15. DAERAH TINGKAT I KALIMANTAN TENGAH
15. DAERAH TINGKAT I KALIMANTAN TENGAH
I. GAMBARAN UMUM1. Keadaan daerah
Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah mempunyai areal darat-
an yang cukup luas ialah sekitar 153.800 km2 atau kira-kira
8,1% dari seluruh luas daratan Indonesia . Sebagian besar da-
ri daratan Kalimantan Tengah masih merupakan hutan (+ 82,1%),
daerah rawa (+ 12%), sungai, danau dan genangan lainnya
(2,9%), dan pertanahan lainnya (3%).Berdasarkan penelitian dan pemetaan tanah eksplorasi oleh
Lembaga Penelitian Tanah Bogor, tanah di Kalimantan Tengah
umumnya dapat digolongkan pada tanah-tanah golongan IV, V, VI
dan VII, yang umumnya kurang cocok untuk usaha pertanian pa-
ngan.
Keadaan topografi wilayah pada umumnya datar, kecuali di
bagian sebelah utara terdapat pegunungan yang membentang dari
barat ke timur. Bagian selatan umumnya merupakan daerah rawa-
rawa pasang surut, dengan kegiatan penduduk yang utama di
bidang pertanian pangan dan perikanan. Di bagian tengah yang
umumnya merupakan daerah hutan produksi sebagian besar pemi-
lik HPH melakukan kegiatan produksi mereka. Kalimantan Tengah
termasuk daerah beriklim tropis yang lembab dengan curah hu-
jan rata-rata mencapai 2300 mm per tahun.
Salah satu ciri khas dari Kalimantan Tengah adalah bahwa
hampir seluruh wilayahnya dialiri sungai-sungai besar dan ke-
451
cil yang umumnya mengalir dari utara ke arah selatan. Sungai-sungai tersebut juga berfungsi sebagai prasarana perhubungan utama bagi penduduk. Di antara sungai-sungai besar yang dapat dilayari terdapat antara lain Sungai Barito, Sungai Kapuas, Sungai Kahayan, Sungai Katingan, Sungai Mentaya, Sungai Ku-mai, Sungai Lamandau, dan Sungai Seruyan.
Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 1980, jumlah penduduk
Kalimantan Tengah adalah 960.834 jiwa, dengan demikian ting-
kat kepadatan rata-ratanya adalah 6,3 jiwa per km2, angka
tersebut menunjukkan adanya kenaikan + 1 jiwa per km2 di-
bandingkan dengan kepadatan penduduk tahun 1976 atau adanya
pertumbuhan rata-rata penduduk selama jangka waktu 1976-1980
sebesar + 3,5% per tahun. Pertumbuhan penduduk Kalimantan Te-
ngah menunjukkan angka yang lebih besar setelah tahun 1980
yang disebabkan oleh adanya penempatan transmigrasi yang cu-
kup besar. Penyebaran penduduk Kalimantan Tengah sampai saat
ini masih relatif kurang merata. Sebagian terbesar penduduk
berdiam di wilayah bagian selatan, selebihnya, termasuk bebe-
rapa kelompok masyarakat terasing, tinggal di wilayah bagian
tengah dan utara.
Pada umumnya mata pencaharian penduduk adalah di sektor
pertanian (termasuk kehutanan dan perikanan), dan baru seba-
gian kecil penduduk bekerja di sektor-sektor perdagangan, in-
dustri, jasa-jasa, perhubungan dan komunikasi, bangunan, per-
tambangan dan galian, dan bidang usaha lainnya.
Sesuai dengan potensi daerahnya yang kaya akan hasil hu-
tan, basil utama Kalimantan Tengah pada saat ini berupa hasil
hutan, terutama kayu, baik dalam bentuk kayu bulat (log) mau-
pun berbentuk kayu yang sudah diolah untuk di ekspor atau di-
452
antar pulaukan. Nilai ekspor kayu bulat dan gergajian dari
Kalimantan Tengah akhir-akhir ini menunjukkan jumlah yang
cukup besar dan rata-rata merupakan kurang lebih 80% dari se-
luruh nilai ekspor Kalimantan Tengah.Selain memiliki potensi di bidang pertanian (terutama po-
tensi hutan) Kalimantan Tengah juga memiliki potensi berma-
cam-macam bahan galian seperti emas, pasir kwarsa, kaolin,
besi, kapur, bentonit, batu bara, dan lain-lain yang pada
umumnya masih menunggu waktu untuk dieksploitasi.
Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah selama periode
1975-1980 menunjukkan adanya peningkatan yang cukup baik, ya-
itu rata-rata 14,6% per tahun. Sektor yang menonjol peranan-
nya ialah pertanian, perdagangan, bangunan, dan industri.
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dalam tahun
1980, kurang lebih 42,42% dari seluruh pendapatan daerah ber-
asal dari sektor pertanian, 16,21% dari sektor perdagangan,
10,48% dari sektor bangunan, 8,92 dari sektor industri, 8,69%
dari sektor pengangkutan, dan 13,28% dari sektor-sektor lain-
nya.
Di bidang perhubungan, di samping memanfaatkan aliran su-
ngai yang ada, perhubungan antar kabupaten dan pusat-pusat
pemukiman dapat pula dilakukan melalui jaringan jalan darat,
yang meskipun jumlah/panjangnya masih sangat terbatas, namun
selama Repelita II dan III telah banyak mengalami kemajuan
dan penambahan-penambahan. Menjelang akhir Repelita III di-
perkirakan Daerah Kalimantan Tengah telah memiliki jaringan
sekitar 2300 km baik yang terdiri dari jalan negara, propin-
si, kabupaten, maupun kotamadya. Jumlah jaringan jalan ter-
sebut diharapkan akan terus ditingkatkan selama Repelita IV.
