Transcript
Page 1: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

DAFTAR ISI

LEMBAR ASISTENSI......................................................................................

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................

KATA PENGANTAR........................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................

BAB I : DISTRIBUSI UKURAN BUTIR ...............................................

BAB II : BATAS — BATAS ATTERBERG..............................................

BAB III : BERAT JENIS................................................................................

BAB IV : PEMADATAN.....................................................................................

BAB V : CALIFORNIA BEARING RATIO....................................................

BAB VI : KUAT TEKAN BEBAS..................................................................LAMPIRAN..............................................................................................................

Page 2: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

BAB I

DISTRIBUSI UKURAN BUTIR TANAH

A. Maksud

Percobaan ini untuk mengetahui ukuran butir tanah dan susunan butir (gradasi)

tanah yang bertahan dalam saringan No. 200.

B. Peralatan

1. Mesin pengguncang saringan (Sieve Shaker)

2. Saringan (Sieve)

3. Talam

4. Timbangan dengan ketelitian 0,2 gram

C. Benda Uji

Contoh tanah berasal dari daerah Desa Bukit Rawi

D. Pelaksanaan

1. Saringan dan pan yang akan digunakan dibersihkan terlebih dahulu,

kemudian masing-masing saringan ditimbang, kemudian disusun sesuai

standart.

2. Saringan yang telah disusun tersebut diletakkan diatas alat pengguncang

3. Benda uji dikeringkan dalam oven, setelah kering tanah diambil dan bagian

yang menggumpal dibuyarkan kemudian ditimbang.

4. Benda uji dimasukkan ke dalam saringan kemudian ditutup

5. Penjepit susunan saringa dikencangkan6. Motor penggerak mesin pengguncang dihidupkan selama ± 15 menit,

kemudian mesin dimatikan dan biarkan 5 menit untuk pengendapkan debu-

debu didalamnya.

7. Masing-masing saringan beserta benda uji yang tertahan di dalamnya

ditimbang, demikian pula pan beserta isinya.

Page 3: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

E. Hasil Pemeriksaan

Berat tertahan Persentase tertahan = Total Sample x 100%

Total - Berat tertahan Persentase lolos = ____________________x 100%Total Sample

Total - Jumlah Berat tertahan Persentase yang lolos = ____________________________x 100%

Total Sample

DISTRIBUSI UKURAN BUTIR

Page 4: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

Anal isa Sar ingan

Clay

Silt Sand

F M C F M C Gravel

1009080706050

40

_ 3 0

10

00,001 0,01 0,1 1 10

Diameter (mm)

Grafik 1,1 Distribusi Ukuran Butir tanah

ANALISA SARINGAN Wtotal : 500 gram

Nomor D iamete r te r tahan Ter tahan LolosSaringan

[mm]()(gram) (%) (%)

4 4,750 0,00 0,00 100,00

10 2,000 0,00 0,00 100,00

20 0,840 2,10 0,42 99,58

40 0,425 21,30 4,26 95,32

60 0,250 68,40 13,68 81,64

100 0,150 24,00 4,80 76,84

200 0,074 69,00 13,80 63,04

184,80 36,96 100,00

Page 5: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

F. Kes impulan

Dari grafik 1,1 terlihat, bahwa butiran tanah lolos pada saringan No. 200

sebesar 63,04%. Menurut AASHTO (dalam Hardiyatmo, 2006), maka tanah ini

termasuk dominan kelompok tanah berbutir halus karena tanah lolos pada saringan

No. 200 sebesar 63,04% > 35%. Sedangkan menurut USCS (dalam Hardiyatmo,

2006) tanah ini termasuk kelompok tanah berbutir halus karena tanah lolos pada

saringan No. 200 sebesar 63,04% > 50%

Kemudian, distribusi ukuran butir adalah D60 = 0,074 mm, D30 = 0,074 mm dan

D10 = 0,075 mm. Maka koefisien keseragaman, Cu (Coeficien of Uniformity) adalah

Cu = D60/D10 = 0,074/0,074 = 1 dan koefisien gradasi, Cc ( Coeficien of

Gradation) adalah Cc = (D30)2 / D60 x D10 = (0,074)2 / 0,074 x 0,074 = 1. Menurut

Hardiyatmo (2006), maka tanah ini termasuk gradasi buruk karena Cc =1 berada

diluar interval 1< Cc < 4 dan Cu = 1 < 4

G. DokumentasiProses penimbangan Proses penimbangan tanah

Persiapan analisa saringan Hasil penyaringan

Page 6: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

BAB II

BATAS - BATAS ATTERBERG

Atterberg (1911), memberikan batas-batas konsistensi dari tanah dengan

mempertimbangkan kandunga air tanah. Batas- batas tersebut adalah batas cair

(liquid limit (LL)) dan batas plastis (plastic limit) (PL). Konsistensi tanah ini akan

diperoleh Plastisitas Indeks (Index Plasticity) (PI) dengan nilai PI = LL - PL

1. Pemer iksaan Batas Cair (Liquid Limit)

A. Maksud

Percobaan ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air sample tanah pada

batas keadaan plastis dan keadaan cair pada saat 25 ketukan dengan alat

Casagrande.

