta. Penyakit ibu mungkin tidak
memiliki gejala, jadi dia mungkin tidak menyadari
bahwa dia memiliki CMV.Gejala Kebanyakan anak-
anak yang terinfeksi kongenital tidak memiliki gejala.
Hanya sekitar1dari10 bayi terinfeksi CMV kongenital
memiliki gejala-gejala:Peradangan retina , penyakit
kuning , Limpadan hati besar,Berat badan lahir rendah,
Deposit mineral di otak,Ruam pada saat
lahir(petechiae),kejang ,Ukuran kepala
kecil(microcephaly).
Diagnosis
Dilakukan dengan cara :
Serologi : dimana ada perubahan serologi yang
tadinya negatif menjadi positif pada inveksi
primer (ditunjukan dengan adanya IgM dan Ig
Ganti CMV) dan low IgG avidity
Virologik: dengan imonofluresan
menggunakan antibodi yang mengikat antigen
Pp61 dari CMV di dalam sel leukosit dalam
darah ibu
Diagnosis Prenatal
Harus Dikerjakan pada ibu dengan kehamilan yang
menunjukan infeksi primer pada umur kehamilan
sampai 20 minggu. Dilakukan dengan cara PCR ,
amniosintetis pada kehamilan 21 -23 minggu dan USG
untuk melihat adanya oligohidramion , polihidramion,
hirononimun, asites janin , gangguan pertumbuhan
janin, mikrosefali, hidrosefalus, kalsifiaksi intra kranial
dan hepatic , hepatospleenomegali.
Terapi
Pemberian obat ganciclovis , foscarnet, cidofivir ,
valaciclovir dan dapat dipertimbangkan terminasi
kehamilan.
Herpes Simplex
Virus herpes simpleks merupakan virus DNA yang
tersebar sangat luas pada populasi manusia , mampu
bereplikasi pada banyak tipe sel dan menginfeksi
banyak hewan yang berbeda. Human herpesvirus dapat
disebabkan oleh herpesvirus simplex tipe 1 & 2, virus
varicela-zoster, cytomegalovirus (CMV), virus epstein-
barr (EBV), herpesvirus 6, 7, & 8.
Salah satu atau lebih dari keluarga herpeabiridae.
Epidemiologi
Insiden tertinggi infeksi HSV -1 terjadi pada
anak dengan usia 6 bulan sampai 3 tahun , pada
orang dewasa jarang terjadi karena telah
memiliki anti bodei tipe 1
Insiden HSV-2 diperkirakan terdapat sekitar
40-60 juta yang terimfeksi di amerika
Orang –orang jelas menengah maju
mendapatkan antibody lebih lambat dari pda
mereka dari populasi sosio ekonomi rendah
Klasifikasi
1. Tipe HSV -1
Tidak ada vektor dari hewan terhadap
penularan infeksinya
penyebaran melalui kontak ( saliva
yang terinfeksi ) contohnya seperti
pada saat berciuman
usia infeksi primer adalah anak kecil
2. Tipe HSV -2
Tidak ada vektor dari hewan terhadap
penularan infeksinya
penyebaran melalui kontak hubungan
seksual dan juga bisa pada saat proses
persalinan
usia infeksi primer orang dewasa .
Etiology
Saliva yang terinfeksi
Hubungan seksual dan inveksi genital ibu
Imunitas
Antibodi Hsv-1 mulai tampak pada awal kanak-kanak
dan pada waktu dewasa telah memilikinya. Antibodi
Hsv-2 timbul setelah dewasa seiring aktifitas
seksualnya
Patgen
Harpesvirus masuk melalui kontak langsung, contoh
lewat saliva, transfusi darah, mucosa, coitus, dll.
Kemudian akan masuk ke sirkulasi darah, salah satu
contoh herpesvirus adalah herpesvirus simplex. Setelah
HVS masuk, kemudian HVS 1 biasanya akan
menginfeksi orofaringeal, kulit, dan mata. Sedangkan
HVS 2 biasanya menginfeksi neonatus, dan organ
genital. Contoh manifestasi klinis HVS 1 yang
menginfeksi orofaringeal seperti demam, nyeri
tenggorokan, ulseratif, gingivotomatitis, dan malaise.