453
2. Masalah-masalah yang dihadapi
Masalah perhubungan sampai saat ini masih merupakan masa-
lah utama yang perlu mendapat perhatian, karena di samping
masih kurangnya prasarana perhubungan darat, jaringan aliran
sungai yang dapat dilayari sangat dibatasi oleh keadaan alam
dan musim. Dari kesebelas sungai yang dapat digunakan sebagai
prasarana pengangkutan, pada musim kemarau hanya kira-kira
1/3 bagian saja yang dapat dilayari, dan pada musim hujan 2/3
bagian dapat dilayari, sedang bagian hulu umumnya sangat su-
kar untuk dilalui, terutama oleh perahu-perahu yang cukup be-
sar. Dengan demikian sangat diperlukan jaringan pengangkutan
untuk daerah-daerah hulu, terutama di tempat-tempat yang re-
latif banyak penduduknya. Demikian pula diperlukan jaringan
jalan arah barat-timur yang dapat menghubungkan daerah
aliran sungai (DAS), mengingat umumnya sungai-sungai yang ada
mengalir dari utara ke selatan.
Selama Repelita III jumlah jaringan-jaringan jalan darat
yang ada sudah banyak mengalami tambahan dan kemajuan-kemaju-an, akan tetapi masih perlu ditingkatkan dan diperluas secara
bertahap untuk disesuaikan dengan kondisi dan prioritas yang
mendesak.
Untuk sementara di daerah-daerah yang masih sulit dijang-
kau dengan hubungan darat, perlu diprioritaskan pembangunan
pelabuhan udara atau landasan terbangnya. Pelabuhan Panarung
di Palangkaraya yang pada Repelita III sudah dapat didarati
oleh F-27, perlu ditingkatkan lagi agar dapat didarati oleh
F-28 secara penuh. Hal ini panting untuk memperlancar hu-
bungan antara ibukota propinsi dengan daerah luar.
Selain itu lapangan-lapangan udara yang cukup panting pa-
454
da beberapa ibukota kabupaten dan daerah-daerah penerima
transmigran juga perlu mendapat perhatian dalam rangka mem-
perlancar arus penerimaan transmigrasi.
Sementara itu, untuk memanfaatkan potensi alam Kalimantan
Tengah yang besar sangat dibutuhkan tersedianya tenaga kerja
yang cukup, akan tetapi mengingat keadaan penduduk yang masih
tipis maka kebutuhan penambahan penduduk melalui transmigrasi
menjadi semakin penting, karena itu program transmigrasi yang
telah berhasil memindahkan penduduk perlu ditingkatkan selama
Repelita IV. Rencana penempatan transmigran secara besar-be-
saran tersebut yang umumnya lokasi penempatannya berada pada
daerah-daerah yang masih sulit dijangkau, menimbulkan pula
masalah yang perlu ditangani secara terpadu baik mengenai pe-
nyediaan lahan maupun pengadaan prasarana pengangkutan.
Di bidang pertanian, daerah Kalimantan Tengah menurut pe-
nelitian memiliki tanah yang tingkat kesuburannya relatif
rendah. Diperkirakan daerah ini kurang cocok untuk meningkat-
kan produksi pangan, apalagi mengingat prasarana pengairan
yang tersedia masih sangat terbatas. Oleh karena itu untuk
menampung kegiatan perluasan tanaman perkebunan dan untuk pe-
nampungan transmigrasi pada lahan kering, perlu ditingkatkan
pembangunan prasarana pengairan sejalan dengan usaha pening-
katan produksi pertanian dalam arti luas selama Repelita IV.
Selain hal-hal di atas, kurangnya data dan informasi yang
akurat mengenai kondisi dan potensi daerah masih sering me-
nimbulkan kesulitan dalam usaha'penyusunan rencana yang baik.
Kegiatan penelitian yang sering dilakukan umumnya hanya untuk
pemenuhan kebutuhan data untuk keperluan-keperluan tertentu.
Untuk mengatasi kurangnya data dan informasi untuk keperluan
455
pembangunan ini, kegiatan penelitian secara menyeluruh perlu
mendapat perhatian dan peningkatan selama Repelita IV.Keadaan penduduk Kalimantan Tengah yang masih tipis dan
terpencar-pencar dengan keadaan prasarana perhubungan yang
relatif masih terbatas menyebabkan tingkat pendidikan dan ke-
sehatan penduduk masih belum memadai. Meskipun selama Repeli-
ta III sudah banyak usaha-usaha yang dilakukan dan yang telah
memberikan basil yang baik, namun usaha-usaha tersebut dalam
Repelita IV perlu terus dilanjutkan dan diperluas. Demikian
pula dengan usaha perluasan jaringan penerangan sampai ke de-
sa-desa dan usaha pembinaan aparatur pemerintah masih perlu
mendapat perhatian dan pembinaan selama Repelita IV.
I I . ARAH DAN KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
1. Arab pembangunan daerah dalam rangka pembangunan nasional.
Selama Repelita IV kegiatan pembangunan di daerah Kali-
mantan Tengah akan diarahkan kepada usaha-usaha melanjutkan
dan meningkatkan pembangunan di bidang perhubungan, terutama
jaringan jalan pada wilayah yang. sangat membutuhkan, melan-
jutkan pengerukan banjir yang menghubungkan daerah-daerah
aliran sungai, membuat dermaga sungai pada ibu kota kabupaten
yang belum memilikinya memasang rambu-rambu keselamatan pela-
yaran pada beberapa sungai, merehabilitasi dan meningkatkan
fasilitas pelabuhan pada beberapa pelabuhan yang penting, di
samping meningkatkan fasilitas pada beberapa pelabuhan udara
yang penting serta membangun beberapa landasan terbang pada
beberapa daerah lokasi penerimaan transmigrasi. Sementara itu
pembangunan pos dan telekomunikasi akan diarahkan agar mampu
456
memperluas jangkauan pelayanan sampai ke ibukota kecamatan
yang terpencil.
