draft revisi pemasaran

Upload: rizki-dwi-setiawan

Post on 18-Jul-2015

548 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasaran (Inggris:Marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk kaitannya dengan memberikan memuaskan informasi mengenai barang atau jasa dalam

kebutuhan dan keinginan manusia. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju. Pada era modernisasi dan globalisasi seperti sekarang ini dimana masyarakat dapat mengakses informasi dengan cepat dan mudah akan berdampak pada semakin berkembangnya sistem pemasaran baik itu oleh perusahaan besar maupun perusahaan kecil atau bahkan oleh pedagang kaki lima sekalipun dalam memasarkan produk-produknya kepada calon pelanggan. Perkembangan teknologi dan juga informasi telah mempengaruhi permintaan konsumen dalam hal barang dan jasa. Berbagai faktor yang berpengaruh terhadap permintaan seperti gaya hidup atau life style, pendidikan, status sosial, pendapatan, usia, jenis kelamin, tempat tinggal dan masih banyak lagi merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh perusahaan dalam memasarkan produknya. Oleh sebab itu sangat penting untuk mengetahui tentang manajemen pemasaran suatu produk agar produk tersebut diminati oleh konsumen sehingga dapat mendatangkan laba bagi perusahaan. Pemasaran yang dulu hanya berorientasi pada peningkatan penjualan seiring dengan perkembangan sistem pemasaran yang terjadi, sekarang pemasaran selain berorientasi pada penjualan juga sangat memperhatikan

2

kepuasan pelanggan. Peranan pemasaran tidak hanya menyampaikan produk atau jasa hingga tangan konsumen tetapi juga bagaimana produk atau jasa tersebut dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan menghasilkan laba. Sasaran dari pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior, menetapkan harga menarik, mendistribusikan produk dengan mudah, mempromosikan secara efektif serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan tetap memegang prisip kepuasan pelanggan. Sehingga dengan sendirinya pelanggan tersebut akan tetap mempercayakan pemenuhan kebutuhannya dan pada akhirnya akan menjadi pelanggan yang setia dan loyal terhadap suatu perusahaan. Pemasaran tidak bisa lepas dengan kegiatan-kegiatan segmentasi targeting pasar, positioning, diferensiasi produk, bauran pemasaran, strategi produk, distribusi produk, strategi promosi dan komunikasi produk. Strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting bagi perusahaan yang bekerja dalam sistem pasar persaingan yang kuat. Akurasi dan ketepatan strategi pemasaran akan menentukan keberhasilan dalam mengerjar keuntungan yang berkelanjutan. Strategi pemasaran yang baik memberi gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang per1u dilakukan perusahaan dalam menggunakan setiap peluang pada beberapa sasaran pasar. Untuk dapat bertahan dalam dunia bisnis yang dengan kondisi persaingan yang kuat, suatu perusahaan dituntut dapat menguasai pasar dengan menggunakan produk yang telah dihasilkannya. Strategi pemasaran yang tepat merupakan salah satu senjata ampuh bagi perusahaan dalam mengembangkan dan mempertahankan usaha. Sistem pemasaran hasil pertanian adalah suatu kompleks sistem dalam berbagai subsistem yang berinteraksi satu sama lain dan dengan berbagai lingkungan pemasaran. Dengan demikian lima subsistem yaitu sektor produksi, saluran pemasaran, sektor konsumsi, aliran (flow), dan fungsional berinteraksi satu sama lain dalam subsistem keenam, yaitu lingkungan. Pemasaran hasil pertanian dihadapkan pada permasalahan spesifik, antara lain berkaitan dengan karakteristik hasil pertanian, jumlah produsen, karakteristik konsumen, perbedaan tempat, dan efisiensi pemasaran.

