dr. sutomo no.62 pekanbaru, provinsi riau penilikan phpl/hasil... · alamat : jl. raya sukaraja ......

18
Lampiran Surat No. 743.1/EQ.S/XI/2015 tanggal 21 November 2015 PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PHPL Bersama ini kami sampaikan hasil kegiatan Penilaian Kinerja PHPL (Penilikan Kedua), sebagai berikut: I. Nama LP-PHPL : PT EQUALITY INDONESIA Nomor Akreditasi : LP-PHPL-013-IDN Alamat : Jl. Raya Sukaraja 72 Ciater, Bogor 16710 Telp. : +62251 7550722, 7157103 Fax. : +62251 7550724 Email : [email protected] Website : http://www.equalityindonesia.com Telah melaksanakan Kegiatan Penilaian Kinerja PHPL (Penilikan Kedua) Terhadap: II. Nama IUPHHK-HT : PT MITRA TANINUSA SEJATI No. SK IUPHHK-HT : SK.66/Menhut-II/2007 Luas : ±7.480 Ha Lokasi : Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau Alamat Kantor : Jl. Dr. Sutomo No.62 Pekanbaru, Provinsi Riau III. Waktu Pelaksanaan : 27 Oktober s/d 2 November 2015 IV. Hasil Penilaian : NILAI AKHIR PENILAIAN KINERJA PHPL PREDIKAT LULUS SEHINGGA PT MITRA TANINUSA SEJATI BERHAK MEMPERTAHANKAN SERTIFIKAT PHPL. Demikian, pengumuman ini disampaikan agar pihak yang berkepentingan maklum. Bogor, 21 November 2015 PT EQUALITY INDONESIA Amin Muchakim, S.Hut Direktur Sertifikasi Hutan

Upload: phungthuan

Post on 19-Jul-2019

244 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Lampiran Surat No. 743.1/EQ.S/XI/2015 tanggal 21 November 2015

PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN

PENILAIAN KINERJA PHPL

Bersama ini kami sampaikan hasil kegiatan Penilaian Kinerja PHPL (Penilikan

Kedua), sebagai berikut:

I. Nama LP-PHPL : PT EQUALITY INDONESIA

Nomor Akreditasi : LP-PHPL-013-IDN

Alamat : Jl. Raya Sukaraja 72 Ciater, Bogor 16710

Telp. : +62251 7550722, 7157103

Fax. : +62251 7550724

Email : [email protected]

Website : http://www.equalityindonesia.com

Telah melaksanakan Kegiatan Penilaian Kinerja PHPL (Penilikan Kedua) Terhadap:

II. Nama IUPHHK-HT : PT MITRA TANINUSA SEJATI

No. SK IUPHHK-HT : SK.66/Menhut-II/2007

Luas : ±7.480 Ha

Lokasi : Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau

Alamat Kantor : Jl. Dr. Sutomo No.62 Pekanbaru, Provinsi Riau

III. Waktu Pelaksanaan : 27 Oktober s/d 2 November 2015

IV. Hasil Penilaian : NILAI AKHIR PENILAIAN KINERJA PHPL PREDIKAT

LULUS SEHINGGA PT MITRA TANINUSA SEJATI

BERHAK MEMPERTAHANKAN SERTIFIKAT PHPL.

Demikian, pengumuman ini disampaikan agar pihak yang berkepentingan maklum.

Bogor, 21 November 2015

PT EQUALITY INDONESIA

Amin Muchakim, S.Hut

Direktur Sertifikasi Hutan

Halaman 1 dari 4

Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari LPPHPL – 013 – IDN

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA

Nomor: 019/EQI-KEP.Cert/REV-PHPL/XI/2015

TENTANG

PERUBAHAN SERTIFIKAT PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)

PADA IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU HUTAN TANAMAN (IUPHHK-HT)

PT MITRA TANINUSA SEJATI DI KABUPATEN PELALAWAN PROVINSI RIAU

SK IUPHHK-HT NOMOR: SK.66/MENHUT-II/2007 TANGGAL 23 FEBRUARI 2007

DENGAN LUAS ±7.480 HEKTAR

DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA

Menimbang:

a. bahwa sehubungan dengan terbitnya Perdirjen BUK Nomor: P.14/VI-BPPHH/2015 tanggal

29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015;

b. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah melaporkan hasil Penilaian/Verifikasi

dalam Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) pada PT MITRA

TANINUSA SEJATI sesuai dengan Berita Acara Penyerahan Laporan (EQI-F090) tanggal 11

November 2015;

c. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah menyampaikan Usulan Lembar

Rekomendasi Nomor: 112.1/EQI-F037 tanggal 11 November 2015 dan Tinjauan Hasil

Pemeriksaan oleh Pengambil Keputusan Nomor: 046.2/EQI-F039 tanggal 14 November

2015 dan pernyataan pemeriksaan yang telah disahkan oleh Pengambil Keputusan;

d. bahwa hasil Pengambilan Keputusan Penilaian Kinerja PHPL bagi PT MITRA TANINUSA

SEJATI sebagaimana tercantum dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Indikator

Penilaian/Verifikasi (EQI-F077) Nomor Urut: 079.2 tanggal 14 November 2015

menunjukkan total nilai kinerja akhir 13 indikator PHPL berpredikat BAIK dan 9 indikator

bernilai SEDANG, tidak terdapat Verifier Dominan yang bernilai BURUK, serta pemenuhan

terhadap Standar Verifikasi Legalitas Kayu adalah MEMENUHI;

e. bahwa dengan hasil Pengambilan Keputusan sebagaimana huruf d, sesuai dengan

Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal

29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015, kepada PT MITRA

TANINUSA SEJATI telah memenuhi syarat dalam mempertahankan kelanjutan S-PHPL yang

telah diterima sebelumnya untuk diberikan Sertifikat Pengelolaan Hutan Produksi Lestari

(S-PHPL).

Mengingat:

1. Undang-Undang Nomor: 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor: 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor: 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang

Nomor: 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang;

2. Peraturan Pemerintah Nomor: 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional;

3. Peraturan Pemerintah Nomor: 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Nomor: 3 Tahun 2008 dan Nomor: 16;

4. Peraturan Presiden Nomor: 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik dalam

Kerangka Indonesia National single Window;

5. ISO/IEC Guide 65-1996 (Pedoman BSN 401-2000) Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi

Produk;

6. Pedoman KAN 402 – 2007 – Panduan Interpretasi untuk Butir-Butir Pedoman BSN 401-

2000: Persyaratn Umum Lembaga Sertifikasi Produk;

7. ISO/IEC Guide 23:1982 : Methods of Indicating Confirmity with Standards for Third-party

Certification Systems:

Halaman 2 dari 4

Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari LPPHPL – 013 – IDN

8. ISO/IEC 17065:2012 (SNI ISO/IEC 17065:2012): Persyaratan Sertifikasi untuk Lembaga

Produk, Proses dan Jasa.