Di bidang pertanian akan dilanjutkan usaha peningkatan
produksi pertanian dalam arti luas. Untuk menunjang usaha
tersebut akan diteliti dan dibangun prasarana-prasarana peng-
airan yang dapat menunjang peningkatan produksi hasil perta-
nian di samping usaha pengembangan dan perluasan pertanian
pasang surut dan rawa.
Untuk mengatasi masalah kekurangan tenaga kerja selama
Repelita IV, kegiatan di sektor transmigrasi akan merupakan
prioritas di dalam kegiatan pembangunan di daerah Kalimantan
Tengah. Dalam rangka itu akan terus ditingkatkan usaha penem-
patan transmigran di Kalimantan Tengah sesuai dengan terse-
dianyalahan yang cukup luas.
Untuk menunjang usaha-usaha peningkatan produksi pertani-
an akan didorong dan dikembangkan pula usaha-usaha pengem-
bangan aneka industri dan industri kecil, di samping usaha
peningkatan kegiatan industri kimia dan industri logam dasar
yang sudah mulai dikembangkan selama Repelita III. Sejalan
dengan itu dalam rangka penanaman modal akan diutamakan bi-
dang usaha agrobisnis, pengolahan hasil hutan dan pertambang-
an agar dapat mendorong pertumbuhan perekonomian daerah Kali-
mantan Tengah.
Di bidang pertambangan usaha-usaha penelitian, eksplorasi
terhadap sumber tambang yang ada akan terus ditingkatkan agar
dapat dimanfaatkan bagi kepentingan pembangunan.
Di bidang sosial, usaha-usaha yang selama ini telah dila-
kukan akan terus dilanjutkan dan ditingkatkan terutama yang
457
menyangkut bidang pendidikan, kesehatan, penerangan dan lain-
lain; sedang dalam rangka meningkatkan kemampuan pelaksanaan
pembangunan di daerah, usaha-usaha peningkatan dan pembinaan
terhadap aparatur pemerintah akan mendapat perhatian.
Agar pembangunan dan hasil-hasilnya dapat dinikmati dan
menyentuh sebagian besar masyarakat, maka arah pembangunan
akan ditujukan pula pada usaha pembangunan pedesaan secara
terpadu.
Selama Repelita IV daerah Kalimantan Tengah diperkirakan
akan berkembang dengan laju pertumbuhan rata-rata 7% setahun.
2. Kebijaksanaan pembangunan daerah
Kebijaksanaan pengembangan wilayah yang dilaksanakan di
Kalimantan Tengah, adalah membagi wilayahnya menjadi empat
wilayah pembangunan yang disesuaikan dengan kondisi dan po-
tensi pembangunan setempat.
Wilayah pembangunan bagian barat dengan pusat Pangkalan
Bun, meliputi Daerah-daerah Aliran Sungai Jelai, Arut, Laman-
dau, dan Kumai. Kegiatan perekonomian yang utama di wilayah
ini adalah pertanian pangan, perkebunan, perikanan, dan ke-
hutanan serta aneka industri dan industri kecil. Wilayah ini
mempunyai pelabuhan utama di Kumai. Wilayah pembangunan ini
mempunyai sub-sub pusat pembangunan di Kumai, Sukamara, Nanga
Bulik, Kota Waringin lama, dan Balai Riam.
Wilayah pembangunan bagian selatan dengan Pusat Sampit,
meliputi Daerah-daerah Aliran Sungai Seruyan dan Mentaya. Ke-
giatan perekonomian utama di daerah ini adalah kehutanan,
perkebunan, peternakan, pertambangan rakyat, industri kecil
dan industri logam dasar yang baru dirintis, wilayah ini mem-
458
punyai penduduk yang relatif padat dan pelabuhannya adalah di
Sampit. Wilayah pembangunan ini mempunyai sub-sub pusat pem-
bangunan di Kuala Pembuang, Parenggean, Kuala Kuayan, Kota
Besi, dan Samuda.
Wilayah pembangunan bagian tengah dengan pusat Palangka-
raya meliputi DAS-DAS Sebangau, Katingan, Kahayan, dan Kapu-
as. Kegiatan perekonomian yang utama di wilayah ini adalah
pertanian pangan, perkebunan, perikanan, peternakan, dan ke-
giatan industri. Wilayah ini relatif padat dan lebih cepat
berkembang karena di dalamnya termasuk ibu kota propinsi yang
keadaan prasarana perhubungannya juga lebih baik. Wilayah ini
mempunyai tiga pelabuhan, yaitu Pulang Pisau, Kuala Kapuas,
dan Pegatan. Wilayah pembangunan ini mempunyai sub-sub pusat
pembangunan di Kuala Kapuas, Kasongan, Tambang Samba, Kuala
Kurun, Tewah, dan Pegatan.
Wilayah pembangunan bagian timur dengan Pusat Buntok, di-
harapkan akan dapat berkembang sebagai wilayah pembangunan
tersendiri dan meliputi DAS.Barito. Kegiatan utama di daerah
ini adalah pertanian pangan, perkebunan, peternakan, kehutan-
an dan aneka industri, kegiatan perdagangan di wilayah ini
sangat dipengaruhi oleh Kalimantan Selatan dan pelabuhan uta-
manya adalah pelabuhan Trisakti. Wilayah pembangunan ini mem-
punyai sub-sub pusat pembangunan di Puruk Cahu, Muara Teweh,
Tamiang Layang, Ampah dan Jenamas.
