Transcript
  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    1/40

    1

    PENGARUH TENAGA KERJA, BAHAN BAKU, DAN MESIN TERHADAP

    PRODUKSI INDUSTRI BARANG DARI BATU UNTUK KEPERLUAN

    RUMAH TANGGA DAN PAJANGAN

    Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Mikro Tingkat III Semester Ganjil

    Wulandari Permatasari

    NIM : 09.6171

    NO. ABSEN : 32

    3 SE 3

    SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK

    JAKARTA

    2012

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    2/40

    2

    ABSTRAK

    Pemanfaatan potensi industri barang kerajinan dari batu alam di Indonesia masih belum

    ditangani secara sungguh-sungguh. Upaya pemanfaatan dan peningkatan nilai tambah bahan

    galian industri ini dimaksudkan agar masyarakat dapa merasakannya secara langsung.

    Penggunaan faktor-faktor produksi untuk memaksimumkan hasil produksi sangat diperlukan

    dalam pertimbangan produksi. Dengan menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas dapat

    dilakukan analisis mengenai model yang baik yang bisa dibentuk dari variabel independen

    yang terdiri atas tenaga kerja, bahan baku, dan jumlah mesin terhadap variabel dependen

    yakni nilai produksi.

    Transformasi dilakukan untuk membentuk fungsi Regresi Linear Berganda (RLB)

    dengan menggunakan logaritma natural. Asumsi klasik seperti linearitas, normalitas, non-

    autokorelasi, homoskedastisitas, dan non-multikolinearitas harus terpenuhi. Dengan kelima

    asumsi tersebut diharapkan mampu memeberikan model estimasi yang BLUE (Best Linear

    Unbiassed Estimator) sehingga semua analisis inferensianya valid.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor bahan baku paling mendominasi besarnya

    nilai produksi industri barang dari batu untuk keperluan rumah tangga dan pajangan, dengan

    masing-masing koefisien regresi 0,639 untuk bahan baku, 0,281 untuk tenaga kerja, dan

    0,104 untuk mesin. Industri barang dari batu untuk keperluan rumah tangga dan pajangan ini

    memiliki skala ekonomis yang semakin meningkat (increasing return to scale). Uji simultan

    melalui uji-F, didapat bahwa seluruh variabel independen secara simultan berpengaruh

    signifikan terhadap hasil produksi industri barang dari batu untuk keperluan rumah tangga

    dan pajangan. Secara parsial, variabel tenaga kerja, bahan baku, dan jumlah mesin

    berpengaruh signifikan terhadap nilai produksi. Variabel dependen mendapat pengaruh dari

    variabel independen sebesar 90,2% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yakni

    sebesar 9,8%.

    Kata kunci : fungsi produksi Cobb-Douglas, asumsi klasik, skala ekonomis

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    3/40

    3

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Sektor industri menunjukkan peranan yang penting dan strategis bagi perekonomian

    nasional, baik dalam peningkatan nilai tambah maupun dalam memberikan kesejahteraan

    dan peningkatan taraf hidup masyarakat luas. Salah sektor industri yang berkontribusi

    terhadap pertumbuhan ekonomi nasional adalah industri barang dari batu. Menurut KBLI

    (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia) 2009 dari BPS, sub golongan industri dari

    batu ini mencakup :

    Industri pemotongan, Pembentukan dan penyelesaian

    batu untuk digunakan dalam

    konstruksi,

    Pemakaman,

    Jalan, Pemasangan atap, Industri furnitur dari batu.

    Perlu diketahui juga bahwa sub golongan industri dari batu ini tidak mencakup :

    Produksi batu kasar, seperti kegiatan penambangan, Produksi gerinda, batu abrasi/penggosok dan produk sejenisnya, Kegiatan pemahatan.

    Bahan galian (mineral dan batu-batuan) industri banyak dimanfaatkan sebagai bahan

    baku dalam berbagai jenis industri, seperti industri semen, kaca, marmer, keramik/porselin,

    kerajinan, minyak, pupuk, pangan dan berbagai jenis industri lainnya.

    Pemanfaatan potensi bahan galian industri sebagai barang kerajinan dari batu alam di

    Indonesia masih belum ditangani secara sungguh-sungguh. Upaya pemanfaatan dan

    peningkatan nilai tambah industri ini dimaksudkan agar masyarakat dapat merasakannya

    secara langsung. Arah pengembangan pemanfaatan bahan galian industri diharapkan dapat

    menjadi penggerak sektor industri menengah dan kecil yang mandiri, andal, efisien dan

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    4/40

    4

    berdaya saing tinggi serta melibatkan peran serta aktif masyarakat untuk meningkatkan

    perekonomiannya.

    Manfaat adanya pengembangan industri barang dari batu antara lain :

    1. Meningkatkan nilai tambah dan optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam

    mineral, yang berupa batu alam.

    2. Meningkatkan efisiensi (waktu, bahan baku dan penolong) dalam pembuatan

    produk-produk yang dihasilkan.

    3. Meningkatkan kualitas dan nilai estetika produk kerajinan batu alam yang berupa

    ornamen bangunan dan perabot rumah tangga/seni pajangan.

    4. Meningkatkan diversifikasi produk yang berasal dari bahan galian industri

    (produk souvenir, hiasan, dan ornamen bangunan).

    5. Meningkatkan produktifitas UKM (Usaha Kecil dan Menengah) yang

    memanfaatkan bahan galian industri sebagai bahan baku dan bahan penunjang

    kegiatan produksi.

    6. Meningkatkan nilai tambah produk yang pada akhirnya akan meningkatkan

    pendapatan pengrajin.

    Oleh karena itu, penting untuk melakukan penelitian yang menganalisis faktor-faktor

    apa saja yang mempengaruhi peningkatan produktivitas industri barang dari batu untuk

    keperluan rumah tangga dan pajangan. Hal itu merupakan wujud dari usaha peningkatan

    taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat yang bekerja atau menggantungkan hidupnya

    pada sektor industri tersebut. Faktor-faktor yang perlu diteliti pengaruhnya terhadap

    produktivitas industri barang dari batu untuk keperluan rumah tangga dan pajangan

    diantaranya adalah jumlah tenaga kerja, bahan baku, dan mesin.

