dr.pdf
TRANSCRIPT
7/2/2014 dr. Ferry Fawzi Annor: Toxoplasmosis Penyebab Blighted Ovum
http://ferryfawziannor.blogspot.com/2011/08/toxoplasmosis-penyebab-blighted-ovum.html 1/12
DR. FERRY FAWZI ANNORPerjalanan Panjang Menjadi Dokter Dan Pengusaha
Home Posts RSS Comments RSS Edit
Rabu, 17 Agustus 2011
Toxoplasmosis Penyebab Blighted Ovum
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Penyebab utama abortus spontan pada kehamilan trimester pertama adalah
blighted ovum, terhitung sebesar 50% dari semua kejadian abortus pada kehamilan
trimester pertama. Diperkirakan kejadian blighted ovum salah satunya diakibatkan oleh
adanya infeksi TORCH (Toxoplasma, Rubella, Citomegalovirus, Herpes Simpleks).
Pada kasus blighted ovum
yang disebabkan oleh infeksi
TORCH, khususnya toxoplasmosis
sebagian besar orang yang
terinfeksi tidak memperlihatkan
gejala klinis yang nyata. Infeksi T.
gondii merupakan penyebab
utama kematian janin karena T. gondii dapat ditularkan ke janin melalui plasenta
(transplasenta) dari ibu yang terinfeksi atau saat melahirkan pervaginam. Selanjutnya,
toksoplasmosis terlibat dalam aborsi, prematur, kelahiran mati dan kematian postnatal awal.
T. gondii juga dapat menyebabkan kerusakan serius pada organ jaringan yang berbeda
dari inang terinfeksi yang tergantung pada tempat di mana bentuk kista nya.
Mekanisme imunitas toxoplasmosis yang seperti apa yang dapat mempengaruhi
terjadinya blighted ovum sampai sekarang belum diketahui secara pasti. Hal ini
kemungkinan dikarenakan oleh sulitnya memperoleh bahan biopsi yang cocok, penyelidikan
gagal untuk memberikan data informatif pada tahap infeksi dan pengaruh perlakuan yang
diberikan.
Faktor biaya juga tidak dipungkiri menjadi kendala karena biasanya membutuhkan
dana yang tidak sedikit baik dari segi pegumpulan sampel maupun pada proses
penelitiannya sendiri.
Tinjauan Pustaka
A.Blighted Ovum
SERBA - SERBI
Alamat Website Kedokteran (1)
Aneka Macam Tips (1)
Dengarkan Curhatku (4)
Fakta Dunia Medis (3)
Jalan - Jalan (1)
Kumpulan Referat Kedokteran (20)
Laki - Laki dan Wanita (5)
Sebaiknya Anda Tahu (3)
SEARCH
Search
RELATED WEBSITES
Buy Text Links
Text Links
Order Text Link Here
RECOMMENDED SITES
7/2/2014 dr. Ferry Fawzi Annor: Toxoplasmosis Penyebab Blighted Ovum
http://ferryfawziannor.blogspot.com/2011/08/toxoplasmosis-penyebab-blighted-ovum.html 2/12
1.Definisi
Blighted ovum adalah keadaan dimana seorang wanita merasa hamil tetapi tidak
ada janin di dalam kandungan. Blighted ovum (kehamilan anembrionik) merupakan
kehamilan patologik, dimana mudigah tidak terbentuk sejak awal. Di samping mudigah,
kantong kuning telur juga tidak ikut terbentuk. Seorang wanita yang mengalaminya juga
merasakan gejala-gejala kehamilan seperti terlambat menstruasi, mual dan muntah pada
awal kehamilan (morning sickness), payudara mengeras, serta terjadi pembesaran perut,
bahkan saat dilakukan tes kehamilan baik test pack maupun laboratorium hasilnya pun
positif.
Blighted ovum (anembryonic pregnancy) terjadi pada saat ovum yang sudah dibuahi
menempel ke dinding uterus, tapi embrio tidak berkembang. Sel-sel berkembang
membentuk kantong kehamilan, tapi tidak membentuk embrio itu sendiri. Blighted ovum
biasanya terjadi pada trimester pertama sebelum wanita tersebut mengetahui tentang
kehamilannya.
2. Etiologi
Blighted ovum biasanya merupakan hasil dari masalah kromosom dan penyebab
sekitar 50% dari keguguran trimester pertama. Tubuh wanita mengenali kromosom
abnormal pada janin dan secara alami tubuh berusaha untuk tidak meneruskan kehamilan
karena janin tidak akan berkembang menjadi bayi normal dan sehat. Hal ini dapat
disebabkan oleh pembelahan sel yang abnormal, atau kualitas sperma atau ovum yang
buruk.
Sekitar 60% blighted ovum disebabkan kelainan kromosom dalam proses
pembuahan sel telur dan sperma. Tubuh ibu mengenali adanya kromosom yang abnormal
pada janin dan secara alami tubuh berusaha untuk tidak melanjutkan kehamilan karena
janin tidak akan berkembang menjadi bayi normal yang sehat. Hal ini dapat disebabkan
oleh pembelahan sel yang abnormal, atau kualitas sperma atau telur yang kurang baik.
Infeksi TORCH dan streptokokus, penyakit kencing manis (diabetes mellitus) yang
tidak terkontrol, rendahnya kadar beta HCG serta faktor imunologis seperti adanya antibodi
terhadap janin juga dapat menyebabkan blighted ovum. Risiko juga meningkat bila usia
suami atau istri semakin tua karena kualitas sperma atau ovum menjadi turun.
