draft - jdih.kkp.go.idjdih.kkp.go.id/peraturan/6-5-4-3-2-1-rpermen-kp.pdf · teknis bidang analisis...

59
DRAFT PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR. /PERMEN-KP/2016 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA KHUSUS KATEGORI AKTIVITAS PROFESIONAL, ILMIAH DAN TEKNIS GOLONGAN POKOK AKTIVITAS ARSITEKTUR DAN KEINSINYURAN; ANALISIS DAN UJI TEKNIS BIDANG ANALISIS DATA HASIL PEMANTAUAN KAPAL PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk menjamin kompetensi dan standardisasi pada jabatan kerja analisis data hasil pemantauan kapal perikanan maka perlu penguasaan kompetensi yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Khusus Kategori Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Aktivitas Arsitektur dan Keinsinyuran; Analisis dan Uji Teknis Bidang Analisis Data Hasil Pemantauan Kapal Perikanan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39); 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4408); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan, Pelatihan, dan Penyuluhan Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 174, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564);

Upload: haminh

Post on 07-Jul-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

DRAFT

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR. /PERMEN-KP/2016

TENTANG

PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA KHUSUS KATEGORI AKTIVITAS PROFESIONAL, ILMIAH DAN TEKNIS GOLONGAN POKOK AKTIVITAS

ARSITEKTUR DAN KEINSINYURAN; ANALISIS DAN UJI TEKNIS BIDANG

ANALISIS DATA HASIL PEMANTAUAN KAPAL PERIKANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa untuk menjamin kompetensi dan standardisasi pada jabatan kerja analisis data hasil pemantauan kapal perikanan maka perlu penguasaan kompetensi yang

dibuktikan dengan sertifikat kompetensi;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Khusus Kategori Aktivitas Profesional,

Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Aktivitas Arsitektur dan Keinsinyuran; Analisis dan Uji Teknis Bidang Analisis Data Hasil Pemantauan Kapal Perikanan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2003 Nomor 39);

2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 78, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4408);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2014 tentang

Penyelenggaraan Pendidikan, Pelatihan, dan Penyuluhan Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 174, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5564);

- 2 -

5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.25/MEN/2012 tentang Pembentukan Peraturan Perundang­undangan di Lingkungan Kementerian Kelautan

dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1);

6. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 23/PERMEN-KP/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG

PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA KHUSUS KATEGORI AKTIVITAS PROFESIONAL, ILMIAH DAN TEKNIS

GOLONGAN POKOK AKTIVITAS ARSITEKTUR DAN KEINSINYURAN; ANALISIS DAN UJI TEKNIS BIDANG ANALISIS DATA HASIL PEMANTAUAN KAPAL PERIKANAN.

Pasal 1

Standar Kompetensi Kerja Khusus Kategori Aktivitas Profesional, Ilmiah dan

Teknis Golongan Pokok Aktivitas Arsitektur dan Keinsinyuran; Analisis dan Uji Teknis Bidang Analisis Data Hasil Pemantauan Kapal Perikanan dimaksudkan sebagai acuan untuk menjamin kompetensi dan standardisasi pada bidang

Analisis Data Hasil Pemantauan Kapal Perikanan.

Pasal 2

Standar Kompetensi Kerja Khusus Kategori Aktivitas Profesional, Ilmiah dan

Teknis Golongan Pokok Aktivitas Arsitektur dan Keinsinyuran; Analisis dan Uji Teknis Bidang Analisis Data Hasil Pemantauan Kapal Perikanan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan ini.

Pasal 3

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal Desember 2016

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

REPUBLIK INDONESIA,

SUSI PUDJIASTUTI

1

LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2016

TENTANG

PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA KHUSUS KATEGORI AKTIVITAS PROFESIONAL, ILMIAH DAN TEKNIS GOLONGAN POKOK AKTIVITAS

ARSITEKTUR DAN KEINSINYURAN; ANALISIS DAN UJI TEKNIS BIDANG ANALISIS DATA HASIL

PEMANTAUAN KAPAL PERIKANAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Keanekaragaman hayati laut Indonesia memiliki potensi besar untuk

dimanfaatkan baik bagi kepentingan konservasi maupun ekonomi

produktif. Laut Indonesia memiliki sekitar 8.500 spesies ikan, 555 spesies

rumput laut dan 950 spesies biota terumbu karang. Sumberdaya ikan di

laut meliputi 37% dari spesies ikan di dunia, dan beberapa jenis

diantaranya mempunyai nilai ekonomis tinggi, seperti tuna, udang, lobster,

ikan karang, berbagai jenis ikan hias, kekerangan, dan rumput laut.

Presiden telah menyatakan bahwa laut adalah masa depan peradaban

bangsa. Hal ini menunjukkan bahwa laut tidak boleh dipunggungi, sudah

saatnya bangsa Indonesia melihat laut sebagai sumber kehidupan

manusia. Oleh sebab itu, pembangunan kelautan dan perikanan harus

dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan untuk mengubah suatu

keadaan menjadi keadaan yang lebih baik dengan memanfaatkan

sumberdaya kelautan dan perikanan secara optimal, efisien, efektif, dan

akuntabel, dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat secara berkelanjutan. Upaya mewujudkan tujuan

pembangunan kelautan dan perikanan dilaksanakan melalui proses yang

bertahap, terencana, terpadu, dan berkesinambungan. Undang-Undang

Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

2

Nasional 2005-2025 telah menetapkan salah satu misi yang terkait dengan

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), yakni “Mewujudkan Indonesia

menjadi Negara Kepulauan yang Mandiri, Maju, Kuat, dan Berbasiskan

Kepentingan Nasional”, dengan menumbuhkan wawasan bahari bagi

masyarakat dan pemerintah, meningkatkan kapasitas sumberdaya

manusia yang berwawasan kelautan, mengelola wilayah laut nasional

untuk mempertahankan kedaulatan dan meningkatkan kemakmuran, dan

membangun ekonomi kelautan secara terpadu dengan mengoptimalkan

pemanfaatan sumber kekayaan laut secara berkelanjutan.

Beberapa wilayah perairan laut Indonesia telah mengalami gejala

overfishing. Selain itu, praktik-praktik Illegal Unreported and

Unregulated (IUU) fishing yang terjadi di Wilayah Pengelolaan Perikanan

Negara Republik Indonesia (WPPNRI), baik oleh kapal-kapal ikan Indonesia

(KII) maupun oleh kapal-kapal ikan asing (KIA) menyebabkan kerugian

baik dari aspek sosial, ekologi/lingkungan, maupun ekonomi. Wilayah

perairan bebas IUU fishing dan kegiatan yang merusak sumberdaya

kelautan dan perikanan tahun 2014 mencapai 38,63%. Capaian strategis

pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan selama

kurun waktu tahun 2010-2014 diantaranya adalah hasil operasi kapal

pengawas dalam rangka penanggulangan IUU fishing. Kerugian negara

akibat dari IUU fishing di perairan Arafura diperkirakan mencapai Rp 11–

17 triliun (Wagey dkk, 2002). Estimasi kerugian negara-negara di dunia

akibat IUU fishing mencapai US$ 10–23,5 miliar (Agnew dkk, 2005).

Ancaman IUU Fishing dipicu kondisi sektor perikanan global, dimana

beberapa negara mengalami penurunan stok ikan, pengurangan armada

kapal penangkapan ikan akibat pembatasan pemberian izin penangkapan

sedangkan permintaan produk perikanan makin meningkat.

Berbagai kebijakan dan upaya telah ditempuh merupakan langkah

untuk mewujudkan negara kepulauan yang berdaulat dan sejahtera

melalui pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang

berkelanjutan, dalam rangka mendukung terwujudnya Indonesia sebagai

poros maritim dunia. Untuk mewujudkan pengelolaan wilayah laut

nasional untuk mempertahankan kedaulatan dan meningkatkan

3

kemakmuran serta membangun ekonomi kelautan dengan

mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan secara

berkelanjutan, selama periode Oktober-Desember 2014 KKP telah

mengeluarkan berbagai kebijakan, terutama terkait dengan upaya

pemberantasan IUU Fishing.

Di sisi lain, kemampuan pengawasan sumberdaya kelautan dan

perikanan di Indonesia masih lemah. Melihat ancaman dan tantangan

tersebut, kapasitas dan kapabilitas pengawasan sumberdaya kelautan dan

perikanan perlu ditingkatkan sebagaimana amanat Undang-Undang No. 31

tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-

Undang No. 45 tahun 2009, melalui pengembangan sistem pengawasan

yang terintegrasi, penyediaan sarana dan prasarana pengawasan,

pemenuhan regulasi bidang pengawasan dan kelembagaan di tingkat

daerah, pengembangan kerjasama secara intensif dengan instansi lain,

serta menggalang komitmen dan dukungan internasional dalam

penanggulangan kegiatan IUU fishing. Masalah IUU fishing juga terkait

dengan perbatasan dengan negara tetangga, khususnya terkait nelayan

tradisional yang melanggar lintas batas ke negara lain. Meskipun upaya

untuk edukasi dan peningkatan keasadaran nelayan Republik Indonesia

(RI) mengenai batas-batas laut sudah dilakukan namun kemungkinan

nelayan tradisional untuk melintas batas dan melakukan pelanggaran ke

negara lain masih ada. Sasaran strategis pembangunan kelautan dan

perikanan merupakan kondisi yang diinginkan dapat dicapai oleh KKP

sebagai suatu outcome/impact dari beberapa program yang dilaksanakan.

Dalam penyusunannya, KKP menjabarkan 3 misi yakni “Kedaulatan”,

“Keberlanjutan”, dan Kesejahteraan”.

Dengan berpedoman pada agenda prioritas nasional dan dalam

rangka mendukung pencapaian visi dan misi KKP tersebut, maka

Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan

(PSDKP) telah menetapkan visi, yaitu “Perairan Indonesia bebas IUU

Fishing dan kegiatan yang merusak sumber daya kelautan dan perikanan

untuk mewujudkan kedaulatan dalam mengelola sumber daya kelautan

dan perikanan secara berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat”.