    1.2 Rumusan Masalah

    1. Apakah jumlah tenaga kerja, bahan baku, dan mesin berpengaruh secara

    signifikan terhadap nilai produksi industri barang dari batu untuk keperluan

    rumah tangga dan pajangan?

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    5/40

    5

    2. Bagaimama tingkat elastisitas dan jenis return to scale pada industri barang dari

    batu untuk keperluan rumah tangga dan pajangan?

    1.3 Tujuan

    1. Untuk mengetahui pengaruh jumlah tenaga kerja, bahan baku, dan mesin terhadap

    produksi industri barang dari batu untuk keperluan rumah tangga dan pajangan.

    2. Untuk mengetahui tingkat elastisitas dan jenis return to scale pada industri

    barang dari batu untuk keperluan rumah tangga dan pajangan.

    1.4 Manfaat Penelitian

    1. Manfaat Penelitian Bagi Penulis :

    Memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Mikro tingkat III semester ganjil.Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pengaruh faktor-faktor

    produksi terhadap produksi industri barang dari batu untuk keperluan rumah

    tangga dan pajangan.

    2. Manfaat Penelitian Bagi Pemerintah :

    Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan untukmembangun dan mengembangkan sektor-sektor industri khususnya pada

    industri barang dari batu untuk keperluan rumah tangga dan pajangan.

    3. Manfaat Penelitian Bagi Masyarakat :

    Menjadi referensi bagi para peneliti yang ingin melakukan penelitian yangterkait.

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    6/40

    6

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Teori Produksi

    Produksi adalah hasil akhir dari proses aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan

    beberapa masukan atau input. Produksi juga dapat diartikan sebagai perubahan dari dua atau

    lebih input (sumber daya) menjadi satu atau lebih output (produk). Pengertian kegiatan

    produksi adalah mengkombinasikan berbagai input atau masukan untuk menghasilkan

    output.

    2.2 Fungsi Produksi

    Fungsi produksi adalah hubungan antara input yang dipergunakan dalam proses

    produksi dengan kuantitas yang dihasilkan (Lipsey, 1995:129). Pengertian lain dari fungsi

    produksi adalah kaitan di antara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakan

    (Sadono Sukirno, 2003). Faktor-faktor produksi dikenal juga dengan istilah input dan hasil

    produksi sering juga dinamakan output. Secara matematis fungsi produksi dapat dituliskan

    sebagai berikut:

    Q = f (K, L, M)

    Dimana :

    Q = Output suatu barang yang dihasilkan selama suatu periode tertentu

    K = Kapital (mesin)

    L = Tenaga kerja

    M = Material (bahan baku)

    Fungsi produksi Cobb-Douglas merupakan salah satu bentuk fungsi produksi yang

    dapat digunakan dalam analisis produktivitas. Dalam penggunaan penyelesaian fungsi

    Cobb-Douglas terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, antara lain:

    1. Tidak ada pengamatan variabel penjelas (X) yang bernilai nol, sebab logaritma

    dari nol adalah suatu bilangan yang besarnya tidak diketahui (infinite),

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    7/40

    7

    2. Dalam fungsi produksi, perlu diasumsikan tidak terdapat perbedaan tehnologi

    pada setiap pengamatan (non-neutral difference in the respective tecnologies).

    Dalam arti bahwa kalau fungsi produksi Cobb-Douglas yang dipakai sebagai

    model dalam suatu pengamatan dan bila diperlukan analisis yang memerlukan

    lebih dari 1 model, maka perbedaan model tersebut terletak pada intercept dan

    bukan pada kemiringan garis (slope) model tersebut,

    2. Tiap variabel X adalah perfect competition,

    4. Perbedaan lokasi (pada fungsi produksi) seperti iklim adalah sudah tercakup pada

    faktor kesalahan,

    5. Hanya terdapat satu variabel yang dijelaskan (Y).

    Bentuk umum fungsi produksi Cobb-Douglas adalah :

    Q = A K

    L M

    Dilakukan transformasi menjadi fungsi yang berbentuk linier dengan menggunakan

    logaritma natural menjadi :

    Ln Q = Ln A +

    Ln K + Ln L + Ln M

    Kemudian menjadi bentuk aslinya yaitu :

    Qn = eA

    Kn

    Ln

    Mn

    Dimana :

    Q = output (produksi)

    A = koefisien intersep

    K = input modal

    L = input tenaga kerja

    M = input bahan baku

    , , = elastisitas output terhadap masing-masing inputnya

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    8/40

    8

    Dengan dilakukannya transformasi persamaan Cobb-Douglas menjadi fungsi yang

    berbentuk linier menggunakan logaritma natural maka koefisien regresi dari model tersebut

    dapat diestimasi dengan metode OLS (Ordinary Least Square). Jumlah dari koefisien

    regresi tersebut menunjukkan tingkat return to scale dengan ketentuan sebagai berikut :

    1. Jika 1 + 2 + 3 = 1 Constant return to scale, artinya jika unit input

    ditambah X% maka menghasilkan tambahan output yang sama dengan X%,

    2. Jika 1 + 2 + 3 > 1Increasing return to scale, artinya jika unit input

    ditambah X% maka menghasilkan tambahan output yang lebih besar dari X%,

    3. Jika 1 + 2 + 3 < 1Decreasing return to scale, artinya jika unit input

    ditambah X% maka menghasilkan tambahan output yang lebih kecil dari X%,

    Keunggulan fungsi produksi Cobb-Douglas antara lain :

    1. Bentuk fungsinya sederhana dan mudah penerapannya,

    2. Koefisien-koefisien regresinya secara langsung manggambarkan elastisitas

    produksi dari setiap input yang digunakan dan dipertinbangkan untuk dikaji,

    3. Fungsi produksinya mampu menggambarkan keadaan skala pengembalian (return

    to scale), apakah sedang meningkat, tetap, atau menurun,

    4. Koefisien intersepnya merupakan indeks efisiensi produksi secara langsung

    menggambarkan efisiensi penggunaan input dalam menghasilkan output dari

    sistem produksi yang sedang dikaji.

    Di samping keunggulan yang disebutkan di atas, fungsi Cobb-Douglas juga memiliki

    beberapa kelemahan. Kelemahan fungsi Cobb-Douglas antara lain :

    1. Bias terhadap manajemen.

    Variabel ini sulit diukur dalam pendugaan fungsi Cobb-Douglas karena variabel

    ini erat hubungannya dengan penggunaan variabel independen yang lain.

