draft start lakip 2014 (koreksi) 22 april2015.pdf

36
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 1 BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka terselenggaranya good governance diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur, dan sah sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel merupakan harapan semua pihak. Berkenan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Sejalan dengan pelaksanaan Undang - undang Nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, maka diterbitkan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam salah satu pasal dalam undang-undang tersebut menyatakan bahwa azas-azas umum penyelenggaraan negara meliputi kepastian hukum, azas tertib penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan, azas proporsionalitas dan profesionalitas serta akuntabilitas. Azas akuntabilitas adalah setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara Negara harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Upload: iswarno-sinwan

Post on 11-Nov-2015

22 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 1

    BAB. I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Dalam rangka terselenggaranya good governance diperlukan

    pengembangan dan penerapan sistem pertanggung jawaban yang

    tepat, jelas, terukur, dan sah sehingga penyelenggaraan pemerintahan

    dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil

    guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi

    dan nepotisme.

    Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel

    merupakan harapan semua pihak. Berkenan harapan tersebut

    diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban

    yang tepat, jelas, terukur legitimate sehingga penyelenggaraan

    pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya

    guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari

    korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Sejalan dengan pelaksanaan

    Undang - undang Nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggaran

    negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, maka

    diterbitkan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

    Instansi Pemerintah. Dalam salah satu pasal dalam undang-undang

    tersebut menyatakan bahwa azas-azas umum penyelenggaraan negara

    meliputi kepastian hukum, azas tertib penyelenggaraan negara, azas

    kepentingan umum, azas keterbukaan, azas proporsionalitas dan

    profesionalitas serta akuntabilitas. Azas akuntabilitas adalah setiap

    kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara Negara harus

    dipertanggung jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai

    pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan

    peraturan perundang-undangan yang berlaku.

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2

    Sehubungan dengan hal tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten

    Kepahiang diwajibkan untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja

    Instansi Pemerintah (LAKIP). Penyusunan LAKIP Dinas Kesehatan

    Kabupaten Kepahiang Tahun 2014 yang dimaksudkan sebagai

    perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan

    dari pencapaian kinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator

    kinerja dan sasaran dengan target yang telah ditetapkan.

    Berdasarkan Perda Nomor 05 Tahun 2008 tentang Dinas Daerah

    dilingkungan Pemerintah Kabupaten Kepahiang. Dinas Kesehatan

    Kabupaten Kepahiang yang telah ditetapkan dengan Keputusan Bupati

    Kepahiang Nomor 30 tahun 2008 sebagai revisi Keputusan Bupati

    Kepahiang nomor 312 tahun 2007. Dengan Tugas pokok Dinas

    Kesehatan adalah melaksanakan kewenangan desentralisasi dan

    dekonsentrasi di bidang kesehatan, sedangkan Fungsi Dinas Kesehatan

    adalah :

    1. Menyusun kebijakan teknis di bidang kesehatan.

    2. Memberikan perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum lintas

    kabupaten / kota di bidang kesehatan.

    3. Pembinaan teknis di bidang kesehatan.

    4. Pembinaan unit pelaksana teknis dinas kesehatan.

    5. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas kesehatan.

    B. Tujuan :

    1. Menjadi media pertanggung jawaban tertulis atas penyelenggaraan

    pemerintah yang baik (good governance) dalam menjalankan tugas

    pokok dan fungsi.

    2. Membantu penyusunan sistem pengukuran dan evaluasi kinerja

    instansi pemerintah sebagai bagian tak terpisahkan dari sistem

    akuntabilitas kinerja instansi pemerintah secara keseluruhan.

    3. Menilai atau melihat keberhasilan dan kegagalan serta kendala

    yang dijumpai didalam pencapaian hasil realisasi sehingga dapat

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 3

    dicari pemecahan masalahnya guna perbaikan pelaksanaan

    program atau kegiatan Dinas Kesehatan ditahun mendatang.

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 4

    BAB. II GAMBARAN UMUM

    A. Letak Geografi

    Berdasarkan letak geografi Kabupaten Kepahiang berada pada

    dataran tinggi pegunungan Bukit Barisan, dengan ketinggian antara

    350 m sampai dengan lebih dari 1.200 m diatas permukaan laut (dpl).

    Kondisi tersebut menunjukan bahwa Kabupaten Kepahiang tergolong

    daerah agraris yang banyak menghasilkan berbagai produk hasil bumi

    berupa hasil pertanian dalam arti luas, sumberdaya air dan mineral.

    Kabupaten Kepahiang dengan luas wilayah 66.480 Ha, yang

    meliputi :

    Kecamatan Kepahiang : 7,192 Ha (11% dari total

    keseluruhan luas wilayah Kabupaten

    Kepahiang).

    Kecamatan Ujan Mas : 9,308 Ha (14 % dari total

    keseluruhan luas wilayah Kabupaten

    Kepahiang).

    Kecamatan Merigi : 2,418 Ha (4 % dari total

    keseluruhan luas wilayah Kabupaten

    Kepahiang).

    Kecamatan Kabawetan : 6,331 Ha (10 % dari total

    keseluruhan luas wilayah Kabupaten

    Kepahiang).

    Kecamatan Seberang Musi : 7,665 Ha (12 % dari total

    keseluruhan luas wilayah Kabupaten

    Kepahiang).

    Kecamatan Tebat Karai : 7,688 Ha (12 % dari total

    keseluruhan luas wilayah Kabupaten

    Kepahiang).

    Kecamatan Bermani Ilir : 16,391 Ha (25 % dari total

    keseluruhan luas wilayah Kabupaten

    Kepahiang).