3

Terdapat enam macam pendekatan yang biasa digunakan untuk menganalisis permasalahan yang dihadapi dalam pemasaran hasil-hasil pertanian, yaitu pendekatan komoditi (commodity approach), pendekatan kelembagaan (institutional approach), pendekatan analitis atau efisiensi pemasaran (analytical approach), pendekatan struktur tingkah laku dan penampilan pasar (SCP approach), dan pendekatan manajemen pemasaran (marketing management approach). Masing-masing pendekatan tersebut tidak dapat berdiri sendiri sehingga memerlukan pendekatan lainnya agar dapat memberikan manfaat yang lebih menyeluruh. Praktikum manajemen pemasaran dilaksanakan di Perusahaan Coklat Monggo dan Bakpia Pathok 25 pada tanggal 7 Desember 2011. Lokasi dipilih di Perusahaan Coklat Monggo dan Bakpia Pathok 25 karena perusahaanperusahaan tersebut merupakan salah satu perusahaan industri yang mengolah produk hasil pertanian yang sangat terkenal baik lokal, nasional maupun sampai ke manca negara. Produk-produk Coklat Monggo dan Bakpia Pathok 25 disukai karena identik dengan makanan khas dari daerah Yogyakarta sehingga sering dijadikan sebagai buah tangan bagi sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta. B. Permasalahan Pada praktikum kali ini akan dibahas mengenai permasalahanpermasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah penerapan, hambatan-hambatan, dan cara mengatasi hambatan pada segmentasi dan targeting pasar Coklat Monggo dan Bakpia Pathok 25? 2. Bagaimanakah penerapan, hambatan-hambatan, dan cara mengatasi hambatan pada Positioning dan diferensiasi produk Coklat Monggo dan Bakpia Pathok 25? 3. Bagaimanakah penerapan, hambatan-hambatan, dan cara mengatasi hambatan pada bauran pemasaran Coklat Monggo dan Bakpia Pathok 25?

4

4. Bagaimanakah penerapan, hambatan-hambatan, dan cara mengatasi hambatan pada strategi produk dan distribusi produk Coklat Monggo dan Bakpia Pathok 25? 5. Bagaimanakah penerapan, hambatan-hambatan, dan cara mengatasi hambatan pada strategi promosi dan komunikasi produk Coklat Monggo dan Bakpia Pathok 25? C. Tujuan 1. Tujuan dari Praktikum Manajemen Pemasaran ini yaitu : 1) 2) 3) 4) 5) Mengetahui segmentasi dan targeting pasar Coklat Monggo dan Bakpia Pathok 25. Mengetahui Positioning dan diferensiasi produk Coklat Monggo dan Bakpia Pathok 25. Mengetahui bauran pemasaran Coklat Monggo dan Bakpia Pathok 25. Mengetahui strategi produk dan distribusi produk Coklat Monggo dan Bakpia Pathok 25? Mengetahui strategi promosi dan komunikasi produk Coklat Monggo dan Bakpia Pathok 25. 2. Kegunaan Praktikum Manajemen Pemasaran ini antara lain: a. Bagi Penulis 1) Menambah wawasan penulis mengenai manajemen pemasaran sehingga mahasiswa dapat mengetahui secara langsung antara teori dan prakteknya di lapangan 2) Memberikan informasi maupun bahan mengenai berbagai masalah yang berhubungan dengan manajemen pemasaran b. Bagi perusahaan 1) Memperoleh masukan atau sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengelola dan mengembangkan usahanya c. Pihak lain 1) Memeberikan informasi mengenai manajemen pemasaran

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR A. Landasan Teori 1. Pemasaran Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi. Definisi ini mengakui bahwa manajemen pemasaran adalah proses yang melibatkan analisa, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang mencakup barang, jasa, dan gagasan yang tergantung pada pertukaran dan dengan tujuan menghasilkan kepuasan bagi pihakpihak yang terlibat. Dalam melakukan kegiatan pemasaran, perusahaan menjalankan kegiatannya berdasarkan falsafah atau kepentingan relatif yang akan diterapkan terhadap kepentingan organisasi, pelanggan, dan masyarakat. Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (actuating) dan pengawasan (controling). Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan tujuan organisasi (Sulistya, 2008).