4

Sejalan dengan tugas dan fungsi untuk mencapai visi yang ditetapkan,

maka telah dirumuskan misi Direktorat Jenderal PSDKP yaitu sebagai

berikut :

1. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pengawasan dalam

pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan;

2. Meningkatkan efektifitas penanganan pelanggaran terhadap

pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan;

3. Terwujudnya reformasi birokrasi di lingkungan Direktorat Jenderal

PSDKP.

Terkait dengan tugas pemberantasan IUU fishing, maka Direktorat

Jenderal PSDKP melaksanakan program Penguatan Sistem Pengawasan

Terpadu/PSPT (Integrated Surveillance System/ISS), yang dilaksanakan

melalui program Monitoring, Control and Surveillance (MCS) dan

menerapkan setepat mungkin Sistem Pemantauan Kapal Perikanan (SPKP),

baik terhadap kapal perikanan berijin (cooperative object) maupun kapal

perikanan illegal (non­cooperative object) melalui integrasi sistem

pengawasan. Pemantauan kapal perikanan dilakukan sebagai upaya untuk

meningkatkan kepatuhan (compliance) kapal perikanan, selanjutnya dari

hasil pemantauan dilakukan analisis pemantauan untuk dijadikan input

yang akan ditindaklanjuti oleh Direktorat Pengelolaan Pengawasan Sumber

Daya Perikanan, Direktorat Pengoperasian Kapal Pengawas, dan Direktorat

Penanganan Pelanggaran. Hasil pemantauan terhadap kapal perikanan

menghasilkan indikasi jenis pelanggaran yang meliputialih muat, alat

tangkap, membawa hasil tangkapan langsung keluar negeri, beroperasi

tanpa izin, daerah penangkapan ikan, pelabuhan pangkalan atau

pelabuhan muat singgah, laut lepas, perairan Zona Ekonomi Eksklusif

Indonesia (ZEEI) dan perairan teritorial.

Dalam rangka penerapan kebijakan pemantauan kapal perikanan,

sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

42/PERMEN-KP/2015 tentang Sistem Pemantauan Kapal Perikanan Pasal

12 ayat 1, maka setiap kapal perikanan berukuran > 30 GT yang

beroperasi di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

(WPPNRI) dan di laut lepas wajib memasang transmiter SPKP yang

terintegrasi dengan Pusat Pemantauan Kapal Perikanan (PPKP).

5

Pemasangan transmiter online ini merupakan instrumen bagi pemerintah

untuk mengendalikan kegiatan/aktivitas kapal perikanan di laut agar

sejalan dengan konsep pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan

yang bertanggung jawab. Sampai dengan saat ini, Direktorat Jenderal

PSDKP telah membangun sistem pemantauan kapal perikanan (Vessel

Monitoring System/VMS) dengan teknologi satelit yang mampu memantau

kapal perikanan berizin ± 3.000 buah, yang akan membantu pemantauan

untuk kapal-kapal perikanan yang beroperasi di wilayah yuridiksi

Indonesia. Data yang dihasilkan dari pemantauan kapal perikanan

tersebut, merupakan data yang perlu dilakukan analisis lebih lanjut untuk

memastikan bahwa setiap kapal perikanan mematuhi ketentuan peraturan

perundang-undangan. Untuk melaksanakan kegiatan analisis tersebut

dibutuhkan pegawai yang mampu berkerja secara professional dan

memiliki kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan tertentu.

Dalam rangka meningkatkan kapasitas dan profesionalisme, maka

diperlukan standarisasi kompetensi bagi analis pemantauan kapal

perikanan lingkup Direktorat Jenderal PSDKP. Potensi untuk pengawasan

sumberdaya kelautan dan perikanan yaitu ketersediaan Sumber Daya

Manusia (SDM) pengawasan yang saat ini dimiliki yaitu 679 pengawas

perikanan, PPNS perikanan sebanyak 514 orang, awak kapal pengawas

sebanyak 279 orang dan polisi khusus pengelolaan wilayah pesisir dan

pulau-pulau kecil sebanyak 329 orang, dengan kualitas dan kuantitas

SDM pengawasan tersebut diharapkan lebih memperkuat pengawasan

sumber daya kelautan dan perikanan ke depan. Keberadaan dan fungsi

kapal pengawas sebagai sarana utama dalam pengawasan di laut yang

dimiliki sebanyak 35 unit kapal dengan berbagai ukuran dan tipe serta

speedboat pengawasan sebanyak 109 unit berpotensi untuk mendukung

dalam pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan ke depan. Selain

sarana dan prasarana tersebut telah tersedia alat pemantauan kapal

perikanan/VMS yang mampu memantau pergerakan kapal perikanan dan

fasilitas penunjang seperti dermaga, kantor, dan sarana prasarana

pengawasan lainnya. Untuk dapat mengoperasikan peralatan,

menganalisis pemantauan kapal perlu dilakukan SDM yang kompeten.

Untuk membangun kompetensi perlu ditetapkan standard kompetensi

6

yang merupakan standard kompetensi yang harus dimiliki untuk dapat

menganalisis data hasil pemantauan kapal perikanan.

B. Pengertian

1. Sistem Pemantauan Kapal Perikanan

Sistem pemantauan kapal perikanan yang selanjutnya disingkat SPKP

adalahsalah satu sistem pengawasan kapalperikanan dengan

menggunakan peralatan yang telahditentukan untuk mengetahui

pergerakan dan aktivitas kapal perikanan.

2. Kapal Perikanan

Kapal perikanan adalah kapal, perahu, atau alat apung lain yang

dipergunakan untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung

operasi penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pengangkutan ikan,

pengolahan ikan, pelatihan perikanan, dan penelitian/eksplorasi

perikanan.

3. Surat Izin Penangkapan Ikan

Surat izin penangkapan ikan, yang selanjutnya disingkatSIPI, adalah

izin tertulis yang harus dimiliki setiap kapalperikanan untuk

melakukan penangkapan ikan yangmerupakan bagian tidak

terpisahkan dari Surat Izin UsahaPerikanan (SIUP).

4. Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan

Surat izin kapal pengangkut ikan, yang selanjutnyadisingkat SIKPI,

adalah izin tertulis yang harus dimilikisetiap kapal perikanan untuk

melakukan pengangkutanikan yang merupakan bagian tidak

terpisahkan dari SuratIzin Usaha Perikanan (SIUP).

5. Aplikasi Pemantauan Kapal Perikanan

Aplikasi pemantauan kapal perikanan adalah perangkat lunak tertentu

yang digunakan untuk mengetahui pergerakan kapal perikanan.

6. Pusat Pemantauan Kapal Perikanan

Pusat pemantauan kapal perikanan untuk selanjutnya disingkat PPKP

adalah ruangan yang digunakan untuk meletakan perangkat server

untuk aplikasi dan basis data,serta aktivitas petugas SPKP.

7

7. Analis Pemantauan Kapal Perikanan

Analis pemantauan kapal perikanan adalah petugas yang melakukan

analisis pemantauan kapal perikanan.

8. Data Base SPKP

Data base SPKP adalah data kapal perikanan berupa data digital yang

diterima dari transmiter SPKP.

9. Surat Keterangan Aktivasi Transmiter

Surat keterangan aktivasi transmiter, yang selanjutnyadisingkat SKAT,

adalah dokumen tertulis yang menyatakanbahwa transmiter SPKP pada

kapal perikanan tertentu telahdipasang, diaktifkan dan dapat dipantau

pada pusatpemantauan kapal perikanan.

10. Surat Laik Operasi

Surat laik operasi kapal perikanan, yang selanjutnya disebut SLO

adalah surat keterangan yang menyatakan bahwa kapal perikanan

telah memenuhi persyaratan administrasi dan kelayakan teknis untuk

melakukan kegiatan perikanan.

11. Hasil Pemeriksaan Kapal

Hasil pemeriksaan kapal perikanan, yang selanjutnya disebut HPK

adalahformpemeriksaan yang dilakukan oleh pengawas perikanan

sebagai syaratpenerbitan SLO.

12. Log Book Penangkapan Ikan

Log book penangkapan ikan adalah laporan harian tertulis nakhoda

mengenai kegiatan perikanan dan operasional harian kapal

penangkapan ikan.

13. Catatan ManualSPKP

Catatan manual SPKP adalah laporan posisi kapal setiap 1 (satu) jam

oleh nakhoda kapal dalam keadaan transmiter rusak atau tidak

terpantau di pusat pemantauan kapal perikanan.

14. Pusat Pengendalian PSDKP

Pusat pengendalian PSDKP adalah sarana dan prasarana berupa

ruangan yang digunakan untuk meletakkan seluruh perangkat

pemantauan, komunikasi, pusat data serta aktivitas pemantauan dan

pengendalian lingkup Direktorat Jenderal PSDKP.

