PEMANFAATAN BOTOL MIZONE BEKAS SEBAGAI BAHAN
DASAR PEMBUATAN LAMPION
KARYA TULIS ILMIAH
Untuk memenuhi tugas Prakarya dan Kewirausahaan
XI MIPA 7
Disusun Oleh Kelompok 7 :
Agung Gunawan
Chairul Imam Wahyudi
Zahra Khairunnisa
SMA NEGERI 10 SAMARINDA
2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Tuhan yang maha pengasih lagi maha
penyayang , dengan ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-
Nya , yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada
kami , sehingga kami dapat menyelasaikan karya tulis ilmiah yang
kami beri judul “Pemanfaatan Botol Mizone Bekas Sebagai Bahan
Dasar Pembuatan Lampion”
Adapun karya tulis ilmiah tentang “Pemanfaatan Botol Mizone
Bekas Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Lampion” ini telah kami
usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari
banyak pihak,sehingga dapat memperlancar proses pembuatan
karya tulis ini. Oleh sebab itu,kami juga ingin menyampaikan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini.
Akhir teks penyusun mengharapkan semoga karya tulis
“Pemanfaatan Botol Mizone Bekas Sebagai Bahan Dasar Pembuatan
Lampion” ini dapat diambil manfaatnya sehingga dapat
memberikan pengetahuan tentang bagaimana cara membuat
lampion dari botol mizone bekas.Selain itu kritik dansaran dari
pembaca kami tunggu untuk perbaikan karya tulis ilmiah ini
nantinya.
Samarinda, Januari 2018
ii
Penulis
iii
DAFTAR ISI
JUDUL.....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................2
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................3
D. Manfaat Penilitian .......................................................................................3
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Limbah ......................................................................................4
B. Jenis-Jenis Limbah.......................................................................................5
C. Limbah Botol Plastik...................................................................................6
D. Pemanfaatan Limbah Anorganik ................................................................7
E. Pengertian Lampion.....................................................................................9
F. Jenis-Jenis Lampion.....................................................................................9
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................11
B. Metode Penelitian......................................................................................12
C. Teknik Pengumpulan Data.........................................................................12
D. Prosedur Penelitian....................................................................................13
E. Biaya Pembuatan Produk...........................................................................14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Produk..........................................................................15
B. Pembahasan ...............................................................................................16
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................................22
B. Saran .........................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kerajinan adalah sebuah hasil seni karya manusia berupa benda dengan
berbagai bentuk dan warna yang mereka sukai. Pegertian kerajinan yang lainnya
seperti yang diutarakan oleh Kadjim yang mengatakan bahwa pengertian
kerajinan adalah suatu usaha yang dilakukan secara terus menerus dengan penuh
semangat ketekunan, kecekatan, kegigihan, berdedikasi tinggi dan berdaya maju
yang luas dalam melakukan suatu karya(Kadjim,2011).
Dari segi segmentasinya kerajinan dibagi menjadi 3 yaitu kerajinan tangan,
kerajinan anyam, dan kerajinan keramik. Kerajinan tangan adalah suatu kegiatan
yang dilakukan untuk membuat sebuah kerajinan dengan menggunakan
keterampilan tangan manusia. Kerajinan anyam adalah suatu kerajinan yang
menciptakan keindahan buatan manusia dengan teknik menganyam sedangkan
untuk kerajinan keramik adalah kerajinan yang berbahan baku tanah liat dan
proses pembuatannya melalui proses pembakaran. Selain dari segi segmentasinya,
kerajinan juga dapat dibagi berdasarkan bahan baku pembuatannya yaitu
kerajinan dari bahan bekas dan kerajinan dari bahan tidak bekas. Kerajinan dari
bahan bekas adalah kerajinan yang menggunakan benda-benda yang sudah tidak
memiliki nilai jual dan membuatnya menjadi sebuah kerajinan yang memiliki
nilai jual. Sedangkan kerajinan tangan dari bahan tidak bekas adalah kerajinan
dari bahan-bahan yang dibeli atau dari bahan yang masih memiliki nilai jual dan
dibuat sebuah kerajinan guna menambah nilai jualnya.
Kerajinan dari bahan bekas banyak sekali digunakan oleh masyarakat
Indonesia karena selain mudah mendapatkan bahannya juga kita tidak perlu
terlalu mengeluarkan biaya yang tinggi untuk modal dan mendapat keuntungan
yang cukup besar. Sekarang ini banyak sekali masyarakat berlomba-lomba untuk
berinovatif membuat sebuah kerajianan tangan dari bahan bekas.
