draft - jdih.kkp.go.idjdih.kkp.go.id/peraturan/6-5-4-3-2-1-rpermen-kp.pdf · teknis bidang analisis...
TRANSCRIPT
DRAFT
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR. /PERMEN-KP/2016
TENTANG
PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA KHUSUS KATEGORI AKTIVITAS PROFESIONAL, ILMIAH DAN TEKNIS GOLONGAN POKOK AKTIVITAS
ARSITEKTUR DAN KEINSINYURAN; ANALISIS DAN UJI TEKNIS BIDANG
ANALISIS DATA HASIL PEMANTAUAN KAPAL PERIKANAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa untuk menjamin kompetensi dan standardisasi pada jabatan kerja analisis data hasil pemantauan kapal perikanan maka perlu penguasaan kompetensi yang
dibuktikan dengan sertifikat kompetensi;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Khusus Kategori Aktivitas Profesional,
Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Aktivitas Arsitektur dan Keinsinyuran; Analisis dan Uji Teknis Bidang Analisis Data Hasil Pemantauan Kapal Perikanan;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 39);
2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4408);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan, Pelatihan, dan Penyuluhan Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 174, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5564);
- 2 -
5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.25/MEN/2012 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan di Lingkungan Kementerian Kelautan
dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1);
6. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 23/PERMEN-KP/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG
PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA KHUSUS KATEGORI AKTIVITAS PROFESIONAL, ILMIAH DAN TEKNIS
GOLONGAN POKOK AKTIVITAS ARSITEKTUR DAN KEINSINYURAN; ANALISIS DAN UJI TEKNIS BIDANG ANALISIS DATA HASIL PEMANTAUAN KAPAL PERIKANAN.
Pasal 1
Standar Kompetensi Kerja Khusus Kategori Aktivitas Profesional, Ilmiah dan
Teknis Golongan Pokok Aktivitas Arsitektur dan Keinsinyuran; Analisis dan Uji Teknis Bidang Analisis Data Hasil Pemantauan Kapal Perikanan dimaksudkan sebagai acuan untuk menjamin kompetensi dan standardisasi pada bidang
Analisis Data Hasil Pemantauan Kapal Perikanan.
Pasal 2
Standar Kompetensi Kerja Khusus Kategori Aktivitas Profesional, Ilmiah dan
Teknis Golongan Pokok Aktivitas Arsitektur dan Keinsinyuran; Analisis dan Uji Teknis Bidang Analisis Data Hasil Pemantauan Kapal Perikanan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan ini.
Pasal 3
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal Desember 2016
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA,
SUSI PUDJIASTUTI
1
LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2016
TENTANG
PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA KHUSUS KATEGORI AKTIVITAS PROFESIONAL, ILMIAH DAN TEKNIS GOLONGAN POKOK AKTIVITAS
ARSITEKTUR DAN KEINSINYURAN; ANALISIS DAN UJI TEKNIS BIDANG ANALISIS DATA HASIL
PEMANTAUAN KAPAL PERIKANAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Keanekaragaman hayati laut Indonesia memiliki potensi besar untuk
dimanfaatkan baik bagi kepentingan konservasi maupun ekonomi
produktif. Laut Indonesia memiliki sekitar 8.500 spesies ikan, 555 spesies
rumput laut dan 950 spesies biota terumbu karang. Sumberdaya ikan di
laut meliputi 37% dari spesies ikan di dunia, dan beberapa jenis
diantaranya mempunyai nilai ekonomis tinggi, seperti tuna, udang, lobster,
ikan karang, berbagai jenis ikan hias, kekerangan, dan rumput laut.
Presiden telah menyatakan bahwa laut adalah masa depan peradaban
bangsa. Hal ini menunjukkan bahwa laut tidak boleh dipunggungi, sudah
saatnya bangsa Indonesia melihat laut sebagai sumber kehidupan
manusia. Oleh sebab itu, pembangunan kelautan dan perikanan harus
dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan untuk mengubah suatu
keadaan menjadi keadaan yang lebih baik dengan memanfaatkan
sumberdaya kelautan dan perikanan secara optimal, efisien, efektif, dan
akuntabel, dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat secara berkelanjutan. Upaya mewujudkan tujuan
pembangunan kelautan dan perikanan dilaksanakan melalui proses yang
bertahap, terencana, terpadu, dan berkesinambungan. Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
2
Nasional 2005-2025 telah menetapkan salah satu misi yang terkait dengan
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), yakni “Mewujudkan Indonesia
menjadi Negara Kepulauan yang Mandiri, Maju, Kuat, dan Berbasiskan
Kepentingan Nasional”, dengan menumbuhkan wawasan bahari bagi
masyarakat dan pemerintah, meningkatkan kapasitas sumberdaya
manusia yang berwawasan kelautan, mengelola wilayah laut nasional
untuk mempertahankan kedaulatan dan meningkatkan kemakmuran, dan
membangun ekonomi kelautan secara terpadu dengan mengoptimalkan
pemanfaatan sumber kekayaan laut secara berkelanjutan.
Beberapa wilayah perairan laut Indonesia telah mengalami gejala
overfishing. Selain itu, praktik-praktik Illegal Unreported and
Unregulated (IUU) fishing yang terjadi di Wilayah Pengelolaan Perikanan
Negara Republik Indonesia (WPPNRI), baik oleh kapal-kapal ikan Indonesia
(KII) maupun oleh kapal-kapal ikan asing (KIA) menyebabkan kerugian
baik dari aspek sosial, ekologi/lingkungan, maupun ekonomi. Wilayah
perairan bebas IUU fishing dan kegiatan yang merusak sumberdaya
kelautan dan perikanan tahun 2014 mencapai 38,63%. Capaian strategis
pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan selama
kurun waktu tahun 2010-2014 diantaranya adalah hasil operasi kapal
pengawas dalam rangka penanggulangan IUU fishing. Kerugian negara
akibat dari IUU fishing di perairan Arafura diperkirakan mencapai Rp 11–
17 triliun (Wagey dkk, 2002). Estimasi kerugian negara-negara di dunia
akibat IUU fishing mencapai US$ 10–23,5 miliar (Agnew dkk, 2005).
Ancaman IUU Fishing dipicu kondisi sektor perikanan global, dimana
beberapa negara mengalami penurunan stok ikan, pengurangan armada
kapal penangkapan ikan akibat pembatasan pemberian izin penangkapan
sedangkan permintaan produk perikanan makin meningkat.
Berbagai kebijakan dan upaya telah ditempuh merupakan langkah
untuk mewujudkan negara kepulauan yang berdaulat dan sejahtera
melalui pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang
berkelanjutan, dalam rangka mendukung terwujudnya Indonesia sebagai
poros maritim dunia. Untuk mewujudkan pengelolaan wilayah laut
nasional untuk mempertahankan kedaulatan dan meningkatkan
3
kemakmuran serta membangun ekonomi kelautan dengan
mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan secara
berkelanjutan, selama periode Oktober-Desember 2014 KKP telah
mengeluarkan berbagai kebijakan, terutama terkait dengan upaya
pemberantasan IUU Fishing.
Di sisi lain, kemampuan pengawasan sumberdaya kelautan dan
perikanan di Indonesia masih lemah. Melihat ancaman dan tantangan
tersebut, kapasitas dan kapabilitas pengawasan sumberdaya kelautan dan
perikanan perlu ditingkatkan sebagaimana amanat Undang-Undang No. 31
tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang No. 45 tahun 2009, melalui pengembangan sistem pengawasan
yang terintegrasi, penyediaan sarana dan prasarana pengawasan,
pemenuhan regulasi bidang pengawasan dan kelembagaan di tingkat
daerah, pengembangan kerjasama secara intensif dengan instansi lain,
serta menggalang komitmen dan dukungan internasional dalam
penanggulangan kegiatan IUU fishing. Masalah IUU fishing juga terkait
dengan perbatasan dengan negara tetangga, khususnya terkait nelayan
tradisional yang melanggar lintas batas ke negara lain. Meskipun upaya
untuk edukasi dan peningkatan keasadaran nelayan Republik Indonesia
(RI) mengenai batas-batas laut sudah dilakukan namun kemungkinan
nelayan tradisional untuk melintas batas dan melakukan pelanggaran ke
negara lain masih ada. Sasaran strategis pembangunan kelautan dan
perikanan merupakan kondisi yang diinginkan dapat dicapai oleh KKP
sebagai suatu outcome/impact dari beberapa program yang dilaksanakan.
Dalam penyusunannya, KKP menjabarkan 3 misi yakni “Kedaulatan”,
“Keberlanjutan”, dan Kesejahteraan”.
