Download - WALIKOTA PONTIANA1

Transcript
  • Kelompok Kerja Sanitasi Kota Pontianak

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak | i

    WALIKOTA PONTIANAK

    SEKAPUR SIRIH

    Assalamualaikum Wr. Wb.

    Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas terbitnya publikasi Buku Putih Kota Pontianak oleh Tim Pokja Sanitasi Kota Pontianak. Publikasi ini secara umum dapat menggambarkan realisasi program pembangunan Kota Pontianak khususnya di Bidang Sanitasi Perkotaan. Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak di fasilitasi oleh Tim Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) dari tingkat pusat, propinsi sampai tingkat kabupaten/kota bersama-sama dengan Pokja Sanitasi Kota Pontianak.

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak ini merupakan gambaran dan potret realitas dari tingkat

    layanan, potensi, kendala, serta permasalahan yang ada saat ini pada sector sanitasi Kota

    Pontianak yang mencakup sub sektor air limbah, persampahan, drainase dan air bersih.

    Saya menyampaikan apresiasi atas terpublikasikannya Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak

    yang dapat dimanfaatkan sebagai basis data dan acuan bagi perencanaan strategi sanitasi

    Kota Pontianak dimasa depan. Harapan saya adanya respon positif dari berbagai pihak yang

    terkait dalam rangka upaya peningkatan pembangunan khususnya sektor sanitasi di Kota

    Pontianak yang kita cintai ini.

    Semoga niat baik dan hati yang tulus dari kita semua senantiasa mendapatkan ridho dari

    Allah SWT.

    Wassalamualaikum Wr.Wb.

    WALIKOTA PONTIANAK

    H. SUTARMIDJI, SH, M.Hum

  • Kelompok Kerja Sanitasi Kota Pontianak

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak | ii

    KATA PENGANTAR

    uku Putih Sanitasi Kota Pontianak ini berisi penilaian dan pemetaan kondisi eksisting riil sanitasi kota. Kegiatan ini penting karena menjadi basis untuk penyusunan Strategi Sanitasi Kota yang merupakan salah satu persyaratan untuk mengikuti Program

    Percepatan Pembangunan Sanitasi Perkotaan. Melihat pada kenyataan bahwa secara umum database sanitasi di perkotaan masih sangat lemah, dalam manual ini dikembangkan beberapa cara untuk memperoleh informasi mendalam baik menyangkut aspek teknis maupun non-teknis. Melihat kenyataan bahwa secara umum kelemahan yang dimiliki oleh institusi-institusi pelaksana sanitasi adalah database sanitasi perkotaan belum cukup baik dikelola, sehingga mempersulit proses penyusunan rencana penanganannya secara tepat. Dengan adanya Buku Putih ini, diharapkan potret data dan informasi baik yang berkaitan dengan kebijakan maupun hal-hal teknis akan tersedia sehingga penyusunan proram dan kegiatan untuk penanganan sektor sanitasi akan lebih baik. Mudah-mudahan dengan diterbitkannya Buku Putih ini, Pemerintah Kota Pontianak melalui kinerja Pokja Sanitasi Kota Pontianak mampu meningkatkan kualitas layanan sanitasi sehingga dapat memenuhi upaya pencapaian target pembangunan sanitasi, khususnya pencapaian target Program Nasional Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman dan Lingkungan.

    Pokja Sanitasi Kota Pontianak

    B

  • Kelompok Kerja Sanitasi Kota Pontianak

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak | iii

    DAFTAR SINGKATAN

    APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ASKESKIN : Asuransi Kesehatan Keluarga Miskin BAB : Buang Air Besar Bappeda : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPERMAS : Badan Pemberdayaan Masyarakat BKKBN : Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional BLT : Bantuan Langsung Tunai BOD : Biological Oxygen Demand BORDA : Bremen Overseas Research and Development Agency BPS : Badan Pusat Statistik CI : Confidence Interval CL : Confidence Level CSR : Corporate Social Responsibility CTPS : Cuci Tangan Pakai Sabun DBD : Demam Berdarah Dengue Dispenda : Dinas Pendapatan Daerah DKP : Dinas Kebersihan dan Pertamanan DLH : Dinas Lingkungan Hidup DPKAD : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset daerah DPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DSCR : Debt-Service Coverage Ratio DSS : Diagram Sistem Sanitasi EHP : Environmental Health Project EHRA : Environment and Health Risk Assessment Enu : Enumerator (petugas pengumpulan data) FGD : Focus Group Discussion GIS : Geographical Information System HU : Hidran Umum IPAL : Instalasi Pengolahan Air Limbah IPLT : Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja Kemenkes : Kementerian Kesehatan KFM : Kebutuhan Fisik Minimum KK : Kepala Keluarga KLUI : Kelompok Lapangan Usaha Industri Korcam : Koordinator Kecamatan KSM : Kelompok Swadaya Masyarakat KTP : Kartu Tanda Penduduk LH : Lingkungan Hidup LNP : Lembaga Non Pemerintah

  • Kelompok Kerja Sanitasi Kota Pontianak

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak | iv

    LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat MCK : Mandi Cuci Kakus MDGs : Millennium Development Goals Monev : Monitoring dan Evaluasi MPA : Methodology for Participatory Assessment Musrenbang : Musyawarah Perencanaan Pembangunan NGO : Non-Governmental Organization NSPK : Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria Ortala : Organisasi dan Tata Laksana PDAL : Perusahaan daerah Air Limbah PDAM : Perusahaan Daerah Air Minum PDRB : Produk Domestik Regional Bruto PHBS : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PKK : Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga PMJK : Partisipasi Masyarakat, Jender, dan Kemiskinan PNS : Pegawai Negeri Sipil Pokja : Kelompok Kerja Posyandu : Pos Pelayanan Terpadu PRA : Partiicipatory Rapid Assessment PT : Perguruan Tinggi PU : Pekerjaan Umum RDTRK : Rencana Detail Tata Ruang Kota Renstra : Rencana Strategis RKPD : Rencana Kerja Pemerintah Daerah RPH : Rumah Pemotongan Hewan RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RT : Rukun Tetangga RW : Rukun Warga SANIMAS : Sanitasi Berbasis Masyarakat SD : Sekolah Dasar SDM : Sumber Daya Manusia Sekda : Sekretaris Daerah SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah SMA : Sekolah Menengah Atas SMP : Sekolah Menengah Pertama Spv : Supervisor pengumpulan data SR : Sambungan Rumah SSK : Strategi Sanitasi Kota TPA : Tempat Pengolahan Akhir TPS : Tempat Penampungan Sementara TTPS : Tim Teknis Pembangunan Sanitasi Tupoksi : Tugas Pokok dan Fungsi UMR : Upah Minimum Regional Unicef : United Nations Childrens Fund USAID : United States Agency for International Development WHO : World Health Organization

  • Kelompok Kerja Sanitasi Kota Pontianak

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak | v

    DAFTAR ISI

    Sekapur Sirih ......................................................................................................................................... i

    Kata Pengantar ...................................................................................................... ii

    Daftar Singkatan ..................................................................................................... iii

    Daftar isi ................................................................................................................ iv

    Daftar Tabel ........................................................................................................... viii

    Daftar gambar ........................................................................................................ xi

    BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

    1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1

    1.2. Pengertian Dasar Sanitasi ................................................................... 3

    1.3. Maksud dan Tujuan ............................................................................ 3

    1.4. Pendekatan dan Metodologi ............................................................. 4

    1.4.1. Metode Penyusunan Buku Putih ........................................... 4

    1.4.2. Tahapan Penyusunan Buku Putih .......................................... 4

    1.4.3. Sumber Data .......................................................................... 5

    1.5. Kedudukan Buku Putih ....................................................................... 6

    1.6. Dasar Hukum Penyusunan ................................................................. 6

    1.7. Sistematika Laporan ............................................................................ 8

    BAB II GAMBARAN UMUM KOTA ..................................................................... 10

    2.1. Batas Administrasi .............................................................................. 10

    2.2. Kondisi Demografis ............................................................................. 14

    2.3. Kondisi Geografis ................................................................................ 17

    2.4. Kondisi Topografi ................................................................................ 18

    2.5. Kondisi Tanah dan Hidrologi .............................................................. 18

    2.6. Klimatologi ......................................................................................... 20

    2.7. Sistem Hidrologi Kota ......................................................................... 21

    2.8. Karakteristik Sistem Lahan .................................................................. 22

    2.9. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat .................................................... 23

    2.10. Kondisi Kesehatan dan Pendidikan ..................................................... 29

    2.11. Visi, Misi dan Organisasi Perangkat Pemerintah Daerah ................... 37

    2.12. Tinjauan Tata Ruang Wilayah dan Kebijakan RTRW ............................ 40

    2.13. Sistem Pengembangan Kota Pontianak dan Sekitarnya ..................... 43

    BAB III PROFIL SANITASI KOTA PONTIANAK ....................................................... 46

    3.1. Kondisi Umum Sanitasi ....................................................................... 46

  • Kelompok Kerja Sanitasi Kota Pontianak

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak | vi

    3.1.1. Kesehatan Lingkungan ........................................................... 47

    3.1.2. Kesehatan dan Pola Hidup Masyarakat ................................. 48

    3.1.3. Kuantitas dan kualitas air ....................................................... 53

    3.1.4. Limbah Cair Rumah Tangga .................................................... 58

    3.1.5. Limbah Padat (Sampah) ......................................................... 59

    3.1.6. Drainase Lingkungan .............................................................. 62

    3.1.7. Pencemaran Udara ................................................................ 63

    3.1.8. Limbah Industri ...................................................................... 64

    3.1.9. Limbah Medis ......................................................................... 64

    3.2. Pengelolaan Limbah Cair ..................................................................... 64

    3.2.1. Landasan Hukum .................................................................... 64

    3.2.2. Aspek Kelembagaan ............................................................... 65

    3.2.3. Cakupan Pelayanan ................................................................ 66

    3.2.4. Aspek Teknis dan Opersional ................................................. 68

    3.2.5. Peran serta Masyarakat dan Gender dalam Penanganan

    Limbah Cair ............................................................................ 74

    3.2.6. Permasalahan ......................................................................... 74

    3.3. Pengelolaan Persampahan ................................................................. 75

    3.3.1. Landasan Hukum .................................................................... 75 3.3.2. Aspek Kelembagaan ............................................................... 76

    3.3.3. Cakupan Pelayanan ................................................................ 77

    3.3.4. Aspek Teknis dan Operasional ............................................... 77

    3.3.5. Peran serta Masyarakat dan Gender dalam Pengelolaan

    Sampah ................................................................................... 90

    3.3.6. Permasalahan dalam Pengelolaan Sampah ........................... 94

    3.4. Pengelolaan Drainase ......................................................................... 95

    3.4.1. Landasan Hukum .................................................................... 95

    3.4.2. Aspek Kelembagaan ............................................................... 95

    3.4.3. Cakupan Pelayanan ................................................................ 96

    3.4.4. Aspek Teknis dan Operasional .............................................. 98 3.4.5. Peran serta Masyarakat dan Jender dalam Pengelolaan