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 5

    Kecamatan Muara Kemumu : 9,507 Ha (14 % dari total

    keseluruhan luas wilayah Kabupaten

    Kepahiang).

    dan secara geografis terletak antara 101o 0129 bujur timur dan

    02o4307 sampai dengan 03o4648 Lintang selatan. Sebagaimana

    daerah-daerah lain di Indonesia, Kabupaten Kepahiang juga beriklim

    tropis dengan curah hujan rata-rata 233,5 mm/bl dengan jumlah bulan

    kering selama 3 bulan, bulan basah 9 bulan, kelembaban nisbi rata-rata

    85,21% dan suhu harian rata-rata 23,87oC dan suhu minimum 19,65oC.

    Dan terdiri dari kawasan budi daya seluas 48.177,69 Ha dan kawasan

    hutan seluas 18.322,31 Ha kawasan hutan terdiri dari :

    Cagar alam (Pagar gunung) seluas 3,20 Ha.

    Taman Wisata Alam (Bukit Kaba) seluas 8.515 Ha.

    Hutan Lindung seluas 9.804,11 Ha yang meliputi :

    a. Hutan lindung Bukit Daun seluas 8.045 Ha.

    b. Hutan lindung Konak seluas 11,11 Ha.

    c. Hutan lindung Rimbo Donok seluas 433 Ha.

    d. Hutan lindung Bukit Balai Rejang seluas 1.315 Ha.

    Kondisi Geomorfologi Kabupaten Kepahiang terdiri dari:

    Berbukit seluas : 19.030 Ha (28,20%).

    Bergelombang sampai berbukit seluas : 27.065 Ha (40,70%).

    Datar sampai bergelombang : 20.405 Ha (31,10%).

    Kabupaten Kepahiang mempunyai batas wilayah sebagai berikut :

    Utara berbatasan dengan Kec. Curup, Kecamatan Sindang Kelingi

    dan Kecamatan Padang Ulak Tanding Kabupaten Rejang Lebong.

    Timur berbatasan dengan Kecamatan Ulu Musi Kabupaten Lahat

    Provinsi Sumatera Selatan.

    Selatan berbatasan dengan Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten

    Bengkulu Tengah.

    Barat berbatasan dengan Kecamatan Pagar Jati Kabupaten Bengkulu

    Tengah dan Kecamatan Bermani Ulu Kabupaten Rejang lebong.

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 6

    Kabupaten Kepahiang telah megalami pemekaran wilayah dimana

    hingga saat ini memiliki 8 Kecamatan dan 9 Kelurahan dengan 112

    Desa. Sebagaimana dalam tabel berikut ini :

    Tabel 2.1. Desa dan Kelurahan Per Kecamatan di Kabupaten KepahiangTahun 2014

    No Kecamatan

    Kepahiang Ujan Mas Bermani Ilir Tebat Karai

    1. Tebat Monok Daspetah Kembang Seri Tertik

    2. Kelilik Ujan Mas Bawah Pagar Agung Taba Air Pauh

    3. Imigrasi Permu Ujan Mas Atas Talang Pito Penanjung Panjang

    4. Permu Suro Lembak Talang Sawah Peraduan Binjai

    5. Kel. Pasar Ujung Suro Ilir Kota Agung Talang Karet

    6. Karang Endah Suro Muncar Embong Ijuk Tebat Karai

    7. Weskust Suro Baru Limbur Lama Taba Sating

    8. Kampung Bogor Pekalongan Cinto Mandi Nanti Agung

    9. Kel. Pensiunan Pungguk Meranti Keban Agung Karang Tengah

    10 Kel. Pasar Kepahiang Bumi sari Gunung Agung Tapak Gedung

    11. Kel. Dusun Kepahiang Cugung Lalang Embong Sido Tebing Penyamun

    12. Kuto Rejo Suro Bali Taba Baru Sinar Gunung

    13. Karang Anyar Tanjung Alam Batu belarik Taba Saling

    14. Taba Tebelet Pungguk Beringang Bukit Menyan Penanjung panjang atas

    15. Pelangkian Meranti Jaya Sosokan Cinto

    Mandi

    16. Kelobak Air Hitam Muara Langkap

    17. Pagar Gunung Daspetah II Air Raman

    18. Suka Merindu

    Langgar Jaya

    19 Bogor Baru Cinta Mandi Baru

    20 Permu Bawah

    21 Kel.Kamp. Pansiunan

    22 Kel.Pasar Sijantung

    23 Kel. Padang Lekat

    No Kecamatan

    Merigi Kabawetan Seberang Musi Muara Kemumu

    1. Lubuk Penyamun Suka Sari Benuang Galing Limbur baru

    2. Bukit Barisan Bukit Sari Air Selimang Batu Kalung

    3. Kel. Durian Depun Tangsi Duren Tebat Laut Sosokan Baru

    4. Pulo Geto Kel. Tangsi Baru Taba Padang Sosokan Taba

    5. Taba Mulan Pematang Donok Lubuk Sahung Batu Bandung

    6. Simpang Kota Bingin Babakan Bogor Temdak Talang Tige

    7. Batu Ampar Barat Wetan Kandang Renah Kurung

    8. Pulo Geto Baru Air Sempiang Cirebon Baru Warung pojok

    9. Tugu Rejo Talang Gelompok Pematang Danau Air Les

    10. Bandung Baru Air Pesi Air Punggur

    11. Sido Makmur Bayung Damar Kencana

    12. Sumber Sari Talang Babatan Warung Pojok

    13. Mekar Sari Sungai Jerni

    14. Sido Rejo

    15 Bandung Jaya

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 7

    B. Kependudukan

    Berdasarkan data BPS Kepahiang 2014 Jumlah Penduduk

    sementara Kabupaten Kepahiang sebesar 131.016 jiwa, Kecamatan

    Kepahiang merupakan jumlah penduduk yang tertinggi yaitu 43.063

    jiwa dan Kecamatan Seberang Musi yang terendah jumlah penduduk

    6.530 jiwa.