Zutul Fuuzol 2014
8
Siklus hidup virus herpes simpleks
Diagnosis
A. Sitopatologi
Mewarnai goresan yang diperoleh dari dasar vesikel
dengan menggunakan pewarnaan giemsa , jika ada sel
raksasa dengan banyak inti nya itu menandakan bahwa
adanya infeksi dari HSV-1 dan HSV-2.
B. Isolasi dan identifikasi virus
Virus dapat diisolasikan dari lesi herpes dan juga dapat
ditemukan dalam apusan tenggorokan ,CSF , dan tinja
.kemudian setelah diisolasikan diidentifikasi dengan uji
Nt /pewarnaan imunofluoresensi dengan anti serum
spesifik .
C. Reaksi Rantai Polimerase (PCR )
D. Serology
Nilai diagnostik pada uji serologi dibatasioleh
banyaknya antogen yang dimiliki HSV-1 dan HSV-2 .
Efek pada ibu
Infeksi pada genital ditandai oleh lesi vesikuloulseratif
pada penis di pria atau cervix, vagina, vulva, dan
perineum pada waninta. Disertai demam,
malaise, disuria, dan limfadenopati ingunal.
Efek pada anak
Infeksi pada orofaringeal dapat disertai dengan
demam, nyeri tenggorokan, ulseratif, gingivotomatitis,
dan malaise
Cara transmisi
Harpesvirus masuk melalui kontak langsung, contoh
lewat saliva, transfuse darah, mucosa, coitus, dll.
Prevensi
Menghidari kontak langsung dengan orang yang
terkena herpesvirus dan apabila ada sign and symptom
seperti herpesvirus diusahakan diperiksakan sedini
mungkin.
Pengobatan dan pencegahan
Salah satu cara mengobati terhadap infeksi virus
yaitu dengan cara menghentikan terjadinya
replikasi DNA virus tersebut dengan cara
memberikan obat yang berperan dalam “viral
inhibitor polymerase “, yaitu :
Asiklovir
Valasikovir
Vidarabin
Pencegahan nya bisa berupa pemberian vaksin
,tetapi hanya bisa diberikan pada wanita yang
terinfeksi HSV-1 yang seronegative.dan tidak bisa
diberikan pada lelaki .
Prognosis
cukup bagus, jika ditangani sedini mungkin. Apabila
tidak, dapat menimbulkan manifestasi yang serius.
Efek pada ibu
RESIKO HAMIL DIATAS USIA 35 TAHUN
Ada beberapa masalah yang sering ditemukan pada
wanita hamil diatas 35 diantaranya:
Diabetes gestatisional,
Hipertensi,
kesalahan letak implantasi yang dapat
menyebabkan placeta previa,
Zutul Fuuzol 2014
9
kesulitan melahirkan.
resiko keguguran lebih besar,
lebih banyak melahiran dengan cara Caesar
karena melahirkan yang tidak memungkinkan
untuk melahirkan normal karena seiring
bertambahnya usia stamina ibu juga kurang
optimal dalam melahirkan.
beresiko lebih besar janin atau bayi dengan
lahir cacat. Hal ini disebabkan karena sel ovum
yang berada pada wanita hanya diproduksi
ketika dalam kandungan, sehingga usia ovum
yang semakin tua menjadi penyebab utama
pada bayi lahir cacat, juga paparan radiasi dapat
berpengaru juga.
Dalam beberapa kasus, terlihat bahwa umur
wanita terbukti berpengaruh besar besar
terhadap bayi dengan lahir cacat yaitu 1:1000.
Alhamdulillah…
Semoga sukses!
“TUHANMU LEBIH TAHU BATAS RASA
SAKIT YANG BISA KAU TAMPUNG.
JANGAN SAMPAI ENGKAU MENYERAH
DISAAT SELANGKAHLAGI TUHANMU
MENGGANTI KESAKITAN DENGAN SEJUTA
KEINDAHAN”