Mengingat bahwa pola transportasi di daerah Kalimantan
Tengah sangat terikat pada aliran sungai yang ada, maka dalam
rencana pembangunan bagi daerah Kalimantan Tengah perlu di-
perhatikan rencana pengembangan daerah-daerah aliran sungai
tersebut secara terpadu. Oleh karena itu dalam Repelita IV
459
diharapkan akan dapat ditingkatkan usaha penelitian potensi air dan pengembangan daerah aliran sungai di samping menyele-saikan secara bertahap pembuatan beberapa pola induk pengem-bangan untuk daerah-daerah aliran sungai yang meliputi bebe-rapa sungai penting di Kalimantan Tengah.
III. KEGIATAN-KEGIATAN PEMBANGUNAN SELAMA REPELITA IV
Pembangunan di bidang pertanian diarahkan kepada pening-katan produksi tanaman p4ngan yang meliputi padi, palawija dan hortikultura dan dilakukan melalui usaha intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi. Intensifikasi akan dilaksa-nakan melalui usaha peningkatan kegiatan penyuluhan pertani-an, pengembangan balai-balai benih dan kebun bibit desa serta pengembangan brigade proteksi. Ekstensifikasiakan dilakukan melalui usaha pencetakan sawah dan pengembangan pertanian da-erah rawa pasang surut dan bukan pasang surut. Diversifikasi akan dikembangkan antara lain melalui usaha pemanfaatan pe-karangan untuk tanaman-tanaman yang bernilai gizi tinggi. Se-mentara itu pencetakan sawah sebagai salah satu usaha perluas-an areal pertanian akan dilaksanakan pada lahan irigasi seder-hana di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur dan Kapuas, serta pada lahan irigasi sedang kecil di Kabupaten Barito Timur, dan pada lahan daerah rawa sederhana di Kabu-paten Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur dan Kapuas serta daerah rawa sedang di Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kotawaringin Timur.
Pembangunan peternakan akan dikembangkan melalui usaha pokok intensifikasi peternakan dengan cara sistem kredit dan sistem gaduh. Selain itu akan terus dikembangkan peternakan
460
sistem ranch kecil oleh pihak swasta. Usaha ini akan didorong
melalui pengamanan ternak, pembinaan makanan ternak, penye-
diaan bibit unggul dan penyuluhan. Sejalan dengan itu diusa-
hakan pengembangan ternak sapi, kerbau dan kambing antara la-
in di Sampit, Kuala Kapuas, Temiyang Layang dan lain-lain.
Dalam hubungan ini akan dikembangkan sekolah peternakan mene-
ngah atas untuk memenuhi kebutuhan tenaga teknis, dan tenaga
penyuluh lapangan. Sejalan dengan itu usaha pengembangan hi-
jauan makanan ternak akan dilanjutkan dan ditingkatkan. Di
samping intensifikasi, kegiatan ekstensifikasi juga akan di-
lakukan melalui pembangunan lahan penggembalaan yang dikait-
kan dengan usaha penyebaran peternakan, pengembangan daerah
transmigrasi, dan pemukiman kembali.
Di bidang perikanan akan dilanjutkan pengembangan usaha
perikanan laut, perikanan tambak maupun perikanan air tawar.
penyuluhan, latihan keterampilan dan pembinaan akan diting-
katkan terutama di daerah-daerah Kabupaten Kapuas, Palangka-
raya, Kotawaringin Timur. Pembinaan usaha reservat dan res-
tocking perikanan akan dilakukan di perairan umum. Selain itu
akan dikembangkan beberapa balai benih ikan di beberapa Kabu-paten, serta penyempurnaan pelabuhan perikanan yang telah di-
bangun agar dapat dimanfaatkan sepenuhnya. Demikian pula ko-
lam-kolam percontohan akan diadakan dalam rangka pengembangan
budidaya ikan dengan sistem kolam dan tambak serta usaha pem-
budidayaan ikan hias pada perairan umum.
Di bidang kehutanan akan dilanjutkan kegiatan-kegiatan
pengawasan pengusahaan hutan, inventarisasi dan pengukuhan hu-
tan, reboisasi dan penghijauan antara lain di DAS-DAS Laman-
dau, Kahayan, Kapuas, Barito. Di samping itu akan dilakukan
perlindungan dan pengawetan slam serta penentuan batas Kawa-
461
san hutan, dan pembinaan pusat produksi rotan dan tengkawang.
Dalam rangka peningkatan produksi perkebunan, akan dila-
kukan peremajaan dan perluasan tanaman karat, kelapa, kelapa
sawit, coklat, lada, cengkeh, tebu yang akan mencakup areal
274.746 ha, serta intensifikasi dan rehabilitasi tanaman ke-
lapa seluas 2000 ha. Usaha peningkatan produksi juga akan di-
ikuti dengan usaha peningkatan mutu serta perbaikan tata nia-
ga dengan mengikutsertakan PNP/PTP, perkebunan besar dan lem-
baga-lembaga swasta lainnya dan peningkatan peranserta kope-
rasi. Pelaksanaannya akan dilakukan secara parsial dengan po-
la UPP dan pola PIR. Di samping itu akan diusahakan pengem-
bangan tanaman yang potensial non tradisional seperti linum,
abaca, stevia, kenaf, melinjo, jarak, tanaman obat-obatan dan
lain-lain.
Untuk menunjang peningkatan produksi pertanian terutama
tanaman pangan akan dilanjutkan pengembangan irigasi kecil
dan sedang antara lain Gohong Rawai, rehabilitasi/pengembang-
an daerah rawa Mentaran dan Tampa, serta pengembangan rawa
pasang surut. Di samping itu akan dilaksanakan perbaikan dan
pengamanan sungai dalam rangka mencegah bencana banjir.