6

Konsep inti pemasaran antara lain yaitu : a. Kebutuhan, konsep dasar yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia. Keinginan, yaitu bentuk kebutuhan manusia yang dihasilkan oleh budaya dan kepribadian individual. b. Permintaan, dengan keinginan dan kebutuhan serta keterbatasan sumber daya tersebut, akhirnya manusia menciptakan permintaan akan produk atau jasa dengan manfaat yang paling memuaskan. c. Produk, sejalan dengan munculnya kebutuhan, keinginan dan permintaan, perusahaan berusaha keras untuk mempelajarinya, mereka melakukan riset pemasaran, mengamati perilaku konsumen, menganalisis keluhan yang dialami konsumen, mencari jawaban produk atau jasa apa yang sedang disukai atau bahkan produk apa yang tidak disukai, dan lainlain. d. Kepuasan pelanggan, tergangtung pada anggapan kinerja produk dalam menyerahkan nilai relatif terhadap harapan pembeli. e. Mutu, kepuasan pelanggan berkaitan erat dengan mutu, yang saat ini ada istilah Total Quality Management (TQM) yaitu program yang dirancang untuk memperbaiki mutu produk, jasa dan proses pemasaran secara terus menerus. f. Pertukaran adalah tindakan untuk memperoleh barang yang dikehendaki dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalan. g. Transaksi, adalah perdagangan antara dua pihak, yang paling sedikit melibatkan dua macam nilai, persetujuan mengenai kondisi, waktu dan tempat. h. Hubungan, yaitu membangun hubungan jangka panjang yang memuaskan dengan pihak-pihak pelanggan, pemasok (supplier), penyalur (distributor), guna mempertahankan bisnis jangka panjang mereka. i. Pasar, terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu yang sama, yang mungkin bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan tersebut

7

(Kotler dan Amstrong, 2008). 2. Segmentasi pasar dan Targeting Produk Pertanian Segmentasi pasar adalah sebuah metode bagaimana memandang pasar secara kreatif. Kita perlu secara kreatif mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang yang muncul di pasar. Segmentasi pasar sangatlah penting di dalam bisnis dan pemasaran. Walaupun kita tidak boleh mengiris-iris pasar terlalu kecil, segmentasi pasar tetaplah suatu hal yang harus dipelajari dalam membangun usaha. Peranan segmentasi dalam marketing : a. Memungkinkan kita untuk lebih fokus masuk ke pasar sesuai keunggulan kompetitif perusahaan kita. b. Mendapatkan input mengenai peta kompetisi dan posisi kita di pasar. c. Merupakan basis bagi kita untuk mempersiapkan strategi marketing kita selanjutnya. d. Faktor kunci mengalahkan pesaing dengan memandang pasar dari sudut unik dan cara yang berbeda (Kertajaya, 2006). Manfaat dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain yaitu pertama perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah. Kedua perusahaan dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar. Ketiga perusahaan dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif. Keempat perusahaan dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Kelima perusahaan dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar (Porter, 2009). Pasar terdiri dari pembeli dan pembeli berbeda-beda dalam berbagai hal yang bisa membeli dalam keinginan, sumber daya, lokasi, sikap membeli, dan kebiasaan membeli. Masing-masing pembeli memiliki kebutuhan dan keinginan yang unik, masing-masing pembeli merupakan pasar potensial tersendiri. Oleh sebab itu penjual idealnya mendisain

8

program pemasarannya tersendiri bagi masing-masing pembeli. Segmentasi yang lengkap membutuhkan biaya yang tinggi, dan kebanyakan pelanggan tidak dapat membeli produk yang benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk itu, perusahaan mencari kelas-kelas pembeli yang lebih besar dengan kebutuhan produk atau tanggapan membeli yang berbedabeda. Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama (Christopher, 2009). Target market akan menentukan banyak hal, yaitu bagaimana karakter kita dan produk kita, kantor kita seperti apa dan bagaimana kita bersikap. Target market juga akan menentukan bagaimana kita berkomunikasi, event yang kita rancang, bahasa yang kita pakai dalam promosi, media yang kita pilih untuk iklan dan lain-lain. Pendeknya sebelum kita berbicara lebih jauh tentang strategi marketing dan lain-lain hal pertama yang harus kita rumuskan adalah siapa target market kita. Orang yang bisa merumuskan target market dengan jelas akan mudah mengetahui dengan siapa dia akan berkompetisi (Anonima, 2010). 3. Positioning dan Diferensiasi Produk Pertanian Pada dasarnya diferensiasi adalah tindakan merancang satu set perbedaaan yang berarti untuk membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaing (Kotler, 1997). Diferensiasi dapat dilakukan melalui lima dimensi berikut ini : a. Diferensiasi Produk, membedakan produk utama berdasarkan keistimewaan, kinerja, kesesuaian, daya tahan, keandalan, kemudahan untuk diperbaiki, gaya dan rancangan produk. b. Diferensiasi Pelayanan, membedakan pelayanan utama berdasarkan kemudahan pemesanan, pengiriman, pemasangan, pelatihan pelanggan, konsultasi pelanggan, pemeliharaan dan perbaikan. c. Diferensiasi Personil, membedakan personil perusahaan berdasarkan kemampuan, kesopanan, kredibilitas, dapat diandalkan, cepat tanggap dan komunikasi yang baik.