B. Peralatan

1. Alat batas cair standar (Atterberg).

2. Alat pembalut alur (grooving tool) ASTM

3. Alat pembalut alur (grooving toll) Cassagrande.

4 . S p a t u l a

5 . P la t kaca

6. Gelas ukur 200 ml

7 . T i n b o x

8 . B l a d e

9. Neraca / timbangan

10.Pan atau cawan timbangan

11. Oven dengan suhu konstan 100 °C

C. Benda Uji

1.Tanah Desa Bukit Rawi

2.Air suling dari air minum merk aqua

Page 7: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

D. Pelaksanaan

1.Mangkok batas cair dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran atau lemak

yang menempel.

2.Tinggi jatuh mangkok diatur (10 mm dari atas)

Kendorkan dua baut penjepit lalu putar tuas pemutar sampai posisi mangkok

mencapai tinggi maksimum. Putar baut belakang sehingga ujung tangkai alat

pembuat alur ASTM tepat masuk di antara dasar mangkok dan alas.

3.Sampel tanah yang lolos saringan No. 40 diletakkan diatas plat kaca

pengaduk.

4.Sampel tanah diaduk-aduk dengan menggunakan spatula sambil

menambahkan air suling sedikit demi sedikit sampai dihasilkan campuran

yang homogen.

5.Sampel tanah yang telah homogen diambil dengan spatula kemudian

dimasukkan dalam mangkok batas cair. Permukaan diratakan hingga sejajar

dengan alas (mangkok dalam posisi menyentuh alas). Lapisan tanah yang

paling tebal adalah 1 cm.

6. Dibuat alur dengan cara membagi 2 benda uji dalam mangkok tersebut

dengan menggunakan grooving tool melalui garis tengah mangkok dengan

posisi tegak lurus permukaan mangkok.

7. Tuas pemutar diputar dengan kecepatan 2 putaran perdetik (dalam 1 detik

mangkok jatuh 2 kali) sampai kedua sisi tanah bertemu sepanjang 1/2"

(12,7mm), kemudian jumlah pukulan dihitung.

8. Sampel tanah yang bersinggungan diambil dari mangkok lalu dimasukkan ke

dalam cawan kemudian ditimbang, selanjutnya dimasukkan ke dalam oven

untuk kemudian diperiksa kadar airnya.

9. Prosedur 4 sampai 8 diulangi dengan kadar air dan jumlah pukulan yang

berbeda antara 10 - 20 pukulan, 21 — 30 pukulan, 31 — 40 pukulan.

Page 8: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

2 . Pemer i ksaan Ba tas Ca i r (Liquid Limit)

A. Maksud

Maksud percobaan ini adalah untuk menentukan kadar air sampel pada batas

plastis dan keadaan semi padat .

B. Peralatan

1. Plat kaca

2. Spatula

3. Batang pembanding

4. Botol air suling

5. Blade

6. Gelas ukur 200 ml

7. Cawan porselin

8. Tin box

9. Neraca atau timbangan

C. Benda Uji

1.Tanah Desa Bukit Rawi

2.Air suling dari air minum merk aqua

D. Pelaksanaan

1.Mengambil sampel tanah yang lolos saringan no. 100 dan pan, lalu

meletakkan diatas plat kaca pengaduk. Tanah dan air suling diaduk dengan

menggunakan spatula hingga campuran tersebut menjadi campuran

homogen

2. Setelah mendapatkan campuran yang homogen dibuat bola - bola tanah

seberat ± 8 gram, kemudian digiling - giling diatas plat kaca.

3. Penggilingan dilakukan terus menerus sampai tanah tersebut membentuk

batang tanah dengan diameter 1/8. Setelah mencapai diameter 1/8 tanah

sudah retak, dimasukkan kedalam cawan yang sudah di timbang.

4. Tanah dengan diameter 1/8 dan cawan di timbang kemudian dimasukkan ke

dalam oven.

