Transcript
Page 1: Warta INTI edisi 02, Agustus 2010

EDIS I 02 / AGUSTUS 2010

Pelantikan Pengurus Pusat Perhimpunan INTI (2009-2013)

Memenuhi Panggilan Ibu Pertiwi Laksamana Muda John Lie

Napak Tilas 

Rumah Djiaw Kie Siong 

Page 2: Warta INTI edisi 02, Agustus 2010

2 WARTA INTI AGUSTUS 2010

BERITA KEGIATAN Pelantikan Pengurus Pusat ___ 3 Mukernas II _____________ 8

HUT Kemerdekaan ______ 13 Gathering Facebook Tionghoa Indonesia ______ 14

Pengobatan Gratis di Sunter 16 Pengobatan Gratis di Cibubur 18

Pelatihan Jurnalistik Dasar _ 20 PENDIDIKAN Beasiswa Pelangi ________ 22

RESENSI BUKU Biografi John Lie ________ 24

WARTA INTI - Bulletin Perhimpunan Indonesia Tionghoa DKI Jakarta Penasihat : Benny G. Setiono, Henry Boen, Herry Antono, Aditya Sunarko | Penanggung Jawab: Boedi Krisnawan, Lim Kho Ping | Redaksi Pelaksana: Hartono Zhuang, Julie Lau, Jandi, Eric Gunarto | Dokumentasi: Dede Supendi , So Wee Ming | Lay Out: Hartono Zhuang | Distribusi: Eri Puspa | Iklan : Aditya Sunarko, Eri Puspa

Alamat Perhimpunan INTI DKI Jakarta : Superblok Mega Glodok Kemayoran - Office Tower B Lantai 10, Jalan Angkasa Kav. B6, Kota Baru Bandar Kemayoran, Jakarta Pusat – 10610 | Telp: (021) 2664 6828 | Faks: (021) 6570 1504

Merajut Indonesia

Tidak terasa, dua bulan telah berlalu dari penerbitan edisi perdana di akhir Juni lalu. Warta INTI edisi kedua terbit lebih cepat dari rencana semula, karena per-mintaan dan dukungan dari banyak pihak. Untuk selan-jutnya, dengan dukungan yang lebih baik, diharapkan frekuensi penerbitan Warta INTI bisa lebih kerap. Mulai edisi kedua ini dan seterusnya, Warta INTI tidak hanya menyajikan liputan berita seputar kegiatan Perhimpunan INTI, tetapi juga menyajikan rubrik-rubrik menarik seputar pendidikan, budaya, sejarah dan wisata. Bagi pembaca yang senang berbagi opini, redaksi juga membuka kolom khusus yang memuat opini-opini dari berbagai kalangan. Bertepatan dengan bulan perayaan kemerdekaan Indo-nesia, pada edisi kedua ini, redaksi memuat profile salah satu pahlawan perjuangan Laksamana Muda John Lie, kisah kunjungan ke rumah Djiaw Kie Si-ong, yang dijadikan tempat menginap selama Bung Karno dan Bung Hatta berada di Rengasdengklok da-lam persiapan proklamasi kemerdekaan, dan renungan mengenai Nasionalisme. Tidak hanya itu, karena Zhong Qiu juga semakin dek-at, redaksi juga memuat kisah mengenai perayaan pertengahan musim gugur ini yang biasa ditandai dengan santapan Kue Bulan (Moon Cake) . Bagi pembaca yang gemar berwisata menelusuri jejak peninggalan komunitas tionghoa, redaksi menyediakan bacaan ringan hasil aktifitas komunitas Jejak Petjinan. Memang warna warni komunitas tionghoa ini telah turut merajut kehidupan bermasyarakat dan berbangsa sejak dahulu sampai hari ini. Dirgahayu Indonesiaku

Edisi 02 / Agustus 2010

Kirimkan saran, kri k, naskah tulisan, atau foto dokumentasi kegiatan yang terkait dengan Perhimpunan INTI ke redaksi Warta INTI, e‐mail : warta_in @yahoo.com 

SEJARAH Berkunjung ke rumah Djiaw Kie Siong _________ 25 OPINI Nasionalisme ___________ 27 BUDAYA

Moon Cake Festival ______ 31 INTERMEZZO Kopitiam ______________ 30

Jejak Petjinan ___________ 33 Komik Put On __________ 34

Kue-kue kecoklatan dengan bentuk bundar berukir-ukir, dan biasanya dikemas dalam kotak kotak cantik ini dikenal dengan nama Tiong Chiu Pia, yang artinya kue pertengahan musim gugur.

Page 3: Warta INTI edisi 02, Agustus 2010

Pelantikan Pengurus Pusat Perhimpunan Indonesia Tionghoa

Periode 2009 - 2013

BERITA KEGIATAN

Page 4: Warta INTI edisi 02, Agustus 2010

4 WARTA INTI AGUSTUS 2010

Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dipimpin oleh koor Perempuan Perhimpunan Indonesia Tionghoa (PINTI), dan diikuti seluruh hadirin yang berdiri dengan khidmat . Dalam sambutannya Rachman Hakim, Ketua Umum Perhimpunan INTI Periode 2009-2010,

Jakarta. Pelantikan Pengurus Pusat Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) masa bakti 2009 - 2013 dilangsungkan tanggal 12 juni 2010 di Sun City Grand Ballroom Jakarta. Pelantikan dengan tema “Menjaga Keharmonisan, Mengantar Karya Bagi Bangsa” ini berlangsung cukup meriah. Dihad ir i o leh p e r w a k i l a n Pengurus Daerah dan Pengurus C a b a n g y a n g diundang ke acara pelantikan ini, acara ini sekaligus sebaga i a j ang u n t u k s a l i n g mengakrabkan diri di antara Pengurus INTI yang tersebar di di berbagai penjuru nusantara.

BERITA KEGIATAN

Koor PINTI dan para hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya.

INT

I / S

O W

EE

MIN

G

INT

I / S

O W

EE

MIN

G

Kiri. Ketua Umum INTI,

Rachman Hakim.

Kanan. Sektretaris Jendral INTI,

Budi S. Tanuwibowo

Page 5: Warta INTI edisi 02, Agustus 2010

AGUSTUS 2010 WARTA INTI 5

BERITA KEGIATAN

Departemen Luar Negeri, Departemen Hukum, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen Usaha Kecil Menengah (UKM), Departemen Ekonomi Bisnis, Departemen Pemuda, Departemen Olahraga, Departemen Pemberdayaan Perempuan, Departemen Kesehatan, Departemen Sosial, Departemen Kesenian, Departemen Hubungan Organisasi Tionghoa, dan Departemen Young Enterpreneur Council (YEC). "Banyaknya departemen dalam tubuh INTI, diharapkan bisa menjadi motor penggerak, tidak hanya di dalam tubuh organisasi, tapi juga bisa bermanfaat bagi masyarakat. INTI akan tetap berusaha menjaga harmonisasi dengan tetap melakukan karya nyata dalam masyarakat, "janjinya. Sementara itu. Fajar Pandjaitan yang mewakili Gubernur DKI Jakarta yang berhalangan hadir) menguraikan harapannya agar INTI menjadi organisasi Tionghoa yang tetap mampu merangkul semua komponen masyarakat.

menjelaskan bahwa pelantikan pengurus pusat kali ini agak terlambat jika dibandingkan dengan masa tenggang sejak Munas II Inti yang lalu. Seperti diketahui. Munas II sudah dilakukan sejak 9 Januari lalu. "Pelantikan pengurus pusat kali ini memang lebih lama dibandingkan periode lalu. Tapi, salah satu faktor yang membuat pelantikan sedikit tertunda adalah karena kami ingin mengakomodir sebanyak mungkin masyarakat Tionghoa agar mereka bisa berpartisipasi dalam organisasi ini," ucapnya dihadapan sekitar 1.000 undangan yang hadir di ballroom Sun City. Dia juga berharap, kepengurusan INTI kali ini bisa lebih lengkap. Dalam artian, sebagian besar komponen masyarakt Tionghoa bisa terwakili. Jumlah pengurus pusat INTI yang dilantik untuk periode ini, sebanyak 628 yang tersebar di berbagai dewan dan departemen. Secara keseluruhan ada 14 departemen dalam tubuh INTI. Seperti Departemen Organisasi,

INT

I / J

ULI

E

INT

I / S

O W

EE

MIN

G

Persembahan tari tradisional dan kontremporer .

Page 6: Warta INTI edisi 02, Agustus 2010

6 WARTA INTI AGUSTUS 2010

"INTI memang organisasi etnis. Namun, berjalannya waktu, INTI lebih konsisten menyuarakan soal kebangsaan dan pluralisme. Ini merupakan jembatan yang baik agar terus menjaga harmonisasi dalam masyarakat yang majemuk di DKI Jakarta ini," paparnya. Selain anggota dan pengurus INTI, hadir dalam acara teresebut pimpinan perkumpulan berbagai organisasi Tionghoa, pengusaha, akademisi dan beberapa pejabat daerah. (julie/hartono - dari berbagai sumber)

Foto-foto sebelah kanan. Anggota, pengurus, dan para tamu undangan

Bawah.

