draft+pedoman+teknis+2+bagian+3+tahap+pemasaran+kawasan+plp+bk (1)

26
Pedoman Teknis 2 bagian 3 PEMASARAN HASIL PERENCANAAN PLPBK I. Pengertian Tahap pemasaran ini, merupakan tindak lanjut dari rangkaian kegiatan perencanaan partisipatif (RPP dan RTBL) yang telah dilakukan. Pemasaran Hasil Perencanaan PLPBK merupakan aktivitas pemasaran social dan pemasaran komersial (dalam skala kecil dan menengah). Perbedaan mendasar antara “pemasaran komersil” dan “pemasaran sosial”, menurut Andreason, adalah pada prinsip “4 P” yang dikenal sebagai marketing mix. Di dunia bisnis “4P”, adalah promotion (promosi), price (harga), product (produk) dan place (tempat). Dalam pemasaran sosial ada dua hal lain yang membuat berbeda, yaitu adanya partnership (kemitraan) dan policy (kebijakan) . Pada prinsipnya, praktik pemasaran sosial tak ada artinya apabila kemitraan tidak dijadikan tujuan organisasi. Demikian pula tak ada artinya upaya mengubah perilaku melalui pemasaran sosial apabila tidak diikuti atau dilanjutkan dengan upaya mendorong tersusunnya sebuah kebijakan. Yang jelas penerapan social marketing, tujuannya bukan semata-mata fund raising (memperoleh dana) karena dalam kenyataan social marketing juga berarti menyampaikan gagasan secara efisien dan tepat. Pemasaran Hasil Perencanaan PLPBK adalah kegiatan yang berorientasi pada perkembangan masyarakat (community development), pendidikan (education), upaya “menjual” gagasan perubahan social, melalui gagasan-gagasan yang tertuang dalam perencanaan pengembangan dan pembangunan kawasan. Hal tersebut di atas dalam rangka mengubah pemikiran, sikap dan perilaku masyarakat dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup, sekaligus upaya untuk menata organisasi guna membangun TRUST sehingga

Upload: tama

Post on 29-Dec-2015

45 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Draft+Pedoman+Teknis+2+Bagian+3+TAHAP+Pemasaran+Kawasan+PLP+BK (1)

Pedoman Teknis 2 bagian 3

PEMASARAN HASIL PERENCANAAN PLPBK

I. Pengertian

Tahap pemasaran ini, merupakan tindak lanjut dari rangkaian kegiatan

perencanaan partisipatif (RPP dan RTBL) yang telah dilakukan. Pemasaran Hasil

Perencanaan PLPBK merupakan aktivitas pemasaran social dan pemasaran komersial

(dalam skala kecil dan menengah).

Perbedaan mendasar antara “pemasaran komersil” dan “pemasaran sosial”, menurut

Andreason, adalah pada prinsip “4 P” yang dikenal sebagai marketing mix. Di dunia

bisnis “4P”, adalah promotion (promosi), price (harga), product (produk) dan place

(tempat). Dalam pemasaran sosial ada dua hal lain yang membuat berbeda, yaitu

adanya partnership (kemitraan) dan policy (kebijakan) . Pada prinsipnya, praktik

pemasaran sosial tak ada artinya apabila kemitraan tidak dijadikan tujuan organisasi.

Demikian pula tak ada artinya upaya mengubah perilaku melalui pemasaran sosial

apabila tidak diikuti atau dilanjutkan dengan upaya mendorong tersusunnya sebuah

kebijakan. Yang jelas penerapan social marketing, tujuannya bukan semata-mata

fund raising (memperoleh dana) karena dalam kenyataan social marketing juga

berarti menyampaikan gagasan secara efisien dan tepat.

Pemasaran Hasil Perencanaan PLPBK adalah kegiatan yang berorientasi

pada perkembangan masyarakat (community development), pendidikan

(education), upaya “menjual” gagasan perubahan soc ia l , me la lu i

gagasan-gagasan yang te r tuang da lam perencanaan pengembangan

dan pembangunan kawasan .

Ha l te rsebut d i a tas da lam rangka mengubah pemikiran, sikap dan

perilaku masyarakat dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup, sekaligus upaya

untuk  menata organisasi guna membangun TRUST sehingga dapat memperoleh

dukungan (  termasuk  d i da lamnya sumber dana  yang  potensial ) dari

masyarakat secara luas.

II. Tujuan

Tujuan pemasaran PLPBK bukan semata-mata ”tersedianya dana investasi

pembangunan”, tetapi lebih dari itu adalah ’menjual’ gagasan ”community base

management”, untuk mendukung keberlanjutan upaya-upaya pembangunan

Page 2: Draft+Pedoman+Teknis+2+Bagian+3+TAHAP+Pemasaran+Kawasan+PLP+BK (1)

lingkungan permukiman berbasis komunitas yang sesuai dengan hasil perencanaan

partisipatif.

III. Sasaran kegiatansasaran yang ingin dituju, adalah:

a. ”Terpasarkannya” hasil-hasil perencanaan partisipatif kepada stakeholder

potensial (Pemerintah, Lembaga non pemerintah, perusahaan swasta, BUMN,

BUMD dan stakeholder lainnya).

b. Adanya komitmen dan kesepakatan dari stakeholder untuk terlibat dalam

pelaksanaan pembangunan kawasan PLP BK.

c. Komitmen pemerintah kota/kabupaten untuk mengeluarkan kebijakan untuk

mendukung implementasi pembangunan dan pengembangan permukiman

berbasis komunitas.

d. Terdistribusinya dana investasi pembangunan kawasan-kawasan strategis

diwilayah Kelurahan dari para stakeholder.

e. Komitmen seluruh warga kelurahan untuk mengubah pola pikir, sikap dan perilaku

untuk meningkatkan kualitas hunian dan kehidupan.

f. Terciptanya mekanisme dan pemebelajaran di masyarakat tentang ”community

base management”, untuk mendukung keberlanjutan upaya-upaya pembangunan

lingkungan permukiman.

g. Tercipta dan timbulnya kesadaran serta keyakinan yang sungguh-sungguh dari

BKM, perangkat Kelurahan/Desa dan masyarakat untuk membangun wilayahnya

secara berkelanjutan disertai komitmen pemerintah kelurahan untuk mengelola

pembangunan secara transparan, partisipatif dan akuntabel.

h. Penguatan ’tali mandat’ BKM dan penataan pola pikir, sikap dan perilaku anggota

BKM sehingga BKM mendapat kepercayaan penuh (TRUST) sebagai representasi

seluruh warga kelurahan untuk mengorganisasikan pengembangan komunitas

Perlu disadari bersama, bahwa proses pelaksanaan pembangunan wilayah Kelurahan

membutuhkan anggaran yang amat besar dan tidak cukup hanya mengandalkan

anggaran BLM yang jumlahnya relatif kecil dan atau tidak sebanding dengan

kebutuhan pembangunan Kelurahan/Desa yang sesuai hasil-hasil perencanaan

partisipatif.

