dr hertian pengobatan tradisional

Upload: phanphanwib

Post on 14-Jan-2016

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas IKM trisakti

TRANSCRIPT

PENGOBATAN TRADISIONAL DI PUSKESMASPELA I MAMPANG

Penyusun :Fransisca Stephanie W ( 030.10.109 )Friyoga Syahril ( 030.10.110 )

BAB IPENDAHULUAN

Menurut World Health Organization (WHO) pengobatan tradisional adalah jumlah total pengetahuan, keterampilan, dan praktek-praktek yang berdasarkan pada teori-teori, keyakinan, dan pengalaman masyarakat yang mempunyai adat budaya yang berbeda, baik dijelaskan atau tidak, digunakan dalam pemeliharaan kesehatan serta dalam pencegahan, diagnosa, perbaikan atau pengobatan penyakit secara fisik dan juga mental.Selain itu, pengobatan tradisional juga salah satu cabang pengobatan alternatif yang bisa didefinisikan sebagai cara pengobatan yang dipilih oleh seseorang bila cara pengobatan konvensional tidak memberikan hasil yang memuaskan.Pengobatan tradisional ini terbagi menjadi dua yaitu cara penyembuhan tradisional atau traditional healing yang terdiri daripada pijatan, kompres, akupuntur dan sebagainya serta obat tradisional atau traditional drugs yaitu menggunakan bahan-bahan yang telah tersedia dari alam sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit.

BAB IIPENGERTIAN

Pengobatan Tradisional

Menurut Keputusan Kementrian kesehatan no.1076 / MENKES / SK / VII / 2003 tentang penyelenggaraan Pengobatan tradisional, pada Bab I pasal 1 Pengobatan tradisional adalah pengobatan dan/atau perawatan dengan cara, obat dan pengobatnya yang mengacu kepada pengalaman, keterampilan turun temurun, dan / atau pendidikan / pelatihan ,dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakatPengobatan tradisional ini terbagi menjadi dua yaitu cara penyembuhan tradisional atau traditional healing yang terdiri daripada pijatan, kompres, akupuntur dan sebagainya serta obat tradisional atau traditional drugs yaitu menggunakan bahan-bahan yang telah tersedia dari alam sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit. Obat tradisional ini terdiri dari tiga jenis yaitu pertama dari sumber nabati yang diambil dari bagian-bagian tumbuhan seperti buah, daun, kulit batang dan sebagainya. Kedua, obat yang diambil dari sumber hewani seperti bagian kelenjar-kelenjar, tulang-tulang maupun dagingnya dan yang ketiga adalah dari sumber mineral atau garam-garam yang bisa didapatkan dari mata air yang keluar dari tanah contohnya, air mata air zam-zam yang terletak di Mekah Mukarramah.2.1.1. Obat Herbal

A. Definisi

Obat herbal didefinisikan sebagai obat-obat yang dibuat dari bahan alami seperti tumbuhan yang sudah dibudidayakan maupun tumbuhan liar. Selain itu, obat herbal juga bisa terdiri dari obat yang berasal dari sumber hewani, mineral atau gabungan antara ketiganya . Indonesia adalah negara megabiodiversity yang kaya akan tanaman obat, dan sangat potensial untuk dikembangkan, namun belum dikelola secara maksimal. Kekayaan alam tumbuhan di Indonesia meliputi 30.000 jenis tumbuhan dari total 40.000 jenis tumbuhan di dunia, 940 jenis diantaranya merupakan tumbuhan berkhasiat obat (jumlah ini merupakan 90% dari jumlah tumbuhan obat di Asia). Berdasarkan hasil penelitian, dari sekian banyak jenis tanaman obat, baru 20-22% yang dibudidayakan. Sedangkan sekitar 78% diperoleh melalui pengambilan langsung (eksplorasi) dari hutan.

Dalam pengobatan tradisional ini, memang masih kurang data-data laboratorium tentang khasiat serta manfaat tanaman-tanaman tersebut. Oleh sebab itu, di kalangan ahli dokter moderen menganggap pengobatan alternatif ini kurang ilmiah karena tidak didukung dengan data klinis yang valid. Para ahli pengobatan tradisional ini pada dasarnya melihat kesehatan sebagai satu pendekatan holistik di mana jika adanya berlaku gangguan pada salah satu organ tubuh maka ini akan menyebabkan ketidakseimbangan pada organ tubuh yang lainnya. Tujuan utama pengobatan ini dilakukan lebih kepada penyembuhan dengan menyeimbangkan kondisi organ-organ ini dan bukan hanya untuk menghilangkan gejala saja.B. Keuntungan Penggunaan Obatan Herbal