5. Setelah kering cawan dan tanah kering ditimbang lagi untuk mendapatkan

batas plastis

Page 9: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

E. Hasil Pemeriksaan

BATAS - BATAS ATTERBERG

Uraian Batas cair (LL) Batas plastis (PL)Banyak Pukulan 20 27 36 1 2Berat Cawan gr 9,90 9,10 9,80 9,20 9,20Berat Cawan + Tanah Basah gr 17,10 16,20 17,10 10,20 10,40Berat Cawan + Tanah Kering gr 14,90 14,32 15,20 10,09 10,30Berat Air gr 2,2 1,88 1,90 0,11 0,10Berat Tanah Kering gr 5,00 5,22 5,40 0,89 1,10Kadar Air % 44,00 36,02 35,19 12,36 9,09

LL PL PI39,75 10,73 29,02

Gambar 2.1 Grafik batas cair

F . Kes impulan

Pada Gambar 2.1 di atas terlihat bahwa batas cair (LL) pada saat x= 25

ketukan dengan persamaan y = -0,5295x + 53,051 adalah 39,75% dan batas plastis

(PL) saat terjadi retak-retak mendekati diameter gulungan 3 mm adalah 10,73%

sehingga diperoleh indeks plastisitas (PI) 29,02%. Menurut Hardiyatmo (2006),

bahwa tanah yang ada Desa Bukit Rawi ini tergolong tanah jenis lempung dengan

indeks plastisitas tinggi yang kohesif karena indeks plastisitas (PI) hasil uji 29,02%

> 17%.

Kada

rair(

%)

45

40

35

30 15 20 25 30 35 40

LL = 39,75%

Jumlah pukulan, N

Batas cair

y = -0,5295x + 53,051

Batas cair

Linear (Batas cair )

Page 10: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

G. Dokumentasi

Alat Casagrande Contoh tanah batas cair dan plastis

Proses batas cair contoh kadar air batas cair

Proses batas plastis contoh kadar air batas plastis

Page 11: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

BAB III

PEMERIKSAAN BERAT JENIS

A. Maksud

Maksud percobaan ini adalah menentukan berat jenis tanah yang mempunyai

lolos saringan No.4, No. 10, dan No. 40 dengan piknometer. Berat jenis tanah

adalah perbandingan antara berat butir tanah dengan berat air suling dengan isinya

sama pada suhu tertentu.

B. Peralatan

1. Piknometer dengan kapasitas minimum 100 ml atau botol ukur dengan

kapasitas 50 ml.

2. Oven yang suhunya dapat diatur secara konstan3. Bak perendam

4. Botol berisi air suling

5. Timbangan dengan ketelitian 0,10 gram

6. Termometer ukuran 0 - 50°C dengan ketelitian 1°C

7. Saringan No. 4, No. 10, No. 40, beserta penadahnya

8. Pastel (penumbuk karet)

C. Benda Uji

1. Contoh tanah berbutir halus berasal dari Desa Bukit Rawi tanah yang

mempunyai lolos saringan No.4, No. 10, dan No. 40

2. Air suling dari air minum merk aqua

D. Pelaksanaan

1. Persiapan benda uji

a. Benda Uji dikeringkan pada oven dengan temperatur 100 °C dan

kemudian dinginkan dalam desikator. Benda uji dibuat sebanyak 2

sample

b. Gumpalan-gumpalan tanah dipecahkan atau digerus dalam mortal

dengan pastel (penumbuk karet) sehingga butir-butirnya tidak rusak,

kemudian disaring dengan saringan No. 4 (benda uji tidak dikeringkan),

setelah itu benda uji dimasukkan kembali ke dalam oven sampai

beratnya konstan.

Page 12: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

2. Pelaksanaan Pemeriksaan

a. Piknometer dibersihkan, dikeringkan, kemudian beserta tutupnya

ditimbang (W1).

b. Benda uji (tanah kering) dimasukkan ke dalam piknometer dan ditimbang

(W2).

c. Benda uji ditambahkan air suling sebanyak dua pertiga

d. Piknometer berisi benda uji di didihkan dengan hati-hati selama minimal

10 menit untuk menghilangkan udara yag terperangkap. Untuk

membantu mempercepat pengeluaran udara perlu ditambahkan air

secukupnya.

e. Piknometer beserta isinya direndam di dalam bejana air hingga

mencapai suhu konstan

f. Ditambahkan air suling hingga batas leher, kemudian dibersihkan bagian

luarnya dan keringkan, selanjutnya ditimbang (W3).

g. Sekaligus ukur suhu piknometer dengan ketelitian 1°Ch. Kosongkan piknometer dan bersihkan. Isi piknometer dengan air suling

yang suhunya sama, dengan ketelitian 1°C dan pasang tutupnya.