8

C. Penggunaan standar kompetensi kerja khusus

Standar kompetensi dibutuhkan oleh beberapa lembaga/institusi yang

berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia, sesuai dengan

kebutuhan masing-masing :

1. Untuk institusi pendidikan dan pelatihan

a. Memberikan informasi untuk pengembangan program dan

kurikulum

b. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan penilaian, sertifikasi

2. Untuk institusi pengguna tenaga analis data hasil pemantauan kapal

perikanan

a. Membantu dalam rekrutmen/penerimaan

b. Membantu penilaian unjuk kerja

c. Membantu dalam menyusun uraian jabatan

d. Untuk mengembangkan program pelatihan yang spesifik berdasar

kebutuhan

3. Untuk institusi penyelenggara pengujian dan sertifikasi

a. Sebagai acuan dalam merumuskan paket-paket program sertifikasi

sesuai dengan kualifikasi dan levelnya

b. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan penilaian dan

sertifikasi

4. Untuk tenaga analis data hasil pemantauan kapal perikanan

a. Untuk acuan pengakuan kompetensi sebagai analis data hasil

pemantauan kapal perikanan

b. Untuk melindungi kepentingan analis data hasil pemantauan kapal

perikanan sehingga dapat diakui kompetensinya sebagai saksi ahli

c. Untuk meningkatkan daya saing atau jenjang karir

D. Komite standar kompetensi

1. Komite standar kompetensi

Sesuai dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 3 Tahun

2016 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional

Indonesia (SKKNI), Pasal 7 menyebutkan bahwa “dalam hal instansi

teknis telah memiliki satuan kerja yang tugas dan fungsinya di bidang

standardisasi atau pengembangan SDM, maka tugas fungsi Komite

9

Standar Kompetensi dilaksanakan oleh satuan kerja yang

bersangkutan”. Maka sesuai dengan pasal sebagaimana disebutkan

diatas fungsi perumusan dan pengembangan SKKNI Sektor Kelautan

dan Perikanan melekat pada fungsi Kepala Pusat Pelatihan Kelautan

dan Perikanan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan

Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan, Kementerian

Kelautan dan Perikanan.

2. Tim perumus

Tabel 1. Susunan tim perumus rancangan standar kompetensi kerja

khusus bidang analisis data hasil pemantauan kapal perikanan

NO NAMA INSTANSI/LEMBAGA JABATAN DALAM

TIM

1 2 3 4

1. Dr. Mochammad Farkan, A.Pi, SE, M.Si

Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan

Ketua

2. Lusia Dwi Hartiningsih, A.Pi, M.Si

Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan

Sekretaris

3. Ndaru Ismiarto, S.IP, MM Direktorat Pemantauan dan Peningkatan Infrastruktur,

Ditjen PSDKP

Anggota

4. Raden Roro Gunarti, S.Pi, MM

Sekretariat Ditjen PSDKP Anggota

5. RR Atik S Krisnawati, S.Kom

Direktorat Pemantauan dan Peningkatan Infrastruktur, Ditjen PSDKP

Anggota

6. Herry Mulyono, ST, MM Direktorat Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan, Ditjen PSDKP

Anggota

7. Febrianto W Utama, S.P Direktorat Pemantauan dan Peningkatan Infrastruktur,

Ditjen PSDKP

Anggota

8. Fery Gunawan, A.Md Direktorat Pemantauan dan

Peningkatan Infrastruktur, Ditjen PSDKP

Anggota

9. Septedy Prasetyo, A.Md Direktorat Pemantauan dan Peningkatan Infrastruktur, Ditjen PSDKP

Anggota

10. Ridwan Nurzeha, S.Si Direktorat Pemantauan dan Peningkatan Infrastruktur,

Ditjen PSDKP

Anggota

10

Tabel 2. Susunan tim verifikasi rancangan standar kompetensi kerja

khusus bidang analisis data hasil pemantauan kapal perikanan

NO NAMA INSTANSI/LEMBAGA

JABATAN

DALAM TIM

1 2 3 4

1. Setia Dharma, A.Pi Pusat Pelatihan Kelautan

dan Perikanan

Ketua

2. Ratna Mariyana, S.Pi Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan

Sekretaris

3. Eka Ratnasari Miskad, ST

Direktorat Pemantauan dan Peningkatan Infrastruktur,

Ditjen PSDKP

Anggota

BAB II

STANDAR KOMPETENSI KERJA KHUSUS

A. Pemetaan kompetensi

Tujuan Utama Fungsi Kunci Fungsi Utama Fungsi Dasar

Menganalisis data hasil pemantauan

kapal perikanan secara tepat

dan akurat, sehingga

terciptanya ketaatan (compliance)

kapal perikanan pada

ketentuan konservasi dan pengelolaan

sumber daya perikanan yang

diatur dalam peraturan perundang-

undangan.

Menyiapkan kegiatan analisis data

hasil pemantauan kapal perikanan

Merencanakan kegiatan pemantauan

kapal perikanan

Menyusun rencana pemantauan kapal perikanan

Menyiapkan sarana pemantauan kapal

perikanan

Mengumpulkan

data hasil pemantauan kapal perikanan

Mengoperasikan

aplikasi SPKP

Mengidentifikasi ketaataan kapal

perikanan dengan aplikasi SPKP

Menentukan pola gerak kapal perikanan

Menggunakan peta pada aplikasi SPKP

Melaksanakan kegiatan analisis data

hasil

Menganalisis data hasil pemantauan

kapal perikanan

Menentukan Peraturan Perundang-undangan dan dokumen kapal

perikanan

11

pemantauan

kapal perikanan Menganalisis data

hasil pemantauan kapal perikanan

Melaporkan data

hasil pemantauan

kapal perikanan

Menyajikan informasi

hasil analisis data pemantauan kapal

perikanan

Mengkoordinasikan

hasil analisis pada lembar data pemantauan kapal

perikanan

Mendokumentasikan

hasil analisis data pemantauan kapal perikanan

Menghadirkan hasil analisis data

pemantauan kapal perikanan pada kegiatan klarifikasi

dan pembuktian

Melaksanakan

komunikasi efektif

B. Daftar unit kompetensi

NO Kode Unit Judul Unit Kompetensi

1 M.71.PKP01.001.1 Menyusun Rencana Pemantauan Kapal Perikanan

2 M.71.PKP01.002.1 Menyiapkan Sarana Pemantauan Kapal Perikanan

3 M.71.PKP01.003.1 Mengoperasikan Aplikasi SPKP

4 M.71.PKP01.004.1 Mengidentifikasi Ketaataan Kapal Perikanan

dengan Aplikasi SPKP

5 M.71.PKP01.005.1 Menentukan Pola Gerak Kapal Perikanan

6 M.71.PKP01.006.1 Menggunakan Peta Pada Aplikasi SPKP

7 M.71.PKP01.007.1 Menentukan Peraturan Perundang-Undangan dan Dokumen Kapal Perikanan

8 M.71.PKP01.008.1 Menganalisis Data Hasil Pemantauan Kapal Perikanan

9 M.71.PKP01.009.1 Menyajikan Informasi Hasil Analisis Daa Pemantauan Kapal Perikanan

12

NO Kode Unit Judul Unit Kompetensi

10 M.71.PKP01.010.1 Mengkoordinasikan Hasil Analisis Pada Lembar Data Pemantauan Kapal Perikanan

11 M.71.PKP01.011.1 Mendokumentasikan Hasil Analisis Data Pemantauan Kapal Perikanan

12 M.71.PKP01.012.1 Menghadirkan Hasil Analisis Data Pemantauan Kapal Perikanan Pada Kegiatan Klarifikasi dan Pembuktian

13 M.71.PKP01.013.1 Melaksanakan Komunikasi Efektif

13

C. Uraian Unit Kompetensi

KODE UNIT : M.71.PKP01.001.1

JUDUL UNIT : Menyusun Rencana Pemantauan Kapal Perikanan

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,

keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan

dalam menyusun rencana pemantauan kapal

perikanan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menetapkan kriteria

dasar pemantauan kapal perikanan

1.1 Kriteria dasar pemantauan kapal perikanan

diidentifikasi sesuai prosedur.

1.2 Kriteria dasar pemantauan kapal perikanan ditetapkan sesuai kebutuhan.

2. Membuat rencana kerja pemantauan

kapal perikanan

2.1 Kegiatan pemantauan kapal diidentifikasi sesuai prosedur.

2.2 Rencana kerja pemantauan kapal perikanan disusun sesuai prioritas.

BATASAN VARIABEL

1. Konteks variabel

1.1 Unit ini berlaku untuk menetapkan kriteria dasar pemantauan kapal

perikanan dan membuat rencana kerja pemantauan kapal perikanan,

yang digunakan untuk menyusun rencana pemantauan kapal

perikanan pada kegiatan analisis data hasil pemantauan kapal

perikanan.

1.2 Dalam penyusunan rencana kerja pemantauan kapal perikanan dapat

berdasarkan pada jenis indikasi pelanggaran, waktu pemantauan dan

dokumen perizinan kapal perikanan.

2. Peralatan dan perlengkapan

2.1 Peralatan

2.1.1 Alat pengolah data

2.1.2 Aplikasi pemantauan kapal perikanan

2.2 Perlengkapan

2.2.1 Jaringan internetdengan kecepatan minimal 5 Mbps

14

2.2.2 Dokumen perizinan kapal perikanan

2.2.3 Buku panduan penggunaan aplikasi

2.2.4 Alat tulis kantor

3. Peraturan yang diperlukan

3.1 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.02/MEN/2011

tentang Jalur Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat Penangkap dan

Alat Bantu Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan

Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah terakhir

dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

Nomor 42/PERMEN-KP/2014

3.2 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.12/MEN/2012

tentang Usaha Perikanan Tangkap di Laut Lepas

3.3 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.30/MEN/2012

tentang Tentang Usaha Perikanan Tangkap di Wilayah Pengelolaan

Perikanan Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah

terakhir dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

57/PERMEN-KP/2014

3.4 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor

13/PERMEN-KP/2014 tentang Jejaring Kawasan Konservasi Perairan

3.5 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18/PERMEN-

KP/2014 tentang Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia

3.6 Peraturan Menteri Kelautan dan PerikananNomor 26/PERMEN-

KP/2014 tentang Rumpon

3.7 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 48/PERMEN-

KP/2014 Tentang Log Book Penangkapan Ikan

3.8 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor. 42/PERMEN-

KP/2015 tentang Sistem Pemantauan Kapal Perikanan

3.9 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 15/PERMEN-

KP/2016 tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup, sebagaimana telah

diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

Nomor 32/PERMEN-KP/2016

15

4. Norma dan standar

4.1 Norma

(Tidak ada.)

4.2 Standar

4.2.1 Juknis Analisis Data SPKP

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks penilaian

1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat

berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan

menyusun rencana pemantauan kapal perikanan.

