dpu_rencana strategis direktorat jenderal cipta karya 2010-2014

194

Upload: hanguyet

Post on 09-Dec-2016

229 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014
Page 2: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014
Page 3: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014
Page 4: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014
Page 5: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

1rtl r.~~~.~~~I~J~~ f. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIR E KTORAT J EN D E RAL C IPTA K A RYA JL. Pattimura 20 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110 Telp. 021-72796588, Fax. 021-72796588

Jakarta, 10 Mei 2010

Kepada Yang terhormat :

1. Para Pejabat Eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya

2. Sekretaris Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

3. Para Kepala Dinas Pekerjaan Umum Seluruh Indonesia

di-

Tempat

Perihal: Rencana Strategjs Djrektorat Jenderal Cjpta Karya Iahun 2010-2014

SURAl EDARAN Nomor: 03/SE/DC/2010

Dalam rangka melaksanakan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun

2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014 dan

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 02/PRT/M/2010 tentang Rencana Strategis

Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2010-2014, perlu menetapkan Rencana Strategis

Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2010-2014 dengan Surat Edaran Direktur Jenderal

sebagai berikut:

a. UMUM

Yang dimaksud dengan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian

Pekerjaan Umum yang selanjutnya disebut Renstra Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah

dokumen perencanaan Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum

untuk periode 5 {lima) tahun terhitung sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.

Page 6: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

b. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 72 Tahun 1957 tentang Rumah Negara;

2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun;

3. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman;

4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara;

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;

7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional;

8. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional;

9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Persampahan;

11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005 tentang

Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;

12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2005 tentang Peraturan

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;

13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah

Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota;

14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2008 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Nasional;

15. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional 2010-2014;

Page 7: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

c. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

1. Renstra Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum meliputi

uraian tentang Amanat Undang-Undang, Tugas, Fungsi dan Kewenangan serta

Peran Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kondisi dan Tantangan serta Isu Strategis,

Visi dan Misi Direktorat Jenderal Cipta Karya, Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan,

Strategi, Program, Kegiatan dan Target Capaian yang dilengkapi dengan

pendanaan, indikator output, outcome dan Indikator Kinerja Utama (IKU).

2. Renstra DirektoratJenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum merupakan

acuan untuk menyusun Rencana Kerja Direktorat Jenderal Cipta Karya yang

dijabarkan lebih lanjut oleh setiap Direktorat/Satminkal di lingkungan Direktorat

Jenderal Cipta Karya dalam penyusunan program 5 (lima) tahun masing-masing

Direktorat/Satminkal.

d. RUANG LINGKUP

1. Program, kegiatan, dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan di dalam Renstra

Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum harus dijabarkan

ke dalam sasaran-sasaran program per wilayah (kota/ kabupaten/provinsi)

sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah-nya dan mengacu kepada Rencana Program

Investasi Jangka Menengah (RPIJM) setiap kota/kabupaten/provinsi.

2. Perwujudan program, kegiatan, dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan di

dalam Renstra Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum ini

akan dicapai melalui pembiayaan yang bersumber dari dana pemerintah, dunia

usaha, dan masyarakat.

e. PELAKSANAAN DAN PEMANTAUAN

Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya, Direktur Bina Program, Direktur

Pengembangan Permukiman, Direktur Pengembangan Air Minum, Direktur

Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, Direktur Penataan Bangunan

dan Lingkungan melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan Renstra Direktorat

Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum.

Page 8: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Demikian Surat Edaran ini disampaikan untuk dapat ditindaklanjuti yang menjadi acuan

untuk menyusun Rencana Kerja Direktorat Jenderal Cipta Karya yang dijabarkan lebih

lanjut oleh setiap Direktorat;Satminkal di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam

penyusunan program 5 (lima) tahun masing-masing Direktorat;Satminkal

Tembusan disampaikan kepada yth:

1. Menteri Pekerjaan Umum (sebagai laporan);

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 10 Mei 2010

N PEKERJAAN UMUM,

2. Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum;

3. Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum;

-----

Page 9: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Kata Pengantar

Direktur Jenderal Cipta Karya

Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional Tahun 2010-2014 yang tercantum dalam Peraturan Pres­

iden Republik Indonesia nomor 5 tahun 2010 maka perlu disusun

Rencana Strategis DirektoratJenderal Cipta Karya tahun 2010-2014.

Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya tahun 2010-2014

dibuat dengan mengacu kepada Rencana Strategis Kementerian

Pekerjaan Umum Tahun 2010-2014 yang telah ditetapkan melalui

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 02/PRT/M/2010 tanggal

29 Januari 2010.

Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya tahun 2010-2014 ini memuat

arahan mandat Undang-Undang, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Visi, Misi dan Tujuan Direk­

torat Jenderal Cipta Karya, serta Rincian Program dan Kegiatan Direktorat Jenderal Cipta

Karya tahun 2010-2014. Selanjutnya Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya

tahun 2010-2014 dapat menjadi acuan bagi setiap Satminkai/Direktorat di lingkungan Di­

rektorat Jenderal Cipta Karya dalam menyusun Program dan Kegiatan setiap tahun mulai

tahun 2010 hingga tahun 2014.

Semoga buku ini bermanfaat sebagai acuan dalam Penyusunan Program, Rencana

Kerja serta Anggaran Direktorat Jenderal Cipta Karya mulai tahun 2010, 2011, 2012, 2013

sampai dengan tahun 2014.

Jakarta, Mei 2010

r Jenderal Cipta Karya

Page 10: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014
Page 11: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Daftar lsi

Surat Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya ...... .......................................... i

Kata Pengantar ...........•.•..... .............. ............................. ....... ............................. v

Daftar lsi ........................................................ ..•.•............................................ .. vi

Daftar Tabel ............. .......................... ....... ............................................... ....•.. viii

Daftar Gambar ............................ .............. ................... ............ ................•...... vii i

Daftar Lampi ran ..•...................... ....... ........................................................ ....... ix

B A B 1 PENDAHULUAN ........... .. ..... ..... .. .. ..•......................................... ....... .. 1-1

1.1 Umum ........................................... ........ .. .. .. ...... .. .............. ..... ..... ... 1-1

1.2 Mandat Tugas, Fungsi dan Kewenangan .. .. .. .. .................................. .. 1-2

1.3 Peran Infrastruktur Permukiman ............ .................................. .. ...... . 1-6

B A B 2 ISU STRATEGIS .. .......... .... ...... .. .... .......... .. .. ...... .. ...... ...... .. .. .... .. .. .. .... .. 2-1

B A B 3 KONDISI UMUM PENCAPAIAN, PERMASALAHAN

DAN TANTANGAN ................................................. ..... ......... .............. 3-1

3.1 Kondisi Umum Pencapaian .................... .. .............. ............ ................ 3-1

3.1.1 Pengembangan Permukiman .. .. .... ...... ............ .. .. ........ ............ .. 3-1

3.1.2 Penataan Bangunan dan Lingkungan .......... .. .. .. .......... .. .... .. .. .. .. 3-6

3. 1.3 Penyehatan Lingkungan Permukiman .. .... .. ................................ 3-8

3.1.4 Pengembangan Air Minum .. .. .... .... .. ...... ....... .. .. .. ................ .. .. 3-13

3.2 Permasalahan Umum ..................................................................... 3-21

3.3 Permasalahan Per Sektor .. ...... .. .......... .. .. .. .. .. .... .. .. .. .. .. ...... .............. 3-22

3.4 Tantangan ....... ..... ..... ............ .. .... ................. ... ....... ......... ....... .... ... 3-27

Page 12: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

BAs 4 VISI, MISI DAN TUJUAN PENGEMBANGAN

INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN .............. .... ...... ................. .. .... .... .. 4 -1

4.1 Visi dan Misi ......... ..... ........... ................................ ......... . ... ............. 4-1

4.2 Tujuan ............. ............................. .... ...... .. .......................... ... .. .. .. . . 4-3

4.3 Sa saran ................................. .. ........ .. ........................ ..... .. .... .. .... . .. 4-4

4.4 Indikator Kinerja Utama (IKU) .............. .. ........ .. .. ............... ....... ..... . 4-14

BAB 5 ARAHAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI ...... ................ .. .. .. .. ............ .. .. 5-1

5.1 Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan

Perkotaan ....................... ......... .... ...... .. .. ............ ............. .. .... ....... ... 5-1

5.2 Kebijakan dan Strategi Sektor .......................... . ............................. .. 5-3

5.2.1 Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem

Penyediaan Air Minum ................................................ .. ..... .. .... 5-3

5.2.2 Kebijakan dan Strategi Nsional Pengembangan

Sistem Pengelolaan Persampahan ............................................ 5-5

5.2.3 Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan

Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman .............................. 5-7

5.3 Kebijakan dan Strategi Pembiayaan .... ... .. ........................ .. .............. 5-10

5.4 Kebijakan dan Strategi Keterpaduan Penanganan

Infrastruktur Permukiman ... ... .... .... ... .. ..... ... ..... ..... .. .......... . ............. 5-15

BAB 6 PROGRAM DAN KEGIATAN .. ............................ .... .. .. .... .. .... .. ............ 6-1

6.1 Program dan Kegiatan 2010-2014 ............................. ....................... 6-1

6.2 Pendanaan Cipta Karya 2010-2014 .... ........ ...... ..... .... ......... .... .... .. .. .... 6-9

BAB 7 p E N u T u p ........ .. ........................ .. ...... .. .................................. 7-1

Page 13: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Daftar Tabel

Tabel 3.1 : Kondisi Pencapaian Pembangunan Infrastruktur Permukiman 2005-2009 .... 3-17

Tabel 5.2 : Rencana Proyek KPS Air Minum Tahun 2010-2016 .... .............. .............. ....... 5-12

Tabel 5.3 : Usulan Kegiatan PHLN 2010-2014 ............................................................... 5-13

Tabel 6.1 : Rekapitulasi Ditjen Cipta Karya .. .... ........ .. .. .......... .................. .................... . 6-10

Tabel 6.2 : Sub Bidang Pengembangan Permukiman ................................ .. .. .... ........ .. .. 6-10

Tabel 6.3 : Sub Bidang Penataan Bangunan Gedung dan Lingkungan .................. .. .. .. .. . 6-11

Tabel 6.4 : Sub Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman ........................ .... .. .. ....... 6-12

Tabel 6.5 : Sub Bidang Pengembangan Air Minum .......... .. ...... .. .. .......... .. .. .... ............... 6-12

Tabel 6.6 : Sekretariat Direktorat Jenderal .................... .. ............ .. .. .. .. .................... .. .. . 6-13

Tabel 6.7 : Direktorat Bina Program .... .... ............ .... .. .. .. .. .. .. .......... .. ...... .. ...... .... .. ......... 6-13

Tabel 6.8 : Matrik Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014 .. .. ...... . 6-14

Daftar Gambar

Diagram 5.1 Kedudukan Rencana Program Investasi Jangka Menengah .. ...... .... ...... 5-17

Page 14: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Daftar Lampiran

Lampiran-1

Lampiran-2

Lampiran-3

Lampiran-4

Matrik Arahan RPJP Nasional 2005-2025 Dalam Penyusunan RPJMN

Bidang Cipta Karya 2010-2014

Matrik Indikator Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya

Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014

Daftar Rencana Proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha dalam

Penyediaan Infrastruktur

Page 15: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 UMUM

Sejalan dengan telah diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010

Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014 dan juga

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 02/PRT/M/2010 Tentang Rencana

Strategis (Renstra) Kementerian Pekerjaan Umum 2010-2014, maka penyusunan

Renstra Direktorat Jenderal Cipta Karya merupakan penjabaran dari kedua dokumen

tersebut diatas.

Dokumen Renstra Ditjen. Cipta Karya 2010-2014, akan memuat isu strategis,

,ondisi pencapaian hingga tahun 2014, pemasalahan dan tantangan infrastruktur

permukiman, visi, misi dan tujuan, kebijakan dan strategi serta program dan kegiatan

sesuai dengan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Cipta Karya sebagai Satminkal di

Kementerian Pekerjaan Umum dalam upaya pencapaian RPJM Nasional.

Susunan Renstra Ditjen. Cipta Karya 2010-2014 dimulai dengan pemaparan

tentang kondisi dan tantangan penyelenggaraan bidang Cipta Karya; visi, misi, tujuan

dan sasaran pembangunan Cipta Karya; strategi penyelenggaraan Cipta Karya; serta

program dan kegiatan.

RENCA"lA Sr A""E-Gb DIRE-KTORAT JE-N)E-RAL CIPTA i<ARY 2014

Page 16: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

1.2 MANDAT TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN

Pelaksanaan tugas Direktorat Jenderal Cipta Karya dilaksanakan dengan

memperhatikan mandat yang tercantum dalam perangkat peraturan sebagai berikut:

1. UU No. 72 Tahun 1957 tentang penjualan rumah-rumah negeri kepada pegawai

negeri yaitu untuk mengatur penjualan rumah-rumah negeri beserta tanahnya.

2. UU No. 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun yang bertujuan ontuk mengatur:

(i) pemenuhan kebutuhan perumahan yang layak bagi rakyat, terutama

golongan masyarakat berpenghasilan rendah, yang menjamin kepastian hukum

dalam pemanfaatannya; (ii) meningkatkan daya guna dan hasil guna tanah di

daerah perkotaan dengan memperhatikan kelestarian sumber daya alam dan

menciptakan lingkungan permukiman yang lengkap, serasi dan seimbang; (iii)

memenuhi kebutuhan untuk kepentingan lainnya yang berguna bagi kehidupan

masyarakat.

3. UU No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman yang bertujuan

menata dan mengelola perumahan dan permukiman, baik di daerah perkotaan

dan perdesaan agar lebih terpadu dan terkoordinasi.

4. UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang bertujuan untuk

mewujudkan ruang nasional yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan,

yang diwujudkan dengan adanya: (i) keharmonisan antara lingkungan alam dan

lingkungan buatan; (ii) keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan

sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia serta; (iii)

terwujudnya perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatifterhadap

lingkungan akibat pemanfaatan ruang.

5. UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air yang bertujuan untuk mengatur

pengelolaan sumber daya air secara menyeluruh, terpadu, dan berwawasan

Page 17: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

lingkungan hidup yang bertujuan untuk mewujudkan kemanfaatan sumber daya air

yang berkelanjutan.

6. UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah yang bertujuan untuk mengatur

pengelolaan persampahan agar dapat menjamin peningkatan kesehatan masyarakat

dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah menjadi sumber daya (resources).

7. PP No. 16 Tahun 2005 tentang Sistem Penyediaan Air Minum yang bertujuan untuk:

(i) mewujudkan pengelolaan dan pelayanan air minum yang berkualitas dengan

harga terjangkau; (ii) terc:apainya kepentingan yang seimbang antara konsumen

dan penyedia jasa layanan, dan; (iii) terc:apainya peningkatan efisiensi dan c:akupan

pelayanan air minum.

8. PP No 35 Tahun 2005 tentang Pelaksanaan UU Bangunan Gedung yang bertujuan

mengatur ketentuan fungsi bangunan gedung, persyaratan bangunan gedung,

penyelenggaran bangunan gedung, peran masyarakat dan pembinaan dalam

penyelenggaraan bangunan gedung.

9. PP No. 26 Tahun 2008 tentang Renc:ana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)

bertujuan sebagai pedoman dalam: (i) penyusunan rencana pembangunan jangka

panjang nasional; (ii) penyusunan renc:ana pembangunan jangka menengah

nasional; (iii) pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di

wilayah nasional; (iv) perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan

perkembangan antarwilayah provinsi, serta keserasian antarsektor; (v) penetapan

lokasi dan fungsi ruang untuk investasi; (vi) penataan ruang kawasan strategis

nasional, dan; (vii) penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota.

10. Permen PU No. 494/PRT/M/2005 tentang KSNP-Kota yang bertujuan sebagai

pedoman untuk penyiapan pengaturan dan rencana pengembangan perkotaan

baik di tingkat pusat maupun daerah sesuai dengan kondisi dan potensi

setempat.

Page 18: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

11. Permen PU No. 20/PRT/M/2006 tentang KSNP-SPAM yang bertujuan sebagai

pedoman untuk pengaturan, penyelenggaraan, dan pengembangan sistem

penyediaan air minum berkualitas, baik di tingkat pusat, maupun daerah sesuai

dengan kondisi daerah setempat.

12. Perm en PU No. 21/ PRT/ M/ 2006tentang KSNP-SPP(Sistem Pengelolaan Persampahan)

yang bertujuan sebagai pedoman untuk pengaturan, penyelenggaraan, dan

pengembangan sistem pengelolaan persampahan yang ramah lingkungan, baik di

t ingkat pusat, maupun daerah sesuai dengan kondisi daerah setempat.

13. Permen PU No 16//PRT/ M/ 2008 tentang KSNP-SPALP (Sistem Pengelolaan Air

Limbah Permukiman) bertujuan sebagai pedoman dan arahan dalam penyusunan

kebijakan teknis, perencanaan, pemrograman, pelaksanaan, dan pengelolaan dalam

penyelenggaraan dan pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman,

baik bagi pemerintah pusat, maupun daerah, dunia usaha, swasta, dan masyarakat

sesuai dengan kondisi setempat.

Selain undang-undang tersebut di atas yang mengatur tugas dan fungsi Ditjen.

Cipta Karya, dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota, telah diatur tugas dan kewenangan Ditjen.

Cipta Karya.

Kewenangan dalam aspek pembangunan di bidang Cipta Karya, pada prinsipnya

hampir semua lingkup tugas pelaksanaan pembangunan di bidang ini merupakan

tanggung-jawab pemerintah kabupaten/ kota sebagaimana diamanatkan juga dalam

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Pemerintah

Pusat melaksanakan tugas-tugas TURBINWAS dan yang bersifat concurrent atas

permintaan daerah dalam upaya pencapaian sasaran pembangunan nasional dan

Standar Pelayanan Minimum (SPM).

Page 19: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2008 tugas

Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah merumuskan serta melaksanakan kebijakan

dan standarisasi teknis bidang Cipta Karya. Dalam melaksanakan tugasnya tersebut

Direktorat Jenderal Cipta Karya menyelenggarakan fungsi yaitu: a) penyusunan

kebijakan, program dan anggaran, serta evaluasi kinerja pembangunan bidang

Cipta Karya; b) pembinaan teknis dan penyusunan norma, standar, pedoman dan

manual (NSPM) untuk air minum, air limbah, persampahan, drainase, terminal, pasar,

dan fasos-fasum lainnya; c) fasilitasi pembangunan dan pengelolaan infrastruktur

permukiman perkotaan dan perdesaan; d) pengembangan sistem pembiayaan dan

pola investasi air minum dan sanitasi melalui kerjasama pemerintah, dunia usaha dan

masyarakat, serta standardisasi bidang perumahan, air minum, penyehatan lingkungan

permukiman, dan tata bangunan; e) penyediaan infrastruktur pekerjaan umum bagi

pengembangan kawasan perumahan rakyat; f ) fasilitasi pembangunan rumah susun

dalam rangka peremajaan kawasan; g) penyediaan infrastruktur permukiman untuk

kawasan kumuh/nelayan, perdesaan, daerah perbatasan, kawasan terpencil, dan

pulau-pulau kecil; h) penyediaan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin dan

rawan air; i) pembinaan teknis dan pengawasan pembangunan bangunan gedung, dan

pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara; j) penanggulangan darurat dan

perbaikan kerusakan infrastruktur permukiman akibat bencana alam dan kerusuhan

sosial; dan k) pelaksanaan urusan administrasi Direktorat Jenderal.

1.3 PERAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya (Permukiman) mempunyai manfaat

langsung untuk peningkatan taraf hidup masyarakat dan kualitas lingkungan, karena

semenjak tahap konstruksi telah dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat

sekaligus menggerakkan sektor riil. Sementara pada masa layanan, berbagai multiplier

Page 20: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

l (J

ekonomi dapat dibangkitkan melalui kegiatan pengoperasian

dan pemeliharaan infrastruktur. Infrastruktur bidang Cipta Karya

(Permukiman) yang telah terbangun tersebut pada akhirnya juga

memperbaiki kualitas permukiman.

Dengan demikian, pembangunan infrastruktur bidang Cipta

Karya (Permukiman) pada dasarnya dimaksudkan untuk mencapai 3

(tiga) strategic goals yaitu : a) meningkatkan pertumbuhan ekonomi

kota dan desa, hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan peran

pusat-pusat pertumbuhan ekonomi desa dan meningkatkan akses

infrastruktur bagi pertumbuhan ekonomi lokal; b) meningkatkan

kesejahteraan masyarakat, dimaksudkan untuk mengurangi

kemiskinan dan memperluas lapangan ke~a; c) meningkatkan

kualitas lingkungan, yang bermaksud untuk mengurangi luas kawasan

kumuh, meningkatkan kualitas penyelenggaraan penataan kawasan

permukiman dan meningkatkan pelayanan infrastruktur permukiman.

Untuk mewujudkan tiga strategicgoaldi atas tug as pembangunan

infrastruktur bidang Cipta Karya (Permukiman) diwujudkan dengan

dua pendekatan: i) pendekatan skala kabupaten kota melalui tugas

pengaturan, pembinaan dan pengawasan bidang permukiman; ii)

pendekatan skala kawasan melalui tugas pembangunan infrastruktur

bidang permukiman.

Page 21: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

BAB2 ISU STRAT;EGIS

Isu Strategis Pembangunan Bidang Cipta Karya 2010-2014 meliputi isu-isu baru

dan penting yang diperkirakan akan memberikan dampak potensial bagi pelayanan

prasarana dan sarana permukiman bidang Cipta Karya pada kurun waktu lima tahun

mendatang, yaitu meliputi:

a. Proporsi penduduk perkotaan yang bertambah

Saat ini arus urbanisasi perkotaan mengalami peningkatan yang amat tajam.

Proporsi penduduk yang tinggal di perkotaan meningkat dari 35,9 persen pada

tahun 1995 menjadi 48,3 persen pada 2005. Diperkirakan tren yang berkembang

akan terus terjadi sehingga sebelum tahun 2010 jumlah penduduk perkotaan

secara nasional telah melampaui jumlah penduduk perdesaan, dan diperkirakan

pada tahun 2025 nanti 68,3 persen penduduk Indonesia akan mendiami kawasan

perkotaan. Fenomena ini bisa kita sikapi melalui dua pendekatan, yaitu sebagai

sinyalemen berkembangnya aktivitas di perkotaan yang tentunya merupakan indikasi

bangkitnya perekonomian negara. Tetapi di sisi lain, hal ini juga mengindikasikan

kuatnya pengaruh kota, sehingga dapat menimbulkan kesenjangan wilayah yang

tidak konstruktif antara kota besar-kota menengah atau antara kota-desa. Proses

R J :\A RA RA 'JOE A !PTA KA 14

Page 22: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

urbanisasi yang terjadi saat ini lebih banyak didorong oleh terbatasnya lapangan

kerja di daerah perdesaan.

b. Angka kemiskinan perkotaan yang masih tinggi

Urbanisasi yang tinggi seringkali diikuti oleh meningkatnya angka kemiskinan

di Indonesia, akibat ketiadaan lapangan pekerjaan, tingginya standar kehidupan

di perkotaan dan lain sebagainya. Di tahun 2006 angka kemiskinan di kawasan

perkotaan naik menjadi 14,29 juta jiwa dari sebelumnya sebesar 12,4 juta jiwa

penduduk pada tahun 2005. Jumlah penduduk miskin yang besar dapat berakibat

pada meluasnya kawasan kumuh di perkotaan yang berujung pada ketidakmampuan

pemerintah kota menuju kota yang layak huni. Saat ini sekitar 18% atau 21,25

juta jiwa penduduk Indonesia tinggal di kawasan kumuh yang terletak di kawasan

perkotaan dengan luas mencapai sekitar 42.500 Hektar. Data BPS menunjukkan

bahwa sekitar 14% dari total perumahan di Indonesia merupakan kawasan kumuh

perkotaan, yang rata-rata terletak di bantaran sungai dan tepi pantai.

Hal ini menjadi perhatian utama dalam rangka pencapaian MDG tujuan ke tujuh

yaitu memastikan keberlanjutan lingkungan hidup dan sasaran ke 11; Mencapai

perbaikan yang berarti dalam kehidupan penduduk miskin di pemukiman kumuh

pada tahun 2020. Kenyataannya rata-rata kawasan kumuh terletak di perkotaan,

maka oleh karena itu Pemerintah menaruh perhatian besar pada penanganan

kawasan kumuh di kawasan perkotaan.

c. Kota Sebagai Engine of Growth

Perkembangan ekonomi perkotaan terkait dengan perkembangan ekonomi

nasional dan juga sebaliknya. Dalam studi yang dilakukan Bappenas di tahun

2003 dikemukakan peranan perkotaan yang sangat signifikan sebagai penghela

pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya peranan kota-kota besar dengan

jumlah penduduk di atas 700 ribu dan kota menengah dengan jumlah penduduk

Page 23: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

antara 200 ribu dan 700 ribu. Kota-kota besar dan menengah yang berjumlah 37

kota, atau 9% dari total jumlah daerah, mempunyai sumbangan 40% dari total

Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Sedangkan bila dipisahkan kota-kota besar

saja, yang hanya berjumlah 14 kota saja, atau hanya 3,4% dari total jumlah daerah,

mampu menyumbang 30% dari tota l PDB nasional. Berdasarkan data-data di atas

sudah sa ngat jelas bahwa kota meru pakan motor dari pertumbuhan ekonomi

nasional . Oleh karena itu, ketika terjad i krisis ekonomi, kota sebagai " back

bone" dari kerangka ekonomi nasional juga mengalami kontraksi yang parah.

Page 24: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

d. Desentralisasi

Era desentralisasi yang berjalan membawa dampak yang teramat besar bagi

perkembangan perkotaan di Indonesia. Perubahan ini terlihat pada beberapa

kota yang perkembangannya bergerak menjadi lebih besar. Perkembangan ini

dikhawatirkan akan menimbulkan persoalan internal dan eksternal kota . Persebaran

kota di Indonesia saat ini lebih banyak terpusat di Pulau Jawa, dengan 32 dari 91

kota administratif berada di pulau Jawa . Angka ini bisa bertambah apabila kita

mengidentifikasi pusat-pusat pertumbuhan yang merupakan kawasan perkotaan

terletak di wilayah administratif Kabupaten. Pembangunan perkotaan yang pada

awalnya dipengaruhi oleh kebijakan Pemerintah Pusat berubah. Saat ini Pemerintah

Daerah memegang peranan utama dalam mengarahkan pembangunan perkotaan.

Implikasi dari ini, strategi pembangunan perkotaan yang skala nasional tidak bisa

serta merta diimplementasikan ke daerah. Pola pembangunan perkotaan saat ini

tentunya menekankan kepada optimalisasi sumber daya lokal yang kompetitif. Di satu

sisi, Desentralisasi berhasil membawa Pemerintah Daerah dalam nuansa kompetisi

yang kondusif untuk mendorong pembangunan perkotaan di masing-masing daerah.

Akan tetapi di sisi lain, pembangunan yang ekspansif dan tidak terencana justru

membahayakan daya dukung kota, terutama di Kota Besar dan Metropolitan.

e. Kerusakan Lingkungan Hidup

Kerusakan lingkungan hidup perkotaan berkaitan dengan meningkatnya

penggunaan ruang dan sumber daya alam di permukaan, di bawah dan di atas

tanah kawasan perkotaan yang tidak terkendali. Misalnya, penggunaan air tanah

yang sudah berlebihan menyebabkan sulitnya masyarakat memperoleh air bersih,

sementara penyediaan air bersih oleh PDAM belum dapat memenuhi kebutuhan

masyarakat perkotaan. Pemenuhan kebutuhan air bersih oleh masing-masing rumah

tangga sekarang sudah ini mengharuskan pemasangan pipa penyedot sampai

Page 25: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

puluhan meter di bawah tanah, hal tersebut terasa sulit terutama di lingkungan

perumahan padat penduduk seperti kawasan perumnas dan BTN, yang kavling

tanahnya kecil-kecil. Demikian pula dengan masalah lalu-lintas di kawasan

perkotaan yang belum dapat tertangani dengan baik, sehingga kemacetan lalu­

lintas dan kecelakaan lalu-lintas sudah menjadi pemandangan umum sehari­

hari. Persoalan tersebut merupakan bagian dari persoalan pemborosan potensi

kemampuan Pemerintah Daerah dalam pembangunan perkotaan. Fakta lain yang

cukup menonjol yang sedang terjadi sekarang ini adalah adanya kota-kota baru dari

semula berupa pusat-pusat permukiman transmigrasi. Kecenderungan ini tentunya

akan memakan anggaran pembangunan, yang mungkin saja tidak sebesar biaya

yang dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas pelayanan perkotaan yang sudah

ada, selain berpotensi merusak keasrian lingkungan hidup.

f. Daya Saing Kota dan Demokratisasi

Di era globalisasi saat ini, kota-kota di Indonesia tidak hanya harus bersaing

dengan kota di dalam negeri semata, persaingan terjadi dengan kota-kota di

skala Asia bahkan dunia . Bentuk persaingan pun bergeser dari yang sebelumnya

berkutat pada comparative advantage menuju ke era competitive advantage. Di

masa lalu, daya saing sebuah kota ditentukan oleh jumlah tenaga kerja (sumber

daya manusia) dan sumber daya alam yang dimiliki. Saat ini variabel bertambah

menjadi tingkat kelayakhunian kota yang direpresentasikan dalam infrastruktur

pendukung dan pelayanan perkotaan.

Sebuah kota harus mampu berlomba-lomba menunjukkan tidak hanya sebagai

sebuah kota yang layak huni akan tetapi sebuah kota yang mampu mengedepankan

nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan kesehariannya. Nilai-nilai demokrasi harus mampu

diterjemahkan oleh masing-masing kota. Hal-hal inilah yang kemudian memberikan nilai

tambah dan daya saing bagi sebuah kota untuk menarik investasi dari luar.

Page 26: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

g . Konteks Kota Berkelanjutan

Dilihat dari aspek equity dapat dikatakan kondisi

perkotaan di Indonesia masih cenderung pada kondisi

in-equity. Kota-kota baru dengan pelayanan yang

luar biasa, dengan kualitas yang baik, namun di lain

pihak masyarakat miskin harus membayar lebih dalam

memperoleh pelayanan perkotaan. Aspek budaya,

dalam konteks diversity, perlu menjadi pertimbangan

dalam pembangunan. Diversity masyarakat perkotaan

yang tinggi harus dapat diakomodasi oleh pelayanan

perkotaan. Urban heritage saat ini masih dapat

dikategorikan belum concern terhadap bangunan

bersejarah. Ekologi (dalam kualitas lingkungan yang

perlu dipertahankan) dan ekonomi kota diharapkan

dapat bertumbuh dan berkembang, dengan daya beli

masyarakat yang cukup dalam memenuhi kehidupan

yang layak.

h. Perubahan lklim

Perubahan iklim merupakan tantangan bagi

kita, dan memang tidak hanya sekarang, namun ini

perlu diperhitungkan secara cermat dalam konteks

pembangunan perkotaan. Dampak perubahan

iklim dengan intensitas hujan yang meningkat, dan

men i ng katnya permu kaan air Ia ut, dapat menyebabka n

permasalahan tersendiri . Peran infrastruktur menjadi

penting dalam mitigasi perubahan iklim.

Page 27: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

i. Petwujudan RTH 30°/o

Upaya perwujudan RTH sebesar 30% merupakan tantangan besar, komposisi

30% memang merupakan kebijakan yang kondusif bagi lingkungan, namun di lain

pihak dianggap merupakan permasalahan yang signifikan dalam menyelenggarakan

pembangunan perkotaan. Ini merupakan salah satu tantangan dari perundangan

yang menjadi masalah dalam tataran implementasi.

j. Modal Sosial

Dalam konteks pembangunan perkotaan saat ini yang menjadi masalah bukan

pada modal finansial, namun perlu dilihat pada tataran modal sosial. Apapun yang

kita lakukan, apabila aspek modal sosial tidak diperhitungkan, maka investasi yang

dilakukan tidak mendorong peningkatan kesejahteraan.

k. Happiness Index

Tujuan pembangunan harus ditambahkan dengan overall human system

well being dengan eco system well being. Hal yang tidak dapat dielakkan adalah

"pembangunan terintegrasi" yang mampu mengintegrasikan human system,

ekosistem, yang bermuara pada human-eco happiness. Oleh karena itu dibutuhkan

koordinasi yang kuatantar instansi pemerintah, agar mampu meningkatkan efektivitas

pembangunan dalam mendorong peningkatkan kesejahteraan dan "kebahagiaan

masyarakat" dalam merasakan dan menikmati hasil pembangunan yang dilakukan.

Pelaksanaan pembangunan harus melihat peningkatan human system, eco system

dan human-eco happiness, yang diukur dengan happiness Index.

I. Branding dan Area Identity

Direktorat Jenderal Cipta Karya harus mampu mendorong branding dan area

identity dari sebuah kota dan wilayah. Indonesia yang mempunyai multiple culture

diversity yang perlu dioptimalkan pada tataran ekonomi. Sumberdaya a lam, inovasi,

Page 28: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

fasionable, local value with modern spirit perlu diintegrasikan dalam ekonomi

kreatif yang mampu mendorong daya saing kota-kota.

m. Participatory Development

Pendekatan participatory development, jangan hanya diartikan dengan self

helped, dan untuk itu perlu didukung dengan adanya tenaga pendamping yang

mendorong dan memberdayakan masyarakat. Proses pembangunan seringkali tidak

mengedepankan local wisdom, sehingga tidak mengakomodasikan budaya lokal.

n. Pengembangan Enterpreneurship

Secara umum ada tiga tipe pemberian pemerintah kepada masyarakat:

• Charity, dengan memberikan one shot giving dan cenderung kurang

mendidik;

• Philantropy, dianggarkan tiap tahun dan dilakukan secara terus menerus;

• Social entrepreneurship, bagaimana pemerintah membangun, dan

masyarakat kemudian mampu memelihara dan mengembangkan secara

mandiri. Isu keberlanjutan yang menjadi penting, dan mengedepankan

keberlanjutan hasil pembangunan.

DirektoratJenderal Cipta Karya diharapkan mampu untuk mengimplementasikan

succesfu/1 entrepreneurshipyaitu dengan: i) Merubah dengan cara yang baik (change

friendly), dengan mendorong masyarakat untuk berubah tanpa menimbulkan

konflik; ii) Ber,orientasi pada kesempatan (opportunity oriented); iii) Inovatif; iv)

Banyak Akal; v) Menciptakan nilai baru.

o. Pengembangan Ekonomi Kreatif dengan Pengembangan Nilai Tambah

Dalam menjawab tantangan ke depan, kita harus mampu mempertahankan

cultural expression yang mampu mendorong berkembangnya ekonomi kreatif yang

menjadi daya saing bangsa. Oleh karena itu kedepan harus diupayakan mendukung

Page 29: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

ekonomi kreatif yang didukung dengan desain yang baik, serta didukung dengan

marketing yang terintegrasi. Kebijakan pemerintah diharapkan harus mampu

menjembatani dalam mengekplorasi pasar pada tataran internasional. Konsep

branding dan packaging menjadi lebih penting dalam mendukung konteks dalam

mendorong daya saing ekonomi kota .

'

Page 30: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014
Page 31: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

~QNil>ISI UMl!JM PEN€~PrAI~N, BERMAS~LAHAN DAN TrANTrANGAN

3.1 KONDISI UMUM PENCAPAIAN

3.1.1 PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

Diperkirakan pada akhirtahun 20141ebih dari separuh penduduk Indonesia akan

tinggal di perkotaan sebagai akibat laju urbanisasi yang mencapai 4,4% per tahun

dan secara terus menerus telah melahirkan dynamic phenomenon of urbanization.

Proses ini berakibat pada semakin besarnya suatu kawasan perkotaan, baik dalam

hal jumlah penduduk maupun besaran wilayah atau tapak ekologis. Di sisi lain

seiring dengan otonomi daerah (kota) yang semakin menguat membawa dampak

pula pada "egoisme kedaerahan" yang semakin tinggi dan disertai kekuatan­

kekuatan pasar (swasta) yang terus memperlihatkan dominasinya sehingga

membawa dampak pada kecenderungan perkembangan dan pola penyebaran

permukiman yang semakin sulit diantisipasi . Dengan laju pertumbuhan yang

mencapai 1,37 persen per tahun maka telah terjadi peningkatan luas kawasan

permukiman kumuh dari 54.000 ha pada tahun 2004 menjadi 57.800 ha pada

RE A A A G

Page 32: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

akhir tahun 2009. Dalam rangka peningkatan kualitas lingkungan

permukiman, berbagai upaya telah dilakukan diantaranya melalui

program Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project

(NUSSP) yang sampai dengan saat telah mencapai 802 kelurahan

dengan target Renstra 2005-2009 841 kelurahan; sedangkan

untuk peningkatan kualitas lingkungan permukiman lainnya juga

telah dibangun rumah susun sederhana sewa sebanyak 18.848

unit dari target Renstra 2005-2009 sebanyak 30.000 unit.

Penanganan kawasan tertinggal, pengembangan desa

potensial melalui agropolitan, dan perencanaan pengembangan

kawasan permukiman baik skala kawasan maupun perkotaan

belum mencapai sasaran yang diharapkan. Agropolitan merupakan

pendekatan pembangunan kawasan berbasis agribisnis melalui

pengembangan sektor/komoditas unggulan pertanian/perikanan,

dengan tujuan untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai

pusat pertumbuhan ekonomi lokal berbasis agribisnis sehingga

dapat menjadi lokomotif penggerak perekonomian lokal di

kawasan tersebut dan daerah belakangnya. Perkembangan

kawasan Agropolitan sampai dengan tahun 2008 telah mencapai

193 kawasan, yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Target

pencapaian pembangunan perdesaan potensial melalui agropolitan

pada tahun 2005-2009 adalah 347 kawasan, namun hingga saat ini

baru tercapai pada 331 kawasan. Dari total kawasan agropolitan,

sebanyak 41 kawasan berada di Pulau Jawa dan sisanya tersebar

di luar Pulau Jawa. Provinsi yang memiliki kawasan agropolitan

terbanyak adalah Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah sebanyak

11 kawasan. Sementara itu pembangunan kawasan terpilih pusat

Page 33: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

pengembangan desa bertujuan untuk merangsang pertumbuhan usaha-usaha

ekonomi perdesaan melalui penyediaan berbagai fasilitas permukiman, berupa

fasilitas air bersih, persampahan, dan sanitasi di desa-desa yang berpotensi untuk

berkembang. Sampai dengan saat ini jumlah kawasan yang telah difasilitasi sebanyak

660 kawasan, hal ini telah melebihi target Renstra 2005-2009 yang hanya berjumlah

584 kawasan, sedangkan dukungan infrastruktur perde.saan hingga saat ini sudah

mencapai 22.647 desa dari 29.274 desa target Renstra 2005-2009.

Selain peningkatan kualitas lingkungan permukiman tersebut diatas, hal lain yang

telah dilaksanakan untuk mendukung pengembangan kawasan permukiman khususnya

bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) adalah dengan memfasilitasi dukungan

kawasan perumahan bagi PNS/TNI-Polri/Pekerja sebanyak 600.278 unit dari target

Renstra 2005-2009 sebanyak 567.569 unit. Sementara itu penyediaan infrastruktur

permukiman bagi kawasan terpencil/ pulau kecil dan terluar telah difasilitasi sebanyak

29 Kab/Kota dari target Renstra 2005-2009 sebanyak 11 Kab/ Kota, sedangkan

penyediaan infrastruktur permukiman untuk kawasan perbatasan sebanyak 181

kawasan dari target Renstra 2005-2009 sebanyak 92 kawasan.

Tingkat pemenuhan kebutuhan rumah masih rendah. Diperkirakan sampai dengan

tahun 2020, rata-rata setiap tahun terdapat 1,15 juta unit rumah yang perlu difasilitasi.

Saat ini pembangunan/ pengembangan rumah baru mencapai 600.000 unit per tahun .

Jumlah kekurangan rumah (backlog) mengalami peningkatan dari 4,3 juta unit pada

tahun 2000 menjadi 5,8 juta unit pada tahun 2004 dan 7,4 juta unit pada akhir tahun

2009. Kondisi tersebut diperkirakan akan terus berakumulasi di masa yang akan datang

akibat adanya pertumbuhan rumah tangga baru rata-rata sebesar 820.000 unit rumah

per tahun. Pemerintah telah melakukan berbagai fasilitasi penyediaan perumahan

dan permukiman bagi masyarakat berpendapatan rendah melalui penyediaan subsidi

kredit pemilikan rumah sederhana sehat (KPR-RSH), pengembangan kredit mikro

perumahan, pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa), fasilitasi

3--3 .

Page 34: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

pembangunan rumah susun sederhana milik (rusunami)

melalui peran serta swasta, fasilitasi pembangunan baru

dan peningkatan kualitas perumahan swadaya.

Berdasar kualitas fisik bangunan, pada tahun

2007 rumah tangga yang menempati rumah berlantai

bukan tanah telah mencapai 86,29 persen; beratap

bukan daun sebanyak 98,8 persen; dan berdinding

permanen sebesar 87,6 persen. Selain itu, berdasar

kondisi bangunan tempat tinggal, rumah tangga yang

menempati rumah dengan kondisi baik mencapai 45,94

persen, kondisi sedang 43,94 persen, kondisi rusak 9,25

persen, dan kondisi rusak berat 0,87 persen. Sementara

itu berdasarkan data SUSENAS tahun 2007 masih

terdapat 5,9 juta keluarga yang belum memiliki rumah.

Jumlah rumah saat ini hanya 51 juta unit. Dari jumlah

tersebut hanya 17 juta rumah tergolong layak huni dan

34 juta masih tergolong tidak layak huni yang terbagi

sebanyak 40% di perdesaan dan 60% di perkotaan.

Berdasar status penguasaan tempat tinggal, pada

tahun 2007 terdapat 78,22 persen rumah tangga

yang menempati rumah milik sendiri, sisanya 21,78

persen menempati rumah bukan milik sendiri seperti

kontrak, sewa dan rumah orang tua. Proporsi rumah

tangga yang menempati rumah bukan milik sendiri di

perkotaan mencapai 32,98 persen jauh lebih tinggi

dibandingkan dengan di perdesaan yang sebesar 13,28

Page 35: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

persen. Semakin terbatasnya lahan dan harga rumah di perkotaan menyebabkan

masyarakat cenderung untuk menempati rumah sewa/kontrak. Proporsi rumah

tangga yang menempati rumah milik sendiri di perkotaan mengalami penurunan

sebesar 2,71 persen dibandingkan kondisi pada tahun 2004 yang sebesar 80,93

persen. Penurunan ini terkait erat dengan peningkatan harga rumah dan penurunan

daya beli masyarakat.

Tingginya laju pertumbuhan penduduk di perkotaan, keterbatasan lahan untuk

pembangunan perumahan dan permukiman serta meningkatnya harga lahan

semakin mempersulit akses masyarakat untuk menempati hunian yang layak dan

terjangkau di perkotaan. Masyarakat berpenghasilan rendah cenderung menempati

lahan yang bukan miliknya (ilegal) atau menempati hunian di pinggiran kota yang

jauh dari lokasi pekerjaan. Masih tingginya biaya pengurusan serta keterbatasan

informasi terhadap prosedur sertifikasi dan rencana tata ruang mengakibatkan

sebagian masyarakat menempati rumah tanpa memiliki bukti legalitas pemanfaatan

lahan dan bangunan serta tidak sesuai dengan rencana tata ruang . Ditinj au dari

aspek kepastian jaminan bermukim, rumah tangga yang menempati rumah milik

sendiri dan telah didukung oleh bukti hukum tanah berupa sertifikat dari Badan

Pertanahan Nasional (BPN), girik, maupun akta jual beli mengalami peningkatan

dari 74,49 persen pada tahun 2004 menjadi 77,94 persen pada tahun 2007.

Penyerahan kewenangan pembangunan peru mahan yang menjadi urusan wajib

pemerintah daerah belum disertai dengan peningkatan kapasitas kelembagaan dan

kualitas sumber daya manusia serta perangkat organisasi penyelenggara dalam

memenuhi standar pelayanan minimal di bidang pembangunan perumahan. Selain

itu, koordinasi antarlembaga masih belum berjalan dengan baik, salah satunya

ditunjukkan dengan belum efektifnya fungsi Badan Koordinasi Pembangunan dan

Pengembangan Perumahan dan Permukiman Nasional (BKP4N).

Page 36: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

3.1.2 PENATAAN BANGUNAN DAN UNGKUNGAN

Penanganan bangunan gedung dan lingkungan telah diupayakan dengan

peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah melalui kegiatan

sosialisasi/diseminasi peraturan bidang bangunan gedung dan lingkungan

sebanyak 5 (lima) kali di setiap provinsi dengan target 495 kabupaten/kota;

pelatihan tenaga pendata harga dan keselamatan bangunan sebanyak 3.744

orang di 495 kabupaten/kota; pendataan dan pembinaan kelembagaan terkait

bangunan gedung di 495 kabupaten/kota pada 33 provinsi; pendataan kinerja

pemerintah daerah di 43 kabupaten/kota pada 8 (delapan) provinsi ; serta

pendataan Peraturan Daerah (Perda) terkait bangunan gedung di 495 kabupaten/

kota pada 33 provinsi. Kondisi saat ini juga mencatat telah tersusunnya perda

tentang bangunan gedung di 15 kabupaten/ kota dan 1 provinsi (Bali) dari

fasilitasi terhadap 221 kabupaten/ kota. Selain itu, telah disusun Rencana Tata

Bangunan dan Lingkungan (RTBL) di 203 kawasan pada 148 kabupaten/ kota;

Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan mencapai 41.988 kelurahan, hal ini

telah melebihi target Renstra 2005-2009 sebanyak 40.648 kelurahan; Rencana

Induk Sistem Proteksi kebakaran (RISPK) di 59 kabupaten/ kota; sistem ruang

terbuka hijau telah ditangani di 150 kawasan di 33 kabupaten/kota; revitalisasi

kawasan/bangunan bersejarah dan tradisional telah ditangani pada 297 kawasan

di 137 kabupaten/kota; dan peningkatan kualitas permukiman kumuh nelayan

di 748 kawasan atau melebihi target Renstra 2005-2009 yang menetapkan 733

kawasan.

