“TUGAS AKHIR APLIKASI KOMPUTER”
“PERAN INFORMASI TERHADAP PENGOLAHAN INFORMASI DAN PENGAMILAN
KEPUTUSAN STRATEGI MANAJEMEN”
Disusun Oleh :
Nama : Ria Nur Fitriani
NIM : 1202016143
FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN C
UNIVERSITAS YARSI
JAKARTA
2018
Daftar Isi
Daftar Isi..........................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................................4
1.2 Tujuan Penulisan...................................................................................................5
1.3 Manfaat Penulisan.................................................................................................5
BAB II LANDASAN TEORITIS
2.1 Sistem Informasi Manajemen...............................................................................6
2.1.1 Definisi Analisis Sistem……………………………………………...12
2.1.2 Definisi Informasi……………………………………………………13
2.1.3 Kualitas Informasi……………………………………………………14
2.1.4 Nilai Informasi……………………………………………………….14
2.2 Perkembangan Sistem Informasi............................................………………….16
2.2.1. Definisi Monithoring Eror Checking………………………………...17
2.2.2. Jenis-Jenis Proto Tipe………………………………………………..18
2.2.3. Pendekatan Proto Tipe……………………………………………….20
2.2.4. Definisi Bahasa Pemrograman………………………………………21
BAB III STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN
3.1 Peranan Sistem Informasi Manajemen dalam Pengolaan Informasi..................23
3.2 Peranan Informasi Terhadap Pengambilan Keputusan Strategis Manajemen....24
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan.............................................................................................................27
4.2 Daftar Pustaka.....................................................................................................29
1
DAFTAR TABEL
TABEL I.....................................................................................................................9
TABEL II..................................................................................................................11
TABEL III.................................................................................................................17
TABEL IV................................................................................................................22
2
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR I.................................................................................................................7
GAMBAR II.............................................................................................................10
GAMBAR III............................................................................................................12
GAMBAR IV............................................................................................................19
GAMBAR V.............................................................................................................21
GAMBAR VI............................................................................................................22
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Informasi adalah suatu data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna dan
memberikan arti bagi penggunanya. Informasi dianggap sesuatu yang penting karena informasi
digunakan dalam pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Dengan adanya pengolahan
informasi yang baik, akan berkurangnya ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan.
Suatu informasi itu sendiri akan dianggap bernilai apabila memberikan manfaat yang bersifat
efektif. Informasi adalah asset bagi perusahaan, namun banyaknya informasi yang tersedia
menyebabkan tingginya potensi informasi ini tidak bisa dikelola dengan baik, atau salah kelola,
dan bahkan bisa jadi terjadi kerugian perusahaan akibat informasi yang terkeskspos pada pihak
luar.
Dalam praktiknya, semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan memerlukan
informasi. Namun sebaliknya juga, semua kegiatan menghasilkan informasi, baik yang berguna
bagi perusahaan yang melaksanakan kegiatan tersebut maupun bagi perusahaan lain di luar
perusahaan yang bersangkutan. Karena pentingnya pengolahan data menjadi informasi yang
berguna, informasi membutuhkan sistem informasi sebagai media yang dapat memberikan nilai
bagi informasi tersebut. Dan juga, sistem informasi diharapkan dapat menjaga aliran informasi
agar tidak terekspos pada pihak luar.
Sistem informasi berasal dari kata sistem, yaitu satu kesatuan yang terdiri dari bagian
yang berkaitan antara satu dengan lainnya untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu sistem terdiri
dari beberapa elemen, dan elemen pokok berupa dari input, proses, dan output. Sedangkan,
sistem informasi itu sendiri mengacu pada artian sistem pengolahan data berbasis komputer yang
mengolah data menjadi suatu informasi yang berkualitas. Kualitas suatu sistem informasi dilihat
dari kegunaan informasi tersebut sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan. Biasanya,
dalam mengelola manajemen suatu perusahaan, digunakan sistem informasi manajemen.