3. Patofisiologi
Pada saat konsepsi, sel telur (ovum) yang matang bertemu sperma. Namun akibat
berbagai faktor maka sel telur yang telah dibuahi sperma tidak dapat berkembang
sempurna, dan hanya terbentuk plasenta yang berisi cairan. Meskipun demikian plasenta
tersebut tetap tertanam di dalam rahim. Plasenta menghasilkan hormon hCG (human
chorionic gonadotropin) dimana hormon ini akan memberikan sinyal pada indung telur
(ovarium) dan otak sebagai pemberitahuan bahwa sudah terdapat hasil konsepsi di dalam
rahim. Hormon hCG yang menyebabkan munculnya gejala-gejala kehamilan seperti mual,
muntah, ngidam dan menyebabkan tes kehamilan menjadi positif. Karena tes kehamilan
baik test pack maupun laboratorium pada umumnya mengukur kadar hormon hCG (human
chorionic gonadotropin) yang sering disebut juga sebagai hormon kehamilan.
4. Gejala danTanda
Blighted ovum sering tidak menyebabkan gejala sama sekali. Gejala dan tanda-
tanda mungkin termasuk:
• Periode menstruasi terlambat
• Kram perut
• Minor vagina atau bercak perdarahan
• Tes kehamilan positif pada saat gejala
• Ditemukan setelah akan tejadi keguguran spontan dimana muncul keluhan
perdarahan
• Hampir sama dengan kehamilan normal
• Gejala tidak spesifik (perdarahan spotting coklat kemerah-merahan, kram
FAVOURITE LINKS
Buy a link here for $1
FAVE LINK
ADVERTISING
Pasang Iklan Disini!
Mulai dari $0.05 perklik. Budget efisien, hasil
efektif. DAFTAR!
Pasang Iklan Disini!
Mulai dari $0.05 perklik. Budget efisien, hasil
efektif. DAFTAR!
Pasang Iklan Disini!
Mulai dari $0.05 perklik. Budget efisien, hasil
efektif. DAFTAR!
Pasang Iklan Disini!
Mulai dari $0.05 perklik. Budget efisien, hasil
efektif. DAFTAR!
Ads by PPCIndo
IKLAN IKLAN
ADS
1.Merapatkan VAGINA yangKENDOR GARANSI UANG KEMBALI!Merapatkan danMembersihkan VAGINA anda.
2.Bisnis Online Syariah Cuma Rp 250.000, DapatkanCara Mengahasilkan UangLewat Bisnis Online Syariah!
7/2/2014 dr. Ferry Fawzi Annor: Toxoplasmosis Penyebab Blighted Ovum
http://ferryfawziannor.blogspot.com/2011/08/toxoplasmosis-penyebab-blighted-ovum.html 3/12
perut, bertambahnya ukuran rahim yang lambat)
• Tidak sengaja ditemukan dengan USG
5. Diagnosis
1. Anamnesis (tanda - tanda kehamilan)
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan penunjang (USG) diagnosis pasti
Diagnosis kehamilanan embrionik bisa dilakukan saat kehamilan memasuki usia 6-7
minggu. Sebab saat itu diameter kantung kehamilan sudah lebih besar dari 16 milimeter
sehingga bisa terlihat lebih jelas. Dari situ juga akan tampak, adanya kantung kehamilan
yang kosong dan tidak berisi janin. Diagnosis kehamilan anembriogenik dapat ditegakkan
bila pada kantong gestasi yang berdiameter sedikitnya 30 mm, tidak dijumpai adanya
struktur mudigah dan kantong kuning telur.
Gambar 1 : Blighted Ovum
Gambar 2 : Kehamilan Normal
6. Pencegahan
Dalam banyak kasus blighted ovum tidak bisa dicegah. Beberapa pasangan
seharusnya melakukan tes genetika dan konseling jika terjadi keguguran berulang di awal
kehamilan. Blighted ovum sering merupakan kejadian satu kali, dan jarang terjadi lebih dari
satu kali pada wanita.
Untuk mencegah terjadinya blighted ovum, maka dapat dilakukan beberapa
tindakan pencegahan seperti pemeriksaan TORCH, imunisasi rubella pada wanita yang
hendak hamil, bila menderita penyakit disembuhkan dulu, dikontrol gula darahnya,
melakukan pemeriksaan kromosom terutama bila usia di atas 35 tahun, menghentikan
kebiasaan merokok agar kualitas sperma/ovum baik, memeriksakan kehamilan yang rutin
dan membiasakan pola hidup sehat.
B. Toxoplasmasis
1. Definisi
Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi vertebrata obligat
intraselular, parasit protozoa yakni Toxoplasma gondii. Biasanya menyerang binatang
MINI BANNER
Ads Powered
by:KumpulBlogger.com
Menerima BitCoin
ARSIP BLOG
Arsip Blog
ABOUT ME
dr. Ferry
Lihat profil lengkapku
VISITORS
7/2/2014 dr. Ferry Fawzi Annor: Toxoplasmosis Penyebab Blighted Ovum
http://ferryfawziannor.blogspot.com/2011/08/toxoplasmosis-penyebab-blighted-ovum.html 4/12
menyusui, burung, dan manusia. Pola transmisinya adalah transpalsenta pada wanita hamil.
Mempunyai masa inkubasi 10 – 23 hari bila penularan melalui makanan (daging yang
kurang matang) dan 5 – 20 hari bila penularanya melalui kucing.
2. Bentuk Toxoplasma Gondii
Toxoplasma gondii memiliki tiga tahap infeksi yakni tahap sporozoite di ookista
dalam tinja, secara cepat membagi diri menjadi takizoite yang ditemukan selama infeksi akut
dan secara perlahan membagi diri menjadi bradyzoite yang ditemukan dalam kista selama
infeksi laten.
Takizoite berbentuk bulan sabit, panjang sekitar 6 pM dan lebar 2 pM, dilapisi oleh
tiga unit membran, yaitu sebuah plasmalemma dan membran dalam yang terdiri dari dua
membran yang terletak berdekatan, yang semuanya membentuk pellicle. Berbagai organel
menyusun takizoite termasuk cincin apikal dan kutub, rhoptries, micronemes, conoid,
subpellicular mikrotubulus, mitokondria, micropores, reticula endoplasma halus dan kasar,
kompleks golgi, ribosom dan inti yang terdiri dari kromatin massal dan nucleolus. Takizoite
menyebar melalui sistem darah di limfosit, makrofag dan berada bebas dalam plasma dan
dapat menginfeksi hampir semua jenis jaringan, terutama di mata, sistem saraf pusat,
jantung, plasenta dan otot rangka. Takizoite mampu melintasi batas-batas jaringan, seperti
barier darah-otak dan plasenta. Mereka mampu berkembang biak dengan cepat oleh
endodyogeny dan replikasi sel tersebut, menyebabkan nekrosis sel ketika menyerang sel
yang tidak dapat lagi menahan parasit ini. Replikasi takizoit terjadi selama 8-12 hari pertama
dan bertambah untuk fase akut infeks. Tahap ini bertanggung jawab atas manifestasi klinis
penyakit karena menghasilkan respon inflamasi yang kuat.