9. ISO/IEC 19011:2011 (SNI ISO-19011-2012) : Panduan Audit Sistem Manajemen

(Guidelines for Auditing Management Systems);

10. ISO/IEC 17021:2011 (SNI ISO/IEC 17021:2011): Penilaian Kesesuaian Persyaratan

Lembaga Audit dan Sertifikasi Sistem Manajemen;

11. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.95/Menhut-II/2014

tanggal 12 Juni 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor

P.43/Menhut-II/2014 tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan

Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan

Hak;

12. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.7/Menhut-II/2011 tentang Pelayanan Informasi

Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan;

13. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.641/Menhut-II/2011 tentang Penetapan Tanda

V-Legal;

14. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.418/Menhut-VI/2012 tentang Sistem Informasi

Verifikasi Legalitas Kayu;

15. Pertauran Menteri Kehutanan Nomor: P.18/Menhut-II/2013 tanggal 18 Maret 2013

tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu melalui Portal Sistem Informasi Legalitas Kayu

(SILK) dan Penerbitan Dokumen V-Legal;

16. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.41/Menhut-II/2014

Tanggal 10 Juni 2014 Tentang Penatausahaan Hasil Hutan Kayu Yang Berasal Dari

Hutan Alam Pada Hutan Produksi;

17. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.42/Menhut-II/2014

Tanggal 10 Juni 2014 Tentang Penatausahaan Hasil Hutan Kayu Yang Berasal Dari

Hutan Tanaman Pada Hutan Produksi; 18. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor: 28/M-DAG/Per/6/2009 tentang Ketentuan

Pelayanan Perijinan Ekspor dan Impor dengan Sistem Elektronik melalui INATRADE dalam

kerangka Indonesia National Single Window;

19. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor: 97/M-DAG/PER/12/2014 tanggal 24 Desember

2014 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan;

20. Perjanjian Kerjasama antara Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan Lembaga Penilai

Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) tentang Penggunaan Tanda V-Legal;

21. DPLS 13 Rev.0: Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Penilai Pengelolaan

Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) dan perubahannya;

22. DPLS 14 Rev.0: Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu

dan perubahannya;

23. Sertifikat Akreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor: LPPHPL-013-IDN tanggal 2

September 2010 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai Lembaga

Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dengan memenuhi ISO/IEC 17021: 2011 Penilaian

Kesesuaian – Persyaratan Lembaga Penyelenggara Audit dan Sertifikasi Sistem

Manajemen yang diperpanjang pada tanggal 2 September 2014 dengan masa berlaku

sampai dengan 1 September 2018 dan pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui Surat

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.5842/Menhut-VI/BPPHH/2010, tanggal 2

September 2010 yang diperbaharui dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor:

SK.6067/Menhut-VI/BPPHH/2012 tanggal 5 Nopember 2012 tentang Penetapan

Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga Verifikasi

Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP & VI);

24. Sertifikat Akreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor: LVLK-006-IDN tanggal

18 Agustus 2011 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai Lembaga

Verifikasi Legalitas Kayu dengan memenuhi ISO Guide 65:1996 General requirement for

bodies operating product certification dengan masa berlaku sampai dengan 17 Agustus

2015 dan pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui Surat Keputusan Menteri

Kehutanan Nomor: SK 6202/Menhut-VI/BPPHH/2011 tanggal 26 Agustus 2011 yang

diperbaharui dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.6067/Menhut-VI/2012

Halaman 3 dari 4

Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari LPPHPL – 013 – IDN

tanggal 5 Nopember 2012 tentang Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan

Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai

Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP & VI);

25. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal

29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015 tentang Standar dan

Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan

Verifikasi Legalitas Kayu (VLK);

26. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.5/VI-BPPHH/2013 tanggal

17 September 2013 tentang Pedoman Persetujuan Hak Akses atau Nota Kesepahaman

dalam Penyediaan dan Pelayanan Informasi Verifikasi Legalitas Kayu melalui Portal Sistem

Informasi Legalitas Kayu (SILK);

27. Manual EQUALITY Certification beserta Dokumen Sistem Sertifikasi PT EQUALITY Indonesia.

Memperhatikan:

1. Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor: 114/EQI-F065/XI/2014 tanggal 20 November

2014

MEMUTUSKAN:

Menetapkan:

PERUBAHAN SERTIFIKAT PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IZIN USAHA

PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU HUTAN TANAMAN (IUPHHK-HT) PT MITRA TANINUSA SEJATI

DI KABUPATEN PELALAWAN PROVINSI RIAU SK IUPHHK-HT NOMOR: SK.66/MENHUT-II/2007

TANGGAL 23 FEBRUARI 2007 DENGAN LUAS ±7.480 HEKTAR

PERTAMA : PT MITRA TANINUSA SEJATI (Pemegang Sertifikat) yang telah mendapatkan

Sertifikat Nomor: 014.1/EQC-PHPL/XII/2014 dinyatakan “LULUS” karena

tidak terdapat Verifier Dominan yang bernilai BURUK, serta pemenuhan

terhadap Standar Verifikasi Legalitas Kayu adalah MEMENUHI sesuai

Peraturan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Nomor P.5/VI-

BPPHH/2014 tanggal 14 Juli 2014.

KEDUA : Pemegang Sertifikat dapat mempertahankan kelanjutan Sertifikat PHPL (S-

PHPL) nomor 014.1/EQC-PHPL/XII/2014 yang berlaku mulai 31 Desember

2014 sampai dengan tanggal 18 September 2018 selama PT MITRA

TANINUSA SEJATI (Pemegang Sertifikat) tetap memenuhi persyaratan standar

sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.5/VI-

BPPHH/2014 tanggal 14 Juli 2014.

KETIGA : Sertifikat nomor 014.1/EQC-PHPL/XII/2014 direvisi menjadi nomor

014.2/EQC-PHPL/XI/2015 dengan masa berlaku mulai 14 November 2015

sampai dengan 18 September 2018 karena adanya perubahan peraturan

baru dari Perdirjen BUK P.5/VI-BPPHH/2014 tanggal 14 Juli 2014 menjadi

Perdirjen BUK P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2014 jo P.1/VI-

BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015.

KEEMPAT : Sertifikat dan Logo yang diterbitkan oleh PT EQUALITY Indonesia dapat

dipergunakan oleh Pemegang Sertifikat untuk tujuan publikasi dan promosi di

media cetak, brosur ataupun iklan di televisi sebagaimana Panduan Sistem

yang ditetapkan.