Selain itu, dalam kurun waktu lima tahun (2005-2009) sejumlah peraturan

mengenai bangunan gedung dan penataan lingkungan telah berhasil

diselesaikan, diantaranya Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 yang

merupakan peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002

Page 37: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Tentang Bangunan Gedung. Disamping itu telah diterbitkan pula berbagai

NSPK untuk Bangunan Gedung yang meliputi (1) Peraturan Menteri Pekerjaan

Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan

Gedung; (2) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006

tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas Pada Bangunan Gedung dan

Lingkungan; (3) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007

tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan; (4) Peraturan

Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Izin

Mendirikan Bangunan Gedung; (5) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor

25/PRT/M/2007 tentang Pedoman Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung;

dan (5) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26/PRT/ M/ 2007 tentang

Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung .

Page 38: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

-

3.1.3 PENYEHATAN LINGKUNGAN

PERMUKIMAN

Proporsi penduduk terhadap sanitasi yang layak

secara nasional sampai dengan tahun 2009 mencapai

51,02% atau melayani sekitar 120 juta jiwa. Sementara

itu target Millenium Development Goals (MDGs) tahun

2015 sebesar 62)7% untuk dapat melayani 154

juta jiwa. Saat ini proporsi penduduk rumah tangga

perkotaan yang sudah memiliki akses terhadap

sanitasi yang layak sebesar 69,55% atau 84 j uta j iwa

dari target MDGs 78)0% dengan jumlah penduduk

terlayani 115 juta jiwa pada tahun 2015. Sedangkan

proporsi penduduk rumah tangga di perdesaan yang

sudah memiliki akses terhadap sanitasi yang layak

sebesar 34% pada tahun 2009 atau melayani 36 juta

jiwa sementara itu target MDGs tahun 2015 sebesar

55,54% untuk melayani 39 juta j iwa .

Namun pencapaian tersebut masih sebatas pada

akses ke jamban dan toilet saja, belum pada akses

fas il itas sanitasi yang berkualitas dengan kri teria

fas ilitas tersebut masih berfungsi dengan baik,

digunakan sesuai dengan peruntukannya, dan sesuai

dengan standar kesehatan maupun standar teknis

yang telah ditetapkan . Tercatat dari data tahun 2007,

banyaknya rumah tangga yang menggunakan tangki

septik (praktek pembuangan tinja aman) sebesar

Page 39: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

49,13%, yaitu 71,06% di perkotaan dan 32,47% di perdesaan. Sedangkan sisanya

50,86% rumah tangga melakukan praktek pembuangan tinja tidak aman (di

kolam/sawah, sungai/danau/laut, lubang tanah, pantai/kebun) dengan prosentase

di perkotaan 28,93% dan di perdesaan mencapai 67,54%. Perilaku praktik buang

air besar sembarangan (BABS) tersebut menunjukkan rendahnya kesadaran

pelaku terhadap pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Rendahnya

kesadaran pelaku akan pengelolaan air limbah yang layak dan rendahnya utilisasi

Instalasi Pengolahan Air Limbah (!PAL) dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja

(IPLT) merupakan penyebab utama terjadinya pencemaran air permukaan.

Proporsi rumah tangga yang terlayani dengan sistem air limbah terpusat

skala kota telah mencapai 1 persen dan prosentase sistem pelayanan air limbah

berbasis masyarakat telah dilakukan di 409 lokasi. Selama periode 2004 hingga

2009 pembangunan sistem air limbah terpusat skala kota telah dilakukan di Kota

Denpasar melalui pendanaan yang bersumber dari pinjaman luar negeri . Selain

itu, sistem pengolahan air limbah terpusat (Instalasi Pengolahan Air Limbah/

IPAL) komunal telah dibangun di 217 kota/ kabupaten. Proporsi rumah tangga

yang terlayani dengan sistem pengolahan setempat dan sistem terpusat skala

komunal adalah sebesar 69,3 persen (daerah perkotaan sebanyak 81,8 persen dan

perdesaan sebanyak 60 persen). Tingginya angka cakupan tersebut diantaranya

merupakan hasil dari kegiatan penyediaan prasarana dan sarana air limbah berbasis

masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah bersama dengan lembaga swadaya

masyarakat. Kepedulian Pemerintah pada pengelolaan air limbah sekarang berada

pada titik tertinggi sejak beberapa tahun terakhir. Namun demikian, peningkatan

alokasi pendanaan masih belum mampu untuk membiayai total kebutuhan yang

ada. Di sisi lain, skema-skema pembiayaan yang bersumber dari non-pemerintah

masih belum dikembangkan, termasuk kerja sama dengan swasta, baik dalam

bentuk investasi swasta maupun dana Corporate Social Responsibility (CSR).

Page 40: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

' '

3..-10

Institusi pengelola air limbah di daerah saat ini masih belum menerapkan prinsip

manajemen yang baik, antara lain pada Perusahaan Daerah ditunjukkan dengan belum

adanya manajemen aset dan penyusunan business plan yang absah, serta kurangnya

dukungan sumber daya manusia yang berkualitas pada non-Perusda yang mengelola

air limbah. Selain itu, masih rendahnya kesediaan membayar (willingness to pay) dari

masyarakat untuk pelayanan air limbah domestik dan subsidi pemerintah yang tidak

dapat diandalkan menjadikan pengelola tidak dapat menutup biaya pelayanannya

secara penuh (full-cost recovery).

Saat ini payung kebijakan yang mendukung pengelolaan air limbah hanya berupa

salah satu pasal dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

yaitu pasal 21 ayat (2), yang menyatakan bahwa perlindungan dan pelestarian sumber

air salah satunya dilakukan melalui pengaturan sarana dan prasarana sanitasi. Hampir

seluruh kota di Indonesia tidak mempunyai pemetaan terhadap kebutuhan infrastruktur

dan layanan air limbah serta tidak tersedianya rencana rinci terhadap pemenuhan

kebutuhan tersebut. Hal ini mengakibatkan tidak adanya prioritas serta pentahapan

yang jelas mengenai pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana air limbah.

Dari sisi perencanaan, tengah dikembangkan penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK)

agar pemerintah daerah memiliki dasar bagi pembangunan sanitasi bagi daerahnya

masing-masing.

Meningkatnya intensitas curah hujan dalam interval waktu yang semakin pendek

yang disebabkan perubahan iklim akibat efek pemanasan global (global warming)

dan semakin berkurangnya bidang resapan menjadi faktor penyebab semakin

tingginya debit limpasan hujan yang harus ditampung oleh saluran drainase. Belum

optimalnya fungsi drainase sebagai pematus air hujan yang mengakibatkan timbulnya

genangan, merupakan permasalahan utama yang dihadapi dalam pembangunan

drainase. Kelangkaan lokasi untuk pembuangan sampah serta rendahnya kesadaran

Page 41: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya menjadikan saluran drainase

sebagai tempat pembuangan sampah. Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional

(SUSENAS) tahun 2007 sebanyak 11,34% rumah tangga masih membuang sampah ke

kali/selokan yang menyebabkan mampatnya saluran drainase sehingga menurunkan

fungsi saluran drainase yang berimplikasi pada peningkatan luasan kawasan tergenang.

Di sisi lain banyak dijumpai pula bahwa fungsi sa luran drainase tidak tegas apakah untuk

mengalirkan kelebihan air permukaan atau juga berfungsi sebagai saluran air limbah.

Pembuangan air limbah domestik dan air lim bah industri rumah tangga ke dalam saluran

drainase menyebabkan peningkatan debit air pada saluran drainase.

Perencanaan sistem pengelolaan drainase belum didasari dengan adanya suatu

rencana induk pengelolaan sistem drainase yang absah. Selain itu, perencanaan sistem

drainase saat ini juga belum mengintegrasikan antara sistem drainase primer, sekunder,

dan tersier. Sementara itu, ketidakjelasan pengelola sistem drainase, menyebabkan

pengabaian kondisi saluran drainase dan minimnya alokasi dana yang dianggarkan

untuk operasi dan pemeliharaan sistem. Terbatasnya anggaran pemerintah baik untuk

investasi, operasi dan pemeliharaan sistem drainase menjadikan pengelolaan drainase

belum berjalan secara optimal.

Pada sektor persampahan, pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir

(TPA) masih rendah. Rata-rata volume sampah diperkirakan mencapai 74 juta ton/

tahun. Namun dari total timbulan sampah tersebut, proporsi sampah terangkut hanya

mencapai 20,63 persen. Belum adanya rencana induk pengelolaan sampah menjadikan

belum tersedianya profil dan rencana penanganan sampah di tingkat kabupaten/kota.

Ketiadaan rencana induk juga mengakibatkan tidak bersinerginya sistem pengelolaan

sampah yang dilakukan oleh pemerintah dengan sistem pengelolaan sampah yang

dilakukan oleh masyarakat, sehingga penanganan sampah belum terintegrasi utuh

mulai penanganan dari sumber hingga ke TPA.

Page 42: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Sementara upaya meningkatkan kinerja TPA yang berwawasan lingkungan di kota

metro/besar sampai saat ini belum menunjukkan hasil yang menggembirakan. Banyak

TPA yang tidak didesain sebagai sanitary landflfl atau mengalami perubahan sistem dari

sanitary landflfl dan/atau controlled landflfl menjadi open dumping. Sementara jumlah

Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang menerapkan sanitary landflfl mencapai 10 TPA;

dan yang menerapkan controlled landflfl sebanyak 55 TPA, sehingga secara umum

belum dikelola menggunakan pendekatan yang ramah lingkungan. Namun demikian

telah dibangun TPA berbasis Clean Development Mechanism di 2 (dua) lokasi dan

sedang dalam tahap persiapan di 11 lokasi. Dari sisi regulasi, pada tahun 2008 telah

diberlakukan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

yang mewajibkan seluruh TPA dikelola secara sanitary /andflf/sehingga diharapkan akan

terjadi peningkatan kualitas layanan pengelolaan sampah. Akan tetapi, implementasi

Undang-Undang tersebut masih terkendala karena belum tersedianya peraturan­

peraturan pendukungnya. Hal ini terlihat dari jumlah TPA di seluruh Indonesia yang

mencapai 378 buah dengan luas 1,886.99 Ha, sebanyak 80,6% masih menerapkan

metode open dumping, 15,5% menggunakan metode controlled landflfl dan hanya

2,8% yang menerapkan metode sanitary landflfl.

Hingga saat ini penanganan sampah masih terfokus pada penanganan timbulan

sampah, dan belum pada pengurangan volume sampah dari sumbernya. Upaya untuk

mengurangi kuantitas sampah sebesar 20% pada periode 2004-2009 juga masih

belum menunjukkan hasil yang signifikan. Demikian juga halnya dengan infrastruktur

pengelolaan persampahan yang ada ternyata tidak sebanding dengan kenaikan

timbunan sampah yang meningkat 2-4% per tahun, diperburuk dengan semakin

sulitnya mendapatkan lahan untuk dimanfaatkan sebagai TPA. Sedangkan di sisi

yang lain percontohan program 3R (Reduce, Reuse, Recycle) saat ini masih terbatas

di 80 kawasan. Rendahnya kesadaran masyarakat dan pemerintah daerah dalam

menerapkan prinsip 3R menyebabkan pengurangan volume timbulan sampah kurang

Page 43: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

signifikan. Selain itu, upaya pengurangan timbulan sampah melalui pemanfaatan

teknologi pengolahan sampah belum dikembangkan.

Institusi pengelola sampah di daerah saat ini masih belum berfungsi secara

profesional, antara lain ditunjukkan dengan belum adanya manajemen aset dan

penyusunan business plan yang absah pada Perusahaan Daerah, sedangkan

permasalahan yang muncul pada dinas pengelola sampah bahkan lebih menyeluruh baik

berupa alokasi dana yang minim, manajemen yang kurang profesional dan minimnya

kualitas sumber daya manusia. Hingga saat ini, sumber pendanaan bagi pengelolaan

sampah masih bertumpu pada anggaran pemerintah akibat belum dikembangkannya

alternatif sumber pendanaan lainnya, seperti dana masyarakat, kerjasama swasta, baik

investasi swasta maupun dana CSR. Secara keseluruhan sampai saat ini prosentase

sistem pengelolaan persampahan telah mencapai 54%, masih di bawah target RPJMN

(75% pada 2009) dan MDGs (70% pada 2015).

3.1.4 PENGEMBANGAN AIR MINUM

Cakupan pelayanan air minum perpipaan secara nasional sampai dengan tahun

2009 sebesar 25,61%, sedangkan capaian pelayanan non-perpipaan terlindungi sebesar

22,02%, sementara itu total akses aman pelayanan air minum secara nasional mencapai

47,63%1 atau dapat melayani 59 juta jiwa. Untuk capaian cakupan pelayanan air minum

perpipaan kota pada tahun 2009 sebesar 35.03% atau telah dapat melayani 44 juta jiwa

dari target MDGs 47,38% tahun 2015, sementara itu capaian pelayanan non-perpipaan

terlindungi sebesar 14,76%, sedangkan total akses aman pelayanan air minum perpipaan

kota sebesar 49,79%2• Sedangkan capaian pelayanan air minum perpipaan desa sebesar

14,29% atau telah dapat melayani 15 juta jiwa pada tahun 2009 dari target MDGs sebesar

19,76% tahun 2015, sementara itu capaian pelayanan non-perpipaan terlindungi sebesar

31,36%, sedangkan total akses aman pelayanan air minum perdesaan sebesar 45,65%3.

I. Sumbcr: Data BPS 200'J 2. Surnbcr: Data BPS 2009 3. Sumber: Data BPS 2009

Page 44: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Akses air minum perpipaan mengalami stagnasi selama

kurun waktu 1994-2006, hanya bertambah sekitar 2,18

persen. Pada tahun 2006 yang memiliki akses terhadap sistem

perpipaan (PDAM) telah mencapai 18,38 persen dan akses

terhadap sistem non-perpipaan terlindungi sebesar 43,57

persen. Pada tahun 2007 pelayanan air minum perkotaan

baru mencapai 45% dan perdesaan 10%, sehingga cakupan

pelayanan air minum perpipaan nasional menjadi sebesar 20%.

Di tahun 2009 cakupan pelayanan air minum di perkotaan

meningkat menjadi 47,23% (44,5 juta jiwa) dari 41% di tahun

2004 (34,36 juta jiwa) sementara di perdesaan telah meningkat

dari 8% di tahun 2004 (melayani 10,09 juta jiwa), menjadi

11,55% di tahun 2009 (15,2 juta jiwa). Disisi lain, menurut

laporan regional terakhir mengenai status pencapaian MDGs

untuk kawasan perdesaan, akses masyarakat terhadap sistem

pelayanan air bersih non-perpipaan meningkat dari 38,2%

( 1994), menjadi 43,4% (2000) dan 57,2% (2006).

Selain itu, penyediaan air minum berbasis masyarakat

yang berpedoman pada Kebijakan Nasional Pembangunan

Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat

saat ini telah berkembang dengan pesat. Kegiatan penyediaan

air minum berbasis masyarakat telah dilaksanakan di hampir

seluruh wilayah Indonesia dengan menggunakan pendanaan

yang bersumber dari anggaran pemerintah maupun pihak lain,

seperti lembaga donor; lembaga swadaya masyarakat (LSM),

swasta (melalui kegiatan Corporate Social Responsibility) dan

masyarakat. Namun dalam implementasinya masih menemui

Page 45: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

kendala yakni ketiadaan peraturan yang mengatur pola kerjasama pemerintah dan

masyarakat. Faktor lainnya adalah kualitas sumber daya manusia pada lembaga

pengelolanya juga masih rendah. Demikian pula halnya keterlibatan swasta hingga

tahun 2009 masih tergolong rendah, khususnya pada penyediaan prasarana air

minum di wilayah perdesaan dan pinggiran kota. Skema kerjasama pemerintah

dengan swasta (KPS) hingga saat ini belum banyak dilaksanakan oleh pemda maupun

PDAM. Rendahnya kinerja keuangan PDAM juga menyebabkan PDAM mengalami

kesulitan dalam mendapatkan sumber pendanaan dari pihak lain, seperti lembaga

donor maupun pihak perbankan. Sementara sumber pendanaan dari pihak swasta

seperti dana Corporate Social Responsibility (CSR) masih belum menjadi sumber yang

signifikan sehingga pendanaan air minum masih bertumpu pada anggaran Pemerintah.

Pada periode 2005-2009 telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 16

Tahun 2005 tentang Sistem Penyediaan Air Minum sebagai turunan dari Undang­

Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Dalam pelaksanaannya telah

dirumuskan Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

Berbasis Masyarakat, termasuk diantaranya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum

Nomor 20/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan

Sistem Penyediaan Air Minum (KSNP-SPAM), sehingga sistem penyediaan air minum

yang efektif dan berkesinambungan telah memiliki rujukan strategis yang jelas.

Dalam sektor ini upaya pembinaan terhadap PDAM belum memperlihatkan hasil yang

signifikan. seperti tergambar dari 340 PDAM, sekitar 70% kondisinya masih tidak sehat.

Ini berarti hanya 79 PDAM yang sehat, sehingga pada tahun 2008, utang non pokok

PDAM yang dinyatakan sakit yang mencapai Rp. 3,3 triliun terpaksa dihapuskan .

Demikian halnya dengan utang PDAM yang dikategorikan sehat juga dihapus melalui

skema debt to swap investment yang mencapai Rp. 1,1 triliun. Dengan demikian,

jumlah keseluruhan hutang yang dihapus mencapai Rp. 4,4 triliun .

Page 46: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Salah satu penyebabnya adalah sebagian besar PDAM

masih menerapkan tarif dasar di bawah biaya produksi air

minum. Disamping juga kapasitas sumber daya manusia dan

pendanaan yang belum memadai, belum diterapkannya prinsip

fulkost recovery dan manajemen aset sebagai prasyarat

manajemen yang baik, serta belum disusunnya business plan

yang absah. Sementara kinerja pengelola air minum dengan

target penurunan angka kebocoran secara nasional baru

pada kisaran 6-7% sehingga masih diperlukan upaya keras

untuk mencapai angka 20% yang ditargetkan sebagai angka

kebocoran secara nasional oleh RPJMN 2005-2009. Secara total

saat ini belum mampu terpenuhi, termasuk kualitas air minum

PDAM masih belum memenuhi standar yang ditetapkan oleh

Menteri Kesehatan. Tidak terolahnya limbah domestik dan non­

domestik menjadi penyebab utama menurunnya kualitas air

baku air minum. Sementara itu, pemanfaatan air yang belum

efisien dan masih minimnya pengelolaan air baku pada wilayah

hulu dan/atau daerah resapan menjadi penyebab semakin

berkurangnya kuantitas air baku air minum. Penyusunan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang kurang bersinergi

dengan konsep pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS)

mengakibatkan pemanfaatan ruang cenderung mengabaikan

keberlanjutan ketersediaan air baku bagi daerah hilir. Selain itu,

ekstraksi air tanah secara berlebihan oleh rumah tangga dan

industri turut mempengaruhi kuantitas dan kualitas air baku.

Penerapan teknologi untuk pemanfaatan sumber air alternatif

juga belum dijadikan sebagai suatu upaya alternatif dalam

menjaga kuantitas dan kualitas air baku.

Page 47: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Tabel 3.1 :

Kondisi Pencapaian Pembangunan Infrastruktur Permukiman 2005 - 2009

,_~~---- .·:.--~--~ :-- <.._..~-p "T ~ .-·-:;-~;~;f -~"'rr --~ . '~'." J ~ ,,,... ~'!~~

-- -~ -4 ___I._~L)l:: ~/<~~ .!. ~·r·~_ ~'·:--~~ .. ~~~~~

a. Skala kws

1. Pengembangan Kws 347 89 56 48 78 60 331 95.39%

kws Agropolilan

2. Pengembangan Kws 584 119 161 157 225 47 709 121.40%

Prasarana Sarana

Perdesaan (OPP/

KTP20)

b. Skala lingkungan

Dukungan lnfrastruktur Des a 29,274 12.834 1.840 2.289 2.060 3,624 22,647 77:36%

Perdesaan

162 :£ IPMiliiiilc.iltltl KUIIIItU l!ermuklman kWi Kumuh dan Ne~n

a. Penanggutangan Kelurahan 40.648 4 .680 7.277 8.991 10,001 11 ,039 41 ,988 103.30%

Kemiskinan

di Perkotaan

(P2KP-PNPM)

b. Penataan dan Kelurahan 841 94 348 410

I 328 164 802 95.36%

Perbaikan Lingkungan Ha 2.436 493.97 2.212.58 2,690.48 1.537.99 637.54 6,833.02 280.50%

Permukiman (NUSSP) Jiwa 465.335 28,355 350.240 376,237 332,330 61.529 783,123 168.29%

c. Pembangunan Rumah Unit 30.000 2.084 2.200 4,592 4,433 5.539 18,848 62.83%

Susun Sederhana Sewa

(Rusunawa)

i d. Penataan Bangunan Kelurahan 763 143 155 124 144 255 821 107.60% I

dan lingkungan (PBL)

!

Page 48: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

HasiiPelakunun No Program Utama/

Prlorltas Unit Target Review Renatra

I--1:-A_200_ 5_--r-_l:_A_2006 __ -,-_1:_A_200--7-r--1:-A-2008----r--1:-A-2006---IT~ % Pencapelan

3 ::::= ...... :":··-"·· ... :~;T .. :.·=~· Perumahan

PNSITN1-Poln/PekerJa

Penyedtaan lnfrastruktur I Permuktman

1 kws TerpenctVPulau Kawasan

11 I 92

KecllfTerluar

2 kws Perbatasan

Prop1ns1

Kawasan

41

20

10

Fasilitasi Pengembangan lnfrastruktur Permuklman Ko~

PS Air Mrnum Ude1 T 39,879 r 5 518

4

Jrwa I 26.800.000 3.228 071

b Pengelolaan Atr Ltmbah Kab/Kota

- Penduduk terlayant Jrwa/KK

c Pengelolaan Kab/Ko1a

Persampahan

- Penduduk tertayant

d Dramase Ha

e Penataan dan Revttal- Kawasan

tsast kws Perkotaan

388

1 000,000

480

7,282

266

46

221 .067

100

1.704.181

1,240

29

108.123

62

28

47

5.597

3.336,160

84

615.894

109

2.415.323

2.611

60

156.400

53

28

44

10.202

2.309.920

81

277,261

82

2.608.432

832

63

124.610

47

29

36

- -;-

6.071

1,702.130

92

324.328

94

4,750,239

75

30

140,050

44

6.320

4.324.690

106

281 .311

133

7,543,756

2.678

42

600,278

204

29

181

33,707

14 ,900,972

409

1,719,861

518

19,021 ,9 31

7,436

224

105.76'1.

263.64'/o

196.74'1.

-

55.60'/o

105.41 %

171 .99%

107.92'1.

102.12'/o

84.21 '/.

Page 49: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

27 .000 15 000

b Rehab1htas1 dan Un11 (APBN) 24 .800 237 655

Rekonstruksl · )

124.500 950.620

Un1t

I non APB N)

6 480

25.920 i

6 Pemblnaan Teknls Ban!J.!!nan Gedung, Penataan Bangunan dan Lingkungan

Pendam-

p1ngan

Pedoman

Keterangan :

304 31 33

176 71 27

7 .500 17.515 40,015

375 868 I 613,523

1.503.472 2,454,092

5 243 9 910 21 ,633

20.972 39 640 86.532

102 66 128 360

55 52 209

*) dilaksanakan oleh Pemda DIY dan Jateng dengan dana APBN sebesar Rp 5,4 triliun (sebanyak 613,523 unit)

Berdasarkan Tabel 3.1 di atas dapat disimpulkan bahwa beberapa Program

Utama/Prioritas yang tidak mencapai target, yaitu: (i) Program Utama Pembangunan

Infrastruktur Permukiman Perdesaan dengan Kegiatan Pengembangan Kawasan

Agropolitan dan Dukungan Infrastruktur Perdesaan; (ii) Program Utama Peningkatan

Kualitas Permukiman Kawasan Kumuh dan Nelayan dengan Keg iatan Pembangunan

Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa); (iii) Program Utama Fasilitasi

Pengembangan Infrastruktur Permukiman Kota dengan Kegiatan Prasarana dan

Sarana Air Minum serta Penataan dan Revitalisasi Kawasan Perkotaan.

Untuk Kegiatan Pengembangan Kawasan Agropolitan dari target sejumlah

347 kawasan, hanya tercapai 331 kawasan pada tahun 2009, sedangkan Kegiatan

145.51 %

148.20%

2473.88%

1971.16%

118.42%

11 8.75%

Page 50: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

3--20

Dukungan Infrastruktur Perdesaan hanya tercapai 22.647 desa pada tahun 2009

dari target 29.274 desa.

Kegiatan Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) dari

target 30.000 unit hanya tercapai 18.848 unit. Kegiatan Prasarana dan Sarana

Air Minum hanya tercapai 33.707 L/detik (14.900.972 jiwa) dari target 39.879 L/

detik (26.800.000 jiwa). Sedangkan Kegiatan Penataan dan Revitalisasi Kawasan

Perkotaan dari target 266 kawasan hanya tercapai 224 kawasan.

Adapun kendala umum yang dihadapi dalam pencapaian target karena

terbatasnya alokasi dana yang diberikan, kurangnya komitmen pemerintah daerah

untuk memenuhi Dana Daerah Untuk Pembangunan Bersama (DDUPB) yang

dibutuhkan, kurang siapnya ketersediaan lahan serta kurang siapnya pemerintah

daerah untuk memenuhi kriteria kesiapan proyek (readiness criteria) yang telah

ditetapkan .

Page 51: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

3.2 PERMASALAHAN UMUM

Permasalahan dan kondisi pembangunan prasarana dan sarana bidang Cipta

Karya terdiri dari permasalahan umum serta permasalahan spesifik untuk setiap

sektor bidang Cipta Karya (air minum, sanitasi, pengembangan permukiman,

penataan bangunan dan lingkungan).

Adapun permasalahan umum dalam pembangunan prasarana dan sarana

bidang Cipta Karya yang utama terdiri dari :

a. Tingkat urbanisasi yang relatif tinggi dan belum disertai oleh tingkat

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur yang diakibatkan

oleh pertumbuhan urbanisasi tersebut maupun oleh "backlog" yang sudah

ada sebelumnya.

b. Adanya disparitas regional secara ekonomi, dan hal ini sangat terkait

dengan tidak meratanya ketersediaan infrastruktur dan layanan bidang

Cipta-Karya.

c. Demikian pula, ketersediaan infrastruktur dan layanan ke-Cipta-Karya­

an belum merata ke semua golongan masyarakat (umumnya, golongan

masyarakat berpenghasilan rendah belum mendapat layanan yang setara

dengan layanan bagi golongan masyarakat berpenghasilan menengah

dan atas).

d. Degradasi lingkungan perkotaan pada umumnya, dan belum berperannya

secara maksimal pembangunan bidang ke-Cipta-Karya-an dalam turut

menciptakan kota-kota yang asri dan lestari (berkelanjutan).

e. Wajah fisik perkotaan yang semakin "semrawut" akibat belum maksimalnya

perencanaan dan penerapan tata-bangunan dan lingkungan kawasan

perkotaan.

3-- 21

Page 52: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

3--22

f. Keterbatasan kapasitas daerah dalam penyelenggaraan infrastruktur ke­

Cipta-Karya-an padahal bidang ini sudah menjadi salah satu urusan wajib

dari pemerintah daerah.

3.3 PERMASALAHAN PER SEKTOR

a. Pengembangan Permukiman.

i. Masih luasnya kawasan kumuh.

ii. Masih terbatasnya Prasarana Sarana Dasar pada Daerah Tertinggal,

Pulau Kecil, Daerah Terpencil, dan Kawasan Perbatasan.

iii. Belum berkembangnya Kawasan Perdesaan Potensial.

b. Penataan Bangunan dan Lingkungan.

i. Penataan Lingkungan Permukiman.

• Masih kurang diperhatikannya kebutuhan sarana sistem proteksi

kebakaran.

• Belum siapnya landasan hukum dan landasan operasional berupa

RTBL untuk lebih melibatkan pemerintah daerah dan swasta dalam

penyiapan infrastrukturguna pengembangan lingkungan permukiman.

• Menurunnya fungsi kawasan dan terjadi degradasi kawasan kegiatan

ekonomi utama kota, kawasan tradisional bersejarah serta heritage.

• Masih rendahnya dukungan pemda dalam pembangunan lingkungan

permukiman yang diindikasikan dengan masih kecilnya alokasi

anggaran daerah untuk peningkatan kualitas lingkungan dalam

rangka pemenuhan Standar Pelayanan Minimal .

ii. Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara.

• Masih adanya kelembagaan bangunan gedung yang belum berfungsi

Page 53: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

efektif dan efisien dalam pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah

Negara.

• Masih kurangnya perda bangunan gedung untuk kota metro, besar,

sedang, kecil di seluruh Indonesia.

• Meningkatnya kebutuhan NSPM terutama yang berkaitan dengan

pengelolaan dan penyelenggaraan bangunan gedung (keselamatan,

kesehatan, kenyamanan dan kemudahan).

iii. Penyelenggaraan Sistem Terpadu Ruang Terbuka Hijau.

Masih kurang diperhatikannya kebutuhan sarana lingkungan hijau/

terbuka, sarana olah raga.

iv. Kapasitas Kelembagaan Daerah.

• Masih terbatasnya kesadaran aparatur dan SDM pelaksana

dalam pembinaan penyelenggaraan bangunan gedung termasuk

pengawasan.

• Masih adanya tuntutan reformasi peraturan perundang-undangan

dan peningkatan pelaksanaan otonomi dan desentralisasi.

• Masih perlunya peningkatan dan pemantapan kelembagaan bangunan

gedung di daerah dalam fasilitasi penyediaan perangkat pengaturan .

c. Penyehatan Lingkungan Permukiman.

i. Sektor Air Limbah .

• Belum optimalnya penanganan air limbah.

• Tercemarnya badan air khususnya air baku oleh limbah.

• Belum optimalnya manajemen air limbah.

Belum optimalnya perencanaan.

belum memadainya penyelenggaraan air limbah.

Page 54: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

3-- 24

ii. Sektor Drainase.

• Kapasitas sistem drainase tidak sesuai dengan kondisi saat ini.

• Belum memadainya penyelenggaraan sistem drainase.

iii. Sektor Persampahan.

• Makin tingginya timbulan sampah Uumlah penduduk makin tinggi,

jumlah sampah per kapita meningkat).

• Belum optimalnya manajemen persampahan.

belum optimalnya sistem perencanaan (rencana sampai dengan

monitoring dan evaluasi).

belum memadainya pengelolaan layanan persampahan

(kapasitas, pendanaan dan aset manajemen).

belum memadainya penanganan sampah.

d. Pengembangan Air Minum.

i. Kelembagaan dan peraturan perundangan.

• Masih rendahnya kapasitas SDM maupun kelembagaan penyelenggara

air minum di daerah.

• Mindset penyelenggaraan, tugas, dan kewenangan dalam pelayanan

air minum masih harus dirubah.

• Lemahnya fungsi lembaga/dinas di daerah terkait penyelenggaraan

SPAM sehingga peran pembinaan pengembangan SPAM menjadi

sangat lemah.

• Prinsip pengusahaan belum sepenuhnya diterapkan oleh

penyelenggara SPAM (PDAM), termasuk rekruitmen SDM belum

terpadu dengan program pengembangan SDM Penyelenggara SPAM.

• Pemekaran wilayah di beberapa kabupaten/kota mendorong

pemekaran badan pengelola SPAM di daerah.

Page 55: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

ii. Terbatasnya pendanaan.

• Penyelenggaraan SPAM mengalami kesulitan dalam masalah

pendanaan untuk pengembangan, maupun operasional dan

pemeliharaan yang diantaranya disebabkan oleh masih rendahnya

tarif dan masih tingginya beban utang.

• Investasi untuk pengembangan SPAM selama ini lebih tergantung dari

pinjaman luar negeri daripada mengembangkan alternatif pendanaan

dalam negeri .

• Komitmen dan prioritas pendanaan dari pemerintah daerah dalam

pengembangan SPAM masih rendah.

iii. Menurunnya kuantitas air baku .

• Kapasitas daya dukung air baku di berbagai lokasi semakin terbatas

akibat pengelolaan daerah tangkapan air yang kurang baik.

• Kualitas sumber air baku semakin menurun akibat meningkatnya

aktivitas dan kegiatan masyarakat dan industri tidak disertai dengan

perl indungan terhadap lingkungan.

• Adanya peraturan perijinan penggunaan air baku di beberapa daerah

yang tidak selaras dengan peraturan yang lebih tinggi sehingga

pemanfaatan air baku yang lintas wilayah seringkali menimbulkan

konflik.

• Belum mantapnya alokasi penggunaan air baku sehingga menimbulkan

konflik kepentingan di tingkat pengguna.

iv. Masih rendahnya cakupan dan kualitas pelayanan .

• Tingkat kehilangan air pada sistem perpipaan berkisar antara 10%-

50% dengan kehilangan rata-rata sekitar 37% pada tahun 2004 dan

tekanan air pada jaringan distribusi umumnya masih rendah .

Page 56: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

• Pelayanan air minum melalui perpipaan masih terbatas untuk

masyarakat menengah ke atas di perkotaan, sementara pelayanan air

minum untuk masyarakat miskin selain belum memadai, juga harus

membayar lebih mahal.

v. Masih rendahnya partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam

penyelenggaraan air minum.

e. Pengembangan Kelembagaan.

i. Belum optimalnya perencanaan pengembangan sumber daya manusia.

ii. Belum memadainya struktur organisasi yang responsif terhadap tantangan

pembangunan bidang Cipta Karya.

iii. Belum tersusunnya tata laksana organisasi yang sesuai dengan prinsip

good governance untuk meningkatkan daya saing kota/kabupaten.

iv. Belum efektifnya pengembangan tim koordinasi pembangunan kota/

kabupaten/provinsi dalam pengembangan prasarana bidang Cipta Karya.

Page 57: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

3.4 TANTANGAN

Berdasarkan permasalahan dan kondisi yang ada, maka tantangan dalam

pembangunan infrastruktur permukiman adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan keterpaduan pembangunan prasaranan dan sarana bidang

permukiman (Cipta Karya).

b. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap aspek kesehatan .

c. Memperluas akses pelayanan prasarana dan sarana bidang permukiman (Cipta

Karya) .

d. Meningkatkan keterlibatan dunia usaha (swasta) dan masyarakat dalam

pendanaan pembangunan prasarana dan sarana bidang permukiman (Cipta

Karya).

Page 58: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014
Page 59: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

BAB4 VISI, MISI DAN TUJUAN PENGEMBANGAN

INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

4.1 VISI DAN MISI

Berdasarkan mandat dari perangkat peraturan dan undang-undang terhadap tugas

dan fungsi Direktorat Jenderal Cipta Karya, maka visi Direktorat Jenderal Cipta

Karya adalah "Terwujudnya permukiman perkotaan dan perdesaan yang layak,

produktif, berdaya saing dan berkelanjutan". Adapun makna dari visi tersebut

adalah:

Layak, yaitu: permukiman perkotaan dan perdesaan yang mempunyai

persyaratan kecukupan prasarana dan sarana permukiman sesuai dengan

Standar Pelayanan Minimal sebagai tempat bermukim warga perkotaan dan

perdesaan.

Produktif, yaitu: permukiman perkotaan dan perdesaan yang dapat

menghidupkan kegiatan perekonomian di lingkungan permukiman.

Page 60: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Berdaya saing, yaitu: permukiman perkotaan dan perdesaan yang dapat

menonjolkan kualitas lingkungan permukimannya dengan baik dan mampu

bersaing sebagai lingkungan permukiman yang menarik untuk warganya.

Berkelanjutan, yaitu: permukiman perkotaan dan perdesaan yang asri,

nyaman dan a man sebagai tempat bermukim warganya untuk jangka panjang.

Untuk mencapai visi tersebut, maka Misi Direktorat Jenderal Cipta Karya tahun

2010- 2014 adalah:

1. Meningkatkan pembangunan infrastruktur permukiman di perkotaan dan

perdesaan untuk mewujudkan permukiman yang layak, berkeadilan sosial,

sejahtera, berbudaya, produktif, berdaya saing dan berkelanjutan dalam

rangka pengembangan wilayah.

Page 61: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

2. Mewujudkan kemandirian daerah melalui peningkatan kapasitas pemerintah

daerah, masyarakat dan dunia usaha dalam penyelenggaraan pembangunan

infrastruktur permukiman termasuk pengembangan sistem pembiayaan

dan pola investasinya.

3. Melaksanakan pembinaan dalam penataan kawasan serta pengelolaan

bangunan gedung dan rumah negara yang memenuhi standar keandalan

bangunan gedung.

4. Menyediakan infrastruktur permukiman bagi kawasan kumuh/nelayan,

daerah perbatasan, kawasan terpencil, pulau-pulau kecil terluar dan daerah

tertinggal termasuk penyediaan air minum dan sanitasi bagi masyarakat

miskin.

5. Mewujudkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif dan SDM

yang profesional dengan menerapkan prinsip good governance.

4.2 TUJUAN

Sebagai penjabaran atas visi Kementerian Pekerjaan Umum, maka tujuan yang

akan dicapai oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam periode lima tahun ke

de pan meliputi:

1. Meningkatkan kualitas perencanaan, pengembangan, dan pengendalian

permukiman demi perwujudan pembangunan yang berkelanjutan (termasuk

adaptasi dan mitigasi perubahan iklim).

2. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman dan cakupan pelayanan

(infrastruktur) bidang permukiman (Cipta Karya) untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

Page 62: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

3. Meningkatkan pembangunan kawasan strategis, wilayah tertinggal dan

penanganan kawasan rawan bencana untuk mengurangi kesenjangan antar

wi layah .

4.3 SASARAN

Adapun sasaran berdasarkan 3 (tiga) tujuan Direktorat Jenderal Cipta Karya

yang akan dicapai beserta indikator kinerja outcome-nya meliput i:

Tujuan 1 : Meningkatkan kualitas perencanaan, pengembangan, dan

pengendalian permukiman demi perwujudan pembangunan

yang berkelanjutan (termasuk adaptasi dan mitigasi

perubahan iklim).

Sa saran

1. Penyusunan NSPK bidang pengembangan permukiman.

Indikator kinerja outcome:

a) Tersusunnya NSPK nasional bidang pengembangan permukiman sebanyak

5 produk.

b) Terselenggaranya pendampingan penyusunan NSPK daerah bidang

pengembangan permukiman di 205 kab/kota.

2. Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan

(SPPIP) di daerah.

Indikator kinerja outcome:

Tersusunnya Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan

(SPPIP) di daerah di 207 kab/kota.

3. Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

di perkotaan dan perdesaan.

Page 63: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Indikator kinerja outcome:

Tersusunnya Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

Perkotaan dan Perdesaan di Kab/Kota yang setara dengan 500 kawasan di 207

Kab/Kota.

4. Pendampingan Penyusunan Rencana Tindak Penanganan Kawasan Kumuh di

perkotaan.

Indikator kinerja outcome:

Tersusunnya rencana tindak penanganan kawasan kumuh perkotaan di Kab/

Kota di 207 kawasan.

5. Pembinaan kelembagaan (organisasi dan SDM) serta peningkatan peran

masyarakat dalam penyelenggaraan pengembangan permukiman.

Indikator kinerja outcome:

Meningkatnya kemampuan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan

pengembangan permukiman sebanyak 60 produk.

6. Penyusunan NSPK bidang penataan bangunan dan lingkungan.

Indikator kinerja outcome:

Termanfaatkannya produk pengaturan bidang Penataan Bangunan dan

Lingkungan (PBL) sebanyak 37 Paket.

7. Pendampingan penyusunan NSPK bidang penataan bangunan dan lingkungan

oleh Pemda.

Indikator kinerja outcome:

a) Termanfaatkannya NSPK bidang PBL oleh kab/kota di 226 Kab/Kota.

b) Termanfaatkannya RTBL sebagai basis perencanaan pada kab/kota di 193

Kab/Kota.

c) Tersusunnya Rencana Induk Sistim Proteksi Kebakaran (RISPK) di 125

Kab/Kota pada 155 kawasan.

Page 64: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

d) Tersusunnya Rencana Tindak Sistem Ruang Terbuka Hijau (RTH) di 213 Kab/

Kota.

e) Tersusunnya Rencana Tindak Pengembangan Kawasan Permukiman

Tradisional dan Bersejarah sebanyak 160 kawasan.

8. Pembinaan Kelembagaan Penataan Bangunan dan Lingkungan (Sosialisasi dan

Diklat).

Indikator kinerja outcome:

Meningkatnya kualitas kabupaten/kota dalam penyelenggaraan bangunan gedung

di 33 provinsi.

9. Penyusunan NSPK dalam pengembangan pengelolaan sanitasi lingkungan.

Indikator kinerja outcome:

a) Termanfaatkannya produk pengaturan, NSPK pengelolaan air limbah, oleh

Pemda di 25 Kab/ Kota.

b) Termanfaatkannya produk pengaturan, NSPK pengelolaan drainase, oleh

Pemda di 20 Kab/ Kota .

10. Pendampingan penyusunan SSK yang berkaitan dengan pengelolaan sanitasi

lingkungan oleh Pemda.

Indikator kinerja outcome:

a) Termanfaatkannya hasil Bantek, Bintek dan pendampingan oleh Pusat kepada

Pemda untuk pengelolaan air limbah di 226 Kab/Kota.

b) Termanfaatkannya hasil Bantek, Bimtek dan pendampingan oleh Pusat

kepada Pemda untuk pengelolaan drainase di 50 Kab/ Kota.

11. Pembinaan Kelembagaan (organisasi, SDM, peran masyarakat) dalam rangka

meningkatkan kemampuan pengelolaan sanitasi lingkungan.

Indikator kinerja outcome:

a) Meningkatnya kompetensi pengelola sanitasi lingkungan sebanyak 50 paket.

Page 65: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

b) Meningkatnya kinerja pelayanan air limbah di 226 Kab/Kota.

c) Meningkatnya kinerja pelayanan drainase di 50 Kab/Kota.

12. Penyusunan NSPK dalam pengembangan pengelolaan persampahan.

Indikator kinerja outcome:

Termanfaatkannya produk pengaturan, NSPK, oleh Pemda di 30 Kabupaten/

Kota .

13. Pendampingan penyusunan SSK yang berkaitan dengan pengelolaan

persampahan.

Indikator kinerja outcome:

Termanfaatkannya hasil Bantek, Bimtek dan pendampingan oleh pusat kepada

Pemda untuk pengelolaan persampahan di 150 Kab/Kota.

14. Pembinaan Kelembagaan (organisasi, SDM, peran masyarakat) dalam rangka

meningkatkan kemampuan pengelolaan persampahan.

Indikator kinerja outcome:

a) Meningkatnya kompetensi pengelola persampahan sebanyak 15 paket.

b) Meningkatnya keterlibatan masyarakat dan swasta dalam pengelolaan

persampahan di 150 kegiatan.

c) Meningkatnya kinerja pelayanan persampahan di 15 Kab/Kota.

15. Pengembangan NSPK bidang pengembangan SPAM.

Indikator kinerja outcome:

a) Tersusunnya NSPK Air Minum sebanyak 22 buah .

b) Tersedianya NSPK air minum dalam Peraturan Daerah kabupaten/kota

sebanyak 100 Kab/Kota.

16. Pendampingan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum kabupaten/kota.

Indikator kinerja outcome:

Tersedianya Rencana Induk SPAM kabupaten/kota di 200 Kab/Kota.

Page 66: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

17. Peningkatan kapasitas kelembagaan termasuk Sumber Daya Manusia dalam

pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).

Indikator kinerja outcome:

a) Adanya dukungan penuh stakeholder di Kab/Kota dalam pengembangan

SPAM di 100 Kab/Kota.

b) Meningkatnya PDAM yang sehat sebanyak 185 PDAM .

c) Termanfaatkannya pengelola air minum non-PDAM yang mendapatkan

manfaat pembinaan sebanyak 225 non-PDAM.

d) Meningkatnya kinerja pelayanan air minum di 299 Kabupaten/Kota .

18. Pembinaan dan pendampingan dalam rangka pembiayaan.

Indikator kinerja outcome:

a) Tersedianya pra studi kelayakan KPS di 23 PDAM Kota .

b) Terfasilitasinya PDAM yang melakukan investasi dari pinjaman Bank di

107 PDAM.

c) Tersedianya alternatif pembiayaan untuk pengembangan SPAM sebanyak

9 laporan.

19. Adaptasi perubahan iklim.

Indikator kinerja outcome:

a) Terlaksananya kampanye hemat air dan perlindungan sumber air baku air

minum di perdesaan dan perkotaan di 32 provinsi .

b) Ketersediaan air baku air minum alternatif di 8 lokasi.

20. Pelayanan manajemen Bidang Permukiman.

Indikator kinerja outcome:

a) Terselenggaranya pelaksanaan administrasi penggajian dan perkantoran

sebanyak 9.500 pegawai .

b) Terselenggaranya administrasi dan pengelolaan pegawai sebanyak 65 paket.

Page 67: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

c) Meningkatnya kemampuan dan kehandalan SDM dalam pengelolaan

administrasi keuangan dan akuntansi sebanyak 40 paket.

d) Terselenggaranya pembinaan hukum dan tersedianya perangkat penataan

hukum sebanyak 45 paket.

e) Terselenggaranya pembinaan serta penyediaan prasarana dan sarana

perlengkapan sebanyak 45 paket.

f) Terselenggaranya pembinaan dan pelaksanaan habitat sebanyak 5 paket.

g) Tersedianya sarana dan prasarana kantor yang baik dan layak sebanyak

25 paket.

21. Penyusunan kebijakan, program dan anggaran, kerjasama luar negeri dan pola

investasi, data informasi serta evaluasi kinerja infrastruktur bidang permukiman.