    2. Multikolinearitas.

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    9/40

    9

    Walaupun pada umumnya telah diusahakan agar besaran korelasi antara variabel

    independen diusahan tidak terlalu tinggi namun dalam prakteknya masalah

    kolinearitas ini sulit dihindarkan.

    3. Spesifikasi variabel yang keliru.

    Spesifikasi variabel yang keliru akan menghasilkan elastisitas produksi yang

    negatif atau nilainya terlalu besar atau terlalu kecil. Spesifikasi yang keliru juga

    sekaligus akan mendorong terjadinya multikolinearitas pada variabel independen

    yang di pakai.

    4. Kesalahan pengukuran variabel.

    Kesalahan pengukuran variabel ini terletak pada validitas data, apakah data yang

    dipakai sudah benar atau sebaliknya, terlalu ekstrim ke atas atau ke bawah.

    Kesalahan pengukuran ini akan menyebabkan besaran elastisitas menjadi terlalu

    tinggi atau terlalu rendah.

    5. Asumsi :

    Asumsi-asumsi yang perlu diikuti dalam menggunakan fungsi Cobb-Douglas

    adalah teknologi dianggap netral, artinya intercept boleh berbeda tetapi slope

    garis penduga Cobb-Douglas dianggap sama padahal belum tentu tehnologi di

    daerah penelitian adalah sama dan sampel di anggap price takers.

    6. Data :

    Bila data cross section yang dipakai maka data tersebut harus mempunyaivariasi yang cukup.

    Pengukuran atau definisi data sulit dilakukan (dalam hal tertentu). Data tidak boleh bernilai 0 (nol) atau negatif karena logaritma dari bilangan

    nol atau negatif adalah tidak terhingga.

    2.3 Penelitian Terkait

    Lisnawati Iryadini (2010) dalam penelitiannya berjudul Analisis Faktor Produksi

    Industri Kecil Kerupuk Kabupaten Kendal yang dilakukan dengan metode survei terhadapseluruh produsen kerupuk berbahan baku tepung tapioka di Kabupaten Kendal dan

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    10/40

    10

    dianalisis dengan regresi menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas. Hasil penelitiannya

    secara simultan melalui uji F, seluruh variabel independennya, yakni modal kerja, tenaga

    kerja, dan bahan baku berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi kerupuk. Secara

    parsial hanya variabel bahan baku yang berpengaruh signifikan terhadap output produksi

    kerupuk.

    2.4 Kerangka Berpikir

    2.5 Hipotesis Penelitian

    Hipotesis 1 (H1) : Nilai bahan baku berpengaruh secara signifikan terhadap nilai

    produksi industri barang dari batu untuk keperluan rumah

    tangga dan pajangan.

    Hipotesis 2 (H2) : Jumlah tenaga kerja berpengaruh secara signifikan terhadap

    nilai produksi industri barang dari batu untuk keperluan rumah

    tangga dan pajangan.

    Hipotesis 3 (H3) : Nilai mesin berpengaruh secara signifikan terhadap nilai

    produksi industri barang dari batu untuk keperluan rumah

    tangga dan pajangan.

    Nilai Produksi Industri

    Barang dari Batu untuk

    Keperluan Rumah Tangga

    dan Pajangan

    (Q)

    Nilai Bahan Baku (K)

    Jumlah Tenaga Kerja (L)

    Nilai Mesin (M)

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    11/40

    11

    BAB III

    METODOLOGI

    3.1 Jenis dan Sumber Data

    Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini bersumber dari data sekunder yaitu

    data berupa laporan Survei Industri Besar Sedang (IBS) tahun 2010 berdasarkan KBLI

    2009 yakni laporan mengenai industri barang dari batu untuk keperluan rumah tangga

    dan pajangan. Data dikumpulkan oleh Sub Direktorat Industri Besar Sedang Badan Pusat

    Statistik (BPS) Republik Indonesia.

    3.2 Pemenuhan Asumsi Regresi Linear Berganda

    Asumsi-asumsi pada persamaan RLB (Regresi Linear Berganda) harus terpenuhi agar

    data dapat dianalisis dengan semua prosedur inferensia secara valid dan diperoleh BLUE

    (Best Linear Unbiassed Estimator). Asumsi-asumsi yang harus terpenuhi antara lain

    linearitas, normalitas, non-autokorelasi, homoskedastisitas, dan non-multikolinearitas.

    Untuk dapat mengetahui pemenuhan asumsi-asumsi tersebut maka perlu dilakukan uji

    asumsi pada variabel-variabel yang diteliti. Uji asumsi yang dilakukan antara lain :

    3.2.1 Uji Linearitas

    Uji linearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linier

    antara variabel dependen dan independen. Pada penelitian ini dilakukan uji linearitas

    dengan melihat scatter plot antara residual yang diurutkan i dengan nilai-nilai variabel

    bebasnya. Jika sebaran data di scatter plot tersebut menyebar di sekitar garis nol, maka

    terdapat hubungan linier antara variabel dependen dan independen. Asumsi linearitas ini

    dapat dilihat dari nilai signifikansi data model summary pada outputpada program SPSS.

    3.2.2 Uji Normalitas

    Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel

    dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.

    Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati

    normal dengan rata-rata nol dan varian 2

    . Penelitian ini melakukan uji normalitasmelalui:

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    12/40

    12

    a. Normal Probability PlotDalam menentukan normal atau tidaknya sebaran data dapat dilihat pada software

    SPSS dengan membentuk Normal Probability Plot (PP Plot). Sebaran data dikatakan

    menyebar normal jika sebaran antara E(ei) dengan ei menyebar di sekitar garis lurus

    dengan sudut 45o

    terhadap sumbu X.

    b. Kolmogorov-Smirnov TestUji Kolmogorov-Smirnov dilakukan dengan asumsi data yang diperoleh merupakan

    data kontinyu. Hipotesis pada uji ini adalah :

    H0 : distribusi variabel mengikuti distribusi normal

    H1 : distribusi variabel tidak mengikuti distribusi normal

    Statistik uji :

    D = max | F0(Xi)Sn(Xi); i = 1, 2, 3, ... |

    Ket. : F0(Xi) = fungsi distribusi frekuensi kumulatif relatif dari distribusi teoritis

    dalam keadaan H0

    Sn(Xi) =distribusi frekuensi kumulatif dengan amatan sebanyak n

    Jika D < Dtabel maka H0 ditolak

    Jika D Dtabel maka H0 diterima

    3.2.3 Uji Autokorelasi

    Diharapkan pada Regresi Linier Berganda (RLB) tidak terjadi autokorelasi.