KELIMA : PT EQUALITY Indonesia akan memberikan hak/sublisensi penggunaan Tanda

V-Legal kepada Pemegang Sertifikat melalui “Perjanjian Penggunaan Tanda V-

Legal”, mencakup kewajiban dan hak PT EQUALITY Indonesia serta kewajiban

dan hak Pemegang Sertifikat.

KEENAM : Pemegang Sertifikat harus melaporkan kepada PT EQUALITY Indonesia apabila

terjadi hal-hal yang mempengaruhi kinerja PHPL dan/atau sistem legalitas

kayu, perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan, perubahan

struktur atau manajemen Pemegang Sertifikat.

Halaman 4 dari 4

Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari LPPHPL – 013 – IDN

KETUJUH : PT EQUALITY Indonesia akan melakukan penilaian/verifikasi lebih lanjut

terhadap kondisi sebagaimana Diktum KEENAM melalui Penilikan

(surveillance) atau Percepatan Penilikan (Audit Khusus).

KEDELAPAN : Penilikan (Surveillance) dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali selama masa

berlaku sertifikat dan segala biaya yang diperlukan untuk penilikan

dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan.

KESEMBILAN : Percepatan Penilikan (Audit Khusus) dapat dilakukan apabila diperlukan;

dengan segala biaya dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai

kesepakatan; untuk menindaklanjuti kondisi-kondisi yang berkaitan dengan:

a. Masukan dari Pemantau Independen (PI) berkaitan dengan kinerja

Pemegang Sertifikat;

b. Informasi lain yang menunjukkan Pemegang Sertifikat tidak memenuhi lagi

persyaratan sesuai standar yang berlaku;

c. Laporan dari Pemegang Sertifikat terhadap kondisi sebagaimana diktum

KEENAM;

d. Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan;

e. Pemenuhan standar kembali sebagai tindak lanjut terhadap pengaktifan

sertifikat yang dibekukan sertifikasinya.

KESEPULUH : Sertifikat dapat dibekukan apabila Pemegang Sertifikat tidak bersedia

dilakukan penilikan sesuai jangka waktu yang ditetapkan atau terdapat

temuan ketidaksesuaian yang tidak dilakukan tindakan koreksi/perbaikan

sebagai hasil Penilikan, Audit Khusus atau hal-hal lain sebagaimana

kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).

KESEBELAS : Sertifikat dapat dicabut apabila:

a. Pemegang Sertifikat tetap tidak bersedia dilakukan penilikan setelah 3

(tiga) bulan penetapan pembekuan sertifikat;

b. Secara hukum terbukti melakukan pelanggaran antara lain melakukan

penebangan di luar blok yang sudah ditentukan, pelanggaran Hak Azasi

Manusia (HAM), membeli dan/atau menerima dan/atau menyimpan

dan/atau mengolah dan/atau menjual kayu ilegal;

c. Pemegang Sertifikat kehilangan haknya untuk menjalankan usahanya

atau izin usahanya dicabut;

d. Hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian

Kerja (Kontrak).

KEDUABELAS : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di: Bogor

Pada Tanggal: 14 November 2015

PT EQUALITY Indonesia

Ir. Agustri Warsono

Direktur Utama

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth.:

1. Direktur Utama PT MITRA TANINUSA SEJATI;

2. Direktur Jenderal Pengeloaan Hutan Produksi Lestari u.p. Direktur Usaha Hutan Produksi di

Jakarta;

3. Sekretaris Direktorat Bina Usaha Kehutanan u.p. Kepala Bagian Program dan Pelaporan.

PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI

DENGAN PREDIKAT :

B A I KDITETAPKAN DI BOGOR TANGGAL 19 SEPTEMBER 2013 BERLAKU SAMPAI DENGAN TANGGAL 18 SEPTEMBER 2018TANGGAL REVISI : 14 NOVEMBER 2015

Ir. AGUSTRI WARSONODirektur Utama

NOMOR : 014.2/EQC-PHPL/XI/2015

DIBERIKAN KEPADA PEMEGANG IUPHHK-HT

PT MITRA TANINUSA SEJATI

SK IUPHHK-HT : 66/Menhut-II/2007TANGGAL : 23 Februari 2007LUAS : ± 7.480 HektarLOKASI A. KABUPATEN : PELALAWAN

B. PROVINSI : RIAUALAMAT PERUSAHAAN : Jalan Dr. Soetomo No.62 Pekanbaru, Provinsi Riau

Telp. (0761) 37555, Fax : (0761) 33595/96

PENILAIAN KINERJA TELAH DILAKSANAKAN OLEH LEMBAGA PENILAI PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (LP-PHPL) :

PT EQUALITY INDONESIADINYATAKAN MEMENUHI KRITERIA DAN INDIKATOR PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI:

Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015 tentangStandar dan Pedoman Pelaksanaan Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu, Lampiran 1.2 dan Lampiran 2.1

PT EQUALITY INDONESIA

Jl. Raya Sukaraja No.72, Bogor-16710

Telp : (0251) 7550722; Fax : (0251) 7550724

Website : http://www.equalityindonesia.com

Email : [email protected]

EQI-F084.3.2/20140813

LEMBAGA PENILAI PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARILP-PHPL – 013 – IDN

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 1 dari 12

(1) Identitas LPPHPL :

a. Nama Lembaga : PT EQUALITY INDONESIA

b. Nomor Akreditasi : LPPHPL- 013-IDN

c. Alamat : Jln. Raya Sukaraja No. 72 Kabupaten Bogor

d. Nomor Telepon : 0251-7550722

Nomor Fax : 0251-7550324

E-mail : [email protected]

e. Direktur : Agustri Warsono

f. Tim Audit : Yun Afyatun (Auditor Prasyarat)

Hikmah Nur Isnaini (Auditor Produksi)

Lukman Hakim (Lead Auditor/Auditor Ekologi)

Slamet Mulyadi (Auditor Sosial)

Jubaedi Nu’man (Auditor VLK)

g. Tim Pengambil Keputusan :

: Ir. Agustri Warsono (Ketua PK)

Amin Muchakim, S.Hut (Anggota PK Bidang Produksi)

Ir.Muchlis Hidayat (Anggota PK Bidang Ekologi)

Wiyono,S.Hut, M.Si (Anggota PK Bidang Sosial)

(2) Identitas Auditee :

a. Nama Pemegang Izin : PT MITRA TANI NUSA SEJATI

b. Nomor & Tanggal SK : SK.66/Menhut-II/2007, 23 Februari 2007

c. Luas dan Lokasi : ± 7.480 Ha di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau

d. Alamat kantor : 1. Jl. Dr. Sutomo No. 62 Pekanbaru, Provinsi Riau

2. Jl. Hayam Wuruk Plaza Tower 9th Floor Room 9B

Jakarta

e. Nomor telepon : (0761) 3755, (021) 6252226,6252227

Nomor Fax : (0761) 335595, 335596

E-mail :

f. Pengurus :

Dewan Komisaris :

Komisaris : Roy Chandra

Dewan Direktur :

Direktur : Wikendy

RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 2 dari 12

(3) Ringkasan Tahapan:

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Koordinasi dengan Instansi

Kehutanan

27 Oktober 2015 Koordinasi dengan Dinas Kehutanan Provinsi

Riau yang diwakili oleh Kasi Pemanfaatan

Hutan Tanaman

Koordinasi BP2HP Wilayah III Pekanbaru yang

diwakili oleh Kasi Sertifikasi Ganis.

