dr. i g a putrikartika, s.h, m.h( nidn:0031036602)

38
Dr . I G A Putri Kartika, S.H, M.H ( NIDN: 0031036602 ) Dr . I G A Putri Kartika, S.H, M.H ( NIDN: 0031036602 )

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dr. I G A PutriKartika, S.H, M.H( NIDN:0031036602)

Dr. I G A Putri Kartika, S.H, M.H ( NIDN: 0031036602 )Dr. I G A Putri Kartika, S.H, M.H ( NIDN: 0031036602 )

Page 2: Dr. I G A PutriKartika, S.H, M.H( NIDN:0031036602)

JUDULIZIN SEBAGAI INSTRUMEN PENGAWASAN DALAM PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL BATUAN DI PROVINSI BALI

Page 3: Dr. I G A PutriKartika, S.H, M.H( NIDN:0031036602)

PENDAHULUANLATAR BELAKANG MASALAH.UUD NRI 1945 Pasal 33 ayat (3) dengan jelas menentukan bahwa “Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.Makna “dikuasai oleh negara” bdsk ketentuan tsb dapat diartikan bahwa negara sebagai organisasi bangsa memiliki kedaulatan tunggal yang tidak terbagi-bagi dan kekuasaan tertinggi terhadap segala sumber daya alam termasuk pertambangan. Dengan demikian siapa saja yang memanfaatkan pertambangan harus seizin Negara.

Page 4: Dr. I G A PutriKartika, S.H, M.H( NIDN:0031036602)

Tambang di Provinsi Bali� Potensi pertambangan di Provinsi Bali meliputi batukapur, batu andesit, batu tabas, sirtu, tanah urug, batupadas, batu pilah, batu lahar, batu permata, batuapung dan tanah liat dengan perkiraan sisa potensiapung dan tanah liat dengan perkiraan sisa potensiBahan Galian tambang sebesar 13,94 miliar m3. Bahan galian tambang ini tersebar pada 8 (delapan) Kabupaten (kecuali Denpasar) meliputi luas areal galian 2.689 ha, terkonsentrasi pada tiga kabupatenyaitu Kabupaten Badung, Kabupaten Karangasem danKabupaten Buleleng.

Page 5: Dr. I G A PutriKartika, S.H, M.H( NIDN:0031036602)

� Kegiatan penggalian dilakukan oleh 11.098 pengusaha, tersebar di seluruh kabupaten namun sebagian besaryaitu 91,07% dilakukan oleh pengusaha yang tidakmemiliki izin. Apabila penambang tanpa izin memiliki izin. Apabila penambang tanpa izin dibiarkan terus menerus, tentu dapat merusak lingkungan, berpengaruh terhadap pendapatan daerah, pengerukan juga semakin marak dilakukan dan dapat mengganggu warga sekitar.

Page 6: Dr. I G A PutriKartika, S.H, M.H( NIDN:0031036602)

Izin� Izin adalah fungsi mengatur dari pemerintah yangbersifat mengendalikan, menertibkan dan memberiperlindungan dalam upaya mengatur kegiatan-kegiatan yang berpeluang menimbulkan gangguanterhadap kepentingan masyarakat seperti halnyaterhadap kepentingan masyarakat seperti halnyadalam kegiatan pengelolaan pertambangan mineral batuan. Dengan memberi izin, penguasamemperkenankan orang yang memohonnya untukmelakukan tindakan-tindakan tertentu yang sebenarnya dilarang demi memperhatikankepentingan umum yang mengharuskan adanyapengawasan.

Page 7: Dr. I G A PutriKartika, S.H, M.H( NIDN:0031036602)

� Melalui perizinan inilah pengelolaan pertambanganmineral batuan yang ada di Provinsi Bali diharapkan dapat terlaksana dengan baik dan benar untukmembangun peradaban sebagai suatu kegiatan usahapertambangan yang memenuhi ketentuan-ketentuan, pertambangan yang memenuhi ketentuan-ketentuan, kriteria, kaidah dan norma-norma yang tepat sehinggapemanfaatan sumber daya mineral memberikan hasilyang optimal untuk kesejahtraan dan dampak burukyang minimal baik terhadap lingkungan dan jugaterhadap masyarakat.