9

d. Diferensiasi Saluran, langkah pembedaan melalui cara membentuk saluran distribusi, jangkauan, keahlian dan kinerja saluran-saluran tersebut. e. Diferensiasi Citra, membedakan citra perusahaan berdasarkan perbedaan identitas melalui penetapan posisi, perbedaan lambang dan perbedaan iklan. (Anindita, 2004) Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan sehingga menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berada dalam benak pelanggan sasarannya. Positioning merupakan elemen yang sangat utama dalam suatu strategi pemasaran. Sebuah perusahaan dapat menentukan posisinya melalui persepsi pelanggan terhadap produknya dan produk pesaingnya sehingga akan dihasilkan peta persepsi (Irawan, 2001). Dengan menggunakan informasi dari peta persepsi itu, dapat dikenali berbagai strategi penentuan posisi antara lain : a. b. c. d. Positioning menurut atribut produk. Usaha memposisikan diri menurut atribut produknya. Positioning menurut manfaat. Produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu Positioning menurut harga/ kualitas. Produk diposisikan sebagai nilai (harga dan kualitas) terbaik. Positioning menurut penggunaan/ penerapan. Usaha memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah penggunaan/ penerapan. e. Positioning menurut pemakai. Usaha memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai f. Positioning menurut pesaing. Produk memposisikan diri sebagai lebih baik daripada pesaing utamanya. g. Positioning menurut kategori produk.

10

Produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk. (Malhotra, 2003) Secara umum, ada tiga tipe konsep postioning :

Functional positionso o o

Pemecahan masalah Menyediakan manfaat bagi konsumen Memperoleh persepsi yang menyenangkan dari investor Peningkatan citra diri Identifikasi diri Rasa ikut memiliki dan tingkat penghargaan lingkungan terhadap perusahaan Membangun pengaruh yang cukup kuat dalam segmen pasar tertentu Mampu menstimulasi sensor motorik Mampu menstimulasi sensor kognitif

Symbolic positionso o o

o

Experiential positionso o

(Frans, 2006) 4. Bauran Pemasaran Produk Pertanian Bauran pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkannya di pasara sasaran. Perusahaan merancang bauran pemasaran terintegrasi yang terdiri dari beberapa faktor dibawah kendali strategi pemasaran yaitu Product (produk), Price (harga), Place (tempat), dan Promotion (promosi). Untuk menemukan startegi pemasaran dan bauran pemasaran terbaik, perusahaan melibatkan analisis, perenacanaan, implementasi dan kendali pemasaran. Melalui kegiatan-kegiatan ini, perusahaan melihat dan menerapkannya pada pelaku dan memasukkannya dalam lingkungan pemasaran (Kotler dan Amstrong, 2008). Bauran pemasaran terdiri dari segala kemungkinan yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Kemungkinan tersebut digolongkan dalam empat variabel yang dikenal

11

dengan 4P, yaitu : Product, Price, Place, dan Promotion ( Produk, Harga, Tempat/Distribusi, dan Promosi ). Secara garis besar 4P ini dibahas sebagai berikut : a. Product (Produk) Segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk terdiri dari tiga tingkat yaitu : 1) Produk inti : terdiri dari jasa untuk memecahkan masalah atau manfaat inti yang dicari konsumen ketika mereka membeli suatu produk (inti manfaat) 2) Produk aktual : merupakan produk nyata yang memiliki tingkat mutu, sifat, rancangan, nama merek, pengemasan, dan sifat lain yang digabungkan untuk memberikan manfaat produk inti. (barang atau jasa itu sendiri) 3) Produk tambahan : merupakan tambahan bagi produk inti dan aktual agar menciptakan dan menawarkan kumpulan manfaat yang paling memuaskan konsumen. Untuk pengembangan dan pemasaran produk individual, perlu perhatian mengenai atribut produk (mutu produk, sifat, rancangan), penetapan merek, pengemasan, penempelan label, dan jasa pendukung produk. Pemasar juga membagi produk dan jasa menjadi dua kelas besar berdasarkan pada jenis konsumen yang menggunakannya yaitu: 1) Produk Konsumsi, adalah apa yang dibeli oleh konsumen akhir untuk konsumsi pribadi. Ini mencakup produk sehari-hari, produk belanja, produk khusus, dan produk yang tidak dicari. 2) Produk Industri, adalah barang yang dibeli untuk diproses lebih lanjut atau untuk dipergunakan dalam melakukan bisnis. Terdapat 3 kelompok produk industri, yaitu bahan dan suku cadang, barang modal, serta perlengkapan dan jasa. b. Price (Harga)