    Drainase .................................................................................. 99

    3.4.6. Permasalahan Pengelolaan Drainase ........................................ 100

    3.5. Penyediaan Air Bersih ......................................................................... 101

    3.5.1. Landasan Hukum .................................................................... 101

    3.5.2. Aspek Kelembagaan ............................................................... 102

    3.5.3. Cakupan Pelayanan ................................................................ 102

    3.5.4. Aspek Teknis dan Operasional ............................................... 104

    3.5.5. Peran serta Masyarakat dan Jender dalam Penyediaan

    Air Bersih ................................................................................ 107

    3.5.6. Permasalahan ......................................................................... 108

    3.6. Komponen Sanitasi Lainnya ................................................................ 108

  • Kelompok Kerja Sanitasi Kota Pontianak

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak | vii

    3.6.1. Penanganan Limbah Industri ................................................. 108

    3.6.2. Penanganan Limbah Medis .................................................... 110

    3.6.3. Kondisi Sarana Sanitasi Sekolah ............................................. 115

    3.6.4. Kampanye PHBS ..................................................................... 117

    3.7. Pembiayaan Pengelolaan Sanitasi Kota .............................................. 119

    3.7.1. Kelembagaan dan Regulasi Pengelolaan Sanitasi .................. 119

    3.7.2. Perkembangan APBD ............................................................. 120

    3.7.3. Besaran dan Proporsi Pendanaan Sanitasi Per Tahun ........... 121

    3.7.4. Besaran Realisasi dan Potensi Pendapatan Layanan Sanitasi 126

    3.7.5. Besarab Pendanaan Sanitasi Per Kapita ................................. 127

    3.7.6. Pinjaman Daerah .................................................................... 127

    3.7.7. Permasalahan Pendanaan Sanitasi Kota ................................ 127

    BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI .................................. 129

    4.1. Visi dan Misi Sanitasi Kota .................................................................. 129

    4.2. Strategi Penanganan Sanitasi ............................................................. 130

    4.3. Rencana Peningkatan Pengelolaan Limbah Cair ................................. 130

    4.3.1. Sistem Terpusat (Off Site) ...................................................... 131

    4.3.2. Sistem On Site ....................................................................... 133

    4.3.3. Sistem Sanimas ...................................................................... 135

    4.4. Rencana Peningkatan Pengelolaan Sampah ....................................... 135

    4.5. Rencana Peningkatan Pengelolaan Saluran Drainase Lingkungan ..... 140

    4.6. Rencana Pembangunan/Penyediaan Air Minum ................................ 141

    4.7. Rencana Peningkatan Kampanye PHBS .............................................. 142

    BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN OPSI PENGEMBANGAN SANITASI .......... 144

    5.1. Area berisiko Tinggi dan Permasalahan Utamanya ............................ 144

    5.1.1. Pemetaan Area Beresiko Tinggi di Kota Pontianak ................ 144

    5.1.2. Hasil Pengumpulan Data Primer ............................................ 153

    5.2. Kajian dan Opsi Partisipasi Masyarakat dan Gender

    di Area Prioritas .................................................................................. 211

    5.3. Media dan Peningkatan Kepedulian Sanitasi ...................................... 217

    5.3.1. Persepsi SKPD ......................................................................... 219

    5.3.2. Peran Media Massa Lokal ...................................................... 222

    5.4. Keterlibatan Sektor Swasta Dalam Layanan Sanitasi .......................... 227

    5.5. Sub Sektor Limbah Cair Domestik ....................................................... 231

    BAB VI PENUTUP

    6.1. Kesimpulan .......................................................................................... 233

    6.2. Rekomendasi ....................................................................................... 234

  • Kelompok Kerja Sanitasi Kota Pontianak

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak | viii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2-1 Jumlah Kelurahan, RW dan RT menurut Kecamatan ............................ 11

    Tabel 2-2 Administratif Kelurahan Dan Luas Wilayah ........................................... 11

    Tabel 2-3 Jumlah Penduduk Kota Pontianak Berdasarkan Kecamatan

    Tahun 2009 ............................................................................................ 14

    Tabel 2-4 Jumlah Penduduk Pontianak Menurut Kelompok Umur dan

    Jenis Kelamin Tahun 2008 ..................................................................... 14

    Tabel 2-5 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Rasio Tahu 2008 .......... 15

    Tabel 2-6 Kepadatan Penduduk berdasarkan Kecamatan .................................... 15

    Tabel 2-7 Komposisi Lahan di Kota Pontianak Tahun 2008 .................................. 22

    Tabel 2-8 Komposisi Luasan Sistem Lahan Di Kota Pontianak, tahun 2008 .......... 23

    Tabel 2-9 Jumlah Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan

    Tahun 2009 di Kota Pontianak .............................................................. 23

    Tabel 2-10 PDRB Kota Pontianak Tahun 2004-2008 Berdasarkan Harga Konstan

    Tahun 2000 Menurut Lapangan Usaha ................................................ 24

    Tabel 2-11 Jumlah Perusahaan Usaha Perdaganagn Dan Tenaga Kerja

    Di Kota Pontianak Tahun 2004-2008 ..................................................... 24

    Tabel 2-12 Mata Pencarian Dan Tenaga Kerja Di Kota Pontianak

    Tahun 2004-2008 ................................................................................... 25

    Tabel 2-13 Jumlah Perusahaan Dan Jumlah Tenaga Kerja Di Kota Pontianak

    Tahun 2004-2008 ................................................................................... 25

    Tabel 2-14 Penduduk menurut Sektor Kegiatan Usaha Di kota pontianak

    tahun 2004-2008 ................................................................................... 26

    Tabel 2-15 Penduduk menurut Sektor Pendidikan Di kota pontianak

    tahun 2004-2008 ................................................................................... 26

    Tabel 2-16 Jumlah Penduduk Miskin di Kota Pontianak Tahun 2004-2009 ............ 27

    Tabel 2-17 Jumlah Penduduk Miskin di Kota Pontianak Tahun 2004-2009

    Menurut Kelurahan ............................................................................... 27

    Tabel 2-18 Penduduk Berumur 5 (lima) Tahun Ke Atas Menurut

    Pendidikan yang Ditamatkan ................................................................. 28

    Tabel 2-19 Komposisi Penduduk Menurut Suku Bangsa Kota Pontianak

    Tahun 2009 ............................................................................................ 29

    Tabel 2-20 Indikator Derajat Kesehatan Kota Pontianak Tahun 2004 2008 ........ 29

    Tabel 2-21 Kasus Gizi Buruk dan Kecamatan Bebas Rawan Gizi Di

  • Kelompok Kerja Sanitasi Kota Pontianak

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak | ix

    Kota Pontianak Periode 2004 2007 ..................................................... 30

    Tabel 2-22 Jumlah Puskesmas Menurut Jenisnya di Kota Pontianak ...................... 31

    Tabel 2-23 Hiv/Aids Ditangani, Infeksi Menular Seksual Diobati, Dbd

    Ditangani Dan Diare Pada Balita itangani di Kota Pontianak

    Tahun 2008 ............................................................................................ 32

    Tabel 2-24 Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan Di

    Kota Pontianak Tahun 2008 .................................................................. 33

    Tabel 2-25 Jumlah Dan Persentase Posyandu Menurut Strata

    Dan Kecamatan Di Kota Pontianak ....................................................... 34

    Tabel 2-26 Persentase Keluarga Memiliki Akses Air Bersih

    Di Kota Pontianak Tahun 2008 .............................................................. 35

    Tabel 2-27 Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar

    Menurut Kecamatan Di Kota Pontianak Tahun 2008 ............................ 36

    Tabel 2-28 Rencana Alokasi Pemanfaatan Ruang Kota Pontianak

    Hingga Tahun 2012 ................................................................................ 41

    Tabel 2-29 Luas Wilayah Kota Pontianak Berdasarkan Sistem Lahan ..................... 42

    Tabel 2-30 Fungsi-Fingsi Kegiatan di Kalimanatan Barat Tahun 2008

    Sesuai RTRW .......................................................................................... 44

    Tabel 3-1 Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar

    Menurut Kecamatan Tahun 2009 .......................................................... 48

    Tabel 3-2 Sepuluh Besar Penyakit di Puskesmas Kota Pontianak

    Tahun 2004 2008 ................................................................................ 48

    Tabel 3-3 Rumah tangga yang ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

    Tahun 2009 ............................................................................................ 49

    Tabel 3-4 Keluarga dengan Akses Air Bersih Menurut Kecamatan Tahun 2009 .... 54

    Tabel 3-5 Proyeksi timbulan sampah Kota Pontianak Juni 2008 ........................... 55

    Tabel 3-6 Jumlah Kendaraan Bermotor di Kota Pontianak Menurut Jenisnya

    Tahun 2004-2007 ................................................................................... 63

    Tabel 3-7 Retribusi sedot tinja .............................................................................. 68

    Tabel 3-8 Jenis TPS ................................................................................................ 78

    Tabel 3-9 Data Volume sampah pada Pasar-Pasar ................................................ 78

    Tabel 3-10 Data Volume Sampah Kawasan Perdagangan ....................................... 79

    Tabel 3-11 Jenis Dan Jumlah Armada Pengolahan Sampah .................................... 80

    Tabel 3-12 Kondisi dan Lokasi TPS Tahun 2010 Wilayah Kota Pontianak ............... 83

    Tabel 3-13 Saluran drainase per kecamatan ........................................................... 96

    Tabel 3-14 Dimensi Saluran Primer ......................................................................... 97

    Tabel 3-15 Saluran Primer ....................................................................................... 98

    Tabel 3-16 Cakupan layanan PDAM ........................................................................ 102

    Tabel 3-17 Jumlah Pelanggan Per Kelurahan .......................................................... 103

    Tabel 3-18 Lokasi Parit Dan Penyebab Pencemaran ............................................... 109

    Tabel 3-19 Hasil Pengawasan Kualitas Limbah cair pada beberapa

    Sarana Pelayanan Kesehatan yang ada di kota ..................................... 111

  • Kelompok Kerja Sanitasi Kota Pontianak

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak | x

    Tabel 3-20 Distribusi Jumlah Sekolah dan Jumlah murid di

    Kota Pontianak menurut Kecamatan Tahun 2009. ............................... 115

    Tabel 3-21 Perkembangan Nilai APBD Kota Pontianak Tahun 2005-2009 ............... 121

    Tabel 3-22 Proposi Pendanaan Sanitasi Kota Pontianak Menurut SKPD

    Tahun 2007-2009 ................................................................................... 122

    Tabel 3-23 Proposi Pendanaan Sanitasi Kota Pontianak Menurut SKPD

    Tahun 2007-2009 (sumber dana APBD Kota, APBD I dan APBN) .......... 122

    Tabel 3-24 Proporsi Pendanaan Sanitasi Kota Pontianak Menurut

    Instansi dan Program Tahun 2007 ....................................................... 123

    Tabel 3-25 Proporsi Pendanaan Sanitasi Kota Pontianak Menurut

    Instansi dan Program Tahun 2008 ....................................................... 124