    Pemeriksaan asumsi autokorelasi yang digunakan dalam penelitian ini didapat dengan

    melihat sebaran data pada scatter plot residual (ei) terhadap waktu (t) dan dengan

    menggunakan stastistik Durbin-Watson (D-W) dengan cara :

    1. Lakukan regresi OLS (Ordinary Least Square) dan tentukan residualnya (ei)2. Hitung angka D-W dengan software SPSS3. Untuk sampel tertentu dan banyak peubah tentukan nilai kritis dL dan dU

    Hipotesisnya adalah :

    H0 : tidak ada autokorelasi antar sisaan

    H1 : terdapat autokorelasi antar sisaan

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    13/40

    13

    Stastistik uji Durbin-Watson (D-W) :

    d = ( )

    Ket. : et = nilai residual ke-t

    Keputusan :

    1) d(4-dL) : Tolak H0, berarti ada autokorelasi negatif3) dU

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    14/40

    14

    3.2.5 Uji Multikolinearitas

    Multikolinearitas adalah kondisi adanya hubungan linear antar variabel

    independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel

    independen. Jika variabel independen saling berkorelasi maka variabel-variabel tersebut

    tidak ortogonal. Pemeriksaan asumsi multikolinearitas dalam penelitian ini dilakukan

    dengan cara :

    1. Memeriksa apakah terdapat nilai korelasi yang tinggi (sempurna) antar variabelbebas

    2. Melihat kestabilan koefisien regresi parsial (perubahan nilai koefisien regresipada saat suatu variabel ditambahkan atau dikurangkan, atau saat observasi

    dihilangkan atau ditukarkan)

    3. Menghitung besarnya VIF (Variance Inflaction Factor). Jika terjadi kolinearitasmaka VIF>10. Adapun rumus penghitungan VIF (Variance Inflaction Factor)

    adalah:

    VIF = ( 1Rk2

    )- 1

    Ket. : Rk2

    = koefisien determinasi jika variabel bebas ke-k diregresikan terhadap

    variabel bebas yang lain

    3.3 Pengujian Parameter Model Regresi

    Apabila asumsi-asumsi persamaan regresi linier berganda terpenuhi, maka teknik

    analisis dengan menggunakan metode kuadrat terkecil biasa (Ordinary Least Square) akan

    menghasilkan penduga yang memiliki varians terkecil dan tidak bias BLUE (Best Linier

    Unbiased Estimator). Setelah mendapatkan model regresinya, selanjutnya dilakukan

    pengujian keseluruhan koefisien regresi (Overall F-Test), uji parsial koefisien regresi (t-

    Test), dan penghitungan koefisien determinasi (R2).

    3.3.1 Uji Keseluruhan Koefisien Regresi (Overall F-Test)

    Uji F pada penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel-variabel

    independen terhadap variabel dependen secara keseluruhan. Pengujian ini dilakukan

    dengan cara membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel.

    Hipotesisnya adalah :

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    15/40

    15

    H0 : 1= 2= 3=0

    H1 : minimal salah satu i tidak sama dengan nol; i = 1,2,3

    Statistik ujinya : Fhitung =

    Keputusan :

    Jika nilai Fhitung > Ftabel maka keputusan tolak H0, yang artinya variabel independen

    secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

    3.3.2 Uji Parsial (t-Test)

    Untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel independen secara parsial

    terhadap variabel dependen pada penelitian ini dilakukan uji parsial koefisien regresi (t-

    test). Uji ini dilakukan dengan asumsi bahwa variabel independen lainnya konstan.

    Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai thitung dengan ttabel.

    Hipotesisnya adalah :

    H0 : j = 0

    H1 : j 0

    Statistik ujinya : thitung =

    ()

    Keputusan :

    Jika nilai thitung > ttabel maka keputusan tolak H0, yang artinya variabel independen

    ke-j mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

    3.3.3 Penghitungan Koefisien Determinasi (R2)

    Koefisien Determinasi (R2) dihitung untuk melihat persentase proporsi keragaman

    variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen. Selain itu juga untuk

    melihat persentase proporsi keragaman variabel dependen yang tidak dapat dijelaskan oleh

    variabel independen yang berarti dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel independen.

    Rumusnya : R2

    =

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    16/40

    16

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Analisis Deskriptif

    Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan kondisi industri barang dari batu

    untuk keperluan rumah tangga dan pajangan di Indonesia berdasarakan data observasi yang

    diteliti yang nantinya akan digunakan sebagai bahan analisis seperti penyerapan tenaga

    kerja, pemakaian bahan baku, dan penggunaan mesin.

    4.1.1 Penyerapan Tenaga Kerja

    Data yang diperoleh menunjukkan bahwa tenaga kerja yang digunakan oleh setiap

    perusahaan dalam kegiatan produksi berbeda-beda jumlahnya dan dibagi menurut jenis

    kelaminnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan diagram lingkaran berikut :

    Tenaga

    Kerja

    Jumlah

    Tenaga Kerja

    Persentase

    (%)

    Laki-laki 6124 80,41%

    Wanita 1492 19,59%

    Jumlah 7616 100%

    Berdasarkan data observasi, jumlah tenaga kerja pada industri barang dari batu

    untuk keperluan rumah tangga dan pajangan adalah sebesar 7.616 orang. Banyaknya

    tenaga kerja tenaga kerja laki-laki adalah 6.124 orang dan tenaga kerja wanita adalah

    1.492. Persentase penyerapan tenaga kerja laki-laki pada industri ini adalah sebesar

    80,41%

    19,59%

    Diagram Persentase Tenaga Kerja

    Menurut Jenis Kelamin

    Laki-laki

    Wanita

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    17/40

    17

    80,41% dan tenaga kerja wanita sebesar 19,59%. Artinya, pada industri barang dari batu

    untuk keperluan rumah tangga dan pajangan lebih didominasi oleh tenaga kerja laki-laki.

