drag

10
Pemanasan global adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan Bumi. Pada saat ini, Bumi menghadapi pemanasan yang cepat, yang oleh para ilmuan dianggap disebabkan aktifitas manusia. Penyebab utama pemanasan ini adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, yang melepas karbondioksida dan gas- gas lainnya yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfer. GEJALA PEMANASAN GLOBAL Pemanasan global atau global warming telah mencapai titik yangsangat mengkhawatirkan. Oleh sebab itu, dibutuhkan cara tepatuntuk mencegah dan mengurangi pemanasan global ini. Sepertiyang telah dikemukakan bahwa penyebab pemanasan globaladalah gas rumah kaca yang muncul secara alami maupun akibatulah manusia. Ada beberapa pihak yang mengatakan bahwa pemanasan globalsebatas khayalan para pencinta lingkungan.Adapula yangmengatakan bahwa pemanasan global sudah menjadi takdir yangtidak dapat dihindari. Di kalangan ilmuwan pun, masalahpemanasan global masih menjadi pro dan kontra. Satu hal yang pasti adalah pemanasan global sudah bisa kitarasakan melalui beberapa kejadian berikut ini.Tentu

Upload: raden-rainy-febriani

Post on 06-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

drag

TRANSCRIPT

Pemanasan global adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan Bumi. Pada saat ini, Bumi menghadapi pemanasan yang cepat, yang oleh para ilmuan dianggap disebabkan aktifitas manusia. Penyebab utama pemanasan ini adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, yang melepas karbondioksida dan gas-gas lainnya yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfer.

GEJALA PEMANASAN GLOBALPemanasan global atau global warming telah mencapai titik yangsangat mengkhawatirkan. Oleh sebab itu, dibutuhkan cara tepatuntuk mencegah dan mengurangi pemanasan global ini. Sepertiyang telah dikemukakan bahwa penyebab pemanasan globaladalah gas rumah kaca yang muncul secara alami maupun akibatulah manusia. Ada beberapa pihak yang mengatakan bahwa pemanasan globalsebatas khayalan para pencinta lingkungan.Adapula yangmengatakan bahwa pemanasan global sudah menjadi takdir yangtidak dapat dihindari. Di kalangan ilmuwan pun, masalahpemanasan global masih menjadi pro dan kontra. Satu hal yang pasti adalah pemanasan global sudah bisa kitarasakan melalui beberapa kejadian berikut ini.Tentu sajakejadian-kejadian ini bukan sebatas imajinasi maupun khayalankarena semua penghuni bumi pasti telah merasakannya.1. Ketinggian gunung berkurang Tanpa disadari banyak orang, Pegunungan Alpen mengalami penyusutan ketinggian.Ini disebabkan melelehnya es di puncaknya.Selama ratusan tahun, bobot lapisan es telah mendorong permukaan bumi akibat tekanannya.Saat lapisan es meleleh, bobot ini terangkat dan permukaan perlahan terangkat kembali.2.Kebakaran hutan besar-besaranBukan hanya di Indonesia, sejumlah hutan di Amerika Serikat juga terbakar ludes.Kebakaran hutan meluluhlantakkan lebih banyak area dalam tempo yang lebih lama juga.Ilmuwan mengaitkan kebakaran yang merajalela ini dengan temperatur yang kian panas dan salju yang meleleh lebih cepat.Musim semi datang lebih awal sehingga salju meleleh lebih awal juga.Area hutan lebih kering dari biasanya dan lebih mudah terbakar.3.Situs purbakala cepat rusak Akibat alam yang tak bersahabat, sejumlah kuil, situs bersejarah, candi dan artefak lain lebih cepat rusak dibandingkan beberapa waktu silam, banjir, suhu yang ekstrim dan pasang laut menyebabkan itu semua.

