Download - Warta 2016 Feb 7
-
7/25/2019 Warta 2016 Feb 7
1/8
Nomor: 11 Th. XIX MINGGU BIASA V Edisi : Minggu, 7 Februari 2016
Gereja Katolik
Paroki Santo ThomasKelapadua
Jalan Kompleks Ksatrian, KorpsBrimob, Kelapa Dua, Cimanggis16951, Telepon (021) 8715526
Fax. (021) 87706362.Email: sekreparoki@thomas.
keuskupanbogor.or.idWebsite: http://
thomas.keuskupanbogor.or.id
Berita Gereja Ekaristi harian dalam
minggu ini Senin s/d
Kamis Pukul 05.30 di
Gereja. Sabtu pukul
06.00 di Susteran.
Selasa, 10 Februari :
Hari Rabu Abu. Puasa
dan Pantang
REDAKSIPenanggungJawab: DPP Paroki St.T h o m a s - K o m s o sPenasihat: RD. YustinusJoned S Koordinator:K.Tat ik Pelaksana :Sekretariat Paroki Sirkulasi/Iklan: Pieter Fernandez -0218715526 Email :[email protected] i m W a r t a m e n e r i m asumbangan tulisan berita/nonberita dengan maksimumpanjang tulisan 2000 karakter
termasuk spasi dikirim via emailpaling lambat hari Rabu. Tim
Warta berhak mengedit tulisanatau tidak menerbitkan jikamengandung SARA ataubertentangan dengan Etika,Moral, Hukum dan HAM.
Bertolaklah Ketempat Yang Dalam
Bertolaklah berarti menyorong, mendorong. Kata
ini diangkat oleh Yesus karena memiliki arti yang
mendorong orang atau menyemangati orang untuk
melakukan sebuah tindakan. Bertolaklah tentunya
menuntut kesediaan yang pantas untuk dihayati,
dihidupi serta diperbaharui dalam hidup manusia yang
konkret.
Bertolak ke Tempat yang Dalam
Kata ini bila direnungkan menjadi kata yang
berbuah manis dalam kehidupan manusia, kata ini oleh
Mgr. I Suharyo diartikan sebagai kata ajakan sederhana
yakni meninggalkan segala kenyamanan hidup.
Bertolaklah ke tempat yang dalam diambil menjadi
moto tahbisan Mgr. (Alm) Pujo sebagai penyemangat
penggembalaannya sebagai uskup.Dua tokoh uskup ini merenungkan kata perintah
dari Yesus yang sama, namun menjadi berani
mengalami yang baru. Meninggalkan kenyamanan
berarti meninggalkan segala tindakan yang membuat
kita merasa stabil, tenang tanpa huru-hara, tanpa
perkara. Keadaan stabil membuat manusia mengalami
ketenangan, kenyamanan sehingga membuat terlena.
Kata meninggalkan kenyamanan berarti membuat kitayang menjalaninya sebuah perjuangan di tengah topan
kehidupan yang mendera. Perintah Yesus kepada Petrus
bertolaklah ke tempat yang dalam membuat Petrus
menyandarkan diri pada Yesus, namun di tengah badai
kehidupan yang menerpa hidupnya membuat Petrus
jatuh tersungkur di depan Yesus memintanya untuk
meninggalkannya, namun Yesus tidak pernah menolak
manusia yang bersedia meninggalkan kenyamananhidup.
Rasa nyaman membuat manusia terlena, terbuai
oleh apapun yang dikerjakannya, rasa nyaman bisa
-
7/25/2019 Warta 2016 Feb 7
2/8
halaman2
TGL DAFTAR BACAAN HARIAN
8/2 1Raj. 8:1-7,9-13; Mzm. 132:6-7,8-10; Mrk. 6:53-56. BcO Kej. 41:1-15,25-43
9/2 1Raj. 8:22-23,27-30; Mzm. 84:3,4,5,10,11; Mrk. 7:1-13.BcO 1Kor. 1:18-31
10/2Yl. 2:12-18; Mzm. 51:3-4,5-6a,12-13,14,17; 2Kor. 5:20-6:2;Mat. 6:1-6,16-18.BcO Yes. 58:1-14
11/2 Ul. 30:15-20; Mzm. 1:1-2,3,4,6;Luk. 9:22-25. BcO Kel. 1:1-22.