Ketua Panitia, Ulung Rusman Fajar Panjaitan, mewakili Gubernur DKI Jakarta

Page 7: Warta INTI edisi 02, Agustus 2010

AGUSTUS 2010 WARTA INTI 7

Page 8: Warta INTI edisi 02, Agustus 2010

8 WARTA INTI AGUSTUS 2010

BERITA KEGIATAN

PC, 50 orang Pengurus Pusat (PP) , 36 orang peninjau, dan 35 orang peninjau pusat. Penyempurnaan AD/ART Salah satu topik yang cukup hangat dibahas pada sesi pertama adalah usulan penyempurnaan AD/ART. Setelah mendengar berbagai pandangan yang disampaikan oleh peserta, Mukernas menyepakati penyempurnaan AD/ART ini diputuskan akan ditindaklanjuti melalui pembahasan di dalam sebuah tim kerja atau komisi. Hasil pembahasan tim kerja dan komisi ini akan kemudian dibahas dalam forum Musyawarah Nasional (Munas) atau Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Hasil kesepakatan Mukernas juga menegaskan bahwa Perhimpunan INTI t idak masuk da l am

organisasi lain, jika kita melakukan kegiatan tersebut disamping akan menjadi tumpang tindih, juga gemanya akan kurang kuat.” demikian catatan yang diberikan oleh ketua Umum. Oleh karena itu, program kerja yang akan ditingkatkan adalah program kerja yang: 1. Mempunyai manfaat luas dan

nyata bagi keluarga INTI, masyarakat dan bangsa , termasuk di dalamnya aspek ekonomi.

2. Memperkuat kohesi diantara anggota dan sesama anak bangsa.

3. Membantu perluasan wilayah dan organisasi di tingkat daerah dan cabang, dan penguatan kualitas organisasi itu sendiri.

Mukernas dihadiri oleh 12 utusan dari 14 Pengurus Daerah (PD) yang ada, 44 utusan Pengurus Cabang (PC) dari keseluruhan 58

Jakarta. Minggu 13 Juni 2010, dilaksanakan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) di Ballroom Hotel Red Top Jakarta dengan tema utama : "Menyelaraskan Perbedaan dan Memperkokoh Persamaan Peningkatan Pengabdian Kepada Masyarakat" Mukernas II 2010 adalah wadah pertemuan pengurus untuk mengevaluasi secara menyeluruh hasil kerja yang telah dicapai dan dan merencanakan kegiatan dalam perjalanan organisasi ke depan. Dalam sambutannya, Ketua Umum Perhimpunan INTI, Rahman Hakim menekankan b ahwa INT I mempunyai kewajiban untuk ikut serta berperan aktif membangun Indonesia . “Ada banyak hal dari rencana kerja hasi l Musyawarah Nasional (Munas) II yang telah banyak dikerjakan oleh yayasan atau

Musyawarah Kerja Nasional II Perhimpunan Indonesia Tionghoa

INT

I / J

ULI

E

Pengurus Pusat Perhimpunan INTI dalam forum Mukernas II di Jakarta.

Page 9: Warta INTI edisi 02, Agustus 2010

AGUSTUS 2010 WARTA INTI 9

BERITA KEGIATAN

dalam bentuk sekolah atau lembaga bahasa sebagai bagian dari universitas. Tidak hanya bidang sosial dan pendidikan, kegiatan INTI di daerah juga sudah menyentuh b idang o lahraga , misa lnya kejuaraan tenis meja dan xiang qi di Sumatera Selatan, dan kejuaran sepakbola di DKI Jakarta. Dalam menyusun kegiatan pada periode berikutnya, INTI tidak hanya akan meneruskan kegiatan reguler yang sudah dilakukan, tapi akan mempertimbangkan peranan pada bidang lain. Mewakili Pengurus Daerah DKI Jakarta , Boedi Krisnawan, menyampaikan pandangannya bahwa INTI harus bisa menjadi pelopor kegiatan yang bersifat kerakyatan. Melihat kondisi sekarang, menurut Boedi, kegiatan INTI dapat diprioritaskan pada sektor pertanian dan energi, untuk

kegiatan pada periode berikutnya. Peranan INTI sebagai salah satu e lemen da lam memel ihara k e h a r m o n i s a n m a s y a r k a t , digambarkan oleh sebagian besar Pengurus Daerah / Cabang. INTI Jawa Timur, misalnya, turut berperan aktif dalam Forum Pembauran Kebangsaan. Kegiatan di bidang sosial dan pendidikan, masih mendominasi aktivitas INTI di daerah. Di Jawa Barat, misalnya, INTI secara berkala ikut terlibat dalam pemeliharaan kebersihan kali Cikapundung. INTI juga terus aktif berpartisipasi dalam pemberian bantuan bencana alam dan kesehatan di dearah seperti Kalimantan Barat, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Kepulauan Riau, dll. Selain mengadakan seminar, INTI juga menjajaki keterlibatan dalam pengembangan bahasa Mandarin

perpolitikan praktis, walaupun pengurus dan partisipan didorong untuk memahami peranan politik. Pandangan Pengurus Daerah dan Program Kerja Pada sesi kedua, setiap perwakilan kepengurusan daerah memaparkan kegiatan yang sudah di lakukan dan memberi usulan untuk rencana

Redaksi menerima partisipasi dan kontribusi dalam bentuk : Naskah tulisan Berita kegiatan / layanan ke-

masyarakatan Foto kegiatan INTI Informasi komersial yang relevan Informasi lebih lanjut, hubungi : Perhimpunan INTI DKI Jakarta Julie Lau / Eri Puspa E-mail : [email protected] Tel : (021) 2664 6828 Fax : (021) 6570 1504 __________________________

WARTA INTI adalah media komu-nikasi dan publikasi bagi anggota dan simpatisan Perhimpunan INTI DKI Ja-karta, Warta INTI menyajikan berita kegiatan Perhimpunan INTI, kegiatan masyara-kat, dan berbagai rubrik menarik sepu-tar budaya, sejarah, komunitas, dan lain-lain. WARTA INTI didistribusikan pada lebih dari 1000 anggota dan simpatisan Perhimpunan INTI di DKI Jakarta, ke-lompok dan organisasi kemasyarakatan, institusi pendidikan, korporasi, dan

PARTISIPASI

DI WARTA INTI

Peserta Mukernas sedang menyanyikan Mars INTI.

INT

I / J

ULI

E

Page 10: Warta INTI edisi 02, Agustus 2010

10 WARTA INTI AGUSTUS 2010

BERITA KEGIATAN

mengantisipasi global warming dan krisis energi. Kaderisasi Pengembangan organisasi dan kaderisasi juga menjadi salah satu issue yang dibicarakan dan sangat diperhatikan oleh pengurus. Sebagian besar perwakilan daerah mengharapkan keterlibatan yang lebih aktif dari pusat. Pengurus pusat diharapkan secara teratur berkomunikasi dan berkunjung ke daerah, seperti yang diungkapkan oleh Frans Bambang Siswanto dari PD Bali. Dalam rangka pembinaan generasi muda dan kaderisasi, Gatot Seger dari Jawa Timur, mengusulkan perlunya suatu kongres generasi muda. Beberapa peserta Mukernas juga memberikan masukan agar pidato di dalam forum-forum resmi INTI, tetap selalu mengedepankan penggunaan Bahasa Indonesia. Penutupan Setelah mendengar berbagai pencapaian dan usulan dari para peserta, Mukernas ditutup secara resmi pada sore hari, sekitar Pk. 16.00. Pencapaian yang diraih oleh Perhimpunan INTI selama ini, baik di bidang sosial, kesehatan, pendidikan, dan olahraga akan terus ditingkatkan. Selain itu, program kerja pada periode berikutnya diharapkan akan tetap menjaga peranan INTI sebagai bagian dari perkembangan masyarakat Indonesia. (julie/hartono)

PENGAWAS TEDDY SUGIANTO

HENRY BOEN GILBERT WIRYADINATA MICHAEL U. PURNAMA

SUDHAMEK AWS. IRWAN HIDAYAT

HANDAYA TJANDRA

KETUA BENNY G.SETIONO

WAKIL KETUA

DR.LIE .DHARMAWAN BOEDI KRISNAWAN SUHARGO

ADITYA SUNARKO LIM KO PHING

WILLY YANTO WIJAYA THOMAS NUGRAHA WAHYU EFFENDI

HENDARMIN SUSILO HARIANTO SANUSI

SO WEE MING INDUNG HARIYANTO

SASMITA WINATA BAMBANG SUDJOKO DR. HERRY ANTONO

SEKRETARIS I WAYAN SUPARMIN

WAKIL SEKRETARIS

YULYANA ERIE PUSPA

WANG TIAN XIANG

BENDAHARA LOA JIN FON

WAKIL BENDAHARA

ERIE PUSPA INDRAWATI WIBOWO

PAULUS MULYADI

BIDANG PEMUDA ALEXANDER FERRY WIJAYA

ERIC GUNARTO

BIDANG OLAHRAGA BERNARD SUTARMAN

SASPUDI HASAN

EDWARD NABABAN

BIDANG SOSIAL WONG KAY TJEN ESTHER CHANDRA

HERRY KARTIO

BIDANG KESEHATAN Dr. DELISUSANTI

Dr. SUSANA ERNAWATI Dr. WIDIA

WILLY MARTANI WIRANATA

BIDANG DOKUMENTASI ANTON HALIM DEDE SUPENDI

BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

KASMITO ALEXANDER JERRY WIJAYA

BIDANG PUBLIKASI

HARTONO YULYANA

BIDANG USAHA

YUWONO LILIANI TJANDRA

BIDANG HUKUM

MARTINUS JOHANMOSI, SH PUTRA PURNADI, SH

G. HANDOJO HERMAWI, SH JANDI, SH

BIDANG SENI & BUDAYA

LAUW SUGENG MINIARTI HARUMAN

LYA SUWANDI

BIDANG PENDIDIKAN ROMO SIGIT WIDISANA

HARIANTO INDRI KOSASIH

PENGURUS DAERAH PERHIMPUNAN INTI DKI JAKARTA

PERIODE 2009-2013

Redaksi : Susunan Pengurus Dearah DKI Jakarta diatas melengkapi susunan yang diberitakan sebelumnya pada Warta INTI edisi 01.