Keringkan bagian luarnya, timbang dan koreksi terhadap suhu (W4)

i. Ulangi langkah tersebut di atas untuk benda uji yang lain dan bahan

(sample) yang sama.

j. Berat piknometer ditentukan sebagai berikut:

W4 = Wa x K

W4 = berat piknometer dan air setelah dikalibarsi

Wa = berat piknokmeter dan air pada suhu Ta°C

K = faktor koreksi (suhu 25° = 1,0000)

W 2 _- W 1 Berat jenis (Gs) = x 100%

(W4— W1)- (W3— W1)

W4 = W2 x K

Page 13: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

Dimana :

Gs =

W1 =

W2 =

W3 =

W4 =

K =

berat jenis

berat piknometer (gr)berat tanah basah + berat benda uji ( gr)

berat tanah kering + berat benda uji + berat air (gr) berat piknometer + air pada suhu 25°C

faktor koreksi pada suhu 25°C (1,0000)

k. Untuk memenuhi faktor koreksi dan suhu, maka

nilai/koefisien dilhat sebagaimana tabel berikut :

Nilai faktor koreksiT 18 19 20 21 22 23 24

K 1,0016 1,0014 1,0012 1,0010 1,0007 1,0005 1,0003

T 25 26 27 28 29 30 31

K 1,00000 0,9997 0,9995 0,9992 0,9986 1,9987 1,9983

E. Hasil Pemeriksaan

BERAT JENIS

Nomor Piknometer 1 2

Berat piknometer kosong (W1) gr 67,05 67,00

Berat piknometer + tanah kering (W2) gr 117,05 117,00

Berat piknometer + tanah + air (W3) gr 224,67 224,70

Berat piknometer + air pada T o C (W4) gr 196,07 196,10

Suhu o C 31,00 31,00

Berat jenis (Gs) 2,336 2,336

Berat jenis (Gs) rata-rata 2,336

Page 14: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

F. KesimpulanBerdasarkan hasil pemeriksaan atas diperoleh berat jenis (Gs) sebesar 2,336.

Menurut Hardiyatmo (2006), tanah ini termasuk dalam kelompok jenis lempung

organik, karena tanah jenis lempung organik jika berat jenis 2,58 - 2,65 namun

pelaksanaan telah dilakukan sesuai tahapan yang ada panduan praktikum.

G. Dokumentasi

Penimbangan piknometer Proses pengujian berat jenis

Pengujian berat air dan piknometer

Page 15: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

BAB IV

PEMERIKSAAN KEPADATAN TANAH

A . M a k s u d

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara kadar air dan

kepadatan tanah. Pada pengujian ini dilakukan pemadatan metode standar Proctor

istilah umumnya standar Proctor.

B. Pera la tan

1. Mould pemadatan diameter 4 inch

2. Palu pemadatan standar

3. Extruder mold

4. Pisau pemotong

5. Palu karet

6. Kantong plastik

7. Sendok

8. Cawan

9. Pan

10. Gelas ukur 1000 ml

1 1 . B e n d a U j i

1. Tanah Desa Bukit Rawi

12. Pe laksanaan

1. Siapkan sampel tanah yang sudah dijemur lalu hancurkan gumpalan dengan

palu karet

2. Tentukan kadar air mula tanah tersebut

3. Pisahkan 5 buah sampel tanah dengan masing-masing 2 kg dalam kantong

plastic

4. Ambil salah satu sampel tadi kemudian buat kadar air optimum perkiraan

dengan cara sebagai berikut :

Semprot dengan air sambil diaduk-aduk tangan sampai merata.

Penambahan air dilakukan sampai didapat campuran tanah yang bila

dikepalkan dengan tangam lalu dibuka, tidak hancur dan tidak lengket di

tangan. Setelah didapat campuran tanah seperti ini, catat jumlah air yang

Page 16: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

ditambahkan tadi kemudian tentukan kadar airnya secara perhitungan

sebagai berikut :

B+100

D = C[ __________] + BA

5. Isikan data tersebut pada formulir kolom tengah, kemudian isi kolom-kolom

samping kiri dan kanan untuk kadar air 3 % dan 6 % di atas dan di bawah

kadar air optimum perkiraan.

6. Hitung penambahan air yang diperlukan untuk membuat sample tanah

dengan kadar air yang sudah ditentukan tersebut dengan rumus : Di - B

Ci = __________+ A100+B

Dimana :

A = Berat tanah (gr)

B = Kadar air mula (%)

C = Penambahan air (cc)

D = Kadar air (%)

Lakukan penambahan air sesuai dengan perhitungan lalu simpan sample

tanah tersebut selama 24 jam agar dapat didapatkan kadar air yang benar-

benar merata.