Melalui proses pembelajaran kegiatan pemasaran, diharapkan dapat menggugah

masyarakat yang dalam hal ini di representasikan Tim Pemasaran, termasuk BKM,

dan perangkat Kelurahan untuk sunguh-sungguh mencari sumber pendanaan

Page 3: Draft+Pedoman+Teknis+2+Bagian+3+TAHAP+Pemasaran+Kawasan+PLP+BK (1)

pembangunan non-BLM dari para stakeholder (Pemerintah, perusahaan

swasta,BUMN, BUMD dan lain-lain) untuk memenuhi kebutuhan pembangunan

wilayahnya.

IV. Lingkup KegiatanLingkup kegiatan pemasaran hasil-hasil perencanaasn difokuskan pada 2 (dua)

kegiatan inti, yaitu:

a. Pertama, Kegiatan pemasaran sosial, adalah memasarkan idea / gagasan yang

tertuang dalam program pembangunan permukiman beserta kawasan-kawasan

prioritas dengan tematik program yang beragam sesuai dengan hasil

perencanaan ( pendidikan, kesehatan, UKM , infrastruktur, dll) kepada para

stakeholder dalam skema bantuan sosial atau tanpa memberi keuntungan

material secara langsung kepada stakeholder tersebut.

b. Kedua, Kegiatan promosi atau pemasaran komersial dalam skala kecil dan

menengah, adalah memasarkan program-program pembangunan kawasan/sub

kawasan PLP BK kepada para stakeholder dalam skema kemitraan atau

kerjasama yang saling menguntungkan antara Masyarakat, Pemerintah

Kabupaten/Kota, Perusahaan nasional (swasta/BUMN/BUMD), perusahaan multi

nasional dan dunia usaha lainnya, seperti: kemitraan pembangunan sentra

industri kecil/kerajinan, pembangunan kawasan sentra produksi pertanian, sentra

kepiting, pembangunan pusat perdagangan dan jasa dan lain sebagainya.

V. Pelaku kegiatan

Pelaku utama kegiatan pemasaran adalah Tim Pemasaran (TP) kawasan PLP BK, , di

dampingi oleh Tenaga Pendamping Pemasaran yang dibentuk melalui mekanisme

musyawarah warga, yang dibantu dan didampingi pula oleh Tim Teknis Pemda

(termasuk di dalamnya Badan Promosi Pembangunan Daerah), Tim Konsultan,

relawan dan Kelompok Peduli lainnya.

A. Tim Pemasaran

Tim Pemasaran adalah Tim yang dibentuk oleh masyarakat melalui mekanisme

rembug masyarakat, yang meliputi unsur BKM, perangkat Kelurahan/Desa,

relawan maupun tokoh masyarakat.

B. Tenaga pendamping pemasaran

Page 4: Draft+Pedoman+Teknis+2+Bagian+3+TAHAP+Pemasaran+Kawasan+PLP+BK (1)

Tenaga Pendamping Pemasaran (TPP) adalah Tenaga ahli professional yang

bekerja secara individu dan atau tim. TPP dikontrak dan bekerja untuk

masyarakat, adapun proses pengadaannya melalui mekanisme yang transparan

dan akuntabel (lihat pedoman Kriteria dan syarat-syarat Tenaga Ahli Pendamping

PLP BK)

C. Tim teknis Pemda

Tim Teknis Pemda merupakan Tim yang dibentuk oleh Pemerintah Daerah untuk

mendampingi proses pemasaran hasil-hasil perencanaan yangtelah dilakukan

oleh masyarakat.

Dalam menjalankan tugasnya, Tim Pemasaran diwajibkan untuk memeperhatikan,

bekerjasama dan bersinergi dengan Tim Inti Perencanaan Partisipatif, yang telah

menentukan kawasan/sub kawasan dan kegiatan-kegiatan potensial, merumuskan

tahapan pelaksanaan program-program pembangunan kawasan prioritas.

Kerjasama tersebut diharapkan dapat menghasilkan output yang dapat memudahkan

bagi Tim Pemasaran dalam memasarkan atau mempromosikan hasil-hasil

Perencanaan Partisipatif.

Adanya dukungan anggaran BLM tahap pemasaran diharapkan dapat melancarkan

Tim pemasaran dalam menjalankan tugasnya. Anggaran tersebut dapat digunakan

untuk biaya tenaga ahli pendamping (TPP), pengadaan perlengkapan (tools) kegiatan

pemasaran atau promosi tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi dan kegiatan pemasaran

skala Nasional, biaya operasional kegiatan dan biaya-biaya lain yang dianggap perlu.

Pemanfaatan anggaran BLM tahap pemasaran harus mengikuti mekanisme dan

aturan-aturan pengelolaan anggaran yang disepakati

VI. Tahapan SIklus Pemasaran

Tahapan pelaksanaan yang perlu dipersiapkan untuk mewujudkan kegiatan

pemasaran/promosi hasil-hasilperencanaan, adalah sebagai berikut:

A. Persiapan kegiatan pemasaran

B. Perencanaan Pemasaran

C. Pelaksanaan dan evaluasi kegiatan Pemasaran

D. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan pemasaran

VI.1. Persiapan kegiatan pemasaran Inti tahap persiapan ini adalah melakukan sosialisasi dan penguatan kapasitas

Pemerintah Daerah, pembentukan dan penguatan kapasitas Tim Inti Pemasaran,

Penyusunan rencana kerja dan sosialisasi kegiatan pemasaran ditingkat

Page 5: Draft+Pedoman+Teknis+2+Bagian+3+TAHAP+Pemasaran+Kawasan+PLP+BK (1)

masyarakat atau Kelurahan/Desa. Yang secara garis besar dilakukan dengan cara

sebagai berikut:

VI.2. Pembentukan dan penguatan kapasitas Tim Pemasaran PLP BKA. Pembentukan Tim Pemasaran PLP BK

Pembentukan Tim pemasaran PLP BK dilakukan oleh BKM dan Lurah/Kepala Desa

melalui mekqanisme musyawarah warga yang difasilitasi dan didampingi oleh

Tim Konsultan (Tim Korkot Advance) dan TKPKD Kabupaten/Kota. Pembentukan

tim pemasaran tersebut dilakukan secara partisipatif yang merujuk pada tata

cara pembentukan yang telah disepakati.

Pelaku Tim Pemasaran kawasan PLP BK, adalah: BKM, perangkat kelurahan/Desa,

Tenaga ahli pendamping (bila diperlukan) dan Tim teknis pemasaran, Pemerintah

Kabupaten/Kota. Perekrutan tenaga ahli pendamping dilakukan oleh BKM dan

perangkat Kelurahan/Desa yang merujuk pada Tata cara perekrutan yang telah

disepakati.

Kebutuhan biaya operasional pembentukan tim pemasaran dapat dipenuhi

dengan memanfaatkan anggaran BLM tahap pemasaran. Pengeluaran anggaran

BLM ini harus dapat dipertanggungjawabkan oleh BKM sebagai pengelola

anggaran.