1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,

demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat

kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi

(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

3.1 Pengetahuan

3.1.1 Peraturan perundang-undangan terkait pengelolaan sumber

daya kelautan dan perikanan

3.1.2 Metode pengumpulan dan analisa data

3.2 Keterampilan

3.2.1 Mengoperasikan komputer

4. Sikap kerja yang diperlukan

4.1 Tepat menetapkan kriteria dasar pemantauan kapal perikanan

4.2 Teliti dan tepat menyusun rencana kerja pemantauan kapal perikanan

5. Aspek kritis

5.1 Ketelitian dan ketepatan menyusun rencana kerja pemantauan kapal

perikanan

16

KODE UNIT : M.71.PKP01.002.1

JUDUL UNIT : Menyiapkan Sarana Pemantauan Kapal Perikanan

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,

keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan

dalam menyiapkan sarana pemantauan kapal

perikanan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menetapkan sarana pemantauan kapal perikanan

1.1 Jenis-jenis sarana pemantauan kapal perikanan diidentifikasi sesuai prosedur.

1.2 Jenis-jenis sarana pemantauan kapal

perikanan ditentukan sesuai kebutuhan.

2. Melakukan

monitoring/ pengecekan sarana pemantauan kapal

perikanan

2.1 Form monitoring sarana pemantauan kapal

perikanan disiapkan sesuai kebutuhan.

2.2 Form monitoring sarana pemantauan kapal perikanan diisi untuk dilaporkan sesuai

kondisi yang terjadi.

BATASAN VARIABEL

1. Konteks variabel

1.1 Unit ini berlaku untuk menetapkan sarana pemantauan kapal

perikanan dan melakukan monitoring/pengecekan sarana

pemantauan kapal perikanan, yang digunakan untukmenyiapkan

sarana pemantauan kapal perikananpada kegiatan analisis data hasil

pemantauan kapal perikanan.

1.2 Monitoring/pengecekan sarana pemantauan kapal perikanan yang

dilaksanakan terbatas pada kesiapan data pada aplikasi.

2. Peralatan dan perlengkapan

2.1 Peralatan

2.1.1 Alat pengolah data

2.1.2 Aplikasi pemantauan kapal perikanan

2.2 Perlengkapan

2.2.1 Jaringan internet dengan kecepatan minimal 5 Mbps

2.2.2 Buku panduan penggunaan aplikasi

17

2.2.3 Alat tulis kantor

2.2.4 Database SPKP

2.2.5 Form monitoring sarana pemantauan kapal perikanan

3. Peraturan yang diperlukan

3.1 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 42/PERMEN-KP/2015

tentang Sistem Pemantauan Kapal Perikanan

4. Norma dan standar

4.1 Norma

(Tidak ada.)

4.2 Standar

4.2.1 Juknis penggunaan alat SPKP

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks penilaian

1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat

berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan

menyiapkan sarana pemantauan kapal perikanan.

1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,

demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat

kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi

(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

3.1 Pengetahuan

3.1.1 Teknik Monitoring

3.1.2 Tata cara pengisian form monitoring

3.1.3 Jenis-jenis sarana pemantauan seperti aplikasi, database,

jaringan

3.2 Keterampilan

3.2.1 Mengoperasikan komputer

18

4. Sikap kerja yang diperlukan

4.1 Tepat menentukan jenis-jenis sarana pemantauan kapal perikanan

4.2 Teliti dan benar mengisi form monitoring sarana pemantauan kapal

perikanan

5. Aspek kritis

5.1 Ketelitian dan kebenaran mengisi form monitoring sarana pemantauan

kapal perikanan

19

KODE UNIT : M.71.PKP01.003.1

JUDUL UNIT : Mengoperasikan Aplikasi SPKP

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,

keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan

dalam mengoperasikan aplikasi SPKP.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mengidentifikasikan fungsi aplikasi SPKP

1.1 Jenis-jenis fitur aplikasi SPKP ditampilkan.

1.2 Jenis-jenis fitur aplikasi SPKP dijelaskan.

1.3 Fungsi fitur aplikasi SPKP ditampilkan sesuai

manual book.

1.4 Fungsi fitur aplikasi SPKP dijelaskan sesuai

manual book.

2. Menggunakan fitur-

fitur aplikasi SPKP

2.1 Cara kerja penggunaan fitur aplikasi sistem

pemantauan kapal perikanan dijelaskan sesuai manual book.

2.2 Aplikasi sistem pemantauan kapal perikanan

dioperasikan sesuai manual book.

BATASAN VARIABEL

1. Konteks variabel

1.1 Unit ini berlaku untuk mengidentifikasikanfungsi aplikasi SPKP dan

menggunakan fitur-fitur aplikasi SPKP, yang digunakan untuk

mengoperasikan aplikasi SPKP pada kegiatan analisis data hasil

pemantauan kapal perikanan.

1.2 Yang dimaksud dengan fitur-fitur aplikasi adalah menu dan fungsi

yang digunakan untuk analisis hasil data SPKP.

2. Peralatan dan perlengkapan

2.1 Peralatan

2.2.1 Aplikasi SPKP

2.2.2 Alat pengolah data

2.2 Perlengkapan

2.2.1 Jaringan internet dengan kecepatan minimal 5 Mbps

2.2.2 Buku panduan penggunaan aplikasi

20

3. Peraturan yang diperlukan

3.1 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 42/PERMEN-KP/2015

tentang Sistem Pemantauan Kapal Perikanan

4. Norma dan standar

4.1 Norma

(Tidak ada.)

4.2 Standar

4.2.1 Juknis Analisis Data SPKP

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks penilaian

1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat

berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan

mengoperasionalkan aplikasi SPKP.

1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,

demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat

kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi

(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

3.1 Pengetahuan

3.1.1 Aplikasi SPKP

3.2 Keterampilan

3.2.1 Mengoperasikan komputer

4. Sikap kerja yang diperlukan

4.1 Tepat menampilkan jenis-jenis fitur aplikasi SPKP

4.2 Tepat menjelaskan jenis-jenis fitur aplikasi

4.3 Tepat menampilkan fungsi fitur aplikasi SPKP

4.4 Tepat menjelaskan fungsi fitur aplikasi

4.5 Tepat menjelaskan cara kerja penggunaan fitur aplikasi SPKP

21

4.6 Tepat dan benar mengoperasionalkan aplikasi SPKP

5. Aspek kritis

5.1 Ketepatan dan kebenaran mengoperasionalkan aplikasi SPKP

22

KODE UNIT : M.71.PKP01.004.1

JUDUL UNIT : Mengidentifikasi Ketaatan Kapal Perikanan

dengan Aplikasi SPKP

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,

keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan

dalam mengidentifikasi ketaataan kapal perikanan

dengan aplikasi SPKP.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menetapkan target pemantauan kapal perikanan

1.1 Data sebaran kapal perikanan ditampilkan pada aplikasi SPKP sesuai rencana kerja.

1.2 Target pemantauan kapal perikanan

diidentifikasi sesuai rencana kerja.

1.3 Target pemantauan kapal perikanan

ditetapkan sesuai rencana kerja.

2. Memvalidasi kapal

perikanan yang menjadi target pemantauan

2.1 Dokumen kapal perikanan sesuai target

disiapkan.

2.2 Dokumen kapal perikanan sesuai target dibandingkan dengan kapal perikanan yang

divalidasi.

2.3 Indikasi ketaatan kapal perikanan yang menjadi target pemantauan ditetapkan sesuai

prosedur.

BATASAN VARIABEL

1. Konteks variabel

1.1 Unit ini berlaku untuk menetapkan target pemantauan kapal

perikanan dan memvalidasi kapal perikanan yang menjadi target

pemantauan pada kegiatan mengidentifikasi ketaatan kapal perikanan

dengan aplikasi SPKP.

1.2 Yang dimaksud dengan dokumen kapal perikanan terdiri dari Surat

Ijin Penangkapan Ikan (SIPI)/Surat Ijin Kapal Pengangkut Ikan

(SIKPI), Surat Keterangan Aktivasi Transmiter (SKAT), Log Book, Hasil

Pemeriksaan Kapal (HPK) dan Surat Laik Operasi (SLO).

23

2. Peralatan dan perlengkapan

2.1 Peralatan

2.1.1 Aplikasi SPKP

2.1.2 Alat pengolah data

2.1.3 Dokumen kapal perikanan

2.2 Perlengkapan

2.2.1 Jaringan internet dengan kecepatan minimal 5Mbps

2.2.2 Database kapal perikanan

3. Peraturan yang diperlukan

3.1 Peraturan Menteri Kelauan dan Perikanan Nomor PER.02/MEN/2011

tentang Jalur Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat Penangkap dan

Alat Bantu Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan

Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah terakhir

dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

Nomor 42/PERMEN-KP/2014

3.2 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.12/MEN/2012

tentang Usaha Perikanan Tangkap di Laut Lepas

3.3 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.30/MEN/2012

tentang Tentang Usaha Perikanan Tangkap di Wilayah Pengelolaan

Perikanan Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah

terakhir dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

57/PERMEN-KP/2014

3.4 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor

13/PERMEN-KP/2014 tentang Jejaring Kawasan Konservasi Perairan

3.5 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18/PERMEN-

KP/2014 tentang Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia

3.6 Peraturan Menteri Kelautan dan PerikananNomor 26/PERMEN-

KP/2014 tentang Rumpon

3.7 Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor 48/PERMEN-

KP/2014 Tentang Log Book Penangkapan Ikan

3.8 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor. 42/PERMEN-

KP/2015 tentang Sistem Pemantauan Kapal Perikanan

24

3.9 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 15/PERMEN-

KP/2016 tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup, sebagaimana telah

diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

Nomor 32/PERMEN-KP/2016

4. Norma dan standar

4.1 Norma

(Tidak ada.)