Page 8: Dr. I G A PutriKartika, S.H, M.H( NIDN:0031036602)

� pengawasan atau control adalah “proses mencocokkanantara aktivitas yang sesungguhnya dilakukan denganrencana yang dibuat“. Dengan demikian pengawasanadalah proses mengevaluasi keefektifan tindakanadalah proses mengevaluasi keefektifan tindakanperencanaan, (planning), pengorganisasian(organizing), dan pengarahan (leading).

Page 9: Dr. I G A PutriKartika, S.H, M.H( NIDN:0031036602)

Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang tersebut diatas makapermasalahan yang akan dikaji yaitu:� Bagaimanakah hakikat izin terhadap pengelolaanpertambangan batuan di Provinsi Bali?pertambangan batuan di Provinsi Bali?� Bagaimanakah izin digunakan sebagai instrument pengawasan agar tujuan pengelolaan terhadappertambangan batuan di Provinsi Bali tercapai?

Page 10: Dr. I G A PutriKartika, S.H, M.H( NIDN:0031036602)

Tujuan Penelitian

� Mengingat fungsi dan motivasi dari izin adalahsesuatu yang sangat penting dan mempunyai tujuanyang sangat mulia yaitu untuk menertibkan dan meningkatkan kesejahtraan maka penelitian inimeningkatkan kesejahtraan maka penelitian inimemiliki tujuan jangka panjang untuk merancangprogram kegiatan usaha pengelolaan pertambangan mineral batuan berdasarkan izin sebagai instrumen dari pengawasan.

Page 11: Dr. I G A PutriKartika, S.H, M.H( NIDN:0031036602)

� Berdasarkan penerbitan izin inilah Instansi yang berwenang melakukan pengaturan untukmengadakan pembatasan-pembatasan tertentuterhadap aktifitas masyarakat khususnya kegiatan terhadap aktifitas masyarakat khususnya kegiatan usaha pertambangan batuan di Provinsi bali..

Page 12: Dr. I G A PutriKartika, S.H, M.H( NIDN:0031036602)

Sehingga hal-hal tersebut di bawah ini menjadi tujuan dalampenelitian:� Mengidentifikasi aturan-aturan hukum tentang pengaturanpengelolaan kegiatan pertambangan mineral batuan terkaitdengan izn yang digunakan sebagai instrumen pengawasan.dengan izn yang digunakan sebagai instrumen pengawasan.� Penelitian ini bertujuan mencari solusi terkait kegiatanpengelolaan pertambangan mineral batuan yang tidak memilikiizin di Provinsi Bali. � Penelitian ini bertujuan memberikan manfaat keilmuan terkaithakekat izin untuk pengelolaan pertambangan mineral batuankepada Pemerintah Provinsi Bali serta pemangku kepentinganyang berkait langsung dengan kegiatan pengelolaanpertambangan mineral batuan.

Page 13: Dr. I G A PutriKartika, S.H, M.H( NIDN:0031036602)

Manfaat PenelitianPenelitian ini merupakan respon terhadap isu-isu yang berkembang dimasyarakat, khususnya dengan banyaknya pengelolaan kegiatanpertambangan tanpa izin yang tidak saja meresahkan masyarakat tetapi jugaberkaitan dengan pendapatan daerah dan juga terhadap lingkungan, sehingga penting untuk meneliti lebih jauh terkait dengan izin sebagaiinstrument pengawasan terhadap pengelolaan pertambangan mineral batuandi Provinsi bali. di Provinsi bali. M anfaat yang diperoleh dari penelitian ini, antara lain:� Penelitian ini bermanfaat memberikan pemahaman hukum terkait izin sebagaiinstrument pengawasan dalam pengelolaan pertambangan mineral batuan� Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan solusi terhadap banyaknyapengelolaan usaha pertambangan tanpa izin yang ada di Provinsi Bali.� Penelitian ini bermanfaat memperkaya khasanah hukum, khususnya hukumAdministrasi, serta mendorong terbitnya penelitian-penelitian mengenaihukum administrasi khususnya tentang perizinan