13. Perhitungan

1. Untuk setiap benda uji, berat volume basah dari tanah yang dipadatkan

tersebut dihitung sebagai berikut :

W

V(m )

dimana :

W = berat tanah yang dipadatkan

V(m) = volume cetakan

Page 17: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

2. Untuk setiap benda uji, berat volume kering dari tanah yang dipadatkan

tersebut dihitung sebagai berikut :

g= d g1 w (%) +

100

Dimana : w = persentase kadar air

3d= Berat isi kering dan 3= Berat isi basah

3. Untuk setiap benda uji, berat volume kering nol rongga udara (zero air void) (zav) dihitung sebagai berikut :

gZAV 1 .+ G g

S w

dimana : gd = Berat isi keringGs = Berat jenis tanah (gr/cm3) gw = Berat isi air (gr/cm3)w = Kadar air (%)

14. Hasil PemeriksaanPEMADATAN

METODE STANDAR PROCTOR Gs 2,336

Berat Tanah Basah 2.500,00 2.500,00 2.500,00 2.500,00 2.500,00Kadar Air Mula (%) 4,05 4,05 4,05 4,05 4,05Penambahan Air (%) 11,06 14,06 17,06 18,56 20,06Penambahan Air (cc) 134,67 192,34 250,00 278,83 307,66

Berat Cetakan + Tanah Basah (gr) 5.542,00 5.615,00 5.640,00 5.653,00 5.645,00Berat Cetakan (gr) 4.029,00 4.029,00 4.029,00 4.029,00 4.029,00Berat Tanah Basah (gr) 1.513,00 1.586,00 1.611,00 1.624,00 1.616,00Isi Cetakan (cc) 928,90 928,90 928,90 928,90 928,90Berat Isi Basah (gr/cc) 1,63 1,71 1,73 1,75 1,74Berat Isi Kering (gr/cc) 1,30 1,34 1,36 1,36 1,34

Berat Cawan + Tanah Basah (gr) 23,61 23,25 25,44 19,94 21,29Berat Cawan + Tanah Kering (gr) 20,60 20,80 22,86 17,50 19,60Berat Air (gr) 3,01 2,45 2,58 2,44 1,69Berat Cawan (gr) 8,79 11,75 13,53 9,02 13,93Berat Tanah Kering (gr) 11,81 9,05 9,33 8,48 5,67Kadar Air (%) 25,49 27,07 27,65 28,77 29,81

¥zav 1,42 1,40 1,38

= G S .gw

Page 18: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

Gambar 3.1 Grafik Pemadatan

15. Kesimpulan

Dari Gambar 3.1, diatas terlihat diperoleh berat isi kering maksimum (3d maks)

1,36 gr/cm3 dan kadar air optimum (wopt) 28,20% yang dipadatkan sebanyak 3

lapisan dengan tiap lapisan ditumbuk 25 kali dengan penumbuk beratnya 2,54 kg

dan tinggi jatuh 30,50 cm dalam silinder mould yang mempunyai volume 928,90

cm3. Hal ini menunjukkan bahwa parameter kepadatan ini sebagai bahan untuk

sampel pengujian California Bearing Ratio (CBR) dan Unconfined Compressive

Strength (UCS).

Namun, saat tanah mengalami jenuh air S = 100%, terlihat berat isi kering

kondisi kadar udara nol (ZAV) mencapai 1,42 gr/cm3. Hal ini menunjukkan bahwa

tanah kondisi 100% padat tanpa rongga udara (nol rongga udara) adalah pada saat

berat isi kering 1,42 gr/cm3.

Bera

t isi k

ering

, yd

(gr/c

m3)

1,45

1,40

1,35

1,30

1,2525 26 27 28 29 30

Kadar air, w (%)

3d maks = 1,36 gr/cm3

Grafik pemadatan

Zero Air Void (ZAV)

Wopt = 28,20%

y =-0,0078x2 + 0,4438x - 4,9178R2 = 0,9907

PemadatanZAV

Poly. (Pemadatan)

Page 19: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

16. Dokumentasi

Mold Pemadatan Standar Proses Pemadatan

Pengambilan dengan Extruder Penimbangan Hasil Pemadatan

Page 20: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

BAB V

PEMERIKSAAN CALIFORNIA BEARING RATIO

A. Maksud

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan nilai CBR (California

Bearing Ratio) tanah di laboratorium pada kadar air tertentu.