Dari penjabaran singkat diatas, dapat dilihat bahwa pada dasarnya sistem informasi
manajemen berperan penting dalam suatu perusahaan mengingat sistem inilah yang akan
mengelola data secara manual maupun elektronik untuk menjadi sebuah informasi yang berperan
4
sebagai pertimbangan perusahaan. Apabila sistem informasi dirancang dan dilaksanakan dengan
baik, maka perusahaan akan mendapat banyak manfaat yang diperoleh oleh perusahaan. Karena
informasi itu sendiri adalah pengambilan keputusan, dan keputusan yang diambil lewat informasi
yang kurang tepat akan menghasilkan keputusan yang salah dan akhirnya tujuan suatu organisasi
atau perusahaan tidak tercapai.
Peranan informasi ini memiliki pengaruh yang sangat kuat dan langsung terhadap
keputusan-keputusan yang akan diambil manajemen, dan itu sebabnya, dalam makalah ini
penulis akan menjabarkan peranan-peranan, baik langsung maupun tidak langsung suatu
informasi yang telah diolah melalui sistem informasi manajemen terhadap pengambilan
keputusan manajemen. Supaya pada akhirnya, keputusan yang baik dapat diambil berkat
pengolahan data menjadi informasi yang efektif dan tujuan perusahaan dapat tercapai.
1.1 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui peranan informasi terhadap pengolahan informasi dan mengetahui peranan
informasi dalam pengambilan keputusan strategis manajemen.
2. Mengetahui implementasi pengambilan keputusan perusahaan Indomaret
1.2 Manfaat Penulisan
Bagi penulis
1. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis akan sistem informasi manajemen
2. Mengetahui pengaplikasian sistem informasi manajemen dalam kehidupan sehari-hari
3. Sarana untuk meningkatkan kemampuan analisa dan berfikir kritis dalam pemecahan
masalah atau kasus sehubungan dengan permasalahan dalam konteks sistem informasi
manajemen.
4.
5
BAB II
LANDASAN TEORITIS
2.1 Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi Manajemen (SIM) adalah serangkaian sub sistem informasi yang
menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data
sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai
dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan. Menurut beberapa
ahli, SIM adalah:
Robert G. Murdick & Joel E Ross
Proses komunikasi dimana input dan output yang direkam, disimpan dan diproses untuk
pengambialn keputusan, mengenai perancangan, pengoperasian dan pengendalian.
Gordon B Davis
Sistem manusia dan mesin yang terpadu untuk menghasilkan informasi guna mendukung
operasi manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.
Peran fundamental sistem informasi dalam bisnis :
1. Mendukung proses bisnis dan operasi
Mulai dari akuntansi sampai dengan penelurusan pelanggan, sistem informasi
menyediakan dukungan bagi manajemen dalam kegiatan operasi bisnis sehari-hari.
Ketika tanggapan menjadi penting, maka kemampuan pengumpulan dan kemampuan
pengintegrasian informasi ke berbagai fungsi bisnis menjadi penting.
2. Mendukung proses pengamabilan keputusan oleh pegawai dan manajer
Sistem informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu manajer
menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat membantu para
6
manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan mengevaluasi hasil dari keputusan
sebelumnya, sehingga keputusan akan lebih cepat diambil dan lebih memiliki makna.
3. Mendukung strategi keuntungan kompetitif
Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran strategis
perusahaan agar dapat menciptakan keunggulan bersaing di pasar
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas :
Perencanaan : Formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah
aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Perencanaan mensyaratkan penetapan
tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengendalian : Perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana
dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus
memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana
mestinya. Aktivitas manajerial memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan
korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
Pengambilan Keputusan : Proses pemilihan diantara berbagai alternative disebut
dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini menggabungkan fungsi dari
perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih diantara beberapa tujuan dan
metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang
dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.
7
Tingkat pengambilan keputusan manajemen :
1. Strategic Management : Pengambilan keputusan strategis meliputi penentan
strategi, kebijakan, dan tujuan perusahaan, serta me-monitor performa perusahaan dan
arah perusahaan dalam bidang politik, ekonomi, dan lingkup bisnis yang kompetitif
2. Tactical Management : Lebih mespesifikasi lagi kebijakan, budget, prosedur, dan
tujuan untuk sub-unit perusahaan. Mengalokasikan sumber daya dan me-monitor
performa subunit organisasi, departemen, divisi, dsb.
3. Operational Management : Keputusan yang diambil sehubungan dengan kegiatan
sehari-hari perusahaan.