Di bidang perindustrian akan dilanjutkan pengembangan
industri kecil dan menengah. Bimbingan dan penyuluhan akan
dilanjutkan dan diarahkan kepada kemampuan berproduksi, pema-
saran dan manajemen. Selama Repelita IV akan dikembangkan an-
tara lain industri pengolahan kayu, industri hasil hutan
ikutan, industri basil pertanian, industri pengalengan ikan,
industri hasil bahan tambang/galian seperti keramik, gerabah,
bahan-bahan bangunan dan pasir kwarsa (gelas). Sejalan dengan
itu akan terus didorong perkembangan industri menengah, in-
462
dustri kecil dan industri pedesaan. Sebagai penunjang akan
didirikan LIK/PIK pada daerah-daerah potensial.
Di bidang kelistrikan akan dibangun pusat listrik tenaga
diesel (PLTD) yang tersebar lokasinya di beberapa Kabupaten
antara lain di Palangkaraya, Sampit, Kuala Kapuas dan Pang-
kalan Bun, beserta jaringan distribusinya baik untuk daerah
perkotaan maupun dalam rangka menunjang terlaksananya program
listrik masuk desa.
Di bidang pertambangan secara bertahap akan dilanjutkan
usaha pemanfaatan dan pengolahan hasil-hasil pasir kwarsa.
Dalam pada itu akan dilakukan penelitian terhadap bahan tam-
bang dan mineral industri yang terdapat di Kalimantan Tengah
serta akan dilakukan pemetaan geologi, eksplorasi, dan pem-
binaan pertambangan rakyat serta penelitian bahan galian da-
lam rangka pemanfaatan potensi yang tersedia. Juga akan dila-
kukan penyelidikan bahan galian batu mulia di daerah Kotawa-
ringin.
Pembangunan jalan darat akan dilanjutkan dan pelaksana-
annya akan diprioritaskan pada peningkatan jalan, penunjangan
jalan dan rehabilitasi dan pemeliharaan jalan dan jembatan.
Peningkatan jalan akan dilaksanakan antara lain pada jaring-
an jalan antara Palangkaraya - Kasongan - Sampit - Pangkalan
Bun; ruas jalan Palangkaraya - Pulang Pisau; dan ruas jalan
antara Tamiyang Layang - Banjarmasin. Selain itu akan dila-
kukan usaha penunjangan jalan sekitar 2400 Km, di samping
usaha rehabilitasi dan pemeliharaan jalan dan jembatan yang
lokasinya tersebar di Kalimantan Tengah.
Di bidang perhubungan darat terutama akan dilanjutkan
pengembangan fasilitas dan pengawasan lalu-lintas jalan de-
463
ngan menambah jumlah rambu-rambu jalan sebanyak kurang lebih
1200 buah.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan angkutan sungai dan
penyeberangan akan dilanjutkan pembangunan 9 buah dermaga
sungai, pemasangan 800 buah rambu sungai, pembersihan 300 km
alur pelayaran dan pengerukan lumpur pada alur-alur pelayaran
yang ada, dan pembangunan 15 km turap. Di samping itu akan
diteliti kemungkinan pembangunan kanal/banjir yang dapat
menghubungkan dua sungai pada daerah kantong produksi yang
potensial tetapi tidak mempunyai jaringan jalan darat.
Agar dapat menampung arus orang dan barang lewat laut,
akan dilaksanakan peningkatan fasilitas pelabuhan yang menca-
kup pengembangan dermaga pelabuhan, dan lapangan penumpukan
untuk pelabuhan antara lain Sampit dan Pangkalan Bun. Demiki-
an pula fasilitas keselamatan pelayaran akan terus ditingkat-
kan.
Di bidang perhubungan udara, fasilitas pelabuhan udara
Panarung akan ditingkatkan hingga dapat didarati pesawat F-28
penuh agar mampu menampung arus penerbangan yang semakin me-
ningkat. Demikian pula fasilitas lapangan terbang Iskandar,
Sampit, Muara Teweh akan disempurnakan, terutama fasilitas
keselamatan penerbangannya.
Untuk menampung permintaan masyarakat terhadap fasilitas
telekomunikasi akan diperluas fasilitas berupa penambahan ja-
ringan sambungan telepon sebanyak 7000 ss. Di bidang pos dan
giro akan dibangun 20 buah gedung kantor pos pembantu dan kantor pos tambahan dan pendirian 60 buah bis surat, pengada-
an fasilitas bagi pos keliling dan angkutan lokal, berupa 2
kendaraan pos dan 27 sepeda motor.
464
Di bidang pariwisata, usaha akan ditujukan pada pembe- nahan dan peningkatan obyek-obyek wisata yang ada, sejalan dengan usaha pelestarian dan pengembangan kesenian tradisio- nal Kalimantan Tengah dan pemanfaatan cagar alam Kalimantan Tengah.
Dalam rangka peningkatan kegiatan perdagangan akan di-laksanakan melalui penyempurnaan sistem administrasi termasuk penyempurnaan perundang-undangan dan peraturannya, penyeder-hanaan sistem perizinan, serta usaha-usaha penyempurnaan lem-baga perdagangan dan pemasaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyaluran sarana produksi serta pemasaran hasil-hasil produksi. Demikian pula akan dilanjutkan usaha-usaha perluasan pasaran barang-barang produksi dalam negeri melalui penyebar luasan informasi pasar, perlindungan konsu- men serta peningkatan dan pengembangan peranan pedagang go-longan ekonomi lemah melalui penataran, penyuluhan dan kon-sultasi. Usaha-usaha untuk meningkatkan ekspor non migas me-lalui penggarapan komoditi potensial, peningkatan koordinasi yang lebih terpadu antara instansi dan penyuluhan eksportir terus dilanjutkan dalam rangka pengembangan perdagangan luar negeri.