    Tabel 2.2 Kependudukan Kabupaten Kepahiang Menurut Kecamatan Tahun 2014

    No Kecamatan LUAS

    WILAYAH (Km)

    Jumlah Penduduk (jiwa)

    Kepadatan (jiwa/Km)

    1 Kepahiang 71.92 43,063 598.76

    2 Ujan Mas 93.08 19,801 212.73

    3 Merigi 24.18 10,695 442.31

    4 Kabawetan 63.31 11,194 176.81

    5 Seberang Musi 76.65 6,530 85.19

    6 Tebat Karai 76.88 13,261 172.49

    7 Bermani Ilir 163.91 13,866 84.6

    8 Muara Kemumu 95.07 12,606 132.6

    Jumlah 665 131,016 197 Sumber : data BPS Kab. Kepahiang 2014

    C. Sarana Kesehatan

    Sarana dan Prasarana di Kabupaten Dinas Kepahiang sudah

    mengalami kemajuan yang cukup baik dimana hingga saat ini terdapat

    RSUD 1 Unit , 14 Puskesmas, 2 Pukesmas Perawatan. Pada tahun ini

    dibangun 2 (dua) Polindes yaitu Desa Air Pesih dan Desa Langgar Jaya.

    Adapun sarana dan prasarana tersebut sebagaimana tercantum dalam

    tabel berikut ini :

    Tabel 2.3 Sarana dan Prasarana Kesehatan Kabupaten Kepahiang Tahun 2014

    No Sarana dan Prasarana

    Tah

    un

    201

    0

    Tah

    un

    201

    1

    Tah

    un

    201

    2

    Tah

    un

    201

    3

    Tah

    un

    201

    4

    1 RSUD 1 1 1 1 1

    2 Puskesmas Non Perawatan 12 12 12 12 12

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 8

    3 Puskesmas Perawatan 2 2 2 2 2

    4 Puskesmas Pembantu 31 32 31 31 31

    5 Puskesmas Keliling 16 16 17 17 17

    6 Poskesdes / Polindes 27 29 33 35 37

    7 Posyandu 108 111 112 113 119

    8 Toko Obat 4 4 4 5 3

    9 Apotek 7 4 5

    5 11

    10 Praktek Dokter 22 31 17 16 18

    11 Praktek Bidan 13 17 31 38 40

    12 Balai Pengobatan 3 3 1 1 1

    13 WOD 0 9 0 1 1

    14 Klinik Pel. Medis Dasar 1 1 1 1 3

    15 Klinik Bersalin 0 0 0 1 1

    16 Operasional Roda Dua 107 107 107 107 107

    17

    Rumdin Dokter, Perawat dan Bidan 9/24 9/24 9/24 9/24 9/24

    18 Puskesmas Poned 4 4 4 4 4

    D. Jumlah Tenaga Kesehatan

    Dalam upaya mendukung tugas pokok dan fungsi tersebut Dinas

    Kesehatan Kabupaten Kepahiang memiliki tenaga Kesehatan sebanyak

    537 terdiri dari PNS 405 Orang, PTT 132 Orang dengan rincian

    tercantum pada tabel berikut :

    Tabel 2.4 Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Pendidikan di Jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang Tahun 2014

    NO. JENIS TENAGA JUMLAH

    PNS PTT I. MEDIS

    1 Dokter Spesialis 0 0 2 Dokter Umum 9 8 3 Dokter Gigi 1 3

    II. KEPERAWATAN 1 Nurse 0 0 2 Sarjana Keperawatan 33 2 3 D IV Keperawatan 0 0 4 D IV Kebidanan 12 1 5 DIII Anastesi 0 0 6 DIII Keperawatan 80 16

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 9

    7 DIII Kebidanan 60 79 8 DIII Kesehatan Gigi 4 0 9 DIII Analis 9 0

    10 D I Kebidanan 27 0 11 SPK 18 4 12 SPRG 2 0 13 SPR 1 0 14 SPPM 1 0

    III. KESEHATAN

    MASYARAKAT

    1 S2 Kesmas 6 0 2 SKM 99 0 3 DIII Kesling 5 0 4 SPPH 0 0 5 Psikologi 0 0

    IV. KEFARMASIAN

    1 Apoteker 0 0 2 DIII Farmasi 3 0 3 DI Farmasi 0 0 4 SMF 4 0

    V. GIZI 1 DIII Gizi 12 0 2 DI Gizi 2 0 4 SPAG 0 0

    VI. KETERAPIAN FISIK 1 DIII Fisioterapi 1 0

    VII. KETEKNISAN MEDIS 1 DIII Elektromedik 1 0 2 DIII Radio Grafer 0 0 3 SMAK 0 0

    VII NON MEDIS 1 S2 MM 1 0 2 S1 Ekonomi 2 0 3 DIII Akutansi 1 0 4 SMA 7 13 5 SM K / STM 2 2 6 Pekarya 0 0 7 SMP 2 2 8 SD 0 2

    Jumlah 405 132

    E. Komposisi Tenaga

    Dilihat dari komposisi tenaga kesehatan di lingkungan Dinas

    Kesehatan Kabupaten Kepahiang sebanyak 64 orang dengan 36 Laki-

    laki dan 28 perempuan dengan rincian sebagai berikut :