Indikator kinerja outcome:

a) Tersusunnya kebijakan dan strategi bidang permukiman sebanyak 30 paket.

b) Tersusunnya program dan anggaran bidang permukiman sebanyak 35 paket.

c) Tersusunnya kerjasama luar negeri dan investasi bidang permukiman

sebanyak 40 paket.

d) Tersusunnya evaluasi dan kinerja bidang permukiman sebanyak 45 paket.

e) Tersusunnya data dan informasi bidang permukiman sebanyak 35 paket.

Tujuan 2 : Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman dan

cakupan pelayanan infrastruktur bidang Cipta Karya untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sasaran

1. Penataan kawasan permukiman kumuh di perkotaan.

Indikator kinerja outcome:

a) Berkurangnya kawasan-kawasan kumuh di perkotaan setara 414 Ha

sebanyak 207 kawasan.

Page 68: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

b) Tersedianya hunian vertikal di kawasan-kawasan kumuh berat di perkotaan

sebanyak 26.700 unit.

2. Pembangunan infrastruktur kawasan-kawasan permukiman baru.

Indikator kinerja outcome:

Terwujudnya kawasan-kawasan permukiman bagi Masyarakat Berpenghasilan

Rendah (MBR) sebanyak 240 kawasan.

3. Penataan tertib pembangunan dan keselamatan bangunan dan lingkungan.

Indikator kinerja outcome:

a) Terpeliharanya gedung negara yang bersejarah di 65 Kab/Kota.

b) Meningkatnya jumlah Kab/Kota yang mendapat manfaat pengembangan

sarana dan prasarana pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran

sebanyak 111 Kab/Kota.

c) Meningkatnya jumlah bangunan gedung yang memenuhi persyaratan

kelengkapan aksesibilitas pada bangunan gedung di 128 Kab/Kota.

4. Penataan bangunan pada kawasan strategis, tradisional, bersejarah, dan

ruang terbuka hijau.

Indikator kinerja outcome:

a) Meningkatnya jumlah kawasan yang meningkat kualitasnya seluas yang

setara dengan 7.380 Ha sebanyak 152 kawasan.

b) Meningkatnya kualitas ruang terbuka hijau pada lingkungan permukiman

yang setara dengan 369 Ha sebanyak 207 kawasan.

c) Meningkatnya kualitas lingkungan permukiman tradisional dan bersejarah

yang setara dengan 442 Ha sebanyak 160 kawasan.

5. Pengembangan Pusat Informasi Pengembangan Permukiman dan Bangunan

(PIP2B) yang memenuhi standar bangunan gedung.

Indikator kinerja outcome:

Page 69: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Termanfaatkannya PIP2B untuk melayani masyarakat sebanyak 33 provinsi .

6. Pemberdayaan masyarakat mandiri dan sejahtera.

Indikator kinerja outcome:

Termanfaatkannya kelurahan/ desa dalam pendampingan pemberdayaan

masyarakat PNPM-P2KP sebanyak 21.984 kelurahan/desa .

7. Peningkatan pelayanan infrastruktur air limbah .

Indikator kinerja outcome:

a) Terlayaninya kawasan untuk infrastruktur air limbah dengan sistem off­

site di 11 kawasan.

b) Terlayaninya kawasan untuk infrastruktur air limbah dengan sistem on­

site sebanyak 210 kawasan.

8. Peningkatan pelayanan infrastruktur drainase.

Indikator kinerja outcome:

Berkurangnya jumlah genangan seluas 4.600 ha, di 50 kawasan.

9. Peningkatan pelayanan infrastruktur persampahan .

Indikator kinerja outcome:

Terlayaninya kawasan untuk infrastruktur persampahan sebanyak 210

kawasan.

10. Peningkatan pelayanan air minum terhadap Masyarakat Berpenghasilan

Rendah (MBR) Perkotaan.

Indikator kinerja outcome:

a) Terfasilitasinya kawasan yang terlayani air minum perpipaan di perkotaan

577 kawasan.

b) Terfasilitasinya kapasitas produksi air minum terpasang 820 lbukota

Kecamatan (IKK) (8.200 liter/ detik).

4-11

Page 70: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

11. Peningkatan pelayanan air minum terhadap MBR Perdesaan.

Indikator kinerja outcome:

a) Terfasilitasinya desa yang terlayani air minum perpipaan di perdesaan

4.650 desa.

b) Terfasilitasinya kawasan dalam kapasitas produksi air minum terpasang di

100 kawasan (960 liter/detik) untuk kawasan pemekaran, pulau terluar,

perbatasan, terpencil , KAPET.

c) Terfasilitasinya kawasan dalam kapasitas produksi air minum terpasang di

53 kawasan (310 liter/detik) untuk pelabuhan perikanan.

Tuj uan 3 : Meningkatkan pembangunan kawasan strategis, wilayah

tertinggal dan penanganan kawasan rawan bencana untuk

mengurangi kesenjangan antar wilayah.

Sa saran

1. Penanganan kawasan permukiman di kawasan rawan bencana (Sumatera

Barat, dll).

Indikator kinerja outcome:

Tertanganinya kawasan-kawasan permukiman pasca bencana (Sumatera

Barat, dll) sebanyak 15 kawasan.

2. Pengembangan kawasan-kawasan potensial di perdesaan.

Indikator kinerja outcome:

a) Tertanganinya kawasan-kawasan pusat pertumbuhan di perdesaan

termasuk agropolitan setara dengan 600 Ha sebanyak 205 kawasan.

b) Terbangunnya infrastuktur sosial ekonomi wilayah di 185 kawasan.

3. Penataan kawasan di daerah tertinggal, perbatasan, dan pulau-pulau kecil

terluar.

Indikator kinerja outcome:

Page 71: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

a) Meningkatnya kualitas lingkungan hunian untuk masyarakat yang tinggal

di P. Kecil, Desa Tertinggal dan terpencil di 8.803 Desa.

b) Meningkatnya kualitas lingkungan hunian untuk masyarakat yang tinggal

di kawasan perbatasan dan pulau kecil terluar yang setara dengan 500 Ha

sebanyak 102 kawasan.

4. Penyediaan Prasarana dan sarana air minum, air limbah, persampahan dan

drainase pada Lokasi Pasca Bencana/Konflik Sosial.

Indikator kinerja outcome:

a) Tersedianya Penyediaan Prasarana dan sarana Persampahan dan Drainase

pada Lokasi Pasca Bencana/ Konflik Sosial sebanyak 31 paket.

b) Tersedianya Penyediaan Prasarana Air Minum dan Air Limbah pada Lokasi

Pasca Bencana/Konflik Sosial sebanyak 65 paket.

c) Terpenuhinya Cadangan Mendesak Bidang Perkim pada Lokasi Pasca

Bencana/ Konflik Sosial sebanyak 33 paket.

Page 72: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

fi!~~r; "' ~ ·

·4--14 '

4.4 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Indikator Kinerja Utama (IKU) yang menggambarkan hasil-hasil utama dari unit-unit

kerja Eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya meliputi:

1. Jumlah Kabupaten/Kota yang menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi

bantek permukiman, bangunan gedung dan lingkungan, pengelolaan air limbah

dan drainase, pengelolaan persampahan dan air minum.

2. Jumlah Kebijakan, Program dan Anggaran, Kerjasama Luar Negeri, Data

Informasi Serta Evaluasi Kinerja Infrastruktur Bidang Permukiman.

3. Jumlah kawasan yang tertangani infrastruktur permukiman, terlayani penataan

bangunan gedung dan lingkungannya mendapat akses prasarana dan sarana air

limbah, tertangani pelayanan drainasenya, tertangani sistem persampahannya,

serta mendapatkan pelayanan air minumnya.

4. Jumlah penyelenggara air minum yang mampu meningkatkan kinerja

pelayanannya.

Page 73: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

BABS ARAHAN KEBIJ~KAN DAN STRATrEGil

5.1 KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN PERKOTAAN

Sesuai dengan peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 494/ PRT/M/2005

tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Perkotaan (KSNP-Kota) mempunyai kebijakan

dan strategi yaitu:

Kebijakan 1: Pemantapan peran dan fungsi kota dalam pembangunan nasional.

Strategi:

• Penyiapan prasarana dan sarana perkotaan nasional.

• Kota sebagai simpul pelayanan dalam wilayah .

• Pengembangan kota-kota berfungsi nasional/internasional.

• Pengembangan kota-kota khusus - berkembang cepat dan

kawasan tertinggal.

• Panduan bagi daerah untuk pembangunan perkotaan yang

berkelanjutan.

Kebijakan 2: Pengembangan permukiman yang layak huni, sejahtera, berbudaya,

dan berkeadilan sosial.

Page 74: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Strategi:

• Prasarana dan sarana serta pelayanan dasar yang memadai dan

berkeadilan.

• Perumahan dan permukiman yang layak huni dan terjangkau.

• Pengembangan pendanaan dan penyediaan tanah bagi

pembangunan permukiman secara partisipatif.

• Pengembangan ekonomi yang berdaya saing global.

• Penciptaan iklim kehidupan sosial budaya yang sa ling menghargai,

mendukung, serta mengapresiasi budaya dan warisannya .

Kebijakan 3: Peningkatan kapasitas manajemen pembangunan perkotaan.

Strategi:

• Peningkatan kapasitas SDM & kelembagaan pusat/daerah dalam

pengelolaan pembangunan perkotaan.

• Peningkatan kapasitas pembiayaan pemerintah daerah.

• Peningkatan pola dan mekanisme pelibatan stakeholders dalam

pembangunan perkotaan.

• Sistem informasi perkotaan secara nasional dan daerah.

Page 75: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

5.2 KEBIJAKAN DAN STRATEGI SEKTOR

5.2.1 KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM

PENYEDIAAN AIR MINUM

Sesuai dengan peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2006

tentang Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

(KSNP-SPAM) yaitu:

Kebijakan 1: Peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan air minum.

Strategi:

• Mengembangkan SPAM dalam rangka pemenuhan kebutuhan

pelayanan minimal untuk memperluas jangkauan pelayanan

air minum terutama untuk masyarakat berpenghasilan rendah

yang dilakukan secara bertahap di setiap propinsi .

• Mengembangkan aset manajemen SPAM dalam rangka

meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan.

• Meningkatkan dan memperluas akses air yang aman melalui

non perpipaan terlindungi bagi masyarakat berpenghasilan

rendah .

• Mengembangkan penyediaan air minum yang terpadu dengan

sistem sanitasi.

• Mengembangkan pelayanan air minum dengan kualitas yang

sesuai dengan standar baku mutu .

• Mengembangkan sistem informasi dan pendataan dalam

rangka monitoring dan evaluasi kinerja pelayanan air minum.

Page 76: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

h. ~:/?l'ffJ{'t!Kf~~--:·;~·~~--

,;;-~f§ .. 4 " . . :·

Kebijakan 2: Pengembangan pendanaan untuk penyelenggaraan SPAM dari

berbagai sumber secara optimal.

Strategi :

• Mengembangkan sumber alternatif pembiayaan melalui

penciptaan sistem pembiayaan dan pola investasi.

• Meningkatkan peran dunia usaha/swasta dan atau masyarakat

(koperasi) dalam pembiayaan sarana air minum.

• Meningkatkan kemampuan finansial PDAM.

Kebijakan 3: Pengembangan kelembagaan, peraturan dan perundang-undangan.

Strategi:

• Memperkuat peran dan fungsi dinas/instansi di tingkat kabupaten/

kota dalam pengembangan SPAM.

• Menerapkan prinsip-prinsip Good Governance dan Good

Corporate Governance terutama untuk penyelenggara/operator

SPAM.

• Melengkapi produk-produk peraturan perundangan dalam

penyelenggaraan SPAM.

Kebijakan 4: Peningkatan penyediaan air baku secara berkelanjutan.

Strategi :

• Konservasi wilayah sungai dan perlindungan sumber air baku.

• Peningkatan dan penjaminan kuantitas dan kualitas air baku

terutama bagi kota metro dan besar.

• Menyediakan air baku bagi daerah-daerah rawan air.

• Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya

air melalui pendekatan berbasis wilayah sungai .

Page 77: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Kebijakan 5: Peningkatan peran dan kemitraan dunia usaha, swasta dan masyarakat.

Strategi:

• Meningkatkan pemberdayaan masyarakat khususnya bagi

masyarakat berpenghasilan rendah.

• Menciptakan iklim investasi dengan pola insentif dan kepastian

hukum.

5.2.2 KEBIJAKAN DAN STRATEGI NSIONAL PENGEMBANGAN

SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

Sesuai dengan peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PRT/ M/2006

tentang Kebijakan dan Strategi Nsional Pengembangan Sistem Pengelolaan

Persampahan (KSNP-SPP) yaitu:

Kebijakan 1: Pengurangan t imbulan sampah semaksimal mung kin dimulai dari

sumbernya.

Strategi :

• Meningkatkan pemahaman masyarakat akan 3R.

• Mengembangkan dan menerapkan sistem insentif dan disinsentif

dalam pelaksanaan 3R.

• Mendorong koordinasi lintassektor (perindustrian dan perdagangan).

Kebijakan 2: Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha/swasta sebagai

mitra pengelolaan.

Strategi:

• Meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan persampahan

sejak dini melalui pendidikan di sekolah.

Page 78: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

• Menyebarluaskan pemahaman tentang pengelolaan persampahan

kepada masyarakat umum.

• Membina masyarakat khususnya kaum perempuan dalam

pengelolaan persampahan.

• Mendorong peningkatan pengelolaan berbasis masyarakat.

• Mengembangkan sistem insentif dan iklim yang kondusif bagi

dunia usaha/swasta.

Kebijakan 3: Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas sistem pengelolaan.

Strategi:

• Optimalisasi prasarana dan sarana persampahan Kota/Kabupaten.

• Meningkatkan cakupan pelayanan secara terencana dan

berkeadilan.

• Meningkatkan kapasitas sarana persampahan sesuai sasaran

pelayanan .

• Melaksanakan rehabilitasi TPA yang mencemari lingkungan.

• Mengembangkan TPA ke arah Sanitary Landfill (SLF)/ Controlled

Landfill (CLF).

• Meningkatkan TPA regional.

• Melaksanakan Litbang dan aplikasi teknologi penanganan

sampah tepat guna dan berwawasan lingkungan.

Kebijakan 4: Pengembangan kelembagaan, peraturan dan perundangan.

Strategi :

• Meningkatkan status dan kapasitas institusi pengelola.

• Meningkatkan kinerja institusi pengelola.

• Memisahkan fungsi/ unit regulator dan operator.

Page 79: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

• Meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar stakeholder.

• Meningkatkan kualitas SDM bidang persampahan.

• Mendorong pengelolaan kolektif atas prasarana dan sarana regional.

• Meningkatkan kelengkapan produk hukum/NPSM pengelolaan

persampahan.

• Mendorong implementasijpenerapan hukum bidang persampahan.

Kebijakan 5: Pengembangan alternatif sumber pembiayaan.

Strategi:

• Menyamakan persepsi para pengambil keputusan dalam

pengelolaan persampahan dan kebutuhan anggaran.

• Mendorong peningkatan pemulihan biaya persampahan.

5.2.3 KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN

SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH PERMUKIMAN

Sesuai dengan peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16/PRT/M/2008

tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air

Limbah Permukiman (KSNP-SPALP) yaitu:

Kebijakan 1: Peningkatan akses prasarana dan sarana air lim bah baik sistem on

site maupun off site di perkotaan dan perdesaan untuk perbaikan

kesehatan masyarakat

Strategi:

• Meningkatkan akses masyarakat terhadap prasarana dan sarana

air limbah sistem setempat (on-site) di perkotaan dan perdesaan

melalui sistem komunal.

Page 80: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

• Meningkatkan akses masyarakat terhadap prasarana dan sarana

air limbah sistem terpusat (off-site) di kawasan perkotaan

Metropolitan dan Besar.

Kebijakan 2: Peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha/swasta dalam

penyelenggaraan pengembangan sistem pengelolaan air limbah

permukiman.

Strategi:

• Merubah perilaku dan meningkatkan pemahaman masyarakat

terhadap pentingnya pengelolaan air limbah permukiman.

• Mendorong pa rtisi pasi d u nia usa ha/ swasta da Ia m penyelengga raa n

pengembangan dan pengelolaan air limbah permukiman.

Kebijakan 3: Pengembangan perangkat peraturan perundangan penyelenggaraan

pengelolaan air limbah permukiman.

Strategi:

• Menyusun perangkat peraturan perundangan yang mendukung

penyelenggaraan pengelolaan air limbah permukiman.

• Menyebarluaskan informasi peraturan perundangan terkait

penyelenggaraan pengelolaan air limbah permukiman.

• Menerapkan peraturan perundangan.

Kebijakan 4: Penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas personil

pengelolaan air limbah permukiman.

Strategi:

• Memfasilitasi pembentukan dan perkuatan kelembagaan

pengelola air limbah permukiman di tingkat masyarakat.

Page 81: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

• Mendorong pembentukan dan perkuatan institusi pengelola air

limbah permukiman di daerah.

• Meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar lembaga .

• Mendorong peningkatan kemauan politik (political wi ll) para

pemangku kepentingan untuk memberikan prioritas yang lebih

tinggi terhadap pengelolaan air limbah permukiman.

Kebijakan 5: Peningkatan dan pengembangan alternatif sumber pendanaan

pembangunan prasarana dan sarana air limbah permukiman.

Strategi:

• Mendorong berbagai alternatif sumber pembiayaan untuk

penyelenggaraan air limbah permukiman.

• Pembiayaan bersama pemerintah pusat dan daerah dalam

mengembangkan sistem air limbah perkotaan dengan proporsi

pembagian yang disepakati bersama.

'

Page 82: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

5.3 KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBIAYAAN

Kebijakan dan strategi penyelenggaraan kegiatan Direktorat Jenderal Cipta

Karya diarahkan dengan memperhatikan tugas, fungsi dan tanggung jawab Di­

rektorat Jenderal Cipta Karya yang meliputi kegiatan utama berupa Pengaturan,

Pembinaan, dan Pengawasan (Turbinwas), dan kegiatan pembangunan (Bang).

Khusus untuk Direktorat Jenderal Cipta Karya,

hampir semua tugas pembangunan sudah dis­

erahkan kepada pemerintah daerah, baik pemer­

intah Provinsi maupun Kabupaten/ Kota, oleh

karena itu peran pemerintah pusat, dalam hal ini

Ditjen. Cipta Karya lebih terfokus kepada tugas

pengaturan, pembinaan dan pengawasan (Tur­

binwas). Tugas pengaturan dilakukan melalui

penyusunan kebijakan dan strategi, penyusunan

Norma, Standa~ Pedoman dan Kriteria (NSPK),

sdan penyusunan Standar Pelayanan Minimal

(SPM) serta tugas-tugas lain yang bersifat peny­

usunan perangkat peraturan. Sedangkan tugas

pembinaan dilakukan dalam bentuk pemberian

bimbingan dan bantuan teknis, supervisi serta

konsultasi. Untuk Tugas pengawasan, peran pe­

merintah pusat dilakukan dalam bentuk moni­

toring dan evaluasi. Keseluruhan tugas penga­

turan, pembinaan dan pengawasan ini didanai

oleh dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara

(APBN).

Page 83: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Dalam penyelenggaran tugas pembangunan pola penyelenggaraan terdiri

dari kegiatan pembangunan yag bersifat pulih biaya (cost recovery) serta kegiatan

pembangunan yang bersifat tidak pulih biaya (non cost recovery) . Untuk kegiatan

pulih biaya tidak memerlukan bantuan dana pemerintah pusat (APBN) dan dilakukan

dengan pengusahaan dan mandiri oleh swasta dan masyarakat. Untuk kegiatan yang

bersifat tidak pulih biaya, maka diperlukan peran pemerintah pusat dan daerah, di­

mana peran pemerintah pusat hanya sebagai stimulan.

Selain pola penyelenggaraan kegiatan pembangunan yag bersifat cost recovery

serta non cost recovery Ditjen. Cipta Karya juga menyelenggarakan pembangunan

dengan pendekatan pola pemberdayaan khususnya kegiatan yang mendorong peran

serta masyarakat dalam pembangunan lingkungannya.

Untuk tugas pembangunan ini juga ada melalui Dana Alokasi Khusus (DAK)

berupa bantuan khusus yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah

daerah sesuai dengan kewenangannya dengan kriteria-kriteria teknis tertentu. Selain

itu terdapat pola Hibah, yaitu bantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada

pemerintah daerah untuk melaksanakan kegiatan strategis nasional yang mendesak.

Kebijakan pembiayaan diarahkan untuk mengoptimalkan sumber-sumber dana

bagi dukungan pembinaan dan pengembangan permukiman, yaitu sumber dana nasi­

anal (APBN), sumber dana lokal (APBD provinsi, kabupaten, kota), serta sumber dana

intenasional (bantuan luar negeri berupa hibah/grant maupun pinjaman/loan) dari

lembaga multilateral (World Bank, Asian Development Bank, dll) serta lembaga donor

bilateral. Selain itu kebijakan pembiayaan diarahkan untuk dapat memanfaatkan sum­

ber dana non-pemerintah, yaitu sumber dana swasta dan sumber dana masyarakat.

Khususnya sumber dana swasta ditempuh dengan mengupayakan pola public private

partnership untuk pembiayaan proyek-proyek bidang Cipta Karya, beberapa kegiatan

yang sedang ditawarkan untuk pola kerjasama dengan swasta adalah sebagai berikut:

l ll

Page 84: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Tabel5.2 :

Rencana Proyek KPS Air Minum Tahun 2010 - 2016

Kota Bekasi Konsesi 300 33.6 89.6 67.2 33.6 224.0 Pra FS

2 Kota Surakarta BOT 300 47.2 20.2 67.4 ljin Study Pra FS

PRIORITAS

3 Kota dan Kab. BOT 420 99.4 42.6 142.0 Pra FS

Cirebon

4 Kab. Bekasi Konsesi 450 44.7 119.1 89.3 44.7 297.8 Review isi Pra FS

5 Kota Bandar Konsesi 500 77.6 207.0 155.3 77.6 517.6 Review Pra Fs

Lampung

6 DKI Jakarta, BOT 5000 567.0 945.0 378.0 1890.0 Pra FS

Bekasi, Karawang

SPAM Umbulan BOT/Konsesi 4,000 540.0 900.0 360.0 1800.0 Pra FS

8 Kab. Bandung dan Bandung Barat

Kab. Bandung Konsesi 500 25.8 68.7 51 .5 52.8 171 .7 Penyusunan Pra FS

Kab. Bandung Konsesi 500 19.1 50.8 38.1 19.1 127.0

Barat

Kab. Banjar Baru BT 200 19.2 19.2 Penyusunan Pra FS & OED

PROSES TENDER

10 Kota Jambi (IPA ROT WTP 320 24.9 10.7 35.6 Proses Negosiasi dan

Broni & IPA Finalisasi PKS Benteng)

KPS YANG SEDANG BERJALAN

Kab. Tangerang Konsesi 900 75.4 201.1 150.8 75.4 502.7 Pemenuhan Persyaratan Pendahuluan, elektif mutai konstruksi Januari 2010: • Membangun IPA

900 Vdet • Sambungan Rumah (SR)

60.000 un~ • Jaringan pipa ± 180 km

I

5.-12. I

Page 85: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Tabel 5.3 :

Usulan Kegiatan PHLN 2010-2014

KMnnpn ta-la IIIII 11111111 UID _,

Southern Bali Water Supply Development Project PA 70,000 Sudah di appraise oleh JICA

2 Small Scale Water Treatment Plants lor Emergency PA 25,000 Sudah ada surat deputi pendanaan Relief Bappenas ke kedutaan Spanyol, dan telah

mendapat persetujuan dari Spanyol

3 Southern Pekanbaru Water Supply Project PA 35,000

4 Incentive Grant lor Water Supply Sector PA 20,000 tOO,OOO Melanjutkan Grant AusAid (Hibah)

5 Greater Surabaya-Urnbulan Water Supply Project PA 80,000 Mendukung PPP (Government Support)

6 Development of Jatiluhur Water Supply Project PA 80,000 Mendukung PPP (Government Support)

7 Makassar Water Supply Development Project (Stage II) PA 30,000

8 Development of Jatigede Water Supply System PA 30,000 Mendukung PPP

9 Water Supply System Development lor Banten - PA 40,000 Mendukung PPP, sudah disetujui oleh Jakarta from Kanan Dam Korea

to IKK Water Supply Program and Small Water PA. t50,000 termasuk kegiatan yang sudah disetujul Treatment Plant lor Water Scarcity Area oleh Hungaria (USD 50,000)

t1 Water Supply Project in Central Lombok Regency PA 15,000

12 Development lor Water Supply System in Greater PA 15,000 Mendukung PPP Pontianak (Government Support)

"13 Neighbourhood Development Project PA 80,000 Sudah disetujui oleh Wortd Bank

14 Greater Bandung Water Supply & Sanitation Project PA 200,000

15 Neighborhood Upgrading and She~er Sector Project PA 80,000 Sudah diminati oleh ADB Phase II (NUSSP 2)

16 Metropolitan Sanitation Management and Hea~ PA 160,000 Termasuk kegiatan yang sudah disetujui Project ADB (USD 39,000)

17 Solid Waste Management Improvement Project lor PA 250,000 Sudah ada persetujuan awal dari KF'VV Urban Climate Change Program

18 Incentive Grant lor Wastewater Sector PA 50,000

19 Kalibanger Polder System PA 4,000 Sedang dievaluasi Pemerintah Belanda

Page 86: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

........... .......... MITA c--.......... ...,..,

20 Banda Aceh Sanitation Development Project PA 18,000

21 Community Based Water Supply and Sanitation PA 264,000 Sudah diminati oleh ADB

Project

22 Solid Waste management improvement support 250,000 Sudah diminati oleh JICA

project lor regional and Melropoliltan Cities PA

23 Drainage Improvement Support Project lor PA 120,000 Metropol~an Cities

24 Capacity Building of Drinking Water System Provision TA 7,000 Sudah diminati oleh Belanda

Management (SPAM) Project

25 Sector Survey on PDAM Asset Management TA 4,000 Sudah disetujui oleh JICA

26 The Project lor Water Service Improvement in TA 5,000 Mamminasata Metropolitan Asea in South Su'-si Province

27 "The Project on Building Administration and TA 3,000 Enforcement Capacity Development lor Seismic Resilience· Phase II

28 Capacity Building lor Urban Settlement Development TA 6,000

29 Development oi3R and Domestic Solid Waste TA 2,000 Sudah disetujui oleh JICA Management System Project

30 Project lor Capacity Development of Wastewater TA 2,000 Sector through reviewing the Wastewater Management Plan in DKI Jakarta

31 Surabaya Sanitary Center and Environmental TA 7,800 Education Park

32 Preparation of FS & OED lor Sewerage Development TA 16,000 Project

33 Master Plan & OED lor Drainage in Priority Aseas TA 4,900

34 Preparation of FS & OED lor Solid Waste TA 4,440 Sudah diselujui oleh JICA Development Project (persiapan pembangunan TPA Regional)

35 Improvement of Septage Treatment Plant TA 10,000 Management Program

TOTAL 1,IM,IIDI lt4,140

~ 14

Page 87: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

5.4 KEBIJAKAN DAN STRATEGI KETERPADUAN

PENANGANAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Kebijakan keterpaduan penanganan infrastruktur permukiman diarahkan untuk

menyusun Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPUM) Kabupaten/

Kota yang harus disiapkan oleh setiap Kabupaten/Kota. Dokumen ini merupakan

keterpaduan penanganan infrastruktur permukiman secara multi sektor, multi sumber

dana dan multi tahun. Multi sektor dimaksudkan adalah untuk mencakup keseluruhan

keterpaduan Pengembangan Permukiman, Penyehatan Lingkungan Permukiman,

Penataan Bangunan dan Lingkungan dan Air Minum. Multi sumber dana dimaksudkan

adalah untuk memadukan sumber dana pusat, daerah, swasta, masyarakat. Multi

tahun dimaksudkan adalah untuk memadukan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan

penanganan infrastruktur permukiman dalam kurun waktu lima tahun.

Manfaat penyusunan Dokumen Rencana Program Investasi Jangka

Menengah (RPIJM) bidang Cipta Karya : i) meningkatkan efisiensi dan efektivitas

penyelenggaraan pembangunan di Daerah; ii) mewujudkan hasil pembangunan

yang lebih optimal melalui perencanaan pembangunan infrastruktur terpadu,

sebagai dokumen kelayakan dan kerjasama program dan anggaran pembangunan

bidang PU/CK di Daerah antara Pemerintah Pusat, Propinsi, dan Kab/ Kota; iii)

mendorong pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya di daerah dalam

rangka memacu pertumbuhan Kabupaten/Kota dan pemerataan pembangunan;

iv) mendukung pencapaian sasaran pembangunan lima tahun bidang Cipta Karya

sebagaimana dimaksud dalam Renstra Ditjen. Cipta Karya tahun 2010-2014 dan

seterusnya maupun MDG 2015 yang akan datang.

Sedangkan muatan dokumen Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Infrastruktur bidang Cipta Karya dibagi menjadi 6 bagian yang meliputi:

Page 88: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

1. Rencana/Strategi Pembangunan Kota dan Kawasan, pada bagian ini berisi

skenario pengembangan kota dan kawasan, serta skenario pembangunan

infrastruktur.

2. Program Investasi Jangka Menengah Infrastruktur. Pada bagian ini berisi

tentang pendanaan sektor-sektor bidang Cipta Karya yaitu: Pengembangan

Permukiman, Penataan Bangunan dan Lingkungan, Penyehatan Lingkungan

Permukiman (PLP), dan Pengembangan Air Minum.

3. Keuangan Daerah dan Pembiayaan Program Pembangunan.

4. Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

5. Rencana Tindak Peningkatan Pendapatan Daerah.

6. Rencana Tindak Pengembangan Kelembagaan Daerah.

Adapun kedudukan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

sebagai bagian dari dokumen perencanaan spasial dan sektoral, dapat dilihat pada

diagram di bawah ini .

Page 89: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Diagram 5.1

Kedudukan Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Kebijakan Spasial

Nasional RTRWN

Propinsi RTRW Propinsi

Kabupaten/ RTRW Kab/Kota kota

Rencana lnduk Sistem f-.1\ (RIS) n

RPIJM

Kebijakan Sktorai/Program

RPJM

RPJM Propinsi

.. RPJM Kab/Kota

Page 90: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014
Page 91: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

BAB6 PROGRAM DAN KEGI~TAN

6.1 PROGRAM DAN KEGIATAN 2010-2014

Rincian program dan kegiatan Direktorat Jenderal Cipta Karya yang akan

dilaksanakan pada periode tahun 2010-2014 beserta target capaian yang ditetapkan

dapat dil ihat pada Lampiran 3, sedangkan nama program yang akan mewadahinya

adalah sebagai berikut:

PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR

PERMUKIMAN dengan indikator kinerja outcome-nya : meningkatnya jumlah

kabupaten kota yang menerapkan NSPK dalam pengembangan kawasan

permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya

pembangunan permukiman serta jumlah kawasan yang mendapat akses

pelayanan infrastruktur bidang permukiman yang berkelanjutan, yang

diukur dari :

1. Jumlah Kabupaten/Kota yang menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi

bantek permukiman.

2. Jumlah Kabupaten/Kota yang menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi

bantek bangunan gedung dan lingkungan.

3. Jumlah Kab/Kota yang menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasikan

bantek pengelolaan air limbah dan drainase.

'

Page 92: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

4. Jumlah Kab/Kota yang menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasikan

bantek pengelolaan persampahan.

5. Jumlah Kab/Kota yang menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasikan

bantek air minum.

6. Penyusunan Kebijakan, Program Dan Anggaran, Kerjasama Luar Negeri, Data

Informasi Serta Evaluasi Kinerja Infrastruktur Bidang Permukiman.

7. Dukungan Manajemen Direktorat Jenderal Cipta Karya.

8. Jumlah kawasan yang tertangani infrastruktur permukiman.

9. Jumlah kawasan yang terlayani penataan bangunan gedung dan lingkungannya.

10. Jumlah kawasan yang mendapat akses prasarana dan sarana air limbah.

11. Jumlah kawasan yang terangani pelayanan drainase.

12. Jumlah kawasan yang tertangani sistem persampahan.

13. Jumlah kawasan yang mendapat pelayanan air minum kepada penduduk kota/

kabupaten.

14. Pelayanan Manajemen Bidang Permukiman.

Sedangkan kegiatan yang ada berjumlah 7 buah dengan dilengkapi indikator

output. Penjelasannya sebagai berikut.

1. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Penyelenggaraan dalam Pengembangan

Permukiman dengan outcome-nya: meningkatnya perumusan dan pelaksanaan

kebijakan, pembinaan dan standarisasi teknis di bidang pengembangan

permukiman dan meningkatnya jumlah kawasan yang mendapat akses pelayanan

infrastruktur bidang permukiman, yang diukur melalui indikator:

• Jumlah produk NSPK nasional bidang permukiman.

• Jumlah produk NSPK daerah bidang permukiman.

• Jumlah kab/kota yang memperoleh pendampingan penyusunan Strategi

Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP).

• Jumlah Kab/Kota yang memperoleh pendampingan Penyusunan Rencana

Page 93: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) Perkotaan dan

Perdesaan yang setara dengan 500 kawasan.

• Jumlah produk pendampingan penyusunan rencana tindak.

• Jumlah produk diseminasi, sosialisasi, diklat, dan lokakarya bagi pemda,

masyarakat dan swasta.

• Jumlah kawasan kumuh di perkotaan setara 414 Ha yang tertangani.

• Jumlah satuan unit hunian Rumah Susun yang terbangun dan infrastruktur

pendukungnya.

• Jumlah kawasan perumahan bagi MBR.

• Jumlah kawasan permukiman rawan bencana (Sumatera Barat, dll).

• Jumlah kawasan perdesaan potensial/agropolitan setara 600 Ha yang

tertangani.

• Jumlah kawasan yang dilayani oleh infrastruktur pendukung kegiatan ekonomi

dan sosial.

• Jumlah desa tertinggal yang terbangun prasarana dan sarana lingkungan

permukiman4•

• Jumlah kawasan setara 500 Ha yang terbangun prasarana dan sarana

lingkungan permukiman5•

2. Pengaturan, Pembinaan dan Pengawasan Dalam Penataan Bangunan dan

Lingkungan Termasuk Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara, serta

Penyelenggaraan Pembangunan Bangunan Gedung dan Penataan Kawasan/

Lingkungan Permukiman dengan outcome-nya: meningkatnya implementasi

produk pengaturan, pelayanan pembinaan dan pengawasan, kualitas hasil

pembangunan dan penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan yang

diukur melalui indikator:

• Jumlah NSPK bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan.

4. Tclah mengakomodasi isu Pcngarusuta rn aan Gender 5. Tclah mengakomodasi isu Wil;yah Pcrbatasan dan Tcrpcncil

Page 94: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

• Jumlah Bantek dan pendampingan penyusunan NSPK Penataan Bangunan

Gedung dan Lingkungan.

• Jumlah Kabupaten/Kota yang mendapatkan fasilitasi penyusunan RTBL.

• Jumlah Kab/Kota yang mendapat fasilitasi penyusunan Rencana Induk Sistim

Proteksi Kebakaran (RISPK).

• Jumlah kawasan yang mendapat fasilitasi penyusunan rencana tindak

penataan dan revitalisasi kawasan.

• Jumlah Kab/Kota yang mendapat fasilitasi penyusunan Rencana Tindak

Sistem Ruang Terbuka Hijau (RTH).

• Jumlah Kab/ Kota yang mendapat fasilitasi penyusunan Rencana Tindak

Pengembangan Kawasan Permukiman Tradisional dan Bersejarah.

• Jumlah Provinsi yang melaksanakan fasilitasi Penguatan Kelembagaan

Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pelatihan (TOT), Penyelenggaraan

Bangunan Gedung, Penataan Lingkungan dan pendataan serta pengelolaan

Gedung dan Rumah Negara, dengan mengundang seluruh Kab/Kota.

• Jumlah Provinsi yang melaksanakan Pemeriksaan keandalan bangunan

gedung termasuk gedung dan rumah negara dengan mengambil beberapa

Kab/Kota terpilih yang ada pada masing-masing wilayahnya .

• Jumlah Kabupaten/Kota yang mendapatkan pengembangan bangunan

gedung negara dan bersejarah.

• Jumlah Kabupaten/Kota yang mendapatkan pengembangan sarana dan

prasarana pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran.

• Jumlah Kab/Kota yang mendapat dukungan pengembangan sarana dan

prasarana aksesibilitas bangunan gedung.

• Jumlah Kawasan setara 7.380 Ha yang mendapatkan dukungan sarana dan

prasarana pada kawasan yang direvitalisasi.

• Jumlah Kawasan setara 369 Ha yang mendapatkan dukungan sarana dan

6. Telah mengakomodasi isu C limate Change

Page 95: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

prasarana Ruang terbuka Hijau6.

• Jumlah kawasan setara 442 Ha yang mendapatkan dukungan sarana dan

prasarana pada permukiman tradisional dan bersejarah.

• Jumlah Provinsi yang mendapat pengembangan PIP2B.

• Jumlah Kelurahan/Desa yang mendapatkan pendampingan pemberdayaan

sosial (P2KP/PNPMY,

3. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan

Dan Pola Investasi, serta Pengelolaan Pengembangan Infrastruktur Sanitasi

dan Persampahan, dengan outcome-nya: meningkatnya pelayanan perumusan

kebijakan, perencanaan teknis, pembinaan, dan standarisasi teknis dan

pengelolaan pengembangan infrastruktur bidang sanitasi dan persampahan yang

diukur melalui indikator:

• Jumlah NSPK untuk pengelolaan air limbah yang tersusun .

• Jumlah NSPK untuk drainase yang tersusun.

• Jumlah Bantek, Bimtek dan pendampingan (SSK) pengelolaan air limbah.

• Jumlah Bantek, Bimtek dan pendampingan (SSK) pengelolaan drainase.

• Jumlah penyelenggaraan pelatihan (Diklat) teknis dan pengelolaan air limbah.

• Jumlah penyelenggaraan pelatihan (Diklat) teknis dan pengelolaan drainase.

• Jumlah monev kinerja pengembangan air limbah.

• Jumlah monev kinerja pengembangan drainase.

• Jumlah kawasan yang terlayani infrastruktur air limbah dengan sistem off­

sitf!l.

• Jumlah kawasan yang terlayani infrastruktur air limbah dengan sistem on­

sitt!'.

• Jumlah kawasan yang luas genangannya berkurang10•

• Jumlah NSPK untuk pengelolaan persampahan yang tersusun.

7. Te lah mengakomodasi isu Pengarusuta maan Gender 8. Te lah mengakomodasi isu C limate Change 9. Te lah mcngakomodasi isu C limate Change I 0. Te lah mengakomodasi isu C limate Change

Page 96: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

• Jumlah Bantek, Bintek, dan pendampingan (SSK) pengelolaan persampahan.

• Jumlah penyelenggaraan pelatihan (Diklat) teknis dan pengelolaan

persampahan.

• Jumlah fasilitasi pengembangan sumber pembiayaan dan pola investasi

bidang persampahan melalui kerjasama pemerintah, dunia usaha, dan

masyarakat11•

• Jumlah monev kinerja pengembangan persampahan.

• Jumlah kawasan yang telayani infrastruktur persampahan12•

• Jumlah prasarana pengumpulan sampah13.

• Jumlah prasarana persampahan terpadu 3R14•

4. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan

dan Pola Investasi, serta Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum dengan

outcome-nya: meningkatnya pelayanan perumusan kebijakan, perencanaan

teknis, pembinaan, standarisasi teknis dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air

Minum minum yang diukur melalui indikator:

• Jumlah NSPK tentang air minum yang tersusun.

• Jumlah kab/kota yang menyelenggarakan pengembangan SPAM sesuai

NSPK.

• Jumlah Rencana Induk SPAM yang telah ditetapkan.

• Jumlah penyelenggara air minum yang mendapatkan pembinaan, pendidikan,

' ' ' - ~~-!{ 4

-6 ... 6 ;

dan pelatihan.

• Jumlah PDAM yang memperoleh pembinaan.

• Jumlah pengelola air minum non-PDAM yang memperoleh pembinaan.

• Jumlah Monev kinerja pengembangan pengelolaan air minum.

• Jumlah laporan pra studi kelayakan KPS.

II . Telah mengakomodasi isu C limate Chan l!c 12 Telah mengakomodasi isu Climate Change 13. Telah mengakomodasi isu C limate Change 14. Tclah mcngakomodasi isu C limate Change 15. Telah mengakomodasi isu C limate Change 16. Telah mengakomodasi isu C limate Change

Page 97: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

• Jumlah PDAM terfasilitasi untuk mendapatkan pinjaman bank.

• Jumlah studi alternatif pembiayaan.

• Jumlah provinsi yang melaksanakan kampanye15 •

• Jumlah aktivitas reuse dan daur ulang air16•

• Jumlah kawasan yang terfasilitasi (PS air minum MBR Perkotaan).

• Jumlah IKK yang terfasilitasi.

• Jumlah desa yang terfasilitasi (PS air minum perdesaan).

• Jumlah kawasan (lt/det) yang terfasilitasi (kawasan pemekaran, pulau terluar,

perbatasan, terpencil, KAPET).

• Jumlah kawasan (lt/det) yang terfasilitasi (mendukung pelabuhan perikanan).

5. Pelayanan Manajemen Bidang Permukiman dengan outcome-nya: terselenggaranya

dukungan manajemen dan kawasan yang mendapat penyediaan prasarana dan

sarana air minum, air limbah, persampahan dan drainase pada lokasi pasca

bencana/konflik sosial yang diukur dari indikator kine~ a output sebagai berikut:

• Jumlah terselenggaranya pelaksanaan administrasi penggajian dan

perkantoran.

• Jumlah terselenggaranya administrasi dan pengelolaan pegawai.

• Jumlah meningkatnya kemampuan dan kehandalan SDM dalam pengelolaan

administrasi keuangan dan akuntansi.

• Jumlah terselenggaranya pembinaan hukum dan tersedianya perangkat

penataan hukum.

• Jumlah terselenggaranya pembinaan serta penyediaan prasarana dan sarana

perlengkapan.

• Jumlah terselenggaranya pembinaan dan pelaksanaan kegiatan terkait habitat.

• Jumlah terpenuhinya prasarana dan sarana kantor yang baik dan layak.

• Jumlah tersedianya prasarana dan sarana persampahan dan drainase pada

lokasi pasca bencana/konflik sosial.

Page 98: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

• Jumlah prasarana air minum dan air lin tbah pad a lokasi pasca bencana/

konflik sosial.

• Jumlah terpenuhinya cadangan mendesak bidang permukiman pada lokasi

pasca bencana/konflik sosial.

6. Penyusunan Kebijakan, Program dan Anggaran, Kerjasama Luar Negeri, Data

Informasi serta Evaluasi Kinerja Infrastruktur Bidang Permukiman dengan

outcom~nya: Jumlah penyusunan kebijakan, program dan anggaran, kerjasama

luar negeri, data informasi serta evaluasi kinerja infrastruktur bidang permukiman

yang diukur melalui indikator:

• Jumlah penyusunan Kebijakan dan Strategi bidang Permukiman.

• Jumlah penyusunan Program dan Anggaran bidang Permukiman.

• Jumlah penyusunan Kerjasama Luar Negeri dan Pola Investasi bidang

Permukiman.

• Jumlah penyusunan Evaluasi dan Kinerja bidang Permukiman.

• Jumlah penyusunan Data dan Informasi Bidang Permukiman.

7. Dukungan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber

Pembiayaan dan Pola Investasi serta Pengembangan Sistem Penyediaan Air

Minum dan Sanitasi dengan outcom~nya : Jumlah PDAM yang meningkat kinerja

pelayanannya yang diukur melalui indikator:

• Jumlah PDAM yang dibina.

• Jumlah penyelenggaraan diklat.

• Jumlah monitoring dan evaluasi.

• Jumlah konsep NSPK.

• Jumlah Kab/Kota yang menyelenggarakan SPAM sesuai NSPK.

• Jumlah PDAM yang mendapat fasilitas perbankan I sumber pembiayaan.

• Jumlah PDAM/Kab/Kota yang mendapat pendampingan KPS.

• Jumlah studi alternatif pembiayaan/pola investasi.

Page 99: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

6.2 PENDANAAN CIPTA KARYA 2010-2014

Sebagai upaya pencapaian tujuan dan sasaran bidang Cipta Karya yang dilakukan

melalui target-target berupa program dan kegiatan baik yang bersifat reguler maupun

dukungan terhadap prioritas dan fokus prioritas nasional dengan mempertimbangkan

kondisi keuangan negara dan perkembangan situasi ekonomi, politik, global maka

disusun skenario kebutuhan pendanaan. Sebagaimana yang telah digambarkan pada

tabel skenario kebutuhan pendanaan, sasaran bidang Cipta Karya terdiri dari enam

bidang antara lain: Pengembangan Permukiman Perkotaan dan Perdesaan, Penataan

Bangunan Gedung dan Lingkungan, Penyehatan Lingkungan Permukiman yang

terdiri dari Pengembangan Sanitasi Lingkungan dan Pengembangan Persampahan,

Pengembangan Air Minum, Sekretariat Direktorat Jenderal dan Direktorat Bina Program.

Untuk Sub Bidang Pengembangan Permukiman, alokasi yang dianggarkan

adalah sebesar Rp. 11,677 triliun, alokasi tersebut terbagi dalam sektor

Pengembangan Permukiman (Non Fisik) sebesar Rp. 0,9632 triliun, Pengembangan

Permukiman Perkotaan sebesar Rp. 5,590 triliun, dan Pengembangan Permukiman

Perdesaan sebesar Rp. 5,124 triliun.