B. Penguatan kapasitas tim pemasaran PLP BK

Pada tahap awal, Penguatan kapasitas tim pemasaran difokuskan pada materi

pengenalan dan pemahaman terhadap hasil-hasil perencanaan partisipatif,

konsep dasar kegiatan pemasaran dan pemahaman peran, fungsi dan tugas

pokok Tim Pemasaran PLP BK.

Penguatan kapasitas Tim Pemasaran dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

yang difasilitasi oleh Tim Perencanaan partisipatif dan Tim Konsultan (Tim KMP

dan Korkot Advance), yang berperan juga Sebagai pemandu pelaksanaan

kegiatan pelatihan Tim pemasaran.

Output yang diharapkan dari kegiatan penguatan kapasitas tim pemasaran,

adalah:

Tim pemasaran, secara umum memahami hasil-hasil perencanaan

partisipatif

Tim pemasaran, memahami materi inti/konsep dasar kegiatan

pemasaran PLP BK

Tim Pemasaran, memahami peran , fungsi dan tugas pokoknya dalam

kegiatan pemasaran kawasan PLP BK

Page 6: Draft+Pedoman+Teknis+2+Bagian+3+TAHAP+Pemasaran+Kawasan+PLP+BK (1)

Pada tahap akhir, tim konsultan menyusun laporan kegiatan pelatihan penguatan

kapasitas tim pemasaran kawasan PLP BK. Laporan tersebut dilengkapi berita

acara kesepakatan, termasuk laporan pertanggungjawaban pengelolaan

anggaran BLM untuk pelatihan Tim Pemasaran PLP BK.

C. Penguatan kapasitas Pemerintah Daerah

Perangkat Pemerintah daerah yang dipandang perlu (dinas-dinas/instansi terkait

Kabupaten/Kota atau Badan Promosi Pembangunan Daerah, termasuk TKPKD dan

TKPP, Bappeda atau Dinas PU Kabupaten/Kota), dilakuakn penguatan dan

penyamaan pemahaman tentang kegiatan pemasaran.

Tujuan penguatan kapasitas pemerintah daerah. Adalah:

Agar pemerintah daerah memahami aktifitas pemasaran yang dimaksud

dalam kegiatan PLP-BK

Dinas-dinas terkait atau Badan Promosi Daerah mampu dan bersedia

memberikan bimbingan dan pelayanan kepada tim pemasaran,

Pemerintah daerah berkomitmen untuk mengalokasikan anggaran malalui

APBD untuk pembangunan kawasan/sub kawasan-kawasan prioritas

Pemerintah Daerah melalui Badan Promosi Daerah diharapkan mampu

berperan sebagai fasilitator dan mediator dalam memasarkan hasil-hasil

perencanaan partisipatif.

Penguatan kapasitas Pemerintah daerah dilakukan dengan tahapan, sebagai

berikut:

Pertama, Tim konsultan mempersiapkan modul–modul pelatihan kegiatan

pemasaran produk perecanaan PLP BK, fokus pada pemahaman inti kegiatan

pemasaran, peran pelaku dan mengkaji bentuk-bentuk dukungan Pemerintah

Daerah dalam kegiatan pemasaran tersebut.

Kedua, Tim Konsultan (Tim pelatih KMP dan Tim Korko Advance) melakukan

fasilitasi kepada pemerintah kabupaten/kota, untuk menyelenggarakan

pelatihan kegiatan pemasaran hasilperencanaan partisipatif bagi

dinas-dinas/instansi terkait dan Badan Promosi Pembangunan Daerah

Ketiga, Tim Konsultan memandu kegiatan pelatihan kegiatan pemasaran,

yang diikuti oleh dinas-dinas/instansi dan Badan Promosi Pembangunan

Daerah. Output yang diharapkan dari kegiatan pelatihan pemasaran, adalah:

Perangkat pemerintah Kabupaten/Kota (Dinas-dinas/instansi terkait) memiliki

persepsi dan pemahaman yang sama terhadap materi inti kegiatan

pemasaran hasil-hasilperencanaan partisipatif

Page 7: Draft+Pedoman+Teknis+2+Bagian+3+TAHAP+Pemasaran+Kawasan+PLP+BK (1)

Dinas-dinas/instansi Pemerintah kabupaten/Kota dan Badan Promosi

Pembangunan Daerah mampu dan bersedia memberikan dukungan,

bimbingan dan pelayanan teknis pemasaran kepada Tim Pemasaran PLP BK.

Bentuk-bentuk dukungan tersebut, diantaranya adalah: Komitmen dalam

mengalokasikan anggaran untuk pembangunan kawasan-kawasan prioritas,

melalui APBD, pemberian berbagai kemudahan atau insentif dan bentuk-

bentuk konvensasi yang diberikan oleh pemerintah daerah kepada calon

investor pembangunan kawasan PLP BK, dan dukungan lainnya sesuai

kebutuhan Tim Pemasaran.

Dinas-dinas/instansi terkait dan Badan Promosi Pembangunan Daerah

memiliki kemampuan dan bersedia menjadi fasilitator dan mediator dalam

pelaksanaan kegiatan pemasaran hasil-hasil perencanaan partisipatif.

Kegiatan pemasaran atau promosi ini diharapkan masuk dalam agenda atau

even-even promosi pembangunan Daerah

Pada tahap akhir, tim konsultan menyusun laporan kegiatan pelatihan

pemasaran kawasan PLP BK bagi perangkat Pemerintah Kabupaten/Kota.

VI.3. Perencanaan Pemasaran

Perencanaan pemasaran adalah proses pembelajaran bagi Tim Pemasaran, BKM

dan perangkat kelurahan dalam menyusun rencana kegiatan pemasaran yang

mudah dipahami. Kegiatan perencanaan pemasaran, dilakukan dengan tahapan,

sebagai berikut:

Mengenali dan memahami informasi dasar perencanaan pemasaran

Mempersiapkan data dan informasi stakeholder potensial

Memempersiapkan sarana pendukung (tools) kegiatan pemasaran

Menyusun strategi kegiatan pemasaran

Menyusun Agenda Pemasaran hasil perencanaan PLP BK

VI.3.1. Beberapa informasi dasar yang perlu dipahami oleh tim pemasaran, BKM dan perangkat kelurahan, adalah:

A. Memahami informasi program pembangunan kawasan-kawasan prioritas,

berdasarkan hasil-hasil perencanaan partisipaf,

Pada tahap ini, Tim Konsultan memfasilitasi Tim Inti Perencanaan

Partisipatif dan Tim Teknis Pemda untuk melakukan penguatan kapasitas

Tim Pemasaran, termasuk BKM dan Perangkat kelurahan/Desa. Penguatan

kapasitas dilakukan melalui forum diskusi terarah yang membahas

Page 8: Draft+Pedoman+Teknis+2+Bagian+3+TAHAP+Pemasaran+Kawasan+PLP+BK (1)

rencana program dan tahapan pembangunan kawasan dari hasil-hasil

perencanaan partisipatif. Output yang diharapkan, adalah:

Tim Pemasaran, paham isi hasil-hasil perencanaan partisipatif

program-program dan tahapan pembangunan kawasan prioritasda

Tim Pemasaran mulai memahami kegiatan-kegiatan dan kawasan/sub

kawasan yang akan dipasarkan berdasarkan skala prioritas.