Keuntungan utama dalam menggunakan obatan herbal ini adalah biayanya yang murah. Ini karena mudahnya dapat bahan baku ini termasuklah bisa ditanam sendiri di halaman rumah sebagai bekalan. Kebanyakan tumbuhan ini mudah membesar dan tidak memerlukan kos penjagaan yang tinggi jika ditanam sendiri. Selain itu, efek samping yang ditimbulkannya relatif kecil sehingga lebih aman. aman digunakan dari pada obat-obatan modern yang banyak efek sampingnya. Malah di kalangan masyarakat, obat herbal ini dianggap tidak memiliki efek samping walaupun sebenarnya dalam setiap tumbuhan ini memiliki bahan kimia namun dalam dosis yang relatif kecil sehingga tidak memberikan efek yang besar pada tubuh.

2.1.2. Pijat Tradisional

A. Definisi

Pijat adalah sebuah perlakuan hands-on, di mana terapis memanipulasi otot dan jaringan lunak lain dari tubuh untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan. Berbagai jenis pijat dari lembut membelai hingga teknik manual yang lebih dalam untuk memijat otot serta jaringan lunak lainnya. Pijat ini telah dipraktikkan sebagai terapi penyembuhan selama berabad-abad yang hampir ada dalam setiap kebudayaan di seluruh dunia. Ini dapat membantu meringankan ketegangan otot, mengurangi stres, dan membangkitkan rasa ketenangan. Meskipun pijat mempengaruhi tubuh secara keseluruhan, hal itu terutama mempengaruhi aktivitas, sistem muskuloskeletal, peredaran darah, limfatik, dan juga saraf.

B. Jenis Pijatan

Ada hampir 100 pijat tubuh yang berbeda-beda tekniknya. Setiap teknik unik dirancang untuk mencapai tujuan tertentu. Jenis yang paling umum diterapkan di Amerika Serikat dan semakin berkembang di negara-negara lain meliputi:

Pijatan Aromaterapi: Minyak essensial dari tanaman dipiijat di atas kulit untuk meningkatkan penyembuhan dan efek relaksasi dari pijatan itu. Minyak essensial ini diyakini memiliki pengaruh kuat pada suasana hati dengan merangsang dua struktur jauh di dalam otak yaitu sistem limbik dan hipokampus yang merupakan penyimpan emosi dan memori.

Pijatan Craniosakral: tekanan lembut diterapkan pada kepala dan tulang belakang untuk memperbaiki ketidakseimbangan dan memulihkan aliran cairan serebrospinal di daerah-daerah tersebut.

Pijatan Limfatik: Pijatan yang lembut dan berirama digunakan untuk meningkatkan aliran getah bening (cairan berwarna yang membantu melawan infeksi dan penyakit) ke seluruh tubuh. Salah satu bentuk yang paling populer dari pijat limfatik, drainase limfatik manual (MLD), berfokus pada pengeringan kelebihan getah bening. MLD biasanya digunakan setelah operasi (seperti mastektomi untuk kanker payudara) untuk mengurangi bengkak.

Pijatan miofasial: tekanan lembut dan memposisi tubuh digunakan untuk relaksasi dan peregangan otot-otot, fasia (jaringan ikat), dan struktur terkait. Biasanya terapis fisik dan terapis pijat yang terlatih menggunakan teknik ini.

Terapi Polaritas: Suatu bentuk energi penyembuhan, terapi polaritas menstimulasi dan menyeimbangkan aliran energi dalam tubuh untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan.

Refleksi: teknik khusus menggunakan ibu jari dan jari diterapkan pada tangan dan kaki. Refleksologis percaya bahwa daerah ini mengandung "titik refleks," atau koneksi langsung ke organ tertentu dan struktur pada seluruh tubuh.

Rolfing: Tekanan diterapkan pada fasia (jaringan ikat) untuk meregangkan, memperpanjang, dan membuatnya lebih fleksibel. Tujuan dari teknik ini adalah untuk menyelaraskan tubuh sehingga menghemat energi, melepaskan ketegangan, dan fungsi yang lebih baik.

Shiatsu: tekanan lembut jari tangan diterapkan terhadap titik-titik tertentu pada tubuh untuk menghilangkan rasa sakit dan meningkatkan aliran energi (dikenal sebagai qi) melalui jalur energi tubuh (disebut meridian).