Sub Bidang Penataan Bangunan Gedung dan Lingkungan, alokasi yang

dianggarkan sebesar Rp. 9,569 triliun. Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman

alokasi yang dianggarkan sebesar Rp. 14,074 triliun, alokasi tersebut digunakan

untuk dua sektor, yaitu alokasi untuk Pengembangan Sanitasi Lingkungan sebesar

Rp. 8,32 triliun dan Pengembangan Persampahan sebesar Rp. 5,754 triliun.

Sub Bidang Pengembangan Air Minum alokasi yang dianggarkan sebesar Rp.

12,421 triliun. Sekretariat Direktorat Jenderal alokasi yang dianggarkan sebesar Rp.

1,817 triliun, untuk Direktorat Bina Program alokasi yang dianggarkan sebesar Rp.

0,441 triliun

Page 100: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

No.

2

3

4

5

6

7

Tabel 6.1 :

Rekapitulasi Ditjen Cipta Karya

URAIAN KEGIATAN Alokasi Biaya (Rp. Trilyun) Sasaran Utama

Pembinaan dan Pengembangan 12.42 Melayani air minum di perkotaan untuk air minum MBR d1 577 kawasan

IKK di 820 kawasan (8200 IVdet) Melayani air minum di kawasan Strategis

Perbatasan (pemekaran. KAPET) di 100 kawasan (960 IVdet) Pelabuhan perikanan di 53 kawasan (31 0 IVdet)

Melayani air minum perdesaan di 4650 desa (Ket: Total pembinaan dan pengernbangan AM termasuk BPPSPAM Rp. 234M)

Pembinaan dan Pengembangan 14 07 Melayan1 sanitas1 dan persampahan : sanitasi dan persampahan Pembangunan TPA d1 210 kab/kota

Persampahan terpadu 3R di 250 lokas1 Air limbah (off site) di 11 kab/kota Drainase (genangan) seluas 4 .600 Ha

Pembinaan dan Pengembangan 8 35 Pengembangan infrastruktur permuk1man · permukiman Kumuh d1 207 Kawasan (seluas 414 Ha)

PPIP d1 8803 desa

PNPM Perkotaan 5.94 Melayani 21 984 Kel/desa

Pembangunan Rusunawa 3.33 Membangun Rusunawa seJumlah 270 TB (26. 700 Unit)

Pembinaan dan 3 63 Meningkatkan kualitas kawasan/revitalisasi dan RTH di 158 kawasan Pengembangan penataan bangunan dan lingkungan

Dukungan manajemen bidang 2.26 Penyediaan cadangan mendesak Perkim pada lokas1 pasca bencana/konfiik permukiman sosial sebanyak 17 paket

TOTAL 50.00

Adapun perincian alokasi tahunan dari masing-masing bidang, terlihat dalam

tabel berikut:

Tabel 6.2 :

Sub Bidang Pengembangan Permukiman

Total Rincian Alokasi Per Tahun

No. Bldang (Trilyun) 2010 2011 2012 2013 2014

Pengembangan Permukiman 11 .677 2.337 3,382 3.097 1.651 1.210

1.1 Permukiman (Non Fisik) 0,963 0.100 0,229 0,252 0.213 0.169

1.2 Pengembangan Permukiman Perkotaan

5.590 0,941 2.048 1,910 0,44 1 0.250

1.3 Pengembangan Permukiman 5.124 1,296 1,105 0.935 0,997 0,791 Perdesaan

Page 101: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Dalam upaya pencapaian bidang Pengembangan Permukiman dibutuhkan dana

sebesar Rp. 11,677 triliun, dana tersebut akan dialokasikan pada tahun 2010 sebesar

Rp. 2,337 triliun, tahun 2011 sebesar Rp. 3,382 triliun, tahun 2012 sebesar Rp. 3,097

triliun, tahun 2013 sebesar Rp. 1,651 triliun, dan tahun 2014 sebesar Rp. 1,210 triliun.

Dari alokasi tersebut terbagi dalam tiga sektor, untuk Permukiman (Non fisik) alokasi

sebesar Rp. 0,963 triliun, dialokasikan pada tahun 2010 sebesar Rp. 0.100 triliun,

tahun 2011 sebesar Rp. 0,229 triliun, tahun 2012 sebesar Rp. 0,252 triliun, tahun 2013

sebesar Rp. 0,213 triliun, dan tahun 2014 sebesar Rp. 0,169 triliun. Pengembangan

Permukiman Perkotaan dari alokasi sebesar Rp. 5,590 triliun, dialokasikan pada

tahun 2010 sebesar Rp. 0,941 triliun, tahun 2011 sebesar Rp. 2,048 triliun, tahun

2012 sebesar Rp. 1,910 triliun, tahun 2013 sebesar Rp. 0,441 triliun, dan tahun 2014

sebesar Rp. 0,250 triliun. Pengembangan Permukiman Perdesaan, dari alokasi sebesar

Rp. 5,124 triliun, dialokasikan pada tahun 2010 sebesar Rp. 1,296 triliun, tahun 2011

sebesar Rp. 1,105 triliun, tahun 2012 sebesar Rp. 0,953 triliun, tahun 2013 sebesar

Rp. 0,997 triliun, dan tahun 2014 sebesar Rp. 0,791 triliun.

Tabel 6.3 :

Sub Bidang Penataan Bangunan Gedung dan Lingkungan

Rincian Alokasi Per Tahun No. Bldang

Total (Trilyun) 2010 2011 2012 2013 2014

2 Penataan Bangunan Gedung dan Lingkungan

9.569 2.023 2.023 2.180 1.56 1 1.439

Dalam upaya pencapaian bidang Penataan Bangunan Gedung dan Lingkungan

dibutuhkan dana sebesar Rp. 9,569 triliun, dana tersebut dialokasikan selama lima

tahun, yaitu pada tahun 2010 sebesar Rp. 2,023 triliun, tahun 2011 sebesar Rp. 2,367

triliun, tahun 2012 sebesar Rp. 2,180 triliun, tahun 2013 sebesar Rp. 1,561 triliun, dan

tahun 2014 sebesar Rp. 1,439 triliun.

Page 102: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Tabel 6.4 :

Sub Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman

Total No. Bldang (Trllyun) 2010 2011 2012 2013 2014

Rlnclan Alokasl Per Tahun

PLP 14.074 1,210 2.861 3.294 3.340 3.369

3 1 Pengembangan Sanitasi lingkungan 8.320 0.931 1,529 1.894 1,859 2.108

32 Pengembangan Persampahan 5.754 0.279 1.333 1,400 1.481 1.261

Dalam upaya pencapaian bidang PLP dibutuhkan dana sebesar Rp. 14,074 triliun,

dana tersebut dialokasikan selama lima tahun, yaitu pada tahun 2010 sebesar Rp.

1,210 t riliun, tahun 2011 sebesar Rp. 2,861 triliun, tahun 2012 sebesar Rp. 3,294

triliun, tahun 2013 sebesar Rp. 3,340 t riliun, dan tahun 2014 sebesar Rp. 3,369

triliun. Alokasi tersebut dibagi dalam dua sub kegiatan, yaitu Pengembangan Sanitasi

Lingkungan dan Pengembangan Persampahan.

Pengembangan Sanitasi Lingkungan dengan alokasi sebesar Rp. 8,320 t ri liun

dialokasikan pada tahun 2010 sebesar Rp. 0,931 triliun, tahun 2011 sebesar Rp. 1,529

triliun, tahun 2012 sebesar Rp. 1,894 tril iun, tahun 2013 sebesar Rp. 1,859 triliun,

dan tahun 2014 sebesar Rp. 2,108 triliun. Sedangkan Pengembangan Persampahan

dengan alokasi sebesar Rp. 5,754 triliun dialokasikan pada tahun 2010 sebesar Rp.

0,279 t ri liun, tahun 2011 sebesar Rp. 1,333 t ril iun, tahun 2012 sebesar Rp. 1,400

triliun, tahun 2013 sebesar Rp. 1,481 triliun, tahun 2014 sebesar Rp. 1,261 triliun.

Tabel 6.5 :

Sub Bidang Pengembangan Air Minum

No. Bldang Rlnclan Alokasl Per Tahun

Total ~~~~~~~~~====~~~~~~ (Trllyun) 2010 2011 2012 2013 2014

4 Pengembangan Air Minum 12.421 1,775 2,792 2.228 2.680 2.946

Page 103: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Dalam upaya pencapaian bidang Pengembangan Air Minum, dibutuhkan dana

sebesar Rp. 12,421 triliun, dana tersebut akan dialokasikan selama lima tahun,

yaitu pada tahun 2010 sebesar Rp. 1,775 triliun, tahun 2011 sebesar Rp. 2,792

triliun, tahun 2012 sebesar Rp. 2,228 triliun, tahun 2013 sebesar Rp. 2,680 triliun,

dan tahun 2014 sebesar Rp. 2,946 triliun.

Tabel 6.6:

Sekretariat Direktorat Jenderal

Bldang Total

(Trllyun) 2010

Rincian Alokasl Per Tahun No.

2011 2012 2013 2014

5 Sekretariat Direktorat Jenderal 1.817 0.153 0.358 0.420 0.460 0 .427

Dalam upaya pencapaian Sekretariat Direktorat Jenderal, dibutuhkan dana

sebesar Rp. 1,817 triliun, dana tersebut akan dialokasikan selama lima tahun, yaitu

pada tahun 2010 sebesar Rp. 0,153 triliun, tahun 2011 sebesar Rp. 0,358 t ri liun,

tahun 2012 sebesar Rp. 0,420 triliun, tahun 2013 sebesar Rp. 0,460 triliun, dan

tahun 2014 sebesar Rp. 0,427 tril iun.

Tabel 6.7 :

Bina Program

Bldang Total

(Trllyun) 2010

Rlncian Alokasl Per Tahun No.

2011 2012 2013 2014

6 Direktorat Bina Program 0.441 0.131 0 .080 0.085 O.Q75 0.070

Dalam upaya pencapaian bidang Direktorat Bina Program, dibutuhkan dana

sebesar Rp. 0,441 triliun, dana tersebut akan dialokasikan selama lima tahun,

yaitu pada tahun 2010 sebesar Rp. 0,131 triliun, tahun 2011 sebesar Rp. 0,080

triliun, tahun 2012 sebesar Rp. 0,085 triliun, tahun 2013 sebesar Rp. 0,075 triliun,

dan tahun 2014 sebesar Rp. 0.070 triliun .

Page 104: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Tabel 6.8:

Matrik Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Sa saran/ lndikator Kinerja lndikator lndikator Kinerja

Tujuan I Target Kinerja Ulama Kegiatan I Target Sub Sasaran Outcome IJumlah I Satuan Outcome Output

j JumlahJ Satuan

I Pengembangan Pennuklman

, Penyusunan "Tujuan 1 1 1 Tersusunnya Produk 5 produk 1 1 Penyusunan NSPK 1 1 Jumlah Produk NSPK 5 produk NSPK bidang Memngkatkan NSPK nastonal bidang nas10nat btdang nastonal btdang

pengembangan kuahtas pengembangan pengembangan permuktman permuktman perencanaan permuktman perrnuktman

pembangunan

mrrastruktur PU 1.2Terselenggaranya 205 kotalkab 1 2 Pendamptngan 1 2Jumlah Produk 205 produk dan pengendahan pendamptngan penyusunan NSPK NSPK daerah bidang pemanfaatan penyusunan NSPK daerah b+dang permuktman ruang bagt daerah bidang pengembangan

terwutudnya pengembangan permuktman

pembangunan permuktman

yang

2 Penyusunan berkelantutan 2 Tersusunnya Strategt 207 Kota/Kab 2 Pendamptngan 2 Jumlah kablkota 207 Kota/Kab Strateg+ (termasuk Pembangunan penyusunan Strategt yang memperoleh Pembangunan adaptasi Permuktman dan Pembangunan pendamp+ngan Permuktman dan mittgast lnfrastruktur Per1<otaan Permuk1man dan penyusunan Strateg1 dan lnfrastruktur perubahan +khm).' (SPPIP) d+ kablkota lnfrastruktur Perkotaan Pembangunan Perkotaan (SPPIP) d1 daerah Permuk1man dan

(SPPIP) d+ lnfrastruktur Perlc:otaan daerah (SPPIP)

3 ''Tersusunnya Rencana 207 Kablkota 3 Pendamp1ngan 3 Jumlah Kab/Kota 207 Kota/Kab Pengembangan Kawasan Penyusunan Rencana yang memperoleh Permuk1man Pnontas Pengembangan pendampmgan

3 Penyusunan (RPKPP) Perkotaan dan Kawasan Permuk1man Penyusunan Rencana Rencana Perdesaan d1 Kab/Kota Pnontas (RPKPP) Pengembangan Pengembangan yang setara dengan 500 Perkotaan dan Kawasan Permuk1man Kawasan kawasan· Perdesaan d1 daerah Pnontas (RPKPP) Permuk1man yang setara dengan 500 Perkotaan dan Pnontas kawasan Perdesaan yang setara (RPKPP)d+ dengan 500 kawasan perkotaan dan

perdesaan

Page 105: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

lndikatDr Anggaran

Uraian Usulan Kegiatan Uraian Usulan Biaya (Trilyun) Kinetja Ulama Ket/Lokasi Per Prov. Pulau Tahun I I Tahun I

Output (Rp. Trilyun 2010 12011 l2012 l 2013 l 2014 l Total Satuan 2010 I 2011 l 2012 l 2013 l 2014 l Total

.. tf .. 3 38 31o 1 es 1.21 11 68 1

Jumlah Kabl 0 007 Pusat 2 1 1 1 0 5 Paket 0 002 0.002 0.001 0.001 0.001 0007 Kola yang

menerbltkan

produk

pengaturan

dan 0 076 Selrua- 80 30 30 30 35 205 Kab/Kota 0 002 0.017 0.019 0.019 0.019 0 076 merephkast

bantek

permukiman

0 292 ·Kab Aceh T""-"' Kab Aceh Tengah. Kab Aceh Ba<at. Kab 50 50 50 24 33 207 Kab/Kota 0 050 0062 0070 0060 0.050 0 292 Aceh Besac Kab Pldoe. Kab Bnuen. Kab Aceh Tamoang, Kab

Pidoe Jaya, Kola Banda Aceh, Kola Sabang, Kola t.a->gsa Kola

t.hoO<seumawe. Kola SubWssalam. Kab T_..., Selatan

Kab Toba Sarrosr Kab Sunalungun. Kab Dei Senlang Kola

Slbolga Kota Pematcng Saantar: Kota Teblng T11"199': Kab

labuhan Batu. Kola Sr,ar Kola Padang ~. Kola

Gunung Srtoti. Kat> Sotok. Kab Sawahlunto/S<oU"JU'19 Kab

Tanah Datar, Kab Dharmas Raya Kota Padang Kota Solok.

Kota Sawah lunto. Kota Padang P3nfc109, Kota Bokltbnggt Kola

Payakl.n'tluh. Kota Panaman.·

0 290 "Kab Kuantan Sngngt Kab lndrag111 H.,_ Kab Pelalcrwan. Kab

Karnpar: Kab Rokan Hiler: Kota Pekan Baru, Kota Ot.rnat. Kab

Natuna. Kab lxlgga Kota Batam. Kola Tat'IJll'lQ Pnang. Kab

Meraogm. Kab Satang Han. Kab Muaro .Jamb!. Kab TanJUOQ 30 60 45 40 32 207 Kab/Kota 0.029 0071 0 080 0060 0050 0 290 Jabung r..,..,.- KOO ran,ung .Jabung Ba<at KOO Bungo Kota

Jamb; Kota Sungal Penuh. Kab Bengkulu Setatan. Kab Re,ang

leW>g Kab Bengkulu Utarn Kab SOOma Kab Kepahoang

Kab Bengkulu Tengah. Kola Bengkulu Kab Ogan Komemg

Ukl. Kab Ogan Komemg l'c dl"

6-15 '

Page 106: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Sasaran/ lndikator Kinerja Indicator lndikator Kinerja

Sub Sasaran Tujuan Outcome

Target Kinerja Utama Kegiatan Output

Target

Jumlah Satuan Outcome Jumlah 1 Satuan

4 Pendamp<ngan 4 Tersusunnya rencana 207 Kawasan 4 Pendamp<ngan 4 Jumlah produk 207 Produk

Penyusunan tmdak penanganan penyusunan rencana pendamp1ngan

Rencana Tindak kawasan kumuh undak penanganan penyusunan rencana

Penanganan perkotaan d1 Kab/Kota kawasan permuk1man undak

Kawasan Kumuh kumuh peri<otaan d1

d1 perkotaan Kab/Kota

5 Pemb1naan 5 Memngkatnya 60 Produk 5 Penyelenggaraan 5 Jumlah produk 60 Produk kelembagaan kemampuan peran diS8ffii03SI . SOSI3hS3SI, dl5effii03SI, SOSI3hS3SI ,

(organ•sas• dan sena masyarakat dalam d1klat, dan lokakarya d1klat. dan lokakarya SDM)serta penyelenggaraan bag• pemda, masyarakat bag' pemda, pemngkatan pengembangan dan swasta masyarakat dan swasta peran permuk•man masyarakat

dalam

penyoleng-

garaan

pengembangan

permuk•man

6-16

Page 107: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

~ Uraian Usulan Kegiatan Uraian Usulan Biaya (Trilyun) IOrllljl Ulna ~ran Ket/Lokasi Per Prov. Pulau Tahun Tahun ~

(Rp lyun 2010 I 2011 I 2012 I 2013 12014

Total Satuan 2010 2011 2012 2013 2014

Total

0.272 "Sabang (1);Aceh Ba<al Daya (1); Bweuen(1);Aceh Songlol(1) 95 30 30 30 22 207 Kawasan 0 .0 15 0 .0 71 0.075 0 .066 0.045 0.272

. Kab p.....,. Selalan (1);Kab Solo!< Selalan (1r, Kab

Ollatmastaya (1).Kab Tanah Dalar (1).Kab Pasarnan (1);

Kab Pasaman Baral (1),Kola Padang (1);Kola Bulolllngg; (1);

Pekanbaru (1); Kampar ( 1): Kuantan Stngmg• (1}; Pelalawan

(1); eurn.. (1); Kola Tan)ungponang (1); Kola Bolam (1);

Kola Jambo (1); Kab Sarolangun (1); Kola Bengkulu (1).

Kab Bengkulu Selalan (1); Kab Re,ang lebong (1): Kab

Bengkulu Utara (1}; Kab Banyuasm (1); Kab MU$1 Banyuas~n

(1); Kab OKU (1); Kab Ogan lr.r (1): Kota lubukllnggau (1);

Kola Pangkalponang (1); KOla Bondar Lampung (1): Kola

MelrO (1): Kab lampung Selalan (1); Kola Serang (1): Kab

Tangerang (1): Kola Pandeglang (1): Kola Oepok (1): Kab

Bandung Baral (1); Kab Bandung (1): Kab MaJOinegka (1):

Kab Sumedang (1); Kabupaten Blora, Kabupaten Kudus.

Kabupaten Jepara, Kabupaten Grobogan. Kabupaten

Semarang. Kabupaten Pemalang. Kota SalatJQa. Kab

Sleman. Bantu!, Kulon Progo. Sumenep, Ngaw~ Bangkalan

Pasuruan; Jember: Kab Kubu Raya (1); Kab Sambas"

"(1); KOla Ponbanak (1); Kab Bengkayang ( 1): Kab Kobar

(1): Kota Palangkaraya {1); Sa~. Santo Kuala Tapm,

Ban,arbaru Kota Bahkpapan. Kab Penatam Paser Utara

Kab Kutai Kartanegara Kota Manado. Kota Bltung Kota

Kotamobagu. Kab Mmut, Kola Gorontalo (3): Kab Gorontalo

(2); Kab Boalemo (2); Kab Poht.rNato (1); Kola Palu; Kab

Banggat, Kota Makassar: Kota Takalar; Kab WaJO, Kab

MamUJU (1); Kab Buton, Kota Kendan. Kab Kolaka Kab

KJungkung. Kab Karangasem, Kab LomboK Barat (1); Kab

Lombok Timnur. Kab Sumbawa. Kab Sumba Timur: Kota

Kupang, Kab TIU. Kota Tual ( 1 )~ KotaAmbon (1), Kab

MalukuTengah (1), Kota Temate, Kab Halteng. Kota Sofifi

(1); Kota Jayapura Kab Jayapura. Kota Timd(a Kab Sorong

Aimas. Kab Sorong •

0026 33 PrCMnSI 0 20 20 15 5 60 Paket 0 .002 0.006 0 .007 0 .007 0 .004 0 026

Page 108: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Sasaran/ lndikator Kinerja lndikator lndikator Kinerja

Tujuan I Target Kinetja Utama Kegiatan I Target Sub Sasaran Outcome

IJumlah l Satuan Outcome Output I Jumlah 1 Satuan

I Pengembangan Permuk1man Perkotaan

6 Penataan 'Tu1uan 3 6.1 Ber1<urangnya kawasan· 207 Kws 6.1 Penyedtaan tnfrastruktur 6.1 Jumlah kawasan 207 Kws kawasan Mentngkatkan kawasan kumuh dt permuktman dt kawasan- kumuh dt perkotaan

permuktman kuahtas perkotaan setara 414 Ha kawasan kumuh setara 414 Ha yang

kumuh dt ltngkungan perkotaan tertaogant

perkotaan permukiman

dan cakupan

pelayanan (dasar)

b1dang pekeqaan

umum untuk

mentngkatkan

kesejahteraan

masyarakat"

62Tersedtanya huntan 26,700 untt 6 .2Pembangunan 6 2 Jumlah satuan untt 26.700 umt

vertJkal dt kawasan- Rusunawa dan human Rumah Susun

kawasan kumuh berat dt ~nfrastruktur yang terbangun

perkotaan pendukungnya dan tnfrastruktur

pendukungnya

Page 109: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

lndikalor Anggar.m Uraian Usulan Kegiatan Uraian Usulan Biaya (Trilyun)

Kinerja Ulama Ket/Lokasi Per Prov. Pulau Tahun Tahun Output (Rp. Trilyun

2010 2011 2012 2013 2014 Total Satuan 2010 2011 2012 2013 2014 Total

Jumlah 1358 -~ (1);Aceh 8atat Dayo(1); Boreuen(1}.Aceh Songlol(1)' 95 30 30 30 22 207 Kawasan 0 .507 0 .231 0 .220 0 .260 0 .14 0 1.356

kawasan Kab p...,. Selatan (1),Kab s-Selatan (1) Kab Dhannastaya

yang (1) Kab Tanah 0313< (1)Kab p...,.., (1),Kab p...,..,

tertangani Barn! (1).Kota P-.g (1); Kola Bulotbnggo (1), PekanbaN (1);

1nfrastruktur Kampa< (1). Kuantan Songongo(1), Pelalawan (1); Ot.mao (1);

permuk1man Kola Tan,ungponang (1), Kola Batam (1~ Kola Jambo (1); Kab

Sarolilf"qoo ( 1 ); Kola BengkuOJ ( 1 ); Kab BengkuOJ Selatan

(1); Kab R">"9l""""9 (1~ Kab Bengktlu U1ata (1); Kab

llanyuason (1); Kab Musollanyuason (1); Kab OKU (1); Kab

Ogan l<r (1), Kola lubukinggau (1); Kola Pangkalponang (1),

Kola 8andar lampo..<>g (1), Kola Metro (1); Kab lampo..<>g

Selatan (1); Kola Serang (1); Kab Tangerang (1). Kola

Pandeglang (1). Kota Oepok (1). Kab Bandung Barn! (1); Kab

Bandung ( 1 ); Kab Majalnegka ( 1 ~ Kab Surr<dang"

( 1 ). Kabupoten Blora Kabupoten Kudus, Kabupoten Jepara

Kabupaten Grobogan, Kabupoten Semarang Kabupoten

P...-.g Kola Salabga .. Kab Sleman. Banwl Kulon Progo

Surrenep, Ngawl. Bangkatan. Pasuruan. - Kab

Kubu Raya (1); Kab Sarrbas (1); KotaPonllanak(1~ Kab

Bengkayang ( 1 ); Kab Kobar ( 1 ); Kola Palangkaraya ( 1 );

ea,.,.,...,, Santo Kuala T-. Ban,art>aru Kola Baikpapan,

Kab Pena,am Paser Utara. Kab Kutal Kartanegara Kola

Manado. Kota Brtung Kota Kocamobagu: Kab Mlllut. Kota

Gorontalo (3); Kab Gorontalo (2). Kab 8oalemo (2); Kab

Pohuwato (1); KotaPalu.Kab Banggao KotaMal<assar

Kola Takalar; Kab W.,0 Kab f.1arn<4u (1);, Kab Buton. Kola

Kerdan, Kab Kotaka Kab I<Ulgk~ Kab Karangasem

Kab L.omOokBarat(1).Kab lontlokTrnur;Kab Sumbawa

Kab Sumba Trnur; Koca Kupang. Kab nu. Kola Tual (1);

KotaAirbon (1), Kab Maluku Tengah (1); Kola Terna:e. Kab

Halteng Kola Sofifi (1 ); Kola Jayapura Kab Jayapura Kola

Tmoka, Kab SoroogAmas. Kab Soroog

3.330 ·Kota BandaAceh. Kota Tan,ung Salal. Kota Teblng TIOQ9' 3.960 11,746 10,994 26,700 Unit 0.300 1 530 1 500 0000 0 000 3 33

Kola S..,.. Kola Sobolga Kola Medan.Kota Padang. Kola &«rt

Trngg1. Kota Beogkulu. Kota Pekanbaru.Koca Batam. Kota

Tao,..tng ?.nang Kota Paleo'lbang KoCa Pangl<al Pnang. Kola

Bandat Lampung Kab Serang, Kola Tangerang Provmo Olo

- Bandung - Bogo<, Kab Sukaburrv. Kab c..oon Kola Oepok. Kola Bekaso. Kola Tasokrnataya Kota Semarang

Kab Coiacapkota Scrakarta Kab Karanganyar Kab Sukohar)o.

Kota Pekalongan. Kab Kudos, Kola Salabga Kab Purwoker10.

Kola Yogyakarta Kab Sleman. Kab Bantul. Kab Gresd<.

Kab larroogan. Kola Surabaya Kola Matang Kab-

Kab Jombang Kab Stdoal)o. Kab KedNl. Kota Mataram

Kola Kupang Kola Palangkaraya Kola B¥,armason. Kola

Samannda Kola Bafikpapan, Kola Tarakan. Kola Bontang Kola

Makassaf Kab luwu Tmur. Kota Bltung, Kota Manado. Kota

Gorontalo, Kola Palu Kola Bau-Bau Kota Kendan, Kab Kotaka

KotaAirbon.Kota Jayapura

Page 110: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Sasaran/ lndlkator Klnerja lndikator lndlkator Kinerja

Sub Sasaran Tujuan Outcome

Target Kinetja Utwna Kegiatan Output

Target Jumlah Satuan Outcome Jumlah Satuan

7 Pembangunan 7 Terwujudnya kawasan- 240 kawasan 7 Penyed1aan lnfrastruktur 7 Jumlah kawasan 240 Kawasan •nfrastruktur kawasan permukiman permukiman d1 kawasan- perumahan bag1 MBR kawasan- bagi MBR kawasan perumahan kawasan bag1 MBR permukiman

baru

8 Penanganan ·ruJuan 4 8 Tertangamnya kawasan- 15 kawasan 8 Penyed1aan lnfrastruktur 8 Jumlah kawasan 15 Kawasan kawasan Memngkatkan kawasan permuk1man permuklman pada permuklman rawan

permuk1man pembangunan pasca bencana kawasan rawan beocana bencana (Sumatera

d1 kawasan kawasan strateg1s, (Sumatera Barat. dll) (Sumatera Barat, dll) Baral, dll)

rawan bencana w1layah tertmggal (Sumatera dan penanganan Barat, dll) kawasan rawan

bencana untuk

mengurang• kesenjangan antar

wilayah."

Page 111: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

lrdiiiDr Anggaran

Uraian Usulan Kegiatan Uraian Usulan Biaya (Trilyun) I<NjiUIIml Ketllokasi Per Prov. Pulau Tahun Tahun ~

(Rp. Trilyun 2010 2011 2012 2013 2014

Total Satuan 2010 2011 2012 2013 2014

Total

0837 ~(1~Aoellllar.ol0aya(1~ Bnuen(1~-~1) 104 50 50 15 21 240 Kawasan 0134 0.267 0170 0.163 0.103 0.837 Kab - Selalan (1~-~ Selalan (1~ Kab Ohatmastaya

(1~Kab Tanah Oalar (1~Kab Posaman (1~Kab p.......,

Bar.oi(1);Koca P-.g (1~1<da 8U«bnggo(1~. Pel<arbaru (1~

-...... ( 1 ~ Kuantan 5<>gngo ( 1~ p- (1~ Dl.mao ( 1~.

Koca T~ (1 ~ Koca Batwn (1~ Koca Jan"b (1 ~ Kab

Sarolangun ( 1~ Koca Sengi< ... (1~ Kab Sengi< ... Selatan

(1~ Kab Re,ang lebong (1~ Kab Bengk ..... Utara (1~ Kab

Banyuoson ( 1 ~ Kab ....... Banyuoson ( 1 ~ Kab OKU (1 ~ Kab

Ogan 1ir (1~ Koca lut>ukirooau (1~ Koca Pangl<alpnaflg ( 1 ~

Koca-~(1~KocaMel1o(1~-~

Selalan (1 ~ Koca Senlng ( 1 ~ Kab Tangerang ( 1 ~ Koca

Pandeglang (1~ Koca De<>cl< (1~ Kab 8ancU1g llar3l (1 ~

Kab 8ancU1g (1 ~ Kab Ma,alnegka (1~ Kab Sumedang

(1~Kabupoten81ota.Kabupotenl<u<M. Kabupoten.Jepata

--Grobogan.-Semarang-p...-.g Koca SalaOga Kab Sloman. - "'*"' Progo

&.menep Ng;w<o. 8angkalan. p....,.,.,_ - Kab "'"""

Raya

"(1~Kab Sanms(1~KocaP- (1~ Kab Bengkayang

(1~ Kab Koba< (1~ Koca Palangka<aya ( 1~ Bar,atmason. Ban1o

Kuala. Tapon. Barpboru; Koca Baikpopon. Kab P..,.,.... Pose<

Utara. Kab Kulao t<ananegara ; Koca Manado. Koca B4ung Koca

Kocamobagu. Kab Mrou1. Koca Goronlalo (3); Kab Goronlalo (2).

Kab Boalefro (2r, Kab l'olvNalo (1). Koca p..,, Kab Banggao.

Koca Makassar; Koca Takalar. Kab W.,O. Kab ~ (1).

Kab BWln. Koca Kendan. Kab Kolaka. Kab Kb>gkung. Kab

Katangasem. Kab ~ Bala1 (1 ~ Kab ~ rmur Kab

&m>owa. Kab S<JmOa roou: Koca Kupong Kab nu. Koca

Tual (1 ~ KocaAA<m (1~ Kab MaU<uTengah In Koca Temate.

Kab H*ng Koca Sofifi (1r, Koca .layap<n. Kab Jayapura

Koca Tmi<a Kab Sorong Amas. Kab Sorong •

0065 Kab Aoell Besar Kab A<:eh Batal. Kab T-Tengah. Kab 3 3 3 3 3 15 Kawasan 0000 0020 0020 0018 0007 0065 T- Selolan. Kab Posaman. Kab Agam. Kab Podang

Panaman. Koca P-.g. Kab p....., Selatan. Kab Sengi< ...

Utara • Kab Bengk ..... Selalan. Kab ~ Selatan. Kab

Pandeglang. Kab Sul<abuB. Kab c.ar.r. Kab Garu1. Kab

Coams. Kab Cilacap. Kab Ban ... Kab KUonprogo. Prop l'lT8

Prop I'ITB. Prop Goronlalo. Prop 5<Jiaweso Tengah. Prop

Papua • Prop Papua Bala1

Page 112: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Sasaran/ lndikator Kinerja lndikator lndikator Kinerja

Tujuan I Target Kinerja Utama Kegiatan I Target Sub Sasaran Outcome

jJumlah j Satuan Outcome Output 1 Jumlah 1 Satuan

I Pengembangan Perrnuklman Perdesaan

9 Pengembangan ~TUJU30 4 9.1 Tertanganinya 205 Kawasan 9.1 Penyediaan lnfrastruktur 9.1 Jumlah kawasan 205 kawasan

kawasan· Meningkatkan kawasan-kawasan permuktman di kawasan perdesaan potensial/

kawasan pembangunan pusat pertumbuhan di perdesaan potensial/ agropohtan setara 600

potenstal dt kawasan strategts, perdesaan termasuk agropolltan Ha yang tertangam

perdesaan wilayah terunggal agropohtan setara 600 Ha

dan penanganan

kawasan rawan

bencana untuk

mengurangt

kesenjangan antar

wilayah .·

9 2Terbangunnya kawasan 185 kawasan 9.2 Pembangunan 9.2 Jumlah kawasan 185 kawasan

tnfrastuktur sostal lnfrastruktur Sostal yang dtlayam oleh

ekonom1 wllayah Ekonomt Wtlayah tnfrastruktur pendukung

kegtatan ekonomt dan

SO Sial

10 Penataan "Tujuan 4 10 1 Men1ngkatnya kuahtas 8,803 Desa 10 1 Pembangunan 10 1 Jumtah Desa 8803 Oesa

kawasan Memngkatkan hngkungan hun1an Prasarana dan Sarana Tert1nggal yang

d1 daerah pembangunan untuk masyarakat yang Permukiman dt Desa terbangun prasarana

tert1nggal, kawasan strateg1s, unggal d1 P. KeCII, Desa Tertmggal dan sarana ltngkungan

perbatasan, wilayah tertmggal Tert1nggal dan terpenCII permuk1man

dan pulau kec1l dan penanganan

terluar kawasan rawan

bencana untuk

mengurang1

kesenjangan antar

w1layah •

10 2 ~Memngkatnya kual1tas 102 Kawasan 10.2 Pembangunan 10 2 Jumlah kawasan 102 kawasan

l1ngkungan human untuk Prasarana dan Sarana setara 500 Ha yang

masyarakat yang t1nggal Permuktman di Kawasan terbangun prasarana

d1 kawasan perbatasan Perbatasan dan pulau dan sarana hngkungan

dan pulau kecil terluar kecil terluar permuktman

yang setara dengan

500 Ha"

6--22

Page 113: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

lndkatDr Anggaran

Uraian Usulan Kegiatan Uraian Usulan Biaya (Trilyun) Klnelja uc.na Ket/Lokasi Per Prov. Pulau Tahun Tahun

Output (Rp. Trilyun 2010 2011 2012 2013 2014

Total Satuan 2010 2011 2012 2013 2014

Total

rrP--0.780 "Kab Bnoo (I~ Kab Senliw1g Bedagao (2~ Kab Pesosor- 55 35 35 35 45 205 Kawasan 0.098 0.174 0.155 0.198 0.1 55 0.780

(2~Kab.1<afr!>ar(I~Kab a..tan(I~Kab ~(2~ Kab

Ba!Mghan(2~Kab Kao..<Selalan(I~Kab ..... (I~Kab ()g<v16r

(I~Kab . .._(lt,Kab BangkaSelalan(lt,Kab ~

Selalan(2t.Kab Se<.ng(2~Kab c...m(l~ Kab Katawang

(I~ Kab Magelang (1). Kab Puwote,o (It. Kab 8oyolali (I~

Kab Goo..ng Kn.C (It, Kab Ban .. (It, Kab Malang (2t. Kab

San-bas (It, Kayong Ular3 (I~ Kab Seruyan l<ec. Seruyan II<

Os Bangootbja(I): Kab ean,ar(I),Kab Mi*lau(I~. Kab

BolrM(IY, Kab MonaSelalanKws Ta<apaan.Kab Goronlalo

Ular3 (I T. Kab Poso Kws Wakao. Kab Bone (I~ Kab ....,..,. (1~

Kab ._. (I~ Kab IOJr9wng (I~ Kab Soma (I~ Kab ,_,._

Barot (I~ Kab &i<J<a 1<ws P.....- SikJ<a Kab Sernm Bagoan r.,...

(1). Kab Halmohe<a r.,... Kws ,__ Ko<a Jayac>ua. Kab

Ra,a-(lt.'

I-- I-- - r-----1.285 Kab latluhanbatu. Kab l.abuhan batu utara. Kab lal:luh¥lbatu 50 35 25 20 55 185 Kawasan 0498 0 219 0 190 0189 0 189 1 285

--Kab SmalJngun. Kab Dan Kab Kaoka. Kab Langl<at. Kab 8angka Kab 8ei!lrog Kab bangka _ _ Kab

Ma<angon. Kab """"' ....... Kab ..,ang lebong Kab """'Kab

"'-"<0-mJ<o. Kab lebong Kab !Mahlaut. Kab ..... sungao

- - Kab Tabalong Kab ....... sungao tengah. Kab ean,ar

. Kab &nlang: Kab kapuas ....... Kab landak. Kab ~

Kab """"""Ulir.J Kab S<-!a< Kab Jeneponto. Kab Bone. Kab

Enrekang Kab-........, Kab Soma Kab SurrbaNa Kab

surbawabalal

2 800 "Kab P.....-Selalan (I ). Kab s-Selalan(l). Kab lJngga 1,500 2,000 2.000 1,800 1,503 8,803 de sa 0.683 0614 0.530 0.556 0 417 2.800 Kab Anarrbas Kab Banyuas.n (I~ Kab OKU (1): Kab

()g<v>"'(I),.Kab Bei1ung (l t, Kab BangkaSelatM (I ):. P

Pewahang. Kab Se<.ng (2) P Tunda/ P P..-,ang Kabupaten

Jepara Kabupaten Sema<ang - """"" Kab Bengkayang (1). Kab Kayong Ular3 (I ). Kab Gunung Mas

(I). Kab PIAau ~( I t, HSU Banggao Bangkep. Kab

Pangkep, Kab Selay.r Kab PoOnan ( It, Kab ~ (1).

Kab Bon'bMa(l). Kab B<J1on (1). . Kab KlJngkung ( I ): Kab

Ka<angasem (1). Kab lon-bok Barat. Kab ,_,._ Utarn ' Kab

TTU Kab &m>a Barat. Kab MTB'

0.259 "Kab Acoh 8esa< (I). Kab Acoh Jaya (It, PIAau Rupat. Kws 39 25 25 10 3 102 Kawasan 0.017 0.098 0.060 0054 0030 0 259 Pasor Lmau Kapas Anarrbas, Ko<a Sata-n. Kab NaMa Kab

Kaouas - ( ~~ Kab - (1 t. Kab Sanggau (I t, Kab

&n1ang (1):; Kab Nunukan (1). Kab Kutao Barot (I). Kab. Kep

SRaro: Kab Kip Sangtle. Kab ~- Kab Ro<e Ndao. Kab

Bekl. Kab AJoc Kab MBO. Kab MTB, Kab HalJt Kws P Morotal.

Kab !men OogU. Kab Ra,;!Asr<>at Kp Dorekar p .......

RENCANA STRA EGI . DIRE'KTORAT JENDERAL OPTA KARYA

Page 114: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Sasaran/ Sub Sasaran

"Penyusunan NSPK bldang penataan bangunan dan l1ngkungan·

Pendamp1ngan penyusunan NSPK b1dang penataan bangunan dan hngkungan oleh Pemda

Pembina an Kelembagaan Penataan Bangunan dan L1ngkungan (SOSI311S3SI dan D1klat)

Tujuan

"TuJuan 1 Men1ngkatkan kuahtas perencanaan pembangunan 1nfrastruktur PU dan pengendahan pemanfaatan ruang bag1 terwuJudnya pembangunan yang berkelanJutan (lermasuk adaptas1 dan m1llgas1 perubahan 1khm)

1

lndikator Kinerja

Outcome

Termanlaatkannya produk pengaturan b1dang Penataan Bangunan dan L~ngkungan

Termanfaatkannya NSPK b1dang PBL oleh kablkota

Termanfaatkannya RTBL sebaga1 bas1s perencanaan pada kabl kota

Tersusunnya Rencana lnduk S1St1m Proteks1 Kebakaran (RISPK)

Tersusunnya Rencana Tindak S1stem Ruang Terbuka H11au (RTH)

Tersusunnya Rencana Tindak Pengembangan Kawasan Permuk1man T rad1s10nal dan BerseJarah

Men1ngkatnya kuahtas Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan bangunan gedung

Target

Jumlah Satuan

37 Paket

226 kablkota

193 kablkota

125 kablkota

155 Kawasan

213 kablkota

160 Kawasan

33 Prov1ns1

33 Provms1

Kegiatan

1 Penyusunan NSPK bldang Penataan Bangunan dan Lingkungan

1 Pendampingan penyusunan NSPK Penataan Bangunan dan L1ngkungan d1 daerah

2 Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lmgkungan

3 Penyusunan Rencana lnduk S1sUm Proteks1 Kebakaran (RISPK)

4 Penyusunan Rencana Tindak S1stem Ruang Terbuka H11au (RTH)

5 Penyusunan Rencana Tindak Pengembangan Kawasan Permuk1man T rad1s10nal dan BerseJarah

1 Fas1htas1 penguatan kelembagaan Penataan Bangunan dan Lingkungan, pelat•han (TOT) penyelenggaraan Bangunan Gedung, penataan l1ngkungan, dan pendataan serta pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara

2 FasiitaSI penguatan kelembagaan Penataan Bangooan dan Lngkung-an. pelatjlan (TOT) penyelenggaraan Bangunan Gedoog, penataan lingkungan, dan pendataan serta pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah

lndikator Kinerja

Output

Jumlah NSPK btdang Penataan Bangunan dan L1ngkungan

Jurrlah Bantek dan pendamplng3n penyusunan NSPK Penataan Bangunan Gedung dan Llngkungan

Jumlah Kabupaten/ Kota yang mendapatkan fas!hlaS! penyusunan RTBL

Jumlah kablkota yang mendapat fasllrtas1 penyusunan Rencana lnduk S1st1m Proteks1 Kebakaran (RISPK)

Jumlah kawasan yang mendapat fas1htas1 penyusunan rencana Mdak penataan dan rev1tahsas1 kawasan

Jumlah kablkota yang mendapat fasdJtasJ penyusunan Rencana Tindak S1stem Ruang Terbuka H!JaU (RTH)

Jumlah kablkota yang mendapat fas1htaS1 penyusunan Rencana Tindak Pengembangan Kawasan Permuk1man T radiSJOOal dan Be~Jarah

Jumlah ProvlnSI yang melaksanakan faSII!laSI Penguatan Kelembagaan Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pelauhan (TOT). Penyelenggaraan Bangunan Gedung, Penataan L!ngkungan dan pendataan ser1a

pengelolaan Gedung dan Rumah Negara. dengan mengundang seluruh Kablkota

Jumlah PrQVV\SI yang rnelaksanakan Pernenksaan keandalan bangunan gedung 1ennaSuk gedung dan rumah negara dengan mengambil beberapa Kab/Kota terpilih yang ada pada maSing-maSing Wlla ahn a

Target

Jumlah Satuan

37 Paket

226 Banlek

193 kablkota

125 kablkota

155 Kawasan

213 kablkota

160 Kawasan

33 Prov1nsi

33 Prov•n54

Page 115: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Uraian Usulan Uraian Usulan Biaya (Trilyun)

I

J<.rrial1 0.019 """" 7 8 6 8 8 37 Pake1 0.004 0 .004 0.003 0.004 0.004 0.019 Kab/Kota yang menerbotkan prodU< pengaturan dan 0 .113 -yangakan- .......... KabAsahan. Kab 32 50 40 52 52 226 Ban1ek O.Q16 0 .025 0.020 0.026 0.026 0.113 merepllkasl ~. Kab Ogan Komemg UkJ. Kola Qlegon, Kola Bebso, banlek Kab llandung. Kab W<ablm. Kola~ Kola Toga<. bangt.nan Kab Mogelar1g. Kola~. Kab Millar'9· Kola Bllar f<otJ gedurgdan - Kola- KabGowa.dl. IW>gl<ungan

0 .116 -.san yang_. cfuomakan rnengow poda PP oo2N1007 32 43 28 45 45 193 kablko1a 0.019 0 026 0 017 0.027 0.027 0116 $8SU81 PKN PKN dan PKSN Kabt"Kota yang akan ~

.,.,. .... Kola--- KabfoaJ:> 8esa< --KabAsahan, - ~ -a-n Kab Ogan Komemg

"'· Kab ~ Selacan. -~Tnu. KabTangetang. Kola Bogor. Kola-· Kola~ Kola--Mal<asar . ..

0.066 -yangakan-.......... --Kola 41 21 21 21 21 125 kablko1a 0.020 0012 0.012 0 012 0.012 0.066 Palefrbang.- Pekanbaru.- Ja1<ao1a. Kola llandung. -Y~. -Semr.Jng --Kola~. Kola Suroboyo. Kab Muara Etwn. Kab T t.Oang Bowang. Kab Mogelar1g Kab MadkJn Kab Kulao Kenanegara. Kab t.crrt>c1< Tnu dl.

0078 -.san yang-cfuomakan rnengow poda pp,.., 1N1007 32 33 21 34 35 155 Kawasan 0.016 0.017 0011 0 017 O.Q18 0078 sesu<11 PKN PKW dan PKSN KaM<oca y.rg akan ditasiitasl ., ....... Kola Medan, Kola~--

-~. Kola llandung. Kola Y~.-Semr.Jng,

Kola Makasar.- ~.-&.r.lboya. -Bolam. -T~ Kola Samomda. KabBengkais Kab .......,._, Kab &doal)o. Kab Suneneo. Kab Kulao ~ ..

0.062 Kab'KoCa yang akan dilasiCasi al'1tr.l ...., --- 33 45 45 45 45 213 kablkota 0.008 0014 0 014 0.014 0014 0 062

Palerrt>arg -----llandung -~ -Semr.Jng ---Oerc>asar - Suroboyo. - C>.ma< - Qrebon. Kola s..-.. -Palongkaraya. --Kab Bnlan. Kab Banyuasn. KabBone . ..