    Tabel 3-26 Proporsi Pendanaan Sanitasi Kota Pontianak Menurut Instansi

    dan Program Tahun 2009 .................................................................... 125

    Tabel 3-27 Realisasi Pendapatan Daerah dari Pelayanan Pengelolaan Sampah ..... 126

    Tabel 3-28 Daftar Pinjaman Pemerintah Kota Pontianak ....................................... 127

    Tabel 5-1 Klasifikasi Kelurahan di Kota Pontianak ................................................ 145

    Tabel 5-2 Area Beresiko Kota Pontianak Berdasarkan Data Sekunder ................. 147

    Tabel 5-3 Matrik Kecamatan dan kelurahan berisiko berdasarkan data sekunder

    Dan EHRA .................................................................................................... 150

    Tabel 5-4 Kecamatan dan Kelurahan Beresiko Berdasarkan Studi EHRA .............. 150

    Tabel 5-5 Hasil Temuan dan Analisa Data Survei Partisipasi Masyarakat

    & Jender di Area Beresiko Tinggi ........................................................... 213

    Tabel 5-6 Permasalahan Sektor Sanitasi ............................................................... 216

    Tabel 5-7 Hasil Wawancara Narasumber Kunci .................................................... 220

    Tabel 5-8 Stasiun TV di Kota Pontianak ................................................................. 222

    Tabel 5-9 Surat Kabar di Kota Pontianak ............................................................... 222

    Tabel 5-10 Radio FM di Kota Pontianak .................................................................. 222

  • Kelompok Kerja Sanitasi Kota Pontianak

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak | xi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2-1 Peta Adminsitratif Kota Pontianak ...................................................... 10

    Gambar 2-2 Peta Adminsitratif Kelurahan dan Kecamatan Kota Pontianak .......... 12

    Gambar 2-3 Peta Lokasi Jalan dan Nama Jalan di Kota Pontianak tahun 208 ........ 13

    Gambar 2-4 Peta Lokasi Parit dan Nama Saluran di Kota Pontianak, Tahun 2008 . 13

    Gambar 2-5 Kepadatan Penduduk Kota Pontianak ................................................ 16

    Gambar 2-6 Peta Sebaran Penduduk (daerah terbangun) ..................................... 16

    Gambar 2-7 Peta Geografis Kota Pontianak ........................................................... 17

    Gambar 2-8 Peta Lokasi Gambut Kota Pontianak dan Sekitarnya .......................... 19

    Gambar 2-9 Peta Kualitas Air Tanah Kota Pontianak dan Sekitarnya ..................... 20

    Gambar 2-10 Peta Sebaran Penduduk Miskin .......................................................... 28

    Gambar 2-11 Grafik Jumlah Pegawai berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2009 40

    Gambar 2-12 Peta RTRW Kota Pontianak 2002-2012 ............................................... 42

    Gambar 2-13 Peta Booster PDAM dan Jaringan Pipa PDAM di Kota Pontianak ....... 43

    Gambar 3-1 Peta Drainase Kota ................................................................................... 62

    Gambar 3-2 Grafik Realisasi Penyetoran Retribusi Kakus pada KAS Daerah

    Tahun 2000-2010 ...................................................................................... 68

    Gambar 3-3 Alur Sanitasi Air Limbah Kota Pontianak ................................................... 70

    Gambar 3-4 Alur Sanitasi Air Limbah Kota Pontianak (On Site) .................................... 71

    Gambar 3-5 Alur Sanitasi Air Limbah Kota Pontianak (Off Site) .................................... 72

    Gambar 3-6 Diagram Sistem Sanitasi : Drainase Lingkungan Kota Pontianak ............... 73

    Gambar 3-7 Peta Lokasi TPA dan TPS Kota Pontianak .................................................. 83

    Gambar 3-8 Sket Lokasi Pelayanan Sampah di Kota Pontianak .................................... 89

    Gambar 3-9 Sistem Pengolahan Persampahan Domestik Kota Pontianak (off site) ....... 92

    Gambar 3-10 Alur Sanitasi Air Limbah Kota Pontianak (on site) .............................. 93

    Gambar 3-11 Peta Booster PDAM dan Jaringan Pipa PDAM di Kota Pontianak ....... 103

    Gambar 3-12 Sistem Pengolahan Air PDAM ............................................................. 105

    Gambar 3-13 Fluktuasi Pemakaian Air ...................................................................... 105

    Gambar 3-14 Diagram Proporsi Pendanaan Sanitasi Menurut Sektor Tahun 2007 . 122

    Gambar 3-15 Diagram Proporsi Pendanaan Sanitasi Menurut Sektor Tahun 2007 . 122

    Gambar 3-16 Diagram Proporsi Pendanaan Sanitasi Menurut Sektor Tahun 2007 . 123

    Gambar 4-1 Sistem Pengolahan Persampahan Domestik Kota Pontianak

  • Kelompok Kerja Sanitasi Kota Pontianak

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak | xii

    (off site) ............................................................................................... 138

    Gambar 4-2 Alur Sanitasi Air Limbah Kota Pontianak (on site) .............................. 139

    Gambar 5-1 Peta Klasifikasi Kelurahan di Kota Pontianak ...................................... 146

    Gambar 5-2 Peta Kecamatan Beresiko Berdasarkan Studi EHRA ........................... 152

    Gambar 5-3 Peta Kelurahan Beresiko Berdasarkan Studi EHRA ............................. 152

    Gambar 5-4 Diagram Penyaluran Linbah Cair Domestik ........................................ 232

  • Kelompok Kerja Sanitasi Kota Pontianak

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak | 1

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    anitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup, kondisi lingkungan permukiman, estetika serta kenyamanan dalam kehidupan

    sehari-hari. Sanitasi merupakan salah satu faktor terpenting dalam mewujudkan layanan yang terkait dengan pengentasan kemiskinan dan peningkatan produktivitas. Namun masih sering dijumpai bahwa aspek-aspek pembangunan sanitasi yang meliputi air limbah - yang tidak terpisahkan dari penyediaan air bersih - persampahan dan drainase, masih berjalan sendiri-sendiri. Meskipun masuk dalam satu bidang pembangunan yaitu sanitasi, tetapi masing-masing aspek tersebut ditangani secara terpisah sehingga banyak terjadi tumpang tindih kegiatan pembangunan bidang sanitasi oleh institusi yang berbeda-beda, di sisi lain masih banyak ditemui aspek sanitasi yang belum tertangani oleh siapapun. Hal tersebut seringkali membingungkan masyarakat sebagai penerima manfaat sekaligus pelaku pembangunan. Pelaksanaan pembangunan sanitasi sering berjalan secara parsial dan belum terintegrasi dalam suatu rencana besar yang sifatnya integratif dan memiliki sasaran secara menyeluruh serta dengan jangka waktu yang lebih panjang. Masing-masing institusi melaksanakan kegiatannya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sendiri-sendiri, padahal seringkali kegiatan tersebut sebetulnya dapat diintegrasikan dalam satu kegiatan yang saling bersinergi. Sementara masih terdapat pula institusi yang tidak memiliki tugas menangani sanitasi secara langsung namun sangat dibutuhkan peranannya dalam mendukung pembangunan sanitasi. Sejalan dengan tuntutan dan cita-cita peningkatan standar kualitas hidup masyarakat, dan di sisi lain tingkat pencemaran lingkungan semakin tinggi, serta keterbatasan daya dukung lingkungan itu sendiri sehingga dampak negatif yang disebabkan oleh pemanfaatan lingkungan juga masih sangat tinggi, hal ini menyebabkan sanitasi menjadi salah satu aspek pembangunan yang harus diperhatikan. Sanitasi tidak bisa dianggap sebagai urusan sepele, urusan sanitasi sama pentingnya dengan urusan-urusan yang lain. Belajar dari pengalaman, penanganan sanitasi tidak dapat dilakukan secara parsial. Perencanaan yang tumpang tindih, tidak tepat sasaran, dan tidak berkelanjutan tidak boleh

    S

  • Kelompok Kerja Sanitasi Kota Pontianak

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak | 2

    terulang lagi. Sanitasi harus ditangani secara multistakeholder dan komprehensif. Siapapun yang terkait dalam penyediaan layanan sanitasi di kota, harus dilibatkan secara aktif. Pembangunan sektor sanitasi di Indonesia sudah harus merupakan upaya bersama yang terkoordinir dari semua tingkatan pemerintah, lembaga non pemerintah, organisasi berbasis masyarakat, LSM dan sektor swasta. Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) adalah salah satu program untuk mewujudkan perencanaan dan pembangunan sanitasi yang komprehensif. Keterlibatan lintas sektor dalam pembangunan sanitasi dilakukan demi mewujudkan kondisi sanitasi yang lebih baik, baik dalam konteks nasional maupun internasional (dalam upaya pencapaian sasaran MDGs). Untuk maksud tersebut maka dibentuklah kelompok kerja (Pokja) sanitasi, yang diharapkan dapat berfungsi sebagai unit koordinasi perencanaan, pelaksanaan, pengembangan dan pengawasan serta monitoring pembangunan sanitasi dari berbagai aspek. Pokja yang tidak hanya melibatkan unsur pemerintah saja namun juga yang melibatkan masyarakat serta swasta, baik yang secara langsung terlibat dalam struktur pokja maupun sebagai mitra-mitra pendukungnya. Di tingkat nasional, koordinasi kebijakan dilakukan oleh Tim Teknis Pembangunan Sanitasi (TTPS) yang menyatukan 7 pemangku kepentingan utama dari lingkungan pemerintah (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Perindustrian). Di provinsi, Pokja Provinsi dibawah koordinator Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) provinsi akan menjadi titik pusat regional untuk perencanaan, pemantauan dan evaluasi sanitasi. Di level kota, Pokja Sanitasi Kota dibentuk dan dikoordinatori oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota. Pokja sanitasi Kota Pontianak secara struktural dibentuk dengan Surat Keputusan Walikota Pontianak Nomor 335 tahun 2010, tanggal 16 April 2010. Komposisi Pokja Sanitasi Kota Pontianak terdiri dari tim pengarah, tim teknis dan tim sekretariat. Dalam struktur tim pengarah, Walikota Pontianak bertindak sebagai Pembina, Kepala Bappeda sebagai Ketua, dengan anggota para Kepala Dinas dari 5 SKPD, Direktur Utama PDAM Tirta Khatulistiwa dan Ketua Komisi D DPRD Kota Pontianak. Tim teknis terdiri dari Kepala Kantor, para Kepala Bidang (Kabid), Kasubbid/Kasi dan staf, selain itu melibatkan PDAM, akademisi (Politeknik Kesehatan Pontianak) dan LSM (Asosiasi LPM), dibawah koordinasi Dinas PU dan Bappeda sebagai wakil koordinator. Sementara itu tim sekteratiat terdiri dari Kasubbid dan staf dari Bidang Fisik dan Prasarana Bappeda Kota Pontianak. Pokja sanitasi kota adalah pihak yang menjadi penanggungjawab dalam mengembangkan perencanaan dan pembangunan sanitasi skala kota. Mereka memastikan koordinasi antar berbagai dinas pemerintah kota dan pihak-pihak non pemerintah, menghasilkan buku putih sanitasi kota, strategi sanitasi kota (SSK) dan menciptakan lingkungan yang mendukung untuk perencanaan sanitasi yang terkoordinir dan sedang berjalan di tingkat kota. Sebagai langkah awal Pokja akan menyusun suatu perencanaan sanitasi secara lebih komprehensif, integratif, inovatif dan melibatkan masyarakat sehingga sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat. Pembangunan sanitasi tidak hanya ditekankan pada pembangunan sarana fisik tetappi ada hal lain yang perlu dilakukan agar sarana tersebut

  • Kelompok Kerja Sanitasi Kota Pontianak

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak | 3

    bermanfaat secara berkelanjutan. Proses perencanaan harus dilakukan dengan melihat permasalahan yang muncul baik masalah yang terkait dengan aspek teknis maupun aspek non-teknis secara menyeluruh, sehingga solusinya pun akan tepat, sesuai dengan permasalahan yang dihadapi.