Dengan berpedoman pada agenda prioritas nasional dan dalam
rangka mendukung pencapaian visi dan misi KKP tersebut, maka
Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
(PSDKP) telah menetapkan visi, yaitu “Perairan Indonesia bebas IUU
Fishing dan kegiatan yang merusak sumber daya kelautan dan perikanan
untuk mewujudkan kedaulatan dalam mengelola sumber daya kelautan
dan perikanan secara berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat”.
4
Sejalan dengan tugas dan fungsi untuk mencapai visi yang ditetapkan,
maka telah dirumuskan misi Direktorat Jenderal PSDKP yaitu sebagai
berikut :
1. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pengawasan dalam
pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan;
2. Meningkatkan efektifitas penanganan pelanggaran terhadap
pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan;
3. Terwujudnya reformasi birokrasi di lingkungan Direktorat Jenderal
PSDKP.
Terkait dengan tugas pemberantasan IUU fishing, maka Direktorat
Jenderal PSDKP melaksanakan program Penguatan Sistem Pengawasan
Terpadu/PSPT (Integrated Surveillance System/ISS), yang dilaksanakan
melalui program Monitoring, Control and Surveillance (MCS) dan
menerapkan setepat mungkin Sistem Pemantauan Kapal Perikanan (SPKP),
baik terhadap kapal perikanan berijin (cooperative object) maupun kapal
perikanan illegal (noncooperative object) melalui integrasi sistem
pengawasan. Pemantauan kapal perikanan dilakukan sebagai upaya untuk
meningkatkan kepatuhan (compliance) kapal perikanan, selanjutnya dari
hasil pemantauan dilakukan analisis pemantauan untuk dijadikan input
yang akan ditindaklanjuti oleh Direktorat Pengelolaan Pengawasan Sumber
Daya Perikanan, Direktorat Pengoperasian Kapal Pengawas, dan Direktorat
Penanganan Pelanggaran. Hasil pemantauan terhadap kapal perikanan
menghasilkan indikasi jenis pelanggaran yang meliputialih muat, alat
tangkap, membawa hasil tangkapan langsung keluar negeri, beroperasi
tanpa izin, daerah penangkapan ikan, pelabuhan pangkalan atau
pelabuhan muat singgah, laut lepas, perairan Zona Ekonomi Eksklusif
Indonesia (ZEEI) dan perairan teritorial.
Dalam rangka penerapan kebijakan pemantauan kapal perikanan,
sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
42/PERMEN-KP/2015 tentang Sistem Pemantauan Kapal Perikanan Pasal
12 ayat 1, maka setiap kapal perikanan berukuran > 30 GT yang
beroperasi di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia
(WPPNRI) dan di laut lepas wajib memasang transmiter SPKP yang
terintegrasi dengan Pusat Pemantauan Kapal Perikanan (PPKP).
5
Pemasangan transmiter online ini merupakan instrumen bagi pemerintah
untuk mengendalikan kegiatan/aktivitas kapal perikanan di laut agar
sejalan dengan konsep pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan
yang bertanggung jawab. Sampai dengan saat ini, Direktorat Jenderal
PSDKP telah membangun sistem pemantauan kapal perikanan (Vessel
Monitoring System/VMS) dengan teknologi satelit yang mampu memantau
kapal perikanan berizin ± 3.000 buah, yang akan membantu pemantauan
untuk kapal-kapal perikanan yang beroperasi di wilayah yuridiksi
Indonesia. Data yang dihasilkan dari pemantauan kapal perikanan
tersebut, merupakan data yang perlu dilakukan analisis lebih lanjut untuk
memastikan bahwa setiap kapal perikanan mematuhi ketentuan peraturan
perundang-undangan. Untuk melaksanakan kegiatan analisis tersebut
dibutuhkan pegawai yang mampu berkerja secara professional dan
memiliki kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan tertentu.
Dalam rangka meningkatkan kapasitas dan profesionalisme, maka
diperlukan standarisasi kompetensi bagi analis pemantauan kapal
perikanan lingkup Direktorat Jenderal PSDKP. Potensi untuk pengawasan
sumberdaya kelautan dan perikanan yaitu ketersediaan Sumber Daya
Manusia (SDM) pengawasan yang saat ini dimiliki yaitu 679 pengawas
perikanan, PPNS perikanan sebanyak 514 orang, awak kapal pengawas
sebanyak 279 orang dan polisi khusus pengelolaan wilayah pesisir dan
pulau-pulau kecil sebanyak 329 orang, dengan kualitas dan kuantitas
SDM pengawasan tersebut diharapkan lebih memperkuat pengawasan
sumber daya kelautan dan perikanan ke depan. Keberadaan dan fungsi
kapal pengawas sebagai sarana utama dalam pengawasan di laut yang
dimiliki sebanyak 35 unit kapal dengan berbagai ukuran dan tipe serta
speedboat pengawasan sebanyak 109 unit berpotensi untuk mendukung
dalam pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan ke depan. Selain
sarana dan prasarana tersebut telah tersedia alat pemantauan kapal
perikanan/VMS yang mampu memantau pergerakan kapal perikanan dan
fasilitas penunjang seperti dermaga, kantor, dan sarana prasarana
pengawasan lainnya. Untuk dapat mengoperasikan peralatan,
menganalisis pemantauan kapal perlu dilakukan SDM yang kompeten.
Untuk membangun kompetensi perlu ditetapkan standard kompetensi
6
yang merupakan standard kompetensi yang harus dimiliki untuk dapat
menganalisis data hasil pemantauan kapal perikanan.
B. Pengertian
1. Sistem Pemantauan Kapal Perikanan
Sistem pemantauan kapal perikanan yang selanjutnya disingkat SPKP
adalahsalah satu sistem pengawasan kapalperikanan dengan
menggunakan peralatan yang telahditentukan untuk mengetahui
pergerakan dan aktivitas kapal perikanan.
2. Kapal Perikanan
Kapal perikanan adalah kapal, perahu, atau alat apung lain yang
dipergunakan untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung
operasi penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pengangkutan ikan,
pengolahan ikan, pelatihan perikanan, dan penelitian/eksplorasi
perikanan.
3. Surat Izin Penangkapan Ikan
Surat izin penangkapan ikan, yang selanjutnya disingkatSIPI, adalah
izin tertulis yang harus dimiliki setiap kapalperikanan untuk
melakukan penangkapan ikan yangmerupakan bagian tidak
terpisahkan dari Surat Izin UsahaPerikanan (SIUP).
4. Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan
Surat izin kapal pengangkut ikan, yang selanjutnyadisingkat SIKPI,
adalah izin tertulis yang harus dimilikisetiap kapal perikanan untuk
melakukan pengangkutanikan yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari SuratIzin Usaha Perikanan (SIUP).
5. Aplikasi Pemantauan Kapal Perikanan
Aplikasi pemantauan kapal perikanan adalah perangkat lunak tertentu
yang digunakan untuk mengetahui pergerakan kapal perikanan.
6. Pusat Pemantauan Kapal Perikanan
Pusat pemantauan kapal perikanan untuk selanjutnya disingkat PPKP
adalah ruangan yang digunakan untuk meletakan perangkat server
untuk aplikasi dan basis data,serta aktivitas petugas SPKP.
7
7. Analis Pemantauan Kapal Perikanan
Analis pemantauan kapal perikanan adalah petugas yang melakukan
analisis pemantauan kapal perikanan.
8. Data Base SPKP
Data base SPKP adalah data kapal perikanan berupa data digital yang
diterima dari transmiter SPKP.
9. Surat Keterangan Aktivasi Transmiter
Surat keterangan aktivasi transmiter, yang selanjutnyadisingkat SKAT,
adalah dokumen tertulis yang menyatakanbahwa transmiter SPKP pada
kapal perikanan tertentu telahdipasang, diaktifkan dan dapat dipantau
pada pusatpemantauan kapal perikanan.
10. Surat Laik Operasi
Surat laik operasi kapal perikanan, yang selanjutnya disebut SLO
adalah surat keterangan yang menyatakan bahwa kapal perikanan
telah memenuhi persyaratan administrasi dan kelayakan teknis untuk
melakukan kegiatan perikanan.
11. Hasil Pemeriksaan Kapal
Hasil pemeriksaan kapal perikanan, yang selanjutnya disebut HPK
adalahformpemeriksaan yang dilakukan oleh pengawas perikanan
sebagai syaratpenerbitan SLO.
12. Log Book Penangkapan Ikan
Log book penangkapan ikan adalah laporan harian tertulis nakhoda
mengenai kegiatan perikanan dan operasional harian kapal
penangkapan ikan.