Pijatan Olahraga: Sering digunakan pada atlet profesional dan individu aktif lainnya, pijatan olahraga dapat meningkatkan kinerja dan mencegah serta mengobati cedera yang berhubungan dengan olahraga. Pijatan Swedia: Berbagai stroke dan teknik tekanan yang digunakan untuk meningkatkan aliran darah ke jantung, menghilangkan hasil metabolisme dari jaringan, meregangkan ligamen dan tendon, serta meredakan ketegangan fisik dan emosional.

Pijatan Trigger Poin: Tekanan diterapkan untuk "memicu poin" (daerah lembut di mana otot-otot telah rusak) untuk mengurangi kejang otot dan sakit.

Sentuhan Integratif: Suatu bentuk terapi pijat lembut yang menggunakan teknik non-sirkulasi. Hal ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasien yang dirawat di rumah sakit atau dalam perawatan hospis.

Sentuhan Pengasih: Menggabungkan satu-satu fokus perhatian, sentuhan yang disengaja, dan pijatan sensitif dengan komunikasi untuk meningkatkan kualitas hidup untuk pasien usia lanjut, sakit, atau pasien kritis.

C. Indikasi Pijatan

Pijat diyakini dapat mendukung penyembuhan, meningkatkan energi,

mengurangi waktu pemulihan cedera, meringankan rasa sakit, dan meningkatkan relaksasi, suasana hati, dan kesejahteraan. Hal ini berguna untuk banyak masalah muskuloskeletal, nyeri punggung, osteoarthritis, fibromyalgia, dan terkilir. Pijat juga dapat mengurangi depresi pada orang dengan sindrom kelelahan kronis, mudah sembelit (bila teknik ini dilakukan di daerah perut), menurunkan pembengkakan setelah mastektomi (pengangkatan payudara), mengurangi gangguan tidur, dan meningkatkan citra diri. Di tempat kerja, pijat telah terbukti dapat mengurangkan stres dan meningkatkan kewaspadaan mental. Sebuah studi (Cambron, 2006) menemukan bahwa pijat jaringan dapat mengurangi tingkat tekanan darah (pengurangan rata-rata 10,4 mm Hg dalam tekanan sistolik dan penurunan tekanandiastolik sebesar 5,3 mm Hg). Studi lain menunjukkan bahwa pijat memiliki efek menguntungkan pada rasa sakit langsung dan suasana hati di antara pasien dengan kanker tingkat lanjut. Menurut studi klinis yang dilakukan ,menunjukkan bahwa pijat mengurangi rasa sakit punggung kronis lebih efektif daripada perlakuan lainnya (termasuk akupunktur dan perawatan medis konvensional untuk kondisi ini) dan, dalam banyak kasus, biayanya juga kurang dari perlakuan lainnya. Ibu dan bayi yang baru lahir juga tampak manfaat dari pijat. Ibu yang dilatih untuk memijat bayi mereka sering merasa kurang tertekan dan memiliki ikatan emosional yang lebih baik dengan bayi mereka. Bayi yang menerima pijatan dari ibu mereka juga cenderung lebih sedikit menangis, dan lebih aktif, waspada, dan ramah. Bayi prematur yang menerima terapi pijat telah menunjukkan penambahan berat badan lebih cepat daripada bayi prematur yang tidak menerima terapi ini. Bayi yang menerima pijat secara teratur juga mendapat tidur lebih baik, mengurangi masalah kenbung perut atau kolik, dan memiliki kesadaran tubuh yang lebih baik serta pencernaan lebih teratur.Pijat bisa menjadi pengobatan yang efektif untuk anak-anak muda dan remaja dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk:

Autism: Anak-anak autistik, yang biasanya tidak suka disentuh, menunjukkan perilaku yang kurang autis dan lebih sosial dan perhatian setelah menerima terapi pijat dari orang tua mereka.

Dermatitis atopik: Anak-anak dengan masalah ini, tampaknya berkurangan kemerahan, bersisik serta gatal-gatal dan gejala lain jika menerima pijat. Pijat sebaiknya tidak digunakan saat kondisi kulit meradang secara aktif. Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD): Pijat dapat memperbaiki suasana hati pada anak dengan ADHD dan membantu mereka merasa kurang gelisah dan hiperaktif. Bulimia: Studi menunjukkan bahwa remaja dengan gangguan makan merasa kurang tertekan dan cemas setelah menerima terapi pijat.

Diabetes: Pijat dapat membantu mengatur kadar gula darah dan mengurangi kecemasan dan depresi pada anak dengan diabetes. Rheumatoid arthritis: Anak-anak remaja dengan rheumatoid arthritis (JRA) telah terbukti kurang mengalami rasa sakit, kekakuan pada waktu pagi, dan kecemasan hasil daripada terapi pijat.