    4.1.2 Pemakaian Bahan Baku

    Bahan baku yang digunakan oleh setiap perusahaan dalam kegiatan produksi berbeda-beda

    jumlahnya dan dibagi menurut asalnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan

    diagram lingkaran berikut :

    Berdasarkan data observasi, jumlah bahan baku yang digunakan pada industri

    barang dari batu untuk keperluan rumah tangga dan pajangan adalah senilai 200.446.516

    ribu rupiah. Banyaknya bahan baku impor yang digunakan adalah senilai 7.876.750 ribu

    rupiah dan bahan baku lokal adalah senilai 192.569.766 ribu rupiah. Persentase

    penggunaan bahan baku impor sebesar 3,93% dan bahan baku lokal sebesar 96,07%.

    Artinya, pada industri barang dari batu untuk keperluan rumah tangga dan pajangan

    menurut asal bahan bakunya lebih didominasi oleh penggunaan bahan baku lokal.

    4.1.2 Penggunaan Mesin

    Dari total 147 perusahaan pada industri barang dari batu untuk keperluan rumah

    tangga dan pajangan, hanya 144 perusahaan yang memberikan respon mengenai nilai

    mesin yang digunakan. Diperoleh bahwa terdapat 35 perusahaan yang tidak menggunakan

    mesin untuk proses produksinya dan 3 perusahaan yang non-respon. Untuk melihat lebih

    jelas mengenai jumlah mesin yang digunakan dapat dilihat pada tabel dan diagram

    lingkaran berikut :

    Bahan

    Baku

    Jumlah

    Bahan

    Baku (ribu

    rupiah)

    Persentase

    (%)

    Impor 7876750 3,93%

    Lokal 192569766 96,07%

    Jumlah 200446516 100%

    3,93%

    96,07%

    Diagram Persentase Bahan Baku

    Menurut Asal Pemasoknya

    Impor

    Lokal

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    18/40

    18

    Mesin (ribu

    rupiah)

    Jumlah

    Perusahaan

    Persentase

    (%)

    < 500 ribu 114 79,17%

    500 ribu - 5 juta 24 16,67%

    > 5 juta 6 4,17%

    Jumlah 144 100%

    Berdasarkan data observasi, penggunaan mesin pada industri barang dari batu

    untuk keperluan rumah tangga dan pajangan masih relatif sedikit. Hal ini terlihat pada

    sebagian besar perusahaan yaitu 79,17% menggunakan modal berupa mesin kurang dari

    500.000 ribu rupiah dimana sisanya yaitu 16,67% berkisar antara 500.0005.000.000 ribu

    rupiah dan hanya 4,17% yang lebih dari 5.000.000 ribu rupiah. Total penggunaan mesin

    pada industri barang dari batu untuk keperluan rumah tangga dan pajangan adalah senilair

    128.634.587 ribu rupiah dengan rata-rata penggunaan mesin pada setiap perusahaan

    adalah senilai 893.295,74 ribu rupiah.

    4.2 Analisis Inferensia

    4.2.1 Pemenuhan Asumsi Regresi Linear Berganda

    79,17%

    16,67%4,17%

    Diagram Jumlah Modal yang

    Dialokasikan Untuk Penggunaan Mesin

    (ribu rupiah)

    < 500 ribu

    500 ribu - 5 juta

    > 5 juta

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    19/40

    19

    Setelah dilakukan pengolahan data seperti yang terlihat pada tabel diatas, persamaan

    model awal fungsi produksi yang terbentuk adalah :

    Dimana :

    Q = Nilai produksi

    K = Nilai bahan baku

    L = Jumlah tenaga kerja

    M = Nilai mesin

    Sehingga diperoleh fungsi Cobb-Douglass sebagai berikut :

    Kemudian dilakukan pemeriksaan asumsi sebagai berikut :

    a. Asumsi Linearitas

    Berdasarkan scatter plot antara residual yang diurutkan i dengan nilai-nilai variabel

    bebasnya, asumsi linearitas terpenuhi apabila sebaran nilai-nilai observasi tersebut tersebar

    secara acak disekitar nol.

    Scatter plot yang merupakan output dari SPSS versi 17.0 antara regression

    standardized residual dan regression standardized predicted value menunjukkan bahwa

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    20/40

    20

    data tersebar secara acak disekitar nol sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi

    linearitas terpenuhi.

    b. Asumsi Normalitas

    Dalam menentukan normal atau tidaknya sebaran data dapat dilihat pada output

    program SPSS versi 17.0 dengan membentuk Normal Probability Plot (PP Plot). Sebaran

    data dikatakan menyebar normal jika sebaran antara E(ei) dengan ei.

    Hasil uji terhadap titik-titik observasi melalui normal probability plot menunjukkan

    bahwa data membentuk atau mendekati garis linear 45o

    maka asumsi kenormalan

    terpenuhi. Secara statistik, uji normalitas dapat kita lakkukan dengan uji Kolmogorof-

    Smirnov.

    H0 : Data berdistribusi normal

    H1 : Data tidak berdistribusi normal

    Statistik uji :

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    21/40

    21

    Nilai signifikansinya adalah 0,242 lebih besar dari (0,05) sehingga tolak H0. Dapat

    disimpulkan bahwa data berdistribusi normal melalui uji Kolmogorov-Smirnov ini.

    Dengan demikian asumsi normalitas terpenuhi sehingga bisa digunakan untuk

    menganalisis faktor-faktor produksi terhadap produksi barang dari batu untuk keperluan

    rumah tangga dan pajangan.

    c. Asumsi Non-Autokorelasi

    Berdasarkan tabel diatas, diperoleh nilai statistik uji Durbin-Watson d = 2,082.

    Dengan p-1=3 , jumlah observasi adalah 109 dan dL = 1,6317 dan dU = 1,7446.

    Dimana dU= 1,7446 < d= 2,082 < 4-dU= 2,2554 sehingga dapat disimpulkan bahwa

    terjadi non-autokorelasi.

    d. Asumsi Homoskedastisitas

    Berdasarkan plot dari nilai predicted value dengan standar residual diatas, terlihat

    bahwa data tidak membentuk pola tertentu (acak), maka dapat disimpulkan asumsi

    homoskedasitas terpenuhi.