13. Catatan ManualSPKP
Catatan manual SPKP adalah laporan posisi kapal setiap 1 (satu) jam
oleh nakhoda kapal dalam keadaan transmiter rusak atau tidak
terpantau di pusat pemantauan kapal perikanan.
14. Pusat Pengendalian PSDKP
Pusat pengendalian PSDKP adalah sarana dan prasarana berupa
ruangan yang digunakan untuk meletakkan seluruh perangkat
pemantauan, komunikasi, pusat data serta aktivitas pemantauan dan
pengendalian lingkup Direktorat Jenderal PSDKP.
8
C. Penggunaan standar kompetensi kerja khusus
Standar kompetensi dibutuhkan oleh beberapa lembaga/institusi yang
berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia, sesuai dengan
kebutuhan masing-masing :
1. Untuk institusi pendidikan dan pelatihan
a. Memberikan informasi untuk pengembangan program dan
kurikulum
b. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan penilaian, sertifikasi
2. Untuk institusi pengguna tenaga analis data hasil pemantauan kapal
perikanan
a. Membantu dalam rekrutmen/penerimaan
b. Membantu penilaian unjuk kerja
c. Membantu dalam menyusun uraian jabatan
d. Untuk mengembangkan program pelatihan yang spesifik berdasar
kebutuhan
3. Untuk institusi penyelenggara pengujian dan sertifikasi
a. Sebagai acuan dalam merumuskan paket-paket program sertifikasi
sesuai dengan kualifikasi dan levelnya
b. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan penilaian dan
sertifikasi
4. Untuk tenaga analis data hasil pemantauan kapal perikanan
a. Untuk acuan pengakuan kompetensi sebagai analis data hasil
pemantauan kapal perikanan
b. Untuk melindungi kepentingan analis data hasil pemantauan kapal
perikanan sehingga dapat diakui kompetensinya sebagai saksi ahli
c. Untuk meningkatkan daya saing atau jenjang karir
D. Komite standar kompetensi
1. Komite standar kompetensi
Sesuai dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 3 Tahun
2016 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI), Pasal 7 menyebutkan bahwa “dalam hal instansi
teknis telah memiliki satuan kerja yang tugas dan fungsinya di bidang
standardisasi atau pengembangan SDM, maka tugas fungsi Komite
9
Standar Kompetensi dilaksanakan oleh satuan kerja yang
bersangkutan”. Maka sesuai dengan pasal sebagaimana disebutkan
diatas fungsi perumusan dan pengembangan SKKNI Sektor Kelautan
dan Perikanan melekat pada fungsi Kepala Pusat Pelatihan Kelautan
dan Perikanan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan
Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan, Kementerian
Kelautan dan Perikanan.
2. Tim perumus
Tabel 1. Susunan tim perumus rancangan standar kompetensi kerja
khusus bidang analisis data hasil pemantauan kapal perikanan
NO NAMA INSTANSI/LEMBAGA JABATAN DALAM
TIM
1 2 3 4
1. Dr. Mochammad Farkan, A.Pi, SE, M.Si
Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan
Ketua
2. Lusia Dwi Hartiningsih, A.Pi, M.Si
Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan
Sekretaris
3. Ndaru Ismiarto, S.IP, MM Direktorat Pemantauan dan Peningkatan Infrastruktur,
Ditjen PSDKP
Anggota
4. Raden Roro Gunarti, S.Pi, MM
Sekretariat Ditjen PSDKP Anggota
5. RR Atik S Krisnawati, S.Kom
Direktorat Pemantauan dan Peningkatan Infrastruktur, Ditjen PSDKP
Anggota
6. Herry Mulyono, ST, MM Direktorat Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan, Ditjen PSDKP
Anggota
7. Febrianto W Utama, S.P Direktorat Pemantauan dan Peningkatan Infrastruktur,
Ditjen PSDKP
Anggota
8. Fery Gunawan, A.Md Direktorat Pemantauan dan
Peningkatan Infrastruktur, Ditjen PSDKP
Anggota
9. Septedy Prasetyo, A.Md Direktorat Pemantauan dan Peningkatan Infrastruktur, Ditjen PSDKP
Anggota
10. Ridwan Nurzeha, S.Si Direktorat Pemantauan dan Peningkatan Infrastruktur,
Ditjen PSDKP
Anggota
10
Tabel 2. Susunan tim verifikasi rancangan standar kompetensi kerja
khusus bidang analisis data hasil pemantauan kapal perikanan
NO NAMA INSTANSI/LEMBAGA
JABATAN
DALAM TIM
1 2 3 4
1. Setia Dharma, A.Pi Pusat Pelatihan Kelautan
dan Perikanan
Ketua
2. Ratna Mariyana, S.Pi Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan
Sekretaris
3. Eka Ratnasari Miskad, ST
Direktorat Pemantauan dan Peningkatan Infrastruktur,
Ditjen PSDKP
Anggota
BAB II
STANDAR KOMPETENSI KERJA KHUSUS
A. Pemetaan kompetensi
Tujuan Utama Fungsi Kunci Fungsi Utama Fungsi Dasar
Menganalisis data hasil pemantauan
kapal perikanan secara tepat
dan akurat, sehingga
terciptanya ketaatan (compliance)
kapal perikanan pada
ketentuan konservasi dan pengelolaan
sumber daya perikanan yang
diatur dalam peraturan perundang-
undangan.
Menyiapkan kegiatan analisis data
hasil pemantauan kapal perikanan
Merencanakan kegiatan pemantauan
kapal perikanan
Menyusun rencana pemantauan kapal perikanan
Menyiapkan sarana pemantauan kapal
perikanan
Mengumpulkan
data hasil pemantauan kapal perikanan
Mengoperasikan
aplikasi SPKP
Mengidentifikasi ketaataan kapal
perikanan dengan aplikasi SPKP
Menentukan pola gerak kapal perikanan
Menggunakan peta pada aplikasi SPKP
Melaksanakan kegiatan analisis data
hasil
Menganalisis data hasil pemantauan
kapal perikanan
Menentukan Peraturan Perundang-undangan dan dokumen kapal
perikanan
11
pemantauan
kapal perikanan Menganalisis data
hasil pemantauan kapal perikanan
Melaporkan data
hasil pemantauan
kapal perikanan
Menyajikan informasi
hasil analisis data pemantauan kapal
perikanan
Mengkoordinasikan
hasil analisis pada lembar data pemantauan kapal
perikanan
Mendokumentasikan
hasil analisis data pemantauan kapal perikanan
Menghadirkan hasil analisis data
pemantauan kapal perikanan pada kegiatan klarifikasi
dan pembuktian
Melaksanakan
komunikasi efektif
B. Daftar unit kompetensi
NO Kode Unit Judul Unit Kompetensi
1 M.71.PKP01.001.1 Menyusun Rencana Pemantauan Kapal Perikanan
2 M.71.PKP01.002.1 Menyiapkan Sarana Pemantauan Kapal Perikanan
3 M.71.PKP01.003.1 Mengoperasikan Aplikasi SPKP
4 M.71.PKP01.004.1 Mengidentifikasi Ketaataan Kapal Perikanan
dengan Aplikasi SPKP
5 M.71.PKP01.005.1 Menentukan Pola Gerak Kapal Perikanan
6 M.71.PKP01.006.1 Menggunakan Peta Pada Aplikasi SPKP
7 M.71.PKP01.007.1 Menentukan Peraturan Perundang-Undangan dan Dokumen Kapal Perikanan
8 M.71.PKP01.008.1 Menganalisis Data Hasil Pemantauan Kapal Perikanan
9 M.71.PKP01.009.1 Menyajikan Informasi Hasil Analisis Daa Pemantauan Kapal Perikanan
12
NO Kode Unit Judul Unit Kompetensi
10 M.71.PKP01.010.1 Mengkoordinasikan Hasil Analisis Pada Lembar Data Pemantauan Kapal Perikanan
11 M.71.PKP01.011.1 Mendokumentasikan Hasil Analisis Data Pemantauan Kapal Perikanan
12 M.71.PKP01.012.1 Menghadirkan Hasil Analisis Data Pemantauan Kapal Perikanan Pada Kegiatan Klarifikasi dan Pembuktian
13 M.71.PKP01.013.1 Melaksanakan Komunikasi Efektif
13
C. Uraian Unit Kompetensi
KODE UNIT : M.71.PKP01.001.1
JUDUL UNIT : Menyusun Rencana Pemantauan Kapal Perikanan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam menyusun rencana pemantauan kapal
perikanan.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menetapkan kriteria
dasar pemantauan kapal perikanan
1.1 Kriteria dasar pemantauan kapal perikanan
diidentifikasi sesuai prosedur.
