ds syok anafilaktik
TRANSCRIPT
7/22/2019 Ds Syok Anafilaktik
http://slidepdf.com/reader/full/ds-syok-anafilaktik 1/6
PENATALAKSANAAN SYOK ANAFILAKTIK
Dr. Doso Sutiyono SpAn
BAGIAN ANESTESIOLOGI FK. UNDIP
SEMARANG
Pendahuluan.
Anafilaktik merupakan komplek gejala yang timbul secara mendadak (dapat
sangat berat) sebagai akibat perubahan permeabilitas vaskuler dan hiperaktifitas
bronkhial karena kerja dari mediator-mediator endogen yang dihasilkan oleh masosit
dan basofil akibat stimuli antigen. Jadi anafilaksis merupakan reaksi antigen-antibodi
(reaksi hipersensitivitas).
Penderita yang mengalami syok anafilaksis termasuk dalam kegawatan medis dan
harus segera ditangani karena dapat dengan segera jatuh ke situasi yang
membahayakan bahkan fatal.
Pengetahuan tentang prosedur penanganan anafilaksis perlu dipahami dan dikuasi
agar kita dapat bertindak dengan cepat dan tepat saat menjumpai kasus tersebut
dengan demikian dapat terlindung dari tuntunan hokum karena telah menjalankan
prosedur penanganan yang benar.
Patofisiologi.
Pada fase sensitisasi antigen yang masuk ketubuh melalui kulit saluran nafas
saluran cerna atau lewat suntikan im!iv akan merangsang pembentukan "g # oleh sel
plasma. $elanjutnya "g # akan terikat pada sel mastosit!basofil melalui reseptor yang
sesuai. "g # yang terikat pada sel-sel ini memiliki bagian yang berperan untuk
mengenali dan mengikat antigen sejenis (% ab). Apabila tubuh terpapar ulang olah
antigen yang sama maka akan terikat pada tempat tersebut dan ikatan ini akan
menyebabkan degranulasi mastosit!basofil sehingga akan terlepas mediator kimia
antara lain& histamin dan #'%-A dan mediator-mediator lain. Pelepasam histamin pada
7/22/2019 Ds Syok Anafilaktik
http://slidepdf.com/reader/full/ds-syok-anafilaktik 2/6
fase dini ini sangat cepat dan dalam jumlah yang besar sehingga tak dapat ditanggulagi
dengan histamin.
Pada fase dini juga terjadi aktivasi enim fosfolipase yang akan memetabolisme
fosfolipid pada membran sel mastosit!basofil menghasilkan asam arakhidonat ( fase
lambat ) selanjutnya menjadi prostaglandin tromboksan dan $*$-A (leukotrin) yang
memiliki efek bronkokonstriksi lebih potent dibanding histamin. Pemecahan fosfolipid
menjadi asam arakhidonat ini dapat dihambat dengan kristaloid. +alam fase ini
mastosit juga melepaskan PA, yang dapat semakin meningkatkan pelepasan histamin.
Pada reaksi anafilaktoidat-at tertentu seperti bahan kontras kodein yang
bereaksi langsung ke sel-sel mastosit!basofil (tanpa lewat "g #) dan melepaskan
mediator-mediator vasoaktif.
anifestasi !linis.
anifestasi klinis dari anafilaktik tergantung dari cara masuk antigen jumlah
yang masuk kecepatan absorbsi dan derajad hipersensitivitas. anifestasi awal
biasanya terjadi dalam waktu menit sejak terpapar antigen. *eaksi mungkin hanya
bersifat sementara atau berkelanjutan dapat ringan hingga gagal nafas dan kolap
kardiovaskuler atau bahkan fatal. anifestasi kulit kardiovaskuler saluran nafas
saluran cerna atau reaksi psikoneurologi dapat timbul sendiri-sendiri atau bersamaan.
Pada kulit dapat berupa eritema urtikaria edema angioneurotik ejeksi
konjungtiva hingga sianosis. /ejala kardiovaskuler berupa takhikardi hipotensi
hingga syok. Pada saluran nafas dapat berupa rinitisoedema laring dan spasme
bronkus sedang gejala saluran cerna mulai dari mual-muntah sakit perut hingga diare.
*eaksi lain adalah cemas sensasi metal parestesi lidah kaku dan kejang.
Penatala!sanaan.
Anamnesa yang teliti sangat berperan dalam mencegah timbulnya reaksi
anafilaktik. 0eberapa faktor predisposisi dari reaksi anafilaktik antara lain pasien
muda hamil memiliki riwayat atopi atau pasien yang terpapar obat sebelumnya..
1
7/22/2019 Ds Syok Anafilaktik
http://slidepdf.com/reader/full/ds-syok-anafilaktik 3/6
2ntuk pasien-pasien dengan riwayat alergi atau yang diduga rentan perlu dilakukan tes
sensitivitas (intradermal skin tes). Pemberian propilaksis antihistamin sodium
chromolin dan kortikosteroid dapat mengurangi beratnya reaksi yang mungkin timbul.
,etapi didasarkan pada manifestasi klinis yang timbul. $ecara garis besar terdiri
dari terapi awal dan terapi sekunder .
Terapi a"al #
. $top pemberian antigen atau kurangi absorbsinya
0ila antigen lewat subkutan segera pasang torni3uet diatas tempat pemberian
berikan adrenalin mg ! kgbb ketempat suntikan.
1. 4ksigenasi.
0aringkan terlentang dengan kaki ditinggikan 5-67 derajad lapangkan jalan nafasdan berikan oksigen 8. 0ila ada oedem laring lakukan intubasi endotrakhea
untuk fasilitas ventilasi. 9entilasi tekanan positif diperlukan bila ada spasme
bronkus henti nafas atau henti jantung.