Page 14: Dr. I G A PutriKartika, S.H, M.H( NIDN:0031036602)

M anfaat yang diperoleh dari penelitian ini, antara lain:� Penelitian ini bermanfaat memberikan pemahamanhukum terkait izin sebagai instrument pengawasandalam pengelolaan pertambangan mineral batuandalam pengelolaan pertambangan mineral batuan� Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan solusiterhadap banyaknya pengelolaan usaha pertambangantanpa izin yang ada di Provinsi Bali.� Penelitian ini bermanfaat memperkaya khasanahhukum, khususnya hukum Administrasi, sertamendorong terbitnya penelitian-penelitian mengenaihukum administrasi khususnya tentang perizinan

Page 15: Dr. I G A PutriKartika, S.H, M.H( NIDN:0031036602)

Urgensi Penelitian� Penelitian ini penting dilakukan untuk membantu Pemerintah Provinsi Bali mencari solusi terhadap banyaknya kegiatan pertambangan yang dilakukan tanpa izin sehingga tidak optimalnya pengelolaan pertambangan sesuai dengan tujuan tetapi malah pertambangan sesuai dengan tujuan tetapi malah dampaknya tidak saja terhadap lingkungan, terhadap pendapatan daerah dan juga terhadap warga sekitar. Dengan demikian Izin digunakan sebagai instrumen pengawasan agar tujuan pengelolaan terhadap pertambangan batuan di Provinsi Bali tercapai seoftimal mungkin dan juga dampak negatif yang timbul dapat ditekan seminimal mungkin.

Page 16: Dr. I G A PutriKartika, S.H, M.H( NIDN:0031036602)

� Pengawasan pada pengelolaan kegiatan pertambanganpada prinsipnya bertujuan agar pemegang Izin Usaha Pertambangan lebih terarah dalam melaksanakanusahanya sehingga tidak menyimpang dari perintah danlarangan yang telah ditentukan dalam izin.larangan yang telah ditentukan dalam izin.� Dengan demikian penelitian ini diharapkan untuk bisa menemukan solusi secara yuridis dan upaya untuk menekan kegiatan tanpa izin sehingga berdampak positif yaitu tidak merusak lingkungan, meningkatkan pendapatan daerah sebagai akibat adanya retribusi daerah dan juga tidak mengganggu warga sekitar. Sebagai luaran, penelitian ini akan dituangkan dalam l artikel jurnal Internasional

Page 17: Dr. I G A PutriKartika, S.H, M.H( NIDN:0031036602)

TINJAUAN PUSTAKA� Konsep PertambanganPertambangan sebagaimana diatur dalam Bab I ketentuan umum Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang No.4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral danTahun 2009 tentang Pertambangan Mineral danBatubara adalah sebagian atau seluruh tahapankegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan, danpengusahaan mineral atau batubara yang meliputipenyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan danpemurnian, pengangkutan dan penjualan, sertakegiatan pasca tambang.

Page 18: Dr. I G A PutriKartika, S.H, M.H( NIDN:0031036602)

Pemerintah dan Pemerintahan� A. Hamid S Attami, mengemukakan pengertian pemerintah dan pemerintahan yaitu: Kata ”Pemerintah” dalam Bahasa Indonesia berarti” kekuasaan yang memerintah suatu negara atau daerah kekuasaan yang memerintah suatu negara atau daerah negara”, atau “kekuasaan yang tertinggi dalam suatu negara”, atau “badan tertinggi yang memerintah suatu negara”. Dan ”Pemerintahan” berarti ”perbuatan, ataucara atau hal urusan memerintah”. Sedangkan indukkata pemerintah ialah ” perintah”, ”perkataan yang bermaksud menyuruh melakukan sesuatu”.