B. Memahami Informasi peraturan dan kebijakan pemerintah kabupaten/kota

yang mendukung kegiatan pemasaran kawasan PLP BK

Pada tahap ini, Tim konsultan memfasilitasi Tim Pemasaran atau Badan

Promosi Pembangunan Daerah untuk bersedia memberikan pemahaman

kepada Tim Pemasaran, termasuk BKM dan perangkat Kelurahan/Desa,

terhadap peraturan-peraturan dan kebijakan pemerintah Kabupaten/Kota

yang mendukung kegiatan pemasaran kawasan PLP BK. Kegiatan tersebut

dilakukan melalui diskusi-diskusi terarah yang membahas hal-hal pokok,

sebagai berikut:

Peraturan pemerintah terkait Tata cara dan prosedur penyusunan

anggaran pembangunan daerah (APBD),

Ketentuan proses Kemitraan dan pelibatan masyarakat dan pihak

swasta dalam melaksanakan pembangunan,

Aturan-aturan terkait pemberian insentif dan atau kemudahan-

kemudahan yang akan diberikan kepada calon investor pengelola

pembangunan Kawasan-kawasan prioritas.

Output yang diharapkan, adalah: Tim Pemasaran, paham isi peraturan dan

kebijakan pemerintah kabupaten/kota yang akan mempermudah kegiatan

pemasaran kawasan PLP BK

C. Mengenali program-program pembangunan wilayah kelurahan lainnya

dengan tipologi yang relait sama.

Pada tahap ini, Tim Pemasaran didampingi Tim Konsultan melakukan

diskusi dan atau pertemuan fórum BKM, antar wilayah Kelurahan/Desa

yang berbatasan dengan Kelurahan/Desa penerima program PLP BK, untuk

besama-sama melakukan kegiatan pemasaran dalam rangka menjaring

stakeholder potensial

D. Memahami proses pemilihan program program pembangunan yang

diprioritaskan untuk dipasarkan

Pada tahap ini, tim konsultan dan Badan Promosi Pembangunan Daerah,

melatih tim pemasaran agar mampu memilih dan memilah program-

program pembangunan dari hasil perencanaan partisipatif yang

Page 9: Draft+Pedoman+Teknis+2+Bagian+3+TAHAP+Pemasaran+Kawasan+PLP+BK (1)

diprioritaskan untuk dipasarkan. Pemasaran program prioritas tersebut

dilakukan secara bertahap dengan mengedepankan prinsip keterpaduan,

komprehensif dan pemerataan pembangunan Kelurahan/Desa dan atau

meminimalisasi pemasaran program secara parsial.

E. Melatih komunikasi dan negoisasi serta mendorong motivasi Tim

Pemasaran

Pada tahap ini, Tim Konsulan (KMP dan TimKorkot Advance) dan Tim

Pemda memfasilitasi para motivator dari LSM, Perguruan Tinggi, Lembaga

pemerintah dan non pemerintah lainnya, untuk melatih atau menguatkan

kapasitas Tim pemasaran, BKM, Perangkat kelurahan dan masyarakat,

agar mampu melakukan komunikasi, negoisasi dan menulis surat

menyurat yang baik serta termotivasi untuk menjalankan kegiatan

pemasaran pembangunan kawasan PLP BK.

F. Mengenali bentuk-bentuk kemitraan dan kerjasama membangun kawasan-

kawasan Prioritas, antara masyarakat, pemerintah, swasta dan kelompok

peduli lainnya.

Pada tahap ini, Tim Konsultan dan Tim teknis pemasaran Pemerintah

Daerah, perlu memberikan pemahaman kepada Tim Pemasaran, terhadap

2 (dua) informasi yang terkait:

Peluang pembentukan jejaring kemitraan antara masyarakat dengan

para stakeholder

Penyajian bentuk kemitraan dan kerjasama pembangunan

kawasan/sub kawasan yang telah ada diwilayah sekitarnya

Outputnya, adalah: Tim Pemasaran memahami pola-pola kemitraan dan

diharapkan dapat lebih fokus menjalankan kegiatan pemasaran kawasan

PLP BK.

G. Konsultasi publik untuk : (1) mendapatkan persetujuan seluruh warga

terhadap hasil-hasil perencanaan partisipatif; (2) mendorong komitmen

seluruh warga kelurahan untuk mengubah pola pikir, sikap dan perilaku

untuk meningkatkan kualitas hunian dan kehidupan; (3) menggali

dukungan sumber daya (swadaya) dari warga kelurahan dalam

pelaksanaan PLPBK. Konsultasi publik ini sebaiknya dilakukan

berkesinambungan.

H. Rapat perangkat kelurahan untuk : (1) mengenalkan hasil-hasil

perencanaan partisipatif; (2) mendorong perubahan pola pikir, sikap dan

perilaku aparat kelurahan dalam mengelola pembangunan; (3)

Page 10: Draft+Pedoman+Teknis+2+Bagian+3+TAHAP+Pemasaran+Kawasan+PLP+BK (1)

mendapatkan komitmen perangkat kelurahan untuk menjadikan hasil-hasil

perencanaan partisipatif sebagai rencana kerja pemerintah kelurahan.

VI.3.2. Penyusunan rencana kerja Tim Pemasaran PLP BK

Tim Pemasaran PLP BK difasilitasi dan didampingi oleh Tim Pemasaran Pemda

dan Tim Konsultan, dengan melibatkan BKM, Perangkat Kelurahan/Desa,

masyarakat dan relawan lainnya melakukan diskusi-diskusi untuk merumuskan

rencana kerja secara partisipatif yang sesuai dengan tahapan pelaksanaan

kegiatan pemasaran PLP BK dan menyusun rencana anggaran biaya pelaksanaan

kegiatan pemasaran yang tidak melebihi anggaran BLM pemasaran yang telah

dipersiapkan. (catatan : proses penyusunan action plan dan RAB pemasaran ini

merupakan satu kesatuan pembelajaran, sehingga sudah selayaknya

memberikan ‘ruang’ untuk melakukan koreksi secara bertahap).

Sedangkan batasan waktu pelaksanaan kegiatan pemasaran tersebut disesuaikan

dengan rencana kerja (master schedule) pelaksanaan program PLP BK yang

tercantum dalam Pedoman Pelaksanaan PLP BK. Rencana kerja Tim Pemasaran

yang telah disepakati, selanjutnya digunakan sebagai acuan bagi tim pemasaran,

dalam melaksanakan dan mengendalikan kegiatan pemasaran dan promosi

pembangunan Kawasan PLP BK

Pada tahap akhir Tim Pemasaran menyusun laporan kegiatan penyusunan

rencana kerja pemasaran. Laporan tersebut dilengkapi berita acara kesepakatan

dan matrik rencana kerja kegiatan pemasaran kawasan PLP BK.