12

Jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa, jumlah nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa. c. Place (Tempat/Distribusi) Merupakan aktivitas perusahaan untuk menjadikan produk tersedia bagi mudah konsumen rusak sasaran. Karakteristik produk yang langsung berbeda karena membutuhkan tujuan saluran pemasaran yang berbeda pula. Produk yang lebih membutuhkan pemasaran menghindari resiko penundaan dan penanganan berulang. Produk borongan seperti bahan bangunan dan minuman ringan membutuhkan saluran yang meminimalkan jarak pengiriman dan jumlah penanganan dalam perpindahannya. d. Promotion (Promosi). Kegiatan perusahaan yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya. Bauran komunikasi pemasaran atau bauran komunikasi terdiri dari 4 alat utama yaitu : 1) Iklan (Advertising) Semua bentuk penyajian non personal, promosi ide-ide, promosi produk atau jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu yang dibayar. Periklanan adalah salah satu dari empat alat penting yang digunakan oleh perusahaan untuk melancarkan komunikasi persuasif terhadap pembeli dan masyarakat yang ditargetkan. Program periklanan harus secara teratur mengevaluasi pengaruh komunikasi dan pengaruh penjualan dari periklanan. 2) Promosi Penjualan (Sales Promotion) Insentif jangka pendek untuk merangsang pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. 3) Publisitas (Publicity) Suatu stimulasi non personal terhadap permintaan suatu produk dengan menyebarkan berita komersial yang penting mengenai

13

kebutuhan akan produk tertentu di suatu media yang disebarluaskan untuk menghasilkan suatu sosok kehadiran yang menarik dan membangun citra perusahaan yang baik dan menangani atau menghilangkan kabar angin, cerita dan atau peristiwa-peristiwa khusus (Buchari, 2002). Semua elemen dari bauran pemasaran harus diikutkan dalam melakukan perancangan program pemasaran untuk tercapainya sasaran pemasaran perusahaan. Bauran pemasaran ini telah lama menjadi dasar bagi manajemen marketing, pertama kali diajukan oleh E. Jerome Mc. Carthy pada tahun 1960. Akan tetapi keempat unsur pemasaran diatas menunjukan pandangan organisasi mengenai saran pemasaran yang tersedia untuk mempengaruhi konsumen. Dengan semakin berkembangnya strategi pemasaran yang berubah menjadi orientasi pelanggan (Customer Oriented), maka organisasi harus memandangnya dari sisi konsumen dengan 4C yaitu : a. Customer need and wants (kebutuhan dan keinginan pelanggan) atau lebih tepatnya customer solution (penyelesaian masalah yang dihadapi pelanggan) bukan cuma produknya, tetapi hasil yang dicapai oleh produk tersebut, produk hanya sebagai alat bantu untuk menyelesaikan masalah b. Cost of Fulfillment (biaya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan / menyelesaikan masalah tersebut) Bukan cuma harga tetapi semua biaya yang harus dikeluarkan oleh pelanggan c. Convenience (kenyamanan dan kemudahan memperolehnya) merupakan segala upaya bagi pelanggan dalam memperolehnya dengan mudah dan nyaman d. Communication (komunikasi antara pelanggan dan organisasi) merubah konsep dari promosi satu arah, menjadi komunikasi dua arah antara konsumen dengan organisasi (Maddy, 2004) 5. Strategi Produk dan Distribusi Produk Pertanian