Page 11: Warta INTI edisi 02, Agustus 2010

IKLAN

Page 12: Warta INTI edisi 02, Agustus 2010

IKLAN

Page 13: Warta INTI edisi 02, Agustus 2010

AGUSTUS 2010 WARTA INTI 13

BERITA KEGIATAN

Perempuan Perhimpunan Indonesia Tionghoa

Buka Puasa Bersama Merayakan HUT Kemerdekaan RI

GU

O J

I R

I BA

O

GU

O J

I R

I BA

O

GU

O J

I R

I BA

O

Kiri. Ibu Hartina dari koor wanita pejuang. Kanan. Nancy Widjaja, Ketua PINTI.

GU

O J

I R

I BA

O

Koor PINTI Koor Pelangi Koor Wanita Pejuang

Jakarta. Hari Kemerdekaan RI ke 65 tahun 2010 ini jatuh di bu-lan Ramadhan, di bulan Puasa. Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI, Perempuan Perhimpunan Indonesia Tionghoa (PINTI) mengadakan acara buka puasa bersama di kantor Sekretar-iat INTI, MGK Kemayoran. Ketua INTI DKI Jakarta yang hadir dalam acara ini, Benny G. Se-tiono menyatakan bahwa inisiatif PINTI untuk merayakan HUT Kemerdekaan RI dengan acara buka bersama ini merupakan se-buah inisiatif yang unik, karena sudah banyak orang yang melupa-kan makna besar kemerdekaan. Diharapkan kegiatan PINTI ini bisa memberi teladan bagi generasi berikutnya. Acara yang dibuka dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dinyanyikan oleh Koor PINTI, juga dimeriahkan pula oleh persembahan lagu-lagu perjuangan dari anak-anak penerima beasiswa Pelangi, siswa siswi sekolah menengah Setia Bakti dan Arya Metta. Ibu Nancy, Ketua PINTI mengatakan, “setelah era reformasi, kami etnis tionghoa harus tetap turut memberi sumbangsih bagi tanah air Indonesia, baik di bidang ekonomi, pendidikan, dan kesejahter-aan masyarakat” Setelah sambutannya, ketua PINTI melanjutkan dengan pembacaan puisi mengenai cinta tanah air yang dikarang oleh Sekjen INTI, Budi S. Tanuwibowo. Acara yang dihadiri sekitar 200 orang tamu ini dimeriahkan pula oleh tarian ondel-ondel, koor wanita pejuang dibawah pimpinan

Ibu Hartina, dan nyanyian lagu lagu daerah dari anggota PINTI. Ketika waktu berbuka puasa telah tiba, hadirin di-persilakan bersama sama menyantap hidangan yang dise-diakan oleh panitia berupa ketupat, kolak, es buah, dan kue-kue. Ada pula hidangan mie goreng, bihun goreng, nasi goreng ikan asin, yang merupakan hasil karya ibu-ibu PINTI sendiri. (ul/sumber : guoji ribao)

GU

O J

I R

I BA

O

Page 14: Warta INTI edisi 02, Agustus 2010

14 WARTA INTI AGUSTUS 2010

BERITA KEGIATAN

Acara yang dipandu oleh Willy Yanto sebagai MC bersama dengan So Wee Ming sebagai administra-tor FB-TI, menjadi semakin meriah dengan alunan alat musik tionghoa, yang dibawakan oleh Harmony Chinese Music Group. Acara juga disertai dengan pem-berian penghargaan kepada ang-gota FB-TI yang ikut dalam

hkan sejarah terbentuknya INTI, dan mengajak generasi muda ikut berperan serta dalam karya nyata, saling bertukar pengetahuan, pen-galaman, dan budaya untuk mengembangkan kerjasama yang semakin erat diantara generasi muda. Berlangsung pada bulan ramadhan, acara ini juga dibarengi dengan buka puasa bersama.

Jakarta. Sebanyak 150 orang menghadiri acara Gathering/ Kopi Darat antara member Facebook Tionghoa Indonesia (FB-TI), bersa-ma dengan Pengurus Perhimpunan INTI, yang berlangsung pada hari Minggu 22 Agustus 2010, di Kan-tor Sekretariat INTI, MGK Ke-mayoran. Melalui acara gathering yang mengambil tema “makin dekat, makin akrab” diharapkan keakra-ban antar anggota FB-TI menjadi lebih baik. Dalam acara ini Budi S Tanuwi-bowo selaku Sekjen INTI menya-takan harapannya kepada generasi muda untuk masuk ke dalam mainstream dan turut serta dalam kegiatan masyarakat. Benny Setiono, Ketua INTI DKI Jakarta berkesempatan mengisa-

Gathering & Buka Puasa Bersama Komunitas Facebook Tionghoa Indonesia

INT

I / H

AR

TO

NO

Para anggota FB-TI menyimak sambutan

Ketua INTI DKI Jakarta, sekaligus salah satu pendiri, Benny G. Setiono

FA

CE

BO

OK

TIO

NG

HO

A I

ND

ON

ES

IA

Page 15: Warta INTI edisi 02, Agustus 2010

AGUSTUS 2010 WARTA INTI 15

Page 16: Warta INTI edisi 02, Agustus 2010

16 WARTA INTI AGUSTUS 2010

BERITA KEGIATAN

Aming yang bertugas sebagai koordinator relawan. Untuk bakti sosial kali ini, INTI bekerjasama dengan sebuah perus-ahaan otomotif, Auto 2000 se-bagai mitra. Kegiatan semacam ini menjadi salah satu bentuk tanggung jawab dan kepedulian sosial perusahaan kepada masyara-kat sekitarnya. Kegiatan ini pun

kemanusiaan yang telah dilakukan oleh INTI DKI, ternyata banyak masyarakat kelas bawah yang tidak mampu untuk mendapat pen-gobatan bahkan karena tidak mem-iliki biaya transportasi untuk pergi ke pelayanan kesehatan maka me-lalui kegiatan ini, justeru pelayanan kesehatan yang lebih mendekatkan diri ke masyarakat kelas bawah, “Istilahnya jemput bola,” tegas

Jakarta. Sejak awal berdirinya lebih dari 11 tahun lalu, Perhim-punan Indonesia Tionghoa (INTI) DKI Jakarta secara konsisten melakukan bakti sosial, pengobatan gratis adalah salah satu dian-taranya. Kegiatan kemanusian ini menjadi salah satu bentuk kepedu-lian dan pelayanan untuk mem-bantu sesama yang kurang mampu. Pada hari Sabtu, 3 Juli 2010 Perhimpunan INTI melakukan kegiatan pelayanan pengobatan cuma-cuma di Kelurahan Sunter Jaya. “Kami harapkan kegiatan ini akan meringankan beban warga kurang mampu yang sakit maupun yang tidak mempunyai cukup biaya untuk berobat,” kata Wakil Ketua INTI DKI Jakarta, So Wee Ming yang lebih dikenal dengan nama Aming. Dari pengalaman banyak kegiatan

Pengobatan Gratis di Sunter BAKTI SOSIAL

INT

I / S

O W

EE

MIN

G

Warga sedang diperiksa oleh Tim Dokter dibawah pimpi-nan Dr. Lie.

Warga Kelurahan Sunter Jaya sedang menunggu giliran pemeriksaan pada kegiatan pengobatan gratis Perhimpunan INTI dan Auto 2000.

INT

I / S

O W

EE

MIN

G

Page 17: Warta INTI edisi 02, Agustus 2010

AGUSTUS 2010 WARTA INTI 17

BERITA KEGIATAN

pengobatan gratis, INTI juga selalu aktif berperan serta dalam aksi penanggulangan korban bencana alam. Seperti, tsunami Aceh, Pangandaran, dan gempa Padang beberapa waktu lalu. (ul)

masyarakat yang ingin berperan serta dalam kegiatan-kegiatan bhakti sosial kemasyarakatan semacam ini. Di samping kegiatan-kegiatan sosial

didukung oleh pemerintah setem-pat dimana bhakti sosiial diadakan. Bahkan Lurah dari Kelurahan Sun-ter Jaya dengan antusias menye-diakan tempat di halman kantor kelurahan sebagai lokasi bakti so-sial ini. 25 Dokter Dalam memberikan pelayanan kesehatan untuk warga ini INTI berkoordinasi dengan unit tim medis Perhimpunan INTI. Pen-gobatan gratis Perhimpunan INTI DKI Jakarta ini, didukung 25 dok-ter yang dipimpin dokter Lie Dhar-mawan. Disamping itu kegiatan ini juga didukung oleh relawan diluar ang-gota INTI, seperti beberapa rela-wan dari Grup Facebook Tionghoa Indonesia, anak-anak penerima beasiswa Pelangi, dan anggota

Tim relawan yang turut membantu kegiatan pengobatan gratis.