T. gondii menginduksi respon kekebalan tubuh tipe 1 yang kuat yakni T-cell-
mediated, yang membatasi infeksi. Saat respon imun berlangsung, interferon-γ yang
disekresikan oleh antigen-spesifik T-sel, membatasi replikasi takizoite. Takizoite sensitif
terhadap enzim proteolitik sehingga bisa hancur selama proses pencernaan lambung.
Tekanan dari sistem kekebalan inang pada parasit merangsang pembentukan kista dan
menyebabkan takizoite berubah menjadi bradyzoite, menandai awal dari fase kronis.
Bradyzoite membagi parasit secara perlahan, lebih tahan terhadap enzim proteolitik
dan karena itu dapat menyebabkan infeksi jika tertelan sebagai kista jaringan dengan host.
Mereka ditemukan di kista jaringan, biasanya di otak dimana kista dalam bentuk bulat, dan
pada jaringan otot di mana mereka memanjang. Jaringan kista dapat bertahan selama masa
kehidupan inang dan bradyzoite bisa dilepaskan dari kista ini untuk membentuk takizoite
lagi, menyebabkan infeksi kembali pada host immunocompromised.
Ookista berukuran 10 pM sampai 12 pM dan diproduksi dalam usus host definitif.
Sporozoit ditemukan dalam ookista ini, yang biasanya ditemukan dalam tinja di tanah,
tumbuhan dan sayuran.
3. Siklus Hidup Toxoplsma Gondii
4. Siklus hidup
Toxoplasma gondii
T. gondii
adalah parasit
intraseluler obligat
dan siklus hidupnya
mencakup proliferasi
dan transmisi baik
secara seksual dan
aseksual. Siklus
seksual terjadi secara eksklusif dalam enterosit usus anggota keluarga kucing (Felidae).
Setelah kista jaringan tertelan, parasit menyerang enterosit, menjalani beberapa putaran
PARTNER
Join this sitewith Google Friend Connect
Members (3)
Already a member? Sign in
YAHOO MESSENGER
Live Traffic Feed
Real-time view · Menu
A visitor from Medan, Sumatera
Utara arrived from google.com
and viewed "dr. Ferry Fawzi
Annor: Toxoplasmosis Penyebab
Blighted Ovum" 12 mins agoA visitor from Makassar,Sumatera Utara viewed "dr. Ferry
Fawzi Annor: Ca Mammae (
Kanker Payudara )" 16 mins agoA visitor from Jakarta, JakartaRaya viewed "dr. Ferry Fawzi
Annor: Hernia Nukleus Pulposus (
HNP )" 1 hr 52 mins agoA visitor from Surabaya, Jawa
Timur arrived from google.com
and viewed "dr. Ferry Fawzi
Annor: Toxoplasmosis Penyebab
Blighted Ovum" 2 hrs 4 mins agoA visitor from Jakarta, Jakarta
Raya arrived from google.co.idand viewed "dr. Ferry Fawzi
Annor: Hernia Nukleus Pulposus (
HNP )" 3 hrs 10 mins agoA visitor from Surabaya, JawaTimur viewed "dr. Ferry Fawzi
Annor: Hemorrhoid" 3 hrs 25 minsagoA visitor from Makassar,
Sumatera Utara arrived from
google.co.id and viewed "dr. Ferry
Fawzi Annor: Ca Mammae (Kanker Payudara )" 3 hrs 28 mins
ago
A visitor from Tangerang, Jawa
Barat arrived from google.com
and viewed "dr. Ferry FawziAnnor: Miliaria ( keringat buntet (
bhs Jawa ) )" 3 hrs 57 mins agoA visitor from Kudus, JawaTengah viewed "dr. Ferry Fawzi
Annor: Alamat Website
Kedokteran" 4 hrs agoA visitor from Pekalongan, Jawa
Tengah arrived from google.co.id
and viewed "dr. Ferry FawziAnnor: Central Serous
Retinopathy ( CSR )" 4 hrs 19
7/2/2014 dr. Ferry Fawzi Annor: Toxoplasmosis Penyebab Blighted Ovum
http://ferryfawziannor.blogspot.com/2011/08/toxoplasmosis-penyebab-blighted-ovum.html 5/12
divisi serta berdiferensiasi menjadi microgametocytes dan macrogametocytes.
Pengabungan gametosit-gametosit membentuk zigot atau ookista yang berpindah ke
lingkungan dalam bentuk kotoran kucing. Ookista kemudian mengalami meiosis,
menghasilkan oktet yakni sporozoit yang sangat menular, yang tahan terhadap kerusakan
lingkungan dan dapat bertahan selama bertahun-tahun dalam lingkungan lembab. Setelah
tertelan (oleh host sekunder seperti tikus), sporozoit dengan cepat berdifferensiasi dan
membagi diri menjadi tachyzoite, yang menyebabkan terjadinya infeksi akut. Selama infeksi
akut, transmisi congenital pada perkembangan janin dapat terjadi. Dalam banyak host, fase
kronis dari penyakit terjadi kemudian, karena perubahan dan pembagian diri tachyzoite
menjadi bentuk lain terjadi secara perlahan yang dikenal sebagai bradyzoite. Bradyzoite
laten dalam kista jaringan bertahan selama kehidupan host, kadang-kadang muncul
kembali, tapi tidak menimbulkan gejala klinis pada individu sehat. Carnivora yang menelan
kista jaringan dapat menyebabkan infeksi host naif, yang memungkinkan untuk propagasi
non-seksual T. Gondii tak terbatas. Pada kucing, hal ini akan memunculkan siklus seksual.
