draft proposal magang sarana proteksi kebakaran aktif di pt pertamina geothermal energy area...

35
PROPOSAL MAGANG GAMBARAN SARANA PROTEKSI KEBAKARAN AKTIF DI PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY TAHUN 2012 Diajukan Oleh : Abu Zar (NIM : 108101000006) PEMINATAN KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA

Upload: abhoe-zar

Post on 29-Jul-2015

723 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Draft Proposal Magang Sarana Proteksi Kebakaran Aktif di PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang

PROPOSAL MAGANGGAMBARAN SARANA PROTEKSI KEBAKARAN AKTIF

DI PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGYTAHUN 2012

Diajukan Oleh :

Abu Zar

(NIM : 108101000006)

PEMINATAN KESELAMATAN & KESEHATAN KERJAPROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1433H2012M

Page 2: Draft Proposal Magang Sarana Proteksi Kebakaran Aktif di PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknologi, keselamatan dan

kesehatan di tempat kerja menjadi sangat penting. Kerugian yang dialami perusahaan

apabila terjadi kecelakaan dan atau penyakit akibat kerja tidaklah sedikit. Karena hal ini,

perusahaan dituntut dengan menjalankan aspek-aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja

dalam pekerjaannya. Diharapkan dengan dijalaninya aspek-aspek Keselamatan dan

kesehatan Kerja produktivitas suatu perusahaan dapat meningkat, dan menciptakan kondisi

yang aman.

Salah satu sektor yang mendukung perekonomian di Indonesia adalah minyak, gas

dan panas bumi. Salah satu perusahaan besar yang mengelola minyak, gas dan panas bumi

yang terdapat di Indonesia yaitu pertamina. Pertamina merupakan perusahaan minyak dan

gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak

tanggal 10 Desember 1957 (www.pertamina.com, akses 17 Nov 2011).

Pertamina Geothermal Energy (PGE) merupakan anak perusahaan PT Pertamina

(Persero), berdiri sejak tahun 2006 telah diamanatkan oleh pemerintah untuk

mengembangkan 15 Wilayah Kerja Pengusahaan Geothermal di Indonesia. Pertamina

Geothermal dalam pengusahaanya selalu fokus kepada kegiatan untuk meningkatkan

produksi di tiga daerah operasi (Kamojang, Lahendong dan Sibayak). Total produksi yang

dihasilkan dari 3 daerah operasi eksisting sebesar 9,5 juta ton uap dengan pembangkitan 1,3

juta MWh. Selain itu kontribusi dari KOB sebesar 30,37 juta ton uap dan 4,1 juta MWh.

Total produksi uap geothermal pertahun sebesar 39,89 juta ton dengan pembangkitan listrik

mencapai 5,36 juta MWh (www.pgeindonesia.com, akses 25 des 2011).

Menurut keputusan menteri tenaga kerja Republik Indonesia no 186 tahun 1999

tentang unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja, Pertamina Geothermal Energy

(PGE) ini juga merupakan tempat kerja yang memiliki potensi untuk terjadinya kebakaran.

Page 3: Draft Proposal Magang Sarana Proteksi Kebakaran Aktif di PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang

Untuk itu diperlukannya manajemen sistem tanggap darurat kebakaran yang lebih baik dan

personil yang lebih banyak.

Menurut Soehatman Ramli (2010:16) kebakaran adalah api yang menjalar dan tidak

terkendali, yang berarti diluar kemampuan dan keinginan manusia. Oleh karena itu

diperlukannya sistem pencegahan kebakaran serta sistem penanggulangan kebakaran.

Pencegahan kebakaran adalah upaya yang dilakukan dalam rangka mencegah terjadinya

kebakaran dan penanggulangan kebakaran adalah upaya yang dilakukan dalam rangka

memadamkan kebakaran (Perda DKI, 2008).