Koordinasi bertujuan untuk menyampaikan

rencana Penilikan penilaian kinerja PHPL di PT

Mitra Tani Nusa Sejati (Auditee) dan minta

masukan terkait dengan kinerja Auditee

selama ini

Pertemuan Pembukaan 28 Oktober 2015 Pertemuan dilaksanakan di Kantor PT MTS

Perkenalan anggota Tim Audit, menyampaikan

tujuan dan ruang lingkup penilaian,

menyampaikanjadwal/rencana kerja penilaian,

menyampaikan metodologi dan prosedur

penilaian,serta mengkonfirmasikan kepada

Auditee tentang tanggal, waktu, tempat, dan

peserta pertemuan penutupan.

Pertemuan pembukaan diakhiri dengan

pembuatan BAP

Verifikasi Dokumen

danObservasi Lapangan

28-31 Oktober

2015

Tim Audit menghimpun, mempelajari data dan

dokumen Auditee dan menganalisis

menggunakan kriteria dan indikator pada

Lampiran 1.2 dan Lampiran 2.1 Peraturan

Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan

Nomor P.14/VI-BPPHH/2014.

Untuk menguji kebenaran data, Tim Audit

melakukan pengamatan, pencatatan, uji petik,

dan menganalisis menggunakan kriteria dan

indikator pada Lampiran 1.2 dan Lampiran 2.1

Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha

Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014.

Pertemuan Penutupan 31 Oktober 2015 Menyampaikan ucapan terima kasih kepada

Auditee atas bantuan dan kerjasamanya

selama penilaian.

Menyampaikan Daftar Periksa PHPL.

Memberitahukan temuan observasi dan

ketidaksesuaian.

Membacakan atau memperlihatkan laporan

ringkasan ketidaksesuaian.

Pertemuan Penutupan diakhiri dengan

pembuatan BAP

Pengambilan Keputusan 14 November 2015 Rapat pengambil keputusan meninjau dokumen

penilaianyang diajukan untuk menjamin bahwa

penilaian dilakukan secara efektif dan efisien

sesuai dengan ketentuan PT EQUALITY Indonesia

(4) Resume Hasil Penilaian :

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 3 dari 12

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

A. Penilaian Kinerja PHPL

1. Prasyarat

1.1. Kepastian Kawasan

Pemegang IUPHHK

BAIK

(94.44%)

PT. MTS sudah memiliki dokumen legal perusahaan

berupa Akte Pendirian Perusahaan, serta dokumen

legal lainnya, SK IUPHHK-HT dari Menteri Kehutanan

Nomor : SK.66/Menhut-II/2007 tanggal 23 Februari

2007, serta administrasi tata batas yang lengkap

tersedia di lapangan sesuai dengan tingkat realisasi

pelaksanaan tata batas yang telah dilaksanakan.

PT. MTS telah melakukan tata batas temu gelang (100

%)

Terdapat konflik batas dan ada upaya pemegang izin

untuk menyelesaikan konflik secara terus menerus.

Di areal kerja PT. MTS terdapat perubahan fungsi

kawasan. Terhadap perubahan fungsi kawasan ini

telah dilakukan perubahan perencanaan yang

dituangkan dalam Revisi RKUPHHK PT. MTS Periode

2009-2018 yang telah disahkan Menteri Kehutanan

sesuai Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.64/VI-

BUHT/2014 tanggal 19 Desember 2014.

Terdapat bukti upaya pemegang izin untuk mendata &

melaporkan seluruh penggunaan kawasan di luar

sektor kehutanan kepada instansi yang berwenang dan

ada upaya pemegang izin untuk mencegah

penggunaan kawasan di luar sektor kehutanan tanpa

izin

1.2. Komitmen Pemegang

IUPHHK

BAIK

(83.33%)

PT. MTS telah memiliki dokumen visi misi dan

kebijakan lingkungan yang sesuai dengan kerangka

PHPL yang legal dan telah ditetapkan Direksi pada 22

Desember 2014.

PT. MTS telah melaksanakan kegiatan sosialiasasi visi

misi dan kebijakan perusahaan secara tidak langsung

melalui pemasangan banner, serta telah

melaksanakan sosialisasi visi-misi-tujuan perusahaan

secara langsung kepada karyawan, mitra kerja,

maupun kepada masyarakat sekitar areal kerja yang

telah dilengkapi dengan Berita Acara Sosialisasi dan

dokumentasi Sosialisasi

PT. MTS telah berupaya mengimplementasikan visi

misi dan kebijakan perusahaan yang sebagian telah

sesuai dengan prinsip-prinsip PHPL kedalam kegiatan

pembangunan dan pengelolaan hutan tanamannya.

1.3. Jumlah dan kecukupan

tenaga profesional terlatih dan

tenaga teknis pada seluruh

tingkatan untuk mendukung

pemanfaatan implementasi

penelitian, pendidikan dan

Latihan

BAIK

(93.33%)

Di PT. MTS terdapat Tenaga Profesional Bidang

Kehutanan pada sebagian bidang kegiatan, yaitu telah

memiliki Sarjana Kehutanan, GANISPHPL CANHUT,

GANISPHPL BINHUT dan GANISPHPL PKB-R serta

belum memiliki GANISPHPL NENHUT. Sesuai SE Dirjen

BUK Nomor : S.545/VI-BIKPHH/2013 tanggal 30 April

2013 pemenuhan GANIS-PHPL dapat dipertimbangkan

sampai dengan 1 Januari 2016

PT. MTS telah memiliki realisasi peningkatan

kompetensi SDM pada Tahun 2015 sebesar 100 % (>

70 % dari rencana sesuai kebutuhan).

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 4 dari 12

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

PT. MTS telah memiliki Dokumen ketenagakerjaan

yang lengkap.

1.4. Kapasitas dan mekanisme

untuk perencanaan

pelaksanaan pemantauan

periodik, evaluasi dan penyajian

umpan balik mengenai

kemajuan pencapaian

(kegiatan) IUPHHK

BAIK

(83.33%)

PT. MTS telah memiliki struktur organisasi sesuai

dengan kerangka PHPL yang telah memperhatikan

aspek pengelolaan hutan lestari yang meliputi aspek

produksi, ekologi, dan aspek social

PT. MTS telah memiliki perangkat SIM dan tenaga

pelaksananya telah tersedia.