0.061 'Jumah""""""'""' idenbfikaso yang akan <if-adalah 33 31 32 32 32 160 Kawasan 0 .017 0.011 0.011 0 .011 0.011 0.061 Kab Boreun. Kab MadkJn. Kab Pada<'g Panaman, Kab KNm.on. Kab Bungo,- Pagar Alam. Kab ~ Tnu Kab NgaM.

Kab ear,ar. - KedO>. Kab 5<og1<awang Kab- Tnu. -- · Kab lcrrt>cl< Utwa. Kab Erde ...

0.209 SeUI.nl'roproso 33 33 33 33 33 33 Provms1 0 .060 0.033 0 032 0032 0 032 0 209

0.032 SeUI.nl'roproso 33 33 33 33 33 33 Provinsi 0 .010 0.006 0 006 0.005 0.005 0.032

Page 116: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Sasaran/ lndikator Kinerja lndil<ator lndikator Kinerja

Sub Sasaran Tujuan

Outcome Target Kinerja Utama Kegiatan

Output Target

Jumlah Satuan Outcome Jumlah Satuan

4 Penataan tertJb "Tu)uan 3 2 Terpeliharanya gedung 65 Kab/Kota 1 Pengembangan 1 Jumlah Kabupa1en/ 65 Kablkota pembangunan Memngkatkan negara yang berse1arah bangunan gedung negara Kota yang mendapatl<an dan kualltas llngkungan dan berseJarah pengembangan keselamatan permuk1man bangunan gedung bangunan dan dan cakupan negara dan bersejarah hngkungan pelayanan (dasar)

b1dang pekeqaan 3 Memngkatnya jumlah 111 Kablkota 2 Percontohan 2 Jumlah Kabupaten/ 111 Kablkota umum untuk kablkota yang mendapat pengembangan Kota yang mendapatkan men1ngkatkan manfaal pengembangan sarana dan prasarana pengembangan kesejahteraan sarana dan prasarana pencegahan dan sarana dan prasarana masyarakat • pencegahan dan penanggulangan bahaya pencegahan dan

penanggulangan bahaya kebakaran penanggulangan bahaya kebakaran kebakaran

4 Memngkatnya JUmlah 128 Kab/Kota 3 Percontohan 3 Jumlah Kab/Kota yang 128 Kablkota bangunan gedung yang pengembangan mendapat dukungan memenuh1 persyaratan sarana dan prasarana pengembangan kelengkapan aksestbll1tas akses1bthtas pada sarana dan prasarana pada bangunan gedung bangunan gedung akses1b1htas bangunan

gedung

5 Penataan I Men1ngkatnya Jllmlah 152 Kawasan 1 Pengembangan sarana 1 Jumlah Kawasan 152 Kawasan bangunan kawasan yang men1ngkat dan prasarana pada setara 7 380 Ha yang pada kawasan kualrtasnya yang setara kawasan yang mengalam1 mendapatl<an dukungan strateg1s. dengan 7 380 Ha degradas1 tungs1 dan sarana dan prasarana tradJStonal, penurunan kuahtas fis1k pada kawasan yang berseJarah, dan hngkungan (reV1tal1saS<) d~revttahsaSJ ruang terbuka htjaU

2 Meningkatnya kuahtas 207 kawasan 2 Pengembangan sarana 2 Jumlah Kawasan 207 kawasan ruang tert>uka h11au pada dan prasarana Ruang setara 369 Ha yang hngkungan pennuluman Tert>uka H11au mendapatl<an dukungan yang setara dengan 369 Ha sarana dan prasarana

Ruang terbuka H11au

3 Men1ngkatnya kuahtas 160 Kawasan 3 Pengembangan sarana 3 Jumlah kawasan 160 kawasan hngkungan pennuluman dan prasarana kawasan setara 442 Ha yang tradiSIOilal dan bersejarah permuktman tradtsooal mendapatl<an dukungan yang setara dengan 442 Ha dan berseJarah sarana dan prasarana

pada pemuloman trad1s10nal dan befSeJarah

6 Pengembangan I Tennanfaatl<annya PIP2B 33 I Pembangunan dan I Jumlah ProvmSJ 33 ProvtnSt PIP2B yang untuk melayam masyarakat pemngkalan Pusat yang mendapat memenuh1 ProvtnSI lnformaSJ Pengembangan pengembangan PIP2B standar Permuk1man dan bangunan Bangunan (PIP2B) gedung

7 Pemberdayaan 1 Termanfaatkannya 21 ,984 keUdesa 1 Bantek. B1mtek I Jumlah Kelurahan/Desa 21,984 keUdesa masyarakat kelurahanldesa serta pendampmgan yang mendapatl<an mandiri dan dalam pendamp•ngan pemberdayaan pendamptngan sejahtera. pemberdayaan masyarakat masyarakat PNPM-P2KP pemberdayaan sostal

PNPM-P2KP (P2KPIPNPM)

Page 117: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

lndkiiDr Uraian Usulan Kegiatan Uraian Usulan Biaya (Trilyun) Klrwjl Ullml ~ran Ket/Lokasi Per Prov. Pulau Tahun Tahun ~ (Rp lyun

2010 2011 2012 2013 2014 Total Satuan

2010 2011 2012 2013 2014 Total

Jumah 0.240 --"""'""""""""'------ 5 15 15 15 15 65 kablkola 0.028 0053 0 053 0.053 0.053 0.240 kawasan -~- ---llalam.-Palottlorg-yang Jol<¥ta.Kda8on<lr9 Kda9ogor.-~. -~ lerlayano

___ l!arprmasn ____ ..

penalaan bangunan gedungdan 0 329 -1'31'9--anlarolorlKdaMedan.Koca 7 23 35 23 23 111 kablkola 0 017 0069 0.105 0.069 0.069 0.329 lilgkungat>- ~- Kola l'el<.rbiw. Kola-· - Bonclr9 Kola nya Yogyakaotl Kola Sematang Kola,_., Kola~- Koca

5<r.ll>oya Kab ..... Elwn. Kab To.Org ~- Kab Mage1ang KabMadui. KabKLcooKertanegiwa.Kab~Tnu. ca.

0 043 -1'31'9-anlarolorl KdaSabang Kab- 10 32 22 32 32 128 kablkola 0.013 0008 0.006 0.008 0.008 0043 Kola Sclck. Kab ~ Tengah.Jal<atta -....rnu Kola T~ Kola 9ogor KocaSur.lkaola. Kola Madu1 Kda

Magelang ---...

1.137 -1'31'9-~mergawpodaPPro2JJI2JXJT 32 21 32 33 34 152 Kawasan 0081 0185 0 282 0290 0 299 1 137 sest.a PKN PKW dan PKSN KaM<atl y.ng akan ~ .va

,.., ---Palottlorg-~---Koca Bonclr9 Kda Yogyal<aU. Koca Sematang ............ Koca~KocaS<r.ll>oya. Kocallalam. KocaT....-ya

--Kabllengl<als.Kab--KabSodooi)O Kab St.rnoreo. Kab KLc3o l<o<troega-a, ..

0.562

_yang __ ....,.,.., --- 39 45 33 45 45 207 kawasan 0 058 0 135 0 099 0.135 0.135 0 562 Palen'lalg Kocal'el<.rbiw Koca Jal<af1a. Koca Bonclr9 Koca Yogyakaotl. Koca Sematang Kola Makasa' Koca ~ KolaS<r.ll>oya Kocalll.ma, Kolac:.rebon Kola&r.!kar1a Kola Palar>gka-aya_ Kola s.m..m. Kab Bnan Kab 13.1nyui>on. Kab Bone. ca.

0 400 -'""""""--yang--- Kab 65 20 21 27 27 160 kawasan 0 115 0.060 0 063 0 081 0081 0 400

8<eu>. Kab-- Kab ~ F'anarna<\ Kab- Kab &.rgo. Kola~ABn.Kab~TnuKabNgiJM Kab

Ba-p. Koca Ke:fn.Kab~ KabBana>Tnu --Kab ~ Utn. Kab Erde ..

0 160 -- 22 5 6 33 P rOVJOSI 0.072 0.040 0 048 0.000 0000 0160

5.943 -- 9,556 5.916 1,607 1,607 1,607 9,556 keVdesa 1 450 1 670 1.399 0778 0 646 5 943

6--27

Page 118: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Sa saran/ lndikator Kinerja lndikator lndikator Kinerja

Tujuan Ta rget Kinerja Utama Kegiatan Target Sub Sasaran Outcome

Jumlahl~n Outcome O utput IJumlah ! Satuan ....... '~ c-lc:l!<.<: ':;.;;:~\..:-::::~ ,':: \' ,;<,~J r,:.r;,::t;;;_~};[i_"s;\ ~"

1 Penyusunan :;ujuan. 1a Termanfaatkannya produk 25 kablkota 1 a Peoyusunan NSPK untuk 1 a Jumtah NSPK untuk 22 buah NSPKdalam pengaturan. NSPK air limbah pengelolaan air limbah pengembangan kuahtas pengelolaan air limbah, yang tersusun pengelolaan oleh Pemda sanitasi lingkungan infrastruktur PU 1 b Termanfaatkannya_ produk 20 kab/lmta 1 b Peoyusunan NSPK untuk 1b Jumlah NSPK untuk 20 buah

!dan pengendahan pengaturan . NSPK drainase drainase yang tersusun pemanfaatan ruang pengelolaan drainase, bagi terwujudnya oleh Pemda pembangunan

2 Pendampingan yang berl<elanjutan 2a Termanfaatkannya hasll 226 kablkota 2a Bantek, Bintek, dan 2a Jumlah Bantek, Bimtek 226 keg penyusunan (termasuk adaptas1 Bantek, Bintek dan pendampingan (SSK) dan pendampingan SSK yang !dan millgasi pendampingan oleh pengelolaan air limbeh (SSK) pengelolaan air berkaitan perubahan ikhm).· Pusat kepada Pemda limbah dengan untuk pengelolaan air pengelolaan limbah sanitasi lingkungan oleh 2b Termanfaatkannya has11 50 kablkota 2b Bantek, bimtek dan 2b Jumlah Bantek, Bimtek 50 keg Pemda Bantek, Bimtek dan pendampingan (SSK) untuk dan pendampingan

pendampingan oleh drainase (SSK) pengelolaan Pusat kepada Pemda drainase untuk pengelolaan drainase

3 Pembinaan I:Tujuan 3a Meningkatnya 35 Paket 3a Menyelenggarakan 3a Jumlah 35 Paket Kelembagaan

lkuali;~~· kompetensi pengelola petatihan (diklat) teknis penyelenggaraan

(organisasi, sanitasi lingkungan dan pengelolaan samtasi pelaOhan (Diklat) teknis SDM, peran lingkungan dan pengelolaan air masyarakat)

linfrast,;;k;ur PU hmbah

dalam rangka meningkatkan

!dan • ~··· '. ruang Jumlah 15 Paket

kemampuan penyelenggaraan pengelolaan lbagi. pelatihan (Diklat) sanitasi

IY.ang .. ,: I teknis dan pengelolaan

lingkungan drainase

~~=~asuk adaptasi 3b Meningkatnya kine~a 226 kablkota 3b Monitoong & ikilerja 3b Jumlah monev kinefja 226 keg

lperubahan iklim)." pelayanan air limbah penge<rbangan air pengembangan air limbah

3c Meningkatnya kinerja 50 kablkota j&i 'kinelja 3c Jumlah monev kinerja 50 Keg pelayanan drainase .. ,,

·~ drainase pengembangan drainase

4 Peningkatan I:Tujuan 1 a Terlayaninya kawasan 11 kawasan 1a Pengembangan 1 a Jumlah kawasan yang 11 kawasan pelayanan

I kuali;~~ lingkungan untuk infrastruktur air infrastruktur air limbah terlayani infrastruktur air

infrastruktur air limbah dengan sistem dengan Slstem off-site limbah dengan sistem limbah l :~~ukiman off-site off-site

.pelayanan (dasar) 1 b Terlayaninya kawasan 210 kawasan 1bP~an 1 b Jumlah kawasan yang 210 kawasan

:~~~~ untuk . untuk infrastruktur air infrastruktur air limbah ter1ayani infrastruktur air limbah dengan sistem dengan sistem on-site limbah dengan sistem

nood~ ·~~O<"o • • on-site on-site '"=Jo•noo >on

'"'"'"'-

5 Peningkatan 2 Berkurangnya jumlah 50 kawasan 2 Pengembangan infrastruktur 2 Jumlah kawasan yang 50 kawasan pelayanan genangan (4600 drainase luas genangannya (4600 infrastruktur Ha) berkurang Ha) drainase

Page 119: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

lnclkalor Klrlllja Utama Anggaran

Output (Rp. Trilyun Ket/Lokasi Per Prov. Pulau

Jt.mahkabl 0.019 """" koCa Y'"'9 lllE!IlOib1l<al precUt pengall.ran dM 0.020 """" me<eplikasikal -peogelolaan ai'lin'olmd<vt dtamse 0.423 Semua piOWlSO

0.068 Semua piOWlSO

0.056 Semua piOWlSO

0.037 Semua-

0.029 Semua piOWlSO

0.007 Semuapromso

Jumlah 4.127 KottMedan,KottBaiM\KottPalentalg KottT..-ger.rg, Kda

kawasan Y'"'9 --ElirdnJ. KottCi'ebon. KottSomaran) -~ mendapat KottY~ Kott &nboya. Kott"'*'!lo Kottl!.1rpma9>. Kott

akses ~--...,--prasarana31< - 0.331 Semua piOWlSO

Uraian Usulan Kegiatan Uraian Usulan Biaya (Trilyun) Tahun

2010 2011 2012 2013 2014 Total Satuan 2010 Tahun

2011 2012 2013 2014 Total

3 6 6 5 5 25 buah 0.002 0.005 0.005 0.004 0.003 0.019

2 4 5 5 4 20 buah 0.002 0.004 0.005 0.005 0.004 0.020

34 39 45 52 56 226 Keg 0.039 0.080 0091 0101 0.112 0.423

10 11 11 10 50 Keg 0.009 0.013 0.014 0 015 0.017 .06768

6 8 35 Paket 0.009 0.011 0.011 0 012 0.013 0056

15 Paket 0.006 0.007 0.007 0 008 0.009 .03652

34 39 45 52 56 226 Keg 0.004 0.005 0.006 0007 0.007 0029

7 10 10 11 12 50 Keg 0.001 0 0013 0 001 0.002 0.002 0.0069

11 11 11 11 11 11 kawasan 0.222 0 943 1.015 0 874 1.073 4 127

30 35 40 50 55 210 kawasan 0.038 0049 0062 0083 0.099 0 331

26 29 34 39 45 SO kawsan 0599 0 411 0677 0.748 0.769 3204

Page 120: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Sasaran/ Sub Sasaran

Penyusunan NSPKdalam pengembangan pengelolaan persampahan

Pendamptngan penyusunan SSK yang berkattan dengan pengelolaan persampahan

Pembtnaan Kelembagaan (organtsast, SDM, peran masyarakat) dalam rangka memngkatkan kemampuan pengelolaan persampahan

Pemngkatan pelayanan 1nfrastruktur persampahan

Tujuan

"TUJU3n 1 Memngkatkan kualrtas perencanaan pembangunan mfrastruktur PU dan pengendahan pemanfaatan ruang bag1 terwuJudnya pembangunan yang berkelanJulan (termasuk adaptas1 dan mtbgast perubahan 1khm)."

'Tu1uan 3 Men1ngkatkan kuahtas hngkungan permuk1man dan cakupan pelayanan (dasar) bidang peke~aan umum untuk memngkatkan kese1ahteraan masyarakat •

lndikator Kinerja

Outcome

Termanfaatkannya produk pengaturan. NSPK. oleh Pemda

Termanfaatkannya hastl Bantek, B1mtek dan pendampingan oleh pusat kepada Pemda untuk pengelolaan persampahan

3a Memngkatnya kompetenst pengelola persampahan

3b Meningkatnya k1ne~a pelayanan persampahan

3c Men1ngkatnya keter1tbatan masyarakat dan swasta dalam pengelolaan persampahan

Ter1ayan1nya kawasan untuk 1nfrastruktur persampahan

Target

Jumlah Satuan

30 kablkota

150 kablkota

15 Paket

15 kablkota

150 keg

210 kawasan

Kegiatan

1 PeoytJSI.<l<lllNSPK lXlllA< ~

2 Banlek, Brnlek dan pendamplngan (SSK) unllA< persampahan

3a Menyelenggaral<an pelatilan (Didat) tekros dan pengelolaan bidang persampahan

3b Fasilasi pengemllangan SU'11ber pemboayaan dan pola lm/eS1aSI pengembangan persampahan dalam rangka ITleWU)Udkan pembanglXlaO berkelarjutan yang mengadaptaSI dan memltigaSI perubahan lkim

3c Morvtonng dan evaluaSI k<1el]a pengembangan pengelolaan persampahan

1a Penyed133n nfrastruk1ur persampahan

1b Fas.iitaSI pengelolaan persampahan

1c Fasiltasl peng<.<angan sampah

lndikator Kinerja

Output

1 Jumlah NSPK untuk pengelolaan persampahan yang tersusun

2 Jumlah Bantek, B1ntek, dan pendampingan (SSK) pengelolaan persampahan

3a Jumlah penyelengga· raan pelabhan (D1klat) tekms dan pengelolaan persampahan

3b Jumlah fas1lrtaS1 pengembangan sumber pembtayaan dan pola mvestast btdang persampahan melaiUI ke~asama pemenntah, duma usaha, dan masyarakat

3c Jumlah monev ktnel)a pengembangan persampahan

1 a Jumlah kawasan yang telayam 1nfrastruktur persampahan

1 b Jumlah prasarana pengumpulan sampah

1 c Jumlah prasarana persampahan terpadu 3R

Target

Jumlah Satuan

30 buah

150 Bantek, Bintek, dan pendamplngan SSK

15 paket

15 kablkola

150 keg

210 kawasan

250 unrt

250 lokaSI

Page 121: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

lndkiiDr Klr*ll Ulima Anggaran ~ (Rp. Trilyun

Uraian Usulan Kegiatan Uraian Usulan Biaya (Trilyun) Ket/Lokasi Per Prov. Pulau TahUI\

2010 2011 2012 2013 2014 Total Satuan 2010 Tahun

2011 2012 2013 2014 Total

.Jt.rriahk&J/ 0.029 Plaa 3 6 7 7 7 30 buah 0002 0.006 0007 0.007 0.007 00287 kota yang rnenetllollcan ~ pengallr.Wl dan ~ 0.154 SerruJprtM'ISO 22 28 31 34 35 150 Bantek, 0.023 0.030 0.031 0.034 O.o36 0.154 - B1ntek. ~ dan per.;ampahan pendam-

p111gan SSK

0.037 SerruJprtM'ISO 2 3 3 3 4 15 paket 0.006 0.007 0.007 0.008 0.009 0037

O.o15 SerruJprtM'ISO 2 3 3 3 4 15 kablkota 0002 0.003 0003 0.003 0.004 O.o15

0.019 - &nl>oya. - Semnrg. - Sur.>kana. - Malang. 21 28 31 34 36 150 Keg 0.003 0.003 0004 0 004 0005 0.019 - Pel<alongan - Palen'bang. - Mataram. -~. l<ab SerdangBedagao.-a...ng --- Yogyakarta - Bandar \.ampulg. -Tangerang dan --- 5.212 SerruJprtM'ISO 55 60 70 70 60 210 kawasan 0209 1 204 1295 1 364 1.140 5212

kawasan TPAyang rTie<W1Qkat kroe<)Mya 0.107 SerruJprtM'ISO 0 75 60 63 52 250 un1t 0.000 0.030 0.025 0028 0.024 0107

0.181 SerruJprtM'ISO 50 75 39 43 43 250 lokas1 0.034 0050 0028 0033 0.036 0.181

Page 122: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Sasaran/ lndikator Kinerja lndikator lndikator Kinerja

Sub Sasaran Tujuan Outcome _Ta!!l~ Kinelja Utama Kegiatan

0 Target

jJumlah Satuan Outcome

1AJr Minum :y;;<'''"'r';; ··::rp·

1 Pengembangan J~ujuan.t : ~ Tersusunnya NSPK Air 22 buah It Penyusunan rancangan 1 Jumlah NSPK tentang 22 buah NSPK bidang !"~"''"'~~~· Minum NSPK tentang a1r mnum air mrnum yang tersusun pengembangan lkualttas SPAM

···~·~·" 2 Tersedranya NSPK air 100 Kab/Kota 2 Bantuan Teknls dan Fasilitasi 2 Jumlah kabll<ota yang 100 Kab/Kota

,;;.;~~~,~~~ minum dalam Peraturan Penyusunan rancangan Perda menyelenggarakan I dan pengendaltan Oaerah Kab/Kota terl<artairmnum pengembangan SPAM pernanfaatan ruang sesuai NSPK bagt terwujudnya

2 Pendamprngan pembangunan 1 Tersedianya Rencana 200 Kab/Kota 1 Pendampilgan penyusunan 1 Jumlah Rencana lnduk 200 Kab/Kota Rencana I!~~ berkelanjutan lnduk SPAM kabupaten/ Rencana lnduk SPAM SPAM yang Ieiah lnduk Srstem ~~~;;~~aptast kota drtetapkan Penyediaan Air Mrnum perubahan iklim) • kabupatenlkota

3 Peningkatan 1 Adanya dukungan penuh 100 Kab/Kota ta Pembinaan kepada para 1 Jumlah penyelenggara 100 Kab/Kota kapasitas stakeholder di kablkota peroogang keputusan arr minum yang kelembagaan dalam pengembangan dan penyelenggara air rnendapatkan termasuk SPAM rrum.m di daerah dalam pembinaan. pendidikan, Sumber Oaya pengembangan f><r Milum dan pelabhan Manusia dalam pengembangan tb Pendidikan dan Petatihan Sis tern penyelenggaran sistem Penyediaan Arr penyedaaan aJr minum Minum

2 Men~ngkatnya POAM 185 POAM 2 Bantuan teknis dan 2 Jumlah PDAM yang 185 PDAM yang sehat manajemen pengelola air memperoleh pembinaan

ITll'llnl(POAM)

3 Termanfaatkannya 225 non-PDAM 3 Bantuan leknis pengelolaan 3 Jumlah pengelola atr 225 INonPDAM pengelola air minum untl.A<. pengelola air mint.m minum non-PDAM yang non-POAM yang non-l'DAM memperoleh pembinaan mendapatkan manfaat pembinaan

4 Men1ngkatnya kinerja 299 Kab/Kota 4 Morutoong dan evaiuasl 4 Jumlah Monev kinerja 299 Kab/Kota pelayanan air m1num lonelja pengembangan pengembangan

pengelo&aan at mn.m pengelolaan air minum

4 Pembinaan dan 1 Tersed1anya pra studi 23 PDAM t Penyusunan pra studi 1 Jumlah laporan pra studt 23 PDAM pendampingan kelayakan KPS ketayakan KPS kelayakan KPS dalam rangka pembiayaan

2 Terfasilitasinya 107 PDAM 2 Fasiiitasi Kredn Perbankan 2 Jumlah POAM 107 PDAM yang melakukan investasi dalam penyediaan air minum terfasil1tasi untuk dari pinjaman bank mendapatkan pinjaman

bank

3 Tersedianya alternatif 9 laporan 3Kajianpolapemblayaan 3 Jumtah studi aHennatif 9 taporan pembiayaan untuk pemblayaan pengembangan SPAM

Page 123: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Ket/lokasl Per Prov. Pulau

0.060 32 Propnso 0 10 20 30 40 100 Kab/Ko1a 0.000 0 .006 0.012 O.o18 0.024 0.060 c--...uc-. BPPSPAM R!> 10 ~Mya<r

0.209 32 Propnso 30 30 40 40 60 200 Kab/Ko1a 0.022 0 .033 0.044 0.044 0.066 0.209

0.025 32- 18 20 20 20 22 100 Kab/Ko1a 0 004 0 .005 0.005 0.005 0.006 0.025

0.927 "32 Propnso 35 35 35 40 40 185 PDAM 0.177 0.175 0.175 0.200 0.200 0.927 c--...uc-. BPPSPAM R!> 1111 Miya<r

0.069 321'roprosi 30 30 40 50 75 225 Non 0.010 0.009 0.012 0.015 0.023 0.069 POAM

0.058 "32 Propnso 50 50 55 65 79 299 Kab/Kota 0.009 0.010 0 .011 0.013 O.o15 0.058 (lemlosli< -. BPPSPAM R!> s • Miy.><r

0.042 ~-,._.,... ~ (Baroar~-- 4 5 6 23 POAM 0.006 0.007 0.009 0.009 0.011 0.042 Palao1gl<at3ya~ _Mala<31\,...._Tergah. ~SOORaya (SOO<f<w>\'ollmgol. Magemg~ -._Gclwa. r-.a~aya.cm.. ~-Bogc<. Lioal. r~

- BergW. ~-.g . .mo. s.rdaA<:eh. S<barg

(lemlosli<-. BPPSPAM R!> 12.s MiY<wr

0.020 32PfOil"ISI 20 21 22 22 22 107 POAM 0.004 0.004 0.004 0.004 0.004 0.020

0.009 f'usal 0 3 9 taporan 0.000 0.001 0.002 0.003 0.003 0.009

Page 124: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Sasaran/ lndikator Kinerja lndikalor lndikator Kinerja

Sub Sasaran Tujuan Outcome

Target Kinefja Utama Kegiatan Output I Target

Jumlah Satuan Outcome Jumlah Satuan

5 Adaptas1 1 Ter1aksananya 32 p<op<nSI 1E~hemat"' 1 Jumlah p<op<nSI 160 pt'opwlSI

perubahan tkhm kampanye hemat arr dan dan peMdoogM SlOrber ... yang melaksanakan perftndungan sumber bakucwnwun kampanye air baku air mrnum dr perdesaan dan per1totaan

2 Keterse<haan arr baku atr 8 lokasr 2 Pe<COiltahan reuse dan daur 2 Jumlah aktiVItaS reuse 8 lokaSI mrnum altematlf utang air imbah dan daur ulang a~r

6 Peningkatan "'TUJUBn 3 1 Terfasilitasinya kawasan 577 kawasan 1 Fasiitasl pengembangan PS 1 Jumlah kawasan yang 577 kawasan pelayanan air Meningkatkan yang terlayani air mmum "" rTllnum MBR Per1totaan terfasihtas1 (PS a1r mmum terhadap kualltas lingkungan perpipaan d1 perkotaan m1num MBR Per1totaan) MBR Per1totaan permuklman dan

cakupan pelayanan 2 Terfasihtasrnya kapasrtas 820 IKK 2 FasitaSI penge<rbangan PS 1 JumJah IKK yang 8,200 Vdtk (dasat) bldang produksr arr minum "'rTW>Jm perkoeaaniiKK terfasdrtaSJ peket)Ballumum terpasang untuk men~ngkatkan

7 Pemngkatan kese,ahteraan 1 Terfasihtasmya desa 4,650 desa 1 FasitaSI pengeml>angM PS 1 Jumlah desa yang 4650 desa pelayanan a~r masyarakaL" yang terfayanr arr mrnum ., nwun pe<desaan terfaSihtaSI (PS a1r mrnum terhadap perpipaan dr perdesaan m1num perdesaan) MBR Perdesaan

2 Terfasihtasrnya kawasan 100 kawasan 2 Kapasltas produksl ... 2 JumJah kawasan (It/ 960 Vdt dalam kapaSitas produksr nwun 1erpas<1ng khusus det) yang terfasdrtaSI atr minum terpasang ..nul< rnen<VlQBf1 kawasan (kawasan pernekaran,

pernekaran putau ter\JiO' pulau ter1uar. perbatasan. terpencil, KAPET perbatasan, terpenal,

KAPET)

3 Terfasilitasinya kawasan 53 kawasan 3 Kapasltas produksl "" rnlllUrTl 3 Jumlah kawasan (It/ 310 Vdt dalam kapasitas produks1 terpasang khusus untuk det) yang terfasil1taS1 a1r minum terpasang mendukung pelabuhan (mendukung pelabuhan

perikanan penkanan)

Page 125: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

~!dar Anggaran Uraian Usulan Kegiatan Uraian Usulan Biaya (Trilyun)

Klnelja Ulaml Ket/Lokasl Per Prov. Pulau Tahun Tahun I ~

(Rp. Trllyun 2010 2011 2012 2013 2014

Total Satuan 2010 2011 2012 2013 2014 Total

J!nllah 0.050 32 propinsi 32 32 32 32 32 160 propinsi 0.010 0.010 0.010 0.010 0.010 0.050 kawasan yang mendapa1 pelay.v1an ... minumpada perodl.diJk kola/ 0.024 Banjarrnasin, Tangerang, Medan, Surakarta, 0 2 2 2 2 8 lokasi 0.000 0.006 0.006 0.006 0.006 0.024 kabupaten Surabaya, Cirebon, Yogyakarta, Semarang

1.254 32 Propinsi 74 90 100 140 173 sn kawasan 0.149 0.180 0.255 0.324 0.346 1.254

4.929 32 Propinsi 144 154 160 175 187 820 IKK 0.605 0.924 1.028 1.150 1.222 4.929

'""' 11200 ..... ..... 4.223 32 Propinsi 1472 1165 500 700 813 4650 de sa 0.690 1.319 0.550 0.770 0.894 4.223

0.292 Kep. Riau, Kaltim, Kalbar, Sulut, NTT Malut, Maluku, 18 20 20 20 22 100 kawasan 0.035 0.060 0.062 0.064 0.071 0.292 Papua, Sumut. Kaneng. Kalsel, Babel

110 ... ..... ......

0.186 21 Propinsi 13 10 10 10 10 53 kawasan 0.046 0.035 0.035 0.035 O.Q35 0.186

.. 310 ..... . ...

6- 35

Page 126: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Kegiatan

manajemen terselenggaranya bidang Pelaksanaan Permukiman Administrasi Penggajian

dan Perkantoran

Terselenggaranya 65 paket Administrasi dan Jumtah 65 paket Administrasi dan Pengelotaan Pegawai terselenggaranya Pengelolaan Pegawai Administrasi dan

Pengelolaan Pegawai

Meningkatnya 40 paket 3 KemafTliXJ'!ndan Jumtah meningkatnya 40 paket Kemampuan dan Kehandalan SDM dalam Kemampuan dan Kehandatan SDM datam Pengelotaan Administrasi Kehandatan SDM Pengelolaan Administrasi Keuangan dan Akuntansi dalam Pengelolaan Keuangan dan Akuntansi Administrasi Keuangan

dan Akuntansi

Terselenggaranya 45 paket 4 Pembinaan Hukum dan Jum\ah 45 paket Pembinaan Hukum dan Tersedianya Perangkat terselenggaranya Tersedianya Perangkat Penataan Hukum Pembinaan Hukum dan Penataan Hukum Tersedianya Perangkat

Penataan Hukum

Terselenggaranya 45 paket 5 Pembinaan serta Jumlah 45 paket Pembinaan sert.a Penyediaan Prasarana terselenggaranya Penyediaan dan Sarana Perieogkapan Pembinaan serta Prasarana dan Sarana Penyediaan Perlengkapan Prasarana dan Sarana

Perlengkapan

Terselenggaranya paket 6 Pembinaan dan Jumlah paket Pembinaan dan Petaksanaan habitat terselenggaranya Pelaksanaan habitat Pembinaan dan

Petaksanaan habitat

Tersedianya Sarana dan 25 Paket 7 Penyediaan Sarana dan Jumlah terpenuhinya 25 Paket Prasarana kantor yang Prasarana kantor yang baik Sarana dan Prasarana baik dan layak dan \ayak kantor yang baik dan

Penyediaan Tersedianya Penyediaan 31 Paket 1 Penyediaan Prasarana dan Jumlah tersedianya 31 Paket Prasarana Prasarana dan sarana saranaPersampahandan Penyediaan dan sarana Persampahan dan Drainase pada Lokasi Pasca Prasarana dan sarana airminum, Orainase pada Lokasi Bencana/Konflik SosiaJ Persampahan dan air limbah, Pasca Bencana/Konflik Orainase pada Lokasi persampahan Sosial Pasca Bencana/Konflik dan drainase Sosial pada Lokasi Pasca Bencana/ Tersedianya Penyediaan 65 Unit 2 Penyediaan Prasarana Nr Jumlah tersedianya 65 Paket Konflik Sosial an tar Prasarana Air Minum dan Minum dan Air Umbah pada Penyediaan Prasarana

Air Umbah pada Lokasi Lokasi Pasca Bencana I Air Minum dan Air Pasca Bencana I Konflik Konftik Sosial Umbah pada Lokasi Sosial Pasca Bencana I

Konffik Sosial

Terpenuhinya Cadangan 33 Paket 3 Penyediaan Cadangan Jumlah terpenuhinya 33 Paket Mendesak Bidang Per1<im Mendesak Bidang Perkin Cadangan Mendesak pada Lokasi Pasca pada Lokasi Pasca Bencana Bidang Per1<im pada Bencana I Konflik Sosial I Konflik SosiaJ Lokasi Pasca Bencana

I Konftik Sosial

Page 127: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

~ ~~~~: Uralan Usulan Kegiatan Uraian Usulan Biaya (Trilyun)

Ket/Lokasi Per Prov. Pulau Tahun Tahun I 2010 2011 12012 12013 12014 Total Satuan 2010 2011 2012 12013 12014 Total -- 0.660 Pusat 1900 1900 1900 1900 1900 9500 Pegawai 0.090 0.125 0.140 0.145 0.160 0.660

Dukoogan Manajemen Direl<to<al Jendefal Cipl< Kaya

0.096 Pusat 13 13 13 13 13 65 Pakel 0.005 0.017 0.020 0.025 0.029 0.0962

0.095 Pusat 8 8 8 8 8 40 Pakel 0.005 0.015 0.020 0.025 0.030 0.095

0.039 Pusal 9 9 9 9 9 45 Pakel 0.005 0.007 0.008 0.009 0.010 0.039

0.059 Pusal 9 9 9 9 9 45 Pakel 0.005 0.009 0.013 0.015 0.017 0.059

0.025 Pusal 1 1 1 1 1 5 Pakel 0.007 0.004 0.004 0.005 0.005 0.025

0.19 Pusal 5 5 7 8 8 25 Pakel 0.0035 0.035 0.045 0.053 0.056 0.193

Junlah 0.13 Pusal 5 6 5 7 8 31 Pakel 0.008 0.026 0.03 0.032 0.035 0.1310 kawasan yall!; mendapal penyediaan Prasarana dan sarana airminum, airimbah, persampahan 0.28 Pusal 13 13 13 13 13 65 Pakel 0.014 0.052 0.064 0.073 0.076 0.279 dan drainase pada lokasi pasca bencanal konflik sosiaJ

0.24 Pusal 5 6 7 7 8 33 Pakel 0 .01 0.068 0.075 0.078 0.009 0240

6--37

Page 128: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Sasaran/ lndikator

Sub Sasaran Tujuan Kinerja lJtama Kegiatan

Outcome

Penyusunan Tersusunnya KebiJakan 30 paket Peoyusunan Ke1Joiakan dan Jumlah penyusunan 30 paket Kebl)akan, dan Strateg1 b1dang Strateg1 bidang Pennul<.rnan Kebijakan dan Strateg1 Program dan Pennuk1man bidang Permuk1man Anggaran, Kerjasama Luar Tersusunnya Program 35 paket Peoyusunan Program Jumlah penyusunan 35 paket Negen, Data dan Anggaran bidang dan Anggaran bidang Program dan Anggaran lnformasl Serta Permukiman Permuklman bldang Permuk1man Evaluas1 K1net)a lnfrastruktur Tersusunnya Kerjasama 40 paket 3 Peoyusunan Ke<jasama Jumlah penyusunan 40 paket B1dang Luar Negen dan Pola Luar Negen dan Pola Ke~asama Luar Negen Permuk1man lnvestas1 b1dang lnveslasl dan Pola lnvestaSJ

permuk1man bldang penmuk1man

Tersusunnya Evaluas1 30 paket 4 Penyusunan EvaiUilSI dan Jumlah penyusunan 30 paket dan K1ne~a bidang KOler)a bidang Permukrnan EvaluaSJ dan K1neqa Permuk1man bidang Permuk1man

Tersusunnya Data 35 paket 5 Peoyusunan Data Jumlah penyusunan 35 paket dan lnformas1 Bldang dan lnfoml3SI Bldang Data dan lnformaSl Permuloman Permukrnan Bldang Permuloman

JUMLAH TOTAL CIPTA KARYA

Page 129: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Ket/Lokasi Per Prov. Pulau

0.09 Pusat 35 Paket 0.027 O.Q16 0.017 0.015 0.014 0.0885

0.09 Pusa1 8 8 40 Paket 0.026 0.016 0.017 0.015 0.014 0.0882

0.09 Pusat 6 6 6 30 Paket 0.026 0.016 0.017 0.015 0.014 0.088

0.09 Pusa1 35 Paket 0.026 0.016 0.017 0.015 0.014 0.088

50.00 7.63 9.77 9.46 50.00

Page 130: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Sa saran/ lndikator Kinerja lndikator lndikator Kinerja

Tujuan I Target Kinefja Utama Kegiatan L Target Sub Sasaran Outcome

IJumlah I Satuan Outcome Output 1 Jumlah 1 Satuan

UNIT ORGANISASI : BADAN PENDUKUNG PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

,,·-~ ,,

- - - -~ ~

1 Pembinaan bagi Tujuan 1 : 1.1 Tersetenggaranya 62 PDAM Meningka1nya 1.1 Pembinaan PDAM 1.1 Jumlah PDAM yang 62 PDAM 62 PDAM Meningkatkan pembinaan kepada jumtah kabl dibina (" Target CK : kualitas PDAM kola yang Pembinaan di perencanaan menerapkan 185 PDAM dan pembangunan NSPK bidang nonPDAM 225) infrastruktur permukiman

PU dan dalam rangka pengendalian 1- ---- perencanaan

2 Diktat bagi pemanfaatan 2.1 Tersetenggaranya diktat 24 Kab/Kota dan 2.1 Penyetenggaraan diklat 2.1 Jumtah 24 Kab/Kola penyetenggara ruang bagi air minum pengendalian penyetenggaraan diktat air minum di 24 terwujudnya pemanfaatan KabiKota dan pembangunan ruang bagi monev di 299 yang 2.2Terselenggaranya monev 299 Kab/Kota terwujudnya 2.2 Mon~oring dan Evatuasi 2.2Jumtah monev 299 Kab/Kola Kab/Kota berkelanjutan pembangunan ("Target CK : (termasuk permukiman Diktat di 1 00 adaptasi yang Kab/Kota dan dan mitigasi berl<etanjulan monev di 299 perubahan KabiKota) iktim).

3 4 Konsep NSPK 3.1 Tersedianya konsep 4 NSPK 3.1 Penyusunan konsep 3.1 Jumlah konsep NSPK 4 NSPK Air Minum dan NSPK air minum NSPK 19 Pemda sesuai NSPK 3.2Tertaksananya 19 Kab I Kola 3.2 FasitMsi penerapan NSPK 3.2 Jumtah Kab/Kota yang 19 Kab/Kola (" Target CK : 22 penyetenggaraan SPAM menyelenggarakan NSPK Air Minum sesuai NSPK SPAM sesuai NSPK dan NSPK dalam Perda di 100 KabiKota)

4 Fasilitasi 4.1 Terfasilitasinya pinjaman 66 PDAM 4.1 FasiiMsi pinjaman 4.1 Jumtah PDAM yang 66 PDAM pinjaman perbankan perbankan I sumbef mendapat rasilitas bank bagi 66 pembiayaan perbankan I sumber PDAM, 14 Pendampingan

pembiayaan

KPS, 6 studi altematif pembiayaan I pola investasi 4.2 Terselenggaranya 14 PDAM / 4.2 Pendampingan KPS 4.2 Jumlah PDAM I Kab 14 PDAM I ("Target CK: pendampingan KPS Kab l I Kola yang mendapat Kab l Fasilitasi Kola pendampingan KPS Kola pinjaman di 107 PDAM, pra studi KPS di 23 'PDAM dan 9 Laporan studi alternatif pembiayaan 4.3 Tersedianya alternatif 6 Studi 4.3 Penyusunan a~ematif 4.3 Jumtah studi ahematif 6 Studi pengembangan pembiayaan/ pota pembiayaan I pota investasi pembiayaan I pota SPAM) investasi SPAM SPAM investasi

Page 131: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

lnclblor Uraian Usulan Kegiatan Uraian Usulan Biaya (Trilyun) Kinlltl Ullml ~ran Ket/Lokasi Per Prov. Pulau Tahun I I Tahun I ~

(Rp lyun 2010 I 2011 12012 12013 12014 1 Total Satuan 2010 I 2011 I 2012 1201312014 1 Total

Jumlah 0.159 Tersebar di 33 ProWlsi 8 10 13 15 16 62 Kabl 0.0192 0 .025 0.0344 .0383 .0421 0. 159 penyelenggara Kola SPAM yang meningkat kinelja pelayanannya

0006 Medan, Palembang, Jakarta, Surabaya, Ba~. 3 4 5 6 6 24 PDAM 0.0008 0 .001 0.001 0.001 0.002 0 .0060 Makassar, Menado, Denpasar, Ambon

001 4 Tersebar di 33 Provinsi 38 50 63 70 78 299 Kabl 0.002 0 .002 0.003 0.003 0.004 0 .0140 Kola

1-0004 Pusal 1 1 I I 1 4 NSPK 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.0040

0016 2 3 4 5 5 19 Kab/ 0.002 0.003 0.003 0.004 0.004 0 .0160 Kola

·I-- f-- -- --0 015 Kab.Tasikmalaya, Kab.Kudus. Kab. lombok 9 11 14 16 17 66 PDAM 0002 0 .002 0003 0.004 0.004 0 .0148

Tomur. Kab.Wonosobo, Kab.Cilacap. Kab. Klalen. Kab Kuningan, Kab.Sukohaljo. Kota Tegal. Kab. Pekalongan, Kota Pekaloogan. Banyunas. Kab Pasuruan. Kota Pasuruan. Gresik, Sidoai)O, Kota Surabaya, Kab.Karawang, Kab.Bekasi, Kota Bekaso

r--- 1-- f--0014 "Kota Pekanbaru, Kota Dumai, Kota Jambi, Kota 2 2 3 3 4 14 PO AMI 0002 0 002 0.003 0.003 0.004 0.0136

Bandar ~. Kota Medan, Kab. Tangerang, Kab / Kola Tangerang, Kota Serang, Kab Bandung, Kab. Kola Subang, Kota Cireboo. Kab. K""'"9"n. Kab. Cdacap. Kab. Kebumen, Kota Semarang, Kota Yogyakarta. (Kab. Pasuruan. Kola Pasuruan, Kab. Sidoaljo, Kab. Gresik, Kota Surabaya), (DKI Jaya, Kab. Boger, Kab. Bekasi. Kola Bekasi, Kab. Karawang)

i-

p.00085 p.00138 -

0.007 Pusal 1 1 1 1 1 6 Siudi .00110 0.002 0.002 0.0066

Page 132: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014
Page 133: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

BAB7 PENUTUP

Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya tahun 2010-2014 merupakan

acuan bagi setiap Satminkai/Direktorat di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta

Karya dalam menyusun Program dan Kegiatan setiap tahun mulai dari tahun 2010

hingga tahun 2014.

Selain program dan kegiatan yang tercantum dalam dokumen Rencana

Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014, sebagai implementasi untuk

koordinasi, konsolidasi, dan sinergi antara pemerintah pusat dengan pemerintah

daerah dan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah serta masyarakatdan dunia

usaha agar dapat mencapai kinerja yang maksimal dalam rangka meningkatkan

ketersediaan dan kualitas pelayanan infrastruktur bidang Cipta Karya (bidang

Permukiman) yang lebih merata, maka Ditjen Cipta Karya memfasilitasi pemerintah

provinsi/kabupaten/kota untuk menyusun dokumen perencanaan terpadu yang

disebut dengan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM). Dokumen

ini mencerminkan perencanaan terpadu secara partisipatif oleh kabupatenjkota

yang menggambarkan rencana kegiatan multi tahun (5 tahun), multi sektor, dan

multi sumber dana (pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/

kota serta masyarakat dan dunia usaha). Hingga saat ini telah terdapat sejumlah

Page 134: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

427 kabupaten/kota yang telah menyusun dokumen RPIJM. Melalui RPIJM ini,

diharapkan pelayanan air minum dan sanitasi di tanah air dapat ditangani secara

bersama-sama oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Dokumen Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta

Karya (Permukiman) ini bertujuan untuk: ( i) meningkatkan efisiensi dan efektivitas

penyelenggaraan pembangunan di Daerah; (ii) mewujudkan hasil pembangunan

yang lebih optimal melalui perencanaan pembangunan infrastruktur terpadu; (iii)

sebagai dokumen kelayakan dan kerjasama program dan anggaran pembangunan

Bidang Cipta Karya (Permukiman) di daerah antara Pemerintah Pusat, Pemerintah

Propinsi, dan Pemerintah Kabupaten/ Kota; (iv) mendorong pembangunan prasarana

dan sarana bidang Cipta Karya (Permukiman) di daerah dalam rangka memacu

pertumbuhan kabupaten/kota dan pemerataan pembangunan; (v) mendukung

pencapaian sasaran pembangunan lima tahun bidang Cipta Karya (Permukiman)

sebagaimana dimaksud dalam Renstra Bidang Cipta Karya (Permukiman) 2010-

2014 dan seterusnya maupun MDG 2015 yang akan datang.

Page 135: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014
Page 136: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014
Page 137: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Lampiran 1: MATRIK ARAHAN RPJP NASIONAL 2005-2025

DALAM PENYUSUNAN RPJMN BIDANG CIPTA KARYA 2010-2014

MISI PEMBANGUNAN NASIONAL

1. Mewujudkan masya-rakat yang berakhlak mulia, bermoral, ber­etika, berbudaya dan beradab.

2. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

PENJELASAN MISI SASARAN POKOK PEMBANGUNAN NASIONAL PEMBANGUNAN NASIONAL

Memperkuat jati diri dan karakter bangsa melalui pendidikan yang bertujuan membentuk manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mematuhi aturan hukum, memelihara kerukunan internal dan antar urnatberagarna, melaksanakan interaksi antar bu­daya, mengembangkan modal sosial, menerapkan nilai-nilai luhur budaya bangsa, dan memiliki ke­banggaan sebagai bangsa Indo­nesia dalam ragka mernantapkan landasan spiritual, moral dan etika pembangunan bangsa.