Sistem proteksi kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan adalah sistem

yang terdiri atas peralatan, kelengkapan dan sarana, baik yang terpasang maupun terbangun

pada bangunan yang digunakan baik untuk tujuan sistem proteksi aktif, sistem proteksi

pasif maupun cara-cara pengelolaan dalam rangka melindungi bangunan dan

lingkungannya terhadap bahaya kebakaran. Sistem proteksi kebakaran pasif adalah sistem

proteksi kebakaran yang terbentuk atau terbangun melalui pengaturan penggunaan bahan

dan komponen struktur bangunan, kompartemenisasi atau pemisahan bangunan

berdasarkan tingkat ketahanan terhadap api, serta perlindungan terhadap bukaan. Sistem

proteksi kebakaran aktif adalah sistem proteksi kebakaran yang secara lengkap terdiri atas

sistem pendeteksian kebakaran baik manual ataupun otomatis, sistem pemadam kebakaran

berbasis air seperti springkler, pipa tegak dan slang kebakaran, serta sistem pemadam

kebakaran berbasis bahan kimia, seperti APAR dan pemadam khusus (Permen PU, 2008).

Untuk sistem proteksi kebakaran aktif diperlukannya pemantauan dan pemeliharaan

lebih lanjut untuk memastikan bahwa ketika terjadi kebakaran sistem tersebut dapat

digunakan. Karena pentingnya sistem proteksi kebakaran, penting untuk diketahuinya

gambaran sistem proteksi kebakaran aktif. Sehingga jika terjadinya kebakaran seluruh

sistem proteksi aktif dapat benar-benar dapat digunakan untuk memadamkan api. Oleh

karena itu, penulis tertarik untuk mengangkat tema mengenai sistem proteksi kebakaran

aktif ketika magang berlangsung, yaitu dengan judul “Gambaran Sarana Proteksi

Kebakaran Aktif di PT Pertamina Geothermal Energy Tahun 2012” Jl Raya

Kamojang, Desa Laksana, Kecamatan Ibun, Bandung, Jawa Barat.

Page 4: Draft Proposal Magang Sarana Proteksi Kebakaran Aktif di PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang

1.2 Tujuan Magang

1.2.1 Tujuan Umum

Diketahuinya Sarana Proteksi Kebakaran Aktif di PT Pertamina Geothermal

Energy tahun 2012.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Diketahuinya gambaran umum perusahaan dan seluruh kegiatan yang berlangsung

di PT Pertamina Geothermal Energy tahun 2012

2. Diketahuinya gambaran umum kegiatan yang berlangsung di divisi K3LL PT

Pertamina Geothermal Energy tahun 2012

3. Diketahuinya gambaran APAR di unit x PT Pertamina Geothermal Energy kawasan

Kamojang Garut tahun 2012.

4. Diketahuinya gambaran hidran di unit x PT Pertamina Geothermal Energy kawasan

Kamojang Garut tahun 2012.

5. Diketahuinya gambaran sprinkler otomatis di unit x PT Pertamina Geothermal

Energy kawasan Kamojang Garut tahun 2012.

6. Diketahuinya gambaran pipa tegak di unit x PT Pertamina Geothermal Energy

kawasan Kamojang Garut tahun 2012.

7. Diketahuinya gambaran pompa pemadam di unit x PT Pertamina Geothermal

Energy kawasan Kamojang Garut tahun 2012.

8. Diketahuinya gambaran penyediaan air di unit x PT Pertamina Geothermal Energy

kawasan Kamojang Garut tahun 2012.

9. Diketahuinya gambaran sistem deteksi, alarm dan sistem komunikasi di unit x PT

Pertamina Geothermal Energy kawasan Kamojang Garut tahun 2012.

10. Diketahuinya gambaran ventilasi mekanik dan pengendalian asap di unit x PT

Pertamina Geothermal Energy kawasan Kamojang Garut tahun 2012.

Page 5: Draft Proposal Magang Sarana Proteksi Kebakaran Aktif di PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang

1.1 Manfaat

1.1.1 Untuk Perusahaan

a. Perusahaan dapat menjalankan program perusahaan yang berada di sector edukasi.

b. Perusahaan dapat melibatkan mahasiswa dalam melaksanakan program

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) perusahaan.

c. Dapat membuka peluang kerjasama antara PT Pertamina Geothermal Energy

kawasan Kamojang Garut dengan program studi kesehatan masyarakat, khususnya

di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

d. Perusahaan dapat melakukan pertimbangan atas masukan-masukan yang diberikan

sebagai perbaikan.