5. Manifestasi klinis Toxoplasmosis Selama Kehamilan
Transmisi ke fetus terjadi sebagian besar pada wanita hamil yang mendapatkan
infeksi primer selama kehamilan. Pada kasus yang jarang, transmisi kongenital terjadi pada
infeksi kronik wanita yang sebelumnya terinfeksi dan kembali mengalami infeksi aktif karena
kondisi immunocompromissed (misalnya AIDS atau menjalani pengobatan dengan
kortikosteroid untuk penyakitnya).
Sebagian besar wanita hamil yang memperoleh infeksi akut didapat tidak mengalami
gejala dan tanda yang nyata. Sebagian kecil mengalami letih lesu, demam ringan, dan
limfadenopathy. Terkadang wanita hamil akan mengalami perubahan penglihatan karena
chorioretinitis toxoplasmosis sebagai akibat dari infeksi langsung didapat atau reaktivasi
infeksi kronis.
Penelitian saat ini menunjukkan bahwa 52% ibu hamil yang mempunyai bayi
mengalami infeksi kongenital tidak dapat mengalami infeksi kembali selama kehamilan atau
dapat diketahui faktor resiko secara epidemologi. Dalam kondisi immunocompromised berat
(misal pasien terserang AIDS dan menerima dosis tinggi terapi immunosupressive, termasuk
transplantasi recepient, keganasan, kelainan jaringan ikat), wanita hamil yang menderita
infeksi kronis mengalami reaktivasi infeksi laten T.Gondii dan menghasilkan transmisi
congenital parasit ke fetus.
6. Diagnosis Toxoplasmosis Selama Kehamilan
Tes serologis dan PCR digunakan dalam usaha untuk mendiagnosis toksoplasmosis
pada wanita hamil. Penularan parasit pada janin sering terjadi pada wanita hamil yang tidak
memiliki riwayat penyakit selama kehamilan atau terpapar daging kurang matang atau
kucing. Oleh karena itu, keputusan untuk melakukan tes serologi T. gondii selama
kehamilan tidak boleh hanya berdasarkan klinis (misalnya atau tidak adanya gejala) atau
epidemiologi (yaitu riwayat paparan T. gondii).
Skrining serologis sisitematis untuk antibodi IgG dan antibodi IgM T. gondii perlu
dilakukan pada semua wanita hamil di awal kehamilan (idealnya selama trimester pertama)
dan pada wanita seronegatif setiap bulan atau akan optimal pada trimester sesudahnya.
Skrining tersebut memungkinkan untuk mendeteksi serokonversi dan inisiasi dini
pengobatan. Meskipun penggunaan skrining serologi sistematis penting selama kehamilan,
namun faktor-faktor seperti biaya, karakteristik demografi, ketersediaan tes yang sesuai,
dan kejadian yang relatif rendah, serta kontroversi efektivitas pengobatan selama
kehamilan dalam upaya untuk mencegah transmisi ke janin harus dipertimbangkan.
Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan diantaranya :
a. Tes serologis
Deteksi dari antibodi T. gondii pada serum digunakan untuk menentukan apakah
wanita hamil telah terinfeksi dan untuk menentukan apakah infeksi tersebut diperoleh baru-
baru ini atau di masa lalu. Jika hasil tes serologi menunjukkan infeksi yang baru, kemudian
PAGE RANK
7/2/2014 dr. Ferry Fawzi Annor: Toxoplasmosis Penyebab Blighted Ovum
http://ferryfawziannor.blogspot.com/2011/08/toxoplasmosis-penyebab-blighted-ovum.html 6/12
menentukan apakah infeksi itu kemungkinan diperoleh selama kehamilan atau sesaat
sebelum konsepsi untuk mengetahui kemungkinan janin beresiko.
Untuk diagnosis serologi digunakan IgG, IgM, IgA, dan IgE antibodi. Aviditas IgG dan
tes aglutinasi diferensial telah berhasil membedakan infeksi akut dan kronis. Pengujian
serologis untuk kedua antibodi IgG dan IgM harus dilakukan pada awal kehamilan. Pada
sebagian besar kasus, pengujian awal kehamilan dapat menetapkan apakah tidak terjadi
infeksi (tidak adanya antibodi IgG dan IgM) atau infeksi diperoleh di masa lalu (hasil tes IgG
positif dan IgM negatif), bantuan tambahan dengan uji konfirmasi di laboratorium rujukan
diperlukan terutama untuk pasien dengan hasil tes Ig M positif atau samar-samar.
Perlu ditekankan bahwa hasil tes positif IgM sebelum atau selama kehamilan tidak
selalu berarti infeksi baru. Antibodi IgM dapat bertahan selama 1 tahun setelah infeksi akut,
dan hasil tes antibodi IgM paling positif didapatkan pada wanita hamil yang memperoleh
infeksi di masa lalu dan di luar periode janin beresiko. Hasil tes antibodi IgM positif yang
tinggi menimbulkan pertanyaan apakah infeksi baru saja terjadi, sehingga mengharuskan uji
konfirmasi di laboratorium.
Hasil uji serologi menentukan apakah wanita hamil memperoleh infeksi selama atau
sebelum kehamilan dan membantu dokter dalam manajemen kondisi pasien. Aviditas tinggi
antibodi IgG meningkat setidaknya 12-16 minggu setelah infeksi. Kehadiran antibodi
aviditas tinggi menunjukkan infeksi yang diperoleh minggu sebelumnya. Untuk wanita hamil
di luar 16 minggu kehamilan, hasil tes aviditas tinggi dapat membantu menetapkan bahwa
infeksi tersebut diperoleh setidaknya 12-16 minggu awal kehamilan dimana tingkat transmisi
akan lebih rendah namun potensi merusak janin akan lebih besar. Aviditas rendah atau
hasil tes samar-samar dapat bertahan selama berbulan-bulan atau satu tahun atau lebih
setelah infeksi primer sehingga tidak boleh digunakan sendiri untuk menentukan apakah
infeksi itu baru saja terjadi.