Kualitas Informasi :
Dimensi Waktu
o Timeliness : Informasi harus disediakan ketika waktunya dibutuhkan
o Currency : Informasi harus up-to-date ketika disediakan
o Frequency : Informasi harus disediakan secara terus menerus selama
dibutuhkan
o Time Period : Informasi harus bisa disediakan mencakup periode lalu,
sekarang dan untuk masa depan
Dimensi Isi
o Accuracy : Informasi harus bebas dari kesalahan
o Relevance : Informasi harus bisa dihubungkan dengan yang situasi yang
spesifik dan kebutuhan mendasar yang spesifik
o Completeness : Semua informasi yang dibutuhkan harus bisa disediakan
o Consiseness : Hanya informasi yang dibutuhkan harus bisa disediakan
o Scope : Informasi harus bisa mencakup keseluruhan data, fokus
internal ataupun fokus eksternal
8
o Performance : informasi bisa mengungkap performa perusahaan berdasarkan
aktivitas yang sudah diselesaikan, progress, dan akumulasi sumber daya
Dimensi formulir
o Clarity : Informasi harus bisa menyediakan formulir yang mudah
dimengerti
o Detail : Informasi harus bisa disiapkan selengkap mungkin
o Order : Informasi yang diberikan berguna untuk kegiatan selanjutnya
o Presentation : Informasi dapat dipresentasikan dalam bentuk narasi, numerik,
grafik, atau bentuk lainnya
o Media : Informasi dapat disiapkan dalam bentuk kertas, video, ataupun
media lain
Pengambilan keputusan dari Sistem Informasi Manajemen dibandingkan dengan
Decision Support System
Management Information
System
Decision Support System
Decision Support
provided
Menyiapkan informasi
sehubungan dengan
performa perusahaan
Menyiapkan informsi dan teknik
pengambilan keputusan untuk
menganalisa masalah spesifik
atau kesempatan
Information form
and frequency
Periodik, mendorong
dilakukannya laporan dan
respon
Interaktif, dan mendorong
adanya respon
Information
processing
methodology
Informasi disiapkan dari
ekstraksi dan manipulasi
data bisnis
Informasi disiapkan oleh model
analisis data bisnis
9
Bussiness Intelligence ( BI ) adalah alat yang digunakan oleh supplier, konsumen, dan
stakeholder untuk kepentingan CRM (Customer Relationship Management ), supply
chain management, dan aplikasi e-business lainnya.
Management Information System adalah sistem informasi original yang dibuat untuk
mendukung pengambilan keputusan manajemen
Decision Support Systems adalah sistem informasi berbasis komputer yang
menyediakan informasi interaktif yang mendukung manajemen dalam pengambilan
keputusan
Online Analytical Processing adalah produk berbasis online/website yang
memungkinkan manajer dan para analis berinteraksi untuk mengecek detail berbagai
data, seperti marketing and sales analysis, clickstream data, database marketing dan
budgeting
Knowledge Management System adalah penggunaan informasi teknologi untuk
mengumpulkan, mengorganisasikan dan membagikan pengetahuan bisnis dalam suatu
organisasi.
Artificial Intelligence adalah penggunaan science dan teknologi, seperti contohnya
computer science, biology, physchology, linguistics, mathematics and engineering.
10
Tujuannya adalah untuk membentuk komputer yang mampu memiliki kemampuan untuk
berpikir, melihat, mendengar, berbicara, dan merasakan hal yang sama seperti manusia.
Penerapan Artificial Intelligence sehubungan dengan informasi dan pengambilan keputusan
dalam bisnis :
Decision Support
Membentuk lingkungan kerja pintar yang membantu pengambilan keputusan
mendapatkan jawaban atas “mengapa” dan “apa”.
Membentuk sistem yang menghubungkan manusia dan komputer, dimana
komputer tersebut dapat mengerti pembicaraan lewat mendengar serta gestur
tubuh, dan juga menfasilitasi pemecahan masalah dengan mendukung organisasi
untuk menyelesaikan masalah tertentu.
Peniliaian sistuasi dan alokasi sumber daya menggunakan aplikasi.