INT

I / S

O W

EE

MIN

G

Page 18: Warta INTI edisi 02, Agustus 2010

18 WARTA INTI AGUSTUS 2010

BERITA KEGIATAN

dari group Facebook Tionghoa Indonesia. Group Fb Tionghoa Indonesia (TI) merupakan ke-lompok tionghoa Indonesia dalam wadah jejaring sosial facebook dengan jumlah anggota terbanyak yaitu mencapai 55.000 orang. Bekerja sama dengan INTI, ke-lompok berlogo Panda dengan keanggotaan bersifat terbuka ini

kegiatan ini bertujuan meringankan beban orang tak mampu terlebih harga pengobatan masih mahal. Jaminan Kesehatan Masyarakat atau Jamkesmas selama ini belum efektif. Itu sebabnya INTI dan TI menjemput bola ke kantung-kantung kemiskinan seperti yang ada di sekitar wilayah Cibubur ini. “Pada prinsipnya kami ingin ikut memberikan kontribusi dalam masyarakat. Sebagai etnis tiong-hoa yang juga bagian dari masyara-kat Indonesia, kita juga selalu turut berperan dalam berbagai aspek kehidupan, tidak hanya ekonomi. We can do something,” papar So We Ming. Pengobatan gratis ini melibatkan 23 dokter, tenaga sukarelawan INTI, relawan penerima beasiswa Pelangi dan tenaga sukarelawan

Cibubur. Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) bekerjasama dengan kelompok Tionghoa Indo-nesia (TI) mengadakan bakti sosial kesehatan di Cibubur, Bogor pada hari Sabtu, 31 Juli 2010. Bakti so-sial kesehatan ini berlangsung da-lam bentuk pengobatan gratis bagi warga tak mampu di seputar kawa-san Kota Wisata Cibubur. “Pengobatan gratis ini diadakan menyambut bulan Ramadhan un-tuk mengobati orang yang membu-tuhkan layanan kesehatan tetapi tak mampu secara ekonomi. Mu-dah-mudahan kegiatan ini dapat sedikit membantu mereka,” ujar koordinator lapangan tim Medis INTI, dr. Susanna Ernawati. Ketua Panitia sekaligus Wakil Ket-ua Perhimpunan INTI DKI Jakarta, So We Ming menerangkan bahwa

Pengobatan Gratis di Cibubur

BAKTI SOSIAL

Warga masyarakat menunggu giliran pemeriksaan oleh tim dokter dari Perhim-punan INTI .

INT

I / S

O W

EE

MIN

G

INT

I / S

O W

EE

MIN

G

Atas. Seorang nenek lumpuh sedang dipapah menuju tempat pemeriksaan. Nenek tersebut mendapatkan kursi roda sumbangan dari donatur.

Page 19: Warta INTI edisi 02, Agustus 2010

AGUSTUS 2010 WARTA INTI 19

BERITA KEGIATAN

acara seperti ini bisa diadakan kembali,” tutur Timat, salah seorang warga Cibubur. *** (Sylvie)

pilek, lambung, pencernaan, serta Infeksi Saluran Pernapasan Atas (Ispa). Acara bakti sosial kesehatan ini berlangsung lancar. “Acara ini baik sekali. Mudah-mudahan ke depan

memutuskan untuk melakukan aksi nyata di berbagai kawasan kantung kemiskinan, termasuk Cibubur. Kegiatan berlangsung sejak pukul 09.00 WIB dan disiapkan untuk melayani lebih dari 500 warga yang antusias datang ke lokasi pengobatan gratis meski dalam cuaca terik. Dalam kegiatan ini, empat bedah minor (vulnus dengan infeksi sekunder, mata ikan, wound toilet) berhasil dilaksanakan. Kebanyakan warga menderita tekanan darah tinggi, penyakit kulit, sendi, batuk-

Tim dokter sedang memeriksa warga yang datang dengan beragam keluhan

penyakit.

INT

I / J

ULI

E

Page 20: Warta INTI edisi 02, Agustus 2010

20 WARTA INTI AGUSTUS 2010

BERITA KEGIATAN

muda INTI Sedikitnya, 20 orang (khususnya anak muda) mengikuti pelatihan ini. Mereka berasal dari berbagaiwila-yah di Jakarta dan Tangerang. Hal itu diungkapkan Alexander FW, ketua pelaksana kegiatan. Menurutnya, melalui pelatihan jurnalistik itu. dirinya berharap mampu memberikan manfaat un-tuk pengembangan organisasi, sekaligus untuk skala yang lebih luas.

menjadi kelompok-kelompok dengan tugas membuat sebuah buletin untuk masing-masing ke-lompok. Dengan tugas praktek seperti ini, masing masing peserta dapat menerapkan pengetahuan yang mereka dapat secara konkrit. “Setidaknya ada beberapa Latar belakang penyelenggaraan pelati-han jurnalistik sehari ini antara lain sebagai media pembelajaran bagi kader INTI Jakarta dalam dunia jurnalistik baik untuk pengem-bangan organisasi maupun dalam skala yg lebih luas” demikian menurut Alexander Ferry, ketua pelaksana pelatihan jurnalistik ini. Ini merupakan langkah konkrit yang dilakukan pengurus INTI DKI Jakarta untuk memberikan ruang pembelajaran kepada kader-kader

Jakarta. Suasana di kantor Sekretariat INTI di gedung MGK Kemayoran lantai 10 itu tampak lain dari biasa. Belasan orang dengan ballpoint dan kertas sedang sibuk mewawancara Jerry, seorang pemuda yang tengah berperan se-bagai Direktur PLN. Sementara di sekitar meja komputer sebagian orang lagi tampak tegang, men-getik cepat-cepat, untuk memen-uhi tenggat waktu menyelesaikan bulletin yang harus dikumpulkan tepat pukul lima sore. Begitulah jelang akhir suasana pelatihan jurnalistik kerjasama antara Perhimpunan INTI dengan Aliasi Jurnalis Independen ini. Dilangsungkan sejak pukul delapan pagi, peserta dibekali dengan pengeahuan dasar-dasar jusnalistik. Pada sore harinya, peserta dibagi

Pelatihan Jurnalistik Dasar

Peserta Pelatihan Jurnalistik Dasar bersama dengan para mentor dari Aliansi Jurnalis Independen, dan panitia dari Perhimpunan INTI.

INT

I / J

ER

RY

WIJ

AY

A

Page 21: Warta INTI edisi 02, Agustus 2010

AGUSTUS 2010 WARTA INTI 21

BERITA KEGIATAN

out. Walaupun demikian, antusiasme peserta tak surut hingga acara ini berakhir pada pukul 19.00. “Saya sangat terkesan dengan acara pelatihan ini, yang sangat bermanfaat bagi saya pribadi, un-tuk meningkatkan kemampuan saya dalam bidang menulis. Saya sangat berharap adanya pelatihan-pelatihan lainnya yang dapat ber-manfaat untuk kedepannya.” Demikian diungkapkan oleh Purna-ma, salah seorang peserta pelati-han. (julie)

panjang lebar. Media juga, imbuhnya, memiliki peran penting bagi penguatan iden-titas kebangsaan dan juga menopang pergerakan ke-merdekaan Indonesia. Bercermin dari itu semua, katanya lagi, pihak-nya sengaja memilih beberapa ma-teri pelatihan yang paling relevan dan memang dipakai di dalam dunia jurnalistik modem saat ini. Materi yang dipaparkan selama satu hari penuh ini cukup padat, antara lain mengenai manajemen media, teknik menulis hard news, teknik menulis feature, teknik wa-wancara, teknik fotografi, dan lay

"Kami bekerjasama dengan Aliansi Jumalis Independen (AJI) Jakarta mengadakan pelatihan sehari ini. Kami menganggap perlu menggelar even ini, karena dunia jurnalistik, erat kaitannya dengan perjalanan demokrasi," urainya lebih jauh. Menurutnya, kehidupan pers dan media yang bebas, sehat, kritis, dan menjunjung tinggi etika adalah pilar penting dalam kehidupan demo-krasi. "Jika kita melihat ke belakang, dari sisi historisnya, komunitas Tionghoa Indonesia memiliki peran yang cukup signif-ikan dalam perkembangan jurnalis-tik. Baik di masa lalu, maupun di era modem Indonesia," paparnya

Peserta sedang menyelesaikan tugas menyusun bulletin Peserta berdiskusi di salah satu sudut kantor Perhimpunan INTI

Ketua Panitia, Alexander Ferry, menyerahkan kenang-kenangan kepada Salma Rahma, salah satu pemateri dari AJI.