Interpretasi akhir dari hasil uji serologi ada 3 kemungkinan:
1. Hasil ini konsisten dengan infeksi baru diperoleh, dan dengan demikian
kemungkinan bahwa pasien tertular infeksinya selama kehamilan atau sesaat sebelum
konsepsi
2. Hasil ini konsisten dengan infeksi yang diperoleh di masa lalu dan sebelum
kehamilan
3. Hasilnya samar-samar, yang biasanya membutuhkan sampel-up serum
diikuti pengujian paralel
b. PCR
Amplifikasi DNA T. gondii dalam cairan ketuban pada 18 minggu kehamilan (waktu
optimal) atau lebih telah digunakan untuk diagnosis prenatal dari toksoplasmosis bawaan.
Sensitivitas dan spesifisitas untuk cairan ketuban yang diperoleh sebelum 18 minggu
kehamilan belum diteliti, di samping itu, prosedur yang dilakukan di awal kehamilan dikaitkan
dengan risiko lebih tinggi untuk janin dan mungkin kurang bermanfaat. Sebuah studi definitif
tentang penggunaan rutin PCR dari cairan ketuban yang diperoleh pada 18 minggu
kehamilan atau lebih dilaporkan di Prancis memiliki sensitivitas 64% untuk diagnosis bawaan
infeksi pada janin, nilai prediksi negatif 88%, dan spesifisitas 100% dan nilai prediktif positif
100% (yaitu, hasil positif menandakan infeksi janin). Usia kehamilan memiliki pengaruh
signifikan terhadap sensitivitas dan nilai prediktif negatif. Sensitivitas secara statistik
signifikan lebih tinggi bila infeksi ibu terjadi pada 17 - 21 minggu kehamilan, dibandingkan
dengan bila infeksi terjadi sebelum 17 minggu atau setelah 21 minggu kehamilan. Namun,
nilai prediktif negatif PCR cairan ketuban dari wanita yang memperoleh infeksi di awal
kehamilan (misalnya, sebelum minggu ke 7 kehamilan) adalah 100% karena laju penularan
sangat rendah selama waktu kehamilan.
Beban parasit dalam cairan ketuban merupakan faktor resiko untuk keparahan
infeksi janin, di samping usia kehamilan. Infeksi ibu diperoleh sebelum 20 minggu kehamilan
dengan beban parasit 1100 parasit per ml cairan ketuban dikaitkan dengan risiko tertinggi
keparahan pada janin
Pemeriksaan cairan ketuban dengan PCR harus dipertimbangkan untuk ibu hamil
7/2/2014 dr. Ferry Fawzi Annor: Toxoplasmosis Penyebab Blighted Ovum
http://ferryfawziannor.blogspot.com/2011/08/toxoplasmosis-penyebab-blighted-ovum.html 7/12
yakni :
1. memiliki hasil tes serologi diagnostik atau sangat sugestif terinfeksi yang
diperoleh selama kehamilan atau sesaat sebelum konsepsi
2. memiliki bukti kerusakan janin dengan pemeriksaan ultrasonografi (misalnya,
ventriculomegaly atau hati atau kalsifikasi otak)
3. secara signifikan imunosupressi sehingga timbul risiko reaktivasi infeksi laten
Dalam praktek klinis, amniosentesis pada dasarnya diganti darah janin untuk
diagnosis toksoplasmosis bawaan, karena risiko inheren rendah dan sensitivitas yang lebih
tinggi. Namun, amniosentesis mungkin kurang dianjurkan untuk pasien koinfeksi T. gondii
dengan HIV, karena risiko menginfeksi janin dengan HIV selama amniosentesis tersebut.
PCR juga dapat berguna untuk demonstrasi DNA parasit pada jaringan janin dan plasenta.
c. USG
USG dianjurkan untuk wanita yang dicurigai atau didiagnosis dengan infeksi akut
yang diperoleh selama atau sesaat sebelum kehamilan. USG dapat mengungkapkan
adanya kelainan janin, termasuk hydrocephalus, otak atau hati kalsifikasi, splenomegali,
dan ascites. Selain USG, CT juga digunakan untuk mencari kalsifikasi otak, dan MRI
digunakan untuk kelainan lain pada janin.
d. Analisis histologi dan upaya untuk mengisolasi parasit
Terkadang, jaringan plasenta atau janin dari wanita hamil yang diduga terinfeksi
akut selama kehamilan digunakan untuk menentukan apakah telah terjadi transmisi vertikal
parasit. Kista T. gondii dapat digambarkan dalam jaringan dengan pengecatan Wright-
Giemsa, namun lebih sensitif dengan pewarnaan immunoperoxidase menggunakan
antibodi T. gondii-spesifik. Isolasi parasit dapat dicoba dengan inokulasi dari jaringan ke
dalam kultur jaringan atau tikus.
7. Manajemen Toxoplasmosis
Pada wanita hamil yang dicurigai atau menderita toxoplasmosis selama kehamilan
perlu diketahui usia kehamilan. Jika usia kehamilan kurang dari 18 minggu dapat diberikan
spiramicyn, perlu diperiksa fetal ultrasound, bila usia sudah mencapai 18 minggu bisa
dilakukan pemeriksaan cairan amniotic dengan PCR atau sesegera mungkin jika sudah
layak. Jika hasil pemeriksaan PCR negatif dan ultrasound negatif maka dilanjutkan dengan
spiramicyn sampai dilahirkan, jika pemeriksaan PCR positif dan atau ultrasound positif
maka dilanjutkan dengan spiramycin, asam folat, pyrimethamine, sulfadiazine sampai
dilahirkan. Jika usia kehamilan lebih dari 18 minggu berikan asam folat, pyrimethamine,
sulfadiazine, perlu diperiksa fetal ultrasound, bila usia sudah mencapai 18 minggu bisa
dilakukan pemeriksaan cairan amniotic dengan PCR atau sesegera mungkin jika sudah
layak. Jika hasil pemeriksaan PCR negatif dan ultrasound negatif, yakinkan beralih ke
spiramycin atau tetap menggunakan asam folat, pyrimethamine, sulfadiazine sampai
dilahirkan, jika pemeriksaan PCR positif dan atau ultrasound positif maka dilanjutkan
dengan spiramycin, asam folat, pyrimethamine, sulfadiazine sampai dilahirkan.