12/2 Yes. 58:1-9a; Mzm. 51:3-4,5-6a,18-19; Mat. 9:14-15.BcO Kel. 2:1-22
13/2 Yes. 58:9b-14; Mzm. 86:1-2,3-4,5-6; Luk. 5:27-32. BcO Kel. 3:1-20
14/2Ul. 26:4-10; Mzm. 91:1-2,10-11,12-13,14-15; Rm. 10:8-13;Luk. 4:1-13.BcO Kel. 5:1-6:1
[PDKY ST THOMAS] Telah berpulang ke rumah Bapa di surga,
Ibu Maria Mujiati, 24 Januari , dalam uasi 57 Th. Lingk. St. Matius /IIIBapak Patresius Leonardo Dima, 2 Februari, dalam usia 56. Lingk. St. Markus / VII
Semoga jiwanya diterima di pangkuan Bapa di surga dan keluarga yangditinggalkan diberi kekuatan, kesabaran, dan ketabahan iman.
K E P
Telah di buka pendaftaran KEP Angkatan VIII, Pendataran di depan Aulasetelah misa hari Sabtu dan Minggu
Dalam menyambut Tahun Kerahiman Allah, Panitia KEP 8 Mengadakan
SeminarPurgotorium (Api Penyucian) dan Puasa
Hari, Tanggal : Minggu, 28 Februari 2016
Pukul : 10.00 wib
Pembicara : RD. Christophorus Tri Harsono (Romo Vikjen Keuskupan Bogor)
Biaya : Rp 60.000 (makan siang & bonus pemeriksaan tulang)Cp : Intan (0856 8082 123)
Tempat terbatas
Pendaftaran di stand seminar setelah misa di depan aula.
membuat manusia kehilangan kreativitasnya karena manusia merasa sudah
melampaui itu semua, sudah kehilangan kemampuan untuk menggembangkan diri,
sehingga tak merasakan sakitnya jatuh tersungkur.
Sikap Yesus yang tidak menolak tiap pribadi yang jatuh tersungkur
dihadapanNya ini membuat petrus bahkan kita semua menjadi pribadi yang semakin
bebas merasakan kasih Yesus yang membebaskan, menguatkan manusia. Sikap ini
nampak pada dari jawaban Yesus jangan takut, mulai sekarang kamu akanmenjala manusia. Kata yang menunjukkan pembebasan yang membuat manusia
berani untuk memulai dari awal lagi dan lagi. RD. Albertus Kurniadi.
-
7/25/2019 Warta 2016 Feb 7
3/8
Aku dan Perayaan Ekaristi (2)Oleh : RD. Yustinus Joned Saputra
II. Liturgi SabdaDalam Perayaan Ekaristi, Liturgi Sabda mendapat tempat sebelum Liturgi
Ekaristi. Urutan Liturgi Sabda adalah: Bacaan Pertama, Mazmur Tanggapan, Ba-caan Kedua, Bait Pengantar Injil, Bacaan Injil, Homili, Syahadat dan Doa Per-
mohonan. Mengapa Liturgi Sabda menjadi bagian dalam Perayaan Ekaristi?Dalam Pamflet Liturgi M3 dijelaskan bahwa dalam Perayaan Ekaristi, Kristusjuga hadir dalam Sabda Allah yang diwartakan. Sabda itu hidup dan penuh dayaberkat adanya kekuatan Roh Kudus. Sabda itu pun menjadi dasar kegiatan litur-gis, dan pegangan serta penunjang seluruh kehidupan kita.