1.2 Kriteria dasar pemantauan kapal perikanan ditetapkan sesuai kebutuhan.
2. Membuat rencana kerja pemantauan
kapal perikanan
2.1 Kegiatan pemantauan kapal diidentifikasi sesuai prosedur.
2.2 Rencana kerja pemantauan kapal perikanan disusun sesuai prioritas.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk menetapkan kriteria dasar pemantauan kapal
perikanan dan membuat rencana kerja pemantauan kapal perikanan,
yang digunakan untuk menyusun rencana pemantauan kapal
perikanan pada kegiatan analisis data hasil pemantauan kapal
perikanan.
1.2 Dalam penyusunan rencana kerja pemantauan kapal perikanan dapat
berdasarkan pada jenis indikasi pelanggaran, waktu pemantauan dan
dokumen perizinan kapal perikanan.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat pengolah data
2.1.2 Aplikasi pemantauan kapal perikanan
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Jaringan internetdengan kecepatan minimal 5 Mbps
14
2.2.2 Dokumen perizinan kapal perikanan
2.2.3 Buku panduan penggunaan aplikasi
2.2.4 Alat tulis kantor
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.02/MEN/2011
tentang Jalur Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat Penangkap dan
Alat Bantu Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan
Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Nomor 42/PERMEN-KP/2014
3.2 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.12/MEN/2012
tentang Usaha Perikanan Tangkap di Laut Lepas
3.3 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.30/MEN/2012
tentang Tentang Usaha Perikanan Tangkap di Wilayah Pengelolaan
Perikanan Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
57/PERMEN-KP/2014
3.4 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor
13/PERMEN-KP/2014 tentang Jejaring Kawasan Konservasi Perairan
3.5 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18/PERMEN-
KP/2014 tentang Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia
3.6 Peraturan Menteri Kelautan dan PerikananNomor 26/PERMEN-
KP/2014 tentang Rumpon
3.7 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 48/PERMEN-
KP/2014 Tentang Log Book Penangkapan Ikan
3.8 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor. 42/PERMEN-
KP/2015 tentang Sistem Pemantauan Kapal Perikanan
3.9 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 15/PERMEN-
KP/2016 tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup, sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor 32/PERMEN-KP/2016
15
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Juknis Analisis Data SPKP
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
menyusun rencana pemantauan kapal perikanan.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,
demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat
kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Peraturan perundang-undangan terkait pengelolaan sumber
daya kelautan dan perikanan
3.1.2 Metode pengumpulan dan analisa data
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengoperasikan komputer
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Tepat menetapkan kriteria dasar pemantauan kapal perikanan
4.2 Teliti dan tepat menyusun rencana kerja pemantauan kapal perikanan
5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian dan ketepatan menyusun rencana kerja pemantauan kapal
perikanan
16
KODE UNIT : M.71.PKP01.002.1
JUDUL UNIT : Menyiapkan Sarana Pemantauan Kapal Perikanan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam menyiapkan sarana pemantauan kapal
perikanan.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menetapkan sarana pemantauan kapal perikanan
1.1 Jenis-jenis sarana pemantauan kapal perikanan diidentifikasi sesuai prosedur.
1.2 Jenis-jenis sarana pemantauan kapal
perikanan ditentukan sesuai kebutuhan.
2. Melakukan
monitoring/ pengecekan sarana pemantauan kapal
perikanan
2.1 Form monitoring sarana pemantauan kapal
perikanan disiapkan sesuai kebutuhan.
2.2 Form monitoring sarana pemantauan kapal perikanan diisi untuk dilaporkan sesuai
kondisi yang terjadi.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk menetapkan sarana pemantauan kapal
perikanan dan melakukan monitoring/pengecekan sarana
pemantauan kapal perikanan, yang digunakan untukmenyiapkan
sarana pemantauan kapal perikananpada kegiatan analisis data hasil
pemantauan kapal perikanan.
1.2 Monitoring/pengecekan sarana pemantauan kapal perikanan yang
dilaksanakan terbatas pada kesiapan data pada aplikasi.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat pengolah data
2.1.2 Aplikasi pemantauan kapal perikanan
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Jaringan internet dengan kecepatan minimal 5 Mbps
2.2.2 Buku panduan penggunaan aplikasi
17
2.2.3 Alat tulis kantor
2.2.4 Database SPKP
2.2.5 Form monitoring sarana pemantauan kapal perikanan
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 42/PERMEN-KP/2015
tentang Sistem Pemantauan Kapal Perikanan
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Juknis penggunaan alat SPKP
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
menyiapkan sarana pemantauan kapal perikanan.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,
demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat
kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Teknik Monitoring
3.1.2 Tata cara pengisian form monitoring
3.1.3 Jenis-jenis sarana pemantauan seperti aplikasi, database,
jaringan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengoperasikan komputer
18
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Tepat menentukan jenis-jenis sarana pemantauan kapal perikanan
4.2 Teliti dan benar mengisi form monitoring sarana pemantauan kapal
perikanan
5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian dan kebenaran mengisi form monitoring sarana pemantauan
kapal perikanan
19
KODE UNIT : M.71.PKP01.003.1
JUDUL UNIT : Mengoperasikan Aplikasi SPKP
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam mengoperasikan aplikasi SPKP.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mengidentifikasikan fungsi aplikasi SPKP
1.1 Jenis-jenis fitur aplikasi SPKP ditampilkan.
1.2 Jenis-jenis fitur aplikasi SPKP dijelaskan.
1.3 Fungsi fitur aplikasi SPKP ditampilkan sesuai
manual book.
1.4 Fungsi fitur aplikasi SPKP dijelaskan sesuai
manual book.
2. Menggunakan fitur-
fitur aplikasi SPKP
2.1 Cara kerja penggunaan fitur aplikasi sistem
pemantauan kapal perikanan dijelaskan sesuai manual book.
2.2 Aplikasi sistem pemantauan kapal perikanan
dioperasikan sesuai manual book.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk mengidentifikasikanfungsi aplikasi SPKP dan
menggunakan fitur-fitur aplikasi SPKP, yang digunakan untuk
mengoperasikan aplikasi SPKP pada kegiatan analisis data hasil
pemantauan kapal perikanan.
1.2 Yang dimaksud dengan fitur-fitur aplikasi adalah menu dan fungsi
yang digunakan untuk analisis hasil data SPKP.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.2.1 Aplikasi SPKP
2.2.2 Alat pengolah data
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Jaringan internet dengan kecepatan minimal 5 Mbps
2.2.2 Buku panduan penggunaan aplikasi
20
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 42/PERMEN-KP/2015
tentang Sistem Pemantauan Kapal Perikanan
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Juknis Analisis Data SPKP
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
mengoperasionalkan aplikasi SPKP.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,
demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat
kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Aplikasi SPKP
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengoperasikan komputer
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Tepat menampilkan jenis-jenis fitur aplikasi SPKP
4.2 Tepat menjelaskan jenis-jenis fitur aplikasi
4.3 Tepat menampilkan fungsi fitur aplikasi SPKP
4.4 Tepat menjelaskan fungsi fitur aplikasi
4.5 Tepat menjelaskan cara kerja penggunaan fitur aplikasi SPKP
21
4.6 Tepat dan benar mengoperasionalkan aplikasi SPKP
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dan kebenaran mengoperasionalkan aplikasi SPKP
22
KODE UNIT : M.71.PKP01.004.1
JUDUL UNIT : Mengidentifikasi Ketaatan Kapal Perikanan
dengan Aplikasi SPKP
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam mengidentifikasi ketaataan kapal perikanan
dengan aplikasi SPKP.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menetapkan target pemantauan kapal perikanan
1.1 Data sebaran kapal perikanan ditampilkan pada aplikasi SPKP sesuai rencana kerja.
1.2 Target pemantauan kapal perikanan
diidentifikasi sesuai rencana kerja.
1.3 Target pemantauan kapal perikanan
ditetapkan sesuai rencana kerja.
2. Memvalidasi kapal
perikanan yang menjadi target pemantauan
2.1 Dokumen kapal perikanan sesuai target
disiapkan.
2.2 Dokumen kapal perikanan sesuai target dibandingkan dengan kapal perikanan yang
divalidasi.
2.3 Indikasi ketaatan kapal perikanan yang menjadi target pemantauan ditetapkan sesuai
prosedur.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk menetapkan target pemantauan kapal
perikanan dan memvalidasi kapal perikanan yang menjadi target
pemantauan pada kegiatan mengidentifikasi ketaatan kapal perikanan
dengan aplikasi SPKP.
1.2 Yang dimaksud dengan dokumen kapal perikanan terdiri dari Surat
Ijin Penangkapan Ikan (SIPI)/Surat Ijin Kapal Pengangkut Ikan
(SIKPI), Surat Keterangan Aktivasi Transmiter (SKAT), Log Book, Hasil
Pemeriksaan Kapal (HPK) dan Surat Laik Operasi (SLO).