7/2/2014 dr. Ferry Fawzi Annor: Toxoplasmosis Penyebab Blighted Ovum
http://ferryfawziannor.blogspot.com/2011/08/toxoplasmosis-penyebab-blighted-ovum.html 8/12
Management Toxoplasmosis
Beberapa obat yang digunakan pada wanita hamil yang dicurigai atau menderita
infeksi toxoplasma gondii selama kehamilan diantaranya :
1. Spiramicyn, dosis 1 gram (3 juta unit) tiap 8 jam, tidak teratogenik; tidak
mengobati infeksi pada janin, diindikasikan untuk wanita hamil yang diduga memperoleh
infeksi pada 18 minggu kehamilan. Pengobatan spiramicyn harus dilanjutkan sampai
melahirkan pada wanita dengan kecurigaan rendah infeksi janin atau mereka dengan hasil
negatif berdasarkan PCR cairan ketuban dan temuan negatif pada ultrasound
2. Pyrimethamine, sulfadiazine, asam folinic, dosis pyrimethamine : 50 mg tiap
12 jam selama 2 hari diikuti dengan 50 mg tiap hari, sulfadiazine : dosis awal 75 mg/kg
diikuiti 50 mg/kg tiap 12 jam maksimum 4 g/ hari, asam folinic : 10-20 tiap hari selama dan 1
minggu setelah pemberian terapi pyrimethamine. Pyrimetamine adalah teratogenik, karena
itu, kombinasi ini tidak boleh digunakan sebelum 18 minggu kehamilan (di beberapa pusat
di Eropa, digunakan pada awal pekan 14-16). Diindikasikan untuk perempuan yang
dicurigai infeksi diperoleh pada 18 minggu kehamilan dan orang-orang dengan infeksi janin
didokumentasikan (hasil positif PCR cairan ketuban) atau temuan USG abnormal sugestif
dari bawaan toksoplasmosis, diberikan saat pasien berada di 18 minggu kehamilan.
8. Pencegahan
Pencegahan infeksi Toxoplasma Gondii dapat dilakukan dengan dua cara yakni
pencegahan primer dan pencegahan sekunder. Beberapa hal yang dapat dilakukan
untuk pencegahan primer infeksi Toxoplasma Gondii selama kehamilan
diantaranya :
1. Masak daging dengan baik atau secara menyeluruh sampai suhu 67°C
(153°F), daging tidak harus "pink" di tengah
2. Perhatikan bahwa daging yang diasap, direndam dalam air garam, atau
kering masih dapat infeksius
3. Hindari kontak dengan lendir saat memegang daging mentah
4. Cuci tangan dengan hati-hati setelah kontak dengan daging mentah
5. Permukaan dapur dan peralatan yang telah kontak dengan daging mentah
harus dicuci mengenakan sarung tangan
6. Hindari dari menguliti atau menyembelih hewan
7. Hindari kontak dengan bahan yang berpotensi terkontaminasi dengan
kotoran kucing, terutama saat menangani kotoran kucing atau berkebun, mengenakan
sarung tangan dianjurkan bila kegiatan ini tidak dapat dihindari
8. Disinfektan kotak sampah kucing yang kosong dengan air mendidih selama
5 menit sebelum mengisi ulang
7/2/2014 dr. Ferry Fawzi Annor: Toxoplasmosis Penyebab Blighted Ovum
http://ferryfawziannor.blogspot.com/2011/08/toxoplasmosis-penyebab-blighted-ovum.html 9/12
9. Cuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi
10. Hindari minum air yang berpotensi terkontaminasi dengan ookista
Pencegahan sekunder dapat dilakukan dengan pemeriksaan serologis untuk
mengidentifikasi wanita yang mendapat infeksi T. gondii selama kehamilan, dan jika infeksi
janin terdeteksi dengan tes kehamilan, pilihan terapi termasuk penghentian kehamilan dan
perawatan antibiotik janin dalam rahim, harus didiskusikan dengan pasien.
C. Toxoplasmosis Penyebab Blighted Ovum
Menurut Raj Raghupathy (2009), selama kehamilan terutama trimester pertama
terjadi mekanisme imunitas dimana diproduksi sel Th 2 yang berfungsi menghasilkan IL 4
yang membantu diferensiasi Th 2 dan IL 10 yang berfungsi sebagai antiinflamasi,
immunosuppressive cytokine, downregulasi produksi sitokin oleh sel Th 1 dan menghambat
respon sel NK. Selain itu juga diproduksi imunitas Th 1 yang mengaktifkan sel NK,
makrofag dan menyebabkan apotosis. Peningkatan aktivitas sel NK dalam darah dan rahim
dikaitkan dengan reccurent spontaneus misscarriage dimana terjadi lisis sel-sel trofoblas
oleh sel NK dengan pelepasan sitokin inflamasi yang berbahaya bagi trofoblas tersebut. Hill
dan Choi berspekulasi bahwa sel-sel di desidua menanggapi invasi trofoblas dengan
menghasilkan respon Th 1 yang dapat merugikan pertumbuhan plasenta dini dan dapat
menjadi racun bagi perkembangan embrio. Oleh sebab itu, pada wanita yang sering
mengalami abortus ditemukan kadar Th 1 lebih besar dibandingkan kadar Th 2 dalam
darah.