1.1.2 Untuk Program Studi Kesehatan Masyarakat

a. Dapat membuka peluang kerjasama dengan PT Pertamina Geothermal Energy

b. Laporan dapat dijadikan bahan tambahan bacaan mengenai Gambaran Penempatan,

Kondisi, Pemantauan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

1.1.3 Untuk Mahasiswa

a. Dapat mengenal secara dekat dan nyata karakteristik dan kondisi lingkungan kerja

nyata

b. Dapat mengaplikasikan ilmu, khususnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

dan pengetahuan yang telah diperoleh di bangku perkuliahan pada tempat kerja

sesungguhnya.

c. Dapat membandingkan teori dan kenyataan yang ada dilapangan.

d. Dapat memberikan kontribusi positif terhadap institusi, khususnya dalam penerapan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Page 6: Draft Proposal Magang Sarana Proteksi Kebakaran Aktif di PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang

BAB II

METODE KEGIATAN MAGANG

2.1 Waktu dan Tempat Kegiatan Magang

Kegiatan Praktek Kerja Magang ini rencananya akan dilaksanakan di PT. Pertamina

Geothermal Energy yang terletak di jalan Raya Kamojang, Desa Laksana, Kecamatan Ibun,

Bandung, Jawa Barat PO. BOX 120 Garut 44101. Waktu pelaksanaannya adalah 26 hari

kerja yaitu periode bulan Februari – Maret 2012.

2.2 Alur Kegiatan Magang

Adapun rencana kegiatan praktek magang ini adalah sebagai berikut :

Bagan 2.1 Alur Kegiatan Magang

Pembuatan Proposal Magang

Pengajuan Magang di PT. Pertamina

Geothermal Energy

Presentasi Hasil Kegiatan Magang

Pembuatan Laporan Hasil Kegiatan

Magang

Diterima

Pelaksanaan kegiatan magang :Perkenalan dengan pihak perusahaanMempelajari Gambaran Umum dan Struktur Organisasi PerusahaanPengumpulan Data Penelitian dan Pemantauan di LapanganTurut Serta dalam Kegiatan di Perusahaan, khususnya dibidang K3

Page 7: Draft Proposal Magang Sarana Proteksi Kebakaran Aktif di PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang

2.3 Jadwal Kegiatan Magang

Berikut adalah rangkaian rencana kegiatan magang di lapangan :

No Waktu Kegiatan

1 Hari Ke-1 Perkenalan dengan pembimbing lapangan dan dan sebagian

jajaran.

2 Hari Ke-2 Bimbingan kepada pembimbing lapangan terkait judul

magang

3 Hari Ke-3 Mencari data mengenai gambaran umum pertamina secara

keseluruhan.

4 Hari Ke-4 Mencari data sekunder mengenai gambaran umum

perusahaan, profil perusahaan, struktur organisasi

perusahaan, proses industri utama perusahaan unit-unit kerja

perusahaan, tenaga kerja, sarana dan prasarana, data

mengenai kasus kebakaran.

5 Hari Ke-5 Mencari data mengenai gambaran umum bagian K3 struktur

orgnisasi bagian K3, standar K3 perusahaan, program dan

prosedur kerja serta system kerja dan data mengenai kasus

kebakaran.

6 Hari Ke-6 Mencari data mengenai gambaran sprinkler otomatis

7 Hari Ke-7 Mencari data mengenai gambaran sistem pipa tegak

8 Hari Ke-8 Mencari data mengenai gambaran pompa pemadam

9 Hari Ke-9 Mencari data mengenai gambaran penyediaan air

10 Hari Ke-10 Mencari data mengenai gambaran sistem deteksi, alarm dan

sistem komunikasi

Page 8: Draft Proposal Magang Sarana Proteksi Kebakaran Aktif di PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang

No Waktu Kegiatan

11 Hari Ke-11 Mencari data mengenai gambaran ventilasi mekanik dan

pengendalian asap

12 Hari Ke-12 Mencari data mengenai gambaran jenis komponen dan

penempatan hidran

13 Hari Ke-13 Mencari data mengenai gambaran inspeksi dan pengujian

hidran

14 Hari Ke-14 Mencari data mengenai gambaran pemeliharaan hidran

15 Hari Ke-15 Pencatatan no APAR, media APAR, lokasi APAR. Melihat

APAR dari 3 sisi. Melihat ada/tidaknya tanda pemasangan

APAR, melihat warna APAR dan melihat APAR terdapat

menggantung/tidak dan dalam box/tidak.

16 Hari Ke-16 Pengukuran jarak APAR. Pengukuran tinggi pemasangan

APAR. Pengukuran suhu lingkungan sekitar APAR

17 Hari Ke-17 Pemeriksaan kondisi fisik APAR.

18 Hari Ke-18 Mencari data terkait pemeliharaan dan pemantauan APAR

19 Hari Ke-19 Pengecekan literatur, pencarian literatur tambahan,

pengecekan data-data yang kurang dan pencarian data-data

yang kurang.

20 Hari Ke-20 dst Pembuatan Laporan magang

21 Hari Ke-21 dst Bimbingan kepada pembimbing lapangan dan dosen

pembimbing magang

22 Hari Ke-22 dst Perbaikan Laporan Magang

Page 9: Draft Proposal Magang Sarana Proteksi Kebakaran Aktif di PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang

2.4 Penutup

Demikianlah proposal magang ini saya buat untuk memenuhi persyaratan studi S1

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Peminatan Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3). Atas perhatian dan kerjasamanya saya mengucapkan terima kasih. Semoga

pelaksanaan kegiatan magang ini dapat berjalan dengan baik dan lancar. Amin.

Page 10: Draft Proposal Magang Sarana Proteksi Kebakaran Aktif di PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang

Curiculum Vitae

Data Pribadi

Nama : Abu Zar

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 08 Maret 1990

Alamat : Jalan Bangka 2 no 100 RT 17/03

Kelurahan : Pela Mampang

Kecamatan : Mampang Prapatan

Jakarta Selatan. DKI Jakarta

Kode Pos : 12720

Jenis Kelamin : Laki-laki

Telepon (rumah) : 021-7199464

Handphone : 081286528585

Golongan Darah : O

Agama : Islam

E-mail : [email protected]; [email protected]

Riwayat Pendidikan

1994-1996 TQ Al-Hikmah, Jakarta

1996-2002 MI Al-Hikmah, Jakarta

2002-2005 SLTP-IT Al-Hikmah, Jakarta

2005-2008 SMAN 55, Jakarta

2008-sekarang S1 - Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Peminatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Page 11: Draft Proposal Magang Sarana Proteksi Kebakaran Aktif di PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang

Instrumen Penelitian

Gambaran APAR

No. Lokasi APAR No APAR Merk APARKapasitas

APARMedia APAR

1

2

3

Media APAR

No No APAR Media

APAR

APAR digunakan untuk Golongan Kebakaran

(Padat / Cair / Listrik / Logam)

1

2

Penempatan APAR

No Standar Permenaker Kenyataan Di Lapangan

1 Semua APAR harus diletakkan ditempat yang

mudah terlihat, mudah dicapai dan diambil

2 Terdapat tanda pemasangan APAR

3 Jarak antar APAR tidak boleh kurang dari 15

meter

Page 12: Draft Proposal Magang Sarana Proteksi Kebakaran Aktif di PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang

4 Warna APAR sebaiknya berwarna merah atau

warna lain yang mudah terlihat

5 APAR diletakkan menggantung pada dinding

dengan penguatan sekang

6 APAR yang diletakkan didalam box, tidak

terkunci

7 Tinggi pemasangan APAR 125 cm

8 Untuk APAR dry power dan CO boleh

diletakkan dibawah 120 cm, tetapi tidak lebih

rendah dari 15cm

9 Suhu lingkungan sekitar APAR tidak boleh

dibawah 49 ºC dan tidak turun dari minus 44 ºC

10 APAR yang diletakkan ditempat terbuka,

dilengkapi dengan tutup pengaman

Mudah Terlihat

No No APAR APAR harus diletakkan ditempat yang mudah terlihat (terlihat /

tidak)