Di PT. MTS terdapat Organisasi Internal Audit yang

langsung dilaksanakan oleh Komisaris PT. MTS.

Operasional SPI/ Audit Internal fungsi-fungsinya belum

berjalan dengan efektif untuk mengontrol seluruh

tahapan kegiatan.

PT. MTS telah melaksanakan sebagian tindakan

koreksi berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi.

1.5. Persetujuan Atas Dasar

Informasi Awal Tanpa Paksaan

(PADIATAPA).

SEDANG

(77.78%)

PT. MTS telah melaksanakan sosialisasi RKT 2014

yang akan mempengaruhi kepentingan hak-hak

masyarakat setempat, tetapi belum mendapatkan

persetujuan RKT 2014 dari masyarakat. Sosialisasi ini

dilaksanakan setelah kegiatan RKT 2014 berjalan.

Tata batas dilapangan sudah dilaksanakan oleh

Auditee (temu gelang) dan dalam prosesnya baik dari

tahap perencanaan sampai dengan pelaksanaan

sudah terdapat persetujuan dari para pihak dalam hal

ini Instansi Kehutanan, Pemerintah Daerah sampai

dengan unsur pemerintahan terkecil Camat dan Desa

Terdapat persetujuan dalam proses dan pelaksanaan

CSR/CD dari sebagian para pihak

Terdapat persetujuan dalam proses penetapan

kawasan lindung dari sebagian para pihak

2. Produksi

2.1. Penataan areal kerja jangka

panjang dalam pengelolaan

hutan lestari

BAIK

(93.33%)

Auditee memiliki dokumen RKUPHHK-HTI (Revisi) PT

MTS untuk periode 2009-2018 yang telah disetujui

berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor :

No. SK.64/VI-BUHT/2014 tanggal 19 Desember 2014

dan telah mempertimbangkan hasil deliniasi mikro dan

tidak dikenai peringatan terkait pemenuhan kewajiban

RKU.

Kegiatan Penataan Areal Kerja RKT 2014 di lapangan

berupa kanal-kanal dan parit collector yang telah

membagi seluruh blok RKT 2014 kedalam petak-petak.

RKT 2014 seluruhnya (100%) telah mengacu pada

RKU.

Kegiatan penataan areal kerja berupa pemasangan

tanda batas blok dan petak kerja RKT 2014 terealisasi

sebesar 74.17 %, dan seluruh tanda batas terlihat jelas

pada pal batas yang telah terpasang.

2.2. Tingkat pemanenan lestari

untuk setiap jenis hasil hutan

kayu utama dan nir kayu pada

setiap tipe ekosistem

BAIK

(91.67%)

Auditee telah memiliki data potensi berdasarkan hasil

IHMB beserta peta pendukungnya

Auditee telah memiliki data pengukuran riap tegakan

dari hasil pengukuran untuk tipe ekosistem yang ada

(Gambut) dan telah dilakukan analisa riap dari hasil

pengukuran PSP tersebut.

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 5 dari 12

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Auditee telah melakukan analisis data potensi dan

riap, namun laporan analisa tersebut belum

disampaikan ke Litbang. Auditee pun belum

memanfaatkan hasil analisa data potensi dan riap

untuk menyusun perhitungan JTT sendiri.

2.3. Pelaksanaan penerapan

tahapan sistem silvikultur untuk

menjamin regenerasi hutan

SEDANG

(71.43%)

Auditee telah mengembangkan SOP pelaksanaan

tahapan kegiatan sistem silvikultur THPB dan isinya

telah sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku

namun tidak lengkap. Auditee belum memiliki SOP

Pengadaan Bibit untuk tanaman produksinya.

Auditee telah melaksanakan implementasi kegiatan

tahapan THPB sebesar 56%.

Potensi tegakan sebelum masak tebang berdasarkan

hasil PHI RKT 2014 sebesar 115.73 m3/ha. Artinya

potensi tegakan dalam jumlah yang masih mampu

menjamin terjadinya kelestarian pemanenan hasil (80 -

120 m3/ha)

Potensi permudaan tanaman PT MTS berdasarkan

pengukuran PMA 18 bulan sebesar 97.3% (> 90%) dari

jumlah tanaman per hektar sehingga mampu

menjamin kelestarian pemanenan hasil.

2.4. Ketersediaan dan

penerapan teknologi tepat guna

untuk pemanfaatan hutan

BAIK

(100 %)

Tersedia SOP pemafaatan/penge-lolaan hutan ramah

lingkungan untuk seluruh kegiatan pengelolaan hutan,

dan isinya sesuai untuk karakteristik kondisi setempat

Dalam 2 tahun terakhir termasuk pada RKT 2014 tidak

ada kegiatan pemanenan kayu karena adanya konflik

dengan masyarakat, sehingga penerapan teknologi

ramah lingkungan belum dapat dinilai. Dengan

demikian maka verifier 2.4.2 masuk kategori Not

Appicable (N/A).

dalam 2 tahun terakhir tidak ada kegiatan penebangan

sehingga tidak diketahui limbah pemanfaatan diareal

kerja Auditee. Dengan demikian maka verifier 2.4.3

masuk kategori Not Appicable (N/A).

2.5. Realisasi penebangan

sesuai dengan rencana kerja

penebangan/ pemanenan/

pemanfaatan pada areal

kerjanya

BAIK

(86.67% )

Auditee telah memiliki dokumen RKT 2014 secara

lengkap (selama periode waktu penilaian) yang disusun

berdasarkan RKU dan disahkan oleh Kepala Dinas

Kehutanan Provinsi Riau melalui SK Nomor

SK.522.2/Pemhut/4332 pada tanggal 29 Desember

2014

Terdapat peta kerja yang menggambarkan areal yang

boleh ditebang/dipanen/

dimanfaatkan/ditanam/dipelihara beserta areal yang

ditetapkan sebagai kawasan lindung yang sesuai

dengaan peta RKT dan peta RKU.

Terdapat implementasi peta kerja berupa penandaan

pada sebagian (minimal 50%) batas blok

tebangan/ditebang/dipanen/dimanfaatkan/ditanam/d

ipelihara beserta areal yang ditetapkan sebagai

kawasan lindung.

Dalam 2 tahun terakhir tidak ada kegiatan penebangan

sehingga verifier 2.5.4 masuk kategori Not Appicable

(N/A).