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    22/40

    22

    e. Asumsi Non-Multikolinearitas

    Berdasarkan

    tabel di atas diketahui bahwa nilai VIF (Variance Inflaction Factor) < 10 untuk masing-

    masing variabel independen sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi non-

    multikolinearitas terpenuhi.

    4.2.2 Pengujian Parameter Model Regresi

    a. Uji Signifikansi Secara Simultan (Uji F)

    Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan dapat diuji dengan

    menggunakan uji F.

    H0: 1= 2= 3= 0

    H1: minimal salah satu i tidak sama dengan nol dimana i = 1, 2, 3

    = 0,05

    Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Fhitung = 332,959 dengan nilai signifikansi

    0.000 dimana nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari nilai (0,05) sehingga

    keputusannya adalah Tolak H0, artinya model sesuai atau dengan tingkat kepercayaan

    95% secara simultan variabel mesin, tenaga kerja, dan bahan baku berpengaruh secara

    signifikan terhadap nilai produksi industri barang dari batu untuk keperluan rumah

    tangga dan pajangan.

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    23/40

    23

    b. Uji Signifikansi Secara Parsial (t - Test)

    H0: 1 = 0Uji keberartian koefisien 1

    H1: 1 0

    H0: 2 = 0Uji keberartian koefisien 2

    H1: 2 0

    H0: 3 = 0 Uji keberartian koefisien 3

    H1: 3 0

    = 0,05

    Keputusannya adalah tolak H0 pada seluruh variabel independen karena sumua P-

    Value < . Artinya, dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa masing-

    masing variabel independen baik jumlah tenaga kerja, bahan baku, maupun mesin yang

    diuji parsial mempengaruhi produksi industri barang dari batu untuk keperluan rumah

    tangga dan pajangan secara signifikan.

    c. Penghitungan Koefisien Determinasi (R2)

    Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa Adjusted R2

    sebesar 0,902 artinya 90,2%

    produksi industri barang dari batu untuk keperluan rumah tangga dan pajangan

    dipengaruhi oleh variabel independen, yaitu tenaga kerja, bahan baku, dan mesin,

    sedangkan 9,8% dipengaruhi oleh variabel lain.

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    24/40

    24

    4.2.3 Analisis Fungsi Produksi

    Dari Persamaan Cobb-Douglas yang diperoleh, yakni :

    Q =

    dapat dilakukan analisis untuk mengetahui produktivitas dan analisis skala

    pengembalian (return to scale) sebagai berikut :

    a. Analisis Produktivitas

    1. Analisis produktivitas total (intercept coefficient= 3,526)

    Berdasarkan model di atas, dapat diketahui bahwa pada industri barang dari batu

    untuk keperluan rumah tangga dan pajangan memiliki produktivitas total untuk

    bahan baku, tenaga kerja, dan mesin adalah sebesar 3,526%.

    2. Analisis produktivitas bahan baku ( = 0,639)

    Produktivitas bahan baku sebesar 0,639%. Dapat diartikan bahwa setiap

    penambahan bahan baku sebesar 1% dari bahan baku semula akan mampumemberikan tambahan output produksi sebesar 0,639%.

    3. Analisis produktivitas tenaga kerja ( = 0,281)

    Produktivitas tenaga kerja adalah sebesar 0,281. Artinya, apabila diadakan

    penambahan tenaga kerja sebesar 1% dari jumlah tenaga kerja sebelumnya, maka

    akan mampu memberikan tambahan output produksi sebesar 0,281%.

    4. Analisis produktivitas mesin ( = 0,104)

    Produktivitas mesin adalah sebesar 0,104. Artinya, apabila diadakan penambahan

    mesin sebear 1%, maka akan mampu memberikan tambahan output produksi

    sebesar 0,104%.

    b. Analisis Pengembalian (return to scale)

    Dari nilai , , dan (elastisitas output) di atas, diketahui bahwa > dan > ,

    artinya jumlah input bahan baku yang digunakan dalam sistem produksi lebih besar

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    25/40

    25

    daripada input tenaga kerja dan mesin, dalam hal ini berarti ketersediaan bahan baku

    sangat berpengaruh terhadap produksi barang dari batu untuk keperluan rumah tangga dan

    pajangan dibandingkan dengan tenaga kerja dan mesin.

    Jumlah koefisien : + + > 1

    0,639 + 0,281 + 0,104 > 1

    1,024 > 1

    Hal ini dapat diartikan bahwa skala pengembalian (return to scale) pada bagian ini

    menunjukkan skala pengembalian yang meningkat (increasing return to scale). Jika input

    ditambah sebesar X% maka output akan meningkat lebih besar dari X%. Ini

    mengindikasikan bahwa produksi barang dari batu untuk keperluan rumah tangga dan

    pajangan sudah berproduksi secara optimal.

    c. Analisis Average Product (Produk Rata-rata)

    Untuk menghitung produksi rata-rata perusahaan secara keseluruhan maka dapat

    didekati dengan menggunakan perbandingan nilai rata-rata dari produksi dengan rata-rata

    tenaga kerja, bahan baku, dan mesin. Berdasarkan data yang digunakan diperoleh rata-rata

    produksi perusahaan adalah senilai 3.410.653,9660 ribu rupiah, rata-rata jumlah tenaga

    kerja yang bekerja di sektor industri barang dari batu adalah 51,8095 orang, rata-rata

    jumlah bahan baku adalah senilai 1.363.581,7415 ribu rupiah, dan rata-rata jumlah mesin

    yang digunakan adalah senilai 893295,7431 ribu rupiah.

    1. APL (Average Product of Labour) menunjukkan rata-rata nilai produksi

    (produktivitas) yang dihasilkan oleh satu orang tenaga kerja.

    APL =

    APL =

    APL = 65830,6372

    Artinya, setiap satu orang pekerja menghasilkan rata-rata hasil produksi senilai

    65830,6372 ribu rupiah.

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    26/40

    26

    2. APM (Average Product of Raw Material) menunjukkan rata-rata nilai produksi

    (produktivitas) yang dihasilkan oleh satu satuan nilai bahan baku.