B. Peralatan

1. Mesin Penetrasi CBR

2. CBR mould Ø 6"

3. Piringan pemisah

4. Palu penumbuk modif ied

5. Alat pengukur pengembangan (swelling)

6. Keping beban lubang bulat

7. Keping beban lubang alur

8. Piston penetrasi (luas 3" persegi)Pengukur beban dan penetrasi

9 . T a l a m

10. Alat perata

11. Bak perendam

12. Alat pengeluar contoh (extruder mould)

13.Timbangan 29 kg

14.Pisau pemotong / sendok

15. Stopwatch

1 6 . T i n B o x

C. Benda Uji

1. Contoh tanah dari desa Bukit Rawi Kalimantan Tengah

D. Pelaksanaan

1. Ambil contoh tanah yang kering udara disiapkan (seperti yang dipakai pada

percobaan pemadatan) sebanyak 3 contoh masing-masing 5 kg.

2. Tanah tersebut kemudian disemprot dengan air sehingga mendekati kadar

air optimum dengan toleransi 3%, hal ini dapat dilakukan sebagai berikut:

Page 21: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

a. Pada waktu percobaan pemadatan, setiap sampel tanah di simpan dalam botol tertutup sehingga kadar airnya tidak berubah, masing-masing botol diberi tanda nomor percobaan dan juga kadar airnya.

b. Sesudah kadar air optimum diketahui, ambil botol yang berisi contoh tanah dengan kadar air yang paling mendekati kadar air optimum

c. Contoh tanah yang akan dipakai pada percobaan CBR disemprot air sehingga warnanya hampir mendekati warna tanah dalam botol tadi. Lakukan dengan seksama mengingat toleransi yang diijinkan hanya 3%.

d. Banyaknya air yang dibutuhkan utnuk mencapai kadar air optimum dihitung sebagai berikut :

· Kadar air asli A%

· Kadar air diinginkan B% (kadar air optimum)

· Sampel yang diperlukan sebanyak 5000 gram

Maka penambahan air = 5000 x (1 - 100 + A/100 + B) gram

3. Contoh tanah tersebut dibiarkan selama 24 jam (curring time) agar kadar airnya merata, lalu ditutup rapat supaya tidak terjadi penguapan

4. CBR mould tersebut beserta alasnya ditimbang kemudian dimasukkan keping pemisah (spancer disc) lalu diletakkan kertas saringan diatasnya.

5. Collar dipasang di atas mould.

6. Tanah yang telah disiapkan dimasukkan ke dalam mould tersebut sehingga setelah dipadatkan akan mengisi 1/5 tinggi mould.

7. Masing-masing lapisan tanah tersebut dipadatkan sehingga seluruh tinggi mould. Hal ini dilakukan 3 kali dengan jumlah tumbukan yang berbeda, yaitu:

Contoh 1 : 3 lapis, tiap lapis ditumbuk 10 kali

Contoh 2 : 3 lapis, tiap lapis ditumbuk 25 kali

Contoh 3 : 3 lapis, tiap lapis ditumbuk 56 kali

8. Collar dilepas lalu tanah dibagian atas mould diratakan dengan pisau pemotong.

9. Mould tersebut dibalik dan piringan pemisah serta kertas saringan dikeluarkan lalu ditimbang.

10. Kertas saringan dipasang pada kedua permukaan tanah dalam mould kemudian dipasang kembali alasnya dengan posisi mould terbalik.

11. Diletakkan alat pengukur pengembangan lalu keping beban seberat 10 lbs diletakkan diatas (maksudnya sebagai beban pengganti yang akan dilimpahkan pada tanah nantinya).

Page 22: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

12. Mould tersebut direndam dalam air selama 4 x 24 jam.13. Pembacaan dial pengembangan dilakukan setiap 24 jam untuk keperluan

perhitungan sweliing total terhadap tinggi sampel (dalam persen).

14. Mould diangkat dari dalam air, lalu genangan air diatasnya dibuang.

15. Dengan beban yang masih terpasang, mould diletakkan diatas piringan

penekan pada alat penetrasi CBR.

16. Posisi dial beban dan dial penetrasi diatur pada posisi nol kemudian

dilakukan penekanan dengan kecepatan 0,05"/menit.

17. Pembacaan dial beban dilakukan pada penetrasi 0,0125"; 0,0025";

0, 050"; 0,075" dan seterusnya.

E. Perhitungan

1. Hitung pembebanan dalam kg (lb) dan gambarkan grafik beban terhadap

penetrasi.