    1.2. Pengertian Dasar Sanitasi Sanitasi dapat dipahami sebagai usaha pembuangan tinja, endapan air limbah dan limbah padat dengan cara yang memperhatikan kesehatan untuk membuat lingkungan hidup di rumah dan lingkungan menjadi bersih dan sehat. Atau dapat diartikan sebagai upaya pembuangan limbah cair dan limbah padat tanpa mencemari lingkungan. Pengertian dasar Penanganan Sanitasi di Kota Pontianak adalah sebagai berikut:

    1. Blackwater; limbah rumah tangga yang bersumber dari WC. 2. Grey water; limbah rumah tangga non kakus (WC) yaitu buangan yang berasal dari

    kamar mandi, dapur (sisa makanan) dan tempat cuci. 3. Penanganan Air Limbah Rumah Tangga yaitu pengolahan air limbah rumah tangga

    (domestik) dengan sistem : a. Pengolahan On Site menggunakan sistem septic-tank dengan peresapan ke

    tanah dalam penanganan limbah rumah tangga. b. Pengelolaan Off Site adalah pengolahan limbah rumah tangga yang dilakukan

    secara terpusat. 4. Penanganan persampahan atau limbah padat yaitu penanganan sampah yang

    dihasilkan oleh masyarakat, baik yang berasal dari rumah tangga, pasar, restoran dan lain sebagainya yang ditampung melalui TPS atau transfer depo ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

    5. Penanganan drainase kota dengan memfungsikan saluran drainase sebagai penggelontor air kota dan memutuskan air permukaan (mengurangi genangan).

    6. Penyediaan air bersih adalah upaya pemerintah kota Pontianak untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat baik melalui jaringan PDAM maupun non PDAM yang bersumber dari air permukaan maupun air hujan.

    1.3. Maksud dan Tujuan

    Buku Putih Sanitasi Kota yang disusun oleh Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kota Pontianak ini

    dimaksudkan untuk menggambarkan karakteristik dan kondisi sanitasi, serta prioritas atau

    arah pengembangan kota dan masyarakat Kota Pontianak yang terjadi pada saat ini (kondisi

    existing).

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak merupakan dasar dan acuan dimulainya pekerjaan

    sanitasi yang lebih terintegrasi dan komprehensif karena merupakan hasil kerja berbagai

    komponen dinas atau kelembagaan lain yang terkait dengan sanitasi. Buku Putih Sanitasi

    Kota Pontianak ini menyediakan data dasar yang esensial mengenai struktur, situasi dan

  • Kelompok Kerja Sanitasi Kota Pontianak

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak | 4

    kebutuhan sanitasi Kota Pontianak, yang nantinya menjadi panduan kebijakan Pemerintah

    Kota Pontianak dalam manajemen kegiatan sanitasi.

    Adapun tujuannya adalah untuk mendorong terjadinya perencanaan dan pembangunan

    sanitasi yang lebih komprehensif dengan memperhatikan aspek teknis dan non teknis. Buku

    putih sanitasi Kota Pontianak adalah data dasar tentang kondisi sanitasi kota saat ini yang

    akan sangat berguna bagi penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) Pontianak dan pelaksanaan

    monitoring evaluasi program-program sanitasi.

    Buku putih yang berisi pemetaan situasi sanitasi kota merupakan gambaran awal dan rencana dilakukannya zona-zona sanitasi di tingkat kota. Dengan adanya zona sanitasi akan muncul kebijakan serta prioritas dalam penanganan kegiatan pengembangan strategi sanitasi skala kota yang didalamnya mencakup strategi sanitasi, rencana tindak dan anggaran perbaikan maupun peningkatan sanitasi di Kota Pontianak. Pada masa mendatang strategi yang telah dirumuskan akan diterapkan dalam tahap implementasi. Kemitraan dari berbagai pihak baik masyarakat, lembaga non pemerintah, kalangan akademisi maupun pihak swasta, baik di level kota maupun nasional sangat diperlukan dalam fase ini.

    1.4. Pendekatan dan Metodologi

    1.4.1. Metode Penyusunan Buku Putih Metode yang digunakan dalam penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak Tahun 2010 ini adalah studi dokumen dan pengumpulan data sekunder yang ada di masing-masing SKPD yang terkait, dan didukung dengan observasi objek yang relevan. Selain itu dilakukan beberapa jenis survey yaitu survey keterlibatan sektor swasta, survey komunikasi dan pemetaan media, survey partisipasi masyarakat jender dan kemiskinan kepada beberapa responden baik kalangan SKPD, Pengusaha, Media maupun ke masyarakat langsung dan survey Environmental Health Risk Assesment (EHRA) ke rumah tangga sample di 29 kelurahan. Analisa yang digunakan adalah analisa kualitatif dengan membandingkan data dan informasi yang ada dikaitkan dengan kondisi yang seharusnya atau kondisi ideal untuk mengetahui seberapa jauh kesenjangan (gap) yang ada. Untuk penentuan area dengan resiko tinggi digunakan analisa kualitatif persepsi SKPD dan analisa kuantitatif hasil EHRA.

    1.4.2. Tahapan Penyusunan Buku Putih Penyusunan buku putih dilakukan melalui beberapa tahap yaitu:

    1. Pertemuan perdana anggota Pokja 2. Pengumpulan data sekunder

  • Kelompok Kerja Sanitasi Kota Pontianak

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak | 5

    3. Pemetaan awal (melalui lokakarya) 4. Rapat-rapat konsultasi 5. Survey/studi (pengumpulan data primer) 6. Pemetaan kondisi sanitasi berdasarkan hasil studi (terutama studi EHRA) 7. Penetapan area bersisiko tinggi dan analisa penyebab utama masalah sanitasi 8. Draft buku putih 9. Rapat Konsultasi 10. Finalisasi buku putih 11. Buku putih sanitasi Kota Pontianak

    1.4.3. Sumber data Sumber data dalam penyusunan buku putih dikelompokan menjadi dua jenis yaitu:

    1. Data primer; didalamnya meliputi penilaian resiko kesehatan lingkungan, penilaian sanitasi berbasis masyarakat, penilaian penyedia sarana sanitasi oleh sektor swasta, penilaian keterlibatan gender dan masyarakat miskin, dan peran media. Data ini diperoleh dengan cara melakukan beberapa studi terkait aspek kelembagaan, keuangan, komunikasi, keterlibatan sektor swasta, keterlibatan masyarakat dan gender, dan studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) dimana sebagian data ini bersifat kualitatif (yang menyangkut persepsi) yang kemudian dikuantifikasi.

    2. Data sekunder; data kuantitatif yang telah tersedia di setiap SKPD yang didalamnya meliputi aspek demografi, kepadatan penduduk, data keluarga miskin, kesehatan masyarakat, arah dan kebijakan pembangunan kota, data kelembagaan dan keuangan, dan lain-lain yang sifatnya umum.

    Sumber data sekunder untuk penyusunan buku putih sanitasi Kota Pontianak, diantaranya: - Kota Pontianak dalam Angka 2009, BPS Kota Pontianak - Rencana Pembangunan Jangka Menengah(RPJM) Kota Pontianak, 2010 2014,

    Bappeda Kota Pontianak - Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pontianak 2002 -2012, Buku Rencana Kota

    Pontianak - Profil Kesehatan Kota Pontianak tahun 2008, Dinas Kesehatan Kota Pontianak - Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LPKJ) Kota Pontianak Tahun 2007,

    Pemerintah Kota Pontianak tahun 2008 - Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LPKJ) Kota Pontianak Tahun 2008,

    Pemerintah Kota Pontianak tahun 2009 - Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LPKJ) Kota Pontianak Tahun 2009,

    Pemerintah Kota Pontianak tahun 2010 - Laporan Akhir Buku Putih Sanitasi Kota Samarinda, Tim Teknis Program

    Pengembangan Sanitasi Kota Banjarmasin tahun 2007 - Laporan Akhir Buku Putih Sanitasi Kota Tegal, Kelompok Kerja Sanitasi Kota Tegal,

    tahun 2009 - Lampiran Peraturan Daerah Kota Pontianak No 11 tahun 2008 tentang

    Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kota Pontianak - Lampiran Peraturan Walikota tahun 2008 tentang Tugas Pokok dan Fungsi SKPD

  • Kelompok Kerja Sanitasi Kota Pontianak

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak | 6

    - Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah, Pemerintah Kota Pontianak, Tahun 2009

    - Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah, Pemerintah Kota Pontianak, Tahun 2009

    - Laporan-laporan kegiatan tahunan SKPD

    1.5. Kedudukan Buku Putih Buku Putih Sanitasi menyediakan data dasar yang esensial mengenai struktur, situasi dan kebutuhan sanitasi Kota Pontianak. Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak Tahun 2010 ini, diposisikan sebagai acuan perencanaan strategis sanitasi tingkat kota. Permasalahan sanitasi yang dipaparkan dalam buku putih dikembangkan menjadi suatu strategi perencanaan pembangunan sanitasi kota.

    1.6. Dasar Hukum Penyusunan Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak berpijak pada beberapa peraturan perundang-undangan yang berlaku di tingkat nasional atau pusat, propinsi maupun daerah, yang meliputi : Undang-Undang

    1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1966 Tentang Hygiene 2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Pemukiman 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

    Nasional 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antar

    Pemerintah Pusat dan Daerah. 7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka

    Panjang Nasional 2005-2025 8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang 9. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolan Sampah 10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan

    Lingkungan Hidup 11. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan 12. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan

    Lingkungan Hidup. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

    1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1982 Tentang Pengaturan Air.

    2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air

  • Kelompok Kerja Sanitasi Kota Pontianak

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak | 7

    3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 Tentang Sungai. 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis

    Mengenai Dampak Lingkungan. 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang

    Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. 6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian

    Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kota.