4.2 Standar

4.2.1 Juknis Analisa Data Sistem Pemantauan Perikanan

4.2.2 Juknis Catatan Manual SPKP

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks penilaian

1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat

berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan

mengidentifikasi ketaatan kapal perikanan dengan aplikasi SPKP.

1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,

demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat

kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi

(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

3.1 Pengetahuan

3.1.1 Aplikasi SPKP

3.1.2 Dokumen kapal perikanan

3.1.3 Pola gerak kapal perikanan

3.2 Keterampilan

3.2.1 Mengoperasikan komputer

3.2.2 Mengoperasionalkan aplikasi

3.2.3 Membaca sebaran kapal perikanan pada aplikasi

25

4. Sikap kerja yang diperlukan

4.1 Tepat menampilkan data sebaran kapal perikananpada aplikasi SPKP

4.2 Tepat mengidentifikasi dan menetapkan target pemantauan kapal

perikanan

4.3 Cermat membandingkan dokumen kapal perikanan sesuai target

4.4 Tepat menetapkan indikasi ketaatan kapal perikanan yang menjadi

target pemantauan

5. Aspek kritis

5.1 Ketepatan menetapkan indikasi ketaatan kapal perikanan yang

menjadi target pemantauan

26

KODE UNIT : M.71.PKP01.005.1

JUDUL UNIT : Menentukan Pola Gerak Kapal Perikanan

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,

keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan

dalam menentukan pola gerak kapal perikanan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menetapkan pergerakan kapal perikanan

1.1 Pergerakan kapal perikanan diidentifikasi berdasarkan informasi pergerakan kapal.

1.2 Pergerakan kapal perikanan ditetapkan

berdasarkan hasil identifikasi.

2. Menetapkan pola

gerak kapal perikanan

2.1 Pola gerak kapal perikanan diidentifikasi

berdasarkan pergerakan kapal perikanan.

2.2 Pola gerak kapal perikanan diidentifikasi berdasarkan alat penangkap ikan.

2.3 Pola gerak kapal perikanan ditentukan berdasarkan hasil identifikasi.

BATASAN VARIABEL

1. Konteks variabel

1.1 Unit ini berlaku untuk menetapkan pergerakan kapal perikanan dan

menetapkan pola gerak kapal perikanan pada kegiatan analisis data

hasil pemantauan kapal perikanan.

1.2 Yang dimaksud dengan informasi pergerakan kapal perikanan adalah

informasi teknis yang meliputi posisi (lintang-bujur), arah, kecepatan,

dan waktu.

1.3 Yang dimaksud dengan pergerakan kapal perikanan adalah kondisi

kapal sedang melintas, beroperasi, atau diam.

1.4 Yang dimaksud pola gerak kapal adalah hasil identifikasi berdasarkan

pergerakan kapal perikanan dan alat tangkap.

2. Peralatan dan perlengkapan

2.1 Peralatan

2.1.1 Aplikasi SPKP

2.1.2 Alat pengolah data

27

2.2 Perlengkapan

2.2.1 Jaringan internet dengan kecepatan minimal 5 Mbps

2.2.2 Dokumen kapal perikanan

3. Peraturan yang diperlukan

3.1 Peraturan Menteri Kelauan dan Perikanan Nomor PER.02/MEN/2011

tentang Jalur Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat Penangkap dan

Alat Bantu Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan

Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah terakhir

dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

Nomor 42/PERMEN-KP/2014

3.2 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.12/MEN/2012

tentang Usaha Perikanan Tangkap di Laut Lepas

3.3 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.30/MEN/2012

tentang Tentang Usaha Perikanan Tangkap di Wilayah Pengelolaan

Perikanan Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah

terakhir dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

57/PERMEN-KP/2014

3.4 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor

13/PERMEN-KP/2014 tentang Jejaring Kawasan Konservasi Perairan

3.5 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18/PERMEN-

KP/2014 tentang Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia

3.6 Peraturan Menteri Kelautan dan PerikananNomor 26/PERMEN-

KP/2014 tentang Rumpon

3.7 Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor 48/PERMEN-

KP/2014 Tentang Log Book Penangkapan Ikan

3.8 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor. 42/PERMEN-

KP/2015 tentang Sistem Pemantauan Kapal Perikanan

3.9 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 15/PERMEN-

KP/2016 tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup, sebagaimana telah

diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

Nomor 32/PERMEN-KP/2016

28

4. Norma dan standar

4.1 Norma

(Tidak ada.)

4.2 Standar

4.2.1 Juknis Analisis Data Sistem Pemantauan Kapal Perikanan

4.2.2 Juknis Catatan Manual SPKP

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks penilaian

1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat

berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan

menentukan pola gerak kapal perikanan.

1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,

demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat

kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi

(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

3.1 Pengetahuan

3.1.1 Aplikasi SPKP

3.1.2 Jenis dan karakteristik operasional alat tangkap ikan di laut

3.1.3 Dokumen kapal perikanan

3.2 Keterampilan

3.2.1 Mengoperasikan komputer

3.2.2 Mengoperasionalkan aplikasi

3.2.3 Membaca pola gerak kapal perikanan pada aplikasi

4. Sikap kerja yang diperlukan

4.1 Cermat mengidentifikasi pergerakan kapal perikanan

4.2 Tepat menetapkan pergerakan kapal perikanan

4.3 Cermat mengidentifikasi pola gerak kapal perikanan

29

4.4 Tepat menentukan pola gerak kapal perikanan

4.5 Cermat membandingkan dokumen kapal perikanan sesuai target

4.6 Tepat menetapkan indikasi ketaatan kapal perikanan yang menjadi

target pemantauan

5. Aspek kritis

5.1 Ketepatan menetapkan indikasi ketaatan kapal perikanan yang

menjadi target pemantauan

30

KODE UNIT : M.71.PKP01.006.1

JUDUL UNIT : Menggunakan Peta Pada Aplikasi SPKP

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,

keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan

dalam menggunakan peta pada aplikasi SPKP.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Membaca peta dalam aplikasi SPKP

1.1 Teknik membaca peta dijelaskan.

1.2 Variabel peta dijelaskan.

1.3 Peta dalam aplikasi SPKP dibaca.

2. Menggunakan peta dalam aplikasi SPKP

2.1 Jenis peta ditentukan berdasarkan kebutuhan.

2.2 Zona dalam peta ditentukan sesuai prosedur.

BATASAN VARIABEL

1. Konteks variabel

1.1 Unit ini berlaku untuk membaca peta dalam aplikasi SPKP dan

menggunakan peta dalam aplikasi SPKP pada kegiatan analisis data

hasil pemantauan kapal perikanan.

1.2 Variabel peta antara lain sistem koordinat yaitu format

koordinat,posisi geografis serta kedalaman laut.

1.3 Yang dimaksud membaca skala peta yaitu membaca skala teks dan

skala bar.

1.4 Jenis peta pada aplikasi antara lain sea map, open street dan continent

map.

1.5 Zona dalam peta antara lain adalah Wilayah Pengelolaan Perikanan

Negara Republik Indonesia (WPP-NRI), Regional Fisheries Management

Organization (RFMO), kawasan konservasi laut, area pelabuhan

perikanan, closure area dan area sesuai kebutuhan.

2. Peralatan dan perlengkapan

2.1 Peralatan

2.1.1 Aplikasi SPKP

2.1.2 Alat pengolah data

31

2.2 Perlengkapan

2.2.1 Jaringan internet dengan kecepatan minimal 5 Mbps

3. Peraturan yang diperlukan

3.1 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor PER.02/MEN/2011

tentang Jalur Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat Penangkapan

Ikan dan Alat Bantu Penangkapan Ikan di wilayah pengelolaan

Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah terakhir pada

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 42/PERMEN-

KP/2014

3.2 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor

13/PERMEN-KP/2014 tentang Jejaring Kawasan Konservasi Perairan

3.3 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18/PERMEN-

KP/2014 tentang Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia

3.4 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor. 04/PERMEN-

KP/2015 tentang Larangan Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan

Perikanan Negara Republik Indonesia 714

3.5 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 42/PERMEN-KP/2015

tentang Sistem Pemantauan Kapal Perikanan

3.6 Resolution on the Implementation of a CCSBT Catch Documentation

Scheme, tahun 2010 sebagaimana telah diubah terakhir tahun 2014

3.7 Resolution 12/13 for the Conservation and Management of Tropical

Tunas Stocks in the IOTC Area of Competence, tahun 2013

3.8 WCPFC – CMM 2013 – 01 Concerning Conservation and Management

Measure for Bigeye, Yellowfin and Skipjack Tuna in the Western and

Central Pacific Ocean, tahun 2013

4. Norma dan standar

4.1 Norma

(Tidak ada.)

4.2 Standar

4.2.1 Juknis Analisis Data SPKP

4.2.2 Manual book Aplikasi SPKP

32

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks penilaian

1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat

berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan

menggunakan peta pada aplikasi SPKP.