Sisi kanan Sisi tengah Sisi kiri

Page 13: Draft Proposal Magang Sarana Proteksi Kebakaran Aktif di PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang

Mudah Dicapai dan Diambil

No No

APAR

APAR mudah dicapai

dan diambil / tidakTanda Pemasangan APAR

Jarak Antar APAR

No No APAR yang

diukur

Jarak

APAR

APAR 1 APAR 2

Warna APAR

N

o

No

APA

R

Warn

a

APAR

Warna Dinding

/ Latar

Ditempatkanny

a APAR

Peletakkan APAR

No No

APAR

Peletakkan APAR

(menggantung, dalam

box,

alam terbuka)

APAR yang Menggantung

No No

APAR

Penguatan Sengkang

Ada /

Tidak

Diikat

Mati /

tidak

Digembok

/ tidak

APAR dalam Box

No No Dikunci Safety Glass

APAR / tidak Ada

/

Ketebalan

No No

APAR

Tanda pemasangan

APAR

(ada / tidak)

Page 14: Draft Proposal Magang Sarana Proteksi Kebakaran Aktif di PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang

tidak

APAR di Alam Terbuka

No No

APAR

Ada Tutup Pengaman /

Tidak

Tinggi Pemasangan APAR

No No

APAR

Tinggi APAR (cm)

Suhu Lingkungan Sekitar APAR

No No

APAR

Suhu Sekitar APAR

( ºC )

Kondisi Fisik APAR

Kondisi Tabung APAR

No No

APAR

Berkarat /

tidak

Berlubang /

tidak

Isi APAR

No No

APAR

Jarum pada gauge

APAR menunjukan

bahwa APAR terisi

penuh / tidak

Pemeliharaan APAR

Tabel Ceklis dengan Metode Wawancara

No Standar Permenaker Kenyataan Di

Lapangan

1 APAR yang telah digunakan diisi lagi dan diletakkan

Page 15: Draft Proposal Magang Sarana Proteksi Kebakaran Aktif di PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang

ditempat di posisi yang tepat

2 Ketika pengisian, dinding tabung APAR dan nozzle

dibersihkan dari air dan kotoran

3 Saat pengisian rangkaian APAR ditiup dengan udara

kering dari kompressor agar tidak tersumbat

4 Bagian dalam tabung APAR harus dalam keadaan

bersih dan kering

5 Tabung APAR ditimbang dan berat tidak boleh kurang

dari 10% dari berat seharusnya

6 Pen pengaman dari segel harus dipasang lagi setelah

APAR dikembalikan ke tempat semula

7 Sebelum diadakan pengisian ulang harus melalui

pemeriksaan tahunan

8 Ketika pada alat perlengkapan APAR ditemui cacat

pada saat pemeriksaan segera diperbaiki

9 Tanggal, bulan dan tahun pengisian dicatat pada badan

APAR

Pemantauan 6 bulanan

Tabel Ceklis dengan Metode Wawancara

No Standar Permenaker Kenyataan di lapangan

1 Berisi/tidaknya tabung

Page 16: Draft Proposal Magang Sarana Proteksi Kebakaran Aktif di PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang

2 Berkurang/tidaknya tekanan dalam tabung

3 Rusak/tidaknya pengaman cadridge/tabung tekanan

dan mekanik penembus segel

4 Mulut pancar tidak tersumbat

5 Pipa pelepas tidak cacat/rusak

6 Gelang tutup kepala dalam keadaan baik

7 Bagian dalam APAR tidak berlubang/cacat karena

karat

8 Lapisan pelindung dari tabung gas bertekanan harus

dalam keadaan baik

9 APAR dengan media CO2 harus diperiksa dengan

cara menimbang serta mencocokan beratnya dengan

berat yang tertera pada APAR tersebut. Apabila

terdapat kekurangan lebih dari 10%, tabung tersebut

harus diisi lagi sesuai dengan berat yang tertera di

APAR

Pemantauan 12 Bulanan untuk APAR dengan Media Dry Powder

Tabel Ceklis dengan Metode Wawancara

No Standar Permenaker Kenyataan di

Lapangan

Page 17: Draft Proposal Magang Sarana Proteksi Kebakaran Aktif di PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang

1 Isi tabung harus sesuai dengan berat yang telah

ditentukan

2 Dry powdernya harus dalam keadaan tercurah

bebas dan tidak berbulir

3 Ulir tutup kepala tidak boleh rusak dan saluran

keluar tidak boleh tersumbat

4 Gelang tutup kepala dalam keadaan baik

5 Bagian dalam tabung tidak berlubang atau cacat

karena karat

6 Lapisan pelindung dari tabung gas bertekanan

harus dalam keadaan baik

7 Tabung gas bertekanan harus terisi penuh sesuai

dengan kapasitas yang diperiksa dengan cara

menimbang

Gambaran Sprinkler Otomatis

No Sub Lokasi Klasifikasi Kebakaran

Ringan Sedang Berat Khusus

Page 18: Draft Proposal Magang Sarana Proteksi Kebakaran Aktif di PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang

No Standar SNI No SNI 03-3989- 2000 Kenyataan

Di Lapangan

1 Kepala springkler yang dipasang di tempat yang mungkin mendapat kerusakan mekanis harus dilindungi dengan pelindung

No Standar Permen PU

NOMOR : 26/PRT/M/2008

Kenyataan Di

Lapangan

1 Pemilik/pengelola gedung harus menugaskan seorang koordinator kerusakan

2 Sebuah label harus dipasangkan untuk menunjukkan bahwa suatu sistem, atau bagian dari sistem, telah dihentikan pengoperasiannya/di non aktifkan

Springkler harus dipasang dalam zona temperature tertentu harus dari klasifikasi temperature yang sesuai

Gambaran Sistem Pipa Tegak

No Standar SNI SNI 03-1745-2000

Kenyataan

di Lapangan

1 Pipa tegak sebaiknya tidak diletakkan di daerah

tanpa sprinkler pada konstruksi bangunan yang mudah terbakar

2 Pipa tegak harus

ditahan oleh alat

Page 19: Draft Proposal Magang Sarana Proteksi Kebakaran Aktif di PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang

pelengkap yang

dihubungkan

langsung ke pipa

tegak

3 Tanda-tanda pemasangan harus diamankan terhadap alat atau dinding bangunan dengan kuat dan rantai tahan korosi atau alat pengunci.

No Standar Permen Kenyataan

PU NOMOR :

26/PRT/M/2008

Di

Lapangan

1 Pemilik/ Pengelola gedung harus bertanggung jawab untuk memelihara sistem pipa tegak dan menjaga sistem dalam kondisi siap berfungsi.

2 Sistem pipa tegak yang dipasang sesuai persyaratan teknis ini harus diperiksa, diuji, dan dipelihara sesuai ketentuan baku

Gambaran Pompa Pemadam

No Standar SNI No 03-6570-2001 Kenyataan di

Lapangan

Pompa kebakaran, penggerak dan alat kontrolnya harus diproteksi

terhadap kemungkinan gangguan pelayanan

Unit pompa pemadam kebakaran didalam bangunan harus

dipisahkan dari semua daerah bangunan dengan konstruksi

Page 20: Draft Proposal Magang Sarana Proteksi Kebakaran Aktif di PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang

Unit pompa kebakaran yang ditempatkan diluar bangunan dan

instalasi pompa kebakaran dalam bangunan lain yang diproteksi

oleh pompa kebakaran harus ditempatkan minimal 15,3 m dari

bangunan yang di proteksi

Pencahayaan buatan harus disediakan dalam ruangan pompa

Pencahayaan darurat harus disediakan

Ventilasi ruangan pompa harus sesuai ketentuan

Lantai harus dibuat landai/miring untuk pengeringan yang cukup

menghilangkan air menjauhi peralatan yang kritis seperti pompa,

penggerak, alat kontrol dsb.