Kemudian dijelaskan juga bahwa dalam Liturgi Sabda, sejarah keselamatanyang sudah terekam dalam Kitab Suci diwartakan kembali lewat bunyi kata-kata. Sedangkan dalam Liturgi Ekaristi, sejarah yang sama ditampilkan dengan
bentuk lambang-lambang sakramental (roti dan anggur). Kedua bagian utamaPerayaan Ekaristi ini membangun suatu tindakan ibadat yang tunggal.Hal utama yang mendukung bagian ini adalah Saat Hening. Dalam Liturgi
Sabda harus diusahakan sedemikian rupa yang dapat mendorong umat untukmerenung. Saat hening merupakan kesempatan bagi umat untuk meresapkansabda Allah, dengan dukungan Roh Kudus, dan untuk menyiapkan jawabandalam bentuk doa (lihat Pedoman Umum Misale Romawi Baru). Saat hening inibaiklah ditempatkan pada bagian sesudah bacaan pertama, sesudah bacaankedua dan sesudah homili.
Bacaan Pertama, Kedua dan Bacaan InjilBacaan tersebut diambil dari Kitab Suci resmi yang berlaku di Gereja kita.
Bahan dari Kitab Suci sifatnya tak tergantikan. Dalam Pamflet Liturgi M3 dije-laskan bahwa dalam liturgi, kita bertemu dengan Allah. Kita mendengarkanAllah yang bersabda, terutama yang secara Khusus diwartakan dalam pemba-caan Kitab Suci. Sabda Allah adalah vital, tak tergantikan bacaan umum manapun. Untuk perayaan liturgi, bacaan dari Kitab Suci tetap tak tertandingi.
Untuk Ekaristi hari biasa cukup menggunakan dua bacaan, yaitu bacaan per-tama dan bacaan Injil. Sedangkan untuk hari minggu atau Hari Raya tetapmenggunakan tiga bacaan. Pengecualian untuk Perayaan Malam Paskah. DalamPerayaan ini disediakan sembilan bacaan. Alangkah baiknya semua bacaantersebut dibacakan, tetapi apabila tidak, sebaiknya minimal dibacakan tiga ba-caan, terutama bacaan dari Kitab Keluaran 14 dan dua bacaan dari PerjanjianBaru.
Bacaan pertama biasanya diambil dari Kitab Suci Perjanjian Lama. Dasarteologisnya karena gereja mau menyajikan sejarah keselamatan yang sudah
dimulai sebelum Kristus. Pengecualian terjadi selama masa Paskah, dimana ba-caan pertama diambil dari Kisah Para Rasul. Kemudian bacaan kedua biasanyadiambil dari Surat-surat para Rasul, sedangkan Bacaan Injil dari keempat Injil:Matius, Markus, Lukas dan Yohanes.
-
7/25/2019 Warta 2016 Feb 7
4/8
halaman4
Teks bacaan yang ada dalam Perayaan Ekaristi biasanya tidak persis samadengan Teks yang ada dalam Kitab Suci. Teks tersebut telah diedit untuk keper-luan liturgi. Dalam pembacaan Kitab Suci yang dibawakan oleh petugas Liturgi,kita memang tidak diharapkan untuk membaca teks Kitab Suci secaratersendiri. Kita cukup mendengarkan dengan seksama Sabda Allah yang sedangdikumandangkan. Itulah sebabnya kita tidak perlu membawa Kitab Suci saatPerayaan Ekaristi. Teks dalam bentuk selebaran hanya membantu kita mere-nungkan bacaan Ekaristi sebelum Perayaan Ekaristi dimulai.
Khusus untuk bacaan Injil, Dalam Pedoman Umum Misale Romawi Baru no. 60dijelaskan bahwa Pembacaan Injil merupakan puncak Liturgi Sabda. Liturgisendiri mengajarkan bahwa pemakluman Injil harus dilaksanakan dengan carayang sangat hormat. Penghormatan itu diungkapkan sebagai berikut: 1) Diakonyang ditugaskan memaklumkan Injil mempersiapkan diri dengan berdoa atauminta berkat kepada Imam selebran; 2) umat beriman, lewat aklamasi-aklamasi, mengakui dan mengimani kehadiran Kristus yang bersabda kepada
umat dalam pembacaan Injil; selain itu umat berdiri selama mendengarkan In-jil; 3) Kitab Injil sendiri diberi penghormatan yang sangat khusus.