1
Salah satu kerajinan yang sedang marak di kalangan masyarakat saat ini
adalah pembuatan lampion. Lampion itu sendiri memiliki banyak kegunaan
diantaranya adalah sebagai pelengkap kemeriahan pesta, untuk dekorasi rumah,
untuk hiasan taman, untuk penerang saat tidur anda, sebagai pelengkap pada saat
perayaan hari-hari besar tertentu, dan masih banyak lagi kegunaan dari lampion.
Pembuatan lampion ini dapat menggunakan bahan dasar apa saja, seperti halnya
kardus. benang ,botol, gelas aqua, sendok plastik, toples dll. Sedangkan
pengertian lampion menurut KBBI adalah lentera yg terbuat dari kertas
(penerangannya dengan lilin), dipakai pada pesta (perayaan); tanglung.
Dalam penelitian ini kami berinovasi untuk melakukan sebuah penelitian
tentang bagaimana cara membuat lampion dari botol mizone bekas. Kami
mengambil botol mizone sebagai bahan dasar pembuatan produk lampion karena
botol ini banyak sekali berserakan di tempat-tempat sampah dan juga belum
banyak orang yang memanfaatkan botol mizone sebagai bahan dasar pembuatan
produk mereka. Selain itu,
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka beberapa masalah yang muncul
seperti halnya,
1. Bagaimana proses pengolahan botol mizone bekas menjadi sebuah
lampion?
2. Bagaimana kemasan yang menarik untuk lampion dari botol mizone ?
3. Bagaimana minat warga SMAN 10 Samarinda terhadap produk lampion
dari botol mizone bekas?
4. Bagaimana promosi yang tepat untuk kerajinan lampion dari botol mizone
bekas?
2
C. Tujuan Penelitian
Berdasarakan beberapa masalah di rumusan masalah diatas di dapatkan tujuan
penelitian ini seperti halnya,
1. Mengetahui proses pengolahan botol mizone bekas menjadi sebuah
lampion.
2. Mengetahui kemasan yang menarik untuk lampion dari botol mizone.
3. Mengetahui minat siswa dan siswi SMAN 10 Samarinda terhadap produk
lampion dari botol mizone bekas.
4. Mengetahui promosi yang tepat untuk kerajinan lampion dari botol
mizone bekas.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang ada beberapa manfaat penelitian yang di
tujukan seperti halnya,
1. Bagi siswa
Dapat Menambah wawasan tentang bagaimana cara membuat sebuah
kerajinan dari bahan bekas, yaitu lampion dari botol mizone.
2. Bagi masyarakat
Dapat di jadikan ide untuk membuka suatu usaha penjualan lampion
dengan bahan yang mudah di dapat dan dengan modal yang tidak terlalu
banyak.
3. Bagi penulis
Dapat memberikan wawasan untuk para siswa dan siswi yang memiliki
ketertarikan terhadap kerajinan tangan maupun tidak dan memberikan
kepada para pengangguran untuk membuka suatu lapangan pekerjaan
baru.
3
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
A. Limbah
Limbah adalah benda yang dibuang, baik berasal dari alam ataupun dari hasil
proses teknologi. Limbah dapat berupa tumpukan barang bekas, sisa kotoran
hewan, tanaman, atau sayuran. Limbah juga dapat diartikan sebagai buangan yang
dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah
tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat
dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai
ekonomis.
Berdasarkan beberapa ahli limbah dapat didefinisikan sebagai berikut,
1) Karmana (2007).
Menurutnya, limbah merupakan sisa atau sampah suatu proses programsi
yang dapat menjadi bahan pencemaran atau polutan disuatu lingkungan.
Banyak kegiatan manusia yang menghasilkan limbah antara lain kegiatan
industri, transportasi, rumah tangga dan kegiatan lainnya.
2) Peraturan Pemerintah No 101 tahun 2014,
Menurut peraturan pemerintah, arti limbah adalah sisa suatu usaha dan
atau kegiatan.
3) Susilowarno (2007).
Menurutnya, limbah juga dapat diartikan sebagai sisa atau hasil
sampingan dari kegiatan programsi manusia dalam upaya memenuhi
kebutuhan hidupnya. Pembungan limbah yang tidak diolah terlebih dulu
sebelum dibuang ke dalam lingkungan akan menyebabkan polusi
4) Anonim (2016).
Definisi limbah adalah sumber daya alam yang telah kehilangan fungsinya
atau keberadaannya dalam lingkungan sehingga dapat mengganggu
4
keindahan, kenyamanan dan kesehatan. Akumulasi limbah berpotensi menjadi
polutan penyebab pencemaran.
5) Anonim (2006).
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses programsi
industry maupun domestik (rumah tangga), dimana masyarakat bermukim, di
sanalah berbagai jenis limbah berada atau dihasilkan, jenisnya dapat berupa
air buangan dari berbagai aktifitas domestik lainnya
6) Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurutnya, limbah adalah sisa proses produksi; atau bahan yg tidak
mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam
pembuatan atau pemakaian seperti pabrik mencemarkan air di daerah
sekitarnya, barang rusak atau cacat di proses produksi.