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 10

    Tabel 2.5 Komposisi Tenaga Kesehatan

    Menurut Pendidikan di Dinas Kesehatan Kepahiang 2014

    NO. JENIS TENAGA

    JUMLAH

    L P

    1 Magister Kesehatan 3 2

    2 Dokter Umum 1 0

    3 Sarjana Kesehatan Masyarakat 17 21

    4 Sarjana Keperawatan 1 0

    5 D3 Perawat 5 1

    6 D4 Bidan 0 1

    7 D3 Gizi 1 1

    8 D3 Kimia 1 0

    9 D3 Keteknisan Medis 1 0

    10 D3 Analis 1 0

    11 SPK 1 0

    12 S1 Ekonomi 2 1

    13 D3 Akuntansi 1 0

    14 SMA 1 1

    Jumlah 36 28

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 11

    BAB. III PERENCANAAN STRATEGIS

    A. Visi dan Misi

    Untuk mewujudkan Indonesia Sehat 2015 Dinas Kesehatan

    mempunyai Visi yaitu :

    MASYARAKAT KEPAHIANG SEHAT MANDIRI DAN BERKEADILAN

    Dalam rangka mewujudkan visi Masyarakat Kepahiang Sehat Mandiri

    dan Berkeadilan tersebut maka misi Dinas Kesehatan Kabupaten

    Kepahiang adalah sebagai berikut :

    1. Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Kepahiang Melalui

    Pemberdayaan Masyarakat, Termasuk Swasta dan Masyarakat

    Madani.

    2. Melindungi Kesehatan Masyarakat Kepahiang dengan Menjamin

    Tersedianya Upaya Kesehatan yang, merata, Bermutu dan

    Berkeadilan.

    3. Menjamin Ketersediaan dan Pemerataan Sumber Daya Kesehatan

    dan Meningkatkan pelayanan kesehatan bermutu, merata dan

    terjangkau.

    4. Menciptakan Tata Kelola Kepemerintahan yang baik.

    B. Tujuan

    Dalam mencapai Visi dan Misi yang telah ditetapkan perlu

    dirumuskan kedalam bentuk yang lebih terarah dan operasional, yaitu

    penetapan tujuan organisasi. Tujuan merupakan penjabaran atau

    implementasi dari pernyataan misi yang merupakan hasil yang ingin

    dicapai dalam kurun waktu atau satu sampai lima tahun.

    Dengan berakhirnya masa pelaksanaan tahun anggaran 2014

    berarti Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang telah menyelesaikan

    implementasi dari salah satu bagian dari renstra Dinas Kesehatan

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 12

    Kabupaten Kepahiang 2010-2015 dan rencana kerja tahun 2014. Sesuai

    dengan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas kinerja

    Instansi Pemerintah (LAKIP), maka Dinas Kesehatan Kabupaten

    Kepahiang perlu menyusun Lakip Dinas Kesehatan Kabupaten

    Kepahiang tahun 2014.

    Lakip ini pada dasarnya berisikan informasi mengenai rencana

    kerja dan capaian kerja tahun 2014 yang bertujuan untuk menilai atau

    melihat keberhasilan dan kegagalan serta kendala didalam pencapaian

    hasil realisasi sehingga dapat dicari pemecahan masalah guna

    perbaikan pelaksanaan program atau kegiatan Dinas Kesehatan

    ditahun mendatang.

    Tujuan Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang adalah :

    Terselenggaranya Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Kepahiang

    Secara Berhasil Guna dan Berdaya Guna dalam Rangka Mencapai

    Derajat Kesehatan Masyarakat Yang Setinggi-Tingginya.

    C. Sasaran

    1. Meningkatkan kualitas lingkungan.

    2. Terciptanya keberdayaan individu, keluarga dan masyarakat dalam

    bidang kesehatan.

    3. Tersedia dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar di

    Puskesmas.

    4. Meningkatkan derajat gizi masyarakat.

    5. Tersedianya tenaga, pembiayaan dan perbekalan kesehatan yang

    memadai.

    D. Data Umum Organisasi

    1. Struktur Organisasi

    Berdasarkan Peraturan Daerah kabupaten Kepahiang Nomor 5

    Tahun 2008 tentang struktur Organisasi Dinas Kesehatan. Struktur

    organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang terdiri dari

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 13

    seorang kepala dinas yang membawahi sekretariat dan empat

    kepala bidang, Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) dan Kelompok

    jabatan Fungsional. Sekretariat membawahi 3 Subbbagian, dan

    masing-masing Bidang membawahi tiga seksi.

    a) Sekretariat

    Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris dan membawahi 3

    subbagian yaitu Subbagian Umum dan Perlengkapan,

    Subbagian Kepegawaian, dan Subbagian Keuangan dan

    Verifikasi, yang masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala

    Subbagian.

    b) Bidang Bina Program dan Akreditasi

    Bidang ini dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dan

    membawahi 3 seksi, yaitu Seksi Perencanaan, Seksi Data dan

    Informasi, dan Seksi Akreditasi dan Evaluasi, yang masing-

    masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.

    c) Bidang Pelayanan Kesehatan dan Farmasi

    Bidang ini dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dan

    membawahi 3 seksi, yaitu Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar

    dan Jaminan Kesehatan, Seksi Pelayanan Rujukan dan

    Laboratorium, dan Seksi Pelayanan Farmasi dan Perbekalan

    Kesehatan, yang masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala

    Seksi.

    d) Bidang Bina Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

    Lingkungan

    Bidang ini dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dan

    membawahi 3 seksi, yaitu Seksi Pengamatan dan Pencegahan

    Penyakit, Seksi Pengendalian Penyakit, dn Seksi Penyehatan

    Lingkungan, yang masing-masing dipimpin oleh seorang

    Kepala Seksi.