Menurut Raghed B Al-Fertosi dan Ameenas M Juma (2006), infeksi toxoplasma
gondii merangsang kekebalan humoral dengan produksi antibodi, yang mencakup IgM dan
IgG, selain itu juga merangsang imunitas yang diperantarai sel. Cell mediated imun sangat
penting untuk mengontrol infeksi pada host secara intraselular, sehingga perlindungan
terhadap toksoplasmosis dimediasi oleh pertahanan selular. Perlawanan terhadap T. gondii
terutama dimediasi oleh sitokin tipe 1, seperti IFN-γ, sedangkan sitokin tipe 2 seperti IL-4
dan IL-10, terkait dengan peningkatan kerentanan terhadap infeksi. Kerentanan dari host
hamil untuk toksoplasmosis mungkin karena sitokin tipe 2 yang dipertahankan selama
kehamilan. T. Gondii merupakan stimulus kuat sitokin tipe 1. Namun, peran perlindungan
sitokin tipe 1 selama infeksi awal T. Gondii kemungkinan kuat menyebabkan aborsi karena
sitokin 1 dapat menyebabkan reaksi imun berupa peradangan dan berperan dalam
mekanisme penolakan yang menyebabkan aborsi hasil konsepsi. Sedangkan sitokin tipe 2
telah diidentifikasi di plasenta normal dan berhubungan dengan keberhasilan implantasi
pada awal kehamilan dan penekanan respon inflamasi lokal.
Bukti dari plasenta murine dan kehamilan menunjukkan bahwa sejak sitokin jenis Th
1 memediasi keguguran, sebuah pergeseran ke arah imunitas tipe Th 1 selama infeksi T.
Gondii dapat membantu untuk menjelaskan kegagalan kehamilan. Dengan demikian, cukup
banyak bukti menunjukkan bahwa sitokin Th 1 mungkin akan terlibat dalam pengaruh buruk
dalam kehamilan, secara langsung dengan mengganggu fungsi dan kelangsungan hidup
trofoblas, dan secara tidak langsung dengan mengaktifkan sel- cell-mediated immune
effecters.
Bukti-bukti telah menerangkan kemungkinan peran IFN ɣ di wanita hamil selama
infeksi T. gondii dan menunjukkan bahwa ada peningkatan konsentrasi IFN ɣ di plasenta
ketika ada respon yang dominan yang kuat Th 1 terhadap T. gondii yang mengakibatkan
aborsi. IFN ɣ akan menarik TNF α yang menghambat proliferasi sel trofoblas manusia in
vitro dan toksik untuk sel-sel trofoblas manusia. Selanjutnya, IFN ɣ dan TNF α menginduksi
apoptosis dalam sel trofoblas dengan peningkatan ekspresi Fas dan meningkatkan
sensitivitas trofoblas untuk apoptosis Fas-mediated. Apoptosis dimulai ketika Fas
diungkapkan pada permukaan limfosit dan kontak Fas pada sel plasenta. Setelah interaksi
Fas-Fas L terjadi, serangkaian caspases yang sudah diaktifkan membelah substrat dan
melalui tindakan nucleases menurunkan DNA selular dan menghasilkan sel "bunuh diri". Di
samping itu, IFN ɣ meningkatkan produksi NO oleh sel trofoblas. NO juga telah terlibat
sebagai pemicu apoptosis selama infeksi T. gondii. Mekanisme dimana NO menginduksi
apoptosis tidak jelas, tetapi dapat melibatkan efek pembentukan peroxynitrite dari NO dan
7/2/2014 dr. Ferry Fawzi Annor: Toxoplasmosis Penyebab Blighted Ovum
http://ferryfawziannor.blogspot.com/2011/08/toxoplasmosis-penyebab-blighted-ovum.html 10/12
superoksida dalam mitokondria. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada sel plasenta
terutama sel trofoblas atau target fetoplacental lainnya mengakibatkan kematian inembryo
dan resorpsi. Toksoplasmosis akut menyebabkan peradangan plasenta dan inflamasi yang
menarik sitokin seperti limfosit, makrofag, dan neutrofil. Hal ini dapat mendukung teori yang
menyatakan terjadinya peningkatan IFN- ɣ dalam sel troflobas yang memyebabkan hiper
induksi IFN-ɣ ditemukan selama abortus yang disebabkan toxoplasmosis.
Menurut Alan Serman dkk (2006), pada blighted ovum juga terdapat perubahan
pola glikosilasi protein plasenta dimana terdeteksi cabang olygosaccharide dengan
metode Western-blot menggunakan lektin yakni SNA dan PHA-E, setelah awal pemisahan
protein dengan elektroforesis SDS-PAG terputus-putus. Ekspresi yang lebih kuat muncul
dari GP74 teridentifikasi dalam blighted ovum pada awal minggu kehamilan kesebelas
(dengan PHA-E), dibandingkan plasenta normal. Hasil yang sama diperoleh untuk GP25
yang lebih kuat di blighted ovum pada akhir minggu kesebelas (dengan SNA) dibandingkan
plasenta normal. Menurut Silvia Botero dkk (2006), hal ini terkait dengan kemampuan
parasit, virus, dan bakteri mengikat glycan permukaan sel sebagai cara perlekatan pada
membran sebelum invasi, yang dalam hal ini adalah T. Gondii. Perubahan pola glikosilasi ini
dapat menyebabkan perubahan pada membran menjadikan membran mudah menarik
sitokin dan meningkatkan kerentanan membran sehingga mempercepat kehancuran sel
host.
Kesimpulan
1. Blighted Ovum merupakan keadaan di mana terdapat gestational sack tetapi
tidak ditemui janin maupun yolk sack didalamnya. Keadaan ini terjadi karena adanya
keguguran di saat umur kandungan masih sangat muda diakibatkan oleh adanya infeksi
TORCH salah satunya toxoplasmosis
2. Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi obligat
intraselular protozoa yakni Toxoplasma gondii. Toxoplasma gondii menginduksi respon
kekebalan tubuh tipe 1 yang kuat yakni T-cell-mediated. Saat respon imun berlangsung dan
terdapat respon yang dominan kuat Th 1, terjadi peningkatan IFN γ di plasenta, yang
disekresikan oleh antigen-spesifik T-sel, membatasi replikasi takizoite kemudian akan
menarik TNF α yang menghambat proliferasi sel trofoblas manusia in vitro dan toksik untuk
sel-sel trofoblas manusia. Di samping itu, IFN ɣ juga meningkatkan produksi NO oleh sel
trofoblas dan memicu apoptosis. Mekanisme dimana NO menginduksi apoptosis tidak jelas,
tetapi dapat melibatkan efek pembentukan peroxynitrite dari NO dan superoksida dalam
mitokondria. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada sel plasenta terutama sel trofoblas
atau target fetoplacental lainnya mengakibatkan kematian inembryo dan resorpsi.