14

Tahap-tahap dalam pengembangan produk antara lain yaitu : a. Tahap Penyaringan, tahap Penyaringan dilakukan setelah berbagai macam ide tentang produk telah tersedia. Dalam tahap ini merupakan pemilihan sejumlah ide dari berbagai macam sumber. Adapun informasi atau ide berasal dari manager perusahaan, pesaing, para ahli termasuk konsultan, para penyalur, langganan, atau lembaga lain. b. Tahap Analisa Bisnis, pada tahap ini msing-masing ide dianalisa dari segi bisnis untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan ide tersebut dapat menghasilkan laba. c. Tahap Pengembangan, pada tahap ini, ide-ide yang telah dianalisa perlu dikembangkan karena ide-ide tersebut dianggap lebih menguntungkan. Pengembangan perusahaan. d. Tahap Pengujian, tahap pengujian merupakan kelanjutan dari tahap pengembangan, meliputi: pengujian tentang konsep produk, pengujian terhadap kesukaan konsumen, penelitian laboratorium, test penggunaan, operasi pabrik percontohan, tahap komersialisasi. Tahap ini merupakan tahap terakhir dari rangkaian pengembangan produk baru. Pada tahap ini semua fasilitas telah disiapkan baik itu fasilitas produksi maupun fasilitas pemasaran. Semua kegiatan harus saling bekerja sama meskipun mempunyai tujuan berbeda (Kotler, 1994). Sedangkan faktor-faktor yang turut dalam menghambat pengembangan produk baru adalah : a. Kekurangan gagasan produk baru yang penting di area tertentu (mungkin hanya tersisa sedikit cara untuk memperbaiki beberapa produk dasar). b. Pasar yang terbagi-bagi (persaingan ketat menyebabkan pasar terbagibagi). Perusahaan harus mengarahkan produk baru mereka pada sekmen pasar yang lebih kecil, dan hal ini berarti penjualan dan laba yang lebih rendah untuk tiap produk. ini tentunya harus sesuai dengan kemampuan

15

c. Kendala sosial dan pemerintah (produk baru harus memenuhi kriteria seperti keamanan dan keseimbangan lingkungan). d. Mahalnya proses pengembangan produk baru (suatu perusahaan umumnya harus menciptakan banyak gagasan produk baru untuk menemukan hanya satu yang layak dikembangkan). e. Kekurangan modal (beberapa perusahaan dengan gagasan-gagasan baik tidak dapat mengumpulkan dana yang diperlukan untuk melakukan riset). f. Waktu pengembangan yang lebih singkat (banyak pesaing mungkin mendapatkan gagasan yang sama pada saat yang sama, dan kemenangan sering diraih oleh yang paling gesit). g. Siklus produk yang lebih singkat (ketika suatu produk baru berhasil, pesaing dengan cepat menirunya) (Tjiptono, 2001). Saluran distribusi menghubungkan pemasok dan produsen dengan pengguna akhir barang atau jasa. Saluran distribusi yang efektif dan efisien memberikan keunggulan strategis yang penting bagi para anggota organisasi atas saluran-saluran pesaingnya. Strategi distribusi berkenaan dengan bagaimana sebuah perusahaan menjangkau pasar sasarannya. Sebagian besar produsen memasarkan produknya secara langsung kepada konsumen, dan sebagian yang lain memasarkannya melalui satu atau lebih saluran distribusi misalnya grosir, pengecer, agen dan sebagainya (Cravens, 2004). 6. Strategi Promosi dan Komunikasi Produk Pertanian Strategi promosi adalah perencanaan, implementasi dan pengendalian komunikasi dari suatu organisasi kepada para konsumen dan sasaran lainnya. Fungsi promosi dalam bauran pemasaran adalah untuk mencapai berbagai tujuan komunikasi dengan setiap konsumen. Komponenkomponen bauran promosi mencakup periklanan, penjualan perorangan, promosi penjualan dan hubungan masyarakat. Tanggungjawab promosi yang penting adalah merencanakan dan mengkoordinasikan strategi promosi