Information Retrieval
Mendapatkan informasi yang sangat mudah untuk dipresentasikan
Mudah mendapatkan informasi, seperti video, gambar, tulisan, dan audio
Mudah mengakses data untuk mengetahui trend pasar, peramalan finansial,
penurunan biaya pemeliharaan, dll
Expert System adalah sistem informasi berbasis pengetahuan, dimana pengetahuan pengguna yang akan digunakan untuk menghasilkan hasil yang sistemnya kompleks dan spesifik dan bertindak seperti ‘konsultan’ terhadap pengguna akhir.
11
2.1.1. Definisi Analisis SistemSecara bahasa, sistem berasal dari kata sistem yang berarti susunan atau
cara. sistem menurut Taufiq (2013:1)[6] adalah sebagai keseluruhan dari
bagian-bagian yang mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya dan
bekerja sama. Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:6)[7]. menegaskan bahwa
sistem adalah “A system is a collection of interrelated components that
function together to achieve some outcome”.Artinya “sistem adalah
kumpulan dari komponen yang saling terkait yang berfungsi bersama-sama
untuk mencapai beberapa hasil”. Sutabri (2012:220)[3] kemudianmengatakan
bahwa analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan
sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap
yang kritis dan sangat penting karena kesalahan pada tahap ini akan
menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.sedangkanmenurut Henderi,
Maimunah, dan Randy Andriandalam jurnal CCIT Vol 4 (2011:322)[8],
“Analisis sistem adalah peng-uraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam
bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan
mengevaluasipermasalahan-permasalahan,kesempatan-
kesempatan,hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan
yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang
sesuai dengan kebutuhan”.
2.1.2. Definisi Informasi
Tiko Iyamu dan Tefo Sekgweleo dalam International Journal of Actor-Network
Theory Vol. 5 No. 3 (2013:2)[9], “Information system can be defined as a combination
of technological resources and nontechnical artefacts that are adopted within the
organisational requirements, aimed to deliver current and future states in support of
specific needs of business”.Artinya “Sistem informasi didefinisikan sebagai
kombinasi dari sumber daya teknologi dan artefak nonteknis yang diadopsi dalam
12
persyaratan organisasi, bertujuan untuk memberikan negara saat ini dari masa depan
dalam mendukung kebutuhan bisnis yang spesifik”.Menurut Mujilan (2012:1)
[10] ”Informasi adalah data yang berguna yang telah diolah sehingga dapat dijadikan
dasar untuk mengambil keputusan yang tepat”, sedangkan Sutarman (2012:14)[11],
mendefinisikan ”Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan
dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.
Dalam Jurnal CCIT yang diteliti oleh Maimunah dkk (2012:57)[12], “Informasi adalah
data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya,
dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”. Sementara itu, menurut
Kurniawan dan Rachmat (2010:5)[13], ”Informasi adalah suatu berita atau
pengumuman yang diproses sedemikian rupa sehingga menjadi sesuatu yang dapat
disebarkan atau diberitahukan ke orang lain, dengan tujuan untuk memberikan suatu
berita atau pengumuman menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain baik
individu maupun kelompok”.
2.1.3. Kualitas Informasi
Menurut Jogiyanto dalam Yakub (2012:9)[14], kualitas dari informasi (quality of
information) sangat tergantung dari tiga hal yaitu:
1. Relevan (Relevance)
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi
informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda -beda.
2. Tepat pada waktunya (Timeliness)
13
Informasi tersebut datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang
sudah usang tidak akan mempunyai nilai guna lagi, karena informasi merupakan
landasan di dalam pengambilan keputusan.
3. Akurat (Accuracy)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan.Akurat
juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.Informasi harus akurat
karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi
gangguan (noise) yang dapat merusak informasi.
2.1.4. Nilai Informasi
Menurut Sutabri (2012 :37)[3], nilai informasi ditentukan oleh yaitu manfaat dan biaya
untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan
dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas sepuluh sifat
yaitu:
1. Kemudahan Dalam Memperoleh
Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara
mudah.Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit
diperoleh.
2. Sifat Luas dan Kelengkapannya
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup
cakupan yang luas dan lengkap.Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak
bernilai karena tidak dapat digunakan secara baik.
14
3. Ketelitian
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian
yang tinggi dan akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan
mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.