B. Jenis-Jenis Limbah
Limbah dapat digolongkan menjadi 2 jenis diantaranya sebagai berikut,
1) Limbah Organik
Limbah organik adalah limbah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh
proses biologi baik aerob atau anaerob.
Limbah organik mudah membusuk, seperti sisa makanan, sayuran, daun-
daunan kering, potongan-potongan kayu, dan sebagainya. Limbah organik
terdiri atas bahan-bahan yang besifat organik seperti dari kegiatan rumah
tangga maupun kegiatan industri.Limbah ini juga bisa dengan mudah
diuraikan melalui proses yang alami. Limbah ini mempunyai sifat kimia yang
stabil sehingga zat tersebut akan mengendap kedalam tanah, dasar sungai,
danau, serta laut dan selanjutnya akan mempengaruhi organisme yang hidup
didalamnya.
Limbah organik dapat mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai
menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan
kompos). Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti
5
daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan lain yang
sejenis yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia.
2) Limbah Anorganik
Limbah anorganik adalah limbah yang tidak bisa diuraikan oleh proses
biologi. Limbah ini tidak dapat diuraikan oleh organisme detrivor atau dapat
diuraikan tetapi dalam jangka waktu yang lama. Limbah ini tidak dapat
membusuk, oleh karena itu dapat dijadikan sampah komersil atau sampah
yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya.
Limbah anorganik yang dapat di daur ulang, antara lain adalah plastik,
logam, dan kaca. Namun, limbah yang dapat didaur ulang tersebut harus
diolah terlebih dahulu dengan cara sanitary landfill, pembakaran
(incineration), atau penghancuran (pulverisation).
Akibat dari limbah seperti ini (plastik,styrofoam, dll) adalah menumpuk
semakin banyak dan menjadi polutan pada tanah misalnya, selain menggangu
pemandangan.
C. Limbah Botol Plastik
Limbah botol plastik merupakan hasil buangan berupa botol plastik yang tidak
digunakan lagi. Berdasarkan sifatnya limbah botol plastik merupakan sampah
anorganik, yaitu sampah tidak mudah membusuk atau sampah tidak terurai
(undegradable). Berdasarkan bentuknya limbah botol plastik merupakan sampah
padat Non-biodegradable, yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses
biologi. Dilain hal, limbah botol plastik dapat diolah dan digunakan kembali
karena memiliki nilai secara ekonomi, sehingga disebut sebagai bagian dari Non-
biodegradable Recyclable.
Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, penggunaan botol plastik untuk
memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari semakin bertamah. Kebutuhan botol
plastik sebagai tempat air minum setiap hari terus bertambah. Tidak jarang dalam
beberapa keluarga mengonsumsi air kemasan botol plastik dalam kesehariannya
6
karena tidak ada sumber air bersih untuk dikonsumsi. Setelah diminum, botol
tersebut terbuang begitu saja menjadi sampah yang tidak bernilai.
Apabila hal ini terus terjadi, maka keberadaan botol plastik tersebut akan
mencemari lingkungan. Pencemaran lingkungan tidak akan terkendali. Hal ini
diakibatkan karena limbah botol plastik tersebut sangat sulit diuraikan dan
membutuhkan waktu yang sangat lama agar teruari sempurna oleh tanah. Selain
itu, bahan botol plastik juga mengandung zat kimia yang berbahaya bagi
kelestarian lingkungan dan hidup manusia.
Beberapa solusi yang ditawarkan yaitu dengan cara mendaur ulangnya.
Namun, sangat jarang kita temukan masyarakat yang peduli untuk mengumpulkan
dan mendaur ulangnya. Meskipun ada, itu hanya para pemulung yang hanya
terbatas di tempat-tempat tertentu. Ada juga yang menggunakan sebagi pot
tempat tanaman, itupun hanya terbatas beberapa botol saja, sementara botol-botol
lainnya tetap menjadi limbah yang mencemari lingkungan. Dengan demikian,
perlu dicarikan solusi lain yang mampu menambah nilai ekonomis limbah botol
plastik tersebut.
Salah satu solusi yang tepat adalah mengubah limbah botol plastik tersebut
menjadi barang kerajinan kreatif, sehingga akan mampu menambah nilai
ekonomisnya. Pemanfaatan botol plastik menjadi barang kerajinan memerlukan
kreatifitas dan nilai seni. Hal ini dapat terwujud dengan terus berlatih dan
mengembangan kreativitas yang kita dimiliki.
D. Pemanfaatan Limbah Anorganik
Limbah Anorganik yang memiliki sifat susah terurai di alam dapat diatasi
dengan mendaur ulang limbah anorganik tersebut agar tidak mencemari
lingkungan. adapun pemanfaatannya dapat dijabarkan sebagai berikut.