Sejalan dengan itu dalam bidang perkoperasian upaya pe-
ningkatan kemampuan organisasi tata laksana, dan usaha akan
dilanjutkan. Upaya peningkatan itu tetap akan diprioritaskan
pada Koperasi Primer, khususnya Koperasi Unit Desa (KUD) yang
melaksanakan usaha dalam bidang pertanian pangan, peternakan
rakyat, perikanan rakyat, perkebunan rakyat, kerajinan rak-
yat, industri kecil, perkreditan/simpan pinjam, kelistrikan
desa, jasa angkutan pedesaan, dan berbagai jenis komoditi
465
ekspor yang diproduksi masyarakat pedesaan Kalimantan Tengah. Di samping itu mutu dan intensitas pelayanan koperasi kepada anggotanya juga akan ditingkatkan. Untuk itu akan diusahakan adanya penyempurnaan dalam metoda, materi dan penyelenggara- an pendidikan, penataran dan latihan keterampilan pengurus, badan pemeriksa, manajer, dan karyawan koperasi serta penyem-purnaan cara pemberian bantuan tenaga manajemen yang terdi-dik/terlatih kepada KUD yang dianggap masih memerlukan bantu-an yang dimaksud. Untuk menciptakan iklim yang mendukung pe-ngembangan kehidupan koperasi yang sehat, penerangan dan pe-nyuluhan perkoperasian akan dilanjutkan dan ditingkatkan.
Sementara itu di bidang tenaga kerja dilanjutkan kegiat- an latihan, dan keterampilan serta kewiraswastaan di lembaga-lembaga latihan yang ada baik milik pemerintah, maupun lem- baga latihan swasta dan perusahaan. Kegiatan latihan disesu-aikan dengan kebutuhan pasar kerja dan kesempatan kerja dae- rah setempat. Selain itu akan ditingkatkan perencanaan tenaga kerja yang menyeluruh, terkoordinasi dan terpadu mencakup se-mua sektor pembangunan pemerintah dan swasta baik di daerah Tingkat I, maupun di Daerah Tingkat II. Penyebaran dan peman-faatan tenaga kerja muda terdidik ke daerah pedesaan sebagai Tenaga Kerja Sukarela Pelopor Pembaharuan dan Pembangunan te-rus dilanjutkan dan disempurnakan.
Proyek Padat Karya Gaya Baru (PKGB) yang ditujukan untuk mengatasi masalah kekurangan lapangan kerja dilaksanakan di kecamatan-kecamatan padat penduduk dan miskin baik di daerah perkotaan maupun pedesaan dengan mengutamakan wilayah-wilayah yang sering dilanda bencana alam dan kegiatan ekonomi yang menurun. Sejauh mungkin pelaksanaan kegiatan PKGB dipadukan dengan pembangunan wilayah kecamatan UDKP.
466
Pembangunan di bidang transmigrasi, dalam rangka penye-
baran penduduk dan pembukaan areal pertanian baru, akan di-
lanjutkan dan ditingkatkan. Selama Repelita IV diperkirakan
akan dilaksanakan penyiapan lahan seluas ± 190.139 ha, bagi
sekitar ± 126.759 kepala keluarga yang terdiri dari transmi-
grasi umum, transmigrasi swakarsa dan pemukiman kembali. Se-
lain itu akan ditingkatkan pembinaan masyarakat transmigrasi
baik di bidang ekonomi maupun sosial budaya.
Dalam rangka meningkatkan daya tampung di bidang pendi-
dikan, akan dibangun tambahan 8850 ruang kelas baru dan per-
baikan 1380 gedung sekolah dasar dan taman kanak-kanak yang
telah ada. Pada tingkat SMTP akan dibangun 40 unit SMP baru,
penambahan 276 ruang kelas baru, rehabilitasi 24 sekolah dan
pengembangan sejumlah SMTP kejuruan dan teknologi. Sedangkan
pada tingat SMTA akan dibangun 13 unit SMA baru, 1 SMT Perta-
nian, 1 SMEA, 1 SGO, penambahan 87 ruang kelas baru untuk
SMA, rehabilitasi 5 gedung SMA, sekolah kejuruan dan teknolo-
gi negeri dan 2 sekolah kejuruan teknologi swasta serta pe-
ngembangan 4 SPG. Untuk meningkatkan mutu pada TK, SLB, SD,
SMTP, dan SMTA akan disediakan buku pelajaran pokok, alat-alat
pelajaran, alat peraga, dan alat keterampilan. Di samping itu
penataran guru, kepala sekolah dan pembina akan dilanjutkan.
Pada tingkat SMTP dan SMTA akan dibangun 7 laboratorium il-
mu-ilmu alam untuk SMP, 3 laboratorium untuk SMA, 25 ruang
keterampilan untuk SMP dan 6 ruangan untuk SMA. Untuk peman-
tapan pelaksanaan wajib belajar akan dibangun kantor pengelo-
laan dan pembinaan pendidikan dasar di 21 kecamatan. Demikian
pula usaha pendidikan masyarakat dan pembinaan generasi muda
akan terus dilajutkan dan ditingkatkan.
467
Dalam rangka peningkatan pendidikan tinggi, fasilitas
Universitas Palangkaraya akan terus ditingkatkan terutama un-
tuk bidang-bidang ekonomi dan kependidikan, begitu pula pem-
binaan terhadap perguruan tinggi swasta akan ditingkatkan.