Dian dari Koran Tempo sedang memaparkan teknik penulisan hard news (foto: ajw/INTI)

INT

I / J

ER

RY

WIJ

AY

A

INT

I / J

ER

RY

WIJ

AY

A

INT

I / J

ER

RY

WIJ

AY

A

INT

I / J

ER

RY

WIJ

AY

A

Page 22: Warta INTI edisi 02, Agustus 2010

22 WARTA INTI AGUSTUS 2010

PENDIDIKAN

visi membantu menumbuhkan generasi Indonesia baru yang toleran dan menjunjung pluralisme dengan pembinaan-pembinaan kesadaran akan nilai-nilai ke Indonesiaan dan Kebangsaaan. Pelangi menerima pengajuan beasiswa tanpa memandang suku, etnis, dan agama. Hingga saat ini, Pelangi telah memberikan beasiswa kepada 26 pelajar dari berbagai etnis, agama, dan sekolah di Jabotabek. Menurut ketua Pelangi, Lim Kho Ping, diharapkan program ini akan diperluas hingga ke seluruh cabang INTI di Indonesia. Tak menutup kemungkinan pula Pelangi akan meningkatkan jenjang beasiswanya hingga Perguruan Tinggi. Saat ini, pun, satu orang anak beasiswa Pelangi berkesempatan untuk kuliah di perguruan tinggi dengan pembiayaan beasiswa. Sebagai pembinaan nilai-nilai kemanusiaan, ke- Indonesiaan dan kebangsaaan, penerima beasiswa juga dilibatkan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan Perhimpunan INTI. (julie) “Bila Anda berpikir untuk satu tahun ke depan, tanamlah benih. Bila Anda berpikir untuk sepuluh tahun ke depan, tanamlah pohon. Bila Anda berpikir untuk seratus tahun ke depan, didiklah manusia”

menciptakan kesempatan untuk membangun rakyat yang produktif, menjadi pelaku yang aktif dan mempunyai kesempatan untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik. Dengan ekonomi masyarakat yang stabil, pem-bangunan demokrasi dan kebang-saan akan lebih berkesinambungan. Dengan keyak inan , bahwa pendidikan adalah hak dasar manusia, dan merupakan salah satu cara untuk memutuskan lingkaran kemiskinan, Perhimpunan

INTI mengupayakan untuk berkontribusi dalam dunia pendidikan Indonesia lewat program beasiswa ini dengan

Diluncurkan pada tanggal 14 Maret 2009, program beasiswa Pelangi oleh Perhimpunan INTI, kini sudah berjalan lebih dari satu tahun. Program ini lahir dari keinginan untuk memberikan kesempatan yang sama bagi generasi muda I ndone s i a t e ru t ama y ang berprestasi namun terbentur masalah biaya, untuk melanjutkan pendidikannya. Pendidikan mempunyai peran vital bagi pembangunan ekonomi,

DO

KU

ME

N P

ELA

NG

I

DO

KU

ME

N P

ELA

NG

I

Pengurus Beasiswa Pelangi

Page 23: Warta INTI edisi 02, Agustus 2010

PELANGI

Page 24: Warta INTI edisi 02, Agustus 2010

24 WARTA INTI AGUSTUS 2010

kemerdekaa Indonesia (kata pengantar halaman xvi). Menarik bahwa dalam lampiran buku ini, juga disertakan betapa, seorang pejuang kemerdekaan ini juga mengalami apa yang dialami dan dikeluhkan etnis tionghoa pada umumnya. Ia mendapat surat tanda jasa pahlawan atas nama John Lie pada tahun 1961 (lampiran hlm 292), dan atas kepatuhannya, mempunyai surat ganti nama menjadi Jahja Daniel Dharma di tahun 1967 (lampiran hlm 295). Dan diawali dengan pertanyaan ‘Mengapa John Lie?’ yang menjadi judul pada Bab 1, kita juga akan mengerti mengapa laksamana muda ini layak dianugerahi gelar pahlawan nasional, dan merupakan pahlawan nasional pertama dari etnis tionghoa yang diakui oleh negara. (julie)

dan bekerja di KPM, hingga saat terpanggil untuk membela ibu pertiwi bukan hanya saat masa perang kemerdekaan, tetapi berlanjut terus sehingga setelah I n d o n e s i a m e r a i h kemerdekaannya, bahkan sampai tahun 1969 masih bertanggung jawab kepada Panglima angkatan Laut Republik Indonesia. Dengan kata pengantar bertajuk “Pentingnya Pahlawan Nasional dari Etnis Tionghoa” oleh Asvi Warman Adam, sejarahwan ini menyatakan bahwa adanya wakil Tionghoa dalam daftar pahlawan sangat penting dalam rangka m e n g i k u t s e r t a k a n s e m u a k o mp on en b an g s a d a l a m perjuangan nasional, apalagi fakta sejarah menunjukkan bahwa dari kalangan etnis tionghoa ada yang pantas dijadikan pahlawan nasional, ikut serta berjuang merebut

“John Lie mempunyai tempat tersendiri diantara tokoh-tokoh yang telah memperoleh kesempatan untuk memberikan sumbangan mereka selama perjuangan bersenjata kita. Peranannya mempunyai makna yang khas dalam dalam sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa kita itu.” Demikian ditul is oleh TB Simatupang saat mendengar kepergian John Lie pada bulan september 1988, yang dimuat di media Suara Pembaruan, dan disertakan di halaman 283 dari buku ini. Buku Biografi setebal 327 halaman ini memuat detail lengkap menggambarkan Manado, tanah kelahiran John Lie, keluarga dan masa kecilnya, cita citanya sehingga meninggalkan Manado

R E S E N S I B U K U

Biografi Laksamana Muda John Lie MEMENUHI PANGGILAN IBU PERTIWI

Judul Buku Memenuhi Panggilan Ibu Pertiwi Bio-

grafi Laksamana Muda John Lie

Penyusun M. Nursam

Penerbit Ombak (2008)

Page 25: Warta INTI edisi 02, Agustus 2010

AGUSTUS 2010 WARTA INTI 25

SEJARAH

para "Bapak Bangsa" dalam menyusun naskah proklamasi, semalam sebelum naskah itu d i kumandangkan d i J a l a n Pegangsaan Timur no 56 Jakarta. Konsekuensi dinobatkan sebagai rumah bersejarah, se luruh bangunan rumah yang berdinding kayu jati, beratap genting tua, dan beralaskan batu bata itu tak boleh diperbaiki tanpa ijin apalagi diubah bentuknya, larangan ini muncul karena khawatir nilai keaslian rumah itu punah. Sementara itu kondisi rumah tua ini semakin

tempat bersejarah. Setelah berjumpan dan berbicara secara langsung dengan cucu p em i l i k r umah t e r s ebu t , dikonfirmasikan bahwa memang benar keluarga berniat untuk menjual rumah tersebut. Keputusan untuk menjual sudah cukup lama, namun karena penawaran yang ada harganya masih belum cocok, maka rumah tersebut masih menjadi milik keluarga Djiaw Kie Siong. Sejak kemerdekaan Indonesia diproklamasikan oleh Soekarno dan Hatta pada 17 Agustus1945, rumah alm. Djiaw Kie Siong di D u s u n B o j o n g D s . / K e c . Rengasdengklok Kab. Karawang d iabad ikan sebaga i rumah bersejarah. Rumah seorang petani keturunan Tionghoa di pinggir Sungai Citarum itu pernah dipakai oleh

Jakarta. Pada tanggal 11 Agustus 2010, INTI Jakarta Timur (Jaktim) mengadakan perjalanan napak tilas budaya ke Rangasdengklok. Mengapa ke sana ? Ka rena berdasarkan info di salah satu TV nasional, ada sebuah rumah yang mempunyai nilai sejarah bangsa, direncanakan akan dijual, karena biaya perawatan yang sebesar Rp 500.000 per bulan dirasakan m e m b e r a t k a n k e t u r u n a n pemiliknya. Rumah tersebut adalah rumah milik almarhum Djiaw Kie Siong, di bilangan Rengasdengklok. Di rumah inilah, pada tanggal 16 Agustus 1945, Bung Karno dan Bung Hatta bermalam, sebelum memproklamirkan kemerdekaan Indonesia di keesokan harinya. Memang tidak mudah menemukan rumah tersebut karena tidak ada tanda tanda apapun yang menunjukkan tempat itu sebagai