Kontraindikasi Pijatan Orang-orang yang mempunyai kondisi seperti gagal jantung, gagal ginjal, infeksi pada vena superfisial atau selulitis pada bahagian kaki dan lain-lain, pengumpalan darah pada kaki, masalah koagulasi, dan infeksi kulit yang bisa berjangkit. Bagi pasien yang menderita kanker, perlu mendapatkan pengesahan daripada dokter mereka karena pijatan ini bisa merusakkan tisu yang rapuh akibat dari kemoterapi atau pengobatan radiasi. Begitu juga dengan pasien goiter, ekzema dan lesi-lesi kulit lainnya ketika masih sedang kambuh serta pasien yang menderita osteoporosis, demam tinggi, kurang sel darah putih, masalah mental dan yang sedang pulih dari pembedahan harus mengelakan dari melakukan pijatan ini.

2.1.3. Akupunktur

A. Definisi

Akupunktur adalah cara pengobatan yang menggunakan cara menusuk jarum pada titik-titik tertentu pada tubuh badan manusia dan digunakan untuk mengembalikan serta mempertahankan kesehatan seseorang dengan menstimulasi titik-titik itu.B. Indikasi melakukan akupunktur menurut WHO adalahi. saluran pencernaan dan lambung; untuk mengatasi pelbagai masalah fungsional seperti masalah ekskresi asam lambung, nyeri kolik, otot dan peradangan ii. saluran nafas; untuk mengatasi kondisi alergi dan meningkatkan daya tubuh iii. mata; kelainan mata yang bersifat radang dan fungsional otot serta refraksi iv. mulut; untuk mengatasi rasa nyeri setelah pencabutan gigi ataupun peradangan kronis v. saraf, otot dan tulang; yaitu masalah yang berkaitan dengan nyeri, kelemahan, kelumpuhan serta peradangan pada sendi. Akupunktur juga dapat digunakan sebagai terapi alternatif untuk penyakit yang secara konvensional belum jelas pengobatannya dan apabila pengobatan konvensional sudah kurang bereaksi terhadap panyakit tersebut. Akupunktur juga dapat digunakan secara beriringan dengan terapi konvensional ini dan terbukti dapat membantu penderita yang diserang penyakit berat seperti stroke dalam rehabilitasi mereka.C. Kontraindikasi Pengobatan Akupunktur

Seperti yang telah diketahui, semua jenis pengobatan pasti ada kontraindikasinya. Bagi akupunktur, kontraindikasinya adalah bagi penderita yang dalam keadaan hamil. Selain itu, penderita yang menggunakan pacu jantung ataupun pacemaker juga dinasihatkan untuk tidak memilih pengobatan akupunktur ini. Dan dalam kerja menusuk, seorang akupunkturis tidak bisa menusuk dekat daerah tumor ganas dan juga pada kulit yang sedang meradang.

WHO juga sedang meninjau tentang perlindungan dan pencegahan terhadap penularan Hepatitis dan HIV/AIDS melalui jarum akupunktur. Praktisi akupunkturdan masyarakat yang menggunakan khidmat pengobatan akupunktur ini diharapkan diberi pendidikan tentang risiko yang bisa dialami dan cara kerja yang benar untuk menanggung ulangan keadaan ini.

BAB IIITUJUAN

Tujuan UmumUntuk membantu pengobatan pasien

Tujuan Khusus1. Membantu dan mendampingi pengobatan pasien berupa tindakan akupuntur2. Membantu mengurangi gejala sisa penyakit yang ditimbulkan berupa tindakan akupuntur

BAB IVKEGIATAN DAN SASARAN

KEGIATAN DAN SASARAN DI PUSKESMAS KECAMATAN PELA I MAMPANGKegiatanMemberikan pelayanan medik berupa tindakan akupuntur bagi pasien seperti:1. Insomnia2. Masalah pencernaan : gastritis, tukak lambung, konstipasi, dan diare3. Masalah pernapasan : sinusitis, radang tenggorokan, bronkhitis, asma4. Masalah di bidang saraf : sakit kepala, nyeri leher, nyeri pada sendi lutut , nyeri pada pinggang, ischialgia 5. Masalah kejiwaan : stres, depresi, kecemasan6. Masalah tekanan darah yang tinggi. Program akupuntur ini telah dijalankan selama 3 bulan dan masih dalam program perencanaan untuk diadopsi sebagai salah satu program tetap di puskesmas Pela 1. Terutama untuk mengatasi tekanan darah yang tinggi. Apabila pasien datang dengan tekanan darah sistol 160 180 mmHg dan diastol lebih dari 100 mmHg tapi tidak ada tanda- tanda pusing, kelemahan badan, muntah, dan bicara pelo ( tanda- tanda yang mengarah ke arah stroke) , dan sebelumnya memiliki riwayat hipertensi maka pasien biasanya diterapi dulu dengan akupuntur. Apabila sudah diterapi dengan akupuntur selama 30 menit tetapi tekanan darah tidak juga menurun maka akan dirujuk ke rumah sakit rujukan.