Mekanisme imunitas inilah yang dapat menyebabkan terjadinya blighted ovum.
3. Pada blighted ovum juga terdapat perubahan pola glikosilasi protein
plasenta dimana toxoplasmosis juga dapat mengikat glycan permukaan sel sebagai cara
perlekatan pada membran sebelum invasi sehingga menyebabkan perubahan pola
glikosilasi pada membran menjadikan membran mudah menarik sitokin dan meningkatkan
kerentanan membran sehingga mempercepat kehancuran sel host.
4. Toxoplasmosis yang menjadi penyebab blighted ovum secara pasti belum
diketahui, tetapi beberapa penelitian menunjukkan kemungkinan adanya beberapa
mekanisme imunitas seluler yang dihubungkan dengan terjadinya blighted ovum.
Daftar Pustaka
Alan Serman, Ljiljana Serman. 2006. Glycosylation Pattern Of Placental Proteins In
Blighted Ovum. Department of Gynaecology and Obstetrics, General Hospital Sveti Duh
Faculty of Medicine, Institute of Biology,University of Zagreb Gynaecol Perinatol ;15(4):183–
186.
Beghetto, E., Buffolano, W., Spadoni, A., Del Pezzo, M., Di Christina, M., Minenkova,
O., Petersen, E., Felici, F. Gargano, N. 2003. Use of an immunoglobulin G avidity assay
based on recombinant antigens for diagnosis of primary Toxoplasma gondii infection during
7/2/2014 dr. Ferry Fawzi Annor: Toxoplasmosis Penyebab Blighted Ovum
http://ferryfawziannor.blogspot.com/2011/08/toxoplasmosis-penyebab-blighted-ovum.html 11/12
pregnancy. Journal of Clinical Microbiology 41:5414-8.
Bhopale, G.M. 2003. Pathogenesis of toxoplasmosis. Comparative Immunology,
Microbiology & Infectious Diseases. 26: 213-222.
Carruthers, V.B. 2002. Host cell invasion by the opportunistic pathogen Toxoplasma
gondii. Acta Tropica. 81: 111-122.
Dubey, J.P., Lindsay, D.S., Speer, C.A. 1998. Structures of Toxoplasma gondii
tachyzoites, bradyzoites, and sporozoites and biology and development of tissue cysts.
Clinical Microbiology Reviews. 11: 267-299.
Goldsby, R.A., Kindt, T,J. Osborne, B.A. and Kuby, J. (2003) Immunology, 5Th Ed.
W.H. Freeman and Company, 41 Madison Avenue, New York.
James W. Ajioka, Jennifer M. Fitzpatrick, Christopher P. Reitter. 2001. Toxoplasma
gondii genomics: sheddinglight on pathogenesis and chemotherapy. University Lecturer,
Department of Pathology, University of Cambridge, Tennis Court Road. Cambridge
University Press
Jose G. Montoya and Jack S. Remington. 2008. Management of Toxoplasma gondii
Infection during Pregnancy. Palo Alto Medical Foundation Toxoplasma Serology Laboratory,
Palo Alto, and Department of Medicine and Division of Infectious Diseases and Geographic
Medicine, Stanford University School of Medicine, the Infectious Diseases Society of
America.
Raghed B AL-Fertosi Ameena S. M. Juma. 2006. Possible Cellular Expression Of
IFN-γ In Women With Abrtion Infected With Toxoplasma Gondii Microbiology Department,
College of Medicine, Al-Nahrain University Medical Journal of Islamic World Academy of
Sciences 16:3, 121-134.
Silvia Botero-Kleiven, MD. 2006. Identification of new proteins and biological
processes in the apicomplexan Toxoplasma gondii. Department of Microbiology, Tumor- and
Cell Biology (MTC) Karolinska Institutet, Stockholm, Sweden
Diposkan oleh dr. Ferry di 18.58
Label: Kumpulan Referat Kedokteran
1 komentar:
Rekomendasikan ini di Google
nunik widagdo 9 April 2012 15.34
kebetulan sekali saya menemukan blog ini. saat ini saya sdg program hamil. saya pernah
cek hasilnya tokso IgG +236, IgM-0,41. Rubella IgG -0, IgM -0,35. dan CMV IgG +77, IgM
0,12. saya pernah meminum spiramycin kalo tidak salah 3 minggu minum 2 minggu
berhenti selama dua periode tapi kemudian berhenti karena menurut dokter yg lain, saya
tidak perlu meminumnya karena IgG + dan IgM -. disamping itu saya juga di beri resep
Acyclovir.
menurut Ferry, sebaiknya apabila saat ini saya berencana hamil, apakah baik kalo saya
meminum spiramycin dan asam folat dari sekarang? terus terang saya belum cek lagi, dan
berencana akan segera cek kembali.
terimakasih banyak sebelumnya atas masukannya..
Balas
7/2/2014 dr. Ferry Fawzi Annor: Toxoplasmosis Penyebab Blighted Ovum
http://ferryfawziannor.blogspot.com/2011/08/toxoplasmosis-penyebab-blighted-ovum.html 12/12
Posting Lebih Baru Posting Lama
Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai: Google Account
Publikasikan
Pratinjau
Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
ALEXA
(c) Copyright 2010 dr. Ferry Fawzi Annor. Blogger template by Bloggermint Sponsored by Texas Phone Book, Texas Accountants, Optician Jobs.