    Peraturan Presiden Republik Indonesia

    1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panang Menengah Nasional (RPJM) Tahun 2004-2009

    2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2005 Tentang Komite Kebijakan Percepatan Penyediaan Infrastruktur

    3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur

    Keputusan Presiden Republik Indonesia

    1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2000 Tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan.

    2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2001 Tentang Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air.

    3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2002 Tentang Perubahan atas Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2001 Tentang Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air

    Keputusan Menteri

    1. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 35/MENLH/7/1995 tentang Program Kali Bersih.

    2. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2001 tentang Jenis Usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapi degan AMDAL

    3. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan

    4. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 409/KTPS/Thun 2002 tentang Pedoman Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha Swasta dalam penyelenggaraan dan atau pengelolaan air minum

    5. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu air Limbah Domestik.

    6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1205/Menkes/Per/X/2004 tentang Pedoman Persyaratan Kesehatan Pelayanan Sehat Pakai Air (SPA).

    Petunjuk Teknis

    1. Petunjuk Teknis Nomor KDT 616.98 Ped I judul Pedoman Teknis Penyehatan Perumahan.

  • Kelompok Kerja Sanitasi Kota Pontianak

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak | 8

    2. Petunjuk Teknis Nomor KDT 636.728 Pet. I judul Petunjuk Teknis Spesifikasi Kompos Rumah Tangga, Tata cara Pengelolaan Sampah Dengan Sistem Daur Ulang Pada Lingkungan, Spesifikasi Area Penimbunan Sampah Dengan Sistem Lahan Urug Terkendali Di TPA Sampah.

    3. Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.72 Pet B judul Petunjuk Teknis Pembuatan Sumur Resapan.

    4. Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Penerapan Pompa Hidran Dalam Penyediaan Air Bersih.

    5. Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Pengomposan Sampah Organik Skala Lingkungan.

    6. Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Spesifikasi Instalasi Pengolahan Air Sistem Berpindah pindah (Mobile) Kapasitas 0.5 Liter/detik.

    7. Petunjuk Teknis Nomor KDT 627.54 Pan I judul Panduan Dan Petunjuk Praktis Pengelolaan Drainase Perkotaan.

    8. Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728 Pet D judul Pedoman Teknis Tata Cara Sistem Penyediaan Air Bersih Komersil Untuk Permukiman. Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728 Pet D judul Petunjuk Teknis Tata Cara

    9. Penoperasian Dan Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Non Kakus.

    10. Petunjuk Teknis Nomor KDT 307.14 Man P judul Manual Teknis Saluran Irigasi. 11. Petunjuk Teknis Nomor KDT 307.14 Man P judul Manual Teknis MCK

    Peraturan Daerah Kota Pontianak

    1. Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2008 tentang Bangunan Gedung di Kota Pontianak 2. Peraturan Daerah Nomor 8 tahun 2008 tentang Bidang Urusan Pemerintahan yang

    menjadi kewenangan Pemerintah Kota Pontianak 3. Peraturan Daerah Nomor 15 tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja

    Daerah Kota Pontianak Tahun Anggaran 2010 Peraturan Walikota Pontianak

    1. Peraturan Walikota Pontianak Nomor 51 tahun 2009 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Pontianak Tahun Anggaran 2010

    1.7. Sistematika Laporan

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak terdiri dari 6 Bab, disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut: Bab I. Pendahuluan

    Di dalamnya meliputi latar belakang, pengertian dasar sanitasi, maksud dan tujuan, metodologi, kedudukan buku putih, dasar hukum dan sistematika penyusunan buku putih sanitasi Kota Ponianak.

    Bab II. Gambaran Umum Kota Pontianak

    Menggambarkan kondisi umum Kota Pontianak yang meliputi kondisi adminsitratif, geografis, topografi, keadaan kependudukan dan sosial ekonomi masyarakatnya,

  • Kelompok Kerja Sanitasi Kota Pontianak

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak | 9

    kondisi kesehatan, visi misi kota, struktur pemerintahan dan tinjauan tata ruang kota Pontianak. Sebagian besar dipaparkan dengan angka-angka yang menggambarkan kondisi Kota Pontianak 3 5 tahun terakhir.

    Bab III. Profil Sanitasi Kota Pontianak

    Memuat kondisi sanitasi kota yang meliputi pengelolaan limbah cair, limbah padat (sampah), saluran drainase, penyediaan air bersih dan kondisi sanitasi lainnya seperti limbah industry, limbah medis, sarana sanitasi di sekolah dan kampanye Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta aspek pendanaan sanitasi kota baik pembiayaan maupun pendapatannya. Aspek sanitasi kota tersebut dipaparkan secara lengkap mulai dari landasan hukumnya, kelembagaan yang menanganinya, cakupan layanannya, teknis dan operasionalnya, peran serta masyarakat dalam pengelolaannya, dan permasalahan yang selama ini terjadi dalam pengelolaan aspek tersebut.

    Bab IV. Rencana Program Pengembangan Sanitasi

    Berisi paparan tentang visi dan misi sanitasi Kota Pontianak, Strategi penanganan masalah dan rencana peningkatan sanitasi kota yang terdiri dari sub sektor limbah cair, limbah padat, saluran drainase, penyediaan air bersih dan PHBS masyarakat, yang selama ini telah dirumuskan oleh Pemerintah dan SKPD terkait baik yang telah tertuang dalam RPJM maupun RPIJM Kota Pontianak.

    Bab V. Indikasi Permasalahan dan Opsi Pengembangan Sanitasi

    Bab ini merupakan paparan dari temuan hasil studi EHRA, sehingga dapat ditentukan area yang sanitasinya paling berisiko, permasalahan utama yang menyebabkannya dan opsi pengembangan sanitasi skala kota sebagai solusinya. Selain EHRA, dimuat juga hasil studi keterlibatan sektor swasta dan pemetaan media.

    Bab VI. Kesimpulan dan Rekomendasi

    Merupakan bab penutup, yang menyimpulkan temuan-temuan penting serta harapan dan saran untuk peningkatan setiap sub sektor sanitasi Kota Pontianak.

  • Kelompok Kerja Sanitasi Kota Pontianak

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak | 10

    BAB II

    GAMBARAN UMUM KOTA PONTIANAK

    2.1. Batas Administrasi

    ota Pontianak merupakan ibukota Provinsi Kalimantan Barat, secara administatif dibagi menjadi 6 kecamatan (Kecamatan Pontianak Selatan, Pontianak Tenggara, Pontianak Timur, Pontianak Barat, Pontianak Kota dan Pontianak Utara), 29

    kelurahan, 509 Rukun Warga (RW) dan 2.218 Rukun Tetangga (RT).

    Gambar 2-1 Peta Adminsitratif Kota Pontianak

    K

  • Kelompok Kerja Sanitasi Kota Pontianak

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak | 11

    Tabel 2-1 Jumlah Kelurahan, RW dan RT menurut Kecamatan

    Kecamatan Kelurahan RW RT

    Pontianak Selatan 5 89 374

    Pontianak Tenggara 4 43 158

    Pontianak TImur 7 67 320

    Pontianak Barat 4 94 477

    Pontianak Kota 5 116 462

    Pontianak Utara 4 100 427

    Jumlah 29 509 2.218

    Sumber; Kota Pontianak dalam Angka 2009, BPS

    Tabel 2-2 Administratif Kelurahan dan Luas Wilayah

    Kecamatan / Jumlah Luas Luas Kelurahan RW RT ha km2

    Pontianak 509 2,218 10,782 107,8

    Pontianak Selatan 89 398 1,514 15.14

    Benua Melayu Laut 11 41 58 0.58

    Benua Melayu Darat 34 152 266 2.66

    Parit Tokaya 15 67 570 5.70

    Akcaya 15 72 317 3.17

    Kota Baru 14 66 303 3.03

    Pontianak Tenggara 43 169 1,422 14.22

    Bangka Belitung Laut 15 54 224 2.24

    Bangka Belitung Darat 12 47 283 2.83

    Bansir Laut 8 35 269 2.69

    Bansir Darat 8 33 646 6.46

    Pontianak Timur 71 333 878 8.78

    Tanjung Hilir 5 29 30 0.30

    Kampung Dalam Bugis 16 76 198 1.98

    Tanjung Hulu 15 72 109 1.09

    Tembelan Sampit 8 31 41 0.41

    Saigon 14 67 280 2.80

    Banjar Serasan 7 34 114 1.14

    Parit Mayor 6 24 106 1.06

    Pontianak Barat 95 506 1,661 16.61

    Sungai Beliung 33 179 264 2.64

    Sei Jawi Dalam 27 128 446 4.46

    Sei Jawi Luar 27 150 295 2.95

    Pal Lima 8 49 656 6.56

    Pontianak Kota 119 489 1,598 15.98

    Mariana 10 42 50 0.50

    Tengah 9 38 95 0.95

    Darat Sekip 17 58 131 1.31

    Sungai Jawi 41 158 702 7.02

    Sungai Bangkong 42 193 620 6.20

    Pontianak Utara 116 476 3,722 37.22

    Batu Layang 20 85 920 9.20

    Siantan Hilir 40 149 1,370 13.70

    Siantan Tengah 26 107 787 7.87

    Siantan Hulu 30 135 645 6.45

  • Kelompok Kerja Sanitasi Kota Pontianak

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak | 12

    Sumber Data: Badan Pusat Statistik Kota Pontianak

    Gambar 2-2 Peta Adminsitratif Kelurahan dan Kecamatan Kota Pontianak

  • Kelompok Kerja Sanitasi Kota Pontianak

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak | 13

    Sumber data: Bappeda Kota Pontianak 2008

    3.722 ha

    878 ha

    1.661 ha

    1.598 ha

    1.514 ha

    1.422 ha

  • Kelompok Kerja Sanitasi Kota Pontianak

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak | 14

    Jl A Y

    ani

    Jl. Lingka

    r Luar2

    Jl. Kha tulis

    tiwa

    Jl. Ampera

    Jl. B udi Utomo

    Jl. Pe nun jan g Ata s II

    Jl. Kom Yos S

    udarso

    Jl P

    eta

    ni

    Jl.

    Pe r

    dana

    Jl. T

    anju n

    g Raya

    II

    Jl. Akse

    s Kapu

    as II

    Jl. K

    are

    t

    Jl Nip

    a h Ku

    n ing

    Jl. P

    aw

    ars

    al

    Jl.

    Hu s

    ein

    Ham

    zah

    Jl. S

    unga

    i R

    aya

    Dala

    m

    Jl Padat K

    arya

    Jl. Ya' Sa bran

    Jl. Apel

    Jl. Dr . W

    ahidi n

    Jl.

    Pro

    f. M

    Yamin

    Jl.

    Pur

    nam

    a

    Jl 28

    Okto

    ber

    Jl. Sepa k

    at I

    I

    Jl. Par it D

    emang

    Jl. P

    urnam

    a II

    Jl F

    l ora

    Jl. Adi S

    uc ip to

    Jl. P

    enu

    nja

    ng

    Ata

    s I

    Jl T

    ans A

    D

    Jl. M

    edia

    Jl. Tanju

    ngp

    ura

    Jl. M

    artad

    inata

    Jl. P

    are

    t H

    Husein

    II

    Jl. Rai s A

    .R ah man

    Jl. Ta

    brani

    Achm

    ad

    J l. A

    liany

    ang

    Jl. G

    aj a

    h M

    ada

    Jl.

