draft tatib mubes himki
TRANSCRIPT
TATA TERTIB
MUSYAWARAH BESAR HIMKI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Nama
Kegiatan ini bernama Musyawarah Besar HIMKI FKIP UNLAM, yang kemudian disingkat dengan MUBES HIMKI FKIP UNLAM
Pasal 2
Waktu dan Tempat
Musyawarah Besar HIMKI FKIP UNLAM dilaksanakanpada hari Sabtu tanggal 21 Mei 2011 bertempat di laboratorium kimia Pmipa FKIP Unlam Banjarmasin
Pasal 3
DasarPelaksanaan
1. Pancasiladan UUD 19452. UU No. 20/2002 tentang Sistem Pendidikan Nasional3. – PP No. 60/1999 tentangpendidikantinggi
– Kepmendikbud No. 155/1998 tentangpedomanorganisasikemahasiswaan
Pasal 4
Singkatan – Singkatan
1. BadanEksekutifMahasiswaFakultasKeguruandanIlmuPendidikanUniversitasLambungMangkuratselanjutnyadisingkatBEM FKIP UNLAM.
2. BadanLegislatifMahasiswaFakultasKeguruandanIlmuPendidikan UniversitasLambungMangkuratselanjutnyadisingkat BLM FKIP UNLAM.
3. HimpunanMahasiswaPendidikan Kimia selanjutnyadisingkatdengan HIMKI4. Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga selanjutnya disingkat dengan AD/ART5. Garis- Garis Besar Haluan Organisasi selanjutnya disingkat dengan GBHO.
BAB II
Tugas dan Wewenang
Pasal 5
MUBES FKIP UNLAM mempunyai tugas dan wewenang untuk:
1. Menyusundanmenetapkan AD/ART, GBHO HIMKI FKIP UNLAM2. Menyusun dan menetapkan Mekanisme Pemilihan Raya (PEMIRA) Ketua HIMKI FKIP3. Menyusun dan menetapkan Mekanisme Pemilihan Ketua HIMKI FKIP UNLAM 4. Mengambil dan menetapkan keputusan-keputusan lainnya
BAB III
Kelengkapan MUBES HIMKI FKIP UNLAM
Pasal 6
1. Hakbicaraadalahhakuntukmengemukakanpendapat, kritik, saran dan ide/ gagasan2. Haksuaraadalahhakuntukmemilihdandipilihpadasaatpemilihanlangsungatauvoting
Pasal 7
Kelengkapan MUBES HIMKI FKIP UNLAM terdiridari:
1. Pimpinan sidang sementara MUBES HIMKI FKIP UNLAM2. Pimpinan Sidang Tetap3. PanitiaPelaksana4. PesertaKongres
Pasal 8
1. Pimpinansidangsementaraadalah steering committee (SC/PANLAK) MUBES HIMKI FKIP UNLAM
2. Pimpinansidangtetapdipilihdaridanolehpeserta penuh MUBES HIMKI FKIP UNLAM dalamsidangpleno MUBES HIMKI FKIP UNLAM.
BAB IV
Hak dan Kewajiban Peserta
Pasal 9
1. Peserta MUBES HIMKI FKIP UNLAM terdiri dari :1. Peserta Penuh adalah seluruh pengurus HIMKI dan minimal 3 orang
perwakilan dari setiap angkatan.2. Peserta peninjau, adalah setiap orang diluar dari kepengurusan anggota
HIMKIFKIP UNLAM
Pasal 10
Hak dan Kewajiban Peserta
1. PesertaPenuh :
1. Haksuaradanhakbicarauntukmengajukanusul, saran, pendapatbaiktertulismaupunlisan yang bersifatkonstruktif
2. Hak satu suara untuk satu orang peserta penuh pada Sidang Pleno 3. Mengikuti dan menghadiri rapat/sidang
2. PesertaPeninjau :
1. Menghadirirapat/sidang2. Peserta peninjau yang menghadiri rapat mempunyai hak bicara untuk
mengajukan usul, saran, pendapat, baik tertulis maupun lisan atas seijin pimpinan sidang
3. a. Peserta MUBES HIMKI FKIP UNLAM diharuskan menjawab opsi/pilihan yang diberikan oleh presidium sidang untuk menyetujui atau tidak menyetujui dalam pengambilan keputusan.