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 14

    KEPALA DINAS

    KESEHATAN

    KELOMPOK

    FUNGSIONAL SEKRETARIAT

    SUB. BAGIAN

    KEPEGAWAIAN

    SUB. BAGIAN UMUM DAN

    PERLENGKAPAN

    SEKSI AKREDITASI & EVALUASI

    BIDANG BINA PELAYANAN KESEHATAN

    DAN FARMASI

    SEKSI PELAYANAN KESEHATAN

    DASAR & JAMINAN

    KESEHATAN

    SEKSI SEKSI PELAYANAN RUJUKAN

    DAN LABORATORIUM

    SEKSI PELAYANAN FARMASI & PERBEKALAN

    KESEHATAN

    UPTD

    GD. FARMASI

    BIDANG BINA PENGENDALIAN PENYAKIT & PENYEHATAN LINGKUNGAN

    BIDANG BINA

    KESEHATAN MASYARAKAT

    SEKSI PENGAMATAN &

    PENCEGAHAN PENYAKIT

    SEKSI

    PROMKES & UKBM

    SEKSI PENGENDALIAN PENYAKIT

    SEKSI GIZI MASYARAKAT

    SEKSI PENYEHATAN LINGKUNGAN

    SEKSI

    KESEHATAN IBU & ANAK

    SUB. BAGIAN

    KEUANGAN DAN VERIVIKASI

    SEKSI DATA DAN INFORMASI

    BIDANG BINA PROGRAM & AKREDITAS

    SEKSI PERENCANAAN

    LABORATORIUM

    PUSKESMAS

    e) Bidang Bina Kesehatan Masyarakat

    Bidang ini dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dan

    membawahi 3 seksi, yaitu Seksi Promkes dan UKBM, Seksi Gizi

    Masyarakat, dan Seksi Kesehatan Ibu Anak dan KB, yang

    masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.

    f) Kelompok Jabatan Fungsional

    g) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

    UPTD ada 3 jenis, yaitu Puskesmas, Gudang Farmasi, dan

    Laboratorium Kesehatan Daerah. Ketiga UPTD tersebut

    masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala.

    Bagan 3.1 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kepahiang

    Berdasarkan Perda No. 5 Tahun 2008

    (BERDASARKAN PERDA KAB. KEPAHIANG NO. 5 TAHUN 2008)

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 15

    E. Program dan Kegiatan

    1. Program dan Kegiatan 2014

    Setiap sasaran Dinas Kesehatan dijabarkan lebih lanjut kedalam

    sejumlah program. Pada masing-masing program terkumpul

    sejumlah kegiatan yang memiliki kesamaan perspektif program.

    Maka kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari suatu

    program sebagai arah dari pencapaian tujuan dan sasaran strategi

    yang memberikan konstribusi bagi pencapaian visi dan misi Dinas

    Kesahatan. Program dan kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten

    Kepahiang untuk 2014 sebagai berikut :

    a. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

    Program ini ditujukan untuk memberdayakan individu, keluarga,

    dan masyarakat agar mampu menumbuhkan prilaku hidup sehat

    dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat.

    Kegiatan Pokok yang dilaksanakan meliputi :

    1) Pengembangan Media Promosi Kesehatan dan teknologi

    Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE).

    Kegiatan tahun 2014 yaitu Pengembangan Media Promosi dan

    Informasi Sadar Hidup Sehat serta Penyuluhan Masyarakat

    Pola Hidup Sehat yang berasal dari dana APBD Kabupaten

    Kepahiang.

    2) Pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat,

    seperti: Posyandu, Polindes dan sebagainya.

    3) Peningkatan Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.

    Kegiatan tahun 2014 yang dilakukan yaitu peningkatan

    pendidikan tenaga penyuluh kesehatan, kader posyandu,

    monitoring, evaluasi dan pelaporan.

    b. Program Lingkungan Sehat

    Tujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih

    sehat melalui pengembangan sistem kesehatan kewilayahan

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 16

    untuk menggerakan pembangunan lintas sektor berwawasan

    kesehatan.

    Kegiatan Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat

    meliputi :

    1) Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar.

    2) Pemeliharaan dan Pengawasan kualitas lingkungan.

    3) Pengendalian wilayah sehat.

    4) Pengembangan wilayah sehat.

    c. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

    Tujuan meningkatkan jumlah, pemerataan dan kualitas pelayanan

    kesehatan melalui puskesmas dan jaringan meliputi Pustu,

    Pusling dan Bidan Desa.

    Kegiatan meliputi :

    1) Pelayanan kesehatan penduduk miskin di Puskesmas dan

    jaringannya.

    2) Peningkatan Kesehatan Masyarakat.

    3) Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah

    kesehatan.

    4) Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan.

    5) Monitoring, evaluasi dan pelaporan aset.

    6) Pemilihan tenaga kesehatan teladan.

    7) Pelayanan kesehatan nasional (JKN)

    d. Program Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan

    prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan jaringannya.

    Kegiatan meliputi :

    1) Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas.

    2) Peningkatan puskesmas menjadi puskesmas rawat inap.

    3) Pembangunan Polindes/Poskesdes.

    4) Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas.

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 17

    e. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

    Tujuan Menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan

    akibat penyakit menular dan tidak menular.

    Kegiatan yang dilakukan :

    1) Penyemprotan/fogging sarang nyamuk.

    2) Pengadaan vaksin penyakit menular.

    3) Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah.

    4) Pelayanan Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular.

    5) Pencegahan penularan penyakit endemik/epidemi.

    6) Peningkatan Imunisasi.

    7) Peningkatan surveilens epidemiologi dan penanggulangan

    wabah.

    f. Program Perbaikan Gizi masyarakat

    Tujuan meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya

    meningkatkan status gizi masyarakat terutama pada ibu hamil,

    bayi dan anak balita.

    Kegiatan yang dilakukan :

    1) Pemberian tambahan makanan dan vitamin.

    2) Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi,

    gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A,

    dan kekurangan zat gizi mikro lainya.

    3) Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar

    gizi.

    4) Penanggulangan gizi lebih.

    g. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

    Tujuan untuk menjamin ketersedian, pemerataan, mutu

    keterjangkauan obat dan perbekalan kesehatan termasuk obat

    tradisional, perbekalan kesehatan rumah tangga dan kosmetika.