    APM =

    APM =

    APM = 2,5012

    Artinya, setiap satu satuan nilai bahan baku menghasilkan rata-rata hasil produksi

    senilai 2,5012 ribu rupiah.

    3. APK (Average Product of Capital) menunjukkan rata-rata nilai produksi(produktivitas) yang dihasilkan oleh satu satuan nilai mesin yang digunakan.

    APK =

    APK =

    APK = 3,8181

    Artinya, setiap satu satuan nilai mesin yang digunakan menghasilkan rata-rata

    hasil produksi senilai 3,8181 ribu rupiah.

    d. Analisis Marginal Product (Produk Marginal)

    1. MPL (Marginal Product of Labour) menunjukkan rata-rata nilai produksi

    (produktivitas) yang dihasilkan oleh satu orang tenaga kerja.

    =

    = MPL

    = MPL .

    MPL = . APL

    = 0,281 . 65830,6372

    = 18498,4091

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    27/40

    27

    Artinya, setiap penambahan satu orang tenaga kerja akan menghasilkan

    penambahan output sebesar 18498,4091 ribu rupiah.

    2. MPM (Marginal Product of Raw Material) menunjukkan rata-rata nilai produksi

    (produktivitas) yang dihasilkan oleh satu satuan nilai bahan baku.

    =

    = MPM

    = MPM .

    MPM = . APM

    = 0,104 . 2,5012

    = 0,2601

    Artinya, setiap penambahan satu satuan nilai bahan baku akan menghasilkan

    penambahan output sebesar 0,2601 ribu rupiah.

    3. MPK (Marginal Product of Capital) menunjukkan rata-rata nilai produksi

    (produktivitas) yang dihasilkan oleh satu satuan nilai mesin yang digunakan.

    =

    = MPK

    = MPK .

    MPK = . APK

    = 0,639 . 3,8181

    = 2,4397

    Artinya, setiap penambahan satu satuan nilai mesin yang digunakan akan

    menghasilkan penambahan output sebesar 2,4397 ribu rupiah.

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    28/40

    28

    BAB V

    PENUTUP

    5.1 Kesimpulan

    Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan sebelumnya, dapat ditarik beberapa

    kesimpulan sebagai berikut :

    1. Model regresi yang terbentuk adalah :Ln Q = Fungsi produksi Cobb-Douglas yang terbentuk adalah :

    Q

    Dimana :

    Q = Nilai produksi

    K = Nilai bahan baku

    L = Jumlah tenaga kerja

    M = Nilai mesin

    2. Dengan tingkat kepercayaan 95 % faktor-faktor yang berpengaruh secarasignifikan terhadap hasil produksi industri barang dari batu untuk keperluan

    rumah tangga dan pajangan adalah adalah faktor jumlah tenaga kerja, nilai bahan

    baku, dan nilai mesin.

    3. Faktor produksi yang berpengaruh paling besar terhadap hasil produksi industribarang dari batu untuk keperluan rumah tangga dan pajangan adalah nilai bahan

    baku.

    4. Hasil produksi industri barang dari batu untuk keperluan rumah tangga danpajangan bersifatIncreasing Return to Scale karena hasil penjumlahan dari nilai

    masing-masing koefisien regresinya adalah 1,024 > 1. Jadi, jika input ditambah

    sebesar X% maka output akan meningkat lebih besar dari X%.

    5.2 Saran

    1. Para pengusaha industri barang dari batu untuk keperluan rumah tangga danpajangan sebaiknya dapat meningkatkan efisiensi produksi dengan tidak hanyamemperlancar pasokan bahan baku, tapi juga pengadaan teknologi mesin yang

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    29/40

    29

    memadai, jumlah tenaga kerja yang optimal, serta mengadakan perbaikan

    manajemen perusahaan.

    2. Melihat bahwa industri barang dari batu untuk keperluan rumah tangga danpajangan bersifat Increasing Return to Scale, sebaiknya para pengusaha

    mempertahankan kondisi yang ada atau diusahakan untuk menciptakan inovasi-

    inovasi baru agar mampu mempertahankan eksistensi usahanya tersebut di era

    globalisasi ini yang penuh dengan persaingan industri yang ketat antar negara.

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    30/40

    30

    DAFTAR PUSTAKA

    Gujarati, Damodar. 2003.Econometric. Jakarta: Erlangga.

    Richard, Lipsey. 1995. Pengantar Ekonomi Mikro (Terjemahan). Jakarta: Binarupa Aksara.

    Sukirno, Sadono. 2003. Pengantar Teori Mikroekonomi, Edisi Ketiga. Jakarta: PT

    RajaGrafino Persada.

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    31/40

    31

    LAMPIRAN

    DATA OBSERVASI

    Sumber : BPS, Laporan Survei IBS (Industri Besar Sedang) tahun 2010 menurut KBLI 2009.

    Deskripsi

    TK

    laki2

    TK

    wnt

    Bhn bku

    impor

    Bhn bku

    lokal Produksi Mesin

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    27 2 9160 100750 353000 0

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    49 1 0 2068108 2963558 67500

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &pajangan

    18 6 0 525250 1234900 120000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    37 6 0 4149150 4897024 1736839

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    25 1 0 428000 805500 150000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    37 5 0 165465 926000 16250

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    74 13 0 2565180 3209887 721875

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    26 0 0 378500 1548800 80000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    22 5 1774 913148 2079866

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    25 1 0 1137722 2229096 0

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    25 2 0 379200 893800 1800000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    13 25 0 381250 1098156 35000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    22 2 0 83850 279300 0

    Indstri brg dr batu u/keperluan ruta &

    130 6 0 875831 3218777 6885926

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    32/40

    32

    pajangan

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    130 7 0 683820 2294160 398000

    Indstri brg dr batu u/keperluan ruta &

    pajangan

    20 2 0 829928 1815360 0

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    21 3 0 1294560 2052010 500000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    25 1 0 690000 1540694 0

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    21 1 0 958672 1853147 0

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    22 0 0 387500 872600 1800000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    32 4 0 1128621 2144009 0

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    33 3 0 1125200 1914500 24500

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &pajangan

    20 0 0 1800000 2790000 0

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    32 275 0 2650315 6820000 0

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    28 4 0 1998700 3161200 236000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    23 0 0 450000 825000 50000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    27 0 0 218200 416000 0