b. Hak meninggalkan rapat/sidang berdasarkan persetujuan presidium sidang dan peserta penuh MUBES HIMKI FKIP UNLAM
BAB V
Pimpinan Sidang
Pasal 11
1. MUBES HIMKI FKIP UNLAM dipimpin oleh Pimpinan Sidang tetap yang terdiri dari:1. 1(satu) orang KetuaPimpinanSidang2. 2(dua) orang anggotaPimpinanSidang
2. Sebelum pemimpin sidangtetapterpilih, pimpinansidangdipimpinolehPanlak3. WewenangPimpinan Sidang :
1. Memimpin Sidang selama berlangsungnya MUBES HIMKI FKIP UNLAM,menjaga kelancaran dan ketertiban selama Musyawarah Besar HIMKI FKIP UNLAM berlangsung
2. Menetapkan hasil-hasil sidang yang telah disetujui oleh Kongres4. HakPimpinanSidang:
1. PimpinanSidangtetapmempunyaihakbicarapasifdannetral2. PimpinanSidangtetapsecaraotomatistidakmempunyaihaksuara
Pasal 12
Tata Cara PemilihanPimpinanSidang
1. Penanggungjawabpemilihan pimpinan sidangadalah Steering Comittee (SC)
2. Yang berhak menjadi pimpinan sidang:
1. Pleno tetap adalah 3 orang peserta penuh yang terpilih oleh sidang pleno2. Komisi tetap adalah 2 orang peserta penuh yang terpilih oleh sidang komisi
1. Pemilihan pemimpin sidang terdiri dari 2 tahap, yaitu tahap pencalonan dan tahap pemilihan
2. Tahap pencalonan
1. Masing–masing peserta berhak mencalonkan dan atau dicalonkan sebagai pemimpin sidang
2. Setiap peserta mengajukan
3 bakal calon pemimpin sidang pleno untuk sidang pleno 2 bakal calon pemimpin sidang komisi untuk sidang komisi
3. Bakal calon pemimpin sidang
Pleno dianggap sah apabila didukung minimal 30% suara dan wajib menyatakan bersedia atau tidaknya di depan forum
Komisi dianggap sah apabila didukung minimal 30% suara dan wajib menyatakan bersedia atau tidaknya di depan forum
2. Tahapan Pemilihan
1. Setiap keputusan dilakukan dengan cara musyawarah untuk mufakat
2. Apabila point (a) tidak tercapai maka dilakukan lobbying dengan waktu yang disepakati forum
3. Apabila point (b) tidak terpenuhi maka pengambilan keputusan dilakukan dengan pengambilan suara terbanyak, 1 peserta penuh memilih
3 calon pemimpin sidang untuk sidang pleno 2 calon pemimpin sidang untuk sidang komisi
4. Apabila
3 calon yang memperoleh suara terbanyak terpilih berhak menjadi pimpinan sidang pleno
2 calon yang memperoleh suara terbanyak terpilih berhak menjadi pimpinan sidang komisi
BAB VI
Persidangan
Pasal 13
Sidang pada MUBES HIMKI FKIP UNLAM meliputi:
1. Sidang Pleno2. Sidang Komisi3. Sidang lain jikadirasaperlu
Pasal 14
1. Sidang Pleno adalah sidang yang dihadiriolehseluruhpeserta MUBES HIMKI FKIP UNLAM sebagai Forum pengambilan keputusan akhir yang bersifatterbuka
2. Sidang komisi adalah sidang yang dihadiriolehanggota-anggotakomisidanbersifattertutup.
BAB VII
Tata Cara Berbicara
Pasal 15
1. Peserta Sidang yang akan berbicara meminta ijin terlebih dahulu kepada pimpinan sidang
2. Peserta Sidang yang belum meminta ijin sebagaimana yang dimaksudkan pada pasal 16 ayat 1 tidak boleh berbicara, kecuali apabila menurut Pimpinan Sidang ada alasan yang dapat diterima
3. Peserta tidak menggunakan kata-kata atau kalimat yang sifatnya menyinggung pribadi, harkat dan martabat seseorang
4. Peserta tidak menggunakan kata-kata yang kurang sopan dan mengganggu ketertiban atau menganjurkan perbuatan-perbuatan yang menentang tata tertib
5. Apabila peringatan Pimpinan Sidang tidak dipatuhi, maka Pimpinan Sidang dapat mengambil keputusan untuk mengeluarkan yang bersangkutan untuk meninggalkan ruangan sidang atau memerintahkan panitia untuk mengeluarkan.
6. Peserta mengakhiri pembicaraan yang menyimpang dari materi ketika mendapat teguran dari pimpinan sidang.
Pasal 16
Setiapwaktu, kapandan di poin manasaja, pesertaSidangdapatdiberikesempataninterupsiuntuk:
1. Memintapenjelasantentangdudukperkarasebenarnyatentangapa yang menjadimateripokokbahasanbaikkepadaPimpinanSidangmaupunkepadapeserta lain
2. Mengajukanusulprosedurmengenaihal yang sedangdibicarakan3. Mengajukan peninjauan kembali (PK) dengan catatan Peninjauan Kembali disetujui
oleh forum.
Pasal 17
1. Pimpinan Sidang berhak menunda Sidang apabila dianggap perlu2. Lamanya penundaan diatur oleh Pimpinan Sidang dengan memperhatikan situasi dan
kondisi dengan kesepakatan peserta.