4. Satelit bergerak lebih cepat Emisi karbon dioksida membuat planet lebih cepat panas, bahkan berimbas ke ruang angkasa.Udara di bagian terluar atmosfer sangat tipis, tapi dengan jumlah karbondioksida yang bertambah, maka molekul di atmosfer bagian atas menyatu lebih lambat dan cenderung memancarkan energi dan mendinginkan udara sekitarnya.Makin banyak karbondioksida diatas sana, maka atmosfer menciptakan lebih banyak dorongan, dan satelit bergerak lebih cepat.5. Hanya yang terkuat yang bertahan Akibat musim yang kian tak menentu, maka hanya makhluk hidup yang kuatlah yang bisa bertahan hidup.Misalnya, tanaman berbunga lebih cepat di tahun ini, maka migrasi sejumlah hewan lebih cepat terjadi. Mereka yang bergerak lambat akan kehilangan makanan, sementara mereka yang lebih tangkas bisa bertahan hidup. Hal serupa berlaku bagi semua makhluk hidup termasuk manusia.

6. Pelelehan besar-besaran Bukan hanya temperatur planet yang memicu pelelehan gunung es, tapi juga semua lapisan tanah yang selama ini membeku. Pelelehan ini memicu dasar tanah mengkerut tak menentu sehingga menimbulkan lubang-lubang dan merusak struktur seperti jalur kereta api, jalan raya, dan rumah-rumah, imbas dari ketidakstabilan ini pada dataran tinggi seperti p 7. Keganjilan di daerah kutub Hilangnya 125 danau di Kutub Utara beberapa dekade silam memunculkan ide bahwa pemanasan global terjadi lebih ramai di daerah kutub.Riset di sekitar sumber air yang hilang tersebut memperlihatkan kemungkinan mencairnya bagian beku dasar bumi.8. Mekarnya tumbuhan di Kutub Utara Saat pelelehan Kutub Utara memicu problem pada tanaman dan hewan di dataran yang lebih rendah, tercipta pula situasi yang sama dengan saat matahari terbenam pada biota Kutub Utara. Tanaman yang dulunya terperangkap dalam es kini tidak lagi, dan mulai tumbuh.Ilmuwan menemukan terjadinya peningkatan pembentukan fotosintesis di sejumlah tanah sekitar dibanding dengan tanah di era purba.9. Habitat makhluk hidup pindah ke dataran lebih tinggi Ilmuwan menemukan beberapa hewan telah berpindah ke dataran lebih tinggi akibat pemanasan global.10. Peningkatan kasus alergi Di beberapa tempat kasus alergi dan asma mengalami peningkatan. Tingginya level CO2 dan temperatur merupakan pemicunya. egunungan bahkan bisa menyebabkan keruntuhan batuan.

EFEK RUMAH KACAEfek rumah kaca, yang pertama kali diusulkan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya.Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya.Energi yang masuk ke Bumi: 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer 25% diserap awan 45% diserap permukaan bumi 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumiEnergi yang diserap dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar inframerah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah belerang dioksida, nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.

Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata bumi 1-5C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat.Membicarakan tentang fenomena perubahan iklim pasti tidak terlepas dari memperbincangkan mengenai emisi karbon. Emisi karbon adalah salah satu penyebab utama pemanasan global yang menimbulkan efek perubahan iklim. Jenis gas rumah kaca yang memberikan sumbangan paling besar bagi emisi gas rumah kaca adalah karbondioksida, metana, dan dinitro oksida. Sebagian besar dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) di sektor energi dan transportasi Selain itu, adanya pembalakan liar mengakibatkan hutan kita luasnya banyak berkurang.Sementara, untuk gas rumah kaca lainnya hanya menyumbang emisi kurang dari 1%. Karbondioksida menyumbang 75% emisi gas rumah kaca, sehingga dapat disimpulkan bahwa konsentrasi gas rumah kaca dapat meningkat drastis akibat emisi karbondioksida dan gas-gas rumah kaca yang dihasilkan oleh pelbagai aktivitas manusia di muka bumi ini.Secara global, 25% atau seperempat dari seluruh emisi karbondioksida dunia berasal dari masalah-masalah kehutanan, sedangkan sisanya dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil, yaitu minyak bumi dan batu bara. Pembakaran bahan bakar fosil ini bersumber dari: 36% dari industri energi (pembangkit listrik/kilang minyak dan industri lain) 27% dari sektor transportasi 21% dari sektor industri 15% dari sektor rumah tangga & jasa 1% dari sektor lain-lain.Lima negara penghasil emisi karbondioksida terbesar di dunia disumbangkan oleh negara negara maju. Negara negara tersebut adalah Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Inggris, dan Jepang. Sebagian besar dari emisi karbon dioksida yang dihasilkan kelima negara tersebut berasal dari sektor industri dan transportasi. Amerika Serikat bahkan menjadi penyumbang 720 juta ton emisi gas rumah kaca setara karbon dioksida, atau sekitar 25% dari total emisi gas karbon dioksida dari seluruh negara.