Ruangan pompa harus disediakan dengan pengering lantai yang

menyalurkan air ke lokasi luar

Instruksi pabrik pembuat harus diikuti secara seksama untuk

perbaikan, pembongkaran dan perakitan kembali

No Standar Permen PU No. 26/PRT/M/2008 Kenyataan Di

Lapangan

Motor penggerak harus di-start tidak kurang dari satu kali seminggu dan dijalankan untuk tidak kurang dari 30 menit sampai mencapai temperatur jalan normal.Pemeriksaan berkala terhadap batere dan pengisi harus dilakukan.

Tangki bahan bakar harus dijaga penuh setiap saat, tetapi tidak boleh kurang dari 50% volume tangki.

Temperatur ruang pompa, rumah pompa, atau daerah di mana dipasang motor penggerak dipasang, tidak boleh kurang dari temperatur minimum yang direkomendasi oleh pabrik pembuat

Page 21: Draft Proposal Magang Sarana Proteksi Kebakaran Aktif di PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang

motor penggerak. Pemilik/pengelola harus bertanggung jawab atas pemeliharaan sistem dan menjamin sistem dalam kondisi kerja yang baik.

Gambaran Penyediaan Air

No Standar No SNI 03-3989- 2000 Kenyataan Di

Lapangan

Sekurang-kurangnya terdapat 1 jenis sistem penyediaan air

Bekerja secara otomatis

Bertekanan dan berkapasitas cukup

Dapat diandalkan tiap saat

Air yang digunakan tidak boleh mengandung serat atau bahan lain

yang dapat mengganggu

Pemakaian air asin tidak diijinkan

Jaringan pipa layanan untuk pemadaman kebakaran private dipasang sesuai persyaratan teknis ini harus dipelihara dengan benar

Gambaran Sistem Deteksi, Alarm Dan Sistem Komunikasi

No Standar SNI 03-3985-2000 Kenyataan di

Lapangan

Detektor tidak boleh dipasang dengan cara masuk ke dalam permukaan langit-langit

Detektor harus dipasang pada seluruh daerah bila disyaratkan oleh standar yang berlaku atau oleh instansi yang berwenang.

Terminal duplikat atau sejenisnya, harus disediakan pada setiap detektor kebakaran otomatik untuk penyambungan cepat ke dalam sistem alarm kebakaran

Page 22: Draft Proposal Magang Sarana Proteksi Kebakaran Aktif di PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang

Detektor harus tidak diletakkan dimana udara dari suplai diffuser dapat melarutkan asap sebelum mencapai detektor.

No Standar Permen PU NOMOR : 26/PRT/M/2008 Kenyataan di

Lapangan

Sistem alarm kebakaran harus mempunyai sebuah program pemeliharaan dan pengujian

Riwayat catatan pemeliharaan, pengujian dan dokumentasi harus disimpan

Untuk sistem alarm kebakaran yang menggunakan deteksi otomatik kebakaran atau alat deteksi aliran air, sekurang-kurangnya satu kotak titik panggil manual harus disediakan untuk inisiasi sinyal alarm kebakaran. Setiap kotak titik panggil manual pada sistem harus dapat dicapai, tidak terhalang dan tampak jelas.

Notifikasi penghuni harus disediakan untuk menyiagakan penghuni terhadap suatu kejadian kebakaran atau keadaan darurat lainnya Alarm di Panel annunciator pada pusat pengendalian kebakaran harus dengan cara indikator suara dan visual

Gambaran Ventilasi Mekanik Dan Pengendalian Asap

No Standar Permen PU NOMOR : 26/PRT/M/2008 Kenyataan di

Lapangan

Semua cerobong udara udara termasuk rangka untuk tata udara dan ventilasi mekanik harus dibuat dari besi, lembaran baja lapis seng, aluminium, atau bahan tidak mudah terbakar lainnya Semua cerobong udara udara untuk tata udara dan ventilasi mekanik harus digantung atau ditopang dengan kuat.