Pasal 18
Penetapan-penetapan Sidang dilakukan dengan pengetukan palu sidang oleh Pimpinan Sidang.
Pasal 19
Pimpinan Sidang mengetuk palu untuk:
1. Membuka, menutup sidang dan memutuskan/menetapkan hasil sidang dengan 3 (tiga) kali ketukan
2. Skorsing dan mencabut skorsing dengan 2 (dua) kali ketukan3. Pengalihan Ketua Pimpinan Sidang dan kesepakatan setiap pembahasan dengan 1
(satu) kali ketukan4. Memberikan peringatan atau teguran dengan ketukan berulang kali.
BAB VIII
Quorum (Kesepakatan) dan Tata Cara Pengambilan Keputusan
Pasal 20
1. Sidang Pleno MUBES II FKIP UNLAM dinyatakan Quorum apabila dihadiri setengah plus 1 dari jumlah peserta yang terdaftar
2. Apabila hal tersebut pasal 20 ayat 1 tidak tercapai maka sidang dapat ditunda paling lama 1x10 menit
3. Apabila selama 2 (dua) kali penundaan seperti pasal 20 ayat 2 juga belum memenuhi Quorum maka sidang dapat dilaksanakan tanpa harus terpenuhi quorum dan dinyatakan sah.
Pasal 21
1. Pengambilan keputusan dimintakan secara musyawarah mufakat dan penuh rasa kekeluargaandan kebersamaan
2. Jika tidak tercapai mufakat maka sidang diskors maksimal 1x10 menit sesuai kesepakatan peserta sidang untuk dilakukan lobi
3. Jika lobi tidak tercapai maka keputusan dilakukan dengan Voting terbuka dengan pengambilan suara terbanyak
Pasal 22
Pengambilankeputusanberdasarkansuaraterbanyakdianggapsahapabila:
1. Dalampengambilankeputusanberdasarkansuaraterbanyakterdapatjumlahsuara yang seimbang (sama) makapemungutandiulanglagisampaimendapatkanselisihhasilsuara
2. Penyampaiansuaradilakukanolehpesertauntukmenyatakansikapsetuju, menolakatauabsteindenganberdiriuntuk Voting terbuka, danmenuliskandengankertasuntuk Voting tertutup
3. Pengambilankeputusandengansuaraterbanyakdilakukandenganmengadakanperhitungansuarasecaralangsung.
BAB X
LaporanPertanggungJawaban
Pengurus HIMKI FKIP UNLAM
Pasal 23
1. Laporanpertanggungjawabanpengurus HIMKI FKIP UNLAM dilaksanakanolehKetuaUmumatauPejabatSementara, dandidampingiolehwakil, sekretarisdanbendahara.
2. Laporanpertanggungjawabandisampaikandalamsidangpleno MUBES HIMKI FKIP UNLAM. Penilaianterhadaplaporanpertanggungjawabanpengurus HIMKI FKIP UNLAM disampaikanmelaluipandanganumumolehperwakilanmasing-masingangkatan
3. Pengurus HIMKI FKIP UNLAM mempunyaihakjawabnyaataspandanganumumsetiapdelegasi yang disampaikandalamsidangPleno MUBES HIMKI FKIP UNLAM. PenilaianakhirataslaporanpertanggungjawabanPengurus HIMKI FKIP UNLAM disampaikanmelaluipandanganakhirolehperwakilanmasing-masingdelegasidenganmemberikanwaktu 10 menitsebelumpembacaanpandanganakhirolehperwakilanmasing-masingdelegasikepadasetiapdelegasi.
Pasal 24
PengesahanataslaporanpertanggungjawabanPengurus HIMKI FKIP UNLAM dengankategori:
a. menerima, denganpenilaian:
1. Baiksekali2. baik3. cukup4. kurang
b. menolakdanmeminta HIMKI FKIP UNLAM untukmemperbaikikembali LPJ yang telahdisampaikansesuaidenganbatasanwaktu yang telahdisepakatidanditetapkandalam MUBES HIMKI FKIP UNLAM.
BAB X
Risalah
Pasal 25
Setiap MUBES HIMKI FKIP UNLAM harusdibuatkanrisalah, yakniberupalaporanjalannyasidangsecaratertulis yang berisi:
1. Hari, tanggaldanwaktudilaksanakansidang2. Tempatacarasidang3. PimpinanSidang.
BAB XI
KetentuanPenutup
Pasal 26
Segalasesuatu yang belumdiaturdalamperaturantatatertibiniakandiaturdandiputuskanolehpesertasidang.
Peraturan tata tertib ini berlaku sejak tanggal diputuskan.
Ditetapkan di : Banjarmasin
Pada Tanggal :
Pukul : WITA
MUSYAWARAH BESAR HIMKI
FKIP UNLAM
2011
Pimpinan Sidang Sementara
Pimpinan Sidang I
()
Pimpinan Sidang II