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    23 1 0 67000 210780 25000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    24 0 0 1004232 2074698 0

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    15 10 0 50000 232800 50000

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    33/40

    33

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    21 1 0 260000 600000 20000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    25 4 0 504000 1174480 24000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    22 1 0 150000 449302 10000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    43 4 0 590000 1216000 39600

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    90 6 0 400500 1601490 135000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &pajangan

    13 10 0 665225 1184571 35181

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    19 1 0 160000 436843 10000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    38 4 0 51920 201650 15950

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    26 2 0 320400 722500 37000

    Indstri brg dr batu u/keperluan ruta &

    pajangan

    17 3 0 180000 466270 26000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    19 1 0 210000 500874 23000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    60 6 280049 2395109 9106364 0

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    19 5 0 221520 593040 26000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    20 9 0 237798 719416 110000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    33 0 0 334435 1120162 90000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    279 0 0 296774 24118359 0

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &pajangan

    8 65 0 1011470 1806000 0

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    34/40

    34

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    19 3 0 124738 241969 9100

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    22 8 0 1925000 2964618 343200

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    26 237 0 688600 1100000 0

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    17 13 0 661958 1209195 165000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    130 2 0 6509780 21600000 13140000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &pajangan

    175 14 0 3815620 8416000 0

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    26 0 0 441000 945000 200000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    58 4 0 1201357 4700060 0

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    45 2 0 476200 2970000 400000

    Indstri brg dr batu u/keperluan ruta &

    pajangan

    61 1 0 3163623 22022300 15140000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    100 14 0 2096222 9249693 15000000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    17 5 1419 730519 1663893

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    19 1 0 53000 186500 20000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    20 1 0 500000 4374000 1500000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    29 0 0 1064880 1753920 420000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    43 2 0 1559096 3890058 0

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &pajangan

    13 41 0 415240 1077440 96000

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    35/40

    35

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    21 0 0 960496 1734332 24500

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    21 1 0 21800 180250 0

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    21 31 0 514920 1040400 145000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    31 2 0 2925000 5300000 4300000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    22 0 0 177880 470640 52000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &pajangan

    51 0 0 2843750 6676350 327525

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    57 2 0 2440000 16920000 4190000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    25 0 0 4633795 7618588 174221

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    39 0 0 1100497 2570371 0

    Indstri brg dr batu u/keperluan ruta &

    pajangan

    48 0 0 180400 530200 130000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    17 5 1419 730519 1663893

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    24 2 0 3375000 5777533 3000000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    20 0 0 204875 536480 25000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    22 0 0 240000 961700 35

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    24 1 0 164150 714300 800000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    7 32 0 118500 294380 15750

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &pajangan

    23 0 0 239910 607180 37500

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    36/40

    36

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    21 0 0 225527 562965 27850

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    55 0 0 744045 3038020 1920685

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    24 1 0 272195 834804 47500

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    20 0 0 783580 1870400 40000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    72 23 0 169000 1188000 200000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &pajangan

    37 0 0 2088000 3654000 600000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    22 1 0 186960 784500 2000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    26 2 0 262065 2360110 0

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    21 0 0 193060 486540 55000

    Indstri brg dr batu u/keperluan ruta &

    pajangan

    14 15 0 321930 677025 96000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    32 6 0 331200 1068000 500000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    20 8 0 34800 589100 780000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    30 0 0 1879200 2714400 250000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    55 14 0 2276598 5618973 0

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    18 2 0 226200 462900 7000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    22 1 0 1069200 2430000 0

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &pajangan

    22 0 0 187800 844200 20000

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    37/40

    37

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    44 0 0 253440 1810286 0

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    21 1 0 2692839 3148960 4000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    57 1 0 188400 970000 97000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    39 4 0 5779872 7508160 900000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    53 25 0 1234000 3750000 350000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &pajangan

    35 0 0 1248000 2352000 60000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    16 22 0 409200 1285200 50000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    50 24 0 25661506 38170357 2807483

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    16 8 0 28800 330000 120000

    Indstri brg dr batu u/keperluan ruta &

    pajangan

    18 9 0 296256 626600 70000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    19 1 0 492000 910800 185000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    48 0 0 1168128 2973995 352500

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    25 1 0 947186 1861200 0

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    30 0 0 2530912 4049472 0

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    12 15 0 257460 651780 58000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    21 0 0 225142 599159 24000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &pajangan

    477 221 6066586 17404106 53250570 676987

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    38/40

    38

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    26 2 0 1845963 4957815 470000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    65 10 0 407376 1969090 1250000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    24 1 0 473220 1199000 67500

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    80 5 0 1260000 7497000 21009687

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    20 2 0 1006500 3365726 1500000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &pajangan

    23 0 0 300520 696646 132500

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    58 21 0 480971 1068200 0

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    38 6 0 112680 562020 200000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    22 1 0 280720 787522 56500

    Indstri brg dr batu u/keperluan ruta &

    pajangan

    36 2 0 89500 890000 200000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    151 4 0 3811000 5617571 11325847

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    53 4 1091981 0 3915823 0

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    45 0 0 184800 1341100 1720000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    40 3 0 248560 1400875 674000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    49 1 0 4440000 5487500 200000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    39 1 0 749800 2750000 1906600

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &pajangan

    43 7 0 2685000 3772000 150000

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    39/40

    39

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    15 9 380688 461391 1703775 0

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    88 9 0 992186 3854352 1310796

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    18 3 43674 702994 1704235 0

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    18 2 0 170000 392600 23000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    62 17 0 1305500 2375100 360000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &pajangan

    17 22 0 751508 903000 700

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    85 4 0 539844 7693670 0

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    167 3 0 3692151 14695774 0

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    30 0 0 750000 1155900 140000

    Indstri brg dr batu u/keperluan ruta &

    pajangan

    34 1 0 583000 1794500 18000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    21 0 0 667200 1608000 115000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    20 3 0 1504260 2412780 550000

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    19 2 0 942770 1797605 0

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    129 10 0 4668021 11583728 0

    Indstri brg dr batu u/

    keperluan ruta &

    pajangan

    26 0 0 618096 2247564 0

    Sumber : Laporan Survei IBS (Industri Besar Sedang) tahun 2010

  • 7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3

    40/40


Top Related