    Kegiatan yang dilakukan :

    1) Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan.

    2) Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan.

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 18

    3) Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah

    sakit.

    4) Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan.

    5) Surveilans pelacakan kasus jiwa baru.

    6) Rehabilitasi gedung instalasi farmasi kesehatan.

    7) Penyediaan sarana dan prasarana instalasi farmasi.

    h. Program Pengawasan Obat dan Makanan

    Tujuan untuk menjamin terpenuhinya persyaratan mutu,

    keamanan dan kemanfaatan/khasiat produk terapeutik/obat,

    perbekalan kesehatan rumah tangga, obat tradisional, kosmetika,

    produk komplemen dan produk pangan dalam rangka

    perlindungan konsumen/masyarakat.

    Kegiatan yang dilakukan : Peningkatan pengawasan keamanan

    pangan dan bahan berbahaya yaitu pengawasan dan

    pengendalian keamanan dan kesehatan makanan hasil IRTP.

    i. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

    Kegiatan : Pelatihan dan pendidikan perawatan anak balita

    j. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia (Lansia)

    Kegiatan : Pelayanan pemeliharaan kesehatan.

    k. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

    Kegiatan : Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dari keluarga

    kurang mampu.

    l. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

    Kegiatan meliputi :

    1) Penyusunan standar pelayanan kesehatan.

    2) Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayan

    kesehatan.

    3) Penyusunan standard anlisis belanja pelayanan kesehatan.

    4) Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 19

    m. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

    Kinerja Keuangan.

    Kegiatan meliputi :

    1) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi

    kinerja SKPD.

    2) Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran.

    3) Penyusunan pelaporan dan perencanaan program.

    4) Penyusunan rencana strategis.

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 20

    BAB. IV PENGUKURAN DAN EVALUASI KINERJA

    A. Indikator Kinerja Tahun 2014

    Pengukuran kinerja digunakan untuk penilaian atas keberhasilan/

    kegagalan pelaksanaan kegiatan/program/kebijaksanaan sesuai dengan

    sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi

    dan visi instansi pemerintah. Pengukuran kinerja mencakup penetapan

    indikator kinerja dan capaian indikator kinerja.

    Rencana kinerja merupakan penjabaran lebih lanjut dari rencana

    strategi. Rencana kinerja memuat sasaran yang ditetapkan pada tahun

    tertentu, indikator keberhasilannya dan target yang ingin dicapai serta

    kegiatan-kegiatan operasional yang akan dilaksanakan untuk mencapai

    sasaran-sasaran tersebut.

    Adapun anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang untuk kurun

    waktu 2010- 2014 adalah sebagai berikut :

    Tabel 4.1 APBD Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang Tahun 2010 s/d 2014

    No Tahun Target Realisasi Daya serap

    1 2010 11.391.677.127 10.764.270.419 94.50%

    2 2011 10.094.349.238 9.550.048.421 94.61%

    3 2012 3.142.055.443 3.016.417.106 96,00%

    4 2013 5.979.147.393 5.442.219.000 91,02%

    5 2014 11.437.642.935 9.009.050.908 78.77%

    Pengalokasian dana bersumber dari pemerintah daerah yang dikelola oleh

    sektor kesehatan sampai saat ini belum begitu efektif. Dana pemerintah

    daerah dialokasikan pada upaya kuratif. Upaya promotif dan preventif

    dengan rincian sebagai berikut :

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 21

    Tabel 4.2 Sumber Dana Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang tahun 2014

    No. SUMBER DANA/PROGRAM ALOKASI REALISASI DAYA SERAP

    (%)

    APBD

    1 Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp.1.343.687.485.- Rp. 1.255.688.879.- 93.45

    2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

    Rp. 775.593.000.- Rp. 768.408.500.- 99.07

    3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.

    Rp. 122.148.000.- Rp. 92.276.400.- 76.64

    4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

    Rp. 263.507.700.- Rp. 257.385.200.- 97.68

    5 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

    Rp. 235.185.600.- Rp. 230.805.600.- 98.14

    6 Program Upaya Kesehatan Masyarakat

    Rp.6.537.435.400.- Rp.4.266.719.729.- 65.27

    7 Program Pengawasan Obat Makanan Rp. 42.000.000.- Rp. 39.034.000.- 92.94

    8 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

    Rp. 221.264.700.- Rp. 221.264.700.- 100.00

    9 Program Perbaikkan Gizi Masyarakat

    Rp. 563.325.000.- Rp. 563.325.000.- 100.00

    10 Program Pengembangan Lingkungan Sehat

    Rp. 94.457.000.- Rp. 94.457.000.- 100.00

    11 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

    Rp. 451.347.350.- Rp. 444.712.600.- 98.53

    12 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

    Rp. 421.673.300.- Rp. 420.193.300.- 99.65

    13

    Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikkan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya

    Rp. 125.118.400.- Rp. 110.180.000.- 88.06

    14 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Balita

    Rp. 73.400.000.- Rp. 73.400.000.- 100.00

    15 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia

    Rp. 50.000.000.- Rp. 50.000.000.- 100.00

    16 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

    Rp. 117.500.000.- Rp. 116.200.000.- 98.89

    JUMLAH Rp.11.437.642.935.- Rp. 9.009.050.908.- 78.77

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 22

    BAB. V AKUNTABILITAS KINERJA

    A. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

    1. Rumah Tangga Sehat

    Rumah tangga yang diperiksa pada tahun 2014 sebanyak 8.523

    unit, Rumah tangga sehat 7.278 unit dengan cakupan 85,4%.

    Data ini tidak berbeda dengan Cakupan Rumah Tangga tahun

    2013 sebesar 85,4 %.