    Danau

    Sen

    taru

    m

    Jl. H

    M S

    uw

    ignyo

    Jl . G

    st H

    anzah

    Jl.

    Se l

    a t S

    um

    ba

    Jl Nirbaya

    Jl P

    eri

    ntis K

    em

    er d

    ekaa

    n

    Jl Suk am

    u lya

    Jl Telu

    k B

    etung

    Jl Tum

    ang

    Jl. Sela t P anjangJl. S

    epakat I

    Jl. Imam

    Bonjol

    Jl. S

    un

    ga

    i Sela

    ma

    t

    Jl U

    KA

    Jl . Sury

    a

    Jl . T

    ebu/ T

    am

    at

    Jl.

    Lingk

    ar L

    uar1

    J l T

    ani

    Jl.

    Se r

    am

    I

    Jl . S

    um

    ate

    ra

    Jl. S

    aw

    o

    J l. K

    arya B

    aru

    Jl. P

    arale

    l Tol

    I

    Jl. Su

    toyo

    Jem

    ba t

    an K

    apua

    s II

    Jl. Ilham

    Jl. M

    erd

    eka

    Jl.

    Kes e

    hata

    n

    J l. T

    ritur

    a

    Jl. D

    arm

    a P

    ur a

    B

    J l. P

    uske

    smas

    I II

    Jl. Dr. S

    u tom

    o

    J l U

    jung

    Pan

    dang

    Jl. P

    adat K

    ary

    a

    Jl K

    eb

    an

    gkita

    n N

    asio

    na

    l

    Jl . W

    ahi t H

    as y

    im

    Jl. U

    ray B

    awadi

    Jl Um

    ar Tha

    ha

    Jl. P

    aret H

    Huse

    in I

    Jl.

    Mer

    ant

    i

    Jl.

    Daya

    Nasi

    onal

    Jl. H i

    jas

    Jl . D

    ara

    Hi ta

    m

    Jl. Lat if

    Jl. Situt M

    ahmu d

    Jl Se lat Bali

    Jl H

    Rais

    Jl . K

    s T

    ubun

    Jl. Sahang

    Jl.

    MT

    Har

    yono

    Jl. R

    S S

    uda

    rso

    Jl . P

    atim

    ura

    Jl B

    elita

    r

    Jl. Jam

    bi

    Jl Pare t P ang eran BJl. Abdu

    l Rach

    ma n

    Saleh

    Jl. S

    ula

    wes i

    Jl.Pu

    skesm

    a s

    Jl Naw

    awi

    Jl.

    M Y

    usuf

    Jl.

    S P

    arm

    an

    Jl.

    Sr ik

    ayaJ

    l O

    tot A

    hm

    ad

    Jl. P

    arit M

    akm

    ur

    Jl.

    Mor

    od a

    di I

    Jl.

    Ar e

    n

    Jl Se

    pakat

    Damai

    J l E

    ka j a

    ya

    Jl. Kapuas P

    elace

    J l P

    emda

    Jl. Karvin

    Jl T

    asli m

    Jl Ko

    m B

    ali

    Mas I

    I

    Jl . S

    lt Muha

    mm

    ad

    Jl N

    usa

    Kary

    a

    Jl S

    uka M

    ulya

    Jl K

    enar i

    Jl. A

    di Sucip

    to

    N

    Administratif Line

    Jalan Pontianak

    SKALA = 1 : 100.000

    KETERANGAN :

    04'28" 04'28"

    02'29" 02'29"

    000'30" 000'30"

    01'29" 01'29"

    10915'52"

    10915'52"

    10917'51"

    10917'51"

    10919'50"

    10919'50"

    10921'49"

    10921'49"

    10923'48"

    10923'48"

    PETA JALAN DAN NAMA JALAN

    DI KOTA PONTIANAK

    Sungai Kapuas

    Jl A Yan

    i

    Jl. Lingkar Luar2

    Jl. K hatulistiw a

    Jl. A mpera

    Jl. B udi Utomo

    Jl. P enunjang A tas II

    Jl. Kom Yo s Sud ar so

    Jl P

    et a

    ni

    Jl. Pe

    rdan

    a

    Jl. T anjun g Raya II

    Jl. Akses K

    apuas II

    Jl. K

    are

    t

    Jl N ip

    ah Kuni

    ng

    Jl . P

    aw

    arsal

    Jl. H

    usei

    n Ha

    mza

    h

    Jl . Sun g

    a i R

    a ya D

    al am

    Jl Padat K

    arya

    Jl. Y a' S abran

    Jl. Ape l

    Jl. Dr. Wahidin

    Jl. P

    r of.

    M Y

    amin

    Jl. P

    urna

    ma

    Jl 28 O

    kto

    b er

    J l. Se

    pak

    at II

    Jl. Pa rit Dem

    ang

    Jl . Purn

    ama II

    Jl F

    lor a

    Jl. Ad i Su cipto

    Jl. P

    enunjan

    g A

    tas I

    Jl Ta n

    s AD

    Jl . M

    edia

    Jl . Tan

    jungpu

    ra

    Jl . M

    arta di n a

    ta

    Jl .

    Pa r

    et H

    Hus

    ein II

    Jl . Rais A .R

    ahman

    J l. Ta

    brani A

    c hmad

    J l. A

    liany

    a ng

    Jl. G

    aj ah

    Mada

    Jl . Dan

    au S

    entaru

    m

    Jl. H

    M S

    uw

    ignyo

    Jl. Gst H

    anzah

    Jl . Selat S

    umba

    Jl Nir ba ya

    Jl Perint is

    Kem

    er d

    ekaan

    Jl Su kam

    u lya

    Jl T

    eluk Betu

    n g

    Jl T umang

    Jl. S elat P anj ang

    Jl . Sep a

    kat I

    Jl . Imam B

    onjol

    Jl. S

    ungai S

    elam

    at

    Jl U

    KA

    J l. Surya

    Jl. T

    e bu/T

    am

    at

    Jl. L

    ingk

    ar L

    uar 1

    Jl Ta

    ni

    Jl. Se

    ram

    I

    Jl. S

    um

    ate ra

    Jl. S

    aw

    o

    J l. Ka

    rya Ba

    ru

    Jl. P

    arale l

    Tol I

    Jl. S ut

    oy o

    Jem

    bata

    n K

    apu a

    s II

    Jl. Ilh am

    Jl. M

    er d

    eka

    Jl . Kes

    ehatan

    Jl. T

    ritura

    Jl . D

    ar m

    a P

    ur a

    B

    Jl. P

    usk e

    sma s

    III

    Jl. Dr. Su

    tomo

    Jl U

    jung P

    a nd a

    n g

    Jl . Pada

    t Kary a

    Jl Kebangkita

    n N

    asional

    Jl . Wah

    it Has y

    im

    Jl. Ur ay B

    awad

    i

    Jl Um ar

    Thaha

    Jl . Pare

    t H H

    usein I

    Jl. M

    e ran

    t i

    Jl . Day

    a N

    asio

    nal

    J l. H ij

    as

    Jl. Dara

    Hi ta

    m

    Jl. La tif

    Jl . Sit ut Ma

    hmud

    Jl Selat Bali

    Jl H

    Rai

    s

    Jl . K

    s T ub u

    n

    Jl. Sahan g

    Jl. M

    T Ha

    r yon

    o

    Jl .

    RS

    Sudar

    s o

    Jl. Pa ti m

    u ra

    Jl B

    elita

    r

    Jl. Jamb i

    Jl Paret P angeran B

    Jl. Ab

    dul R

    achman

    Saleh

    Jl . Su l a

    we s

    i

    J l.Pus

    k esma

    s

    Jl Nawaw

    i

    Jl. M

    Yus

    uf

    Jl. S

    Par

    man

    Jl. Sr

    ikay

    a

    Jl O

    tot A

    hm

    ad

    Jl .P

    ari t

    Mak

    mur

    Jl . Mor odad

    i I

    Jl . Aren

    Jl Sepa

    k at D am

    ai

    J l E

    ka ja

    ya

    Jl. Kap uas Pe lace

    Jl P

    emda

    Jl. Kar vin

    Jl Tasli m

    Jl Kom

    Bali M

    as II

    Jl . Sl t M

    uham

    mad

    Jl N

    usa K

    ary a

    Jl S

    u ka

    Mul

    ya

    Jl K enari

    Jl. Adi Sucipto

    N

    Administrasi Line

    Jalan Pontianak

    Sungai.Kapuas

    Parit

    SKALA = 1 : 100.000

    KETERANGAN :

    04'28" 04'28"

    02'29" 02'29"

    000'30" 000'30"

    01'29" 01'29"

    10915'52"

    10915'52"

    10917'51"

    10917'51"

    10919'50"

    10919'50"

    10921'49"

    10921'49"

    10923'48"

    10923'48"

    PETA LOKASI SUNGAI DAN PARIT

    DI KOTA PONTIANAK

    Gambar 2-3

    Peta Lokasi Jalan Dan Nama Jalan Di Kota Pontianak, tahun 2008

    Gambar 2-4 Peta Lokasi Parit Dan Saluran Di Kota Pontianak, tahun 2008

  • Kelompok Kerja Sanitasi Kota Pontianak

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak | 15

    2.2. Kondisi Demografis

    Dilihat dari perkembangan jumlah penduduk dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir yaitu periode 2008-2009 terdapat peningkatan sebesar 0.009%. Pada tahun 2008 berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pontianak jumlah penduduk yang tercatat sebanyak 565.789 jiwa dengan komposisi penduduk laki-laki sebanyak 286.876 jiwa atau 50,70 % dan penduduk perempuan sebanyak 278.913 jiwa atau 49,30%, sedangkan pada tahun 2009 jumlah penduduk yang tercatat sebanyak 595.601 jiwa dengan komposisi penduduk laki-laki sebanyak 302.924 jiwa atau 50,86 % dan penduduk perempuan sebanyak 292.677 jiwa atau 49,14%.

    Tabel. 2-3 Jumlah Penduduk Kota Pontianak Berdasarkan Kecamatan Tahun 2009

    No Kecamatan Jumlah penduduk

    Laki-laki Perempuan Jumlah

    1 Pontianak Selatan 47.307 46.450 93.757

    2 Pontianak Timur 41.297 39.615 80.912

    3 Pontianak Barat 67.442 64.507 131.949

    4 Pontianak Utara 65.940 62.172 128.112

    5 Pontianak Kota 57.751 57.236 114.987

    6 Pontianak Tenggara 23.187 22.697 45.884

    Jumlah 302.924 292.677 595.601 Sumber : Dinas Capil & Kependudukan Kota Pontianak Peningkatan jumlah penduduk di Kota Pontianak lebih disebabkan oleh tingginya arus urbanisasi dari daerah khususnya kabupaten/kota yang ada di Kalimantan Barat mapun daerah di luar Kalbar yang mencari matapencaharian di Kota Pontianak.