1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,

demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat

kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi

(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

3.1 Pengetahuan

3.1.1 Aplikasi SPKP

3.1.2 Teknik membaca peta

3.2 Keterampilan

3.2.1 Mengoperasikan komputer

3.2.2 Mengoperasionalkan aplikasi

4. Sikap kerja yang diperlukan

4.1 Tepat menjelaskan variabel peta dan teknik membaca peta

4.2 Teliti dan tepat membaca peta dalam aplikasi SPKP

4.3 Tepat menentukan jenis peta

4.4 Teliti dan tepat menentukan zona-zona dalam peta

5. Aspek kritis

5.1 Ketelitian dan ketepatan membaca peta dalam aplikasi SPKP

33

KODE UNIT : M.71.PKP01.007.1

JUDUL UNIT : Menentukan Peraturan Perundang-Undangan dan

Dokumen Kapal Perikanan

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,

keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan

dalam menentukan peraturan perundang-undangan

dan dokumen kapal perikanan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mengidentifikasi dokumen peraturan perundang-undangan

kapal perikanan

1.1 Dokumen peraturan perundang-undangan kapal perikanan diklasifikasikan berdasarkan kebutuhan.

1.2 Dokumen peraturan perundang-undangan kapal perikanan dijelaskan.

2. Mengidentifikasi dokumen kapal

perikanan

2.1 Dokumen kapal perikanan diklasifikasikan berdasarkan kebutuhan.

2.2 Dokumen kapal perikanan dijelaskan.

3. Menentukan peraturan

perundang-undangan dan dokumen kapal

perikanan

3.1 Dokumen peraturan perundang-undangan ditentukan.

3.2 Dokumen kapal perikanan ditentukan.

BATASAN VARIABEL

1. Konteks variabel

1.1 Unit ini berlaku untuk mengidentifikasi dokumen peraturan

perundang-undangan kapal perikanan, mengidentifikasi dokumen

kapal perikanan dan menentukan peraturan perundang-undangan

dan dokumen kapal perikanan pada kegiatan analisis data hasil

pemantauan kapal perikanan.

1.2 Yang dimaksud dengan dokumen kapal perikanan dalam kegiatan

analisis SPKP antara lain terdiri dari SIPI/ SIKPI, SLO, SKAT, Catatan

Manual SPKP, dan dokumen terkait lainnya.

2. Peralatan dan perlengkapan

2.1 Peralatan

2.1.1 Alat pengolah data

34

2.2 Perlengkapan

2.2.1 Dokumen peraturan perundang-undangan kapal perikanan

2.2.2 Dokumen kapal perikanan

2.2.3 Alat tulis kantor

3. Peraturan yang diperlukan

3.1 Peraturan Menteri Kelauan dan Perikanan Nomor PER.02/MEN/2011

tentang Jalur Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat Penangkap dan

Alat Bantu Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan

Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah terakhir

dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

Nomor 42/PERMEN-KP/2014

3.2 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.12/MEN/2012

tentang Usaha Perikanan Tangkap di Laut Lepas

3.3 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.30/MEN/2012

tentang Tentang Usaha Perikanan Tangkap di Wilayah Pengelolaan

Perikanan Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah

terakhir dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

57/PERMEN-KP/2014

3.4 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor

13/PERMEN-KP/2014 tentang Jejaring Kawasan Konservasi Perairan

3.5 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18/PERMEN-

KP/2014 tentang Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia

3.6 Peraturan Menteri Kelautan dan PerikananNomor 26/PERMEN-

KP/2014 tentang Rumpon

3.7 Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor 48/PERMEN-

KP/2014 Tentang Log Book Penangkapan Ikan

3.8 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor. 42/PERMEN-

KP/2015 tentang Sistem Pemantauan Kapal Perikanan

3.9 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 15/PERMEN-

KP/2016 tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup, sebagaimana telah

diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

Nomor 32/PERMEN-KP/2016

35

4. Norma dan standar

4.1 Norma

(Tidak ada.)

4.2 Standar

(Tidak ada.)

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks penilaian

1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat

berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan

menentukan peraturan perundang-undangan dan dokumen kapal

perikanan.

1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis, dan simulasi di

workshop dan atau di tempat kerja dan atau di Tempat Uji

Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi

(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

3.1 Pengetahuan

3.1.1 Hukum dan peraturan perundang-undangan perikanan

3.1.2 Jenis-jenis dokumen kapal perikanan

3.2 Keterampilan

3.2.1 Memilah dokumen

4. Sikap kerja yang diperlukan

4.1 Cermat mengklasifikasikan peraturan perundang-undangan kapal

perikanan dan dokumen kapal perikanan

4.2 Tepat menjelaskan peraturan perundang-undangan kapal perikanan

dan dokumen kapal perikanan

4.3 Tepat menetapkan peraturan perundang-undangan dan dokumen

kapal perikanan

36

5. Aspek kritis

5.1 Ketepatan menetapkan peraturan perundang-undangan dan

dokumen kapal perikanan

37

KODE UNIT : M.71.PKP01.008.1

JUDUL UNIT : Menganalisis Data Hasil Pemantauan Kapal

Perikanan

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,

keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan

dalam menganalisis data hasil pantauan kapal

perikanan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mengakses data kapal perikanan di database perijinan

kapal perikanan

1.1 Perangkat untuk mengakses database perijinan disiapkan sesuai prosedur.

1.2 Akses database perijinan dilakukan sesuai

prosedur.

1.3 Data pada database perijinan dijelaskan.

2. Menyiapkan dokumen kapal

perikanan dan peraturan perundang-undangan

2.1 Jenis dokumen kapal perikanan dan peraturan perundang-undangan ditetapkan

sesuai kebutuhan.

2.2 Jenis dokumen kapal perikanan dan peraturan perundang-undangan disiapkan

sesuai kebutuhan.

3. Menetapkan indikasi

ketaatan kapal perikanan yang menjadi target

pemantauan

3.1 Indikasi jenis pelanggaraan diidentifikasi

berdasarkan peraturan.

3.2 Indikasi jenis pelanggaran ditentukan sesuai peraturan.

3.3 Indikasi jenis pelanggaran dijelaskan sesuai peraturan.

4. Menganalisis data hasil pemantauan kapal perikanan

4.1 Data hasil pemantauan/ tracking disiapkan.

4.2 Dokumen kapal perikanan disiapkan sesuai

prosedur.

4.3 Data hasil pemantauan/ tracking dengan dokumen kapal perikanan dibandingkan.

4.4 Ketaatan kapal perikanan ditetapkan berdasarkan hasil perbandingan.

4.5 Hasil ketaatan dituangkan dalam lembar data SPKP.

BATASAN VARIABEL

1. Konteks variabel

1.1 Unit ini berlaku untuk mengakses data kapal perikanan di database

perijinan kapal perikanan, menyiapkan dokumen kapal perikanan

38

dan peraturan perundang-undangan, menetapkan Indikasi ketaatan

kapal perikanan yang menjadi target pemantauan serta menganalisis

data hasil pemantauan kapal perikanan pada kegiatan analisis data

hasil pemantauan kapal perikanan.

1.2 Yang dimaksud dengan dokumen kapal perikanan dalam kegiatan

analisis SPKP antara lain terdiri dari SIPI/ SIKPI, SLO, SKAT, Catatan

Manual SPKP, dan dokumen terkait lainnya.

2. Peralatan dan perlengkapan

2.1 Peralatan

2.1.1 Aplikasi SPKP

2.1.2 Alat pengolah data

2.2 Perlengkapan

2.2.1 Jaringan internet dengan kecepatan minimal 5 Mbps

2.2.2 Database perijinan kapal perikanan

2.2.3 Data hasil pemantauan kapal perikanan

2.2.4 Dokumen peraturan perundang-undangan kapal perikanan

2.2.5 Dokumen kapal perikanan

2.2.6 Alat tulis kantor

3. Peraturan yang diperlukan

3.1 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.02/MEN/2011

tentang Jalur Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat Penangkap dan

Alat Bantu Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan

Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah terakhir

dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

Nomor 42/PERMEN-KP/2014

3.2 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.12/MEN/2012

tentang Usaha Perikanan Tangkap di Laut Lepas

3.3 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.30/MEN/2012

tentang Tentang Usaha Perikanan Tangkap di Wilayah Pengelolaan

Perikanan Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah

terakhir dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

57/PERMEN-KP/2014

39

3.4 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor

13/PERMEN-KP/2014 tentang Jejaring Kawasan Konservasi Perairan

3.5 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18/PERMEN-

KP/2014 tentang Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia;

3.6 Peraturan Menteri Kelautan dan PerikananNomor 26/PERMEN-

KP/2014 tentang Rumpon

3.7 Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor 48/PERMEN-

KP/2014 Tentang Log Book Penangkapan Ikan

3.8 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor. 42/PERMEN-

KP/2015 tentang Sistem Pemantauan Kapal Perikanan

3.9 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 15/PERMEN-

KP/2016 tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup, sebagaimana telah

diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

Nomor 32/PERMEN-KP/2016

4. Norma dan standar

4.1 Norma

(Tidak ada.)

4.2 Standar

4.2.1 Juknis Analisis data Sistem pemantauan Kapal Perikanan

4.2.2 Juknis catatan manual SPKP

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks penilaian

1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat

berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan

menganalisis hasil data pantauan kapal perikanan

1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,

demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat

kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

2. Persyaratan kompetensi

(Tidak ada.)

40

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

3.1 Pengetahuan

3.1.1 Metode analisis data

3.1.2 Pola gerak kapal perikanan

3.1.3 Peraturan perundang-undangan perikanan

3.1.4 Jenis-jenis dokumen kapal perikanan

3.1.5 Jenis-jenis indikasi pelanggaran kapal perikanan

3.2 Keterampilan

3.2.1 Mengoperasikan komputer

3.2.2 Mengoperasionalkan aplikasi

4. Sikap kerja yang diperlukan

4.1 Teliti menyiapan perangkat untuk mengakses database perijinan

4.2 Tepat dan teliti melakukan akses database perijinan

4.3 Tepat menetapkan dokumen peraturan perundang-undangan dan

dokumen kapal perikanan

4.4 Cermat mengidentifikasi indikasi jenis pelanggaraan sesuai peraturan

4.5 Tepat menentukan indikasi jenis pelanggaraan sesuai peraturan

4.6 Teliti dan tepat membandingkan data hasil pemantauan/

Trackingkapal perikanandengan dokumen kapal perikanan

4.7 Tepat menetapkan ketaatan kapal perikanan berdasarkan hasil

perbandingan

4.8 Teliti menuangkan hasil ketaatan pada lembar data SPKP

5. Aspek kritis

5.1 Ketelitian dan ketepatan membandingkan data hasil pemantauan/

tracking dengan dokumen kapal perikanan

5.2 Ketepatan menetapkan ketaatan kapal perikanan berdasarkan hasil

perbandingan

41

KODE UNIT : M.71.PKP01.009.1

JUDUL UNIT : Menyajikan Informasi Hasil Analisis Data

Pemantauan Kapal Perikanan

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,

keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan

dalam menyajikan informasi hasil analisis data

pemantauan kapal perikanan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mengumpulkan informasi hasil analisis data

pemantauan kapal perikanan

1.1 Informasi hasil analisis data pemantauan kapal perikanan diidentifikasi.

1.2 Informasi hasil analisis data pemantauan

kapal perikanan yang teridentifikasi dikumpulkan.