Mengedepankan pembangunan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing; meningkatkan penguasaan dan pernanfaatan iptek melalui penelitian, pengem­bangan, dan penerapan menuju inovasi secara berkelanjutan; membangun infrastruktur yang maju serta reformasi di bidang hukum dan aparatur negara; dan memperkuat perekonomian do­mestik berbasis keunggulan se­tiap wilayah menuju keunggulan kompetitif dengan membangun keterkaitan sistem produksi, dis­tribusi, dan pelayanan termasuk pelayanan jasa dalam negeri.

1. Terwujudnya karakter bangsa yang tangguh, kompetitif, ber­akhlak mulia, dan bermoral berdasarkan falsafah Pancasila yang dicirikan dengan watak dan perilaku manusia dan masyarkat Indonesia yang be­ragam, beriman dan betaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, bertoleran, ber­gotong royong, berjwa patrio­tik, berkemang dinamis, dan berorientasi iptek.

2. Makin mantapnya budaya bangsa yang tercermin dalam meningkatnya peradaban, har­kat, dan martabat manusia In­donesia, dan menguatnya jati diri dan kepribadian bangsa.

1. Tercapainya pertumbuhan ekonomi yang berkuaitas dan berkesinambungan sehingga pendapatan perkapita pada tahun 2025 mencapai tingkat kesejahteraan setara dengan negara-negara berpenghasilan menengah, dengan tingkat pengangguran terbuka yang tidak lebih dari 5 persen dan jumlah penduduk miskin tidak lebih dari 5 persen.

2. meningkatnya kualitas sumber daya manusia, termasuk peran perempuan dalam pemban­gunan. Secara umum pening­katan kualitas sumber daya manusia Indonesia ditandai dengan meningkatnya indeks pembangunan manusia (!PM) dan indeks pembangunan gen­der ( lPG), serta tercapainya penduduk tumbuh seimbang.

ARAH PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG 2005-2025

Terdptanya kondisi rnasyarakat yang berakhlak mulia, bermoral, dan beretika sangat penting bagi terciptanya suasana kehidupan masyarakat yang penuh toleransi, tenggang rasa, dan har­monis. Di samping itu kesadaran akan budaya memberikan arah bagi perwujudan dentitas nasional yang sesuai dengan nilai-nilai luhur bu­daya bangsa dan medptakan iklim kondusif dan harmonis sehingga nilai-nilai kearifan lokal akan rnampu merespon modernisasi secara positif dan prouktf sejalan dengan nilai-nilai kebang­saan. 1. Pembangunan Agama; 2. Pembangunan dan Pemantapan Jati diri

bangsa 3. Budaya Inovatif yang berorientasi IPTEK

(a) mengedepankan pembangunan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya sa­ing;

Pembangunan 5DM

Pengendalian Penduduk

Pembangunan Pendidikan & Kesehatan

Pembangunan Kesehatan

Pembangunan Pem.Perempuan

Pembangunan Pemuda

(b) memperkuat perekonomian domestik ber­basis keunggulan disetiap wilayah menuju keungulan kompetitif dengan membangun keterkaitan sistem produksi, distribusi, dan pelayanan di dalam negeri;

Perekonmian Domestik

Demokrasi Ekonomi

Kelembagaan Ekonomi

Pemerintah sebagai fasilitator, regulator

Struktur ekonorni;

Iptek untuk ekonomi

Kebijakan Pasar Kerja

- Investasi untuk pertumbuhan Ekonomi;

Page 138: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

I . , i ~-: I)~,-., . . {_ t t • ' .._ '- i

MISI PEMBANGUNAN NASIONAL

PENJELASAN MISI SASARAN POKOK PEMBANGUNAN NASIONAL PEMBANGUNAN NASIONAL

3. Terbangunnya struktur per­ekonomian yang kokoh berlan­daskan keunggulan kompetitif di bebagai wilayah Indonesia. Sektor pertanian, dalam arti luas, dan pertambangan men­jadi basis aktivitas ekonomi yang dikelola secara efisien se­hingga menghasilkan komoditi berkualitas, industri manufak­tur yang berdaya saing global, motor penggerak perekonomi­an, serta jasa yang perannya meningkat dengan kualitas pelayanan lebih bermutu dan berdaya saing.

4. Tersusunnya jaringan infra­struktur perhubungan yang andal dan terintegrasi satu sama lain. Terpenuhinya paso­kan tenaga listrik yang andal dan efisien sesuai kebutuhan, termasuk hampir sepenuhnya elektrifikasi rumah tangga dan elektrifikasi perdesaan dapat terpenuhi. Terselenggaranya pelayanan pas dan telematika yang efisien dan modern guna terciptanya masyarakat infor­masi Indonesia. Terwujudnya konservasi sumber daya air yang mampu menjaga keber­lanjutan fungsi sumber daya air.

5. Meningkatnya profesionalisme aparatur negara pusat dan daerah untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih, berwibawa, dan ber­tanggung jawab, serta pro­fesionat.

ARAH PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG 2005-2025

(c) meningkatkan penguasaan, pemanfaatan, dan pendptaan pengetahuan;

- Penguasaan IPTEK

- Pemanfaatan IPTEK

(d) membangun infrastruktur yang maju;

- Kemitraan dengan swasta;

- Prasarana SD Air; Kemitraan dengan Du-nia Usaha dan penguatan kelembagaan Masyarakat

- Pembangunan Transportasi (Community Base dan Wilayah)

Pembangunan Pas

Sarana dan Prasarana dan Ketenagalis­trikan;

- Air Minum dan sanitasi

(e) melakukan reformasi di bidang hukum dan aparatur negara

- Pembangunan Hukum

- Pembangunan Aparatur

Page 139: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

MIS! PEMBANGUNAN NASIONAL

3. Mewujudkan Indonesia yang aman, damai dan bersatu.

4. Mewujudkan Indonesia yang aman, damai dan bersatu.

PENJELASAN MJSI SASARAN POKOK PEMBANGUNAN NASIONAL PEMBANGUNAN NASIONAL

Memantapkan kelembagaan de­mokrasi yang lebih kokoh; mem­perkuat peran masyarakat sipil; memperkuat kualitas desentralisasi dan otonomi daerah; menjamin pengembangan media dan kebe­basan media dalam mengomuni­kasikan kepentingan masyarakat; dan melakukan pembenahan struktur hukum dan meningkatkan budaya hukum dan menegakkan hukum secara adil, konsekuen, tidak diskriminatif, dan memihak pada rakyat kecil.

Membangun kekuatan TNI hing­ga melampaui kekuaan esensial minimum serta disegani di kawasn regional dan intemasional; me­mantapkan kemampuan dan me­ningkatkan profesionalisme Polri agar mampu melindungi dan men­gayomi masyarakat; mencegah tindak kejahatan, dan menuntas­kan tindak kriminalitas; memban­gun kapabilitas lembaga intelijen dan konta-intelijen negara dalam penciptaan keamanan nasional; serta meningkatkan kesiapan kom­ponen cadangan, komponen pen­dukung pertahanan dan kontribusi industri pertahanan nasional dalam sistem pertahanan semesta.

1. Terdptanya supremasi hukum dan penegakkan hak-hak asasi manusia yang bersumber pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indone­sia Tahun 1945 serta tertatanya sistem hukum nasional yang mencenminkan kelbenaran, ke­adilan, akomodatif, dan aspiratif. Terdptanya penegakan hukum tanpa memandang kedudukan, pangkat, dan jabatan seorang demi supremasi hukum dan teciptanya penghonmatan pada hak-hak asasi manusia.

2. Menciptakan landasan konsti­tusional untuk memperkuat kelembagaan demokratis.

3. Memperkuat peran masyarakat sipil dan partai politik dalam ke­hidupan politik.

4. Memantapkan pelembagaan ni­lai-nilai demoratis yang menitik­beratkan pada prinsip-prinsip toleransi, non diskriminasi, dan kemitraan.

5. Terwujudnya konsolidasi de­mokrasi pada beribagai aspek kehidupan politik yang dapat diukur dengan adanya pemer­intah yang berdasarkan hukum, birokrasi yang professional dan netral, masyarakat sipil, ma­syarakat politik dan masyarakat ekonomi yang mandiri, serta adanya kemandirian nasional.

Terwujudnya keamanan nasional yang menjamin martabat kemanu­siaan, keselamatan warga negara, dan keutuhan wilayah dari anca­man dangangguan pertahanan dan keamanan, baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri. TNI yang profesional, komponen cadangan dan pendukung pertah­anan yang kuat terutama bela neg­ara masyarakat dengan dukungan industri pertahanan yang andal. Polri yang profesional, partisipasi kuat masyarakat dalam bidang keamanan, intelijen, dan kontra intelijen yang efektif, serta man­tapnya koordinasi antara institusi pertahanan dan keamanan.

ARAH PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG 2005-2025

Memantapkan pelembagaan demokrasi yang lebih kokoh; memperkuat peran masyarakat sipil sehinga proses pembangunan partisipatoris yang bersifat bottom up; menumbuhkan ma­syarakat tanggap (responsive community) yang mendorong semangat sukarela (spirit of vol­untarism) yang sejalan dengan makna gotong royong; memperkuat kualitas desentralisasi dan otonomi daerah; menjamin perkembangan dan kebebasan media dalam mengomunikasikan ke­pentingan masyarakat; melakukan pembenahan struktur hukum dan meningkatkan budaya hu­kum dan menegakkan hukum secara adil, kon­sekuen, tidak diskriminatif dan tidak memihak. 1. Penyempumaan struktur politik. 2. Penataan peran negara dan masyarakat

dititikberatkan pada pembentukan ke­mandirian dan kedewasaan masyarakat

3. Penataan proses politik dititikberatkan pada pengalokasian/representasi kekuasaan.

4. Pengembangan budaya politik. 5. Peningkatan peranan komunikasi dan infor-

masi. 6. Pembangunan hukum. 7. Pembangunan materi hukum. 8. Pembangunan struktur hukum. 9. Penerapan & penegakan hukum dan HAM. 10. Perwujudan masyarakat yang mempunyai

kesadaran hukum. 11. Penanggulangan penyalahgunaan kewe­

nangan aparatur Negara.

1. Keamanan nasional berdasarkan kondisi geografi, demografi, sosial, dan budaya serta berwawasan nusantara.

2. Pembangunan pertahanan yang mencakup meliputi wilayah darat yang tersebar dan beragam termasuk pulau-pulau terluar.

3. Sistem dan strategi pertahanan nasional ke­mampuan manangkal ancaman di wilayah terluar Indonesia dan kemampuan untuk mempertahankan wilayah daratan serta mengawasi dan melindungi wilayah yurisdik­si laut Indonesia dan ruang udara nasional.

Ll--3

Page 140: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

MISI PEMBANGUNAN PENJELASAN MISI SASARAN POKOK NASIONAL PEMBANGUNAN NASIONAL PEMBANGUNAN NASIONAL

5. Mewujudkan pemba-ngunan yang lebih me­rata dan berkeadilan.

Meningkatkan pembangunan daerah; mengurangi kesenjangan sosial secara menyeluruh, keber­pihakan kepada masyarakat, ke­lompok dan wilayah/daerah yang masih lemah; menanggulangi ke­miskian dan pengangguran secara drastis menyediakan akses yang sama bagi masyarakat tertladap berbagai pelayanan sosial serta sa­rana dan prasarana ekonomi; serta menghilangkan diskriminasi dalam berbagai aspek tenmasuk gender.

1. Tingkat pembangunan yang makin merata ke seluruh wilayah diwujudkan dengan peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, termasuk berkurangnya kes­enjangan antarwilayah dalam kerangka Negara Kesatuan Re­publik Indonesia.

2. Kemandirian pangan dapat dipertahankan pada tingkat aman dan dalam kualitas gizi yang memadai serta tersedian­ya instrumen jaminan pangan untuk tingkat rumah tangga.

3. Terpenuhinya kebutuhan hu­nian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pen­dukungnya bagi seluruh ma­syarakat yang didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang yang berkelan­jutan, efisien, dan akuntabel untuk mewujudkan kota tanpa penmukiman kumuh.

4. Terwujudnya lingkungan per­kotaan dan perdesaan yang sesuai dengan kehidupan yang bail<, berkelanjutan, serta mampu memberikan nilai tam­bah bagi masyarakat

ARAH PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG 2005-2025

4. Postur dan struktur pertahanan ... per­gerakan cepat antar wilayah dan antar pulau dan mengatasi ancaman dengan efisien.

5. peningkatan professionalisme Tentara Nasi­onal Indonesia. a. Peningkatan kondisi dan jumlah alutsista b. Pemantapan komponen cadangan dan

pendukung pertahanan negara pemban­gunan sarana dan prasarana nasional temadap kepentingan pertahanan, par­tisipasi masyarakat madani.

6. Per1indungan wilayah yurisdiksi laut Indo­nesia.

7. Meningkatkan profesionalisme Polri.

1. Pengembangan wilayah dan

2. Percepatan pembangunan dan pertumbu­han wilayah-wilayah strategis dan cepat tumbuh serta mendorong terwujudnya koordinasi, sinkronisasi, keterpaduan dan kerjasama antarsektor, antarpemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam men­dukung peluang berusaha dan investasi di daerah.

3. Keberpihakan pemerintah ditingkatkan untuk mengembangkan wilayah-wilayah tertinggal dan terpencil. .. penguatan keter­kaitan kegiatan ekonomi dengan wilayah­wilayah cepat tumbuh dan strategis dalam satu 'sistem wilayah pengembangan eko­nomi'.

4. Wilayah-wilayah perbatasan dikembangkan dengan mengubah arah kebijakan pemban­gunan. Pendekatan pembangunan yang di­lakukan, selain menggunakan pendekatan yang bersifat keamanan, juga diper1ukan pendekatan kesejahteraan. Pertlatian khu­sus diarahkan bagi pengembangan pulau­pulau kedl di peribatasan yang selama ini luput dari pertlatian.

5. Pembangunan kota-kota metropolitan, be­sar, menengah, dan kecil diseimbangkan pertumbuhannya.

Page 141: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

MISI PEMBANGUNAN NASIONAL

PENJELASAN MISI SASARAN POKOK PEMBANGUNAN NASIONAL PEMBANGUNAN NASIONAL

Lampiranl

ARAH PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG 2005-2025

6. Pertumbuhan kota-kota besar dan metro­politan dikendalikan dalam suatu sistem wilayah pebangunan metropolitan yang kompak, nyaman, eflsien;

7. Percepatan pembangunan kota-kota kecil dan menengah ditingkatkan, terutama di luar Pulau Jawa.

8. Peningkatan keterkaitan kegiatan ekonomi di wilayah perkotaan dengan perdesaan.

9. Pembangunan perdesaan didorong melalui pengembangan agroindustri padat pekerja.

10. Kapasitas pemerintah daerah terus dikem­bangkan.

1 L Memberi perhatian yang lebih besar ada kelompok masyarakat yang kurang berun­tung, tenmasuk mayarakat miskin dan ma­syarakat yang tinggal di wilayah terpencil, tertinggal, dan wilayah bencana.

12. Pemenuhan perumahan beserta prasa­rana dan sarana pendukungnya diarahkan pada (1) penyelenggaraan pembangunan perumahan yang berkelanjutan, memadai, layak, dan terjangkau serta didukung oleh prasarana dan sarana penmukiman yang mencukupi dan berkualitas ; (2) penyeleng­araan pembangunan perumahan beserta prasarana dan sarana pendukungnya yang mandiri mampu membangkitkan potensi pembiayaan yang berasal dari masyarakat dan pasar modal,menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan pemerataan dan penyebaran pembangunan; dan (3) pembangunan pembangunan perumahan beserta prasarana dan sarana pendukung­nya yang memperhatikan fungsi dan ke­seimbangan lingkungan hidup.

13. Pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang berupa air minum dan sanitasi.

14. Penanggulangan kemiskinan diarahkan pada penghonmatan, perlindungan, dan pemenuhan hak-hak dasar rakyat

. . .

ll-5

Page 142: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Ll-6

MISI PEMBANGUNAN NASIONAL

6. Mewujudkan Indonesia yang asri dan lestari

7. Mewujudkan Indonesia mejadi negara kepulau­an yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional.

PENJELASAN MISI SASARAN POKOK PEMBANGUNAN NASIONAL PEMBANGUNAN NASIONAL

Memperbaiki pengelolaan pelak­sanaan pembangunan yang dapat menjaga keseimbangan antara pemanfaatan, kebertanjutan, ke­beradaan, dan kegunaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan tetap menjaga fungsi, daya dukung, dan kenyamanan dalam kehidupan pada masa kini dan masa depan, melalui peman­faatan ruang yang serasi antara penggunaan untuk permukiman, kegiatan sosial ekonomi, dan upaya konservasi; meningkatkan pemanfaatan ekooomi sumber daya alam dan lingkungan yang berkesinambungan; memperbaiki pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk men­dukung kualitas kehidupan; mem­berikan keindahan dan kenyaman­an kehidupan; serta meningkatkan pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan.

Menumbuhkan wawasan berhari bagi masyarakat dan pemerintah agar pembangunan Indonesia ber­orientasi kelautan; meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang berwawasan kelautan melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan; menge­lola wilayah laut nasional untuk mempertahankan kedaulatan dan kemakmuran; dan membangun ekonomi kelautan secara terpadu dengan mengoptimalkan pema­faatan sumber kekayaan laut se­cara t>ert<elanjutan.

1. Membaiknya pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup yang dicer­minkan oleh tetap terjaganya fungsi, daya dukung, dan kemampuan pemulihannya dalam mendukung kualitas kehidupan sosial dan ekonomi secara serasi, seimbang, dan lestari .

2. Terpeliharanya kekayaan ker­agaman jenis dan kekhasan sumber daya alam untuk mewujudkan nilai tambah, daya saing bangsa, serta modal pembangunan nasi­anal.

3. Meningkatnya kesadaran, si­kap mental, dan perilaku ma­syarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan peles­tarian fungsi lingkungan hidup untuk menjaga kenyamanan dan kualitas kehidupan.

1. Terbangunnya jaringan sarana dan prasarana sebagai pe­rekat semua pulau dan kepu­lauan Indonesia.

2. Meningkat dan menguatnya sumber daya manusia di bi­dang kelautan yang didukung oleh pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

3. Menetapkan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, aset-aset, dan hal-hal yang terkait dalm kerangka perta­hanan negara.

4. Membangun ekonomi kelau­tan secara terpadu dengan mengoptimalkan pemanfaat­an sumber kekayaan laut se­cara berkelanjutan.

5. Mengurangi dampak bencana pesisir dan pencemaran laut.

ARAH PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG 2005-2025

1. Mendayagunakan Sumber Daya Alam yang terbarukan.

2. Mengelola Sumber Daya Alam yang tidak terbarukan.

3. Menjaga Keamanan Ketersediaan Energi.

4. Menjaga dan Melestarikan Sumber Daya Air. 5. Mengembangkan Potensi Sumber Daya Ke­

lautan. 6. Meningkatkan Nilai Tambah atas Peman­

faatan Sumber Daya Alam Tropis yang Unik dan Khas.

7. Memperhatikan dan Mengelola Keragaman Jenis Sumber Daya Alam yang ada di setiap wilayah.

8. Mitigasi Bencana Alam sesuai dengan Kon­disi Geologi Indonesia.

9. Mengendalikan Pencemaran dan Kerusakan Ungkungan.

10. Meningkatkan Kapasitas Pengelolaan Sum­ber Daya Alam dan Ungkungan Hidup.

11. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat untuk Mendntai Ungkungan Hidup.

1. Membangkitkan wawasan dan budaya ba­hari.

2. Meningkatkan dan menguatkan peranan SDM bidang kelautan.

3. Menetapkan wilayah NKRI. 4. Melakukan upaya pengamanan wilayah ke­

daulatan yuridiksi dan aset NKRI, yang me­liputi (a) peningkatan kinerja pertahanan dan keamanan secara terpadu di wilayah perbatasan; (b) pengembangan sistem monitoring, control, and survailance (MCS); (c) pengoptimalan pelaksanaan pengaman­an wilayah perbatasan dan pulau-pulau kdl terdepan; dan (d) peningkatan koordinasi keamanan dan penanganan pelanggaran di laut.

5. Mengembangkan industri kelautan secara sinergi, optimal, dan berkelanjutan.

6. Mengurangi dampak bencana pesisir & pencemaran laut.

7. Meningkatkan kesejahteraan keluarga miskin di kawasan pesisir.

Page 143: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

MISI PEMBANGUNAN NASIONAL

8. Mewujudkan Indone-sia yang berperan aktif dalam pergaulan inter­nasional.

PENJELASAN MISI SASARAN POKOK PEMBANGUNAN NASIONAL PEMBANGUNAN NASIONAL

Memantapkan diplomasi Indonesia dalam rangka memperjuangkan kepentingan nasional; melan­jutkan komitmen Indonesia ter­hadap pembentukan identitas dan pemantapan integrasi intemasional dan regional; dan mendorong ker­jasama intemasional, regional, dan bilateral antar masyarakat, antar kelompok, serta antar lembaga di berbagai bidang.

1.

2.

Memperkuat dan mempro­mosikan identitas nasional sebagai negara demokratis dalam tatanan masyarakat in­temasional. Memulihkan posisi penting Indonesia sebagai negara demokratis besar yang di­tandai oleh keberhasilan di­plomasi difora internasional dalam upaya pemeliharaan keamanan nasional, integri­tas wilayah, dan pengamanan kekayaan sumber daya alam nasional.

3. Meningkatnya kepemimpi-nan dan kontribusi Indonesia dalam berbagai kerjasama intemasional dalam ranka mewujudkan tatanan dunia yang lebih adil dan damai.

4. Terwujudnya kemandirian na­sional dalam konsteasi global.

5. Meningkatnya investasi peru­sahaan-perusahaan Indonesia di luar negeri.

1. 2.

3. 4.

5. 6.

ARAH PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG 2005-2025

Peranan hubungan luar negeri. Penguatan kapasitas dan kredibilitas politik luar negeri. Peningkatan kualitas diplomasi. Peningkatan efektivitas dan periuasan fung­si jaringan kerjasama. Pemeliharaan perdamaian dunia. Penguatan jaringan hubungan dan kerja sama yang produktif.

Ll..-7

Page 144: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014
Page 145: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Lampiran-2 INDIKATOR KINERJA DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

-:=:= OUTCOME/ OUTPUT INDIKATOR TARGET

KETERANGAN 2010 2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6)

Program: Meningkatnya jumlah Indikator Outcome: PEMBINAAN DAN kabupaten kota yang 1. Jumlah Kabupaten/ 0 Kab/Kota 205 Kab/Kota PENGEMBANGAN menerapkan NSPK Kota yang INFRASTRUKTUR dalam pengembangan menerbitkan produk PERMUKIMAN kawasan permukiman pengaturan dan

sesuai rencana tata mereplikasi bantek ruang wilayah/kawasan permukiman bagi terwujudnya 2. Jumlah Kabupaten/ 32 Kab/Kota 226 Kab/Kota pembangunan Kota yang permukiman serta menerbitkan produk jumlah kawasan yang pengaturan dan mendapat akses mereplikasi bantek pelayanan infrastruktur bangunan gedung bidang permukiman yang dan lingkungan berkelanjutan 3. Jumlah Kab/Kota yang 34 Kab/Kota 226 Kab/Kota

menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasikan bantek pengelolaan air limbah dan drainase

4. Jumlah Kab/Kota 22 Kab/Kota 150 Kab/Kota yang menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasikan bantek pengelolaan persampahan

5. Jumlah Kab/Kota yang 0 Kab/Kota 100 Kab/Kota menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasikan bantek air minum

6. Penyusunan 496 Kab/ Kota 496 Kab/Kota Kebijakan, Program Dan Anggaran, Kerjasama Luar Negeri, Data lnformasi Serta Evaluasi Kinerja lnfrastruktur Bidang Permukiman

7. Dukungan Manajemen 496 Kab/ Kota 496 Kab/ Kota Direktorat Jenderal Cipta Karya

8. Jumlah kawasan 1125 Kawasan 6740 Kawasan yang tertangani infrastruktur permukiman

9. Jumlah kawasan yang 33 Kawasan 209 Kawasan terlayani penataan bangunan gedung dan lingkungannya

10. Jumlah kawasan 64 Kawasan 508 Kawasan yang mendapat akses prasarana dan sarana air limbah

L2-1

Page 146: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

PROGRAM/ OUTCOME/ OUTPUT INDIKATOR

TARGET KETERANGAN KEGIATAN 2010 2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

11. Jumlah kawasan yang 39 Kawasan 106 Kawasan teranganl pelayanan drainase

12. Jumlah kawasan yang 55 Kawasan 210 Kawasan tertangani sistem per.;ampahan

13. Jumlah kawasan yang 103 Kawasan 783 Kawasan mendapat pelayanan air minum kepada penduduk kt:Xa/ kabupaten

14. Dukungan lnfrastruktur Direktorat Jenderal Opta Karya

IKU: 1. Jumlah Kabupaten/ 88 Kab/ Kota 969 Kab/Kota

Kota yang menerbitkan produk pengaturan dan mereplikasi bantek permukiman, bangunan gedung dan lingkungan, pengelolaan air hmbah dan drainase, pengelolaan per.;ampahan dan a1r minum

2. Jumlah Kebtjakan, 992 Kab/Kota 992 Kab/Kota Program Dan Anggaran, Kerjasama l..uar Negeri, Data lnformasi Serta Evaluasi Kinerja lnfrastruktur Bidang Permukiman.

3. Jumlah kawasan yang 1419 Kab/Kota 8556 Kab/Kota tertangani infrastruktur permukiman, terlayani penataan bangunan gedung dan lingkungannya mendapat akses prasarana dan sarana air limbah, tertangani pelayanan drainasenya, tertangani sistem per.;ampahannya, serta mendapatkan pelayanan air minumnya.

4. Jumlah penyelenggara 30 % 38% air minum yang mampu menlngkatkan kinerja pelayanannya

Page 147: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

PROGRAM/ OUTCOME/ OUTPUT' INDIKATOR TARGET I~

KEGJATAN 2010 2014 Trtllun) KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

UNIT ORGANISASI PEI.AKSANA: DIREKTORAT PENGEMBANGAN PERMUKIMAN 11.6772

1. Pengaturan, Meningkatnya perumusan 1. Jumlah Produk NSPK 2 produk 5 produk 0.007 Pusat Pembinaan, dan pelaksanaan nasional bidang Pengawasan dan kebijakan, pembinaan permukiman Penyelenggaraan dan standarisasi teknis di 2. Jumlah Produk 80 produk 205 produk 0.076 Serroaprow1Si

dalam bidang pengembangan NSPK daerah bidang Pengembangan permukiman dan permuk.iman Permukiman meningkatnya jumlah 3. Jumlah kab/kota so Kota/Kab 207 Kota/Kab 0.292 Kab. Aceh Tmx; Kab. Aceh Tengah; Kab.

kawasan yang mendapat yang memperoleh Aceh Barat; Kab. Aceh Besor; Kab. Pick;

akses pelayanan pendampingan Kab. Boreuen; Kab. Aceh Tamiang; Kab.

infrstruktur bidang penyusunan Strategi Plcklaya; Kot3 - Aceh; Kot3 Sabang;

permukiman Pembangunan Kot3 Langsa; Kot3 lhokse\.mav.<!; Kot3

Permukiman dan ~; Kab. Tapan!Ji Selalan;

Infrastruktur Kab. Tobo Samosor, Kab. Simalulgun;

Perkotaan (SPPIP) Kab. Deli 5eroang; Kot3 Sibolga; -PemaiDng Sianl>r; Kot3 Tet>ng T"'9Qi;

Kab. Labuhan BatlJ; Kot3 Binj,;; Kota

Padang Sldempuan; Kot3 Guru1g Sitofi;

Kab. Solok; Kab. Sawahlunto/Sijunjung;

Kab. Tanah Datar, l<ab. Ohannas Raya;

Kot3 Padang; Kot3 Solok; Kot3 Sawah

W1to; Kot3 Padang Panjang; -Bokittinggi; Kot3 PayakumOOh; Kot3

Pariaman; Kab. --Singongi; Kab. lndo-agori .. , .. ; Kab. Pelalawan; Kab.

!Camp¥; Kab. I>Dkan -. - Man BanJ; Kot3 euma;; Kab. Naruna; Kab.

Lhjga; Kot3 Batam; Kot3 Tan1-JO<J Plnang;

Kab. Merangon; Kab. Satang Han; Kab.

Muaro Jambo; Kab. Tanjung laOOlg Tmx;

Kab. Tanjung laOOlg Barat; Kab. Bulgo;

- Jambi; Kot3 Sungal l'er'Ul; Kab. BengkUu Selalan; Kab. Rejang Lebong;

Kab. BengluAu Utlra; Kab. Seltnla; Kab.

~; Kab. BenglaAu Tengah; Kot3

BengkUu; Kab. Ogan """"""9 ~; Kab.

Ogan Komering Ilk; dll

4. Jumlah Kab/Kota 30 Kota/Kab 207 Kota/Kab 0.290 Kota Medan Kws. Medan Tembung; Dell

yang memperoleh 5eroang Kws. Tembong; Kab. Pl!sisir

pendampingan Selalan; Kab Solok Selatan; """' (luna;

Penyusunan Rencana Kab. !Camp¥; l<ab. Sarolangl.n; Kot3

Pengembangan l'alernb;w-g Kws. 3-4 ~; Kebon Pedes

Kawasan Permukiman Kot3 Boger; Majalaya Kab Bardung; l<al;

Prioritas (RPKPP) Gawe Kot3 5emarang; Tegal Panggung

Perkotaan dan Kot3 Yogyal<arta; (Jp<o<royo Kot3 Malang;

Perdesaan yang Tarrbal< Sawah Kot3 Sidoarjo; Kab.

setara dengan 500 KLilu Raya; Kab. Kayong Utlra; Kab.

kawasan l<apuas; Kab. Tapon; Sungal Dama Kot3

5amamda; Kab. -.... Selalan; Kab. Bole Bolango; Kab. Oonggala; L1fflu Tomu-

Kws Towotl; Kab. Polewal Mandar; Kab.

- ; Tabanan; Kot3 Bma; Kab. Mai\A<u

Tengah; Kot3 Temall! I<S Bas!Jong; Kot3

Bajarmason; Kab. Gowo

Page 148: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

I ll .l''1'' lll 1 • l • ! . ' ~-

PROGRAM/ KEGIATAN OUTCOME/ OUTPUT

(1) ( 2)

INDIKATOR

(3)

5. Jumlah produk pendampingan penyusunan rencana tindak

6. Jumlah produk diseminasi, sosialisasi, diklat, dan lokakarya bagi pemda, masyarakat dan swasta

7. Jumlah kawasan kumuh di perkotaan setara 414 Ha yang tertangani

KETERANGAN

(4) (5) (6) (7)

95 Produk 207 Produk

0 Produk 60 Produk

95 Kws 207 Kws

0.272 ~(l);Nztl8ar.Jt.[);)ya(l);Bireul!t'(l);kltl

50r9:1(1); KabA!st5r 5eatan (I);~ SdaQn

(l);XaO~(l);Kab.llln<t!Daor(l );Kab.

P6YT\Irl{l);~ !w.K {l);r.Dta Padang

(l))l«a~(l);;Ptt.ai'D!ru(l);~

(1); IWi!lrQISr9r9{1); ~(I); D..rnal{l);

lf4XiJ~(l);lf4XiJBaam(l);Kl:UlaT'O

(l);ICab.~(l);KcU~(l);Kab.

~~(1);KID.P.$nglalcrq(1);Kab.

~l.br'I(I);K.lb.~(l);Kab.""-5

~(l);l<ab.OIQJ(l);Kab.Oganli"(l);

Kl:U~(I);If4XiJ~{I);to'«<

Bal"'l»"~(l);~Metro(l);Kab.~

Sd.aQn (1); ~ 5s'an!i1 (I); Kab. llrQerang (1);

KCQ~(l);KcQOepck(I);Kab.Bancl.rlg

&rai(I);Kab.BarO.ng(l); Kab.~(l);

Kab.SI..rned¥lg(I);~Skn;~

Kl.d4;~~~Gnlbogi!n;

~~~Penalang;ICCG

Salalga, Kab. ~ BnU; K&bl Pn:lgo; Sl.mmep;

NglloM; ~f'aSlluan; )etrber,;Kab.l'dl.l

lf.¥{1);Kab.~(I);KCQ~(I);Kab..

~(l);Kab.r.«~r~r(l);I<Dai~

(l);Ban)an'nllsln;BartoKua&a;~;Barl)olrbaru;;

to'«<BaMq:aapan;Kab.~PaserlnJa;Kab.

IUii Katanegn; kOQ Ma'\iKio; I'm! E!ltu"'g; KeG

~· Kab. HI'U; KcQGoroQio(3); Kab..

Gon:rQio (2); KaD. Boalmo (2); Kab. Poi'I..MIJto

(1); KcQ Pak.r, Kab. Bang~:}~~, kOQMabssar; r.cu lllko!lar; Kab. Wdjo;; Kab. ~(I); 1<10. ~Mon.

KCQ~Kab.l(daka;;Kab.~Kab.

~;Kab.l..c:mX*&nt(l);Kab.Lcrrtlok

rmu; Kab. Su'nbawa, Kab. Suma rm..; ¥4Xil

Kl.(lang:;Kab. TIU;KcGTual(l);r..:GM'IIXI'I(l);

Kab.~Teng.ah(I);;KcQTematr;Kab.Hatenil;

lf4XiJ ScM (1): KcQ ~; Kab. )ayap.n, r.co Tlf'lb;~AimaS;Kab.Sotong.

0.026 n""'""'

1.358 ,_,(1);-. .... 0.,.(I);e.a..-(lt,_,

~I);~Sdac.w'l{l)'~Sdata'l

(1);~(1);Kab.l¥1ahoatar(1);Kab.

Pasaman(l);~&nt(l);I((QPacSing

(1);1'da~(1};~(1);~(1);

ltultGI'ISii'9f"9i(1);~(l);txrnll(l);;

I((Q~(l);r.ota8atarn(l):;r4XIllrrb'

(l);Kab.~{l);l>'«<~(l);Kib.

~Sdaan(J);Kib.~l..ebong(l);Kab.

~l.bra(l);Kib.~(I);Kab.~

Banyuastl(l);Kab.OOJ(l);KJJb.OQar!~(l);

l<d:J~(l);Koea~(l);I((Q

aam.~{I); I!'«JH«ro{I); Kib.~

Sdlbln(l);;trdaSoT!g(l);Kab. ~(I);

l!'da~(1); 1'41()ep:Jl((l);Km !¥W'Ig

Bar11 (1); trm.Bal"dr9(l ); Kib.~(l); --

Page 149: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

PROGRAM/ ICEGIATAH

(1)

OUTCOME/ OUTPUT

(2)

INDIKATOR

(3)

8. Jumlah satuan unit hunian Rumah Susun yang terbangun dan inrrastruktur pendukungnya

9. Jumlah kawasan perumahan bag1 MBR

~~~~~~AR,G~ET~~~~~~ 2010 2014 Trlllun)

(4) (5) (6)

3,960 unit 26,700 unit 3.330

104 Kawasan 240 Kawasan 0.837

KETERANGAN

(7)

(l);;~l!lcn.~!Wda:

~Jepara;~~=~

~~~ICOQSatlacl9a;;IC&

Slmlin; B.JrCIJ; I(JJonfloogo;~;~;

~Pasu'\.IWI;l!rrtl!r;Kab.ICI.b.JR.a'(a

(I);IC& Sow'nba5 (1); 1rDQPontar.ak ( l ); Kab.

~(l~KIItt.J(d);lr(I);ICOQ~

(I); ean;.mas.n; e.tD Kulll; lllpn; 8ilnjirililnJ;;

~~IC&Pe'la)lmPaserlbra;Kab.

~~ .• KOQM.rraclo;ICOQ&cllg;I(CQ

~Kab.~ICOQ~());Il'.ab.

Gaorob (2); l(ab, bftJro {2); IC.1b. Pth.watD

(I);;ICOQ~~B.rgc}ai;ICOQMakassar;ICOQ

~l<m.Wip;;K.1b.~(I):;IC.1b.~

ICOQ~fi'.ID.II'Diab;;Kab.~Kab.

~K&~8¥al(l);Kab.l.ctrtlok

TAr, Kao. ~ Kab. Sl.m» Tm.r; leota

~Kib.TTV; ICOQTIRII(l);ICDuikrt:XJrl(l);

K.1b.MaUtulf!J"91h(I);;ICOQ'femlltr;Kab.Hi~Wog;

ICOQSot'I'\(I);ICOQ~;ICab.)ayac:ua;ICOQ

TmQ;~Amas,Kab.Sc:tong

ICOQ8.Jn:ll/lall,~~;.ngBalai,ICOQTetlro9

rrw. ICOQ EWl)lj.JCDQ~~ MKI.!n.J(I;U Padlng.ICOQBUo:ITirw, ICOQ~ICOQ

~J'.OtaBatam,.ICOQTIItljii9Pirlang.ICOQ

~~Pr.Y'9.ICOQB.Jn:lar

~lf.ab.~ICOQ~F'n;lo.ql

OIO.ICOQ~ICOQBogor.ICab.SUcab.rn,l<.le

~ICOQ~ICOQ~,ICOQ~

KcQ~Iqb.~~Kac

~.Kib~lf«a~.

r.-,Ko.O.a,.lf.OQSaliOQa,.I(IOPu'wolt!rul,kOUJ

~IC.ID~II'.ibB.lr'lllA.Kab.GrN;,

ICIIb~ICOQ~If.OQMalirq.IC.!O

)erTW, ~~"«~ )lmbrq. Kib ~ IC.Jil ~ r<DQ ~-ICOQ~ICOQ~ICota

Baro~ICOQ~KOQ~ICOQ

~ICOQ8or'Gr'9.ICOQHa'.ass¥,Kat!U.WV

r.....,.UDIMI.rg.ICOQManada,r41U1Gcrornlo,r.ota

Pa.I,.ICOQ~Y.dalf6dan,r.at>I(Diaka.Kota

"""""""''"-"

s.tlang{l),la/!BiraCDt,ra(l); BorN!n(I);Ja/1

Sirq.J(l),.C.OPescswS&un(l)."~Sdatan

(l);Kib~(l),li:ab.TanahOirar(J);!Cab

~(l),lf.IOP'a5..lmrl&nr:(I).K«..Paci.JJ'q

(I),KOQ~(I);,~(I);KarT'(Irar

(l),J(,LMC~t~Songlrq(l):~(l);~(l);

lf.oQ ~ (1); !Ct:U Batam (l),l(ota Jamb

(t~K&~(I),ICDQfler'9:!.A.I{1);1C.tb

~5Nr.ilrl(1);1C.10~Let:cng(t):l<.ab.

~All.ln(l);k«l ~(1). Y..10.MI.s

~(I),IQD.OIOJ(U;kab()garlllr(l).

•lXII..Ib..t11"1Q9&1 (1);r.:G~(I);I(IJta

lla'W~Mr"CU'q(1);1(1Jta"'eW(1),1<.1b.~

Sc!iabr'l(ltf.-:o5e'an;J(l);K.lb~(lti(IJta

~(I);Y.t:UOfpok(I);JUO.Bant\TogBint

Otf.IDB~r'c1.n;Ot1Yh~m·~

~(1J;~flrn;~~

~.)epn;~CirotJclgan;~

~~~.Kin5arrm:;}l.k.1b

~.Birti.A.K.IJMF'rcq);~;~

~;~;lerrtler;IC.10. KI.buRI',QI

Page 150: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

PROGRAM/ OUTCOME/OUTPUT TARGET I~" KETERANGAN KEGIATAN INDIKATOR 2010 2014. Trillun)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

10. Jumlah kawasan 3 Kawasan 15 Kawasan 0.065 (I); Kab.Sarrbals (J); r.t:u~ (l); Kab.

permukiman rawan ~(l}; Kab..Ktlt~M (l);l<ln~

(l); ~Brio~laprl;8arl)lrbaru; bencana (5umatera ~~Kab.~Paohi.Jtin; Kab.

Barat, dll) KI.QI~;; I>'diM¥\ado; trdzi~Kota

~IC.ab.Mft.C;KdaG::r'o"Caao()); Kab.

G::rO'U!o (2}; KJD.Boall!tno(2}; 1CaD.~

(I); Kdaf'ILI;ICaD.Bi!tlgga; I"4:Jta~Kda

Tablar;Kab.w.jo; Kab.~(J); Kab.l!k.Cm;

Kota~;Kab.~; Kab.~Kab.

~; Kab. L.artdt Bani (I); Kab.l.lmX* Tm,r.KaD.~; I'.ab.St.rbaTmr,r.t:u

~Kab. TIU;KdaTwl ( l ); ICt:UAITbc:ln ( l);

Kab. M&fw Tengah (I ); Kota ~ Kab. Hilleng;

Kl:OSdtl ( l); Kota~; Kab.~; l((l(a

T~~NMs:;Kab.~

Kab.Aa!ftBI!:sar;Kab.Aa!ftBaraC;Kab..~

~ Kab. TapatU S8abn; Kab. P'a5arnlw'l; Kab.

Agn; Kab.Padan;~l(daP'adi!ng;Kab.

PesiSar Sdattlwl; Kab. BeJ9;W lb'a • Kab. 8eJ9;W ~Kab..~seatan;Kab..~

Kab.SI.Jc'atuTt; Kab.Qanjlr;Kab.GIJr11;Kab.Clamls;

ICaD. Claaap; KaO. B.!mJ; Kab. ~; Prop. NTB, Prop.N'TB; Prop.~. Pfcp.~TI!fl9ah;

Prop. Pap.2 ; Prop. PapJa BoY-.

11. Jumlah kawasan 55 kawasan 205 kawasan ICab. Bi'a.n (l); Kab.. SenWig~ (2); ICab.

0.780 Pe51:srSdaQn (2); Kab.~( l); Kab.BirGrl

perdesaan potensial 1 (l); Kab.~(2); K.1b.~ (2); Kab.

agropolitan setara 600 ~Sdaan(l ); Kab.. Majt ( l ); Kab.Ogi!n ll'(l );

Kab..~(l); Kab..Bar'9a~Se&atan (l); Kab..

Ha yang tertangani ~Sdatiwi (2); Kab.Setang (2); Kab.Oims

(I); Kab..~ (l); Kab.Magdang (l); Kab..

Pl.nooore;o ( l); Kab.lb;olal (l); Kab.G.nslg~ (I ); Kab. BarnJ (1); Kab. Mal.-.g (2); Kab. 5aiTtlas (I);~ lJtin (I); Kab. Sev,wllf«.. Servj;ln ...

lA. Banrp~IW)I (1); Kab. 8anjar (1); Kab.. "**' (I );; Kab. Elotrut (I); ICaD. MiN SdaQn Kws. Tatapa.an; Kab. Gortnalo u:.n (I); Kab. Peso Kws.. WM3; 1Cab. BMe (l); ICab.Ma}Me ( l ); I(Ab.l"dak..

(l); l<ab.~ (l); Kab.Bitna (l); Kab.L.artdt

Bnt(l ); Kab. ~ kws. Pl!:sQr SJ:b; Kab. Senrn BagianTI'TV (l); Kab.~Tmu" Kws. w..de;

I!'«Jlayap.n; Kab. Ra)a AI'!l* (l}.

12. Jumlah kawasan 50 kawasan 185 kawasan 1.285 ~; Kab.I.JDt.tlanbatui.Gra; Kab.

yang dilayani ~sdaan;Kab.~; Katl. CWI;

Kab.~Kab.~Kab.Bar9a; Kab.

oleh infrastruktur BelbllO;Kab.~sdatar\;Kab.~Kab.

pendukung kegiatan I'T'Ainjan'b; Kab.~lfbong;!Cab.Ka.r, Kab.

~; Kab.l&nj;Kab.~IN; Kab. ekonomi dan sosial r.AI$Ulgili'~Kab.~Kab. r.AI SI.I'W}Ii

te'~Qah;Kab.Ban)lr ; Kab. Sirtaog; Kab. !Qp.as t'dl;

Kab.l.lmak;Kab.Hat'nu)I;Katl.~IA3ra; Kab.

snjal; Kab. ~. Kab. &:roe; Kab. fsnbng; klb.b'T'tlclk trrv; Kab.Bml; Klb.~; Kab. ..............

13. Jumlah Desa 1, 500 Desa 8803 Desa Kab. ~SfYan ( l); Kab. Sc*:*Sdlan(l); , Kab.

2.800 I.J'Islgi; Kab.~. Kab.Banvuastl (l); Kab.

Tertinggal yang OIQJ (I); Kab. ~llr(I};, Kab.~(I); Kab.

terbangun B«91 seaan CI J;. P. ~ Kab. ~ (2) P. T~ P.~~lt!pn~

prasarana dan .5em¥a"ig;~Ke'ldai;,Kab.~

sarana lingkungan (1}; Kab. ~Utn(I );, Kab.Qru,gMas (l);

permukiman1 Kab. P\.M.I ~(1);, HSU, BangQII, Bar9eP. KID.~ Kab. Sdavr,, Kab. A:*Nn (1); Kab. Mam..I)J (l).. Kab.8otTD!ni( I); Kab.&.con ( l );, Kab.

~(l);Kab.~(I). Kab.l.c:rrO:Ik

Barac; Kab. l.cl"rtx* Utn;, Kab. TTU; Kab. SUTCa ....._...,_..,..