    Tabel. 2-4

    Jumlah Penduduk Pontianak Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2008

    No. Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Total

    1 0 - 4 26.947 26.132 53.079

    2 5 - 9 25.765 25.059 50.824

    3 10 - 14 26.543 26.185 52.728

    4 15 - 49 144.469 143.408 287.877

    5 50 - 64 27.311 27.225 54.536

    6 65+ 11.013 11.511 22.524

    JUMLAH 262.049 259.520 521.569

    Sumber :Pontianak dalam Angka, BPS Kota Pontianak-2008

    Berdasarkan kelompok umur jumlah penduduk di Kota Pontianak pada tahun 2008 yang

    terbesar berada pada kelompok umur 15 - 49 tahun dengan jumlah keseluruhan mencapai

    287.877 orang, hal ini mengartikan bahwa sebahagian besar penduduk di Kota Pontianak

    tergolong pada kelompok umur produktif sedangkan jumlah penduduk dengan kelompok

  • Kelompok Kerja Sanitasi Kota Pontianak

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak | 16

    umur di atas 65 tahun atau kelompok umur yang sudah memasuki masa tua adalah yang

    paling sedikit dengan jumlah keseluruhan mencapai 22.524 orang.

    Tabel. 2-5

    Jumlah Penduduk Pontianak Menurut Jenis Kelamin dan Rasio Tahun 2008

    Tabel 2-6 Kepadatan Penduduk berdasarkan Kecamatan

    No. Kecamatan Jumlah penduduk

    (jiwa) Luas wilayah

    (km2) Kepadatan penduduk

    (jiwa/km2)

    1. Pontianak Selatan 85.560 15,14 5.651

    2. Pontianak Tenggara 39.742 14,22 2.795

    3. Pontianak Timur 70.541 8,78 8.034

    4. Pontianak Barat 112.667 16,47 6.841

    5. Pontianak Kota 104.769 15,98 6.556

    6. Pontianak Utara 108.291 37,22 2.909

    Jumlah 521.569 107,82 4.837

    Sumber: Pontianak dalam angka 2009

    Dengan jumlah penduduk tahun 2008 sebanyak 521.569 jiwa dan luas wilayah Kota Pontianak yang hanya 107,82 km2, kepadatan penduduk Kota Pontianak menjadi 4.837 jiwa/km2 atau ada peningkatan sebesar 12,28% dibanding kondisi pada tahun 2000.

  • Kelompok Kerja Sanitasi Kota Pontianak

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak | 17

    5.651 Jiwa/Km2

    8.034 Jiwa/Km2

    6.841 Jiwa/Km2

    2.795 Jiwa/Km2

    6.556 Jiwa/Km2

    5.651 Jiwa/Km2

    N

    04'28" 04'28"

    02'29" 02'29"

    000'30" 000'30"

    01'29" 01'29"

    10915'52"

    10915'52"

    10917'51"

    10917'51"

    10919'50"

    10919'50"

    10921'49"

    10921'49"

    10923'48"

    10923'48"

    Admin

    Kepadatan

    Peta Kepadatan PendudukKota Pontianak

    SKALA = 1 : 100.000

    Keterangan :

    Kecamatan yang terpadat penduduknya berada di Kecamatan Pontianak Timur yaitu 8.034 jiwa/km2 dengan kelurahan terpadat di Kelurahan Tanjung Hilir yaitu 35.090 jiwa/km2.

    Gambar 2-5

    Peta Kepadatan Penduduk Kota Pontianak

    Sumber Data GIS Bappeda Kota Pontianak

    Gambar 2-6 Peta Sebaran Penduduk (Daerah Terbangun)

  • Kelompok Kerja Sanitasi Kota Pontianak

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak | 18

    2.3. Kondisi Geografis

    Kota Pontianak yang didirikan oleh Sultan Syarief Abdurrahman Alkadrie pada hari Rabu tanggal 23 Oktober 1771 bertepatan dengan tanggal 14 Radjab 1185, sampai dengan saat ini merupakan Ibukota dari Provinsi Kalimantan Barat dengan luas wilayah 107,82 km2. Wilayah terluas adalah Kecamatan Pontianak Utara yaitu 37,22 km2 (34,52%) sedangkan wilayah yang terkecil adalah Pontianak Timur yaitu 8,78 km2 atau hanya 8,14% dari luas Kota Pontianak secara keseluruhan.

    Kota Pontianak berbatasan langsung dengan Kabupaten Pontianak serta Kabupaten Kubu Raya, yaitu:

    Bagian utara : berbatasan dengan Kec. Siantan, Kab. Pontianak Bagian Selatan : berbatasan dengan Kec. Sungai Raya Kab. Kubu Raya dan Kec.

    Siantan Kab. Pontianak Bagian Barat : berbatasan dengan Kec. Sungai Kakap, Kab. Kubu Raya Bagian Timur : berbatasan dengan Kec. Sungai Ambawang, Kab. Kubu Raya

    Letak Kota Pontianak memiliki keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan kota-kota lain yang ada di Indonesia, ini dikarenakan Kota Pontianak berada di posisi garis khatulistiwa yaitu 00 02 24 Lintang Utara sampai 00 05 37 Lintang Selatan dan 1090 16 25 Bujur Timur sampai 1090 23 24 Bujur Timur. Keunikan lainnya adalah Kota Pontianak berada tepat dipersimpangan Sungai Kapuas Besar, Sungai Kapuas Kecil dan Sungai Landak dengan lebar

    rata-rata setiap permukaan sungai 400 meter dan kedalaman air antara 12 16 meter. Selain ketiga sungai besar tersebut, di dalam wilayah Kota Pontianak banyak terdapat sungai-sungai kecil atau parit yang jika dijumlahkan terdapat 33 sungai kecil/parit. Sungai/parit

  • Kelompok Kerja Sanitasi Kota Pontianak

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak | 19

    tersebut dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat untuk keperluan sehari-hari dan sebagai penunjang sarana transportasi.

    Gambar 2-7 Peta Geografis Kota Pontianak

    2.4. Kondisi Topografi Kota Pontianak terletak pada Lintasan Garis Khatulistiwa dengan ketinggian permukaan tanah berkisar antara 0,10 meter sampai 1,50 meter diatas permukaan laut. Dengan ketinggian permukaan wilayah tersebut maka Kota Pontianak sangat dipengaruhi oleh pasang surut air sungai sehingga mudah tergenang.

    Kota Pontianak terbelah menjadi tiga daratan dipisahkan oleh Sungai Kapuas Besar, Sungai Kapuas Kecil dan Sungai Landak dengan lebar 400 meter, kedalaman air antara 12 meter sampai dengan 16 meter, sedangkan cabangnya mempunyai lebar 250 meter. Sungai ini selain sebagai pembagi wilayah fisik kota juga berfungsi sebagai pembatas perkembangan wilayah yang mempunyai karakter berbeda. Kurangnya jaringan penghubung yang dapat mengkoneksikan antar ketiga bagian wilayah kota Pontianak menyebabkan wilayah kota seperti terkotak-kotak dengan fungsi dan perkembangan yang berbeda-beda. Maka dari itu infrastruktur pendukungnya seperti jaringan jalan dan jembatan sangat berperan besar dalam mengimbangi perkembangan antar wilayah kota.

    Pontianak terdiri dari bentangan dataran rendah, dengan ketinggian 0,1 1,5 m di atas permukaan laut. Seperti pada umumnya daerah tropis, Kota Pontianak mempunyai suhu rata-rata 26,10C - 27,40C dengan kelembaban udara berkisar antara 86 % - 92 % serta lama penyinaran matahari berkisar antara 34% - 78%.

    Curah hujan di Kota Pontianak berkisar antara 3000 mm - 4000 mm per tahun. Curah hujan terbesar (bulan basah) jatuh pada bulan Mei dan Oktober, sedangkan curah hujan terkecil (bulan kering) jatuh pada bulan Juli. Jumlah hari hujan rata-rata per bulan berkisar 15 hari.

  • Kelompok Kerja Sanitasi Kota Pontianak

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak | 20

    Kedudukan Kota Pontianak yang terletak pada dataran delta di Muara Sungai Kapuas yang merupakan dataran rendah dengan ketinggian hanya 0,1 1,5 dpl dan dengan curah hujan yang cukup tinggi, menyebabkan Kota Pontianak rentan terhadap genangan baik yang disebabkan oleh air pasang maupun hujan.

    Kota Pontianak termasuk beriklim tropis dengan suhu yang tertinggi (berkisar antara 28 32 derajat C dan suhu ratarata pada siang hari 30 derajat C). Hasil Pencatatan dari Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak menunjukkan rata-rata kecepatan angin di Pontianak dan sekitarnya pada tahun 2008 adalah 5 sampai 6 knots per jam, sedangkan temperatur suhu

    udara rata-rata berkisar antara 25,30

    C sampai dengan 27,10

    C.

    Pada tahun 2008 hari hujan terbanyak terjadi pada bulan Desember yaitu sebanyak 25 hari dengan curah hujan sbesar 426.1 mm. Sedangkan tekanan udara berkisar antara 1.008,4 milibar (mb), dimana tekanan udara terbesar terjadi pada bulan februari yaitu sebesar 1.010,2 mb. Berikut data perkembangan kondisi klimatologi Kota Pontianak:

    2.5. Kondisi Tanah dan Hidrologi

    Jenis tanah di Kota Pontianak terdiri dari jenis tanah Organosol, Gley, Humus dan Aluvial dengan karateristik masing-masing berbeda satu dengan yang lainnya. Pada wilayah tanah yang bergambut ketebalan gambut dapat mencapai 1 6 meter, sehingga menyebabkan daya dukung tanah yang kurang baik apabila diperuntukkan untuk mendirikan bangunan besar ataupun untuk menjadikannya sebagai lahan pertanian. Kota Pontianak terletak pada Lintasan Garis Khatulistiwa dengan ketinggian permukaan tanah berkisar antara 0,10 meter sampai 1,50 meter diatas permukaan laut. Dengan ketinggian permukaan wilayah tersebut maka Kota Pontianak sangat dipengaruhi oleh pasang surut air sungai sehingga mudah tergenang.

    Gambar 2-8

    Peta Lokasi Gambut Kota Pontianak dan Sekitarnya

  • Kelompok Kerja Sanitasi Kota Pontianak

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak | 21

    Sumber: Dokumen PMA-Pontianak Metropolitan Area

    Kota Pontianak terbelah menjadi tiga daratan dipisahkan oleh Sungai Kapuas Besar, Sungai

    Kapuas Kecil dan Sungai Landak dengan lebar 400 meter, kedalaman air antara 12 sampai

    dengan 16 meter, sedangkan cabangnya mempunyai lebar 250 meter. Sungai ini selain

    sebagai pembagi wilayah fisik kota juga berfungsi sebagai pembatas perkembangan wilayah

    yang mempunyai karakter berbeda. Kurangnya jaringan penghubung yang dapat

    mengkoneksikan antar ketiga bagian wilayah kota Pontianak menyebabkan wilayah kota

    seperti terkotak-kotak dengan fungsi dan perkembangan yang berbeda-beda. Maka dari itu

    infrastruktur pendukungnya seperti jaringan jalan dan jembatan sangat berperan besar

    dalam mengimbangi perkembangan antar wilayah kota.