VI.3.3.Sosialisasi kegiatan pemasaran

Tim pemasaran difasilitasi oleh Tim Konsultan dan Tim Pemasaran Pemda, untuk

segera melakukan sosisalisasi kegiatan pemasaran hasil-hasil perencanaan

partisipatif pada tingkat warga atau Kelurahan/Desa. Tujuan yang ingin

disampaikan, adalah: masyarakat setempat tergugah untuk mengenali dan

memahami konsep pemasaran yang ditawarkan serta mendukung tim pemasaran

yang akan ditugaskan memasarkan hasil-hasil perencanaan partisipatif

diwilayahnya.

Sosialisasi kegiatan pemasaran dilakukan dengan tahapan, sebagai berikut:

A. Tim konsultan memfasilitasi Tim Pemasaran untuk menyusun jadwal

pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan mempersiapkan tema-tema media

sosialisasi warga yang kreatif dan tepat sasaran. Informasi yang perlu

disampaikan, antara lain:

Page 11: Draft+Pedoman+Teknis+2+Bagian+3+TAHAP+Pemasaran+Kawasan+PLP+BK (1)

o Konsep pemasaran yang mengedepankan prisnsip kebersamaan untuk

menghindari konflik kepentingan (para Pelaku pemasaran dan stakeholder

potensiall),

o Gambar-gambar grafis hasil-hasil perencanaan partisipatif yang akan

dipasarkan dan informasi lain sesuai kebutuhan.

o Isi tema media sosialisasi disusun secara kreatif dan diharapkan dapat

menggugah masyarakat untuk berpartisipasi dan bersama-sama

mendukung pelaksanaan tugas Tim pemasaran kawasan PLP BK

diwilayahnya.

o Tim konsultan memfasilitasi Tim Pemasaran, BKM dan Perangkat

Kelurahan untuk mengundang sebanyak-banyaknya warga (termasuk

kelompok remaja dan perempuan) untuk hadir dan berpartisipasi dalam

acara sosialisasi kegiatan pemasaran hasil-hasil perencanaan partisipatif

o Tim konsultan memfasilitasi Tim Pemasaran dengan melibatkan BKM

dan perangkat Kelurahan/Desa untuk menyelenggarakan sosialisasi

kegiatan pemasaran kawasan PLP BK, sesuai jadwal undangan yang telah

diberikan. Sosialisasi ditingkat warga tersebut dapat dilakukan melalui

kegiatan lokakarya/pameran/Bazar dan atau pertemuan-pertemuan warga

ditingkat Kelurahan/Desa. Kegiatan tersebut, sebagai media efektif untuk

menyebarluaskan konsep pemasaran dan sekaligus untuk

memperkenalkan Tim Pemasaran kawasan PLP BK kepada masyarakat.

o Tim Pemasaran kawasan PLP BK dibawah koordinasi tenaga ahli

pendamping, menyusun laporan kegiatan sosialisasi ditingkat warga.

Laporan tersebut dilengkapi resume tingkat pemahaman warga terhadap

materi intikegiatan pemasaran kawasan PLP BK diwilayahnya

VI.3.4.Mempersiapkan data dan informasi Stakeholder potensial

Pada tahap ini, Tim Konsultan dan Badan Promosi Pembangunan Daerah

membantu Tim Pemasaran, BKM dan Kelurahan dalam menyusun biodata dan

informasi perusahaan swasta (Lokal, Nasional dan Multinasional), BUMN, BUMD,

LSM, Perguruan Tinggi dan Lembaga Pemerintah dan non Pemerintah lainnya.

Biodata dan informasi tersebut sekurang-kurangnya, berisi: nama perusahaan,

bidang usaha, alamat (kantor dan email), No Telp/Hp dan personil yang dapat

dihubungi (contact person), seperti: Bagian pengelola dana CSR, Humas,

Marketing, Bisnis Development, Pimpinan lembaga-lembaga penelitian dan LSM

dan bagian lain sesuai kebutuhan Tim.

Page 12: Draft+Pedoman+Teknis+2+Bagian+3+TAHAP+Pemasaran+Kawasan+PLP+BK (1)

Kelengkapan data dan informasi stakeholder potensial disusun lengkap dan jelas,

baik secara manual dalam satu buku maupun digital. Informasi ini menjadi

pegangan penting bagi Tim Pemasaran dalam menjalankan kegiatan pemasaran

Kawasan PLP BK

VI.3.5.Mempersiapkan sarana pendukung (tools) kegiatan pemasaran

Sarana pendukung ini merupakan perlengkapan dan alat bantu bagi tim

pemasaran dalam memasarkan hasil-hasil perencanaan partisipatif kepada para

stakeholder. Melalui alat bantu tersebut, diharapkan para stakeholder dapat

mudah memahami apa yang ditawarkan oleh Tim Pemasaran Kawasan PLP BK.

Perlengkapan dan alat pendukung yang perlu dipersiapkan, adalah:

A. Materi presentasi, berisi: Tujuan pemasaran, apa yang dipasarkan, sasaran

penerima manfaat, program-program prioritas, jadwal pelaksanaan program

dan bagaimana aturan main dan bentuk kesepakatannya. Materi presentasi

tersebut, dilengkapi gambar=gambar perencanaan, foto kawasan dan

estimasi biaya pembangunan

B. Desain grafis materi presentasi harus menarik dan informatif

C. Penyediaan Leaflet pemasaran area pembangunan kawasan prioritas PLP BK,

dengan tema-tema menarik dan jelas unsur menjualnya.

D. Penyiapan peta-peta perncanaan pembangunan kawasan, yang dilengkapi

informasi tahapan dan jadwal pelaksanaan pembangunan serta skema

kerjasama pembangunan yang ditawarkan, dan informasi lainnya sesuai

kebutuhan.

E. Menyiapkan notebook, sebagai alat pendukung kegiatan presentasi Tim

Pemasaran Kawasan PLP BK

Perlengkapan dan alat pendukung kegiatan pemasaran kawasan PLP BK

dipersiapkan oleh Tim Pemasaran yang difasilitasi dan didampingi oleh Tim

Konsultan (KMP dan Tim Korkot Advance) dan Tim Badan Promosi Pembangunan

Daerah

VI.3.6.Menyusun Strategi Kegiatan PemasaranPada tahap ini, Tim Pemasaran didampingi Tim Konsultan dan Tim Pemasaran

Pemda dengan melibatkan BKM, Perangkat Kelurahan/Desa dan relawan

melakukan diskusi dan musyawarah warga untuk bersama-sama merumuskan

strategi pelaksanaan kegiatan pemasaran kawasan PLP BK. Berbagai alternatif

Strategi pemasaran perlu dirumuskan secara cermat, agar pelaksanaan kegiatan

Page 13: Draft+Pedoman+Teknis+2+Bagian+3+TAHAP+Pemasaran+Kawasan+PLP+BK (1)

pemasaran dapat berlangsung efisien dari segi waktu dan biaya serta lebih

terarah dan tepat sasaran.