4. Kebutuhan
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan
kebutuhan penggunanya.Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak
sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk
pengambilan keputusan.
5. Ketepatan Waktu
Informasi mempunyai nila yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh
pengguna pada saat yang tepat.
6. Kejelasan
Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan
informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.
7. Keluwesannya
Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas
tinggi.Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer pimpinan pada saat
pengambilan keputusan.
8. Dapat Dibuktikan
15
Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan
kebenarannya.Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.
9. Tidak Ada Prasangka
Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan
prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
10.Dapat Diukur
Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agara dapat
mencapai nilai sempurna.
2.2. Perkembangan Sistem Informasi
Sistem informasi (SI) memegang peranan penting dalam mendukung berjalannya fungsi-fungsi bisnis perusahaan untuk mencapai visi dan misinya, di mana SI yang dikembangkan dengan basis teknologi informasi (TI) bukanlah hal yang baru bagi perusahaan seluruh di dunia bahkan telah menjadi kebutuhan. Opsi resource yang dapat dipilih untuk membangun SI adalah dari sumber internal (insourcing) atau dari luar (outsourcing). Makalah ini akan menguraikan pengembangan sistem informasi dan isu-isu yang muncul dari penggunaan insourcing dan outsourcing TI dalam suatu perusahaan. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil studi mengungkapkan outcome yang mendatangkan nilai bagi perusahaan lahir dari studi yang cermat, yang mendasari keputusan pemilihan “source”, meliputi aspek benefit dan manajemen risiko. Meski TI bukan kompetensi inti perusahaan, sumberdaya TI internal perlu dimiliki perusahan karena selain menjembatani kebutuhan internal dengan vendor, dukungan TI internal akan menaikkan posisi tawar perusahaan.Kata kunci: insourcing, outsourcing, pengembangan sistem, sistem informasi, teknologi informasi
16
2.2.1. Definisi Monithoring Eror Checking
Menurut Darmawan (2013:229)[16] Prototipe adalah suatau versi dari sebuah sistem potensial
yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan
berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.
Menurut Djuandi (2011:1) Prototipe adalah sebuah sistem yang fleksibel dimana perancangan
bisa dengan mudah dan cepat melakukan perubahan-perubahan dan mencobanya lagi sehingga
tenaga dan waktu tidak menjadi kendala berarti.
Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prototipe adalah model atau
simulasi dari semua aspek produk sesungguhnya yang akan dikembangkan, bagian dari produk
yang mengekspresikan logika maupun fisik antar muka eksternal yang ditampilkan.
17
2.2.2. Jenis-jenis Proto Tipe
Menurut Darmawan (2013:230)[16] terdapat dua jenis prototipe:evolusioner dan
persyaratan. Prototipe evolutioner(evolutionary prototype) terus menerus disempurnakan sampai
memiliki seluruh fungsional yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini
kemudian dilanjutkan produksi. Jadi satu protipe evolutioner akan menjadi sistem aktual. Akan
tetapi, prototipe persyaratan (requirement prototype) dikembangkan sebagai satu cara untuk
mendefenisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak
mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Pengembangan prototipe evolusioner
menunjukkan empat langkah dalam pembuatan suatu prototipe evolusioner. Empat langkah
tersebut adalah:
1. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna pengembang mewawancarai pengguna untuk
mendapatkan ide mengenai apa yang diminta dari sistem
2. Membuat satu prototipe Pengembang mempergunakan satu alat prototipe atau lebih untuk
membuat prototipe.
3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima, pengembang mendemonstrasikan prototipe
kepada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang
memuaskan. jika sudah, langkah empat akan diambil, jika tidak prototipe direvisi dengan
mengulang kembali langkah satu, dua, tiga, dengan pemahaman yang lebih baik
mengenai kebutuhan pengguna.
4. Menggunakan prototipe, prototipe menjadi sistem produksi tiga langkah pertama sama
dengan langkah yang diambil dalam membuat prototipe evolusioner. Langkah-langkah
berikutnya adalah sebagai berikut:
18
a. Membuat kode sistem baru: pengembangan menggunakan prototipe sebagai
dasar untuk pengodean sistem yang baru.
b. Menguji sistem baru: pengembangan menguji sistem.
c. Menentukan apakah sistem yang baru dapat diterima. Pengguna
memberitahukan pada pengembangan apakah sistem dapat diterima.
d. Membuat sistem baru menjadi sistem produksi.