    Kota Pontianak terbagi menjadi 3 wilayah bagian oleh Sungai Kapuas Besar, Kapuas Kecil dan

    Sungai Landak yaitu bagian utara meliputi Kecamatan Pontianak Utara, bagian timur meliputi

    Kecamatan Pontianak Timur dan bagian selatan meliputi Kecamatan Pontianak Selatan,

    Kecamatan Pontianak Kota dan Kecamatan Pontianak Barat. Berdasarkan pembagian wilayah

    tersebut sistem jaringan drainase dibentuk oleh 3 sungai besar, saluran primer, saluran

    sekunder dan saluran tersier. Pada masing-masing wilayah bagian terbentuk jaringan

    drainase regional. Mengingat dalam sistem drainase regional bagian selatan terdapat saluran

    primer yang cukup banyak, maka dibagian selatan dibagi menjadi 4 subsistem jaringan

    drainase yaitu subsistem Sungai Belitung, subsistem Sungai Jawi, subsistem Sungai Tokaya

    dan subsistem Sungai Raya.

  • Kelompok Kerja Sanitasi Kota Pontianak

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak | 22

    Gambar 2.5.b Peta Kualitas Air Tanah Kota Pontianak dan Sekitarnya

    Sumber: Dokumen PMA-Pontianak Metropolitan Area

    2.6. Klimatologi

    Kota Pontianak termasuk beriklim tropis dengan suhu yang tertinggi (berkisar antara 28 32

    derajat C dan suhu ratarata pada siang hari 30 derajat C). Hasil Pencatatan dari Stasiun

    Meteorologi Supadio Pontianak menunjukkan rata-rata kecepatan angin di Pontianak dan

    sekitarnya pada tahun 2008 adalah 5 sampai 6 knots per jam, sedangkan temperatur suhu

    udara rata-rata berkisar antara 25,30

    C sampai dengan 27,10

    C.

    Pada tahun 2008 hari hujan terbanyak terjadi pada bulan Desember yaitu sebanyak 25 hari

    dengan curah hujan sbesar 426.1 mm. Sedangkan tekanan udara berkisar antara 1.008,4

    milibar (mb), dimana tekanan udara terbesar terjadi pada bulan februari yaitu sebesar

    1.010,2 mb. Berikut data perkembangan kondisi klimatologi Kota Pontianak:

    Tabel 2.6.a

    Klimatologi Kota Pontianak Pontianak Dalam Angka 2009

  • Kelompok Kerja Sanitasi Kota Pontianak

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak | 23

    Tahun Temperatur ( oC )

    Kelembaban Relatif Rata-rata (%)

    Jumlah Hari Hujan

    dalam Setahun

    Curah Hujan Kecepatan Angin

    Rata-Rata

    Min Max Rata-Rata

    Min Max Rata-Rata

    (hari) (mm/thn) (Knots/

    Jam)

    2004 26 27.4 26.7 79 90 85.91 190 3,106 5

    2005 26 27.3 26.8 85 91 87.58 204 3,044 4.83

    2006 25.8 27.9 26.8 81 90 86.33 168 2,547 5

    2007 25.3 27.1 26.6 83 90 87.08 233 3,667 5.3

    2008 24.5 27.1 26.4 84 95 86.91 215 3,131.80 4.58

    Sumber : Kota Pontianak Dalam Angka Tahun 2004-2009

    2.7 Sistem Hidrologi Kota

    Kota Pontianak mempunyai sungai-sungai dan parit yang berjumlah 42 sungai/parit. Parit-

    parit yang cukup banyak tersebut menyebar secara merata hampir di seluruh pelosok kota

    sehingga dikenal pula dengan julukan Kota Seribu Parit. Pemerintah Belanda membangun

    parit-parit, untuk mengatasi kondisi alam Pontianak yang berawa. Sungai dan parit tersebut

    dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat Kota Pontianak untuk keperluan sehari-hari dan

    sebagai penunjang sarana transportasi.

    Sungai dan sejumlah parit Kota Pontianak yang sangat berkaitan dalam satu kesatuan sistem

    hidrologi. Wilayah perkotaan dipengaruhi oleh pasang surut air Sungai, sehingga jika pasang

    bersamaan dengan intensitas hujan yang tinggi sering kali menimbulkan banjir. Data sebaran

    sungai dan parit di Kota Pontianak dapat dilihat pada.

    Kota Pontianak memiliki sungai terpanjang di Indonesia sepanjang 1.143 km, sungai itu

    bernama Sungai Kapuas. Dengan panjangnya, sungai ini menghubungkan setiap kabupaten

    yang dilintasinya. Sungai ini termasuk kaya, ini terbukti adanya beberapa tambang emas yang

    mencemari sungai indah ini dengan kandungan mercury yang membahayakan kesehatan. Ini

    dikarenakan, sungai ini menjadi urat nadi masyarakat setempat. Airnya biasanya diminum,

    untuk mandi, mencuci, bahkan keperluan pembuangan masyarakat. Lintasannya yang

    panjang digunakan sebagai jalur transportasi air. Tidak heran hampir setiap saat, kapal

    bermotor, sampan, kapal tongkang pengangkut kayu dan bahan bakar, jet speed express,

    kapal nelayan bahkan kapal muatan antar provinsi melintasi sungai ini. Sungai ini juga

    menjadi rumah bagi lebih dari 300 jenis ikan, satu di antaranya adalah ikan kerapu.

    2.8 Karakteristik Sistem Lahan

  • Kelompok Kerja Sanitasi Kota Pontianak

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak | 24

    Kota Pontianak dilalui oleh sistem aliran Sungai Kapuas yang mana sebagian besar

    mempunyai permukaan tanah yang rendah mempunyai komposisi lahan basah yang

    dipengaruhi oleh sistem aliran permukaan dan kemampuan tanah dalam meresap air.

    Wilayah Kota Pontianak berdasarkan sistem Lahan Repport diklasifikasikan dengan kondisi

    lahan seperti tabel berikut:

    Tabel 2-7

    Komposisi Lahan Di Kota Pontianak, tahun 2008

    No FISIOGRAFI Sistem Lahan (Nama dan

    simbol dalam peta) Keterangan

    1 Dataran alluvial Kahayan (KHY) 1 Mempunyai kemiringan rata-rata < 2 %

    2 Kedalaman gambut 26 50 cm

    3

    Berada pada ketinggian 0 25 m dengan batas ketinggian 0 10 m

    4

    Berlokasi pada topografi pantai rata dan daerah yang dibelah oleh sungai air tawar

    5

    Tanah ini berasal dari deposisi laut saat ini (bergaram) dan sungai muda/gambut topografi, gabungan daratan muara sungai, sungai dan pantai.

    6

    Jenis tanah : Tropaquents, fluvaquents dan tropohemists

    7

    Tanah ini sesuai untuk lahan kering, lahan basah, perikanan, pengairan sawah pasang surut dan kehutanan

    2 Rawa - rawa Mendawai (MDW) 1 Mempunyai kemiringan rata-rata < 2 %

    2 Kedalaman gambut 51 200 cm

    3

    Berada pada ketinggian 1 30 m dengan batas ketinggian 1 10 m

    4 Berlokasi pada daerah rawa gambut dangkal

    5

    Jenis tanah : tropohemists, troposaprists, dan Tropaquents

    6

    Sistem mendawai memiliki potensi sebagai hutan produksi yang dikelola dengan ketat dan menerapkan tebang pilih

    Sumber : Land System West Kalimantan (RePPProT)

    Menurut Repprot, rawa sistem Mendawai dan Gambut bersama dengan lembah-lembah

    berawa dari sistem belitu tidak memilki nilai pertanian. Sistem gambut juga demikian,

    direkomendasikan untuk dilindungi secara penuh karena fungsi hidrologi dan sumber daya

    yang dimilikinya dan juga karena ketidaksesuaiannya bagi pertanian.

    Komposisi tanah Alluvial (Kahayan) sebagian besar berlokasi pada tepian Sungai Kapuas.

    Komposisi tanah wilayah Kota Pontianak didominasi oleh jenis tanah alluvial Kahayan dengan

    ketebalan gambut 26 - 50 centimeter. Adapun komposisinya berdasarkan sebagai wilayah

    administrasi adalah sebagai berikut :

  • Kelompok Kerja Sanitasi Kota Pontianak

    Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak | 25

    Tabel 2-8 Komposisi Luasan Sistem Lahan Di Kota Pontianak, tahun 2008

    No Kecamatan Luas Wilayah Mendawai Kahayan

    (ha) (ha) (ha)

    1 Pontianak Selatan 1,454

    1,454

    2 Pontianak Tenggara 1,483 114 1,369

    3 Pontianak Timur 878

    878

    4 Pontianak Barat 1,694

    1,694

    5 Pontianak Kota 1,551

    1,551

    6 Pontianak Utara 3,772 538 3,184

    Jumlah 2008 10,782 652 10,130

    Sumber : Kecamatan Dalam Angka di Kota Pontianak Tahun 2009

    2.9. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

    Sebagian besar penduduk Kota Pontianak bekerja di sektor perdagangan, perhotelan dan

    rumah makan yaitu sebesar 35.82% dengan komposisi laki laki sebanyak 33.11% dan

    perempuan sebanyak 40.46%, sedangkan mata pencaharian yang paling sedikit ditekuni oleh

    masyarakatnya adalah bidang pertanian yaitu sebesar 4.66% dari jumlah keseluruhan

    penduduk yang sudah bekerja. Berikut adalah tabel proporsi penduduk berdasarkan lapangan

    pekerjaan.

    Tabel.2-9

    Jumlah Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2009 Di Kota Pontianak

    No. Lapangan Pekerjaan Jenis Kelamin

    Jumlah Laki- Laki Perempuan

    1 Pertanian 5.05 3.97 4.66

    2 Industri Pengolahan 7.65 7.21 7.49

    3 Perdagangan, perhotelan, restoran dan rumah makan 33.11 40.46 35.82

    4 Jasa Kemasyarakatan 25.05 45.81 32.71

    5 Angkutan 12.78 2.03 8.81

    6 Lainnya 16.37 0.52 10.52

    Kota Pontianak 100.00 100.00 100.00

    Sumber : Survei Angkatan Kerja Nasional, Agustus 2008

    Lapangan kerja yang banyak dimasuki oleh sebagian besar Kota Pontianak tersebut

    memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan PDRB (Produk Domestik Regional

    Bruto) Kota Pontianak dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir. Selain sektor perdagangan,

    hotel dan rumah makan, sektor lain yang mendominasi adalah sektor jasa-jasa, dan sektor

    pengangkutan dan komunikasi.

    Tabel. 2-10

    PDRB Kota Pontianak Tahun 2004-2008

    Berdasa


Top Related