23
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Aplikasi SPKP
2.1.2 Alat pengolah data
2.1.3 Dokumen kapal perikanan
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Jaringan internet dengan kecepatan minimal 5Mbps
2.2.2 Database kapal perikanan
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Menteri Kelauan dan Perikanan Nomor PER.02/MEN/2011
tentang Jalur Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat Penangkap dan
Alat Bantu Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan
Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Nomor 42/PERMEN-KP/2014
3.2 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.12/MEN/2012
tentang Usaha Perikanan Tangkap di Laut Lepas
3.3 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.30/MEN/2012
tentang Tentang Usaha Perikanan Tangkap di Wilayah Pengelolaan
Perikanan Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
57/PERMEN-KP/2014
3.4 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor
13/PERMEN-KP/2014 tentang Jejaring Kawasan Konservasi Perairan
3.5 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18/PERMEN-
KP/2014 tentang Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia
3.6 Peraturan Menteri Kelautan dan PerikananNomor 26/PERMEN-
KP/2014 tentang Rumpon
3.7 Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor 48/PERMEN-
KP/2014 Tentang Log Book Penangkapan Ikan
3.8 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor. 42/PERMEN-
KP/2015 tentang Sistem Pemantauan Kapal Perikanan
24
3.9 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 15/PERMEN-
KP/2016 tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup, sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor 32/PERMEN-KP/2016
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Juknis Analisa Data Sistem Pemantauan Perikanan
4.2.2 Juknis Catatan Manual SPKP
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
mengidentifikasi ketaatan kapal perikanan dengan aplikasi SPKP.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,
demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat
kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Aplikasi SPKP
3.1.2 Dokumen kapal perikanan
3.1.3 Pola gerak kapal perikanan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengoperasikan komputer
3.2.2 Mengoperasionalkan aplikasi
3.2.3 Membaca sebaran kapal perikanan pada aplikasi
25
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Tepat menampilkan data sebaran kapal perikananpada aplikasi SPKP
4.2 Tepat mengidentifikasi dan menetapkan target pemantauan kapal
perikanan
4.3 Cermat membandingkan dokumen kapal perikanan sesuai target
4.4 Tepat menetapkan indikasi ketaatan kapal perikanan yang menjadi
target pemantauan
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan menetapkan indikasi ketaatan kapal perikanan yang
menjadi target pemantauan
26
KODE UNIT : M.71.PKP01.005.1
JUDUL UNIT : Menentukan Pola Gerak Kapal Perikanan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam menentukan pola gerak kapal perikanan.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menetapkan pergerakan kapal perikanan
1.1 Pergerakan kapal perikanan diidentifikasi berdasarkan informasi pergerakan kapal.
1.2 Pergerakan kapal perikanan ditetapkan
berdasarkan hasil identifikasi.
2. Menetapkan pola
gerak kapal perikanan
2.1 Pola gerak kapal perikanan diidentifikasi
berdasarkan pergerakan kapal perikanan.
2.2 Pola gerak kapal perikanan diidentifikasi berdasarkan alat penangkap ikan.
2.3 Pola gerak kapal perikanan ditentukan berdasarkan hasil identifikasi.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk menetapkan pergerakan kapal perikanan dan
menetapkan pola gerak kapal perikanan pada kegiatan analisis data
hasil pemantauan kapal perikanan.
1.2 Yang dimaksud dengan informasi pergerakan kapal perikanan adalah
informasi teknis yang meliputi posisi (lintang-bujur), arah, kecepatan,
dan waktu.
1.3 Yang dimaksud dengan pergerakan kapal perikanan adalah kondisi
kapal sedang melintas, beroperasi, atau diam.
1.4 Yang dimaksud pola gerak kapal adalah hasil identifikasi berdasarkan
pergerakan kapal perikanan dan alat tangkap.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Aplikasi SPKP
2.1.2 Alat pengolah data
27
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Jaringan internet dengan kecepatan minimal 5 Mbps
2.2.2 Dokumen kapal perikanan
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Menteri Kelauan dan Perikanan Nomor PER.02/MEN/2011
tentang Jalur Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat Penangkap dan
Alat Bantu Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan
Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Nomor 42/PERMEN-KP/2014
3.2 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.12/MEN/2012
tentang Usaha Perikanan Tangkap di Laut Lepas
3.3 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.30/MEN/2012
tentang Tentang Usaha Perikanan Tangkap di Wilayah Pengelolaan
Perikanan Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
57/PERMEN-KP/2014
3.4 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor
13/PERMEN-KP/2014 tentang Jejaring Kawasan Konservasi Perairan
3.5 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18/PERMEN-
KP/2014 tentang Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia
3.6 Peraturan Menteri Kelautan dan PerikananNomor 26/PERMEN-
KP/2014 tentang Rumpon
3.7 Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor 48/PERMEN-
KP/2014 Tentang Log Book Penangkapan Ikan
3.8 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor. 42/PERMEN-
KP/2015 tentang Sistem Pemantauan Kapal Perikanan
3.9 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 15/PERMEN-
KP/2016 tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup, sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor 32/PERMEN-KP/2016
28
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Juknis Analisis Data Sistem Pemantauan Kapal Perikanan
4.2.2 Juknis Catatan Manual SPKP
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
menentukan pola gerak kapal perikanan.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,
demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat
kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Aplikasi SPKP
3.1.2 Jenis dan karakteristik operasional alat tangkap ikan di laut
3.1.3 Dokumen kapal perikanan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengoperasikan komputer
3.2.2 Mengoperasionalkan aplikasi
3.2.3 Membaca pola gerak kapal perikanan pada aplikasi
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Cermat mengidentifikasi pergerakan kapal perikanan
4.2 Tepat menetapkan pergerakan kapal perikanan
4.3 Cermat mengidentifikasi pola gerak kapal perikanan
29
4.4 Tepat menentukan pola gerak kapal perikanan
4.5 Cermat membandingkan dokumen kapal perikanan sesuai target
4.6 Tepat menetapkan indikasi ketaatan kapal perikanan yang menjadi
target pemantauan
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan menetapkan indikasi ketaatan kapal perikanan yang
menjadi target pemantauan
30
KODE UNIT : M.71.PKP01.006.1
JUDUL UNIT : Menggunakan Peta Pada Aplikasi SPKP
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam menggunakan peta pada aplikasi SPKP.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Membaca peta dalam aplikasi SPKP
1.1 Teknik membaca peta dijelaskan.
1.2 Variabel peta dijelaskan.
1.3 Peta dalam aplikasi SPKP dibaca.
2. Menggunakan peta dalam aplikasi SPKP
2.1 Jenis peta ditentukan berdasarkan kebutuhan.
2.2 Zona dalam peta ditentukan sesuai prosedur.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk membaca peta dalam aplikasi SPKP dan
menggunakan peta dalam aplikasi SPKP pada kegiatan analisis data
hasil pemantauan kapal perikanan.
1.2 Variabel peta antara lain sistem koordinat yaitu format
koordinat,posisi geografis serta kedalaman laut.
1.3 Yang dimaksud membaca skala peta yaitu membaca skala teks dan
skala bar.
1.4 Jenis peta pada aplikasi antara lain sea map, open street dan continent
map.
1.5 Zona dalam peta antara lain adalah Wilayah Pengelolaan Perikanan
Negara Republik Indonesia (WPP-NRI), Regional Fisheries Management
Organization (RFMO), kawasan konservasi laut, area pelabuhan
perikanan, closure area dan area sesuai kebutuhan.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Aplikasi SPKP
2.1.2 Alat pengolah data
31
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Jaringan internet dengan kecepatan minimal 5 Mbps
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor PER.02/MEN/2011
tentang Jalur Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat Penangkapan
Ikan dan Alat Bantu Penangkapan Ikan di wilayah pengelolaan
Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah terakhir pada
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 42/PERMEN-
KP/2014
3.2 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor
13/PERMEN-KP/2014 tentang Jejaring Kawasan Konservasi Perairan
3.3 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18/PERMEN-
KP/2014 tentang Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia
3.4 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor. 04/PERMEN-
KP/2015 tentang Larangan Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan
Perikanan Negara Republik Indonesia 714
3.5 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 42/PERMEN-KP/2015
tentang Sistem Pemantauan Kapal Perikanan
3.6 Resolution on the Implementation of a CCSBT Catch Documentation
Scheme, tahun 2010 sebagaimana telah diubah terakhir tahun 2014
3.7 Resolution 12/13 for the Conservation and Management of Tropical
Tunas Stocks in the IOTC Area of Competence, tahun 2013
3.8 WCPFC – CMM 2013 – 01 Concerning Conservation and Management
Measure for Bigeye, Yellowfin and Skipjack Tuna in the Western and
Central Pacific Ocean, tahun 2013
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Juknis Analisis Data SPKP
4.2.2 Manual book Aplikasi SPKP
32
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
menggunakan peta pada aplikasi SPKP.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,
demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat
kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Aplikasi SPKP
3.1.2 Teknik membaca peta
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengoperasikan komputer
3.2.2 Mengoperasionalkan aplikasi
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Tepat menjelaskan variabel peta dan teknik membaca peta
4.2 Teliti dan tepat membaca peta dalam aplikasi SPKP
4.3 Tepat menentukan jenis peta
4.4 Teliti dan tepat menentukan zona-zona dalam peta
5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian dan ketepatan membaca peta dalam aplikasi SPKP
33
KODE UNIT : M.71.PKP01.007.1
JUDUL UNIT : Menentukan Peraturan Perundang-Undangan dan
Dokumen Kapal Perikanan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam menentukan peraturan perundang-undangan
dan dokumen kapal perikanan.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mengidentifikasi dokumen peraturan perundang-undangan