1. Limbah Logam
Sampah atau limbah dari bahan logam seperti besi, kaleng, alumunium,
timah, dan lain sebagainya dapat dengan mudah ditemukan di lingkungan
sekitar kita. Sampah dari bahan kaleng biasanya yang paling banyak kita
7
temukan dan yang paling mudah kita manfaatkan menjadi barang lain yang
bermanfaat. Sampah dari bahan kaleng dapat dijadikan berbagai jenis barang
kerajinan yang bermanfaat. Berbagai produk yang dapat dihasilkan dari
limbah kaleng di antaranya tempat sampah, vas bunga, gantungan kunci,
celengan, gift box, dan lain-lain.
2. Limbah Gelas atau Kaca
Limbah gelas atau kaca yang sudah pecah dapat didaur ulang menjadi
barang-barang sama seperti barang semula atau menjadi barang lain seperti
botol yang baru, vas bunga, cindera mata, atau hiasan-hiasan lainnya yang
mempunyai nilai artistik dan ekonomis.
3. Limbah Kertas
Sampah kertas kelihatannya memang mudah hancur dan tidak berbahaya
seperti sampah plastik. Namun walau bagaimanapun yang namanya sampah
pasti menimbulkan masalah jika berserakan begitu saja. Sampah dari kertas
dapat didaur ulang baik secara langsung ataupun tak langsung. Secara
langsung artinya kertas tersebut langsung dibuat kerajinan atau barang yang
berguna lainnya. Sedangkan secara tak langsung artinya kertas tersebut dapat
dilebur terlebih dahulu menjadi kertas bubur, kemudian dibuat berbagai
kerajinan. Hasil daur ulang kertas banyak sekali ragamnya seperti kotak
hiasan, sampul buku, bingkai photo, tempat pensil, dan lain sebagainya.
4. Limbah Plastik
Limbah plastik biasanya digunakan sebagai pembungkus barang. Plastik
juga digunakan sebagai perabotan rumah tangga seperti ember, piring, gelas,
dan lain sebagainya. Keunggulan barang-barang yang terbuat dari plastik
yaitu tidak berkarat dan tahan lama. Banyaknya pemanfaatan plastik
berdampak pada banyaknya sampah plastik. Padahal untuk hancur secara
alami jika dikubur dalam tanah memerlukan waktu yang sangat lama. Cobalah
kalian kubur sampah plastik selama beberapa bulan, kemudian gali lagi
penutup tanahnya dapat dipastikan bahwa plastik tersebut akan tetap utuh.
Karena itu, upaya yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan limbah plastik
8
untuk didaur ulang menjadi barang yang sama fungsinya dengan fungsi
semula maupun digunakan untuk fungsi yang berbeda. Misalnya ember
plastik bekas dapat didaur ulang dan hasil daur ulangnya setelah dihancurkan
dapat berupa ember kembali atau dibuat produk lain seperti sendok plastik,
tempat sampah, atau pot bunga. Plastik dari bekas makanan ringan atau sabun
deterjen dapat didaur ulang menjdai kerajinan misalnya kantong, dompet, tas
laptop, tas belanja, sandal, atau payung. Sedotan minuman dapat dibuat
bunga-bungaan, bingkai foto, taplak meja, hiasan dinding atau hiasan-hiasan
lainnya. Botol bekas minuman bisa dimanfaatkan untuk membuat mainan
anak-anak serta berbagai bentuk lampion yang menarik.
E. Pengertian Lampion
Lampion adalah sejenis lampu yang biasanya terbuat dari kertas dengan lilin
di dalamnya. Lampion yang lebih rumit dapat terbuat dari rangka bambu dibalut
dengan kertas tebal atau sutera bewarna (biasanya merah). Lampion biasanya
tidak dapat bertahan lama, dan mudah rusak.
F. Macam-Macam Lampion
Lampion di Indonesia memiliki banyak macam diantaranya seperti,
1. Ting
Ting adalah lampion khas dari Kota Solo. Ting merupakan tradisi Kraton
Surakarta untuk menyambut malam selikuran (hari ke 21) pada bulan
Ramadhan dalam kalender Hijriyah, yang diarak kelillingi Kraton Kasunanan
Surakarta.
2. Damar Kurung
Damar Kurung adalah lampion khas dari Kabupaten Gresik. Damar
Kurung merupakan tradisi warga muslim Gresik untuk menyambut Lailatul
Qadar pada bulan Ramadhan dalam kalender Hijriyah, yang menggantungkan
lentera damar kurung di depan rumah.