Strategi kegiatan pemasaran yang baik diharapkan dapat menjaring stakeholder

yang lebih banyak untuk terlibat dan berpartisipasi dalam pelaksanaan

pembangunan fisik pada kawasan- kawasan prioritas.

Tahapan strategi kegiatan pemasaran, sebagai alternatif yang perlu dikaji dan

disepakati kembali dalam forum diskusi bersama, dapat dirumuskan,sebagai

berikut:

A. Pertama, perlu melakukan penetapan program-program pembangunan

kawasan-kawasan yang diprioritaskan untuk dipasarkan secara bertahap dan

terpadu

B. Kedua, melakukan pemilihan dan pemilahan program-program

pembangunan kawasan-kawasan prioritas yang akan direalisasikan melalui

anggaran BLM PLP BK dan sekaligus mempersiapkan program-program non

BLM untuk dipasarkan kepada stakeholder yang tepat

C. Ketiga, dipandang perlu melibatkan forum BKM untuk bersama-sama

memasarkan program-program pembangunan antar wilayah Kelurahan/Desa

secara terpadu dan terintegrasi

D. Keempat, Pelaksanaan kegiatan pemasaran program pada tahap pertama

difokuskan kepada pemerintah Kabupaten/Kota. Langkah-langkah yang perlu

dipersiapkan, adalah:

o Memilih dan memilah program-program pembangunan yang berpeluang

untuk dibiayai oleh Pemerintah Kabupaten/Kota melalui APBD, seperti:

program-program pendidikan ,kesehatan dan infrastruktur, sesuai hasil

perencanaan partisipatif.

o Mempersiapkan kelengkapan administrasi yang dipersyaratkan untuk

untuk proses pengajuan program pembangunan kawasan PLP BK dalam

kegiatan Musrenbang Kelurahan/Desa sampai mendapat persetujuan

dalam APBD Kabupaten/Kota

o Memastikan batasan kemampuan Pemerintah kabupaten/kota dalam

mengalokasikan anggaran untuk pembangunan kawasan-kawasan

prioritas, sebagai wujud komitmen Pemerintah kabupaten/Kota dalam

mendukung pelaksanaan program PLP Bk diwilayah kerjanya

E. Kelima, Pelaksanaan kegiatan pemasaran kawasan PLP BK tahap berikutnya

diarahkan kepada pihak swasta, LSM, Perguruan Tinggi dan lembaga non

pemerintah lainnya yang difokuskan pada bantuan kegiatan sosial/non

komersial. Langkah-langkah yang perlu dipersiapkan, adalah:

Page 14: Draft+Pedoman+Teknis+2+Bagian+3+TAHAP+Pemasaran+Kawasan+PLP+BK (1)

o Melakukan pemilihan program-program pembangunan kawasan-kawasan

prioritas yang sudah direalisasikan oleh Pemerintah kabupaten/Kota

melalui APBD

o Melakukan pemilihan program-program pembangunan kawasan PLP BK

yang berpeluang direalisasikan melalui hibah, anggaran CSR, bantuan

teknologi, bantuan teknis dan tenaga ahli dari para stakeholder potensial

pada tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi dan ditindaklanjuti sampai

ketingkat Nasional

o Menempatkan Pemerintah kabupaten/Kota (Badan Promosi Pembangunan

Daerah) sebagai fasilitator, mediator dan sebagai pendamping bagi Tim

Pemasaran, BKM dan Perangkat Kelurahan dalam melakukan pendekatan

kepada stakeholder potensial diwilayah Kabupaten/Kota

F. Pelaksanaan kegiatan pemasaran kawasan PLP BK selanjutnya diarahkan

untuk mewujudkan pelaksanaan pembangunan kawasan dan sub kawasan

PLP BK dengan skema kemitraan dan kerjasama yang saling menguntungkan

antara masyarakat, pemerintah, swasta dan stakeholder lainnya secara

bertahap. Wujud kemitraan dan kerjasama tersebut difokuskan pada

pembangunan kegiatan ekonomi lokal skala kecil dan menengah, seperti:

pembangunan sentra industri kecil dan kerajinan, pengembangan sentra

kepiting dan budidaya perikanan laut, pengembangan obyek wisata, pasar,

pertokoan dan pengembangan kegiatan komersial lainnya, sesuai potensi

wilayah Kelurahan/Desa. Langkah-langkah yang perlu dipersiapkan,adalah:

o Melakukan pemilihan kawasan dan sub kawasan potensial (industri kecil

dan kerajinan, obyek wisata, sentra kepiting, pasar, pertokoan dan lain-

lain) untuk ditawarkan kepada para stakeholder dengan skema kemitraan

dan kerjasama yang saling menguntungkan

o Menyusun dan menyepakati skema kerjasama pelaksanaan pembangunan

kawasan PLP BK yang akan ditawarkan kepada para stakeholder potensial

diwilayah Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional

o Menempatkan Pemerintah kabupaten/Kota (Badan Promosi Pembangunan

Daerah) sebagai fasilitator, mediator dan sebagai pendamping bagi Tim

Pemasaran, BKM dan Perangkat Kelurahan dalam melakukan pendekatan

kepada stakeholder potensial (Swasta, LSM dan kelompokpeduli lainnya)

diwilayah Kabupaten/Kota

G. Ketujuh, Menyusun dan menyepakati agenda pelaksanaan kegiatan

pemasaran kawasan PLP BK, yang ditujukan kepada:

Page 15: Draft+Pedoman+Teknis+2+Bagian+3+TAHAP+Pemasaran+Kawasan+PLP+BK (1)

o Pihak Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah

Pusat untuk mengalokasikan anggaran pembangunan kawasan-sub

kawasan PLP BK, melalui APBD II, APBD I dan APBN

o Pihak Swasta, BUMN, Perguruan Tinggi, LSM dan Lembaga Non

Pemerintah lainnya yang berpeluang memberikan hibah, bantuan dana

pembangunan, bantuan teknologi, bantuan dan pelayanan teknis lainnya

untuk merealisasikan program-program pembangunan kawasan PLP BK

yang fokus pada kegiatan sosial/ non komersial

o Pihak Swasta, BUMN, BUMD dan Dunia Usaha lainnya yang potensial dan

berpeluang untuk bermitra dan bekerjasama yang saling menguntungkan

dengan masyarakat dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam membangun

kegiatan komersial skala kecil dan menengah pada kawasan PLP BK

VI.4. Pelaksanaan dan evaluasi kegiatan Pemasaran

VI.4.1. Agenda dan Event-event Pelaksanaan Kegiatan Pemasaran

Pada tahap ini, Tim Pemasaran bersama Badan Promosi Pembangunan daerah

yang didampingi Tenaga Pendamping Pemasaran dan Tim Konsultan (KMP dan

Tim Korkot Advance) merumuskan agenda dan event-event pelaksanaan

kegiatan pemasaran pembangunan kawasan-kawasan prioritas. Agenda dan

event ini dilakukan pada tingkat Kelurahan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan

kegiatan promosi skala nasional serta diselaraskan dengan aganda kegiatan

promosi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.

a. Agenda dan event pemasaran/promosi tingkat Kelurahan, dilakukan

melalui kegiatan Pameran pembangunan, bazar di tingkat kelurahan

b. Agenda dan event pemasaran dan promosi tingkat Kabupaten/Kota

c. Agenda dan event pemasaran tingkat provinsi

Agende dan event pemasaran tingkat nasional

VI.4.2. Pelaksanaan kegiatan pemasaranSesuai dengan rencana kerja pemasaran yang telah di susun, Tim Pemasaran

melakukan serangkaian kegiatan pemasaran (presentasi, negosiasi,

membangun kesepakatan, menyusun agenda aksi, dll) kepada pihak-pihak

yang berpotensial untuk diajak untuk bekerjasama mewujudkan rencana-

rencana pembangunan yang telah di susun.