kapal perikanan
1.1 Dokumen peraturan perundang-undangan kapal perikanan diklasifikasikan berdasarkan kebutuhan.
1.2 Dokumen peraturan perundang-undangan kapal perikanan dijelaskan.
2. Mengidentifikasi dokumen kapal
perikanan
2.1 Dokumen kapal perikanan diklasifikasikan berdasarkan kebutuhan.
2.2 Dokumen kapal perikanan dijelaskan.
3. Menentukan peraturan
perundang-undangan dan dokumen kapal
perikanan
3.1 Dokumen peraturan perundang-undangan ditentukan.
3.2 Dokumen kapal perikanan ditentukan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk mengidentifikasi dokumen peraturan
perundang-undangan kapal perikanan, mengidentifikasi dokumen
kapal perikanan dan menentukan peraturan perundang-undangan
dan dokumen kapal perikanan pada kegiatan analisis data hasil
pemantauan kapal perikanan.
1.2 Yang dimaksud dengan dokumen kapal perikanan dalam kegiatan
analisis SPKP antara lain terdiri dari SIPI/ SIKPI, SLO, SKAT, Catatan
Manual SPKP, dan dokumen terkait lainnya.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat pengolah data
34
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Dokumen peraturan perundang-undangan kapal perikanan
2.2.2 Dokumen kapal perikanan
2.2.3 Alat tulis kantor
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Menteri Kelauan dan Perikanan Nomor PER.02/MEN/2011
tentang Jalur Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat Penangkap dan
Alat Bantu Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan
Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Nomor 42/PERMEN-KP/2014
3.2 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.12/MEN/2012
tentang Usaha Perikanan Tangkap di Laut Lepas
3.3 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.30/MEN/2012
tentang Tentang Usaha Perikanan Tangkap di Wilayah Pengelolaan
Perikanan Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
57/PERMEN-KP/2014
3.4 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor
13/PERMEN-KP/2014 tentang Jejaring Kawasan Konservasi Perairan
3.5 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18/PERMEN-
KP/2014 tentang Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia
3.6 Peraturan Menteri Kelautan dan PerikananNomor 26/PERMEN-
KP/2014 tentang Rumpon
3.7 Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor 48/PERMEN-
KP/2014 Tentang Log Book Penangkapan Ikan
3.8 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor. 42/PERMEN-
KP/2015 tentang Sistem Pemantauan Kapal Perikanan
3.9 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 15/PERMEN-
KP/2016 tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup, sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor 32/PERMEN-KP/2016
35
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
menentukan peraturan perundang-undangan dan dokumen kapal
perikanan.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis, dan simulasi di
workshop dan atau di tempat kerja dan atau di Tempat Uji
Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Hukum dan peraturan perundang-undangan perikanan
3.1.2 Jenis-jenis dokumen kapal perikanan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Memilah dokumen
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Cermat mengklasifikasikan peraturan perundang-undangan kapal
perikanan dan dokumen kapal perikanan
4.2 Tepat menjelaskan peraturan perundang-undangan kapal perikanan
dan dokumen kapal perikanan
4.3 Tepat menetapkan peraturan perundang-undangan dan dokumen
kapal perikanan
36
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan menetapkan peraturan perundang-undangan dan
dokumen kapal perikanan
37
KODE UNIT : M.71.PKP01.008.1
JUDUL UNIT : Menganalisis Data Hasil Pemantauan Kapal
Perikanan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam menganalisis data hasil pantauan kapal
perikanan.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mengakses data kapal perikanan di database perijinan
kapal perikanan
1.1 Perangkat untuk mengakses database perijinan disiapkan sesuai prosedur.
1.2 Akses database perijinan dilakukan sesuai
prosedur.
1.3 Data pada database perijinan dijelaskan.
2. Menyiapkan dokumen kapal
perikanan dan peraturan perundang-undangan
2.1 Jenis dokumen kapal perikanan dan peraturan perundang-undangan ditetapkan
sesuai kebutuhan.
2.2 Jenis dokumen kapal perikanan dan peraturan perundang-undangan disiapkan
sesuai kebutuhan.
3. Menetapkan indikasi
ketaatan kapal perikanan yang menjadi target
pemantauan
3.1 Indikasi jenis pelanggaraan diidentifikasi
berdasarkan peraturan.
3.2 Indikasi jenis pelanggaran ditentukan sesuai peraturan.
3.3 Indikasi jenis pelanggaran dijelaskan sesuai peraturan.
4. Menganalisis data hasil pemantauan kapal perikanan
4.1 Data hasil pemantauan/ tracking disiapkan.
4.2 Dokumen kapal perikanan disiapkan sesuai
prosedur.
4.3 Data hasil pemantauan/ tracking dengan dokumen kapal perikanan dibandingkan.
4.4 Ketaatan kapal perikanan ditetapkan berdasarkan hasil perbandingan.
4.5 Hasil ketaatan dituangkan dalam lembar data SPKP.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk mengakses data kapal perikanan di database
perijinan kapal perikanan, menyiapkan dokumen kapal perikanan
38
dan peraturan perundang-undangan, menetapkan Indikasi ketaatan
kapal perikanan yang menjadi target pemantauan serta menganalisis
data hasil pemantauan kapal perikanan pada kegiatan analisis data
hasil pemantauan kapal perikanan.
1.2 Yang dimaksud dengan dokumen kapal perikanan dalam kegiatan
analisis SPKP antara lain terdiri dari SIPI/ SIKPI, SLO, SKAT, Catatan
Manual SPKP, dan dokumen terkait lainnya.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Aplikasi SPKP
2.1.2 Alat pengolah data
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Jaringan internet dengan kecepatan minimal 5 Mbps
2.2.2 Database perijinan kapal perikanan
2.2.3 Data hasil pemantauan kapal perikanan
2.2.4 Dokumen peraturan perundang-undangan kapal perikanan
2.2.5 Dokumen kapal perikanan
2.2.6 Alat tulis kantor
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.02/MEN/2011
tentang Jalur Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat Penangkap dan
Alat Bantu Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan
Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Nomor 42/PERMEN-KP/2014
3.2 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.12/MEN/2012
tentang Usaha Perikanan Tangkap di Laut Lepas
3.3 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.30/MEN/2012
tentang Tentang Usaha Perikanan Tangkap di Wilayah Pengelolaan
Perikanan Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
57/PERMEN-KP/2014
39
3.4 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor
13/PERMEN-KP/2014 tentang Jejaring Kawasan Konservasi Perairan
3.5 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18/PERMEN-
KP/2014 tentang Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia;
3.6 Peraturan Menteri Kelautan dan PerikananNomor 26/PERMEN-
KP/2014 tentang Rumpon
3.7 Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor 48/PERMEN-
KP/2014 Tentang Log Book Penangkapan Ikan
3.8 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor. 42/PERMEN-
KP/2015 tentang Sistem Pemantauan Kapal Perikanan
3.9 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 15/PERMEN-
KP/2016 tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup, sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor 32/PERMEN-KP/2016
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Juknis Analisis data Sistem pemantauan Kapal Perikanan
4.2.2 Juknis catatan manual SPKP
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
menganalisis hasil data pantauan kapal perikanan
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,
demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat
kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
40
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metode analisis data
3.1.2 Pola gerak kapal perikanan
3.1.3 Peraturan perundang-undangan perikanan
3.1.4 Jenis-jenis dokumen kapal perikanan
3.1.5 Jenis-jenis indikasi pelanggaran kapal perikanan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengoperasikan komputer
3.2.2 Mengoperasionalkan aplikasi
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Teliti menyiapan perangkat untuk mengakses database perijinan
4.2 Tepat dan teliti melakukan akses database perijinan
4.3 Tepat menetapkan dokumen peraturan perundang-undangan dan
dokumen kapal perikanan
4.4 Cermat mengidentifikasi indikasi jenis pelanggaraan sesuai peraturan
4.5 Tepat menentukan indikasi jenis pelanggaraan sesuai peraturan
4.6 Teliti dan tepat membandingkan data hasil pemantauan/
Trackingkapal perikanandengan dokumen kapal perikanan
4.7 Tepat menetapkan ketaatan kapal perikanan berdasarkan hasil
perbandingan
4.8 Teliti menuangkan hasil ketaatan pada lembar data SPKP
5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian dan ketepatan membandingkan data hasil pemantauan/
tracking dengan dokumen kapal perikanan
5.2 Ketepatan menetapkan ketaatan kapal perikanan berdasarkan hasil
perbandingan
41
KODE UNIT : M.71.PKP01.009.1
JUDUL UNIT : Menyajikan Informasi Hasil Analisis Data
Pemantauan Kapal Perikanan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam menyajikan informasi hasil analisis data
pemantauan kapal perikanan.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mengumpulkan informasi hasil analisis data