Berkunjung ke Rumah Djiaw Kie Siong NAPAK TILAS

Foto Djiaw Kie Siong dari Yayasan Pembela Tanah Air Bandung IN

TI/J

UW

ON

O

INT

I/JU

WO

NO

Tampak depan rumah Djiaw Kie Siong

Page 26: Warta INTI edisi 02, Agustus 2010

26 WARTA INTI AGUSTUS 2010

kamar, tempat Bung Hatta dan tiga tokoh proklamator istirahat, sementara bangku dipan ini tempat para ajudan Bung Karno berjaga," kata cucu Djiaw Kie Siong sambil menunjuk dua buah kamar yang sudah lama tak pernah dipakai oleh keluarga. Sementara memasuki pintu di kiri kanan altar keluarga, disanalah cucu-mantu keluarga Djiaw tinggal dan melakukan kegiatan sehari-hari. D i d a l am pe r j a l a n an ke Rengasdengklok, rombongan juga singgah ke situs Candi Jiwa dan Candi Blandongan. Perjalanan ini merupakan awal dari keinginan para pengurus INTI Jakarta Timur yang mengutamakan pelestarian budaya setempat dan budaya Tionghoa agar bisa dikenal, untuk disayangi dan dikenal oleh generasi yang lebih muda. Harapan pelestaian budaya Tionghoa tidak harus dibebankan ke pemerintah semata, tetapi kita masing masing indovidu yang tertarik agar mengikuti suara hati, berhimpun menjadi komunitas yang peduli akan sejarah dan kebudayaan kita sendiri. (yuwono/julie)

begitu memasuki ruang tamu berukuran 6x8 meter, terdapat meja altar jati berukir menempel di dinding, di dindingnya yang dari kayu terpampang foto foto keluarga dan gambar alm. Djiaw Kie Siong berdampingan dengan gambar Bung Karno berbingkai kaca. Sebuah buku tamu tebal menujukkan siapa-siapa saja yang pernah datang ke sana. Di sebelah kanan dan kiri altar terdapat pintu menuju ruang dalam, sementara di kiri kanan ruang tamu ini masing-masing ruang kamar tidur besar. "Di kamar inilah Bung Karno, Ibu Fatmawati dang putranya Guntur istirahat tidur. Di samping kiri

lapuk terancam kerusakan. Pada tahun 1958, rumah ini pernah nyaris tergusur oleh proyek pelebaran sungai Citarum. Kemudian rumah dimana pernah tinggal Bung Karno, Bung Hatta, Sukarni Yusuf Kunto, dr. Sucipto, N y . F a t m a w a t i , G u n t u r Soekarnoputra, dan lainnya selama tiga hari, pada 14-16 Agustus 1945 ini dipindahkan, seluruhnya, dalam bentuk aslinya, sekitar 500 meter dari tempat aslinya. “Membangun rumah di tempat baru yang harus dipertahankan keasliannya pun semuanya dibiayai dari hasil jerih payah engkong, tanpa sepeser pun bantuan pemerintah," kata Yayang, cucu mantu dari Djiaw Kie Song, “Padahal, engkong hanyalah s eo r an g p e t an i k e c i l d i Rengasdengklok.” Dari luar, rumah bersejarah ini tidak nampak istimewa, terletak di lingkungan perumahan masyarakat dusun Bojong. Dibangun menurut rumah masyarakat tionghoa lama,

S E J A R A H

Cucu Djiaw Kie Song berfoto bersama Pengurus INTI Jakarta Timur, di rumah Djiaw Kie Siong

INT

I/JU

WO

NO

Situs Candi Jiwa di Desa Segaran, Karawang

INT

I/JU

WO

NO

Page 27: Warta INTI edisi 02, Agustus 2010

AGUSTUS 2010 WARTA INTI 27

kan kepentingan nasional, tapi han-ya kepentingan pribadinya saja. Bentuk ekstrim dari kelompok anasionalis adalah mereka yang menjual rahasia negara, di mana rahasia negara sesuai dengan perkembangan jaman tidak terbatas pada data intelijen saja tapi juga data ekonomi, atau hasil penemuan tekhnologi. Seorang nasionalis hanya mau menjual hasil temuannya kepada bangsa sendiri meskipun dengan imbalan lebih murah. Seorang nasionalis tidak akan mau bekerja sama dengan pihak asing, kalau kerja sama ini merugikan negaranya. Seorang nasionalis dengan sadar akan memenuhi kewajibannya kepada negara dan akan mematuhi semua Peraturan dan UU yang berlaku. Tindakannya akan didasarkan pada kepatutan meskipun tidak ada aturan yang melarang. Seorang nasionalis akan mengutamakan produk dalam negeri untuk keperluan pribadinya, jika barang yang diperlukan sudah dapat dibuat di dalam negeri.

mengusir penjajah. Rakyat berjuang karena ingin hidup makmur, cukup sandang pangan, demokratis, dsb. Jadi dari sudut pandang ini, nasionalisme bisa diartikan sebagai keinginan untuk memakmurkan bangsa dan negara. Keinginan ini tidak cukup hanya sampai keinginan saja, tapi harus ada tindakan nyata. Karena ke-makmuran tidak terbatas, maka nasionalisme juga tidak hapus setelah hengkangnya penjajah. Da-lam pengertian ini, seorang pejabat tinggi negara, tidak layak disebut seorang nasionalis, kalau tinda-kannya dengan sengaja telah meru-gikan negara. Sebaliknya seorang rakyat biasa dapat disebut seorang nasionalis, kalau setiap tindakannya mengutamakan kepentingan bangsa dan negaranya, atau minimal tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan bangsa dan negaranya. NASIONALISME VS ANASIONALISME Di negara manapun di dunia, pasti ada kelompok masyarakat yang “anasionalis”, yang tidak memikir-

(Dalam rangka menyambut HUT RI ke 65) Oleh : Dr. Herry Antono Nasionalisme adalah sesuatu yang abstrak, sesuatu yang tidak kasat mata, sesuatu yang berhubungan dengan perasaan manusia. Seperti halnya cinta, semua orang dewasa pasti tahu cinta, tapi tidak ada seorangpun yang dapat memberikan definisi yang pasti tentang cinta. Be-gitu juga dengan nasionalisme. Seorang WN yang mencintai negaranya, adalah sesuatu yang wajar, tapi sikap seperti apakah yang bisa menunjukkan nasionalisme orang tsb? Antara ada dan tiada, serba kabur. DINAMIKA NASIONALISME Karena nasionalisme merupakan hubungan perasaan seseorang ter-hadap negaranya, dan karena kon-disi suatu negara selalu berubah-ubah, maka bentuk nasionalisme pun akan berubah-ubah pula. Dalam masa penjajahan atau masa perang, seorang nasionalis identik dengan mereka yang berjuang mempertahankan negara. Tapi dalam masa damai, kalau batasan tsb tetap dipertahankan berarti sekarang kita tidak perlu lagi seorang nasionalis. Apakah nasionalisme langsung hapus setelah berakhirnya perang dan penjajahan? Jelas tidak. Kalau seandainya penjajah memberikan kemakmuran kepada rakyat secara adil dan demokratis, mungkin rakyat tidak perlu berperang untuk

OPINI

NASIONALISME S E B U A H R E N U N G A N

AMOLIFE.COM

Page 28: Warta INTI edisi 02, Agustus 2010

28 WARTA INTI AGUSTUS 2010

Buruh yang rewel akan dicari-cari kesalahannya dan dipecat, diganti penganggur yang antri minta kerja. Patutkah ini? Karena banyak pedagang kecil dan buruh yang hidupnya tertekan, akhirnya muncul berbagai problem sosial sampai tindakan yang bersifat rasial, kalau kebetulan pengusaha yang kurang patut tsb berasal dari etnis lain. Akhirnya persoalan ini seperti teka teki telur dan ayam, mana yang lebih dulu. Hal-hal seperti itu tidak akan muncul kalau pengusaha tersebut berpijak pada kepatutan, meskipun tidak melanggar hukum. Dengan kata lain, pengusaha yang nasionalis dalam setiap tindakannya akan mencegah timbulnya dampak negatif terhadap masyarakat sekitarnya. Dalam skala yang lebih besar, pengusaha seperti ini akan membantu meningkatkan kemakmuran bangsa dan negara, akan meningkatkan daya beli masyarakat yang pada gilirannya akan mampu menyerap produk yang dipasarkannya.

NASIONALISME DAN GLOBALISASI. Diakui atau tidak, nasionalsime merupakan penghalang besar bagi ide globalisasi yang dicanangkan negara maju. Oleh karena itu, sebelum globalisasi dilaksanakan, lebih dahulu dibuat persiapan untuk memuluskan jalan dengan merubah pandangan masyarakat tentang nasionalisme. Dibuatlah berbagai macam tulisan tentang “nasionalisme gaya baru”, yang tidak sempit, yang berpikiran global, yang tidak ini dan tidak itu, demi ini dan itu, yang dikemas demikian indahnya.

tumbuh perasaan nasionalisme terhadap negara. Karena itu tidak salah kalau ada y a n g m e n g a t a k a n b a h w a nasionalisme seseorang tumbuh dari keluarga masing-masing. Ke luarga yang ba ik akan mene lorkan seorang yang barakhlak baik, yang tidak akan mau merugikan orang lain. Dalam skala yang lebih besar, dia juga tidak akan mau merugikan lingkungan sekitarnya. Orang yang tumbuh dari keluarga yang kacau, mustahil bisa tumbuh jadi orang yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negaranya. Oleh karena itu, sebelum berbicara tentang nasionalisme, lebih baik benahi dahulu keluarga masing-masing agar anak-anaknya tumbuh menjadi orang yang baik. NASIONALISME DAN KEADILAN. Idealnya, seorang pemimpin harus adil terhadap semua anggotanya. Namun kenyataannya, keadilan hanya mudah diucapkan, karena adil untuk saya belum tentu adil untuk orang lain. Dalam kehidupan bermasyarakat, sangat banyak hal-hal yang mustahil bisa diatur dalam Peraturan atau UU. Batasannya hanyalah kepatutan berdasarkan kesadaran pribadi masing-masing. Supermarket yang didirikan di lingkungan pedagang kecil, asal mendapat ijin tidak melanggar hukum. Tapi apakah ini patut? Apakah ini adil? Pabrik yang membayar buruh sebesar UMK, tentu tidak melanggar hukum. Buruh selalu diminta bekerja baik agar operasi perusahaan efisien, tapi setelah perusahaannya maju upah buruhnya tetap saja UMK.