1. Telah mengak.omodaSI isu Pengarusutamaan Gender

Page 151: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

PROGRAM/ ICEGJATAN OUTCOME/ OUTPUT INDIKATOR 2010

TARGET I~ KETERANGAN 2014 TrtUun) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

14. Jumlah kawasan 39 kawasan 102 0.259 l<ab.~6ela'(I);Kab. lallllyi(I); NauPJ-4*;

setara 500 Ha KM. PaW LiNu l(apar$;; ~: ~ Baram; Kab.

yang terbangun N.mroi;Kab.~Qp.asi'Uu (l); l<lb.~(l);

prasarana dan Kab.S¥9}au(l); Klb. Sk'Gng(l);; Kab.~

{I); l<lb. Kl..ai e.nt (I); ICib.-.. Sbro; l<ab. Kip. sarana lingkungan

~Kab.~Kab.ActtNdao;1<.1b.MJ; permuldman2

Kab. .Ab: Kab. Hl!l); 1C1b. HTB; 1<1b. HaU: KM.

P. l'4i::J"'oQI;Kab.!roroe'ICI9J;~R.J;a~KD.

~P ..... ;

UNIT ORGANISASJ PENATAAN BANGUNAN GEDUNG 9.569 DAN UNGKUNGAN

I. Pengaturan, Meningkatnya I. Jumlah N5PK bidang 7 Paket 37 Paket 0.019 """ Pembinaan, Dan implementasl produk Penataan Bangunan Pengawasan pengaturan, pelayanan dan Ungkungan Dalam Penataan pembinaan dan Bangunan Dan pengawasan, kualitas 2. Jumlah Bantek dan 32 Bantek 226 Bantek 0.113 ICaQI'I(.oQ,.nglfQn<*'.-w ~ .... l(ab

Ungkungan hasll pembangunan pendampingan ArilJI:'t¥l.. ~Sclle*.lf.abO}atllttm!mglA.I,ICdil

Termasuk dan penyelenggaraan penyusunan N5PK ~lf4Q~, Katl8.1rO.rog.l(ab~.

lrda~lrDQTI!gll,lf.ab~IC£0 Pengelolaan penataan bangunan dan Penataan Ban9unan Ma&lng. Kat! MMng. I<Dta EII'G', lf4iJ Sam.!mda. Gedung lingkungan Gedung dan KDtJ ~.!CAb <iOwa. dl Dan Rumah Ungkungan Negara, serta Penyelenggaraan Pembangunan 3. Jumlah Kabupaten/ 32 kab/kota 193 kab/kota 0.116 IC-awn.,.,-.gc;lpllh~~l»dd

Bangunan Kota yang PP ro.26{l007 sesu11 PKN, PKW CWI'I PKSN. '4b/

Kl:U.,..g~dhi:siica51~ ...... :KDQs.d.J Gedung dan mendapatl<an fasilitasl k:S\,kAb/la.ft&ewr.l<c:U~Il'.lbA.Sahar\.

Penataan penyusunan RTBL KiXI Pldlng, Kl:U e.um. Klb ()pan~ llif, Kawasan/ I(M)~Sel.iblr\ICdillalcMUi~Katl

Ungkungan T~I<Dta8ogor.I!"DQ8ekasi,~Malang.

Permukiman JCoQPontl~Nk.ltOOM¥.asar.dl.

4. Jumlah kab/kota yang 41 kab/kota 125 kab/kota 0.066 ~ytnglbndit'ii!SIIItaSiantatalaon '""' mendapat fasilitasi

Medln,Kl:U~~M..rilaru.ICdil

Ja!Qru,J(DQ8ar'Wng.KOQY~I<m penyusunan Rencana Semnng. JCoQ ~- leoti OMpasar, J(cQ

!nduk Sistim Proteksl s.nbJy;l. li:CI Muln &wn, r..t> T!Aang Baw¥1g. K.Jt1

Kebakaran (RJSPK) ~IC.Ib~K.oKI.Ui~, lf.ab ...,.,_,..,.,., ... 5. Jumlah kawasan yang 32 Kawasan 155 Kawasan 0.078 1(-..san~~~~prada

mendapat fasilitasi PP~7$8.111P!<N, P!I:Wdanf'I($N YJftJ/ KotiJ YJI"'9 akin dtaskasl arQra lain : KoQ Medan.

penyusunan rencana ICdii~KDQ~r..c:ta~.ICctJ

- tindak penataan dan Bandl.ng.KDtJYoqyat".aru, ICDtiS!mllrang.Kota

revitalisasi kawasan ~.ICdil~kl:a~,ICdiiBaUttl,

l<c:U~ICdil~, l(abBengkalis,

Kati~.K.o~. Kltl~l(.tl

"""'"""""""'"'

Telah mengakornod.asl tSU Yfllayah Perbatasan dan Terpenol

Page 152: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

I an:

PROGRAM/ OUTCOME/ OUTPUT INDIKATOR

TARGET ~~~ KEGIATAN 2010 2014 Trillu~l

KETERANGAN

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

6. Jumlah produk 33 kab/kota 213 kab/kota 0.062 ~y.anr,;Jibndita5iitasliiGQbn : -diseminasi, sosialisasi, fotedar\1(4)Q~Kda~l('da

diklat, dan lokakarya :wc.ta,.ll'daBanlb1g.lrDca~l>'dl

bagi pemda, Semarang.lfi:U~Ifda~~

~Ka.JDI.rnal.ll'da~Koo~Stnkarta,. masyarakat dan

I<Dta~r«.J~I(at)BrQn.Kal

swasta I. ~Kab8cne.dl.

Jumlah kab/kota yang mendapat fasilitasi penyusunan Rencana Tindak Sistem Ruang Terbuka Hijau (RTH)

7. Jumlah kab/kota 33 Kawasan 160 Kawasan 0.061 .uriah~hal!il~'(¥19akandtaslblsi

yang mendapat ada&ai'IK.1b~r.JibHacitrt,K.1b~

fasilitasi penyusunan Pdnaman. Klb Kamvl,. Kab IU'c)o. I<Dta Pag;w

o\lam,. Kab ~ Tnu Kab No<M\. l<ab Ban)a(. Rencana Tindak l<tnr.ain.Kab~K.1bBilrmT~Ka.J

Pengembangan Manado, Kab lantloktAara, Kab&de. ell

Kawasan Permukiman Tradisional dan Bersejarah

8. Jumlah Provinsi 33 Provinsi 33 Provinsi 0.209 "*""'-yang melaksanakan fas1litasi Penguatan Kelembagaan Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pelatihan (TOT), Penyelenggaraan Bangunan Gedung, Penataan Lingkungan dan pendataan serta pengelolaan Gedung dan Rumah Negara, dengan mengundang seluruh Kab/kota

9. Jumlah Provinsi 33 Provinsi 33 Provinsi 0.032 """""""""' yang melaksanakan Pemeriksaan keandalan bangunan gedung termasuk gedung dan rumah negara dengan mengambil beberapa Kab/Kota terpilih yang ada pada masing-mas1ng wilayahnya.

Page 153: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

~ OUfCOME/ OlnPUT INDIKATOR TARGET ~ ~ran

2010 2014 (Rp. KETERANGAN

Trtllunl (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

10. Jumlah Kabupaten/ 5 kab/kota 65 kab/kota 0.240 SasaTiadalliatl kotamt!lrO/Iillta~~

Kota yang I<Da!HOOan,.l'mi~~FlelciJrWu.Kota

mendapatkan B.b'r\~Pllle'nbilrq.Kota.Ja~Q~rta.Kota&ro.rlg.

pengembangan I<Dta8ogor;Kcta5emarang.IC.otaSinbirya,Kota

~IC.ota~ l!'l:USilrnarrda.Kota bangunan gedung ........... negara dan bersejarah

11. Jumlah Kabupaten/ 7 kab/kota 111 kab/kota 0.329 KaQ'ICcQvangabndtas&lsiar'G'alan ' !fda

Kota yang Medan.,Kota~Kota~Kota

mendapatkan Jalr.lrta,li'da~IC.ota~Kota

pengembangan ~ltdaMakasar,IC.ota{)er"(:lasar,Kota

~ ~CaD Mun &lm,Kab TLWIQ Bawang. Kab sarana dan prasarana

~ ICabMacbl. Kab~~.Kab pencegahan dan lLW'r'O:::t::T~CS.

penanggulangan bahaya kebakaran

12. Jumlah Kab/Kota yang 10 kab/kota 128 kab/kota 0.043 ~yang c:hsltt5l arQ'a ian ; Kota SabMg.

mendapat dukungan ICab~r.otaSolok,Kab~T~JakMa

~Kota~KotaBo!P. pengembangan Kota~.KotaMadu\KotaMagel.lng,Kcta

sarana dan prasarana """""""''"' aksesibilitas bangunan gedung

13. Jumlah Kawasan 32 Kawasan 152 Kawasan 1.137 ~yangdioltl~tre'9!0Jpada

setara 7.380 Ha PP ~YJ.26{2(1J7 sesual PKN, Ptt:!N doJn PKSN rJJbj

yang mendapatkan Kotayanga~rowtdfll'iitaslarunlan: KotaMedlln.

KotaPalerrbat1g.Kota~.r.ota.lakilrt3,Kota

dukungan sarana Baro.ng.I<DtaYogyalcilrta,I<Da!Semanrog.Kota

dan prasarana ~.Kota~,Kotas.ntlaya,I<Da!BataTI,

pada kawasan yang Kota~. KotaSamarn11, Kab~ ICab

direvitalisasi ~KabSodoilrjo,KabSU'ne1ep,ICabKI.QI

"""""""''" 14. Jumlah Kawasan

~yangaloa'ldtasitaslar"Uralal"' """ 39 kawasan 207 kawasan 0.562 Medan.I<Dta PalmCang. Kota ~ I((Q

setara 369 Ha ~KctaBI!n:lrog,.Kcta~,I((Q

yang mendapatkan SeNrang. J(otJ M.l!Qsar, Kota ~. KotJ

dukungan sarana ~KotaD..mai,Kotaelrebort,KotaSu-al<:artJ,

dan prasarana Ruang KOQI~KotaSamilrn:la,KabBrtan,Kab

terbuka Hijau' ~.Kabflor'tt,tl.

15. Jumlah kawasan 65 kawasan 160 kawasan 0.400 l.mah~ha5ildenl:tika!lyanga1Qndtasitasl

ad2l&ah Kab Bire\61, Kab Mao1u\ ICab Padaog setara 442 Ha PaNman, Kab ICartr'u\ Kab ~. Kota Pagar

yang mendapatkan Al¥n,l<ab~T\'nl.rKab~.l<abBan)al',

dukungan sarana Kota~ICab~Kab~Tfi'U,Kota

dan prasarana Manado, ICabl.on'lbc* lba,ICabfrot. tl

pada pemukiman tradisional dan bersejarah

Te!ah mengal<omodasl ;su Oimate Change

L2--9

Page 154: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

PROGRAM/ OUTCOME/ OUTPUT INDIKATOR TARGET I~ KETERANGAN KEGIATAN 2010 2014 Trlllun)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

16. Jumlah Provlnsl 2 Provinsi 33 Provlnsi 0.160 .............. yang mendapat pengembangan PIP2B

17. Jumlah Kelurahan/ 9,556 kel/desa 21,984 kel/desa 5.943 """'"""""' Desa yang mendapatl<an pendampingan pemberdayaan sosial (P2KP/PNPM)'

UNIT ORGANJSASI PELAKSANA: DIREICTORAT PENGEMBANGAN 8 .320 PENYEHATAN UNGKUNGAN PERMUKIMAN

1. Pengaturan, Meningkatnya pelayanan 1. Jumlah NSPK untuk 3 buah 25 buah 0.019 """ Pembinaan, perumusan kebtjakan, pengelolaan air Pengawasan, perencanaan teknis, llmbah yang tersusun Pengembangan pemblnaan, dan Suniber standarisasi teknis 2. Jumlah NSPK untuk 2 buah 20 buah 0.020 """ Pemblayaan Dan dan Pengelolaan dralnase yang Pola Investasi, Pengembangan tersusun serta Pengelolaan Infrastruktur bidang Pengembangan sanltasi dan persampahan 3. Jumlah Bantek, 34 keg 226 keg 0.423 ........ ........ Infrastruktur Bimtek dan Sanitasl dan pendampingan (SSK) Persampahan pengelolaan air

lim bah

4. Jumlah Bantek, Skeg SO keg 0.068 ........_

Bimtek dan pendampingan (SSK) pengelolaan drainase

5. Jumlah 6 Paket 35 Paket 0.056 ............... penyelenggaraan pelatihan (Diklat) teknis dan pengelolaan air limbah

Page 155: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

-== OVI'COMI!/ OUIPUI' INDIKAlOR TARGET I~ ICEJERANGAN 2010 2014 Trllun)

1/:;'1· ' (1) (2) (3) (4) (5) <-> (7)

6. Jumlah 2 Paket 15 Paket 0.037 """"-penyelenggaraan pelatihan (Diklat) teknis dan

pengelolaan drainase

7. Jumlah monev kinerja 34 keg 226 keg 0.029 """"-pengembangan air limbah

8. Jumlah monev kinerja 7 Keg 50 Keg 0.007 """"-pengembangan drainase

9. Jumlah kawasan yang 11 kawasan 11 kawasan 4.127 l!'daMedan.lfdJBaalm,l((o~lfd41

terlayani infrastruktur ~ li"doJ Jak.lrtJ, l<'do18ardr9.1f4a Cnbctl. air limbah dengan llig~KotJ~KotJ~

sistem off-site KotJ~KotJM.11ar'9.1<daBan~.lfd3

~l<ctiJ~darlKotJOer,oas¥

10. Jumlah kawasan yang 30 kawasan 210 kawasan 0.331 _,,..,..,. terlayani infrastruktur air limbah dengan sistem on -site'

11. Jumlah kawasan yang 26 kawasan 50 kawasan 3.204 """"-luas genangannya (4600 Ha)

berkurang<

12. Jumlah NSPK 3 buah 3 buah 0.029 """ untuk pengelolaan persampahan yang tersusun7

13. Jumlah Santek, 22 Santek, Bintek, 150 Santek, Bintek, 0.154 """"""""' Bintek, dan dan pendampingan dan pendampingan pendampingan SSK SSK (SSK) pengelolaan persampahan

2 paket 15 paket 0.037 """"""""' 14. Jumlah penyelenggaraan pelatihan (Diklat) teknis dan pengelolaan persampahan

S. T~ mengakon'oodasl rsu Ourldte ChiJnge 6. Telah mengaloomodasl rsu Olrn.:Jte ChiJnge 7. Telah mengakomodasi isu OtrrliJte Change

Page 156: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

PROGRAM/ TARGET ~ ~ran OUTCOME/ OUTPUT INDIKATOR (Rp. KETERANGAN KEGIATAN 2010 2014 Trlllun)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

15. Jumlah fasilitasi 2 kab/kota IS kab/kota O.QIS ,.,..........,. pengembangan sumber pembiayaan dan pola investasi bidang persampahan melalui kerjasama pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat'

16. Jumlah monev kinerja 21 keg ISO keg 0.019 ~~1(4JQ~IfaaSr.nk3rta,.Y.ID

pengembangan ""*';.~~II(QPall!rrO!ng.l>'«<

persampahan MltarM\ ~ IUdt:I'W. r& ~ 8tiSigli. KID

Bclllg,.r..:QMutai:, l<l:lta~~BanO.w

~Y.IDlir"qlnn;c31~Hemn

17. Jumlah kawasan yang 55 kawasan 210 kawasan 5.212 """'-telayani infrastruktur persampahan'

18. Jumlah prasarana 0 unit 250 unit 0.107 ,.,..........,. pengumpulan sampah10

19. Jumlah prasarana 50 lokasi 250 lokasi 0.181 ,.,.........., persampahan terpadu JRU

UNIT ORGANISASI PELAKSANA: DIREKTORAT PENGEMBANGAN AIR MINUM 12.421

I. Pengaturan, Meningkatnya pelayanan I. lumlah NSPK tentang 4 buah 22 buah 0.044 -Pembinaan, perumusan kebijakan, air minum yang Pengawasan, perencanaan teknis, tersusun Pengembangan pembinaan, standarisasi Sumber teknis dan Pengembangan 2. Jumlah kab/kota yang 0 Kab/Kota 100 Kab/Kota 0.060 """""" Pembiayaan Sistem Penyediaan Air menyelenggarakan (te"n'oiiSUk ~ BPPSPAM RD. 10 Htf;Jr)

dan Pola Minum minum pengembangan SPAM lnvestasl, serta sesuai NSPK Pengembangan Sistem 3. lumlah Rencana 30 Kab/Kota 200 Kab/Kota 0.209 ,......., Penyediaan Air lnduk SPAM yang Minum telah d1tetapkan

4. Jumlah penyelenggara 18 Kab/Kota 100 Kab/Kota 0.025 ., ......., air minum yang mendapatkan pembinaan, pendidikan, dan pelatihan

8. Telah meogakomodaSI •su Qm-,are Oldnge 9. Telah mengak.omodasl 1su Om1are Change 10. Teiah meogakomodaSI•su Olmate ChiJnge '. ~ ' .. --~· · ~-1 ·~· · .... -,.~ -

Page 157: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

PR~ OUTCOME/ OUTPUT INDIKATOR TARGET 1-;:-'

KETERANGAN IC!GIAT. 2010 2014 TriDunl (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

5. Jumlah PDAM 35 PDAM 185 PDAM 0.927 ll-yang memperoleh {tl!rma5LJcRtnstri8PPSPAM ~ 171.1 Htfar)

pembinaan

6. Jumlah pengelola air 30 Non PDAM 225 Non PDAM 0.069

,_ minum non-POAM yang memperoleh pembinaan

7. Jumlah Monev kinerja 50 Kab/ Kota 299 Kab/ Kota 0.058 ,_ pengembangan ~ Amstra 8F'f9'AM R:p. 6.4 Mt,rar)

pengelolaan air minum

8. Jumlah laporan pra 3 PDAM 23 PDAM 0.042 ~KaQ'I(OQ~Bin)arn\IJsa'\

studi kelayakan KPS -~---PtreiaNk,.~lDIT'bok~Btllg.Solo

.. (Scbdai'I~Mac)!l.ln;).~

"'--.a.m.. """"""""" """"· IM'-ot.........., ___ ,_,..

~Bitdl/lo:l'l,~(tem\alsl.*Renstra

IIPPSPN1R:p.J2.SMltar)

9. Jumlah PDAM 20 PDAM 107 PDAM 0.020 ll-terfasilitasi unt\Jk mendapatkan pinjaman bank

10. Jumlah studi altennatif 0 laporan 9 laporan 0.009 ...... pembiayaan

II. Jumlah provinsi 32 propinsi 160 propinsi 0.050 ll-yang melaksanakan kampanye11

12. Jumlah aktivitas reuse 0 lokasi 81okasi 0.024 ~~Mecliln.~.~

dan daur ulang airu """"'_,.,.,...,

13. Jumlah kawasan 74 kawasan 577 kawasan 1.254 ll-yang terfasilitasi (PS air minum MBR Per1<otaan)

12. Tetah mengak.omodaSI !su Otmare Change 13. Telah ~ ISU Otmate Change

Page 158: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Ltn1piran 2

PROGRAM/ TARGET l ~f'lln OUTCOME/ OUTPUT INDIKATOR (Rp. KETERANGAN KEGIATAN 2010 2014 Trtllunl

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7 )

14. Jumlah I KK yang 1441KK 820 IKK 4.929

,_ terfasilitasi 1440 lt/det 8200 lt/det

15. Jumlah desa yang 1472 desa 4650 desa 4.223

,_ terfasilitasi (PS air minum perdesaan)

16. Jumlah kawasan (It/ 18 kawasan 100 kawasan 0.292 ¥.fp. Pai,~~SI.U.rm..HaU.~

det) yang terfasilitasi 170 lt/det 960 lt/det Paoui.SI.m.c..~ltatsd.fWld

(kawasan pemekaran, pulau ter1uar, pertlatasan, terpenol, KAPET)

17. Jumlah kawasan (It/ 131/dt 53 kawasan 0.186 21-det) yang terfasilitasi 651t/det 310 lt/det (mendukung pelabuhan perikanan)

UNIT ORGANISASI PELAKSANA: SEKRETARIAT DIREKTORAT lENDERAl 1.817

1. Pelayanan Jumlah dukungan 1. Jumlah 1900 Pegawai 9500 Pegawai 0.660 """' Manajemen manajemen dan jumlah terselenggaranya Bidang Permukiman kawasan yang mendapat Pelaksanaan

penyediaan prasarana AdministraSI dan sarana air minum, Penggajian dan a1r limbah persamahan Perl<antoran dan drainase pada lokais pasca bencana/konOik 2. Jumlah 13 paket 65 paket 0.096 """' sosial terselenggaranya

Administrasi dan Pengelolaan Pegawai

3. Jumlah meningkatnya 8 paket 40 paket 0.095 """' Kemampuan dan Kehandalan SDM dalam Pengelolaan Administrasi Keuangan dan Akuntansl

4. Jumlah 9 paket 45 paket 0.039 """' terselenggaranya Pembinaan Hukum dan Tersedianya Perangkat Penataan Hukum

Page 159: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

PROG~ TARGET ! ~ran

KEGJAT. OU'TCOME/ OUIPU1' INDIKATOR 2010 2014 (Rp. KETERANGAN

Trfllun) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

5. Jumlah 9 paket 45 paket 0.059 """ terselenggaranya Pembinaan serta Penyediaan Prasarana dan Sarana Perlengkapan -

6. Jumlah I paket 5 paket 0.025 """ terselenggaranya Pembinaan dan Pelaksanaan habitat

7. Jumlah terpenuhinya 5 Paket 25 Paket 0.19 """' Sarana dan Prasarana kantor yang baik dan layak

8. Jumlah tersedianya 5 Paket 31 Paket 0.13 """' Penyediaan Prasarana dan sarana Persampahan dan Drainase pada Lokasi Pasca Bencana/ Konfiik Sosial

9. Jumlah tersedianya 13 Paket 65 Paket 0.28 """' Penyediaan Prasarana Air Minum dan Air Umbah pada Lokasi Pasca Bencana I Konfiik Sosial

10. Jumlah terpenuhinya 5 Paket 33 Paket 0.24 """ cadangan Mendesak Bidang Perl<im pada Lokasi Pasca Bencana/ Konfiik Sosial

Page 160: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

PROGRAM/ TARGET ""?!"ran OUTCOME/ OUTPUT INDIKATOR (Rp. KETERANGAN KEGIATAN 2010 I 2014 Trlllun)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

UNIT ORGANISASI PELAKSANA: 0.441 DIREKTORAT BINA PROGRAM

I. Penyusunan Meningkatnya I. Jumlah penyusunan 6 paket 30 paket 0.09 """ Kebijakan, penyusunan kebijakan, Kebijakan dan Strategi Program dan program dan anggaran, bidang Penmukiman Anggaran, kerjasama luar negeri, Kerjasama Luar data informasi serta 2. Jumlah penyusunan 7 paket 35 paket 0.09 """ Negeri, Data evaluasi kinerja Program dan Informasi Serta infrastruktur bidang Anggaran bidang Evaluasi Kinerja permukiman yang Permukiman Jnfrastruktur dimanfaatl<an oleh 40 paket 0.09 """ Bidang Permukiman kabupaten/kota 3. Jumlah penyusunan 8 paket

Kerjasama Luar Negeri dan Pola Jnvestasi bidang permukiman

4. Jumlah penyusunan 6 paket 30 paket 0.09 """' Evaluasi dan Kinerja bidang Penmukiman

5. Jumlah penyusunan 7 paket 35 paket 0.09 """ Data dan Informasi Bidang Penmukiman

JUMLAH TOTAL 50.00

UNIT ORGANISASI PELAKSANA: BADAN PENDUKUNG PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM 0 .234

I. Dukungan Terselenggaranya I. Jumlah PDAM yang 8 PDAM 62 PDAM 0.159 Tersebar di 33 Provinsi Pengaturan, pembinaan kepada PDAM dibina Pembinaan, Terselenggaranya Diklat Pengawasan, air minum 2. Jumlah 3 Kab/ Kota 24 Kab/Kota 0.006 Medan, Palembang, Jakarta, Pengembangan Terselenggaranya Monev penyelenggaraan Surabaya, Banjarmasin, Makassar, Sumber diklat Menado, Denpasar, Ambon Pembiayaan dan Pola 3. Jumlah monev 38 Kab/Kota 299 Kab/Kota 0.014 Tersebar di 33 Provinsi Investasi serta Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi

Page 161: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

PROGRAM/ TARGET ~ran

ICEGIATAN OUTCOME/ OUTPUT INDIKATOR 2010 2014 T~::~l KETERANGAN

(1) (2) (3) (4 ) (5) (6) (7)

Tersedianya konsep NSPK 4. Jumlah konsep NSPK 1 NSPK 4 NSPK 0.004 """ air minum Terlaksananya 5. Jumlah Kabi Kota yang 2 Kabi Kota 19 Kabi Kota 0.016 penyelenggaraan SPAM menyelenggarakan sesuai NSPK SPAM sesuai NSPK Terfasilitasinya pinjaman perbankan 6. Jumlah PDAM yang 9 PDAM 66 PDAM O.QlS J(.ab.~. Kab.KucM, Kat!. Lombok Tlmur,

Terselenggaranya mendapat fasilitas l<ab.INonosobo, Kab.(Jia;cap, Kbb. Klatet'l, Kab.

pendampingan KPS perbankan I sumber KuJ*I9an, Kab~. J<ota legal, ~Cab.

Tersedianya alternatif pembiayaan ~- J<ota ~- Sanyumas, Kab.

pembiayaanl pola investasi Pasuruan, Kota Pasuruan, Qeslk. !Mdoiwjo, kota

SPAM 7. Jumlah PDAM I Kab I 2 POAM I Kab I 14 PDAM I Kab I 0.014 Surabaya, Kab.KMawang, ICab.Beklsl, Kota 8ekasi

Kota yang mendapat Kota Kota pendampingan KPS Kota Pekanbanl, Kota Ou'NI, Kota J¥nbi, Koca

a.ancs.~.Mnpung. !CDC.\ Medan, K.lb. T~

8. Jumlah studi alternatif 1 Studi 6 Studi 0.007 l<ol:a Tangerang, l<ot3 Strang. Kab. Bandung. Kab.

pembiayaan I pola Subang, Kota Orebon, Kab. ~- Kab. Cl&ac:ap,

investasi Kab. Krilumen, Kota ~. Kota Yogy;tkarta

(Kab. ~-Kota~.Kab. Sidoarjo, ~

Gf~ KcU Slnbayi)"'(OI(I ~. Kab. Bo9or, Kab. Bef<asi, Kola Bebsl, Kab Kar.I'Hang)' • •

"""

Page 162: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014
Page 163: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Lampiran 3: PERATURAN PRESIDEN NOMOR 5 TAHUN 2010 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014 PER KEMENTERIAN/KABINET

Menimbang

P~~IOI!N ~I!PUBLIK INOON~IA

PERATURAN PRESIOEN REPUBUK INDONESIA

NOMOR 5 TAHUN 2010

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL

TAHUN 2010- 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIOEN REPUBLIK INDONESIA,

bahwa untuk melak.sanakan ketentuan Plual 19 ayat (I) Undang­

Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sutem Perencanaan

Pembangunan Na.sional, dipandang perlu menetapkan Peraturan

Presiden tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah N.uional

Tahun 2010 - 2014;

1. Pn.ul 4 ayat (1) Undang-Undang Ouar Negara Republik

lndone.tia Tah~ 1945;

2. Undang-Undan,g Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara (Lembaran Negara Republik lndone.~ia Tahun 2003

Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan N.uional (Lembaran Negara Republik

lndone.tia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara

Republik lru:lone.tia Nomor 4421);

4 . Undang ...

Page 164: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

PR~ID~ RI!PUBLIK INOONI!:SIA

- 2 -

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang R.encana

Pemban,gunan janglca Panjang Nasional 2005 - 2025 (Lemj:,.ran

Negara R.epublilc Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tamj:,.han

Lemj:,.ran Negara R.epublik Indonesia Nomor 4 700) ;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN PR.ESIOEN TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN

JANGI<A MENENGAH NASIONAL TAHUN 2010- 2014 .

Pual I

Dalam Peraturan Presiden ini, yang dimaluud dengan:

1. R.encana Pembangunan Janglca Menengah Nuional Tahun 20 I 0 ·

2014, yang 3elanjulnya di3ebut RJ?M Nuional, adalah dokumen

perencana.an pemj:,.ngunan nuional untulc periode 5 (lima) tahun

terhitung 3ejalc tahun 2010 sampaj den,gan tahun 2014.

2. R.encana Pemj:,.ngunan Janglca Menengah Kementerian/Lemj:,.ga

Tahun 2010 - Z014 , yang 3elarUutnya dbebut R.e.ncana Stralegi$

Kementerian/Lembe.ga, adalah dolcumen perencanaan Kementeri­

an/Lembaga untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejalc tahun

2010 sampaj dengan tahun 2014.

3. R.encana ...

Page 165: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

PR l!t81 0"1£N RI£PUIILIK INOONI!t81A

- 3

3 . Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, yang

selanjutnya di.tebut RE1M Daerah, adalah dolcumen perencan .. n

pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahun ~•I periode

muing- muing pemerintah daerah.

4. Menteri adalah Menteri Perencanaan PembAngunan Nuional/

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nuional.

Pa~l 2

(1) RP]M Na.sional merupakan penjabaran dari vbi, mbi dan

program Presiden huil Pemilihan Umum tahu.n 2009.

(2) RP]M Nuional memuat $1:rategi pembangu.nan na.sional,

kcbijalcan umum, program Kementerian/Lembaga clan lintu

Kementerian/Lembaga, kcwilayahan clan lintu kewilayahan,

serta kcrangka ekonornJ malcro yang mencaltup gambaran

perelconomian secara menyelunili terrnasulc arah kcbijalcan fi.slcal

da1am rencana ketja yang berupa kcranglcA regului dan

kerangka penclanaan yang bersilat lndikatif.

(3) RP]M Nulonal sebagaimana dimabud pacla ayat (1) berfung.si

sebagai:

a. pedoman begi Kementerian/Lembaga cla1am menywun

Rencana Strategi.s Kementerian/Lembaga;

b . bahan penywunan clan perbaiJcan RPJM Daerah dengan

memperhatibn rug..s pemerintah daerah clalam mencapai

.suaran Nuional yang termuat clalam RPJM Na.sional;

Page 166: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

- 4 -

c. pedoman Pemerintah dalam menywun Rencana Kerja

Pemerintah.

PaSAI 3

Kementerian / Lembaga dan Pemerintah Daerah mela ksann k11n

program dalam RP]M N&.sional yang dituang kan dnlam Rencana

Strategis Kementerian / Lembaga dan RP]M Daerah.

Pasal 4

Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah dapat rnelakukan

konsulta.si dan koordinasi dengan Menteri dalam menywun Rencana

Strategis Kementerian / Lembaga dan RP]M Daerah .

Pasal 5

Menteri melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan RP]M Nas1onal

yang dituangkan ke dalam Rencana Strategis Kementenan/ Lembaga

dan RP]M Daerah.

Pasal 6

RP]M Nasional sebagaimana dimAksud dalam Pasal 2 ayat (1) ,

tercantu.m dalam I.Ampiran Peraturan Preside.n ini dan merupakan

satu kesatuan dan bagian yang ti4alc t.erpUahkan dari Peraturan

Presiden mi.

Pasal 7 . ..

Page 167: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

PRI!SIOEN R~UBLIK INOONI!.SIA

- 5 -

Pual 7

Peraturan Pre.Jiden ini mulai berlalcu pada tanggAl ditetapkan.

Ditetapkan eli Jakarta

pada tanggal 20 Januari 20 I 0

PRESIDEN REPUBUK INDONESIA,

ttd.

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Salinan sesuai dengan ulinya

Page 168: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

RENCA NA Til\ OAK PEMBANGUNAN JAI\GKA ME:\ENGAH 2010-2014 I'ER KEMENTERIAI\/LEMBAGA

KF\If i\TfHIA:\IL H liiACA : K B i t::-IT fHI A /\ l't:KFHJA A 'll"\I IIM

No. PROGRAMIKEGIAT AN PRIORIT AS

f'KO<oRA\t I'L\/GLLOI.AA'i Sl \ IULR

1>\YA AIK

INDIIL\TOR TARGET

Jill ••• l' .. ·n~o:lt•la:m dan K10054."'f\ a:.~ \\ adul... Em bun~. Mmtn~l..:t.lll}a h-tl'TX'tJI<Utl dan tl'f)~:&n) 3

lcksurian atr drn~o~n l.ap;b.lta5 12 millal' rri Jumiah "aduL. dan em~ ~uu ~an~ dtNnt;un "iriww~aL I~ waJul.. d.m 15X rnll:u'lo,:.~tu

I wadul ~-ll"S:li diball!;Wl. 5 waJuL I I ''adul. ~csaT dihan~un: I lhl:un pd.1l.s.:ul33n rcmtXUJgunan; "-.Jul. dalam J'ICbl....ana:tr!

20 nnt>un~; ).IIU l>C."Lt.~ dt~un p:mban~Uf\311. 158 em~ ~uu

:.cksat dih:ln~un

Juntlah \\aduL..cm~51tU }Ofl(! 2 ":xlul. sdCS3i dt r.:hablliusi. Q 29 "aduL. scksat d t n.-hahilil3S<I. dm:h:ibthLI'>I l>C."t>an~.U. 29 v.r.Jul. Jan 298 ":xlul. dabm r-:-l.t~ dan 29g nnbuni;;s.ttu :«ksai ~"flthun~ !>1\U 1'\"h.:l.blhl..aSI dan JJ ~-mbun& SIIU du~hat>lhlbt

,.elcs:.tdm:taatoth~

Jumlah wadul.. .:mhunt: :..~tu} W'lt! I K2 w:.JulJ.:mbong. !>ltu 166 ";.Jul... cmbung. ~llu dtop.:tti!LI\Itdandip.:l•har.~"'--hwl):r.liK2

Jumlah L:a"a:.:m sumbn .m ~an¥ dt I..Qo~·ru,.t )ol'bQn~aL. 15 L.:aua..~

I t'fl..rnd:alm~ :a roh:a~ a b:mJir. mcnm~l!l <hn Juml:th \\:tdul.. ) ::a.nt; d1~un d1 DA ~ I \\adul. lk"'''dot~OI

lcrjag:an~•l....'tcr.~nh:aana.ird• l>.xDhAhl'3ll lkn~"an'XIIo(7u~ul.. 1 Sun~i lkngoman So\11 I \\ aJung C..t01adan10 CSr.ib"ffll I \\aJun10 (.ondang tsn~-enJ

l'cn~dc.•stiMII \\aJul..t.iof1~ I \\:idul.Lt~.:&llj;

I \\:.tdul.. K~l..t\bd1un1

II.L.033. 1

59.9-'9.6

15.6:!5.5 64&U

I '-'SJ

1.320.0

645.0

900.0

306.0

:!0.0

..151.0

Page 169: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

KF:MF.NTF.RIAN/LF.MBAGA : KF.MF:NTF. RI."N PF.Kf:RJAA"' liMU~l

Pr.as:~r.ma sumt-..·r da~ a :a1r di DA '\

lknp\\an ~'o }3~ dirrl\ab!lu.1Soi

TARGET

:1111 •••

~~aduk Kc~ {Blor.ti I \l.adul. I'Kklsu{\\~1nl

!'~nan f..ed11nm \\aJul. T.:nan~>:amn)a ~1mrn \l.adul

\1.~1rt<hn t..oo~a'' DAS \\OI"'IO:Irt d:an t...on..cna$t llA'\

t..cduana; Kc:t.luang

RcNbthU.\1 7 \1. adultl'nJct:m. Crngl.h\.., I kogo '.,;ch:l llanpr

\n)IU'. llq,'O 'WantJan. Kt:du~ l hng. (IOO~angJ

Kds;~hthl.:t51 1 \\.xlul WnJCUn.

to:n~lhl. l ~o'lgc"'I.IJ.mpr

\n~at. rlc~oS3rolflt;31'\.. Kcdung l 'l•nt;. Uon~t;:mg)

Rdl3hihla(l f mbu••s \\adul lcrchahlliUS•Imbung \\adul

l31'\31lJ.!.illn l.Jf'J"t,!an

terrclihar.an~<~ wa.lul. di Ill\'\ lkn~aw:m Op:r.ts. \\")dan l'cmcl•ha.r.un I nlahana~~a OJ'LT.II~I \\'dan

"olo lnfr•~rultur 'f)\ [k"flga.,..otn "-~lo l'cn":hharaan lnfr.L'tlrullur ' IJ \

lkn~"an\olo

tnW.saoan)a lOMmo-.w d1 0\~ ~awan ft:rl.<onscr.a,in~a ~ t.:::d1 tK:ali ~lo l1nomo,o &. K.tli \sml

11.1..033.2

1 crl.on"Cn a"m~ :a arbon:'! urn

\umt>cf lb)a J-\1r lknl!awan 'wllo

553.0

107.0

I '50.0

I 060.0

106.0

1 0~ .0

1!10.0

IJO.O

60.0

L3--7

Page 170: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

KHIH>T FI! IA"/LEM IIAGA · KF\I EI"'TEI!I A"' I'EKFI!JAA I"' UMl'\1

So. PROCIIAM/k£GIATAN PRIORITAS INDIKATOR

••• Pcnl,'~hl~an d.&n Pl'll.~dol.un JanngM~ ~tc."fftn~laln} a dan lt"l):l~) a l..w.libS \bn lri1;351. R.:n~oa Ibn Ju1npn Pcn~ir.an L:tmn)ll c:l1.U(WIIa~.21l:lll p3(b 2.5SJul3 hd.tard.k>r.th l~ b~amnpnng211 iri~hl ~llflC I 15 nbu hd.ur

, ;,w({.~~~~~i;,. ~w~"~~

t3-;8 < :

•n.:.t~-:.• . 1.21 JUU w.m.h ro~•~o.o~ darl rx-manf<l3Wl d•tm~;"-"tl.an I 129.3M nbu h..·lw)

airl:l.nah untuL. •nvsi sd~ ~.tiQnhu hd,l:lf l.u;u; b~ananpnnj;M m~ ~Mit; 200nbu hc-ll<lr

dm:habiiiiJ.SI II J..a JUlll hd,t:u I

I w.> u, anan pnngan m~;a:.i ~;an~ 2.3 15 JUU hd.tac

•.hopcms•L.an d3n d•po:'htw:l C!J I 5 JU~ hc:-l.tat)

lu=lSb~:unnFin~ra""~an&; IOnbuhd.w d•t•~l:ltL.an c 10 tibu hcltarl

l u:ub)an:anpnnt;anro~\.Ooa)~ 85 nbuhclw dir~:hahtl•t&:a ~~o;o nbu tw.-L.w)

lua:.b~an:snpnnga.nruv.a)~ 800nhuh.:L.Ut

diopml.:.•lan Wn d•f'l•:hh:ua ( 12 Juta hd.I!U 1

wmuratrunah)

Juml:ah sun1w a1t tllnah:l )&nl! d•rch.ab!ht.u• 230 -.umur :ur unm

{I 875 somur :tir ttnah) un~ul me."'~'" ~I s.:lu:b 37.500 hc-Lur

Jwnbh .wmura~rW\.lh)~ dl0f""1'0bllMI ~15 ~ur :ururW! dan dif'ehh:ml (1.1~1 wmw :ur unah) un1ul

nk~m areal sclu.h -1 3 S.W hri.bl

I u<bb~an::.n,ann):;anurutalrlSmtxU..~a~ I OOOhd.w d1~un diti,P.atl:ln l~lu;n 1.0011 h..-lbr

II .L.033.3

TAACET

••• I ~.38 nbu hd .. w

10 nhu hr::lllllr

.,150nt.uhd .. w

70~urau wWl

I fi7Swrnuralr 131'oah

I 000 hd .. tar

21.SOQ.O 2.~-1.5

13.000.0

:!000.0

60,0

1.700.0

I 000.0

77.0

6 1S.8

:! 19.2

'·'

Page 171: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

KI:MENTERI ,\!1//LI:MBAGA: KI:.\H:NTI:RJ,\:"1 I'I:KI:R.J,\,\ N lJMl'\1

\krunglatn)J.I3)ananprnsat:lNlairba.Lu

lu;a."'la)ananjanng:an 1.a1a acr 1:1mbal. ~ang dm:hJ!).IIlasi h:lws 175 ntlu ~\.tar)

bcrlemban~n~alb:-rah inga~i dan dr..il'la$(' d

D\~~\\'3JlSokt

dm~an l.:~pas1tas -U.~ m' do:t d:m ICfJ.:JI:an~ a Kllp.bltas a•r NJ..u 'an~; ditm~kacl:tn St."!'C:sat 7.6 ntJ .Jet b'ananair~u&·n~ ~pasitu-U 8 mJ del ..&> . ..& mJdct

Kap;lSil;b pcuasar.m;~air tvlu ):ant; 2.5 mJ 'dcc

din:haNhllN ....:~r I ~.J m) del

K..:lr:t:>ila5 J"fbUlllU :ur Nlu ~ .llll!' terjag;. S.!i nG &1

Pcngcntbllan lJanJir. Lahar Gunung fkrapi d3. fnlind~m)ala"as;an «cii.D5 ..&3,66 rihu Pcngaman.:m P:mui lll.·lt.ud.Jn batu~a banj~r d.Jn terhnt.lungm)a PanJang sar:sna.pr.~S~r.U-.a f'C'~h NnJir 168lm

La"uan pmw <c'fJallJang 80 lm Ibn am.~ ):tng d1bimt:un 1216 L..m)

rant:u '"'-1 IC'rlcndahn) a 16 JU1."l m l lah.-.r Panj.lfll,! s;u'afU prasar::ma ~'\.'nlbli \unjlr I J(• lm gunung b.:rapL.rSC'dlmen yang d1rclubillt.asi t386lml

1'3fljsng S3t".llkllpn.._~ po:n~'l.-nd:lli ho.nJir 700 lm

~an~; diopcr:lMkan dan dirdihan (:!.000 lml

untul mrnt~amanlan l.a"asan sdu=b 35.7

nbuho:l.t:1r

Juml3h <;;uana rrnsar:u1;1 penJ;cndah :?X hwh

lah.u ,,,unc·n ~an~ o.h~un 128 buah)

untul mengcnd.J.hUn l4har ~tmcn dmg3n

\Oiumc lbJUiamJ

II. L.033.4

••• TARGET

••• 175 000 hd.wr

lkflcmh:ulgn) a Dl & t>n:nna..\C lkn~:aw:rn J.:ro I rawa J..-ro

..1.3.JmJid..-t

I ~.J mJ<kt

:!.0001-m

18 huah

525.0

)Ko.O

700.0

100.0

15 -165.6 :?.508.(1

.3 .7..&5.0

•')27.5

1165

Page 172: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

KHIEI'\TF ~IA~ILEMIIAGA: KDIFI'\TF~IA~ I'EKEIU~Ai'\ LIML \1

PR0GRA:\I/K£CJAT AN PRJORIT AS

~;~< ~~~ -~ ---~~:: ~,;'}~~\

13--10 ..

SA..IIiARAN (I Iaiii o.en.a~ o.c,.e , ... -......... , JNDIKATOR

Jum\.ih ~ pt".ls..&r.UU pni~C'nd.ill 4 bw.h latw ~(hmcn )3l'lg dm~h3hiln.bl IXS unit ) untuL mt'tlt!cnd:llil!rn bhar scdmk'n den~

•o.tlunK"6juumJ

Juml:ffi ~pr3~na ~""""~li

lahar ,.,'\Jm'h.·n ~ :.tlJ.! di"f'Tobllan dan

~ohpclihar:l (I SO unit) ur'olul mrn~•t,:nd3hl:m

lah.u ~un,·n lknpn • •llumc 11 JUiil mJ

'""""'

f'mpli\J.! s:ar-..&1'\:i pr.bo.U".UU ~n~ p;mua ~ Lm ~:lnt; dti'o3nt;un (30 l.m)

l';mjanj,~J<ar.ll'\.l~r"'""~p:ano• Jlm ~ang dm:h3bi liusi (:.;0 l.m)

P.AnJ.ln~ ~r:uu I"'f::-.JI"'.UU pen~ p;mt.a1 .>0 lm ~.:mt;dip;:l•lur.li50 lm)

D•~k"5a•lann)lll1m bo:rfWl~!>IO}~ rbnJif K:m 01S4"k");;t\..ann~3 p..-n1har11:unan brclt1mur 7 flall1 I m1ur untul. nw:nglll':lnl;• d;J.;-rah ttt:nanl?ll palct !! s.d 29

al.•bat b:tnJirdl YOib>ah Jalarta o,M·Icsu\.ann~ :. Ll1;UUfl supcnn.i l ll1;Hlttln

Loxb~rul .. i lbnjtr k .mJ.I l1mur

rC'rhan~unn) :. b:ul~unan al hlr Jt11~ di

mu;ua UanJir 1-..:&nal l1mur

r ctban~UM}il J3l:t.n ins~l.~

Tt:rban~tmn~:t pm.u.;uan u:bin\:

D1~ks:ul!lnn~ li nonn:di~,j Kal• 1\kncunt:

To:~unn~3 mkl Calunk' Tt:rban ·UM~a Salurun Ge~

II .L.033.5

TARGET

ZOIO

R5bwh

150hu:l.ll

"'"" 50Lm

;()lr.m

7 r;lll1

I Ll~W.Uin

800n'M:'tl·r

19J.m 17l.m

ILm

I buoh

Hm

zo ..

TOTAL A.I..OKASI 1tl~lll4

(llpMOior)

I~.S.O

75.0

100.0

17i.S

50.0

bll.7

~.1

196.1

76 . .J

5Y.3 79.5

1 ~.:!