Sumber: Darmawan (2013:232)[16]
Gambar 2.2.2 Pembuatan Prototipe Evolusioner
2.2.3. Pendekatan Proto Tipe
Menurut Simarmata (2010:62) pendekatan prototipe pada umumnya dan melibatkan
beberapa langkah berikut:
1. Mengumpulkan dan menganalisis kebutuhan
19
2. Melakukan perancangan cepat
3. Membangun sebuah prototype
4. Evaluasi dilakukan oleh konsumen atlas prototipe
5. Perubahan rancangan dan prototipe
6. Apabila pelanggan kecewa dengan prototipe yang telah dibangun, ulangi langkah lima.
7. Apabila pelanggan puas terhadap prototipe yang telah dibangun, pengembangan produk
berskala besar dapat dimulai.
Sumber: Simarmata (2010:63)[17]
Gambar 2.2 Pendekatan Prototipe
Menurut Simarmata (2010:64) pendekatan prototipe dibagi menjadi dua yaitu:
1. Rapid Throwaway Prototyping
2. Prototipe Evolusioner
20
2.2.4.Definisi Bahasa Pemrograman
Menurut Jaza (2014:2)[18] “Bahasa pemrograman adalah bahasa buatan atau artificial language
yang dapat mengontrol perilaku mesin yang dalam hal ini adalah unit komputer”.
Menurut Joni (2011:3)[19] “Bahasa pemrograman adalah suatu kumpulan kata (perintah) yang
siap digunakan untuk menulis suatu kode program sehingga kode-kode program yang ditulis
akan dapat dikenali oleh kompilator yang sesuai”.
Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahasa pemrograman adalah bahasa
yang dapat diterjemahkan menjadi kumpulan perintah-perintah dasar tersebut. Penerjemahan
dilakukan oleh program komputer yang disebut kompilator.
21
2009 2010 2011 2012 2013 20140
100,000
200,000
300,000
400,000
500,000
600,000
700,000
800,000
900,000
DatangBerangkatTransit
Bab III
STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN
3.1. PT Indomarco Prismatama - Indomaret Indonesia
Profil Singkat Perusahaan
Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok
dan kebutuhan sehari-hari dengan luas area penjualan kurang dari 200 m2. Toko pertama
dibuka di Ancol, Jakarta Utara pada tahun 1988 dikelola oleh PT. Indomarco
Prismatama di tahun 1997 sebagai perusahaan yang mengembangkan bisnis gerai
waralaba pertama di Indonesia. Jumlah gerai hingga tahun 2015 adalah 11.400 gerai
dengan rincian 60% gerai adalah milik sendiri dan sisanya waralaba milik masyarakat.
Sampai dengan awal tahun 2016, jumlah gerai sebanyak 12.100 toko.
Mitra usaha waralaba ini meliputi: koperasi, badan usaha dan perorangan.
Indomaret terdapat di kota-kota di Jabodetabek , Sumatera, Jawa, Madura, Bali, Lombok,
Kalimantan dan Sulawesi. Motto perusahaan adalah "mudah dan hemat". Indomaret
22
memiliki visi menjadi asset nasional dalam bentuk jarngan ritel waralaba yang unggul
dalam persaingan global
Sistem Distribusi
Sistem distribusi perusahaan dirancang seefisien mungkin dengan jaringan
pemasok yang handaldalam menyediakan produk terkenal dan berkualitas serta sumber
daya manusia yang kompeten menjadikan Indomaret memberikan pelayanan terbaik
kepada konsumen. Saat ini Indomaret memiliki 12 pusat distribusi di seluruh Indonesia.
Didukung oleh 12 pusat distribusi yang menggunakan teknologi mutakhir, Indomaret
merupakan salah satu asset bisnis yang sangat menjanjikan. Keberadaan Indomaret
diperkuat oleh anak perusahaan di bawah bendera grup INTRACO, yang Indogrosir,
BSD Plaza dan Charmant. Dengan menjalin dengan lebih dari 500 pemasok, Indonesia
memiliki posisi baik dalam menentukan produk yang akan dijualnya.