16

yang terpadu antara komponen-komponen bauran promosi dan memilih strategi promosi yang paling efektif (Cravens, 2004). Promosi digunakan untuk menginformasikan kepada orang mengenai produk-produk dan meyakinkan para pembeli dalam pasar sasaran suatu perusahaan dan masyarakat umum untuk membeli barang-barangnya. Manajemen pemasaran melihat adanya keuntungan menggabungkan komponen-komponen strategi terpadu untuk berkomunikasi dengan para pembeli dan orang lain yang mmpengaruhi keputusan membeli (Oktavian, 2005). Strategi komunikasi adalah kegiatan atau kampanye komunikasi yang sifatnya informasional maupun persuasive untuk membangun pemahaman dan dukungan terhadap suatu ide, gagasan atau kasus, produk maupun jasa yang terencana yang dilakukan oleh suatu organisasi baik yang berorientasi laba maupun nirlaba, memiliki tujuan, rencana dan berbagai alternatif berdasarkan riset dan memiliki evaluasi (Smith, 2005). Strategi promosi dan komunikasi dalam pemasaran dapat dilakukan lewat iklan. Iklan menegaskan empat pokok batasan, yaitu: a. Penyajian gagasan terhadap barang, yaitu suatu bentuk iklan yang ditampilkan berdasarkan konsep produknya b. Iklan ditujukan kepada kalayak, yaitu iklan dapat menjangkau masyarakat kelompok besar yang dipersempit menjadi kelompok pasar c. Iklan mempunyai sponsor yang jelas, yaitu terciptanya iklan atas pemrakarsa perusahaan yang membiayainya d. Iklan dikenai biaya penyajian, yaitu dalam penyebaran, penerbitan dan penayangan atas biaya perusahaan (Jefkins, 1997). i. Alur Pelaksanaan Praktikum Alur pelaksanaan praktikum Manjemen Pemasaran yaitu praktikan mengunjungi perusahaan industri pertanian yang memiliki produk utama yang berbahan baku coklat (Theobroma cacao) yaitu Perusahaan Coklat Monggo,

17

Yogyakarta dan juga perusahaan Bakpia Pathok yang bahan baku utamanya yaitu kacang hijau dan gandum. Setelah itu kemudian praktikan mengidentifikasikan berbagai permasalahan tentang Manajemen Pemasaran yang ada pada Perusahaan Coklat Monggo dan Bakpia Pathok, meliputi permasalahan dalam bidang segmentasi, targeting pasar, positioning, diferensiasi produk, bauran pemasaran, strategi produk, distribusi produk, strategi promosi dan komunikasi produk. Dari materi tersebut dapat diambil berbagai permasalahan yang berkaitan dengan manajemen pemasaran pada masing-masing perusahaan. Untuk lebih jelasnya, alur pelaksanaan praktikum dapat dilihat dari bagan di bawah ini:Pemasaran

Manajemen Pemasaran

Segmentasi dan Targeting Pasar Produk Pertanian

Positioning dan Diferensiasi Produk Pertanian

Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Produk Pertanian

Strategi Produk dan Distribusi Produk Pertanian

Strategi Promosi dan Komunikasi Produk Pertanian

Gambar 1. Bagan Kerangka Praktikum Dari bagan diatas dapat digambarkan bahwa dalam memasarkan produk diperlukan manajemen pemasaran yang baik. Dalam manajemen pemasaran terdapat bagian-bagian yaitu segmentasi dan targeting pasar produk pertanian, positioning dan diferensiasi produk pertanian, bauran pemasaran, strategi dan distribusi produk pertanian, dab strategi komunikasi produk pertanian.

18

BAB III METODELOGI A. Metode Dasar Metode dasar yang dipakai dalam praktikum ini adalah metode deskriptif, yaitu metode yang memusatkan perhatian dan permasalahan yang ada pada masa sekarang dan bertitik tolak dari data yang dikumpulkan, dianalisis dan disimpulkan dalam konteks teori-teori yang ada dari penelitian terdahulu. Metode ini data dari hasil wawancara dari pihak PT Dua Kelinci untuk dilakukan pendeskripsian dan penganalisisan lebih lanjut (Wiryati, 1991). B. Metode Penentuan Lokasi Metode penentuan lokasi yang digunakan pada praktikum manajemen pemasaran kali ini adalah metode purposive. Metode purposive adalah metode penentuan lokasi dengan cara penarikan sampel pada objek kajian dilakukan. Lokasi praktikum kali ini dipilih di Perusahaan Coklat Monggo dan Bakpia Pathok, Yogyakarta. Lokasi ini dipilih karena kedua perusahaan tersebut merupakan salah satu perusahaan industri hasil pertanian yang terkenal dengan kekhasan jenis makanannya sehingga menjadi karakteristik dari daerah Yogyakarta. C. 1. Jenis dan Sumber Data Data Primer Data primer adalah data yang hanya dapat kita peroleh dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari melalui nara sumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang yang kita jadikan obyek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data, dalam hal ini yaitu bidang humas Perusahaan Coklat Monggo dan Bakpia Pathok.