Mazmur TanggapanMazmur Tanggapan dilakukan setelah bacaan pertama. Mazmur Tangapan ini
penting karena menopang permenungan atas sabda Allah. Seperti hakikatnyayang merupakan sebuah nyanyian, maka alangkah baiknya apabila bagian inidinyanyikan atau didaraskan. Menjadi satu catatan penting bahwa harap dibe-dakan antara Mazmur Tanggapan dengan Lagu Antar Bacaan. Kita sering terje-
bak dengan istilah ini. Istilah Lagu Antar Bacaan kadang malah membelokkanmakna dan fungsi liturgis yang sebenarnya, yang kemudian berbuntut padapemilihan lagunya. Karena istilah itu memunculkan kecenderungan memilihlagu seenaknya asalkan sesuai dengan tema bacaan. Sehingga amat baiklah apa-bila pada bagian ini, kita tetap menggunakan bahan dari buku Mazmur Tangga-pan yang secara khusus telah disediakan dan diterbitkan oleh Komisi LiturgiKWI.
Bait Pengantar InjilSetelah bacaan yang langsung mendahului Injil, dilagukan bait pengantar In-jil, dengan atau tanpa Alleluya yang sesuai dengan masa liturgi yang sedangberlangsung. (lihat PUMR Baru no. 62). Pada bagian ini, umat mengambil sikapberdiri dan melagukan bait pengantar Injil. Alleluya dalam bait pengantar Injilharuslah dinyanyikan. Sehingga apabila tidak mampu menyanyikan, sebaiknyatidak dibacakan, atau lebih baik Ritus Perarakannya tidak perlu diadakan. De-ngan mendaraskan atau melagukannya secara sederhana kiranya merupakanjalan keluar terbaik untuk bisa mempertahankan fungsi Alleluya sebagai pe-
ngiring Ritus Perarakan Bacaan Injil. (lihat Pamflet Liturgi M3)
HomiliDalam PUMR Baru no. 65 dijelaskan bahwa homili merupakan bagian liturgi
-
7/25/2019 Warta 2016 Feb 7
5/8
yang sangat dianjurkan, sebab homili itu penting untuk memupuk semangathidup kristiani. Homili itu haruslah merupakan penjelasan tentang bacaan dariAlkitab, ataupun penjelasan tentang teks lain yang diambil dari bahan Misa hariitu, yang bertalian dengan misteri yang dirayakan, atau yang bersangkutan den-gan keperluan khusus umat yang hadir. Dasar Biblisnya adalah: pada mulanyaYesus mengutus para murid-Nya untuk pergi ke seluruh dunia dan mewartakankhabar Gembira kepada segala makhluk (Mrk 16:15). Sejak itulah homili men-jadi bagian penting dalam Gereja Kristiani. (lihat Pamflet Liturgi M3). Homilimempunyai tujuan mendekatkan umat beriman pada Sabda Allah. Sabda Allahitu dijadikan inspirasi bagi hidup dan dimaknai terus menerus untuk memupuksemangat hidup kristiani (PUMR no. 41). Perlu juga diperhatikan bahwa setiaphomili hendaknya umat tidak perlu membuat tanda salib pada awal homili danakhir homili. Karena homili bukanlah doa yang biasanya selalu dibuka dan ditu-tup dengan tanda salib. Seperti telah dijelaskan bahwa Tanda salib dalamperayaan Ekaristi hanya dilakukan dua kali, yaitu saat awal dan berkat penutup.
Homili pada umumnya dilakukan oleh Imam pemimpin perayaan Ekaristi. Iadapat juga menyerahkan kepada Imam konselebran ataupun kepada Diakon,tetapi tidak kepada seorang awam. Imamlah yang membawakan homili karenaia adalah pribadi Kristus (in persona Christi)dan sekaligus juga merupakan pri-badi Gereja (in persona Ecclesiae). Saat berhomili, Imam harus mampu mewar-takan khabar gembira dan Kristus sebagai pusat, bukan mewartakan dirinyasendiri.