Kegiatan ini tidak terbatas di lingkup regional saja, namun tidak menutup

kemungkinan untuk melakukan proses pemasaran di tingkat nasional.

Page 16: Draft+Pedoman+Teknis+2+Bagian+3+TAHAP+Pemasaran+Kawasan+PLP+BK (1)

Sebagaimana telah di bahas di bagain terdahulu, proses pelaksanaan

pemasaran ini tidak berhenti (menerus), namun dalam masa kontrak

pendampingan Tenaga Ahli Pemasaran, sekurang-kurangnya telah dilakukan

aktifitas pemasaran tersebut di tingkat regional.

Kegiatan pemasaran kawasan PLP BK dilakukan oleh TIM Pemasaran, BKM,

perangkat Kelurahan /Desa dan masyarakat yang difasilitasi dan didampingi

oleh Badan Promosi Pembangunan Daerah dan Tim Konsultan (KMP dan

Korkot advance). Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan pemasaran yang

perlu dipersiapkan, adalah:

A. Pertama, Tim Pemasaran memantapkan agenda kegiatan pemasaran

yang telah disepakati dan memastikan pembagian tugas untuk

melaksanakan agenda tersebut

B. Kedua, Tim Pemasaran menetapkan dan menyepakati target yang ingin

dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan pemasaran

C. Ketiga, Tim Pemasaran bersama BKM dan perangkat Kelurahan/Desa

dengan melibatkan masyarakat setempat mengajukan usulan program-

program pembangunan kawasan PLP BK kepada Pemerintah

Kabupaten/Kota untuk dialokasikan kedalam anggaran pembangunan

daerah (APBD). Usulan program tersebut diajukan melalui proses

musrenbang Kelurahan/Desa dan ataunmengikuti mekanisme yang

berlaku

D. Keempat, Tim pemasaran bersama BKM, perangkat Kelurahan/Desa

dengan melibatkan masyarakat memastikan sebagian program-program

pembangunan kawasan PLP BK dapat direalisasikan melalui anggaran

pembangunan daerah (APBD), sebagai wujud komitmen dan dukungan

Pemerintah Kabupaten/Kota dalam membangun kawasan PLP BK

diwilayahnya

E. Kelima, Tim pemasaran, BKM, perangkat Kelurahan/Desa dan masyarakat

yang didampingi oleh Tim Konsultan dan Badan promosi pembangunan

daerah, melakukan pendekatan-pendekatan dan presentasi terhadap

hasil-hasil perencanaan partisipatif dan program-program pembangunan

kawasan Prioritas kepada stakeholder potensial secara berkelanjutan.

Langkah ini dilakukan dalam rangka menjaring sebanyak-banyaknya

stakeholder yang akan berpartisipasi dan berkomitmen membantu

pelaksanaan pembangunan kawasan-kawasan prioritas. Program-program

pembangunan kawasan prioritas yang ditawarkan adalah program

pembangunan sosial/non komersial yang diarahkan untuk mendapatkan

Page 17: Draft+Pedoman+Teknis+2+Bagian+3+TAHAP+Pemasaran+Kawasan+PLP+BK (1)

bantuan melalui hibah, anggaran CSR perusahaan, bantuan teknologi dan

bimbingan dan pelayanan teknis dari para stakeholder potensial

F. Keenam, Tim Pemasaran, BKM, perangkat Kelurahan/Desa dan

masyarakat yang didampingi Tim Konsultan dan Badan Promosi

Pembangunan Daerah, melakukan pendekatan-pendekatan dan presentasi

terhadap hasil perencanaan dan program pembangunan kawasan/sub

kawasan potensial kepada perusahaan swasta, BUMN, BUMD dan dunia

usaha lainnya secara berkelanjutan. Presentasi tersebut intinya

menawarkan pelaksanaan pembangunan kawasan/sub kawasan potensial,

seperti: pembangunan sentra industri kerajinan, sentra kepiting,

pengembangan obyek wisata, pasar, pertokoan dan lain-lain dengan

skema membangun kemitraan dan kerjasama yang saling menguntungkan

antara masyarakat, pemerintah daerah, pihak swasta dan dunia usaha

lainnya

G. Ketujuh, Tim Pemasaran, BKM dan perangkat Kelurahan berkewajiban

mencatat hasil-hasil presentasi yang telah dilakukan dan diharapkan dapat

menjalin komunikasi secara terus menerus kepada para stakeholder yang

terindikasi bersedia terlibat atau berpartisipasi dalam pembangunan

kawasan-kawasan prioritas, sampai adanya kesepakatan dan keputusan

yang tertuang dalam surat perjanjian kerjasama (legal agreement)

VI.4.3. Evaluasi pelaksanaan kegiatan pemasaranPada tahap ini, Tim Konsultan dan Badan Promosi Pembangunan Daerah

memfasilitasi Tim Pemasaran dengan melibatkan BKM, Perangkat

Kelurahan/Desa dan masyarakat, untuk melakukan evaluasi target

pencapaian dari setiap tahapan pelaksanaan kegiatan pemasaran kawasan

prioritas yang telah dilakukan. Dari kegiatan evaluasi tersebut, diharapkan

dapat menemukenali persoalan-persoalan dan permasalahan, merumuskan

solusi dan penanganan serta mempersiapkan langkah-langkah dan strategi

pelaksanaan kegiatan pemasaran kawasan PLBK pada tahap berikutnya.

Hasil kegiatan evaluasi ini diharapkan dapat menjadi kesepakatan dan

komitmen Tim Pemasaran, BKM dan Perangkat Kelurahan/Desa untuk

melaksanakannya secara sungguh-sungguh dan berkelanjutan

Pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pemasaran merupakan kegiatan inti yang

harus sungguh-sungguh dilakukan oleh Tim Pemasaran, BKM, Perangkat

Kelurahan/Desa dan masyarakat dalam mewujudkan keberlanjutan

pelaksanaan pembangunan wilayah Kelurahan/Desa dan pelaksanaan

Page 18: Draft+Pedoman+Teknis+2+Bagian+3+TAHAP+Pemasaran+Kawasan+PLP+BK (1)

program PLP BK diwilayahnya. Keberhasilan pelaksanaan kegiatan pemasaran

akan mempercepat proses pembangunan kawasan yang sesuai dengan hasil-

hasil perencanaan partisipatif dan sekaligus dapat meminimalisasi

ketergantungan masyarakat dalam membangun wilayahnya dengan

menggunakan anggaran BLM dan APBD.