DAMPAK PEMANASAN GLOBALJika tidak segera diatasi, maka kenaikan temperatur karena pemanasan global hingga tahun 2100 akan mengakibatkan mencairnya es di kutub dan menghangatkan lautan, yang mengakibatkan meningkatnya volume lautan serta menaikkan permukaannya sekitar 9 100 cm (4 40 inchi), menimbulkan banjir di daerah pantai, bahkan dapat menenggelamkan pulau-pulau. Diantara 17.500 pulau di Indonesia, sekitar 4000 pulau akan tenggelam.Beberapa daerah dengan iklim yang hangat akan menerima curah hujan yang lebih tinggi, tetapi tanah juga akan lebih cepat kering. Kekeringan tanah ini akan merusak tanaman bahkan menghancurkan suplai makanan di beberapa tempat di dunia. Hewan dan tanaman akan bermigrasi ke arah kutub yang lebih dingin dan spesies yang tidak mampu berpindah akan musnah.Di Indonesia sendiri, tanda-tanda perubahan iklim akibat pemanasan global telah lama terlihat. Misalnya, sudah beberapa kali ini kita mengalami musim kemarau yang panjang. Tahun 1982-1983, 1987 dan 1991, kemarau panjang menyebabkan kebakaran hutan yang luas. Hampir 3,6 juta hektar hutan habis di Kalimatan Timur akibat kebakaran tahun 1983. Musim kemarau tahun 1991 juga menyebabkan 40.000 hektar sawah dipusokan dan produksi gabah nasional menurun drastis dari 46,451 juta ton menjadi 44,127 juta ton pada tahun 1990.Pada tahun 2006, akibat pemanasan global terlihat dengan terlambatnnya musim penghujan yang seharusnya sudah turun pada Oktober 2006. Namun hingga Desember 2006 hujan belum juga turun. Keterlambatan itu juga disertai dengan pendeknya periode hujan, namun intensitasnya tinggi. Akibatnya banjir melanda Jakarta dan sekitarnya.Pemanasan Global juga mengakibatkan siklus perkawinan dan pertumbuhan nyamuk (dari telur menjadi larva dan nyamuk dewasa) akan lebih singkat, sehingga jumlah populasi akan cepat naik. Mengganasnya penyakit yang disebabkan oleh nyamuk kemudian seolah menyebabkan jenis penyakit baru. Dampak-dampak lainnya :>Musnahnya berbagai jenis keanekragaman hayati.

>Meningkatnya frekuensi dan intensitas hujan badai, angin topan, dan banjir

> Mencairnya es dan glasier di kutub

>Meningkatnya jumlah tanah kering yang potensial menjadi gurun karena kekeringan yang berkepanjangan

>Kenaikan permukaan laut hingga menyebabkan banjir yang luas. Pada tahun 2100 diperkirakan permukaan air laut naik hingga 15 - 95 cm.

>Kenaikan suhu air laut menyebabkan terjadinya pemutihan karang (coral bleaching) dan kerusakan terumbu karang di seluruh dunia

>Meningkatnya frekuensi kebakaran hutan

>Menyebarnya penyakit-penyakit tropis, seperti malaria, ke daerah-daerah baru karena bertambahnya populasi serangga

>Daerah-daerah tertentu menjadi padat dan sesak karena terjadi arus pengungsian. (nyamuk)