Orang kaya yang anasionalis dengan berbagai dalih akan menggunakan barang-barang impor untuk keperluan pribadinya, walaupun sebagian besar barang yang diperlukan sudah bisa dibuat di dalam negeri dengan kualitas yang relatif sama. NASIONALISME DAN KELUARGA. Anak yang dibesarkan dalam keluarga yang baik, niscaya dalam hatinya akan tumbuh perasaan “nasionalisme” terhadap keluarga t sb . I a akan memik i rkan kepentingan keluarga di atas kepentingan pribadinya. Perasaan “nasionalisme” terhadap keluarga tsb akan berkembang menjadi perasaan “nasionalisme” terhadap RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, dst sampai “nasional isme” terhadap bangsa dan negara. Sebaliknya, dalam keluarga yang kacau, ikatan kekeluargaan akan sangat longgar. Setiap anggota keluarga hanya mementingkan pribadi masing-masing. Dari keluarga seperti ini, mustahil akan

O P I N I

Page 29: Warta INTI edisi 02, Agustus 2010

AGUSTUS 2010 WARTA INTI 29

mereka juga meningkat, yang akhirnya akan meningkatkan kemakmuran masyarakat. Tak perlu muluk-muluk, cukup kepada orang di sekitar kita saja. Intinya, untuk menjadi seorang nasionalis, kita cukup bertindak jujur terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain, bertanggung jawab secara hukum maupun secara moral atas semua tindakan kita sehari-hari. Itu saja, dan tidak perlu memikirkan untuk memperbaiki negara, selama kita belum mampu memperbaiki diri sendiri. DIRGAHAYU HUT RI KE 65 Bandung,16 Agustus 2010 Disarikan kembali dari “Sekali Lagi Tentang Nasionalisme”, yang pernah dimuat di milis Tionghoa-Net, 14 Agustus 2003.

Cukup dengan tindakan sederhana sehari-hari. Di rumah, hematlah pemakaian air, listrik, dan telepon yang tidak perlu. Jika setiap rumah tangga bisa menghemat biaya tsb Rp. 10.000 sebulan, dan jika ada 10 j u t a r umah t an g ga y ang melakukannya, maka secara na-sional dapat dihemat Rp.1,2 triliun setahun. Uang yang dihemat tsb akan mem-perkuat sisi penawaran dan akan mendorong tumbuhnya investasi domestik melalui pasar uang dan modal. Tumbuhnya investasi akan m e n d o r o n g p e r t u m b u h a n ekonomi nasional yang akan meningkatkan kemakmuran masyarakat. Jika penghematan biaya tsb diperluas, misalnya untuk BBM, sandang, pangan dan pe-rumahan, khususnya untuk barang-barang yang kandungan importnya tinggi, jelas efeknya akan sangat besar untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Di jalan, pada waktu berkendaraan, kita ikuti peraturan lalu lintas agar mengurangi kemacetan. Lalu lintas yang lancar akan menghemat BBM dan menambah umur kendaraan. Sampah jangan dibuang di selokan agar tidak menimbulkan banjir. Jangan membuat rumah atau villa di daerah resapan air, karena akan menimbulkan banjir juga. Yang penghasilannya di atas PTKP (Pendapatan Tidak Kena Pajak), hendaknya membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, karena dana yang terkumpul dapat digunakan untuk meningkatkan kemakmuran rakyat. Janganlah tingginya tingkat korupsi dipakai alasan untuk tidak membayar pajak. Yang punya keakhlian, sebarkanlah keakhlian tsb kepada orang lain agar pengetahuan

Pola nasionalisme gaya baru ini dipengaruhi oleh kepentingan kelompok tertentu yang berlandaskan pada kapitalisme global, untuk mempengaruhi rakyat negara berkembang yang kaya sumber daya alam (SDA), agar tidak menolak mereka dan mau bekerja sama yang menguntungkan mereka. Indonesia sebagai salah satu negara yang kaya SDA, otomatis menjadi sasaran kapitalisme global tsb. Globalisasi di negara maju, nyatanya menganut paham ganda. Ke luar mereka mendengungkan bahwa “nasionalisme sempit” sudah tidak pada tempatnya dalam era globalisasi ini, tetapi ke dalam, mereka dengan berbagai dalih tetap mempertahankan kepenting-an nasionalnya. Dengan kekuatan politik dan ekonominya, ditambah keakhlian meng-kamuflase-kan tujuan pokok mereka, banyak negara berkembang yang terpaksa menerima ide globalisasi ini. Di negara maju sendiri, sebagian masyarakatnya menentang globalisasi yang diyakini sebagai kapitalisme global. MENJADI SEORANG NASIONALIS. Untuk menjadi seorang nasionalis kita tidak perlu harus seperti Bung Karno yang seluruh hidupnya diabdikan untuk kepentingan nas ional . Menjadi seorang nasionalis adalah sejalan dengan kehidupan kita sehari-hari, sangat mudah, dan tidak perlu keakhlian khusus atau pendidikan khusus, dan tidak perlu belajar politik. Kita tidak perlu berpikir untuk merubah negara, tidak perlu memikirkan menghapus korupsi dan ketidak adilan di Indonesia ini.

OPINI

Page 30: Warta INTI edisi 02, Agustus 2010

Pak RT,” ujar Ratna geram. K o n t a n s a j a s u a m i n y a membantah. Dan jadilah mereka saling tuduh. Akhirnya Anton dipanggil juga “Ini saksinya, anakmu. Tiga kali dia telpon HP mu, yang jawab malah cewek simpananmu itu!!” sembur Ratna gusar. “Bilang Ton, apa bener kamu denger cewek ngangkat HP Papa????” “I..ii..iya Pa,” “Hah! Bohong kamu!!! Memang cewek itu itu bilang apa?????”

“Dia ..dia bilang .... Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar servis area. Cobalah beberapa saat lagi......”

untuk bertanya, pingin makan apa hari itu, ternyata pulsa Ratna habis. Maka dia berteriak pada Anton (juga bukan nama sebenarnya) yang sedang main PS di lantai atas, “Ton, tolong telpon HP Papapmu, pulsa mama habis nih. Bilang sama papa, Mama tanya Papa mau makan apa hari ini.” “Iya Ma,” sahut Anton. Tak lama kemudian Anton turun dari lantai dua rumah mereka. “Sudah 3 kali Anton telpon, tapi papa nggak jawab Ma. Yang jawab malah cewek,” ujar Anton. Muka Ratna merah padam, tapi dia berusaha menahan kemarahan di depan anaknya, “ya sudah kamu tunggu di atas saja,” katanya. Sore hari, sang suami pulang. Dan tanpa basa-basi Ratna langsung memukulnya dengan sapu tanpa ampun. Tak peduli suaminya menjerit kesakitam tak peduli tetangga berkumpul ingin tahu ada apa, sampai pak RT datang melerai dan bertanya ada apa. “Suami saya selingkuh

Sore-sore, seorang kawan memforward satu k isah pertengkaran hebat suami istri yang tidak sepantasnya di contoh, apalagi melibatkan anak-anak. Begini ceritanya: Ratna (bukan nama sebenarnya) adalah seorang ibu rumahtangga yang selalu setia kepaa suaminya. Dia selalu menunggu kedatangan suaminya pulang dari kantor untuk menyambutnya di depan pintu dengan penuh cinta. Suatu hari Ratna ingin memasak makanan ist imewa untuk suaminya. Saat dia hendak menelepon hanphone sang suami

obrolan santai

K O P I T I A M a r t i sebenarnya adalah warung kopi, tempat nongkrong untuk kongkouw-kongkow, — kumpul-kumpul dan ngobrol-ngobrol. Di warung kopi obrolan bisa beragam, yang ringan, yang lucu, yang mengharukan, yang serius juga boleh, tapi satu yang pasti, semua obrolan dilakukan sambil santai. Rubrik ini disediakan untuk mereka yang ingin menuangkan cerita lucu, pengalaman pribadi, atau apapun asalkan ringan dan santai.