Bahan isolasi cerobong udara bersama-sama dengan lapisan penghalang uap air dan perekat harus bersifat tidak mudah menjalarkan api.

Page 23: Draft Proposal Magang Sarana Proteksi Kebakaran Aktif di PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang

Sumuran eksit yang diproteksi, lobi penahan asap (smoke-stop lobby),termasuk ruang tersembunyi di dalamnya tidak diperbolehkan untuk dipakai sebagai plenum udara pasok, buang atau balik dari sistem AHU.Sistem ventilasi mekanik untuk setiap tangga kebakaran dan jalur eksit, bila disediakan, harus merupakan sistem berdiri sendiri bekerja hanya pada moda pasokan dan eksklusif pada tangga tertentu, Udara pasok sistem harus langsung ditarik dari luar

Sistem ventilasi harus secara otomatik diaktifkan oleh sistem deteksi kebakaran bangunan gedung.

Sebuah saklar jauh manual start-stop juga harus disediakan untuk petugas pemadaman di pusat kendali kebakaran

Tidak diperbolehkan dipasangi damper penahan api (fire damper) di cerobong udara pasok maupun buang.

Bangunan gedung yang dilengkapi dengan sistem ventilasi asap harus juga diproteksi oleh sebuah sistem sprinkler otomatik.

Kapasitas dari sistem ventilasi asap harus juga mampu untuk menangani tuntutan terbesar untuk pembuangan asap dari skenario terburuk.

Gambaran Hidran

Jenis Hidran

No Jenis Hidran Jumlah

Hidran Dalam Gedung

Hidran Luar Gedung

Jumlah Hidran Keseluruhan

Penempatan Hidran

No Standar KepMen PU No. 02/KPTS/1985 Kenyataan Di

Page 24: Draft Proposal Magang Sarana Proteksi Kebakaran Aktif di PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang

Lapangan

Lokasi penempatan jenis hidran kebakaran dibagi menjadi hidran gedung dan hidran luar gedung

Komponen hidran terdiri dari sumber persediaan air, pompa kebakaran, selang kebakaran, kopling penyambung dan perlengkapan lainnya

Selang kebakaran dengan diameter kurang dari 1,5 inci harus terbuat dari tahan yang tahan panas dan panjang maksimum selang harus 30m

Semua peralatan hidran kebakaran sebaiknya dicat warna merah atau warna yang mudah terlihat

Pipa pemancar (nozzle) harus sudah terpasang pada selang kebakaran

Kotak hidran harus mudah dibuka, dilihat, dijangkau dan tidak terhalang oleh benda lain

Inspesi dan Pengujian Hidran

No Standar PerMen PU No. 24 Yahun 2008 Kenyataan Di Lapangan

Pemipaan dan fiting harus diinspeksi setiap tahun

Katup selang hidran harus diinspeksi setiap tiga bulan

Sambungan pemadam harus diinspeksi setiap tiga bulan

Hidran luar gedung/pillar hidran harus diinspeksi setiap tahun dan setelah operasi

Kotak selang hidran luar harus diinspeksi setiap tiga bulan

Page 25: Draft Proposal Magang Sarana Proteksi Kebakaran Aktif di PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang

Pengujian aliran air harus dilakukan setiap lima bulan pada sambungan selang terjauh secara hidrolik

Hidran luar harus diuji coba setiap tahun dengan cara dibuka penuh sampai semua kotoran dan benda asing terbuang selama kurang lebih satu menit

Pemeliharaan Hidran

No Standar PerMen PU No 24 Tahun 2008 Kenyataan Di Lapangan

Setelah pemakaian semua selang harus dibersihkan, dibuang airnya dan dikeringkan seluruhnya sebelum dipasang kembali

Bila tutup sambungan pemadam (siamese) tidak ada pada tempatnya, bagian dalam sambungan pemadam kebakaran harus diperiksa untuk halangan atau sumbatan

Hidran luar gedung atau pillar hidran harus diberi pelumas setiap tahun

Kotak selang hidran luar gedung atau pillar hidran harus dipelihara atau dirawat setiap tahun untuk menjamin kelengkapan dan dalam kondisi yang dapat digunakan.