2. Menuangkan informasi hasil

analisis data pemantauan kapal perikanan

2.1 Gambar hasil data pemantauan kapal perikanan disalin ke lembar data.

2.2 Informasi hasil analisis data pemantauan kapal perikanan diuraikan pada lembar data SPKP.

3. Mempresentasikan hasil analisis data

pemantauan kapal perikanan

3.1 Uraian informasi hasil analisis data pemantauan kapal perikanan pada lembar

data SPKP disiapkan.

3.2 Bahan presentasi hasil analisis data pemantauan kapal perikanan dijelaskan

kepada pimpinan.

BATASAN VARIABEL

1. Konteks variabel

1.1 Unit ini berlaku untuk mengumpulkan informasi hasil analisis data

pemantauan kapal perikanan, menuangkan informasi hasil analisis

data pemantauan kapal perikanan dan mempresentasikan hasil

analisis data pemantauan kapal perikanan pada kegiatan analisis

data hasil pemantauan kapal perikanan.

1.2 Informasi hasil analisis data yang dimaksud antara lain pergerakan

kapal perikanan, indikasi ketaatan kapal perikanan, periode

pemantauan kapal perikanan, tanggal pembuatan lembar data

pemantauan, data perizinan, dan ketaatan kapal perikanan.

42

1.3 Gambar hasil data pemantauan kapal perikanan yang dimaksud yaitu

peta plotting atau tracking posisi kapal perikanan.

2. Peralatan dan perlengkapan

2.1 Peralatan

2.1.1 Aplikasi SPKP

2.1.2 Alat pengolah data

2.2 Perlengkapan

2.2.1 Jaringan internet dengan kecepatan minimal 5 Mbps

2.2.2 Data hasil analisis pemantauan kapal perikanan

2.2.3 Gambar hasil data pemantauan kapal perikanan

3. Peraturan yang diperlukan

3.1 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

PER.02/MEN/2011 tentang Jalur Penangkapan Ikan dan

Penempatan Alat Penangkap dan Alat Bantu Penangkapan Ikan di

Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia,

sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri

Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 42/PERMEN-

KP/2014

3.2 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

PER.12/MEN/2012 tentang Usaha Perikanan Tangkap di Laut Lepas

3.3 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

PER.30/MEN/2012 tentang Tentang Usaha Perikanan Tangkap di

Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia,

sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri

Kelautan dan Perikanan Nomor 57/PERMEN-KP/2014

3.4 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

Nomor 13/PERMEN-KP/2014 tentang Jejaring Kawasan Konservasi

Perairan

3.5 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18/PERMEN-

KP/2014 tentang Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia

3.6 Peraturan Menteri Kelautan dan PerikananNomor 26/PERMEN-

KP/2014 tentang Rumpon

43

3.7 Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor 48/PERMEN-

KP/2014 Tentang Log Book Penangkapan Ikan

3.8 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor. 42/PERMEN-

KP/2015 tentang Sistem Pemantauan Kapal Perikanan

3.9 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 15/PERMEN-

KP/2016 tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup, sebagaimana telah

diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

Nomor 32/PERMEN-KP/2016

4. Norma dan standar

4.1 Norma

(Tidak ada.)

4.2 Standar

4.2.1 Juknis Analisis Data SPKP

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks penilaian

1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat

berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan

menyajikan informasi hasil analisis data pemantauan kapal

perikanan.

1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,

demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat

kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi

(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

3.1 Pengetahuan

3.1.1 Teknik penyajian informasi

3.1.2 Teknik presentasi

3.2 Keterampilan

3.2.1 Mengoperasikan komputer

44

3.2.2 Mengoperasionalkan aplikasi

4. Sikap kerja yang diperlukan

4.1 Cermat mengidentifikasi informasi hasil analisis data pemantauan

kapal perikanan

4.2 Teliti mengumpulkan informasi hasil analisis data pemantauan kapal

perikanan yang teridentifikasi

4.3 Cermat dan tepat menyalin gambar hasil data pemantauan kapal

perikanan

4.4 Teliti dan tepat menguraikan informasi hasil analisis data

pemantauan kapal perikanan

4.5 Tepat menjelaskan bahan presentasi hasil analisis data pemantauan

kapal perikanan kepada pimpinan

5. Aspek kritis

5.1 Ketelitian dan ketepatan dalam menyajikan gambar dan menguraikan

informasi hasil analisis data pemantauan kapal perikanan

45

KODE UNIT : M.71.PKP01.010.1

JUDUL UNIT : Mengkoordinasikan Hasil Analisis Pada Lembar

Data Pemantauan Kapal Perikanan

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,

keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan

dalam mengkoordinasikan hasil analisis pada lembar

data pemantauan kapal perikanan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyampaikan hasil analisis pada lembar data pemantauan

kapal perikanan kepada unit kerja

terkait

1.1 Hasil akhir analisis pada lembar data pemantauan kapal perikanan yang telah terverifikasi disiapkan sesuai kebutuhan.

1.2 Hasil akhir analisis pada lembar data pemantauan kapal perikanan yang telah

terverifikasi disampaikan kepada unit kerja terkait secara tertulis.

2. Melakukan koordinasi untuk tindak lanjut dengan

unit kerja terkait

2.1 Hasil akhir analisis pada lembar data pemantauan kapal perikanan dikoordinasikan dengan unit kerja terkait.

2.2 Laporan hasil koordinasi untuk tindak lanjut dibuat sesuai prosedur.

2.3 Laporan hasil koordinasi disampaikan

kepada pimpinan.

BATASAN VARIABEL

1. Konteks variabel

1.1 Unit ini berlaku untuk menyampaikan hasil analisis pada lembar

data pemantauan kapal perikanan kepada unit kerja terkait dan

melakukan koordinasi untuk tindak lanjut dengan unit kerja terkait

pada kegiatan analisis data hasil pemantauan kapal perikanan.

1.2 Unit kerja terkait yang dimaksud tidak terbatas pada direktorat yang

menangani bidang pengawasan perikanan, stakeholder, kepolisian,

pengadilan.

1.3 Hasil analisis pada lembar data pemantauan hasil perikanan yang

dimaksud dapat dipergunakan untuk klarifikasi indikasi ketaatan

kapal perikanan, pembuatan Berita Acara Pemeriksaan (BAP), evaluasi

kegiatan perikanan.

46

2. Peralatan dan perlengkapan

2.1 Peralatan

2.1.1 Alat pengolah data

2.1.2 Alat tulis kantor

2.2 Perlengkapan

2.2.1 Hasil analisis pada lembar data pemantauan kapal perikanan

3. Peraturan yang diperlukan

3.1. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

PER.02/MEN/2011 tentang Jalur Penangkapan Ikan dan

Penempatan Alat Penangkap dan Alat Bantu Penangkapan Ikan di

Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia,

sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri

Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 42/PERMEN-

KP/2014

3.2. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

PER.12/MEN/2012 tentang Usaha Perikanan Tangkap di Laut Lepas

3.3. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

PER.30/MEN/2012 tentang Tentang Usaha Perikanan Tangkap di

Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia,

sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri

Kelautan dan Perikanan Nomor 57/PERMEN-KP/2014

3.4. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

Nomor 13/PERMEN-KP/2014 tentang Jejaring Kawasan Konservasi

Perairan

3.5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18/PERMEN-

KP/2014 tentang Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia

3.6. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 26/PERMEN-

KP/2014 tentang Rumpon

3.7. Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor 48/PERMEN-

KP/2014 Tentang Log Book Penangkapan Ikan

3.8. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 52/PERMEN-

KP/2014 tentangPedoman Umum Tata Naskah Dinas Di

LingkunganKementerian Kelautan Dan Perikanan

47

3.9. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor. 42/PERMEN-

KP/2015 tentang Sistem Pemantauan Kapal Perikanan

3.10. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 15/PERMEN-

KP/2016 tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup, sebagaimana telah

diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

Nomor 32/PERMEN-KP/2016

4. Norma dan standar

4.1 Norma

(Tidak ada.)

4.2 Standar

4.2.1 JuknisAnalisis Data SPKP

4.2.2 Juknis Persuratan

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks penilaian

1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat

berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan

mengkoordinasikan hasil analisis pada lembar data pemantauan

kapal perikanan.

1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,

demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat

kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi

(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

3.1 Pengetahuan

3.1.1 Peraturan perundang-undangan terkait pengelolaan sumber

daya kelautan dan perikanan

3.1.2 Peraturan perundang-undangan terkait perizinan kapal

perikanan

3.1.3 Dokumen kapal perikanan

48

3.1.4 Teknik komunikasi

3.2 Keterampilan

3.2.1 Mengoperasikan komputer

3.2.2 Berkomunikasi yang baik

4. Sikap kerja yang diperlukan

4.1 Tepat menyampaikan hasil akhir analisis pada lembar data

pemantauan kapal perikanan yang telah terverifikasi kepada unit

kerja terkait

4.2 Cermat melakukan koordinasi hasil akhir analisis pada lembar data

pemantauan kapal perikanan dengan unit kerja terkait

4.3 Teliti dan tepat membuat laporan hasil koordinasi untuk tindak lanjut

dengan unit kerja terkait

5. Aspek kritis

5.1 Kecermatan melakukan koordinasi hasil akhir analisis pada lembar

data pemantauan kapal perikanan dengan unit kerja terkait

49

KODE UNIT : M.71.PKP01.011.1

JUDUL UNIT : Mendokumentasikan Hasil Analisis Data

Pemantauan Kapal Perikanan

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,

keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan

dalam mendokumentasikan hasil analisis data

pemantauan kapal perikanan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mengarsipkan hasil analisis data pemantauan kapal

perikanan

1.1 Tahapan pemberkasan arsip hasil analisis data pemantauan kapal perikanan dijelaskan.

1.2 Arsip hasil analisis data pemantauan kapal perikanan didokumentasikan.

2. Mengarsipkan hasil tindak

lanjut/klarifikasi hasil analisis data pemantauan kapal

perikanan dari unit kerja terkait

2.1 Tahapan pemberkasan arsip rekap hasil tindak lanjut/klarifikasi hasil analisis data

pemantauan kapal perikanan dari unit kerja terkait dijelaskan.