Page 31: Warta INTI edisi 02, Agustus 2010

AGUSTUS 2010 WARTA INTI 31

bulan purnama paling besar terlihat. Pada festival ini biasanya keluarga besar berkumpul, anak perempuan yang sudah menikah pulang ke rumah orangtuanya, mengajak suami dan anak-anaknya sambil membawakan penganan khas untuk disantap bersama keluarga sambil menikmati indahnya bulan purnama. Dahulu, sebelum adanya listrik, di beberapa tempat

edaran bulan dan matahari, mencatat puncak setiap musim. Tanggal 15 bulan 8 penanggalan imlek yang biasa disebut Zhong Qiu (tiong chiu, atau chung ch’iu) ini sejak jaman Song (420) diresmikan sebagai festival/perayaan puncak musim gugur. Tanggal tersebut, yang mana pada tahun ini bertepatan dengan tanggal 22 September 2010, dipercaya sebagai saat dimana

Setiap menjelang tanggal limabelas di bulan ke delapan penanggalan Imlek, biasanya kita banyak melihat kue dengan bentuk khas di jual dimana-mana. Kue-kue kecoklatan dengan bentuk bundar berukir-ukir, dan biasanya dikemas dalam kotak kotak cantik ini dikenal dengan nama Tiong Chiu Pia, yang artinya kue pertengahan musim gugur. Penanggalan Imlek berdasarkan

BUDAYA

ZHONG QIU

M OCA KF E S T I -

Page 32: Warta INTI edisi 02, Agustus 2010

32 WARTA INTI AGUSTUS 2010

BUDAYA

merahnya. Dikatakan standar kue bulan yang top adalah yang kulitnya tipis, isinya banyak tapi kulitnya tidak boleh sampai retak, juga jumlah merah telurnya semakin banyak semakin mahal. Cara menikmati kue bulan, karena manis dan legitnya, biasanya satu kue bulan tidak pernah dimakan sendirian, idealnya satu buah kue bulan dipotong jadi delapan, selain karena ukuran yang standar, juga karena delapan dalam dialeknya sama bunyi dengan kata fat, yang berarti rejeki atau kaya. Selain itu, juga dimakan bersama dengan teh, yang rasanya cenderung pahit seperti misalnya teh long jin, pu erh atau teh tubruk, untuk melarutkan lemak dan rasa manis di lidah. Di Glodok Jakarta, bisa ditemukan berbagai macam model kue bulan atau moon cake. Mulai dari yag buatan lokal. Sampai yang buatan malaysia, hongkong dan china. Namun cara menikmatinya sama saja, dipotong, dimakan, lalu dibasuh dengan teh hangat, nyammmmm. (Julie)

dihantarkan kepada sesama patriot. Cara ini memungkinkan rencana perlawanan diketahui banyak orang han , tanpa sepengetahuan penguasa mongol, y a n g m e n g h a s i l k a n s a t u kemenangan yang diingat sepanjang jaman, diceritakan dari generasi ke generasi, terutama saat keluarga berkumpul menikmati kue bulan ini. Masing masing daerah punya keistimewaan sendiri dalam pembuatan kue ini. Mulai dari adonan luar dan adonan isi, yang biasanya terbuat dari pasta kacang hijau, atau kacang tanah, atau biji bunga teratai, hingga yang disesuaikan dengan hasil alam setempat, seperti isi nangka, isi nanas, isi duren seperti yang bisa ditemukan di Jakarata. Kue bulan ala jakarta, merk yang paling terkenal adalah sin hap hoat, bentuknya bundar sempurna persis bulan purnama, dengan ketebalan sekitar 1.5 sentimeter punya keunikan sendiri dibanding kue bulan dari negeri asalnya. Dengan adonan kulit yang tidak banyak berminyak dan tidak begitu manis, namun biasanya bagian isinya terbuat dari buah buahan setempat yang dijadikan pasta manis. Dengan ukuran diameter berlainan karena kalau digunakan untuk sembahyang biasanya terdiri dari 7 atau 5 atau 3 buah, disusun seperti piramid dari paling besar ke paling kecil. Sedankan kue bulan dari medan, bentuk dan rasanya hampir sama dengan buatan malaysia dan singapura, lebih legit karena terbuat dari adonan tepung dan minyak, kadangkala untuk isinya ditambahi telur matang bagian

perayaan pertengahan musim gugur ini dimeriahkan juga dengan p a s a r ma l am dan o r an g menggantungkan lentera-lentera di lapangan besar, sehingga orang dapat berjalan jalan dalam keramaian laksana siang hari. Kue Bulan (yue bing) adalah penganan wajib dalam festival ini. Kue kue yang dipanggang hingga keemasan ini terdiri dari bagian luar dan bagian isi. Biasanya berbentuk bulat, dengan hiasan yang dicetak serupa ukiran berbentuk bunga, tumbuhan, kelinci atau awan, menggambarkan bayang-bayang yang kita lihat di permukaan bulan. Gambar gambar ini tercipta, dikaitkan dengan legenda Chang O, seorang dewi yang tinggal di bulan ditemani seekor kelinci kesayangannya. Legenda lain, dikaitkan dengan kue bulan adalah kisah patriotik tentang bangsa Han, yang me lakukan pemberontakan terhadap penindasan bangsa mongol di jaman Yuan (). Pada masa itu, bangsa Mongol sangat ketat mengawasi patriot-patriot suku Han, sehingga antar mereka sulit melakukan komunikasi. Akhirnya rencana pemberontakan di tulis di kertas, dan diselipkan ke dalam isi kue bulan, dan

Page 33: Warta INTI edisi 02, Agustus 2010

bagai jalan lewatan dan muara dari banyak jalan kecil di sepanjang jalan itu. Kembang Jepun tumbuh menjadi pusat grosir sekaligus ru-mah tinggal para pedagang. Ketika Jepang menduduki Suraba-ya, nama Handelstraat surut popu-laritasnya, karena Jepang berusaha menghilangkan identitas berbau Belanda di Indonesia. Jepang juga telah mengubah kawasan ini men-jadi tempat hiburan dengan para Geisha sebagai primadona. Mereka menempati sebuah bangunan yang bagian depannya digunakan untuk restoran dengan sederet kamar tersembunyi di bagian belakang. Di tempat itulah Geisha, yang dalam bahasa Jepang berarti pribadi yang memiliki jiwa seni tinggi, menjalan-kan tugasnya. Seiring kegiatan para Geisha ini, warga setempat menjuluki kawa-san itu menjadi Kembang Jepun. Kembang adalah julukan untuk wanita atau Geisha yang menjadi primadona, Jepun merupakan ba-hasa Melayu untuk menyebut Je-pang. Kembang Jepun tak lain menunjuk pada sejumlah wanita Jepang yang kala itu menjadi pri-madona. Tahun 2003, Pemerintah Kota Su-rabaya pernah menjadikan kawasan Kembang Jepun semacam Maliobo-ro-Yogya, bernama Kya-Kya. Kata

kya-kya diambil dari salah satu dialek bahasa Tionghoa

(Hokkian), artinya jalan-jalan. Tapi disa-yangkan, kawasan kuliner yang awalnya r ama i t e r s ebu t sekarang sudah tutup

karena semakin kurang diminati pengunjung.

(Paulina Mayasari)

napas dinamika Kembang Jepun, sebuah gerbang kawasan yang bernuansa arsitektur Tionghoa pernah dibangun di sini. Banyak fasilitas hiburan didirikan, bahkan ada yang masih bertahan hingga kini, seperti Restoran Kiet Wan Kie. Penulis buku Soerabaia Tempo Doeloe, Dukut Imam Wibowo menambahkan, masyarakat Tiong-

hoa menjadi golongan yang cukup penting di Surabaya. Mereka sudah ada sejak tahun 1411, yang pada awalnya mendiami suatu daerah di timur Kali Mas yang disebut chi-nese kamps atau Kampung Cina. Jalan-jalan yang ditempati warga Tionghoa itu antara lain adalah Chinesevorstraat yang sekarang menjadi Jalan Karet dan Handelstraat atau Kembang Jepun. Jalan Kembang Jepun lantas berkembang sebagai sentra da-gang besar di Suraba-ya. Terlebih lagi dengan posisinya yang sangat strategis yakni se-

Kembang Jepun sejak dahulu kala sudah menjadi kawasan bisnis uta-ma dan pusat kota Surabaya. Sejak jaman Sriwijaya, kawasan di sekitar Kembang Jepun menjadi tempat bermacam bangsa tinggal. Walau-pun sekarang sudah bukan yang utama lagi, kawasan ini tetap men-jadi salah satu sentra bisnis. Terke-nal sebagai pusat perdagangan gro-sir, Central Business District (CBD) I Surabaya. Saat pendudukan Jepang nama Kembang Jepun menjadi terkenal, ketika banyak serdadu Jepang (Jepun) memiliki teman-teman wanita (kembang) di sekitar daerah ini. Pada era di mana banyak peda-gang Tionghoa menjadi bagian dari

Jejak Petjinan adalah sebuah komunitas yang ingin menelusuri jejak peranakan Tionghoa di Indonesia, baik yang masih ada, ataupun yang sudah terkubur oleh jaman dan tidak ada bekasnya lagi.

© 2

009

JE

JAK

PE

TJI

NA

N /

FA

HM

I

 Kembang   J epun                        

www.facebook.com/jejakpetjinan

AGUSTUS 2010 WARTA INTI 33

Page 34: Warta INTI edisi 02, Agustus 2010

Ko

mik

Pu

t O

n a

dala

h ko

mik

str

ip p

erta

ma

yang

dic

ipta

kan

oleh

Kho

Wan

Gie

. Kom

ik in

i dib

uat

pada

tah

un 1

930

dan

dim

uat

pada

har

ian

Sin

Po.

Ter

ima

kasi

h k

epad

a K

ho G

oan

Soey

(pu

tra

Kho

Wan

Gie

) at

as ij

in d

imua

tnya

Kom

ik P

ut O

n pa

da B

ulle

tin W

arta

INT

I.

PUT

phot

o st

illeve

n : (

baha

sa b

elan

da)

foto

ben

da-b

enda

dia

m, b

iasa

nya

bend

a al

am :

buah

, bun

ga, b

atu,

dll

tjim

po :

Istri

dar

i adi

knya

kak

ek d

ari p

ihak

aya

h

‘ne

: ne

nek

/ om

a

Page 35: Warta INTI edisi 02, Agustus 2010

TOSHIBA

Page 36: Warta INTI edisi 02, Agustus 2010

ACE HARDWARE


Top Related