Tetapi kadangkala kita heran pada suatu perayaan Ekaristi menyaksikanseorang awam, Suster atau Frater berbicara setelah bacaan Injil. Mengapa
mereka diperbolehkan berbicara? Perlu adanya penjelasan langsung, bahwa apayang dilakukan oleh mereka bukanlah homili. Bisa jadi mereka sedang berbagipengalaman atau berkotbah. Apakah kotbah dengan homili berbeda? Inilah yangselama ini membuat kita bingung membedakan antara keduanya. Kita seringsalah kaprah mengartikan keduanya. Menurut Pamflet Liturgi M3, homili itu ber-makna sakramental, menghadirkan Allah, sedangkan kotbah tidak. Homili hanyadilakukan dalam perayaan liturgi dan selalu berdasarkan pada bacaan-bacaandari Kitab Suci atau dari teks liturgi yang telah ditentukan dalam penanggalan
Liturgi Gereja. Homili adalah hak Imam tertahbis. Sedangkan kotbah boleh dila-kukan oleh siapa saja, dilakukan di luar perayaan liturgi resmi dan tidak harusberdasarkan Kitab Suci yang tertera pada penanggalan Liturgi yang berlakudalam Gereja Romawi.
Syahadat/Pernyataan ImanMaksud pernyataan iman atau Syahadat dalam perayaan Ekaristi ialah agar
seluruh umat yang berhimpun dapat menanggapi sabda Allah yang dimaklumkandari Alkitab dan dijelaskan dalam homili. Dengan melafalkan kebenaran-
kebenaran iman lewat rumus yang disahkan untuk penggunaan liturgis, umatmengingat kembali dan mengakui pokok-pokok misteri Iman sebelum merekamerayakannya dalam Liturgi Ekaristi (PUMR Baru no. 67).
Syahadat ini dapat dilagukan atau diucapkan oleh Imam bersama dengan
-
7/25/2019 Warta 2016 Feb 7
6/8
halaman6
KATEKESE
Baptis Anak Bulan Februari
Minggu I : 7 Februari 2016, rekoleksi orangtua & wali baptis pukul10.00, di Ruangan Aula Atas
Minggu II : 14 Februari 2016, Baptisan Bayi puku 10.00 di Gereja
SEKSI
KERASULAN
KELUARGA
Kursus Persiapan Perkawinan di St.Thomas
- Jumat, 4 Maret pukul 19.30
- Sabtu, 5 Maret pukul 08.0017.00
- Minggu, 6 Maret pukul 10.0017.00
Pendaftaran di Sekretariat Setiap jam kerja. Pembaharuan Janji Perkawinan bagi pasutri yang berulangtahun
dibulan Februariakan dilaksanakan hari Sabtu, 27 Februari saat
Perayaan Ekaristi pukul 18.00. pendaftaran di Sekretariat Paroki.
P S E
Workshop Peranan Seksi PSE Lingkungan dan Wilayah dalamPelaksanaan Tugas Pelayanan SosialDimohon kehadiran Pengurus PSE Wilayah dan Lingkungan pada:Minggu, 14 Februari 2016, pkl 10.00 - 15.00 WIB, di aula Paroki.
L E G I O
M A R I A
Legio Maria mengundang saudara/i dalam doa & Karya bagi sesama.Pertemuan : Presidium MRS, setiap Selasa pukul 17.00 & PresidiumRPBB setiap Sabtu, pukul 10.00 di Aula Atas.
umat pada hari minggu dan pada hari raya. Untuk perayaan-perayaan khususyang meriah, syahadat ini dapat juga diucapkan.
Doa UmatBagian terakhir dalam Liturgi Sabda ini dimaksudkan supaya umat menang-
gapi sabda Allah yang telah diterima dengan penuh iman. Lewat doa ini merekamemohon keselamatan semua orang, dan dengan demikian mengamalkan tugas
Imamat yang mereka peroleh dalam pembabtisan. Pada umumnya urutan ujud-ujud dalam doa umat ialah: 1) untuk keperluan gereja; 2) untuk para penguasanegara dan keselamatan seluruh dunia; 3) untuk orang-orang yang sedangmenderita karena berbagai kesulitan; 4) untuk umat setempat. Akan tetapi,pada perayaan khusus misalnya pada perayaan Sakramen Krisma, pernikahanatau pemakaman, ujud-ujud tersebut dapat lebih dikaitkan dengan peristiwakhusus tersebut (PUMR Baru no. 70).