2.6. Kondisi kesehatan finansial SEDANG Hasil analisa kesehatan finansial Auditee diperoleh

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 6 dari 12

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

dan Tingkat investasi dan

reinvestasi yang memadai dan

memenuhi kebutuhan dalam

pengelolaan hutan,

administrasi, penelitian dan

pengembangan, serta

peningkatan kemampuan

sumber daya manusia

(66.67%) bahwa likuiditas > 100% dan solvabilitas <100% serta

rentabilitas positif. Catatan akuntan publik terhadap

Laporan Keuangan yang berakhir pada Desember

2014 dan 2013 adalah Wajar.

Realisasi alokasi dana > 80% dari kebutuhan kelola

hutan yang seharusnya berdasarkan laporan

penatausahaan keuangan yang dibuat sesuai dengan

Pedoman Pelaporan Keuangan Pemanfaatan Hutan

Produksi (yang telah diaudit oleh akuntan publik)

Alokasi dana untuk seluruh bidang kegiatan kurang

proporsional.

Realisasi pendanaan untuk kegiatan teknis kehutanan

berjalan lancar namun tidak sesuai dengan tata waktu

Realisasi biaya yang kembali ke hutan dalam bentuk

kegiatan pemeliharaan tanaman mencapai 80% tetapi

belum seluruhnya

Tidak ada realisasi kegiatan penanaman tanaman

pokok, tanaman kehidupan dan tanaman unggulan

3. Ekologi

3.1. Keberadaan, kemantapan

dan kondisi kawasan dilindungi

pada setiap tipe hutan

BAIK

(88.89%)

Luas kawasan lindung sesuai dengan dokumen

perencanaan yang ada yaitu Revisi RKUPHHK-HTI

2009-2018 dan Keputusan Direksi

Kawasan lindung yang telah diatta di lapangan

mencapai 98 % dari yang seharusnya

Kondisi kawasan lindung yang berhutan mencakup >

80 %

Sebagian kecil para pihak mengakui keberadaan

kawasan lindung

Terdapat laporan pengelolaan yang sesuai dengan

ketentuan pada sebagian kawasan lindung hasil tata

ruang

3.2. Perlindungan dan

pengamanan hutan

BAIK

(100%)

Tersedia pprosedur yang mencakup seluruh jenis

gangguan yang ada

Jenis, jumlah dan fungsi sarana prasarana sesuai

dengan ketentuan dan berfungsi dengan baik

Tersedia SDM perlindungan hutan dengan jumlah dnan

kualifikasi personil yang memadai sesuai ketentuan

Kegiatan perlindungan diimplementasikan melalui

tindakan tertentu dengan mempertimbangkan seluruh

jenis gangguan yang ada

3.3. Pengelolaan dan

pemantauan dampak terhadap

tanah dan air akibat

pemanfaatan hutan

BAIK

(83.33%)

Tersedia prosedur pengelolaan yang mencakup seluruh

dampak terhadap tanah dan air akibat pemanfaatan

hutan

Jumlah sarana pengelolaan dan pemantauan tidak

sesuai dengan ketentuan dokumen perencanaan

lingungan tetapi berfungsi dengan baik

Tersedia jumlah dan kualifikasi personil yang memadai

sesuai dengan ketentuan

Terdapat dokumen perencanaan pengelolaan dampak

terhadap tanah dan air tetapi tidak seluruhnya

diimplementasikan

Terdapat dokumen perencanaan pemantauan dampak

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 7 dari 12

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

terhadap tanah dan air tetapi hanya sebagian yang

diimplementasikan

Tidak terdapat indikasi terjadinya dampak yang besar

dan penting terhadap tanah dan air

3.4. Identifikasi spesies flora

dan fauna yang dilindungi

dan/atau langka (endangered),

jarang (rare), terancam punah

(threatened) dan endemik

SEDANG

(66.67%)

Tersedia prosedur identifikasi tetapi belum mencakup

seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang,

terancam punah dan endemic yang terdapat di areal

kerja

Terdapat implementasi identifikasi flora dan fauna

tetapi belum mencakup seluruh jenis yang dilindungi

dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemic

yang terdapat di areal kerja

3.5. Pengelolaan flora untuk :

a. Luasan tertentu dari hutan

produksi yang tidak

terganggu, dan bagian yang

tidak rusak.

b. Perlindungan terhadap

species flora dilindungi

dan/atau jarang, langka dan

terancam punah dan

endemic

SEDANG

(66.67%)

Tersedia prosedur pengelolaan flora tetapi tidak

mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau

langka, jarang, terancam punah dan endemic yang

terdapat di areal kerja

Terdapat implementasi pengelolaan flora tetapi tidak

tidak mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau

langka, jarang, terancam punah dan endemic yang

terdapat di areal kerja

Terdapat gangguan terhadap kondisi sebagian spesies

flora dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam

punah dan endemic yang terdapat di areal kerja

3.6. Pengelolaan fauna untuk :

a. Luasan tertentu dari hutan

produksi yang tidak

terganggu, dan bagian yang

tidak rusak.

b. Perlindungan terhadap

species fauna dilindungi

dan/atau jarang, langka dan

terancam punah dan

endemik

SEDANG

(75.00%)

Tersedia prosedur pengelolaan fauna untuk seluruh

jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang,

terancam punah dan endemic yang terdapat di areal

kerja

Terdapat implementasi pengelolaan fauna tetapi tidak

tidak mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau

langka, jarang, terancam punah dan endemic yang

terdapat di areal kerja

Terdapat gangguan terhadap kondisi sebagian spesies

fauna dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam

punah dan endemic yang terdapat di areal kerja

4. Sosial

4.1. Kejelasan deliniasi

kawasan operasional

perusahaan/unit manajemen

dengan kawasan masyarakat

hukum adat dan/atau

masyarakat setempat

SEDANG

(74.07%)

Auditee telah memiliki dokumen/ laporan yang lengkap

tentang pola penguasaan dan pemanfatan SDA/SDH

serta identifikasi hak-hak dasar masyarakat lokal dan

rencana pemanfaatan SDH oleh pemegang izin.

Auditee telah memiliki dokumen yang memuat

mekanisme penataan batas partisipatif dan

mekanisme penyelesaian konflik batas kawasan

Namun baru diketahui oleh para pihak.

Auditee telah memiliki mekanisme pengakuan hak-hak

dasar masyarakat hukum adat/masyarakat setempat

dalam perencanaan pemanfaatan SDH, namun tidak

lengkap dan tidak jelas

Auditiee memiliki bukti-bukti tentang luas dan batas

kawasan pemegang izin dengan sebagian masyarakat

hukum adat/setempat

Auditee telah memperoleh persetujuan oleh sebagian

para pihak mengenai batas areal kerjanya, dan masih

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 8 dari 12

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

ada konflik.