2. Dengan menggunakan harga-harga beban, pada saat penetrasi 2,54mm

(0,1") dan 5,08 mm (0,2") hitung harga CBR dengan membagi beban

standar. Dimana rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

XCBR0,1 =____´100%

3000Y

CBR0,2 =___´ 100 %4500

Dalam hal ini :

X = Pembacaan pada kurva pada penetrasi 0,1"

Y = Pembacaan pada kurva pada penetrasi 0,2"

3. Hitung pengembangan (swelling) tanah setiap 24 jam selama 4 hari yaitu

perubahan tinggi selama perendaman terhadap tinggi benda uji semula

dinyatakan dengan prosen dengan rumus :

Swelling( 2 1)

h h 100%

Dimana

h1 = tinggi sample tanah semula (cm)

h2 = tinggi sample tanah setelah perendaman (cm)

Page 23: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

F. Hasi l Pemeriksaan

CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR) RENDAMAN

Gambar 5.1 Grafik California Bearing Ratio

G . K e s i m p u l a n

Pada Gambar 5.1 diatas bahwa nilai CBR 100% diperoleh 0,55% pada

kepadatan kering maksimum (3dmaks) 1,36 gr/cm3. Menurut Bowles (1992), bahwa tanah

ini termasuk nilai CBR sangat jelek kualitasnya sebagai tanah dasar karena nilai

CBR hasil uji berada diantara 0 - 3 %

.

Bera

t isi

kerin

g (g

ricm

3)

1,45

1,40

1,35

1,30

1,2525 26 27 28 29 30

Grafik Pemadatan

Berat isi kering maksimum (gr/cm 3 ) Kadar air optimum (%)CBR 100%CBR 95 %

Kadar air (%)

Metode Standar Proctor

1,45

1,40

1,35

1,30

1,250 1 2

1,36 28,20 0,55 0,52

CBR = 0,55%

Grafik CBR

CBR (%)

Page 24: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

H. Dokumentasi

Pemadatan CBR CBR peram selama 3 hari

CBR rendam selama 4 hari Uji CBR

Page 25: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

BAB VI

PEMERIKSAAN KUAT TEKAN BEBAS

A. Maksud

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan besarnya kekuatan tekan

bebas contoh tanah bersifat kohesif dalam keadaan asli (undistrub) maupun

terganggu (remolded). Kuat tekan bebas ialah besarnya aksial persatuan luas pada

saat benda uji mengalami keruntuhan atau pada saat rengangan aksialnya

mencapai 20 %.

B. Peralatan

1. Mesin tekan bebas (Unconfined Compressive Machine).

2. Alat untuk mengeluarkan contoh tanah (Extruder).

3. Cetakan benda uji berbentuk silinder dengan tinggi 2 kali diameter.

4. Pisau tipis dan talam.

5. Neraca dengan ketelitian 0,1 gram.

6. Pisau kawat.

7. Stopwacth.

C. Benda Uji

1. Benda uji yang dipergunakan berbentuk silinder.

2. Benda uji mempunyai diameter minimal 3,3 cm dan tingginya diambil 2 kali

diameter. Biasanya dipergunakan benda uji dengan diameter 6,8 cm dan

tingginya 13,6 cm.

3. Ukuran butiran

a. Untuk benda uji diameter 3,3 cm besar butir maksimum yang terkandung

dalam benda uji harus 0,1 kali diameter benda uji.

b. Untuk benda uji berdiameter 6,8 cm besar butir maksimum yang

terkandung dalam benda uji harus 1/6 kali diameter benda uji.

c. Jika setelah pemeriksaan ternyata dijumpai ukuran butir yang lebih dari

d. pada ketentuan tersebut di atas, hal ini dicantumkan dalam laporan.

Page 26: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

4. Persiapan benda ujia. Benda uji asli dari tabung contoh

· Contoh dikeluarkan dari tabung dengan alat pengeluar contoh,

kemudian dipotong dengan pisau kawat dan diratakan dengan pisau.

· Pisau alat cetak benda uji di depan tabung contoh, keluarkan contoh

dengan alat pengeluar contoh sepanjang alat cetak kemudian dipotong

dengan pisau kawat.

· Alat cetak yang berisi benda uji didirikan dengan ujung yang sudah

dibentuk di atas alas yang rata. Kemudian ujung sebelah atas

diratakan dengan pisau.

· Keluarkan benda uji dari alat cetak.

b. Benda uji buatan

· Benda uji buatan bisa dipersiapkan dari benda uji bekas atau dari

contoh lain yang tidak asli.

· Dalam hal menggunakan benda uji bekas menyiapkan benda uji asli

dari tabung contoh, benda uji tersebut dimasukkan dalam kantong

plastik kemudian diremas dengan jari sampai merata. Pekerjaan

tersebut harus dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah udara

masuk, memperoleh kepadatan yang merata dan penguapan air.