pemantauan kapal perikanan
1.1 Informasi hasil analisis data pemantauan kapal perikanan diidentifikasi.
1.2 Informasi hasil analisis data pemantauan
kapal perikanan yang teridentifikasi dikumpulkan.
2. Menuangkan informasi hasil
analisis data pemantauan kapal perikanan
2.1 Gambar hasil data pemantauan kapal perikanan disalin ke lembar data.
2.2 Informasi hasil analisis data pemantauan kapal perikanan diuraikan pada lembar data SPKP.
3. Mempresentasikan hasil analisis data
pemantauan kapal perikanan
3.1 Uraian informasi hasil analisis data pemantauan kapal perikanan pada lembar
data SPKP disiapkan.
3.2 Bahan presentasi hasil analisis data pemantauan kapal perikanan dijelaskan
kepada pimpinan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk mengumpulkan informasi hasil analisis data
pemantauan kapal perikanan, menuangkan informasi hasil analisis
data pemantauan kapal perikanan dan mempresentasikan hasil
analisis data pemantauan kapal perikanan pada kegiatan analisis
data hasil pemantauan kapal perikanan.
1.2 Informasi hasil analisis data yang dimaksud antara lain pergerakan
kapal perikanan, indikasi ketaatan kapal perikanan, periode
pemantauan kapal perikanan, tanggal pembuatan lembar data
pemantauan, data perizinan, dan ketaatan kapal perikanan.
42
1.3 Gambar hasil data pemantauan kapal perikanan yang dimaksud yaitu
peta plotting atau tracking posisi kapal perikanan.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Aplikasi SPKP
2.1.2 Alat pengolah data
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Jaringan internet dengan kecepatan minimal 5 Mbps
2.2.2 Data hasil analisis pemantauan kapal perikanan
2.2.3 Gambar hasil data pemantauan kapal perikanan
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.02/MEN/2011 tentang Jalur Penangkapan Ikan dan
Penempatan Alat Penangkap dan Alat Bantu Penangkapan Ikan di
Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia,
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri
Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 42/PERMEN-
KP/2014
3.2 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.12/MEN/2012 tentang Usaha Perikanan Tangkap di Laut Lepas
3.3 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.30/MEN/2012 tentang Tentang Usaha Perikanan Tangkap di
Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia,
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri
Kelautan dan Perikanan Nomor 57/PERMEN-KP/2014
3.4 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Nomor 13/PERMEN-KP/2014 tentang Jejaring Kawasan Konservasi
Perairan
3.5 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18/PERMEN-
KP/2014 tentang Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia
3.6 Peraturan Menteri Kelautan dan PerikananNomor 26/PERMEN-
KP/2014 tentang Rumpon
43
3.7 Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor 48/PERMEN-
KP/2014 Tentang Log Book Penangkapan Ikan
3.8 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor. 42/PERMEN-
KP/2015 tentang Sistem Pemantauan Kapal Perikanan
3.9 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 15/PERMEN-
KP/2016 tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup, sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor 32/PERMEN-KP/2016
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Juknis Analisis Data SPKP
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
menyajikan informasi hasil analisis data pemantauan kapal
perikanan.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,
demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat
kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Teknik penyajian informasi
3.1.2 Teknik presentasi
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengoperasikan komputer
44
3.2.2 Mengoperasionalkan aplikasi
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Cermat mengidentifikasi informasi hasil analisis data pemantauan
kapal perikanan
4.2 Teliti mengumpulkan informasi hasil analisis data pemantauan kapal
perikanan yang teridentifikasi
4.3 Cermat dan tepat menyalin gambar hasil data pemantauan kapal
perikanan
4.4 Teliti dan tepat menguraikan informasi hasil analisis data
pemantauan kapal perikanan
4.5 Tepat menjelaskan bahan presentasi hasil analisis data pemantauan
kapal perikanan kepada pimpinan
5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian dan ketepatan dalam menyajikan gambar dan menguraikan
informasi hasil analisis data pemantauan kapal perikanan
45
KODE UNIT : M.71.PKP01.010.1
JUDUL UNIT : Mengkoordinasikan Hasil Analisis Pada Lembar
Data Pemantauan Kapal Perikanan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam mengkoordinasikan hasil analisis pada lembar
data pemantauan kapal perikanan.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menyampaikan hasil analisis pada lembar data pemantauan
kapal perikanan kepada unit kerja
terkait
1.1 Hasil akhir analisis pada lembar data pemantauan kapal perikanan yang telah terverifikasi disiapkan sesuai kebutuhan.
1.2 Hasil akhir analisis pada lembar data pemantauan kapal perikanan yang telah
terverifikasi disampaikan kepada unit kerja terkait secara tertulis.
2. Melakukan koordinasi untuk tindak lanjut dengan
unit kerja terkait
2.1 Hasil akhir analisis pada lembar data pemantauan kapal perikanan dikoordinasikan dengan unit kerja terkait.
2.2 Laporan hasil koordinasi untuk tindak lanjut dibuat sesuai prosedur.
2.3 Laporan hasil koordinasi disampaikan
kepada pimpinan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk menyampaikan hasil analisis pada lembar
data pemantauan kapal perikanan kepada unit kerja terkait dan
melakukan koordinasi untuk tindak lanjut dengan unit kerja terkait
pada kegiatan analisis data hasil pemantauan kapal perikanan.
1.2 Unit kerja terkait yang dimaksud tidak terbatas pada direktorat yang
menangani bidang pengawasan perikanan, stakeholder, kepolisian,
pengadilan.
1.3 Hasil analisis pada lembar data pemantauan hasil perikanan yang
dimaksud dapat dipergunakan untuk klarifikasi indikasi ketaatan
kapal perikanan, pembuatan Berita Acara Pemeriksaan (BAP), evaluasi
kegiatan perikanan.
46
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat pengolah data
2.1.2 Alat tulis kantor
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Hasil analisis pada lembar data pemantauan kapal perikanan
3. Peraturan yang diperlukan
3.1. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.02/MEN/2011 tentang Jalur Penangkapan Ikan dan
Penempatan Alat Penangkap dan Alat Bantu Penangkapan Ikan di
Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia,
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri
Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 42/PERMEN-
KP/2014
3.2. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.12/MEN/2012 tentang Usaha Perikanan Tangkap di Laut Lepas
3.3. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.30/MEN/2012 tentang Tentang Usaha Perikanan Tangkap di
Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia,
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri
Kelautan dan Perikanan Nomor 57/PERMEN-KP/2014
3.4. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Nomor 13/PERMEN-KP/2014 tentang Jejaring Kawasan Konservasi
Perairan
3.5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18/PERMEN-
KP/2014 tentang Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia
3.6. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 26/PERMEN-
KP/2014 tentang Rumpon
3.7. Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor 48/PERMEN-
KP/2014 Tentang Log Book Penangkapan Ikan
3.8. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 52/PERMEN-
KP/2014 tentangPedoman Umum Tata Naskah Dinas Di
LingkunganKementerian Kelautan Dan Perikanan
47
3.9. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor. 42/PERMEN-
KP/2015 tentang Sistem Pemantauan Kapal Perikanan
3.10. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 15/PERMEN-
KP/2016 tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup, sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor 32/PERMEN-KP/2016
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 JuknisAnalisis Data SPKP
4.2.2 Juknis Persuratan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
mengkoordinasikan hasil analisis pada lembar data pemantauan
kapal perikanan.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,
demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat
kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Peraturan perundang-undangan terkait pengelolaan sumber
daya kelautan dan perikanan
3.1.2 Peraturan perundang-undangan terkait perizinan kapal
perikanan
3.1.3 Dokumen kapal perikanan
48
3.1.4 Teknik komunikasi
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengoperasikan komputer
3.2.2 Berkomunikasi yang baik
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Tepat menyampaikan hasil akhir analisis pada lembar data
pemantauan kapal perikanan yang telah terverifikasi kepada unit
kerja terkait
4.2 Cermat melakukan koordinasi hasil akhir analisis pada lembar data
pemantauan kapal perikanan dengan unit kerja terkait
4.3 Teliti dan tepat membuat laporan hasil koordinasi untuk tindak lanjut
dengan unit kerja terkait
5. Aspek kritis
5.1 Kecermatan melakukan koordinasi hasil akhir analisis pada lembar
data pemantauan kapal perikanan dengan unit kerja terkait
49
KODE UNIT : M.71.PKP01.011.1
JUDUL UNIT : Mendokumentasikan Hasil Analisis Data
Pemantauan Kapal Perikanan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam mendokumentasikan hasil analisis data
pemantauan kapal perikanan.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mengarsipkan hasil analisis data pemantauan kapal