Page 19: Dr. I G A PutriKartika, S.H, M.H( NIDN:0031036602)

Josef Riwu kaho dan Haryanto mengemukakan :� ”Pemerintah dan pemerintahan mempunyai pengertian yang berbeda . Apabila pengertian pemerintah menunjukkan kepadaorgan atau alat perlengkapan, maka yang dimaksudkan denganpemerintahan menunjukkan kepada bidang tugas atau fungsipemerintah dalam arti luas adalah semua organ – organ, badan-pemerintah dalam arti luas adalah semua organ – organ, badan-badan atau lembaga-lembaga, alat perlengkapan negara atauaparat negara yang menjalankan pelbagai macam kegiatan atauaktiviitas untuk mencapai tujuan negara. Dengan demikian, maka yang dimaksud dengan pemerintah dalam arti luas adalahsemua lembaga negara yang terdiri dari lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif. Sementara itu pemerintah dalam artisempit hanyalah lembaga eksekutif atau bestuur saja.”

Page 20: Dr. I G A PutriKartika, S.H, M.H( NIDN:0031036602)

Pengertian dari izin.� izin adalah fungsi mengatur dari pemerintah dan bersifat mengendalikan dalam upaya mengatur kegiatan-kegiatan yang berpeluang menimbulkan gangguan terhadap kepentingan umum. Adapun mekanisme perizinan, yaitu melalui penerapan prosedur yang tepat dan berdasarkan suatu ketentuan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan melalui penerapan prosedur yang tepat dan berdasarkan suatu ketentuan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan suatu kegiatan usaha. Jadi yang dimaksud untuk melakukan kegiatan usaha pertambangan contoh “usaha pertambangan khusus operasi Produksi” harus ada izin terlebih dahulu dari Pemerintah, sehingga dapat dicegah berdirinya usaha yang dapat menimbulkan dampak negatif seperti bahaya bagi keselamatan kerja, kerusakan lingkungan dan gangguan-gangguan terhadap masyarakat disekelilingnya.

Page 21: Dr. I G A PutriKartika, S.H, M.H( NIDN:0031036602)

Tujuan dan Motivasi Pemberian Izin. Secara umum, tujuan dan fungsi perizinan adalah untuk pengendalian daripada aktifitas / kegiatan oleh pemerintah dalam hal-hal tertentu dimana ketentuannya berisi pedoman-pedoman yang harus dilaksanakan oleh baik yang berkepentingan ataupun oleh pejabat yang berwenang.berkepentingan ataupun oleh pejabat yang berwenang.Dari sisi Pemerintah tujuan pemberian izin adalah sebagai berikut:� Untuk melaksanakan peraturan. Apakah ketentuan-ketentuanyang termuat dalam peraturan tersebut sesuai dengan kenyataandalam praktiknya atau tidak dan sekaligus untuk mengaturketertiban.� Sebagai sumber pendapatan. Dengan adanya permintaanpermohonan izin, maka secara langsung pendapatanpemerintah akan bertambah karena setiap izin yang dikeluarkanpemohon harus membayar retribusi terlebih dahulu.

Page 22: Dr. I G A PutriKartika, S.H, M.H( NIDN:0031036602)

Dari sisi Masyarakat tujuan pemberian izin adalah:� Untuk adanya kepastian hukum� Untuk adanya kepastian hak� Untuk memudahkan mendapatkan fasilitas.

Page 23: Dr. I G A PutriKartika, S.H, M.H( NIDN:0031036602)

Adapun motivasi dalam penggunaan sistem izin adalah;� Keinginan untuk mengarahkan (mengendalikan) aktivitastertentu, dalam hal ini izin usaha pertambangan.� Mencegah bahaya yang dapat ditimbulkan oleh aktivitasdari usaha pertambangan seperti bahaya lingkungan.Mencegah bahaya yang dapat ditimbulkan oleh aktivitasdari usaha pertambangan seperti bahaya lingkungan.� Melindungi obyek-obyek tertentu (izin penambangan, izineksplorasi, izin pertambangan rakyat)� Mengatur distribusi benda langka;� Seleksi orang dan/atau aktivitas tertentu (Izin berdasarkan Drank-en Horecawet, yang mana pengurus harus memenuhi persyaratan

Page 24: Dr. I G A PutriKartika, S.H, M.H( NIDN:0031036602)

Konsep Pengawasan.� Dalam pengertian managemen, pengawasan adalah proses mencocokkan antara aktivitas yang sesungguhnya dilakukan dengan rencana yang dibuat. Jadi pengawasan adalah proses mengevaluasi Jadi pengawasan adalah proses mengevaluasi keefektifan tindakan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), dan pengarahan (leading).