5. Adrenalin.
erupakan obat utama dan pilihan. +iberikan dengan dosis 5-7 mg im!iv
untuk dewasa atau mg!kgbb untuk anak dapat diulang dengan interval -5
menit hingga tekanan darah stabil ( tekanan sistolik : ; mm<g). Adrenalin
akan meningkatkan c-AP dalam mastosit dan basofil yang akan memperbaiki
permeabilitas membran sehingga dapat menghambat sintesa dan pelepasan
histamin serta mediator endogen lainnya sekaligus memperbaiki kontraksi otot
jantung vasokontriksi perifer dan dilatasi bronchus.
6. 'airan infus.
0ila tekanan darah sistolik = mm<g pada dewasa atau = 7 mm<g pada
pasien anak segera pasang infus kristaloid atau koloid. 2ntuk memperbaiki
volume intravaskuler dan tekanan darah seringkali diperlukan ; 6 liter cairan
infus yang diberikan dengan cepat. Pada dewasa diberikan 7 ; 1 ml pada
jam pertama lalu dilanjutkan dengan 1 ; 5 ml!m1 luas permukaan tubuh!
16 jam.
5
7/22/2019 Ds Syok Anafilaktik
http://slidepdf.com/reader/full/ds-syok-anafilaktik 4/6
Terapi se!under.
. Aminofilin.
2ntuk mengatasi spasme bronkus diberikan aminofilin 7-> mg!kgbb iv pelan-
pelan (diencerkan dengan dektrose 7 8) dilanjutkan dengan 6 ; :
mg!kgbb!jam perinfus. 0ila spasme bronkus belum teratasi dapat diberikan
kortikosteroid atau bahkan adrenalin.
1. ?ortikosteroid.
+iberikan disamping untuk mengatasi spasme bronkus yang refrakter juga untuk
mencegah timbulnya reaksi lambat. +apat diberikan hidrokortison 7 mg!kgbb iv
dilanjutkan dengan 17 ; 7 mg.kgbb!6-> jam dalam waktu 6@-1 jam ataumetilprednisolon mg!kgbb diulang tiap 6-> jam.
5 Antihistamin.
Pemberian difenhidramin 7- mg iv dapat berkompetisi dengan histamin
direseptor membran sehingga dapat mengurangi manifestasi hipotensi oedema
pruritus dan bronkospasme. +apat juga diberikan ranitidine mg!kgbb iv (dosis
maksimal 7 mg).
6. 0eta 1 agonis inhaler.
7. 0ikarbonas natrikus.
+osis awal 7 ; m#3!kgbb selanjutnya sesuai hasil pemeriksaan analisa gas
darah.
>. ?atekolamin perinfus.
+apat digunakan adrenalin 1-7 mikrogaram!kgbb!menit atau noradrenalin
7 mikrogram!kgbb!menit atau dopamine 7-1 mikrogram!kgbb!menit. <arus
selalu diingat bahwa meski syok telah teratasi pasien harus tetap diobservasi
setidaknya selama 1 jam oleh karena ada kemungkinan terjadi reaksi lambat.
0ila pasien dikirim ke *$ harus dikawal oleh dokter atau perawat terlatih dengan
infus terpasang dan posisi syok serta disertai dengan obat-obat emergensi.
6
7/22/2019 Ds Syok Anafilaktik
http://slidepdf.com/reader/full/ds-syok-anafilaktik 5/6
+isamping obat-obat emergensi idealnya pada tiap unit perawatan harus tersedia
perlengkapan gawat darurat lain seperti&
a. #mergensi trolley yang berisi ( laringoskop pipa endotrakhea guedel ambubag
dll)
b. $et terapi oksigen siap pakai.
c. $uction unit siap pakai.
d. 0ila ada monitor #?/ dan +' shock.
$ing!asan.
*eaksi anafilaktik merupakan manifestasi interaksi antigen antibody yang
dapat mengancam jiwa. Antigen dapat berupa makanan obat bahan kontras ataupun bahan asing lainnya.
/ambaran klinis dapat berupa gejala kulit gejala gastrointestinal gangguan
psikoneurologis hingga gagal nafas dan kolap kardivaskuler.
Pencegahan dapat dilakukan dengan anamnesa yang teliti tes sensitivitas dan
pemberianantihistamin beta 1 agonis atau kortikosteroid profilaksis. ,erapi diberikan
berdasar pada manifestasi klinis yang timbul dengan obat utama adalah adrenalin
yang mampu menghambat sintesa dan pelepasan mediator-mediator tersebut.
,indakan terapi menyeluruh harus meliputi tindakan-tindakan untuk menjamin
keadekuatan ventilasi dan mengembalikan volume intravaskuler.
Daftar Pusta!a.
. arwoto. $yok anafilaktik & ,ata laksana dan peran perawat. +alam &
$imposium ?eperawatan dan /awat +arurat. $emarang ::7.
1. $toeting *?. +ierdof $%. Anesthesia and 'o ; #Bisting +isease 5 th eds.
Cew Dork 'hurchill Eivingstone ::5 & 57 ; .
5. organ /e. ikhail $. 'linical Anesthesiology 1 nd eds. 'onnecticut
Applenton F Eange ::> & 6@ ; :.
6. 4h ,#. "ntensive 'are anual 6 th eds. 4Bford 0utterworth :: & @> ; @.
7
7/22/2019 Ds Syok Anafilaktik
http://slidepdf.com/reader/full/ds-syok-anafilaktik 6/6
7.
>