II. Pelaksanaan pembangunan sub kegiatan skala kecil dengan pola manajemen komunitas (BLM Fisik 1)

Pada saat yang bersamaan dengan proses Pemasaran dilakukan pula tahapan

kegiatan Pelaksanaan pembangunan sub kegiatan skala kecil dengan pola

manajemen komunitas. Kegiatan ini merupakan kegiatan pembelajaran “mengelola”

sebuah pembangunan dalam skala kecil secara komprehensif (aspek perencanan,

managerial, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan) yang akuntabel.

Tahap ini merupakan proses pembelajaran awal bagi Tim pelaksana Pembangunan

dan Tim Pemasaran, termasuk BKM dan perangkat kelurahan dalam mengelola

kegiatan pembangunan skala kecil pada kawasan prioritas PLP BK, dengan

melibatkan partisipasi masyarakat setempat.

Pengelolaan kegiatan pembangunan skala kecil ini dilakukan oleh Tim Pelaksana

pembangunan, Tim Pemasaran, termasuk BKM dan jajarannya dan perangkat

Kelurahan yang difasilitasi dan didampingi oleh Tim Konsultan (Tim Korkot Advance)

dan Tim Teknis Pemerintah Kabupaten Kota. Output yang diharapkan, adalah: Tim

Pelaksanaan Pembangunan dan Tim Pemasaran, paham manajemen pengelolaan

pembangunan kawasan PLP BK secara partisipatif.

Bagaimana melakukannya:

a. Tim konsultan memfasilitasi Tim Inti

perencanaan partisipatif dan tim pelaksana pembangunan, untuk melakukan

pemilihan sub kegiatan skala kecil sebagai lokasi pembelajaran pembangunan fisik

kawasan PLP BK dengan pola manajemen komunitas

b. Tim pelaksana pembangunan didampingi

oleh Tim konsultan dan Tim teknis Pemda, mempersiapkan kelengkapan

administrasi dan teknis pelaksanaan kegiatan pembangunan skala kecil dengan

pola manajemen komunitas, seperti: Penyiapan panitia pelaksana, gambar-gambar

teknis, estimasi RAB dan jadwal pelaksanaan .

c. Tim Pelaksanaan Pembangunan dan Tim

pemasaran yang didampingi oleh tim konsultan dan Tim teknis Pemda,

melaksanakan pembangunan sub kegiatan skala kecil secara partisipatif dan

transparan dengan memanfaatkan anggaran BLM 2 (tahap pemasaran).

Page 19: Draft+Pedoman+Teknis+2+Bagian+3+TAHAP+Pemasaran+Kawasan+PLP+BK (1)

d. Tim pelaksana pembangunan menyusun

laporan pelaksanaan kegiatan termasuk laporan pertanggung jawaban

pengelolaan anggaran pelaksanaan pembangunan sub kegiatan skala kecil pada

kawasan PLP BK. Hasil laporan pertanggunganjawaban diumumkan secara

transparan ke warga

Lampiran 1.

Contoh Tabel Skema Kemitraan dan Kerjasama Masyarakat, Pemerintah, Swasta dan Stakeholder lain Dalam Pembangunan Kawasan/sub kawasan tertentu

No

Kawasan/Sub Kawasan/Kegiat

an

Peran StakeholderMasyarakat Pemerintah Swasta Stakeholder

lain

1 Pembangunan Kaw. Sentra Kepiting(Di Kelurahan PLP BK dan Kelurahan/Desa yang berbatasan)

Penyediaan /kepemilikan lahan

Penyediaan tenaga kerja

Penyedia dana swadaya

Penerima manfaat

Komitmen menjalankan aturan kemitraan dan sistem bagi hasil

Bagian pengelola kawasan

Pusat, Provinsi dan Kab/Kota

Fasilitator dan mediator

Memberi kemudahan perijinan

Memberikan insentif dalam bentuk pembebasan/ keringanan Pajak bagi pihak swasata dan pihak pengelola kawasan

Pembangunan dermaga

Pembangunan infrastruktur

Perusahaan swasta nasional

Bantuan kapal penangkap kepiting

Pengembang kegiatan industri pengolahan kepiting (utama dan turunannya)

Bantuan alat produksi

Pembinaan proses produksi

Bantuan benih Kepiting, Ikan, udang dll, untuk pengembangan kegiatan budidaya

LSM, Perguruan Tinggi dll

Memberikan bantuan teknis produksi

Melakukan reboisasi hutan bakau/mangrove

Bantuan alat dan sistem pengolahan air bersih, sampah/limbah, dll

Page 20: Draft+Pedoman+Teknis+2+Bagian+3+TAHAP+Pemasaran+Kawasan+PLP+BK (1)

(Jalan lingkungan, air bersih, drainase dll.

Rehabilitasi lingkungan permukiman

Sumber pembiayaan melalui APBN, APBD I dan APBD II

Quality control

Bertanggung jawab memasarkan dan menampung barang produksi

Memberikan bantuan alat pengolahan limbah instri pengolahan kepiting

Pembinaan manajemen pengelolaan kawasan

Berkomitmen menjalankan kegiatan dan sistem bagi hasil sesuai kesepakatan kerjasama

2 Penataan bangunan

Masyarakat miskin sebagai penerima manfaat

Penyedia lahan

Pembebasan biaya pemanfaatan sebagian bangunan, untuk kepentingan umum

Penyertaan dana swadaya

Pelaksana dan pengelola kegiatan

Pemerintah Kab/Kota, melalui APBD

Fasilitator dan mediator

Penyertaan dana pendamping rehabilitasi bangunan rumah, fasilitas dll

Mengontrol implementasi rencana penataan bangunan rumah, dll

Perusahaan Swasta Lokal dan Nasional, melalui anggaran CSR perusahaan

Menyalurkan dana bantuan penataan bangunan (rehab rumah, drainase, jalan air bersih dll)

Konsultan, LSM, perguruan tinggi dan Kelompok Peduli lainnya

Mamfasilitasi pelaksanaan kegiatan penataan bangunan

Page 21: Draft+Pedoman+Teknis+2+Bagian+3+TAHAP+Pemasaran+Kawasan+PLP+BK (1)

3 Pembangunan jalan, drainase dan pegolahan sampah

Penyedia lahan pengembangan

Penyertaan dana swadaya

Pelaksana dan pengelola pembangunan

Penyedia dana pendampingan

Pendamping masyarakat dalam melaksanakan dan mengelola pembangunan

Menyalurkan dana pembangunan, melalui anggaran CSR Perusahaan

Memberikan bantuan alat dan teknologi pengolahan sampah