Di bidang kebudayaan antara lain akan dilakukan pemugar-
an obyek kepurbakalaan, pemeliharaan berbagai situs kepurba-
kalaan dan pengembangan permuseuman. Pengembangan kesenian
daerah akan dilakukan di samping pembinaan dan pengembangan
bahasa dan sastra daerah, pembinaan bahasa Indonesia serta
pengembangan perbukuan dan perpustakaan melalui perintisan
unit perpustakaan keliling di Daerah-daerah Tingkat II. Seja- lan dengan itu akan diusahakan pula inventarisasi dan doku-
mentasi kebudayaan daerah.Di bidang pendidikan kedinasan, usaha-usaha peningkatan
keterampilan aparatur pemerintah akan terus ditingkatkan baik
melalui kursus-kursus dan latihan-latihan pegawai yang diada-
kan di daerah maupun di pusat.
Dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat
melalui Puskesmas akan dilakukan pembangunan 10 buah Puskes-
mas dan 130 Puskesmas Pembantu terutama di daerah-daerah pe-
mukiman baru termasuk daerah transmigrasi, daerah terpencil
dan perbatasan, serta mengadakan 3 Puskesmas rawat tinggal.
Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan rujukan, akan di-
usahakan peningkatan 1 buah RS kelas C menjadi kelas C+, 3
buah RS kelas D menjadi kelas D+, peningkatan rumah sakit
umum lainnya yang telah ada, pembangunan baru 1 buah RS Jiwa.
Demikian pula pelayanan kesehatan jiwa akan ditingkatkan ter-
utama melalui pelayanan rawat jalan dan peningkatan pelayanan
laboratorium kesehatan. Untuk menjamin terciptanya sistem
468
pengadaan dan distribusi obat pada unit kesehatan, akan di-
bangun sarana penyimpanan obat, alat dan perbekalan kesehatan
di setiap kabupaten. Peningkatan upaya kesehatan lainnya ada-
lah pencegahan dan pemberantasan penyakit menular pengadaan
dan pengawasan obat, alat kesehatan dan bahan berbahaya. Se-
lain itu juga dilakukan peningkatan perbaikan gizi melalui
usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK). Di samping itu pula
akan ditingkatkan usaha kesehatan lingkungan bagi semua pen-
duduk dan diusahakan penambahan jumlah sarana air bersih agar
masyarakat memperoleh kemudahan mendapatkan air bersih. Dalam
rangka meningkatkan pembangunan sarana air bersih, terutama
untuk penduduk di daerah perbatasan, maka akan dibangun 10
buah penampungan mata air dengan perpipaan, S buah sumur ar-
tesis, 25 buah perlindungan mata air, 910 buah penampungan
air hujan, 3.2944 buah sumur pompa tangan dangkal dan dalam
serta sejumlah sarana air bersih jenis lainnya. Untuk meme-
nuhi kebutuhan tenaga kesehatan khususnya tenaga paramedik
akan dilakukan usaha peningkatan jumlah lulusan, dengan meli-
pat gandakan jumlah penerimaan melalui kelas paralel dan pen-
didikan cepat pekarya kesehatan. Sejalan dengan itu sarana
pendidikan yang ada akan ditingkatkan dan akan dibangun ber-
bagai sekolah kesehatan sesuai keperluannya.
Kegiatan dalam bidang kesejahteraan sosial antara lain
adalah melanjutkan pembinaan kesejahteraan masyarakat suku
terasing di Kabupaten-kabupaten Kotawaringin Barat, Kotawa-
ringin Timur, Kapuas dan Barito Utara dan meningkatkan pembi-
naan bagi pelayanan terhadap penderita cacat di luar panti,
pelayanan terhadap lanjut usia, anak terlantar, korban benca-
na alam, dan fakir miskin. Di samping itu akan dibina tenaga-
tenaga pekerja sosial masyarakat, dan pembentukan karang-
469
taruna pada desa-desa yang belum memilikinya. Demikian pula
peningkatan peranan wanita di bidang kesejahteraan sosial,
akan ditingkatkan dan pembangunan sebuah panti werdha di
Palangkaraya akan dibangun.
Di bidang perumahan rakyat akan dilanjutkan pembangunan
rumah inti dan sederhana di kota Palangkaraya dan Kuala Kapu-
as. Perintisan pemugaran perumahan desa akan dilakukan di ±
100 desa. Pelaksanaan perintisan perbaikan lingkungan peruma-
han kota akan dilanjutkan terutama di Palangkaraya dan Kuala
Kapuas. Kegiatan program air bersih terutama adalah melanjut-
kan kegiatan yang telah dimulai di kota-kota Palangkaraya,
Kuala Kapuas dan Pulang Pisau dan pelayanan air bersih pada
beberapa IKK lainnya. Di samping itu penanganan drainase kota
dan sampah akan dilakukan antara lain untuk kota Palangkaraya
dan Kuala Kapuas.Sejalan dengan itu untuk mengurangi tingkat laju pertum-
buhan penduduk dalam rangka meningkatkan kesejahteraan ke-
luarga, kegiatan program keluarga berencana akan dilanjutkan
dan diharapkan selama Repelita IV akan dapat dicapai sejumlah
42.000 peserta KB baru dan sekitar 57.000 peserta KB lestari.