    Grafik 5.1. Cakupan Rumah Tangga

    2. Bayi yang diberi ASI Ekslusif

    Pada tahun 2014 terdata 2.300 bayi, dimana pemberian ASI

    Eklusif pada bayi 0 6 bulan berjumlah 1.831 bayi (79.61%), yang

    tidak Eklusif 469 bayi (20,39%). Terjadi penurunan bila di

    bandingkan Tahun 2013 Bayi berumur 0 6 bulan yang mendapat

    ASI Ekslusif sebanyak 79,79%.

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 23

    Grafik 5.2. Cakupan BayiI Ekslusif

    3. Posyandu Aktif

    Posyandu di Kabupaten Kepahiang berjumlah 121 (Pratama,

    Madya, Purnama dan Mandiri), Posyandu Aktif sebanyak 43

    (35,54%) (Purnama dan Mandiri), terjadi penurunan karena

    perobahan data cakupan yang di katakan Posyandu aktif.

    Grafik 5.3. Cakupan Posyandu Aktif

    B. Program Lingkungan Sehat

    1. Tempat Pengolahan Makanan

    Pada tahun 2014 jumlah Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)

    menurut status higiene sanitasi berjumlah 452 yang memenuhi

    syarat 205 (45,35%) yang tidak memenuhi syarat 247 (54,65%).

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 24

    Grafik 5.4. Cakupan Tempat Pengolahan Makanan

    2. Tempat Umum

    Tempat - Tempat Umum yang terdata 176 tempat, TTU memenuhi

    Syarat Kesehatan 131 tempat, pencapaian 74,43%. Yang tidak 45

    (25.57%). Terjadi peningkatan data TTU, adapun TTU yang

    diperiksa yaitu Hotel, Pasar, Kolam Renang, Terminal, Salon dan

    tempat umum lainnya.

    Grafik 5.5. Cakupan Tempat-Tempat Umum yang Memenuhi Syarat Kesehatan

    C. Pogram Upaya Kesehatan Masyarakat

    1. Cakupan Ibu Hamil K4

    Kunjungan Ibu hamil yang melakukan pemeriksaan sebanyak

    Empat Kali (K 4) sebanyak 2.424 dengan pencapaian cakupan

    2014 sebanyak 80, 9 %.

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 25

    Grafik 5.6. Cakupan Ibu Hamil K4

    2. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

    Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan sebanyak 2.480 angka

    Pencapaian 86.8%, jumlah sasaran Ibu bersalin 2.857 orang,

    Grafik 5.7. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Nakes

    3. Kunjungan Neonatus

    Kunjungan Neonatus Tahun 2014 sebesar 2.516 dengan angka

    cakupan pencapaian sebesar 99,4%, mengalami penurunan secara

    persentase namun angka kunjungan mengalami peningkatan

    yang cukup tinggi.

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 26

    Grafik 5.8. Cakupan Kunjungan Neonatus

    4. Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) yang ditangani

    Bayi lahir hidup dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

    (kurang dari 2,5 Kg) pada tahun 2014 sebanyak 138 kasus. Data

    ini lebih rendah dibandingkan pada tahun 2013 sebesar 163 bayi

    yang BBLR dan semua kasus tersebut sudah mendapat pelayanan

    kesehatan semuanya.

    Grafik 5.9. Perbandingan Cakupan Bayi BBLR

    5. Kunjungan Bayi

    Jumlah Bayi pada tahun 2014 adalah 2.531 bayi, sedangkan jumlah

    kunjungan Bayi sebanyak 2.095, dengan angka cakupan sebesar

    82.8%.

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 27

    Grafik 5.10. Cakupan Kunjungan Bayi

    6. Ibu hamil resiko Tinggi (Resti)

    Bumil resiko tinggi tahun 2014 yang ditemukan 601 dan ditangani

    semua sehingga cakupan 100%. Pada Tahun 2013 Ibu Hamil

    resiko tinggi yang di temukan 1.098 terjadi peningkatan dari

    tahun 2012 yaitu 709 yang di tangani hanya 566 angka

    cakupannya 79,8%.

    Grafik 5.11. Cakupan Bumil Resti yang Ditangani

    7. Peserta KB Aktif

    Pasangan Usia Subur (PUS) tahun 2014 sebanyak 32.293 dengan

    Peserta KB Aktif 28.701 dengan Cakupan 88.9%

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 28

    Grafik 5.12. Cakupan Peserta KB Aktif

    D. Program Pelayanan Kesehatan

    1. Rawat Jalan dan Rawat Inap

    Kunjungan Rawat Jalan tahun 2014 sebanyak 52.331 orang

    (39.94%), Kunjungan Rawat Inap 3.339 orang (2.5%) dari 14

    puskemas, 1 RSUD dan 3 klinik.

    Grafik 5.13. Cakupan Rawat Jalan dan Rawat Inap

    2. Sarana Kesehatan dengan Kemampuan Gawat Darurat

    Pelayanan kesehatan di sarana pelayanan pemerintah dan swasta

    mampu melayani gawat darurat seperti penanganan luka,

    melayani pasien dalam kesadarannya menurun, untuk tindakan

    lebih lanjut di rujuk ke Rumah Sakit.

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 29

    Gafik 5.14. Cakupan Sarana Kesehatan dengan Kemampuan Gawat Darurat yang Dapat Diakses Masyarakat

    3. Jaminan Kesehatan Nasional, Jaminan Kesehastan Provinsi dan

    Jaminan Kesehatan Daerah

    Dengan telah diberlakukannya program Jaminan Kesehatan

    Nasional (JKN) sejak tahun 2014 tercatat sebanyak 50.785 peserta

    dengan rincian 7.005 PNS dan 43.751 orang peserta Jamkesmas.

    Sedangkan kepesertaan Jamkesprov tercatat 6.059 orang dan

    Jmakesda 9.807 orang.