Page 25: Dr. I G A PutriKartika, S.H, M.H( NIDN:0031036602)

� Bagir manan memandang kontrol sebagai: “sebuah fungsi dan sekaligus hak, sehingga lazim disebut fungsi kontrol, atau hak kontrol. Kontrol mengandung urgensi pengawasan dan pengendalian. Pengawasan urgensi pengawasan dan pengendalian. Pengawasan yang bertalian dengan pembatasan, dan pengendalian yang bertalian dengan arahan (directive)

Page 26: Dr. I G A PutriKartika, S.H, M.H( NIDN:0031036602)

� pengawasan mutlak diperlukan agar ketetapan yang dibuat harus dapat dipertanggung jawabkan baik secara moral maupun secara hukum. Bentuk dan isi pengawasan dilakukan semata-mata berdasarkan pengawasan dilakukan semata-mata berdasarkan ketentuan undang-undang. Hubungan pengawasan hanya dilakukan terhadap hal yang secara tegas ditentukan dalam Undang-Undang.

Page 27: Dr. I G A PutriKartika, S.H, M.H( NIDN:0031036602)

� Dari sudut pandang hukum administrasi, pengawasanmerupakan fungsi pertama dari wewenang penegakanhukum administrasi.Pengawasan merupakan bagiandari ruang lingkup penegakan hukum administrasidari ruang lingkup penegakan hukum administrasiyang bersifat preventif, karena pengawasanmerupakan langkah preventif untuk memaksakankepatuhan, sedangkan penerapan sanksi merupakanlangkah represif untuk memaksakan kepatuhan.

Page 28: Dr. I G A PutriKartika, S.H, M.H( NIDN:0031036602)

Metode Penelitian� penelitian ini merupakan penelitian hukum normatifatau sering disebut penelitian hukum dogmatik ataupenelitian hukum teoritis (dogmatic or theoretical law research)research)� pendekatan yang digunakan adalah pendekatanundang-undang (statute approach), pendekatankonsep (conceptual approach) dan pendekatan fakta

Page 29: Dr. I G A PutriKartika, S.H, M.H( NIDN:0031036602)

� Analisis terhadap bahan hukum dilakukan melaluiproses penalaran hukum (legal reasoning) yang logissistematis. Penalaran hukum juga bertumpu padaaturan berfikir yang dikenal dalam logika. Penggunaanaturan berfikir yang dikenal dalam logika. Penggunaanlogika dalam ilmu hukum mengandung ciri khas yang berkenaan dengan hakikat hukum (the nature of law), sumber hukum (the sources of laws) dan jenis hukum(the kinds of laws).

Page 30: Dr. I G A PutriKartika, S.H, M.H( NIDN:0031036602)

KESIMPULAN1. Hakikat izin merupakan pembatasan dalam bertindakyang dimaksudkan untuk mempengaruhi wargamasyarakat supaya mengikuti cara yang dianjurkanguna mencapai tujuan yang konkrit. PemerintahProvinsi Bali belum cermat memahami hakikat izinProvinsi Bali belum cermat memahami hakikat izindan mau secara konsisten mengeluarkan izin yang tiada lain untuk mengarahkan aktivitas pengelolaanpertambangan batuan sehingga tidak menimbulkanbahaya dan apa yang menjadi tujuan tercapai yaitutidak merusak lingkungan alam, peningkatanpendapatan daerah, adanya kepastian hukum dankepastian hak.