Usaha meningkatkan sarana kehidupan beragama akan dilan-
jutkan berbagai kegiatan antara lain penyediaan kitab suci
berbagai agama, memberikan bantuan kepada masyarakat untuk
pembangunan/rehabilitasi 750 tempat ibadah berbagai agama,
pembangunan sekitar 25 balai nikah dan penasehat perkawinan
serta perluasan sejumlah balai sidang pengadilan agama, dan
kantor-kantor urusan agama tingkat kecamatan, kabupaten/kota-
madya dan wilayah. Selain itu akan ditingkatkan dan disempur-
nakan prasarana dan sarana pendidikan pada madrasah ibtidai-
470
yah negeri, madrasah tsanawiyah negeri, dan madrasah aliyah
negeri, serta pendidikan guru agama negeri. Kegiatan-kegiatan
tersebut meliputi rehabilitasi (termasuk madrasah ibtidaiyah
swasta)/penambahan ruang kelas, penyediaan antara lain alat
peraga, buku pelajaran dan buku perpustakaan serta penataran
guru berbagai bidang studi. Dalam pada itu penerangan dan
bimbingan hidup beragama terus dilanjutkan terutama bagi ma-
syarakat khusus.
Pembangunan di bidang hukum akan dilanjutkan, antara
lain dalam bentuk perluasan/rehabilitasi sejumlah pengadilan
negeri. Pembangunan sebuah balai harta peninggalan sejumlah
tempat sidang di kota-kota kecil, pembangunan 2 rumah tahanan
negara (RUTAN), beberapa rumah penitipan benda-benda sitaan
negara (RUPBASAN) serta rehabilitasi dan perluasan sejumlah
kantor kejaksaan negeri. Dalam rangka pengembangan jurispru-
densi termasuk kasus-kasus hukum adat akan dilanjutkan kerja-
sama dengan Universitas Palangkaraya. Kegiatan penyuluhan hu-
kum akan lebih ditingkatkan. Dalam rangka memberikan kesem-
patan memperoleh keadilan dan perlindungan hukum, penyeleng-
garaan bantuan dan konsultasi hukum akan lebih dimantapkan.
Selanjutnya pelaksanaan operasi justisi dalam rangka pence-
gahan hukum akan ditingkatkan pula.
Di bidang penerangan akan dilanjutkan tugas-tugas pene-
rangan operasional antara lain melalui berbagai jenis sara-
sehan dengan memanfaatkan Puspenmas sebagai pusat pelayanan
informasi, pameran, kegiatan sosiodrama, dan pertunjukan tra-
disional yang komunikatif. Untuk penyebaran arus informasi
kepedesaan, kegiatan koran masuk desa akan dilanjutkan dengan
mengikutsertakan secara aktif peranan pers daerah setempat.
Selain itu akan direhabilitasi stasiun RRI agar mampu menyem-
471
purnakan siarannya dalam rangka mendukung tugas penerangan
pembangunan dan pembangunan/penyempurnaan pemancar TV.Sejalan dengan kegiatan di atas, selama Repelita IV di
bidang pengelolaan sumber alam dan lingkungan hidup akan di-
tingkatkan usaha mempertahankan keseimbangan ekologi, teruta-
ma dalam rangka rehabilitasi tanah-tanah kritis, untuk itu a-
kan dilanjutkan kegiatan reboisasi dan penghijauan. Pelaksa-
naannya akan diutamakan pada lokasi DAS Barito. Demikian pula
kegiatan pencegahan pencemaran lingkungan, baik di kota mau-
pun di pedesaan, pembinaan suaka alam dan hutan-hutan lin-
dung, akan dilanjutkan.
Dalam rangka mengkoordinasikan dan menyerasikan pelaksa-
naan kegiatan pembangunan yang dilakukan secara sektoral da-
lam berbagai program, baik yang dilakukan oleh pemerintah ma-
upun yang dilakukan masyarakat, penyusunan rencana tata ruang
kota dan wilayah akan dilanjutkan. Kualitas rencana kota dan
rencana wilayah akan ditingkatkan dan disempurnakan hingga
dapat dipergunakan secara efektif baik sebagai landasan pe-
laksanaan pembangunan kota dan wilayah maupun pembinaan ter-
tib tata ruang kota dan tata ruang wilayah. Prioritas akan
diberikan kepada kota-kota pusat pengembangan dan wilayah-wi-
layah yang berkembang dengan cepat.
Untuk mengusahakan keserasian dan pemerataan pembangunan
di seluruh daerah, maka pembangunan sektoral ditunjang dengan
program-program bantuan kepada daerah. Program-program dimak-
sud adalah Bantuan Pembangunan Desa, Bantuan Pembangunan Dae-
rah Tingkat II, bantuan Pembangunan Daerah Tingkat I, Bantuan
Pembangunan Sekolah Dasar, Bantuan Pembangunan Sarana Kese-
hatan, Bantuan Pembangunan Reboisasi dan Penghijauan, Bantuan
Penunjangan Jalan Kabupaten dan Bantuan Kredit Pembangunan/
Pemugaran Pasar.
472
TABEL
LUAS WILAYAH, SATUAN PEMERINTAHAN DAN KEPADATAN PENDUDUK
DAERAH TINGKAT I KALIMANTAN TENGAH,
TAHUN 1980
No. Kabupaten/KotamadyaLuasWilayah Jumlah
JumlahJumlah
Penduduk
KepadatanPenduduk
( km2 ) Kecamatan per km2 (1980)Desa (1980 )
1. Kodya Palangka Raya 2.400 2 17 62.877 26,2
2. Kab. K a p u a s 34.800 23 282 315.633 9,1
3. Kab. Barito Utara 32.900 11 200 115.855 9,4
4. Kab. Barito Selatan 12.900 12 146 121.156 3,6
5. Kab. Kotawaringin Barat 21.000 10 143 95.004 4,5
6. Kab. Kotawaringin Timur 50.700 24 329 250.309 4,9
DAERAH TINGKAT I: 153.800 82 1.117 960.834 6,3
473
PROPINSI KALIMANTAN TENGAH
475