9
3. Impes
Impes adalah lampion khas dari Kabupaten Jepara. Impes merupakan
tradisi warga muslim Kalinyamatan (Jepara) untuk menyambut Nisfu Sya'ban
pada tanggal 15 bulan kedelapan (Sya'ban) dari kalender Hijriyah, yang
menggantungkan lentera Impes di depan rumah.
4. Teng-Teng
Teng-Teng adalah lampion khas Kota Semarang. Teng Teng atau Teng
Tengan merupakan tradisi warga muslim Semarang menggunakannya untuk
pergi ke Masjid, Kemudian saat bulan Ramadhan tiba akan semakin banyak
yang menggunakannya untuk pergi Tarawih.
10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat dan Waktu penelitian yang kami lakukan sesuai dengan table
yang di sajikan di bawah ini :
No Kegiatan Tempat Waktu
1 Pencetusan Ide Kelas XI MIPA 7 6 Februari 2018
2 Perancangan PenelitianLingkungan SMAN
10 Samarinda
11 Februari 2018
hingga 6 Maret
2018
3 Pembelian Bahan
Toko Elektronik,
Toko Alat Tulis
Kantor
19 Februari 2018
hingga 25 Februari
2018
4 Pembuatan ProdukAsrama SMAN 10
Samarinda
1 Maret 2018
hingga 7 Maret
2018
5 Uji Coba ProdukAsrama SMAN 10
Samarinda
7 Maret 2018
hingga 8 Maret
2018
6Pengumpulan Data
Angket
Lingkungan SMAN
10 Samarinda
8 Maret 2018
hingga 15 Maret
2018
11
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Research and
Development atau biasa disingkat dengan metode R & D. Metode R & D adalah
suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru
atau menyempurnakan produk yang telah ada.
C. Teknik Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti memerlukan satu maupun
banyak teknik pengumpulan data agar mendapat hasil secara maksimal. Adapun
teknik pengumpulan data yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah teknik
pengumpulan data melalui studi literatur dan data angket.
Studi literatur adalah cara yang digunakan untuk menghimpun data-data atau
sumber-sumber yang berhubungan dengan topik yang diangkat dalam suatu
penelitian dan digunakan sebagai landasan teori dalam melakukan suatu
penelitian. Biasanya data-data yang diperoleh berasal dari berbagai sumber
seperti buku, artikel, majalah, dan lain sebagainya.
Angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan
pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden. Angket
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden mengenai diri pribadi
ataupun hal-hal yang ia ketahui.
12
D. Prosedur Penelitian
13
Menyiapkan ideobservasi
ketersediaan bahan
Perancangan Penelitian
Pembelian Bahan dan Persiapan
PenelitianPembuatan
ProdukUji Coba Produk
Pengumpulan data Angket
E. Biaya Pembuatan Produk
Dalam pembuatan lampion berbahan dasar limbah botol mizone akan
menghabiskan biaya dengan rincian sebagai berikut.
No. Nama Bahan KuantitasBiaya
Per satuan Total
1Botol Mizone
Bekas12 Botol Rp 400,00 Rp 5.000,00
2 Isi Steples 1 kotak - Rp 1.000,00
3Lampu Warna
Merah2 buah Rp 10.000,00 Rp 20.000,00
4Fitting Lampu
Gantung2 buah Rp 13.000,00 Rp 26.000,00
Total Biaya Rp 52.000,00
* untuk 2 buah lampion
14
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Produk
Lampion bisa menjadi barang hiasan di rumah untuk memperindah suasana.
Lampion biasa dijadikan hiasan untuk penerangan rumah. Lampion pada
umumnya terbuat dari kertas dengan lilin didalamnya. Namun lampion juga dapat
menjadi lebih rumit lagi bila dibuat menggunakan rangka bambu yang di balut
dengan kertas tebal atau sutera berwarna (warna yang biasa digunakan adalah
merah).
Seiring dengan perkembangan zaman saat ini banyak berbagai bahan yang
tidak terpakai yang kemudian diubah oleh tangan-tangan pengerajin menjadi
sebuah kerajinan yang dapat dipakai. Kerajinan yang dihasilkan oleh benda tidak
terpakai atau limbah (limbah yang dipakai adalah limbah rumah tangga) ini bisa
menjadi banyak kerajinan, salah satunya adalah lampion.
Salah satu bahan dasar pembuatan lampion yang kami buat adalah berasal dari
limbah botol. Adapun limbah botol yang kami gunakan adalah limbah botol
mizone. Warna biru pada limbah botol mizone menambah nilai estetika lampion
yang kami buat. Selain itu, bentuknya yang unik dapat menarik perhatian banyak
orang. Warna merah pada lampu yang digunakan pun menambah nilai keunikan
lampion.