perikanan
1.1 Tahapan pemberkasan arsip hasil analisis data pemantauan kapal perikanan dijelaskan.
1.2 Arsip hasil analisis data pemantauan kapal perikanan didokumentasikan.
2. Mengarsipkan hasil tindak
lanjut/klarifikasi hasil analisis data pemantauan kapal
perikanan dari unit kerja terkait
2.1 Tahapan pemberkasan arsip rekap hasil tindak lanjut/klarifikasi hasil analisis data
pemantauan kapal perikanan dari unit kerja terkait dijelaskan.
2.2 Rekap hasil tindak lanjut/klarifikasi hasil
analisis data pemantauan kapal perikanan dari unit kerja terkait didokumentasikan sesuai prosedur.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk mengarsipkan hasil analisis data pemantauan
kapal perikanan dan mengarsipkan hasil tindak lanjut/klarifikasi
hasil analisis data pemantauan kapal perikanan dari unit kerja terkait
dengan unit kerja terkait pada kegiatan analisis data hasil
pemantauan kapal perikanan.
1.2 Jenis arsip terbagi antara lain arsip kertas dan arsip elektronik.
1.3 Tahapan pemberkasan arsip kertas antara lain pemeriksaan berkas,
pengelompokan berkas dalam folder, penentuan indeks, pengkodean,
tunjuk silang, penyortiran dan penyimpanan berkas serta
memasukkan arsip dalam folder.
50
1.4 Tahapan pemberkasan elektronik antara lain input data,
pengelompokan arsip, sistem penyimpanan dan temu balik arsip
elektronik, pemeliharan dan perlindungan arsip elektronik.
1.5 Arsip fisik dapat berupa surat pengantar, tanda terima, dan lampiran
hasil analisis data pemantauan kapal perikanan.
1.6 Arsip digital berupa rekap harian hasil analisis data pemantauan
kapal perikanan.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat pengolah data
2.1.2 Aplikasi pemantauan kapal perikanan
2.1.3 Alat tulis kantor
2.1.4 Alat penyimpan berkas
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Hasil analisis data pemantauan kapal perikanan
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 53/PERMEN-
KP/2014 tentang Sistem Pemberkasan Arsip di lingkungan
Kementerian Kelautan dan Perikanan
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Juknis Analisis Data SPKP
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
mendokumentasikan hasil analisis data pemantauan kapal perikanan.
51
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,
demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat
kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Kearsipan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengoperasikan komputer dengan baik
3.2.2 Mengarsipkan dokumen
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Cermat dan tepat menjelaskan tahapan pemberkasan arsip hasil
analisis data pemantauan kapal perikanan berdasarkan fisik dan
digital
4.2 Tepat mendokumentasikan arsip hasil analisis data pemantauan
kapal perikanan
4.3 Cermat dan tepat menjelaskan tahapan pemberkasan rekap hasil
tindak lanjut/klarifikasi hasil analisis data pemantauan kapal
perikanan dari unit kerja terkait
4.4 Tepat mendokumantasikan arsip rekap hasil tindak lanjut/klarifikasi
hasil analisis data pemantauan kapal perikanan dari unit kerja terkait
5. Aspek kritis
5.1 Kecermatan dan ketepatan mengarsipkan rekap hasil tindak
lanjut/klarifikasi hasil analisis data pemantauan kapal perikanan dari
unit kerja terkait
52
KODE UNIT : M.71.PKP01.012.1
JUDUL UNIT : Menghadirkan Hasil Analisis Data Pemantauan
Kapal Perikanan Pada kegiatan Klarifikasi dan
Pembuktian
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam menghadirkan hasil analisis pemantauan
kapal perikanan pada kegiatan klarifikasi dan
pembuktian.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menyiapkan hasil analisis data
pemantauan kapal perikanan yang telah divalidasi
1.1 Hasil analisis data pemantauan kapal perikanan yang telah divalidasi disiapkan.
1.2 Surat resmi penyampaian berkas hasil analisis data pemantauan kapal perikanan dibuat.
2. Menyampaikan pembuktian tentang
hasil analisis data pemantauan kapal perikanan atas
permintaan instansi terkait
2.1 Informasi hasil analisis data pemantauan kapal perikanan disampaikan sesuai
kebutuhan.
2.2 Respon yang berkaitan tentang hasil analisis data pemantauan ditanggapi sesuai fakta.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk menyiapkan hasil analisis data pemantauan
kapal perikanan yang telah divalidasi dan menyampaikan pembuktian
tentang hasil analisis data pemantauan kapal perikanan atas
permintaan instansi terkait pada kegiatan analisis data hasil
pemantauan kapal perikanan.
1.2 Yang dimaksud instansi terkait pada proses klarifikasi antara lain
instansi yang menangani penyidikan.
1.3 Yang dimaksud instansi terkait pada proses pembuktian yaitu
pengadilan.
53
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat pengolah data
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Hasil analisis data pemantauan kapal perikanan yang telah
divalidasi
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana pasal 186, pasal 184 ayat 1
3.2 Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 13 Tahun 2008 tentang
Meminta Keterangan Saksi Ahli
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
menghadirkan hasil analisis data pemantauan kapal perikanan pada
kegiatan klarifikasi dan pembuktian.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,
demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat
kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
54
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Peraturan perundang-undangan terkait pengelolaan sumber
daya kelautan dan perikanan
3.1.2 Peraturan perundang-undangan terkait perizinan kapal
perikanan
3.1.3 Dokumen kapal perikanan
3.1.4 Tata cara menjadi saksi
3.2 Keterampilan
3.2.1 Berkomunikasi yang baik
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Cermat menyiapkan hasil analisis data pemantauan kapal perikanan
yang telah divalidasi
4.2 Cermat membuat surat penyampaian berkas hasil analisis data
pemantauan kapal perikanan
4.3 Tepat menjawab tanggapan dan respon yang berkaitan tentang hasil
analisis data pemantauan
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam menjawab tanggapan dan respon yang berkaitan
tentang hasil analisis data pemantauan
55
KODE UNIT : M.71.PKP01.013.1
JUDUL UNIT : Melaksanakan komunikasi efektif
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam melaksanakan komunikasi efektif.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menyiapkan komunikasi
1.1 Karakteristik komunikan diidentifikasi.
1.2 Metode komunikasi diidentifikasi.
1.3 Materi dan strategi komunikasi disiapkan
sesuai kebutuhan.
2. Melakukan
komunikasi
2.1 Bentuk komunikasi diidentifikasi sesuai
kebutuhan.
2.2 Komunikasi dilaksanakan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk menyiapkan dan melakukan komunikasi
secara efektif pada kegiatan analisis data hasil pemantauan kapal
perikanan.
1.2 Komunikasi ini digunakan pada saat melakukan klarifikasi hasil
analisis kepada stakeholder dan sebagai ahli pada tindak pidana
perikanan.
1.3 Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan komunikasi
pada stakeholder antara lain:
a. Penampilan
b. Percaya diri
c. Konsistensi
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Media komunikasi
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat pengolah data
56
3. Peraturan yang diperlukan
(Tidak ada.)
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
melaksanakan komunikasi efektif.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,
demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat
kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Teori komunikasi
3.1.2 Media komunikasi
3.2 Keterampilan
3.2.1 Melakukan pendekatan personal
3.2.2 Menggunakan media komunikasi
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Cermat mengidentifikasi karakteristik komunikan
4.2 Cermat mengidentifikasi metode komunikasi
4.3 Tepat menyiapkan materi dan strategi komunikasi