2.2 Rekap hasil tindak lanjut/klarifikasi hasil

analisis data pemantauan kapal perikanan dari unit kerja terkait didokumentasikan sesuai prosedur.

BATASAN VARIABEL

1. Konteks variabel

1.1 Unit ini berlaku untuk mengarsipkan hasil analisis data pemantauan

kapal perikanan dan mengarsipkan hasil tindak lanjut/klarifikasi

hasil analisis data pemantauan kapal perikanan dari unit kerja terkait

dengan unit kerja terkait pada kegiatan analisis data hasil

pemantauan kapal perikanan.

1.2 Jenis arsip terbagi antara lain arsip kertas dan arsip elektronik.

1.3 Tahapan pemberkasan arsip kertas antara lain pemeriksaan berkas,

pengelompokan berkas dalam folder, penentuan indeks, pengkodean,

tunjuk silang, penyortiran dan penyimpanan berkas serta

memasukkan arsip dalam folder.

50

1.4 Tahapan pemberkasan elektronik antara lain input data,

pengelompokan arsip, sistem penyimpanan dan temu balik arsip

elektronik, pemeliharan dan perlindungan arsip elektronik.

1.5 Arsip fisik dapat berupa surat pengantar, tanda terima, dan lampiran

hasil analisis data pemantauan kapal perikanan.

1.6 Arsip digital berupa rekap harian hasil analisis data pemantauan

kapal perikanan.

2. Peralatan dan perlengkapan

2.1 Peralatan

2.1.1 Alat pengolah data

2.1.2 Aplikasi pemantauan kapal perikanan

2.1.3 Alat tulis kantor

2.1.4 Alat penyimpan berkas

2.2 Perlengkapan

2.2.1 Hasil analisis data pemantauan kapal perikanan

3. Peraturan yang diperlukan

3.1 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 53/PERMEN-

KP/2014 tentang Sistem Pemberkasan Arsip di lingkungan

Kementerian Kelautan dan Perikanan

4. Norma dan standar

4.1 Norma

(Tidak ada.)

4.2 Standar

4.2.1 Juknis Analisis Data SPKP

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks penilaian

1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat

berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan

mendokumentasikan hasil analisis data pemantauan kapal perikanan.

51

1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,

demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat

kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi

(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

3.1 Pengetahuan

3.1.1 Kearsipan

3.2 Keterampilan

3.2.1 Mengoperasikan komputer dengan baik

3.2.2 Mengarsipkan dokumen

4. Sikap kerja yang diperlukan

4.1 Cermat dan tepat menjelaskan tahapan pemberkasan arsip hasil

analisis data pemantauan kapal perikanan berdasarkan fisik dan

digital

4.2 Tepat mendokumentasikan arsip hasil analisis data pemantauan

kapal perikanan

4.3 Cermat dan tepat menjelaskan tahapan pemberkasan rekap hasil

tindak lanjut/klarifikasi hasil analisis data pemantauan kapal

perikanan dari unit kerja terkait

4.4 Tepat mendokumantasikan arsip rekap hasil tindak lanjut/klarifikasi

hasil analisis data pemantauan kapal perikanan dari unit kerja terkait

5. Aspek kritis

5.1 Kecermatan dan ketepatan mengarsipkan rekap hasil tindak

lanjut/klarifikasi hasil analisis data pemantauan kapal perikanan dari

unit kerja terkait

52

KODE UNIT : M.71.PKP01.012.1

JUDUL UNIT : Menghadirkan Hasil Analisis Data Pemantauan

Kapal Perikanan Pada kegiatan Klarifikasi dan

Pembuktian

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,

keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan

dalam menghadirkan hasil analisis pemantauan

kapal perikanan pada kegiatan klarifikasi dan

pembuktian.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan hasil analisis data

pemantauan kapal perikanan yang telah divalidasi

1.1 Hasil analisis data pemantauan kapal perikanan yang telah divalidasi disiapkan.

1.2 Surat resmi penyampaian berkas hasil analisis data pemantauan kapal perikanan dibuat.

2. Menyampaikan pembuktian tentang

hasil analisis data pemantauan kapal perikanan atas

permintaan instansi terkait

2.1 Informasi hasil analisis data pemantauan kapal perikanan disampaikan sesuai

kebutuhan.

2.2 Respon yang berkaitan tentang hasil analisis data pemantauan ditanggapi sesuai fakta.

BATASAN VARIABEL

1. Konteks variabel

1.1 Unit ini berlaku untuk menyiapkan hasil analisis data pemantauan

kapal perikanan yang telah divalidasi dan menyampaikan pembuktian

tentang hasil analisis data pemantauan kapal perikanan atas

permintaan instansi terkait pada kegiatan analisis data hasil

pemantauan kapal perikanan.

1.2 Yang dimaksud instansi terkait pada proses klarifikasi antara lain

instansi yang menangani penyidikan.

1.3 Yang dimaksud instansi terkait pada proses pembuktian yaitu

pengadilan.

53

2. Peralatan dan perlengkapan

2.1 Peralatan

2.1.1 Alat pengolah data

2.2 Perlengkapan

2.2.1 Hasil analisis data pemantauan kapal perikanan yang telah

divalidasi

3. Peraturan yang diperlukan

3.1 Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana pasal 186, pasal 184 ayat 1

3.2 Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 13 Tahun 2008 tentang

Meminta Keterangan Saksi Ahli

4. Norma dan standar

4.1 Norma

(Tidak ada.)

4.2 Standar

(Tidak ada.)

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks penilaian

1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat

berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan

menghadirkan hasil analisis data pemantauan kapal perikanan pada

kegiatan klarifikasi dan pembuktian.

1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,

demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat

kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi

(Tidak ada.)

54

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

3.1 Pengetahuan

3.1.1 Peraturan perundang-undangan terkait pengelolaan sumber

daya kelautan dan perikanan

3.1.2 Peraturan perundang-undangan terkait perizinan kapal

perikanan

3.1.3 Dokumen kapal perikanan

3.1.4 Tata cara menjadi saksi

3.2 Keterampilan

3.2.1 Berkomunikasi yang baik

4. Sikap kerja yang diperlukan

4.1 Cermat menyiapkan hasil analisis data pemantauan kapal perikanan

yang telah divalidasi

4.2 Cermat membuat surat penyampaian berkas hasil analisis data

pemantauan kapal perikanan

4.3 Tepat menjawab tanggapan dan respon yang berkaitan tentang hasil

analisis data pemantauan

5. Aspek kritis

5.1 Ketepatan dalam menjawab tanggapan dan respon yang berkaitan

tentang hasil analisis data pemantauan

55

KODE UNIT : M.71.PKP01.013.1

JUDUL UNIT : Melaksanakan komunikasi efektif

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,

keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan

dalam melaksanakan komunikasi efektif.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan komunikasi

1.1 Karakteristik komunikan diidentifikasi.

1.2 Metode komunikasi diidentifikasi.

1.3 Materi dan strategi komunikasi disiapkan

sesuai kebutuhan.

2. Melakukan

komunikasi

2.1 Bentuk komunikasi diidentifikasi sesuai

kebutuhan.

2.2 Komunikasi dilaksanakan.

BATASAN VARIABEL

1. Konteks variabel

1.1 Unit ini berlaku untuk menyiapkan dan melakukan komunikasi

secara efektif pada kegiatan analisis data hasil pemantauan kapal

perikanan.

1.2 Komunikasi ini digunakan pada saat melakukan klarifikasi hasil

analisis kepada stakeholder dan sebagai ahli pada tindak pidana

perikanan.

1.3 Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan komunikasi

pada stakeholder antara lain:

a. Penampilan

b. Percaya diri

c. Konsistensi

2. Peralatan dan perlengkapan

2.1 Peralatan

2.1.1 Media komunikasi

2.2 Perlengkapan

2.2.1 Alat pengolah data

56

3. Peraturan yang diperlukan

(Tidak ada.)

4. Norma dan standar

4.1 Norma

(Tidak ada.)

4.2 Standar

(Tidak ada.)

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks penilaian

1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat

berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan

melaksanakan komunikasi efektif.

1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis,

demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat

kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi

(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

3.1 Pengetahuan

3.1.1 Teori komunikasi

3.1.2 Media komunikasi

3.2 Keterampilan

3.2.1 Melakukan pendekatan personal

3.2.2 Menggunakan media komunikasi

4. Sikap kerja yang diperlukan

4.1 Cermat mengidentifikasi karakteristik komunikan

4.2 Cermat mengidentifikasi metode komunikasi

4.3 Tepat menyiapkan materi dan strategi komunikasi

57

4.4 Cermat mengidentifikasi bentuk komunikasi

4.5 Cakap melaksanakan komunikasi

5. Aspek kritis

5.1 Kecakapan melaksanakan komunikasi

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal 31 Desember 2016

MENTERI KELAUTAN DAN

PERIKANAN

SUSI PUDJIASTUTI