Software yang digunakan Indomaret mengolah data untuk menjadi informasi :
( 2011 )
Software yang digunakan oleh indomaret.dan setiap bagian berbeda, untuk
bagian Area / lapangan, software yang digunakan itu bersifat pembantu seperti Peta
Digital.
Sedangkan Kantor Bagian dalam yang mengurus data mengunakan berbagai macam
Software.
o Microsoft Office : digunakan untuk menyampaikan laporan.
o Visual Basic : Digunakan oleh sebagian orang/ Bagian IT yang diperkerjakan untuk
membuat program, karyawan lainnya, seperti user menggunakan VB untuk
mengimput data masuk, seperti penjualan harian.
o Oracle : Digunakan sebagai database, untuk menampung data yang telah diinput.
Cara kerja :
23
Setiap pengeluaran ( input data ) yang terjadi di setiap toko Indomaret akan dilaporkan
ke kantor cabang untuk dikelola, lalu disampaikan ke kantor pusat, sedangkan untuk toko
franchise laporan ini akan diberikan untuk pemilik
Sistem Informasi Teknologi
Laju pertumbuhan gerai Indomaret yang pesat dengan jumlah transaksi 14,99 juta
transaksi per bulan didukung oleh sistem teknologi yang handal. Sistem teknologi
informasi Indomaret di setiap point of sales mencakup sistem penjualan, persediaan dan
penerimaan barang. Sistem ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan saat ini dengan
memperhatikan perkembangan jumlah gerai dan jumlah transaksi di masa mendatang.
Indomaret berupaya meningkatkan pelayanan dan kenyamanan belanja konsumen dengan
menerapkan sistem check out yang menggunakan scanner di seiap kasir dan pemasangan
fasilitas pembayaran Debit BCA.
Terdapat pula sistem DPS ( Digital Picking System ) dan tail gate system. Sistem
ini memungkinkan pelayanan permintaan dan suplai barang dari pusat distribusi ke toko-
toko dengan tingkat kecepatan yang tinggi dan efisiensi yang teknologi.
Pemasaran dan Promosi
Sasaran pasar Indomaret adalah konsumen semua kalangan masyarakat. Lokasi
gerai yang strategis dimaksudkan untuk memudahkan Indomaret melayani sasaran
demografisnya yaitu keluarga. Strategi pemasaran Indomaret diintegrasikan dengan
kegiatan promosi. Secara berkala Indomaret menjalankan program promosi dengan
berbagai cara, seperti memberikan harga khusus, undian berhadiah maupun hadiah
langsung.
Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi & Manajemen dalam Sistem Point Of Sale
(POS)
Mesin POS atau PoS memiliki banyak pengertian, namun secara umum, Point-of-
Sale adalah sebuah sistem yang memungkinkan diadakannya proses transaksi dan untuk
memonitor stock barang penjualan / pembelian Barang program ini juga dilengkapi
24
hutang piutang. PoS memiliki pengertian sebagai hardware atau software yang digunakan
untuk transaksi. PoS modern dilengkapi dengan sistem pelaporan manajemen yang
terintegrasi. Sistem PoS digunakan di supermarket, restoran, hotel dan tempat-tempat lain
yang membuka jasa retail. Dalam lingkup yang luas, POS juga bisa berarti proses
pelayanan transaksi dalam sebuah toko retail.
Secara umum POS adalah sebuah sistem yang memungkinkan diadakannya
transaksi yang di dalamnya termasuk juga penggunaan mesin kasir. Dalam lingkup POS,
sebuah mesin kasir tidak berdiri sendiri, namun sudah termasuk di dalamnya software
penunjang dan piranti lain. Sistem POS melakukan lebih dari sekedar tugas transaksi jual
beli, di dalamnya bisa terintegrasi juga perhitungan akuntansi, manajemen barang dan
stock, modul penggajian karyawan, perhitungan hutang piutang dan berbagai macam
fungsi lainnya.
IndoMart, adalah sebuah jaringan mini market yang menggunakan Point-Of-Sale
(POS) terminal sebagai cash register, dengan fasilitas barcode reader & receipt printer.