Page 31: Dr. I G A PutriKartika, S.H, M.H( NIDN:0031036602)

lanjutanDi bidang regulasi kebijakan seringkali mengalami perubahan. Perubahan ini menimbulkan konflik sehingga tidak terkelolanyaizin pengelolaan pertambangan dengan baik karena terjaditumpang tindih kewenangan dalam mengeluarkan izin. Berpindahnya kewenangan yang dulunya kewenangan Berpindahnya kewenangan yang dulunya kewenangan menerbitkan izin ada pada Pemerintah daerah kabupaten kini beralih ke Pemerintah Daerah Provinsi, sehingga ada dua Instansi Pemerintah Daerah yaitu baik Pemerintah daerah Provinsi dan kabupaten mengeluarkan izin terhadap pengelolaan kegiatan pertambangan dimana Daerah Provinsi sesuai kewenangan berdasarkan Perda No. 4 tahun 2017 sebagaimana tertuang dalam Pasal 2 dan juga pemerintah Kabupaten juga mengeluarkan izin penunjang yaitu Izin Prinsip Lokasi dan Izin Pemanfaatan Ruang.

Page 32: Dr. I G A PutriKartika, S.H, M.H( NIDN:0031036602)

2. Izin digunakan sebagai instrumen pengawasan dalam pengelolaanpertambangan, karena pengawasan atau control adalah “ prosesmencocokkan antara aktivitas yang sesungguhnya dilakukan denganrencana yang dibuat. Pengawasan adalah proses mengevaluasikeefektifan tindakan perencanaan, pengorganisasian dan pengarahan. keefektifan tindakan perencanaan, pengorganisasian dan pengarahan. Pengawasan mutlak diperlukan agar ketetapan yang dibuat harusdapat dipertanggung jawabkan baik secara hukum maupun moral. Dari sudup pandang hukum administrasi, pengawasan merupakanfungsi pertama dari wewenang penegakan hukum administrasi yang sifatnya preventif karena tujuannya untuk memaksakan kepatuhan. Sehingga fungsi control itu tidak lain adalah merupakan pencegahanuntuk tidak menyimpang dari ketentuan yang ada, dimaksudkan olehpemerintah untuk membatasi aktifitas warga masyarakat terkait usahapertambangan batuan yang ada di provinsi bali agar tidak merugikanhak orang lain , merusak lingkungan, dan terpenting untukkesejahtraan rakyat.

Page 33: Dr. I G A PutriKartika, S.H, M.H( NIDN:0031036602)

Saran� Pemerintah perlu cermat memahami hakekat dari Izinsehingga dapat dijadikan sebagai instrumen pengawasanterhadap pengelolaan kegiatan pertambangan batuan.� Kepada Pemerintah Daerah Provinsi Bali dan Daerah � Kepada Pemerintah Daerah Provinsi Bali dan Daerah Kabupaten yang ada di provinsi bali agar segera melalukankoordinasi, penertiban dan penindakan secara tegasterhadap kegiatan usaha pertambangan tanpa izin yang dilakukan oleh perusahan pertambangan batuan supayaterpeliharanya lingkungan alam, tidak menimbulkanbahaya dan untuk kesejahtraan rakyat.

Page 34: Dr. I G A PutriKartika, S.H, M.H( NIDN:0031036602)

Biaya� Biaya Yang Di Usulkan1 Gaji dan upah ( Maks 30 %) Rp. 15.000.000,-2 Bahan habis pakai dan peralatan (40%) Rp. 2 Bahan habis pakai dan peralatan (40%) Rp. 20.000.000,-3 Perjalanan ( Maks 10%) Rp. 5.000.000,-4 Lain-lain ( publikasi, seminar, laporan, lainnya sebutkan( 20%) Rp. 10.000.000,-

Page 35: Dr. I G A PutriKartika, S.H, M.H( NIDN:0031036602)

Jadwal kegiatan1 Tahap persiapan2 Pengumpulan Bahan Hukum3 Pengelolaan bahan hukum4 Penyusunan draf laporan penelitian4 Penyusunan draf laporan penelitian5 Seminar/Konsultasi6 Penyempurnaan laporan penelitian7 Penggandaan dan penyerahan laporan hasil penelitian