    Grafik 5.15. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 30

    E. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

    1. Desa / Kelurahan UCI

    Kegiatan Imunisasi dilaksanakan di seluruh Puskesmas yang ada

    di Kabupaten Kepahiang (14 Puskesmas). UCI (Universal Child

    Immunization : Tercapainya imunisasi dasar secara lengkap pada

    bayi (0-11bulan), ibu hamil, WUS dan anak sekolah tingkat dasar.

    Dari 117 desa/kelurahan terdapat 96 (82,1%) desa/kelurahan UCI.

    Grafik 5.16. Cakupan Desa/Kelurahan UCI

    2. Desa/Kelurahan Mengalami KLB

    Terdapat 7 desa yang mengalami KLB Demam Berdarah Dengue

    dimana ditemukan 30 kasus penderita mengalami BDB, semua

    kasus telah diditangani sesuai dengan prosedur pelayanan

    kesehatan.

    Grafik 5.18. Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang Ditangani

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 31

    Tabel 5.1 Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB DBD yang Ditangani

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 32

    Grafik 5.20. Perbandingan Cakupan Balita dengan Pneumonia dan Balita Penderia Diare yang Ditangani

    5. Penderita Malaria

    Penderita malaria dari data tahun 2014 berjumlah 296 penderita

    suspek, dimana 1 kasus yang dilakukan pemeriksaan sediaan

    darah.

    Grafik 5.21. Perbandingan Cakupan Penderita Malaria Yang diobati

    F. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

    1. Balita Gizi Buruk

    Jumlah balita gizi buruk tahun 2014 tercatat 13 orang. Dimana

    data tahun 2012 terdapat 21 orang dan tahun 2013 ditemukan 13

    kasus. Balita Gizi Buruk semuanya diintervensi baik dengan

    memberikan PMT selama 120 hari, dan selalu diawasi

    pemantauan serta binaan oleh para petugas gizi. Dalam

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 33

    penanganan status gizi balita dipengaruhi oleh beberapa faktor

    yaitu : adanya penyakit penyerta yang diderita balita tersebut

    diantaranya TB Paru, kelainan syaraf motorik, pneumonia faktor

    sosek yang rendah, serta pendidikan dan pola asuh yang salah

    kebiasaan pantangan terhadap makanan.

    Grafik 5.22. Perbandingan Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan

    2. Anak Balita dapat Vitamin A

    Pemberian ratarata vitamin A pada balita bulan Februari dan

    Agustus di setiap Puskesmas dapat dilihat pada grafik dibawah

    ini. Angka pencapaian tertinggi yaitu terlihat pada Puskesmas

    Pasar Kepahiang dan Bukit Sari dengan pencapaian 100,0%

    sedangkan angka pencapaian terendah terlihat pada Puskesmas

    Keban Agung sebesar 69.80%.

    Grafik 5.23. Cakupan Anak Balita dapat Vitamin A

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 34

    3. Ibu Hamil dapat Fe

    Cakupan bumil dapat Fe 90 tahun 2014 terdapat 2.516 kunjungan

    persentase 83,95% terjadi peningkatan.

    Grafik 5.24. Perbandingan Cakupan Bumil Dapat Fe 90

    4. Balita yang Naik Berat Badan dan Balita BGM

    Pada tahun 2014 terdata 10.448 Balita, yang ditimbang berat badan

    7.649 Balita (73.2%) dan balita BGM 51 Balita (1.30%). Balita BGM

    mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013.

    Grafik 5.25. Cakupan Balita yang Naik Berat Badan dan Balita BGM

    G. Program Pobat dan Perbekalan Kesehatan

    Pelayanan Penyediaan Obat dan perbekelan kesehatan pada tahun

    2013, untuk ketersediaan obat Sesuai kebutuhan adalah 90%,

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 35

    pengadaan obat essensial 90%, pengadaan obat generik 95% dan

    penulisan resep obat generik 95%.

    Tabel 5.2. Indikator Kinerja Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan

    Jenis Pelayanan

    Indikator kinerja Tahun 2010

    Tahun 2011

    Tahun 2012

    Tahun 2013

    Tahun 2014

    Pelayanan penyediaan obat dan perbekalan

    a. % Ketersediaan obat sesuai kebutuhan

    82% 85% 90% 90%

    85%

    b. % Pengadaan obat essensial

    65% 95% 95% 90%

    90%

    c. % Pengadaan obat generic

    82% 95% 95% 95%

    100%

    d. % penulisan resep obat generik

    90% 91% 95% 95%

    96%

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 36

    BAB. VI PENUTUP

    A. Kesimpulan.

    Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (lakip) Dinas

    Kesehatan Kabupaten Kepahiang tahun 2014 ini merupakan

    pertanggung jawaban tertulis atas penyelenggaraan pemerintah yang

    baik (Good Governance), serta wujud pertanggung jawaban

    pelaksanaan tugas pokok dan fungsi untuk evaluasi dalam

    memperbaiki kinerja dimasa yang akan datang.

    Kinerja pencapaian keuangan Dinas Kesehatan realisasinya tahun

    2014 mencapai 78,77% mengalami penurunan dari tahun 2013 sebesar

    91,02% tetapi nominal anggaran yang tersedia lebih banyak pada tahun

    2014.

    B. Saran.

    Kedepan diharapkan semua dapat meningkatkan koordinasi dan

    komunikasi yang baik, serta bagian penyusunan program disetiap

    bidang, dapat membuat perencanaan secara tepat dan baik. Sehingga

    Rencana strategis (Renstra) Dinas Kesehatan bukan sekedar dokumen

    pelengkap keberadaan dinas, tetapi arah dan pedoman bagi Dinas

    Kesehatan dalam bekerja dan membangun sektor kesehatan di bumi

    Sehasen dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

    yang optimal dan terwujudnya

    Masyarakat Kepahiang Sehat Mandiri dan Berkeadilan.