4.2. Implementasi

tanggungjawab sosial

perusahaan sesuai dengan

peraturan perundangan yang

berlaku

SEDANG

(74.07%)

Auditee telah memilki dokumen yang lengkap

menyangkut tanggungjawab sosial sesuai dengan

peraturan perundangan yang relevan.

Auditee telah memiliki sebagian mekanisme

pemenuhan kewajiban sosial pemegang izin terhadap

masyarakat.

Auditee telah memiliki bukti-bukti pelaksanaan

kegiatan sosialisasi mengenai hak dan kewajibannya

terhadap masyarakat dalam mengelola SDH, namun

hanya sebagian, dan belum lengkap

Terdapat sebagian bukti realisasi pemenuhan

tanggung jawab sosial terhadap masyarakat.

Auditee telah memiliki laporan/ dokumen yang lengkap

terkait pelaksanaan tanggungjawab social masyarakat

termasuk dokumen tentang ganti rugi, namun masih

belum lengkap

4.3. Ketersediaan mekanisme

dan implementasi distribusi

manfaat yang adil antar para

Pihak

SEDANG

(70.83%)

Auditee telah memiliki data dan informasi yang lengkap

dan jelas tentang keberadaan masyarakat lokal yang

terlibat, tergantung dan terpengaruh oleh aktivitas

Pemegang Izin dalam pengelolaan SDH, namun tidak

lengkap dan tidak jelas.

Auditee memiliki mekanisme yang legal mengenai peningkatan peran serta aktivitas ekonomi masyarakat,

namun belum lengkap.

Auditee memiliki dokumen rencana pemegang izin

mengenai kegiatan peningkatan peran serta dan

aktivitas ekonomi masyarakat yang lengkap dan jelas.

Auditee memiliki bukti implementasi sebagian (<50%)

kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas

ekonomi masyarakat setempat oleh Auditee yang tepat

sasaran.

Auditee telah memiliki dokumen/laporan mengenai

pelaksanaan distribusi manfaat kepada para pihak

namun belum lengkap dan jelas.

4.4. Keberadaan mekanisme

resolusi konflik yang handal

BAIK

(88.89%)

Auditee telah memiiki mekanisme resolusi konflik yang

lengkap dan jelas.

Terdapat konflik dan tersedia peta konflik namun

belum lengkap dan jelas.

Auditee telah memiliki organisasi, sumberdaya

manusia dan pendanaan yang kurang memadai untuk

mengelola konflik.

Auditee memiliki dokumen/laporan penangan konflik,

yang lengkap dan kurang jelas.

4.5. Perlindungan,

pengembangan dan

peningkatan kesejahteraan

tenaga kerja

BAIK

(83.33%)

Auditee telah merealisasikan sebagian besar hubungan

industrial dengan seluruh karyawan.

Auditee telah merealisasikan Seluruh rencana

pengembangan kompetensi bagi karyawan.

Auditee telah memiliki dokumen standar jenjang karir

dan baru sebagian diimplementasikan kepada

karyawan.

Auditee telah memiliki dokumen tunjangan

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 9 dari 12

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

kesejahteraan karyawan dan telah diimplementasikan

seluruhnya.

B. Verifikasi Legalitas Kayu

1.1. Areal unit manajemen

hutan terletak di kawasan hutan

produksi

1.1.1. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan mampu

menunjukkan keabsahan Izin

Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan

Kayu (IUPHHK)

Memenuhi Auditee telah mendapat Izin Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman (IUPHHK-HTI) atas

nama PT Mitra Taninusa Sejati Atas Areal Hutan

Produksi Seluas ± 7.480 Hektar di Kabupaten

Pelalawan Provinsi Riau berdasarkan Keputusan

Menteri Kehutanan Nomor SK.66/MENHUT-II/2007

tanggal 23 Februari 2007.

Auditee dapat menunjukkan Surat Perintah

Pembayaran (SPP) Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri nomor :

522.1/PR/XII/2002/2039 tanggal 31 Desember 2002

untuk luasan ± 7.300 Ha

Auditee telah melakukan identifikasi penggunaan

kawasan yang sah diluar IUPHHK-HTI PT MTS dan ada

Penggunaan kawasan yang sah di luar kegiatan

IUPHHK oleh kebun kelapa sawit KKPA Sari Lembah

Subur seluas 48 ha

2.1. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan memiliki rencana

penebangan pada areal

tebangan yang disahkan oleh

pejabat yang berwenang

2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan

Rencana Kerja Tahunan

(RKT/Bagan Kerja/RTT)

disahkan oleh yang berwenang

Memenuhi Kelengkapan dan keabsahan dokumen RKUPHHK

dan RKT beserta lampirannya dipenuhi seluruhnya.

Tersedia peta lokasi yang tidak boleh ditebang yang

dibuat dengan prosedur yang benar dan terbukti

keberadaannya di lapangan.

Peta blok/petak tebangan disahkan oleh Dinas

Kehutanan Provinsi Riau. Posisi blok tebangan benar

dan terbukti di lapangan.

2.2. Adanya Rencana Kerja yang

sah

2.2.1. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan mempunyai

rencana kerja yang sah sesuai

dengan peraturan yang berlaku

Memenuhi Auditee telah memiliki dokumen Revisi RKUPHHK-HTI

yang telah disetujui oleh Menteri Lingkungan Hidup

dan Kehutanan berdasarkan Keputusan Nomor :

Nomor: SK.64/VI-BUHT/2014 tanggal 19 Desember

2014 .

Auditee sudah memasuki daur ke-2, sehingga tidak

ada kegiatan penyiapan lahan dari hutan alam untuk

pembangunan hutan tanaman industri, sehingga

verifier 2.2.1.b ini tidak diterapkan (Not Applicable)

3.1. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan menjamin bahwa

semua kayu yang diangkut dari

Tempat Penimbunan Kayu (TPK)

hutan ke TPK Antara dan dari

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 10 dari 12

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

TPK Antara ke industri primer

hasil hutan(IPHH)/pasar

mempunyai identitas fisik dan

dokumen yang sah

3.1.1. Seluruh kayu bulat yang

ditebang/dipanen atau yang

dipanen/dimanfaatkan telah di–

LHP-kan

Not

Applicable

Selama periode bulan Januari sampai Oktober 2015,

Auditee tidak melakukan kegiatan penebangan

maupun pengangkutan kayu hasil penebangan,

sehingga verifier ini tidak diterapkan (Not Applicable)

3.1.2. Seluruh kayu yang

diangkut keluar areal izin

dilindungi dengan surat

keterangan sahnya hasil hutan

Not

Applicable

Selama periode bulan Januari sampai Oktober 2015,

Auditee tidak melakukan kegiatan penebangan

maupun pengangkutan kayu hasil penebangan,

sehingga verifier ini tidak diterapkan atau masuk

dalam kategori Not Applicable (NA).