Pembuatan lampion ini menggunakan alat dan bahan yang sangat sering kita
jumpai dan kita temukan di sekitar. Contoh alat yang sering kita jumpai
diantaranya ada stapler dan gunting. Adapun bahan utamanya adalah botol
mizone dan seperangkat rangkaian lampu. Proses pembuatannya sebagian besar
menggunakan Teknik pengguntingan serta teknik penyambungan menggunakan
stapler. Pembuatan lampion yang sangat sederhana ini, selain menghemat tenaga
juga dapat menghemat pengeluaran.
15
Adapun analisis SWOT produk kami dijabarkan sebagaimana berikut.
1. Kekuatan (Strenght)
Dari segi proses pembuatannya, produk yang kami buat memiliki proses
yang sangat sederhana dan mudah dilakukan oleh semua kalangan. Adapun
alat dan bahan yang digunakan sangat mudah dijumpai. Selain itu, dari segi
visualnya yang unik pun dapat menarik perhatian. Serta nilai kegunaannya
yang masih dibutuhkan oleh sebagian besar orang.
2. Kelemahan (Weakness)
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan produk ini berasal dari
limbah, maka dari itu sebagian besar masih kurang mendapatkan apresiasi
terhadap bahan limbah yang digunakan dalam pembuatan suatu produk.
3. Peluang (Opportunity)
Bahan baku yang mudah didapatkan memiliki potensi yang besar dalam
proses pembuatan produk menjadi lebih baik dan banyak. Selain itu banyak
masyarakat yang memiliki minat terhadap lampion untuk dijadikan hiasan di
rumah mereka menjadi peluang kami untuk memasarkan produk lampion ini.
4. Ancaman (Threat)
Banyaknya produk lain yang serupa menyebabkan sebagian orang berpikir
dua kali untuk memilih lampion ini.
B. Pembahasan
Suatu produk tidak akan terbentuk tanpa adanya proses. Oleh sebab itu,
berikut adalah penjabaran mengenai alat, bahan, serta langkah-langkah
pembuatan lampion berbahan dasar limbah botol mizone ini.
a. Alat
- Gunting
- Stapler beserta isinya.
b. Bahan
16
- 12 buah botol mizone dan 1 botol minuman pulpy bekas (yang telah
dicuci bersih dan dibuang plastik pembungkusnya)
- 1 paket rangkaian lampu dengan warna sesuai selera (fitting, lampu,
kabel, dan steker)
- Lem alteco
- 1 buah hiasan gantung
- 2 buah tutup botol mizone
c. Langkah Kerja
1. Bagi dan gunting bagian botol mizone , yaitu dengan mengukur tiap-
tiap bagian hingga sama rata(bagi menjadi 5 bagian)
2. Lalu gunting sejajar sesuai dengan bagian yang telah di bagi tadi dan
terus lakukan seperti ini untuk sebelahnya lagi hingga menjadi 5
bagian/belahan.
3. Tekuk/lipat bagian yang digunting/dibelah ini ke luar, bila perlu
lipatannya sambil ditekan-tekan agar posisinya stabil.
4. Setelah semuanya ditekuk, akan seperti 'kelopak bunga' yang mekar.
5. Gabungkan satu kelopak 'bunga' ke-1 dengan satu kelopak 'bunga'
yang ke-2.
6. Lalu stapler di kedua sisinya. Ambil 'bunga' yang ke-3, lalu gabungkan
satu kelopak 'bunga' ini dengan satu kelopak yang lain dari 'bunga' ke-
1. Maka nantinya kelima kelopak dari 'bunga' ke-1 ini akan dikelilingi
oleh kelopak-kelopak 'bunga' yang lain ( 5 'bunga'). Jadi semuanya
akan ada 6 'bunga' yang digabung.
7. Bila sudah jadi maka ulang kegiatan 1 sampai 6 yang nantinya akan
digabungkan ke lampion yang sudah setengah jadi tadi.
8. Pasangkan lampu ke salah satu lampion setengah jadi tadi, kemudian
pasangkan lampion yang telah di pasangkan lampu dengan lampion
setengah jadi menggunakan stapler.
9. Lampion pun sudah jadi dan siap digunakan.
17
Agar mudah dalam menarik minat konsumen terhadap produk yang kami
buat, disini produk yang telah jadi kami masukkan kedalam sebuah kardus
berbentuk persegi yang ukurannya tidak terlalu pas dengan produk dan juga tidak
terlalu besar dengan produknya agar menjaga keamanan dari produk itu sendiri.
Agar menjadi lebih menarik lagi kami menambahkan sebuah label yang menjadi
ciri khas produknya yang akan ditempel di kardus tadi dan juga kami warna-
warna yang cukup menarik pada kardusnya agar lebih menarik minat konsumen
terhadap produk kami.