Masing-masing store (toko), memiliki sebuah komputer yang terhubung ke seluruh POS
yang ada di store tersebut. Pada komputer tersebut tercatat markup, tax policy, & store
totals. Seluruh komputer Store terhubung ke komputer Depot yg ada di kantor pusat.
Komputer Depot memberikan informasi kepada komputer Store, seperti harga dasar
(sebelum markup), informasi deskriptif untuk dicetak pada slip penjualan. Komputer
Depot memantau inventori masing-masing toko, & menjadwalkan pengiriman stok sesuai
status inventori tersebut.
Aplikasi teknologi sistem pembayaran Indomaret Card
Fungsi Indomaret Card ini adalah untuk memudahkan berbelanja tanpa
menggunakan uang tunai, dan juga dapat digunakan untuk membayar tagihan telepon
rumah, pembayaran listrik, pembayaran TV kabel, pembayaran ansuran kendaraan,
pembelian pulsa di seluruh gerai indomaret.
25
26
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Ada berbagai cara untuk mendapatkan informasi sehubungan dengan meningkatnya
kecanggihan teknologi di masa kini. Kecanggihan teknologi berdampak pada kemudahan
mendapatkan informasi efektif, intraktif, dan dengan biaya yang lebih murah dibandingkan
dengan sebelumnya. Perusahaan, baik yang berbasis ‘nyata’ ataupun perusahaan e-commerce
dapat menggunakan sistem informasi yang tersedia untuk mendapatkan informasi dan juga
mengolah informasi itu sebagai pertimbangan yang baik dalam menentukan keputusan
manajemen.
Namun demikian, tidak semua perusahaan mengembangkan dan menggunakan seluruh
kecanggihan teknologi dan sistem informasi yang tersedia. Masing-masing perusahaan akan
memilih bentuk sistem informasi yang digunakan sesuai dengan informasi yang dibutuhkan
untuk didapatkan. Sehingga, pada akhirnya, tiap perusahaan harus menyesuaikan diri dengan
pengembangan teknologi dan juga sistemnya berkaitan dengan kecanggihan yang tersedia juga.
Dalam studi kasus, Indomaret sudah menggunakan kecanggihan teknologi , penggunaan
software untuk pengolahan data, kecanggihan elektronik dalam sistem pembayaran. Indomaret
menggunakan sistem informasi untuk mengatur dan menjalankan keuangan perusahaan, logistik,
pencatatan penjualan. Penggunaan sistem ini mengakibatkan segala transaksi yang ingin
dilakukan, atau telah dilakukan tercatat di dalam suatu sistem yang terhubung langsung dengan
pusat. Sehingga, nantinya dari informasi yang didapatkan, perusahaan dapat membuat keputusan
terkait dengan informasi tersebut. Sebagai contoh, perusahaan bisa menentukan apakah
perusahaan ingin meningkatkan penjualan dengan memberikan diskon, atau perbaikan sistem
yang digunakan.
Perbaikan sistem informasi mungkin dilakukan oleh perusahaan indomaret apabila ada
sistem yang bercelah dan membuat kemungkinan terjadinya kecurangan dalam pencatatan stock
27
barang, keuangan dan sebagainya. Sehingga, dari data yang didapatkan melalui sistem informasi,
perusahaan bisa mengetahui dengan jelas kebijakan yang perlu untuk dilakukan, secara langsung,
tepat, dan juga dengan biaya mendapatkan informasi lebih murah dibandingkan apabila sistem
ini tidak tersedia.
28
Daftar Pustaka
E.S, Margianti dan D. Suryadi H.S. Seri Diktat Kuliah Sistem Informasi Manajemen. Jakarta:
Gunadarma.
Sistem Informasi Manajemen Indomaret 2 Januari 2011
http://prokontrash.blogspot.co.id/2011/01/sistem-informasi-manajemen-indomaret.html
O’Brien, James A. 2011. Management Information Systems, United States : McGraw-Hill
Indomaret http://indomaret.co.id/korporat/seputar-indomaret/peduli-dan-berbagi/2014/01/16/
pusat-distribusi-indomaret/
Sistem Informasi Manajemen Indo maret 10 Desember 2015
http://blogmynisa.blogspot.co.id/2015/12/sistem-informasi-manajemen-mini-market.html
29