SasaranIbu dan bapak yang sudah menyetujui program akupuntur. Dengan masalah yang seperti yang sudah tertera di atas.

BAB VPELAKSANAAN KEGIATAN

PELAKSANAAN KEGIATAN DI PUSKESMAS KECAMATAN TEBET1. Usaha mengatasi insomnia Jenis KegiatanSasaranTempatWaktuPelaksana

Pemasangan jarum akupuntur pada titik- titik yang sudah ditentukan untuk mengatasi insomnia Pasien dewasa yang mengalami insomnia Puskesmas Disesuaikan dengan jadwal pasien berkunjung. Kepala puskesmas

2. Usaha mengatasi gangguan pada pencernaan Jenis KegiatanSasaranTempatWaktuPelaksana

Pemasangan jarum akupuntur pada titik- titik yang sudah ditentukan untuk mengatasi gangguan pencernaan Pasien dewasa yang mengalami masalah pencernaan Puskesmas Disesuaikan dengan jadwal pasien berkunjung. Kepala puskesmas

3. Usaha mengatasi gangguan pada pernapasan Jenis KegiatanSasaranTempatWaktuPelaksana

Pemasangan jarum akupuntur pada titik- titik yang sudah ditentukan untuk mengatasi gangguan pernapasanPasien dewasa yang mengalami masalah pernapasanPuskesmas Disesuaikan dengan jadwal pasien berkunjung. Kepala puskesmas

4. Usaha mengatasi gangguan pada saraf Jenis KegiatanSasaranTempatWaktuPelaksana

Pemasangan jarum akupuntur pada titik- titik yang sudah ditentukan untuk mengatasi gangguan sarafPasien dewasa yang mengalami masalah saraf Puskesmas Disesuaikan dengan jadwal pasien berkunjung. Kepala puskesmas

5. Usaha mengatasi masalah kejiwaan Jenis KegiatanSasaranTempatWaktuPelaksana

Pemasangan jarum akupuntur pada titik- titik yang sudah ditentukan untuk mengatasi masalah kejiwaanPasien dewasa yang mengalami masalah kejiwaan Puskesmas Disesuaikan dengan jadwal pasien berkunjung. Kepala puskesmas

6. Usaha mengatasi tekanan darah yang tinggi Jenis KegiatanSasaranTempatWaktuPelaksana

Pemasangan jarum akupuntur pada titik- titik yang sudah ditentukan untuk mengatasi tekanan darah yang tinggi Pasien dewasa yang mengalami masalah tekanan darah tinggi Puskesmas Disesuaikan dengan jadwal pasien berkunjung. Kepala puskesmas

BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN

KesimpulanKegiatan akupuntur yang dijalankan oleh Puskesmas Pela 1 Mampang merupakan salah satu upaya yang sedang dicoba untuk diadopsi sebagai program tetap pemerintah. Tujuan dari program akupuntur ini adalah sebagai salah satu alternatif untuk mengobati masalah kesehatan pada pasien sehingga terjadi peningkatan kesehatan masyarakat.

Saran1. Meningkatkan sosialisasi ke masyarakat mengenai akupuntur sehingga pasien mengerti manfaat dari akupuntur. 2. Perlu diadakan survey mengenai akupuntur yang diterapkan oleh puskesmas Pela 13. Menjalin komunikasi dan kerjasama yang lebih efektif dengan lintas program dan lintas sector apabila program akupuntur menjadi program tetap pemerintah

DAFTAR PUSTAKA

1. Wuna. Evaluasi Pelaksanaan Program Perbaikan Gizi Masyarakat dalam Mencapai Visi Misi Indonesia Sehat 2010. Kendari ; 20102.KEPMENKES. Pengobatan tradisional. Available at: .http://www.pdgi.or.id/assets/files/2012/KEPMENKES%201076%20-%202003%20ttg%20PENGOBATAN%20TRADISIONAL.pdf. Accessed by 30 april 20153.DEPHUT. pengobatan tradisional. Available at: http://www.dephut.go.id/index.php/news/details/7043. Accessed by 30 April 2015