Hasil data yang kami peroleh berasal dari penyebaran kuesioner kepada 30
responden dengan sampel warga SMA Negeri 10 Samarinda baik kampus A
maupun kampus B. Ketentuan jumlah responden secara detail yaitu sembilan
responden dari guru dan staf, enam responden dari siswa kelas 12, tujuh
responden dari siswa kelas 11, dan delapan responden dari siswa kelas 10.
Berikut adalah data perekapitulasi hasil angket yang telah diisi oleh responden
pada tanggal 8 Maret 2018 hingga 15 Maret 2018.
No.Responden
Nilai Indikator ke-Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 32
2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 32
3 4 3 4 2 4 3 3 3 4 2 32
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38
5 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 29
6 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 33
7 3 4 4 2 3 3 3 3 3 2 30
8 3 3 3 1 1 2 3 3 2 2 23
9 3 3 3 1 1 3 4 4 2 2 26
10 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 36
11 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 28
18
12 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 35
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
14 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 36
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
16 4 3 4 2 4 4 4 4 3 2 34
17 3 3 4 3 4 4 4 4 4 2 35
18 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 36
19 3 3 3 1 3 4 2 3 3 1 26
20 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 37
21 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 33
22 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 34
23 3 4 4 4 3 4 4 3 2 2 33
24 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 35
25 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
26 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 32
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
28 4 4 4 2 2 3 3 3 4 3 32
29 4 4 4 2 3 3 3 4 4 1 32
30 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 36
Jumlah 108 106 109 83 99 101 108 108 102 78 1002
Ketentuan kriteria penilaian produk dari jumlah nilai per indikator adalah
sebagai berikut.
Nilai 98 – 120 : Sangat baik
Nilai 75 – 97 : Baik
Nilai 52 – 74 : Cukup baik
Nilai 30 – 51 : Kurang baik
Ketentuan kriteria penilaian produk secara umum dari total penilaian
keseluruhan responden adalah sebagai berikut.
Nilai 976 – 1200 : Sangat baik
Nilai 749 – 975 : Baik
19
Nilai 526 – 750 : Cukup baik
Nilai 300 – 525 : Kurang Baik
Adapun penilaian responden terhadap indikator pertama yaitu produk
kerajinan yang dibuat berasal dari limbah berbentuk bangun ruang memiliki
jumlah nilai sebesar 108. Dengan jumlah penilaian tersebut, maka produk kami
memiliki penilaian yang sangat baik. Sehingga produk yang kami buat telah
memenuhi syarat dan ketentuan.
Jumlah penilaian produk oleh responden dilihat dari indikator kedua adalah
sebesar 108. Dengan jumlah penilaian tersebut, maka produk yang kami hasilkan
dinilai memiliki teknik pengerjaan yang baik dalam pembuatannya dan rapi,
sehingga produk yang kami hasilkan memiliki kesempurnaan bentuk karya yang
sangat baik pula.
Jika dilihat dari jumlah penilaian responden terhadap produk pada indikator
ketiga yaitu sebesar 109, maka dapat disimpulkan bahwa lampion botol mizone
bekas ini dinilai sangat baik dari segi bentuk atau model produk yang menarik
serta unik.
Dilihat dari jumlah penilaian responden terhadap indikator keempat dengan
jumlah nilai sebesar 83, maka produk yang kami buat dinilai baik dalam
penggabungan dan kombinasi warna yang menarik.
Dengan jumlah penilaian responden sebesar 99 pada indikator kelima terhadap
produk. Maka, produk kami dinilai sangat baik dari segi ukuran produk yang
proposional dengan kegunaannya.
Dapat dilihat dari jumlah penilaian responden terhadap produk pada indikator
keenam sebesar 101, maka produk yang telah kami buat dinilai telah memiliki
daya tahan yang lama serta kuat yang sangat baik.
Dengan jumlah penilaian responden pada indikator ketujuh yaitu sebesar 108,
maka produk kami dinilai memiliki nilai estetika yang sangat baik untuk
mewujudkan karya kerajinan yang bermutu dan bernilai ekonomi.
Produk kerajinan yang kami buat memiliki penilaian terhadap indikator
kedelapan oleh responden dengan jumlah penilaian yaitu sebesar 108. Dengan
20
jumlah nilai sebesar ini, maka produk kerajinan barang bekas kami dinilai
memiliki nilai ergonomis yang sangat baik meliputi kenyamanan dan keamanan
produk.
Berdasarkan jumlah penilaian responden terhadap indikator kesembilan yaitu
sebesar 102, maka produk kerajinan kami dinilai memiliki inovasi atau
pengembangan yang sangat baik dalam pembuatannya dari produk sebelumnya.
Penilaian produk kami pada indikator kesepuluh memiliki jumlah nilai sebesar
78. Dengan jumlah penilaian sebesar ini, maka produk kami dinilai memiliki
peminat yang baik dan sebagian besar berkeinginan untuk membeli atau memiliki
produk yang kerajinan barang bekas kami.