Page 36: Dr. I G A PutriKartika, S.H, M.H( NIDN:0031036602)

DAFTAR PUSTAKA� Abdulkadir Muhammad,2004, Hukum dan Penelitian Hukum, Pt Citra Aditya BaktiBandung.� Adrian Sutedi, Hukum Perizinan Dalam Sektor Pelayanan Publik, Sinar Grafika, Jakarta.� Ateng Syafrudin, Perizinan untuk Berbagai Kegiatan, Makalah� Bagir Manan, Ketentuan-Ketentuan Mengenai Pengaturan Penyelenggaraan Hak Kemerdekaan Berkumpul Ditinjau dari Perspektif UUD 1945, Makalah , Jakarta 1995.Kemerdekaan Berkumpul Ditinjau dari Perspektif UUD 1945, Makalah , Jakarta 1995.� Bagir Manan , Peningkatan Fungsi Kontrol Masyarakat Terhadap Lembaga Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif, Makalah pada Forum Orientasi dan Tatap Muka Tingkat Nasional Kosgoro di Cipanas Cianjur, Tanggal 26 juli 2000.� Bernard Arif Sidarta,2009, “Penelitian Hukum Normatif: Analisis Penelitian Filosofikaldan Dogmatikal”,dalam Metode Penelitian Hukum Konstelasi dan Refleksi, Yayasan oborIndonesia, Jakarta.� George R Terry sebagaimana dikutip oleh muchsan, Sistem Pengawasan Terhadap Perbuatan Aparat Pemerintah dan Peradilan Tata Usaha Negara di Indonesia, Liberty, Yogyakarta, 1992

Page 37: Dr. I G A PutriKartika, S.H, M.H( NIDN:0031036602)

� Irving M. Copi, Introduction to logic dalam P. M. Hadjon, Pengkajian Ilmu Hukum Dogmatik (Normatif), Yuridika, No. 6 Tahun XI November-Desember 1994.� Ismail Saleh, sebagaimana dikutif oleh O.C. Kaligis, Pengawasan Terhadap JaksaSelaku Penyidik Tindak Pidana Khusus Dalam Pemberantasan Korupsi, Penerbit P.T. ALUMNI, Bandung Tahun 2006.� M.M. Van Praag, Algemeen Nederlands Administratief recht, Juridische Boekhandel en Uitgeverij A. Jongbloed & Zoon, ‘s-Gravenhage, 1950,.� N.M. Spelt dan J.B.J.M. ten Berge, Pengantar Hukum Perizinan, disunting oleh Philipus M. � N.M. Spelt dan J.B.J.M. ten Berge, Pengantar Hukum Perizinan, disunting oleh Philipus M. Hadjon. Yuridika, Surabaya, 1993.� Paulus Effendi Lotulung, Beberapa Sistem Tentang Kontrol Tentang Segi Hukum Terhadap Pemerintah, Citra Aditya Bakti, Bandung 1993.� Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Prenada Media, Jakarta, 2005.� SF. Marbun , dkk, Dimensi-Dimensi Pemikiran Hukum Administrasi Negara, UII Press, Yogyakarta,Tahun 2002.� Soetandyo Wignjosoebroto,2009,”Ragam – Ragam Penelitian Hukum” dalam Metode PenelitianHukum Konstelasi dan Refleksi, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.� Tatiek Sri Djatmiati, Prinsip Izin Usaha Industri Di Indonesia, Desertasi Tahun 2004.� Terry Hutctinson, 2002, Researching and Writing in Law, Lawbook co,Australia.� Winardi, sebagaimana dikutif oleh Lufsiana, Wewenang Daerah Mengelola Sumber Daya Perikanan, Disertasi, PPs UNAIR, Tahun 2006 .

Page 38: Dr. I G A PutriKartika, S.H, M.H( NIDN:0031036602)

Sekian dan terima kasihSekian dan terima kasihOm Shanti, Shanti, Shanti Om