19

2.

Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan. Jika data sekunder dapat kita peroleh dengan lebih mudah dan cepat karena sudah tersedia, misalnya dari referensi buku di perpustakaan, katalog dan juga informasi dari website di internet dari Perusahaan Coklat Monggo dan Bakpia Pathok. D. Teknik Pengumpulan data 1. Observasi Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung atas keadaan yang terjadi di daerah penelitian atau praktikum. Dalam hal ini yaitu pengamatan langsung mengenai proses produksi dan manajemen pemasaran dari Perusahaan Coklat Monggo dan Bakpia Pathok. 2. Wawancara Wawancara, yaitu mahasiswa mendatangi satu atau beberapa orang yang menjadi sumber informasi. Wawancara berpedoman pada rumusan permasalahan, untuk mempermudah dalam mengumpulkan informasi-informasi yang penting sehingga dapat dikaitkan untuk menjawab rumusan masalah yang telah ditetapkan tersebut. 3. Pencatatan Pada teknik pencatatan, data yang telah diperoleh dari hasil observasi dan hasil wawancara dicatat atau ditulis dalam lembaran kertas. Hal ini dimaksudkan agar data tersebuat dapat terbaca dengan jelas, dan jika ada informasi yang lupa kita langsung bisa membacanya agar supaya ingat kembali.

20

BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN

7.KESIMPULAN DAN SARAN i. Kesimpulan ii. Saran

21

DAFTAR PUSTAKA Anantayoga, I. G. W. 2002. Analisis Strategi Bauran Pemasaran Buah Segar (Studi kasus : Fress-e, Kodya Depok). Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor Anindita, Ratya.2004. Pemasaran Hasil Pertanian. Papyrus. Surabaya Anonim. 2010. Target Pasar. http://www.iibf-indonesia.com. Diakses pada tanggal 28 November 2011. Anonim. 2011. Strategi Pemasaran Produk Industri (Marketing Strategy for Industrial Product). http://Vincentiussan.multiply.com. Diakses pada tanggal 24 November 2011. Buchari, Alma. 2002. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta. Bandung. Cravens, David W. 2004. Pemasaran Strategis. Penerbit Erlangga. Jakarta. Frans. 2006. Positioning. Diakses dari http://kopisusu.worldpress.com pada tanggal 4 Desember 2011 Irawan, Faried Wijaya, dan Sudjoni. 2001. Pemasaran: Prinsip dan Kasus. Edisi 2. Infokop. 28 (4): 92-104 Jefkins, Frank. 1997. Periklanan. Erlangga. Jakarta. Kertajaya, Hermawan. 2006. Hermawan Kertajaya on Segmentation. Penerbit Mizan. Jakarta Kotler, P dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Penerbit Erlangga. Jakarta. Kotler, Philip. 1994. Manajemen Pemasaran. Erlangga. Bandung. Kotler, Philips .1997. Manajemen Pemasaran (Terjemahan) Jilid I. PT.Prehallindo. Jakarta Christopher. 2009. Segmentasi Pasar. Jurnal Manajemen Pemasaran Vol (3) : 307. Maddy, Khairul. 2004. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Pertanian. Jurnal Litbang Pertania 4 Vol (7) : 10-35. Malhotra, Naresh K. 2003. Marketing Research: An Applied Orientation with SPSS, Fourth Edition,Prentice-Hall. Economics e-Journal. 5 (2) : 64-82 Oktavian. 2005. Manajemen Pemasaran Sekolah sebagai Salah Satu Kunci Keberhasilan Persaingan Sekolah. Jurnal Pendidikan Penabur 4 vol (5). Porter. 2009. Manfaat Segmentasi Pasar. Jurnal Pemasaran Vol.(1) : 198-199. Smith, D. Ronald. 2005. Strategic Planning For Public Relations. Second Edition. Lawrence Erlbaum Associates Publisher. London.

22

Suharno dan Ika Sulistya. 2008. Analisis dan Penyusunan Strategi Pemasaran Hypermarket (Studi Kasus: Giant Hipermarket Cabang Baranangsiang Bogor). Buletin Ekonomi Perikana 2 vol (8) : 23-40. Tjiptono, Fandy. 2001. Strategi Pemasaran. Penerbit Andi. Yogyakarta. Wiyarti, Sri. 1991. Sosiologi. UNS Press. Surakarta