3.1.3. Pembuktian asal usul

kayu bulat (KB) dari Pemegang

Izin/Hak Pengelolaan

IUPHHKHA/ IUPHHK-

HT/IUPHHK-RE/Pemegang Hak

Pengelolaan

Not

Applicable

Auditee merupakan pemegang Izin Usaha

Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman

Industri (IUPHHK-HTI), sehingga verifier 3.1.3. a dan

3.1.3. b ini tidak diterapkan..atau masuk dalam

kategori Not Applicable (NA).

3.1.4. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan mampu

membuktikan adanya catatan

angkutan kayu ke luar TPK

Not

Applicable

Selama periode bulan Januari sampai Oktober 2015,

Auditee tidak melakukan kegiatan penebangan

maupun pengangkutan kayu hasil penebangan,

sehingga verifier ini tidak diterapkan (Not Applicable)

3.2. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan telah melunasi

kewajiban pungutan pemerintah

yang terkait dengan kayu

3.2.1. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan menunjukkan bukti

pelunasan Dana Reboisasi (DR)

dan/atau Provisi Sumberdaya

Hutan (PSDH)

Not

Applicable

Selama periode bulan Januari sampai Oktober 2015,

Auidtee tidak melakukan kegiatan penebangan

maupun pengangkutan kayu hasil penebangan,

sehingga verifier 3.2.1.a, 3.2.1 b, dan 3.2.1 c ini tidak

diterapkan atau masuk dalam kategori Not Applicable

(NA).

3.3. Pengangkutan dan

perdagangan antar pulau

3.3.1. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan yang mengirim

kayu bulat antar pulau memiliki

pengakuan sebagai Pedagang

Kayu Antar Pulau Terdaftar

(PKAPT).

Not

Applicable

Auditee bukan merupakan Pedagang Kayu Antar Pulau

Terdaftar (PKAPT), karena seluruh kayu yang dipanen

oleh Auditee dikirim kepada PT RAPP yang terletak di

Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau sehingga verifier ini

tidak diterapkan atau masuk dalam kategori Not

Applicable (NA).

3.3.2. Pengangkutan kayu bulat

yang menggunakan kapal harus

kapal yang berbendera

Indonesia dan memiliki izin yang

sah

Not

Applicable

Seluruh produksi kayu yang dipanen oleh Auditee

dikirim kepada PT RAPP yang terletak di Pangkalan

Kerinci, Provinsi Riau, sehingga sehingga verifier ini

tidak diterapkan atau masuk dalam kategori Not

Applicable (NA).

3.4 Pemenuhan penggunaan

tanda V-Legal

3.4.1. Implementasi Tanda V-

Legal

Not

Applicable

Tersedia dokumen Perjanjian kerjasama PT Equality

Indonesia dengan PT Mitra Taninusa Sejahtera tentang

sub lisensi penggunaan tanda V-legal No. 014/EQ-VLH-

PHPL/I/2015 tanggal 30 januari 2015 namun karena

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 11 dari 12

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

untuk periode januari s/d Oktober 2015 tidak ada

produksi dan pengangkutan maka verifier ini Tidak

Dapat Diterapkan (Not Applicable)

4.1. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan telah memiliki

AMDAL/DPPL/UKL dan UPL &

melaksanakan kewajiban yang

dipersyaratkan dalam dokumen

lingkungan tersebut

4.1.1. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan telah memiliki

dokumen AMDAL/DPPL/UKL-

UPL meliputi ANDAL, RKL dan

RPL yang telah disahkan sesuai

peraturan yang berlaku meliputi

seluruh areal kerjanya

Memenuhi Dokumen AMDAL Auditee disetujui dan disahkan oleh

Kepala Bapedalda Kabupaten Pelalawan selaku Ketua

Komisi Penilai AMDAL sesuai dengan Pengesahan

AMDAL Nomor : 04/Tahun/2003 tanggal 06 Januari

2003

4.1.2. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan memiliki laporan

pelaksanaan RKL dan RPL yang

menunjukkan penerapan

tindakan untuk mengatasi

dampak lingkungan dan

menyediakan manfaat sosial

Memenuhi Auditee telah memiliki Laporan RKL-RPL yang

penyusunannya mengacu pada dokumen AMDAL yang

telah disahkan oleh Ketua Komisi Penilai AMDAL

Nomor : 04/Tahun/2003 tanggal 06 Januari 2003

Auditee telah mengimplementasikan pengelolaan dan

pemantauan lingkungan sesuai dengan rencana dan

dampak penting yang terjadi di lapangan

5.1. Pemenuhan ketentuan

Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3)

5.1.1. Prosedur dan

Implementasi K3

Memenuhi Tersedia pedoman/ prosedur K3 dan personel yang

ditunjuk untuk bertanggung jawab dalam

implementasi pedoman K3.

Tersedia peralatan K3 dan berfungsi baik.

Terdapat catatan setiap kejadian kecelakaan kerja

secara lengkap dan upaya menekan tingkat

kecelakaan kerja dalam bentuk program K3.

5..2. Pemenuhan hak-hak

tenaga kerja

5.2.1. Kebebasan berserikat

bagi pekerja

Memenuhi Auditee telah mempunyai dokumen Surat Pernyatan

Nomor 120/mts/pku-X/2015 tgl 8 Oktober 2015

Tentang Kebebasan Berkumpul Dan Berserikat Bagi

Karyawan PT MTS yang ditandatangani Direktur PT

MTS.

5.2.2. Adanya Kesepakatan

Kerja Bersama (KKB) atau

Peraturan Perusahaan (PP)

Memenuhi Auditee telah mempunyai Peraturan Perusahaan

yang telah disyahkan oleh Kepala Dinas Tenaga

Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Pelalawan

berdasarkan surat keputusan Kepala Dinas Tenaga

Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Pelalawan nomor

kpts 560/DTKT-HS/PP/2015/76 tgl 22 0ktober

2015 yang berlaku dari tanggal 2 Juli 2015 sampai

dengan 1 juli 2017

5.2.3. Perusahaan tidak

mempekerjakan anak di bawah

umur

Memenuhi Dari dokumen laporan tenaga kerja per semester PT

MTS tahun 2015 yang telah didaftar di Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pelalawan

dengan nomor pendaftaran 560/DTKT/2015/238,

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 12 dari 12

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

tanggal 31 Juli 2015 dan telah ditandatangani oleh

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

kabupaten Pelalawan dan berdasarkan wawancara

dan observasi lapangan, tidak ada pekerja anak

dibawah umur atau dibawah 18 tahun dan dalam

sistem rekruitmennya, Auditee telah

mempersyaratkan bahwa batas umur minimal calon

karyawan adalah yang telah berumur lebih dari 18

tahun.