17.8

Page 173: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

KEMF.NTF.R IA:-1/ tt:MRAGA : Kf.\IF.NTF.RIA:-1 PF.KEIUAM\ l iMl"\1

MSARAN (U.O._Ootpoc,_ -...... , I DIKATOII

Tnklngunn~:.l hl•~astP<•' J:ll.11m. PI' J:.~lwn. II'JJ

f ~IA\0) II Jcmkuaft pcn~c:bcr:wlpn Ol'afllll\~1 ~261

lcrt<J~uM,;a kmboun TSKT !07 r C'Tblngunn~ .. Jr.nn lnk1

I n+ongunn~ a p:rl.wbll bron,oog

f dXtflgUIVJ)ll jaJan opcil

Di~lcsailan) .. pd.~.-rj.aan g.llian d;;m

1m1hunan hulu ._ali '>untcr

l>lscksa•iwnn~ :a l'nn:hoangotn (.ras, Ulod.

T.:rl.('ndahn, ... N.h.., ... banJ•r o,h l}xr<lh t\hr.an l('f~u.M).I pr:~....r.ma ~o:no.bli N.nJ•r ..,un.,;:ulkn~"".m'lolo

ILL.033.6

TARGET

2111

porn~ hanJ•r J1 ~ ivUs-1 L.3"".:1._-.an n-tms.1 d1 3 liun~ai Ji ,.~.,

I lknl.fun~,; Gcfal!Jojofq,'<.>ro

Barr.~~

Jahung Rill{: l>•~c

Rnn:unmg won.~ Lc;RIP-Jih.-.._o;;e 1

,.,. 'unit

I bwh

I ""'h !buah 18000m3

2 buah

IOOm-..1~.-r

2J..5rm"ter

1'-"'ll!M hanJ!r d• 5 "-'la..~ 1..3''"'-~" r~.-tl-n~• Ji J ">un~ai d1 l'onon~o

I lkn,Jun}; (Oc-r.tl, 'UoJ<Hli:goru lbrr~.:

Jabun• Rin~;llil.c Rcm:unmp \\ iw\\ LSRIP-ph;t§c I

I lkndun.: C.cr.U. Scmbilpt I lkndung (tCral SC1nt\1yal

lan~j;ul 1<\ou ".:~"'' T~ul Kob 'ifa'\' P~uran \..3"'<L'Ian ra" an hlnjlr Pnlg.llut:ln l..:~was;~n r.~"'an honJif

UOJ!.IOI."l;Of"O lloJOfk"'f•KO

rlood I 01'\"('<lStlnj; \\anun10 ~~-..em rk..ood I"Of'O.'Cl~ing \\'ammt;

llt\\S) lk"'1~a"a.n 'iolo ~~'lcm Ill\\'\) lk'fl~"'-an \ol"

TOTALAWKASI 1111-ltl ..

(RpMW.r)

20.1

5. 1

5.1

-.11.8

7.J 0.9

28.2

~0.0

50.0

260.0

-160.0 100.0

650.0 61.0

.lO.O

.tO.O

Page 174: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

No. PROGRA..\IIK£GIAT AN PRJORJT AS

PROGRA \I PI "YI.I.I t'I.CiGAIV\1\1'" J.'\1 \'I

Pdo~l.sanaan l1r\~THhl oJ:an P.:nmJ:lat:tn kar»~•u_, Jalan d,Jil kmh.lt:ul i\~1•lol\.ll

T tl),l!;ul~ 11 l.uahllb Joilan ..bn Jt•mNLill M'p;lnJW\ii 171 OilS Km

INOIKATOR 2tll

TARGET

••• Tang6:ul Km Uc.·n~"an "ccio Rt'flbocl.( cuuni

l~'t'l:habihlill>lfl) a pt'lS~ P.,.'Ri;l'nd.Jfl Nflj1r f"RIU :ur {k"f1Un~;m p!RIU Jir fkfrwn~

/'.\)nl\.d•~~• J ~un~ (k.tli 'INTT\ah~• K:;.h 3 liWlg:u Mun~l.un~. Kah (m'lmpul dan Kal1 ( \lwJ~unt:. Kah Grompul dan ~I.O.Uit K(lh~\\ut)

l'.:rh.&il.an U.m l'.:ngatur..&n Kuh

\IOOum IK":Wungan·'~'~'-'••J

1\onll!l.h"-'i Ko~h l.amonJ: ,,H"m::h-..bl h..tl1 1 :unong

l't-rha•Lm 'unyai lkn~.l".lfl "-c.1lo 1'..-rhail.<U~ \unj;ai lknt:.J":m 'Wk1 !lulu (Juruv·"~cn) I lulu tJuru•·"'nt);t'n)

Rdubthth.l l1a..::. ll.mJir 1-..Aii Ma.hun

Kdlatulit.»ll'a"'";a lbn.Jtrh.a.h \l.whun

JumLlh Jlll.ln ~ "'"V dlpn".Kf\{&)t 3C."P"RJ.lntl )I -~27 .KO Km 171 .69$ Km 171 6QS Km

Jumbhj\.,nbat.:in ~Oint: .. hpl'\-..c1'\:hl )Cp.ulJI.ln IlK 8)7.5J \ktc-r 601 ~J.JO t.kin

\knm~l..l.ltn~Q L.l.lf'hiW..-. ~n Lualiw., jalan Jumlllhjalun )>Ink! dLIIn~LIItL.WJI...ap.c.llt»n~u ) 660.30 Km p:.1 310 .._m

SI."JlQTIJIU\l: IQ J U7.17 Kmj.:alan fU)ion:al Jan (p.:ktw-;tn)!oo:'p.lt'IJ;lflt! 19_3711 .._m

JwnlahJ:!olan hnk!Ur b~po.So) )Olni! dLI\ln10un U.:!J Km ""'fXSllj.mg 36.65 Km

Juml:lh)Cmbotan 'an~ botn~:un "-p!UIJJ.ni= 3. 170.J2 \ktc-r 16 157.83 met~"!"

II.L.033 . 7

16.157.83 \kt~T

TOTAl. ALOKASI ltl~lll ..

(llpMMiorj

-180.0

·= ~~ 170,0

s.ao.o

1100.0 2.00S,O

110.0

5.J2b.l

67.021.5

Page 175: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

KF.MF.NTF.RIA~/LF.MHAGA: KDIF.NTFRIA .'I PF.KF.RJ~~N l ' \ll',\1

INDIKATOR :Mil

Jumbh il~d,~T un.k·qxl.'•IJ ~anc: J•b::an~;un ~ 3~5.00 \kt~

iqW!png 10 800 mctcr

Jumlahj;tl;an '*r..ttctti:s d1 linW\ Sd:llan Ja"-.t. 113.43 Km rcrt:o~. tcrpmcil dan t.:rluar ~antt dibant~un ,..:poanjm~ 1 .377.~ Km

·2 Pcmbioa¥n Pdahanun Pn.""'Cn :u• dian \krnngAatn} a bpoS!tas ):tl:m tol .-.cpan,an.:. Juml;~h plan tol ~an}; dihln~;un !oC::JXInjan~; 5.05 Km

Pc-nin~lan Kapa~ta.~ Jalan dJ.n r::asilitu• I:WJ5 Km I:!OJ5Km Jabn lktm llambaun dan P~Tl.otaan

I'C'fi)U)UJW\ ldlijal.:an. provr.un d.VI.ang~ \kmn~;~ln)a Lualics Lc-b.j:llan. pruvMn Wn Jumlah Lct.•pl...m. pn~ Jan C"\.tll.bi

"Crtll cvoh.w.i rcfal'Olooan pmvrom pclalr.~n;san C\ alua~ pcn)elenwraan j;IIMI r'l'fl~ ckn~n pl:m IOO"'•po:rLLhun

Prn} lap;ln ">UUndar p:Wman. pi.'11)USW1al1 \k•mnt:A:Un):~lwiii.U st:~no.br Ibn pc00man JIJfTibb dol..u..·n t..Sf'K 1.bn "'I'~ I ,m.:.

dc!IAm SUJX'T" j,j d:m l.o.~lamal3fl jollun ~ td.m~ p.-n)ck~r:mn jabn 9(,-, pcr tahun d•~n

pcn~dola:.n po:ral;nun hilhiln .,Plan J4"1'11batan

Pcmhil\ilan d.:; moo1tonn~ c;;lws1 t ... -rlal.:loiUI.U1)3 J'":m~na;m d.J.n f;bilitb! Jurulah kt1!Jaun 1110011tJrin~ c:\afw,i dan pc:l~nJalo~ndanji.-mb,:nm v.tla~l:lh bGr.lt p:n~-:lrnn::munjai.Jnd:inJembutandi \\ I Ia~ at pcmhoa:l.n ptl:al.Qnaan tc.-l..msj:d:mlh.:r.lh

~ai iOO".p:ruhun v.ila~ahlw-;,t

Ptmbt~n dan Miionnw, c.-' al~i- r crlal..."3ron' a ('11.-mhina:m ..bn fas•I•US• Jumbh h·g.i.:u:m mom~M'ini;. C\ aii.Lbi dan

pcol~n jal:m d.an jc.-mNtotn \\ii.J)l:lh llmur J'("ll) -:kn~I!Mr:un jaldn dan Janklt::on di v.tl.t~al j":m~ pd:ah.maan td.ni.; j:&lan dlcr:lh

~l.UO};.ln 11l.l113~mc::n d3n dukun~an tcknis Jainn~3 Oin:L.wr:ll J~ n ina \larg3

11mur JOIJI'. p:r whun ,,;l:l,ah llmur

\lcnlngl...ltn~3 kwltW uu L.dob Jun1l.lh JW.un~an man:J)\-n"'l:n dan to:knt<

J)('n~c."kn~a"ar.a:.n.Pian IIXI-•JX'flolhun p.."11~-:kn~~:u3311J;alan

O.Q

fC'rbl~~ll p:n~acur:111. pmw.lb.lh3an d3n Jumlah ponJ.rnw.Jal:ln tol ~ang dih.m~:!un olch I pc-nt;awaS3n ~'cknJ!gar.~anj:abn 101100'. ,.,.,.,~

II.L.033.8

TARGET

••• IO.SOO ~k1cr

1.377.~ Km

o.•

TOTAL Al.oKASI llll-1114

(RpMilllr)

!...137.0

7...103.'}

8.815.0

7~5. 1

I ()..lbJI

5~J.J

5!3.J

Page 176: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

KF~IE:\TFHIA '>l l.f:.\IBAGA : KE.\ IEI\TEHIA '> I'EKEHJA,\ 1\ l ,\ll "\1

~ .. PROGRAMIKEGIATAN PRIORJTAS

Ill I'R()(;IV\\11'1 \llU'-1 \A'\ U\1\. PI \,{ , J \IBA'\U\" l'-11 RA'iiiU J...\UR PI k\lliKI\1.\f\

I I'C"ng.muun. l'.:mhm.un. l'mga,,a~n o.hn P~·n~ cknl!t;3nWI d.Jiam 1'~'1lt;Cmban~:an

SASARAX (lluil O.IC'Mia/ O.lp•l )HI .......... , INDIKATOR

1\1~-n·~Ll.tn~a lo.l,l.JitLb ~r..-n.:afU.In dan \lmtn.;Jo..otn~ .. Jumbh Uhopat~ l ou }an~ ren!!C"'ld::ll3n p.·tlUIIfnt3n ru:ant! t'la~:i flll."f'k."rn.pl:sn 1\~ 1'"' Nd.3n~ l'cnnul.ut\3tl

lo:f'\ UJuJn~ a p:mharlgUR:lll ~ .JO~ b..Tfr..d.t.nJubn dalam r-.snjila ~TII.ouuan dan P,.'lll;cnd:ali.m

\l('rnu.wl acbp~a•;i dan rm l•~i p:ruhohJ.n pc-manf:t.atln ruan~: h:l~i tct'\\ujudn~a 1lhml rx:-mNngunan p.:nnuLmWl ~;lfiC:

hcrld.11lJUllln

\h.-nm~l..:ltl.:in L.uahta) hng.L.ungan JK'mlUllm;J \kmngl.tUl~:SJuml.t.h L.:sv.Oban ~ang dan c:al.upa.n rcLl~anan {da-.;vt b!J.an~ n"K'ncb.p;ll also."S pcla~:uun mfrastrullur t•l:"l.n)aan I 'mum untul Ok'Oill};'l.ltl:ln bubnt! pcm1Ul 11nan h -..cjahtc:r.un nu~ ar.1l.at

5 ra~ct. 205 ~.tb \.ow Jumlah prn~w.wun '~PK b•dant; ~X"".:~-nlbom~an J)i.-rmul.mWJ

Jwul.lh \trutq;• 11 .. -mh.in~unan Po.TinU~unan 50 dan lntr.lSI.rul..tur Pc:"ri..t>Uan 1SPPIKJ

Jwnl.&h Kroc-~ 1'.:-~mlhang.Ul K.a":l.'>an 3U Po.'lmul.IINiliRPKPt

ll.l.033.9

TARCET

Ztlt Ztl.

207L.ah\.uu

TOTAL ALOKASI ........ (Rplll-1

50000.0

Kl,O

N2.0

290.0

Page 177: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

KEMF.NTF.RIANII.F.MRAGA : KF.MF.NTF.RJA,'I I'F.KF. RJAAN li \1 LM

26.760unll

INDIKATOR

Jumlah rmc::ana tuldal. pcnang.man l..a\\.~Sa~l 95 l.umuh pcrlown di J.at> \.{ll;l

Juml.1h pnun~:J.tan J.cn\3mpwn p:ntn ~na 0

mas~ ar.tJ.at dal3m pen) dm~~af3iln

pcnt;cmban;an r-::nnul.irrun

)at\lt tCTton~un cbn mfr.:Nrul..tur rw."fklul.uni'l)a

Jumlah J.:m~n po.'1\IITU.h3n l'og• \IIIR 1().1

Jumlah J.a\\ol.QO po:nk~ ("t>tcn,ial

:li!mpuhun ~ans li:TUn~l

Jumlilh J.au~1n ) ;m~ (hl3~ ani olch 50 tnfJ;il)ltul..tur r-:ndulunttl.<)!l3l.m d,('fl()nu

Jumbh p:nm~l..atan lm~l,;un~ human uniU 1500 IN~)¥.~L.at )Mit! UOt!J!3I J1 pulau I..«! I. Lk.sa 1enmg~:al dan ICflXTICil

II .L.033.10

2111

TARGET TOT AI. AIA)KASI ltl t-Zel.t .. ,. (RpMilillr)

~07bu:J-.;ul 27:!.0

60paJ.ct .Z6.0

2071.3\\il.Qrl " I '~8.0

:6 760u.nu • ••o.o

::.tUL.au;a .•• .:m lP7.0

J<L..;:a .. :J<.an .. f'l5.0

2051.aua_-..ln " 780.0

18.~ I..!\\J-.:10 I 28~.0

81UHdc."Q .. 1f<I)I)_(J

Page 178: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

t

o·rt

O'fk:t

lfOtC:

O" lt\

O"%t

O'bl

f)"6)~ -.. .., tiC11C

ISY)ICYJY "1Y .uu

( . ,

( . ,

,., I

ll .tfO.Til

!unr:t-1 unm~U"f q'll'd "'-1'\lJiql'-"'1'! ua.tr.,~u.~:t'1 ln'lut \Ulo.J llf'IU.">tU."'W

oiur \ ~unf'o"o' urunl'u~~o~ Uf'l...,~tu.....J

nl1'1 qll"' Ri:l ) Oil U't'fli:UI'f'U.li.U oiU1!\f'k)'fqt'1'41'.jlUnq ni1'1 ~Si:l

~,,

r\~ llt'~uqn~N.ld llll' 111"\fd>:IU.'Id ~-.:JdUt'fl~tn!:lunllll,l~U.-.d

ifl(l'\ \fl:'1 111 1 'I ,..,~,....,....••~;,.,,.,.., ...,umr l nl"'t 'fCllll

a&•'\41''1).')1 ~JI'U.""l ~ \ veb.l ;!unr"" uru"4'J.llwd

') Jah:f'U.JI.U ~U'I'\ rlO\~ lfi:JWnf 1! .... , ... ~)9

l'iUM.kUrJ tt l '" ljeJf'l~-'11 ut"'ot''l\qu.tpl(t:.n:f.)O.J~I

111.-p Jl'Utlt\II""J J U'Ctlll'tntW.l,J ttrp Jt:UONJl"'J 1 ln!W1'1111~1J

Ur<i1'¥.1:l"i Uf':lU1!C.jtu.);iU.')tJ 11""-"11'1 ur:tUD4tu.l:iU.l0J

'1I'JIO'I t'\11'"' 01..1.'1}1 ~''t"'"'1 t I i: •P 't"'ffiII rt.rr:.'l\l.l}l 'rlO'\ q'C"f Ill lt '1~1:-'"''1 H I ucp t'l<>\ "1"'1 ll tp II I )f ·ut."l!"t''1 i:t. UCJ'

)li'P '1.1 ... 11"1 O.l'\ '{Cl t6 1 Cl<''1 "'t'llt 1p 'i,J,Il!'t10't.q-c'1

tp IU!lf 100'1 lfl!'19:i:•P 'Iol't'-' i:l'P IUI)i 'l'll''t"'C'ti:t.'J" 'fd''

"'•l''lf.

:tunp;~oo~ unm~ ""'-'l';fl1u,,p\Uo."'J

~11"''1 Ul').,:lUIU.xl U'IT\ItqUl.l!J

UC'111!\krU.lW lfuc\ ... ukkuJ lf"'Jtunf J ,o;uiJwd H

qr.Jd.N.~ u.:p [t'UOt''~ 1

llrWI'1mw.,,J ucqo"'r"i U1!~ucqw.>ilu.,,l urwl ,nlw.~.l m::tun, itul 1 Ul'"\l:~""'

rptU.,~J 4-'1111 '1CfiU1 I 'l!tn:: "~1-'l! C10'1 \f'lf'1 t I~ 1p I I ll! Un!lCIJ,,fi Uqt ~UilP-'0_ ) Ut'UIIitU'Ct J

m:~.,.W•J m:p ur.unitun.t un'!N.'IIJ ~llll"\f ·~'t"fl'1 ~S: 1 llt'f' no., qt''1 S"t 1 tp }1,1,1)1 uruni!Ul~W~,J UM'.J"'"u.,p\U.',J I"W!'Il..,Jrlb,

"111'' u~n\u.ll.l ur:lutJwq-ou.-,J lf"IWO( 'Cl\l\\fCI'1 tbi'P IU l li ·rw't \11!'1 9Z: lfl "'d~' l(rtun}! ur-<1 i'UOJ"'') Un:J~'1J!Iu.'i,J '1'"-I:IW3 1

~.~un,~u' 1 uq'l urltun,~u• 1 uro uron~uru Uttlrw,Jt'-"'1"0

uronituqJ Utti"W,J ~ttqHq "'J\ 'IIft'IUinf "1·1'-' L[ ll'l'l''I\~U.'J llt'(l ·~t<lw.,)d 'Uf'Jnf":tiJ.)._t

n:np.li\I.:U'1 nqnd U"ff ur-~~

m:---e~r,•r mun,itutJ""'I"' '1 un.,:tu•u.~

tn""t'"'e"tZOI 6£1 llllq~WW ~~\ Ul!''t¥1.., lf"JWO( Ut""l!¥1!l"1~01 .... .... .Umt\'.1

110.1¥!1110~1 (-­_,.......,_.....,IMIWVS ~"V J.Jli011L1 w .1 YJ~)IIWY11!)()ll.l .. ,

I~ 11\.1 " ' VnB''f:l,l ' '-'lll] .l\ ::1 10 :-1 : V~ J~ III\TI"V Ill :U..: :H\:l:-1

·ti oo~b'fl~u . .. ..

',.;..: ••• _:_,;. >_;.-'__.._- -~ .'; ·..:..;._.~; . ;

Page 179: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

KEM ENTERIAN/ LF.MBAGA : KD1ENTF.RIAN Pt: KF.RJAAN UM t;M

llflropln"'

P~I.I31UNR. Pc-n1hn•A1.n. 1\:ng:a";;aq.n_ 7~ bu:th "SPK Pt:nllcmklnaoen ~umM ~mh•a, un Dan Polo~ In\~'-~ 1-\'nj<k~IWI P<n,cmt-u,._,.,, l nfr-o~~trub.• ~n.Lbl 0ttn ~oatnJXIfwl .&:!6 fbntd... Htntd .• lbn rtndamf"npn \~t...

JumJ~U'-'-asaft)~rnmplarrn \Q

pcntnP,iiWt ~IDhi.J"i nang k.'Tbul.a hl_taU

prdlill"»l.urtJ;an romnuL•man

Jumlah Uwlf'Oi3l\ )~ mrn;odanu M rcn•~Utan l.Uilll~ lmgl~an pt"rmuJ.una tnad!Jtonld dan tocncJ;ar.t.h

Jumlah l.d do."'~~~~"~ mc-nd3rotl.at~ q.S~6 pmdampnpn rcm~nb~aan ~;~r.tbt I"'IP\I·P:!KP

TAJIGitT

••• •••

Jumbh ~WK UMUl.rt~lnl2;;1n3.r hmNh. ; ,..,...._ ., ltmhoh.:! ,..,p.._ :'~ ,,p.._ :." l•mhlh.. :!0 ,,, ....

Jrounbt. dan P,:Nlm~ )ar'l~ ~ dnu~.' \Pt... ~nlpilh.ln dr.un:J~ dan lO '"PK ~,...,..

Jumbh fbntcl. Omcd • ..bn pcTI(bmp"ian ; .- llantd •• ll•ntcl.. d3n :!26 1bnld.. lltnkl. , d:ln f"t.., .._)J!C"lo'Ciol~ a•r hmbiah..dr.e!NI<c.cbn ('C'n!bmptflFanC''K)au hm~ A ~rtni;~nl\~f,;.) ;ur hmhth. f'!CNII'l!'han IJ.antd. Utntc-L ..bn p.-ndamrtnv~ W 1\;-.ntd ... U1nkl. d.Jn

1\SK)dr.M~: .!2 Oolnll'l. ll111k:l. rmoJ:amrnni;~"''".,;.,m,~. lbn po."'"(bmpnpn ,,.._.._! dim I ~0 lbmd .. U1n1C'l. Jan ("C'f'Qtnpahan P'-"Tidamptn.~ant\\K.)

r"~rohan

II .L.033. 12

TOTAL ALOI<ASI ........ c-.-

I 137.0

.. 00.0

160.0

$ ().1\,(l

h7.7

""''

L3··17

Page 180: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

O'I.IIIS')

rrtt~~·r

l.fl)tt

(J"S'I

.. ,.,

~bt l _.., t .......

ISY'I(TIV "IV W.l

fl ' ffO'TII

M(n~llt"\lf"dl~

'«'1"1"""'"""'"""1 I "'"""""' JndumitLL'WJ t\I'Cir'C \IIJI'I ());: • M£ npcd.u'l unp:dw~'>J ·~OS urtf'"dwr.ou.'d u., apj~ ln!fndwrt....._<od

tlf11 'fli1 0 I;:•PVdJ ln11t'f.'u1li-',f UI"'J'VrtJ ur~u!U--~1!11'1 ql", )) nw~JJ·vrt l tmm~IWd~u~rt

•~()Si:lfl)f(npr:W.11unp:odwt•u.-d

' IIUn h)~ "f" i~J'!q.""' qedwr'C jndUW1~U-"S

nn"JC"Oo . C"ll1'\.<t,., Oli: 'I' V.t I urtr'fi'u!u.'Od

l:JOl~QS tk""'q,., y~ ~ .l"ialn"J(l urun~W-'.1~ '1 1 1109 t • r.'1f"\.q'"l fl5 •r~w.Jp ur:uMitmpd

ur.1U3C'M'"\lf'"l Ollii"J'-""' •jJlJ~I'U~U3C'nt'l,'f"l l l

lmf'"\J~J.lJ~.Hiqt...l

~~~ll.J>JurpUft'\nquW

.a.:oq~~uuSu.'>J

tqt'I'"''J~S'I

-"'""u.' uvrq, Cll"'\.~ , ~'"<UQ urr JOttc-Uo tlL"lf'" u.::iU"fflfl'qW•JI """'.., 11\ :-'ti'-JJO~"' 1:101 q"1 I I Jll!~ln:pntr..ll:""r!Jii~d li:i:'fll.fC'f'UijJ'!liUfV'"\q.»u~!wd

J.:T'".II:'(n:w urp ~ mmp

'Of<N"""""""""""'m""'"'~l """"'"""•"' l'tur"f"<f !"'Cl'.l\UI qc ..J urp uaU:"4tu.xJ t'l'e1'."'' q<!d u~ucquuh..J uqJun\.e.qw..,J tqtlj!5rJ urn=t~ :J oq~ ~uu:lwt.J tq-tljf'-."J lf'I"IW"f J.X!Wft" ~UJ.'Ii'!~ t""I'IIJ!'irJ tm'"!"-'1 )I

~~\..lUOWut"mb,

li: ' .wi!Uir.Jp uuow~J ~llr.JI '-"'""roiiUf'~WII UD.jCd~...t uoow una~_,,

OS' I :>on..•~ UUl<W Ut1"W, ()) '4£\~Wij II~ ~'CUI unr1ib, 'J'i:": £ ' IJOIWij J IC ~ ~Jtnt!V, td lie U~WJ!:'Ju>J ~!, '-'WUI Lfqwrtfl \.:JUOUI tmt'I'B'"'1 9i:t

~ ucq•'J·T.tu>J rq,,, ...,,n~ , ut:\{Nt~J."Jd Ul%j<JJ.'fu.:..J

il.,..,:>"nrn:JPUt'I:J'"'~ Jq,•r ~;:~rrJP ~ P'fliP ).'),n.l 51 ' t{'XftUIJ unj<JP~=d P:fllP u-,oJ L -~W<j uqt udun~Uij m'lnlt"' """f'fAI.:..J t!UVJ

' !' """'"""''" "'11'P """' >f '"'""'1'""'""' Oq l'P"""' .I OO<Il'(JI""'!!J<,.,.. """""""'>(u.'<J ""'""' ' !rl't!P 1-l-,ai )9 ... ... ,...,.._ - '""'""-"'""' NY1IYSYll

IIO.lYJIMI>Il J.:f:JIIVJ.

SV J..I1IOI1W JiY.lVI:'JVIIKYII~ ..,. l~ .ll\ 1 1 !IIYYnt:i )f:U li YIH :U !II:i l \:1 )1 : ~·~)YHI~ :i'I/I(YIH:l.l..~ :il\:i :-1

~ l!lli!J~LI.!lrn ~

Page 181: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

I .... 'lOT AI. ...-..sl

___ .....,_ ...,._, ~--------------,-----------------~ --~· - ...

~~~unn.J'oc:mNn;un.f*m¥~•.,..._ po:runrg.l.1unpc-~:an:~~n•rmuundt4MO Jumbh~l..a,..~\lllRpa\ObM.IKK.. 1472dcsa.74~-.\18R ..J650dcola.SnU,.,;~S~n \IBR

Pd\,~'umbcrPcmhY):tMdanPob ~ ~nu .... ~\tf,Rpn'\Obaft.S:~I.._K . .bnu--a5¥1l~cp.-mcl..n.J"Ubu pcrl.ouan. I.&.II..._J... IaL-...an J'('fl~ ~ IKK. 100 ln\~.~~'-ntcm IOOL..a"'3SW1lh~tpcmcu.-olft.pubu k.'rill:lf. ~~k'rf'CnC•I. cbnt..J\Pt-1) l~Nws..dan I) LII,..._rcbklh;an ..__l~lp:md.ann. 1"~(\}wuw!Atr\l•num .._,kcw. ~~·LdanK..\PJ 1). ~-...,.r~l•u-u pcnUn:MI rulauk'flu:v ~

dan~; u .... as;Jn pdatoutun rmUrun lcl'penC•I. ..bn KAPE.l ,_dan .SJ L.:.•.....-.pcbtouh:wl r•:nL.:an¥1

pcmtttnXV~t:..,.tii5 PIH\II.bn .!.!\non­

PlJ,\\I Jun1bh t>l> \M dan no.--.n-1'1)\ \t ~MI~ pcmhtn:w~ 35 I'D.~\\ I Wfl 30 non- l'nnhtro._"Vl ha£_1 II.S 1'1> \\I Ibn mmlpm>k-h p..-mbuu.m PO\ \1 2!S non-PO\ \1

kcncan:~ l ndu:l. SPA\1 d• !00 bh\ut' Juml<l.hR4-n..<lt'lllllrdul.'iP>\\I~~~dM 301.ah-1.04a ~~'\.1ota

dtln.Jplan

dil..lat ~ p..-n' do.""'"'-n :ur mmurn d1 I Oil Jumlah p.:n)C~~am3n pebt•h:.n IDilbt) 18 lah l..oto~. 50 lah l ou Uh l..ou d:m niOik'\ .. h ~ ~kloc:. klnt'l .bnjuml3h ft'I()IM:\ rmcnn~ .. ,.

~2 1\SPK a~rmmumWn \\Pt.: <bbnl Pmbd Jum.bh r-.'\PK k'nuSW'ld=anJuml3h l..Kt\01<1 -' \'\PK IOOlab-l.oca ~lln¥~c~nren.,ocmhlng;an

~husi pinpmcln twri. ..... 107 1'1) \.\t pnt.SCuJ1 J.:PS d1 ~J PO\ \I . dan q bporan stuJ1 :ah.:momf pnnt:..;,~ :ao.n p.:~bonpn SP\_\I

'-Pt\\1 ~~ \''I'K

Jum.bh b(oonn rn stuJi \.eb) ».:an Kl"\ d.vl ~ I'll,\ \I ~n-m..hb$.1 pu~ '>llM.hahnroltfp:mtK:a}a¥1 bro.nl... J P0\\1 prtituJI ..: ......

~c~a•d• J:?fW'O\I~lbn Jum.bh:altn•~n.~d3uru~ur.Jiftlbh 32pro\1RSa

pm."\>niOhan f\"\ddC' lbn d3ut uLvatr a•r l1mboh d• JWO'Im.l >~ ft'IC'bL.ulan l2m,_,c ......

II.L.033. 14

fM,bt ~· rcn>.:~ar..a .r mmur11Lt1IOOL.a~l'-tltldan

l'niJflC'I d·~"l \abo'lot.1

~ "'j'if•K 11r m1num dan "'ISPK \bbm f\onb dt 100 lab \.OQ

I07rl)\\l k'Tf~hus. J"'nl:.wn;,n

Nnl.. f"'l'-'IJIJI KP" d! :?3 ·~ \M lbn Q bpor.wt -.4uo.fi 11hctNIIf pnnto.~)a¥1 ~tont-

''''"

(lip-IO!t&-'.0

:tN.O

lll,O

·~.0

71.0

""

Page 182: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

l IiI\ I I i._' I 1

!

KEMEI'TERIA);II. EMIHGA: Kf:MEI'TERIA "' l'f"KERJAA"' UMl\1

INIMKATOR Jilt

fldo~anan M~J~"mrn li•~ l'.:rmulinWJ I'd».~ .tminist~ Jl'.""n~~jian dJ.n Jwntm ~""'lU cbn p;llct p;.-mbinaan 1 900 p..-p\Ooill dan ~5 pal...1. pcrl.Atu.or.m Wllul. '1.500 )X'¥3\0o:li

) I JX&L.ct wnul. p."D.llllpah;&n \bn dnin;u<. 65 P~'1t) ('lji:u,n pr-.asar.u\:1 Jan wntn:.~lllr minum. S pal~1- I J unil d:tn .S pal.ct uni1 wuul. :~ir minwn d311.:~ir hmbah.. JJ p;U.ct 31r limbah. fi'C1'Siln'l[Uk:ullbn dro.•ru.~ pocb c3Cbn~

~il.fl mendc:s:d. hid:lnw l'c:ri.•m loLbi p;Dea bcnc.m;~ l.oonil ~.:1.1

6- ~CTI~ l.bU~ KcNpl:tn. P~r:lm dan- I K.S p.ll..cl

:\n~...,..m. t..~-rJ~ l.uar ~~-.-m. D-.a~

lnfonnas.i 54'l'UII \IIII.OSI Kmc."l'j:.lnfrhlroltur

Bidan~ l'cm•uliman

IV I'ROORA \1 PE!\ ' ' EH,..GGARAA"

l'~~:cmban~ Kapa~uu: d:ln P'-'k.-mba~ \kninj].lAln~:~ SDM 1'..-nal!ian JUJRi! '~ 1-'~-n~ckni!:~ Pc.•n:a1aan RuanQ bl:ri.wllllb

Jwnlllh ~ct p:n~uSUNt~l.cbtj~. itr.tt~i J7 p3le1

PfV'p-oltn dan 211~~ L.r1jtiamJ lu:u nt'k:('ri

Ibn pob in\~i.c\ :d~,.j.cbu dan

mrortn;lW

Jumbh L.~-yial.lln pcitll ihan bMbn~ rrnauan 2Lc.1:-lalan nanw ~llnl: di~lan

I'm·~. P("'l\311(33lM. d:an l'cnil!l'ftd:lli;ln K..-s<n~§l:&n cbn ll~bnas:an ~ Jumbh rene-aN~ wn ruan1 )Uilii lt'WI lJ pM\in§l 11~-ma.nftt.abn Kwn~ Y.'il:a~llh " IIS.onal p:n1ban111unan )llilu J!fOirutn Jalam R I RY. di~nl..ronlan pn:~ p."'TTt-..lngunann~s ltm\:lMJl Mt'lal..ulan KoordiRbi dan l osil itasi R f1t l'ulou. RTR KS'l. RTR PK,.. . PKS~ !•~1~1Uumt:n~umo.-n ,al1jl

diha§illwi

II .L.033.15

<' ••

L3--20

TARCET

Jll4

9.SOO ~"'ai dJ.n 2H pa.L.ct

J I p.ll..c."t untul. pm;ampahan dan

dnliiUSt'. 65 unu untul. :m m1nwn

d.ln au limhah. 33 pAct ~fll,;.an ~ N(bng Pc.'1\1m

1.16(.0

6SO.O

.UI ,2

2.S...S.I

-'4.0

7:!02

Page 183: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

KF.MF.NTERIAN/LF.MBAGA : KF.Mf:NTf:RIAN Pf:KF.IUAAN UM UM

Pnt)i:apgn dan Pcnct3ptn Matni 11natunn T~s PP ~ A~t Ut ::!612007. Mnuft&bln):.tP~) P<n)tks:IUn f'P S SSPK P~urxbnpn don ~SPK OiJMa }2i1u: Snu:li Aman3t l l 2612007

• PP ldll3fli; P('fl~ drnwman Pembinaan

P~Ru:M1¥

• PP l<n~ Pm)ck-n;pr.un P~,.-nataan Ruang ttmn.1SUI. Ji dal:amn)a ..:.bah PP k'ntaiJ¥ Kritni3 cbn r S\.;1 Colt'll Pnunj3UWI Knnhali lfiRW • PP kn~ Zotwa SiSkm ~asion:tl • PP •~un~ Proscdur P«<kh:ln J.f.in Pmunf&~t:an R~ D:ln r:at:~ C;ar.~~

Pcna;.pnh:an Y :lnj 1.8) :~.l.

• PP knanle. lnsn\tlf d:tn Oi!t-inllrntif • PP ICI\Wig Pffl!,'Cnlbh:ln Pcmanf:uun ltl.l3f1i: • PP to:nbni Kritnia K.:lw:u:~n Pcrt..otaJn • PP tmlall¥ Pcnauan Ka"~ PCTI:OliUn • I' P k'Tibn~ P(l'gta;m Ku\Oo!I:SIR Av.rorolit.tn

• I' P tcnUin¥ Pcn:~l.lan RtWJ~ K.a"~ ·-• PP tcn&ant; S.anhi Admini5tr3Cif

II.L.033.16

TAIICET ... ••• 60SSPK % .0

Page 184: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

TAIICET nrTAL AIA*ASI PROGRA"''IKK'.CIATAN PIUOIUTAS II<DIXATOR ~--------------~~-----------------f ··~· ... ...

l'n\.-n.."3rwn, l'n'IWif:.atan dNI I'"'"'"''Idd~ 1~a I~ :-,..~, Am;m;,t L l \k-n•~ln~<tl'dt'ekg.W'I V~)o,."")UJJ ..JRIRI'ub\.l..&:.n ~~~~ 7 RIRPubo.llbn69~

l'~f:aal.:mk~\\·~~1\2,.~-,nal 1h.~1: Am:mal l I 1h.'1007 K1\' l ~o.ma;ul. \ldaL.uW t..ounhf\."bl(bn 1 ;~.."'\ll.).:o · l'npn.~ klk P~bu l"n....-.. l't"fle1.lf'Oil f);~w•"--n..w&.umcn ~311@ • l'~o.-rJ'n.' K I K K!:<o' lh~ll.lan

I blhLN t•~..-n, ... SOFW\~" ~-Tib K I K\\ .bn K~-r.:.x\01 Ku-,.;:m~a

•~~~~ ··~-..w-...~,Anwl:llt 1 .:!6'2007. • 1\ ."'f\b n..._-n._-cnai R"l K\\ Pn~\Ub-1

· l'mbflk'1\t."'.-n.liK I K\\ ~len

\l~o."lllf'lg\.aln):t P~TI~.:ks:JE;.n 1\."fW P'r\•H.tbl ~ L.~o."¥13Un

tbn ~JUk"l'l Amo.n:~~ll :!b'2007

Pmt~L.:.wl L.wh1.1). ~I pr..~d~o.~r.ar.a;w 1~..~ .. twtld. ~ btntcL. J'l.'"f\:JU;W Jumbh L.~iou.m )l()t."'L W.1rij; Uta~

flo,:"llo."lla.:ul~ I'\Uil~IJ·pusatditn..b.."Tah J'"t'o ins.4

Jumbh ~1m'~ ~p;;~d.an h,m\d. "\Lab J'I."TIIIlt;.L.f.&.;u1po.•J.».~p.~~

L.::.bup;ttctl('.-n~PKrt)

Jumbh ~k'TI ~:an~; mcno.bp:nlan ~ Ut> blmbi~·~~An~v.tb}Oih

L.llbufolrn

Jumt..h L.ah,p;a1cn ~ IM"II; mo..-nJaro."u.L.IV'I I Uv.-..-.;~u bin!bl!!i:tnll.i.n!)~~~

v.1b~a.h lav.;:a..;an J'.~ dati ~n"Jf'">~•un

Jumt.dt L.~•.w~ bimbt~an td.n•) 6 L.~o.l!latlln p.-manfw!.#t dan J"'I:TII'"!ml'*' pnn.;anr~

rwn~ v.•l•~ah I'JN'"'~

II. L.033. 17

I SUb

... _,

II...J

IS.O

111:.1

10l.1

:::!1.9

Page 185: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

KEIItENTEIUA~/Lf.MRAGA : !.:f.Mf.NTf. IUA~ Pf.Kf.RJAA~ \ JM t.: \1

.... 00111"-'TOil

Jwni.Jh u.~ ;andabn.l..oridor )MJ

mmd.Jratl.an :u:Nn ~t-.anpn Utoi~"ltl hD~oHpn:~•Jbi

J~wnbh \\.l~lil-urtpl )Ointf mrn.~

f.wli~f!CNU;linru.vtj;llnl:b\loi~~

P~K(hpl.Jn..l'"""'"'.l.w1 \~prm.l~f'O';Inl.:•nn}:lr-.~~~~ Jumbl't~C'MLIN li~

~lwr~i~l\ai~•Kinnp ~d•P"""1fd3nd.lcr3tl J'IL~~pcnai.Dntwf'lg:

PebJri~Kq;r..un

Pn"~bUruarJ¥SorTUI,oorthR$ l'~a~~ JWT~bhU,•.,..,r.J:k'¥,~h:anpn

prnunf..:~Un rwn.-lhn ~aMI ~k-mhop;ln tr'IO'Io:bl ~an:w1 ('· ldnnh.Jp:ln ·~<hi ~n~n r pmunf;,oun ~ L..::!ur.:tsan tnc'U'olJ'Ofitan Co('Tt. p/JJnnt""Q. pmt'UfXIfl LOCD~I k¥,a;Jl.11'1 d1 li>a p/tmm~ ~ ./OIUSI ~ dJ lot;:

pnnmn.un ~~ ~'C'mh:anpn dlnf'~ lxri. bft.tn unllJL ~ d:an ~ h:lnl bh:an lWu&.

pmnul.Jr1"13n J. Jk'f~ ~j!:WI3ndl ~

IU._2Sin

...

.,...,. ,...._

1l;,tJun

l~lm¥,p;lll)a ~niJ;W~ ~K~ .hn Jumbh pcmuultwr.tn h:b.i' Wu 1nfomu-.. I I..~

lft(onn;t~~ ~

\kni~.t~a~lutunl•acLun~ J~~mW.L:JU~~-~Ihn J L:.a d.tn ~Nil~ bcnctru JJ.un dabm ~ I'KPO )an~ d•lm-.;t....J.Un l~~;~hb• J.tn~W.i;;W'Wtlrmr,n,pan~ ~~Jan~•t.K

pnL:ot:un lc~.J

II.L.033.18

TARGET TOTAL AI..OK.UI . ....... ,. .. ,.,. (lip-

15 ~;H.Jn l !'.U

.... !C!-.7

500UI".II'If 31~

....... _ .e.o

15 UjUn :.u

.S L~

Page 186: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

\1

l - ) c< J i I !) I I i !J )

PROCIIAMIK£GIATAN I'IUOIIJTAS

UuLun~.m \-t;ana}('mrn J.an Pd.th:uuan rul!:'b lcln ... t~mn>a

1'..-mn~Utan ~ .. na .Jan l'r-~ \~ur ... m ... 'lllcr1an l'.:h"f')aan I ·mum

\ ' II l''"nm~L.awn l'cn~":b.U1 Wn Alr.umah1ht.) t\patUtur 'k~t=~tu

l~a ~"Cml.oant.:an raloU.an t>ncru L.3~tots lc~,a. 5Cf\JlMN

lota-lQU bani dan Loa-lou ';u-.~ N-rl..nnNn~ pcs;n

Ju:rnlmlOU )~mcmpcrokh ranblrg;m ISL.ou

tclms rorbl.~Jl'."nJ.OC:mb;anpn~

do.n~iLul.dcm~a

\kmns)..un~a L3f"'b•tb dJn L1nctp pmthm.. \lmm~latnya LaJ»SHas dan l1nt"f}J po:ntbin:t

~ l.otblruLi 1)~1 dan dxfah ~~ L.on_ ..... ~ 1~1 duJ Janah ~ •nd•Utoc lndcl., pc'n\htn;un ~ L.onSU'\Il.sl R;WOn;l)d;an dKnh

TOTAL ALOKASII•:t: \ U'J\Tt::KJA!\ PU 20it-ltl -4

II. L.033.19

TAIIGET

••• t(lqluu l·U

&-11 .0

139.6

:!027.0

IJ¥9.0

Page 187: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014
Page 188: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014
Page 189: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Lampiran-4 : DAFTAR RENCANA PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR

1. Penyediaan Air Minum Kementerian Kota Bandung Pekerjaan Umum,

Pemkot Bandung Jawa Bali 270,00 270,00

2. Peningkatan dan Kementerian 60,00 Pembangunan !PAM Pekerjaan Umum, Sumatera Kota Medan Pemkot Medan

3. Penyediaan Air Minum Kementerian Kota Bandar Lampung Pekerjaan Umum, - - 260,00

Pemkot Bandar Sumatera Lampung

4. Penyediaan Air Minum Kementerian

-

260,00

DKI Jakarta-Bekasi- Pekerjaan Umum, - 1.300,00 1.300,00 Karawang Pemprov DKI Jawa Bali

5. Pemkot Bekasi, Pemkab Bekasi, Pemkab Karawang

6. Penyediaan Air Minum Kementerian Kabupaten Bekasi Pekerjaan Umum, (Cikarang Barat & Pemkab Bekasi

Jawa Bali 100,00 100,00

Cibitung)

7. Penyediaan Air Minum Kementerian Kabupaten Bandung Pekerjaan Umum, Jawa Bali - - 60,00 60,00

Pemkab Bandung

8. Penyediaan Air Minum Kementerian Kabupaten Sumedang Pekerjaan Jawa Bali 25,00 25,00 -

Umum, Pemkab Sumedang

9. Penyediaan Air Minum Kementerian Kabupaten Indramayu Pekerjaan Jawa Bali - 5,00 5,00

Umum, Pemkab Indramayu

10. Penyediaan Air Minum Kementerian Kabupaten dan Kota Pekerjaan Cirebon Umum, Pemkab

Kuningan, Jawa Bali - 70,00 70,00 Pemkab Cirebon, Pemkot Cirebon

----

l_anlpiran 4

- 540,00

- 60,00

- 520,00

1.170,00 3.770,00

80,00 280,00

50,00 170,00

50,00

10,00

- 140,00

-........._

Page 190: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014

Lan1piran 4

SASAIWt Kemelllatat/ NO

(Hasll Outllome IAnlllllgatalallt LalcMI Rencana Dllbursanent (Millar Ruplllh)

yang dlhanlpkan)

2010 2011 201Z 2013 2014 TOTAL

11. Penyediaan Air Minum Kementerian Kota Bekasi (Pondok Pekerjaan Umum, Jawa Bali - - 110,00 110,00 - 220,00 Gede) Pemkot Bekasi

12. Penyediaan Air Minum Kementerian - - 35,00 35,00 - 70,00 Kota Surakarta Pekerjaan Umum, Jawa Bali

Pemkot Surakarta

13. Penyediaan Air Minum Kementerian 125,00 125,00 250,00 Kabupaten Klungkung Pekerjaan Jawa Bali

Umum, Pemkab Klungkung

14. Penyediaan Air Minum Kementerian Kabupaten Maros Pekerjaan Umum, Sulawesi -

Pemkab Maros 60,00 55,00 - - 115,00

15. Pembangunan Tempat Kementerian Pengelolaan Sampah Pekerjaan Umum/ Jawa Bali 240,00 160,00 - - - 400,00 Terpadu Bogor dan Pemprov Jabar Depok

16. Pembangunan Tempat Kementerian Pengelolaan Sampah Pekerjaan Umum/ Jawa Bali 480,00 320,00 - - 800,00 Terpadu Bandung dan Pemprov Jabar 5ekitarnya

Page 191: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014
Page 192: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014
Page 193: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014
Page 194: DPU_Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya 2010-2014