Berdasarkan data tersebut, total penilaian responden secara keseluruhan
adalah sebesar 1002. Dengan jumlah nilai tersebut dan berdasarkan ketentuan
kriteria penilaian produk secara umum, maka produk yang telah kami buat
memiliki kualitas yang sangat baik. Sehingga produk kami dapat lebih
dikembangkan lagi dan layak menjadi produk yang dapat diperbanyak dan
dipasarkan.
Adapun kritik dan saran dari responden yang kami terima secara umum
mengkritik pada segi pewarnaan serta penambahan hiasan yang kurang bervariasi.
Beberapa responden memberikan saran terhadap lampion kami yang
menyebutkan bahwa akan lebih baik jika ditambahkan hiasan agar lebih menarik
lagi.
Untuk pemasaran produk itu sendiri kami menggunakan dua cara. Cara
pertama adalah dengan memasarkan produk kami di media social dan di media itu
akan kami cantumkan kontak kami yang akan menerima pesanan dari para
pelanggan yang akan membeli. Cara kedua yaitu dengan berjualan di sekitar
wilayah SMAN 10 Samarinda. Kami memasarkan produk kami dengan membagi
beberapa agen-agen yang akan menjual keliling produk ini kepada para
masyarakat SMAN 10 Smarinda. Kenapa kami tidak mendirikan stand-stand
penjualan seperti yang dilakukan oleh beberapa pedagang-pedangan kerajinan
21
lainnya? Karena kami ingin mengefesiensikan waktu yang ada dan juga agar
wilayah penjualan menjadi semakin luas.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Kerajinan lampion yang berbahan dasar limbah ini dapat dijadikan sebagai
suatu usaha yang cukup ekonomis karena di samping pembuatannya yang bisa
terbilang cukup mudah, bahan-bahannya pun sangat mudah dicari dan tidak perlu
mengeluarkan biaya.Dilihat dari respon masyarakat terhadap hasil karya kami
yaitu lampion dapat dikatakan cukup baik karena banyak masyarakat yang
mengapresiasi lampion kami ini untuk dijual belikan. Adapun dalam segi
kemasan dan promosi sangat penting untuk menunjang ketertarikan masyarakat
kepada produk kami.
B. Saran
Saran dari pembuatan produk lampion ini diantaranya adalah :
1. Berhati-hatilah saat menggunting botol mizonennya dan saat menstapler botol
mizone karena benda yang dipakai dapat melukai tangan anda.
2. Sebagai seorang pengrajin kita harus pandai dalam melihat segala bentuk
peluang dan resiko yang dapat terjadi kedepannya.
3. Sebagai seorang pengrajin yang inovatif, tentu kita harus bisa selalu
memikirkan inovasi – inovasi baru untuk produk (usaha) yang kita buat.
22
DAFTAR PUSTAKAWikipedia, 2013, https://id.wikipedia.org/wiki/Lampion ,di akses pada tanggal 10
Februari 2018
Dr Han Hwie Song, 2012, http://web.budaya-tionghoa.net/index.php/item/640-
lampion--latar-belakang-dan-pemakaiannya ,di akses pada tanggal 10 Februari
2018
Wikipedia, 2017, https://id.wikipedia.org/wiki/Limbah ,di akses pada tangaal 10
Februari 2018
Nuru Lathifa, 2011, https://nurullathifah.wordpress.com/2011/07/07/limbah-organik-
anorganik-dan-b3/ ,di akses pada tanggal 15 Februari 2018
Acu Hermaya, 2011, http://kiarapedes2.blogspot.co.id/2011/02/pemanfaatan-limbah-
anorganik.html , di akses pada tanggal 15 Februari 2018
Budi Setiawan, 2015, http://ilmulingkungan.com/pengertian-limbah/ ,di akses pada
tanggal 15 Februari 2018
Anderson Panjaitan, 2013,
https://andersonpanjaitan.wordpress.com/2013/02/01/pengertian-limbah-dan-
jenis-jenisnya di akses pada tanggal 15 Februari 2018
Muchlisin Riadi, 2017, https://www.kajianpustaka.com/2017/10/pengertian-jenis-
dampak-dan-pengolahan-limbah.html ,di akses pada tanggal 15 Februari 2018
Tomi Ardiansyah, 2017, https://foresteract.com/sampah-anorganik-dan-
pemanfaatannya/ ,di akses pada tanggal 15 Februari 2018
LAMPIRAN
Botol Mizone
Pemotongan botol
Mizone
Hasil pemotongan botol
Mizone
Pembentukan pola pada
botol Mizone
Hasil pengguntingan
pola pada botol mizone
Penggabungan beberapa botol
mizone
22
Hasil penggabungan beberapa botol
mizone
Lampion dari botol Mizone telah
jadi