Padatkan benda uji tersebut pada cetakan (3.b).

· Apabila menggunakan benda uji contoh tidak asli lain, benda uji dapat

disiapkan dengan kadar air dan kepadatan yang ditentukan lebih

dahulu. Jika dikehendaki benda uji tersebut dapat dijenuhkan terlebih

dahulu sebelum diperiksa (harus dicatat dalam laporan).

Page 27: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

D. Pelaksanaan

1.Pemeriksaan tekan bebas dengan cara mengontrol tegangan.

2. Timbang benda uji dengan ketelitatian 0,1 gram. Letakkan benda uji pada mesin tekan bebas secara centris. Atau mesin diatur sehingga plat atas menyentuh permukaan benda uji.

3.Atur jarum arloji regangan dan tegangan pada angka nol.

4. Pembacaan beban dilakukan pada regangan-regangan 0,5% , 1%, 2% dan seterusnya dengan kecepatan regangan sebesar 1/2 s/d 2 % permenit (biasanya diambil 1% permenit).

5. Percobaan ini dilakukan terus sambil benda uji mengalami keruntuhan. Keruntuhan ini dapat dilihat dari makin kecilnya beban walaupun renggangan semakin besar.

6. Jika renggangan telah mencapai 20% tetapi benda uji belum runtuh, maka pekerjaan dihentikan.

E. Perhitungan

1. Regangan aksial (µ :

µ = 100%= Regangan aksial (%)

~ = Perubahan

panjang benda

uji (cm) Lo = Panjang benda uji semula

(cm)

2. Luas penampang bnda uji rata-rata (A) :

A =µ

Ao = Luas penampang benda uji semula (cm2)

3. Tegangan normal P) :

= (kg/cm2)

P = N x n (kg)

n = Pembacaan arloji tegangan.

N = Angka kalibrasi dari cincin penguji (proving ring)

µ

Page 28: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

4. Unconfined Compression Strength (UCS)

qu = (kg/cm2)

F. Hasil Pemeriksaan

KUAT TEKAN BEBAS

Pembacaan Penurunan Pembacaan Kalibrasi Regangan Faktor Koreksi TeganganDial vertikal beban (P) Beban L / Lo koreksi luas luas (P/A')

(mm) (kg) (kg) µ (cm2) (A') (kg/cm2)0 0 0 0 0 0 0 050 0,50 0,8 5,381 0,00357 0,99643 38,60287 0,10100 1,00 1,5 5,381 0,00714 0,99286 38,74173 0,21150 1,50 2,2 5,381 0,01071 0,98929 38,88159 0,30200 2,00 2,8 5,381 0,01429 0,98571 39,02246 0,39250 2,50 2,5 5,381 0,01786 0,98214 39,16436 0,34

Gambar 6.1 Grafik Kuat Tekan Bebas

Tega

ngan

(kg/

cm2)

0,5

0,4

0,3

0,2

0,1

0,00 ,0 0 , 1 0 ,2 0 ,3 0 , 4 0 ,5 0 ,6 0 , 7 0 ,8 0 ,9 1 , 0 1 ,1 1 ,2 1 , 3 1 ,4 1 ,5 1 , 6 1 ,7 1 ,8 1 , 9 2 ,0

____ UCS = 0 ,39 kg/ 2 _______

Regangan (%)

Grafik UCS

µ= 1,425 %

UCS

Page 29: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

G. Kesimpulan

Pada Gambar 6.1, di atas bahwa sampel tanah memberikan nilai UCS

terbesar 0,39 kg/cm2 pada saat regangan 1,425%. Menurut Hardiyatmo (2006),

bahwa sampel tanah ini termasuk dalam kelompok konsistensi lempung lunak

karena nilai UCS pada rentang 0,25 - 0,50 kg/cm2.

H. Dokumentasi

Pencampuran bahan UCS Pemadatan UCS

UCS peram 7 hari uji UCS

Page 30: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

Page 31: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

Lampiran 1.2 Peta Lokasi Contoh Tanah

Contoh Tanah dari Desa Bukit Rawi,Kalimantan Tengah

Page 32: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

Lampiran 1.3 Dokumentasi

Page 33: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

Page 34: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

Page 35: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

Page 36: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

Page 37: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

Page 38: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

Page 39: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1

Page 40: Web viewPraktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1. Praktikum mekanika tanah 1 . Kelompok 1

Praktikum mekanika tanah 1 Kelompok 1


Top Related