Dalam doa permohonan, biasanya terdapat intensi-intensi pribadi yang di-
bacakan, namun sebaiknya intensi tersebut digabungkan dengan ujud yangbertema sama dan yang bertema sama. Tidak ada keharusan untuk dibacakanintensi pribadi dalam doa umat. Maka tidak seharusnyalah siapa pun yangmemohon intensi itu menuntut untuk dibacakan secara publik (lihat PamfletLiturgi M3).
Bersambung Minggu Depan...
-
7/25/2019 Warta 2016 Feb 7
7/8
Baja RinganPT Indotrust
Jasa Pemasangan & Distributor
Keunggulan :
- Kuat- Tahan Lama
- Anti Rayap
- Tahan Karat
- Tahan Cuaca
Solusi Atap dari Kebocoran danRayap!
Kualitas & Harga Terjamin
Segera Hub : Bpk. Haryadi
0856 9704 2666
PERWAKILAN YAYASAN
MARDI YUANAJalan Cempaka No. 5, Telp./ Fax 021-7761065
DEPOK 16431
TK, SD, SMP, dan SMA Mardi Yuana, Jl. Cempaka No.4-5Depok.Membuka pendaftaran siswa baru tahun pelajaran 2016/2017.
Informasi selengkapnya dapat menghubungi unit :
TK Mardi Yuana : 021. 77203791 (25 Jan6 Feb)
SD Mardi Yuana : 021. 7520091 (25 Jan6 Feb)SMP Mardi Yuana : 021. 7761066 (25 Jan1 April)SMA Mardi Yuana : 021. 7522036 (25 Jan16 April)
-
7/25/2019 Warta 2016 Feb 7
8/8
halaman8
Hari/Tanggal Pkl. Koor Pemandu Umat Tata Bunga
Petugas
Liturgi
J A L A N S A L I B I
YULIUS
W2
JUMAT, 12/2 18.30 PDKK MISDINAR
STASI , 12/2 19.00 DIONISIUS W11
SAB, 13/2 18.00 THERESIA W7 PETRUS W1
MGG, 14/2 06.00 RPD W9 YOH. DE BRITO W4
MGG, 14/2 08.00 MARIA W5 LAURENTIUS W3
BAPTISAN ANAK 10.00 MARIA W5
MGG, 14/2 18.00 YUSTINUS W2 CAROLUS W7
MGG, 14/2-
STASI07.00 MIKAEL W11 BUNDA KRISTUS W10
M I N G G U P R A P A S K A H I
Hari/Tanggal Pkl. Koor Pemandu Umat Tata Bunga Petugas
Litur
gi
R A B U A B U
TIM
BUNGA
RABU, 10/2 5.30 MATIUS W3 WILAYAH 9
RABU, 10/2 17.30 WILAYAH 4 WILAYAH 1
RABU, 10/2 20.00 KATARINA W8 WILAYAH 5
STASI- RABU, 10/2 19.00 KEL. KUDUS W11 BUNDA PENEBUS W12
Pengumpulan Daun Palma KeringUmat dimohon untuk mengumpulkan daun palma kering
yang pernah dipakai pada Misa Minggu Palma tahun lalu.
Daun Palma kering dapat dikumpulkan di depanSekretariat Paroki paling lambat tanggal 7 Februari 2016
INFO PANITIA PASKAH
I M L E K
Dalam rangka Misa Perayaan Imlek tanggal 14 Februari 2016, pukul
18.00 di Paroki Santo Thomas, bersama ini kami mengharapkan ban-tuan dari umat untuk memberikan sumbangan buah jeruk yang akandibagikan dalam Misa tersebut. Sumbangan dapat diserahkan ke sekre-tariat Paroki paling lambat hari Sabtu, 13 Februari 2016. Untuk keter-angan lebih lanjut, silakan hubungi 0813 8147 8680 (Petrus Bayu) atau0815 1433 0733 (Lusi Bakri)
IBADAT SYUKUR TAIZE :
Sabtu, 13 Februari 2016Pukul : 20.15 wib
Tempat : Aula Atas Paroki St.Thomas
Tema : Buah Cinta adalah Syukur